Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KASUS

“SEORANG WANITA 33 TAHUN DENGAN TUMOR MAMMAE”

Oleh:
Widya Yasline Yeuw
0120840280

Pembimbing:
dr. Trajanus L. Jembise, Sp. B
SMF BEDAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JAYAPURA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVESITAS CENDERAWASIH
PAPUA
2019
BAB I
Pendahuluan
• Kelainan payudara merupakan salah satu kelainan yang sering
ditemukan di seluruh dunia, kelainan ini bisanya berupa masa
atau nodus yang disebut tumor.

• Timbulnya benjolan pada payudara dapat merupakan indikasi


adanya jenis tumor/kanker.

• Wanita lebih beresiko menderita tumor payudara dibandingkan


dengan pria.
• Meskipun ilmu pengetahuan semakin canggih, akan tetapi
hingga saat ini belum diketahui secara pasti faktor penyebab
utama tumor payudara, diperkirakan multifaktor.

• Pemeriksaan histopatologi merupakan diagnostic pasti dalam


menegakan diagnosis tumor payudara

• Untuk tatalaksana dilakukan tindakan pembedahan atau


operasi.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Anatomi Payudara
B. Definisi

Apabila sel
tersebut sudah
mengalami
malignansi/
Tumor payudara keganasan atau
adalah benjolan bersifat kanker
tidak normal akibat maka sel tersebut
pertumbuhan sel terus menerus
yang membelah tanpa
memperhatikan
terjadi secara terus
kebutuhan
menerus.
C. Epidemiologi

Dalam kurun waktu 10 tahun


sedikitnya 16% wanita datang Pada usia muda, sebagian besar
dengan benjolan di payudara dan (80-90%) benjolan dipayudara jinak
8% dari jumlah tersebut adalah dan biasanya disertai keluhan
tumor ganas

Menurut WHO, tumor ganas atau


kanker payudara meruapakan jenis
kanker yang sering ditemui
dikalangan wanita sedunia, meliputi
26% daripada semua jenis kanker
yang yang diderita oleh kaum
wanita, dan sebanyak 580.000
wanita dilaporkan mengalami
kematian akibatnya tahun 2013
D. Etiologi
Pernah
menderita
Faktor usia Faktor diet penyakit
payudara
nonkanker

Pemakaian
Riwayat Paritas dan
kontrasepsi
Keluarga Fertilitas
oral

Menarche
Terpapar sebelum usia
Faktor Genetik
radiasi 12 tahun

Usia saat
Faktor
kehamilan
hormonal
pertama
F. Patofisiologi

Tumor merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri-


ciri: proliferasi selyang berlebihan dan tidak berguna yang
tidak mengikuti pengaruh struktur jaringan sekitarnya.

Di dalam sel tersebut terjadi perubahan secara biokimia


terutama dalam intinya.

Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana


telah terjadi transformasi maligna dan berubah menjadi
sekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel normal.
F. Klasifikasi
G. Manifestasi Klinis

• Benjolan/massa di • Tumor payudara atas • Benjolan bentuk bulat,


payudara terluar mayoritas teratur atau lonjong,
• Tidak terasa nyeri, terjadi pada kuadran dengan permukaan
terfiksasi dan keras benjolan rata atau licin
• Batas yang tidak • Konsistensi kenyal,
teratur. lunak
• Keluhan nyeri yang • Berbatas tegas,
menyebar pada mudah digerakkan
payudara dan terhadap jaringan
nyeritekan yang terjadi sekitar dan
pada saat menstruasi • Tidak nyeri apabila
biasanya berhubungan ditekan
dengan penyakit
payudara jinak
H. Diagnosis

• Ukuran dan • Reaksi puting


letak benjolan susu
payudara

Kecepatan Apakah
benjolannya disertai
tumbuh dengan sakit

Apakah ada
Kelainan pada
nippledischarg
kulit
e atau krusta

• Apakah ada • Riwayat


benjolan • Faktor resiko
padaketiak
atau edema
pada lengan
atas.
Pemeriksaan KGB
Posisi tegak Posisi berbaring
regional
• Pada inspeksi •Palpasi dilakukan • Diraba kelompok
dilihat simetri dengan kelenjar getah
payudara kiri dan mempergunakan bening mammae
kanan, adakah palanx distal dan eksterna di bagian
kelainan letak atau anterior dan di
bentuk papila, phalanx medial jari II, bawah tepi
adakah retraksi III dan IV, yang musculus pectoralis
puting susu, tanda dikerjakan secara axilla,
radang, peau sistematis mulai dari subskapularis
d’orange, dimpling, kranial setinggi iga diposterior aksila,
ulserasi ke 6 sampai daerah sentral di bagian
sentral subareolar pusat aksila dan
dan papil atau dari apikal diujung atas
tepi ke sentral fossa aksilaris.
(sentrifugal) berakhir
didaerah papil, cairan
keluar dengan
menekan daerah
sekitar
Radiologi
-Mamografi
-USG Pemeriksaan PA
MRI -FNAB
-Histopatolog
Laboratorium -Pemeriksaan lanjutan
hibridisasi in situ
-Darah Rutin (ISH)
-Kimia darah -Pemeriksaan IHK
panel payudara:
-Pemeriksaan IHK
(Imunohistokimia)
diagnostik

Pemeriksaan
Penunjang
I. Diagnosis Banding

Cacinoma mammae,

Abses payudara.
J. Tatalaksana

Kuratif Paliatif Suportif


• menyembuhkan • memperbaiki • Memperbaiki
serta kualitas hidup kekurangan
memperpanjang penderita dengan • Memberikan
overall survival menghilangkan dukungan pada
serta disease free gejala dan tanda pasien
survival penderita yang menganggu • Meningkatkan
kualitas hidup
Terapi
Pembedahan Radioterapi Terapi Palitif
sistemik
• Terapi • Modalitas • Kemoterapi • Lini
paliatif terapi pertama:
• Terapi kontrol loko- analgetik
definitif regional atau NSAID
• Terapi • Kedua:
profilaksis diberikan
• Bedah NSAID
diagnostik ditambah
opium
• Terapi
ringan
sitoreduktif/d
ebulking • Ketiga
:analgesik
atau NSAID
dan opium
kuat
K. Prognosis

Quo advitam : dubia ad bonam

Quo adfungsionam : dubia ad bonam

Quo adsanationam : dubia ad bonam


BAB III
LAPORAN KASUS
Identitas
Nama : Ny. R. O
No. RM :43 21 71
Usia : 33 tahun
TTL : 01 Maret 2019
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan Terakhir :SMA
Status Pernikahan : Sudah Menikah
Alamat : Kampung Harapan
Tanggal MRS : 26 Juli 2019
Anamnesis

KU RPS

• Benjolan pada payudara sebelah • Pasien datang ke Polik Bedah dengan


kiri. keluhan utama adanya benjolan pada
payudara sebelah kiri yang sudah dialami
sejak ± 1 bulan lalu. Pasien mengaku
awalnya merasakan gatal pada payudara,
namun tidak digaruk. Hingga lama
kelamaan bengkak dan keras, tetapi tidak
terdapat perubahan warna. Pasien
kemudian berobat ke RS namun tidak
mendapatkan perubahan, dan 1 minggu
kemudian benjolan tersebut mengalami
perubahan warna menjadi merah, disertai
adanya nyeri yang sering dirasakan hilang
timbul. Berdasarkan pengakuan pasien
skor nyeri terdapat pada angka 6-7, namun
tidak menganggu aktivitas pasien. Nyeri
yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk.
Nyeri terasa semakin berat jika pasien
kecapaian, dan meringan jika pasien
beristirahat. Keluhan tersebut juga disertai
demam. Ini merupakan keluhan yang baru
dialami oleh pasien. Makan/minum baik.
Buang air kecil dan buang air besar baik.
• Malaria (+)
• Hipertensi, DM (-) penyakit jantung, penyakit ginjal, dan riwayat pengobatan
RPD TB Paru (-)

• Riwayat hormonal: Menarche pertama kali saat usia 14 tahun.


• Riwayat menstruasi: lancar setiap bulan, selama 4-5 hari.
• Riwayat kehamilan dan partus : pasien mengaku belum hamil setelah 10
R. tahun menikah
Reproduksi • Pasien tidak memiliki riwayat pemakaian obat hormonal jangka panjang.

• Hipertensi, DM penyakit jantung, penyakit ginjal, riwayat pengobatan TB Paru,


riwayat carcinoma mammae disangkal.
RPK

• Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga dengan pendidikan terakhir


SMA, tinggal bersama suami dan kedua anak yang diadopsi oleh diadopsi
keluarga tersebut. Pasien memiliki kebiasaan makan pinang., tidak memiliki
R. Sosek kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol.
Pemeriksaan Fisik

Status generalis Pemeriksaan Fisik Umum

• Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang • Kepala : konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-,
hidung keluar sekret (-), nyeri tekan hidung (-),
• Kesadaran: Compos Mentis oral candidiasis (-), telinga keluar sekret (-), nyeri
• Tanda-Tanda Vital: Tekanan Darah tekan tragus (-)
120/70 mmHg • Leher : pembesaran KGB (-),penigkatan JVP (-)
• Nadi 80 x/m • Paru :
• Respirasi rate 20x/m • Inspeksi : jejas (-),bekas operasi (-), pergerakan
dada simestris (+), ikut gerak nafas(+)
• Suhu badan 37.2 °C
• Palpasi: vocal fremitus D=S
• SpO2 98 % • Perkusi: timpani D=S
• Auskultasi: suara napas vesikuler, rhonki (-),
wheezing (-)
• Jantung :
• Inspeksi: jejas (-), bekas operasi (-), ictus cordis
tidak tampak
• Palpasi: ictus cordis tidak teraba
• Perkusi : batas jantung kanan pada ICS V, batas
jantung kiri pada ICS VI, batas punggung jantung
pada ICS III
• Auskultasi: bunyi jantung I dan II reguler, gallop (-
),murmur (-)
• Abdomen
• Inspeksi: datar, jejas (-),
• Auskultasi: bising usus (+) normal
• Palpasi: supel, nyeri tekan (-)
• Perkusi : timpani (+)
• Ekstremitas: Akral hangat kering, tidak terdapat
deformitas, CRT <2’
• Inspeksi: payudara kiri dan kanan tidak simetris,
benjolan tidak dapat terlihat, warna sama seperti
Status Lokalis warna kulit sekitar, warna sekitar puting
kemerahan, didapatkan retraksi papila, serta
Regio Mammae Sinistra tidak didapatkan nipple discharge, retraksi
papila, skin dimpling, ulser, peau d’orange,
sateliet nodul dan venous ectasia

• Palpasi: teraba massa dengan ukuran ± 3x3


cm, dengan konsistensi keras, permukaan
tidak berbenjol-benjol, berbentuk bulat
seperti kelereng dengan batas yang tegas,
terfiksasi, dan tidak didapatkan nyeri pada
penekanan.

• Tidak didapatkan adanya pembesaran


kelenjar getah bening sekitar.

Status Regional
Pemeriksaan Penunjang

• Darah Lengkap
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan

Hemoglobin 10 11.0-16.5 gr/dL

Eritrosit 4.00 3.8-5.8 x 10^6/uL

Hemotokrit 32.4 35.0-50 %

MCV 81.0 80.0-97.0 fL

MCH 25.0 26.2-33.5 pg

MCHC 30.9 31.5-35 g/dL

Leukosit 7.60 3.5-10.0 x 10^3/uL

Eosinophil 6.4 0.0-4.0 %

Basophil 0.3 0.0-1.0 %

Neutrophil 45.4 46.0-73.0 %

Lymphosit 39.2 17.0-48.0 %

Monosit 8.7 4.0-10.00 %

Trombosit 293 150-500 x 10^3/uL

DDR Negatif Negatif


Kimia Darah

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


GDS 89 ≤200 mg/dL
Creatinin 0.73 0.8-1.2 mg/dL
Ureum 18 10-50 mg/dL
Albumin 4.3 3.5-5.6 g/dL
SGOT 33 ≤50 U/L
SGPT 27 ≤50 U/L

Imunologi

HbsAg Non-reaktif Non-reaktif


USG Mammae

• Kesimpulan: Massa mammae sinistra ec sugestif awal proses abses


Diagnosis

Tumor
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis Mammae
Fisik Penunjang
Sinistra

Diagnosis Banding

Susp. Malignancy Mastitis


Tatalaksana

Biopsi: Inisis atau Eksisi

IVFD Asering : Aminofluid 20 tpm/24 jam

Injeksi Ceftriaxon1 gr/12 jam

Metrodinazol drip 500 mg/8 jam

Injeksi Ketorolac 1 amp/8 jam


Follow Up
Hari/Tanggal Catatan Tindakan
Senin S:nyeri pada payudara kiri Medikamentosa
-USG Mammae
29 Juli 2019 O: KU: TTS, Kes: CM
TD 120/70 mmHg, N 82 x/m, RR 20
x/m, SB 36.7°C, SpO2 98%
Status lokalis
I: payudara kiri dan kanan tidak
simetris, warna benjolan seperti
warna kulit sekitar, warna sekitar
puting kemerahan, didapatkan
retraksi papila, serta tidak
didapatkan nipple discharge, retraksi
papila, skin dimpling, ulser, peau
d’orange, sateliet nodul dan venous
ectasia.
P: teraba massa dengan ukuran ±
3x3 cm, dengan konsistensi keras,
permukaan halus, berbentuk bulat
seperti kelereng dengan batas yangg
tegas, terfiksasi, dan tidak
didapatkan nyeri pada penekanan.
A: Mastitis Sinistra
Hari/Tanggal Catatan Tindakan

Selasa/30 Juli 2019 S: nyeri berkurang


O: KU: TTS, Kes: CM
TD 120/70 mmHg, N79 x/m, RR 21 x/m,
SB 36.6°C, SpO2 99 %
Status lokalis
I: payudara kiri dan kanan tidak
simetris, warna benjolan seperti warna
kulit sekitar, warna sekitar puting
kemerahan, didapatkan retraksi papila,
serta tidak didapatkan nipple
discharge, retraksi papila, skin
dimpling, ulser, peau d’orange, sateliet
nodul dan venous ectasia.
P: teraba massa dengan ukuran ± 3x3
cm, dengan konsistensi keras,
permukaan halus, berbentuk bulat
seperti kelereng dengan batas yangg
tegas, terfiksasi, dan tidak didapatkan
nyeri pada penekanan.
A: Mastitis Sinistra
Hari/Tanggal Catatan Tindakan

Rabu/31 Juli 2019 S: nyeri berkurang


O: KU: TTS, Kes: CM
TD 110/80 mmHg, N 85 x/m, RR 19 x/m,
SB 36.9°C, SpO2 99%
Status lokalis
I: payudara kiri dan kanan tidak
simetris, warna benjolan seperti warna
kulit sekitar, warna sekitar puting
kemerahan, didapatkan retraksi papila,
serta tidak didapatkan nipple
discharge, retraksi papila, skin
dimpling, ulser, peau d’orange, sateliet
nodul dan venous ectasia.
P: teraba massa dengan ukuran ± 3x3
cm, dengan konsistensi keras,
permukaan halus, berbentuk bulat
seperti kelereng dengan batas yangg
tegas, terfiksasi, dan tidak didapatkan
nyeri pada penekanan.
A: Massa mammae ec sugestif proses
awal abses
BAB IV
PEMBAHASAN

Pasien wanita berusia 33 tahun didiagnosis


dengan Tumor Mammae Sinistra.

Penegakkan diagnosis berdasarkan


anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang
Anamnesis

Pasien Teori
-Benjolan pada payudara sebelah kiri -Pasien biasanya datang dengan
yang sudah dialami sejak ± 1 bulan benjolan/massa di payudara
lalu -Lesi tidak terasa nyeri, terfiksasi dan
-Awalnya merasakan gatal keras dengan batas yang teratur
-lama kelamaan bengkak dan keras -Kadar hormon yang tinggi selama
-Perubahan warna menjadi merah masa reproduktif, terutama jika tidak
diselingi oleh perubahan hormon
-Nyeri hilang timbul akibat kehamilan, dapat meningkatkan
-Disertai demam resiko terjadinya tumor payudara.
-belum memiliki anak
-Riwayat menstruasi lancar setiap
bulan, selama 4-5 hari.
-Pasien tidak memiliki riwayat
pemakaian obat hormonal jangka
panjang.
-Menarche pertama kali saat usia 14
tahun
Pemeriksaan Fisik

Pasien Teori
-Payudara kiri dan kanan -Benjolan bentuk bulat,
tidak simetris, benjolan tidak teratur atau lonjong, dengan
dapat terlihat, warna sama permukaan benjolan rata
seperti warna kulit sekitar, atau licin, konsistensi kenyal,
warna sekitar puting lunak, berbatas tegas,
kemerahan, didapatkan mudah digerakkan terhadap
retraksi papila. jaringan sekitar dan tidak
-Teraba massa dengan nyeri apabila ditekan.
ukuran ± 3x3 cm, dengan
konsistensi keras, permukaan -Terjadipada kuadran atas
halus, berbentuk bulat seperti terluar
kelereng dengan batas yangg -Umumnya terjadi pada
tegas, terfiksasi, dan tidak payudara sebelah kiri.
didapatkan nyeri pada
penekanan.
-Tidak didapatkan adanya
pembesaran kelenjar getah
bening sekitar.
Pemeriksaan Penunjang

Pasien Pada pemeriksaan Teori


Pemeriksaan darah
darah rutin didapatkan
rutin dan kimia darah
kadar Hb 10 mg/dL,
dilakukan sesuai
HCT 32.4%, MCV 81.0
dengan perkiraan
fL, MCH 25.0 pg,
metastasis beserta
MCHC 30.9 g/dL,
tumor marker.
Leukosit 7.60x103/uL.

Hasil USG mammae,


Standar baku untuk
yaitu massa mammae
mendiagnosis tumor
sinistra ec sugestif yaitu pemeriksaan
awal proses abses. histopatologi.

(FNAB) merupakan
bagian dari triple
diagnostic untuk tumor
payudara yang teraba
atau pada tumor yang
tidak teraba dengan
bantuan penuntun
pencitraan.
Tata Laksana

Pasien Teori

• IVFD Asering : Aminofluid 20 • Terapi kuratif berupa


tpm/24 jam pembedahan
• Injeksi Ceftriaxon1 gr/12 jam • Terapi paliatif adalah
• Metrodinazol drip 500 mg/8 manajemen nyeri yang baik
jam • Tata laksana lini pertama
• Injeksi Ketorolac 1 amp/8 jam dengan pemberian analgetik
atau NSAID dan terapi
tambahan yang diperlukan
jika terdapat gejala lain
Prognosis

Pasien Teori

Quo ad vitam : dubia ad Bergantung pada faktor


bonam pasien, tumor dan dokter.

Quo ad fungsionam : dubia


ad bonam

Quo ads anationam : dubia


ad bonam
Kesimpulan

Payudara merupakan kelenjar


Tumor payudara adalah
aksesoris kulit yang terletak
benjolan tidak normal akibat
pada iga duasampai iga enam,
pertumbuhan sel yang terjadi
dari pinggir lateral sternum
secara terus menerus
sampai linea aksilaris media

Sampai saat ini, penyebab pasti


Wanita lebih beresiko menderita
tumor payudara belum
tumor payudara dibandingkan
diketahui. Namun, diperkirakan
dengan pria
terjadi akibat multifaktor.

Tumor merupakan kelompok sel


yang berubah dengan cirri-ciri:
proliferasi selyang berlebihan
dan tidak berguna yang tidak
mengikuti pengaruh struktur
jaringan sekitarnya
Diagnosis tumor
payudara dapat
Tumor dibagi
dilakukan dengan
berdasarkan sifatnya
pendekatan triple test
menjadi tumor jinak dan
yaitu klinis, mamografi,
tumor ganas.
dan fine needle
aspiration cytology

Diagnosis pasti tumor


Diagnosis banding dari
payudara adalah
tumor mammae adalah
pemeriksaan
cacinoma mammae.
histopatologi anatomi.

Penatalaksanaan
Prognosis bergantung
bersifat kuratif atau
pada faktor pasien,
paliatif, serta terapi
tumor dan dokter.
suportif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai