OLEH
ZULYANA PUTRI
181211468
IIB
2020
DAFTAR ISI
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah filsafah
dan teori keperawaratan tentang teori Florence nigtingale.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusid dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah filsafah dan teori keperawaratan tentang
teori Florence nigtingale ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu keperawatan adalah Rangkaian teori dan praktek yang bertujuan dalam peningkatan
kualitas pelayanan pada klien. Mendalami ilmu dan mempelajarinya berarti membekali diri
dalam rangka memperkaya khasanah keilmuan tenang Keperawatan, sehingga bisa dianalisis,
dibuktikan dan dikembangkan dengan parameter dalam ilmu kesehatan secara umum maupun
secara khusus (ilmu keperawatan). Integritas seorang perawat memerlukan effort dan
pengorbanan yaitu dengan cara mempelajari ilmu keperawatan dan mempraktekannya.
Keperawatan dikatakan sebuah profesi karena semua karakteristik profesi semuanya ada
dalam diri perawat, yaitu: (1) body of knowledge (tubuh pengetahuan), 92) penggunaan riset
sebagai dasar pengembangan keperawatan, (3) adanya pendidikan tinggi. Untuk
memantapkan diri menjadi sebuah profesi yang kuat maka perlu mengkokohkan dasar
keilmuan/sains, didukung oleh bangunan etika dan moral yang tersandar, dan dilingkupi oleh
jaminan hukum yang pasti. Oleh karena itu, bangunan keilmuan sains keperawatan harus
selalu dikembangkan.
Menurut Florence, keperawatan adalah profesi untuk wanita dengan tujuan menemukan
dan menggunakan hukum alam dalam pembangunan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
Ninghtingale menegaskan bahwa keperawatan adalah ilmu dan kiat yang memerlukan
pendidikan formal untuk merawat orang yang sakit. Tujuan tindakan keperawatan adalah
memelihara, mencegah infeksi dan cedera, memulihkan dari sakit, melakukan pendidikan
kesehatan serta mengendalikan lingkungan. Alasan tindakan keperawatan yakni
menempatkan manusia pada kondisi yang terbaik secara alami untuk menyembuhkan atau
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dan luka. Konsep individu merupakan
kesatuan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual yang lengkap dan berpotensi.
Konsep sehat adalah keadaan bebas dari penyakit dan dapat menggunakan kekuatannya
secara penuh. Konsep lingkungan adalah bagian eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan
sakitnya seseorang.
Model konseptual keperawatan merupakan suatu cara untuk memandang situasi dan
kondisi pekerjaan yang melibatkan perawat di dalamnya. Model konseptual keperawatan
memperlihatkan petunjuk bagi organisasi dimana perawat mendapatkan informasi agar
mereka peka terhadap apa yang terjadi pada suatu saat denganapa yang terjadi pada suatu saat
jugadan tahu apa yang harus perawat kerjakan. Konsep keperawatan terus dikembangkan dan
diterapkan serta diuji melalui pendidikan dan praktik keperawatan. Hampir semua model
keperawatan yang di aplikasikan dalam praktik keperawatan professional menggambarkan
empat jenis konsep yang sama, yaitu:
1. Orang yang menerima asuhan keperawatan
2. Lingkungan (masyarakat)
3. Kesehatan (sehat/sakit)
4. Keperawatan dan peran perawat
Model keperawatan dapat diaplikasikan dalam kegiatan praktik, penilitian dan
pengajaran, oleh karena itu, model harus diperkenalkan kepada perawat atau calon perawat
guna memperkuat profesi keperawatan khususnya dalam mengoreksi pemikiran yang salah
tentang profesi keperawatan seperti: perawat sebagai pembantu dokter. Oleh karena itu,model
harus diperkenalkan kepeda perawat atau calon perawat guna memperkuat profesi
keperawatan khususnya dalam mengkoreksi pemikiran yang salah tentang profesi
keperawatan seperti: perawat sebagai pembantu dokter.
Gambaran model konseptual Florence Nightingale.
a. Definisi keperawatan
b. Alasan tindakan keperawatan
c. Konsep individu
d. Konsep sehat
e. Konsep lingkungan.
Berdasarkan hal di atas kami tertarik untuk menyusun gambaran model konseptual
Florence Nightingale tentang model keperawatan yang di aplikasikan dalam praktik
keperawatan professional.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari pembahasan di atas kita dapat merumuskan beberapa masalah, diantaranya:
1. Bagaimana Bibliografi Florence Nightingale?
2. Bagaimana Konsep utama teori Florence Nightingale?
3. Falsafah Florence Nightingale?
4. Paradigma Florence Nightingale?
5. Gambaran skema teori Florence Nightingale?
C. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini ialah :
1. Untuk mengetahui bibiografi dari Florence Nightingale?
2. Untuk mengetahui konsep utama dari teori Florence Nightingale?
3. Untuk mengetahui falsafah dari Florence Nightingale?
4. Untuk mengetahui paradigma dari Florence Nightingale?
5. Untuk mengetahui bagaiman gambaran skema dari Florence Nightingale?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. BIBLIOGRAFI FLORENCE NIGHTINGALE
Florence Nightingale (lahir di Florence, Italia, 12 Mei 1820 – meninggal
di London, Inggris, 13 Agustus 1910 pada umur 90 tahun) adalah pelopor perawat modern,
penulis dan ahli statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (The Lady With The
Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang kimea,
di Semenanjung Krimea, Rusia.
Florence Nightingale mengidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan rumah sakit
dan kiat-kiat juru rawat. Ia memberikan penekanan kepada pemerhatian teliti terhadap
keperluan pasien dan penyusunan laporan mendetil menggunakan statistik sebagai
argumentasi perubahan ke arah yang lebih baik pada bidang keperawatan di hadapan
pemerintahan Inggris.
pada tanggal 12 Agustus 1853, Nightingale mendapat pekerjaan sebagai pengawas
bagian keperawatan di Institute for the Care of Sick Gentlewomen, sebuah rumah sakit kecil
yang terletak di Upper Harley Street, posisi yang ia tekuni hingga bulan Oktober 1854.
Ayahnya memberinya ₤500 per tahun (setara dengan ₤25,000 atau Rp 425 juta pada masa
sekaang), sehingga Florence dapat hidup dengan nyaman dan meniti karirnya..
Disini ia beragumentasi sengit dengan Komite Rumah Sakit karena mereka menolak pasien
yang beragama katolik. Florence mengancam akan mengundurkan diri, kecuali bila komite
ini mengubah peraturan tersebut dan memberinya izin tertulis bahwa “rumah sakit akan
menerima tidak saja pasien yang beragama Katolik, tetapi juga Yahudi dan agama lainnya,
serta memperbolehkan mereka menerima kunjungan dari pendeta-pendeta mereka, termasuk
rabi, dan ulama untuk orang islam”.
Pada 1854 berkobarlah peperangan di Semenanjung Krimea. Pada tanggal 21 Oktober
1854 bersama 38 gadis sukarelawan yang dilatih oleh Nightingale dan termasuk bibinya Mai
Smith berangkat ke Turki. Beberapa gadis sukarelawan terguncang jiwanya dan tidak dapat
langsung bekerja karena cemas, semua ruangan penuh sesak dengan prajurit-prajurit yang
terluka, dan beratus-ratus prajurit bergelimpangan di halaman luar tanpa tempat berteduh dan
tanpa ada yang merawat. Florence melakukan perubahan-perubahan yang peting ia
mengusahakan agar penderita yang berada di luar paling tidak bernaung di bawah pohon dan
menugaskan pendirian tenda.
Florence Nightingale kembali ke Inggris sebagai pahlawan pada tanggal 7 Agustus 1857,
semua orang tahu siapa Florence Nightingale dan apa yang ia lakukan ketika ia berada di
medan pertempuran Krimea, dan menurut BBC, ia merupakan salah satu tokoh yang paling
terkenal setelah Ratu Victoria.
Florence berargumen bahwa dengan adanya sekolah perawat, maka profesi perawat akan
lebih dihargai, ibu-ibu dari keluarga baik-baik akan mengijinkan anak-anak perempuannya
untuk bersekolah disana dan masyarakat akan lain sikapnya menghadapi seseorang yang
terdidik. Sekolah tersebut pun didirikan di lingkungan rumah sakit St. Thomas Hospital,
London. Dunia kesehatan pun menyambut baik pembukaan sekolah perawat tersebut.
Saat dibuka pada tanggal 9 Juli 1860 berpuluh-puluh gadis kalangan baik-baik
mendaftarkandiri, perjuangan Florence di semenanjung Krimea telah menghilangkan
gambaran lama tentang perempuan perawat. Dengan didirikannya sekolah perawat tersebut
telah diletakkan dasar baru tentang perawat terdidik dan dimulailah masa baru dalam dunia
perawatan orang sakit. Kini sekolah tersebut dinamakan sekolah Perawat dan Kebidanan
Florence Nightingale (Florence Nightingale School of Nursing and Midwifery) dan
merupakan bagian dari Akademi King College London.
Pada tahun 1860 Florence menulis buku Catatan tentang Keperawatan (Notes on
Nursing) buku setebal 136 halaman ini menjadi buku acuan pada kurikulum di sekolah
Floence dan sekolah keperawatan lainnya. Buku ini juga menjadi populer di kalangan orang
awam dan terjual jutaan eksemplar di seluruh dunia.
Pada tahun 1861 cetakan lanjutan bukuini terbit dengan tambahan bagian tentang
perawatan bayi.
Pada tahun 1869, Nightingale dan Elizabeth Blackwell mendirikan Universitas Medis
Wanita.
Pada tahun 1870-an, Linda Richards, “perawat terlatih pertama Amerika”, berkonsultasi
dengan Florence Nightingale di Inggris, dan membuat Linda kembali ke Amerika Serikat
dengan pelatihan dan pengetahuan memadai untuk medirikan sekolah perawat. Linda
Richards menjadi pelopor perawat di Amerika Serikat dan Jepang.
Pada tahun 1883 Florence dianuhgrahkan medali Palang Merah Kerajaan (The Royal Red
Cross) oleh Ratu Victoria.
Pada tahun 1907 pada umurnya yang ke 87 tahun Raja Inggris, di hadapan beratus-ratus
undangan menganugerahkan Florence Nightingale dengan bintang jasa The Order of Merit
dan Florence Ninghtingale menjadi wanita pertama yang menerima bintang tanda jasa ini.
pada tahun1908 ia dianugrahkan Honorary of the City dari kota London.
B. SARAN
Floren Nightingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam proses
keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Marilah kita sebagai perawat berusaha untuk
meringankan penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien seperti kita merawat orang
yang paling kita saying. Menjadi perawat bukanlah pekerjaan yang mudah, tetapi kalau kita
tidak mencoba kita tidak akan pernah bisa. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau
kita mempunyai tekad untuk melakukannya dengan gigih dan penuh kasih sayang.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat,Aziz Alimul. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Salemba medika:Jakarta.
Potter and Perry. Buku Ajar Fundamental Keperawatan.
. http://www.countryjoe.com/nightingale/joe_grave.jpg
http://www.countryjoe.com/nightingale/wellow.htm
http://www.gambaran-model-konseptual-keperawatan.com
www.konsep-dasar-keperawatan-menurut-florence.html
Gaffar, Laode J. 1997. Pengantar Keperawata Profesional. EGC. Jakarta
Makalah Teori Florence Nightingale