A
DENGAN HIPERTENSI DI TANJUNG ENIM KAB. MUARA ENIM
TAHUN 2020
DISUSUN OLEH :
MENGETAHUI, MAHASISWA
DOSEN PEMBIMBING AKPER KESDAM II SWJ
I. KONSEP PERKESMAS
a. Pengertian Perkesmas
Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
merupakan salah satu upaya Puskesmas yang mendukung peningkatan derajat
kesehatan masyarakat dengan memadukan ilmu/praktik keperawatan dengan
kesehatan masyarakat lewat dukungan peran serta aktif masyarakat
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan
tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitative secara menyeluruh
dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga
mandiri dalam upaya kesehatannya.
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah suatu organisasi
kesehatan fungsional yang merupakan pengembangan kesehatan masyarakat
yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok.
Menurut Depkes RI (2004) puskesmas merupakan unit pelaksana
teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan diwilayah kerja (Effendi, 2009)
b. Ciri Perkesmas
1. Merupakan perpaduan pelayanan keperawatan dan kesehatan
masyarakat
2. Adanya kesinambungan pelayanan kesehatan ( continuity of care )
3. Fokus pelayanan pada upaya peningkatan kesehatan ( promotif ) dan
pencegahan penyakit ( preventif ) baik pada pencegahan tingkat
pertama, kedua dan ketiga
4. Terjadi proses alih peran dari perawat kesehatan masyarakat pada klien
( individu, keluarga, kelompok, masyarakat ) sehingga terjadi
kemandirian
5. Ada kemitraan perawat kesehatan masyarakat dengan masyarakat
dalam upaya kemandirian klien
6. Memerlukan kerjasama dengan tenaga kesehatan lain serta masyarakat
2. Penemu kasus
Perawat Puskesmas berperan dalam mendeteksi dan
menemukan kasus serta melakukan penelusuran terjadinya penyakit.
Besarnya tekanan darah selalu dinyatakan dengan dua angka. Angka yang
pertama menyatakan tekanan sistolik, yaitu tekanan yang dialami dinding
pembuluh darah ketika darah mengalir saat jantung memompa darah keluar dari
jantung. Angka yang kedua di sebut diastolic yaitu angka yang menunjukkan
besarnya tekanan yang dialami dinding pembuluh darah ketika darah mengalir
masuk kembali ke dalam jantung.
Tekanan sistolik diukur ketika jantung berkontraksi, sedangkan tekanan
diastolic diukur ketika jantung mengendur (relaksasi). Kedua angka ini sama
pentingnya dalam mengindikasikan kesehatan kita, namun dalam prakteknya,
terutama buat orang yang sudah memasuki usia di atas 40 tahun, yang lebih riskan
adalah jika angka diastoliknya tinggi yaitu diatas 90 mmHg(Adib, 2009).
B. Anatomi fisiologi
C. Etiologi
Penyebab hipertensi dibagi menjadi dua golongan yaitu hipertensi essensial
(primer) merupakan hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya dan ada
kemungkinan karena faktor keturunan atau genetik (90%). Hipertensi sekunder yaitu
hipertensi yang merupakan akibat dari adanya penyakit lain. Faktor ini juga erat
hubungannya dengan gaya hidup dan pola makan yang kurang baik. Faktor makanan
yang sangat berpengaruh adalah kelebihan lemak (obesitas), konsumsi garam dapur
yang tinggi, merokok dan minum alkohol.
Apabila riwayat hipertensi didapatkan pada kedua orang tua, maka
kemungkinan menderita hipertensi menjadi lebih besar. Faktor-faktor lain yang
mendorong terjadinya hipertensi antara lain stress, kegemukan (obesitas), pola makan,
merokok (M.Adib,2009).
D. Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah
terletak di pusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor itu bermula
jaras saraf simpatis yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari
kolumna medulla spinalis ke ganglia simpatis di thoraks dan abdomen. Rangsangan
pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui
sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron masing-masing
ganglia melepaskan asetilkolin yang akan merangsang serabut saraf pusat ganglia
ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan
konstriksi pembuluh darah.
Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi
respons pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriktor. Individu dengan
hipertensi sangat sensitif terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan
jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi. Pada saat bersamaan dimana sistem saraf
simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar
adrenal juga terangsang yang mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi.
Vasokonstriksi tersebut juga mengakibatkan penurunan aliran darah ke
ginjal yang kemudian menyebabkan pelepasan renin. Renin merangsang
pembentukan angiotensin I, yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, yaitu
suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron
oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh
tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume Intravaskuler. Semua faktor
tersebut cenderung mencetuskan keadaan hipertensi.
Tekanan darah tinggi selain dipengaruhi oleh keturunan juga disebabkan
oleh beberapa faktor seperti peningkatan aktifitas tonus simpatis, gangguan
sirkulasi. Peningkatan aktifitas tonus simpatis menyebabkan curah jantung
menurun dan tekanan primer yang meningkat, gangguan sirkulasi yang dipengaruhi
oleh reflek kardiovaskuler dan angiotensin menyebabkan vasokonstriksi.
Sedangkan mekanisme pasti hipertensi pada lanjut usia belum sepenuhnya jelas.
Efek utama dari penuaan normal terhadap sistem kardiovaskuler meliputi
perubahan aorta dan pembuluh darah sistemik. Penebalan dinding aorta dan
pembuluh darah besar meningkat dan elastisitas pembuluh darah menurun sesuai
umur.
Penurunan elastisitas pembuluh darah menyebabkan peningkatan resistensi
vaskuler perifer, yang kemudian tahanan perifer meningkat. Faktor lain yang juga
berpengaruh terhadap hipertensi yaitu kegemukan, yang akan mengakibatkan
penimbunan kolesterol sehingga menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras
untuk memompa darah. Rokok terdapat zat-zat seperti nikotin dan karbon
monoksida yang diisap melalui rokok, yang masuk ke dalam aliran darah dapat
merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri dan mengakibatkan proses
aterosklerosis dan tekanan darah tinggi. Konsumsi alkohol berlebihan dapat
meningkatkan kadar kortisol dan meningkatkan sel darah merah serta kekentalan
darah berperan dalam menaikan tekanan darah.
Kelainan fungsi ginjal dimana ginjal tidak mampu membuang sejumlah
garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga
tekanan darah juga meningkat. Jika penyebabnya adalah feokromositoma, maka
didalam urine bisa ditemukan adanya bahan-bahan hasil penguraian hormon
epinefrin dan norepinefrin (Ruhyanudin, 2007).
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh
darah sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang,
mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi
epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol
dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh
darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal,
menyebabkan pelepasan renin. Renin merangsang pembentukan angiotensin I yang
kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada
gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini
menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan
peningkatan volume intra vaskuler. Semua faktor ini cenderung mencetuskan
keadaan hipertensi (Rohaendi, 2008).
E. Manifestasi klinis
F. Komplikasi
Organ organ tubuh sering terserang akibat hipertensi anatara lain mata berupa
perdarahan retina bahkan gangguan penglihatan sampai kebutaan,gagal jantung, gagal
ginjal, pecahnya pembuluh darah otak.
G. Pemeriksaan diagnostik
1. Urinalisis untuk darah dan protein, elektrolit dan kreatinin darah
Dapat menunjukkan penyakit ginjal baik sebagai penyebab atau disebabkan oleh
hipertensi.
2. Glukosa darah
Untuk menyingkirkan diabetes atau intoleransi glukosa.
3. Kolesterol, HDL dan kolesterol total serum
Membantu memperkirakan risiko kardiovaskuler di masa depan.
4. EKG
Untuk menetapkan adanya hipertrofi ventrikel kiri.
5. Hemoglobin/Hematokrit
Bukan diagnostik tetapi mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan
(Viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor-faktor risiko seperti
hiperkoagulabilitas, anemia.
6. BUN/kreatinin
Memberikan informasi tentang perfusi/fungsi ginjal.
7. Glukosa Hiperglikemia (diabetes melitus adalah pencetus hipertensi)
Dapatdiakibatkan oleh peningkatan kadar katekolamin (meningkatkan hipertensi).
8. Kalium serum
Hipokalemia dapat mengindikasikan adanya aldosteron utama (penyebab) atau
menjadi efek samping terapi diuretic.
9. Kalsium serum
Peningkatan kadar kalsium serum dapat meningkatkan hipertensi.
10. Kolesterol dan trigliserida serum
Peningkatan kadar dapat mengindikasikan pencetus untuk/adanya pembentukan
plak atero matosa (efek kardiovaskuler).
11. Pemeriksaan tiroid
Hipertiroidisme dapat menimbulkan vasokonstriksi dan hipertensi.
12. Kadar aldosteron urin/serum
Untuk mengkaji aldosteronisme primer (penyebab).
13. Urinalisa
Darah, protein, glukosa, mengisyaratkan disfungsi ginjal dan/atau adanya
diabetes.
14. Asam urat
Hiperurisemia telah menjadi implikasi sebagai faktor risiko terjadinya hipertensi.
15. Foto dada
Dapat menunjukkan abstraksi kalsifikasi pada area katup, deposit pada dan atau
takik aorta, pembesaran jantung.
16. CT Scan
Mengkaji tumor serebral, ensefalopati, atau feokromositama(Doenges, 2000;
John, 2003; Sodoyo, 2006).
H. Penatalaksanaan Medis Keperawatan
c. Berhenti merokok
Penting untuk mengurangi efek jangka panjang hipertensi karena asap rokok
diketahui menurunkan aliran darah keberbagai organ dan dapat meningkatkan
kerja jantung.
h. Manfaatkan pikiran
Kita memiliki kemampuan mengontrol tubuh, jauh lebih besar dari yang kita
duga. dengan berlatih organ-organ tubuh yang selama ini bekerja secara
otomatis seperti; suhu badan, detak jantung, dan tekanan darah, dapat kita atur
gerakannya.
b. Beta Bloker
Bekerja dengan menurunkan daya pompa jantung sehingga pada gilirannya
menurunkan tekanan darah. Contoh: propanolol 10 mg (inderal, farmadral),
atenolol 50, 100 mg (tenormin, farnormin), atau bisoprolol 2,5 & 5 mg
(concor).
c. Vasodilator
Bekerja langsung pada pembuluh darah dengan merelaksasi otot pembuluh
darah.
e. Calsium Antagonis
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat
kontraksi jantung (kontraktilitas). Contohnya: nifedipin 5 & 10 mg (adalat,
codalat, farmalat, nifedin), diltiazem 30,60,90 mg (herbesser, farmabes).
g. Diuretic
Obat ini bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat urin) sehingga
volume cairan tubuh berkurang, sehingga mengakibatkan daya pompa jantung
menjadi lebih ringan. Contoh: Hidroklorotiazid (HCT) (Corwin, 2001; Adib,
2009; Muttaqin, 2009).
III. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
2. Kebutuhan nutrisi
Dalam kebutuhan nutrisi yang dikaji adalah bagaimana cara
penyajian makanan. Kebiasaan dalam mengelola air minum, kebiasaan
keluarga dalam mengelola keluarga.
5. Ekonomi
Sarana ekonomi apa yang ada di wilayah keluarga, berapakah
penghasilan rata-rata keluarga setiap bulan, apakah keluarga
mempunyai tabungan, jaminan Kesehatan di keluarga anda, surat
keterangan tidak mampu/SKTM, siapa yang mengelola keuangan,
sebutkan!
6. Sosial
Bagaimana hubungan antar keluarga lain, apakah anggota
keluarga terlibat aktif dalam kegiatan di masyarakat
7. Pendidikan
Adakah anggota keluarga yang sedang mengikuti Pendidikan di
luar Pendidikan formal, adakah anggota keluarga yang tidak bisa
membaca, adakah anggota keluarga yang mempunyai keterampilan
khusus, bagaimana pandangan keluarga terhadap Pendidikan anggota
keluarga.
8. Psikologis
a. Pola komunikasi, pola komunikasi dalam keluarga, Bahasa
yang digunakan
b. Pola pertahanan, mekanisme penanganan masalah dalam
keluarga, bagaimana respon keluarga bila salah satu anggota
bermasalah
9. Spiritual
Apakah anggota keluarga taat menjalankan ibadah, jika tidak
mengapa?
b. Pemeriksaan fisik
e. Intervensi Keperawatan
f. Implementasi Keperawatan
Edukasi
-Menjelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap
kesehatan
-Menginformasikan makanan yang diperbolehkan dan
dilarang
Imunisas
Se
No Nama Umur Hub Agama Pendidikan Pekerjaan i balita & ket
x
bumil
1 Tn. A 47th L Ayah Islam SMK Karyawan - Sakit
Swasta
2 Ny. T 44th P Ibu Islam SMA Karyawan - Sehat
Swasta
3 Nn. S 21th P Anak Islam Mahasiswa Pelajar - Sehat
Kandung
3. Tipe keluarga :
Nuclear Family, terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak-anak
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda (X) pada jawaban yang menurut bapak/ ibu sesuai.
B. KEBUTUHAN NUTRISI
1. Cara penyajian makanan :
a. Terbuka b. Kadang tertutup c. Tertutup
2. Kebiasaan dalam mengelola air minum :
a. Kadang di masak c. Dimasak
b. Tidak dimasak e. Lain-lain, sebutkan (Beli Air Mineral)
3. Kebiasaan keluarga dalam mengelola makanan :
a. Tidak dicuci c. Dicuci lalu di potong
b. Dipotong lalu dicuci d. Lain-lain, sebutkan...
C. KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
Kebiasaan tidur dalam keluarga :
a. Pagi d. Siang dan malam
b. Siang e. Lain-lain, sebutkan....
c. Malam
E. EKONOMI
1. Sarana ekonomi apa yang ada di wilayah keluarga ?
a. Pasar c. Bank
b. UUD/KUD d. Perusahaan/ industri
2. Berapakah penghasilan rata-rata keluarga setiap bulan?
a. < Rp.500.000 c. > Rp.1.000.000
b. Rp. 500.000 – Rp.1.000.000
3. Apakah keluaraga mempunyai tabungan ?
a. Ya, sebesar.... b. Tidak
4. Jaminaan kesehatan di keluarga anda?
a. ASKES c. Tidak ada
b. JPS d. Lain –lain, sebutkan (BPJS)
c. Surat keterangan tidak mampu/ SKTM
5. Siapa yang mengelola keuangan,sebutkan (Ibu)
F. SOSIAL
1. Bagaimana hubungan antar keluarga lain :
a. Dekat b. Kurang dekat c. Lain –lain, sebutkan...
2. Apakah anggota keluarga terlibat aktif dalam kegiatan di masyarakat:
a. Ya, sebutkan (Periska BA) b. Tidak
G. PENDIDIKAN
1. Adakah anggota keluarga yang sedang mengikuti pendidikan di luar pendidikan
formal?
a. Ya b. Tidak
2. Adakah anggota keluarga yang tidak bisa membaca ?
a. Ya b. Tidak
3. Adakah anggota keluaraga yang mempunyai keterampilan khusus?
A, ya, sebutkan..... b. Tidak
4. Bagaimana pandangan keluarga terhadap pendidikan anggota keluarga?
a. Positif c. Lain-lain, sebutkan..
b. Negatif
H. PSIKOLOGIS
Pola komunikasi
1. Pola komunikasi dalam keluarga :
a. Terbuka b. Tertutup
2. Bahasa yang digunakan :
a. Bahasa daerah c. Lain- lain, sebutkan .....
b. Bahasa indonesia
Pola pertahanan
1. Mekanisme penanggulangan masalah dalam keluarga :
a. Mandiri c. Minta bantuan orang lain
b. Bersama-sama d. Lain-lain, sebutkan...
2. Bagaimana respon keluarga bila saah satu anggota keluaraga bermasalah?
a. Membantu mencari jalan yang benar c. Lain-lain, sebutkan...
b. Acuh tak acuh
I. SPIRITUAL
1. Apakah anggota keluarga taat menjalankan ibadah?
a. Ya b. Tidak
2. Jika tidak, mengapa...........
J. FAKTOR LINGKUNGAN
PERUMAHAN
1. Jenis rumah :
a. Petak c. Lain-lain, sebutkan...
b. Tersendiri
2. Jenis bangunan :
a. Permanen c. Semi permanen
b. Non permanen
3. Luas pekarangan : 150 m2
4. Luas bangunan : 450 m2
5. Status rumah :
a. Sewa bulanan c. Milik sendiri
b. Kontrakan d. Lain-lain :...
6. Atap rumah :
a. Sirap c. Genteng
b. Seng e. Lain-lain :
7. Apakah di rumah terdapat jendela / lubang angin?
a. Ya b. Tidak
8. Apakah jendela dibuka setiap hari?
a. Ya b. Tidak
9. Jika ya, berapa luas jendela/ lubang angin seluruhnya?
a. < 20% luas lantai
b. >-20 % luas lantai
10. Pencahayaan rumah
a. Baik b. Kurang c. Cukup
11. Penerangan :
a. Lampu tempel
b. Petromaks
c. Listrik
12. Lantai :
a. Tanah c. Plester
b. Papan d. Ubin
13. Vektor yang banyak di sekitar rumah dan membahayakan kesehatan :
a. Lalat c. Kecoa e. Burung
b. Nyamuk d. Anjing f. Kucing
14. Kebersihan di dalam rumah
a. Bersih b. Cukup bersih c. Tidak bersih
15. Bila tidak bersih disebabkan oleh :
a. Banyak sisa makanan
b. Debu
c. Sampah
16. Kebersihan halaman :
a. Bersih
b. Tidak bersih
SUMBER AIR
1. Apakah keluarga mempunyai sumber air sendiri ?
a. Ya b. Tidak
2. Jika ya, apa jenisnya?
a. Sumur gali c. Sumur pompa
b. Sungai d. Sumur bor
c. Mata air e. Lain-lain, sebutkan...
d. Ledeng
3. Jika tidak dari mana sumber airnya?
4. Apakah air untuk minum diambil dari sumber air tersebut?
a, Ya b. Tidak
5. Jika tidak, bagaimana memperolehnya? Diperoleh dari PDAM
6. Tempat penyimpanan air ?
a. Terbuka
b. Tertutup
7. Pengurasan tempat penampungan air :
a. Tidak pernah dilakukan c. > 3 hari
b. < 3 hari
8. Penggunaan air minum :
a. Dimasak b. Tidak dimasak
9. Kualitas sumber air :
a. Berbau c. Tidak berbau, tak berasa, tak berwarna
b. Berbusa d. Lain-lain, sebutkan...
c. Berwarna
10. Darimana sumber air yang digunakan untuk keperluan kebersihan :
a. Sungai e. Pompa listrik
b. Ledeng f. Membeli
c. Pompa air g. Belik/ mata air
d. Sumur gali h. Lain-lain, sebutkan :..
11. Jarak sumber air dengan tempat penampungan limbah:
a. < 10 m b. > 10 m
PEMBUANGAN SAMPAH
1. Cara pembuangan sampah keluarga:
a. Dibakar c. disungai
b. Ditimbun e. Disembarang tempat
2. Keadaan tempat penampungan sampah :
a. Terpelihara b. Tidak terpelihara
IBU NIFAS
1. Adakah ibu nifas ?
a. Ada b. Tidak
2. Jika ya, persalinannya ditolong oleh ...
a. Dukun b. Tenaga kesehatan lain
3. Nifas hari....
a. 2-24 jam pertama b. 24jam-6 hari c. 6hari-6 minggu
4. Pengeluran per vagian berwarna ?
a. Merah b. Kekuningan c. Putih
5. Kontraksi uterus ?
a. Keras b. Lembek
6. Apakah TFU sesuai dengan hari nifas ?
a. Ya b. Tidak
7. Apakah ASI sudah keluar ?
a. Ya b. Tidak
8. Jika tdak apa yang dilakukannya ?
a. Dibiarkan c. Dipompa
b. Diurut d. Ketenaga kesehatan
9. Apakah ada keluhan saat menyusui ?
a. Ya b. Tidak
10. Jika ya, jenis keluhan : (Tidak Ada)
a. Asi tidak lancar e. Puting tidak menonjol
b. Bengkak f. Bayi bingung putting
c. Nyeri g. Bayi tidak mau menetek/ menyusui
d. Puting lecet
11. Apakah ibu melakukan perawatan payudara setelah melahirkan ?
a. Ya b. Tidak
12. Jika tidak alasannya ?
a. Tidak tahu manfaatnya c. Meras tidak perlu
b. Tidak sempat d. Lain-lain, sebutkan : (Tidak Ada)
13. Apakah ibu tahu tentang asi esklusif ?
a. Ya b. Tidak
14. Jika ya, apakah ibu memberikan asi eksklusif ?
a. Ya b. Tidak
15. Jika tidak, alasannya ? (Tidak Ada)
a. Dilarang suami d. Kelainan papila mamae
b. Budaya e. Sibuk bekerja
c. Asi tidak lancar
16. Apakah ibu mendapatkan vitamin A ?
a. Ya b. Tidak
17. Alasan ibu tidak menkonsumsi vitamin A ?
a. Tidak tahu manfaatnya d. Lain-lain, sebutkan : (Tidak Ada)
b. Merasa tidak perlu
c. Tidak diberi petugas kesehatan
18. Apakah ada ibu nifas resiko tinggi ?
a. Ya b. Tidak
19. Jika ya, sebutkan ..
a. Febris purpuralis f. Eklamsi
b. Mestitis g. Pendarahan
c. Engorgement h. Infeksi
d. Trombophlebitis i. Lain-lain, sebutkan : (Tidak Ada)
e. Preeklamsi
Q. USIA SEKOLAH
1. Apakah dalam keluarga ada anak usia sekolah
a.ya b. Tidak
2. Jika ya,berapa? (Tidak Ada)
3. Status gizi di liat dari kesesuaian berat badan (BB) tinggi badan (TB)dan usia
a. Baik b.cukup c. Kurang
4. Pola makan
a. Teratur b. Tidak teratur
5. Apakah ada kebiasaan makan yang salah?
a. Ya b. Tidak
6. Jika ya, sebutkan jenisnya menurut : (Tidak Ada)
a. Kuantitas b.proporsi c. Komposisi
7. Apakah sudah mendapat imunisasi booster ?
a. Ya b.tidak
8. Jika ya, berapa kali
a. Satu kali b. Dua kali
9. Apakah ada anak sakit saat ini?
a. Ya b. Tidak
10. Jika ya, jenisnya
a. ISPA d. Kulit
b. Diare e. Lain-lain,sebutkan : (Tidak Ada)
c. Morbili
11. Jika ya, penanganannya
a. Dibiarkan e. Ke puskesmas
b. Diobati sendiri f. Kerumah sakit
c. Ke dukun g. Ke dokter
d. Ke bidan
R. REMAJA
1. Apakah dalam keluarga ada remaja
a. Ya b. Tidak
2. Jika ya berapa (1) umur (21)
3. Jika perempuan,sudahkah menstruasi ?
a. Ya b. Tidak
4. Adakah keluhan saat menstruasi ?
a. Ya b. Tidak
5. Apakah aktif dalam organisasi
a. Ya b. Tidak
6. Jika tidak alasannya
a. Malu d. Tidak ada wadahnya
b. Tidak ada waktu e. Lain – lain sebutkan : (Tidak Ada)
c. Tidak perlu
7. Apakah remaja mengetahui usia reproduksi ?
a. Ya b. Tidak
8. Apakah remaja mengetahui tentang fungsi reproduksi
a. Ya b. Tidak
9. Apakah remaja mengetahui tentang penyakit menular seksual
a. Ya b. Tidak
10. Apakah ada penyimpangan perilaku ?
a. Ya b. Tidak
11. Jika ya,jenis : (Tidak Ada)
a. Minuman keras c. Ketergantungan obat
b. Narkoba d. Penyalahgunaan kontrasepsi
12. Apakah ada remaja yang sedang sakit?
a. Ya b. Tidak
13. Jika ya, tindakan yang dilakukan
a. Berobat ke sarana pelayanan kesehatan c. Dibiarkan
b. Diobati sendiri d. Berobat ke dukun
S. PRE MENOPAUSE
1. Apakah ada ibu yang sudah menopause/ tidak menstruasi lagi
a. Ya b. Tidak
2. Jika ya, mulai usianya berapa : Ibu menggunakan KB
3. Jika ya, apakah ibu mengalami keluhan
a. Ya b. Tidak
4. Jika ya, jenis keluhan
a. Nyeri sendi e. Kering bagian vagina
b. Muka kemerahan f. Nyeri tuba
c. Emosi labil / mudah tersinggung g. Pandangan kabur
d. Kekuatan otot h. Lain – lain sebutkan : (Tidak Ada)
5. Bila ada keluhan apa yang dilakukan
a. Dibiarkan c. Ke pelayanan kesehatan
b. Diobati sendiri d. Ke dukun
6. Persepsi ibu setelah menopause terhadap dirinya : (Tidak Ada)
a. Merasa tidak berguna c. Merasa malu / harga diri rendah
b. Curiga terhadap suami d. Tidak dianggap masalah
7. Bagaimana pemenuhan kebutuhan seksual menopause
a. Menolak hubungan seksual b. Melaksanakan hubungan seksual
8. Bila melaksanakan, apakah ada keluhan nyeri selama bersenggama?
a. Ya b. Tidak
Stomatitis Warna ................... kelemahan/kelumpuhan Jaringan parut Memar Laserasi Ulserasi Pus
………
Riwayat obat pencahar ......... (kanan / kiri)*
Bulae/lepuh Perdarahan bawah Krustae
Maag Berdiri : Mandiri/ Bantu
Konsistensi .......... Luka bakar Kulit ...... Derajat ...... Perubahan
sebagian/tergantung*
warna…….
Diet Khusus : Tidak/Ya*................ Berjalan : Mandiri/ Bantu
Decubitus: grade … Lokasi ………..….
Kebiasaan makan-minum : sebagian/tergantung*
Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
Mandiri/ Bantu sebagian/ Alat Bantu : Tidak/Ya*..............
Tidur dan Istirahat
Tergantung*
Nyeri : Tidak/Ya*.......................
Susah tidur
Alergi makanan/minuman :
Waktu tidur : 7 jam
Tidak/Ya*..................................
Bantuan obat : Tidak Ada
Alat bantu : Tidak/Ya*.............
Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
Masalah Keperawatan
Masalah keperawatan :
Tidak Ada Masalah
Keperawatan
Keterangan Tambahan terkait Individu
Tidak Ada
1. Resiko Perfusi Miokard Tidak Efektif dibuktikan dengan hipertensi dan kurang
terpapar informasi tentang faktor resiko yang dapat diubah (Mis. Merokok, gaya
hidup kurang gerak, obesitas)
2. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko berhubungan dengan pemilihan gaya
hidup tidak sehat (Mis. Merokok)
3. Defisit Pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi dibuktikan
dengan menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah
TB : 165 Cm
BB : 67 Kg
DO :
- Klien tampak menunjukkan
upaya peningkatan status
kesehatan yang minimal
- Klien mampu menjalani
program yang di anjurkan
oleh tenaga kesehatan
DO :
- Klien terlihat kurang paham
dengan tanda dan gejala
penyakitnya
- Klien tampak keliru dengan
pengobatan yang di anjurkan
N Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
O Tupan Tupen
1 Resiko Perfusi Miokard Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1. Kekuatan nadi Edukasi Diet
intervensi selama inteervensi selama
Tidak Efektif dibuktikan membaik
3x24 jam, maka 1x24 jam, maka Observasi
dengan hipertensi dan diharapkan Tn. A diharapkan Tn. A 2. Tekanan darah - Identifikasi kemampuan pasien dan
dapat mengetahui mengerti dengan keluarga menerima informasi
kurang terpapar informasi membaik
informasi tentang faktor resiko yang -Identifikasi kebiasaan pola makan
tentang faktor resiko yang faktor resiko yang terjadi pada saat ini dan masa lalu
dapat diubah dalam masalah penyakit -Indentifikasi persepsi pasien dan
dapat diubah (Mis.
masalah yang dialami keluarga tentang diet yang di
Merokok, gaya hidup penyakitnya serta programkan
dapat merubah
kurang gerak, obesitas).
gaya hidup lebih Terapeutik
baik dan sehat -Jadwalkan waktu yang tepat untuk
memberikan pendidikan kesehatan
-Berikan kesempatan pasien dan
keluaraga untuk bertanya
Edukasi
-Jelaskan tujuan kepatuhan diet
terhadap kesehatan
-Informasikan makanan yang
diperbolehkan dan dilarang
2 Perilaku Kesehatan Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1. Kemampuan Dukungan Berhenti Merokok
intervensi selama intervensi selama
Cenderung Beresiko melakukan tindakan Observasi
3x24 jam, maka 1x24 jam, maka
berhubungan dengan Tn. A mampu diharapkan Tn. A pencegahan masalah -Identifikasi keinginan berhenti
melakukan mengalami
pemilihan gaya hidup tidak kesehatan merokok
tindakan peningkatan
sehat (Mis. Merokok). pencegahan kesehatan meningkat -Identifikasi upaya berhenti
masalah kesehatan
2. Kemampuan merokok
dan mampu untuk
memilih gaya peningkatan Terapeutik
hidup yang sehat
kesehatan -Diskusikan motivasi penghentian
meningkat merokok
-Diskusikan kesiapan perubahan
gaya hidup
Edukasi
-Jelaskan efek langsung berhenti
merokok
- Jelaskan berbagai intervensi
dengan farmakoterapi (Mis. Terapi
penggantian nikotin).
3 Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1. Perilaku sesuai Edukasi Kesehatan
intervensi selama intervensi selama
berhubungan dengan anjuran meningkat Observasi
3x24 jam, maka 1x24 jam, maka
kurang terpapar informasi Tn. A sudah paham Tn. A diharapkan 2. Perilaku sesuai -Identifikasi kesiapan dan
dengan masalah terjadinya
dibuktikan dengan dengan pengetahuan kemampuan menerima informasi
penyakit yang peningkatan
menunjukkan persepsi dialami dan pengetahuan meningkat Terapeutik
yang keliru terhadap perilaku sehari-hari terhadap masalah Persepsi yang keliru -Sediakan materi dan media
sesuai anjuran penyakit yang
masalah terhadap masalah pendidikan kesehatan
kesehatan dialami
menurun -Jadwalkan pendidikan kesehatan
seseuai kesepakatan
-Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
-Jelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
-Ajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat
-Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat
POA
RENCANA PELAKSANAAN
NO RENCANA KEGIATAN
Sasaran Hari / Tanggal Tempat Penanggung Jawab
1 Edukasi Diet Keluarga Tn. A Sabtu / 12 Desember Rumah Tn. A, di Kec. Shindy Lianti
2020 Lawang Kidul,
Observasi Tanjung Enim
- Identifikasi kemampuan pasien dan
keluarga menerima informasi
-Identifikasi kebiasaan pola makan
saat ini dan masa lalu
-Identifikasi persepsi pasien dan
keluarga tentang diet yang di
programkan
Terapeutik
-Jadwalkan waktu yang tepat untuk
memberikan pendidikan kesehatan
-Berikan kesempatan pasien dan
keluaraga untuk bertanya
Edukasi
-Jelaskan tujuan kepatuhan diet
terhadap kesehatan
-Informasikan makanan yang
diperbolehkan dan dilarang
2 Dukungan Berhenti Merokok Tn. A Minggu / 13 Dirumah Tn. A, Kec. Shindy Lianti
Observasi Desember 2020 Lawang Kidul,
Tanjung Enim
-Identifikasi keinginan berhenti
merokok
-Identifikasi upaya berhenti merokok
Terapeutik
-Diskusikan motivasi penghentian
merokok
-Diskusikan kesiapan perubahan gaya
hidup
Edukasi
-Jelaskan efek langsung berhenti
merokok
- Jelaskan berbagai intervensi dengan
farmakoterapi (Mis. Terapi
penggantian nikotin).
3 Edukasi Kesehatan Tn. A Senin / 14 Desember Dirumah Tn. A, Kec. Shindy Lianti
2020 Lawang Kidul,
Observasi
Tanjung Enim
-Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima informasi
Terapeutik
-Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
-Jadwalkan pendidikan kesehatan
seseuai kesepakatan
-Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
-Jelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
-Ajarkan perilaku hidup bersih dan
sehat
-Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat.
IMPLEMENTASI
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN HARI / IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
TANGGAL / KEPERAWATAN
JAM
1 Resiko Perfusi Miokard Tidak Sabtu / 12 Edukasi Diet S : Pasien dan keluarga Shindy
Desember 2020 mengatakan mau dan Lianti
Efektif dibuktikan dengan hipertensi
/ 09.00 WIB - Mengidentifikasi kemampuan mampu menerima
dan kurang terpapar informasi tentang pasien dan keluarga menerima informmasi dari timkes
informasi
faktor resiko yang dapat diubah (Mis.
-Mengidentifikasi kebiasaan pola O:
Merokok, gaya hidup kurang gerak, makan saat ini dan masa lalu -Pasien dan keluarga
-Menjadwalkan waktu yang tepat tampak mengerti dengan
obesitas).
untuk memberikan pendidikan rencana timkes untuk
kesehatan memberikan edukasi
-Memberikan kesempatan pasien -Pasien mengerti tentang
dan keluaraga untuk bertanya makanan yang
-Menjelaskan tujuan kepatuhan diperbolehkan dan
diet terhadap kesehatan tidaknya
-Menginformasikan makanan
yang diperbolehkan dan dilarang A : Resiko Perfusi
Miokard Tidak Efektif
berhubungan dengan
faktor resiko
P : Intervensi dilanjutkan
dan memberikan edukasi
lanjut
-
2 Perilaku Kesehatan Cenderung Minggu / 13 Dukungan Berhenti Merokok S : Pasien mengatakan ada Shindy
Desember 2020 keinginan berhenti Lianti
Beresiko berhubungan dengan -Mengidentifikasi keinginan
/ 10.00 WIB merokok tapi sulit untuk
pemilihan gaya hidup tidak sehat berhenti merokok mencobanya
(Mis. Merokok). -Mendiskusikan motivasi O : -Pasien tampak
mengerti dengan bahaya
penghentian merokok
merokok
-Menjelaskan efek langsung -Pasien Koopratif
berhenti merokok
A : Perilaku cenderung
-Menjelaskan berbagai intervensi beresiko, Masalah belum
teratasi
dengan farmakoterapi (Mis.
Terapi penggantian nikotin). P : Intervensi dilanjutkan