Anda di halaman 1dari 18

ATRIAL SEPTAL

DEFECT
TUGAS BLOK CARDIOLOGY

KELOMPOK 14 B
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

HETTY SOELAKMI BEKTI (J500210155)


MUHAMMAD TEGAR DWI (J500210156)
FIRSTIARA ALIFAH P (J500210157)
DEFINISI

Defek septum atrium merupakan keadaan di mana terjadi defek pada bagian septum
antar atrium sehingga terjadi komunikasi langsung antara atrium kanan dan kiri atrium
yang sesungguhnya adalah dalam lingkaran fosa ovalis.

Defek septum atrium (ASD) adalah salah satu jenis cacat jantung bawaan yang paling
umum, terjadi pada sekitar 25% anak-anak. Sebuah cacat septum atrium terjadi ketika
ada kegagalan untuk menutup komunikasi antara atrium kanan dan kiri. Ini mencakup
cacat yang melibatkan membran septum sejati dan cacat lain yang memungkinkan
komunikasi antara kedua atrium. Ada lima jenis defek septum atrium mulai dari yang
paling sering sampai yang paling sedikit: foramen ovale paten, defek ostium
secundum, defek ostium primum, defek sinus venosus, dan defek sinus koroner. [Defek
septum atrium kecil biasanya menutup secara spontan pada masa kanak-kanak.
KLASIFIKASI
OLOGI
ETI

Meskipun defek septum atrium terjadi sebagai


defek tunggal, ASD berhubungan dengan:
Pewarisan Mendel
Aneuploidi
Kesalahan transkripsi mutase
Pajanan maternal.
EPIDEMIOLOGI
Data epidemiologi terbaru menunjukkan bahwa ASD
terjadi pada 1,6 per 1000 kelahiran hidup. Peningkatan
prevalensi yang dicatat mungkin bukan karena
peningkatan penyakit sebanyak peningkatan modalitas
pencitraan dan pelatihan praktisi.
Beberapa faktor telah dikaitkan dengan peningkatan
prevalensi penyakit jantung bawaan termasuk usia ibu
lanjut.
PATOFISIOLOGI DAN
PATOGENESIS
PATOFISIOLOGI DAN
PATOGENESIS
PATOFISIOLOGI DAN PATOGENESIS

Darah memintas dari Atrium kiri ke atrium kanan, karena tekanan Atrium kiri
sedikit lebih tinggi daripada tekanan atrium kanan. perbedaan tekanan ini
memaksa sejumlah besar dalam mengalir melalui lubang atau defek
tersebut. Pintasan ini mengakibatkan beban muatan yang berlebihan dalam
jantung kanan sehingga mempengaruhi atrium kanan ventrikel kanan dan
Arteri pulmonalis.
Pada akhirnya atrium kanan akan membesar dan ventrikel kanan berdilatasi
untuk menampung volume udara yang bertambah itu. Jika terjadi hipertensi
Arteri pulmonalis maka peningkatan resistensi vaskuler paru dan hipertrofi
ventrikel kanan akan mengikuti. Pada bagian pasien dewasa, hipertensi
Arteri pulmonalis yang tidak reversibel menyebabkan pembalikan arah
pintasan sehingga darah kotor masuk ke dalam sirkulasi sistemik dan
menyebabkan sianosis.
FAKTOR RISIKO

Kondisi ibu: riwayat ASD pada ibu dan


diabetes pregestasional
Infeksi selama kehamilan: influenza
Obat selama kehamilan: OAINS
Gaya hidup selama kehamilan: rokok
dan alkohol
Sindrom dan kondisi lain: Noonan,
Down, Klinefelter, dan fenilketonuria
Genetik: mutasi gen regulator atau gen
sarkomer targetnya
MANIFESTASI KLINIS

Kebanyakan pasien ASD tidak bergejala dan tidak


terdiagnosis sampai di usia dekade ketiga hingga
keempat.
bayi dengan ASD dapat bergejala (sangat jarang) :
infeksi saluran nafas akut berulang dan gagal
tumbuh.
pasien anak yang sudah lebih besar : rasa letih dan
yang memberat seiring bertambahnya usia
pasien ASD dengan sindrom Eisenmenger : sianosis
dan pingsan saat beraktivitas.
PENEGAKKAN DIAGNOSIS (ANAMNESIS, PEMERIKSAAN FISIK,
PEMERIKSAAN PENUNJANG )

ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK


Tanda vital :
Tekanan vena jugular (JVP): Jika sudah terjadi hipertensi pulmoner,
dapat terlihat
Jantung :
Inspeksi: iktus kordis menonjol
Palpasi: impuls ventrikel kanan yang prominen di sepanjang lower left
sternal border dan
Auskultasi: S1 normal; S2 wide fixed split
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
EKG: pada pasien dengan pirau kiri ke kanan yang kecil dan tanpa
dilatasi atrium atau ventrikel kanan, EKG normal
Foto Rontgen toraks: jika pirau kecil, gambaran foto Rontgen toraks
biasanya normal.
Ekokardiografi: Ekokardiogram transthoracic adalah modalitas
pencitraan gold standart
DIAGNOSIS BANDING

Defek septum atrioventrikular


Defek septum ventrikel
Penyakit jantung bawaan
sianotik (defek sinus venosus
dan defek sinus koroner)
Pengembalian vena paru
anomali total
stenosis paru
Truncus arteriosus
Atresia trikuspid
PENATALAKSANAAN
Operasi merupakan kontraindikasi bila terjadi kenaikan resistensi
vaskular paru 7-8 unit, atau ukuran defek kurang dari 8 mm tanpa
adanya keluhan dan pembesaran jantung kanan
Tindakan penutupan dapat dilakukan dengan operasi terutama untuk
defek yang sangat besar lebih dari 40 mm, atau tipe DSA selain tipe
sekundum.
Sedangkan untuk DSA sekundum dengan ukuran defek lebih kecil
dari 40 mm harus dipertimbangkan penutupan dengan kateter
dengan menggunakan amplatzer septal occluder Masih dibutuhkan
evaluasi jangka panjang untuk menentukan kejadian aritmia dan
komplikasi tromboemboli.
Penatalaksanaan medika mentosa diberikan jika ada manifestasi
gagal jantung
Disritmia atrium

Hipertensi arteri paru

Gagal jantung
kongestif sisi kanan KOMPLIKASI
Serangan/stroke
iskemik sementara

sindrom Eisenmenger
EDUKASI DAN PENCEGAHAN

Sampaikan pada pasien dan keluarganya terkait keluhan yang dapat timbul di
masa mendatang dan tanda gawat darurat apa yang harus dicermati untuk
segera ditangani di Rumah Sakit. Tindakan penutupan dapat dilakukan dengan
operasi terutama untuk defek yang sangat besar lebih dari 40 mm, atau tipe
DSA selain tipe sekundum.
Pada pasien dengan defek yang kecil, lakukan pemaparan yang lengkap
terkait kemungkinan penutupan spontan, opsi tata laksana, dan apa
risiko yang dapat muncul di masa mendatang. Diskusikan kepada pasien
terkait keuntungan dari terapi intervensi dan kemungkinan komplikasinya,
sehingga pasien bisa membuat informed decision,
Olahraga intensitas rendah seperti yoga, bowling, atau golf, namun pasien
perlu berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter yang merawat.
DAFTAR PUSTAKA

PAPDI, P. (2014). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat


Penerbitan Departemen IPD FKUI.
Menillo, A. M., Lee, L. S., & Pearson-Shaver, A. L. (2022). Atrial
Septal Defect. In StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing
Wardhana, W., & Boom, C. E. (2017). Penanganan Perioperatif
Pasien Penyakit Jantung Kongenital Dewasa dengan ASD, Suspek
Hipertensi Pulmonal, LV Smallish. JAI (Jurnal Anestesiologi
Indonesia), 9(2), 71-86.

Anda mungkin juga menyukai