Jantung berdebar-debar (palpitasi) akibat takiaritmia Segmen pulmonal menonjol, corakan vaskular paru
atrium. prominen.
F. Komplikasi
1. Gagal Jantung
2. Penyakit pembuluh darah paru
3. Endokarditis
4. Aritmia
G. Penanganan Medik
Terapi medis/pemeriksaan penunjang
1. Pembedahan penutupan defek dianjurkan pada saat
anak berusia 5-10 tahun. Prognosis sangat ditentukan
oleh resistensi kapiler paru, dan bila terjadi sindrome
H. Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Atrium Jari tabuh :
Septal Defek Berhubungan dengan beberapa type penyakit
1. Pengkajian jantung kongenital.
a. Lakukan pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan Perilaku :
yang mendetail terhadap jantung. Memilih posisi lutut dada atau berjongkok
b. Lakukan pengukuran tanda-tanda vital. merupakan ciri khas dari beberapa jenis
c. Kaji tampilan umum, perilaku, dan fungsi : penyakit jantung.
1. Inspeksi : 2. Palpasi dan perkusi :
Status nutrisi : Dada :
Gagal tumbuh atau penambahan berat badan Membantu melihat perbedaan antara ukuran
yang buruk berhubungan dengan penyakit jantung dan karakteristik lain (seperti thrill-
jantung. vibrilasi yang dirasakan pemeriksa saat
Warna : mampalpasi)
Sianosis adalah gambaran umum dari penyakit Abdomen :
jantung kongenital, sedangkan pucat Hepatomegali dan/atau splenomegali mungkin
berhubungan dengan anemia, yang sering terlihat.
menyertai penyakit jantung. Nadi perifer :
Deformitas dada : Frekwensi, keteraturan, dan amplitudo
Pembesaran jantung terkadang mengubah (kekuatan) dapat menunjukkan
konfigurasi dada. ketidaksesuaian.
Pulsasi tidak umum : 3. Auskultasi
Terkadang terjadi pulsasi yang dapat dilihat. Jantung :
Ekskursi pernapasan : Mendeteksi adanya murmur jantung.
Pernapasan mudah atau sulit (mis; takipnea, Frekwensi dan irama jantung :
dispnea, adanya dengkur ekspirasi).
Menunjukkan deviasi bunyi dan intensitas D. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan status
jantung yang membantu melokalisasi defek fisik yang lemah.
jantung. E. Risiko tinggi cedera (komplikasi) berhubungan
Paru-paru : dengan kondisi jantung dan terapi
Menunjukkan ronki kering kasar, mengi. F. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan
Tekanan darah : mempunyai anak dengan penyakit jantung (ASD)
Penyimpangan terjadi dibeberapa kondisi
jantung (misalnya ketidaksesuaian antara 3. Perencanaan Keperawatan
ekstremitas atas dan bawah) A. Diagnosa keperawatan : Penurunan curah jantung
pengujian : Tujuan :
EKG, radiografi, ekokardiografi, fluoroskopi, Klien akan menunjukkan perbaikan curah jantung.
(jumlah darah, haemoglobin, volume sel 1. Frekwensi jantung, tekanan darah, dan perfusi
darah, gas darah), kateterisasi jantung. perifer berada pada batas normal sesuai usia.
2. Keluaran urine adekuat (antara 0,5 - 2 ml/kgbb,
A. Penurunan curah jantung berhubungan dengan 3. Melaporkan penurunan episode dispneu, angina
C. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan a. Auskultasi nadi apikal, kaji frekuensi, irama
dan nutrien pada jaringan serta isolasi sosial. b. Catat bunyi jantung
c. Palpasi nadi perifer
d. Pantau tekanan darah B. Diagnosa keperawatan : Intoleransi aktivitas
e. Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis. berhubungan dengan gangguan sistem transport
f. Pantaun keluaran urin, catat penurunan oksigen
keluaran dan kepekatan atau konsentrasi urin. Tujuan :
g. Berikan istirahat semi rekumben pada tempat Klien mempertahankan tingkat energi yang
tidur atau kursi. Kaji dengan pemeriksaan fisik adekuat tanpa stress tambahan.
sesuai indikasi. Kriteria hasil :
h. Berikan istirahat psikologi dengan lingkungan a. Klien menentukan dan melakukan aktivitas
tenang : menjelaskan manajemen madik/ yang sesuai dengan kemampuan.
keperawatan : membantu pasien menghindari b. Klien mendapatkan waktu istirahat/tidur yang
situasi stres, mendengar/berespon terhadap tepat.
ekspresi perasaan/takut. Intervensi keperawatan/rasional
Kolaborasi : a. Berikan periode istirahat yang sering dan
a. Berikan oksigen tambahan dengan kanul periode tidur tanpa gangguan.
nasal/masker sesuai indikasi b. Anjurkan permainan dan aktivitas yang tenang.
b. Beri obat penurun afterload sesuai program c. Bantu klien memilih aktivitas yang sesuai
c. Beri diuretik sesuai program dengan usia, kondisi, dan kemampuan.
d. Beri digoksin sesuai program, dengan d. Hindari suhu lingkungan yang ekstrem karena
menggunakan kewaspadaan yang dibuat untuk hipertermia atau hipotermia meningkatkan
mencegah toxisitas. kebutuhan oksigen.
e. Implementasikan tindakan untuk menurunkan
ansietas.
f. Berespons dengan segera terhadap tangisan
atau ekspresi lain dari distress.
C. Diagnosa keperawatan : Perubahan f. Izinkan klien untuk menata ruangnya sendiri
pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dan batasan aktivitas karena anak akan
dengan ketidakadekuatan oksigen dan nutrien beristirahat bila lelah.
pada jaringan; isolasi sosial.
Tujuan : D. Diagnosa keperawatan : Risiko tinggi infeksi
Pasien mengikuti kurva pertumbuhan berat badan berhubungan dengan status fisik yang lemah.
dan tinggi badan. klien mempunyai kesempatan Tujuan :
untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang sesuai Klien tidak menunjukkan bukti-bukti infeksi
dengan usia (anak) Kriteria hasil :
Kriteria hasil : Klien bebas dari infeksi.
1. Klien mencapai pertumbuhan yang adekuat. Intervensi Keperawatan/rasional
2. Klien melakukan aktivitas sesuai usia a. Hindari kontak dengan individu yang terinfeksi
3. Klien tidak mengalami isolasi sosial b. Beri istirahat yang adekuat
Intervensi Keperawatan/rasional c. Beri nutrisi optimal untuk mendukung
a. Beri diet tinggi nutrisi yang seimbang untuk pertahanan tubuh alami.
mencapai pertumbuhan yang adekuat.
b. Pantau tinggi dan berat badan; gambarkan E. Diagnosa Keperawatan : Risiko tinggi cedera
pada grafik pertumbuhan untuk menentukan (komplikasi) berhubungan dengan kondisi jantung
kecenderungan pertumbuhan. dan terapi
c. Dapat memberikan suplemen besi untuk Tujuan :
mengatasi anemia, bila dianjurkan. Klien/keluarga mengenali tanda-tanda komplikasi
d. Dorong aktivitas yang sesuai usia. secara dini.
e. Tekankan bahwa anak mempunyai kebutuhan Kriteria hasil :
yang sama terhadap sosialisasi seperti anak 1. Keluarga mengenali tanda-tanda komplikasi
yang lain. dan melakukan tindakan yang tepat.
2. Klien/keluarga menunjukkan pemahaman Kolaps kardiovaskular : pucat, sianosis,
tentang tes diagnostik dan pembedahan. hipotonia.
Intervensi Keperawatan/rasional b. Ajari keluarga untuk melakukan intervensi
a. Ajari keluarga untuk mengenali tanda-tanda selama serangan hipersianotik
komplikasi : Tempatkan anak pada posisi lutut-dada
Gagal jantung kongestif : dengan kepala dan dada ditinggikan.
o Takikardi, khususnya selama istirahat Tetap tenang.
dan aktivitas ringan. Beri oksigen 100% dengan masker wajah
o Takipnea bila ada.
o Keringat banyak di kulit kepala, Hubungi praktisi
khususnya pada bayi. c. Jelaskan atau klarifikasi informasi yang
o Keletihan diberikan oleh praktisi dan ahli bedah pada
o Penambahan berat badan yang tiba- keluarga.
tiba. d. Siapkan anak dan orang tua untuk prosedur.
o Distress pernapasan e. Bantu membuat keputusan keluarga berkaitan
o Mual
F. Diagnosa Keperawatan : Perubahan proses
o Anoreksia
keluarga berhubungan dengan mempunyai anak
o Bradikardi.
dengan penyakit jantung (ASD)
Disritmia
Tujuan :
Peningkatan upaya pernapasan : retraksi,
a. Klien/keluarga mengalami penurunan rasa
mengorok, batuk, sianosis.
takut dan ansietas
Hipoksemia : sianosis, gelisah.
b. Klien menunjukkan perilaku koping yang Keperawatan Dewasa I
positif Asuhan Keperawatan dengan Atrium Septal defek
Kriteria hasil :
1. Keluarga mendiskusikan rasa takut dan
Oleh :
ansietasnya
2. Keluarga menghadapi gejala anak dengan cara Narendra Aji W. 462007003
yang positif
Intervensi Keperawatan/rasional
a. Diskusikan dengan orang tua dan anak (bila
tepat) tentang ketakutan mereka dan masalah
defek jantung dan gejala fisiknya pada anak
karena hal ini sering menyebabkan
ansietas/rasa takut.
b. Dorong keluarga untuk berpartisipasi dalam
perawatan anak selama hospitalisasi untuk
memudahkan koping yang lebih baik di
rumah.
c. Dorong keluarga untuk memasukkan orang
lain dalam perawatan anak untuk mencegah PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
kelelahan pada diri mereka sendiri. FAKULTAS ILMU KESEHATAN
d. Bantu keluarga dalam menentukan aktivitas UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
fisik dan metode disiplin yang tepat untuk
2009
anak.