Anda di halaman 1dari 22

Laporan

keperawatan Dasar
profesi
Zulyana putri
22131308
BAB 1
Latar Belakang

Kanker Ovarium adalah proses keganasan primer yang terjadi pada ovarium. Meskipun
pemeriksaan fisik dilakukan dengan cermat, kanker ovarium seringkali sulit dideteksi karena
biasanya terdapat jauh didalampelvis (Brunner, 2017). Menurut American Cancer Society tahun
2021, kanker ovarium menduduki peringkat kelima dari seluruh kanker yang ditemukan pada
wanita. Sekitar 22.280 kasus baruBerdasarkan laporan International Agency for Research on
Cancer (IARC) tahun 2020 angka kejadian kanker ovarium pada tingkat global adalah 3,6% dari
100.000 penduduk. Penduduk Indonesia yang menderita kanker ovarium menduduki urutan
keenam terbanyak setelah karsinoma serviks, payudara, kolorektal, kulit, dan limfoma. Insiden
kanker ovarium di Indonesia sebanyak 9.664 kasus atau 6,2% dengan angka mortalitas 7.031
kasus
Bab 2
Pengertian
Etiologi
Patofisiologi
Kanker ovarium adalah
kanker ganas yang Penyebab pasti kanker
berasal dari ovarium ovarium tidak diketahui
dengan berbagai namunnmultifaktoral.
a. Faktor lingkungan Resiko berkembangnya
histologi yang
menyerang pada semua b. Faktor reproduksi kanker ovarium
umur. Tumor sel berkaitan dengan factor
c. Faktor genetic lingkungan, reproduksi
germinal lebih banyak
dijumpai pada penderita dan genetik.
berusia 50 tahun
Stadium FIGO Ketegori
Klasifikasi Stadium 1 Tumor terbatas pada ovarium
1a Tumor terbatas pada satu ovarium, kapsul utuh, tidak ada tumor pada permukaan luar, tidak
terdapat sel kanker pada cairan asites atau pada bilasan peritoneum
1b Tumor terbatas pada kedua ovarium, kapsul utuh, tidak terdapat tumor pada permukaan luar,
tidak terdapat sel kanker pada cairan asites atau bilasan peritoneum
1c Tumor terbatas pada satu atau dua ovarium dengan satu dari tandatanda sebagai berikut :
kapsul pecah, tumor pada permukaan luar kapsul. Sel kanker postitif pada cairan asites atau
bilasan peritoneum

Stadium II Tumor mengenai satu atau dua ovarium dengan perluasan ke pelvis
IIa Perluasan dan implan ke uterus atau tuba fallopi. Tidak ada sel kanker di cairan asites atau
bilasan peritoneum
IIb Perluasan ke organ pelvis lainnya. Tidak ada sel kanker di cairan asites atau bilasan
peritoneum
IIc Tumor pada stadium IIa/IIb dengan sel kanker positif pada cairan asites atau bilasan
peritoneum
Stadium III Tumor mengenai satu atau dua ovarium dengan metastasis ke peritoneum yang dipastikan
secara mikroskopik diluar pelvis atau metastasis ke kelenjar getah bening regional

IIIa Metastasis peritoneum mikroskopik di luar pelvis


IIIb Metastasis peritoneum mikroskopik diluar pelvis dengan diameter terbesar 2 cm atau kurang

IIIc Metastasis peritoneum diluar pelvis dengan diameter terbesar lebih dari 2 cm atau metastasis
kelenjar getah bening regional
IV Metastasis jauh diluar rongga peritoneum. Bila terdapat efusi pleura, maka cairan pleura
mengandung sel kanker positif. Termasuk metastasis pada parenkim hati.
Pemeriksaan Penunjang
Manifestasi Klinis Penatalaksanaan Ultrasonografi transvagina
dan pemeriksaan antigen
Menurut Prawirohardjo medis
CA-125 sangat bermanfaat
(2014), tanda dan gejala untuk wanita yang beresiko
pada kanker ovarium tinggi. Pemeriksaan
seperti, perut praoperasi dapat mencakup
membesar/merasa enema barium atau
a. Pembedahan kolonoskopi, serangkaian
adanya tekanan,
dyspareunia, berat pemeriksaan GI atas, MRI,
b. Radioterapi Terapi foto ronsen dada, urografi
badan meningkat karena
IV, dan pemindaian
adanya massa/asites, c. Kemoterapi CT.Scan. Uji asam
peningkatan lingkar deoksiribonukleat
abdomen mengindikasikan mutasi
gen yang abnormal
Laporan Kasus Kelolaan
Nama Mahasiswa : Zulyana Putri
NIM : 22131308
Ruang Praktek : Kebidanan
Minggu ke - :1
Tanggal Pengkajian :12 September 2022
A. PENGKAJIAN  
1. Identitas
  Identitas Pasien
  Nama :Ny.R No.Rek.Medis :
  Umur : 46 tahun
  Agama : islam
  Jenis Kelamin : perempuan
  Pekerjaan : IRT
  Agama : Islam
  Status perkawinan : Janda
  Alamat : jl.rambutan I no 28, sumatera Barat
  Tanggal masuk : 09 september 2022
  Yang mengirim :
  Cara masuk RS : IGD
  Diagnosa medis : Ca ovarium
Identitas Penanggung Jawab

Nama :Ny.O
Umur :49 tahun
Hub dengan pasien : kakak
Pekerjaan :IRT
Alamat : : jl.rambutan I no 28, sumatera Barat

•Riwayat Kesehatan
1.Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan utama (saat masuk rumah sakit dan saat ini)

Ny.R usia 46 tahun, datang ke Rs akan melakukan kemoterapi ke 5, sat dilakukan pengkajian pada tanggal 12
september 2022 pasien mengatakan pernah melakukan operasi sebelumnya, Ny.R mengeluh nyeri pada
abdomen ,nyeri dirasakan seperti ditusuk tusuk dengan skala nyeri 4, psien juga mengeluh mual muntah dan
kurang nafsu makan, BB sebelum masuk Rs adalah 56 dan sekarang turun menjad 49 kg. Pasien juga
mengeluhkan badan terasa lemas dan lesu walaupun sudah cukup istirahat dan tidur.
Alasan masuk rumah sakit
Ny.r mengatakan akan menjalani kemoterapi ke 5
Riwayat Kesehatan Dahulu
tidak ada Riwayat jantung , paru- paru dan DM

Riwayat kesehatan keluarga


tidak ada keluarga dengan Riwayat penyakit penyakit keganasan atau Riwayat penyakit menahun
POLA NUTRISI/METABOLISME
BB : 49 kg
TB : 150
IMT : 19,67
Penurunan BB dalam 6 bulan terakhir : 7 kg
Pola Makan Di rumah

Frekuensi :3x

Makan pagi : lontong sayur

Makan Siang : nasi, lauk pauk, sayur mayur


Makan Malam : nasi, lauk pauk, sayur mayur
Pantangan/Alergi : tidak ada
Makanan yang disukai : nasi goreng
Di rumah sakit

Jenis diet dan jumlah kalori :


Nafsu Makan: ( ) Normal ( ) Meningkat (v) Menurun ( )
Penurunan Sensasi Kecap Jumlah diet yang dihabiskan : setengah
porsi
Keluhan mual / muntah : ada
Penggunaan NGT : (v) Tidak ( ) Ya
Kesulitan Menelan (Disfagia): (v) Tidak ()Makanan Padat ( ) Cair
Skrining Nutrisi

Indikator Penilaian Malnutrisi Skor


0 1 2 Nilai
1. Nilai IMT 18,5-22,9 17-18,4 / 23-24,9 <17 / >23 0

2. Apakah pasien kehilangan BB dalam <5% 5-10% >10% 1


waktu 3 bulan terakhir?

3. Apakah pasien dengan asupan baik Kurang Sangat


makanan kurang lebih dari 5 hari? kurang
4. Adanya kondisi penyakit pasien yang tidak   Ya
mempunyai resiko masalah nutrisi

5. Pasien sedang mendapat diet makanan tidak Ya  


Tertentu

TOTAL SKOR  1
Pola Minum
 
Di rumah   Di rumah sakit  
Frekuensi : 6x/ hari Frekuensi : 84-5x/hari
Jenis : air putih Jenis : air putih
Jumlah : 1,5 liter Jumlah : 1,5 liter
Pantangan : tidak ada Pembatasan :
cairan
Minuman : air putih
disukai    
Pemeriksaan fisik

  Gambaran
Tanda Vital Suhu : .36,4 c................. Lokasi : ....axilla............
Nadi :80x/menit ............... Irama : ......................Pulsasi................
TD : 125/71................... Lokasi : ................................
RR : 19........................ Irama : ....................................
Tinggi badan 150
Berat badan sebelum masuk RS : ...... kg......., rumah sakit :49 kg..........
LILA  
Kepala : Kepala botak,tidak ada lesi
Rambut Mata Mata simetris kiri dan kanan, pupil isokor, kunjungtiva anemis
Hidung Tidak ada pernapasan cuping hidung, bibir pucat,
Mulut Telinga simetris kiri dan kanan
Telinga

Leher  
Trakea JVP Letak posisi trakea ditengah
Tiroid Nodus Tidak ada kelenjar tiroid
Limfe
Tidak ada kelenjar limfe
Dada I : bentuk torak
Paru simetris kiri dan kanan
P: Tidak ada krepitasi
P: Sonor
A; Suara napas
vestikular
Jantung  I tidak ada ictus coralis
P tidak ada nyeri tekan
P tidak teraba
pembesara jantung
A bunyi lup dup
Abdomen I perut rata,terdapat
bekas luka operasi
A ada nyeri tekan
P ada nyeri ketuk
P bunyi bising usus 24x
Ekstremitas Kekuatan otot
Muskuloskeletal/Sendi Inspeksi
Palpasi crt < 2 detik, akral
hangat
Vaskular Perifer
Integumen Inspeksi kulit sawo matang
Palpasi crt < 2 detik, akral
8. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Diagnostik
Laboratorium
- Hb : 11,6
- Leukosit : 2800
- Trombosit : 170
- Hematokrit :36
- Eritrosit :4,04

8. TERAPI
- Filgastim 1x1 (3 ml)
- Nacl 0,9%
PERENCANAAN PEMULANGAN
Rencana Tindak Lanjut:
ANALISA DATA

No Data Penunjang Masalah Etiologi W


Keperawata O
n C
1. D
  s: Nyeri akut Agen  
- Ny.y mengatakan nyeri di perut pencenderaan
- Pasien mengatakan nyeri spt ditususk-tusuk fisiologis
- Pasien mengatakan skala nyeri 4
Do:
- Klien tampak menringis
- Klien tampa gelisah
1. D
  s: Defisit nutrisi Ketidakmamp  
- Pasien mengatakan BB turun dai 56kg menjadi 49 kg uan mencerna
- Pasien mengatakn nyeri abdomen makanan
- Pasien mengatakan nafsu makan menurun
- Pasien mengeluh mual
 
Do :
- Klien tampak lemas
- Membran mukosa pucat
1. D
  s: keletihan Efek prosedur  
- Pasien mengatakan merasa lemas invasif
- Pasien mengeluh lelah
Do:
- Pasien tampak lesu
- Pasien tidak mampu melakukan aktivitas rutin
Diagnosa Keperawatan

No Diagnosa keperawatan Tgl Tanda Tgl teratasi Tanda


ditegakkan tangan tangan

1.   Nyeri akut berhubungan 12 september      


dengan agen pencederaan 2022
fisiolofis

2. Defisit nutrisi berhubungan dengan 12september    


Ketidakmampuan mencerna makanan 2022

3.  Keletihan berhubungan dengan Efek 12 september    


prosedur invasif 2022
Intervensi keperawatan
No SDKI SLKI SIKI

 
Nyeri akut 1. Nyeri akut 1. Manajemen nyeri
Aktivitas :
berhubungan  Keluhan nyeri (menurun)  Observasi
- identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuesni, durasi, frekuensi kualitas nyeri
dengan agen  Meringis (menurun) - identifiaksi skala nyeri
- idemtifiaksi respon non verbal
pencederaan  Gelisah (menurun)  Teraupetik
fisiolofis  Anoreksia (menurun) - berikan teknik non farmakologis
- fasilitasi istirahat dan tidur
Frekuensi nadi (menurun)  Edukasi
- anjurkan posisi duduk
- ajarkan diet yang diprogramkan
- kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi
  Manajemen nutrisi
Defisit nutrisi Status nutrisi Aktivitas
berhubungan KH:  Observasi
- identifikasi status nutrisi
dengan - Meningkat makanan yg - identifiaksi kebutuhan kalori dan jenis nutrisi
Ketidakmampuan dihabiskan  Teraupetik
- lakukan oral hygen sebelum makan
mencerna makanan - Menurun nyeri abomen - berikan suplemen makanan
- Membaik IMT  Edukasi
- anjurkan diet yang diprogramkan
 Kolaborasi
- kolaborasi dengan ahli gizi
 
Tingkat keletihan Manajemen energi
  Keletihan  Indikator  Observasi
Monitor kelelahan fisik dan emosional
berhubungan
- meningkat keammapuan Monitor pola dan jam tidur
dengan Efek  Teraupetik
melakukan aktivitas sendiri Sediakan ingkungan yang nyaman
prosedur invasif  Edukasi
- menurun verbalisasi lelah Anjurkan tirah baring
Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
- menurun lesu  Kolaborasi
Kolab dengan ahli gizi tentang cara meningkatan aupan makanan
CATATAN PERKEMBANGAN (Diisi setiap hari)
No Hari/Tgl/ Diagnosa Implementasi Hari/Tgl/ Evaluasi Ttd
Jam Kep Jam dan nama terang

  Senin, 12 Nyeri akut - mengidentifikasi lokasi, Senin, 12 S: - ny.y  


september berhubungan karakteristik, durasi, september 2022 mengatakan nyeri
2022 dengan agen frekuesni, durasi, frekuensi 14.40 perut seperti
14.40 pencederaan kualitas nyeri tertussuk-tusuk
fisiolofis - mengidentifiaksi skala nyeri -pasien
-mengidemtifiaksi respon non mengatakan skala
verbal nyeri 4
  O: - skala nyeri 4
  -klen tampak
meringis
A: masalah
belum teratasi
P: intervensi
dilanjutkan
(terapi murathal)
  Senin, 12 september 2022 Defisit nutrisi berhubungan -meng identifikasi status nutrisi Senin, 12 september S:pasien mengatakan  
14.40 dengan Ketidakmampuan - mengidentifiaksi kebutuhan 2022 porsi makan sedikit
mencerna makanan kalori dan jenis nutrisi 14.40 Pasien mengatakan
- melakukan oral hygen nyeri pada abdomen
sebelum makan  
-meng anjurkan diet yang O:- klien tampak
diprogramkan lemas
-warna kulit pucat

 
A: masalah belum
teratasi
 
P: intervensi
dilanjutkan (promosi
BB)
  Senin, 12 september 2022 Keletihan berhubungan Memonitor kelelahan fisik dan Senin, 12 september S:  
14.40 dengan Efek prosedur emosional 2022 -klien merasa lesu
invasif Memonitor pola dan jam tidur 14.40 padahal telah cukup
menyediakan ingkungan yang tidur
nyaman - Pasien mengatakan
mengannjurkan tirah baring sulit meakukan
menganjurkan melakukan aktivitas rutin
aktivitas secara bertahap O:
K -klien tampak lesu
- A: masalah belum
teratasi
p: intervensi
dilanjutkan
Selasa ,13 Nyeri akut - Selasa ,13 september S: - ny.y mengatakan  
september 2022 berhubungan dengan - mengidentifiaksi skala nyeri 2022 nyeri telah berkurang
agen pencederaan -mengidemtifiaksi respon non verbal 21.30 O: - skala nyeri 2
21.30 fisiolofis  -mem berikan teknik non farmakologis -klen tampak
- mem fasilitasi istirahat dan tidur meringis
-memberikan terap muratal A: masalah teratasi
-memberikan posisi yang nyaman P: intervensi
-menjelaskan tujuan prosedur dihentikan

Selasa ,13 perfusi perifer tidak meng identifikasi status nutrisi Selasa ,13 september S:pasien mengatakan  
september 2022 efektif b.d penurunan - mengidentifiaksi kebutuhan kalori dan 2022 jumlah makanan
kosentrasi hemoglobin jenis nutrisi 21.30 yang dihaiskan
21.30 - melakukan oral hygen sebelum bertambah dari
makan sebelumnya
-meng anjurkan diet yang diprogramkan -pasien mengatakan
Memonitor BB nyeri perut berkurang
-menganjurkan posisi duduk O:- pasien tampak
lebih segar 
A: masalah teratasi
 
P: intervensi
dihentikan
Selasa ,13 september Keletihan - Memonitor kelelahan Selasa ,13 september S:  
2022 berhubungan dengan fisik dan emosional 2022 -pasien mengatakan
21.30 Efek prosedur invasif Memonitor pola dan jam 21.30 merasa letih akibat
tidur kemoterapi
menyediakan ingkungan -pasien mengatakan
yang nyaman sudah bisa ke wc
mengannjurkan tirah sendiri
baring O:
menganjurkan melakukan -pasien tampak
aktivitas secara bertahap lebih segar
-mengajarkan mengelola A: masalah teratasi
kelelahan dengan p: intervensi
membatasi kunjunagan dihentikan
dan sering istirahat
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai