PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama diseluruh
dunia. Dengan tema ini, pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan
sebagai pemberi pelayanan harus menampilkan akuntabilitas sosial mereka dalam
memberikan pelayanan yang mutakhir kepada konsumen yang berdasarkan
standar profesionalisme, sehingga diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat.
Sebagai konsekuensinya peningkatan kinerja memerlukan persyaratan yang
diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan yang berdasarkan standar tertulis.
Dalam pelayanan keperawatan di Unit Rawat Inap, standar sangat membantu
perawat untuk mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga harus berfikir realistis
tentang pentingnya evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan yang
berkualitas tinggi. Namun keberhasilan dalam mengimplementasikan standar sangat
tergantung pada individu itu sendiri, usaha bersama dari semua staf serta partisipasi
dari seluruh anggota profesi.
Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit perlu di tingkatkan dan dikembangkan
secara berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan,
pengobatan, perawatan, ke pasien baik dengan penyakit menular atau penyakit tidak
menular.
Standar yang dikembangkan dengan baik akan memberikan ciri ukuran kualitatif
yang tepat seperti yang tercantum dalam standar pelaksanaannya. Standar selalu
berhubungan dengan mutu karena standar menentukan mutu. Standar dibuat untuk
mengarahkan cara pelayanan yang akan diberikan serta hasil yang ingin dicapai.
Standar praktik sangat diperlukan dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap.
Standar sangat membantu keperawatan untuk mencapai asuhan yang berkualitas.
Standar digunakan terutama pada tiga proses evaluasi yaitu menilai diri sendiri,
inspeksi dan akreditasi.
2. Distribusi Ketenagaan
1. Uraian tugas :
Merencanakan jumlah dan katagori tenaga keperawatan sesuai
kebutuhan
2. Wewenang :
Menilai kemampuan setiap perawat yang berada di bawah tanggung
jawabnya
1. Uraian tugas :
Membuat laporan harian pada shift sore, malam dan hari libur.
c. Perawat pelaksana
1. Uraian tugas :
Memberikan perawatan secara langsung berdasarkan proses
keperawatan dengan sentuhan kasih saying
Berkoordinasi dengan perawat pelaksana yang lain dan ketua tim/ Pj.
Shift
Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara bergilir
sesuai jadwal dinas
2. Wewenang :
Mengatur pelaksanaan Tugas bagi perawat pelaksana berdasarkan
kompetensinya
Dengan Pertimbangan :
1. Rata-rata jumlah pasien perhari: BOR x TT (Tempat Tidur)
2. Rata-rata jumlah jam keperawatan/24 jam = 7 Jam
3. Jam kerja perawat dalam 24 jam = 7 Jam
4. Rata-rata hari kerja efektif pertahun
C. Pengaturan Jaga
Demi kelancaran dalam memberikan pelayanan kesehatan di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Primaya Depok, petugas dibagi dalam 3 (tiga) shift yang terdiri dari :
a. Shift pagi dari jam 07.00 - 14.00
Untuk dinas pagi terdiri dari koordinator, 1 orang PJ Shift, perawat pelaksana.
b. Shift siang dari jam 14.00-21.00
Untuk dinas siang terdiri dari 1 orang PJ shift, perawat pelaksana. Untuk kegiatan
administrasi di ruangan juga dilakukan oleh perawat.
c. Shift malam dari jam 21.00-07.00
Untuk dinas malam terdiri dari 1 orang PJ Shift dan perawat pelaksana
Jadwal dinas di buat oleh koordinator ruangan Rawat Inap dan dapat dipertanggung
jawabkan ke manager keperawatan. Jadwal dinas dibuat dalam jangka waktu 1 bulan.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Terlampir
B. Standar Fasilitas
1. Lokasi
Lokasi Unit Perawatan Inap di Rumah Sakit Primaya Depok berada di lantai 5 dan
6. Lantai 5 Ruang Rawat Biasa yang terdapat ruang Isolasi, Kamar Bersalin, Kelas
1, kelas 2, kelas 3, VIP, SVIP. Sedangkan lantai 6 Ruang Rawat dengan tekanan
Negatif.
Lantai/ Jumlah
Nomor Kelas Jumlah
Nama Tempat Jenis Pasien
kamar Kamar Kamar
Ruangan Tidur
5/ 507 SVIP 1 1 Bebas
Diamond
505 VIP 1 1 Bebas
503, 501 VIP/ 1 2 2 Bebas
5/ Ruby 502, 509 3 2 6 Tergantung jenis
pasien pertama
508 2 1 3 Kamar anak
511, 515, 2 5 3 Tergantung jenis
513, 506 pasien pertama
517, 519, Isolasi 3 1 bebas
521
6/ 615, 617, 2 7 4 Tergantung jenis
Emerlad 619, 620, pasien pertama
622, 613,
618
613, 618 3 2 6 Tergantung jenis
pasien pertama
621, 623, Isolasi 3 1 bebas
625
6/ 601, 602, 1 5 2 Tergantung jenis
SAPHIRE 603, 606, pasien pertama
608, 610
605, 607, VIP 4 1 Bebas
609, 611
1 Gamex no 6 2
2 Gamex no 6,5 2
3 Gamex no 7 2
4 Gamex no 7,5 2
5 Gamex no 8 2
6 Conecting 2 punel 2
8 Catheter suction no 8 3
9 Catheter suction no 6 3
11 O2 tubing 2
14 Nutiline twinflow 2
15 Bisturi 1
16 T Kit nebulizer 1
20 Syringe 1 cc 5
21 Syringe 3 cc 5
22 Syringe 5 cc 5
23 Syringe 10 cc 5
24 Syringe 25 cc 5
25 Syringe 50 cc 5
26 Extention tube 2
27 Nipple nut 1
28 Needle no 18 1
29 Neoflon no 26 3
30 Gown size L 2
31 Circuit ventilator 1
33 Posey fototherapi 2
36 3 Way buntut 2
37 3 Way stopcock 3
40 Surplug 3
41 Thermovent heap 1
42 Hupafix 1
44 Oxysensor II N 25 2
45 Safecare S 1 box
46 Tegaderm 1610 3
LACI 1
7 Micropore kecil 1
8 Micropore sedang 1
9 Nacl 0,9% 25 ml 2
21 Gammex no 6 1
22 Gammex no 6,5 1
23 Gammex no 7 1
24 Gammex no 7,5 1
25 Gammex no 8 1
26 Mandrain ukuran S 1
LACI 2
1 3 Way stopcock 1
2 3 Way buntut 1
3 Blood set terumo 1
4 Catheter suction no 6 2
5 Catheter suction no 8 2
7 Extention tube 1
8 Guedel no 3,5 1
11 IV catheter no 26 2
12 Oksigen tubing 1
13 Syringe terumo 1 ml 2
14 Syringe terumo 3 ml 2
15 Syringe terumo 5 ml 2
16 Syringe terumo 10 ml 2
17 Syringe terume 20 ml 2
18 Syringe terumo 50 ml 1
19 Tegaderm 1610 2
LACI 3
5 Baterei AA 2
6 Baterei AAA 2
8 Laringoscope neonatus 1
9 Oksigen 1
11 Suction 1
12 Penlight 1
13 Tongue spatel 1
1 Incubator 3
2 Blue light 6
3 Stetoskop 5
4 Suction portable 3
5 Ventilator 1
6 Buble CPAP 1
16 Monitor ( AQ 2A179790) 1
17 Monitor ( AQ 37192499) 1
18 Monitor ( AQ 38194970) 1
19 Termometer digital 1
20 Tiang infus 4
21 Troly emergency 1
22 Double viewer 1
24 Flow meter 5
25 Troly beroda 4
26 Tong spatel 1
27 Box bayi 4
28 Timbangan urine 1
30 Optium exceed 1
31 Bak instrumen 1
1 Komputer 3
2 Meja konsultasi 1
3 Kulkas 1
4 Meja perawat 2
5 Kursi 8
6 Lemari obat 1
7 Tempat sampah 4
8 HT 1
9 Lemari linen 1
10 Telepon 2
11 Troly status 1
A. Alur Pelayanan
B. Tatalaksana pelayanan dan dokumentasi
1. Admisi Pasien Rawat Inap
a. Pasien dari IGD/VK/Rawat Jalan diputuskan untuk dilakukan
rawat inap oleh dokter
b. Pasien/Keluarga pasien membawa surat pengantar rawat inap
ke bagian admisi rawat inap
c. Pasien/Keluarga pasien dilakukan general consent
d. Petugas admisi melakukan cek in ke ruangan yang dituju
2. Transfer pasein dari IGD ke Rawat Inap
a. Petugas IGD/VK menerima informasi ketersediaan ruangan
dari admisi
b. Petugas IGD/VK mengkonfirmasi persiapan ruangan ke
ruangan yang dituju
c. Petugas IGD/VK memastikan terapi awal sudah diberikan,
pemeriksaan penunjang sudah dilakukan dan dokumentasi
sudah lengkap
d. Petugas ruangan mengkonfirmasi bahwa ruangan sudah siap
e. Pasien diantarkan ke ruangan oleh perawat
3. Transfer pasien dari Rawat Jalan ke Rawat Inap
a. Petugas admisi mempersilakan pasien menunggu
b. Petugas admisi mengkonfirmasi persiapan ruangan ke ruangan
yang dituju
c. Petugas ruangan mengkonfirmasi bahwa ruangan sudah siap
d. Pasien diantarkan ke ruangan oleh perawat rawat
jalan/kurir/petugas admisi
4. Transfer pasien antar ruangan rawat inap
a. Pasien memerlukan pindah ruangan baik karena indikasi
medis (contoh: ke HCU karena perburukan) atau keinginan
pasien (contoh: pindah kelas)
b. Petugas ruangan asal menginformasikan ke admisi
c. Keluarga pasien diarahkan ke admisi
d. Keluarga pasien mendapatkan penjelasan mengenai
konsekuensi perpindahan ruangan
e. Admisi mentransfer pasien secara system
f. Admisi menginformasikan kepada ruangan asal bahwa pasien
sudah dapat ditransfer
g. Perawat ruangan asal mengkonfirmasi kesiapan ruangan yang
dituju
h. Perawat ruangan yang dituju konfirmasi balik bahwa ruangan
sudah siap
i. Pasien ditransfer
5. Visite dokter ruangan
a. Pasien masuk ke ruangan rawat inap
b. Perawat menginformasikan kepada dokter ruangan bahwa
terdapat pasien baru
c. Dalam waktu maksimal 1x24 jam dokter ruangan melakukan
visite kepada pasien
d. Dokter ruangan memeriksa pasien baru, menyapa pasien dan
melakukan KIE seperlunya
e. Dokter ruangan mengisi asesmen awal rawat inap
f. Dokter ruangan menyiapkan keperluan klinis pasien untuk
tindak lanjut oleh DPJP seperti konsultasi antar dokter,
melengkapi pemeriksaan penunjang, dll.
6. Visite Pasien oleh DPJP
a. Dokter siap melakukan visite
b. Perawat menyiapkan status pasien, pemeriksaan penunjang
dan alat pemeriksaan yang dibutuhkan
c. Perawat mengantarkan dokter ke pasien yang divisite
d. Dokter/perawat mengucapkan salam, memperkenalkan diri
dan memberitahu bahwa pasien akan diperiksa oleh dokter
e. Dokter melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik
f. Dokter menginformasikan perkembangan penyakit pasien dan
rencana pengobatan dan pemeriksaan selanjutnya
g. Dokter dan perawat kembali ke nurse station
h. Dokter menulis di rekam medis, menulis resep, pemeriksaan
penunjang dan dokumentasi lain yang dibutuhkan
i. Perawat mengecek kelengkapan administrasi yang ditulis oleh
dokter
j. Apabila ada yang belum lengkap, perawat mengingatkan untuk
melengkapi
7. Pengambilan Obat di Farmasi
a. Pasien membutuhkan obat
b. Dokter menulis resep dengan lengkap
c. Perawat mengantarkan resep ke instalasi farmasi
d. Instalasi farmasi menyiapkan obat
e. Obat diserahkan kepada perawat rawat inap
8. Penggunaan Obat Floorstock
a. Pasien membutuhkan obat segera (emergency)
b. Perawat mengambil obat dai floorstock atau troli emergency
c. Perawat memberikan obat ke pasien
d. Dokter menulis resep obat yang telah digunakan
e. Perawat mengantarkan resep ke instalasi farmasi
f. Instalasi farmasi menyiapkan obat
g. Obat diserahkan kepada perawat rawat inap
h. Perawat rawat inap menaruh obat dari farmasi ke stock
floorstock atau troli emergency
i. Perawat mengecek kelengkapan obat floorstock/troli
emergency
j. Perawat menyegel kembali lemari floorstock atau troli
emergency
9. Pemeriksaan Penunjang Radiologi
a. Pasien membutuhkan pemeriksaan penunjang radiologi
b. Dokter melengkapi blangko pemeriksaan radiologi
c. Perawat mengecek kelengkapan dan melakukan input SIMRS
d. Perawat mengkonfirmasi ke radiologi
e. Perawat mempersiapkan pasien untuk pemeriksaan
f. Perawat mengantar pasien ke instlaasi radiologi
g. Dilakukan pemeriksaan radiologi
h. Perawat mengantar pasien kembali ke ruangan
10. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium
a. Pasien membutuhkan pemeriksaan penunjang laboratorium
b. Dokter melengkapi blangko pemeriksaan laboratorium
c. Perawat melakukan sampling kepada pasien
d. Perawat mengecek kelengkapan dan melakukan input SIMRS
e. Perawat mengkonfirmasi ke laboratorium
f. Perawat mengantar sampel instalasi laboratorium
11. Pemesanan Makanan Pasien
a. Pasien setelah di visite mendapatkan advise gizi sesuai dengan
penyakinya
b. Petugas gizi merekap semua permintaan makanan dari
ruangan
c. Petugas gizi membuat makanan pasien sesuai pesanan
d. Makanan di sebar ke semua ruangan
12. Persiapan Pasien Operasi Cito
a. Pasien membutuhkan operasi segera
b. Perawat menghubungi dokter ruangan
c. Dokter ruangan melakukan inform consent tindakan operasi
dan anestesi
d. Dokter ruangan menyiapkan persiapan operasi
e. Dokter ruangan mengkonsultasikan pasien ke dokter spesiaslis
untuk persiapan operasi
f. Perawat menghubungi ruangan operasi
13. Pemantauan Perkembangan Pasien
a. Pasien dipantau perkembangannya setiap pergantian shift
perawat
b. Dilakukan wawancara singkat dan TTV pasien
c. Perkembangan dicatat dalam asuhan keperawatan
14. Pemantauan Perkembangan Pasien HCU
a. Pasien dipantau perkembangannya setiap jam
b. Diobservasi TTV, saturasi oksigen, kesadaran, intake, output
c. Perkembangan dicatat dalam buku observasi khusus HCU
15. Pasien Menolak Tindakan
a. Pasien membutuhkan tindakan
b. Pasien/keluarga pasien diberikan informasi mengenai tujuan
tindakan, risiko dan efek samping yang mungkin terjadi
c. Pasien/keluarga pasien menolak dilakukan tindakan
d. Pasien/keluarga pasien diberikan informasi sekali lagi dan
konsekuensi bila tindakan tidak dilakukan
e. Pasien/keluarga pasien menandatangani surat pernyataan
penolakan tindakan
16. Pasien Pulang Paksa
a. Pasien/keluarga pasien menghendaki pasien dibawa pulang
meskipun dokter belum menganjurkan
b. Dokter/perawat memberitahu kondisi pasien, tujuan
pengobatan, prognosis dan konsekuensi bila dibawa pulang
paksa
c. Pasien/keluarga pasien menandatangani surat pernyataan
pulang paksa
17. Administrasi Pasien Pulang
a. Pasien disarankan pulang/pulang paksa/meninggal
b. Perawat mengecek kelengkapan rekam medis, kelengkapan
klaim (bila pasien asuransi), input SIMRS tindakan dilengkapi
c. Perawat meminta bantuan dokter ruangan apabila
kelengkapan rekam medis atau kelengkapan klaim ada yang
kurang
d. Bila memerlukan obat pulang, perawat mengambil obat ke
farmasi dan sisa obat tidak terpakai dikembalikan ke farmasi
e. Pasien dilakukan RPP
f. Obat pulang dan hasil pemeriksaan penunjang asli disiapkan
untuk diberikan kepada pasien
g. Salinan pemeriksaan penunjang dimasukan ke rekam medis
h. Keluarga pasien dimohon untuk menunggu +/ 1-2 jam dan
diarahkan ke kasir
i. Setelah keluarga pasien menyelesaikan administrasi, hasil
pemeriksaan penunjang asli dan obat pulang diberikan kepada
pasien
j. Pasien/keluarga pasien diberikan edukasi saat pulang
(discharge planning) dan rencana tindak lanjut untuk
control/kembali ke FKTP
k. Peralatan, infus dll dilepaskan dari pasien
l. Pasien dipersilakan pulang
18. Pasien Rujuk atau alih rawat
a. Pasien membutuhkan rujuk (atas indikasi medis) atau alih
rawat (atas permintaan pasien)
b. Pasien/keluarga pasien diberikan informasi tujuan dirujuk,
alternative tujuan rujukan
c. Bila pasien/keluarga pasien setuju untuk dirujuk dan sudah
ditentukan tujuan rujukan, perawat menghubungi fasilitas
kesehatan tujuan, menyiapkan perawat pendamping dan
menghubungi bagian ambulans
d. Perawat mengecek kelengkapan dokumentasi dan administrasi
pasien
e. Keluarga pasien diarahkan ke kasir untuk menyelesaikan
administrasi
f. Pasien dirujuk
19. Pasien Meninggal
a. Pasien setelah dinyatakan meninggal oleh Dokter lalu di
siapkan untuk dilakukan Pemulasaraan Jenazah di Kamar
Jenazah
b. Perawat melapor ke petugas kamar jenazah
c. Jika Kamar Jenazah sudah siap maka pasien yang meninggal
di kirim ke Kamar Jenazah
20. Menyiapkan kembali ruangan setelah dipakai pasien
a. Pasien sudah keluar dari ruangan
b. Perawat menghubungi petugas PU untuk membersihkan
ruangan
c. Perawat melakukan Perbed
BAB V
LOGISTIK
A. Perencanaan
Menentukan macam, mutu, dan jumlah alat yang dibutuhkan dalam pelayanan rawat
inap
1. Peralatan kesehatan
Alat kesehatan yang digunakan untuk mendiagnosa, menangani, monitor, dan
mengevakuasi (proses rujukan) serta alat medis pendukung
2. Obat-obatan emergency ruangan
a. Kegawatdaruratan Jantung
b. Kegawatdaruratan Interna
c. Kegawatdaruratan Kebidanan
d. Kegawatdaruratan Anak Dan Neonatus
e. Kegawatdaruratan Neurologi Dan Psikiatri
B. Penganggaran
1. Membuat perkiraan biaya
2. Barang yang diperlukan dan jumlahnya, harga satuan dan harga total harus
disusun dalam bentuk tabel.
C. Pengadaan
Pengadaan peralatan, obat, bahan medis habis pakai sesuai kebutuhan :
1. Ada buku pedoman pelayanan gawat darurat DEPKES
2. Ada peralatan, obat, bahan medis habis pakai sesuai dengan buku pedoman
(kecuali pneumatik trousers, pacemaker, CVP tidak menjadi persyaratan
3. Ada obat emergency yang selalu siap.
4. Ada daftar obat-obat yang mudah diidentifikasi dan letak obat mudah diambil.
D. Penyimpanan
Peralatan disimpan dalam dua tempat :
1. Tempat penyimpanan utama atau cadangan dimana persediaan disimpan tetapi
tidak digunakan.
2. Tempat penggunaan setelah digunakan.
3. Selalu membiasakan untuk menyimpan kembali pada tempat asalnya
E. Distribusi
Peralatan dapat dikeluarkan untuk digunakan bila diperlukan. Terdapat tiga
prosedur administrasi yang berkaitan dengan pengeluaran peralatan, antara lain:
1. Catatan di buku besar (menuliskan pengeluaran barang tersebut dalam buku
besar persediaan)
2. Surat/kupon pengeluaran barang harus ditandatangani
3. Catatan inventaris dari bagian yang menerima dan menggunakan peralatan
4. Catatan peminjaman peralatan dari dan ke luar unit yang bersangkutan
F. Penghapusan
1. Pemeliharaan dan perbaikan alat
2. Ada protap pemeliharaan, pemeriksaaan, dan perbaikan alat secara berkala
3. Ada jadwal pemeriksaan dan pemeliharaan alat
4. Ada bukti pelaksanaan dan pemeliharaan
5. Ada bukti kalibrasi alat
6. Ada prosedur penggantian kerusakan alat dan kadaluarsa obat
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan Pasien (Patient Safety) : adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi :
1. Asesmen resiko
2. Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien
3. Pelaporan dan analisis insiden
4. Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
5. Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD ) di rumah sakit
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD )
E. TATA LAKSANA
1. Memberikan pertolongan pertama sesuai dengan kondisi yang terjadi pada
pasien
2. Melaporkan pada dokter jaga IGD
3. Memberikan tindakan sesuai dengan instruksi dokter jaga
4. Mengobservasi keadaan umum pasien
5. Mendokumentasikan kejadian tersebut pada formulir “Pelaporan Insiden
Keselamatan”
6. Melakukan asuhan keperawatan secara mandiri.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. Staff Safety
Identifikasi Resiko Keselamatan
Resiko adalah potensi terjadinya kerugian yang dapat timbul dari proses kegitan saat
sekarang atau kejadian di masa datang. Resiko keselamatan kerja di Unit Rawat Inap
adalah Resiko Keselamatan Staf (Staff Safety), yang meliputi:
1. Tertusuk jarum suntik atau teriris benda tajam.
2. Terpapar cairan tubuh pasien (bahan infeksius)
3. Terpapar bahan kimia baik cair maupun terhirup gas medis.
4. Terpapar infeksi terutama air bone
5. Terpapar bahaya radiasi dari X-ray
6. Security hazard dari pasien/ pengunjung.
1. Menggunakan alat pelindung diri (sarung tangan, masker, tutup kepala) selama
bertugas atau melakukan tindakan.
2. Menerapkan universal precaution dalam setiap tindakan.
3. Jarum suntik dan benda tajam lainnya diletakkan dalam wadahhtahan tusuk.
Jangan menutup, membengkokkan atau mematahkan benda tajam secara
manual.
4. Permukaan meja, lantai harus didekontaminasi dengan desinfectan kimiawi
setelah ada tumpahan bahan infeksius.
5. Perlakukan pengadaan, penyimpanan, pemakaian dan pembuangan B3 dengan
sesuai standar prosedur.
6. Prosedur penangangan needle stick injury dan cairan tubuh lainnya.
7. Memberikan pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial.
D. Penanganan Limbah
1. Pengelolaan Bahan Kotor dan Bersih
Yang dimaksud dengan bahan kotor adalah instrument, bahan linen, limbah
padat, limbah cair, yang telah digunakan setelah tindakan. Bahan tersebut
dipisahkan, dibuang, dikelola diruang disposal. Bahan-bahan tersebut dikeluarkan
melalui koridor belakang Unit Rawat Inap. Dan dilakukan serah terima dengan
petugas Unit Rawat Inap dan laundry.
Pemilihan bahan kotor meliputi :
a. Instrument
Instrument kotor yang telah digunakan di dekontaminasi dan disterilisasikan
di CSSD.
b. Bahan Linen
Linen yang telah dipakai dipisahkan antara linen yang bersih dan linen yang
terkontaminasi, sebelum dimasukkan ke ember kotor linen terpisah satu
persatu untuk menghindari ada peralatan atau benda tajam yang dibawa.
Linen yang bersih dihitung dan dicatat jumlahnya kemudian dimasukkan
kedalam kantung plastik putih. Sedangkan linen yang terkontaminasi pasien
menular atau infeksius dipisahkan, di hitung dan dicatat jumlahnya kemudian
dimasukkan kedalam kantung plastik kuning dan diberi label linen infeksius.
Linen tersebut kemudian diserahterimakan oleh nurse aid kepada petugas
laundry. Untuk linen yang harus disterilkan diserah terimakan kepada petugas
Unit Perawatan Intensif.
2. Pengelolaan Limbah Cair
Yang termasuk limbah cair adalah cairan dari suction, sisa cairan desinfectan,
urine dan cairan pengeluaran pasien lainnya. Cairan-cairan tersebut dibuang
melalui saluran disposal yang kemudian dialirkan ke saluran pembuangan.
3. Pemilihan Sampah
Proses pemilihan limbah medis dan non meids Unit Rawat Inap Rumah Sakit
Primaya Pasar Kemis dibagi berdasarkan :
a. Sampah domestic (kantong warna hitam) : limbah yang tidak terkontaminasi
darah, cairan tibuh pasien, seperti : kertas, plastik, sisa makanan.
b. Sampah infeksius (kantong warna kuning) : limbah padat yang terkonminasi
(infeksius), seperti : kassa, jaringan tubuh/ sampah yang terkena jaringan/
cairan tubuh.
c. Sampah kimia dan farmasi (kantong warna coklat) : limbah bekas obat-obatan
dan kemasannya.
d. Sampah benda tajam (sharp countainer) : limbah tajam seperti : jarum, ampul,
needle spuit, gelas kaca, pisau.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Laporan instalasi rawat inap terdiri dari laporan bulanan dan laporan tahunan.
Laporan mencakup angka kunjungan, pemberi pelayanan, kompetensi, kejadian infeksi
nosocomial, kejadian pasien jatuh, kejadian pulang paksa, ketaatan pada clinical
pathway.