STENOSIS PULMONAL
NINA FERA UTARI
N 111 17 035
PEMBIMBING KLINIK
Pulmonary valve stenosis terjadi pada sekitar 4 dari 1.000 kelahiran hidup
dan merupakan 5% hingga 8% dari defek jantung kongenital. dapat
terjadi secara terpisah atau dengan kelainan jantung bawaan lainnya,
seperti ASD
CONGENITAL
ACQUIRED
Pasien dengan perbedaan tekanan puncak pada saat istirahat kurang dari 50mmHg termasuk
stenosis ringan, antara 50 sampai dengan 100 mmHg termasuk stenosis sedang dan diatas 100
mmHg termasuk stenosis berat. Pada stenosis pulmonal berat, ventrikel kanan mengalami
gagal jantung sehingga isi semenit turun walaupun pada saat istirahat.
Tekanan atrium kanan yang tinggi dapat menimbulkan gejala dan tanda bendungan vena
sistemik dan pada saat yang sama akan mengakibatkan foramen oval terbuka dan terjadi aliran
darah shunting dari atrium kanan ke atrium kiri. Hal ini akan mengakibatkan unsaturation arteri
dan sianosis. Pada stenosis pulmonal berat sianosis dapat pula terjadi tanpa adanya pintasan
tersebut. Hal ini disebabkan aliran darah perifer menurun akibat rendahnya isi semenit.
MANIFESTASI KLINIK
Terjadinya gejala pada stenosis katup pulmonal valvar biasanya
berhubungan dengan tingkat keparahan gradien di katup pulmonal.
Pasien dengan gradien <30mmhg paling sering asimtomatik
REMAJA/
NEONATUS ANAK-
ANAK DEWASA
pada stenosis pulmonal valvar kritis kebanyakan anak datang dengan jika gejala hadir mungkin
atau atresia pulmonal, shunting murmur jantung tanpa gejala. Yang
termasuk intoleransi latihan,
kanan-ke-kiri pada foramen ovale mengejutkan, gradien tinggi tidak selalu
sesak napas dan kelelahan.
(PFO) paten atau defek septum menyamakan gejala yang cukup besar.
atrium (ASD) menghasilkan sianosis. anak-anak muda sering tes olahraga dapat
mempertahankan patensi PFO yang, mengungkapkan toleransi
selama latihan puncak, memungkinkan latihan di bawah normal
untuk shunt kanan-ke-kiri dan karenanya
7
menghasilkan sianosis yang diinduksi
KLASIFIKASI
sistolik murmur dapat pasien asimtomatik. sianosis ringan mungkin muncul pada periode
terdengar setelah lahir. Pasien Pada pemeriksaan fisik, terlihat. Pada neonatal dan mungkin
asimtomatik. Pada derajat 3/6 pemeriksaan fisik, distress. Pada
pemeriksaan fisik bunyi jantung
ejeksi murmur sistolik getaran sistolik dapat pemeriksaan fisik,
2 normal, derajat 2/6 murmur
ejeksi sistolik memendek pada memanjang dan dipalpasi pada batas atas ejeksi murmur sistolik
batas sternal kiri. Akhir murmur meluas sampai bunyi sternal kiri. Ejeksi memanjang.
sebelum bunyi jantung 2. jantung 2 pada batas murmur sistolik
Variasi ejeksi klik sistolik 8
atas sternal kiri. Klik memanjang samar-
terdengar di batas midsternal
ejeksi sering terdengar.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Icon
EKG KATETERISASI
JANTUNG
Pembesaran jantung dengan stenosis pulmonal yang ringan Stenosis pulmonal berat Kateterisasi tidak penting
apex yang terangkat pada biasanya normal, sedang pada yang dengan katup tebal da dalam penegakan diagnosis
stenosis pulmonal, menandai berat terdapat gambaran hipertrofi displasi. Thickened pulmonary stenosis pulmonal. Namun,
adanya hipertrofi ventrikel atrium dan ventrikel kanan.
valve leaflets. Penebalan daun ada beberapa ahli yang
kanan. Corakan vaskuler paru Beratnya stenosis pulmonal
katup pulmonal; Pulmonary menegaskan pentingnya
berkurang. berhubungan dengan rasio antara
gelombang R/S di V1. Makin berat valve orifice; lubang katup kateterisasi untuk
pulmonal; main pulmonary memperkirakan perbedaan
kelainan makin tinggi gelombang R
di V1. Ada deviasi aksis jantung ke artery; arteri pulmonalis tekanan dengan lebih tepat.
kanan pada rekaman utama. 9
elektrokardiogram.
PENATALAKSANAAN
MEDIS PEMBEDAHAN
apabila pasien tanpa gejala dilakukan jika pasien mempunyai
(asimtomatik) dan tekanan ventrikelnya gejala (simtomatik) dan atau
kurang dari 50 mmHg, pasien harus
tekanan ventrikel kanannya lebih
dimonitor setiap 1-2 tahun dengan
pemeriksaan fisik, EKG, ekokardiografi
dari 50 mmHG
dan radiologi. Pada neonatus dengan
stenosis berat dan sianosis, pemberian
prostaglandin (PGE1) 0,05 -0,1
µ/kg/menit dapat memperbaiki
oksigenasi sistemik dengan
mempertahankan terbukanya duktus
arteriosus.
10
KOMPLIKASI
Pada stenosis pulmonalis yang berat bisa terjadi gagal jantung kanan.
Demikian juga infark miokard kanan dapat terjadi pada stenosis pulmonal
berat dengan pembesaran ventrikel kanan. Walaupun jarang, endokarditis
dapat terjadi sebagai komplikasi stenosis pulmonal
11
PROGNOSIS
12
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : by. Ny. Nurlinda
13
B. ANAMNESIS
Bayi perempuan lahir dengan sectio secaria atas indikasi ketuban pecah dini sejak ± 3 hari. Ibu
mengatakan air ketuban merembes sedikit-sedikit, warna sisa air ketuban berwarna jernih,
Bayi lahir langsung menangis, sianosis (-), muntah (-), retraksi dinding dada (+), Pernapasan
cuping hidung (-), Anus (+), palatum (+),lilitan tali pusat tidak ada. Bayi lahir kurang bulan
dengan berat badan lahir 2000 gram dan panjang badan 45 cm.
Riwayat kehamilan ibu G1 P0 A0, usia ibu sewaktu mengandung berumur 27 tahun. Riwayat
penyakit yang diderita ibu (-) selama kehamilan, riwayat penyakit diabetes melitus (-), hipertensi
(-), riwayat konsumsi obat-obatan saat hamil (-), riwayat pemeriksaan antenatal (+) sering
diperiksa ke posyandu tiap bulan. Ibu mengatakan bahwa pernah demam pada bulan pertama
kehamilan dan mengeluhkan sakit kepala namun tidak sampai dirawat dirumah sakit.
14
C. PEMERIKSAAN FISIK
KEPALA MATA
Denyut Jantung : 134 x/menit Wajah : Simetris bilateral, massa (-), Cowong : -/-
exopthalmus (-), ptosis (-)
Respirasi : 48 x/menit Konjungtiva : Anemis -/-
Deformitas : Tidak ada
Suhu : 36,6 °C Sklera :Ikterik -/-
Bentuk : Normocephal
Capillary Refill Time: < 2 detik Pupil : Isokor
15
JANTUNG PERUT ANGGOTA GERAK
Bunyi jantung : S1-S2 regular murni Inspeksi : Tampak datar Atas : Akral hangat (+/+),edema (-/-)
Bising jantung (+) murmur sistolik ejection di sela iga Auskultasi : Peristaltik (+) dengan kesan Bawah : Akral hangat (+/+),edema(-/-)
2-3 parasternal kiri normal
Pemeriksaan Khusus: Turgor kulit normal
Teraba getaran (thrill) sistolik pada spasium Perkusi : Timpani ke empat kuadran (+)
interkostal ke 3 linea parasternal kiri.
Palpasi :dalam batas normal
16
RESUME
Bayi perempuan lahir dengan sectio secaria atas indikasi ketuban pecah dini sejak ± 3 hari. Ibu mengatakan air
ketuban merembes sedikit-sedikit, warna sisa air ketuban berwarna jernih, Bayi lahir langsung menangis,
retraksi dinding dada (+),Anus (+), palatum (+). Bayi lahir kurang bulan dengan berat badan lahir 2000 gram dan
panjang badan 45 cm.
Riwayat kehamilan ibu G1 P0 A0, usia ibu sewaktu mengandung berumur 27 tahun. riwayat pemeriksaan
antenatal (+) sering diperiksa ke posyandu tiap bulan. Ibu mengatakan bahwa pernah demam pada bulan
pertama kehamilan dan mengeluhkan sakit kepala namun tidak sampai dirawat dirumah sakit. Tidak ada
keluarga pasien yang mengeluhkan keluhan serupa. Pada pemeriksaan fisis umum didapatkan Denyut jantung
134 x/menit, pernapasan 48x/menit, dan suhu axilla 36,6ºC. Pada pemeriksaan fisis didapatkan hal bermakna
berupa Bising jantung (+) murmur sistolik ejection di sela iga 2-3 parasternal kiri dan Teraba getaran (thrill)
sistolik pada spasium interkostal ke 3 linea parasternal kiri.
17
DIAGNOSIS KERJA
18
DIAGNOSIS BANDING
VSD
Darah lengkap
Foto polos Thorax AP
Echocardiografi
Medikamentosa
Propanolol 2 x 1 mg ( bila sesak )
LAB
Darah rutin
RBC : 4,25 x106/mm3
HGB : 15,8 g/dl
HCT : 49,3 %
PLT : 251 x103/mm3
WBC : 24,8 x103/mm3
22
FOTO POLOS THORAX AP
- balance ventrikel
- pulmonal stenosis tipe valvar severe. TVG 72- 80 mmhg. Dilatasi post stenotik (+)
Kesimpulan:
PS valvar severe
25
PROGNOSIS
26
KESIMPULAN
Stenosis pulmonal adalah suatu keadaan terdapatnya obstruksi anatomis jalan keluar ventrikel kanan
yang menyebabkan terjadinya perbedaan tekanan antara ventrikel kanan dan kiri Kelainan stenosis
pulmonal merupakan ±10% dari kelainan jantung yang kebanyakan kelainannya adalah ringan dan ≤ 1/3
dari seluruh penderita yang memerlukan tindakan bedah. Stenosis pulmonal dengan sekat ventrikel
yang utuh merupakan kelainan kongenital kedua yang paling sering dijumpai. Bila disertai dengan
kelainan lain, merupakan 30%-50% dari seluruh penderita penyakit jantung kongenital. Rasio laki-laki dan
perempuan adalah 1:1. Gambaran klinis pasien neonatus selama periode itu, ventrikel kanan tetap
terganggu dengan pirau kanan-ke-kiri yang sedang berlangsung melalui PFO atau ASD yang
menghasilkan derajat sianosis dan hipoksemia yang lebih sedikit. jarang, desaturasi persisten dapat
terjadi dengan ketidakpatuhan ventrikel kanan yang sedang berlangsung dan ini dapat dikurangi dengan
Any Questions?