Anda di halaman 1dari 13

p-ISSN 2655-0288, VOLUME 3 NOMOR 1, MARET 2020

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI TRADISIONAL TERHADAP KADAR


ASAM URAT LANSIA DI DESA LOLAK KABUPATEN BOLAANG
MONGONDOW
Nurlinda Manangin1, Siska Sibua2, Ake R. C. Langingi3.
1
Prodi S1 Keperawatan STIKes Graha Medika Kotamobagu
2
Prodi Profesi Ners STIKes Graha Medika Kotamobagu
3
Prodi S1 Keperawatan STIKes Graha Medika Kotamobagu
Email : langingiake@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Lansia (Lanjut Usia) adalah seseorang yang telah mencapai
usia lebih dari 60 tahun dan sudah mengalami perubahan-perubahan dalam proses Aging
(penuaan). Asam Urat adalah salah satu penyakit autoimun yang terjadi pada 0,1-0,5%
populasi, dan tiga perempatnya adalah kaum perempuan. Asam Urat lebih cenderung
diderita oleh mereka yang sudah berusia ≥40 tahun. Untuk menghidari efek samping
penanganan kasus asam urat dengan menggunakan obat kimia dilakukan penanganan
dengan memanfaatkan tumbuhan alami, murah dan mudah didapat serta bisa dengan
hanya memanfaatkan halaman rumah. Tanaman yang dimaksud adalah Rimpang Jahe
(Zingiber Officinale Roscoe), Kunyit (Curcuma DomestikaValeton) dan Sereh
(Simbopongon Citratus).
Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian
Eksperimental Design dengan metode pendekatan One Grup pre-test and post-tes. Pada
penelitian ini teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan teknik Purposif
Sampling dengan jumlah semapel sebanyak 15. Penelitian ini menggunakan uji T-
Dependen (Paraired T-tes) dengan menggunakan tingkat kemaknaan 95% dengan tingkat
signifikan α = 0,05. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov
Smirnov, yaitu bila hasil uji signifikan (p valute > 0,05) maka distribusi normal.
Hasil: Hasil penelitian berdasatkan uji T-Dependen menunjukan Ada pengaruh
pemberian terapi tradisional terhadap kadar asam urat lansia di Desa Lolak Kecamatan
Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow Dengan nilai ρ Value 0,005 lebih kecil dari nilai
signifikan ɑ= 0,05.
Saran: Saran peneliti yaitu Pemberian Terapi Tradisional (jahe, kunyit dan sereh
yang disuguhkan dengan air panas) tidak boleh diberikan pada lansia dengan adanya
penyakit penyerta seperti Hepertensi dan DM.
Kata Kunci : Terapi Tradisional, Asam Urat Lansia.

ABSTRACT

Elderly (Elderly) is someone who has reached the age of more than 60 years
and has experienced changes in the process of Aging (aging). Gout is an autoimmune
disease that occurs in 0.1-0.5% of the population, and three-quarters are women. Gout is
more likely to be suffered by those who are aged berusia40 years. To avoid the side
effects of handling gout cases using chemical drugs, treatment is done by using natural
plants, cheap and easy to obtain, and can only use the home page. The plants in question
are the Ginger Rhizome (Zingiber Officinale Roscoe), Turmeric (Curcuma Domestika
Valeton) and Lemongrass (Simbopongon Citratus).
This research is quantitative by using the experimental design research design
with the One Group pre-test and post-test approach. In this study the sampling technique
is to use purposive sampling technique with a number of semapel as many as 15. This
study uses a T-Dependent test (Paraired T-test) using a significance level of 95% with a

35
p-ISSN 2655-0288, VOLUME 3 NOMOR 1, MARET 2020

significant level α = 0.05. The normality test in this study uses the Kolmogorov Smirnov
test, if the test results are significant (p valute> 0.05) then the distribution is normal.
The results of the study based on the T-Dependent test showed that there was
an effect of giving traditional therapy to elderly uric acid levels in Lolak Village, Lolak
Subdistrict, Bolaang Mongondow District, with a value of ρ value 0.005 less than the
significant value ɑ = 0.05.
The researcher's suggestion is that Traditional Therapy (ginger, turmeric and
lemongrass served with hot water) should not be given to the elderly in the presence of
comorbidities such as Hepertensi and DM.
Keywords: Traditional Therapy, Elderly Gout.

PENDAHULUAN menjadi Asam Urat yang menumpuk


Asam Urat adalah salah satu dipersendian. Akibatnya sendi akan
penyakit autoimun yang terjadi pada terasa bengkak, meradang, nyeri dan
0,1-0,5% populasi, dan tiga ngilu. Penyakit Asam Urat pada
perempatnya adalah kaum perempuan. umumnya menyerang sendi jari tangan,
Faktor-faktor pencetus asam urat tumit, jari kaki, siku, lutut dan
menurut beberapa peneliti menunjukan pergelangan tangan (Savitri, 2017).
bahwa interaksi antara faktor lingkungan World Health Organization (WHO)
dan genetiklah yang memegang peranan tahun 2012 memperkirakan proporsi
penting. Faktor genetik berperan dalam populasi penduduk lanjut usia yang
terjadinya penyakit Asam Urat dan berusia di atas 60 tahun menjadi dua kali
beratnya penyakit Asam Urat. lipat dari 11% pada tahun 2000 menjadi
Sementara faktor lingkungan yang 22% pada tahun 2050. Pada tahun 2000
cenderung berperan pada timbulnya populasi penduduk lanjut usia berjumlah
penyakit Asam Urat adalah merokok, 605 juta jiwa, akan mencapai 2 miliar
inhalasi silika, infeksi bakteri, virus, jiwa pada tahun 2050 (Putri & Amalia,
mikobateria, dan hormone esterogen 2019).
(Sandra Sinthya Langow, 2018). Prevalensi Asam Urat didunia
Asam Urat dianggap sebagai mengalami kenaikan dengan jumlah
penyakit yang secara umum dikenali 1370 (33,3%). Prevalensi Asam Urat
oleh masyarakat awam. Sebenarnya juga meningkat pada kalangan orang
Asam Urat adalah senyawa yang ada di dewasa 3,2 % dan Amerika Serikat
dalam tubuh manusia, senyawa ini sebesar 3,9% , Korea prevalensi Asam
memiliki rasio normalnya rendah <3,6 Urat meningkat dari 3,49% per 1000
mg/dl dan tinggi >8,3 mg/dl. Dalam orang pada tahun 2007 menjadi 7,58 %
kondisi nomal Asam Urat tidak akan per 1000 orang pada tahun 2015 (WHO,
berbahaya bagi kesehatan tubuh 2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar
manusia, namun jika kelebihan (Riskesdas), menyatakan bahwa
(Hiperurisemia) atau kekurangan prevalensi penyakit sendi di Indonesia
(Hipourisemia) kadar Asam Urat dalam berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan
plasma darah, maka akan menjadi (nakes) sebesar 7,3 %, di Provinsi
indikasi penyakit dalam tubuh manusia. Sulawesi Utara sebesar 8,3 %
Asam Urat terjadi akibat mengkonsumsi (Kementerian Kesehatan Republik
zat purin secara berlebihan. Purin Indonesia, 2018).
adalah zat yang terdapat dalam setiap Asam Urat akan menyerang mereka
makanan yang berasal dari makhluk yang berusia 40 tahun bagi laki-laki dan
hidup. Pada kondisi normal zat purin perempuan biasanya setelah terjadi
tidak berbahaya. Apabila zat purin proses Menopause. Dalam kondisi yang
berlebihan dalam tubuh, ginjal tidak tidak normal dengan segala perubahan-
mampu mengeluarkan zat tersebut perubahan secara biologis, maka Asam
sehingga zat tersebut mengkristal Urat lebih cenderung diderita oleh

36
p-ISSN 2655-0288, VOLUME 3 NOMOR 1, MARET 2020

mereka yang sudah berusia ≥60 tahun komplementer adalah pengobatan non-
atau disebut dengan Lansia (Senja & konvensional yang bukan dari Negara
Prasetyo, 2019). yang bersangkutan. Pengobatan
Lanjut Usia (Lansia) adalah tradisional bersifat aman serta fokus
seseorang yang telah mencapai usia kepada pelayanan secara holistik yang
lebih dari 60 tahun dan sudah meliputi aspek Bio, Psiko, Sosial dan
mengalami perubahan-perubahan dalam Spiritual (Putri & Amalia, 2019).
proses Aging (penuaan). Proses penuaan
ini ditandai dengan perubahan fisiologis Pengobatan Tradisional merupakan
yang terlihat dan yang tidak terlihat. bentuk pelayanan kesehatan yang
Perubahan fisik yang terlihat seperti menggunakan cara, alat atau bahan yang
kulit yang mulai keriput dan mengendur, tidak termasuk dalam standar
rambut yang beruban, gigi yang ompong pengobatan medis. Menggunakan cara
serta adanya penumpukan lemak di dalam hal ini yang dibicarakan adalah
pinggang dan perut. Sedangkan penanganan yang dilakukan dengan
perubahan fisik yang tidak terlihat pengaturan diet, menghindari makanan
adalah perubahan fungsi organ seperti tinggi purin, konsumsi vitamin dan
penglihatan, pendengaran dan kepadatan mineral yang cukup, olah raga rutin,
tulang (Senja & Prasetyo, 2019). hindari stress dan berhenti merokok.
Pengobatan dengan alat yang dimaksud
Ada berbagai macam cara yang adalah dengan menggunakan alat
digunakan oleh lansia dalam mengatasi (jarum) akupuntur. Sedangkan
keadaan sakit meraka seperti pengobatan pengobatan yang dilakukan dengan
secara medis dan pengobatan secara non bahan adalah pengobatan dengan
medis. Pengobatan secara medis adalah menggunakan tanaman rempah dan
pengobatan yang dilakukan sesuai herbal (Hakim, 2015).
dengan disiplin kedokteran
menggunakan teknis medis dan obat Tanaman rempah-rempah adalah
medis. Pengobatan diberikan tergantung bagian tumbuhan yang digunakan
pada berat dan ringannya gejala yang sebagai bumbu, penguat cita rasa,
dirasakan. Pengobatan awal diberikan pengharum, dan pengawet makanan
penghilang sakit biasa NSAID (natrium yang digunakan secara terbatas.
diklofenat dan celecosid). Pilihan Rempah-rempah merupakan bagian
pengobatan yang lain adalah golongan tanaman yang berasal dari batang, daun,
DMARD yaitu kelompok obat asam urat kulit kayu, umbi, rimpang (Rhizome),
yang depat mencegah kerusakan sendi akar, biji, bungga atau bagian-bagian
dan bukan hanya menghilangkan tumbuhan lainnya. Bagian-bagian tubuh
nyerinya saja (Sandra Sinthya Langow, tanaman tersebut mengandung senyawa
2018). fitokimia yang dihasilkan tanaman
sebagai bagian dari proses metabolisme
Pengobatan lain yang dilakukan tanaman. Rempah-rempah yang
selain dari pengobatan medis adalah termasuk dalam golongan rimpang
Pengobatan tradisional. Dimana antara lain adalah : Jahe (Zingiber
pengobatan secara tradisional Oflicinale Roscoe), kunyit (Curcuma
merupakan bagian dari pengobatan Domestica Valeton), (Hakim, 2015).
komplementer. Pengobatan secara
komplementer (complementari Tanaman lain yang di bisa di
therapies) yang merupakan metode manfaatkan adalah tanaman Sereh
pengobatan diluar pengobatan medis (Cymbopongon Citratus). Sereh adalah
konvensional tetapi, terapi tumbuhan dari family Paoceae, dan juga
komplementer merupakan pendukung di namakan sebagai tumbuhan parenial
pengobatan medis konvensional. yang selalu hijau sepanjang tahun. Sereh
Menurut WHO pengobatan adalah jenis tanaman yang kaya akan
bahan aktif seperti minyak esensial,

37
p-ISSN 2655-0288, VOLUME 3 NOMOR 1, MARET 2020

mineral, vitamin dan antioksidan yang kesehatan, dari pencernaan hingga


penting bagi tubuh manusia. Pada setiap kesuburan mengatakan bahwa jahe
100 gram berat basah dari sereh merah ternyata tak hanya bermanfaat
mengandung 99 kalori tanpa kolesterol. sebagai minuman penghangat saat cuaca
Komponen kimia dari sereh adalah sitral dingin saja. Pasalnya tanaman herbal
atau lemonal, sebuah aldehida yang yang satu ini juga dapat menggurangi
berperan dalam bau unik serasa jeruk. rasa nyeri akibat peradangan. Manfaat
Sitral juga mempunyai sifat anti jahe merah untuk menggurangi
mikroba dan anti jamur. Komponen- peradangan sudah didukung oleh
komponen tersebut sangat berperan beberapa penelitian sebelumnya.
penting sebagai isektisida, anti fugsi, Penelitian lain yang diterbitkan oleh
dan antipiretik (Hakim, 2015). Amerikan Collage Of Reumatology juga
membuktikan bahwa ekstra jahe dapat
Menurut penelitian yang dilakukan membantu menggurangi gejala
(Yanti, E., Arman, E., & Rahayunigrum, osteoatritis. Salah satu penelitian juga
2019) yang berjudul efektifitas bahkan menyebutkan bahwa jahe lebih
pemberian kompres jahe merah aktif mengurangi peradangan didalam
(zingiber officinale rosc) dan sereh tubuh ketimbang obat antiinflamasi non
(cymbopogon citratus) terhadap steroid (NSAID).
intensitas nyeri pada lansia dengan
arthritis rhematoid menunjukkan bahwa Menurut (Swari, 2019) manfaat
kompres jahe merah lebih efektif jahe merah juga bisa membantu
dibandingkan dengan kompres sereh menurukan asam urat. Atritis gout atau
karena kandungan minyak atsiri jahe lebih dikenal dengan asam urat
merah lebih tinggi (1-3%) , dari pada merupakan sebuah kondisi yang terjadi
kandaungan minyak atsiri pada serai ketika asam urat mengalami
(Cymbopogon citratus) yaitu cuma 0,4 penumpukan di persendian, sehingga
%. menyebabkan peradangan dan
timbullah nyeri. Jahe merah membantu
Menurut penelitian yang dilakukan menggurangi peradangan disendi dan
(Fahryl & Carolia, 2019) yang berjudul membuang tumpukan asam urat dengan
kunyit (curcuma domestica val) sebagai memperlancar sirkulasi darah. Alhasil
terapi artritis gout menjelaskan bahwa tingkat asam urat yang semula tinggi
Kunyit mengandung senyawa aktif bisa berangsur-angsur menurun kedalam
utama, yaitu kurkuminoid. Kurkuminoid tahap yang normal.
terdiri dari 3 penyusun, yaitu kurkumin,
demethoxycurcumin, dan Hasil survei yang dilakukan pada
bisdemethoxycurcumin. Kurkumin yang awal tahun 2020 di Desa Lolak
ada di dalam kunyit telah banyak diteliti Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaang
memiliki khasiat sebagai agen Mongondow dengan menggunakan data
antiinflamasi. Kurkumin dapat pelaporan petugas kesehatan yang
menghambat aktivtias protein bertanggung jawab dengan program
Cyclooxygenase-2 (COX-2). COX-2 Lansia didapatkan hasil bahwa selang
berperan sebagai enzim yang memediasi tahun 2019 dari hasil pemeriksaan yang
produksi prostaglandin. Secara tidak dilakukan di posyandu lansia Desa
langsung, penghambatan COX-2 oleh Lolak adalah 34 penderita Asam Urat.
kurkumin dapat menghambat produksi Dimana penderita Asam Urat di
dari prostaglandin. Selain itu juga, dominan oleh perempuan dengan jumlah
minyak atsiri pada kunyit dapat 27 orang dari 34 penderita. Menurut
menurunkan konsentrasi TNF-α yang hasil wawancara dengan penderita Asam
merupakan salah satu prostaglandin. Urat bahwa mereka mengatasi
penyakitnya hanya menggunakan
Menurut jurnal oleh (Swari, 2019) pengobatan medis. Obat-obat yang
yang berjudul manfaat jahe merah untuk

38
p-ISSN 2655-0288, VOLUME 3 NOMOR 1, MARET 2020

mereka dapatkan sesuai dengan keluhan pemeriksaan dalam satu alat yaitu kadar
yang mereka rasakan. Gula Darah, Asam Urat dan Cholesterol.
Sedangkan Lembar observasi
METODE PENELITIAN merupakan kegiatan pemusatan
Penelitian ini bersifat kuantitatif perhatian terhadap suatu objek dengan
dengan menggunakan desain penelitian menggunakan seluruh alat indra.
Eksperimental Design dengan metode Dengan demikian proses observasi dapat
pendekatan One Grup pre-test and post- dilakukan dengan penglihatan,
test. Penelitian ini telah dilaksanakan di penciuman, pendengaran, perabaan, dan
Desa Lolak Kabupaten Bolaang pengecapan. Observasi dilakukan sesuai
Mongondow pada tanggal 26 Februari dengan situasi dan kondisi responden
2020. Jumlah populasi sebanyak 34 mengenai data yang diinginkan tanpa
lansia (data selang Januari sampai membatasinya sedemikian rupa
dengan Desember 2019). (Hartono, 2019). Pada penelitian ini
menggunakan lembar observasi yang
Penelitian ini menggunakan teknik berisi nama, kadar asam urat sebelum
Purposif Sampling dalam pengambilan pemberian terapi tradisional dan kadar
sampel diman teknik ini merupak teknik asam urat sesudah pemberian terapi
pengabilan sampel berdasarkan tujuan tradisional.
tertentu, bukan atas dasar strata, random
dan wilayah penelitian. Berdasarkan hal Penelitian ini menggunakan uji T
ini sampel yang di pakai dalam (T-tes), Syarat digunakan uji T (T-Tes)
penelitian ini sebanyak 15 responden. ialah semua data harus didistribusi
Menurut Gay (1992) ukuran minimum normal (Hartono, 2019). Uji normalitas
sampel yang dapat diterima berdasarkan dalam penelitian ini menggunakan uji
pada desain penelitian yang digunakan Kolmogorov Smirnov, yaitu bila hasil
yaitu metode eksperimental minimal 15 uji signifikan “Sig” (p valute > 0,05)
subjek per kelompok (Hartono, 2019). maka distribusi normal, Hasil uji
Kriteri yang digunakan adalah pendistribusian data dalam penelitian
kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria ini, telah terbukti memiliki data normal
Inklusi adalah kriteria yang menentukan sehingga uji yang dilakukan adalah uji T
subjek penelitian mewakili sampel Dependen (Paired T-Tes). Uji T
(Donsu, 2016). Kriteria inklusi dalam Dependen bertujuan untuk menguji
penelitian ini adalah Lansia yang berusia perbedaan antara dua kelompok data
≥ 60 tahun; Lansia yang memiliki dependen (subjeknya sama diukur dua
peningkatan kadar Asam Urat ≥ 8,3 kali) (Riyanto, 2020).
mg/dl tanpa tofus (benjolan disekitar Prosedur pengolahan data
sendi); Lansia yang datang berkunjung dilakukan dengan cara Editing yang
ke posyandu. Sedangkan Kriteria merupakan kegiatan untuk melakukan
Ekslusi merupakan kriteria yang pengecekan isi kosioner sudah diisi
menentukan subjek penelitian yang tidak dengan lengkap, jelas jawaban dari
dapat mewakili sebagai sampel karena responden, relevan jawaban dengan
tidak memenuhi syart sebagai sampel pertanyaan, kosisten misalnya : antara
(Donsu, 2016). Kriteria Eksklusi dari pertanyaan usia dengan usia anak ;
penelitian ini adalah lansia yang tidak Coding merupakan data berbentuk huruf
bersedia untuk menjadi sampel. menjadi data berbentuk angka/bilangan
Instrumen penelitian yang misalnya untuk variable pekerjaan ibu
digunakan dalam penilitian ini adalah dilakukan coding 1 = bekerja dan 2 =
Alat periksa sel darah tepi AUTO Cek 3 tidak bekerja. Kegunaan coding adalah
In one dan lembar obsevasi. Alat mempermudah peneliti pada saat
pemeriksaan sel darah tepi Auto Cek 3 analisis data dan juga pada saat entry
in One adalah salah satu alat medis yang data ; Processing/Entrii Data
berfungsi untuk memeriksa tiga jenis merupakan maka langkah selanjutnya

39
p-ISSN 2655-0288, VOLUME 3 NOMOR 1, MARET 2020

melakukan entri data atau memasukan Tani 3 20,0


data dari kosioner kedalam program Tukang 1 6,7
computer, dan sala satu paket program Wiraswasta 1 6,7
yang digunakan adalah SPSS For Total 15 100,0
Window; dan Cleaning merupakan (Sumber : Data Primer 2020)
kegiatan pengecekan kembali data yang
sudah di entri apakah ada kesalahan atau Berdasarkan tabel diatas diketahui
tidak (Riyanto, 2020). bahwa distribusi frekuensi responden
yang menderita asam urat berdasarkan
Analisis data yang gunakan dala pekerjaan atau aktifitas dari responden,
penelitian ini adalah analisis dalam yang tertinggi adalah IRT dengan angka
bentuk Univariat dan Bivariat. Analisa 6 responden atau (40,0%), Pensiunan 4
univariat merupakan analisa data yang responden atau (26,7 %), Tani 3
menganalisis satu variabel, disebut responden atau (20,0 %), Tukang 1
analisa univariat karena proses responden atau (6,7 %), dan Wiraswasta
penggumpulan data awal masih acak 1 responden atau (6,7 %).
dan abstrak, kemudian data di olah
menjadi informasi yang informatif. 2. Analisis Univariat
Analisa ini seringkali digunakan untuk Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden
statistik deskriptif, yang dilaporkan Kadar Asam Urat Lansia Sebelum
dalam bentuk distribusi frekuensi dan Diberikan Terapi Tradisional.
presentase (Donsu, 2016). Sedangkan
Analisis Bivariat adalah analisis data Kadar Asam Frek Presentasi
yang mengenai dua variable. Analisis Urat (%)
Bivariat dilakukan untuk menganalisa
hubungan yang signifikan antara dua 8,0 3 20,0
variable dan mengetahui perbedaan yang 8,3 2 13,3
signifikan atara dua fariabel atau lebih
untuk membuktikan hipotesis penelitian 8,4 1 6,7
(Donsu, 2016).
Pada penelitian ini menggunakan 8,5 3 20,0
uji T-test (t dependen/Paired Sampel 9,0 2 13,3
Tes) dengan menggunakan tingkat
kemaknaan 95% dengan tingkat 9,1 1 6,7
signifikan α = 0,05, Jika ρ value ≤ 0,05
9,4 1 6,7
maka H₀ diterima, artinya Tidak ada
pengaruh pemberian terapi tradisional 10,5 1 6,7
terhadap kadar asam urat pada lansia di
Desa Lolak Kabupaten Bolang 11,5 1 6,7
Mongondow dan jika ρ value ≥ 0,05
Total 15 100,0
maka Hɑ diterima, artinya Ada
pengaruh pemberian terapi tradisional (Sumber : Data Primer 2020).
terhadap kadar asam urat lansia di Desa
Lolak Kabupaten Bolaang Mongondow. Data pada tabel diatas
menunjukkan bahwa sebelum diberikan
HASIL PENELITIAN Terapi Tradisional kadar asam urat
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden lansia dengan nilai 8.0 sebanyak 3
Menurut Pekerjaan responden atau (20,0 %), 8,3 sebanyak 2
responden atau (13,3 %), 8,4 sebanyak 1
Pekerjaan Frekuensi Persentasi orang atau (6,7 %), 8,5 sebanyak 3
(%) orang atau (20,0 %), 9,0 sebanyak 2
IRT 6 40,0 orang atau (13,3 %), 9,1 sebanyak 1 atau
Pensiunan 4 26,7 (6,7 %), 9,4 sebanyak 1 orang atau (6,7

40
p-ISSN 2655-0288, VOLUME 3 NOMOR 1, MARET 2020

%), 10,5 sebanyak 1 orang atau (6,7 %), Analisis Bivariat


dan 11,5 sebanyak 1 orang atau (6,7 %).
Tabel. 4. Pengaruh Pemberian Terapi
Tabel. 3. Distribusi Frekuensi Tradisional Terhadap Kadar Asam Urat
Responden Kadar Asam Urat Setelah Lansia di Desa Lolak Kecamatan Lolak.
Diberikan Terapi Tradisional.
Variab Mea SD Min Max Jenis P N
Kadar AU Frek Presentasi el n Value
Uji
(%)
Sebelu 8.86 0,98 8,0 11,5 T 0,005 15
5,9 1 6,7 m 7 17 Depen
den
6,5 1 6,7 Sesuda 7,98 1,12 5,9 10,0 15
h 7 62
7,0 2 13,3
(Sumber : Data Primer 2020).
7,1 1 6,7
Berdasarkan tabel diatas dapat
7,8 1 6,7 disimpulkan bahwa nilai rata-rata kadar
asam urat lansia sebelum diberikan
8,0 2 13,3
Terapi Tradisional berada pada angka
8,5 4 26,7 8,867 atau berada pada kategori (tinggi)
dengan standar deviasi 0,9817. Pada
9,0 1 6,7 penilaian berikutnya yaitu setelah
9,5 1 6,7 diberikan Terapi Tradisional nilai rata-
rata berada pada angka 7,987 atau sudah
10.0 1 6,7 turun dari nilai mean sebelumnya.
Total 15 100,0 PEMBAHASAN
(Sumber : Data Primer 2020) Berdasarkan penelitian yang
dilakukan pada 15 responden yang
Data pada tabel menunjukkan merupakan lansia (lanjut usia), di
bahwa setelah diberikan Terapi dapatkan bahwa usia 60-69 tahun
Tradisional kadar asam urat lansia sebanyak 11 Responden atau (73,3 %)
dengan nilai 5,9 sebanyak 1 responden dan usia > 70 tahun sebanyak 4
atau (6,7 %), 6,5 sebanyak 1 responden responden atau (26,7 %).
atau (6,7 %), 7,0 sebanyak 2 orang atau
(13,3 %), 7,1 sebanyak 1 orang atau (6,7 Menurut (Sandra Sinthya Langow,
%), 7,8 sebanyak 1 orang atau (6,7 %), 2018) Asam Urat adalah salah satu
8,0 sebanyak 2 atau (13,3 %), 8,5 penyakit autoimun yang terjadi pada 0,1
sebanyak 4 orang atau (26,7 %), 9,0 - 0,5 populasi, dan tiga perempatnya
sebanyak 1 orang atau (6,7 %), 9,0 adalah perempuan. Asam Urat akan
sebanyak 1 orang atau (6,7 %) dan 10,0 menyerang mereka yang berusia 40
sebanyak 1 orang (6,7 %). tahun bagi laki-laki dan perempuan
biasanya setelah terjadi proses
Menopause. Dalam kondisi yang tidak
normal dengan segala perubahan-
perubahan secara biologis, maka Asam
Urat lebih cenderung diderita oleh
mereka yang sudah berusia ≥60 tahun
atau disebut dengan Lansia Lanjut Usia).

41
p-ISSN 2655-0288, VOLUME 3 NOMOR 1, MARET 2020

Menurut penelitian yang dilakukan responden yang berumur > 40 tahun


oleh (Andry, Saryono, 2009) tentang lebih banyak memiliki kadar asam urat
analisis faktor-faktor yang darah yang tinggi yaitu sebanyak 132
mempengaruhi kadar Asam Urat pada responden atau (69,8%) dibandingkan
pekerjaan kantor di Desa Karang Turi dengan responden yang berumur < 40
Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes tahun yaitu sebanyak 57 responden atau
mengatakan bahwa Diketahui enzim (30,2 %). Dengan melakukan uji
urikinase yang mengoksidasi asam urat statistik menunjukan nilai ρ = 0,001.
menjadi alotonin yang mudah dibuang
akan menurun seiring dengan bertambah Dalam penelitian (Jilli Priskila
tuanya umur seseorang. Jika Lioso, Ricky C Sondakh, 2015) juga
pembentukan enzim ini terganggu maka mengatakan bahwa proposrsi responden
kadar asam urat darah menjadi naik. yang berjenis kelamin laki-laki lebih
Dalam Penelitian yang di lakukan oleh banyak yang memiliki kadar asam urat
(Andry, Saryono, 2009) menulis tentang lebih tinggi yaitu sebanyak 107
penelitian gout pertama di Indonesia, responden atau (56,6 %), disbanding
Van den Horst (1935) menemukan 15 dengan responden yang berjenis kelamin
kasus gout berat pada masyarakat perempuan yaitu 82 responden atau
kurang mampu di jawa. Kemudian (43,4%) Dengan menggunakan uji
Darmawan (1988) di Bandungan Jawa statistik menunjukan nilai ρ = 0,000.
tengah melakukan penelitian diantara Menurut Peneliti bahwa pada saat
4.683 orang berusia 15-45 tahun yang pengambilan sampel di tempat
diteliti, 0,8% menderit asam urat tinggi penelitian, responden yang datang
(1,7% pria dan 0,05% wanita ) berkunjung ditempat pengambilan
diantaranya sudah sampai pada tahap sampel didominan oleh perempuan dari
gout. Perlu diketahui pula di Indonesia pada laki-laki, oleh karenanya
arthritis gout diderita pada usia lebih responden yang ditemukan memiliki
awal dibandingkan dengan Negara barat. kadar asam urat yang tinggi lebih
32% serangan gout terjdi pada usia dominan perempuan di banding dengan
dibawah 34 tahun. Sementara diluar laki-laki.
negri rata-rata diderita oleh kaum pria
diatas usia tersebut. Peneliti melakukan penelitian ini
hanya kepada responden yang sudah
Menurut (Pibi S. Darmawan, Stefan lanjut usia sehingga untuk pengambilan
H.M Kaligis, 2016) pada jurnal yang sampel hanya terbatas bagi responden
berjudul gambaran Asam Urat darah yang sudah berusia > 60 tahun.
pada pekerjaan kantor mengatakan
bahwa Pada hasil penelitian disajikan Berdasarkan hasil penelitian
distribusi responden dengan kadar asam diketahui bahwa distribusi frekuensi
urat darah tinggi (hiperurisemia) menurut pekerjaan atau aktifitas
berdasarkan jenis kelamin. Laki-laki responden didapatkan angka yang tinggi
cenderung lebih banyak mengalami berada pada aktifitas responden sebagai
hiperurisemia dibandingkan perempuan. IRT dengan nilai 6 responden (40,0%),
kemudian beraktifitas sebagai pensiunan
Penelitian ini lebih diperkuat lagi sebanyak 4 responden (26,7%), sebagai
oleh (Jilli Priskila Lioso, Ricky C Tani sebanyak 3 responden (20,0%),
Sondakh, 2015) yang melakukan sebagai tukan sebanyak 1 responden (6,7
penelitian hubungan antara umur, jenis %), dan sebagai wiraswasta sebanyak 1
kelamin dan indeks masa tubuh dengan responden (6,7%). Dari nilai diatas
kadar asam urat darah pada masyarakat dapat disimpulkan potensi terjadinya
yang datang berkunjung di puskesmas peningkatan kadar Asam Urat terjadi
Paniki Bawah kota Manado dengan hasil pada responden yang kurang menjalani
yang menunjukan bahwa proporsi aktifitas fisik seperti olah raga.

42
p-ISSN 2655-0288, VOLUME 3 NOMOR 1, MARET 2020

Hal tersebut dipekuat oleh sulit untuk mendapat aksesibilitas untuk


penelitian yang dilakukan oleh (Pibi S. melakukan aktivitas fisik seperti
Darmawan, Stefan H.M Kaligis, 2016) berolahraga dan menyebabkan
dalam jurnal gambaran kadar Asam Urat rendahnya persepsi akan manfaat baik
darah pada pekerjaan kantor yang berolahraga sehingga dapat
dikutip dari penelitian yang dilakukan membahayakan dan menimbulkan risiko
oleh William mengenai efek aktivitas bagi kesehatan para pekerja kantor.
fisik terhadap insiden gout pada orang Aktivitas fisik yang kurang pada pekerja
sehat yang melakukan aktivitas fisik kantor dapat menyebabkan timbulnya
dengan intensitas berat, diperoleh keadaan sindrom metabolik. Keadaan ini
informasi bahwa responden yang dapat berujung pada resistensi insulin
melakukan aktivitas fisik lebih berat yang dapat menyebabkan gangguan
(dalam penelitian ini dengan berlari pada proses ekskresi asam urat.
lebih jauh) memiliki risiko terjadinya
gout lebih rendah. Penurunan risiko Berdasarkan hasil penelitian
berkaitan dengan penurunan kadar asam diketahui bahwa sebelum diberikan
urat seiring dengan peningkatan Terapi Tradisional kadar asam urat
aktivitas fisik setiap minggunya. Responden menunjukkan nilai > 8,0
mg/dl dari total sampel sebanyak 15
Menurut (Andry, Saryono, 2009) responden.
mengatakan bahwa Aktivitas yang
dilakukan oleh manusia erat kaitanya Hasil penelitian lain yang di
dengan kadar asam urat yang terdapat lakukanoleh (Otnel, 2016) mengatakan
dalam darah. Beberapa pendapat bahwa kadar Asam Urat dapat diketahui
menyatakan bahwa aktivitas yang berat melalui hasil pemeriksaan darah dan
dapat memperberat penyakit gout atau urin. Nilai rujukan kadar asam urat
penyakit asam urat yang ditandai dengan darah normal pada laki-laki yaitu 3,6 –
peningkatan kadar asam urat dalam 8,2 mg/dl sedangkan pada perempuan
darah. Olah raga atau gerakan fisik akan yaitu 2,3 – 6,1 mg/dl.
menyebabkan peningkatan kadar asam Setelah didapatkan hasil
laktat. Meningkatnya kadar asam laktat pemeriksaan kadar Asam Urat darah
dalam darah maka pengeluaran asam pada responden yang memiliki nilai
urat mengalami penurunan sehingga yang kadar Asam Urat yang tinggi yaitu
kandungan asam urat dalam tubuh >8,3 mg/dl maka, dilakukanlah proses
meningkat. pemberian Terapi Tradisional yang
Menurut (Pibi S. Darmawan, Stefan tahanpan-tahapan pemberiannya telah
H.M Kaligis, 2016) dalam jurnal diuraikan pada Bab sebelumnya.
gambaran kadar Asam Urat darah pada Menurut (Putri & Amalia, 2019)
pekerjaan kantor yang dikutip dari jurnal Pengobatan tradisional bersifat aman
sebelumnya yaitu Penelitian Moray et al. serta fokus kepada pelayanan secara
mengatakan bahwa didapatkan aktivitas holistik yang meliputi aspek Bio, Psiko,
fisik yang cenderung statis, melakukan Sosial dan Spiritual. Terapi tradisional
pekerjaan berulang dan jarang merupakan pengobatan yang telah
melakukan aktivitas fisik identik dengan digunakan oleh masyarakat secara turun
pekerja kantor. Berbagai aspek fisik dan temurun didalam suatu Negara.
psikososial pekerjaan dapat
membahayakan dan menimbulkan Menurut (Hakim, 2015)
resiko bagi kesehatan, salah satu aspek Pengobatan Tradisional merupakan
yang menjadi masalah adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
berkurangnya aktivitas fisik pada menggunakan cara, alat atau bahan yang
pekerja oleh karena jam kerja yang tidak termasuk dalam standar
panjang. Hal ini membuat pekerja kantor pengobatan medis. pengobatan yang

43
p-ISSN 2655-0288, VOLUME 3 NOMOR 1, MARET 2020

dilakukan dengan bahan adalah purin yang tinggi serta mengkonsumsi


pengobatan dengan menggunakan air putih yang cukup yaitu > 1 liter per
tanaman rempah dan herbal. Tanaman hari. Sedangkan wawancara yang
rempah-rempah adalah bagian tumbuhan dilakukan pada 4 responden yang
yang digunakan sebagai bumbu, penguat mengalami dampak meningkatnya kadar
cita rasa, pengharum, dan pengawet asam urat setelah diberikan terapi
makanan yang digunakan secara tradisional di dapati bahwa ke 4
terbatas. Selain terkait makanan, responden tersebut memakan makanan
rempah-rempah sejak lama juga yang tinggi purin seperti sayur daun ubi,
digunakan sebagai jamu, kosmetik dan tempe, tahu dan bubur Manado.
anti mikroba. Rempah-rempah
merupakan bagian tanaman yang berasal Hasil penelitian diperkuat dengan
dari batang, daun, kulit kayu, umbi, literatur dari (Savitri, 2017) yang
rimpang (rhizome), akar, biji, bungga menyatakan bahwa Asam Urat adalah
atau bagian-bagian tumbuhan lainnya. senyawa yang ada di dalam tubuh
Bagian-bagian tubuh tanaman tersebut manusia, dan senyawa ini memiliki rasio
mengandung senyawa fitokimia yang normalnya rendah ≤ 3,8 mg/dl dan
dihasilkan tanaman sebagai bagian dari tinggi > 8,3 mg/dl.
proses metabolisme tanaman. Menurut jurnal oleh (Swari, 2019)
Jenis tanaman rempah yang yang berjudul manfaat jahe merah untuk
digunakan sebagai terapi tradisional kesehatan, dari pencernaan hingga
adalah yang pertama Jahe (Zingiber kesuburan mengatakan bahwa jahe
Officinale Roscoe), tanaman yang merah ternyata tak hanya bermanfaat
banyak memberikan manfaat dengan sebagai minuman penghangat saat cuaca
kandungan minyak astirin, cingibarena, dingin saja. Pasalnya tanaman herbal
bisabolena, kurkumen dan resti. Yang yang satu ini juga dapat menggurangi
kedua Kunyit (Curcuma Domestika rasa nyeri akibat peradangan. Manfaat
Valeton) tanaman yang mengandung jahe merah untuk menggurangi
kurkumin dan dosmotoksikumin yang peradangan sudah didukung oleh
berfungsi sebagai anti inflamasi. Ketiga beberapa penelitian sebelumnya.
Sereh (Simbopongon Citratus) yang Penelitian lain yang diterbitkan oleh
mengandung minyak esensial dan Amerikan Collage Of Reumatology juga
antioksidan yang penting bagi tubuh. membuktikan bahwa ekstra jahe dapat
membantu menggurangi gejala
Dari hasil penelitian yang osteoatritis. Salah satu penelitian juga
dilakukan oleh peneliti menunjukan bahkan menyebutkan bahwa jahe lebih
bahwa terdapat penurunan kadar asam aktif mengurangi peradangan didalam
urat dibuktikan dengan andanya angka tubuh ketimbang obat anti inflamasi non
yang menunjukan tingkat penurunan steroid (NSAID).
kadar asam urat pada responden
sebanyak 11 (73,3 %) responden, akan Menurut penelitian yang dilakukan
tetapi ada pula angka yang menunjukan (Fahryl & Carolia, 2019) yang berjudul
peningkatan kadar asam urat pada kunyit (curcuma domestica val) sebagai
responden sebanyak 4 (26,7 %) terapi artritis gout menjelaskan bahwa
responden dari 15 responden yang di Kunyit mengandung senyawa aktif
jadikan sampel. Dari hasil wawancana utama, yaitu kurkuminoid. Kurkuminoid
yang dilakukan keapada 11 orang terdiri dari 3 penyusun, yaitu kurkumin,
responden yang mengalami dampak demethoxycurcumin, dan
penurunan kadar asam urat di dapati bisdemethoxycurcumin. Kurkumin yang
bahwa ke 11 responden tersebut ada di dalam kunyit telah banyak diteliti
menjaga pola makannya yaitu tidak memiliki khasiat sebagai agen
mengkonsumsi makanan dengan kadar antiinflamasi. Kurkumin dapat
menghambat aktivtias protein

44
p-ISSN 2655-0288, VOLUME 3 NOMOR 1, MARET 2020

Cyclooxygenase-2 (COX-2). COX-2 Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan


berperan sebagai enzim yang memediasi hasil uji statistik t-test independen
produksi prostaglandin. Secara tidak didapatkan nilai p = 0,002 (p ≤ 0,05),
langsung, penghambatan COX-2 oleh terlihat ada pengaruh pemberian air
kurkumin dapat menghambat produksi rebusan jahe merah di Wilayah Kerja
dari prostaglandin. Selain itu juga, Puskesmas Salido Kabupaten Pesisir
minyak atsiri pada kunyit dapat Selatan Tahun 2018.
menurunkan konsentrasi TNF-α yang
merupakan salah satu prostaglandin. Dalam melakukan obserfasi di hari
ketiga penelitian, peneliti mendapati
Menurut penelitian yang dilakukan bahwa ada 1 (6,7%) responden yang
(Yanti, E., Arman, E., & Rahayunigrum, mengalami peningkatan kadar gula
2019) yang berjudul efektifitas darah, sebelumnya peneliti tidak
pemberian kompres jahe merah mengetahui bahwa responden tersebut
(zingiber officinale rosc) dan sereh memiliki riwat penyakit DM. Dari hasil
(cymbopogon citratus) terhadap wawancara dengan responden yang
intensitas nyeri pada lansia dengan mengalami peningkatan kadar gula
arthritis rhematoid menunjukkan bahwa darah di dapati bahwa setelah
kompres jahe merah lebih efektif mengkonsumsi terapi tradisional
dibandingkan dengan kompres sereh responden tersebut mengalami
karena kandungan minyak atsiri jahe peningkatan dalam porsi makan alhasil
merah lebih tinggi (1-3%) , dari pada kadar gula darah meningkat meskipun
kandaungan minyak atsiri pada serai penderita mengkonsumsi obat penurun
(Cymbopogon citratus) yaitu cuma 0,4 kadar gula darah. Hal ini disebabkan
%. oleh karena kandungan dari kunyit
sebagai bahan yang digunakan dalam
Berdasarkan hasil penelitian terapi tradisional. Kandungan dalam
didapatkan hasil bahwa ada Pengaruh kunyit bisa menyebabkan peningkatan
Pemberian Terapi Tradisional Terhadap nafsu makan. Dan dari hasil
Kadar Asam Urat Lansia di Desa Lolak pemeriksaan kadar asam urat responden
Kabupaten Bolaang Mongondow yang tersebut merupakan salah satu responden
dibuktikan dengan setelah melalui uji yang mengalami dampak peningkatan
statistic didapatkan nilai nilai rata-rata kadar asam urat.
kadar asam urat responden sebelum
diberikan Terapi Tradisional berada Hasil dari penelitian ini diperkuat
pada angka 8,867 dengan standar deviasi oleh (Pibi S. Darmawan, Stefan H.M
0,9817. Sedangkan nilai rata-rata yang Kaligis, 2016) yang mengatakan bahwa
didapatkan setelah Pemberian Terapi beberapa keadaan yang dapat
Tradisional adalah 7,987 dengan standar mempengaruhi proses ekskresi Asam
deviasi 0,834. Jenis uji yang digunakan Urat salah satu diantaranya adalah
adalah uji T Dependen (Paired Sampel resistensi Insulin. Aktivitas fisik
Tes) dengan hasil ρ value sebesar 0,005 menunjukan pengaruh terhadap
yang berarti bahwa Hɑ diterima dan H₀ sensitivitas insulin dan resistensi insulin.
ditolak. Pengurangan aktivitas fisik dan
peningkatan konsumsi kalori dapat
Penelitian ini sejalan dengan berlanjut menjadi terjadinya keadaan
penelitian sebelumnya yaitu oleh obesitas yang dapat dihubungkan
(Veolina Irman, Ibrahim, 2018) dalam dengan peningkatan asam lemak bebas
jurnal yang berjudul Efektifitas dalam plasma. Hal ini mungkin terjadi
Konsumsi Jahe Merah (zingiber pada responden yang mengalami
oficinale) Terhadap Kadar Asam Urat hiperurisemia. Pada resistensi insulin,
Pada Pasien Gout Atritis di wilayah gangguan fosforilasi oksidatif mungkin
kerja Puskesmas Salido Kabupaten meningkatkan konsentrasi adenosin
Pesisir Selatan mengatakan bahwa

45
p-ISSN 2655-0288, VOLUME 3 NOMOR 1, MARET 2020

sistemik melalui peningkatan kadar ester susah bernafas disaat memakai masker;
koenzim A dari asam lemak rantai Data yang didapatkan dari pemegang
panjang intraseluler. Peningkatan program mengalami perubahan yaitu
adenosin sebagai gantinya berakibat penderita yang tadainya mengalami
pada resistensi natrium, urat dan air. peningkatan kadar asam urat oleh
Menurut Sachdev yang dikutip dari Karena sudah mengkonsumsi obat medis
penelitian ini juga mengatakan bahwa jadinya kadar asam urat sudah normal
adanya hubungan antara sindrom dan tidak bisa di kategorikan sebagai
metabolik dengan prevalensi sampel lagi; Semua responden tidak bisa
hiperurisemia pada populasi yang dikumpulkan di satu tempat oleh karena
diteliti. jarak antara respon berjauhan alhasil
penelitian dilakukan di tiga tempat.
Dalam penelitian ini juga peneliti
melakukan kotrol tanda-tianda vita KESIMPULAN
(TTV) pada semua responden sebagai
langkah awal dalam pemberian Berdasarkan hasil dari penelitian
perawatan (terapi tradisional) untuk yang sudah dilakukan mengenai
mengatahui keadaan TTV responden Pengaruh Terapi Tradisional Terhadap
sebelum menerima terapi tradisional. Kadar Asam Urat Lansia di Desa Lolak
Dalam proses mengontrol TTV didapati Kecamatan Lolak Kabupaten Bolaang
1 responden (6,7%) menderita Mongondow maka penulis dapat
Hipertensi. Setelah mengikuti proses memberikan kesimpulan sebagai berikut
penelitian (pemberian terapi tradisional) :
ternyata terjadi penurunan tekanan darah 1. Kadar asam urat responden sebelum
pada 1 (6,7%) responden tersebut tanpa pemberian terapi tradisional pada
mengkonsumsi obat penurun tekanan 15 responden adalah : 8,3 mg/dl;
darah. Berdasarkan hal tersebut peneliti 9,1 mg/dl; 8,0 mg/dl; 9,4 mg/dl; 9,0
menarik kesimpulan bahwa pemberian mg/dl; 10,5 mg/dl; 8,5 mg/dl; 8,4
terapi tradisional tidak boleh di berikan mg/dl; 11,5 mg/dl; 8,3 mg/dl; 9,0
pada penderita Hipertensi tanpa kontrol. mg/dl; 8,5 mg/dl; 8,0 mg/dl; 8,5
Hasil dari penelitian ini yaitu terapi mg/dl; dan 8,0mg/dl.
tradisional ternyata memiliki pengaruh 2. Kadar asam urat responden sesudah
juga terhadap tekanan darah tinggi pemberian terapi tradisional pada
memerulkan penelitian lebih lanjut 15 responden adalah : 7,1 mg/dl;
untuk bisa mengetahui kebenarannya. 8,0 mg/dl; 5,9 mg/dl; 10,0 mg/dl;
Seperti halnya penderita DM yang 8,8 mg/dl; 9,7 mg/dl; 7,0 mg/dl; 8,0
menjadi responden dan mengalami mg/dl; 9,0 mg/dl; 7,0 mg/dl; 6,8
peningkatan kadar gula darah, hal mg/dl; 7,8 mg/dl; 8,8 mg/dl; 8,7
tersebut juga memerlukan penelitian mg/dl; dan 8,9 mg/dl.
lebih lanjut untuk mengetahui
kebenarannya. 3. Ada pengaruh pemberian terapi
tradisional terhadap kadar asam
KENDALA urat pada lansia di Desa Lolak
Dalam proses pelaksanaan Kecamatan Lolak Kabupaten
penelitian, peneliti menemui kendala Bolaang Mongondow.
yaitu : Disaat mengumpulkan responden SARAN
terjadi kesulitan karena penelitian
dilakukan pada masa pendemik covid 1. Bagi Institusi Tempat Penelitian
19; Dalam hal memakai APD (Masker)
Bagi Puskesmas Lolak agar bisa
untuk lansia sangat tidak mengenakan
mengaktifkan kembali prongram
oleh karena kebanyakan dari lansia yang
Batra sehingga masyarakat akan
dijadikan sebagai responden merasa
lebih mengerti lagi bagaimana

46
p-ISSN 2655-0288, VOLUME 3 NOMOR 1, MARET 2020

pengobatan tradisional secara tepat Terapi Artritis Gout Turmeric (


dan benar. Curcuma domestica Val . ) as
Therapy of Gout Arthritis.
2. Bagi Petugas Penanggung Jawab Majority, 8(1), 251–255.
Program Lansia
Hakim, L. (2015). Rempah dan Herbal
Bagi petugas penanggung jawab Kebun - Pekarangan Rumah
program lansia agar bisa Masyarakat (Cetakan 1). Diandra
memperkenalkan kepada lansia Creative.
pengobatan lain selain dari
pengobatan medis yang notabenenya Hartono. (2019). Metodologi Penelitian
masih lebih aman. Dilengkapi Analisis Regresi dan
Path Analysis Dengan IBM SPSS
3. Bagi Lansia Statistics Version 25 (Cetakan 1).
Pengobatan Tradisional Zafana Publishing.
dapat dimanfaatkan oleh lansia Hidayatus, S. (2018). Keperawatan
dengan menggunakan tumbuhan Lanjut Usia Teori dan Aplikasi.
alami dan baha-bahan yang sering
digunakan sebagai bumbu dapar. Jilli Priskila Lioso, Ricky C Sondakh, B.
T. R. (2015). Hubungan Antara
4. Bagi Institusi Umur, Jenis Kelamin dan Indeks
Bagi institusi pendidikan Masa Tubuh Dengan Kadar Asam
agar lebih meningkatkan kembali Urat Darah Pada Masyarakat Yang
penelitian bagi mahasiswa khususnya Datang Berkunjung di Puskesmas
dalam menerapkan penelitian secara Paniki Bawah Kota Manado.
eksperimental dengan memanfaatkan Fkm.Unsrat.Ac.Id, 6.
tumbuhan/tanaman dari alam. Kementerian Kesehatan Republik
5. Bagi Peneliti Selanjutnya Indonesia. (2018). Data Riskesdas
2018. Kementerian Kesehatan
Bagi peneliti selanjutnya mohon Repoblik Indonesia.
diperhatikan bahwa hasil dari
penelitian ini ditemukan adanya Otnel, M. A. M. dan D. (2016).
faktor penurunan tekanan darah dan Gambaran Kadar Asam Urat Darah
peningkatan kadar gulah darah pada Metode Basah (Uricase-PAP) Pada
responden jadi, untuk kesempurnaan Sampel Serum dan Plasma ADTA.
dari penelitian eksperintal Teknologi Laboratorium, 5, 8.
selanjutnya kedua faktor tersebut Pibi S. Darmawan, Stefan H.M Kaligis,
perlu untuk dicari jawabannya. Y. A. A. (2016). Gambaran Kadar
DAFTAR PUSTAKA Asam Urat Darah Pada Pekerjaan
Kantor. 4, 6.
Andry, Saryono, A. S. U. (2009).
Analisis Faktor-faktor Yang Putri, D. M. P., & Amalia, R. N. (2019).
Mempengaruhi Kadar Asam Urat Terapi Komplementer Konsep dan
Pada Pekerjaan Kantor di Desa Aplikasi Dalam Keperawatan. PT.
Karang Turi Kecamatan Bumiayu PUSTAKA BARU.
Kabupaten Brebes. 4, 26–31. Riyanto, K. . A. (2020). Pengolahan
Donsu, J. D. T. (2016). Metodologi Data dan Analisis Data Kesehatan
Penelitian Keperawatan (Cetakan Dilengkapi Uji Validitas dan
1). PUSTAKABARUPRESS. Reliabelitas Serta Aplikasi
Program SPSS (Cetakan II). Nuha
Fahryl, N., & Carolia, N. (2019). Kunyit Medika.
( Curcuma domestica Val ) sebagai

47

Anda mungkin juga menyukai