Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PEMBERIAN JUS APEL UNTUK MENURUNKAN KADAR ASAM URAT PADA


LANSIA

Disusun Oleh:
KELOMPOK D

LARISSA ELORA
IHZA MAIDIS SUSANTI
NOVIA TRI DANDA
CINDY REGINA
MIFTAHUL MUBARAK
IMELDA
SINTIA PERMATA SARI
SINTIA TRIO PUTRI
LEONY PRISKA PRISYLIA
REFIOLA VERMONTASYA
KAMELIANTI

Dosen Pembimbing:
Meria Kontesa, SKp, M. Kep
Ns. Nurleny, M. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2021/2022

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Pembahasan : Pemberian jus apel untuk menurunkan kadar asam urat
Sasaran : lansia (umur 60 tahun keatas)
Hari/Tanggal : Kamis, 2 Desember 2021
Waktu :11.00 s/d 11.30 WIB
Tempat : Di aula PSTW Sabai Nan Aluih
Penyuluh : Mahasiswi Profesi Ners Kelompok D STIKes MERCUBAKTIJAYA
PADANG

1) Latar Belakang
Lansia adalah kelompok penduduk yang menjadi perhatian masyarakat dan
pemerintah karena membawa berbagai permasalahan yang harus diantisipasi dan
dicarikan jalan keluarnya termasuk bidang kesehatan. Semakin lanjut usia seseorang
maka berkemungkinan besar terjadinya penurunan anatomis dan fungsional atas organ -
organnya makin besar pula, masalah yang sering terjadi pada proses menua biasanya
berupa perubahan pada struktur dan fungsi pembuluh darah, selain itu lansia juga akan
mengalami penurunan daya tahan tubuh yang akan menimbulkan dan memicu
timbulnya suatu penyakit (Mubarak, 2012).
Salah satu penyakit yang sering dikeluhkan lansia ialah penyakit asam urat atau
dalam dunia medis disebut penyakit pirai atau penyakit gout (arthritis gout) . arthritis
gout adalah penyakit sendi yang disebabkan oleh tingginya asam urat di dalam darah.
Kadar asam urat yang tinggi di dalam darah melebihi batas normal menyebabkan
penumpukan asam urat di dalam persendian dan organ tubuh lainnya. Penumpukan
asam urat inilah yang membuat sendi sakit, nyeri, dan meradang (Sutanto, 2013). Selain
itu asam urat merupakan hasilmetabolisme normal dari pencernaan protein (terutama
dari daging, hati,ginjal, dan beberapa jenis sayuran seperti kacang dan buncis) atau dari
penguraian senyawa purin yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal,feses, atau
keringat (Sustrani et al. 2008).
Asam urat merupakan salah satu dari beberapa penyakit yang sangat
membahayakan, karena bukan hanya mengganggu kesehatan tetapi juga dapat
mengakibatkan cacat pada fisik (Asaidi, 2010). Tingginya kadar asam urat dalam tubuh

2
bisa menimbulkan komplikasi berbagai penyakit berbahaya seperti gangguan ginjal,
jantung coroner, diabetes mellitus (Suriana, 2014). Menurut Sustrani et al (2008)
faktor– faktor yang mempengaruhi kadar asam urat dalam darah adalah faktor
keturunan, jenis kelamin, konsumsi pangan yang kaya akan purin, konsumsi alkohol
yang berlebihan, obesitas, gangguan ginjal yang mengakibatkan terhambatnya
pembuanganpurin, penggunaan obat tertentu yang dapat meningkatkan kadar asam urat.
Asupan purin merupakan faktor utama yang berhubungan dengan kadar asam urat
darah. Dimana, semakin tinggi pemasukan zat purin, maka asam urat juga semakin
meningkat (Utami, 2010).
Menurut Arthritis Foundation 2006, jumlah penderita arthritis atau gangguan
sendi kronis lain di Amerika Serikat terus meningkat. Pada tahun 2005 jumlah
penderita arthritis sudah mencapai 66 juta atau hampir 1 dari 3 orang menderita
gangguan sendi. Sebanyak 23,2 juta sisanya adalah penderita dengan keluhan nyeri
sendi kronis. Menurut Arthritis Foundation 2006, jumlah penderita arthritis atau
gangguan sendi kronis lain di Amerika Serikat terus meningkat. Pada tahun 2005
jumlah penderita arthritis sudah mencapai 66 juta atau hampir 1 dari 3 orang menderita
gangguan sendi. Sebanyak 23,2 juta sisanya adalah penderita dengan keluhan nyeri
sendi kronis.
Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi penyakit sendi berdasarkan
diagnosis tenaga kesehatan di Indonesia 11,9% dan berdasarkan diagnosis atau gejala
24,7%. Prevalensi penyakit sendi tertinggi pada umur ≥75 tahun baik yang didiagnosis
tenaga kesehatan yaitu 33% dan didiagnosis tenaga kesehatan atau gejala adalah 54,8%.
Prevalensi penyakit sendi di Sumatera Barat berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan
12,7% dan berdasarkan diagnosis atau gejala 21,8%. Berdasarkan data Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2008 dari 72.545 orang pra lansia terdapat 21,9%
menderita penyakit gout arthritis.
Pengobatan Asam Urat Secara Medis secara umum asam urat dapat diobati
dengan 5 jenis obat kimia yaitu, Obat anti inflamasi non steroid (OAINS) berfungsi
untuk mengatasi rasa nyeri sendi akibat proses peradangan (inflamasi), Obat
kortikosteroid berfungsi sebagai antiradang dan menekan reaksi imun. Obat ini dapat
diberikan dalam bentuk tablet atau suntikan di bagian sendin yang sakit, Obat pengubah
perjalanan penyakit artritis reumatoid yang harus diberikan sesegera mungkin setelah
seseorang divonis menderita asam urat, Obat imunorepresif berfungsi untuk menekan

3
reaksi imun. Obat ini jarang digunakan karena efek sampingnya yang cukup berat yaitu
dapat menimbulkan penyakit kanker dan bersifat racun bagi hati dan ginjal, Suplemen
antioksidan yang diperoleh dari asupan vitamin dan mineral yang berkhasiat untuk
mengobati asam urat .
Pengobatan Asam Urat Secara Tradisional dapat dengan menggunakan tanaman
obat. Pada awalnya masyarakat tidak begitu percaya dengan pengobatan secara
tradisional, Namun secara berangsur-angsur masyarakat mulai memahami cara
pengobatan tradisional/alternatif ini. Mengobati asam urat dengan tanaman obat sangat
sederhana dan dapat dilakukan sendiri oleh penderita. Berbagai jenis tanaman obat
dapat digunakan untuk mengobati penyakit asam urat. Pengobatan tradisional untuk
mengobati asam urat tidak hanya dilakukan dengan menggunakan atau mengkonsumsi
tanaman obat saja, namun juga dapat dilakukan dengan beberapa terapi ( Adi, 2006).
Salah satunya yaitu dapat dilakukan melalui terapi jus. Terapi jus merupakan cara
penyembuhan dengan meminum sari buah, sayuran atau bagian tanaman tertentu yang
mempunyai khasiat obat. Terapi jus sangat menolong mengembalikan fungsi sendi dan
otot yang nyeri. Terapi jus tidak menyebabkan efek samping seperti yang disebabkan
obat pengurang rasa sakit sintetik yang umumnya mengiritasi lambung. Kandungan air
pada buah yang dijus akan membuang asam urat darah yang tidak terkontrol melalui
urin. Zat-zat seperti vitamin,mineral,karotenoid yang terkandung dalam buah dan sayur
berkontribusi besar untuk penyembuhan asam urat. Ada berbagai jenis buah-buahan
yang dapat dijadikan obat tradisional dalam pengobatan asam urat ini salah satunya
ialah apel (Wijayakusuma, 2006).
Apel merupakan buah yang kaya akan serat dan antioksidan yang tinggi. Kulitnya
yang berwarna merah atau hijau memiliki kandungan quercetin yang bisa membantu
melindungi dari penyakit jantung, alergi dan asam urat. Kandungan gizi dalam 100
gram; kalsium 6 gram, energi 58 kal, protein 0,3 gram, lemak 0,4 gram, karbohidrat
14,9 gram, fosfor, natrium, magnesium, zat besi, vit. A, vit.B kompleks, vit.C, serat
kasar (pektin), asam felonik, kalium, flavonoid dan zat fitokimia. Apelmemiliki kasiat
untuk mengontrol keluarnya insulin, serta menurunkan tekanan darah dan kolesterol
(Kim, 2018).
Apel memiliki nama latin Malus Sylvetris termasuk dalam famili rosaceae. Zat
asam yang terkandung dalam apel yaitu asam malat dikenal sebagai penyembuh segala
macam bentuk peradangan. Salah satu manfaat utama asam malat adalah untuk

4
mengelola rasa sakit yang terkait dengan fibromyalgia yaitu penyakit yang ditandai
dengan rasa nyeri dan sensitif pada otot. Selain itu, apel mengandung vitamin A sebesar
50% yang cocok untuk mengatasi infeksi (Kim, 2018). Dengan adanya kandungan
asam malat dan vitamin A menjadikan apel ini sebagai buah yang sangat cocok untuk
menyembuhkan peradangan salah satunya Arthritis Gout atau asam urat. Untuk
pengolahannya, jika akan dijadikan jus, apel sendiri tidak hanya diambil sarinya saja
tetapi harus sekalian dengan serat-serat apel yang terkandung dan tidak boleh dicampur
gula (Kim, 2018).
Menurut Sufrida, dkk (2004), menyebutkan bahwa laki-laki dan perempuan yang
meminum jus apel setiap harinya beresiko lebih rendah terkena asam urat daripada
mereka yang jarang mengkonsumsi apel. Mereka menyatakan penelitian yang pernah
dilakukan terhadap lebih dari 9000 orang sehat, baik pria maupun wanita yang berumur
15 tahun, menunjukkan pria yang meminum jus apel lebih dari 54 g apel per hari dan
wanita yang meminum jus apel 71 g apel per hari beresiko lebih rendah terkena asam
urat dibandingkan mereka yang sedikit meminum jus apel.
Dari latar belakang di atas, kami dari mahasiswa profesi ners STIKes
Mercubaktijaya Padang tertarik untuk melakukan penyuluhan untuk meningkatan
pengetahuan obat herbal asam urat pada lansia tentang “Pemberian Jus Apel Untuk
Menurunkan Kadar Asam Urat Pada Lansia”.

2) Tujuan
a) Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 30 menit, sasaran diharapkan
mampu membuat dan mengaplikasikan pengobatan non farmakologis pemberian jus
apel untuk menurunkan kadar asam urat pada lansia
b) Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit sasaran mampu:
a. Menjelaskan kembali definisi asam urat
b. Memahami penyebab dari asam urat.
c. Memahami tanda dan gejala asam urat.
d. Memahami pencegahan asam urat
e. Memahami dan mendemonstrasikan ulang cara pembuatan jus apel untuk
menurunkan kadar asam urat

5
3) Manfaat
a) Bagi Mahasiswa Keperawatan
Dapat memberikan informasi pada calon tenaga pelayanan kesehatan (mahasiswa
Keperawatan) tentang pengobatan non farmakologis yaitu jus apel untuk
menurunkan kadar asam urat pada lansia
b) Bagi Audients
Agar pasien dan keluarga pasien lebih mengetahui apa itu asam urat dan
pengobatnnya bisa dengan jus apel dan mampu membuatnya sendiri dirumah.

4) KegiatanPenyuluhan
1. TopikKegiatan : Pemberian jus apel untuk menurunkan kadar asam urat pada
lansia
2. Sasaran : lansia (umur 60 tahun keatas)
3. Metode : Ceramah, Tanya JawabdanDemonstrasi
4. Media danAlat : Materi, leaflet, jus apel
5. Tempat : Di aula
6. Waktu : 11.00 – 11.30 WIB
7. Setting Tempat :

6
Keterangan :
: Pembimbing

: Moderator

: Presentator

: Observer

: Audiens (lansia)

: Media (laptop)

8. Pengorganisasian
1) Presenter : Refiola Vermotasya
2) Moderator : Novia Tri Danda
3) Observer : Larissa Elora
4) Fasilitator :
 Ihza Maidis Susanti
 Leony Priska Prisylia
 Kamelianti
 Sintia Trio Putri
 Sintia Permata Sari
 Imelda
 Miftahul Mobarak
 Cindy Regina

5) Pembagian Tugas
1. Peran Moderator
a. Membuka dan menutup acara

7
b. Memperkenalkan diri dan anggota kelompok
c. Menata tertibkan acara penyuluhan
d. Menjaga kelancaran acara
e. Memimpin diskusi
f. Kontrak waktu dan bahasa
g. Menyimpulkan hasil penyuluhan bersama keluarga pasien
2. Peran Presenter
a. Menyajikan materi penyuluhan
b. Bersama fasilitaror menjalin kerja sama dalam penyuluhan
c. Menjawab pertanyaan
3. Peran Observer
a. Mengamati jalannya acara
b. Mengevaluasi kegiatan
c. Mencatat prilaku verbal dan non verbal peserta penyuluhan
4. Peran Fasilitator
a. Memotivasi peserta penyuluhan
b. Menjadi contoh dalam kegiatan
c. Menjawab pertanyaan audien
d. Membagikan leaflet
e. Menjalankan absensi penyuluhan
f. Mengambil dan mengumpulkan absensi
g. Menyediakan perlengkapan alat dan media penyuluhan
h. Mengatur setting tempat penyuluhan

8
7) Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Waktu
No Pokok kegiatan
Penyuluh Audiens
1. Pembukaan a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri, b. Memperhatikan
nama kelompok dan
pembimbing
c. Menjelaskan kontrak c. Menyetujuikontrakwa 5 menit
waktu dankontrakbahasa ktu
d. Menjelaskan topik
d. Mendengarkan dan
e. Menjelaskan tujuan memperhatikan
penyuluhan e. Mendengarkandanme
mperhatikan
2. Penyampaian a. Menggali pengetahuan a. Menjawab
materi pasien tentang pengertian b. Mendengarkan
dandemonstrasi asam Urat
b. Memberikan c. Mendengar dan
reinforcement positif memperhatikan 20 menit
c. Menjelaskan pengertian d. Menjawab
Asam Urat
d. Menggali pengetahuan
pasien pasien tentang e. Mendengarkan
penyebab asam urat
e. Memberi reinforcement f. Mendengar dan
positif memperhatikan
f. Menjelaskan tentang g. Menjawab
penyebab asam urat
g. Menggali pengetahuan
pasien pasien tentang
tanda dan gejala asam urat h. Mendengarkan
h. Memberi reimforcement
positif i. Mendengar dan
i. Menjelaskan tanda dan memperhatikan
gejala asam urat j. Menjawab
j. Menggali

9
pengetahuanpasien pasien
tentang pencegahan Asam
urat
k. Memberi reimforcement k. Mendengarkan
positif
l. Menjelaskan tentang l. Mendengarkandanme
pencegahan asam urat mperhatikan
m. Menjawab
m.Menggalipengetahuanpasi
enpengobatan asam urat
n. Memberi reinforcement n. Mendengarkan
positif
o. Menjelaskandanmendemo o. Mendengarkandanme
nstrasikanpengobatan mperhatikan
asam urat menggunakan
jus apel
p. Menggali pemahaman
pasien mengenai cara p. Menjawab
pembuatan jus apel dan
meminta pasien
mendemonstrasikan ulang
q. Memberi reinforcement
positif
r. Memberikan kesempatan q. Mendengarkan
kepada pasien untuk
bertanaya r. Mendengarkandanme
s. Memberi reinforcement mperhatikan
positif s. Menjawab dan
mendemonstrasikan
ulang
5. Penutup a. Mengevaluasi kepada a. Mendengar,
pasiendankeluargapasiente memperhatikan
rkait materi penyuluhan danmengemukakanpe 5 menit
b. Memberikan ndapat
reinforcement positif b. Mendengarkan
c. Bersama keluargapasien

10
menyimpulkan meteri c. Mendengarkandanme
penyuluhan mperhatikan
d. Menutup penyuluhan dan d. Menjawab salam
memberi salam

8) Evaluasi
a. Struktur
1. Diharapkan penyuluh dan peserta dapat hadir sesuai rencana
2. Diharapkan pengaturan tempat teratur
3. Diharapkan tempat dan media penyuluhan sesuai rencana
4. Diharapkan suasana tenang selama penyuluhan berlangsung
b. Evaluasi Proses
1. Diharapkan selama penyuluhan lansia dapat mengikuti kegiatan sampai selesai
2. Diharapkan selama penyuluhan lansia berperan aktif
3. Diharapkan selama penyuluhan lansia mengajukan pertanyaan terkait topik
penyuluhan
4. Diharapkan peran mahasiswa selama penyuluhan dapat terlaksana dengan baik
c. Evaluasi Hasil
1. Diharapkan 80% peserta dapat mengetahui pengertian asamurat
2. Diharapkan 80% peserta dapat mengetahui penyebab asamurat
3. Diharapkan 80% peserta dapat mengetahui tanda dan gejala asamurat
4. Diharapkan 80% peserta dapat mengetahui pencegahanasamurat
5. Diharapkan 80% peserta dapat mengetahui pengobatan asamurat
6. Diharapkan 80% peserta dapat mempraktekkan cara pembuatan jus apel

9) Penutup
Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses
kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi
dengan stres lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan
seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis.
Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta
peningkatan kepekaan secara individual (Efendi, 2009).

11
Penyakit degeneratif adalah penyakit yang menyebabkan terjadinya kerusakan
atau penghacuran terhadap jaringan atau organ tubuh. Proses dari kerusakan ini dapat
disebabkan oleh penggunaan seiring dengan usia maupun karena gaya hidup yang tidak
sehat, salah satunya adalah konsumsi makanan yang kurang tepat (Indrawanti, 2014).
Apel merupakan buah yang kaya akan serat dan antioksidan yang tinggi. Kulitnya yang
berwarna merah atau hijau memiliki kandungan quercetin yang bisa membantu
melindungi dari penyakit jantung, alergi dan asam urat.

Sicincin, 1 Desember 2021

Ketua Kelompok

(Refiola Vermontasya)

Disetujui Oleh :

Pembimbing Pembimbing

(Meria Kontesa, SKp, M. Kep) (Ns. Nurleny, M. Kep)

12
Lampiran Materi

1) PENGERTIAN ASAM URAT


Artritis gout adalah penyakit yang sering ditemukan dan tersebar di seluruh dunia.
Artritis gout atau dikenal juga sebagai artritis pirai, merupakan kelompok penyakit
heterogen sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat
supersaturasi asam urat di dalam cairan ekstraseluler. Gangguan metabolisme yang
mendasarkan artritis gout adalah hiperurisemia yang didefinisikan sebagai peninggian
kadar urat lebih dari 7,0 ml/dl untuk pria dan 6,0 ml/dl untuk wanita (Tehupeiory,
2006). Sedangkan definisi lain, artritis gout merupakan penyakit metabolik yang sering
menyerang pria dewasa dan wanita posmenopause. Hal ini diakibatkan oleh
meningkatnya kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) dan mempunyai ciri khas
berupa episode artritis gout akut dan kronis (Schumacher dan Chen, 2008).
Penyakit gout ini pada umumnya dapat mengganggu aktivitas harian
penderitanya. Penderita penyakit asam urat tingkat lanjut akan mengalami radang sendi
yang timbul sangat cepat dalam waktu singkat. Penderita tidur tanpa ada gejala apapun,
namun ketika bangun pagi harinya terasa sakit yang sangat hebat hingga tidak bisa
berjalan. Proses penyakit ini apabila berlanjut, dapat terkena sendi lain yaitu
pergelangan tangan atau kaki, lutut, dan siku (Apriyanti, 2013). Tingginya asam urat
dalam tubuh bisa menimbulkan komplikasi berbagai penyakit berbahaya seperti
gangguan ginjal, jantung koroner, diabetes mellitus(Suriana, 2014).

2) PENYEBAB
1) Gemar konsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi, seperti daging merah,
jeroan hewan, dan beberapa jenis hidangan laut (misalnya teri, sarden, kerang, atau
tuna).
2) Banyak mengonsumsi minuman dengan gula tinggi dan minuman beralkohol
3) Menggunakan obat-obatan dengan jenis tertentu, seperti aspirin, obat penghambat
enzim, sislosporin, dan obat-obatan kemoterapi
4) Mempunyai riwayat penyakit asam urat pada anggota keluarga.
a. Gejala arthritis gout akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap
pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Maka dari itu dilihat dari
penyebabnya penyakit ini termasuk dalam golongan kelainan metabolit.

13
b. Faktor yang berperan dalam pengembangan gout :
1. Pembedahan
2. Alkohol
3. Trauma
4. Obat-obatan
5. Diet purin tinggi

3) TANDA DAN GEJALA


Secara umum
Sendi mendadak terasa sangat sakit, Kesulitan untuk berjalan akibar sakit yang
mengganggu, khususnya di malam hari. Nyeri akan berkembang dengan cepat dalam
beberapa jam dan disertai nyeri hebat, pembengkakan, rasa panas, serta muncul warna
kemerahan pada kulit sendi. Saat gejala mereda dan bengkak pun mengempis, tetapi
kulit di sekitar sendi yang terkena akan tampak bersisik, terkelupas dan terasa gatal.
1. Stadium pertama adalah hipererusemia asimtomatik. Pada stadium ini asam urat
serum laki-laki meningkat dengan tanpa gejala
2. Stadium kedua arthritis gout akut terjadi awitan mendadak pembengkakan dan nyeri
luar biasa biasanya pada sendi ibu jari kaki dan sendi metatarshopalengeal.
3. Stadium tiga setelah serangan arthritis gout akut adalah tahap interkritis, tidak
terdapat gejala pada tahap ini yang berlangsung dari beberapa bulan sampai tahun.
Kebanyakan orang bisa terkena gout berulang dalam waktu kurang dari 1 tahun jika
tidak diobati.
4. Stadium empat yaitu gout kronis dengan timbunan asam urat yang terus meluas
selama beberapa tahun jika pengobatan tidak dimulai. Peradangan kronik akibat
kristal-kristal asam urat mengakibatkan nyeri, sakit dan kaku serta pembengkakan
pada sendi

4) KLASIFIKASI
1. Gout primer : pada gout primer 99% penyebabnya idiopatik atau belum diketahui
2. Gout sekunder : meningkatnya asam urat karena nutrisi yaitu mengkonsumsi
makanan dengan kadar purin tinggi.

14
5) PENCEGAHAN
Pencegahan Penyakit Asam Urat 
 Menghindari Makanan memiliki zat Purin Tinggi.
 Perbanyak Minum Air Putih.
 Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
 Tidak mengkonsumsi Kopi berlebihan  
 Konsumsi Buah yang memiliki Antioksidan Tinggi. 
 Diet untuk menghindari obesitas
 Rutin berolahraga
 Melakukan kompres hangat dari obat herbal

6) PENGOBATAN TRADISIONAL DARI JUS APEL


Pengobatan tradisional untuk mengobati asam urat tidak hanya dilakukan dengan
menggunakan atau mengkonsumsi tanaman obat saja, namun juga dapat dilakukan
dengan beberapa terapi. Salah satunya yaitu dapat dilakukan melalui terapi jus. Terapi
jus merupakan cara penyembuhan dengan meminum sari buah, sayuran atau bagian
tanaman tertentu yang mempunyai khasiat obat. Terapi jus sangat menolong
mengembalikan fungsi sendi dan otot yang nyeri. Terapi jus tidak menyebabkan efek
samping seperti yang disebabkan obat pengurang rasa sakit sintetik yang umumnya
mengiritasi lambung.
Kandungan air pada buah yang dijus akan membuang asam urat darah yang tidak
terkontrol melalui urin. Zat-zat seperti vitamin,mineral,karotenoid yang terkandung
dalam buah dan sayur berkontribusi besar untuk penyembuhan asam urat. Apel
memiliki nama latin Malus sylvestris termasuk dalam famili rosaceae . Apel berfungsi
untuk mengontrol keluarnya insulin, serta menurunkan tekanan darah dan kolesterol.
Zat asam dalam apel dikenal sebagai penyembuh segala bentuk peradangan. Apel
mengandung vitamin A sebesar 50% cocok untuk mengatasi infeksi.
Menurut Sufrida, dkk (2004), menyebutkan bahwa laki-laki dan perempuan yang
meminum jus apel setiap harinya beresiko lebih rendah terkena asam urat daripada
mereka yang jarang mengkonsumsi apel. Mereka menyatakan penelitian yang pernah
dilakukan terhadap lebih dari 9000 orang sehat, baik pria maupun wanita yang berumur

15
15 tahun, menunjukkan pria yang meminum jus apel lebih dari 54 g apel per hari dan
wanita yang meminum jus apel 71 g apel per hari beresiko lebih rendah terkena asam
urat dibandingkan mereka yang sedikit meminum jus apel.Cara pembuatannya:buah
apel 100gr dan air matang 50cc, buah apel dicuci dan dibuang bijinya kemudian
diblender. Jus apel ini dikonsumsi satu gelas setiap hari setelah makan siang.

7) PEMBUATAN JUS APEL


1. Bahan yang diperlukan
 Apel sebanyak 100 gram
 Air matang 50 cc
 Blender
2. Cara membuat
 Bersihkan apel hingga bersih
 Lalu potong apel ukuran sedang
 Masukan potongan apel kedalam blender
 Blender jus apel dan Masukan air matang 50 cc

16
DAFTAR PUSTAKA

Adi ILT. Tanaman Obat dan Jus untuk Asam Urat dan Rematik. Depok : PT.Agro Media
Pustaka ; 2006
Awaluddin, Purwanto. (2018). Pengetahuan dan Sikap Lansia tentang Penggunaan Obat
Tradisional Hipertensi. Jurnal keperawatan
Kim, Sachi D. (2018). 260 Resep Jus Buah & Sayur. Yogyakarta : Genesis
Rini, Puji Setya (2019). Pengaruh Konsumsi Jus Apel (Red Delicious ) Terhadap Kadar
Asam Urat Pada Lanjut Usia Di Panti Sosial Tresna Werdha Teratai Palembang. Jurnal
keperawatan
Adi ILT. Tanaman Obat dan Jus untuk Asam Urat dan Rematik. Depok: PT.Agro Media
Pustaka; 2006.
Wijayakusuma PHMH. Atasi Asam Urat dan Rematik ala Hembing. Jakarta: Puspa Swara;
2006.
Syarifah, Anita (2018). Hubungan pengetahuan dan budaya dengan kadar asam urat pada
lansia. Jurnal ilmiah stikes kendal volume 8 nomor 2

17
18

Anda mungkin juga menyukai