DEFECT
TUGAS BLOK CARDIOLOGY
KELOMPOK 14 B
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :
Defek septum atrium merupakan keadaan di mana terjadi defek pada bagian septum
antar atrium sehingga terjadi komunikasi langsung antara atrium kanan dan kiri atrium
yang sesungguhnya adalah dalam lingkaran fosa ovalis.
Defek septum atrium (ASD) adalah salah satu jenis cacat jantung bawaan yang paling
umum, terjadi pada sekitar 25% anak-anak. Sebuah cacat septum atrium terjadi ketika
ada kegagalan untuk menutup komunikasi antara atrium kanan dan kiri. Ini mencakup
cacat yang melibatkan membran septum sejati dan cacat lain yang memungkinkan
komunikasi antara kedua atrium. Ada lima jenis defek septum atrium mulai dari yang
paling sering sampai yang paling sedikit: foramen ovale paten, defek ostium
secundum, defek ostium primum, defek sinus venosus, dan defek sinus koroner. [Defek
septum atrium kecil biasanya menutup secara spontan pada masa kanak-kanak.
KLASIFIKASI
OLOGI
ETI
Darah memintas dari Atrium kiri ke atrium kanan, karena tekanan Atrium kiri
sedikit lebih tinggi daripada tekanan atrium kanan. perbedaan tekanan ini
memaksa sejumlah besar dalam mengalir melalui lubang atau defek
tersebut. Pintasan ini mengakibatkan beban muatan yang berlebihan dalam
jantung kanan sehingga mempengaruhi atrium kanan ventrikel kanan dan
Arteri pulmonalis.
Pada akhirnya atrium kanan akan membesar dan ventrikel kanan berdilatasi
untuk menampung volume udara yang bertambah itu. Jika terjadi hipertensi
Arteri pulmonalis maka peningkatan resistensi vaskuler paru dan hipertrofi
ventrikel kanan akan mengikuti. Pada bagian pasien dewasa, hipertensi
Arteri pulmonalis yang tidak reversibel menyebabkan pembalikan arah
pintasan sehingga darah kotor masuk ke dalam sirkulasi sistemik dan
menyebabkan sianosis.
FAKTOR RISIKO
Gagal jantung
kongestif sisi kanan KOMPLIKASI
Serangan/stroke
iskemik sementara
sindrom Eisenmenger
EDUKASI DAN PENCEGAHAN
Sampaikan pada pasien dan keluarganya terkait keluhan yang dapat timbul di
masa mendatang dan tanda gawat darurat apa yang harus dicermati untuk
segera ditangani di Rumah Sakit. Tindakan penutupan dapat dilakukan dengan
operasi terutama untuk defek yang sangat besar lebih dari 40 mm, atau tipe
DSA selain tipe sekundum.
Pada pasien dengan defek yang kecil, lakukan pemaparan yang lengkap
terkait kemungkinan penutupan spontan, opsi tata laksana, dan apa
risiko yang dapat muncul di masa mendatang. Diskusikan kepada pasien
terkait keuntungan dari terapi intervensi dan kemungkinan komplikasinya,
sehingga pasien bisa membuat informed decision,
Olahraga intensitas rendah seperti yoga, bowling, atau golf, namun pasien
perlu berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter yang merawat.
DAFTAR PUSTAKA