RUANG OPERASI
PENDAHULUAN
Kamar bedah suatu rumah sakit merupakan bagian integral dari pelayanan rumah sakit yang
tak dapat terpisahkan atau berdiri sendiri dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, dalam
memberikan pelayanan khususnya tindakan pembedahan.
Tindakan pembedahan atau tindakan operasi merupakan tindakan yang menimbulkan stress
bagi orang yang akan dilakukan operasi, selain itu tindakan pembedahan mempunyai resiko
integritas atau keutuhan tubuh tertganggu bahkan dapat merupakan ancaman kehidupan, serta
penyulit dapat disebabkan oleh aspek manusia/tenaga, fasilitas/alat dan lingkungan yang tidak
memenuhi persyaratan
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran telah menjadikan pembedahan yang
dulunya sebagai usaha terakhir, sekarang dengan kemajuan teknologi tadi telah menjadiakan
tindakan pembedahan dapat diterima secara umum
Dengan adanya pedoman pengorganisasian di unit kamar bedah , dapat dijadikan sebagai
pedoman dan aturan bagaimana cara kerja di kamar bedah dan persyaratan apa yang di
perlukan,sehingga diharapkan tenaga di kamar bedah dapat bekerja dengan baik dan benar sesuai
aturan dengan tujuan agar tidak terjadi penyulit , selain itu pedoman ini sangat diperlukan dan
sangat penting sehingga pada akhirnya dapat mengurangi dan menurunkan angka kematian,
kecacatan serta infeksi seminimal mungkin, sehingga pelayanan dapat diberikan semaksimal
mungkin dan seprofesional mungkin, yang akhirnya dapat dijadikan sebagai jaminan mutu
pelayanan di kamar bedah.
Untuk pelayanan mutu perlu adanya standarisasi pedoman pengorganisasian kamar bedah
dan dilaksanakan serta dinilai secara terus –menerus dan bila perlu diadakan penyempurnaan
pedoman pengorganisasian di kamar
BAB II
Pada tahun 1994 didirikan poliklinik Yayasan Karya Medika II atau disingkat YKM II yang
terletak
di Jl.Sultan Hasanuddin No 63 Tambun, Bekasi. Dan pada saat poliklinik tersebut sudah dilengkapi
dengan beberapa dokter spesialis dan klinik umum 24 jam. Seiring dengan berkembangnya waktu
dan bertambah kunjungan pasien ke klinik. Pada tanggal 28 Agustus 2003 RSIA selesai dibangun.
dimana luas lahan RS.Karya medika II Tambun seluas 4924 m₂.
Rumah Sakit Karya Medika II tambun merupakan rumah sakit swasta di bawah PT Adyfarma
Adyajaya Medika terletak di wilayah kabupaten bekasi. Dalam pengabdiannya kepada masyarakat di
kabupaten sesuai tujuan rumah sakit yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Bekasi
dengan memberikan pelayanan kesehatan menyeluruh.
Untuk menunjang pelayanan perawatan pasien Sakit Karya Medika menyediakan pelayanan
Penunjang Medik Meliputi : Radiologi, Laboratorium, ESWL, USG, Dan Instalasi Farmasi.
Sistem Pengorganisasian Rumah Sakit Karya Medika II dipimpin Oleh Seorang Direktur Rumah Sakit
di Batu tiga wakil Direktur Yaitu : Wakil direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan, Wakil Direktur
Penunjang Medik dan Wadir Umum Dan Keuangan
Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan membawahi Kabid. Pelayanan Medis, Kabid
Keperawatan dan Kabid Rekam Medik. Wadir Penujang Medik membawahi Kabag Penunjang Medik
sedangkan Kabag Penunjang Medik Membawahi, Pelayanan Radiologi, Pelayanan Laboratorium,
Intalasi Farmasi. Wadir Umum dan Keuangan Membawahi, Ka.Bag Tata Usaha, Ka.Bag, Keuangan,
Ka.Bag Personalia, Ka.Bag Humas & Marketing dan EDP
BAB III
VISI,MISI,FALSAFAH.NILAI DAN
VISI _ MISI
VISI
Rumah Sakit Karya Medika II Tambun Menjadi rumah sakit yang handal dan terkemuka di Bekasi.
MISI
Tujuan
Falsafah
Motto
- Misi
Menyelengarakan asuhan keperawatan dan kebidanan yang berkualitas berdasarkan pada
Evidence best Practice,dengan menyediakan sarana dan prasarana yang aman,sumber daya
manusia yang professional dan memiliki etos kerja yang tinggi serta membudayakan mutu
sebagai bagian dari kegiatan asuhan keperawatan.
- Falsafah
1. Pelayanan keperawatan diberikan kepada pasien dengan memperhatikan aspek Bio,
Pisiko, Sosio, Cultur dan spiritual tanpa membeda-bedakanya dengan dilandasi oleh
cinta kasih dan iman kepada tuhan
2. Memberikan Asuhan Keperawatan bermutu dilakukan dengan pendekatan sesara
sistematis melalui 5 tahap yaitu : pengkajian diagnosa, perencanaan tindakan dan
evaluasi didasarkan pada evidence best practice
3. Memenuhi kebutuhan fasilitas, sarana dan prasarana yang memenuhi setandar dan
mengikuti teknologi terkini adalah salasatu dasar penunjang dalam melaksanakan
Asuhan Keperawatan yang berkualitas
4. Pengembangan sumber daya manusia merupakan bagian terpenting dari upaya
meningkatkan Asuhan Keperawatan yang berkualitas.
- Tujuan
1. Terselenggaranya Asuhan keperawatan dan Kebidanan yang berkualitas dan sesuai
dengan evidence best practice melalui :
a. Terlaksananya Asuhan Keperawatan melalui 5 tahap terdokumentasi secara lengkap,
tercapai 80%
b. Review dan perbaikan standar asuhan keperawatan maksimal 3 tahun
c. Diimplementasikan penerapan clinical phatway
2. Terselenggaranya pelayanan yang efektif dan efisien melalui :
a. Review dan perbaikan standar prosedur keperawatan berdasarkan riset atau hasil
terkini baik melalui jurnal maksimal 3 tahun sekali
b. Terlaksanaya kalibrasi dan pemeliharaan secara continu dan tepat waktu
c. Terpenuhinya kebutuhan peralatan sesuai dengan standar yang ditetapkan
3. Tersedianya tenaga keperawatan dan kebidanan yang berkualitas dan memiliki etos
kerja yang tinggi melalui:
a. Tenaga keperawatan berbasis pendidikan strata 1 pada tahun 2016, sebesar 15%
b. Tenaga kebidanan berbasis pendidikan diploma 4 kebidanan tahun 2016, sebesar
15%
c. Perawat di unit khusus memiliki setifikat (bersertifikat), sesuai dengan bidangnya,
50%
d. Terselenggaranya pelatihan-pelatihan keperawatan dengan menggunakan materi
berdasarkan bukti-bukti terkini
e. Tersedianya perawat yang telah mengikuti pelatihan tentang evidence best practice
minimal 2 orang / ruangan
f. Presentasi kasus dilakukan 1 kali sebulan
4. Menyelenggarakan peningkatan mutu keperawatan secara continue dan konsisten
melalui:
a. Monitoring dan analisa instrument A,B,C depkes setiap 6 bulan sekali.
b. Monitoring analisa dan publikasi patient safety goal setiap 1 bulan sekali
c. Ikut setra aktif dalam kegiatan mutu pelayanan rumah sakit karya medika II melalui
pelaporan incident report dalam waktu 1 X 24 jam
d. Monitoring analisa dan publikasi nursing sensitive indicator setiap 6 bulan sekali
dengan menurunkan :
Angka kejadian pasien resiko jatuh 0,3 %
Angka kejadian dekubitus kurang dari 1 %
Angka kejadian medikation eror meliputi (5 benar) sebesar 0 %
e. Kepatuhan perawat dalam cuci tangan melalui 5 moment sebesar 80 %
Tujuan unit ruang operasi.
1. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan cara mengurangi waktu tunggu operasi elektif
dari 2 jam menjadi 30 menit , setiap bulannya dari kisaran 75 % menjadi 90 %,dengan
cara : 100 % semua pasien operasi elektif / sudah terdaftar , operasi tepat waktu dan
sesuai dengan daftar/ jadwal operasi.
2. Terselenggarakannya proses asuhan keperawatan yang optimal meliputi:
a. Tersedianya perawat trampil ruang operasi dalam pelayanan tindakan operasi
b. 100 % peralatan medic seperti,ventilator,monitor, elektro surgical,sactionserta obat-
obat
d. Rasio ketenagaan sesuai dengan type rumah sakit dan jenis tindakan operasi,dengan
tenaga
c. 100% tidak adanya tertinggal benda asing di dalam tubuh setelah tindakan.
f. 100% tidak adanya reaksi anesthesia berupa anafilatic syock pada pasien intra
anesthesia.
g. 100% kejadian yang tidak diharapkan dilaporkan dalam waktu 1x24 jam.
STRUKTUR ORGANISASI RS
PT. AAM
Direktur Utama
Dewan Pengawas
Direktur SKM II
Kom Medik Wadir Pen. Medis Wadir Pel. Wadir Ass.Wadir UK Kom Keperawatan
Medis & Kep Umum & Keu
Kabid. Pen Medis KA.Bid Pel Medis KA. Bid MR KA.Bid Kep KA. Bag Keu KA. Bag Personalia KA.Bag KA.Bag
TU Hms & Mktng
KA. Farmasi Kasie KA. Adm RJ KaSie Askep KA. Sub.bag Pena.Piutang KA. Sub.bag ADM KA. Sub.bag KA. Sub.bag
& Alkes IRJ Umu Humas
KA. Gizi KaSie KA. Adm RI KaSie SDM Kep KA. Sub.bag KA. Sub.bag PAYROL KA. Sub.bag IPSRS KA. Sub.bag
IRI ADM. RI & RJ Mrkting
KA. Lab KaSie KA. Pe. Data KaSie Log Kep KA. Sub.bag Validasi KA. Sub.bag KA. Sub.bag Logistik um
ICU DIKLAT
KaSie
OK
BAB V
100
Kabid Keperawatan
80
60 East
40 West
Nort h
20
0
1st Q tr 2nd Q t r 3r d Q tr 4th Q t r
Perawat Pelaksana
BAB VI
URAIAN JABATAN
1. Kepala Ruang ( Ka Ru )
a. Nama Jabatan : Kepala ruang
b. Pengertian : Seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di
kamar operasi
c. Persyaratan :
1) Pendidikan : Ahli madya keperawatan /SI keperawatan
2) Kursus/pelatihan : Manajemen pelayanan keperawatan kamar bedah
3) Pengalaman kerja : Sebagai perawat pelaksana 3-5 tahun
4) Kondisi fisik : Sehat jasmani dan rohani
d. Tanggung Jawab
Dalam melaksanakan tugasnya ka.ru bertanggung jawab kepada kepala instalasi
perawatan/kepala instalasi terhadap hal-hal :
1) Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan
2) Kebenaran dan ketepatan program pengembangan pelayanan keperawatan
3) Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga keperawatan
4) Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru
5) Kebenaran dan ketetapan protap/SOP pelayanan keperawatan
6) Kebenaran dan ketetapan laporan berkala pelaksanaan pelayanan keperawatan
7) Kebenaran dan ketepatan kebutuhan dan penggunaan alat
8) Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan program bimbingan siswa/mahasiswa
institusi pendidikan keperawatan
e. Wewenang
Dalam menjalankan tugasnya kepala ruangan mempunyai wewenang sebagai
berikut :
1) Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
2) Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf keperawatan
3) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan,
peralatan dan mutu asuhan keperawatan diruang rawat
4) Menandatangai surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang kepala
ruangan
5) Menghadiri rapat berkala dengan kepala instalasi/ kasi/ kepala rumah sakit untk
kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan
f. Uraian Tugas
1) Melaksanakan fungsi perencanaan (P1) meliputi:
a) Menyusun rencana kerja kepala ruangan
b) Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan
diruang rawat yang bersangkutan
c) Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah
maupun kualifikasi untuk kamar operasi, koordinasi dengan kepala perawat
instalasi / ka. Instalasi
2) Melaksanakan fungsi pergerakan dan pelaksaan (P2) meliputi :
a) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di kamar
bedah, melalui kerja sama dengan petugas lain yang bertugas diruang
rawatnya
b) Menyusun jadwal / daftar dinas tenaga keperawatan dan tenaga lain sesuai
kebutuhan pelayanan dan peraturan yang berlaku di rumah sakit
c) Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan baru / tenaga lain yang
akan kerja di kamar bedah
d) Memberikan orientasi kepada siswa / mahasiswa yang menggunakan
ruangannya sebagai lahan praktek
e) Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan sesuai standar
f) Mengadakan pertemuan berkala / sewaktu-waktu dengan staf keperawatan
dan petugas lain yang bertugas diruang rawatnya
g) Memberi kesempatan / izin kepada staf keperawatan untuk mengikuti
kegiatan ilmiah / penataran dengan koordinasi kepala instalasi / kepala
bidang keperawatan
h) Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai kebutuhan
berdasarkan ketentuan/ kebijakan rumah sakit
i) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu dalam
keadaan siap pakai
j) Mengendalikan kualitas system pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain secara tepat dan benar. Hal ini penting untuk
tindakan keperawatan
k) Memberi motivasi pada petugas dalam memelihara kebersihan kamar
operasi
l) Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan serta
kegiatan lainnya dikamar operasi, disampaikan kepada atasannya
m) Membimbing siswa / mahasiswa yang menggunakan ruangannya sebagai
lahan praktek
n) Melakukan serah terima pasien dan lain-lain pada saat pergantian dinas
3) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3) meliputi :
a) Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah
ditentukan
b) Mengawasi dan menilai siswa / mahasiswa keperawatan untuk
memperoleh pengalaman belajar sesuai tujuan program bimbingan yang
telah ditentukan
c) Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang berada diawah
tanggung jawabnya
d) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pemberdayaan tenaga
keperawatan, peralatan dan obat-obatan
e) Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai standar yang
berlaku secara mandiri atau koordinasi dengan Tim Pengendalilan Mutu
Asuhan Keperawatan
5. Helper
a. Nama jabatan : helper
b. Pengertian : seorang staf dalam bidang keperawatan yang ditugaskan untuk
melaksanakan kegiatan rumah tangga, administrasi, transportasi, dan membantu tugas-
tugas perawat diruang operasi.
c. Tanggung Jawab
Secara struktural dan fungsional bertanggung jawab langsung kepada kepala unit kamar
bedah
d. Wewenang
1) Mengusulkan pengembanngan diri kepada kepala unitnya
2) Member masukan demi peningkatan pelayanan keperawatan
3) Mengikuti rapat rutin ruangan
e. Tugas Pokok
Bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan rumah tangga di unitnya
f. Perincian Tugas
1) Menyiapkan fasilitas ruangan operasi.
2) Menyiapkan kebutuhan ruang operasi sehari-hari sperti kebutuhan makan-minum
dokter, perawat dll
3) Menyiapkan linen baik mengantar dan ambil dari londry ,serta kebutuhan alat tenun
lainnya sperti baju dokter dan lain-lain
4) Memelihara alat alat rumah tangga.
5) Melaksanakan inventarisasi barang-barang rumah tangga
6) Membantu perawat dalam pelayanan ruang operasi, kegiatan ekspedisi dan
transportasi
7) Menyiapkan perlengkapan non medis untuk tindakan operasi.
8) Membantu mengawasi pengunjung dan melaporkan secara berjenjang jika dijumpai
kejanggalan atau hal-hal yang mencurigakan
9) Membantu mengawasi kebersihan area kamar bedah dan secara berkala melakukan
bongkar besar bersama petugas kebersihan
g. Tugas Umum
1) Berperan aktif dalam kegiatan keperawatan sesuai dengan tugas yang diberikan
2) Mengikuti rapat yang diadakan unit masing-masing
h. Ukuran Keberhasilan
1) Terciptanya disiplin kerja yang tinggi
2) Tidak adanya keluhan terhadap pelayanan yang diberikan, baik untuk pelanggan
internal maupun eksternal
3) Inventarisasi berjalan secara baik, akurat, tepat dan benar
BAB VII
VK LOGISTIK ALKES
Keterangan :
Kabid Keperawatan : Hubungan kerja kamar operasi dengan kabid keperawatan lebih banyak
dalam hal fungsionall, ketenagaan kerja, dan laporan
Komite Keperawatan : Hubungan kerja kamar operasi dengan komite keperawatan lebih dititik
beratkan pada hubungan structural dibidang kewenangan klinis, kredensial.
Unit Gawat Darurat : Hubungan kerja kamar operasi dengan UGD berhubungan dengan pasien
yang akan melakukan tindakan pembedahan emergency.
Intensive Care Unit : Hubungan kerja kamar operasi dengan ICU berhubungan dengan kondisi
pasien yang memerlukan perawatan khusus dan observasi ketat sebelum
operasi atau sesudah operasi.
Alkes : Hubungan kerja kamar operasi dengan bagian alkes berhubungan dengan
pengadaan barang untuk ruang Ok, kalibrasi dan juga perawatan
/maintenance alat-alat OK.
Unit Rawat Jalan : Hubungan kerja kamar operasi dengan unit rawat jalan berhubungan yang
pasien yang membutuhkan tindakan pembedahan tanpa memerlukan
persiapan sebelum operasi.
Unit Rawat Inap : Hubungan kerja kamar operasi dengan unit rawat inap berhubungan
dengan persiapan pasien sebelum operasi dan perawatan lanjutan yang
dibutuhkan pasien pasca operasi
Dalam pelayanan ruang operasi perlu tersedianya sumber daya manusia yang
berkompeten,cekatan dan mempunyai kemampuan dengan perkembangan teknologi sehingga
dapat memberikan pelayanan yang optimal,efektif dan efisien.Atas dasar tersebut,maka perlu
kiranya meyediakan,mempersiapkan dan mendayagunakan sumber daya yang ada.untuk menunjang
pelayanan diruang operasi,maka perlu di butuhkan tenaga perawat yang mempunyai
pengalaman,ketrampilan dan pengetahuan yang sesuai.
3 X 52 X ∧X 4 X 2
+ Koreksi 25 %
40 X 41
= 8 orang
Catatan :
Jumlah jam ketergantungan pasien : 3 Jam
Jumlah anggota tim : 4 orang
Jumlah ruang OK :2
Koreksi : 25 %
POLA KETENAGAAN
3 Perawat SKep Nurse a. Minimal sudah bekerja selama 1 tahun di rumah sakit
Pelaksana D3 Keperawatan untuk SKep Nurse
b. Minimal sudah bekerja selama 1 tahun di rumah sakit
untuk D3 Keperawatan
Shift pagi jam 07.00 wib sampai dengan jam 14.00 wib
Shift sore jam 14.00 wib sampai dengan jam 21.00 wib
On call jam 21.00 wib sampai jam 07.00 wib
Hari minggu dan tanggal merah on call 24 jm
Pengaturan jadwal dinas bias fleksibel sesuai jam operasi untuk mengurangi jam dinas yang
berlebih,Jadwal di buat sebulan sekali
KEGIATAN ORIENTASI.
Kegiatan orientasi di ruang operasi wajib diberikan kepada semua tenaga perawat yang
akan dan baru mau bekerja di ruang operasi,agar mengenal dan mengetahui tentang ruang operasi
baik aturan aturan dan tatacara kerja di ruang operasi.kegiatan di ruang operasi tentu dibagi dalam
empat bagian dalam garis besar yaitu;.mengenal.mengetahui ,memahami dan melaksanakan
semua rangkaian kegiatan yang ada di ruang operasi sesuai standart prosedur operasional yang ada
di ruang operasi.
Setiap penilaian kinerja dalam masa orientasi biasa ada pedoman yang dikeluarkan oleh HRD
sebagai acuan dalam memberikan penilaian serta dilaporkan secara berjenjang sehingga menjadi
keputusan manajemen untuk menentukan apakah layak tidaknya tenaga perawat bekerja di unit
yang sudah ditentukan,tentunya juga disertai persyaratan –persyaratan yang lainnya.
Adapun daftar program orientasi di kamar bedah serta apa yang harus dicapai adalah
sebagai berikut;
Bulan pertama
Bulan kedua
Bulan ketiga(SKILL )
Nama :
Di unit :
Hasil orientasi
1. Kejujuran :
2. Disiplin :
3. Kerjasama :
4. Komunikasi :
5. Inisiatif :
6. Sopan santun :
7. Kemauan belajar :
8. Keterampilan :
9. Pengetahuan :
10. Loyalitas :
Catatan khusus :
Demikian laporan ini kami buat, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
PERTEMUAN RAPAT.
Pertemuan atau rapat di ruang kamar operasi ada 2 jenis pertemuan yang dilaksanakan di
kamar operasi yaitu;
Pertemuan yang dilaksanakan di ruang operasi satu kali dan satu bulan dan sudah
direncanakan secara rutin,dihadiri oleh semua perawat ruang operasi dan dipimpin oleh kepala
unit ruang operasi .Adapun materi pertemuan tersebut antara lain,evaluasi hasil rapat bulan
sebelumnya, penyampaian hasil rapat dengan bidang perawatan,permasalahan yang timbul di
ruang operasi.serta kesimpulan dan rekomendasi hasil pertemuan.
2.Pertemuan/rapat insidentil.
Pertemuan yang dilaksanakan secara mendadak dan bila di anggap perlu karena adanya
sesuatu masalah yang harus segera diselesaikan dalam waktu segera atau secepatnya untuk
mengambil keputusan.
Hari : Hadir :
Jam :
Tempat :
Pimpinan rapat : Tidak hadir :
2. PEMBAHASAN
BAB XI
PELAPORAN
a. Laporan harian.
Sebuah laporan yang dilakukan setiap hari, isi laporan biasanya antara lain tentang jumlah
tindakan operasi setiap harinya ,serta masalah yang timbul,
b. laporan bulanan.
Sebuah laporan yang dilakukan atau di laporkan setiap bulan nya dalam bentuk format
laporan bulanan,isi laporan berisi tentang :
1. Jumlah tindakan operasi setiap bulannya.
2. Masalah –masalah yang berhubungan dengan pelayanan keperawatan.
3. Masalah Ketenagaan baik mutasi,rotasi,sakit,dirawat, dll
4. Laporan program orientasi perawat baru bila ada.
c. Laporan tahunan
Sesuai dengan peran dan fungsi sebagai bagian dari pelayanan rumah sakit tentu evaluasi
pelayanan harus di lakukan,dan biasanya lewat subuah laporan yaitu laporan tahunan .
Laporan tahunan biasanga beririsi antara lain :
1. laporan evaluasi program ruang ok
2. Laporan evaluasi kinerja karyawan
3. Laporan mutu pelayanan keperawatan maupaun medis
4. Rencana program tahun berikutnya