Anda di halaman 1dari 21

TREMATODA

DRH.HISWANI,M.KES
DEP.EPID FKM-USU
TREMATODA

 Adalah cacing yang termasuk dalam kelas


trematoda mempuyai bentuk umum seperti daun
dengan tubuh yang tidak mempunyai segmen-
segmen.
 Cacing dewasa mempunyai mempunyai alat isap
mulut (oral sucker) yg terdapat didaerah kepala,
ventral sucker(acetabulum) terdapat didaerah
perut.
 Bersifat hemafrodit. Kecuali cacing Schistosoma
yang memiliki alat kelamin terpisah.
Lanjutan
 Seperti halnya dengan Cestoda cacing2
dalam kelompok trematoda tidak
mempunyai rongga tubuh (body cavity)
 Tetapi pada kelas trematoda telah
mempunyai alat pencernaan merkipun blm
sempurna krn tdk terdapat anus.
 Ciri khas trematoda terdapat sistem
ekskretori yg bentuk khas untk tiap2spesies
Lanjutan
 Sistem ekskretori ini disebut flame cell.
 Alat reproduksi kelas ini sudah
sempurna.bersifat oviparus dengan telur
mempunyai operkulum, kecuali pada genus
Schistosoma telur hanya dapat tumbuh
menjadi larva apabila berada dalam air.
Siklus Hidup
 Selain pada manusia, pada umumnya
berbagai jenis mammalia dapat bertindak
sebagai hospes definitif.
 Hospes perantara melalui keong, siput,
moluska, ikan ketam, tumbuh-tumbuhan
air,dll.
 Cacing dewasa hidup dalam hospes
defenitif dan mengadakan reproduksi.
Lanjutan
 Telur diproduksi oleh cacing betina akan
keluar bersama tinja atau urine penderita dan
bila masuk kedalam air berkembang menjadi
larva mirasidium. Kemudian masuk dalam
tubuh siput berkembang menjadi
sporokista(sporocyst), kemudia tumbuh
menjadi redia selanjutnya menjadi serkaria.
 Lepas dari tubuh keong menjadi metaserkaria
berenang didalam air dam msk dalam tubuh
manusia atau hospes defenitif lainnya dan
berkembang menjadi cacing dewasa.
CARA INFEKSI
 Dapat terjadi beberapa macam pada
Schistosoma, stadium infektifnya adalah serkaria
yang memasuki tubuh manusia secara aktif
dengan menembus kulit yang tidak terlindungi
pada wktu berada didalam air yang mengandung
larva infektif.
 Pada trematoda lainnya infeksi terjadi oleh karena
masuknya metaserkaria sebagai stadium infektif
kedalam mulut bersama makanan.
Lanjutan
 Misalnya pada infeksi dengan (Fasiola
hepatica dan Fasiolapsis buski), ikan air
tawar pada infeksi dengan Clonorchis
sinesis, Heterophyes dan Metagonimus
yokogawai, bersama ketam pada infeksi
Paragonimus westermani.
Tempat hidup trematoda
 Didalam tubuh manusia, maka dilakukan
pengelompokkan yaitu trematoda usus
(intestinal trematoda) Trematoda hati(liver
flukes atau hepatic trematodes), trematoda
paru (lung flukes) dan trematoda darah
(blood trematodes atau blood flukes).
Yang termasuk Trematoda Usus
 Adalah Faciolalopsis buski, Heterophyes
heterophyesdan Metagonium kogawai yang
hidup didalam usus halus manusia dan
hospes definitif lainnya.
 Pada cacing Clonorchis sinensis, opitorchis
felineus, opistorchis viverrini dan fasiola
hepatica termasuk kedalam golongan
trematoda hati.
Lanjutan
 Cacing paragonimus westermani termasuk
trematoda paru yang menjadi parasit pada
manusia
 Cacaing Schistosoma hematobium,
Schistosoma mansoni dan Schistosoma
japonicum merupakan trematoda darah
yang menjadi masah besar pada
kesehatan manusia.
CIRI-CIRI UMUM TREMATODA
 Brbentuk daun, tidak bersegmen.
 Ukuran 1 mm sampai beberapa cm.
 Mempunyai oral sucker dan ventral sucker.
 Semua hermafrodit, kecuali Schistosoma.
 Tidak mempunyai rongga tubuh.
 Alat percernaan tidak lengkap, tdk mempunyai
anus.
 Oviparus, telur hanya berkembang di air. Semua
telur mempuyai operculum kecuali Schistosoma.
Larva Trematoda
 Mirasidium: didalam air, keluar dari telur.
 Sporokista, redio,serkaria: didalam tubuh
moluska.
 Serkaria: juga terdapat bebas di air
sesudah ke luar dari tubuh siput.
 Metaserkaria: terdapat didalam hospes
perantara kedua.
TREMATODA USUS
 Fasciolopsis buski

 Heterophyes heteropyes

 Metagonimus yokogawai

 Echinostoma spp
MORFOLOGI
 Ukuran Cacing Dewasa:
 Fasciolopsis buski -20-70mm x 8-20 mm
 Heterophyes heterophyes 1,3mmx0,5mm
 Metagonimus yokogawai 2mmx0,5mm
 Echinostoma spp 15mmx3,5mm
 Sucker: Ukuran ventral lebih besar dari pada oral
sucker.
 Heterophyes mempunyai genital sucker.
 Kepala tdk mempunyai kerucut(cephalic cone)
Telur mempunyai operkulum
 Ukuran telur:
 Fasciolopsis buski 135x85 mikron
 Heterophyes 29x16 mikron
 Metagonimus 27x 16 mikron
 Echinostoma 137x75
 Pada heterophyes dan metagonimus telur sudah
mengandung embrio.
 Pada Fasciolopsis dan Echinostoma belum
berembrio
PATOGENESIS
 Fasciolopsis buski: terjadi peradangan,
ulserasi, abses usus.
 Heterofiasis dan metagonimiasis: iritasi
usus granuloma organ.
 Ekinostomiasis: iritasi sampai ulkus pada
mukosa usus.
DIAGNOSIS PASTI
 Ditemukan telur cacing atau cacing dewasa
pada tinja penderita atau kadang-kadang
pada fasciolopsiasis ditemukan cacing
dewasa pada muntahan penderita.
PENGOBATAN
 Prazikuantel

 Tetrakloretilen
PENCENGAHAN
 Memasak ikan dengan sempurna
 Memhingdari keong, sebagai sumber
penulan
 dll
SELESAI

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai