OLEH:
KELOMPOK H
LOKA KARYA MINI I di Ruangan Zam Zam RSI Ibnu Sina Padang siklus
manajemen Keperawatan ini telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing Klinik
Karya Mini I.
Kelompok H
Menyetujui,
Menyetujui,
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
tentang “Loka karya Mini I di Ruangan Zam-Zam Rumah Sakit Islam Ibnu Sina
Padang” dengan baik. Disusunnya loka karya ini berkat dukungan dari berbagai
Keperawatan.
Keperawatan.
8. Seluruh Perawat ruangan Zam-Zam Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang.
Namun demikian kelompok menyadari ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini
diharapkan adanya masukan dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan ini.
Kelompok H
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Tujuan Praktik.................................................................................................5
1.Tujuan Umum................................................................................................5
2. Tujuan Khusus..............................................................................................6
G. Handover..........................................................................................................
H. Supervisi Keperawatan......................................................................................
I. Dokumentasi Keperawatan.................................................................................
ZAM
C. Analisa Terhadap Klien di Ruangan Rawat Annisa RSI Ibnu Sina Padang…..
ANALISA SWOT..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit didirikan dan bergerak di bidang Kesehatan untuk
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Undang-
terbanyak yaitu tenaga keperawatan sebanyak 33,3% dari total semua tenaga
keperawatan yang bermutu, berdaya guna dan berhasil guna kepada klien.
antara lain sebagai berikut: top manager, middle manager, dan nursing low
berbagai penyakit.
sakit wajib memberikan layanan perawatan yang prima, efisien, efektif, dan
lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh
yang seharusnya diambil. Organisasi kesehatan dunia dalam WHO for patient
bahwa sasaran keselamatan pasien yang perlu tercapai pada sebuah rumah
sakit (PERSI, 2020) adalah : (1) ketepatan identifikasi pasien; (2) peningkatan
diakibatkan oleh pasien yang tidak memiliki gelang identitas memiliki risiko
terjadi kekeliruan (Fatimah et al., 2018). Identifikasi pasien yang benar dapat
Quality in Health Care, 2022). Kesalahan yang diakibatkan oleh pasien yang
peraturan, prosedur dan pasien lain. Dalam orientasi, perawat dan klien
klien dapat mempersiapkan diri dari keadaan cemas ke arah kondisi yang
pasien dalam hal layanan kesehatan dan pelayanan administrasi. Tujuan SOP
govermance sebagai alat penilaian kinerja yang bersifat internal dan eksternal
(Nazvia et al., 2019). Untuk meningkatkan kinerja rumah sakit yang efektif
dan efisien, perlu adanya SOP yang bersifat teknis, administratif dan
(Atmoko, 2019).
dengan kondisi rumah sakit setempat baik rumah sakit swasta maupun
rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah dan rumah sakit swasta dalam
menyusun SOP belum maksimal (SOP Peneriman dan SOP Pengeluaran).
kesehatan secara optimal (Atmoko, 2018; Banda, 2019 Nazvia et al., 2020).
digunakan untuk menfasilitasi refleksi yang lebih mendalam dari praktek yang
melalui sarana pendukung yang ada. Supervisi menurut Rowe, dkk (2007)
oleh pemangku jabatan dalam berbagai level seperti ketua tim, kepala
ruangan, pengawas, kepala seksi, kepala bidang perawatan atau pun wakil
pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan, dan
mempunyai bukti tertulis jika suatu hari nanti klien menuntut ketidak puasan
perawatan yang diberikan kepada pasien dan bertindak sebagai alat untuk
19-20 Juni di ruang rawat inap Zam-Zam RSI Ibnu Sina Padang dengan
berdasarkan dari hasil opservasi ditemukan pasien yang bersiko jatuh tidak di
pantau secara optimal dan tidak ada pemberian stiker, dan segitiga. Kuning,
tindakan mengganti cairan infus dari hasil observasi tidak ditemukan adanya
label pada cairan infus, dimana pelabelan infus sangat penting dalam
dengan resiko jatuh dan tindakan mengganti cairan infus, di ruangan Zam-
Zam RSI Ibnu Sina Padang. Dengan permasalahan yang ditemukan di atas,
B. Tujuan Praktik
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktek manajemen keperawatan mahasiswa mampu
ada di Ruangan Rawat Inap Zam-Zam Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang.
2. Tujuan Khusus
Ruangan Rawat Inap Zam-Zam Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang.
Sina Padang.
Sina Padang.
ada pos satpam yang disambut langsung oleh jalan masuk dan keluar rumah
sakit. Masuk dari pintu parkir rumah sakit terdapat IGD dan ruang rontgen
umum, dan mcu selanjutnya ada ruangan OK. Untuk ruang rawat inap biasa
ada ruang syafa yang terdiri dari 2 lantai yaitu 1 dan 2. Disebelah kiri IGD
Gedung untuk pendaftaran, MR, apotek, dan polikinik berada di lantai 1 dan
2. Didepan ruangan poli terdapat titik kumpul pertama lalu dan disebelah kiri
terdapat kantor. Selain ruang rawat As-Syifa ada ruang rawat inap almarwah
kemudian ada Gedung apotek dan ada ruang VIP yaitu ruang Zam-Zam lantai
1 dan 2 untuk Kelas I, disamping itu ada ruang gizi. Selanjutnya ada Gedung
GD, TPS B3 selanjutnya ada ruang rawat Arraudah, Annisa, Multazam, dan
unggulan
Tujuan :
Rumah sakit islam ibnu sina padang dapat memberikan pelayanan yang
5. Falsafah
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Padang merupakan sarana Dakwah Bilhal
a. IKHLAS
b. BERAKHLAK
c. NUANSA ISLAMI
d. USWAH
e. SANTUN
f. INOVATIF
lebih baik.
g. NORMATIF
h. AMANAH
1) Fokus telaah
Bidang pelayanan
Bidang Pendidikan
ff, pasien, keluarga pasien, dan juga mahasiswa praktik yang din
as atau berada di ruang rawat inap di RSI Ibnu Sina Padang yang
2) Lingkup Garapan
a. Bidang Pelayanan
Dalam bidang pelayanan lingkup garapan di ruang rawat inap
BPJS.
b. Metode Asuhan
c. Basis intervensi
d. Letak ruangan
e. Kapasitas ruangan
pasien yaitu :
1 Zam-Zam 1 - 7 VIP 7
2 Zam-Zam 8 - 14 Kelas 14
Total 21
1. Karakteristik
setiap keluhannya ingin di dengar oleh dokter dan perawat. Jadi, baik
kesehatan.
c. Tingkat Ketergantungan
a. Manusia
S1/Ners 7 orang.
NO PENDIDIKAN JUMLAH %
1. DIII 10 58,82%
2. NERS 7 41,18%
Total 17 100%
b. Non manusia
1) Metode
Ruangan.
2) Material
- Denah ruangan
R.PER
WT
Z Z Z
Pr Z Z Z
Z
as 10 14
8 11 12 13
at 9 A
T K
G
R
K
G G
R
PRA Z Z Z Z Z Z
SaA Z
Ta 1 2 30 4 5 6 7
KET:
- K : Konter perawat
- TG : Tangga
- RKR : Ruang.karu
- G : Gudang
- S : Ruang Saji
sakit diperlukan berbagai indikator, selain itu agar informasi yang ada
dapat bermakna harus ada nilai parameter yang akan dipakai sebagai nilai
Keterangan:
indicator pelayanan.
Metode Data
Analisa Visi dan misi merupakan acuan dari tujuan suatu organisasi
Tabel 3
b. Fungsi pengorganisasian
Metode Data
c. Ketenagaan
Metode Data
Analisa
d. Pengarahan
Metode Data
Analisa
e. Pengawasan
Metode Data
5. fungsi pelayanan
Metode Data
Observasi Dari tanggal 21-23 juni 2023 belum tampak pelaksanaan pre
conference dan post conference sesuai SPO
Belum tampak katim membuat rencana kegiatan harian
Metode Data
Observasi Dari tanggal 21-23 juni 2023 tampak pasien diruangan zam-
zam tidak beresiko jatuh tinggi tetapi segitiga kuning tetap
tergantung di tiang infus seperti zam -zam 2, 3, 5, dan 6
Dari 6 pasien di ruangan zam-zam yang beresiko jatuh tinggi
tidak terpasang stiker kuning dan segitiga kuning terpasang
Analisa
Metode Data
Observasi Dari tanggal 21-23 juni 2023 dari 16 pasien yang terpasang
infus didapatkan 10% terpasang label identifikasi
Dari 16 perawat melakukan pergantian cairan infus ditemukan
80% yang tidak ada pemasangan label pada infus
Dari 16 perawat melakukan pergantian cairan infus (100%)
tidak melakukan identifikasi kepada pasien
A. ANALISA SWOT
Man Jumlah perawat di ruangan Pendidikan perawat sebagian Jumlah masyarakat UU perlindungan
zam-zam sebanyak 17 orang besar masih D.III (58,82%), yang mengikuti konsumen
Masa kerja perawat rata- sedangkan S1 (41,18%) ansuransi social Mangkin tingginya
rata lebih dari >5 tahun Belum adanya sosialisai semangkin meningkat tuntunan masyarakat
Adanya kesempatan pelaksanaan pre dan post Merupakan RS dengan terhadap kualitas
melajutkan pendidikan conference dari menejer cakupan dan layanan pelayanan Kesehatan
dengan biaya sendiri keperawatan yang lengkap dan yang bermutu
Adanya program orientasi Indicator mutu dirumah sakit canggih Belum optimalnya
dilakukan sebelum perawat belum sesuai standar nasional RS digunakan sebagai kompetensi perawat
ditempatkan lahan praktek oleh dalam melaksanakan
Seluruh perawat sudah berbagai institusi intervensi keperawatan
mengikuti Latihan Pendidikan Kesehatan
keselamatan pasien yang berada diwilayah
Sumbar dan sekitarnya
Methode Terdapat SPO (Standar Berdasarkan hasil dari 17 Adanya kegiatan Adanya RS swasta yang
Operasional Prosedur) kuesioner (12,5%) praktek manajemen berada disekitar RSI
Tindakan keperawatan menyatakan kurang nya keperawatan dari Ibnu sina padang
Sudah memiliki struktur tenaga perawat dalam satu mahasiswa S1 STIKes dengan mencetuskan
organisasi RS dan struktur shif berdasarkan tingkat mercubaktijaya padang unggulan dengan akses
ruangan ketergantungan pasien yang di RSI Ibnu Sina mudah dijangkau
Menggunakan metode ada. Padang Adanya pelayanan
penugasan metode TIM (43,8%) menyatakan bahwa praktek mandiri dokter,
Sudah ada jadwal dinas di dengan tingkat perawat dan bidan.
ruangan ketergantungan pasien yang Meningkatkan
Tersedianya berbagai jenis ada juga dapat kesadaran masyarakat
pelayanan medis dan meningkatkan beban kerja tentang tanggung jawab
penunjang perawat. dan tanggung gugat
Fungsi kendali mutu (31,3%) menyatakan
dilaksanakan oleh bidang kekurangan tenaga
keperawatan dan kepala keperawatan
ruangan
Material Gedung dan lahan milik Belum lengkapnya fasilitas Mempertahankan serta Penggunaan pelayanan
sendiri yang menunjang pelaksanaan meningkatkan teknologi yang
Tersedia kebutuhan logistic asuhan keperawatan pelayanan yang berbasis semangkin meningkat
Memiliki rungan rawat inap islami sebagai keunikan baik kedokteran
yang cukup dalam pelayanan maupun keperawatan
Money Pola pengelolaan keuangan Belum ada subsidi Terdapat kebijakan Belun optimalnya
RS dikelola oleh Yayasan pembiayaan dari RS uantuk pembiayaan Kesehatan system mengawasan
Adanya jasa pelayanan bagi studi lanjut seperti BPJS dan budgeting dan
seluruh karyawan di RS Belum adanya pemberian asuransi lainnya penganggaran
reward dan punishment bagi manajemen RS
karyawan
Machine Sudah terdapat SIM RS Belum adanya dokumentasi Adanya Kerjasama Menggunakan data base
sebagai dokumentasi data asuhan Keperawatan setiap dengan dokter spesialis yang tergantung pada
pasien pasien menggunakan provider sehingga
Pelaporan PMKP dengan komputerisasi dalam membutuhkan
menggunakan sisten pelaksanaan dokumentasi maintance yang tinggi
komputerisasi asuhan keperawatan
Measuament Akreditasi rumah sakit sudah Perawat mengatakan bahwa Merupakan rumah sakit Perubahan tentang
mencapai tingkat paripurna system akreditasi belum bernuasa islami dengan pelaksanaan kebijakan
(bintang 5 ) akreditasi Snars optimal diterapkan secara berbagai keunggulan Akreditasi
1.1 konsisten oleh ruangan Lokasi wilayah
Lingkungan yang cukup Sumatera Barat yang
nyaman dan tenang merupakan daerah
rawan bencana
B. DAFTAR MASALAH
NO MASALAH
.
C. PRIORITAS MASALAH
1. Magnitude (M)
2. Severity (S)
3. Manageable (Mn)
Bisa dipecahkan
5. Affordability (Af)
suatu masalah
5 = sangat penting
4 = penting
3 = cukup penting
2 = kurang penting
Prioritas
post conference
pencegahan resiko
jatuh
pelaksanaan pergantian
cairan infus
PLANNING OF ACTION (POA)
Masalah 1 : Belum Optimalnya pelaksanaan pre dan post conference di ruang Zam-zam
Kegiatan Waktu Sasaran Pgg Jawab Tempat Indikator
1. Roleplay 27 juni Perawat - Ririn serpitri Ruang Zam- Tercapainya
pelaksaaan pre 2023 ruangan - Rifatul zam RSI Ibnu penerapan
dan post zam -zam maqmudah Sina Padang pelaksanaan
conference - Rodrigo pre dan post
2. Pembuatan arraya conference
format - Aulia sesuai dengan
dokumentasi rahmatul tindakan SPO
kegitan pre dan fazri setiap shif
post conference
Masalah 2 : Belum optimalnya pencegahan pasien jatuh sesuai SOP di Ruangan zam-zam
Dan, P., Risiko, P., Terhadap, J., Keselamatan, I., & Di, P. (2022). Jurnal
Pendidikan dan Konseling. 4, 2298–2307.
Desilawati, & Alini. (2020). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Perawat Dalam
Mengidentifikasi Pasien Dengan Pelaksanaan Identifikasi Pasien Di
Ruang Rawat Inap Hospital Pekanbaru Aulia. 1.
Dewi, A. Donaldson, L., Ricciardi, W., Sheridan, S., & Tartaglia, R. (2021).
Patient Safety in the World. In Textbook of Patient Safety and Clinical Risk
Management. https://doi.org/10.1007/978-3-030-59403-9_8
Firdaus, M., Tonis, M., Handoko, B., & Zaky, A. (2020). Kesehatan Pasien. A
Journal Of Community Service, 12-16.
Sriningsih, N. N., Kep, S., Marlina, M. K. E., Sriningsih, N. N., Kep, S., Kep, M.,
Sakit, R., & Kabupaten, U. (2020). Pengetahuan Penerapan Keselamatan
Pasien ( Patient Safety ) Pada Petugas Kesehatan Menurut Joint
Commission Internasional ( JCI ) dan world Health Organitation ( WHO )
melaporkan beberapa negara terdapat 70 % kejadian. 9(1).
https://doi.org/10.37048/kesehatan.v9i1.120
Usman, A., Rosdiana, & Misnawati, A. (2021). Faktor Risiko Kejadian Persalinan
Prematur Di Rumah Sakit Umum Polewali Tahun 2021. Jurnal Kesehatan,
9(1), 40–50.
Wigiarti, S. herni, Yetti, K., Mashudi, D., Sari, R. P., & Sutini, T. (2020). Jurnal
Keperawatan Komprehensif. Jurnal Keperawatan, 6 No.2.