Anda di halaman 1dari 6

Intervensi Keperawatan

1) Hemodialisa
No.
Dx
1.

Dx.
Keperawatan
Resiko tinggi
terhadap
kekurangan
volume
cairan

Intervensi
Ukur semua sumber
pemasukan dan
pengeluaran. Lakukan ini
tiap hari.
Timbang tiap hari
sebelum/sesudah dialisa
dilakukan.
Awasi TD, nadi dan
tekanan hemodinamik bila
tersedia selama dialisa.
Tempatkan pasien pd
posisi
terlentang/trandelenburg.
Kaji adanya perdarahan
terus menerus atau
perdarah besar pada sisi
akses, membrane mukosa,
insisi/luka.
Awasi pemeriksaan
laboratorium sesuai
indikasi:
Hb/Ht;

Elektrolit serum dan pH;

Waktu pembekuan, contoh


ACT, PT/PTT, dan jumlah

Rasional
Membantu mengevaluasi status
cairan.

Penurunan BB pada waktu


pengukuran dengan tepat adalah
pengukuran ultrafiltrasi dan
pembuangan cairan.
Hipotensi, takikardi, penurunan
tekanan hemodinamik
menunjukkan kekurangan cairan.
Memaksimalkan aliran balik vena
bila terjadi hipotensi.
Heparinisasi sistemik selama
dialisa meningkatkan waktu
pembekuan dan menempatkan
pasien pada risiko perdarahan
khususnya selama 4 jam pertama
setelah prosedur.

Menurun karena anemia,


hemudilusi, atau kehilangan darah
actual.
Ketidakseimbangan dapat
memerlukan perubahan dlm cairan
dialisa/tambahn pengganti untuk
mencapai keseimbangan.
Penggunaan heparin untuk
mencegah pembekuan pd aliran
darah dan hemofilter mengubah
koagulasi dan potensial

trombosit.

3.

Berikan protamin sulfat


bila di indikasikan.
Resiko tinggi
A Awasi potensi aliran AV
terhadap
internal pd interval sering:
kehilangan
Palpasi getaran distal ;
akses
vaskuler

Auskultasi untuk desiran;

Perhatikan warna darah;

Palpasi kulit sekitar pirau


untuk kehangatan;

Evaluasi keluhan nyeri,


kesemutan, perhatikan
pembengkakan ektremitas
distal pd jalan masuk.
Berikan obat sesuai
indikasi, contoh:
Heparin (dosis rendah);

Antibiotic
(sistemik/topikal);
(Doenges. 1999:655-657).

perdarahan aktif.
Mungkin di perlukan untuk
mengembalikan waktu pembekuan
ke normal.

Getaran disebabkan oleh turbulen


darah yg masuk kesistem tekanan
vena yg lebih rendah dan harus
dipalpasi di atas sisi keluarnya
vena.
Desiran adl bunyi yg disebabkan
oleh turbulen aliran darah masuk
kesistem vena dan harus
terdennganr dg stetoskop.
Perubahan warna dari merah
sedang sampai merah gelap ke
unguan menunjukkan aliran darah
lembam/pembekuan dini.
Penurunan aliran darah akan
mengakibatkan kedinginan pd
pirau.
Mengindikasikan
ketidakadekuatan suplai darah.

Infus pd sisi arterial untuk


mencegah pembekuan pd filter
tanpa efek samping sistemik.
Pengobatan cepat infeksi dapat
mengamankan jalan masuk
mencegah sepsis.

2) Dialysis peritoneal
No
.

Dx.
Keperawatan

Intervensi

Rasional

Dx
1.

2.

Resiko tinggi
terhadap
infeksi
(peritonitis)
yang
berhubungan
dengan
prosedur
invasive
(akses
langsung
kateter ke
peritoneum )

Nyeri akut
yang
berhubungan
dengan
pemasukan
kateter
melalui
dinding
abdomen/irit
asi kateter

Observasi teknik dan


Mencegah introduksi organism
gunakan masker selama
dan kontaminasi lewat udara yg
pesangan kateter, ganti
dapat menyebabkan infeksi.
balutan dan kapanpun system
di buka . ganti selang sesuai
indikasi.
Ganti balutan sesuai indikasi
dg hati2 tdk mengubah posisi
kateter. Perhatikan karakter,
warna, bau drenase, di
sekitar sisi pemasangan.
Kaji adanya keluhan mual/
muntah, peningkatan/
beratnya nyeri abdomen,
nyeri lepas, demam dan
leukositosis.
Berikan antibiotic secara
sistemik atau dalam dialisat
sesuai indikasi.
Jelaskan bahwa
ketidaknyamanan awal
biasanya hilanng setelah
pertukaran pertama.

Lingkungan yg lembab
meningkatkan pertumbuhan
bakteri. Drainase purulen pada
sisi insersi menunjukkan adanya
infeksi lokal.
Tanda/gejala menunjukkan
peritonitis, memerlukan
intervensi segera.
Mengatasi infeksi, mencegah
sepsis
Penjelasan dapat menurunkan
ansietas dan meningkatkan
relaksasi selama prosedur.

Kaji keluhan pasien akan


nyeri, perhatikan intensitas
(0-10), lokasi dan faktor
pencetus.

Membantu dalam
mengidentifikasi nyeri dan
intervensi cepat.

Tinggikan kepala tempat


tidur pd interval tertentu.
Ubah posisi pasien dari satu
sisi ke sisi yg lain. Berikan
perawatan punggung dan
masase jaringan.

Perubahan posisi dapat


menghilangkan ketidaknyaman
abdomen dan otot umum.

Ajarkan teknik relaksasi,


contoh latihan nafas dalam,
pedoman imajinasi,

Mengalihkan perhatian,
meningkaykan rasa control.

visualisasi, berikan aktivitas


terapeutik.
Berikan analgesik.
Tambahkan natrium
hidroksida pada dialisat, bila
di indikasikan.
(Doenges. 1999:651-654).

Menghilangkan nyeri dan


ketidaknyamanan.
Digunakan untuk mengubah pH
bila pasien tidak toleran pd
keasaman dilisat.

WOC Hemodialisa

G3 citra
tubuh/harga
diri
,

Gagal Ginjal, Odem, distensi Abdomen


Membutuhkan proses Dialisis yg singkat
Perubahan pd status
kesehatan, perasaan
tdk berdaya

Informasi

Ultrafiltrasi,

inadekuat

pembatasan
cairan

Ansiet
as
Risti
kekuranga
n volume
cairan

Pembatasan aktivitas
selama proses dialysis

HEMODIALISA

Pembatasan diet,
hilangnya protein
selama dialysis

Pembuatan akses

vaskuler

Risti
thdap
konstip
asi

PK:
Hipotensi
Kurang
pengetah
uan

G3 mobilitas
fisik

Risti
perubaha
n
integrita
s kulit

Udara
memasuki
system
vaskuler

Risti
infeksi

Terjadi
pembekuan di
akses
vaskuler,
perdarahan

Perubaha
n nutrisi
kurang
dari
kebutuha
n tubuh

PK: Emboli
paru
Risti
cedera
thdp
kehilan
gan
akses
vaskule

Perubah
an
perfusi
jaringan
perifer

Pemasukan
cairan yg
berlebihan

Risti
kelebih
an
volume
cairan

WOC Dialisis Peritoneal

G3
mobilitas
fisik

Gagal Ginjal, Odem, distensi Abdomen

G3 citra
tubuh/ha
rga diri

Tidak mampu menjalani hemodialisa, pasien dg


penyakit kardiovaskuler, pasien yg beresiko mengalami
efek samping dari pemberian heparin .

Informasi
inadekuat

Pemasangan
kateter melalui
dinding abdomen

Ansiet
as
Kuran
g
Terdapat luka
insisi
penget
ahuan

Pelepasan
mediator
nyeri

Dialysis
peritoneal

Perubahan pd status
kesehatan, perasaan
tdk berdaya

Risti
g3
integri
tas

Risti
trau
ma

Pembatasan diet,
hilangnya protein
dalam dialisat

Adanya
tekanan
abdomen/
keterbatasan
pengembngan
dafragma

Risti
infek
si

Perubah
an
nutrisi
kurang
dari
kebutuh
an
Pergeseran
kateter

PK:
Nyeri
akut

TIA terus
menerus

PK: Hernia
Abdomen

Risti thdp
pola
pernafasa
n tdk

Pembatasan aktivitas
selama proses dialysis

Tdk adekuatnya tekanan


osmotic dialisa

Cairan yg
dikeluarkan
sedikit

Risti
kelebih
an
volume
cairan

Cairan yg
dikeluarkan
berlebih

Risti
kekuran
gan
volume
cairan

Anda mungkin juga menyukai