Anda di halaman 1dari 4

USULAN TOPIK PENELITIAN (F.

01)

Nama Mahasiswa : Ike Wulandari

NIM : S15067

Topik Penelitian : Gerontik

Latar belakang penelitian secara singkat


Gout Arthritis atau Asam Urat adalah penyakit yang sering ditemukan
dan tersebar di seluruh dunia.Gangguan metabolisme yang mendasarkan gout
adalah hiperurisemia yang didefinisikan sebagai peninggian kadar asam urat
lebih dari 7,0 mg/dl untuk laki-laki dan 6,0 mg/dl untuk perempuan (Sudoyo,
2009).
Menurut WHO (World Health Organization), hiperurisemia terjadi pada
5-30% populasi umum dan prevalensi dapat lebih tinggi pada beberapa
kelompok etnik tertentu. Prevalensi gout belakangan ini menunjukkan
peningkatan di seluruh dunia, diduga karena peningkatan prevalensi dan
penggunaan obat-obatan. Kejadian gout bervariasi antara 0,16-1,36%,
sedangkan menurut data yang ditemukan oleh Johnstone (2005), prevalensi gout
bervariasi dari 0,2% di Eropa dan Amerika Serikat sampai 10% pada laki-laki
dewasa pada populasi Maori di Selandia Baru (Wisesa dan Suastika, 2009).
Menurut Riskerdas tahun 2013, prevalensi penyakit gout berdasarkan
diagnosa tenaga kesehatan di Indonesia 11,9% dan berdasar diagnosa atau
gejala 24,7%. Jika dilihat dari karakteristik umur, prevalensi tertinggi pada
umur > 75 tahun (54,8%). Penderita wanita juga lebih banyak (27,5%)
dibandingkan dengan pria (21,8%) (Riskerdas,2013). Di Jawa Tengah
prevalensi penyakit gout adalah sebesar 24,3% pada laki-laki dan 11,7 % pada
perempuan.
Kadar asam urat dalam darah yang berlebihan akan menimbulkan
penumpukan kristal pada sendi dan pembuluh darah kapiler, lalu kristal tersebut
akan saling bergesekan dan melakukan pergerakan dalam setiap sel persendian
yang akan menyebabkan penyakit gout artritis dan akan menganggu kenyaman

lansia (Misnadiarly, 2007). Hasil penelitian sebagian besar penderita gout artritis

mengalami hiperurisemia, yaitu sebesar 65% dan batu ginjal terjadi sekitar 10-

25% pasien dengan gout primer (Alifiasari, 2011).

Berdasarkan berbagai dampak yang ditimbulkan, penyakit asam urat

perlu penanganan yang tepat dan aman. penanganan asam urat dapat dilakukan

dengan terapi farmakologis dan non farmakologis. Penanganan farmakologis

dilakukan dengan menggunakan obat sintesis yaitu efek sampingnya tidak

sedikit bagi tubuh. Sedangkan penanganan non farmkologis salah satunya adalah

dengan terapi komplementer-alternatif lebih sesuai untuk penyakit metabolik

dan degeneratif, penggunaannya lama tetapi efek sampingnya relatif kecil jika

digunakan secara tepat sehingga dapat menjadi pilihan masyarakat untuk

mengatasi gout (Snyder, 2002).

Kubis atau kol (Brassica Oleracea Var Capitata) merupakan sayuran

ekonomis yang sangat mudah ditemukan di sekitar kita. Kubis kaya akan

fitonutrien dan berbagai vitamin seperti vitamin A,C,E,dan kandungan

glukosinolate mempunyai aktivitas antikanker. Kubis memiliki kandungan serat

yang tinggi yang juga sangat dibutuhkan untuk menyerap kadar asam urat yang

berlebih didalam tubuh, pengobatan menggunakan kubis dapat dilakukan dengan

menempelkan beberapa helai daun kubis dapat membuat serat dalam kubis

menyerap kadar asam urat berlebih pada bagian tubuh atau sendi tempat

ditempelkannya. Serat pada kubis memang berpengaruh baik untuk

penyembuhan asam urat tetapi bukan untuk dimakan karena jika dimakan justru

akan meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh, kubis berkhasiat sebagai anti
oksidan kubis berkhasiat sebagai anti oksidan dan merangsang sistem imun

tubuh Berdasarkan penjelasan diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian

tentang Pengaruh Kompres Daun Kubis Dingin terhadap Kadar Asam Urat pada

Lanjut Usia (Dalimartha, 2011).

Rumusan Masalah

Apakah ada Pengaruh Kompres Daun Kubis Dingin terhadap Kadar Asam Urat
pada Lanjut Usia di wilayah Puskesmas Sragen Kota?

Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh
Kompres Daun Kubis Dingin terhadap Kadar Asam Urat pada Lanjut
Usia di wilayah Puskesmas Sragen Kota.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik demografi responden.
b. Mengetahui gambaran kadar asam urat sebelum diberikan Pengaruh
Kompres Daun Kubis Dingin pada Lanjut Usia di wilayah
Puskesmas Sragen Kota.
c. Mengetahui gambaran kadar asam urat setelah dibberikan Pengaruh
Kompres Daun Kubis Dingin pada Lanjut Usia di wilayah
Puskesmas Sragen Kota.
d. Menganalisis perubahan gambaran kadar asam urat setelah
diberikan Pengaruh Kompres Daun Kubis Dingin pada Lanjut Usia
di wilayah Puskesmas Sragen Kota.

Pembimbing 1 : Ns.Meri Oktariani, M.Kep

Pembimbing 2 : Ns.Irna Kartina , MSN

Judul penelitian yang sudah disetujui oleh pembimbing

Pengaruh Kompres Daun Kubis Dingin terhadap Kadar Asam Urat pada Lanjut
Usia di wilayah Puskesmas Sragen Kota?

Anda mungkin juga menyukai