Anda di halaman 1dari 86

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Lokasi Penelitian
1) Gambaran umum

Puskesmas Taba terletak di tengah Kota Lubuklinggau, tipe

puskesmas adalah puskesmas dengan produk “Jasa Pelayanan

Kesehatan Dasar” sebagai salah satu Puskesmas Perawatan Rawat

Jalan yang ada di Kota Lubuklinggau.

2) Sejarah Kepemilikan Puskesmas Taba

Puskesmas Taba Terletak di Kecamatan Lubuklinggau Timur II

dengan Luas Wilayah Kerja 226,2 Km2. Puskesmas Taba merupakan

Puskesmas Inpres Tahun 1980/1981dan sebagai salah satu puskesmas

yang ada di kelurahan Ceremeh Taba kecamatan Lubuklinggau Timur

II dengan luas bangunan 347.46 M2. Puskesmas Taba memiliki 5

(lima) kelurahan sebagai wilayah kerjanya dengan 10 (sepuluh)

posyandu yang tersebar di seluruh wilayah kerja tersebut.

Sejak berdirinya puskesmas Taba sudah mengalami beberapa kali

pergantian pimpinan, berikut nama-nama pimpinan yang pernah

memimpin Puskesmas Taba yaitu:

Tabel 4.1 Nama-nama Pimpinan yang pernah


Memimpin di Puskesmas Taba
NO NAMA TAHUN
1. Dr. Zulkarnain Nurdin 1980 s/d 1985
2. Dr. Ibrahim Sani 1985 s/d 1992
3. Drg. Raja Miskal 1992 s/d 1993
4. Drg. Nugroho Hartadi 1993 s/d 1996
5. Dr. Iwan Gunawan 1996 s/d 1997
6. Dr. Budi Wiweko 1997 s/d 1999
7. Dr. Tenti 1999 s/d 2001
8. Dr. Yanti Mariani 2001 s/d 2002
Napitupulu
9. Dr. Reny Syartika 2002 s/d 2003
10. Dr. Heleni Kartika 2003 s/d 2004
11. Dr. Bonny Brian Sinurat 2004 s/d 2006
12. Dr. Juharsah 2006 s/d 2012
13. Eli Rosidah, SKM Januari 2012 s/d Agustus
2013
14. Khairia Nisa Triana, September 2013 s/d
SKM November 2013
15. PLT. Yesi Fitriani, SKM November 2013 s/d Febuari
2014
16. Hamila, SKM Febuari 2014 s/d Sekarang

3) Lokasi Puskesmas Taba

Puskesmas nerupakan salah satu dari sembilan puskesmas yang

berada di Kota Lubuklinggau yang terletak di Jalan Puskesmas Taba

Rt 03 No.88 Kel. Cereme Taba Kec. Lubuklinggau Timur II tepatnya

500 m dari jalanutama yang merupakan pintu gerbang sisi sebelah

timur II. Merupakan salah satu Puskesmas perawatn yang ada di Kota

Lubuklinggau.

4) Luas Wilayah

Luas wilayah Kerja Puskesmas Taba sekitar 226,2 Km2 yang

terdiri dari lima kelurahan.

Tabel 4.2 Luas wialayah


No Nama Kelurahan Luas Wialayah
1. Cereme Taba 59,8
2. Jawa Kiri 62,3
3. Jawa Kanan 13,5
4. Jawa Kanan SS 28,3
5. Wirakarya 62,5

5) Batas Wilayah
Adapun batas wilayahnya adalah
a) Utara :Wilayah Kerja :Puskesmas Megang Kelurahan

Baturip Permai dan Megang


b) Selatan :Wilayah Kerja Puskesmas Sumber Waras

Kelurahan Rahma
c) Timur :Wilayah Kerja Puskesmas Citra Medika

Kelurahan Taba Koji


d) Barat :Wilayah Kerja Puskesmas Swasti Taba

Kelurahan Dempo
6) Keadaan Demografi

Wilayah Puskesmas Taba meliputi 5 (lima) kelurahan yaitu

Cereme Taba, Jawa kanan, Jawa kiri, Jawa kanan SS dan wilahnya.

Dengan jumlah penduduk pada tahun 2018 sebesar 18,972 jiwa

dengan angka kepadatan penduduk rata-rata 83 Km2 dimanan

jumlah penduduk perempuan sebanyak 9.718 jiwa dan penduduk

laki-laki sebanyak 9.254 jiwa dengan data demografi pada tabel

dibawah ini.

Tabel 4.3 Data Demografi


NO DATA JUMLAH
1. Kelurahan 5 kelurahan
2. Jumlah penduduk 18.972 jiiwa
3. Jumlah KK 5.110
4. Jumlah Rumah Tangga 5.110
5. Jumlah PUS 3.460
6. Jumlah WUS 5.528
7. Jumlah BUMIL 434
8. Jumlah Ibu Bersalin 377
9. Jumlah Bayi 394
10. Jumlah Balita 2.102
11. Jumlah lansia 2.558

7) Sarana Pelayanan Kesehatan


a) Fasilitas Kesehatan

Tabel 4.5 Distribusi fasilitas kesehatan


di wilayah kerja Puskesmas Taba
No Jenis pelayanan Jumlah
1. Posyandu Balita 10
2. Posyandu lansia 10
3. Posbindu 5
4. Jumlah Kader 60
5. Ambulan 1
6. IPWL 1

Kegiatan puskesmas taba secara garis besar tercantum dalam program

“Basic Six atau 6 upaya kesehatan wajib serta 4 upaya pengembangan

guna pemenihan pelayanan kesehatan yangh dibutuhkan oleh masyarakat,

yang ditentutkan berdasarkan banyaknya permasalahan kesehatan

masyarakat setempat serta tuntutan dan kebutuhan masyarakat

Enam (6) upaya kesehstsn wajib puskesmas tersebut adalah:

a) Promosi kesehatan (Promkes)


b) Sanitasi (Kesehatan Lingkungan)
c) KIA/KB
d) Gizi
e) Pencegahan dan pemberantasan Penyakit (P2P)
f) Pengobatan

Lima (5) program pengembangan yang dilaksanakan:

a) UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)


b) Usila
c) Perkesmas
d) Batra
e) PKPR
Seluruh program kegiatan tersebut mencangkup kegiatan diluar

maupun didalam gedung (Lapangan). Masing-masing memiliki petugas

sehingga pelayanan/kegiatan didalam dan diluar ruangan tidak akan

terganggu. Kegiatan didalam ruangan difasilitasi dengan adanya ruang dan

peralatan yang memadai, program kerja serta sumber daya manusia yang

selalu ditingktkan kemampuannya dan protap-protap sebagai standar

prosedur dalam menjalankan pelayanan.

Fasilitas yang disediakan di Puskesmas Taba yaitu sebagai berikut:

a) Pelayanan kresehatan Ibu dan Anak (poliklinik KIA/KB)


b) Penelitian Kesehatan Umum (Poliklinik Umum)
c) Pelayanan Kesehatan Anak (Poliklinik MTBS)
d) Pelayanan kesehatan gigi (Poliklinik Gigi)
e) Poliklinik Gizin
f) Imunisasi
g) Kesehatan Lingkungan (Sanitasi) dan PHBS
h) Labpraturium
i) Pelayanan Kesehatan (Promosi Kesehatan)
j) Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
k) Pelayanan kesehatan reproduksi (Kespro) dan pelayanan

Kesehatan peduli remaja (Poliklinik PKPR)


l) Poliklinik TB Paru dan Kista
b) Sumber daya manusia

Tabel 4.6 Distribusi Ketenagaan Di Puskesmas


Taba
NO JENIS TENAGA JUMLAH
1. Dokter Umum 2 orang
2. Dokter Gigi 1 orang
3. S-1 Kesehatan Masyarakat 5 orang
4. S-1 keperawtan 1 orang
5. DIV Keperawatan 1 orang
6. DIII Perawat 6 orang
7. DIV Kebidanan 2 orang
8. DIII Kebidanan 8 orang
9. D1 Kebidanan 5 orang
10. DIII Gizi/ Nutrisionis 1 orang
11. Apoteker 1 orang
12. Asistern Apoteker 2 orang
13. SMF 1 orang
14. Analis 1 orang
15. SPPH/Kesling 1 orang

8) Visi Misi Dan Moto Puskesmas Taba

Untuk menunjang keberhasilan Puskesmas Taba dalam rangka

pelayanan kesehatan pada masyarakat, maka seluruh kegiatan harus

berpedoman pada Visi Misi dan Moto Puskesmas Taba serta

pelaksanaannya harus sesuai dengan tufoksinya masing-masing.

1) Visi Dan Misi Puskesmas Taba


Adapun visi dan misi Puskesmas Taba sebagai berikut.

Visi

Tercapainya puskesmas taba sebagai pusat kesehatan prima menuju

masyarakat yang sehat dan mandiri

Misi

a) Meningkatkan profesionalitas seluruh petugas


b) Mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat
c) Sarana dan Prasarana kesehatan yang bermutu
d) Memberikam pelayanan kesehatan sesuai standar
2) Motto

Motto puskesmas taba sebagai berikut:

SEHAT

S = Santun (Sopan dalam tutur kata dan perilaku)

E = Empati (Melayani sepenuh hati)

H = Handal (Memberikan pelayanan oleh tenaga profesional)


A = Adil (Pelayanan yang merata tidak membeda-beda)

T = Teladan (Menjadi panutan masyarakat dalam berperilaku sehat.

b. Karakteristik Subyek Penelitian


Dalam studi kasus ini dipilih 2 orang sebagai

subyek studi kasus yaitu subyek I dan subyek II.

Kedua subyek

sudah sesuai dengan kriteria yang di tetapkan.


a) Identitas Klien I
Tn.S sebagai kepala keluarga yang berumusr 47 tahun.

Keluarga Tn.S termasuk tipe keluarga inti yang terdiri

dari istri dan anak-anak, yang ditinggal satu rumah Tn.S

milik anak perempuan usia 23 tahun Nn.P yang belum

menikah dan belum mempunyai pekerjaan tetap. Tn.S

mempunyai rumah milik sendiri dan telah lama mereka

huni. Lokasi rumahnya Jl.Cere Taba Rt 07 kelurahan

Cereme Taba. Keluarga Tn.S berasal dari suku sumatera

dan keyakinan yang dianut adalah agama islam. Keluarga

Tn.M termasuk keluarga yang cukup dengan penghasilan

diperoleh dari uang wiraswasta sehingga kebutuhan

mereka sehari-hari terpenuhi. Jika ada masalah kelurga

Tn.S selalu memecahkan masalah dengan musyawarah.

Letak rumah Tn.S sangat strategis sehingga dapat

terjangkau dengan puskesmas Taba dan Dokter praktek,

dapat ditempuh dengan kendaraan sendiri, Nn.D hari

pertama haid haid

saat dilakukan pengkajian pada tanggal 06 juli 2018.


b) Identitas Klien II
Tn.M sebagai kepala keluarga yang berumusr 40

tahun. Keluarga Tn.M termasuk tipe keluarga inti yang

terdiri dari istri dan anak-anak. Yang tinggal satu rumah.

Tn.M miliki anak yang baru lulus sma, Tn.M ingin

anaknya kuliah di universitas negeri, rumah yang ditepati

Tn.M merupakan milik sendiri yang telah lama mereka

huni. Lokasi rumahnya Jl.Cereme Taba Rt 07 kelurahan

Cereme Taba. Keluarga Tn.M berasal dari suku sumatera

dan keyakinan yang dianut adalah agama islam. Keluarga

Tn.M termasuk keluarga yang cukup dengan penghasilan

diperoleh dari uang wirasswasta sehingga kebutuhan

mereka sehari-hari terpenuhi. Jika ada masalah kelurga

Tn.M selalu memecahkan masalah dengan musyawarah.

Letak rumah Tn.M sanngat strategis sehingga dapat

terjangkau dengan puskesmas Taba dan Dokter praktek,

dapat ditempuh dengan kendaraan sendiri, Nn.E hari

pertama haid haid

saat dilakukan pengkajian pada tanggal 06 juli 2018.


c. Data Asuhan Keprawatan
1. Pengkajian
a) Identitas Kepala Keluarga

Subyek I Subyek II
Nama Kepala : Tn.S Tn.M
Keluarga
Umur : 47 th 40 th
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SLTA SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta Wiraswasta
Penghasilan : Rp. 2.000.00-. Rp. 2.000.000-.
Suku Bangsa : Indonesia Indonesia
Alamat : Cereme Taba Cereme Taba

b) Komposisi Keluarga

Subyek I Subyek II
Nama Anggota 1. Tn.S 1. Tn.M
Keluarga 2. Ny.T 2. Ny.E
3. Nn.P 3. Nn.E
4. Nn.D 4. An.T
5. An.R 5. An.M
6. An. A
Umur 1. 47 th 1. 40 th
2. 44 th 2. 37 th
3. 23 th 3. 18 th
4. 18 th 4. 12 th
5. 8 th 5. 5 th
6. 5 th

Hubungan dalam Baik Baik


keluarga
Pendidikan 1. SLTA 1. SLTA
2. SD 2. SLTP
3. SLTP 3. SMA
4. SMA 4. SD
5. SD 5. BELUM SEKOLAH
6. BELUM
SEKOLAH
Pekerjaan 1. Wiraswasta 1. Wiraswasta
2. IRT 2. IRT
3. Tidak bekerja 3. Tidak pekerja
4. Pelajar 4. Belum bekerja
5. Pelajar 5. Belum bekerja
6. belum bekerja
KB 1. Tidak 1. Tidak
2. Suntik 2. Suntik
3. Tidak 3. Tidak
4. Tidak 4. Tidak
5. Tidak 5. Tidak
6. Tidak
Keadaan fisik 1. Sehat 1. Sehat
2. Sehat 2. Sehat
3. Sehat 3. Keluhan Nyeri Haid
4. Keluhan Nyeri 4. Sehat
Haid 5. Sehat
5. Sehat
6. Sehat

c) Genogram
Subyek I

-----------------------
- -
- -
- -
- 23 18 8 5 -
- -
- -
----------------------
Keterangan
= Laki-laki
= Perempuan
= Klien

- - - = Serumah
---
Subyek II

-----------------------
- -
- -
- -
- 18 12 5 -
- -
- -
-----------------------
Keterangan
= Laki-laki
= Perempuan
= Klien
---
- - - = Serumah

d) Tipe Keluarga

Tipe Subyek I Subyek II


Keluarga
Jenis tipe Keluarga inti, yang terdiri Keluarga inti, yang
Keluarga dari suami, istri, dan terdiri dari suami, istri,
anak-anaknya dan anak-anaknya
Masalah Tidak ada masalsh dalam Tidak ada masalsh
yang terjadi tipe keluarga inti, dalam tipe keluarga inti,
dengan Tipe keluarga Tn.S terlihat keluarga Tn.M terlihat
keluarga baik-baik saja baik-baik saja

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


Subyek I Subyek II
a. Tahap Tn.S berada di tahap Tn.M berada di
perkembanga perkembangan tahap
n keluarga dengan anak usia perkembangan
saat ini dewasa. dengan anak usia
remaja.
b. Tahap Tn.S keluarga ingin Tn.M belum bisa
keluarga anak pertamanya memenihi
yang belum menikah karena keinginan anaknya
terpenuhi dan sudah usia 23 tahun. yang masuk ke
kendalanya perguruan tinggi
karena kurang
biaya.
c. Riwayat
kesehatan
inti Keluarga Tn.S tidak Keluarga Tn.M
a) Riwaya mengalami sakit tidak ada yang
t apapun seperti mengalami sakit
keluarg hipertensi, DM. yang berlebihan
a saat Kecuali anak remaja seperti hipertensi,
ini yang mengalami Dm, keluarga
sakit pada saat haid Tn.M hanya sakit
datang batuk pilek. Hanya
saja anak
remajanya saat
Tidak ada datang haid
penyakit mengalami nyeri.
b) Riwatat Ketururnan dari Tidak ada
keturunan orang tua Tn.S riwayat
maupun dari Ny.T keturunan dari
orang tua Tn.M
maupun Ny.E

c) Riwayat Subyek I Subyek II


kesehata
n
masing-
masing

Nama 1. Tn.S 1. Tn.M


2. Ny.T 2. Ny.E
3. Nn.P 3. Nn.E
4. Nn.D 4. An.T
5. An.R 5. An.M
6. An.A
Umur 1. 47 th 1. 40 th
2. 44 th 2. 37 th
3. 23 th 3. 18 th
4. 18 th 4. 12 th
5. 8 th 5. 5 th
6. 5 th
BB (kg) 1. 45 kg 1. 59 kg
2. 50 kg 2. 47 kg
3. 50 kg 3. 48 kg
4. 48 kg 4. 30 kg
5. 20 kg 5. 20 kg
6. 14 kg
Keadaan Sehat 1. Sehat tidak sakit 1. Sehat tidak skit
2. Sehat tidak sakit 2. Sehat tidak sakit
3. Sehat tidak sakit 3. Sakit nyeri haid
4. Sakit nyeri haid 4. Sehat nyeri haid
5. Sehat tidak sakit 5. Sehat tidak sakit
6. Sehat tidak sakit
Imunisasi 1. Lengkap 1. Lengkap
2. Lengkap 2.Lengkap
3. Lengkap 3. Lengkap
4. Lengkap 4. Lengkap
5. Lengkap 5. Lengkap
6. Lengkap
Masalah Kesehatan Hanya Nn.D yang Nn.E yang
mengalami sakit di mengalami sakit di
keluarga Tn.S keluarga Tn.M
Upaya yang Nn.D hanya Nn.P hanya
Dilakukan membiarkan saja membiarkan saja
d) Sumber Keluarga Tn.S tidak Keluarga Tn.M
pelayana pernah tidak pernah
n yang memanfaatkan memanfaakan
dimanfaa pelayanan kesehatan fasilitas kkesehatan
tkan yang ada yang ada didekat
rumah, karena
menurut keluarga
Tn.M tidak terlalu
serius
e) Riwayat Keluarga Tn.S hanya Keluarga Tn.M
kesehata mengalami batuk dan hanya mengalami
n pilek saja demam biasa,
keluarg kepala pusing
a
sebelum
nya

3. Pengkajian Lingkungan keluarga

a. Karakteristik Subyek I Subyek II


rumah
a) Luas 20x18 m2 19x15 m2
Rumah
b) Tipe Permanen Permanen
Rumah
c) Kepemi Milik sendiri Milik sendiri
likan
d) Jumlah 3 3
Kamar
e) Ventilas Selalu Terbuka Selalu terbuka
i
f) Tn.S memanfaatkan Tn.M
ruangan dengan memanfaatkan
Pemanfaa sebaik-baiknya ruangan dengan
t an ruang baik
g) Septi > 5 meter > 5 meter
tank
h) Sumber Sumur Sumur
air
i) Kamar Ada 3 Ada 2
mandi
j) WC Duduk Duduk
k) Sampa Dibakar Dibuang
h
1. Kebersiha Bersih, Bersih
n
Lingkung
a
N

l) Denah Rumah
Subyek I
RT K3

K1 K2 D
Toi
Keterangan :
RT = Ruang Tamu
D = Dapur
K1,2,3 = Jumlah Kamar
Toi = Toilet
Subjek II
RT K1
D
Toi K3
K2

Keterangan :
RT = Ruang Tamu
D = Dapur
K1,2,3 = Jumlah Kamar
Toi = Toilet

b. Karateristik
Tetangga dan
Komunitas RW

a) Kebiasaan Kelurga Tn.S Kelurga Tn.M


tidak ada tidak ada kebiasaan
kebiasaan yang yang buruk,
buruk, tetangga tetangga Tn.M
Tn.S saling hidup saling hidup
menghormati dan menghormati dan
juga saling juga saling
membantu, membantu,
keluarga Tn.S keluarga Tn.M
juga biasanya juga biasanya
sering berkumpul sering berkumpul
diruma jika anak- diruma jika anak-
anaknya libur, anaknya libur,
Keluarga Tn.S Keluarga Tn.M
biasanya biasanya menonton
menonton tv tv bersama.
bersama.
b) Aturan Tn.S yang Tn.M yang
memberikan memberikan aturan
aturan kepala istri kepala istri dan
dan anak- anak-anaknya,
anaknya, aturam aturam yang
yang diberikan diberikan untuk
untuk kebaikan kebaikan istri dan
istri dan anak- anak-anaknya
anaknya
c) Kebersihan Lingkungan yang Lingkungan yang
bertempat tinggal bertempat tinggal
Tn.S cukup Tn.M cukup
bersih, cukup bersih, cukup
terlihat indah terlihat indah
karena ditanami karena ditanami
oleh sayuran oleh bunga-bunga
diperkarangannya diperkarangannya
d) Budaya Keluarga Tn.S Keluarga Tn.M
mengikuti mengikuti budaya
budaya daerah daerah
lubuklinggau lubuklinggau
c. Mobilitas geografis Keluarga Tn.S Keluarga Tn.M
sudah tinggal sudah tinggal
menetap di menetap di daerah
daerah ceremeh ceremeh taba
taba hingga hingga mempunyai
mempunyai anak anak dua, Tn.M
empat, Tn.S mempunyai
mempunyai kendaraan roda dua
kendaraan roda sendiri, Tn.M istri
dua sendiri, Tn.S dan anak-anaknya
istri dan anak- berpergian
anaknya biasaanya mereka
berpergian mengendarai
biasaanya mereka kendaraanya
mengendarai sendiri
kendaraanya
sendiri
d. Sistem Pendukung Tn.S, istri dan Keluarga Tn.M
anak-anaknya selalu mendukung
saling satu sama lain. Jika
mendukung satu Tn.M ada masalah
sama lain dalam istri yang selalu
hal apapun mendukung Tn.M
dan anaknya selalu
memberikan
semangat kepada
kedua orang
tuanya.

4. Struktur Keluarga

Subyek I Subyek II
1. Pola Keluarga Tn.S selalu Komunikasi Tn.M bisa
atau bekomunikasi dengan terjadi secara formal
cara bertatap muka, tetapi pada seperti musyawarah
komunik saat jauh keluarga Tn.S untuk menyelesaikan
asi berkomunikasi lewat Hp, masalah, maupun
keluarg jika keluarga Tn.S informal misalnya
a mendapatkan masalah maka seperti bergurau mengisi
akan dimusyawarahkan waktu luang.
bersama, tidak melibatkan Komunikasi dapat
orang lain. berlangsung setiap hari
tetapi terkadang
keluarga Tn.M pergi
untuk bekerja dan
pulang sore mereka
hanya melakukan
komunikasi sebentar
2. Struktur Dalam Keluarga Tn.S yang Dalam Keluarga Tn.M
kekuata berpengaruh adalah Tn.S yang berpengaruh
n Jika ada masalah yang tidak adalah Tn.M Jika ada
keluarg bisa diselesaikan dengan masalah yang tidak bisa
a cara musyawarah, maka diselesaikan dengan cara
penentu keputusan adalah musyawarah, maka
Tn.S sebagai orang yang penentu keputusan
paling tua dan menjadi adalah Tn.M sebagai
kepala keluarga orang yang paling tua
dan menjadi kepala
keluarga
3. Struktur Tn.S berperan sebagai Tn.M berperan sebagai
peran kepala keluarga, seorang kepala keluarga, seorang
keluarg suami juga berperan sebagai suami juga berperan
a bapak dari anak-anaknya sebagai bapak dari anak-
Ny.T berperan sebagai ibu anaknya
dari anak-anaknya, Ny.E berperan sebagai
mengurus kebutuhan rumah ibu dari anak-anaknya,
tangga, dan menyiapkan mengurus kebutuhan
makanan bagi suami dan rumah tangga, dan
anaknya menyiapkan makanan
bagi suami dan anaknya
4. Nilai Keluarga Tn.S Keluarga Tn.M
dan menanamkan pada anak- menanamkan pada anak-
norma anaknya sikap saling anaknya sikap saling
keluar menghormati menghormati
ga antar anggota keluarga antar anggota keluarga

5. Fungsi Keluarga

a. Fungsi Afektif Subyek I Subyek II


a) Kerukunan Keluarga Tn.S Keluarga Tn.M
hidup selalu rukun selalu rukun dengan
dalam dengan istri dan istri dan anak-
keluarga anak-anaknya anaknya
b) Interaksi Keluarga Tn.S Keluarga Tn.M
hubungan selalu selalu berinteraksi
dalam berinteraksi dengan baik.
keluarga dengan baik.
c) Anggota Anggota yang Anggota yang
yang dominan dominan mengambil
dominan mengambil keputusan adalah
mengambil keputusan Tn.M dan juga
keputusan adalah Tn.M sebagai kepala
dan juga sebagai rumah tangga
kepala rumah
tangga
d) Kegiatan Keluarga Tn.S Keluarga Tn.M
keluarga waktu selalu selalu menonton tv
senggang berkumpul bersma dan ada yang
disaat ada waktu membaca majalah
sengang dengan waktu yang
bercerita tentang sengang
pekerjaan.
e) Patisipasi Keluarga Tn.S Keluarga Tn.M
dalam selalu selalu berpartisipasi
kegiatan sosial berpartisipasi dalam melakukan
dalam kegiatan yang ada di
melakukan sekitar rumahnya
kegiatan yang
ada di sekitar
rumahnya
b. Fungsi Perawatan Subyek I Subyek II
kesehatan
a) Mengenal Keluaga Tn.S Keluaga Tn.S belum
masalah belum mengenal mengenal masalah
kesehatan masalah kesehatan tentang
kesehatan nyeri haid
tentang nyeri
haid
b) Mengambil Anak Tn.S Anak Tn.M tidak
keputusan mengalami sakit pernah
mengenai saat haid datang memeriksakannya
tindakan merasa tidak karena tidak
kesehatan yang perlu dianggap serius dan
tepat memeriksakan hanya membiarkan
ke pelayanan saja
kesehatan
karena minum
obat warung
saja sedikit
berkurang
c) Merawat Ny.K tidak tahu Ny.R selalu
anggota jika anaknya merawat Nn.P pada
keluarga mengalami sakit saat nyeri haid
yang sakit saat haid karena datang
Nn.Y tidak
pernah
memberitahukan
kepada Ny.K
d) Memelihara Keluarga Tn.S Keluarga Tn.M
lingkungan pembersih, tiap paginya
rumah yang ventilasi selalu menyirami bunga
sehat terbuka, yang ada
pencahayaan diperkaranganya,
cukup terang, ventilasi rumah
pintu selalu selelau terbuka.
terbuka. Selain
itu wc terletak
didalam rumah
dan
mempunyain
saluran aliran
limbah
e) Keluarga Tn.S Keluarga Tn.M
Menggunaka tidak pernah tidak pernah
n pelayanan membawa membawa anaknya
kesehatan anaknya ke ke pusksas ataupun
dimasyarakat puskesmas. kedokter
c. Fungsi Reproduksi Tn.S Keluarga Tn.M
mempunyai mempunyai 3 orang
anak 4 orang anak, yang pertama
yang pertama berumur 18 tahun,
umur 23 tahun, yang kedua berumur
yang kedua 18 12 tahun, dan yang
tahun, yang ketiga berumur 5
ketiga berumur tahu .
10 tahun, dan
yang keempat
berumur 5
tahun.
d. Fungsi Ekonomi Status ekonomi Keluarga Tn.M statu
Keluarga Tn.S ekonominya cukup
tidak menentu karena 3 orang yang
kadang bekerja, pendapatan
pendapatan perbulannya saja
sebulan Rp cukup sekitar
2.000.000-. Rp 2.000.000-.cukup
Dan bekerja untuk kehidupan
hanya sehari-hari
wiraswasta
hanya
mengandalkan
gajih anaknya
tidaklah cukup
untuk biaya
kehidupanm
sehari-hari

6. Stresor dan Koping keluarga

Subyek I Subyek II

a. Stresor jangka Tn.S mengatakan Keluarga Tn.M


pendek ada masalah yang mengatakan ada
dirasakan sejak masalah anaknya
anaknya pertama yang mengalami
kali datang haid nyeri di saat haid
b. Stresor jangka datang.
panjang Tn.S mengatakan
khawatir dengan Keluarga Tn.M takut
keadaan anak- jika anaknya semakin
anaknya parah

c. Keluarga Tn.S Keluarga Tn.M


Kemampua mengatakan saling mengataklan saling
n keluarga memberikan memberikan motivasi
berespon dorongan dan pada anggota
terhadap semangat pada keluarga yang
masalah anggota yang mempunyai masalah,
mempunyai juga saling memantu
masalah, juga saling memecahkan
membantu masalah yang ada
memecahkan
masalah yang ada
dikeluarga dengan
bermusyawarah
d. Strategi koping Keluarga Tn.s bila Keluarga Tn.M bila
yang ada suatu masalah ada suatu masalah
Digunakan dalam keluarga, dalam keluarga,
maka teknik maka teknik
pemecahan yang pemecahan yang
dilakukan adalah diakukan dengan
dengan musyawarah. Bila
musyawarah. Bila ada satu anggota
ada satu anggota keluarga yang
keluarga yang membutuhkan
membutuhkan pertolongan, anggota
pertolongan, keluarga yang lain
anggota keluarga membantu
yang lain membantu
e. Strategi Pada saat penelitian Pada saat penelitian
Adaptasi keluarga Tn.S tidak keluarga Tn.M tidak
Disfungsional ditemukan tanda- ditemukan tanda-
tanda mal adaptif tanda mal adaptif

7. Harapan Keluarga

Subyek I Subyek II
a. Terhadap Keluarga Tn.S ingin Keluarga Tn.M
masalah anaknya cepat sembuh mengharapkan anaknya
dan tidak mengalami tidak mengalami nyeri
sakit pada saat haid saat haid datang
datang
b. Petugas Harapan keluarga Tn.S Harapan Keluarga
kesehatan kepada petugas Tn.M kepada petugas
yang ada kesehatan untuk kesehatan untuk
memberikan promosi memberikan
kesehatan di setiap penyuluhan tentang
rumah yang nyeri haid
mempunyai anak
remaja putri supaya
dapat mengatasi sakit
pada aaat haid yang
dialami anaknya
Pemeriksaan fisik
Subjek I
No. Jenis Nama Anggota Keluarga
pemeriksaan Tn.S Ny.T Nn.P Nn.D An.R An.A
1. Kesadaran Compos mentis Compos Compos Compos Compos Compos
Mentis mentis mentis mentis mentis
2. Tanda-tanda
vital
a. TD 120/80 mmHg 120/80 mmHg 120/80 mmHg 120/80 mmHg
b. Suhu 36,50C 36,20C 36,80C 37,20C 36,50C 36,50C
c. Nadi 78x/m 78x/m 78x/m 78x/m 88x/m 88x/m
d. RR 18x/m 18x/m 18x/m 18x/m 26x/m 26x/m
3. BB dan TB BB: 45 kg BB: 50 kg BB: 50 kg BB: 48 kg BB: 20 kg BB: 20 kg
TB : 150cm TB : 150cm TB : 150cm TB : 150cm TB : 100cm TB : 80cm
4. Kepala Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut Rambut
ikal, rambut ikal, rambut ikal, rambut ikal, rambut hitam, ikal, hitam, ikal,
merata, tidak ada merata, tidak merata, tidak merata, tidak rambut rambut
benjolan, tidak ada benjolan, ada benjolan, ada benjolan, merata, tidak merata, tidak
ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi tidak ada lesi ada benjolan, ada benjolan,
tidak ada lesi tidak ada lesi
5. Mata Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak
ikterik, ikterik, ikterik, ikterik, ikterik, ikterik,
konjungtiva tidak konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva konjungtiva
anemis ,isokor, tidak anemis tidak anemis tidak anemis tidak tidak
fungsi ,isokor, fungsi ,isokor, fungsi ,isokor, fungsi anemis anemis
penglihatan baik penglihatan penglihatan penglihatan ,isokor, ,isokor,
baik baik baik fungsi fungsi
penglihatan penglihatan
baik baik
6. Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
thyroid thyroid thyroid thyroid thyroid thyroid
7. Telinga Bersih, Bersih, Bersih, Bersih, Bersih, Bersih,
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
serumen, tidak serumen, tidak serumen, tidak serumen, tidak serumen, serumen,
ada tanda ada tanda ada tanda ada tanda tidak ada tidak ada
peradangan, peradangan, peradangan, peradangan, tanda tanda
fungsi fungsi fungsi fungsi peradangan, peradangan,
Pendengaran baik Pendengaran Pendengaran Pendengaran fungsi fungsi
baik baik baik Pendengaran Pendengaran
baik baik
8. Mulut Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
tanda- tanda tanda-tanda tanda-tanda tanda-tanda tanda-tanda tanda-tanda
infeksi Tidak infeksi infeksi infeksi infeksi infeksi
ada pembesaran Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
tonsil, pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
Gigi lengkap tonsil, tonsil, tonsil, tonsil, tonsil,
Gigi lengkap Gigi lengkap Gigi lengkap Gigi lengkap Gigi lengkap
9. Hidung Bersih, tidak ada Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak Bersih, tidak
tanda-tanda ada tanda- ada tanda- ada tanda- ada tanda- ada tanda-
peradangan, tanda tanda tanda tanda tanda
Pernapasan peradangan, peradangan, peradangan, peradangan, peradangan,
melalui cuping Pernapasan Pernapasan Pernapasan Pernapasan Pernapasan
hidung melalui cuping melalui cuping melalui cuping melalui melalui
hidung hidung hidung cuping cuping
hidung hidung
10. Paru-paru

Inspeksi Pegerakan dada Pegerakan Pegerakan Pegerakan Pegerakan Pegerakan


normal dada normal dada normal dada normal dada normal dada normal

Palpasi Getaran suara Getaran suara Getaran suara Getaran suara Getaran suara Getaran suara
teraba teraba teraba teraba teraba teraba

Perkusi Resonan Resonan Resonan Resonan Resonan Resonan

Auskultasi Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler


11. Jantung
Inspeksi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran

Palpasi Ictus cordis s1 Ictus cordis s1 Ictus cordis s1 Ictus cordis s1 Ictus cordis Ictus cordis
dan s2 normal dan s2 normal dan s2 normal dan s2 normal s1 dan s2 s1 dan s2
normal normal
Perkusi Redup Redup Redup Redup Redup Redup

Auskultasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
suara tambahan suara suara suara suara suara
tambahan tambahan tambahan tambahan tambahan

12. Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Inspeksi penonjolan penonjolan penonjolan penonjolan penonjolan penonjolan

Palpasi Tidak ada nyeri Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan

Perkusi Tympani Tympani Tympani Tympani Tympani Tympani

Auskultasi Bising usus Bising usus Bising usus Bising usus Bising usus Bising usus
terdengar terdengar terdengar terdengar terdengar terdengar
12x/menit 12x/menit 12x/menit 12x/menit 12x/menit 12x/menit
13. Integumen Tidak ada lesi Tidak ada lesi Tidak ada lesi Tidak ada lesi Tidak ada lesi Tidak ada lesi
14. Ektremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
gangguan gangguan gangguan gangguan gangguan gangguan
ekstremitas. ekstremitas. ekstremitas. ekstremitas. ekstremitas. ekstremitas.
Pemeriksaan fisik
Subjek II
No. Jenis pemeriksaan Nama Anggota Keluarga
Tn.M Ny.E Nn.E An.T An.M
1. Kesadaran Compos mentis Compos mentis Compos mentis Compos mentis Compos mentis
2. Tanda-tanda vital
a. TD 110/70 mmHg 120/80 mmHg 120/80 mmHg
b. Suhu 36,50C 36,20C 36,80C 37,20C 36,50C
c. Nadi 88x/m 99x/m 98x/m 99x/m 100x/m
d. RR 18x/m 18x/m 18x/m 18x/m 26x/m
3. BB dan TB BB: 45 kg BB: 50 kg BB: 50 kg BB: 48 kg BB: 20 kg
TB : 150cm TB : 150cm TB : 155cm TB : 130cm TB : 100cm
4. Kepala Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam,
ikal, rambut ikal, rambut ikal, rambut ikal, rambut ikal, rambut
merata, tidak ada merata, tidak ada merata, tidak merata, tidak ada merata, tidak ada
benjolan, tidak benjolan, tidak ada benjolan, benjolan, tidak benjolan, tidak
ada lesi ada lesi tidak ada lesi ada lesi ada lesi
5. Mata Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak Sklera tidak
ikterik, ikterik, ikterik, ikterik, ikterik,
konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva konjungtiva tidak konjungtiva tidak
anemis ,isokor, anemis ,isokor, tidak anemis anemis ,isokor, anemis ,isokor,
fungsi fungsi ,isokor, fungsi fungsi fungsi
penglihatan baik penglihatan baik penglihatan baik penglihatan baik penglihatan baik
6. Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
thyroid thyroid thyroid thyroid thyroid
7. Telinga Bersih, Bersih, Bersih, Bersih, Bersih,
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
serumen, tidak serumen, tidak serumen, tidak serumen, tidak serumen, tidak
ada tanda ada tanda ada tanda ada tanda ada tanda
peradangan, peradangan, peradangan, peradangan, peradangan,
fungsi fungsi fungsi fungsi fungsi
Pendengaran baik Pendengaran baik Pendengaran Pendengaran baik Pendengaran baik
baik
8. Mulut Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
tanda- tanda tanda- tanda tanda- tanda tanda- tanda tanda- tanda
infeksi Tidak infeksi Tidak infeksi Tidak infeksi Tidak infeksi Tidak
ada pembesaran ada pembesaran ada pembesaran ada pembesaran ada pembesaran
tonsil, tonsil, tonsil, tonsil, tonsil,
Gigi lengkap Gigi lengkap Gigi lengkap Gigi lengkap Gigi lengkap
9. Hidung Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada Bersih, tidak ada
tanda-tanda tanda-tanda tanda-tanda tanda-tanda tanda-tanda
peradangan, peradangan, peradangan, peradangan, peradangan,
Pernapasan Pernapasan Pernapasan Pernapasan Pernapasan
melalui cuping melalui cuping melalui cuping melalui cuping melalui cuping
hidung hidung hidung hidung hidung
10. Paru-paru

Inspeksi Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada
normal normal normal normal normal

Palpasi Getaran suara Getaran suara Getaran suara Getaran suara Getaran suara
teraba teraba teraba teraba teraba

Perkusi Resonan Resonan Resonan Resonan Resonan


Auskultasi Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler
11. Jantung
Inspeksi Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran

Palpasi Ictus cordis s1 Ictus cordis s1 Ictus cordis s1 Ictus cordis s1 Ictus cordis s1
dan s2 normal dan s2 normal dan s2 normal dan s2 normal dan s2 normal
Perkusi
Redup Redup Redup Redup Redup
Auskultasi
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
suara tambahan suara tambahan suara tambahan suara tambahan suara tambahan

12. Abdomen Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Inspeksi penonjolan penonjolan penonjolan penonjolan penonjolan

Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Palpasi nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan

Tympani Tympani Tympani Tympani Tympani


Perkusi
Bising usus Bising usus Bising usus Bising usus Bising usus
Auskultasi terdengar terdengar terdengar terdengar terdengar
12x/menit 12x/menit 12x/menit 12x/menit 12x/menit

13. Integumen Tidak ada lesi Tidak ada lesi Tidak ada lesi Tidak ada lesi Tidak ada lesi
14. Ektremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
gangguan gangguan gangguan gangguan gangguan
ekstremitas. ekstremitas. ekstremitas. ekstremitas. ekstremitas.
84

Tabel 4.7
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1. Subyek I
Ds : Ketidakmampuan Nyeri akut
- Nn.D mengatakan keluarga anak usia pada Nn.D
sakit didaerah remaja merawat keluarga
perut. anggota keluarga Tn.S
- Nn.D mengatakan yang menderita
hari pertama haid nyeri haid
- Nn. D mengatakan
nyeri hanya
datang saat
sedang haid
- Skala nyeri 8
- P = Timbul pada
saat haid
- Q = Seperti
ditusuk-tusuk
- R= Didaerah perut
- S = Skala Nyeri 8
- T = Secara tiba-
tiba
DO :
- Keadaan umum
tampak lemah
- Klien tampak
2. meringis
- Tampak
memegangi Ketidakmampuan Defisit
perutnya keluarga anak usia pengetahua
remaja mengenal n pada Nn.D
Ds : persoalan keluarga
- Nn.D mengatakan keluarga yang Tn.S dalam
tidak melakukan menderita nyeri melakukan
teknik non haid teknik non
farmakologi yang farmakologi
sudah saya
ajarkan

1. Do :
- Nn.D tampak lupa
- Nn.D Tampak
bingung Ketidakmampuan Nyeri akut
- Nn.D Tampak keluarga anak usia pada
85

belum paham remaja merawat Nn.E


anggota keluarga
Subyek keluarga yang Tn.M
II Ds : menderita nyeri
- Nn.E haid
mengatakan sakit
didaerah perut
- Nn.E
mengatakan hari
pertama haid
- Skala nyeri 7
- Nyeri datang pada
saat haid
- P = Timbul
pada saat haid
- Q = Seperti
2. ditusuk-tusuk
- R= Didaerah perut
- S = Skala Nyeri 7
- T = Secara tiba-
tiba
DO:
Ketidakmampuan Defisit
- Keadaan
keluarga anak pengetahua
umum tampak
usia remaja n Pada
lemah
mengenal Nn.E
- Klien
masalah anggota keluarga
tampak
keluarga yang Tn.M
meringis
menderita nyeri dalam
- Klien
haid melakukan
tampak
memegagi teknik non
perutnya farmakolog
i
DS :
- Nn.E mengatakan
sering
mengalami sakit
di daerah perut
bagian bawah
- Keluarga Tn.M
tidak begitu
banyak tahu apa
sakit yang
diderita Nn.E
- Nn.E
mengatakan
lemas
DO :
- Keluarga tidak bisa
86

menjawab
pertanyaan
tentang penyakit
nyeri haid
87

Tabel 4.8
Skoring Masalah
Subyek I
1. Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan
kelaurga Tn.S khususnya Nn.D merawat anggota
keluarga yang sakit Nyeri Haid

No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


1. a. Sifat 3 1 3/3x1=1 Klien mengatakan
masala nyeri datang pada
h hari pertama haid
Skala:
Aktual
b. 1 2 1/2x1=1 Klien mengatakan
Kemungki nyeri ketika hari
n an pertama haid,
masalah hilang timbul
dapat Kelaurga
diubah: mengatakan Nn.D
sebagian malas
memeriksakan ke
puskesmas.
c. Potensial 2 1 2/3x1=2/3 Klien mengatakan
untuk n sakitnya
dicegah: berkurang jika
cukup beristirhat
d. 2 1 2/2x1=1 Klien mengatakan
Menonjoln tidak tahan
ya dengan nyerinya
masalah
skala:
segera
ditangani
Total 3 2/3
88

2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan


ketidakmampuan mengenal persoalan keluarga
yang menderita Nyeri Hid
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
1. a. Sifat 2 1 3/2x1=3/2 Klien mengatakan
masalah tidak melakukan
Skala: teknik non
Resiko farmakologi yang
sudah saya ajarkan
b. 2 2 2/2x1=1 Klien dapat
Kemungki melakukan jika
n an diingatkan
masalah
dapat
diubah:
mudah
c. Potensial 2 1 2/3x1=2/3 Klien mengatakan
untuk ingin cepat sembuh
dicegah:
cukup
d. 2 1 2/2x1=1 Klien mengatakan
Menonjol dengan teknik
n ya relaksasi napas
masalah dalam akan
skala: mengurangi sedikit
Harus nyeri yang dirasakan
segera
ditangani
Total 25/5

Tabel 4.9
Skoring Masalah
Subyek II
1. Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan kelaurga
Tn.M khususnya Nn.E merawat anggota keluarga yang
sakit Nyeri Haid

No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran


1. a. Sifat 3 1 3/3x1=1 Klien mengatakan
masala nyeri datang pada
h hari pertama haid
Skala: dan merasakan lesu
Aktual
b. 1 2 1/2x1=1 Klien mengatakan
Kemungki nyeri ketika hari
n an pertama haid, hilang
masalah timbul
dapat Kelaurga
diubah:
89

Sebagian mengatakan Nn.P


tidak ingin
memeriksakan ke
puskesmas.
c. Potensial 2 1 2/3x1=2/3 Klien mengatakan
untuk sakitnya berkurang
dicegah: jika beristirhat
Cukup dengan cukup
d. 2 1 2/2x1=1 Klien mengatakan
Menonjol tidak tahan dengan
n ya nyerinya
masalah
skala:
Segera
ditangani
Total 3 2/3

2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan


ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
anggota keluarga yang menderita Nyeri haid
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran
1. a. Sifat 2 1 2/3x1=2/3 Nn.P mengatakan
masalah nyeri di daerah
: Resiko perut bagian
bawah sehingga
membuat bada
terasa lesu
b. 2 2 2/2x2=2 Keluarga Tn.M
Kemungki mengatakan jika
n an anggota keluarga
masalah yang sakit akan
dapat dibelikan obat
diuba: warung
Mudah
c. Potensial 2 1 2/3x1=2/3 Nn.P mengatakan
untuk nyeri sedikit
dicegah: berkurang, jika
Cukup tidak melakukan
aktivitas
d. Menonjolny 2 1 2/2x1=1 Nn.P mengatakan
a masalah nyeri pada saat
skala: haid
Harus menggangggu dan
segera menyusakan Ny.R
ditangani
90

Total 3 4/3

Tabel 4.10

Diagnosa Keperawatan
Subyek Diagnosa Keperawatan
Subyek Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
I dengan merawat anak usia remaja yang menderita Nyeri Haid
Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dengan usia anak remaja mengenal persoalan
keluarga yang menderita Nyeri Haid
Subyek Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
II dengan merawat usia anak remaja yang menderita Nyeri Haid
Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dengan usia anak remaja mengenal masalah anggota
keluarga yang menderita Nyeri Haid
91
84

Tabel 4.11
Perencanaan keperawatan
Subyek I
No Tujuan Evaluasi Intervensi
Dx Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Standar
1. Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal 1. Keluarga Tn.S Manajemen nyeri
kunjungan, 5 x keluarga kunjungan kesehatan khususnya 6. Kaji keluarga yang
mampu merawat selama 1x30 menit, Nn.D Nn.D mampu tinggal satu rumah
anggota keluarga yang dan keluarga dapat menyebutkan 7. Kaji nyeri secara
menderita nyeri haid mencapai: pengrtian komprehensif yang
TUK 1 nyeri , meliputi lokasi,
Keluarga mampu merawat\ penyebab nyeri. karakteristik, onset/durasi,
Verbal frekuensi, intensitas atau
anggota keluarga yang 2. Keluarga Tn.S
menderita Nyeri haid khususnya beratnya nyeri dan faktor
dengan: Nn.D mampu pencetus
a. Mampu mengenal melakukan 8. Tentukan akibat dari
masalah saat nyeri haid kompres hangat pengalaman nyeri
b. Teknik pemberian terhadap kualitas hidup
kompres hangat secara pasien (misalnya, tidur,
rutin nafsu makan, pengertian,
perasaan, hubungan,
perfoma keja, dan
tanggung jawab peran)
9. Berikan informai
mengenai nyeri, seperti
penyebab nyeri, beberapa
lama nyeri akan dirasakan,
dan antisipasi dari ketidak
85

Setelah dilakukan nyamanan akibat prosedur.


kunjungan 5 x kelurga 10. Ajarkan keluarga teknik
2. Tn.S mampu mengenal Setelah dilakukan pemberian kmpres hangat
persoalan yang pendidikan kesehatan Verbal 1. Nn.Y mampu
dideritanya selama 1x30 menit Nn.D melakukan 1. Berikan informasi tentang
mampu mengenal terapi non pengertian, penyebab,
persoalan keluarga farmakologi di tanda gejala,
TUK 1: rumah dengan komplikasi,serta
a. Menyebutkan mandiri penanganannya.
Verbal 2. Nn.D mampu
pengrtian nyeri haid 2. Identifikasi kebutuhan
b. Mampu menyebutkan melakukan dan harapan tentang
penyebab terjadinya teknik non kesehatan.
nyeri haid farmakologi 3. Beri penjelasan tentang
c. Mampu jika mengalami teknik non farmakologi
melakukan teknik nyeri pada saat seperti relaksasi napas
non farmakologi haid dalam
4. Anjurkan klien untuk
melakukan secara mandiri
pada saat nyeri haid
86

Tabel 4.12
Perencanaan keperawatan
Subyek II
No Tujuan Evaluasi Intervensi
Dx Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Standar
1. Setelah dilakukan Setelah dilakukan Verbal 1. Keluarga Manajemen nyeri
kunjungan 5 x pendidikan kesehatan Tn.M 1. Kaji keluarga
keluarga mampu selama 1x30 menit, khususnya yang tinggal satu
merawat anggota Nn.D dan keluarga Nn.E mampu rumah
keluarga yang dapat mencapai: menyebutkan 2. Kaji nyeri secara
menderita nyeri haid TUK 1 pengrtian komprehensif yang
Keluarga mampu nyeri , meliputi lokasi,
merawat anggota penyebab karakteristik,
keluarga yang Verbal nyeri. onset/durasi, frekuensi,
menderita Nyeri haid 2. Keluarga intensitas atau beratnya
dengan: Tn.M nyeri dan faktor pencetus
a. Mampu mengenal khususnya 3. Tentukan akibat dari
masalah saat nyeri Nn.E mampu pengalaman nyeri
haid melakukan terhadap kualitas hidup
b. Teknik pemberian kompres pasien (misalnya, tidur,
kompres hangat hangat nafsu makan, pengertian,
secara rutin perasaan, hubungan,
perfoma keja, dan
tanggung jawab peran).
4. Berikan informai
mengenai nyeri, seperti
penyebab nyeri, beberapa
lama nyeri akan
dirasakan, dan antisipasi
87

dari ketidak nyamanan


akibat prosedur.
Setelah dilakukan Setelah dilakukan 5. Ajarkan keluarga teknik
2. kunjungan 5 x kelurga pendidikan kesehatan Verbal 1. Nn.E mampu pemberian kmpres
Tn.M mampu mengenal selama 1x30 menit melakukan hangat
persoalan yang Nn.E mampu mengenal terapi non
dideritanya persoalan keluarga farmakologi di 1. Berikan informasi
TUK 1: rumah dengan tentang pengertian,
a. Menyebutkan mandiri penyebab, tanda gejala,
Verbal 2. Nn.E mampu
pengrtian nyeri haid komplikasi,serta
b. Mampu melakukan penanganannya.
menyebutkan teknik non 2. Identifikasi kebutuhan
penyebab terjadinya farmakologi jika dan harapan tentang
nyeri haid mengalami kesehatan.
c. Mampu melakukan nyeri pada saat 3. Beri penjelasan tentang
teknik non haid teknik non farmakologi
farmakologi seperti relaksasi napas
dalam
4. Anjurkan klien untuk
melakukan secara
mandiri pada saat nyeri
haid
88

Tabel 4.13
Implementasi Keperawatan
Subjek I
Diagnosa 5 juli 2018 6 juli 2018 7 juli 2018
Keperawatan Jam Implementasi Jam Implementasi Jam Implementasi
Nyeri akut 15.00 1. Melakukan pengkajian 09.00 1. Melakukan pengkajian 12.10 1. Melakukan
berhubungan WIB kepada keluarga yang WIB nyeri secara WIB pengkajian nyeri
dengan tinggal satu rumah komprehensif yang secara komprehensif
ketidakmampu 15.10 2. Melakukan pengkajian meliputi lokasi, nyeri, yang meliputi lokasi,
an keluarga WIB nyeri secara komprehensif durasi, skala nyeri nyeri, durasi, skala
dengan yang meliputi lokasi, R : Keluarga Ny.K nyeri
merawat anak nyeri, durasi, skala nyeri khususnya Nn.Y sudah R : Keluarga Tn.S
usia remaja R : Keluarga Tn.S mengetahui lokasi khususnya Nn.D
yang khususnya Nn.D sudah nyeri, skala nyeri 7 dan sudah mengetahui
menderita mengetahui lokasi nyeri, belum mengetahui lokasi nyeri, skala
Nyeri Haid skala nyeri 8 dan belum tentang apa yang nyeri 5 dan belum
mengetahui tentang apa dilakukan jika keluarga mengetahui tentang
yang dilakukan jika sakit apa yang dilakukan
keluarga sakit 09.10 2. Mengajarkan keluarga jika keluarga sakit
15.15 3. Mendiskusikan bersama WIB tentang tata cara teknik 12.20 2. Melibatkan keluarga
WIB pasien dengan yang pemberian kompres WIB dalam tindakan
memperberat nyeri dan 09.20 hangat. penurunan nyeri
menurunkan nyeri WIB 3. Mendiskusikan 12.30 3. Memberikan
R : Nn.D mengatakan bersama pasien dengan WIB kesempatan keluarga
nyeri sangat terasa ketika yang memperberat untuk menjelaskan
datang haid nyeri dan menurunkan kembali tentang nyeri
15.20 4. Memberika informasi nyeri haid
WIB mengenai nyeri, seperti R : Nn.Y mengatakan 12.40 4. Memotivasi kelurga
89

penyebab nyeri, berapa nyeri sangat terasa WIB Tn.S dan Nn.D untuk
lama nyeri akan dirasakan ketika datang haid yakin bahwa rasa
15.25 R : Keluarga Tn.S 09.30 4. Memberika informasi nyeri berangsur hilang
WIB WIB 12.50
khusunya Nn.D tampak kembali mengenai 5. Melakukan teknik
WIB
mendengarkan penjelasan nyeri, seperti penyebab pemberian kompres
dari perawat mengenai nyeri, berapa lama hangat.
informasi tentang nyeri nyeri akan dirasakan 12.55 6. Melakukan
15.30 WIB
5. Melibatkan keluarga R : Keluarga Tn.S pengkajian setelah
WIB
dalam tindakan penurunan khusunya Nn.D tampak pemberian kompres
nyeri mendengarkan hangat
15.35 6. Memberikan kesempatan penjelasan dari perawat
WIB keluarga untuk mengenai informasi
menjelaskan kembali tentang nyeri
tentang nyeri haid 09.40 5. Melibatkan keluarga
15.40 WIB
WIB 7. Melakukan teknik dalam tindakan
pemberian kompres penurunan nyeri
hangat. 09.50 6. Memberikan
16.50 8. Melakukan pengkajian WIB kesempatan keluarga
WIB setelah pemberian untuk menjelaskan
kompres hangat kembali tentang nyeri
haid
10.00 7. Melakukan teknik
WIB pemberian kompres
hangat.
10.05 8. Melakukan pengkajian
WIB setelah pemberian
kompres hangat
Defisit 16.00 1. Memberikan informasi 10.10 1. Mengidentifikasi 13.00 1. Mengidentifikasi
90

pengetahuan WIB tentang pengertian, WIB kebutuhan dan harapan WIB kebutuhan dan
berhubungan penyebab, tanda gejala, tentang kesehatan. harapan tentang
dengan serta penangananya R : Keluarga Tn.S kesehatan.
ketidakmampu R : Keluarga Tn.S berharap Nn.D dapat R : Keluarga Tn.S
an keluarga memahami apa yang sudah sembuh berharap Nn.D dapat
dengan usia dijelaskan 10.20 2. Memberi penjelasan sembuh
anak remaja 16.10 2. Mengidentifikasi kebutuhan WIB tentang teknik non 13.10 2. Memberi penjelasan
mengenal WIB dan harapan tentang farmakologi seperti WIB tentang teknik non
persoalan kesehatan. teknik pemberian farmakologi seperti
keluarga yang R : Keluarga Tn.S kompres hangat Teknik pemberian
menderita berharap Nn.D dapat R : Keluarga Tn.S kompres hangat
16.20
Nyeri Haid sembuh khususnya Nn.D R : Keluarga Tn.S
WIB
3. Memberi penjelasan memahami apa yang khususnya Nn.D
tentang teknik non sudah dijelaskan memahami apa yang
farmakologi seperti teknik 10.30 3. Menganjurkan klien sudah dijelaskan
WIB 13.20
pemberian kompres hangat untuk melakukan 3. Menganjurkan klien
WIB
R : Keluarga Tn.S secara mandiri pada untuk melakukan
khususnya Nn.D memahami saat nyeri haid secara mandiri pada
16.30 yang dijelaskan R : Mengurangi nyeri saat nyeri haid
WIB 4. Menganjurkan klien untuk Nn.D pada saat haid R : Mengurangi nyeri
melakukan secara mandiri Nn.D pada saat haid
pada saat nyeri haid
R : Mengurangi nyeri Nn.D
pada saat haid
91

Diagnosa 8 juli 2018 9 juli 2018


Keperawatan Jam Implementasi Jam Implementasi
Nyeri akut 15.00 1. Melakukan pengkajian nyeri secara 09.00 1. Melakukan pengkajian nyeri
berhubungan dengan WIB komprehensif yang meliputi lokasi, WIB Melakukan pengkajian nyeri secara
ketidakmampuan nyeri, durasi, skala nyeri komprehensif yang meliputi lokasi,
keluarga Tn.S R : Keluarga Tn.S khususnya Nn.D nyeri, durasi, skala nyeri
khususnya Nn.D sudah mengetahui lokasi nyeri, skala R : Keluarga Tn.S. khususnya Nn.D
merawat anggota nyeri 3 dan belum mengetahui sudah mengetahui lokasi nyeri, skala
keluarga yang tentang apa yang dilakukan jika nyeri 1 dan belum mengetahui tentang
menderita Nyeri Haid keluarga sakit apa yang dilakukan jika keluarga sakit
15.10 2. Melibatkan keluarga dalam tindakan 09.10 2. Melibatkan keluarga dalam tindakan
WIB penurunan nyeri WIB penurunan nyeri

15.15 3. Memberikan kesempatan keluarga 09.20 3. Memberikan kesempatan keluarga


WIB untuk menjelaskan kembali tentang WIB untuk menjelaskan kembali tentang
nyeri haid nyeri haid
4. Memotivasi kelurga Tn.S dan Nn.D 09.30 4. Memotivasi kelurga Tn.S dan Nn.D
15.20 untuk yakin bahwa rasa nyeri WIB untuk yakin bahwa rasa nyeri
WIB berangsur hilang berangsur hilang
5. Melakukan teknik pemberian 5. Melakukan teknik pemberian kompres
15.30 kompres hangat. 09.40 hangat.
WIB 6. Melakukan pengkajian setelah WIB 6. Melakukan pengkajian setelah
pemberian kompres hangat pemberian kompres hangat
15.35 09.45
WIB WIB
92

Defisit pengetahuan 15.40 1. Mengidentifikasi kebutuhan dan 09.50 1. Mengidentifikasi kebutuhan dan
berhubungan dengan WIB harapan tentang kesehatan. WIB harapan tentang kesehatan.
ketidakmampuan R : Keluarga Tn.S berharap Nn.D R : Keluarga Tn.S berharap
keluarga Tn.s dapat sembuh Nn.D dapat sembuh
mengenal persoalan 15.50 2. Memberi penjelasan tentang teknik 10.00 2. Memberi penjelasan tentang teknik
keluarga yang WIB non farmakologi seperti Teknik WIB non farmakologi seperti Teknik
menderita Nyeri Haid pemberian kompres hangat pemberian kompres hangat
R : Keluarga Tn.S khususnya Nn.D R : Keluarga Tn.S khususnya Nn.D
memahami apa yang sudah dijelaskan memahami apa yang sudah dijelaskan.
16.00 3. Menganjurkan klien untuk melakukan 10.10 3. Menganjurkan klien untuk melakukan
WIB secara mandiri pada saat nyeri haid WIB secara mandiri pada saat nyeri haid
R : Mengurangi nyeri Nn.D pada saat R : Mengurangi nyeri Nn.D pada saat
haid haid
93

Tabel 4.14
Implementasi Keperawatan
Subjek II
Diagnosa 5 juli 2018 6 juli 2018 7 juli 2018
keperawatan Jam Implementasi Jam Implementasi Jam Implementasi
Nyeri akut 16.40 1. Mengkaji keluraga 15.00 1. Melakukan 16.00 1. Melakukan
berhubungan dengan WIB yang tinggal satu WIB pengkajian nyeri WIB pengkajian nyeri
ketidakmampuan rumah secara komprehensif secara
keluarga Tn.M 16.50 2. Melakukan yang meliputi lokasi, komprehensif
khususnya Nn.E WIB pengkajian nyeri nyeri, durasi, skala yang meliputi
merawat anggota secara komprehensif nyeri lokasi, nyeri,
keluarga yang yang meliputi lokasi, R : Keluarga Tn.M durasi, skala nyeri
menderita Nyeri nyeri, durasi, skala khususnya Nn.E R : Keluarga Tn.M
Haid nyeri sudah mengetahui khususnya Nn.E
R : Keluarga Tn.M lokasi nyeri, skala sudah mengetahui
khususnya Nn.E nyeri 6 dan belum lokasi nyeri, skala
sudah mengetahui mengetahui tentang nyeri 4 dan belum
lokasi nyeri, skala apa yang dilakukan mengetahui
nyeri 7 dan belum jika keluarga sakit tentang apa yang
15.10
mengetahui tentang 2. Mengajarkan dilakukan jika
WIB
apa yang dilakukan keluarga tentik keluarga sakit
jika keluarga sakit pemberian kompres 2. Melibatkan
17.00 3. Mendiskusikan hangat 16.10 keluarga dalam
WIB 15.20 WIB
bersama pasien 3. Mendiskusikan tindakan
WIB
dengan yang bersama pasien penurunan nyeri
memperberat nyeri dengan yang 3. Memberikan
dan menurunkan memperberat nyeri 16.20 kesempatan
nyeri dan menurunkan WIB keluarga untuk
94

R : Nn.E mengatakan nyeri menjelaskan


nyeri sangat terasa R : Nn.E kembali tentang
ketika datang haid mengatakan nyeri nyeri haid
17.10 4. Memberika informasi sangat terasa ketika 4. Memotivasi
WIB mengenai nyeri, datang haid 16.30 kelurga Tn.M
seperti penyebab 15.30 4. Memberika WIB dan Nn.E untuk
nyeri, berapa lama WIB informasi mengenai yakin bahwa rasa
nyeri akan dirasakan nyeri, seperti nyeri berangsur
R : Keluarga Tn.M penyebab nyeri, hilang
khusunya Nn.E berapa lama nyeri 16.40 5. Melakukan teknik
tampak akan dirasakan WIB pemberian
mendengarkan R : Keluarga kompres hangat.
penjelasan dari Tn.M khusunya 16.50 6. Melakukan
perawat mengenai Nn.E tampak WIB pengkajian setelah
informasi tentang mendengarkan pemberian
nyeri penjelasan dari kompres hangat
17.20 5. Melibatkan keluarga perawat mengenai
WIB dalam tindakan informasi tentang
penurunan nyeri nyeri
17.25 6. Memberikan 15.40 5. Melibatkan keluarga
WIB kesempatan keluarga WIB dalam tindakan
untuk menjelaskan penurunan nyeri
kembali tentang nyeri 16.50 6. Memberikan
WIB
haid kesempatan keluarga
17.30 7. Melakukan teknik untuk menjelaskan
WIB pemberian kompres kembali tentang
hangat. nyeri haid
17.35 8. Melakukan 16.55 7. Melakukan teknik
95

WIB pengkajian setelah WIB pemberian kompres


pemberian kompres hangat.
hangat 17.10 8. Melakukan
WIB pengkajian setelah
pemberian kompres
hangat

Defisit pengetahuan 17.40 1. Memberikan 17.15 1. Memberikan 16.58 1. Memberikan


berhubungan dengan WIB informasi tentang WIB informasi tentang WIB informasi tentang
ketidakmampuan pengertian, penyebab, pengertian, pengertian,
keluarga dengan usia tanda gejala, serta penyebab, tanda penyebab, tanda
anak remaja penangananya gejala, serta gejala, serta
mengenal persoalan R : Keluarga Tn.M penangananya penangananya
keluarga yang memahami apa yang R : Keluarga Tn.M R : Keluarga
menderita Nyeri sudah dijelaskan memahami apa yang Tn.M memahami
Haid 17.50 2. Mengidentifikasi 17.20 sudah dijelaskan apa yang sudah
WIB kebutuhan dan WIB 2. Mengidentifikasi 17.00 dijelaskan
harapan tentang kebutuhan dan WIB 2. Mengidentifikasi
kesehatan. harapan tentang kebutuhan dan
R : Keluarga Tn.M kesehatan. harapan tentang
berharap Nn.E dapat R : Keluarga Tn.M kesehatan.
sembuh berharap Nn.E dapat R : Keluarga
18.00
3. Memberi penjelasan sembuh Tn.M berharap
WIB 17.30
tentang teknik non 3. Memberi penjelasan Nn.E dapat
WIB 17.10
farmakologi seperti tentang teknik non sembuh
WIB
teknik pemberian farmakologi seperti 3. Memberi
kompres hangat teknik pemberian penjelasan tentang
R : Keluarga Tn.M kompres hangat teknik non
farmakologi seperti
96

khususnya Nn.E R : Keluarga Tn.M teknik pemberian


memahami apa yang khususnya Nn.E kompres hangat
sudah dijelaskan memahami apa yang R : Keluarga
18.10 4. Menganjurkan klien sudah dijelaskan Tn.M khususnya
WIB untuk melakukan 17.40 4. Menganjurkan klien Nn.E memahami
secara mandiri pada WIB untuk melakukan apa yang sudah
saat nyeri haid secara mandiri pada 17.20 dijelaskan
R : Mengurangi saat nyeri haid WIB 4. Menganjurkan
nyeri Nn.E pada saat R : Mengurangi klien untuk
haid nyeri Nn.E pada saat melakukan secara
haid mandiri pada saat
nyeri haid
R : Mengurangi
nyeri Nn.E pada
saat haid
97

Diagnosa 8 juli 2018 9 juli 2018


Keperawatan Jam Implementasi Jam Implementasi
Nyeri akut 10.00 1. Melakukan pengkajian nyeri secara 11.00 1. Melakukan pengkajian nyeri
berhubungan dengan WIB komprehensif yang meliputi lokasi, WIB Melakukan pengkajian nyeri secara
ketidakmampuan nyeri, durasi, skala nyeri komprehensif yang meliputi lokasi,
keluarga dengan R : Keluarga Tn.M khususnya Nn.E nyeri, durasi, skala nyeri
merawat anak usia sudah mengetahui lokasi nyeri, skala R : Keluarga Tn.M. khususnya Nn.E
remaja yang nyeri 2 dan belum mengetahui sudah mengetahui lokasi nyeri, skala
menderita Nyeri Haid tentang apa yang dilakukan jika nyeri 1 dan belum mengetahui tentang
keluarga sakit apa yang dilakukan jika keluarga sakit
10.10 2. Melibatkan keluarga dalam tindakan 11.10 2. Melibatkan keluarga dalam tindakan
WIB penurunan nyeri WIB penurunan nyeri

10.15 3. Memberikan kesempatan keluarga 11.20 3. Memberikan kesempatan keluarga


WIB untuk menjelaskan kembali tentang WIB untuk menjelaskan kembali tentang
nyeri haid nyeri haid
10.20 4. Memotivasi kelurga Tn.M dan Nn.E 4. Memotivasi kelurga Tn.M dan Nn.E
WIB untuk yakin bahwa rasa nyeri 11.30 untuk yakin bahwa rasa nyeri
berangsur hilang WIB berangsur hilang
5. Melakukan teknik pemberian 5. Melakukan teknik pemberian kompres
10.25 kompres hangat. 11.40 hangat.
WIB 6. Melakukan pengkajian setelah WIB
pemberian kompres hangat 6. Melakukan pengkajian setelah
10.35 11.45 pemberian kompres hangat
WIB WIB

Defisit pengetahuan 10.40 1. Mengidentifikasi kebutuhan dan 11.50 1. Mengidentifikasi kebutuhan dan
98

berhubungan dengan WIB harapan tentang kesehatan. WIB harapan tentang kesehatan.
ketidakmampuan R : Keluarga Tn.M berharap Nn.E R : Keluarga Tn.M berharap
keluarga Tn.M dapat sembuh Nn.E dapat sembuh
khusunya Nn.E 10.50 2. Memberi penjelasan tentang teknik 12.00 2. Memberi penjelasan tentang teknik
mengenal masalah WIB non farmakologi seperti Teknik WIB non farmakologi seperti Teknik
anggota keluarga yang pemberian kompres hangat pemberian kompres hangat
menderita Nyeri Haid R : Keluarga Tn.M khususnya Nn.E R : Keluarga Tn.M khususnya Nn.E
memahami apa yang sudah dijelaskan memahami apa yang sudah dijelaskan
11.00 3. Menganjurkan klien untuk melakukan 12.10 3. Menganjurkan klien untuk
WIB secara mandiri pada saat nyeri haid WIB melakukan secara mandiri pada saat
R : Mengurangi nyeri Nn.E pada saat nyeri haid
haid R : Mengurangi nyeri Nn.E pada saat
haid
99

Tabel 4.13
Evaluasi Keperawatan
Subjek I
Dx Hari 1 Hari 2 Hari 3
Tanggal 5 Juli 2018 Tanggal 6 Juli 2018 Tanggal 7 Juli 2018
1. S: S: S:
- Nn.D mengatakan sakit didaerah perut - Nn.D mengatakan sakit - Nn.D mengatakan masih sakit
bagian bawah sebelah kiri didaerah perut bagian bawah didaerah perut bagian bawah
- Nn.D mengatakan nyeri hanya datang sebelah kiri sebelah kiri
saat sedang haid - Nn.D mengatakan nyeri hanya - Nn.D mengatakan nyeri hanya
- Nn.D mengatakan sulit untuk datang saat sedang haid datang saat sedang haid
melakukan teknik pemberian kompres - Nn.D mengatakan melakukan - Nn.D mengatakan melakukan
hangat teknik pemberian kompres teknik pemberian kompres hangat
- Nn.D mengatakan masih belum paham hangat - Nn.D mengatakan paham tentang
tentang teknik pemberian kompres - Nn.D mengatakan paham teknik pemberian kompres hangat
hangat tentang teknik pemberian - Nn.D tahu apa yang sudah
- Skla nyeri Pre Nn.D 8 kompres hangat dijelaskan
- Skla nyeri Post Nn.D 7 - Nn.D tahu apa yang sudah - Skla nyeri Pre Nn.D 5
dijelaskan - Skla nyeri Post Nn.D 3
O: - Skla nyeri Pre Nn.D 7
- Nn.D tampak senang ketika perawat - Skla nyeri Post Nn.D 5 O:
datang - Nn.D tampak senang ketika
- Nn.D tampak memperhatikan saat di O: perawat datang
berikan penjelasan - Nn.D tampak senang ketika - Nn.D masih tampak mengerti tata
- Nn.D masih tampak binggung dengan perawat datang cara teknik kompres hangat
prosedur yang diberikan - Nn.D tampak memperhatikan A:
- Nn.D tampak mengelengkan kepala saat di berikan penjelasan - Masalah nyeri belum teratasi
tentang apa yang sudah dijelaskan - Nn.D masih tampak mengerti P:
100

A: tata cara teknik kompres Intervensi peningkatan latihan 1,2,3,


- Masalah nyeri belum teratasi hangat dan 4 dilanjutkan
P: A:
Intervensi peningkatan latihan 1,2,3, dan 4 - Masalah nyeri belum teratasi
dilanjutkan P:
Intervensi peningkatan latihan
1,2,3, dan 4 dilanjutkan
101

Dx Hari 4 Hari 5
Tanggal 8 Juli 2018 Tanggal 9 Juli 2018
1. S: S:
- Nn.D mengatakan sakit didaerah perut - Nn.D mengatakan nyeri di bagian perut
bagian bawah sebelah kiri berkurang hilang
- Nn.D mengatakan nyeri hanya datang - Nn.D mengatakan paham tata cara
saat sedang haid melakukan teknik pemberian kompres
- Nn.D mengatakan sudah bisa hangat saat dilakukan mandiri
melakukan teknik pemberian kompres - Nn.D mengatakan sudah bisa bila
hangat secara mandiri melaukan teknik pemberian kompres
- Nn.D mengatakan paham tentang teknik hangat
pemberian kompres hangat - Skla nyeri Pre Nn.D 1
- Skla nyeri Pre Nn.D 3 - Skla nyeri Post Nn.D 1
- Skla nyeri Post Nn.D 1 O:
O: - Nn.D tampak senang ketika perawat
- Nn.D tampak senang ketika perawat datang
datang - Nn.D tampak memperhatikan saat di
- Nn.D tampak memperhatikan saat di berikan penjelasan
berikan penjelasan - Nn.D masih tampak mengerti tata cara
- Nn.D masih tampak binggung dengan teknik kompres hangat
prosedur yang diberikan A:
- Nn.D tampak mengelengkan kepala - Masalah nyeri teratasi
tentang apa yang sudah dijelaskan P:
A: Intervensi di hentikan
- Masalah nyeri teratasi sebagian
P:
Intervensi peningkatan latihan 1,2,3,dan 4
dilanjutkan
102

Tabel 4.14
Evaluasi Keperawatan
Subjek II
Dx Hari 1 Hari 2 Hari 3
103

Tanggal 5 Juli 2018 Tanggal 6 Juli 2018 Tanggal 7 Juli 2018


1. S: S: S:
- Nn.E mengatakan sakit didaerah perut - Nn.E mengatakan sakit - Nn.E mengatakan masih sakit
bagian bawah sebelah kiri didaerah perut bagian bawah didaerah perut bagian bawah
- Nn.E mengatakan nyeri hanya datang sebelah kiri sebelah kiri
saat sedang haid - Nn.E mengatakan nyeri hanya - Nn.E mengatakan nyeri hanya
- Nn.E mengatakan sulit untuk datang saat sedang haid datang saat sedang haid
melakukan teknik pemberian kompres - Nn.E mengatakan melakukan - Nn.E mengatakan melakukan
hangat teknik pemberian kompres teknik pemberian kompres hangat
- Nn.E mengatakan masih belum paham hangat - Nn.E mengatakan paham tentang
tentang teknik pemberian kompres - Nn.E mengatakan paham teknik pemberian kompres hangat
hangat tentang teknik pemberian - Nn.E tahu apa yang sudah
- Skla nyeri Pre Nn.E 7 kompres hangat dijelaskan
- Skla nyeri Post Nn.E 6 - Nn.E tahu apa yang sudah - Skla nyeri Pre Nn.E 4
dijelaskan - Skla nyeri Post Nn.E 2
O: - Skla nyeri Pre Nn.E 6
- Nn.E tampak senang ketika perawat - Skla nyeri Post Nn.E O:
datang - Nn.E tampak senang ketika
- Nn.E tampak memperhatikan saat di O: perawat datang
berikan penjelasan - Nn.E tampak senang ketika - Nn.E masih tampak mengerti tata
- Nn.E masih tampak binggung dengan perawat datang cara teknik kompres hangat
prosedur yang diberikan - Nn.E tampak memperhatikan A:
- Nn.E tampak mengelengkan kepala saat di berikan penjelasan - Masalah nyeri belum teratasi
tentang apa yang sudah dijelaskan - Nn.E masih tampak mengerti P:
A: tata cara teknik kompres Intervensi peningkatan latihan 1,2,3,
- Masalah nyeri belum teratasi hangat dan 4 dilanjutkan
P: A:
Intervensi peningkatan latihan 1,2,3,dan 4 - Masalah nyeri belum teratasi
104

dilanjutkan P:
Intervensi peningkatan latihan
1,2,3, dan 4 dilanjutkan

Dx Hari 4 Hari 5
Tanggal 8 Juli 2018 Tanggal 9 Juli 2018
105

1. S: S:
- Nn.E mengatakan sakit didaerah perut - Nn.E mengatakan nyeri di bagian perut
bagian bawah sebelah kiri berkurang hilang
- Nn.E mengatakan nyeri hanya datang - Nn.E mengatakan paham tata cara
saat sedang haid melakukan teknik pemberian kompres
- Nn.E mengatakan sudah bisa hangat saat dilakukan mandiri
melakukan teknik pemberian kompres - Nn.E mengatakan sudah bisa bila
hangat secara mandiri melaukan teknik pemberian kompres
- Nn.E mengatakan paham tentang teknik hangat
pemberian kompres hangat - Skla nyeri Pre Nn.E 1
- Skla nyeri Pre Nn.E 2 - Skla nyeri Post Nn.E 1
- Skla nyeri Post Nn.E 1 O:
O: - Nn.E tampak senang ketika perawat
- Nn.E tampak senang ketika perawat datang
datang - Nn.E tampak memperhatikan saat di
- Nn.E tampak memperhatikan saat di berikan penjelasan
berikan penjelasan - Nn.E masih tampak mengerti tata cara
- Nn.E masih tampak binggung dengan teknik kompres hangat
prosedur yang diberikan A:
- Nn.E tampak mengelengkan kepala - Masalah nyeri teratasi
tentang apa yang sudah dijelaskan P:
A: Intervensi di hentikan
- Masalah nyeri teratasi sebagian
P:
Intervensi peningkatan latihan 1,2,3, dan 4
dilanjutkan
111

Hasil evaluasi subyek sesudah dilakukan intervensi keperawatan dengan

teknik pemberian kompres hangat.

Berdasarkan hasil studi kasus, dapat diketahui bahwa sesudah dilakukan

intervensi keperawatn dengan teknik relaksasi napas dalam, maka terjadi

penurunan skala nyeri yang dialami oleh kedua subyek, untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel sebagai berikut:

Subyek I

No Hari/Tanggal Kondisi Teknik Kondisi Interprestasi


Pre relaksasi napas Post
dalam
Skala Skala
Nyeri Nyeri
1. 5 Juli 2018 8 Teknik 7 Terjadi
kompres hangat penurunan
skala nyeri
2. 6 Juli 2018 7 Teknik 5 Terjadi
kompres hangat penurunan
skala nyeri
3. 7 Juli 2018 5 Teknik 3 Terjadi
kompres hangat penurunan
skala nyeri
4. 8 Juli 2018 3 Teknik 1 Terjadi
kompres hangat penurunan
skala nyeri
5. 9 Juli 2018 1 Teknik 1 Terjadi
kompres hangat penurunan
skala nyeri

Berdasarkan tabel diketahui bahwa terjadi penurunan skala nyeri setelah

dilakukan intervensi keperawatan dengan teknik relaksasi napas dalam selama 5

kali kunjungan. Pada hari pertama skala nyeri pada subyek I adalah 8, setelah

dilakukan teknik pemberian kompres hangat hasil skala nyeri 7, pada hari kedua

skala nyeri 7 turun menjadi 5, pada hari ketiga skala nyeri 5 turun menjadi 3, pada
112

hari keempat skala nyeri 3, menjadi 1, pada hari kelima skala nyeri 1 hilang atau

klien tidak nyeri lagi.

Subyek II
No Hari/Tanggal Kondisi Pre Teknik Kondisi Interprestasi
kompres Post
Skala Nyeri hangat Skala
Nyeri
1. 5 Juli 2018 7 Teknik 6 Terjadi
kompres penurunan
hangat skala nyeri
2. 6 Juli 2018 6 Teknik 4 Terjadi
kompres penurunan
hangat skala nyeri
3. 7 Juli 2018 4 Teknik 2 Terjadi
kompres penurunan
hangat skala nyeri
4. 8 Juli 2018 2 Teknik 1 Terjadi
kompres penurunan
hangat skala nyeri
5. 9 Juli 2018 1 Teknik 1 Terjadi
kompres penurunan
hangat skala nyeri

Berdasarkan tabel diketahui bahwa terjadi penurunan skala nyeri setelah


dilakukan intervensi keperawatan dengan teknik relaksasi napas dalam selama 5
kali kunjungan. Pada hari pertama skala nyeri pada subyek II adalah 7, setelah
dilakukan teknik pemberian kompres hangat hasil skala nyeri 6, pada hari kedua
skala nyeri 6 turun menjadi 4, pada hari ketiga skala nyeri 4 turun menjadi 2, pada
hari keempat skala nyeri 2, menjadi 1, pada hari kelima skala nyeri 1 hilang atau
klien tidak nyeri lagi.
113

D. Pembahasan

Dari hasil penelitian tentang teknik pemberian kompres hangat untuk

mengurangi nyeri haid pada keluarga dengan usia anak remaja di wilayah kerja

puskesmas taba kota lubuklinggau tahun 2018, di peroleh hasil yaitu terjadinya

percepatan menghilangkan rasa nyeri saat haid yang sangat signifikan pada

kedua subjek setelah dilakukan intervensi keperawatan dengan teknik

pemberian kompres hangat.

1. Pengkajian
Berdasarkan hasil studi kasus pada tahap pengkajian yang dilakukan

oleh penulis pada dua orang subjek maka didapatkan hasil yaitu pada

subjek I dengan inisial Nn.D berumur 18 tahun, beragama islam,

pendidikan terakhir SMA, alamat Jl Cereme Taba, kecamatan

Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau, status pelajar. Subjek

mengalami nyeri haid pada tanggal 05 juli 2018 pukul 08.00 WIB, dengan

keluhan nyeri di daerah perut bagian bawah, kram perut, pusing, keringat

dingin, kadang-kadang menjalar ke pinggang, berasa mau pingsan dan

sulit melakukan aktivitas. Ini merupakan kejadian yang selalu dirasakan

subjek saat mengalami menstruasi pasti merasakan nyeri yang sangat hebat

di daerah perut dibagian bawah dan sekarang subjek berangsur membaik

setelah dilakukan teknik kompres hangat untuk menghilangkan rasa nyeri.


Subjek II dengan inisial Nn.E berumur 18 tahun, beragama islam,

pendidikan terakhir SMA, alamat Jl Cereme Taba, kecamatan

Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau, status pelajar. Subjek

mengalami nyeri haid pada tanggal 05 Juni 2018 pukul 05.00 WIB, dengan
114

keluhan nyeri di daerah perut bagian bawah. Ini merupakan kejadian yang

selalu dirasakan subjek saat mengalami menstruasi pasti mengalami sakit

dan nyeri dibagian perut. keadaan klien saat ini cukup membaik setelah

dilakukan teknik kompres hangat yang berfungsi untuk menghilagkan rasa

nyeri dibagian perut.


2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan keluarga yang didapatkan pada pengkajian

kelarga Tn.S dan Tn.M yaitu mengalami masalah yang berkenaan pada

individu dalam keluarga yang sakit berhubungan dengan etiologi yang

berasal dari pengkajian fungsi keperawatan keluarga serta memacu pada

anggota dimana untuk masalah dapat digunakan dari tipologi NANDA dan

SDKI (2016), dan Doengoes sebagai masalah individu yang sakit.


Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan

baik yang aktual maupun potensial. Masalah aktual adalah masalah yang

diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah

masalah yang timbul kemudian. Jadi diagnosa keperawatan adalah suatu

pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang status masalah kesehatan

yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan. Dengan demikian

diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang ditentukan.

Diagnosa keperawatan akan memberi gambaran masalah dan status

kesehatan masyarakat baik yang nyata (aktual), dan yang mungkin terjadi.

(Mubarak, 2009).
Diagosa keperawatan
Subjek I
1. Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dengan

merawat anak usia remaja yang menderita Nyeri Haid.


115

2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

dengan anak usia remaja mengenal persoalan keluarga yang

menderita Nyeri Haid

Diagosa keperawatan
Subjek II
1. Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dengan

merawat anak usia remaja yang menderita Nyeri Haid.

2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan

keluarga dengan anak usia remaja mengenal persoalan

keluarga yang menderita Nyeri Haid.

Berdasarkan data yang didapat oleh penulis diketahui bahwa

masalah yang dihadapi oleh kedua subjek yaitu meningkatnya

prevalensi angka kesakitan selama haid. Hasil penelitian ini sesuai

dengan teori yang menyatakan dismenore adalah rasa sakit yang

menyerupai kejang, terasa diperut bagian bawah, biasanya dimulai

24 jam sebelum haid, dan berlangsung sampai 12 jam pertama dari

masa haid (Surtiretna, 2001). Dalam membantu proses

menghilangkan rasa nyeri disarankan Nn.D, Nn.E melakukan

teknik kompres hangat, agar nyeri yang di rasaka Nn.D, Nn.E cepat

teratasi,dan tidak perlu mengkomsumsi obat anti nyeri.


3. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan keperawatn ini, hal yang paling penting

adalah penentuan perioritas masalah. Dalam penentu prioritas masalah

ini, peneliti melakukan skoring masalah keperawatan berdasarakan total

nilai skor tertinggi. Intervensi keperawatan pada masing-masing diagnosa


116

keperawatan disesuaikan dengan teori yang ada dan lebih fokus melihat

pada kasus yang nyata yang didapatkan dari pengkajian kondisi klien dan

keluarga, keadan rumah dan lingkungan, serta pengamatan dan

pemeriksaan fisik sangat berharap tujuan dan kriteria hasil yang telah

disusun dan ditetapkan dapat tercapai. Dalam menyusun perencanaan

keperawatan pada keluarga Tn.S dan Tn.M dengan masalah Nyeri Haid.

selain itu, peneliti berusaha untuk konsisten dengan tujuan yang ingin

dicapai agar derajat kesehatan keluarga Tn.S dan Tn.M dapat

ditingkatkan (Komang, 2012).


Berdasarkan teori intervensi nyeri akut: kaji dan mencatat keluhan

nyeri, termasuk lokasi, lamanya, dan intensitas (dengan skala nyeri 0-10),

berikan penjelesan tentang penyebab dan cara mengatasi nyeri, ajarkan

teknik relaksasi napas dalam 5 kali dalam seminggu untuk mengetahui

penurunan skala nyeri pada Haid. Kompres Hangat juga dapat

merilekskan otot bagian perut, sehingga nyeri haid dapat berkurang.

Berdasarkan teori ketidaktahuan: Berikan informasi tentang pengertian,

penyebab, tanda gejala, komplikasi,serta penanganannya, identifikasi

kebutuhan dan harapan tentang kesehatan, beri penjelasan tentang teknik

non farmakologi seperti kompres hangat dianjurkan pada klien untuk

dilakukan secara mandiri pada saat nyeri haid.


Berdasarkan teroi defisit pengetahuan: Kaji pengetahuan keluarga

tentang Dismenorea, jelaskan pada keluarga Tn.S tentang kemungkinan

penyebab terjadinya Dismenorea, berikan penjelasan kepada keluarga

tentang cara pencegahan Nyeri Haid. Perencanaan dan tujuan dari


117

tindakan keperawatan menggunakan kaidah sesuai dengan sistematika

SMART, spesifik(jelas), Measurabel (dapat diukur), Accepptance

(rasional), dan Timming.


Untuk menanggulangi masalah-masalah keperawatan yang

dihadapi oleh kedua subjek perencanaan keperawatan disusun

berdasarkan teori yang disesuaikan dengan keadaan atau situasi dan

kondisi klien, agar rencana tindakan keperawatan yang telah disusun

dapat dilaksanaksan dengan baik serta memperoleh hasil yang

ditentukan. Jadi tidak ada kesenjangan antara intervensi teori dengan

intervensi yang diberikan pada kedua subjek baik kepada subjek I

maupun kepada subjek II.


Media yang digunakan pada penelitian puspita (2015) adalah buli-

buli media yang sangat baik digunakan, penanganan nyeri secara non

farmakologi yang efektif yaitu dengan terapi kompres hangat (thermal

terapy). Pemberian kompres hangat ini selain biayanya murah juga

sangat mudah dilakukan oleh setiap wanita, prinsipnya adalah

memberikan panas dengan suhu 40,5˚C-43˚C pada daeerah yang

mengalami nyeri dan dilakukan pengompresan.


4. Implementasi
Implementasi merupakan komponen dari proses keperawatan,

kategori dari perilaku keperawatan dimana tindakan yang diperlukan

untuk mencapai tujuan dari hasil yang diperkirakan dari asuhan

keperawatan dilakukan dan diselesaikan (Potter & Perry, 2005). Pada

tahap keperawtan ni, penyusun disesuaikan dengan diagnosa dan

intervensi keperawatan priorita agar semua diagnosa dan intervensi


118

dapat terpenuhi secara optimal. Selain itu peneliti juga melibatkan

anggota keluarga agar bekerja sama sehingga tujuan asuhan

keperawatan Keluarga Tn.S dan Tn.M dapat tercapai. Tujuan teknik

pemberian kompres hangat merupakan cara untuk mengurangi atau

menghilangkan rasa nyeri yang dapat membuat otot perut menjadi

rileks. Penulis melakukan tindakan keperawatan sesuai rencana yang

disusun tindakana keperawatan yang dilakukan hari pertama, kedua

dan ketiga mengkaji PQRST terhadap nyeri, menjelaskan tentang nyeri

yang dialami, sampai mengajarkan teknik kompres hangat. Didapat

hasil implementasi hari pertama 8 skala nyeri mejadi 7, hari kedua

skala nyeri 7 menjadi 5, hari ketiga skala nyeri 5 menjadi 3, hari

keempat skala nyeri 3 menjadi 1, hari kelima skla nyeri 1 atau 0

sedangkan subyek II didapat hasil implementasi hari pertama skala

nyeri 7 menjadi 6, hari kedua skala nyeri 6 menjadi 4, hari ketiga skala

nyeri 4 menjadi 2, hari keempat skala nyeri 2 menjadi 1, hari ke lima

skala nyeri 1 atau 0.

Pada tahap implementasi hasil yang didapatkan oleh peneliti yaitu

pada subjek I dan subjek II proses implementasi yang penulis lakukan

dengan diagnosa keperawatan Meningkatnya prevalensi angka

kesakitan selama haid pada mahasiswi tingkat I di prodi keperawatan

lubukliggau berhubungan dengan kurangya pemeriksaan kesehatan

mahasiswi tingkat I di prodi keperawatan lubuklinggau. Pelaksanaan

asuhan keperawatan ini dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan situasi


119

serta menggunakan sarana yang tersedia diruang, penulis mengikuti

perkembangan klien dengan melihat dari catatan perawatan.

Dalam penelitian ini implementasi yang penulis lakukan pada

kedua subjek yaitu teknik pemberian kompres hangat untuk

mengurangi nyeri dismenore, dilakukan selama 5 (lima) hari secara

beturut-turut, dan diperoleh hasil yaitu terjadinya percepatan

menghilangakan rasa nyeri di bagian perut pada klien nyeri haid, yang

sangat signifikan pada kedua subjek setelah dilakukan intervensi

keperawatan dan terknik pemberian kompres hangat.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan

Barika (2016), dengan hasil penelitian yaitu teknik pemberian kompres

hangat lebih cepat untuk menghilangkan nyeri di bandingkan dengan

yang tidak dilakukan kompres hangat lambat.

Kompres hangat dilakukan pada bagian tubuh yang sakit. Pada

kasus dismenore kompes hangat dapat dilakukan pada bagian perut

bawah selama 20 menit (Madjono, 2010).


5. Evaluasi
Evaluasi didefinisikan sebagai keputusan asuhan keperawatan

antara dasar tujuan keperawtan klien yang telah ditetapkan dengan

respon perilaku klien yang tampil (Dermawan, 2012). Evaluasiyang

dilakukan oleh penulis disesuaikan dengan kondisi pasien dan fasilitas

yang ada, sehingga rencana tindakan dapat diselesaikan dengan SOP,

subjektif, objektif, analisa dan planning. Evaluasi pada diagnosa

pertama kedua subyek mengatakn nyeri di daerah perut, nyeri seperti


120

tersuk-tusuk, lokasi nyeri di daertah perut, skala nyeri subyek I 8 dan

skala nyeri subyek II 7. Objektif klien tampak memegangi perut,

tampak meringis. Analisa data yang dapt diambil masalah keperawatan

pada kedua subyek tersebut keperawatan nyeri akut sebagian teratasi

kemudian intervensi dilanjutkan pada hari kedua dan ketiga. Masalah

keperawatn pada kedua subyek sesuai dengan kriteria hasil pada tujuan

nyeri adalah berkurang (Mutaqqin dan Sari 2011).

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori menurut Merdianita

(2013) yang menyatakan bahwa kompres hangat menggunakan buli-

buli hangat yang mana secara konduksi dimana terjadi perpindahan

panas dari buli-buli kedalam tubuh sehingga akan menyebabkan

pelebaran pembuluh darah sirkulasi menjadi lancar dan akan menjadi

ketegangan otot, sesesudah miometrium rilek, rasa nyeri yang

dirasakan berangsur-angsur berkurang bahkan hilang.

Kompres hangat bertujuan agar meningkatkan sirkulasi aliran

darah ke bagian yang nyeri, menurukan ketegangan otot dimana dapat

meningkatkan relaksasi otot dan mengurangi nyeri akibat drai spasma

atau kekakuan, dan juga memberikan rasa nyaaman (Bazdiad, 2008).


121
122

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan studi kasus pada subjek yaitu subjek I inisial

Nn.D dengan teknik kompres hangat untuk mengurangi nyeri haid.


Subjek dua inisial Nn.E dengan teknik pemberian kompres hangat untuk

mengurangin nyeri haid maka penulis mengambil kesimpulan :


1. Tahap pengkajian
Dari hasil pengkajian penulis diketahui kedua subjek yaitu subjek I dan

subjek II sama-sama mengalami nyeri haid hari pertama. Terasa nyeri

nyeri dibagian perut bawah.


2. Tahap diagnosa keperawatan
Rumusan diagnosa keperawatan pada kedua subjek adalah sama yaitu

nyeri haid berhubungan dengan nyeri haid


3. Tahap perencanaan keperawatan
Perencanaan yang dibuat penulis untuk menyelesaikan masalah pada

kedua subjek dapat dilaksanakan dengan baik karena sesuai dengan

kebutuhan kedua subjek dengan kompres hangat selama 20 menit.


4. Tahap Implementasi keperawatan
Dalam melakukan tindakan keperawatan, penulis berusaha melakukan

sesuai dengan rencana keperawatan baik secara mandiri maupun di bantu

keluarga klien. Dan kedua subjek mendapat implementasi yang sama,

dengan kompres hangat selama 20 menit pada kedua subjek.


5. Tahap Evaluasi
Evaluasi keperawatan dilakukan selama lima hari berturut-turut dengan

hasil adanya percepatan hilangnya rasa nyeri pada subjek I dan subjek II.
123

Dengan tidak adanya tanda-tanda wajah meringis pada klien, dari skla

nyeri berat terkontrol menjadi skla nyeri ringan.


B. Saran

Ada beberapa saran yang ingin penulis sampaikan, diharapkan saran ini

bisa diterima dan dipertimbangkan sebaik-baiknya untuk peningkatan kualitas

asuhan keperawatan pada tahap selanjutnya.

1. Keluarga
Dalam pemberian asuhan keperawatan keluarg haruslah dapat

memperhatikan hal-hal apa saja yang harus dilakukan dan dalam mencapai

taraf kesehatan yang optimal, diharapkan keluarga segera menanggulangi

sedini mungkin apabila ada anggota keluarga yang sakit sehingga tidak

terjadi kondisi yang lebih serius, selalu mempertahankan lingkungan

rumah yang sehat sehingga dapat menunjang status kesehatan para anggota

keluarga dan dapat lebih memfasilitaskan fasilitas kesehatan yang ada.


2. Bagi Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi keperawatan

Lubuklinggau
Hasil penelitian ini diharapkan bisa untuk memberikan masukan bagi

pengembang ilmu pengetahuan dan teknologi dan diharapkan dapat

digunakan sebagai referensi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

bagi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palembang Prodi Keperawatan

Lubuklinggau khususnya dibidang keperawatan dalam teknik pemberian

kompres hangat untuk mengurangi nyeri haid.


3. Bagi Puskesmas Taba
Diharapkan kepada petugas kesehatan di Puskesmas Taba dapat

memberikan penyuluhan kepada Pengurus PKPR dalam memberikan cara

pengobatan non farmakologi seperti teknik pemberian kompres hangat,


124

jika tidak berkurang anjurkan remaja putri yang mengalami haid

berlibahan unutk memeriksakan ke Puskesmas atau dokter di daerah

sekitar rumah.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan dapat memberikan penelitian yang dengan aplikasi teknik

yang berbeda, tidak memiliki keterbatasan waktu, dan dapat

menghilangkan rasa nyeri lebih cepat dari yang sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G. M. (2013). Nursing Interventions. Indonesia.

Dahlan, A. (2016). Pengaruh Terapi Kompres Hangat Terhadap Nyeri Haid


(Dismenorea) pada Siswi Smk Perbankan Simpang Haru Pdang. Jounal
Endurance 2.
Departemen Kesehatan RI. (1988). Kesehatan keluarga. Jakarta: Depkes RI.

Desi Purwitasari & Dwi Maryanti. (2009). Gizi dalam Kesehatan Reproduksi.
Yogyakarta.
Dito, A & Ari, W. (2011). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta.

Friedman, M. (1998). Keperawatan Keluarga, Edisi 3, Jakarta:EGC

Haryanto. (2011). Konsep Dasar Keperawatn dengan Pemetaan Konsep. Jakarta

Hestrianto,A. (2009). Masalah Gangguan Haid dan Infertilitas . Jakarta

Lestari, N. (2013). Pengaruh Dismenorea pada Remaja. Seminar Nasional FMIPA


UNDIKSHA.
Mardjono, M. (2010). Neurologi Klinis Dasar. Jakarta.
125

Marlinda, R. (2013). Pengaruh Senam Dismenore Terhadap Penurunan


Dismenore pada Remaja Putri di Desa Sidoharjo Kecamatan Pati. Jurnal
Keperawatan Maternitas.
Moorhead, S. (2013). Nursing Outcomes Classification. Indonesia.

Syahria, B. (2016). Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri


Dismenore pada Mahasiswa Tingkat Akhir D IV Bidan Pendidikan di
Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Jurnal Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
Tanujaya, E. (2011). Penuntun Praktikum Keterampilan Kritis 1. Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1992 Tentang


Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga Sejahtera,
Sejahtera, BKKBN, Jakarta, 1992.
126

STANDAR OPERASIONALPROSEDUR
(SOP)
1. Pengertian

Kompres hangat dengan menggunakan buli-buli ke dalam tubuh sehingga

akan menyebabkan pelebaran pembulu darah sirkulasi menjadi lancar dan akan

menjadi ketegangan otot

2. Tujuan

1. Mengurangi atau membebaskan rasa nyeri, spasme otot, peradangan, atau

kongesti.

2. Memberi rasa hangat.


127

3. Memberikan rasa nyaman.

3. Indikasi
1. Klien yang kedinginan.
2. Perut kembung/sakit perut.
3. Adanya nyeri atau kesakitan.
4. Alat dan Bahan
Kompres Hangat Kering
1. Buli-buli panas dengan sarungnya.
2. Termos.
3. Air panas.
4. Lap kerja.
5. Sarung tangan bersih.
6. Termos air.
7. Kain besar secukupnya (jika diperlukan).

FORMAT PENILAIAN OSPE


(Objective Structure Practical Examination)

No Aspek yang di Diniai Tindakan


. Ya Tidak
1. TAHAP PRAINTERAKSI

c. Menyiapkan dan mendekatkan alat-alat ke klien. 


d. Mencuci tangan. 
e. Menggunakan sarung tangan jika perlu

2. TAHAP ORIENTASI
a. Memberikan salam dan senyum kepada klien, bina 
hubungan saling percaya.
b. Menjelaskan kegiatan dan tujuan prosedur yang akan 
dilakukan.
c. Menjelaskan waktu yang akan dibutuhkan.
d. Menjaga kerahasiaan, bila perlu pasang tirai. 
e. Mengatur posisi klien sesuai indikasi 


3. TAHAP KERJA
d. Membebaskan area yang akan diberikan kompres. 
e. Memasang pengalas atau perlak dibawah area yang 
akan diberikan kompres. 
f. Memeriksa buli-buli panas apakah bocor atau tidak.
1. Membalikan mulut atau tempat memasukkan air,
128

kemudian lihat apakah terjadi kebocoran/tidak 


(kalau bocor air akan keluar dari penutup).
2. Dengan meremas, lihat apakah ada udara yang
keluar bersama dengan tetesan air atau tidak.
d. Melakukan pemanasan terlebih dahulu pada buli-buli 
panas dengan car mengisi terlebih dahulu pada buli-
buli. Dan mengencangkan sekrup penutupnya. 
e. Membalikan posisi buli-buli panas berulang kali lalu
mengosongkannya kembali.
f. Menyiapkan air panas yang akan diberikan dengan suhu 
50-60 %˚C.
g. Mengeluarkan udaranya. 
1. Meletakkan atau menidurkan buli-buli diatas meja
atau tempat yang datar. 
2. Melipat bagian atas buli-buli sampai kelihatan
permukaan air dileher atau mulut buli-buli. 
3. Menutup buli-buli dengan rapat.
h. Memeriksa sekali lagi apakah terdapat kebocoran atau 
tidak, mengeringkannya dengan lap kerja/tisu dan
masukkn kedalam sarungnya. 
i. Membawa buli-buli kedekat klien dan meletakkanya pada 
bagian yang memerlukan.
j. Mengkaji secara teratur kondisi klien untuk mengetahui
kelainan yang timbul akibat pemberian kompres dengan
buli-buli panas, seperti kemerahan,ketidaknyamanan, 
kebocoran, dan sebainya.
k. Mengganti buli-buli setelah 20 menit pemberian (sesuai 
dengan kebutuhan).
l. Merapikan alat dan memosisikan klien pada posisi yang
nyaman apabila tindakan sudah selesai.
m. Mengosongkan buli-buli panas dan mengeringkannya 
129

kembali agar dapat dipergunakan kembali. 

4. TAHAP TERMINASI

e. Merapikan klien dan alat-alat. 


f. Mencuci tangan.
g. Mengobsevasi keadaan umum klien. 
h. Mendokumentasikan tindakan

Sumber : buku penuntun praktikum keterampilan kritis I


(Tanujaya, 2011).
130

LEMBAR CEKLIST
TEKNIK PEMBERIAN KOMPRES HANGAT UNTUK MENGURANGI

NYERI HAID PADA KELUARGA USIA ANAK REMAJA DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS TABA KOTA LUBUKLINGGAU

TAHUN 2018

NAMA SUBJEK I : Nn.D

DIAGNOSA : Nyeri Haid

1.Lembar Ceklist
No. Hari / Jam Teknik Skala Jam Skala
Tanggal (WIB) Kompres Nyeri (WIB) Nyeri
Hangat Awal setelah
Dilakukan
Tindakan
Intervensi
1.

2.

3.

4.

5.
131

LEMBAR CEKLIST
TEKNIK PEMBERIAN KOMPRES HANGAT UNTUK MENGURANGI

NYERI HAID PADA KELUARGA USIA ANAK REMAJA DI

WILAYAH KERJA PUSKESMAS TABA KOTA LUBUKLINGGAU

TAHUN 2018

NAMA SUBJEK II : Nn.E

DIAGNOSA : Nyeri Haid

1.Lembar Ceklist
No. Hari / Jam Teknik Skala Jam Skala
Tanggal (WIB) Kompres Nyeri (WIB) Nyeri
Hangat Awal setelah
Dilakukan
Tindakan
Intervensi
1.

2.

3.

4.

5.
132

STANDAR OPERASIONALPROSEDUR
(SOP)
Pengukuran Nyeri
3. Pengertian
Asesmen nyeri merupakan asesmen yang dilakukan terhadap pasien jika

didapatkan data subyektif dan data obyektif bahwa pasien mengalami nyeri.
4. Tujuan
Untuk mengetahui skala nyeri yang dirasakan klien.
Prosedur Pengukuran Skala Nyeri

No Tindakan Yang Dilakukan


A. Fase Orientasi

• Mengucapkan salam
• Memperkenalkan diri
• Menjelaskan prosedur
B. Prosedur

• Lakukan pengkajian skala, lokasi, karakteristik, durasi,


frekuensi dan kualitas nyeri.
• Observasi reaksi nonverbal
• Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
• Lakukan pengukuran skala nyeri
• Setiap pasien dewasa yang merasakan nyeri dinilai
menggunakan skala numerik yaitu dengan menggunakan
angka 0 – 10
1. 0 = tidaknyeri
2. 1-3 = nyeri ringan (pasien dapat berkomunikasi dengan
133

baik)
3. 4-6 = nyeri sedang (pasien mendesis, menyeringai, dapat
menunjukkan lokasi nyeri, mendeskripsikan dan dapat
mengikuti perintah)
4. 7-9 = nyeri berat (pasien terkadang tidak dapat mengikuti
perintah tapi masih respon terhadap tindakan, tidak dapat
mendeskripsikan, tidak dapat diatasi dengan alih posisi,
nafas panjang dan distraksi.
5. 10 = nyeri sangat berat (pasien sudah tidak mampu lagi
berkomunikasi, memukul)
• Setiap pasien merasakan nyeri dinilai dari skala wajah
Wong Baker

0 1 2 3 4 5
Tidak Sedikit Sedikit lebih Lebih nyeri Sangat Nyeri sangat
nyeri nyeri nyeri nyeri nyeri hebat

1. Nilai 0 nyeri tidak dirasakan oleh klien


2. Nilai 1 nyeri dirasakan sedikit saja
3. Nilai 2 nyeri dirasakan hilang timbul
4. Nilai 3 nyeri yang dirasakan klien lebih banyak
5. Nilai 4 nyeri yang dirasakan klien secara keseluruhan
6. Nilai 5 nyeri sekali dan klien menjadi menangis
(sumber : Smeltzer et al,2002 dikutip RS. Islam Aisyiyah Sukabumi,2016)

Lembar Penilaian Nyeri


134

Dengan Teknik Kompres Hangat

Subjek I : Nn.D
NO HARI KEGIATA SKALA NYERI KETERAGAN
. TANGGA N Sebelu Sesuda Ekspresi Ekspresi
L m h Sebelumny Sesudahny
a Wajah a Wajah
1.

2.

3.

4.

5.

Ket :

0.1 : Tidak Nyeri.

2-3 : Nyeri Ringan (secara objektif klien masih bisa berkomunikasi).

4-6 : Nyeri Sedang (secara objektif klien menyeringai, sanggup

menunjukkan lokasi nyeri, bisa mengikuti perintah dengan baik.

7-8 : Nyeri Hebat (secara objektif terkadang klien tidak bisa mengikuti

perintah namun masih respon terhadap tindakan, bisa menunjukkan

lokasi nyeri, tidakdapat mendeskripsikannya.

9-10 : Nyeri Sangat Berat (Pasien sudah tidak dapat berkembang lagi).

Lembar Penilaian Nyeri


135

Dengan Teknik Kompres Hangat

Subjek II : Nn.E
NO HARI KEGIATA SKALA NYERI KETERAGAN
. TANGGA N Sebelu Sesuda Ekspresi Ekspresi
L m h Sebelumny Sesudahny
a Wajah a Wajah
1.

2.

3.

4.

5.

Ket :

0.1 : Tidak Nyeri.

2-3 : Nyeri Ringan (secara objektif klien masih bisa berkomunikasi).

4-6 : Nyeri Sedang (secara objektif klien menyeringai, sanggup

menunjukkan lokasi nyeri, bisa mengikuti perintah dengan baik.

7-8 : Nyeri Hebat (secara objektif terkadang klien tidak bisa mengikuti

perintah namun masih respon terhadap tindakan, bisa menunjukkan

lokasi nyeri, tidakdapat mendeskripsikannya.

9-10: Nyeri Sangat Berat (Pasien sudah tidak dapat berkembang lagi).

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN
PALEMBANG
136

PRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU

Jl. Stadion Bumi Silampari Taba Pingin Telp/Fax. (0733) 451036 Lubuklinggau
31626

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Dea Chaska Arm Anti
Tempat/Tanggal Lahir : Lubuklinggau, 12 Februari 2000
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl. Cereme Dalam No.19 Rt 07 Kecamatan
Lubuklinggau, Kabupaten Kota lubuklinggau

Dengan ini menyatakan memang benar telah bersedia menjadi responden dan
memberikan informasi yang berhubungan dengan Karya Tulis Ilmiah dari
mahasiswa/i :
Nama : Oktaviansi
NIM : Po.71.20.3.14.047
Semester : VI (Enam)
Judul KTI : Teknik Pemberian Kompres Hangat Untuk
Mengurangi Nyeri Haid Pada Keluarga
Dengan Anak Usia Remaja Di Wilayah Kerja
Puskesmas Taba Kota Lubuklinggau Tahun
2018

Lubuklinggau, 05 Juli 2018


Yang Membuat Pernyataan

(Dea Chaska Arm Anti)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN
PALEMBANG PRODI KEPERAWATAN
LUBUKLINGGAU
137

Jl. Stadion Bumi Silampari Taba Pingin Telp/Fax. (0733) 451036 Lubuklinggau
31626

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Eli Pusvita Loka
Tempat/Tanggal Lahir : Lubuklinggau, 02 Juni 2000
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Jl. Cereme Dalam No.44 Rt 07 Kecamatan
Lubuklinggau, Kabupaten Kota lubuklinggau

Dengan ini menyatakan memang benar telah bersedia menjadi responden dan
memberikan informasi yang berhubungan dengan Karya Tulis Ilmiah dari
mahasiswa/i :
Nama : Oktaviansi
NIM : Po.71.20.3.14.047
Semester : VI (Enam)
Judul KTI : Teknik Pemberian Kompres Hangat Untuk
Mengurangi Nyeri Haid Pada Keluarga
Dengan Anak Usia Remaja Di Wilayah Kerja
Puskesmas Taba Kota Lubuklinggau Tahun
2018

Lubuklinggau, 05 Juli 2018


Yang Membuat Pernyataan

(Eli Pusvita Loka)

Anda mungkin juga menyukai