Anda di halaman 1dari 57

Nematoda

Presented by ANGGITA SAUSAN HANUN


01 、
Pengertian
Nematoda

02 、
Ciri,dan struktur tubuh
Nematoda
CONTENT
03 、Klasifikasi
Nematoda

04 、
Peranan
Nematoda
01
Pengertian Nematoda

PART ONE
Nematoda
Secara Umum Pengertian Nematoda adalah cacing
yang berbentuk bulat panjang (gilik) atau seperti
benang.

Secara istilah
Istilah Nematoda berasal dari bahasa
Yunani yang terdiri dari dua kata
yaitu nema yang berarti berenang
dan ode yang berarti seperti.
Nematoda
Nematoda merupakan heawn
banyak hidup bebas di
tripoplastik dan pseudoselomata
alam dan mempunyai daerah
Tempat hidup
Makanan Nematoda (berongga
penyebarantubuh
yangsemu).
luas, mulai daerah
Nematoda sebagai kutub yang dingin, padang pasir,
Nematoda hidup bebas dengan parasit sampai ke laut yang dalam.
memakan sampah organik, Nematoda hidup parasit pada
Nematoda sangat mudah ditemukan
bangkai, kotoran hewan, manusia ditemukan di
di laut, air tawar, air payau maupun
tanaman yang membusuk, sejumlah organ, seperti anus,
tanah.
ganggang, jamur, dan hewan usus halus, paru-paru, mata,
02
Ciri dan struktur tubuh
Penjelasan ciri,fungsi,dan struktur tubuh Nematoda

PART TWO
Ciri-ciri Nematoda
Berikut ciri-ciri Nematoda

1. Memiliki bentuk bulat 1. Dapat ditemukan di air 1. Bagian anterior atau 1. ukuran bervariasi
pajang ( gilik )atau tawar, air laut dan air daerah mulut tampak mulai dari air tawar
mirip dengan benang. payau serta tanah. simetru radial. dan darat berukuran
2. Hewan tripoblastik dan 2. Cacing betina lebih 2. Bentuk tubuh silindris kurang dari 1 mm,
pseudoselomata besar dari pada cacing atau bulat panjang sedangkan di laut
( berongga tubuh jantan. ( gilik ) dan tidak hidup mencapai 5 cm.
semu ). 3. Hidup parasit di bersegmen. 2. Terdapat di organ
3. Hidup bebas dengan hewan, manusia dan 3. Semakin kea rah seperti anus, usus
memakan sampah tumbuhan. posterior membentuk halus, pembuluh
organik, kotoran ujung yang meruncing. darah, pembuluh limfa,
Struktur Tubuh Nematoda
Pembahasan terbagi menjadi beberapa bagian

Sistem
Reproduksi

Sistem
pencernaan
makanan

Sistem saraf
Sistem ekskresi Sistem pernapasan

Sistem otot Sistem gerak


1. Sistem
Reproduksi
Dalam filum nematoda reproduksi selalu
dilakukan secara seksual. Umumnya
dioecious, dan jantan ditandai dengan ekor
berbentuk kait, berukuran lebih kecil dari
betina. Alat repoduksi jantan terdiri atas testis,
rongga vesika, seminalis, dan sebuah lubang
kelamin. Alat reprodusi betina terdiri atas
ovarium, receptacolom seminalis, uterus,
vagina, pulpa. Telur yang telah dibuahi akan
Pembuahan terjadi di dalam uterus, telur
yang telah dibuahi mendapat cangkang
yang tebal dan keras. Permukaan
cangkang dihiasi ukiran yang spesifik
untuk masing-masing spesies, hingga
bentuk telur dipakai untuk identifikasi
infeksi parasit dari pengamatan tinja
penderita.
Sistem reproduksi cacing betina terdiri dari
satu atau dua gulungan tubulus yang menyatu
membentuk suatu vagina yang bermuara
keluar melewati vulva. Vulva biasanya terletak
di bagian anterior tubuh. Ujung distal tubulus
tersebut diatas membentuk ovarium, bagian-
bagian selanjutnya adalah oviduk, dan sisanya
adalah uterus. Bagian anterior yang
berkelenjar dari uterus mempunyai aktifitas
metabolik dan sintetik yang tinggi. Lipida
Bentuk telur pada nematoda sangat
bervariasi. Kulit telur terdiri dari tiga lapis
pokok. Paling luar atau lapisan vitelinaadalah
submikroskopik dan kemungkinan berasal
dari oolema. Lapisan tersebut diselubungi
oleh lapisan uterina. Berikutnya adalah
lapisan kitinosa merupakan lapisan yang
paling jelas dan mengandung berbagai
macam jumlah kitin. Paling dalam
adalahlapisan lipida yang dibentuk paling
akhir, dan diduga bertanggung jawab
Pembelahan telur-telur Nematoda yaitu melalui
perkembangan embrio melalui beberapa stadia
yaitu :

1. Stadium morula, yang berbentuk ellipsoid.


2. Stadium blastula.
3. Stadium gastrula, dengan cara invaginasi
terbentuk stomodaeum,
dan embrio memanjang.
4. Stadium cacing muda yang berubah menjadi
Cacing jantan mempunyai organ
reproduksi yang juga merupakan
modifikasi dari gulungan tabung yang
panjang. Cacing nematoda biasanya
hanya mempunyai satu testis, yang
berada di ujung distal tabung yang
melanjutkan sebagai vas deferens dan
bersatu dengan ujung bawah usus pada
kloaka. Sebelum persatuan itu,
vasdeferens melebar membentuk
2. Sistem
Pencernaannematoda yang hidup bebas
Kebanyakan
karnivor dan memakan metazoa kecil,
termasuk jenis nematoda yang lain. Spesies
lain baik laut maupun air tawar adalah
phytophagus, memakan diatom, ganggang
dan jamur. Spesies terestrial merupakan
hama tanaman komersial. Ada pula spesies
laut, air tawar dan terestrial “deposit
feeder”, memakan lumpur dan
Nematoda yang bersifat parasit,
memperoleh makan dari hospesnya. Cara-
cara memperoleh makanan ini antara lain:

1. Dengan menghisap darah, contoh :


Ancylostoma.
2. Dengan merusak jaringan hospes,
contoh : Trichuris.
3. Dengan memakan atau menghisap sari-
sari makanan dalam intestinum hospes,
contoh : Ascaris.
Makanan masuk melalui mulut pharinx,
esopagus, usus halus, rekton pendek,
anus. Saluran pencernaan nematoda
berupa tabung sederhana terdiri dari
sel-sel yang tersusun dalam lapisan
tunggal. Mulut menuju ke kapsul bukalis
(tidak selalu ada), kemudian ke
esofagus yang berotot yang selanjutnya
ke usus. Tonjolan-tonjolan kecil
dinamakan mikrovilimelapisi permukaan
Anus terdapat hampir diujung
posterior cacing, dan sebuah
pelebaran yang dinamakan rektum
terletak tepat di anterior anus. Sel-
sel usus biasanya kaya akan
mitokondria, kompleks golgi,
ribosom, glikogen, protein, lipida,
dan retkulum endoplasmik. Sel- sel
kelenjar di daerah mulut dan anus
berfungsi mensintesis protein dan
3. Sistem Saraf
Lingkaran cincin syaraf mengelilingi
oesophagus merupakan otak, dan
berhubungan dengan enam benang
syaraf anterior yang pendek dan enam
benang syaraf posterior. Alat indera
pada nematoda adalah papila, setae dan
amphid. Setaeterdapat di kepala dan
seluruh permukaan tubuh. Amphid di
jumpai pada nematoda yang hidup
Amphid ialah lubang kutikula yang
buntu dan bercilia, berfungsi sebagai
chemoreceptor. Bentuk dari amphid
bermacam-macam karena itu di
gunakan untuk identifikasi. Banyak
nematoda yang mempunyai phasmid
pada bagian ekornya, yaitu sepasang
kelenjar uniseluler yang bermuara di
kedua sisi lateral tubuh cacing,
berfungsi sebagai chemoreseptor.
4. Sistem Eksresi

Alat ekskresi nematoda bukan


protonephridia, melainkan suatu sistem sel
kelenjar, dengan atau tanpa saluran yang
terletak pada anterior. Pseudecoelom terisi
hemolimpha yang mengandung berbagai
substansi yang terlarut didalamnya,
mungkin juga hasil-hasil excresi. Hasil
axcresi itu antara lain nitrogen sebagai
ammonia, asam urat, ureum, yang akan
Pada spesies laut biasanya terdapat
satu atau dua sel kelenjar yang besar,
tanpa saluran, terletak dekat pharinx
dan mempunyai sebuah lubang
ekskresi, disebut kelenjar renette.
Jenis lain mempunyai sistem kelenjar
dengan saluran, seperti bentuk huruf
H.
5. Sistem
Pernapasan
Nematoda tidak mempunyai organ
pernapasan yang spesial. Respirasi
dilakukan secara anaerob. Energi diperoleh
dengan cara mengubah glikogen menjadi
CO2 dan asam lemak yang di ekskresikan
melalui kutikula. Haemoglobin terjadi pada
cairan perivisceral beberapa parasitik
nematoda. Ini terbentuk dengan terang
oleh organisme, selama ini berbeda dari
6. Sistem Otot
Nematoda mempunyai dua macam otot :

1. Somatik (yang tidak mengkhusus) yang


terdiri dari satu lapis langsung di bawah
hipodermis.
2. Khusus, yang memiliki berbagai fungsi,
tergantung pada lokasinya, sebagai contoh
otot spikuler berguna untuk mengeluarkan
spikulum pada yang jantan.
Zona yang banyak berserabut
pada setiap ujung serabut otot
melekat pada hipodermis,
sedangkan ujung lain yang kurang
berserabut dari sel otot itu
dihubungkan dengan batang-
batang syaraf dorsal maupun
ventral, yang akan memberi
stimulasi motor kepada otot-otot
tersebut.
Bagian yang non kontraktil dari otot
somatik bertindak sebagai penyimpan
glikogen. Diantara lapisan otot dan
saluran pencernaan terdapat rongga
tubuh yang dikenal sebagai
pseudoselom, yang berfungsi sebagai
kerangka hidrostatik.
7. Sistem Gerak

Gerak pada Nematoda disebabkan oleh


adanya otot-otot yang terdapat pada
dinding tubuh. Otot-otot itu terletak
diantara tali epidermal, dan membujur
sepanjang tubuh. Otot-otot itu terbagi
menjadi empat kuadran, dua kuadran
terletak pada sisi dorsal, dan yang lain
pada sisi ventral. Kontraksi dan relaksasi
daari otot-otot menyebabkan tubuh cacing
03
Klasifikasi Nematoda

PART THREE
Klasifikasi
Nematoda terbagi
menjadi
1. 2 yaitu:
Adenophorea
Phasmid tidak ada,
amphid besar,
kebanyakan hidup
2. Secernentea
bebas.
Secernentea disebut dengan
phasmida, karena terdapat
anggota spesiesnya memiliki
phasmid. Banyak anggota kelas
hidup dalam tubuh vertebrata,
Klasifikasi dan spesies
Nematoda Onchorcerca
Volvulus
Secernentea
Ascaris Cromadorida
Lumbricoides Adenophorea
Secernentea

Ancylostoma
Enoploidea
Duodenale Adenophorea
Secernentea

Oxyuris Dorylamoidea
Vernicularis Adenophorea
Secernentea

Wuchereria
Bancrofri
Secernentea
1. Cromadorida
Hidup bebas, amphid spiral dan melingkar,
kantung oesophagus terbagi menjadi tiga
bagian, hidupnya di laut dan air tawar.
Kebanyakan hidup di laut, bersifat aquatis,
cuticula halus atau tersusun dalam cincin-
cincin, capsula buccalis dilengkapi dengan
gigi-gigi dan pharynx ujung posteriornya
membesar.
2. Enoploidea
Pada Enoploidea tidak ada cincin-cincin
cuticula, tetapi cuticula halus, seringkali
dilengkapi dengan bulu-bulu kaku. Pada
bagian ujung anterior terdapat 6
papillae labiales, 10 atau 12 bulu-bulu
kaku di dalam 1 atau 2 gelang-gelang
atau lingkaran, sepasang celah cephal,
dan amphid berbentuk cyathiform,
hidup bebas di laut. Oeshophagus
terbagi menjadi dua bagian, amphid
3. Dorylamoidea
Dorylamoidea umumnya hidup
di dalam tanah dan air tawar,
cuticula halus, tanpa bulu-bulu
kaku, ujung anterior dengan 2
lingkaran papillae yang
masing-masing terdiri atas 6
dan 10 papillae, amphid
cyathiform, pharynx bersifat
muscular dan jarang bagian
posteriornya membesar.
1. Ascaris Lumbricoides ( Cacing Perut
)

Ascaris lumbricoides ialah parasit usus


halus manusia yang menyebabkan
penyakit askariasis. Infeksi cacing perut
menyebabkan penderita mengalami
kekurangan gizi, tubuh pada bagian
anterior cacing memiliki mulut yang
dengan dikelilingi tiga bibir dan gigi-gigi
kecil. Cacing betina memiliki ukuran
Cacing jantan berukuran panjang sekitar 15-31
dengan diameter 2-4 mm, bagian ekor runcing
melengkung dan di bagian anus terdapat
spikula yang berbentuk kait untuk
memasukkan sperma ke tubuh betina.Setelah
terjadi perkawinan cacing betina menghasilkan
telur, telur kemudian keluar bersama tinja.
Telur mengandung embrio terletan bersama-
sama dengan makanan yang tekontaminasi.
Didalam usus inang telur menetas menjadi
larva. Larva selanjutnya menembus dinding
2. Ancylostoma Duodenale ( Cacing
Tambang )
Anylostoma duodenale disebut cacing
tambang karena sering ditemukan di
daerah pertambangan, misalnya di Afrika.
Spesies cacing tambang di Amerika yaitu
Necator americanus. Cacing yang hidup
parasit di usus halus manusia dan
menghisap darah sehingga dapat
menyebabkan anemia bagi penderita
ankilostomiasis. Cacing tambang dewasa
Diujung anterior cacing terdapat mulut
yang dilengkapi 1-4 pasang gigi kitin
untuk mencengkram dinding usus
inang.setelah terjadi perkawinan, cacing
betina menghasilkan telur. Telur keluar
bersama feses ( tinja ) penderita.
Ditempat yang becek telur menetas dan
menghasilkan larva. Larva masuk ke
tubuh manusia dari pori-pori telapak
kaki. Larva mengikuti aliran darah
menuju jantung, paru-paru, faring dan
3. Oxyuris Vernicularis ( Cacing
Kremi )
Oxiyuris vermicularis atau Enterobius
vermicularis ( cacing kremi ) berukuran 10-
15. Cacing yang hidup di usus besar
manusia khususnya pada anak-anak.
Cacing dewasa betina menujua ke dubur
pada malah hari untuk bertelur dan
mengeluarkan suatu zat yang
menyebabkan rasa gatal. Rasa gatal
menyebabkan penderita menggaruknya
4. Wuchereria Bancrofri ( Cacing
Filaria atau Cacing Rambut )
Wuchereria bancrofri yang hidup parasit
di kelenjar getah bening ( limfa ). Cacing
menyebabkan penyakit kaki gajah
( elephantiasis ) atau filariasis. Cacing
dewasa berdiameter 0.3 mm. cacing
betina berukuran panjang 8 cm dan
jantan berukuran panjang 4 cm.setelah
terjadi perkawinan cacing betina
Bila nyamuk perantara ( Culex, Anopheles
Mansonia atau Aedes ) menggigit di
malam hari, microfilaria bersama darah
masuk ke perut nyamuk. Microfilaria
menembus dinding usus nyamuk menuju
ke otot toraks dan betmetamorfosis.
Setelah mencapai ukuran 1.4 mm,
microfilaria pindah ke belalai nyamuk dan
siap ditularkan ke orang lain. Cacing akan
menggulung ke kelenjar limfa dan tumbuh
hinffa dewasa. Cacing dewasa yang
5. Onchorcerca Volvulus

Onchorcea vovulus merupakan


cacing mikroskopiss penyebab
onchocerciasis ( river blindness )
yang mengakibatkan kebutaan.
Vector pembawa ialah lalat kecil
penghisap darah black fly
( simulium ). Cacing banyak terdapat
di Afrika dan Amerika Selatan.
04
Peranan Nematoda

PART FOUR
Peranan Nematoda

Pada umumnya Nematoda merugikan


karena hidup parasit dan dapat
menyebabkan berbagai penyakit pada
manusia dan tumbuhan. Contohnya
Globodera Rostochiensis yang menjadi
parasit pada tanaman kentang dan tomat
dan sebagai vector dari virus sebagian
tanaman pertanian. Tetapi ada juga
Caenorhabditis elegan merupajan
Nematoda yang hidup bebas di tanah,
telah lama digunakan sebagai organisme
model untuk penelitian mengenai
perkembangan hewan, termasuk
perkembangan saraf, karena mudah
dikembangbiakan dan mudah dianalisis
struktur genetiknya. NASA bahkan
menggunakan Caenorhabditis elegans
untuk meneliti dampak dari gravitasi nol
pada perkembangan otot dan fisiologinya
JAZZAKUMULLAHU
KHAIRAN

Anda mungkin juga menyukai