Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Keperawatan Klinik Manajemen Keperawatan Pada
Prodi Sarjana Terapan
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
Rusmini, S.Kep.Ns.,MM
NIP. 197010161989032001
Kepala Ruangan
Pembimbing Lahan
Dalam penyusunan laporan ini, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai
pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama laporan ini, diantaranya:
1. Bapak Lalu Martawang., SE., M. Si selaku Direktur RSUD Provinsi NTB yang telah
memberikan izin dan kesempatan kepada kami Mahasiswa/I Poltekkes Mataram untuk
melakukan praktek Manajemen Keperawatan.
2. Bapak H. Awan Dramawan, S.Pd., M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Mataram yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam melaksanakan Praktik
Manajemen Keperawatan di Ruang Gili Gede RSUD Provinsi NTB
3. Ibu Rusmini, S.Kep., Ns., MM., selaku Pembimbing Akademik 1 yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan, koreksi serta saran sehingga laporan
Manajemen Keperawatan ini dapat terselesaikan.
4. Ibu Desty Emilyani, M.Kep. selaku Pembimbing Akademik 2 yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan, koreksi serta saran sehingga laporan Manajemen
Keperawatan ini dapat terselesaikan.
5. Ibu Ns. Siti Rahmah, S.Kep. selaku Kepala Ruangan dan Pembimbing Lahan yang
telah memberikan bimbingan, pengarahan, koreksi, serta saran sehingga Laporan
Manajemen Keperawatan ini dapat terselesaikan.
6. Ibu Ns. Baiq Linda Agustina,S Kep. selaku Pembimbing Lahan yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, koreksi, serta saran sehingga Laporan Manajemen
Kepreawatan ini dapat terselesaikan.
7. Perawat ruangan yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan, koreksi serta
saran sehingga Laporan Manajemen Keperawatan ini dapat terselesaikan.
8. Tim medis lain seperti Dokter, Ahli Gizi, dan Apoteker yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan, koreksi serta saran sehingga Laporan Manajemen
keperawatan ini dapat terselesaikan.
9. Seluruh anggota kelompok yang sudah saling bahu membahu demi terlaksananya tugas
praktik yang kami kerjakan ini.
10. Pasien di Ruang Gili Gede yng telah mendukung dan berpartisipasi dalam praktik
Manajemen Keperawatan
Akhirnya kami berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi ruang Gili Gede Provinsi
NTB sebagai bahan evaluasi dalam hal Manajemen, maupun seluruh civitas akademika
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Mataram Jurusan Keperawatan Program
Pendidikan Sarjana Terapan.
Kelompok II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hal utama dalam industri jasa kesehatan yaitu pelayanan kesehatan. Peningkatan
pengetahuan masyarakat mengenai dunia kesehatan seiring dengan perkembangan dunia
kesehatan. Setiap rumah sakit bertanggung gugat terhadap penerima jasa pelayanan
kesehatan. Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan bentuk pelayanan yang
diberikan kepada klien oleh suatu tim multi disiplin termasuk tim keperawatan.
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional berupa pemenuhan kebutuhan dasar
yang diberikan kepada individu yang sehat maupun sakit yang mengalamí gangguan
fisik, psikis, dan sosial agar dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal. Bentuk
pemenuhan kebutuhan dasar dapat berupa meningkatkan kemampuan yang ada pada
individu, mencegah, memperbaiki, dan melakukan rehabilitasi dari suatu keadaan yang
dipersepsikan sakit oleh individu (Nursalam, 2008).Pelayanan keperawatan yang
berkualitas sesuai visi dan misi rumah sakit maka diperlukan manajemen keperawatan
yang baik. Manajemen keperawatan merupakan suatu proses menyelesaikansuatu
pekerjaan melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dengan
menggunakan sumber daya secara efektif, efisien, dan rasional dalam memberikan
pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif pada individu, keluarga, dan
masyarakat, baik yang sakit maupun yang sehat melalui proses keperawatan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Asmuji, 2014).
Menurut Gilles (1996) dalam Kuntoro (2010) manajemen didefinisikan sebagai
suatu proses dalam menyelesaikan pekaryaan melalui orang lain, sedangkan manajemen
keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan secara professional. Manajer keperawatan dituntut
untuk merencanakan, mengorganisasian, memimpin, dan mengevaluasi sarana dan
prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang seefektif dan
seefisien mungkin bagi individu, keluarga, dan masyarakat.
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai
fenomena yang harus direspon oleh perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif
dengan pengelolaan keperawatan dan langkah-langkah konkret dalam pelaksanaannya.
Manajemen Keperawatan di Indonesia di masa depan perlu mendapatkan prioritas utama
dalam pengembangan. Hal ini bekaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global
bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional
dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi di Indonesia (Gilles (1996) dalam
Kuntoro (2010)).
Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB merupakan salah satu penyelenggara
pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian, yang bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan dan senatiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat. Agar dapat
terlaksana tujuan tersebut maka rumah sakit perlu didukung dengan adanya organisasi
yang mantap dan manajemen yang baik dengan berorientasi pada mutu pelayanan bagi
masyarakat.
Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, dituntut untuk
memiliki kemampuan manajerial yang tangguh sehingga pelayanan yang diberikan
mampu memuaskan kebutuhan klien. Kemampuan manajerial yang dimiliki perawat
dapat dicapai melalui banyak cara. Salah satu cara untuk dapat meningkatkan
keterampilan manajerial yang handal selain didapatkan di bangku kuliah juga harus
melalui pembelajaran di lahan praktik. Mahasiswa Program Sarjana Terapan Politeknik
Kesehatan Mataram Kemenkes RI dituntut untuk dapat mengaplikasikan langsung
pengetahuan manajerialnya di Ruang Gili Gede dengan arahan dari pembimbing lahan
maupun dari pembimbing akademik. Dengan adanya praktik tersebut diharapkan
mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapat dan mengelola ruang perawatan
dengan pendekatan proses manajemen.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan praktik Manajemen Keperawatan selama 2 minggu di Ruang
Gili Gede mahasiswa diharapkan mampu menerapkan prinsip-prinsip manajemen
keperawatan metode Primer Modifikasi dalam melaksanakan Model Asuhan
Keperawatan Profesional (MAKP) di tatanan rumah sakit.
2. Tujuan Khusus
E. Praktikan
Mahasiswa Program Studi Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Mataram Kelompok II :
1. Ayu Aprilia Az Zahra (NIM. P07120419005)
2. Baiq Qorin Maulida (NIM. P07120419007)
3. Diana Lestari (NIM. P07120419008)
4. Ema Marlia Putri (NIM. P07120419009)
5. Muhaepi Asmania (NIM. P07120419017)
6. Nahnu Ristina Martiana (NIM. P07120419018)
7. Ni Luh Nyoman Tri Indah Wati (NIM. P07120419019)
8. Nikmatul Aulia (NIM. P07120419020)
9. Nurjumiati Badli (NIM. P07120419022)
10. Rizkanu Arshiutama (NIM. P07120419026)
11. Silka Islamiyati (NIM. P07120419028)
12. Sonya Aprili Mulyanti (NIM. P07120419029)
13. Suci Islamiaty S. Malik (NIM. P07120419030)
14. Susilawati (NIM. P07120419031)
15. Tifa Desyana Putri (NIM. P07120419032)
16. Zulpia Saputri (NIM. P07120419036)
BAB II
PEMBAHASAN
Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakn salah satu
unit penyelenggaraan pelayanan kesehatan milik pemerintah Provinsi NTB.Tanggal
05 November 1969 merupakan hari yang sangat bersejarah dimana status pengelolaan
RS yang semula berada dibawah pemerintah Kabupaten Lombok Barat diubah
menjadi milik dan pengelolaannya dibawah Pemerintahan Daaerah Nusa Tenggara
Barat.
Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan informasi,serta sistem informasi
manajeman rumah sakit,RSUD Prov. NTB mencoba untuk terus berinovasi
memberikan kemudahan dengan sentuhan IT pada seluruh kegiatan dirumah sakit.
B. Falsafah Visi, Misi dan Tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Prov. NTB
1. Visi
Menjadi rumah sakit rujukan yang yang unggul dalam Pelayanan Pendidikan &
Penelitian di Indonesia Timur
2. Misi
1) Meningkatkan kelancaran dan ketepatan pelayanan kedokteran yang profesional
selaras dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran.
2) Meningkatkan kelancaran dan kemudahan pelayanan asuhan keperawatan yang
komprehseif.
3) Mendorong kelancaran dan ketertiban administrasi ketatausahaan yang paripurna.
4) Mengoptimalkan kemampuan dan kemandirian pengelolaan keuangan.
5) Memantapkan keterpaduan dan keseimbangan pernecanaan program.
6) Mengembangkan ketersediaan,kemampuan dan keteranpilan tenaga Medis/Non
Medis.
7) Meningkatkan ketersediaan dan keakuratan data hasil penelitian.
3. Tujuan
Membantu Gubernur dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan, melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna
dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara
serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dan
melaksanakan upaya rujukan kesehatanserta penyelenggaraan pendidikan, pelatihan,
penelitian dan pengembangan kesehatan, dan melaksanakan pelayanan bermutu
sesuai standar pelayanan rumah sakit Kelas B Pendidikan.
4. Fungsi:
1. Penyelenggaraan pelayanan medis
2. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis
3. Penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan
4. Penyelenggaraan pelayanan rujukan
5. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan
6. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan calon dokter dan tenaga kesehatan
lainnya
7. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan
5. Motto
1) Tulus
Benar-benar keluar dari pintu hati yang suci,jujur,tidak pura-pura,bersih hati.
2) Santun
Sabar,tenang sopan,halus,baik budi bahasa dan tingkah lakunya,penuh rasa belas
kasihan,suka menolong.
C. Pengkajian Manajemen di Ruang Gili Gede
1. MI (MAN) Ketenagaan di Ruang Gili Gede
a. Struktur Organisasi
DIREKTUR
KEPALA RUANGAN
RR.SINTA HETI Hs, Suhaenah,S.Kep
Interpretasi :
Berdasarkan tingkat pendidikan perawat di Ruang Gili Gede kualifikasi
terbanyak yaitu S.1 Keperawatan + Ners sebanyak 27 orang.
c. Tenaga Non-Keperawatan
No Klasifikasi Jumlah
1 Ahli gizi 2
2 Cleaning service 6
3 Apoteker 2
4 Asisten Apoteker 1
5 Billing 2
6 Transporter 3
TOTAL 16
Sumber : Data Primer 2022
Interpretasi :
Jumlah tenaga Non-Keperawatan di Ruang Gili Gede telah mencukupi
kebutuhan ruangan.
d. Tenaga Medis
No Klasifikasi Jumlah
1 Dokter jaga 4
2 MPP -
TOTAL 4
Sumber : Data Primer 2022
Interpretasi :
Jumlah dokter jaga di Ruang Gili Gede telah mencukupi kebutuhan ruangan.
Dinas
Tenaga Pagi Siang Malam Libur
Kepala Ruangan 1 - - -
Perawat Primer 8 - - -
Perawat Associate 14 6 7 13
Ahli Gizi 2 - - -
Administrasi 2 - - -
Transporter 3 - - -
Sumber : Data Primer 2022
Interpretasi :
Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa pembagian dinas di Ruang Gili
Gede terdiri dari dinas pagi yang bertugas adalah kepala ruangan, perawat
primer, perawat associate, ahli gizi, adminitrasi dan transporter. Untuk dinas
siang yang bertugas bbbbadalah 6 perawat associate. Untuk dinas malam yang
bertugas adalah 7 perawat associate. Sedangkan untuk perawat yang libur
sebanyak 13 orang dalam sehari.
f. Pegawai Keperawatan Ruang Gili Gede
Interpretasi :
No Klasifikasi Jumlah
1 PNS 9
2 Non-PNS 30
3 THL 6
Jumlah 45
Interpretasi :
Jumlah ketenagaan PNS di Ruang Gili Gede sebanya 9 orang, Non-PNS
sebanyak 30 orang, dan THL sebanyak 6 orang.
h. Pengaturan Ketenagaan
Untuk mengetahui jumlah tenaga yang dibutuhkan ruangan Gili Gede
menggunakan perhitungan kebutuhan tenaga kerja metode Gillies (Nursalam,
2016).
Jumlah Klasifikasi
Klien Minimal Parsial Total
P S M P S M P S M
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,14 0,54 0,30 0,20 0,72 0,60 0,40
3 0,15 0,42 0,21 0,81 0,45 0,30 1,08 0,90 0,60
Interpretasi :
i. Alur Pasien Masuk Ruang Gili Gede
Admisi
PASIEN PULANG
Pada tabel alat kesehatan, tidak ada alat kesehatan yang tidak memenuhi standar
2) Non Alkes
Dari ruangan Gili Gede ini untuk non alkes sudah terpenuhi tidak terdapat kesenjangan
STANDAR ALAT KESEHATAN (ALKES)
No
Nama Barang Rasio Pasien : Alat
.
2. Stetoskop 2/ ruangan
5. Masker O2 2/ ruangan
7. Termometer 5/ ruangan
1 Seprei 1:2
5 Washlap 1:5
8 Meja pasien 1/ 1
FORMULA X 100%
FORMULA X 100%
NO VARIABEL TANGGAL
. 2 3 4 TOTAL
1. Jumlah kejadian decubitus 0
2. Jumlah pasien beresiko tinggi 51
terjadi decubitus
Kejadian Dekubitus : X 100% = 0%
i. Kejadian pasien jatuh
j. Medical eror
Formula
Angka KTD/Sentinel dalam pemberian obat
Angka KNC dalam pemberian obat
KTD 2-4 september 2022
6. M6 (Marketing)
Pemasaran lebih dari fungsi bisnis lainnya, berhubungan dengan pelanggan,
yaitu suatu proses di mana sebuah perusahaan akan menciptakan suatu nilai bagi para
pelanggannya dan membangun suatu hubungan yang kuat dengan pelanggannya
dengan satu tujuan agar dapat menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.
Dua sasaran pemasaran yaitu agar bisa menarik pelanggan baru dengan menjanjikan
keunggulan nilai serta dapat menjaga serta menumbuhkan pelanggan yang ada dengan
memberikan kepuasan (Kotler & Amstrong, 2008).
Suksesnya sebuah program pemasaran, terutama tergantung pada derajat
perpaduan antara lingkungan eksternal dan kemampuan internal organisasi
perusahaan. Dengan demikian program pemasaran sebagai suatu proses memadukan
dan khususnya penting di dalam konteks pelayanan (Wijono, 2000)
Sebuah program pemasaran tentunya bisa dibuat dan diturunkan dari strategi
pemasaran yang termuat dalam rencana strategis jangka menengah dan panjang
rumah sakit. Rumah sakit bisa merancang sebuah bauran pemasaran yang
terintegrasi untuk seluruh pelayanan rumah sakit. Perawat mengatakan terdapat
lembar leaflet dan poster sebagai media promosi di ruangan Gili Gede yang ditempel
dibagian Nurse Station.
Pegawai perawat rumah sakit umum provinsi NTB ruang Gili Gede
mendapatkan pendapatan dari jasa pelayanan medik seperti jasa pelayanan BPJS,
dan umum. Tidak ada perbedaan gaji perawat antara tingkat pendidikannya. Namun
terdapat perbedaan pendapatan berdasarkan jabatannya. Tidak ada di laksananakan
usaha operasi ruangan. Tidak ada Rencana Anggaran Belanja (RAB) di ruangan Gili
Gede. Untuk menghemat pengeluaran, perawat menggunakan kembali instrumen
medis dengan re-use. Semua pengeluaran dan kebutuhan untuk ruangan Gili Gede di
biayai oleh institusi.
1) Pelayanan (product) = Kelas 3
2) Tempat (place)
Gambaran umum ruang Gili Gede merupakan bagian dari ruang perawatan
kelas III di IRNA RSUD Provinsi NTB, terletak di atas ruangan Gili Nanggu
dan di samping ruangan Otak Kokok.
3) Promosi (promotion)
Terdapat media promosi ruangan Gili Gede seperti media leaflet, dan poster.
BAB III
PERMASALAHAN DAN RENCANA KEGIATAN
A. Permasalahan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam analisa S.W.O.T menurut Nursalam dalam buku Manajemen Keperawatan edisi 5. Pengisian item
internal factors (IFAS) dan eksternal faktor (EFAS).Cara pengisan IFAS dan EFAS disesuaikan dengan komponen yang ada dalam
pengumpulan data (bisa merujuk pada data fokus dan contoh pengumpulan data pada bagian lain didalam buku ini). Data tersebut dibagi
menjadi 2, yaitu IFAS yang meliputi aspek kelemahan (weakness) dan kekuatan (strength) dan EFAS yang meliputi aspek peluang
(Opportunity) dan ancaman (threatened).
No Masalah Strength Weakness Opportunity Threatend
1. Man (M1) 1. Tenaga perawat 1. Tenaga perawat 1. Adanya mahasiswa 1. Makin tingginya
a. S.1 Kep+Ners = 27 sebanyak 45 Sarjana Terapan kesadaran
orang orang. Keperawatan yang masyarakat akan
b. Diploma III 2. Berdasarkan hasil sedang berpraktik di pentingnya
Keperawatan = 13 orang penghitungan ruang Gili Gede kesehatan.
Jumlah perawat = 40 dengan 2. Adanya kerja sama 2. Persaingan antar
orang menggunakan antara mahasiswa rumah sakit yang
c. Tenaga Non rumus Douglas Sarjana Terapan dan semakin ketat.
Keperawatan pada tanggal 2 perawat ruangan. 3. Tuntutan tinggi
1) Ahli Gizi = 2 orang September 3. Adanya kerja sama oleh masyarakat
2) Apoteker = 2 orang didapatkan hasil antara institusi untuk
3) Asisten Apoteker = 1 total keseluruhan Poltekkes Mataram mendapatkan
orang rata-rata pelayanan
4) Cleaning Service = 6 keseluruhan dengan Rumah Sakit kesehatan lebih
orang perawat per hari Adanya program skill lab profesional
5) Billing = 2 orang. dibulatkan dan seminar
6) Transporter = 3 menjadi 41.
orang
2 Material (M2) 1. Kapasitas tempat tidur 60 1. Tidak ada ruangan 1. Kebijakan 1. Kesenjangan
bed. kepala ruangan pemerintah untuk antara jumlah
2. Fasilitas setiap ruangan secara khusus menambah sarana pasien dengan
pasien sebagian besar namun bila kepala dan prasarana peralatan yang
tercukupi ruangan datang rumah sakit ada.
3. Tata letak ruangan untuk bergabung di 2. Adanya 2. Makin tinggi
pasien strategis sehingga ruang jaga kesempatan untuk kesadaran
memudahkan akses untuk perawat mengganti alat-alat masyarakat
pasien 2. Penggantian alat yang tidak layak akan
4. Fasilitas, sarana dan yang rusak harus pakai pentingnya
prasarana menunjang menunggu 3. Adanya dukungan kesehatan.
pemberian pelayanan pengadaan dari terkait rencana 3. Adanya
kesehatan, buku timbang rumah sakit yang pengadaan sarana keluhan/tuntuta
terima, buku monev gizi, waktunya tidak prasarana rumah n dari
buku tanda – tanda vital, menentu sehingga sakit masyarakat
buku register, buku protap sementara itu untuk
tindakan pelayanan medis harus meminjam melengkapi
dan non medis, staf medis dari ruangan lain sarana dan
fungsional RSUD Provinsi 3. Manajemen prasarana.
NTB, dan buku Protap pendataan
Keperawatan Nurse station inventaris ruangan
terletak di depan ruangan, masih kurang
sehingga memudahkan detail sehingga
komunikasi dan kerjasama ada alat yang
perawat serta memudahkan masuk pendataan
dalam pemberian asuhan 4. Kurangnya
keperawatan di setiap ruang kemampuan
pasien rumah sakit untuk
5. Penggantian alat tenun memenuhi
dilakukan setiap hari. kebutuhan alat
sesuai standar
Timbang 1. Adanya laporan jaga setiap 1. Timbang terima sudah 1. Adanya mahasiswa 1. Meningkatnya
terima shift, timbang terima (Hand dilakukan tetapi masih profesi ners yang kesadaran
over) sudah merupakan belum lengkap sedang praktisi masyarakat
kegiatan rutin dilakukan. manajemen tentang tanggung
2. Adanya kemampuan keperawatan. jawab dan
perawat untuk melakukan 2. Adanya kerja sama tanggung gugat
timbang terima yang baik antara perawat sebagai
mahasiswa Sarjana pemberi asuhan
Keperawatan dengan keperawatan.
perawat ruangan
Discharge 1. Discharge planning 1. Pemanfaatan media 1. Adanya mahasiswa 1. Persaingan antar
planning dilakukan kepada setiap dan kelengkapan Sarjana Terapan yang rumah sakit yang
pasien. informasi belum di sedang praktisi semakin ketat.
2. Adanya kartu kontrol untuk lakukan secara manajemen
berobat pasien lanjut maksimal pada keperawatan.
3. Perawat memberikan pelaksanaan discharge 2. Adanya kerja sama
pendidikan kesehatan planning antara mahasiswa
kepada pasien / keluarga profesi ners dengan
selama pasien di rawat perawat klinik
Ronde 1. Banyak kasus yang 1. Pelaksanaan ronde Perawat di ruangan 1. Persaingan antar
Keperawatan memerlukan perhatian keperawatan belum tersebut sangat di rumah sakit yang
khusus dilaksanakan perhatikan oleh atasannya semakin ketat.
2. Bidang keperawatan dan Kembali sejak sehingga secara berkala
ruangan mendukung adanya pandemic Covid-19 stafnya di berikan
ronde keperawatan informasi tentang
pembuatan asuhan
keperawatan yang sesuai
standar pengelolaan pasien
di ruangan Gili Gede.
Dokumentasi 1. Pelaksanaan 1. Kelengkapan status 1. Mahasiswa Sarjana 1. Adanya tuntutan
dokumentasi tersedia pasien belum lengkap Terapan Keperawatan masyarakat untuk
dengan baik seperti pada bagian yang yang berpraktek mendapatkan
format perawatan oleh diisi oleh dokter Management pelayanan perawatan
tim medis, format mengembangkan yang profesional.
asuhan sistem dokumentasi 2. Makin tingginya
keperawatan,format PIE. tingkat kesadaran
laboratorium, format 2. Kerja sama yang baik masyarakat akan
obat – obatan dan antara perawat dan pentingnya
format penunjang mahasiswa. kesehatan.
medik lainnya 3. Persaingan antar
rumah sakit yang
makin ketat.
Mutu 1. Kepuasan pasien 1. Jumlah perawat 1. Mahasiswa sarjana 1. Persaingan Rumah
terhadap pelayanan dengan beban kerja terapan Sakit dalam
Kesehatan di Rumah yang tidak selalu Keperawatan yang memberikan
Sakit Umum Daerah seimbang praktek manajemen pelayanan
Provinsi NTB. keperawatan. Keperawatan yang
2. RSUD Provinsi NTB 2. Kerja sama yang makin ketat
meraih akreditasi baik antara 2. Adanya
paripurna dengan RS mahasiswa dengan peningkatan
Tipe B+ perawat. standar
3. BOR 4,25% pada 3. Perawat dan staf masyarakat yang
tanggal 2 september lainnya diberikan harus terpenuhi
2022 kesempatan 3. Jumlah perawat
4. Kejadian medical error, melanjutkan dengan beban
Kejadian tidak pendidikan dalam kerja yang tidak
diharapkan yaitu 0% bentuk ijin belajar selalu seimbang
5. Kejadian dekubitus 0% dan secara berkala bisa meningkatkan
6. Adanya variasi diberikan pelatihan tingkat stress
Karakteristik dari manajemen pegawai rumah
pasien BPJS dan pasien sakit
umum
keterangan :
5 = sangat sering atau sangat besar kerugian atau sangat mudah dipecahkan atau
sangat
diperhatikan
4 = sering /besar kerugian/mudah dipecahkan/diperhatikan
3 = kadang-kadang/kerugian sedang/agak mudah dipecahkan/jarang diperhatikan
2 = jarang/sedikit kerugian/agak sulit dipecahkan/ kurang diperhatiakan
1 = tidak terjadi/tidak ada kerugian/ sulit dipecahkan/ tidak diperhatikan