Oleh :
Bintang Prayoga
130351615597
Dian Puji Lestari
130351615589
Hari Agung
120351410893
BAB I
I. A
PENDAHULUAN
Semenjak tahun 1973, James Lind seorang dokter angkatan laut berkebangsaan
Skotlandia membuktikan bahwa makanan yang kurang bervariasi dan kurangnya sayur
mayur serta buah-buahan segar dapat menyebabkan penyakit sariawan perut, maka
diketahui betapa pentingnya suatu zat selain karbohidrat, protein, lemak dan mineral
bagi kehidupan dan kesehatan tubuh. Zat tersebut kita sebut sebagai vitamin. Vitamin
merupakan senyawa organik, secara alamiah terdapat dalam bahan pangan. Vita berarti
hidup, vitamin berupa penghidupan. Dengan demikian vitamin merupakan zat organik
yang diperlukan untuk kelangsungan hidup dan menjaga fungsi normal tubuh dan tidak
dapat dibentuk di dalam tubuh. Dengan demikian vitamin merupakan zat gizi esensial.
Vitamin berfungsi untuk mengatur proses metabolisme, dan apabila kekurangan
vitamin akan menimbulkan penyakit defensiensi atau hipovitaminosis. Vitamin setelah
dapat diisolasi dalam bentuk murni diketahui mempunyai sifat kelarutan yang berbeda,
yaitu ada yang bersifat larut dalam air dan ada yang bersifat larut dalam lemak. Dengan
demikian pembagian vitamin secara umum didasarkan atas sifat kelarutan tersebut.
Ketika vitamin pertama kali diklasifikasikan, setiap komponen diberi nama dengan
urutan huruf dalam alphabet. Kemudian, ada kecenderungan untuk mengganti nama
yang hanya dengan huruf tersebut dengan nama kimia. Penggunaan nama kimia
menjadi lebih beralasan ketika vitamin diketahui merupakan formula kimia.
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh
makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, baik dalam bentuk
ion atau elemen bebas. Mineral juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu
karena jika bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak dimana sebagian
besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida, hidrogen menjadi uap air, dan
Nitrogen menjadi uap Nitrogen. Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk
abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan antar
individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik. Berbagai unsur
anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak atau belum semua
mineral tersebut terbukti esensial, sehingga terdapat mineral esensial dan non esensial.
Di dalam tubuh unsur mineral berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur.
Meskipun banyak elemen-elemen mineral telah jelas diketahui fungsinya pada
makanan ternak, belum banyak penelitian sejenis dilakukan pada manusia. Karena itu
peranan berbagai unsur mineral bagi manusia masih belum sepenuhnya diketahui.
Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya memacu atau menggiatkan
atau merangsang. Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu banyak
(sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan akan mengakibatkan hal yang tidak
baik (kelainan seperti penyakit) sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan serta proses metabolisme tubuh. Hormon merupakan senyawa kimia,
berupa protein yang mempunyai fungsi untuk memacu atau menggiatkan proses
metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam tubuh maka organ akan berfungsi
menjadi lebih baik. Hormonologi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai seluk
beluk hormon. Pada makhluk hidup, khususnya manusia hormon dihasilkan oleh
kelenjar yang tersebar dalam tubuh. Cara kerja hormon di dalam tubuh tidak dapat
diketahui secara cepat perubahannya, akan tetapi memerlukan waktu yang lama. Tidak
seperti sistem saraf yang cara kerjanya dengan cepat dapat dilihat perubahannya. Hal
ini karena hormon yang dihasilkan akan langsung diedarkan oleh darah melalui
pembuluh darah, sehingga memerlukan waktu yang panjang.
II.
TUJUAN
1. Mengetahui struktur dan fungsi vitamin
2. Mengetahui fungsi dan sumber mineral
3. Mengetahui struktur dan fungsi hormon
III.
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian, struktur, dan fungsi macam-macam vitamin di dalam tubuh ?
2. Bagaimana pengertian, dan fungsi mineral berdasarkan jumlah kebutuhannya di dalam
tubuh ?
3. Bagaimana pengertian dan fungsi macam-macam hormon berdasarkan tempat
pembentukannya di dalam tubuh ?
BAB II
ISI
I.
VITAMIN
Vitamin adalah kelompok nutrien organik yang dibutuhkan dalam jumlah
kecil untuk berbagai fungsi biokimia dan umumnya tidak dapat disintesis oleh
tubuh sehingga harus dipasok dari makanan.
Suatu vitamin didefinisikan sebagai senyawa organik yang harus ada pada
diet dalam jumlah kecil untuk mempertahankan integritas metabolik normal.
Definisi vitamin menyebabkan penyakit spesifik yang dapat disembuhkan atau
dicegah hanya dengan memperbaiki kandungan vitamin yang bersangkutan dalam
diet.
I. A
Vitamin Larut-Lipid
Vitamin larut-lipid adalah senyawa hidrofobik yang dapat diserap secara
efisien hanya jika penyerapan lemak berlangsung normal, vitamin diangkut dalam
darah dalam bentuk lipoprotein atau melekat pada protein pengikat spesifik.
Vitamin kelompok ini memiliki beragam fungsi, misalnya vitamin A untuk
penglihatan dan diferensiasi sel; vitamin D untuk metabolisme kalsium dan fosfat
serta diferensiasi sel; fitamin E untuk antioksidan; dan vitamin K untuk pembekuan
darah.
A. 1 Vitamin A
terdiri
dari
ditemukan
dalam
karotenoid
yang
karoten
terkait;
dan
senyawa
banyak
yang
namun
pemutaran
asimetrik
juga
terjadi,
menghasilkan
peka-sinar, yang embentuk rodopsin (pada sel batang) dan iodopsin pada sel
kerucut. Semua sel kerucut mengandung hanya satu tipe opsin , dan hanya
peka terhadap satu warna. Di epitel pigmen retina, all-trans-retinol
mengalami isomerasi menjadi 11cis-retinaldehida.
Senyawa
ini
rodopsin
menyebabkan
retinaldehida
dari
iluminasi
perubahan
struktur
A. 2 Vitamin D
2.
3.
A. 3 Vitamin E
Defisiensi Vitamin E
Pada hewan percobaan, defisiensi vitamin E menyebabkan
resorpsi janin dan atrofi testis. Defisiensi vitamin E dalam makanan
pada manusia tidak diketahui meskipun pasien malabsorpsi lemak berat,
fibrosis kistik, dan beberapa bentuk penyakit hati kronik mengidap
defisiensi karena mereka tidak mampu menyerap vitamin atau
mengangkutnya, yang memperlihatkan kerusakan saraf dan membran
otot. Bayi prematur lahir dengan cadangan vitamin yang kurang
memadai. Membran eritrosit sangat rapuh akibat peroksidasi sehingga
terjadi anemia hemolitik.
A. 4 Vitamin K
2.
3.
Menakuinon
diserap
dalam
menakuinon
yang
aktivitas
biologisnya
dapat
menginduksi
tanda-tanda
defisiensi
vitamin
dengan
tanpa
menghambat
I. B
Vitamin Larut-Air
B. 1 Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin B1
(Tiamin)
Karbohidrat
Tiamin memiliki peran sentral dalam metabolisme penghasil
energi, dan khususnya metabolisme karbohidrat (Gambar 44-9).
Tiamin difosfat adalah koenzim untuk tiga kompleks multienzim yang mengatalisis reaksi dekarboksilasi oksidatif: piruvat
degidrogenase
dalam
metabolisme
karbohidrat;
-ketoglutarat
B. 2 Vitamin B2 (Riboflavin)
Koenzim
Flavin
Adalah
Pembawa
Elektron
dalam
Reaksi
Oksidoreduksi
Reaksi-reaksi ini mencangkup rantai respiratorik mitokondria,
enzim-enzim kunci dalam oksidasi asam lemak dan asam amino, dan
siklus asam sitrat. Reoksidasi flavin tereduksi dalam oksigenase fungsicampuran berlangsung melalui pembentukan radikal flavin dan flavin
hidroperoksida, disertai pembentukan intermediet radikal superoksida
dan perhidroksil serta hidrogen peroksida. Oleh karena itu, flavin
oksidase berperan signifikan dalam stres oksidan total di tubuh.
B. 3
Niasin
sebagai
penelitian
tentang
pelagra
vitamin
sejati
untuk
ADP-ribosilasi
protein
dan
poliADP-ribosilasi
B. 4
Defisiensi Vitamin B5
Dengan banyaknya jenis makanan yang dapat menjadi sumber
vitamin B5 maka tidak begitu tampak adanya bukti nyata defisiensi asam
pantotenat selain defisiensi yang dipicu oleh diet bebas asam pantotenat.
Defisiensi asam pantotenat menunjukkan gejala seperti kelelahan, sakit
kepala, hilangnya konsentrasi, otot mudah mengalami kram, insomnia,
hilangnya nafsu makan, perubahan perilaku, turunnya kekebalan, gangguan
pencernaan, dan pertumbuhan terhambat atau berat badan turun. Orang lanjut
usia, orang yang mengkonsumsi obat penurun kolesterol dan alkoholik
merupakan kelompok yang paling beresiko terkena defisiensi.
yang
menyediakan
asetilasi,
kolesterol.
ACP
dan
sintesis
berperan serta
Vitamin B6
parahaid).
Penghentian
pemberian
dosis
tinggi
ini
B. 6
Vitamin B12
Vitamin B12 Hanya Ditamukan dala Makanan yang Berasal dari Hewan
dengan
kobalofilin.,
suatu
protein
pengikat
yang
Metilmaloni
KoA
mutase,
leusin
aminomutase,
metionin
dan
sintase
vitamin
Metilmalonil
dibentuk
sebagai
B12.
KoA
zat
pernisiosa
terjadi
jika
defisiensi
vitamin
B12
B. 7
Asam Folat
(pteroil
adalah
glutamat)
tetrahidrofolat
dapat
dimiliki
yang
folat. Reaksi ini bersifar reversibel, dan di hati dapat membentuk serin
dan glisin sebagai substrat untuk glukoneogenesis. Metilen-, metenil-,
dan 10-formil-tetrahidrofolat dapat saling di konversi. Jika folat 1karbon tidak dipelukan, terjadi oksidasi formil-tetrahidrofolat untuk
menghasilkan
karbondioksida
yang
berfungsi
mempertahankan
ini dapat
digunakan sebagai
obat
anti bakteri
utama
tetrahidrofolat
untuk
jaringan
adalah
metil-
yang rendah
B. 8
Vitamin H (Biotin)
belum
yang
mendapat
hanya
nutrisi
bulan,
dan
putih
dalam
telur
jumlah
protein
yang
karbonsilakse).
Holokarboksilase
sintetase
B. 9
vitamin
dan
bagi
primata
II.
MINERAL
Mineral merupakan unsure isensial bagi fungsi normal sebagian enzim dan
sangat penting dalam pengendalian komposisi cairan tubuh 65% adalah air dalam
bobot tubuh. Komponen-komponen anorganik tubuh manusia terutama adalah
Natrium, Kalium, Kalsium, Magnesium, Besi, Fosfor, Klorida dan Sulfur. Sebagian
dari unsur-unsur tersebut adalah mineral-mineral tulang dan ion-ion dapat sebagai
cairan tubuh.
Yodium merupakan mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang
relatif sangat kecil, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting untuk
pembentukan hormon tiroksin. Hormon tiroksin ini sangat berperan dalam
metabolisme sehingga dalam keadaan konsumsi yodium yang rendah, kelenjar
gondok akan berupaya membuat konpensasi dengan membesrakan kelenjarnya.
Berdasarkan jenisnya, mineral dibagi 2 macam yaitu, sebagai berikut:
1. Makromineral (terdiri dari: kalsium, Al, Mg, P, sodium (Na), dan sulfur)
2. Mikromineral (terdiri dari: Fe, I2, Flour, Mn, Zinc, cuprum, cobalalt dan
kromium).
Semua jaringan tubuh hewan atau manusia, pangan dan pakan mengandung
zat Anorganik yan di sebut unsur hara atau mineral dengan jumlah yang berbedabeda.Dalam abu zat Anorganik tersebut dalam bentuk oksida, carbonat dan sulfat.
Pada saat ini diketemukan 22-23 mineral yang dipandang merupakan unsur esensial
untuk ternak dari kemampuan 22-23 unsur tadi 7 unsur disebut macro mineral dan
15-16 unsur disebut micro mineral. Ketujuh unsur macro mineral tersebut adalah:
calcium, phosporus, magnesium, sodium, sulphur, potasium dan chlorine.
Ada tiga fungsi utama mineral yaitu:
1. Sebagai kompenen utama tubuh (structural element) atau penyusun kerangka
tulang, gigi dan otot-otot. Ca, P, Mg, Fl dan Si untuk pembentukan dan
pertumbuhan gigi sedang P dan sekolah luar biasa untuk penyusunan protein
jaringan.
2. Merupakan unsur dalam cairan tubuh atau jaringan, sebagai elektrolit yang
mengatur tekanan osmuse (Fluid balance), menegatur keseimbangan basa asam
dan permeabilitas membran. Contoh adalah Na, K, Cl, Ca dan Mg
3. Sebagai aktifator atau terkait dalam peranan enzyme dan hormon
II. A
Magnesium
Sumber dari magnesium di antaranya adalah : sayur-sayuran
hijau, kedelai, dan kecipir. Sedangkan fungsi dari magnesium adalah :
1. Sebagai aktifator enzim peptidase dan enzim lain yang memecah
gugus Phospat
2. Sebagai obat pencuci perut
3. Meningkatkan tekanan osmotic
4. Membantu mengurangi getaran otot
Orang dewasa pria membutuhkan magnesium sebanyak
350mg/hari dan untuk dewasa wanita membutuhkan magnesium
sebanyak 300mg/hari. Jika terjadi defisiensi, maka akan menimbulkan
gangguan metabolic, insomania, kejang kaki serta telapak kaki dan
tangan gemetar.
Fe (Besi)
Jumlah seluruh besi di dalam tubuh orang dewasa terdapat
sekitar 3.5 g, di mana 70 persennya terdapat dalam hemoglobin, 25
persennya merupakan besi cadangan (iron storage) yang terdiri dari
feritin edan homossiderin terdapat dalam hati, limfa dan sum-sum
tulang. Besi simpanan berfungsi sebagai cadangan untuk memproduksi
homoglobin dan ikatan-ikatan besi lainnya yang mempunyai fungsi
fisiologis.Sumber besi di antaranya adalah: telur, daging, ikan, tepung,
gandum,roti sayuran hijau, hati, bayam, kacang-kacangan, kentang,
jagung dan otot.
Natrium
Tubuh manusia mengandung 1.8 gram natrium 1.8 gram natrium
(Na) perkilo gram berat badan bebas lemak, dimana sebagian besar
terdapat dalam cairan ekstraseluler. Kandungan natrium dalam plasma
sekitar 300-355 mg/100 ml.Karena natrium merupakan kation utama
dari cairan ekstraseluler, pengontrolan osmolaritas dan volume cairan
tubuh sangat tergantung pada ion natrium dan risio natrium terhadap ion
lainnya.
Natrium mampu membuat membran sel menjadi permeabel,
sementara itu transmisi syaraf dan kontraksi otot melibatkan pertukaran
natrium ekstraseluler dan kalium ekstraseluler. Hanya sejumlah kecil
natrium berada dalam intraseluler. Dalam tulang, natrium dalam tulang
kira-kira sebanyak 30-45% dari total natrium tubuh. Pangan nabati
mengandung natrium lebih sedikit di bandingkan dengan pangan
hewani.
Iodium
Sumber iodium di antaranya adalah : sayur-sayuran, ikan laut,
dan rumput laut. Sedangkan funsi dari iodium di antaranya dalah sebagai
komponen esensial tiroksin dan kelenjar tiroid.
Floor
Sumber floor di antaranya adalah air, makanan laut, tanaman,
ikan dan makanan hasil ternak. Sedangkan fungsi floor di antaranya
adalah
1. Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi
2. Untuk mencegah karies gigi
Kebutuhan floor antara dari panas dan daerah kurang panas
berbeda.
Khlor
Sumber dari khlor di antaranya adalah garam, keju, ikan, udang,
bayam dan seledri. Sedangkan fungsi dari khlor diantaranya adalah :
1. Activator amylase dan pembentukan HCl lambung
2. Mengaktifkan enzim amylase dalam mulut untuk memecah pati.
3. Membantu menjaga tekanan osmotic
Zinc
Sumber utama Zinc adalah daging, unggas, telur, ikan, susu,
keju, hati, lembaga gandum, ragi, selada, roti dan kacang-kacangan.
Sedangkan fungsi Zinc di antaranya adalah :
1. Meningkatkan keaktifan enzim
2. Meningkatkan pertumbuhan
Jika
terjadi
defisiensi
maka
menyebabkan
kegagalan
Tembaga
Kobalt
Merupakan koostifuen vitamin B12 yang diperlukan bagi
perkembangan normal sel-sel darah merah. Sumber utamanya adalah
vitamin B12, B1, dan sayuran berdaun hijau. Kobalt mempunyai fungsi
untuk keseimbangan tubuh ruminansia.
III.
HORMON
Organisme multiseluler memerlukan mekanisme untuk komunikasi antar
sel agar dapat memberi respon dalam beradaptasi/ menyesuaikan diri dengan
lingkungan eksternal maupun internal yang selalu berubah-ubah. Oleh karena itu
dibutuhkan sistem endokrin dan susunan saraf untuk mengkomunikasikan berbagai
jaringan dan sel (Mutiara, 2004:1). Salah satu sistem komunikasi utama dalam
tubuh adalah hormon (Montgomery, Rex dkk. 1993:1138).
Berikut beberapa pengertian hormon menurut para ahli :
Hormon merupakan senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar yang sangat
rendah, yang mempunyai pengaruh pengatur pada metabolisme alat atau
jaringan spesifik. Hormon di sekresikan lansung ke dalam darah dengan jumlah
yang sangat kecil oleh sel khusus, sering dikelompokkan bersama dalam
struktur anatomik berbeda yang di sebut kelenjar endoktrin. Hormon-hormon di
angkut lewat darah ke jaringan spesifik yang di sebut jaringan sasaran, dimana
mereka melakukan pengaruh pengaturannya (Montgomery, Rex dkk.
1993:1139).
Hormon adalah zat organik yang di perlukan untuk kelanjutan hidup dan fungsi
normal tubuh, dimana zat itu dapat di buat oleh tubuh kita. Hormon hanya di
butuhkan dalam jumlah kecil, sehingga dapat di anggap sebagai pengatur
kimiawi untuk proses-proses vital yang berlansung dalam tubuh manusia.
Hormon di keluarkan oleh kelenjar-kelenjar endoktrin. (Gultom, Togu. 2001 :
119).
Hormon adalah suatu pesan kimia yang di sintesis pada sel-sel khusus dan di
transpor ke sel sasaran yang jauh letaknya melalui peredaran darah.
Kebanyakan hormon di sekresi lansung ke dalam sirkulasi darah. (Colby, S
Diane. 1999 : 263).
Dari penjelasan beberapa ahli mengenai hormon maka dapat disimpulkan
bahwa hormon adalah zat organik yang dibuat oleh tubuh (dikeluarkan oleh
kelenjar endokrin) dan dibutuhkan untuk tubuh. Hormon di sekresikan langsung ke
dalam darah dengan jumlah yang sangat kecil, sehingga dapat di anggap sebagai
pengatur kimiawi untuk proses-proses vital yang berlansung dalam tubuh manusia.
III. A
Hipotalamus
o Hormon pelepas-hormon luteinisasi/hormon stimulasi-folikel
(LHRH/FSHRH) memiliki fungsi Merangsang sekresi LH dan FSH
o Kortikotropin-releasing hormon (CRH) memiliki fungsi Merangsang
sekresi ACTH
o Thyrotropin-releasing hormon (TRH) memiliki fungsi Merangsang
sekresi TSH
o Hormon pelepas-somatotropin (SRH) memiliki fungsi Merangsang
sekresi SH
o Hormon pelepas-prolaktin (PRH) memiliki fungsi Merangsang sekresi
PRL
o Hormon pelepas-melanotropin (MRH) memiliki fungsi Merangsang
sekresi -MSH
o Somatostatin (SRIH) memiliki fungsi Menghalangi sekresi SH
o Hormon penghambat-pelepas laktin (PRIH) memiliki fungsi
Menghalangi sekresi PRH
o Hormon penghambat-pelepas melanotropin (MRIH) memiliki fungsi
Menghalangi sekresi -MSH
2.
Hipofisis
A.
Neurohipofisis
Oksitosin
Adenohipofisis
Pineal
Menghasilkan hormon melatonin , yang berfungsi untuk
merangsang pematangan organ reproduksi dan mengatur irama
sirkardian.
4.
Tiroid
o Hormon Tiroksin (T4), berfungsi untuk mengatur metabolisme
karbohidrat dan lemak
o Hormon Triodo (T3), berfungsi untuk sintesis protein
5.
Paratiroid
Menghasilkan Parathormon yang berfungsi untuk mengatur
kadar kalsium dan fosfat dalam darah.
6.
Timus
Menghasilkan hormon Timosin, yang berfungsi untuk
mematangkan limfosit T dengan cara menfagositosis benda asing.
7.
Pancreas
o Insulin
Kelenjar adrenal
o Mineralokortikoid
Mineralokortikoid menyebabkan absorpsi kembali natrium,
dan sampai taraf lebih kecil, meningkatkan ekskresi ion kalium dan
hidrogen.
o Glukokortikoid
Glukokortkoid mempunyai pengaruh terhadap metabolisme
protein, karbohidrat, dan lipid. Pengaruh ini termasuk peningkatan
katabolisme protein, lepasnya kalsium dari tulang sebagai akibat
dari hilangnya matriks osteoid (osteoporosis), pengaruh
antikekebalan dengan penurunan yang dihubungkan pada limfosit
dan lekosit eosinofil dalam sirkulasi, peningkatan glukoneogenesis,
dan perkuatan lipolisis. Kerja glukokortkoid yang lain adalah
menghambat produksi prostaglandin dalam jaringan tertentu.
9.
Gonad
o Testosteron
Fungsi hormon testosteron mempertahankan proses
pembentukan sperma dan menumbuhkan cirri-ciri kelainan
sekunder
o Estrogen
Fungsi hormon estrogen untuk mempertahankan
pembentukan ovum dan cirri-ciri kelainan sekunder.
o Progesteron
Fungsi hormon progesteron mengatur pembentukan
plasenta dan produksi air susu.
10.
Usus/ Gastrointestinal
o Gastrin
Gastrin memiliki fungsi utama yaitu merangsang sekresi
asam lambung dan enzim pankreas.
o Sekretin
Sekretin memiliki fungsi utama yaitu mengatur sekresi
eksokrin pankreas.
o Koleistokinin
Koleistokinin memiliki fungsi utama yaitu merangsang
sekresi enzim pencernaan.
o Glukagon usus
Glukagon usus memiliki fungsi utama yaitu memicu sekresi
insulin.
BAB III
PENUTUP
III. A KESIMPULAN
Vitamin adalah kelompok nutrien organik yang dibutuhkan dalam
jumlah kecil untuk berbagai fungsi biokimia dan umumnya tidak dapat disintesis
oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan. Menurut kelarutannya, vitamin
dibagi menjadi dua yaitu larut-lipid dan larut-air, namun tidak dalam keduanya.
Dalam peranannya, vitamin memiliki vungsi dan karakteristik tersendiri tergantung
dengan rumus molekulnya. Berikut adalah fungsi dan penyakit defisiensi vitamin
tertentu.
VITAMIN
PENYAKIT
FUNGSI
DEFISIENSI
ekspresi
gen
senja,
dan xeroftalmia;
Kalsiferol
Memelihara
kalsium;
meningkatkan mineralisasi
mineral
ekspresi
tulang; osteomalasia
gen
dan demineralisasi
diferensiasi sel
Tokoferol,
tokotrienol
Anti
oksidan
tulang
terutama
di Sangat
jarang
dalam
saraf
pembentukan Gangguan
Beta
karboksiglutamat
menakuinon
Tiamin
serius
Filokuinon;
matriks tulang
saraf
(beriberi)
pusat
(sindrom
WernickeKorsakoff)
Riboflavin
dan
reduksi;
gugus
di
sudut
flavoprotein
lidah,
dermatitis
seboroik
Piridoksin,
B6
piridoksal,
piridoksamin
B12
Kobalamin
dalam
satu-karbon
dan =
anemia
megaloblastik
dengan degenerasi
medula spinalis
Asam float
Koenzim
dalam
pemindahan Anemia
fragmen satu-karbon
megaloblastik
Biotin
dalam
glukoneogenesis
Asam
Askorbat
dalam
karbohidrat,
dermatitis
hidroksilasi Skorbut
antioksidan; penyembuhan
luka, berkurangnya
sementum
gigi,
perdarahan
subkutis
Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh
makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin. Kekurangan
atau kelebihan mineral dapat menyebabkan penyakit. Berdasarkan dari
kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok yaitu mineral makro dan
mineral mikro. Mineral diperlukan untuk fungsi normal pada sel tubuh. Tubuh
membutuhkan jumlah besar dari sodium, potasium, kalsium, magnesium, klorida,
dan fosfat. Mineral ini disebut makromineral. Namun tubuh membutuhkan sedikit
tembaga, florida, yodium, zat besi, selenium, dan seng.
Hormon adalah zat organik yang dibuat oleh tubuh (dikeluarkan oleh
kelenjar endokrin) dan dibutuhkan untuk tubuh. Hormon di sekresikan langsung ke
dalam darah dengan jumlah yang sangat kecil, sehingga dapat di anggap sebagai
pengatur kimiawi untuk proses-proses vital yang berlansung dalam tubuh manusia.
Berdasarkan tempat pembentukannya, hormon dibagi menjadi 10 macam yaitu pada
hipotalamus, hipofisis, pineal, tiroid, paratiroid, timus, pancreas, kelenjar adrenal,
gonad, dan usus/ gastrointestinal.
Daftar Rujukan