Anda di halaman 1dari 23

Lampiran Keputusan direktur RSU Nurdin Hamzah

Nomor...............................................................................................................:
Tanggal.............................................................................................................:
Tentang.............................................................................................................:
PEDOMAN PENGORGANISASIAN PELAYANAN INSTALASI FARMASI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang


rnenyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit
harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya manusia,
kefarmasian, dan peralatan (Pasal 7 ayar 1 UU No. 44 Tahun 2009)
Rumah Sakit Umum Nurdin Hamzah adalah Instansi Pemerintah didirikan,
dimiliki dan diselenggarakan serta dikelola secara sepenuhnya oleh Pemerintah
Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Instalasi Farmasi merupakan salah satu unsur pelayanan medis yang harus
dimiliki Rumah Sakit Umum Nurdin Hamzah memiliki fungsi dan peran dalam
membrikan pelayanan prosedur terapeutik dan diagnostik serta pengobatan pada
pasien dalam sebuah lingkungan yang tidak membutuhkan rawat inap dl Rumah
Sakit. Oleh karena itu diperlukan suatu pengorganisasian yang cukup kompleks
untuk mengatur dan mengkoordinasikan pelayanan yang ada di instalasi tersebut.

TUJUAN UMUM
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan
pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi RSU Nurdin Hamzah.

B. TUJUAN KHUSUS

Dengan dibuatnya pedoman pengorganisasian Instalasi Farmasi ini, bertujuan untuk:


1. Sebagai pedoman dan panduan dalam menggerakkan organisasi lnstalasi Farmasi
dalam rangka memberikan pelayanan medis kepada pasien.
2. Sebagai acuan jajaran yang berada di Instalasi Farmasi dalam melaksanakan
program kerja dan kegiatan sehari-hari.
3. Untuk memberikan arah dalam memberikan pelayanan medis yang bermutu dan
berkualitas.
C. Ruang Lingkup
Pedoman pengorganisasian Instalasi Farmasi ini meliputi penataan
organisasi, jabatan, ketenagaan, mekanisme kerja dan penataan administrasi bagi
jajaran di Instalasi Farmasi.
Selain itu, sebagai pelimpahan kewenangan dan kemandirian di bagian
Instalasi Farmasi, maka pedoman ini juga berlaku secara umum dl Rumah Sakit
Umum Nurdin Hamzah dan bagian lain dapat saling menghormati kewenangan dan
kemandirian masing-masing bagian dengan interaksi, komunikasi dan integrasi
dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan pasien maupun tidak langsung
berhubungan dengan pasien.
3

BAB II
GAMBARAN UMUM

A. Kepemilikan dan Kelas Rumah Sakit

Status Rumah Sakit : Milik Pemda Kabupaten Tanjung Jabung Timur


Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum Nurdin Hamzah
Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Alamat : Jl. WR. Supratman Kelurahan Parit Culum I
Kec. Muara Sabak Barat
Kabupaten : Tanjung Jabung Timur
Propinsi : Jambi
Kelas/type :C
Kapasitas TT : 58 TT
Luas Tanah : 13,74 Ha
Luas Bangunan : 5.405 m2

B. Jenis Pelayanan Rumah Sakit Umum Nurdin Hamzah

Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Rumah Sakit Umum


Nurdin Hamzah Kab. Tanjung Jabung Timur mempunyai instalasi pelayanan sebagai
berikut :
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Jalan terdiri dari :
 Poliklinik Umum
 Poliklinik Gigi dan Mulut
 Poliklinik Kebidanan
 Poliklinik Anak
 Poliklinik Penyakit Dalam
 Poliklinik THT
 Piliklinik Bedah
 Poliklinik Mata
 Poliklinik Paru
 Poliklinik Syaraf
3. Instalasi Rawat Inap yang terdiri dari :
 Ruang Perawatan Kebidanan
 Ruang Perawatan Anak
 Ruang Perawatan Perinatologi
 Ruang Perawatan Bedah
4

 Ruang Perawatan Penyakit Dalam


 Ruang Perawatan VIP
4. Instalasi Laboratorium
5. ICU
6. Unit Transfusi Darah ( UTD )
7. Instalasi Radiologi
8. Instalasi Farmasi
9. Instalasi Fisiotherapy
10. Instalasi Gizi
11. Instalasi Londry
12. Instalasi Kamar Operasi
13. Unit CSSD
14. Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
15. Pelayanan Transportasi terdiri dari :
- 3 ( tiga ) unit ambulance
- 2 ( dua ) unit mobil operasional
5

BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
RUMAH SAKIT UMUM NURDIN HAMZAH

A. Visi
Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah Nurdin Hamzah sebagai pusat
Pelayanan Rujukan Kesehatan yang bermutu, terjangkau, aman dan berkeadilan

B. Misi 
Untuk mencapai visi tersebut, RSU Nurdin Hamzah Kab. Tanjab Timur
menetapkan misi yang harus diemban :

1. Mewujudkan manajemen organisasi rumah sakit yang mandiri dan bermutu


sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan “ good corporate Governance”
2. Memebrikan pelayanan yang berkualitas, sesuai dengan standar
profesionalisme, terjangkau dan berkeadilan
3. Menyediakan sumberdaya manusia yang berkualitas, sesuai dengan kebutuhan
dan standar ketenagaan dengan memperhatikan kesejahteraan
4. Menyediakan sarana, prasarana, peralatan, bahan dan obat obatan dengan
memperhatikan keamanannya.

C. Falsafah

1. Pelayanan jasa rumah sakit berdasarkan kode etik profesi


2. Menjunjung tinggi nilai-nilai kehidupan dan kemanusiaan
3. Pengelolaan rumah sakit secara profesional dan mandiri

D. Nilai

Dalam memberikan pelayanan kepada pasien rumah sakit menerapkan


keramahan, kejujuran komitmen dan profesional

E. Tujuan stratejik Rumah Sakit Umum Nurdin Hamzah sebagai berikut :


a. Mewujudkan manajemen rumah sakit yang mandiri dan bermutu sesuai
dengan porinsip “ Good corporate Governance “.
b. Mewujudakan pelayanan kesehatan yang mudah akses masyarakat dan
bermutu
c. Memenuhi kebutuhan sumberdaya manusia yang berkualitas sesuai dengan
standar ketenagaan serta memperhatikan kesejah teraannya
d. Memenuhi kebutuhan sarana, prasarana, peralatan, bahan dan obat obatan
yang aman bagi pasien dan petugas.
6

F. Motto
“Kesembuhan adalah kebahagiaan kami”
7

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM NURDIN HAMZAH

DIREKTUR

KELOMPOK
JABATAN
KABAG TU
FUNGSIONAL

KASUBBAG KASUBBAG KASUBBAG


KEPEGAWAIAN UMUM DAN KEUANGAN
PERLENG
KAPAN

KABID KABID KABID


PROGRAM PELAYANAN KEPERAWATAN

KASI KASI KASI


PERENCANAAN PELAYANAN ASKEP DAN
DAN MEDIS MUTU
PENYUSUNAN
PROGRAM

KASI EVALUASI KASI KASI


DAN PENUNJANG DIKLAT
PELAPORAN MEDIS

Visi, Misi, Falsafah Dan Tujuan Instalasi Farmasi Rsu Nurdin Hamzah

VISI
Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit sesuai dengan standar.

MISI
Menyelenggarakan pelayanan kefarmasian yang berkualitas dan berorientasi pada
keselamatan pasien.
8

FALSAFAH INSTALASI FARMASI


1. Menjamin ketersedian sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis
pakai yang aman, bermutu, bermanfaat dan terjangkau.
2. Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional
dalam rangka keselamatan pasien.

TUJUAN INSTALASI FARMASI


a. Menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi seluruh
kegiatan pelayanan kefarmasian yang optimal dan profesional serta sesuai
prosedur dan etik profesi.
b. Melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis
habis pakai yang efektif, aman, bermutu dan efisien.
c. Melaksanakan komunikasi, edukasi dan informasi (KIE ) serta memberikan
rekomendasi kepada dokter, perawat dan pasien.
d. Pengawasan dan pengendalian penggunaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan
bahan medis habis pakai.
e. Menjamin mutu sediaan farmasi, Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai.
f. Penurunan Resiko Kesalahan terkait penggunaan sediaan farmasi, alat kesehatan,
dan bahan medis habis pakai ( keselamatan pasien ).
g. Kemudahan akses data sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis
pakai yang akurat.
9

B. STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI FARMASI

DIREKTUR
RSU NH

KABID
PELAYANAN

KASI
PENUNJANG MEDIS

KEPALA
INSTALASI

PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA


10

C. URAIAN TUGAS DAN JABATAN


I. Kepala Instalasi Farmasi

1. Nama Unit Kerja : Instalasi Farmasi


2. Nama Jabatan : Kepala Instalasi Farmasi
3. Pengertian :
Seorang tenaga Farmasi profesional yang telah lulus sebagai apoteker yang
menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit.
4. Persyaratan dan Kualifikasi
a. Pendidikan Formal : Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian
b. Pendidikan Non Formal : -
c. Pengalaman Kerja :
Mempunyai pengalaman kerja sebagai tenaga Apoteker minimal 2 Tahun.
d. Ketrampilan:
Memiliki kemampuan kepemimpinan
e. Usia:
Usia antara 25 – 55 tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani
5. Tanggung Jawab:
Bertanggung jawab langsung kepada Kasi Penunjang Medis dan Kabid
Pelayanan.
6. Uraian Tugas:
1. Menyusun program kerja di Instalasi Farmasi.
2. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional
Instalasi Farmasi secara efektif, efisien dan bermutu.
3. Menghimpun, Mengumpulkan serta merekap perencanaan obat alat kesehatan
dan bahan habis pakai.
4. Menyiapkan pelayanan Farmasi klinik, pemberian informasi obat dan
konseling obat kepada pasien.
5. Bersama staf Instalasi Farmasi membuat perencanaan ketenagaan dan fasilitas
yang dibutuhkan untuk mencapai pelayanan yang berkualitas di Istalasi
Farmasi.
6. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan staf Instalasi Farmasi untuk
membahas dan menginformasikan hal-hal penting yang berkaitan dengan
pelayanan di Instalsi Farmasi.
7. Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan.
8. Membuat laporan kinerja Instalasi Farmasi setiap bulan dan akhir tahun.
9. Membuat usulan-usulan yang diperlukan kepada manajemen yang berkaitan
dengan peningkatan mutu pelayanan di Instalasi Farmasi.

7 Wewenang:
11

1. Memberikan penilaian kinerja staf Instalasi.


2. Membuat prosedur pelayanan Instalasi.

8. Hasil Kerja
1. Usulan perencanaan ketenagaan & fasilitas yang dibutuhkan / di Instalasi
Farmasi diperlukan
2. Usulan yang berkaitan dengan Mutu Layanan
3. Laporan Pelayanan Farmasi klinik.

VII. Tenaga Teknis Kefarmasian

1 Nama Unit Kerja : Instalasi Farmasi


2 Nama Jabatan : Tenaga Teknis Farmasi
3 Pengertian :Tenaga yang membantu apoteker dalam menjalani pekerjaan
kefarmasian, yang terdiri atas sarjana farmasi, ahli madya farmasi, analis
farmasi, tenaga menengah farmasi/ asisten apoteker.
4 Persayaratan Dan Kualifikasi
a. Pendidikan Formal : D I, DIII dan S1 Farmasi
b. Pendidikan Non Formal : -
c. Pengalaman Kerja :
Memiliki pengalaman di Instalasi Farmasi
d. Ketrampilan :
Memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi, berkepribadian
mantap dan emosional yang stabil.
e. Usia :
Usia antara 22 - 55 Tahun
Berbadan sehat jasmani dan rohani.
5 Tanggung Jawab :
Bertanggung jawab secara langsung kepada kepala Instalasi Farmasi.
12

6 Uraian Tugas
a. Menyiapkan pelayanan kefarmasian meliputi pengelolaan sediaan
farmasi alat kesehatan dan bahan habis pakai
b. Menyiapkan laporan yang berhubungan dengan farmasi klinis
c. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang baik dengan
dokter dan dokter spesialis
d. Mengikuti pertemuan ilmiah dan penataran untuk meningkatkan
pengetahuan serta ketrampilan.
e. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala Instalasi
Farmasi
f. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan Kefarmasian yang tepat dan
benar
g. Memberikan health education kepada penderita dan keluarga
h. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara pasien,
keluarga, dokter serta sesama perawat
8 Uraian Wewenang :
a. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.
b. Memberikan edukasi pada pasien sesuai kemampuan dan batas
kewenangannya.
13

H. TATA HUBUNGAN KERJA INSTALASI FARMASI


RSU NURDIN HAMZAH

RANAP ICU GIZI IGD KASIR

Logistik Logistik Farmasi


Umum

Admission Instalasi Farmasi Operator

Umum/Tehnisi Umum/Supir

Kamar Rekam Radiologi Laboratorium Umum/Keamanan


Operasi Medik
II. Keterkaitan Hubungan Kerja Instalasi Farmasi RSU NH dengan unit lain.

1. Unit Rawat Jalan


Kebutuhan obat dan alat medis di unit rawat jalan, diperoleh dari bagian
logistik farmasi dengan prosedur permintaan sesuai SPO (terlampir).

2. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di Instalasi, diperoleh
dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO (terlampir).
3. Kamar Operasi (OK)
Instalasi Farmasi melayani kebutuhan obat dan alat kesehatan habis pakai
yang dibutuhkan di bagian kamar operasi. (prosedur pasien yang akan operasi sesuai
dengan SPO terlampir).
4. Laboratorium
Instalasi farmasi Melayani kebutuhan bahan kimia dan alat kesehatan habis
pakai yang dibutuhkan di bagian Laboratorium ( prosedur permintaaan laboratorium
sesuai SPO terlampir).
5. Umum/Tehnisi
Kerusakan alat non medis di Instalasi farmasi akan dilaporkan dan diajukan
perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan sesuai dengan
SPO yang berlaku.
6. Rekam Medis
Kerjasama dalam hal kordinasi mengenai data pasien yang berobat dan
dilayani di bagian farmasi (prosedur sesuai dengan SPO terlampir).
9. Operator
Apabila Instalasi Farmasi membutuhkan sambungan telphone keluar RSMG
(tanpa menggunakan PIN) maka bagian Instalasi Farmasi akan meminta bantuan ke
bagian operator dengan cara menekan angka 0 (nol) pada pesawat telphone.
10. Kasir
Pasien yang telah selesai mengambil obat akan diantar ke bagian kasir oleh
untuk menyelesaikan administrasi.
11. RANAP
Pasien yang dirawat inap akan disediakanan obat dan alat- alat kesehatan
yang dibutuhkan selama dalam perawatan akan dibuat resep dan daftar kebutuhanya
yang akan diantar kebagian farmasi.(Prosedur pasien Unit Rawat Inap sesuai dengan
SPO terlampir).
13. Intensive Care Unit (ICU)
Apabila ada pasien yang dirawat bagian ICU maka seluruh kebutuhan obat
dan alat-alat kesehatan yang buthkan akan diambil dari bagian farmasi (prosedur
sesuai dengan SPO terlampir)
14. Instalasi Gawat Darurat
Pasien Unit Gawat Darurat seluruh kebutuhan obat dan alat-alat kesehatan
yang butuhkan akan diambil dari bagian farmasi (prosedur sesuai dengan SPO
terlampir)
16. Umum /Keamanan
Untuk keamanan gudang obat dan instalasi farmasi menginformasikan
kebagian Umum/Keamanan ( prosedur pasien meninggal sesuai SPO terlampir )
BAB IV
SUMBER DAYA MANUSIA

A. POLA KETENAGAAN
INSTALASI FARMASI
No Nama Jabatan Kualifikasi Pengalaman dan kualifikasi Jumlah
Formal Sertifikat yang
diperlu
kan
Ka. Instalasi SI - Sebagai Apoteker minimal 2 1
Farmasi Farmasi th
- Memiliki kemampuan dalam
Kepemimpinan
- Memiliki kemampuan dalam
membina hubungan baik
dengan orang lain
- Dapat dipercaya
- Memiliki kemampuan
menggunakan komputer
- Sehat Jasmani dan Rohani.

Tenaga Teknis DI, DII - Memiliki pengalaman di 4


Farmasi dan Instalasi Farmasi
DIII Ketrampilan :
- Memiliki bakat dan minat
serta berdedikasi tinggi,
berkepribadian mantap dan
emosional yang stabil.
- Usia :
Usia antara 22 - 55 Tahun
- Berbadan sehat jasmani dan
rohani.
B. POLA KETENAGAAN DAN
KUALIFIKASI

No Nama Jabatan Kualifikasi Jumlah


yang ada
Formal Masa Kerja Sertifikat
1 Ka. Instalasi Apoteker dan 2 Tahun 1
Farmasi tenaga teknis
kefarmasian

2 Tenaga Teknis DI, DII dan 2 Tahun


6
Farmasi DIII

C. Dasar Perhitungan
Ketenagaan Instalasi Farmasi adalah sebagai berikut :
1. Kepala Instalasi Farmasi
2. Tenaga Tekhnis Farmasi

Cara perhitungan ketenagaan petugas Instalasi Farmasi di adalah 1 orang setiap 1 shift
jaga
Peraturan kerja dokter jaga Instalasi Farmasi dibagi dalam 3 Shift yaitu :
a. Senin – Sabtu :
Shift pagi : Jam 08.00 – 14.00
Shift Sore : jam 14.00 – 22.00
Shift Malam : jam 22.00 – 08.00
b. Minggu / Hari Besar :
Shift pagi : Jam 08.00 – 14.00
Shift Sore : jam 14.00 – 22.00
Shift Malam : jam 22.00 – 08.00
D. REKRUTMEN DAN SELEKSI TENAGA FARMASI
I. Penarikan Calon (Recruitment)
Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang para
pelamar sebanyak mungkin sehingga Bagian Keperawatan memiliki kesempatan yang
luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang
diinginkan.
Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga, ditemukan
jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga yang ada.

Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu:


1. Dari dalam RSU Nurdin Hamzah sendiri (internal resources)
Menarik calon dari dalam RSU Nurdin Hamzah sendiri (Internal resources) memiliki
keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan lebih
cepat dibanding menarik calon dari luar RSU Nurdin Hamzah. Calon nantinya masuk
ke Bagian Kepegawaian akibat mutasi atau promosi.
Untuk mendapatkan calon pelamar dapat melalui :
 Informasi dari mulut ke mulut
 Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri (unsolicited applicants).
 Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya kebutuhan
tenaga di Bagian Pelayanan.

2. Dari luar RSU Nurdin Hamzah (external resources)


Proses penarikan calon dari luar dapat dilakukan dengan cara :
 Penerimaan CPNS
II. Penyaringan/seleksi calon (selection)
Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Bagian Kepegawaian dapat
memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.
Tahapan seleksi terdiri dari :
1. Umum.
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh
pihak rumah sakit.
2. Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar
diseleksi secara khusus oleh Bagian Kepegawaian dan Instalasi Farmasi. Proses
seleksi yang dilakukan oleh Bagian Keperawatan dan Instalasi Farmasi ini
menyangkut pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan fungsi
kefarmasian. Kompetensi yang harus dimiliki tenaga farmasi adalah minimal
memiliki sertifikat pelatihan kefarmasian.
Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas :
1. Tes Tertulis
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100 soal,
dengan materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki perawat
seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Batas kelulusan adalah 70%
benar.
2. Tes Ketrampilan
Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :
- Baca Resep
- Racikan Obat
3. Tes Wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap penyelenggaraan
kefarmasian, pandangan terhadap penyelenggaraan kefarmasian yang
berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.
4. Tes Kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh Tenaga teknis farmasi :
- Sehat, tidak buta warna.
- Berpenampilan rapi dan menarik.
E. Pengembangan SDM Instalasi Farmasi
Untuk meningkatkan mutu pelayanan di Instalasi Farmasi khususnya dan
RSU umumnya, diperlukan pembinaan/pengembangan kompetensi tenaga Farmasi.
Pembinaan / pengembangan dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan.
Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah :
 Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas sehingga
dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.
 Menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan kesehatan

1. Pendidikan
Petugas di Instalasi Farmasi dengan pendidikan DI Farmasi diberi kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan ke D III Farmasi. Dengan persyaratan : masa kerja di RSU
Nurdin Hamzah minimal 2 tahun dan Nilai Prestasi Kerja (NPK) minimal : 3,5.

2. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian di
instalasi Farmasi dilaksanakan melalui :
- Internal Training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh RSU Nurdin
Hamzah setiap 3 bulan sekali setiap hari jumat, meliputi: (Jadwal terlampir)
 Pelatihan Baca Resep dilaksanakan hari jumat minggu ke 1
 Pelatihan Meracik obat khusus minggu ke 2
- Eksternal Training, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti sesuai
dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
khususnya mutu pelayanan Instalasi Farmasi.
BAB V
RAPAT

A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah
tertentu.

B. Tujuan
1. Umum :

Dapat membantu terselenggaranya pelayanan kefarmasian yang profesional di


Instalasi Farmasi RSU Nurdin Hamzah
2. Khusus :

a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan di


Instalasi Farmasi .
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan
pelayanan di Instalasi Farmasi.

C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh Instalasi Farmasi yang dipimpin oleh kepala
Instalasi dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh kepala ruang di Instalasi
Farmasi setiap bulan 1 kali dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun
dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh Kepala Instalasi.
2. Rapat Tidak Terjadwal :
Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan oleh
kepala ruang untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di Instalasi
Farmasi dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat insiden.
BAB VI
PELAPORAN

A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan kefarmasian di
Instalasi Farmasi.

B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala Instalasi Farmasi. Adapun jenis laporan yang
dikerjakan terdiri dari :

1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis setiap hari.
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan Penggunaan Obat.
b. Laporan SDM Instalasi Farmasi
c. Laporan keadaan sarana dan fasilitas Instalasi Farmasi
d. Laporan mutu pelayanan

2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Kepala Instalsi Farmasi dalam bentuk tertulis setiap bulannya
dan diserahkan kepada Kasi Penunjang Medis paling lambat setiap tanggal 5 pada bulan
berikutnya. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan penggunaan Obat
b. Laporan SDM Instalasi Farmasi
c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana instalasi
farmasi yang meliputi:
d. Laporan Mutu Pelayanan Instalasi Farmasi

3. Laporan Triwulan
Laporan yang dibuat oleh Kepala Instalasi dalam bentuk tertulis setiap tiga bulan dan
diserahkan kepada Kasi penunjang Medis paling lambat setiap tanggal 5 pada bulang
berikutnya. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
1. Laporan penggunaan obat dan BHP dan Evaluasi dalam 3 bulan
2. Laporan SDM Laporan Mutu Pelayanan Instalasi Farmasi dan evaluasi dalam 3
bulan
3. Laporan keadaan fasilitas dan sarana Laporan Mutu Pelayanan Instalasi Farmasi
dan Evaluasi dalam 3 bulan.
4. Laporan mutu pelayanan Laporan Mutu Pelayanan Instalasi Farmasi

4. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Kepru dalam bentuk tertulis setiap tahun dan diserahkan
kepada Kasi Penunjang Medis paling lambat setiap tanggal 5 pada bulan berikutnya.
Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
1. Laporan penggunaan obat dan BHP dan Evaluasi dalam 1 Tahun
2. Laporan SDM Laporan Mutu Pelayanan Instalasi Farmasi dan evaluasi dalam 1
Tahun
3. Laporan keadaan fasilitas dan sarana Laporan Mutu Pelayanan Instalasi Farmasi
dan Evaluasi dalam 1 Tahun.
4. Laporan mutu pelayanan Laporan Mutu Pelayanan Instalasi Farmasi 1 Tahun.

Anda mungkin juga menyukai