A. Diagnosa Keperawatan
B. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan : Konstipasi berhubungan dengan mengabaikan
dorongan untuk defekasi akibat nyeri selama eliminasi.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan, maka konstipasi yang
dialami klien dapat teratasi
Kriteria Hasil :
Mendapatkan kembali pola fungsi usus yang normal
Menunjukan perubahan perilaku / pola hidup yang diperlukan sebagai
penyebab, faktor pemberat
Tindakan mandiri :
Palpasi abdomen khusunya pada kuadran II dan IV
Rasional : Untuk mengetahui adanya penumpukan massa pada abdomen
akibat dari konstipasi
Dorong masukan cairan 2.500 – 3000 ml/hari dalam toleransi jantung
Rasional : membantu dalam memperbaiki konsistensi faeces bila
konstipasi.
Kaji tingkat pengetahuan klien mengenai hemoroidnya
Rasional : berguna dalam mengidentifikasi alasan kenapa klien
mengabaikan defekasi
Berikan informasi tentang pentingnya melakukan defekasi dan pentingnya
kebutuhan cairan serta tekankan pada klien bahwa defekasi dengan konsistensi
faeces yang lunak tidak akan menyebabkan nyeri serta perdarahan pada
hemoroidnya.
Rasional : berguna untuk mengurangi kecemasan klien terhadap nyeri
dan perdarahan saat defekasi serta untuk memperbaiki pola defekasi klien
Tindakan kolaboratif
Berikan pelunak faeces, stimulan ringan, laksatif pembentuk bulk sesuai
indikasi
Rasional : mempermudah defekasi bila konstipasi terjadi
Konsultasi dengan ahli gizi untuk memberikan diet seimbang dengan tinggi
serat dan bulk
Rasional : serat menahan enzim pencernaan dan mengabsorpsi air dan
dalam alirannya sepanjang traktus intestinal dan dengan itu menghasilkan bulk
yang bekerja sebagai perangsang untuk defekasi
Tindakan mandiri :
Dorong klien untuk menyampaikan nyeri
Rasional : mencoba untuk menolrasi nyeri daripada menggunakan
analgesic
Kaji laporan nyeri rectal, catat lokasi dan lamanya. Intensitas skala 0 – 10.
Rasional : nyeri dapat terjadi pada hemoroid interna maupun eksternal.
Nyeri pada hemoroid internal hanya akan terjadi apabila hemoroid sudah
membesar dan menimbulkan perdarahan atau prolaps. Sedangkan pada
hemoroid eksterna, nyri menandakn adanya inflamasi dan edema yang
disebabkan thrombosis, sehingga perlu ada tindakan kolaboratif segera untuk
tindakan pembedahan.
Catat petunjuk non – verbal misalnya gelisah, menolak untuk bergerak, berhati
– hati dengan posisi yang dapat menekan anus, menarik diri dan depresi.
Selidiki perbedaan petunjuk verbal dan non- verbal.
Rasional : bahasa tubuh/ petunjuk non – verbal dapat secara psikologik
dan fisiologik dan dapat digunakan pada hubungan petunjuk verbal untuk
mengidentifikasi luas/ beratnya masalah
Bantu klien untuk menemukan posisi yang nyaman misalnya tirah baring
ataupun telungkup dengan interval tertentu
Rasional : posisi yang nyaman membantu mengurangi rasa
ketidanyamanan klien dan memungkinkan mengurangi tekanan pada vena –
vena hemoroidalis superior dan inferior sehingga mengurangi pembesaran.
Sedangkan posisi telungkup membantu meningkatkan drainase dependen
cairan edema pada klien dengan hemoroid eksternal.
Berikan rendam duduk sebanyak 3 – 4 kali sehari dengan salep dan suposuria
yang mengandung anastesi dan pelembab kulit dan astrigen (witch hazel)
Rasional : meningkatkan kebersihan dan kenyamanan pada adanya iritasi
pada area rectal dan anal sekunder akibat hemoroid
Anjurkan klien untuk tidak mengejan berlebihan
Rasional : mengejan yang berlebihan akan menyebabkan hemoroid
mengalami prolaps dan nyeri pada klien
Observasi/ catat peningkatan suhu dan penurunan tekanan darah
Rasional : untuk menunjukan terjadinya infeksi akibat iritasi area rectal /
anal sekunder.
Tindakan kolaboratif :
Lakukan modifikasi diet sesuai resep misalnya memberikan cairan dan diet
tinggi serat yang mengandung buah dan sekam
Rasional : untuk melancarkan proses defekasi sehingga klien tidak perlu
mengejan terlalu kuat dalam proses eliminasi yang dapat menyebabkan
prolaps
Berikan obat sesuai indikasi
o Analgesic
Rasional : Untuk mengurangi nyeri dan perlu penanganan untuk
memudahkan istirahat adekuat dan penyembuhan. Catatan : analgesic
(opiat) harus digunakan dengan hati – hati karena dapat menyebabkan
komplikasi toksik megacolon.
o Supositoria
Rasional : merilekskan otot rectal dan menurunkan nyeri akibat
pembesaran, inflamasi dan edema.
Bantu dengan mandi rendam sesuai indikasi
Rasional : Untuk memberikan kesejukan local dan kenyamanan untuk
area iritasi rectal/ anal sekunder
Tindakan mandiri :
Kontrol infeksi, sterilisasi dan prosedur kebijakan aseptik
Rasional : Tetapkan mekanisme yang dirancang untuk mencegah
terjadinya infeksi
Periksa kulit untuk memeriksa adanya infeksi yang terjadi.
Rasional : Gangguan pada integritas kulit atau dekat dengan lokasi
operasi adalah sumber kontaminasi luka
Sediakan pembalut steril
Rasional : Mencegah kontaminasi dengan lingkungan pada luka baru
Tindakan kolaboratif :
Lakukan irigasi luka yang banyak
Rasional : Untuk mengurangi jumlah bakteri pada lokasi dan
pembersihan luka debris.
Berikan antibiotik sesuai advis dokter
Rasional : Dapat diberikan profilaksis bila terjadi infeksi atau
kontaminasi
Tindakan Kolaboratif :
Berikan cairan parental, produksi darah dan/atau plasma ekspander sesuai
petunjuk. Tingkatkan kecepatan IV jika diperlukan
Rasional : Mempertahankan volume sirkulasi, mendukung terjadinya
perfusi jaringan yang adekuat