Anda di halaman 1dari 46

MAKALAH VITAMIN, MINERAL, DAN HORMON

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


Biokimia
yang dibina oleh Prof. Dr. H. Subandi, M. Si., dan Safwatun Nida, S. Si., M. Pd.

Oleh :
Bintang Prayoga
130351615597
Dian Puji Lestari
130351615589
Hari Agung
120351410893

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
15 September 2015

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB I
I. A

PENDAHULUAN
Semenjak tahun 1973, James Lind seorang dokter angkatan laut berkebangsaan
Skotlandia membuktikan bahwa makanan yang kurang bervariasi dan kurangnya sayur
mayur serta buah-buahan segar dapat menyebabkan penyakit sariawan perut, maka
diketahui betapa pentingnya suatu zat selain karbohidrat, protein, lemak dan mineral
bagi kehidupan dan kesehatan tubuh. Zat tersebut kita sebut sebagai vitamin. Vitamin
merupakan senyawa organik, secara alamiah terdapat dalam bahan pangan. Vita berarti
hidup, vitamin berupa penghidupan. Dengan demikian vitamin merupakan zat organik
yang diperlukan untuk kelangsungan hidup dan menjaga fungsi normal tubuh dan tidak
dapat dibentuk di dalam tubuh. Dengan demikian vitamin merupakan zat gizi esensial.
Vitamin berfungsi untuk mengatur proses metabolisme, dan apabila kekurangan
vitamin akan menimbulkan penyakit defensiensi atau hipovitaminosis. Vitamin setelah
dapat diisolasi dalam bentuk murni diketahui mempunyai sifat kelarutan yang berbeda,
yaitu ada yang bersifat larut dalam air dan ada yang bersifat larut dalam lemak. Dengan
demikian pembagian vitamin secara umum didasarkan atas sifat kelarutan tersebut.
Ketika vitamin pertama kali diklasifikasikan, setiap komponen diberi nama dengan
urutan huruf dalam alphabet. Kemudian, ada kecenderungan untuk mengganti nama
yang hanya dengan huruf tersebut dengan nama kimia. Penggunaan nama kimia
menjadi lebih beralasan ketika vitamin diketahui merupakan formula kimia.
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh
makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, baik dalam bentuk
ion atau elemen bebas. Mineral juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu
karena jika bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak dimana sebagian
besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida, hidrogen menjadi uap air, dan
Nitrogen menjadi uap Nitrogen. Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk
abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan antar
individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik. Berbagai unsur
anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak atau belum semua
mineral tersebut terbukti esensial, sehingga terdapat mineral esensial dan non esensial.
Di dalam tubuh unsur mineral berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur.
Meskipun banyak elemen-elemen mineral telah jelas diketahui fungsinya pada

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

makanan ternak, belum banyak penelitian sejenis dilakukan pada manusia. Karena itu
peranan berbagai unsur mineral bagi manusia masih belum sepenuhnya diketahui.
Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya memacu atau menggiatkan
atau merangsang. Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu banyak
(sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan akan mengakibatkan hal yang tidak
baik (kelainan seperti penyakit) sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan serta proses metabolisme tubuh. Hormon merupakan senyawa kimia,
berupa protein yang mempunyai fungsi untuk memacu atau menggiatkan proses
metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam tubuh maka organ akan berfungsi
menjadi lebih baik. Hormonologi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai seluk
beluk hormon. Pada makhluk hidup, khususnya manusia hormon dihasilkan oleh
kelenjar yang tersebar dalam tubuh. Cara kerja hormon di dalam tubuh tidak dapat
diketahui secara cepat perubahannya, akan tetapi memerlukan waktu yang lama. Tidak
seperti sistem saraf yang cara kerjanya dengan cepat dapat dilihat perubahannya. Hal
ini karena hormon yang dihasilkan akan langsung diedarkan oleh darah melalui
pembuluh darah, sehingga memerlukan waktu yang panjang.

II.

TUJUAN
1. Mengetahui struktur dan fungsi vitamin
2. Mengetahui fungsi dan sumber mineral
3. Mengetahui struktur dan fungsi hormon

III.

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian, struktur, dan fungsi macam-macam vitamin di dalam tubuh ?
2. Bagaimana pengertian, dan fungsi mineral berdasarkan jumlah kebutuhannya di dalam
tubuh ?
3. Bagaimana pengertian dan fungsi macam-macam hormon berdasarkan tempat
pembentukannya di dalam tubuh ?

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB II
ISI
I.

VITAMIN
Vitamin adalah kelompok nutrien organik yang dibutuhkan dalam jumlah
kecil untuk berbagai fungsi biokimia dan umumnya tidak dapat disintesis oleh
tubuh sehingga harus dipasok dari makanan.
Suatu vitamin didefinisikan sebagai senyawa organik yang harus ada pada
diet dalam jumlah kecil untuk mempertahankan integritas metabolik normal.
Definisi vitamin menyebabkan penyakit spesifik yang dapat disembuhkan atau
dicegah hanya dengan memperbaiki kandungan vitamin yang bersangkutan dalam
diet.

I. A

Vitamin Larut-Lipid
Vitamin larut-lipid adalah senyawa hidrofobik yang dapat diserap secara
efisien hanya jika penyerapan lemak berlangsung normal, vitamin diangkut dalam
darah dalam bentuk lipoprotein atau melekat pada protein pengikat spesifik.
Vitamin kelompok ini memiliki beragam fungsi, misalnya vitamin A untuk
penglihatan dan diferensiasi sel; vitamin D untuk metabolisme kalsium dan fosfat
serta diferensiasi sel; fitamin E untuk antioksidan; dan vitamin K untuk pembekuan
darah.
A. 1 Vitamin A

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Dua Kelompok Senyawa Memiliki Aktivitas Vitamin A


Retinoid

terdiri

dari

retinol, retinaldehida, dan asam


retinoat (vitamin A preformed,
hanya

ditemukan

dalam

makanan yang berasal dari


hewan);

karotenoid

yang

terdapat di tumbuhan terdiri


dari

karoten

terkait;

dan

senyawa

banyak

yang

merupakan prekusor vitamin A karena senyawa-senyawa ini dapat diuraikan


untuk menghasilkan retinaldehida, kemudian retinol dan asam retinoat
(Gambar 44-1). -, , dan -kaoten serta kriptoxantin secara kuantitatif adaah
karotenoid provitamin A terpenting. Meskipun tampaknya satu molekul karoten seharusnya menghasilkan dua retinol, namun dalam praktiknya tidak
demikian; 6 g -karoten setara dengan 1 g retinol jadi. Oleh karena itu ,
jumlah total vitamin A dalam makanan dinyatakan sebagai mikrogram
ekuivalen retinol. -karoten dan karetenoid provitamin A lainnya diuraikan
di mukosa usus oleh karoten dioksigenase, menghasilkan retinaldehida yang
di reduksi menjadi retinol, diesterifikasi dan diekskresikan dalam kilomikron
bersama dengan ester-ester yang dibentuk dari retinol makanan. Aktivitas
karoten dioksigenase diusus rendah sehingga dalam sirkulasi dapat muncul
-karoten (berasal dari makanan) dalam jumlah yang relatif besar. Sementara
bagian utama yang diserang oleh karoten diksigenase adalah ikatan sentral karoten,

namun

pemutaran

asimetrik

juga

terjadi,

menghasilkan

pembentukan 8-, 10-, dan 12-apo-karotenal, yang dioksidasi menjadi asam


retinoat, tetapi tidak dapat digunakan sebagai sumber retinol atau
retinaldehida.

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Vitamin A memiliki Fungsi dalam Penglihatan


Di retina, retinaldehida berfungsi sebagai gugus prostetik protein opsin

peka-sinar, yang embentuk rodopsin (pada sel batang) dan iodopsin pada sel
kerucut. Semua sel kerucut mengandung hanya satu tipe opsin , dan hanya
peka terhadap satu warna. Di epitel pigmen retina, all-trans-retinol
mengalami isomerasi menjadi 11cis-retinaldehida.

Senyawa

ini

bereaksi dengan sebuah residu lisin


dan opsin, membentuk holoprotein
rodopsin. Seperti diperlihatkkan di
Gambar 44-2, penyerapan sinar
oleh

rodopsin

menyebabkan

isomerasi retinaldehida dari 11-cis


menjadi all-trans-, dan perubahan
bentuk opsin. Hal ini menyebabkan
pembesaran

retinaldehida

dari

protein, dan inisiasi impuls saraf.


Penyusunan bentuk awal rodopsin
yang tereksitasi, yaitu batorodopsin
terjadi dalam proses

iluminasi

selama pikodetik. Kemudian terjadi


serangkaian

perubahan

struktur

yang menyebabkan terbentuknya


metarodopsin II, yang memicu
suatu kaskade penguatan nukleotida guanin dan kemudian impuls saraf.
Tahap terakhir adalah hidrolisis untuk membebaskan all-trans-retinaldehida
dan opsin. Kunci dalam inisiasin siklus penglihatan adalah ketersediaan 11cis-retinaldehida dan begitupula dengan vitamin A. Pada keadaan defisiensi,
baik waktu untuk beradaptasi ke keadaan gelap maupun kemampuan untuk
melihat di cahaya menjadi temaram terganggu.

Asam Retinoat Berperan dalam Regulasi Ekspresi Gen dan


Diferensiasi Jaringan

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Peran besar vitain A adala mengontrol diferensiasi dan pergantian sel.


Asam all-trans-retinoat dan asam 9-cis-retinoat (Gambbar 44-1) mengatur
pertumbuhan, perkembangan, dan diferensiasi jaringan; keduanya memiliki
efek berbeda di jaringan yang berbeda. Seperti hormon tiroid dan steroid
serta vitamin D, asam retinoat berikatan dengan reseptor di nukleus yang
mengikat elemen respons DNA dan mengatur transkripsi gen spesifik.
Terdapat dua famili reseptor retinoid X (RXR) mengikat asam 9-cis-retinoat.
Reseptor retinoid X juga membentuk dimer aktif dengan berbagai reseptor
hormon di nukleus.

Defisiensi Vitamin A erupakan Masalah Kesehatan Masyarakat yang


Penting di Seluruh Dunia
Defisiensi vitamin A merupakan penyebab kebutaan terpenting yang

dapat dicegah. Tanda paling awal defisiensi adalah kurang kepekaan


terhadap sinar hijau yang diikuti dengan gangguan beradaptasi terhadap
cahaya temaram, dan diikuti dengan buta senja. Defisiensi yang
berkepanjangan akan menyebabkan xeroftalmia: keratinasi kornea dan
kebutaan. Vitamin A juga berperan penting dalam diferensiasi sel sistem
imun, dan bahkan defisiensi ringan menyebabkan peningkatan kerentanan
terhadap infeksi. Sintesis protein pengikat retinol juga berkurang sebagai
respons terhadap infeksi (protein ini adalah suatu protein fase akut negatif),
yang mengurangi konsentrasi vitamin dalam sirkulasi dan semakin
meperlemah respons imun.

Kelebihan Vitamin A bersifar Toksik


Kapasitas tubuh untuk metabolisme vitamin A hanya terbatas, dan

asupan yang berlebihan dapat menyebabkan penimbunan yang melebihi


kapasitas protein pengikat sehingga vitamin A dalam bentuk tidak-terikat
merusak jaringan. Gejala toksisitas berpengaruh pada susunan saraf pusat
(nyeri kepala, mual, ataksia, dan anoreksia, semuanya berkaitan dengan
peningkatan tekanan cairan serebrospinal); hati (hepatomegali disertai
perubahan histologis dan hiperlipidemia); homeostasis kalsium (penebalan
tulang panjag, hiperkalsemia, dan klasifikasi jaringan lunak); dan kulit
(kekeringan berlebihan, deskuamasi, dan alopsia).

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

A. 2 Vitamin D

Vitamin D adalah Suatu Hormon


Vitamin D bukan hanya vitamin karena senyawa ini dapat di
sintesis di kulit, dan pada kebanyakan kondisi hal tersebut merupakan
sumber utama vitamin D. Sumber dari makanan hanya diperlukan jika
pajanan terhadap matahari kurang memadai. Fungsi utama vitamin D
adalah mengatur penyerapan kalsium dan homeostasis; sebagian besar
kerja vitamin ini diperantarai oleh reseptor nukleus yang mengatur
ekspresi gen. Defisiensi, yang menyebabkan rakitis pada anak dan
osteomalasia pada dewasa, terus menjadi masalah di belahan bumi utara,
dimana pejanan sinar matahari kurang memadai.

Vitamin D Disintesis di Kulit


7-Dehidrokolesterol (suatu zat perantara dalam sintesis
kolesterol yang menumpuk di kulit) mengalami reaksi nonenzimatik
jika terpajan oleh sinar ultraviolet, yang menghasilkan pravitamin D

(Gambar 44-3). Pravitamin D menjalani reaksi lebih lanjut dalam waktu


beberapa jam untuk membentuk kolekalsiferol yang diserap ke dalam
aliran darah. Di daerah yang beriklim sedang, konsentras vitamin D
plasma paling tinggi pada akhir musim panas dan paling rendah pada
akhir musim dingin. Di belahan dunia yang melewati sekitar lintag 40 o
utara atau selatan, radiasi ultraviolet dengan panjang gelombang yang
sesuai sangatlah rendah pada musim dingin.

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Vitamin D Dimetabolisme Menjadi Metabolit Aktif, Kalsitriol, di Hati


dan Ginjal
Kolikalsiferol, baik yang di sintesis di kulit maupun dari
makanan, mengalami dua kali dihidroksilasi untuk menghasilkan
metabolit aktif, 1,25-dihidroksivitamin D atau kalsitriol (Gambar 44-4).
Ergokarsiferol dari makanan yang diperkaya mengalami hidroksilasi
serupa untuk menghasilkan erkalsitriol. Di hati, kolekalsiferol
dihidroksi menjadi bentuk turunan 25-hidroksi, yaitu kalsidiol. Senyawa
ini dibebaskan ke sirkulasi dalam keadaan terikat globulin pengikat
vitamin D yang merupakan bentuk simpanan utama vitamin ini. Di
ginjal, kalsidiol mengalami 1-hidroksilasi untuk menghasilkan
metabolit aktif 1,25 dihidroksi-vitamin D (kalsitriol), atau 24hidroksilasi untuk menghasilkan metabolit yang mungkin inaktif, 24,25dihidroksivitamin D (24-hidroksikardiol).

Metabolisme Vitamin D Mengatur dan Diatur oleh Homeostasis


Kalsium
Fungsi utama vitamin D yaitu mengontrol homeostasis kalsium,
dan selanjutnya metabolisme vitamin D diatur oleh faktor-faktor yang
berespons terhadap konsentrasi kalsium dan fosfat plasma. Kalsitriol
bekerja untuk mengurangi sintesis dirinya sendiri dengan mereduksi 24hidroksilase dan menekan 1-hidroksilase di ginjal. Fungsi utama vitamin

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

D adalah mempertahankan konsentrasi kalsium plasma. Kalistriol


mencapai hal ini melalui tiga cara :
1.

Senyawa ini meningkatkan penyerapan kalsium di usus

2.

Senyawa ini mengurangi ekskresi kalsium (dengan merangsang


penyerapan di tubulus distal ginjal)

3.

Senyawa ini memobilisasi mineral tulang


Selain itu, kastriol berperan dalam sekresi insulin, sintesis dan

sekresi hormon paratiroid, inhibisi pembentukan interleukin oleh


limfosit T aktif dan imunoglobulin oleh limfosit B aktif, diferensiasi sel
prekusor monosit, dan modulasi proliferasi sel. Pada kebanyakan efek
ini, vitamin D berfungsi layaknya suatu hormon steroid, berikatan
dengan reseptor di nukleus dan meningkatkan ekspresi gen meskipun
senyawa ini juga memiliki efek cepat pada pengangkut kalsium di
mukosa usus.

Defisiensi Vitamin D Mengenai Anak dan Dewasa


Pada penyakit defisiensi vitamin D rakitis, tulang anak
kekurangan mineral akibat buruknya penyerapan kalsium. Masalah
serupa timbul akibat defisiensi sewaktu lonjakan pertumbuhan di masa
remaja. Osteomalasia pada dewasa terjadi akibat demineralisasi tulang,
terutama pada wanita jarang terkena sinar matahari, sering terjadi setelah
beberapa kali hamil. Meskipun vitamin D esensial bagi pencegahan dan
pengobatan osteomalasia pada usia lanjut, namun tidak banyak bukti
yang menunjukkan bahwa vitamin ini bermanfaat untuk mengobati
osteoporosis.

Kelebihan Vitamin D Bersifat Toksik


Sebagian bayi peka terhadap asupan vitamin D serendah 50
g/hari sehingga terjadi peningkatan konsentrasi kalsium plasma.
Keadaan ini dapat menyebabkan kontraksi pembuluh darah, peningkatan
tekanan darah, dan kalsinosis-kalsifikasi jaringan lunak. Meskipun
asupan berlebihan vitamin D dari makanan bersifat toksik, pajaan yang
berlebihan terhadap sinar matahari tidak menyebabkan keracunan

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

vitamin D karena terbatasnya kapasitas untuk membentuk prekursor


vitamin tersebut. 7-dehidrokolesterol, dan pajanan berkepanjangan
provitamin D oleh sinar matahari menyebabkan terbentuknya senyawa
senyawa inaktif.

A. 3 Vitamin E

Vitamin E Tidak Memiliki Fungsi Metabolik yang Jelas

Belum ada fungsi khas vitamin E yang disepakati secara tegas.


Vitamin ini berfungsi sebagai antioksidan larut lipid di membran sel,
tempat banyak dari fungsinya dapat dilakukan oleh antioksidan sintetik,
dan penting dalam mempertahankan fluiditas membran sel. Senyawa ini
juga memiliki peran (relatif tidak jelas) dalam pembentukan sinyal sel.
Vitamin E adalah nama generik untuk dua famili senyawa, tokoferol dan
tokotrienol (Gambar 44-5). Berbagai vitamer berbeda memiliki potensi
biologis berbeda; yang paling aktif adalah D--tokoferol, dan asupan
vitamin E biasanya dinyataka dalam miligram ekuivalen D--tokoferol.

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

DL--tokoferol sintetik tidak memiliki potensi biologis yang sama


dengan senyawa alami.

Vitamin E Adalah Antioksidan Larut-Lipid Utama di Membran Sel dan


Lipoprotein Plasma
Fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan pemutus
rantai yang menangkap radikal-bebas di membran sel dan lipoprotein
plasma dengan bereaksi dengan radikal peroksida lipid yang dibentuk
oleh peroksidasi asam lemak tak jenuh ganda. Produk radikal
tokoferoksil relatif tidak reaktif, dan akhirnya membentuk senyawa
nonradikal. Umumnya, radikal tokoferoksil direduksi kembali menjadi
tokoferol oleh reaksi dengan vitamin C dari plasma (Gambar 44-6).
Radikal monodehidroaskorbat yang terbentuk kemudian mengalami

reaksi enzimatik atau nonenzimatik untuk menghasilkan askorbat dan


dehidroaskorbat yang keduanya bukan merupakan radikal.
Stabilitas radikal bebas tokoferoksil memiliki arti bahwa
senyawa ini dapat terus masuk kedalam sel dan berpotensi memicu suatu
reaksi berantai.
Oleh karena itu vitamin E juga dapat seperti antioksidan lain,
memiliki efek pro-oksidan terutama pada konsentrasi tinggi. Hal ini dapa
menjelaskan mengapa meskipun studi-studi membuktikan adanya
keterkaitan antara konsentrasi vitamin E dalam darah dan penurunan

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

insiden aterosklerosis, uji-uji klinis dengan vitamin E dosis tinggi tidak


meberikan hasil yang memuaskan.

Defisiensi Vitamin E
Pada hewan percobaan, defisiensi vitamin E menyebabkan
resorpsi janin dan atrofi testis. Defisiensi vitamin E dalam makanan
pada manusia tidak diketahui meskipun pasien malabsorpsi lemak berat,
fibrosis kistik, dan beberapa bentuk penyakit hati kronik mengidap
defisiensi karena mereka tidak mampu menyerap vitamin atau
mengangkutnya, yang memperlihatkan kerusakan saraf dan membran
otot. Bayi prematur lahir dengan cadangan vitamin yang kurang
memadai. Membran eritrosit sangat rapuh akibat peroksidasi sehingga
terjadi anemia hemolitik.

A. 4 Vitamin K

Vitamin K Dibutuhkan untuk Membentuk Berbagai Protein


Pembekuan Darah
Vitamin K ditemukan sebagai hasil penelitian terhadap
penyebab gangguan pendarahan, penyakit pendarahan (sweet clover)
pada hewan ternak dan ayam yang diberi makan diet bebas lemak.
Faktor yang hilang dalam makanan ayam tersebut adalah vitamin K,
sementara makanan hewan ternak mengandung dikumarol, suatu
antagonis vitamin tersebut. Antagonis vitamin K digunakan untuk
mengurangi koagulasi darah pada pasien yang beresiko mengalami
trombosis; antagonis yang paling banyak digunakan adalah warfarin.

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Tiga senyawa yang memiliki aktivitas biologis vitamin K


(Gambar 44-7):
1.

Fikounion yang terdapat normal dalam sumber makanan, sayuran


hiaju.

2.

Menakuinon yang disintesis oleh bakteri usus, dengan panjang


rantai samping yang berbeda-beda

3.

Menadion dan menadiol diasetat yang merupakan senyawa buatan


yang dapat dimetabolisme menjadi filokuinon.

Menakuinon

diserap

dalam

jumlah tertentu, tetapi belum jelas


jumlah

menakuinon

yang

aktivitas

biologisnya

dapat

menginduksi

tanda-tanda

defisiensi

vitamin

dengan

hanya pemberian diet rendahfilokuinon

tanpa

menghambat

kerja bakteri usus.

Vitamin K Adalah Koenzim untuk Karboksilasi Glutamat dan


Modifikasi Pascasintetis Protein Pengikat Kalsium

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Vitamin K adalah kofaktor untuk karboksilasi residu glutamat


pada modifikasi pascasintetis protein untuk mebentuk asam amino taklazim -karboksi-glutamat (Gla) (Gambar 44-8). Pada walnya, vitamin
K hidrokuinon dioksidasi menjadi epoksida, yang mengaktifkan sebuah
residu glutamat di substratprotein menjadi sebuah karbanion, yang
bereaksi secara nonenzimatis dengan karbondioksida untuk membentuk
-karboksiglutamat. Vitamin K epoksida warfarin, dan kuinon direduksi
menjadi hidrokuinon aktif untuk reduktase peka-warfarin yang sama
atau sesuatu reduktase kuinon yang tidak peka-warfarin. Dengan adanya
warfarin, vitamin epoksida tidak dapat direduksi, tetapi menumpuk dan
diekskresikan. Jika vitamin K (sebagai kuinion) terdapat diet dengan
jumlah yang cukup, vitamin ini dapat direduksi menjadi hidrokuinon
aktif oleh enzim insensitif-warfarin, dan karboksilasi dapat berlanjut,
dengan pemakaian stoikiometrik vitamin K dan ekskresi epoksida.
Vitamin K dosis tinggi adalah antidotum untuk keracunan warfarin.
Protombin dan beberapa protein lain pada sistem pembekuan
darah (Faktor VII, IX, dan X dan protein S dan C) masing-masig
mengandung 4-6 residu -karboksiglutamat. -Karboksiglutamat
mengikat ion kalsium sehingga protein-protein pembekuan darah dapat
berikatan dengan membran. Pada defisiensi vitamin K, atau dengan
adanya warfarin, suatu prekursor abnormal protombin (preprotombin)
yang tidak atau sedikit mengandung -karboksiglutamat, dan tidak dapat
mengikat kalsium, akan dilepaskan kedalam sirkulasi.

Vitamin K Juga Penting dalam Sintesis Protein Pengikat-Kalsium


Tulang
Terap warfarin bagi wanita hamil dapat menyebabkan kelainan
tulang pada janin (sindrom warfarin janin). Di tulang terdapat dua
protein yang mengandung -karboksiglutamat, osteokalsin, dan matriks
tulang protein Gla. Osteokalsin juga mengandung hidroksiprolin
sehingga pembentukannya bergantung pada vitamin K dan C. Selain itu
sintesisnya diinduksi oleh vitamin D. Pembebasan osteokalsin kedalam
sirkulasi menunjukkan indeks status vitamin D.

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

I. B

Vitamin Larut-Air

B. 1 Vitamin B1 (Tiamin)

Vitamin B1

(Tiamin)

Berperan Penting dalam Metabolisme

Karbohidrat
Tiamin memiliki peran sentral dalam metabolisme penghasil
energi, dan khususnya metabolisme karbohidrat (Gambar 44-9).

Tiamin difosfat adalah koenzim untuk tiga kompleks multienzim yang mengatalisis reaksi dekarboksilasi oksidatif: piruvat
degidrogenase

dalam

metabolisme

karbohidrat;

-ketoglutarat

dehodrogenase dalam siklus asam sitrat; dan asam keto dehidrogenase


rantai bercabang pada metabolisme leusin, isoleusin, dan valin. Pada
masing-masing kasus, tiamin difosfat menyediakan sebuah karbon
reaktif pada gugus tiazol yang membentuk suatu karbanion, yang
kemudian menambah gugus karbonil pada misal piruvat. Senyawa
tambahan kemudian mengalami dekarboksilasi dan mengeluarkan CO 2.
Tiamin trifosfat juga merupakankoenzim untuk transketolase, pada jalur
pentosa fosfat.

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Tiamin difosfat memiliki peran dalam hantaran saraf; senyawa


ini memfosforilasi (sehingga mengaktifkan) kanal klorida di membran
saraf.

Defisiensi Tiamin Mempengaruhi Sistem Saraf dan Jantung


Defisiensi tiamin dapat menyebabkan tiga sindrom, seperti ;
suatu neuritis perifer kronik, beriberi, yang dapat berkaitan satu atau
tidak dengan gagal jantng dan edema; beriberi pernisiosa (fulminan)
akut (beriberi shoshin) dengan gejala yang predominan berupa gagal
jantung dan kelainan metabolik tanpa neuritis perifer; dan ensefalopati
Wernicke disertsi psikosis Korsakoff, yang terutama berikatan dengan
penyalahgunaan alkohol dan narkotik. Peran tiamin difosfat dalam
piruvat dehidrogenase memiliki arti bahwa pada defisiensi terjadi
gangguan perubahan piruvat menjadi asetil KoA. Pada orang dengan
diet karbohidrat yang relatif tinggi, hal ini menyebabkan meningkatnya
kadar laktat dan piruvat plasma, yang dapat menyebabkan asidosis laktat
yang mengancam jiwa.

Status Nutrisi Tiamin dapat Dinilai dari Pengaktivan Transketolase


Eritrosit
Pengaktivan apo-transketolase (protein enzim) yang terdapat
pada produk hasil lisis eritrosit oleh penambahan tiamin difosfat dengan
cara in vitro telah dijadikan indeks status nutrisional tiamin.

B. 2 Vitamin B2 (Riboflavin)

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Vitamin B2 (Riboflavin) Berperan Penting dalam Metabolisme


Penghasil-Energi

Riboflavin menyediakan gugus-gugus reaktif koenzim flavin


mononukleotida (FMN) dan flavin adenin dinukleotida (FAD) (Gambar
44-10). FMN dibentuk oleh fosforilasi ribloflavin dependen-ATP,
sementara FAD disintesis oleh reaksi lebih lanjut dengan ATP dengan
gugus AMP yang dipindahkan ke FMN. Sumber utama riboflavin dalam
makanan adalah susu dan produk susu. Selain itu, karena warnanya yang
kuningterang, riboflavin sering digunakan sebagai zat aditif makanan.

Koenzim

Flavin

Adalah

Pembawa

Elektron

dalam

Reaksi

Oksidoreduksi
Reaksi-reaksi ini mencangkup rantai respiratorik mitokondria,
enzim-enzim kunci dalam oksidasi asam lemak dan asam amino, dan
siklus asam sitrat. Reoksidasi flavin tereduksi dalam oksigenase fungsicampuran berlangsung melalui pembentukan radikal flavin dan flavin
hidroperoksida, disertai pembentukan intermediet radikal superoksida
dan perhidroksil serta hidrogen peroksida. Oleh karena itu, flavin
oksidase berperan signifikan dalam stres oksidan total di tubuh.

Definisi Riboflavin Banyak Dijumpai, tetapi Tidak Mematikan


Meskipun roboflavin berperan sentral dalam metabolisme lipid
dan karbohidrat, dan defisiensi riboflavin terjadi di banyak negara,
namun defisiensi ini tidak mematikan karena penghematan riboflavin di
jaringan sangat efisien. Defisiensi riboflavin ditandai oleh keilosis,

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

deskuamasi dan peradangan lidah, dermatitis seboroik. Status gizi


riboflavin dinilai dengan mengukur pengaktifan glutation reduktase
eritrosit oleh FAD yang ditambahkan in vitro.

B. 3

Niasin

Niasin Bukan Suatu Vitamin Sejati


Niasin
ditemukan

sebagai

nutrien sebagai nutrien


sewaktu

penelitian

tentang

pelagra

dilakukan. Niasin bukan


suatu

vitamin

sejati

karena zat ini dapat


disintesis dalam tubuh dari asam amino esensial triptofan. Dua senyawa
asam nikotinat dan nikotinaminda memiliki aktivitas biologis niasin;
fungsi metaboliknya adalah sebagai cincin nikotinamida pada koenzim
NAD dan NADP dalam reaksi oksidasi/reduksi (Gambar 44-11). Sekitar
60mg triptofan setara dengan 1 mg niasin dalam makanan. Kandungan
niasin dalam makanan dinyatakn dengan :
mg niasin ekuivalen = mg niasin yang sudah ada + 1/60 x mg
triptofan
Karena sebagian besar niasin dalam sereal tidak dapat digunakan secara
biologis, jumlah ini tidak diperhitungkan.

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

NAD Adalah Sumber ADP-Ribosa


Selain perannya sebagai koenzim, NAD adalah sumber ADPribosa

untuk

ADP-ribosilasi

protein

dan

poliADP-ribosilasi

nukleoprotein yang berperan dalam mekanisme perbaikan DNA.

Pelagra Disebabkan oleh Defisiensi Triptofan dan Niasin.


Pelagra ditandai oleh dermatitis fotosesitif. Sering dengan
perkembangan penyakit, timbul demensia dan mungkin diare. Pelagra
yang tidak diobati akan menyebabkan kematian. Meskipum etiologi
nutrisional pelagra telah dipastikan, dan triptofan atau niasin mencegah
atau menyembuhkan penyakit ini, namun faktor tambahan, termasuk
defisiensi riboflavin atau vitamin B6 (keduanya diperlukan untuk
membentuk nikotinamida dari triptofan) dapat berperan penting. Pada
sebagian besar ledakan kasus pelagra, wanita dua kali lebih banyak
terkena daripad pria, yang mungkin diakibatkan inhibisi metabolisme
triptofan oleh metabolit-metabolit estrogen.

Pelagra Dapat Terjadi Akibat Penyakit Meskipun Asupan Triptofan


dan Niasin Memadai
Sejumlah penyakit genetik yang menyebabkan gangguan
metabolisme triptofan berkaitan dengan timbulnya pelagra meskipun
asupan triptofan dan niasin tampaknya memadai. Penyakit Hartnup
adalah penyakit genetik yang jarang dijumpai. Pada penyakit ini terjadi
gangguan pada mekanisme pengangkutan triptofan di membran sel
sehingga terjadi malabsorbsi di usus dan kegagalan mekanisme resorpsi
di ginjal yang menyebabkan pengeluaran sejumlah besar triptofan dari
tubuh. Pada sindrom karsinoid, terjadi metastasis tumor sel
enterokromafin di hati yang menyintesis 5-hidroksitriptamin. Produksi
5-hidroksitriptamin yang berlebihan dapat membentuk 60% dari
metabolisme triptofan total tubuh dan menimbulkan pelagra karena
terjadi pengalihan yang menghindari sintesis NAD.

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Niasin Bersifat Toksik Jika Berlebihan


Asam nikotinat digunakan untuk mengobati hiperlipidemia dan
jika digunakan dalam kisaran 1-6g/hari dapat menyebabkan dilatasi
pembuluh darah dan flushing serta iritasi kulit. Asupan asam nikotinat
dan nikotinamida yang melebihi 500mg/hari juga meneyebabkan
kerusakan hati.

B. 4

Vitamin B5 (Pantothenic Acid)

Vitamin B5 dikenal juga sebagai asam pantotenat. Ditemukan pada


semua makhluk hidup dan memiliki peran esensial dalam metabolisme
energi semua jaringan tubuh. Pantothenic acid juga berperan penting dalam
penyembuhan luka dan diperlukan untuk menjaga kesehatan rambut dan
kulit.

Defisiensi Vitamin B5
Dengan banyaknya jenis makanan yang dapat menjadi sumber

vitamin B5 maka tidak begitu tampak adanya bukti nyata defisiensi asam
pantotenat selain defisiensi yang dipicu oleh diet bebas asam pantotenat.
Defisiensi asam pantotenat menunjukkan gejala seperti kelelahan, sakit
kepala, hilangnya konsentrasi, otot mudah mengalami kram, insomnia,
hilangnya nafsu makan, perubahan perilaku, turunnya kekebalan, gangguan
pencernaan, dan pertumbuhan terhambat atau berat badan turun. Orang lanjut
usia, orang yang mengkonsumsi obat penurun kolesterol dan alkoholik
merupakan kelompok yang paling beresiko terkena defisiensi.

Asam Pantotenat Sebagai Bagian dari KoA dan ACP Berfungsi


Sebagai Pembawa Radikal Asil

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Asam pantotenat memiliki peran utama dalam metabolisme


kelompok asil saat berbentuk sebagai gugus fungsional pantotoin dari
koenzim A atau protein pembawa asil (ACP) (Gambar 44-18).
Gugus pentatoin dibentuk
setelah penggabungan pantotenat
dan sistein,

yang

menyediakan

gugus prostetikSH dari KoA dan


ACP. KoA ikut serta dalam reaksi
siklus asam sitrat, oksidasi asam
lemak,

asetilasi,

kolesterol.

ACP

dan

sintesis

berperan serta

dalam sintesis lemak. Vitamin didistribusikan secara luas pada semua


bahan makanan, dan definisi vitamin pada manusia belum pernah
dilaporkan secara jelas selain dalam penelitian yang menjelaskan
deplesi secara khusus.
B. 5

Vitamin B6

Vitamin B6 Penting dalam Metabolisme Asam Amino dan Glikogen,


Juga dalam Kerja Hormon Steroid

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Terdapat enam senyawa yang memiliki aktivitas vitamin B6


(Gambar 44-12): piridoksin, piridoksal, piridoksamin, dan turunan 5fosfatnya. Koenzim aktif adalah piridoksal 5-fosfat. Sekitar 80%
vitamin B6 total dalam tubuh adalah perikdal fosfat di otot, sebagian
besar berhaitan dengan glikogen fosforilase. Bentuk ini tidak dapat
digunakan pada keadaan defisiensi, tetapi dibebaskan jika terjadi
kelaparan, saat cadangan glikogen terkuras dan kemudian dapat
digunakan, terutama di hati dan di ginjal untuk memenuhi peningkatan
untuk memenuhi kebutuhan glukoneogenesis dari asam amino.

Vitamin B6 Memiliki Beberapa Peran dalam Metabolisme


Piridoksal fosfat adalah suatu koenzim bagi banyak enzim yang
terlibat dalam metabolisme asam amino, khususnya transaminasi dan
dekarboksilasi. Vitamin ini juga mrupakan kofaktor glikogen
fosforilase, dan gugus fosfat penting untuk katalis. Selain itu B6 penting
bagi kerja hormod steroid. Peridoksal fosfat mengeluarkan kompleks
hormon-reseptordari ikatan dengan DNA dan mengehntikan kerja
hormon. Pada defisiensi vitamin B6 terjadi peningkatan kepekaan
terhadap kerja estrogen, endrogen, kortisol, dan vitamin D konsentrasi
rendah.

Defisiensi Vitamin B6 Jarang Dijumpai


Meskipun gejala klinis defisiensi jarang dijumpai, namun
terdapat bukti bahwa cukup banyak orang yang status vitamin B6-nya
marginal. Defisiensi tingkat sedang menyebabkan kelainan metabolisme
triptofan dan metionin. Peningkatan kepekaan terhadap kerja hormon
steroid mungkin dalam pembentukan kanker dependen-hormon pada
payudara, uterus, dan prostat, dan status vitamin B6 mungkin
mempengaruhi prognosis.

Status Vitamin B6 Dinilai dengan Mengukur Transaminase Eritrosit


Metode yang paling luas digunakan untuk menilai status vitain
B6 adalah dengan pengaktivan transaminase eritrosit oleh piridoksal

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

fosfat yang ditambahkan secara in vitro, dan dinyatakan sebagai


koefisien pengaktivan.

Vitamin B6 Menyebabkan Neuropati Sensorik Jika Berlebihan


Timbulnya neuropati sensorik pernah dilaporkan pada pasien
yang mengonsumsi 2-7 g piridoksin per hari untuk berbagai alasan
(terdapat sedikit bukti bahwa vitamin iniefektif dalam mengobati
sindrom

parahaid).

Penghentian

pemberian

dosis

tinggi

ini

meninggalkan kerusakan residual; laporan lain menyatakan bahwa


asupan melebihi 200 mg/hari berkaitan dengan kerusakan saraf.

B. 6

Vitamin B12

Vitamin B12 Hanya Ditamukan dala Makanan yang Berasal dari Hewan

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Istilah vitamin B12 digunakan sebagai penjelasan umum bagi


golongan kobalamin yaitu golongan korinoid (senyawa mengandung
kobalt yang memiliki cincin korin) dengan aktivitas biologis vitamin
(Gambar 44-13). Sebagai korinoid yang merupakan faktor pertumbuhan
bagi mikroorganisme tidak hanya tidak memiliki aktivitas vitamin B12,
tetapi mungkin juga bersifat antimetabolit terhadap vitamin. Walaupun
disintesis secara ekslusif oleh mikroorganisme, pada kenyataannya
vitamin B12 hanya ditemukan dalam makanan yang berasal dari hewan
dan tidak ada tumbuhan yang merupakan sumber vitamin ini. Hal ini
berarti vegetarian ketat (Vegan) beresiko mengalami defisiensi vitamin
B12. Sejumlah kecil vitamin yang dibentuk oleh bakteri di permukaan
buah mungkin memadai untuk memenuhi kebutuhan, tetapi preparat
vitamin B12 yang dibuat melalui fermentasi oleh bakteri sudah tersedia.

Penyerapan Vitamin B12 Memerlukan Dua Protein Pengikat


Vitamin B12 diserap dalam keadaan terikat pada faktor intrinsik,
suatu glikoprotein kecil yang diekskresikan oleh sel parietal mukosa
lambung. Asam lambung dan pepsin membebaskan vitamin dari ikatan
dengan protein dalam makanan dan menyebabkan vitamin dapat
berikatan

dengan

kobalofilin.,

suatu

protein

pengikat

yang

diekskresikan di air liur. Di duodenum, kobalofilin mengalami hidrolisis


sehingga vitamin dibebaskan untuk berikatan dengan faktor intrinsik.
Oleh karena itu, insufisiensi pankreas dapat menjadi faktor dalam
timbulnya defisiasi vitamin B12, yang menyebabkan ekskresi vitamin
B12 yang terikat pada kobalofilin. Faktor intrinsik hanya mengikat
vitamer vitamin B12 aktif dan bukan korinoid lain. vitamin B12 diserap
dari sepertiga distal ileum melalui reseptor yang mengikat kompleks
faktor intrinsik- vitamin B12, tetapi tidak mengikat faktor intrinsik atau
vitamin dalam bentuk bebas.

Terdapat Tiga Enzim Dipendam- Vitamin B12

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Metilmaloni
KoA

mutase,

leusin

aminomutase,
metionin

dan
sintase

(Gambar 44-14) adalah


enzim yang dependen
pada

vitamin

Metilmalonil
dibentuk

sebagai

B12.
KoA
zat

perantara dalam katabolisme valin dan oleh karboksilasi proponil


KoAyang berasal dari katabolisme isoleusin, kolesterol, dan (jarang)
asam lemak dengan jumlah atom carbon ganjil. Senyawa ini juga
terbentuk secara lagsung dari propionat, produk utama fermentasi
mikroba dalam hewan pemamah biak. Metilmalonil KoA mutase
(Gambar 20-2). Aktivasi enzim ini sangat berkurang pada defisiensi
vitamin B12, yang menyebabkan akumulasi metilmalonol KoA dan
ekskresi asam metilmalonat dalam urine, yang menjadi alat untuk
menilai status nutrisional vitamin B12.

Defisiensi Vitamin B12 Menyebabkan Anemia Pernisiosa


Anemia

pernisiosa

terjadi

jika

defisiensi

vitamin

B12

mengganggu metabolisme asam folat yang menyebabkan defisiensi


folat fungsional. Hal ini mengganggu eritropoiesis sehingga prekusor
imatur eritosit dibebaskan kedalam sirkulasi (anemia megaloblastik).
Penyebab tersering anemia pernisiosa adalah kegagalan penyebab
vitamin B12 dibandingkan dengan defisiensi dari makanan. Hal ini dapat
terjadi akibat gangguan sekresi faktor intrinsik akibat penyakit
auutoimun yang menyerang sel parietal atau karena terbentuknya
antibodi antifaktor intrinsik.

B. 7

Asam Folat

Terdapat Banyak Bentuk Folat dalam Makanan

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Bentuk aktif asam


folat

(pteroil

adalah

glutamat)

tetrahidrofolat

(Gambar 44-15). Folat dalam


makanan

dapat

dimiliki

hingga tuju residu glutamant.


Tambahan

yang

dihubungkan oleh ikatan peptida. Selain itu, semua


folat dengan tambahan 1
karbor di Gambar 44-15 juga
ditemukan dalam makanan.
Tingkat penyerapan berbagai folat ini berfvariasi, dan asupan folat
dihitung sebagai ekuivalen dalam makanan --- jumlah g folat makanan
+ 1,7 x g asam folat (digunakan untuk memperkaya makanan).

Tetrahidrofolat Adalah Pembawa Unit Satu Karbon

Tetrahidrofolat dapat membawa fragmen fragmen satu karbon


yang melekat pada N-5-N-10 (Gugus meitlen atau metenil). 5-formilhidrofolat lebih stabil daripada folat sehingga digunakan dalam farmasi
(dikenal sebagai asam folinat)

atau senyawa sintetik/rasemat

(leukoforin). Titik masuk utama untuk fragmen 1-karbon kedalam folat


adalah metilen-tetrahidrofolat (Gambar 44-16) yang dibentuk oleh
glisin, serin, dan kolin dengan tetrahidrofolat. Serin adalah sumber
terpenting folat substitusi untuk reasi biosintetik, dan aktivitas serin
hidrosimetiltransforase diatur oleh status substitusi folat dan kesediaan

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

folat. Reaksi ini bersifar reversibel, dan di hati dapat membentuk serin
dan glisin sebagai substrat untuk glukoneogenesis. Metilen-, metenil-,
dan 10-formil-tetrahidrofolat dapat saling di konversi. Jika folat 1karbon tidak dipelukan, terjadi oksidasi formil-tetrahidrofolat untuk
menghasilkan

karbondioksida

yang

berfungsi

mempertahankan

kompartemen folat bebas.

Inhibitor Metabolisme Folat Digunakan Sebagai Obat Antibakteri,


Antimalaria, dan Kemoterapi
Metilasi deoksiuridin monofosfat (dUMP) menjadi timidin
monofosfat (TMP), yang dikatalisis oleh timidilat sitase, esensial untuk
membentuk DNA. Fragmen 1 karbon metilen-tetrahidrofolat direduksi
menjadi gugus metil disertai pembebasan dehidrofolat yang kemudian
direduksi kembali menjadi tetrahidrofolat oleh dehidrofolareduktase.
Timidilat sintasedan dihidrofolat reduktase terutama aktif di jaringan
yang laju pembelahan selnya tinggi. Metotreksat, suatu analog 10-metiltetrahidrofolat, menghambat dihidrofolat reduktase dan digunakan
sebagai obat anti kanker. Dihidrofolat reduktase pada sebagian bakteri
dan parasirt berbeda dari enzim yang terdapat pada manusia; inhibitor
enzim-enzim

ini dapat

digunakan sebagai

obat

anti bakteri

(mis.trimotoprim) dan obat anti malaria (mis.pirimetamin).

Defisiensi Vitamin B12 Menyebabkan Defisiensi Folat FungsionalPerangkap Folat


Jika berfungsi sebagai donor metil, S-adenosil metionin
membentuk homosistein, yang dapat megalami remitilasi oleh metiltetrahidrofolat dan dikatalisis oleh metionin sintase, suatu enzim di
dependen-vitamin B12 (Gambar 44-14). Karena reduksi metilentetrahidrofolat menjadi metil-tetrahidrofolat bersifat ireversibel dan
sumber

utama

tetrahidrofolat

untuk

jaringan

adalah

metil-

tetrahidrofolat, peran metionin sintase menjadi vital, dan merupakan


penghubung antara fungsi folat dan vitamin B12. Gangguan metionin
sintase pada definisi pada vitamin B12 menyebabkan penimbunan metil-

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

tetrahidrofolat---perangkat folat. Oleh karena itu, terdapar difinisi


fungsional folat sebagai efek sekunder dari definisi vitamin B12.

Defisiensi Folat Menyebabkan Anemia Megaloblastik


Definisi asam flat iti sendiri atau definisi B12 fungsional asam
folat, mempengaruhi sel yang cepat membelah karena sel ini sangat
membutuhkan timisin untuk membentuk DNA. Secara kritis, definisi ini
mempengaruhi sumsum tulang, menyebabkan anemia migaloblastik.

Suplemen Asam Folat Mengurangi Risiko Cacat Tuba Neuralis dan


Hiperhomosisteinemia dan Mungkin Mengurangi Insidens Penyakit
Kardiovaskular dan Beberapa Kanker
Suplemen folat 400 g/hari yang dimulai sebelum konsepsi
menyebabkan penurunan bermakna insidens spina bifida dan cacat tuba
neuralis (neural tube deffect) lainnya. Peningkatan homosistein darah
adalah faktor resiko penting untuk aterosklerosis, trombosis, hipertensi.
Keadaan ini terjadi akibat gangguan meti-tetrahidrofolat oleh metilentetrahidrofolat reduktase, sehingga terjadi definisi fungsional folat yang
menyebabkan kegagalan remetilasi homosistein menjadi metionin.
Orang dengan varian metilen-tetrahidrofolat reduktase abnormal tidak
mengalami hiperhomosisteinemia. Jika asupan folatnya relatif tinggi,
tetapi belum diketahui apakah hal ini mempengaruhi insiden penyakit
kardiofaskular.
Terdapat

juga bukti bahwa status folat

yang rendah

menyebabkan gangguan metilasi area-area CpG di DNA yang


merupakan faktor dalam perkembangan kanker kolorektum dan kanker
lain. Sejumlah penelitian menyarankan bahwa suplementasi folat atau
penambahan folat dalam makanan dapat mengurangi resiko timbulnya
kanker.

Penambahan Folat ke Dalam Makanan Menimbulkan Risiko Bagi


Sebagian Orang

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Suplemen folat akan memperbaiki anemia megalobastik akibat


definisi vitamin B12, namun mempercepat terjadinya kerusakan saraf
(ireversibel) yang ditemukan pada difinisi vitamin B12. Terdapat juga
antagonisme antara asam folat dan obat anti konvulsan yang digunakan
dalam penyakit epilepsi.

B. 8

Vitamin H (Biotin)

Struktur Kimia Biotin

Defisiensi Biotin dalam Makanan Sampai Saat ini Belum Diketahui


Struktur biotin, dan karboksibiotin (zat perantara metabolik
aktif) diperlihatkan pada Gambar 44-17. Biotin tersebar luas di banyak
makanan sebagai biostin (-amino-biotinillisin), yang dibebaskan pada
proteolisis. Senyawa ini disintesis oleh flora usus melebihi kebutuhan.
Definisi

belum

ditemukan, kecuali pada


orang

yang

mendapat

hanya
nutrisi

parenteral total selama


berbulan

bulan,

dan

sejumlah kecil orang yang


memakan
mentah

putih
dalam

telur
jumlah

yang sangat banyak. Putih


telur mengandung avidin,
suatu

protein

yang

mengikat biotin dan menyebabkan biotin tidak dapat diserap.

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Biotin Adalah Koenzim dari Enzim Karboksilase


Biotin berfungsi memindahkan karbondioksida dalam jumlah
kecil reaksi karboksilasi ( Asetil-KoA, piruvat, propionil-KoA, dan
metilkrotonil-KoA

karbonsilakse).

Holokarboksilase

sintetase

mengatalisis pemindahan biotin menjadi residu lisin dan apo-enzim


untuk membentuk residu biostin dari holoenzim. Zat antara reaktif
adalah 1-N-karboksi-biotin, yang dibentuk dari bikarbonat dalam
sebuah reaksi dependen-ATP. Kelompok karboksi kemudian diubah
menjadi substrat untuk karboksilasi.
Memiliki peranan dalam mengatur siklus sel, yang bekerja
dengan melakukan biotinilasi pada inti protein utama.

B. 9

Vitamin C (Asam Askorbat)

Asam Askorbat Merupakan Vitamin Hanya Untuk Beberapa Spesies


Vitamin

(Gambar 44-19) adalah


suatu
manusia

vitamin
dan

bagi
primata

lain, marmut, kelelawar,


burung dari orde passerina, sebagian besar ikan, dan invertebrata;
binatang lain mensintesis vitamin C sebagai zat antara dalam jalur asam
uronat pada metabolisme glukosa. Pada spesies yang mengangapnya
sebagsi sebuah vitamin terdapat penghalang pada jalur karena ketiadaan
adanya gulunolakton oksidase. Asam askorbat dan dehidroaskorbat
memiliki aktivitas sebagai vitamin.

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Vitamin C adalah Koenzim untuk Dua Kelompok Hidroksilase


Asam askorbat memiiki peranan khusus dalam hidrosilase yang
mengandung-tembaga dan hidrisilase mengandung-besi terkait-ketoglutarat. Asam ini juga meningkatka aktivitas beberapa enzim lain
secara in vitro, walaupun hal ini merupakan aktivitas pengurangan yang
tidak spesifik. Selain itu asam ini memiliki beberapa efek neoenzim
akibat aktivitasnya sebagai agen pereduksi dan pemadam radikal
oksigen.
Dopamin -hidroksilase merupakan enzim yang mengandungtembaga yang terlibat dalam sintesis katekolamin, norepinefrin, dari
tirosin pada medula adrenal dan sistem saraf pusat. Selama hidrosilasi,
Cu+ dioksidasi menjadi Cu2+; proses reduksi kembali Cu+, khususnya
memerlukan askorbat yang dioksidasi menjadi monodehidroaskorbat.
Sejumlah hormon peptida memiliki amida terminal karboksi
yang berasal dari terminal residu glisin. Glisin ini dihidroksilasi pada karbon oleh enzim mengandung-tembaga, peptidilglisin hidroksilase
yang sekali lagi memerlukan askorbat untuk reduksi Cu2+.
Sejumlah hidroksilase yang mengandung-besi dan memerlukan
askorbat memiliki mekanisme reaksi yang umum, yaito hidroksilase
substrat dihubungkan dengan dekarboksilase -ketoglutarat. Banyak
dari enzim-enzim ini terlibat dalam modifikasi prekursor protein. Prolin
dan lisin hidroksilase dibutuhkan untuk memodifikasi pasca sintesis dari
prolagen menjadi kolagen, dan prolin hidroksilase juga dibutuhkan
untuk pembentukan osteokalsin dan komponen C1q dari komplemen.
Aspartat -hidroksilase dibutuhkan untuk memodifikasi pasca sintesis
prekursor protein C, protease dipendens-vitamin K yang menghidrolisis
faktor V pada jalur pembekuan darah. Trimetilisin dan -butirobetain
hidroksilase dibutuhkan untuk sintesis karnitin.

Defesiensi Vitamin C Menyebabkan Skorbut

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Tanda-tanda defesiensi vitamin C adalah perubahan kulit,


kerapuhan kapiler darah, kelunakan gusi, gigi tangga, dan fraktur tulang.
Banyak gejala tersebut dapat disebabkan kurangnya sintesis kolagen.

Asupan Vitamin C yang Lebih Tinggi Mungkin Memberikan Manfaat


Pada asupan diatas sekitar 100 mg/hari, kapasitas tubuh untuk
memetabilisme vitamin C mengalami kejenuhan, dan asupan yang lebih
tinggi akan diekskresi dalam urin. Walaupun demikian, tambahan aturan
lain bahwa vitamin C meningkatkan absorbsi besi, dalam hal ini
bergantung dengan adanya vitamin dalam usus. Oleh karena itu
peningkatan asupan vitamin C mungkin memberikan manfaat. Terdapat
sangat sedikit bukti baik yang menyatakan bahwa vitamin C dosis tinggi
dapat mencegah Common cold meskipun vitamin ini dapat mengurangi
durasi dan beratnya gejala.

II.

MINERAL
Mineral merupakan unsure isensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan
sangat penting dalam pengendalian komposisi cairan tubuh 65% adalah air dalam
bobot tubuh. Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah
Natrium, Kalium, Kalsium, Magnesium, Besi, Fosfor, Klorida dan Sulfur. Sebagian
dari unsur-unsur tersebut adalah mineral-mineral tulang dan ion-ion dapat sebagai
cairan tubuh.
Yodium merupakan mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang
relatif sangat kecil, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting untuk
pembentukan hormon tiroksin. Hormon tiroksin ini sangat berperan dalam
metabolisme sehingga dalam keadaan konsumsi yodium yang rendah, kelenjar
gondok akan berupaya membuat konpensasi dengan membesrakan kelenjarnya.
Berdasarkan jenisnya, mineral dibagi 2 macam yaitu, sebagai berikut:
1. Makromineral (terdiri dari: kalsium, Al, Mg, P, sodium (Na), dan sulfur)
2. Mikromineral (terdiri dari: Fe, I2, Flour, Mn, Zinc, cuprum, cobalalt dan
kromium).

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Semua jaringan tubuh hewan atau manusia, pangan dan pakan mengandung
zat Anorganik yan di sebut unsur hara atau mineral dengan jumlah yang berbedabeda.Dalam abu zat Anorganik tersebut dalam bentuk oksida, carbonat dan sulfat.
Pada saat ini diketemukan 22-23 mineral yang dipandang merupakan unsur esensial
untuk ternak dari kemampuan 22-23 unsur tadi 7 unsur disebut macro mineral dan
15-16 unsur disebut micro mineral. Ketujuh unsur macro mineral tersebut adalah:
calcium, phosporus, magnesium, sodium, sulphur, potasium dan chlorine.
Ada tiga fungsi utama mineral yaitu:
1. Sebagai kompenen utama tubuh (structural element) atau penyusun kerangka
tulang, gigi dan otot-otot. Ca, P, Mg, Fl dan Si untuk pembentukan dan
pertumbuhan gigi sedang P dan sekolah luar biasa untuk penyusunan protein
jaringan.
2. Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan, sebagai elektrolit yang
mengatur tekanan osmuse (Fluid balance), menegatur keseimbangan basa asam
dan permeabilitas membran. Contoh adalah Na, K, Cl, Ca dan Mg
3. Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzyme dan hormon

II. A

Sumber dan Fungsi Mineral

Kalsium dan fosfor


Tubuh manusia mengandung sekitar 22 gram kalsium per kg
berat badan tanpa lemak. Kira-kira 99% kalsium terdapat dalam tulang
dan gigi. Peranan kalsium tidak saja pada pembentukan tulang dan gigi,
namun juga memegang peranan penting pada berbagai proses fisiologik
dan biokhemik di dalam tubuh, seperti pada pembekuan darah,
eksitabilitas saraf otot, kerekatan seluler, memelihara dan meningkatkan
fungsi membran sel, mengaktifkan reaksi enzim dan sekresi hormon.
Bahan makanan yang kaya akan kalsium : susu, keju dan es krim,
brokoli, kacang-kacangan dan buah-buahan. Aneka macam makanan
mengandung kalsium dan fosfor. Kalsium dan fosfor dalam bentuk
hidrosiapati adalah komponen terpenting pada struktur keras dari tulang
dan gigi. Kalsium berperan dalam perangsangan saraf dan otot,

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

penggumpalan darah, perantara dalam tanggap hormonal dan beberapa


aktivitas enzim.
Tubuh manusia mengandung sekitar 12 gram fosfor per kilogram
jaringan tanpa lemak.Fosfor adalah bagian dari senyawa tinggi energi
ATP yang diperlukan dalam suplai energi untuk kegiatan seluler. Karena
peranannya yang sangat penting dalam metabolisme pada jaringan
hewan dan tanaman maka mineral ini umumnya terdapat dalam setiap
bahan makanan.

Magnesium
Sumber dari magnesium di antaranya adalah : sayur-sayuran
hijau, kedelai, dan kecipir. Sedangkan fungsi dari magnesium adalah :
1. Sebagai aktifator enzim peptidase dan enzim lain yang memecah
gugus Phospat
2. Sebagai obat pencuci perut
3. Meningkatkan tekanan osmotic
4. Membantu mengurangi getaran otot
Orang dewasa pria membutuhkan magnesium sebanyak
350mg/hari dan untuk dewasa wanita membutuhkan magnesium
sebanyak 300mg/hari. Jika terjadi defisiensi, maka akan menimbulkan
gangguan metabolic, insomania, kejang kaki serta telapak kaki dan
tangan gemetar.

Fe (Besi)
Jumlah seluruh besi di dalam tubuh orang dewasa terdapat
sekitar 3.5 g, di mana 70 persennya terdapat dalam hemoglobin, 25
persennya merupakan besi cadangan (iron storage) yang terdiri dari
feritin edan homossiderin terdapat dalam hati, limfa dan sum-sum
tulang. Besi simpanan berfungsi sebagai cadangan untuk memproduksi
homoglobin dan ikatan-ikatan besi lainnya yang mempunyai fungsi
fisiologis.Sumber besi di antaranya adalah: telur, daging, ikan, tepung,
gandum,roti sayuran hijau, hati, bayam, kacang-kacangan, kentang,
jagung dan otot.

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Fungsi besi di antaranya adalah :


1. Untuk pembentukan hemoglobin baru.
2. Untuk mengembalikan hemoglobin kepada nilai normalnya setelah
terjadi pendarahan.
3. Untuk mengimbangi sejumlah kecil zat besi yang secara konstan
dikeluarkan tubuh, terutama lewat urine, feses dan keringat.
4. Untuk menggantikan kehilangan zat besi lewat darah tubuh.
Kebutuhan akan zat besi untuk berbgai jenis kelamin dan
golongan usia adalah sebagai berikut:
1. Untuk laki-laki dewasa : 10 mg/hari
2. Wanita yang mengalami haid : 12 mg/hari
3. Anak-anak umur 7-10 tahun : 2,3-3,8 mg/hari
4. Orang dewasa : 10-15 mg/hari
Zat besi yang tidak mencukupi bagi pembentukan sel darah, akan
mengakibatkan anemia, menurunkan kekebalan individu, sehingga
sangat peka terhadap serangan bibit penyakit

Natrium
Tubuh manusia mengandung 1.8 gram natrium 1.8 gram natrium
(Na) perkilo gram berat badan bebas lemak, dimana sebagian besar
terdapat dalam cairan ekstraseluler. Kandungan natrium dalam plasma
sekitar 300-355 mg/100 ml.Karena natrium merupakan kation utama
dari cairan ekstraseluler, pengontrolan osmolaritas dan volume cairan
tubuh sangat tergantung pada ion natrium dan risio natrium terhadap ion
lainnya.
Natrium mampu membuat membran sel menjadi permeabel,
sementara itu transmisi syaraf dan kontraksi otot melibatkan pertukaran
natrium ekstraseluler dan kalium ekstraseluler. Hanya sejumlah kecil
natrium berada dalam intraseluler. Dalam tulang, natrium dalam tulang
kira-kira sebanyak 30-45% dari total natrium tubuh. Pangan nabati
mengandung natrium lebih sedikit di bandingkan dengan pangan
hewani.

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Iodium
Sumber iodium di antaranya adalah : sayur-sayuran, ikan laut,
dan rumput laut. Sedangkan funsi dari iodium di antaranya dalah sebagai
komponen esensial tiroksin dan kelenjar tiroid.

Floor
Sumber floor di antaranya adalah air, makanan laut, tanaman,
ikan dan makanan hasil ternak. Sedangkan fungsi floor di antaranya
adalah
1. Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi
2. Untuk mencegah karies gigi
Kebutuhan floor antara dari panas dan daerah kurang panas
berbeda.

Khlor
Sumber dari khlor di antaranya adalah garam, keju, ikan, udang,
bayam dan seledri. Sedangkan fungsi dari khlor diantaranya adalah :
1. Activator amylase dan pembentukan HCl lambung
2. Mengaktifkan enzim amylase dalam mulut untuk memecah pati.
3. Membantu menjaga tekanan osmotic

Zinc
Sumber utama Zinc adalah daging, unggas, telur, ikan, susu,
keju, hati, lembaga gandum, ragi, selada, roti dan kacang-kacangan.
Sedangkan fungsi Zinc di antaranya adalah :
1. Meningkatkan keaktifan enzim
2. Meningkatkan pertumbuhan
Jika

terjadi

defisiensi

maka

menyebabkan

kegagalan

pertumbuhan dan gangguan kesembuhan luka

Tembaga

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Sumber utama dari tembaga adalah susu dan sereal. Sedangkan


fungsi dari tembaga adalah berperan dalam kegiatan enzim pernafasan
sebagai kofaktor bagi enzim tironase dan sitokromokdiase.

Kobalt
Merupakan koostifuen vitamin B12 yang diperlukan bagi
perkembangan normal sel-sel darah merah. Sumber utamanya adalah
vitamin B12, B1, dan sayuran berdaun hijau. Kobalt mempunyai fungsi
untuk keseimbangan tubuh ruminansia.

III.

HORMON
Organisme multiseluler memerlukan mekanisme untuk komunikasi antar
sel agar dapat memberi respon dalam beradaptasi/ menyesuaikan diri dengan
lingkungan eksternal maupun internal yang selalu berubah-ubah. Oleh karena itu
dibutuhkan sistem endokrin dan susunan saraf untuk mengkomunikasikan berbagai
jaringan dan sel (Mutiara, 2004:1). Salah satu sistem komunikasi utama dalam
tubuh adalah hormon (Montgomery, Rex dkk. 1993:1138).
Berikut beberapa pengertian hormon menurut para ahli :
Hormon merupakan senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar yang sangat
rendah, yang mempunyai pengaruh pengatur pada metabolisme alat atau
jaringan spesifik. Hormon di sekresikan lansung ke dalam darah dengan jumlah
yang sangat kecil oleh sel khusus, sering dikelompokkan bersama dalam
struktur anatomik berbeda yang di sebut kelenjar endoktrin. Hormon-hormon di
angkut lewat darah ke jaringan spesifik yang di sebut jaringan sasaran, dimana
mereka melakukan pengaruh pengaturannya (Montgomery, Rex dkk.
1993:1139).
Hormon adalah zat organik yang di perlukan untuk kelanjutan hidup dan fungsi
normal tubuh, dimana zat itu dapat di buat oleh tubuh kita. Hormon hanya di
butuhkan dalam jumlah kecil, sehingga dapat di anggap sebagai pengatur
kimiawi untuk proses-proses vital yang berlansung dalam tubuh manusia.
Hormon di keluarkan oleh kelenjar-kelenjar endoktrin. (Gultom, Togu. 2001 :
119).

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Hormon adalah suatu pesan kimia yang di sintesis pada sel-sel khusus dan di
transpor ke sel sasaran yang jauh letaknya melalui peredaran darah.
Kebanyakan hormon di sekresi lansung ke dalam sirkulasi darah. (Colby, S
Diane. 1999 : 263).
Dari penjelasan beberapa ahli mengenai hormon maka dapat disimpulkan
bahwa hormon adalah zat organik yang dibuat oleh tubuh (dikeluarkan oleh
kelenjar endokrin) dan dibutuhkan untuk tubuh. Hormon di sekresikan langsung ke
dalam darah dengan jumlah yang sangat kecil, sehingga dapat di anggap sebagai
pengatur kimiawi untuk proses-proses vital yang berlansung dalam tubuh manusia.

III. A

Klasifikasi Hormon Berdasarkan Tempat Pembentukannya


1.

Hipotalamus
o Hormon pelepas-hormon luteinisasi/hormon stimulasi-folikel
(LHRH/FSHRH) memiliki fungsi Merangsang sekresi LH dan FSH
o Kortikotropin-releasing hormon (CRH) memiliki fungsi Merangsang
sekresi ACTH
o Thyrotropin-releasing hormon (TRH) memiliki fungsi Merangsang
sekresi TSH
o Hormon pelepas-somatotropin (SRH) memiliki fungsi Merangsang
sekresi SH
o Hormon pelepas-prolaktin (PRH) memiliki fungsi Merangsang sekresi
PRL
o Hormon pelepas-melanotropin (MRH) memiliki fungsi Merangsang
sekresi -MSH
o Somatostatin (SRIH) memiliki fungsi Menghalangi sekresi SH
o Hormon penghambat-pelepas laktin (PRIH) memiliki fungsi
Menghalangi sekresi PRH
o Hormon penghambat-pelepas melanotropin (MRIH) memiliki fungsi
Menghalangi sekresi -MSH

2.

Hipofisis
A.

Neurohipofisis

Oksitosin

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Oksitosin mengatur kontraksi uterus dan pengeluaran air


susudari kelenjar susu.
Vasopresin/ADH
Vasopresin mengatur tekanan darah dan air tubuh.
B.

Adenohipofisis

Somatotropin (SH) mempunyai efek anabolik pada banyak


jaringan.
Prolaktin memacu produksi air susu dalam kelenjar susu.
Hormon stimulasi folikel (FSH) Persiapan ovulasi dan sintesis
estrogen pada ovarium dan sperma pada testes
Hormon luteinisasi (LH) Merangsang sintesis hormon seks pada
ovarium dan testes.
Tirotropin (TSH) memproduksi dan melepaskan T 4 dan T3
Adrenokortikotropin (ACTH) fungsi utama merangsang sintesis
steroid pada korteks adrenal.
Melanotropin (-MSH) fungsi utama pigmentasi
3.

Pineal
Menghasilkan hormon melatonin , yang berfungsi untuk
merangsang pematangan organ reproduksi dan mengatur irama
sirkardian.

4.

Tiroid
o Hormon Tiroksin (T4), berfungsi untuk mengatur metabolisme
karbohidrat dan lemak
o Hormon Triodo (T3), berfungsi untuk sintesis protein

5.

Paratiroid
Menghasilkan Parathormon yang berfungsi untuk mengatur
kadar kalsium dan fosfat dalam darah.

6.

Timus
Menghasilkan hormon Timosin, yang berfungsi untuk
mematangkan limfosit T dengan cara menfagositosis benda asing.

7.

Pancreas
o Insulin

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Efek utama insulin adalah menurunkan kadar glukosa dan


kadar asam lemak bebas dalam plasma.
o Glukagon
Glukagon menaikkan kadar glukosa dan kadar asam lemak
bebas dalam plasma.
8.

Kelenjar adrenal
o Mineralokortikoid
Mineralokortikoid menyebabkan absorpsi kembali natrium,
dan sampai taraf lebih kecil, meningkatkan ekskresi ion kalium dan
hidrogen.
o Glukokortikoid
Glukokortkoid mempunyai pengaruh terhadap metabolisme
protein, karbohidrat, dan lipid. Pengaruh ini termasuk peningkatan
katabolisme protein, lepasnya kalsium dari tulang sebagai akibat
dari hilangnya matriks osteoid (osteoporosis), pengaruh
antikekebalan dengan penurunan yang dihubungkan pada limfosit
dan lekosit eosinofil dalam sirkulasi, peningkatan glukoneogenesis,
dan perkuatan lipolisis. Kerja glukokortkoid yang lain adalah
menghambat produksi prostaglandin dalam jaringan tertentu.

9.

Gonad
o Testosteron
Fungsi hormon testosteron mempertahankan proses
pembentukan sperma dan menumbuhkan cirri-ciri kelainan
sekunder
o Estrogen
Fungsi hormon estrogen untuk mempertahankan
pembentukan ovum dan cirri-ciri kelainan sekunder.
o Progesteron
Fungsi hormon progesteron mengatur pembentukan
plasenta dan produksi air susu.

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

10.

Usus/ Gastrointestinal
o Gastrin
Gastrin memiliki fungsi utama yaitu merangsang sekresi
asam lambung dan enzim pankreas.
o Sekretin
Sekretin memiliki fungsi utama yaitu mengatur sekresi
eksokrin pankreas.
o Koleistokinin
Koleistokinin memiliki fungsi utama yaitu merangsang
sekresi enzim pencernaan.
o Glukagon usus
Glukagon usus memiliki fungsi utama yaitu memicu sekresi
insulin.

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB III
PENUTUP
III. A KESIMPULAN
Vitamin adalah kelompok nutrien organik yang dibutuhkan dalam
jumlah kecil untuk berbagai fungsi biokimia dan umumnya tidak dapat disintesis
oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan. Menurut kelarutannya, vitamin
dibagi menjadi dua yaitu larut-lipid dan larut-air, namun tidak dalam keduanya.
Dalam peranannya, vitamin memiliki vungsi dan karakteristik tersendiri tergantung
dengan rumus molekulnya. Berikut adalah fungsi dan penyakit defisiensi vitamin
tertentu.
VITAMIN

PENYAKIT

FUNGSI

DEFISIENSI

Pigmen penglihatan di retina; Buta


A

Retinol, Beta regulasi


karoten

ekspresi

gen

senja,

dan xeroftalmia;

diferensiasi sel ( Beta karoten keratinisasi kulit


adalah suatu antioksidan)

Kalsiferol

Memelihara

keseimbangan Rakitis = gangguan

kalsium;

meningkatkan mineralisasi

pengerapan Ca2+ di usus dan tulang;


memobilisasi
regulasi

mineral

ekspresi

tulang; osteomalasia

gen

dan demineralisasi

diferensiasi sel

Tokoferol,
tokotrienol

Anti

oksidan

tulang
terutama

di Sangat

jarang

membran sel; berperan dalam disfungsi


pembentukan sinyal sel
Koenzim

dalam

saraf

pembentukan Gangguan

Beta

karboksiglutamat

dalam pembekuan darah,

menakuinon

enzim pembekuan darah dan penyakit


pendarahan

Koenzim dalam privatdan Alfa Kerusakan


B1

Tiamin

serius

Filokuinon;

matriks tulang

ketoglutarat dehidrogenase, dan perifer

saraf

(beriberi)

atau lesi susunan

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

transketolase; mengatur kanal Cl- saraf


dalam hantaran saraf

pusat

(sindrom
WernickeKorsakoff)

Koenzim dalam reaksi oksidasi Lesi


B2

Riboflavin

dan

reduksi;

gugus

di

sudut

prostetik mulut, bibir, dan

flavoprotein

lidah,

dermatitis

seboroik

Koenzim dalam reaksi oksidasi Pelagra


Asam
Niasin nikotinat,
nikotinamida

dan reduksi, bagian fungsional dermatitis


NAD dan NADP; berperan dalam fotosensitif,
regulasi kalsium intrasel dan psikosis depresif
pembentukan sinyal sel

Piridoksin,
B6

piridoksal,
piridoksamin

Koenzim dalam transaminasi dan Penyakit


dekarboksilasi asam amino dan metabolisme asam
glikogen fosforilase;
kerja hormon steroid
Koenzim
fragmen

B12

Kobalamin

modulasi amino, kejang

dalam

pemindahan Anemia pernisiosa

satu-karbon

dan =

metabolisme asam float

anemia

megaloblastik
dengan degenerasi
medula spinalis

Asam float

Koenzim

dalam

pemindahan Anemia

fragmen satu-karbon

megaloblastik

Koenzim pada reaksi karboksilasi Gangguan


H

Biotin

dalam

glukoneogenesis

dan metabolisme lemak

sintesis asam lemak, berperaan dan


dalam regulasi siklus sel
Koenzim

Asam
Askorbat

dalam

karbohidrat,

dermatitis

hidroksilasi Skorbut

prolin dan lisin pada sintesis gangguan


kolagen,

antioksidan; penyembuhan

meningkatkan penyerapan besi

luka, berkurangnya
sementum

gigi,

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

perdarahan
subkutis

Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh
makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Kekurangan
atau kelebihan mineral dapat menyebabkan penyakit. Berdasarkan dari
kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok yaitu mineral makro dan
mineral mikro. Mineral diperlukan untuk fungsi normal pada sel tubuh. Tubuh
membutuhkan jumlah besar dari sodium, potasium, kalsium, magnesium, klorida,
dan fosfat. Mineral ini disebut makromineral. Namun tubuh membutuhkan sedikit
tembaga, florida, yodium, zat besi, selenium, dan seng.
Hormon adalah zat organik yang dibuat oleh tubuh (dikeluarkan oleh
kelenjar endokrin) dan dibutuhkan untuk tubuh. Hormon di sekresikan langsung ke
dalam darah dengan jumlah yang sangat kecil, sehingga dapat di anggap sebagai
pengatur kimiawi untuk proses-proses vital yang berlansung dalam tubuh manusia.
Berdasarkan tempat pembentukannya, hormon dibagi menjadi 10 macam yaitu pada
hipotalamus, hipofisis, pineal, tiroid, paratiroid, timus, pancreas, kelenjar adrenal,
gonad, dan usus/ gastrointestinal.

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Daftar Rujukan

Anonim. 2012. Sistem Hormon Manusia. Online.http://staff.unila.ac.id/gnugroho


/files/2012/12/SISTEM-HORMON-MANUSIA.pdf. (Diakses pada tanggal 10
September 2015)
Anonim._____.Fungsi dan Manfaat Zat Mangan Bagi Kesehatan Tubuh. Online
http://mineral/719/fungsi-dan-manfaat-zat-mangan-bagi-kesehatantubuh.html.(Diakses pada 4 september 2015)
Montgomery, Rex, Dryer, Robert L., Conway, Thomas W. & Spector, Arthur A. 1993.
Biokimia: Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus (volume 2). Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press. (Diterjemahkan oleh Ismadi)
Murray, Robert K., Dayrl, Victor. 2009. Biokimia Harper (harpers Illustrated
Biochemistry) edisi 27. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. (Diterjemahkan oleh
dr. Brahm U. Pendit)
S.Colby. 1999. Ringkasan Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.

BIOKIMIA | PENDIDIKAN IPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Anda mungkin juga menyukai