Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PENDAHULUAN KEGIATAN POSBINDU DI RW 05

KELURAHAN PETUKANGAN UTARA

DISUSUN

ADE SUGARINA ABDUL AZIZ


ADITYA KURNIAWAN ANI SYLVIA LESTARI
ADJENG PUTRI DYANDRA BUDI SANTOSO
ALLYSIANA ZALFA MADLIYAH S CICI YUSTIKASARI
ALYA FAUZIAH ERNISA NASUTION
ANNIZA AYU L HACICA NOVIANTI
AYUNDA LUNGAYU PRAMESWARI ICA ISURA MEDINA
BELLA ULIARAHMA NADYA MEYANA
DESI RATNA SARI NISA SITI YUNIATI
LARASATI KUSUMA DEWI SAYEKTI
ARYANI ANGGRAENI TITIEK HERAWATI L

PROGRAM STUDI PROPESI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI


ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, tuhan semesta alam yang senantiasa memberi
rahmat dan karunia-Nya. Sholawat serta salam kita sanjungkan keharibaan
Nabi Besar Muhammad SAW, penutup siklus kenabian pembawa syariat
islam yang mengajarkan kita dari alam gelap gulita dan alam terang
benderang. Laporan pendahuluan ini ditulis dengan tujuan dapat
memberikan gambaran mengenai kegiatan mahasiswa yang sedang
menjalani gerbong komunitas. Untuk mempersiapkan kegiatan posbindu di
wilayah RW 05 Kelurahan Petukangan Utara. Kami menyadari bahwa
Laporan Pendahuluan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan Laporan Pendahuluan ini. Maka kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
proposal ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamin.

Jakarta, 25 Juni 2019

Mahasiswa
LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN ASAM URAT

Kelompok : 1 RW 005 STIKes PERTAMEDIKA


Tanggal : Selasa, 25 Juni 2019

A. Latar Belakang
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang
sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama
dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama
(Riyadi, 2007). Perawatan kesehatan adalah bidang khusus dari keperawatan
yang merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat
dan ilmu sosial yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat baik
yang sehat atau yang sakit secara komprehensif melalui upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif serta resosialitatif dengan melibatkan peran
serta aktif dari masyarakat. Peran serta aktif masyarakat bersama tim
kesahatan diharapkan dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta
memecahkan masalah tersebut (Elisabeth, 2007).

Sasaran pelayanan kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga/ kelompok


dan masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder dan tersier.
Oleh karenanya pendidikan masyarakat tentang kesehatan dan perkembangan
sosial akan membantu masyarakat dalam mendorong semangat untuk merawat
diri sendiri, hidup mandiri dan menentukan nasibnya sendiri dalam
menciptakan derajat kesehatan yang optimal (Elisabeth, 2007). Derajat
kesehatan masyarakat dapat dimulai dari individu, kelompok sampai tingkat
RT dan RW.

Wilayah RW 005 Kelurahan Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan,


Jakarta Selatan terdiri dari 9 RT, namun pada praktik keperawatan keluarga
dan komunitas yang dilakukan mahasiswa/i STIKes PERTAMEDIKA,
cakupan wilayah yang menjadi sasaran hanya warga yang berada pada RW
005 dengan jumlah kepala keluarga yang terkaji sebanyak 266 KK.

Salah satu cara yang dapat dilakukan pada masyarakat dalam usaha
meningkatkan kesehatan yaitu dengan melakukan promosi kesehatan. Promosi
Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui proses pembelajaran bersama masyarakat, khususnya masyarakat
pendidikan di sekolah. Promosi kesehatan ini dilakukan agar mereka dapat
menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber
pada masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung
oleh kebijakan secara internal maupun lingkungannya yang berwawasan
kesehatan. Dalam konteks menolong diri sendiri dimaksudkan bahwa
masyarakat mampu berperilaku mencegah timbulnya masalah-masalah
kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta mampu pula
mengatasi apabila masalah kesehatan tersebut terlanjur terjadi di lingkungan
mereka.

Artritis gout atau artritis pirai adalah suatu peradangan sendi sebagai
manifestasi dari akumulasi endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul
di dalam sendi sebagai akibat dari tinggi nya kadar asam urat di dalam darah
(hiperurisemia). Tidak semua orang dengan hiperurisemia adalah penderita
artritis pirai atau sedang menderita artritis pirai, namun risiko terjadi artritis
pirai lebih besar dengan meningkatnya konsentrasi asam urat darah (Helmi,
2012).

Perkembangan usia yang semakin tua akan semakin menambah resiko seorang
terkena penyakit asam urat. Lansia wanita lebih rawan terkena asam urat
dibandingkan pria, dengan faktor resiko 60%, hal ini disebabkan saat wanita
menopause hormon estrogen mengalami penurunan sehingga dalam tubuh
hanya sedikit hormon estrogen yang membantu pembuangan asam urat lewat
urin, maka pembuangan kadar asam uratnya tidak terkontrol (Damayanti,
2013). Penyakit asam urat yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai
komplikasi pada organ tubuh. Komplikasi dari asam urat ini antara lain
komplikasi yang terjadi pada ginjal yang bisa menyebabkan gagal ginjal dan
batu ginjal, sedangkan pada jantung bisa mengalami hal yang menyebabkan
penyakit jantung koroner (Aminah, 2013).

Berdasarkan survei WHO, Indonesia merupakan Negara Terbesar ke 4 di dunia


yang penduduknya menderita asam urat dan berdasarkan sumber dari Buletin
Natural,di Indonesia penyakit asam urat 35% terjadi pada pria dibawah usia 34
tahun. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5-7 mg/dl dan pada
perempuan 2,6-6 mg/dl. Kadar asam urat diatas normal di sebut Hiperurisemia.
Insiden gout di Indonesia menduduki urutan kedua setelah osteoartritis
(Dalimartha, 2008 dikutip dari penelitian Festy dkk). Prevalensi gout di
Indonesia diperkirakan 1,6- 13,6/100.000 orang, prevalensi ini meningkat
seiring dengan meningkatnya umur (Tjokroprawiro, 2007 (Setyo, 2014)).

Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa


penyakit sendi di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan (nakes)
sebesar 11.9% dan berdasarkan diagnosis dan gejala sebesar 24.7%, sedangkan
berdasarkan daerah diagnosis nakes tertinggi di Provinsi Bali sebesar 19.3%
dan berdasarkan diagnosis dan gejala tertinggi yaitu di Nusa Tenggara Timur
sebesar 31.1%. Prevalensi penyakit sendi di Jawa Tengah tahun 2013
berdasarkan diagnosis nakes sebesar 11.2% ataupun berdasarkan diagnosis dan
gejala sebesar 25.5% (Riskesdas, 2013).

Penyakit asam urat bukan hanya disebabkan karena faktor genetik, dan faktor
usia bahkan sebagian besar disebabkan karena makanan. Bukan hanya masalah
higienitas melainkan juga adalah pola hidup atau gaya hidup menentukan kadar
asam urat dalam tubuh. Asam urat tinggi dapat dicegah dengan gaya hidup
sehat seperti menghindari makanan dengan kandungan purin tinggi (diet purin),
berolahraga secara teratur, minum air putih yang cukup, kurangi makanan
berlemak (Sutanto, 2013).
Menurut hasil dari survey yang dilakukan, didapatkan data distribusi asam urat
pada dewasa dengan presentase 12 % dan lansia dengan presentase 20% di RW
005 dimana presentase tersebut paling tinggi diantara penyakit lainnya.
Penyebab timbulnya asam urat karena banyak mengkonsumsi makanan yang
memiliki kadar purinnya tinggi. Sebagian besar masyarakat belum mengetahui
cara pencegahan dan diit asam urat. Sebagian besar penderita asam urat belum
menerapkan pola hidup sehat seperti olahraga secara teratur, tidak merokok,
istirahat yang cukup dan kurangi makanan yang berlemak. Dari hasil observasi
ada beberapa warga yang mengalami asam urat jarang memeriksakan asam urat
ke pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan mereka hanya minum obat yang
beli diwarung. Masyarakat pada umumnya untuk mengurangi rasa nyeri asam
urat biasanya menggunakan obat minyak gosok yang oleskan pada persendian,
terkadang juga sambil dipijat ringan agar mengurangi rasa nyerinya.

Pemanfaatan herbal merupakan salah satu alternatif pengobatan yang dipilih


masyarakat selain pengobatan secara konvensional (medis). Obat tradisional
yang berasal dari tanaman memiliki efek samping yang jauh lebih rendah
tingkat bahayanya dibandingkan obat–obatan kimia. Hal ini disebabkan karena
efek dari tanaman obat bersifat alami, tidak sekeras efek dari obat–obatan
kimia. Tubuh manusia relatif lebih mudah menerima obat dari bahan tanaman
dibandingkan dengan obat kimia (Muhlisah, 2007).

Metode non farmakologis seperti kompres jahe dapat sebagai alternatif lain
untuk mengurangi rasa nyeri asam urat. Kompres jahe dapat menggunakan
bahan alam atau dapat disebut obat tradisional yang mudah didapat disekitar
kita salah satunya yaitu dengan memanfaatkan jahe. Jahe mempunyai banyak
khasiat jahe yang terbukti ampuh untuk menurunkan skala nyeri asam urat,
maka jahe digunakan sebagai kompres pada penderita asam urat (Tim Lentere,
2012). Kandungan didalam jahe sangat efektif menurunkan nyeri sendi karena
jahe mengandung senyawa gingerol dan shogaol yaitu senyawa panas dan
pedas yang terdapat didalam jahe (Herniani, 2011). Sehingga ketika diberikan
kompres jahe rasa pedas dari kompres jahe tersebut akan mengurangi
peradangan, meredakan nyeri, kaku, dan spasme otot (Damaiyanti, 2012).

Berdasarkan hasil dari data distribusi tersebut, banyak warga menderita asam
urat tetapi belum mengetahui pengertian, tanda dan gejala, penyeab,
pencegahan dan tidak mengetahui makanan yang dianjurkan atau apa saja
yang harus dihindari untuk dikonsumsi tentang asam urat. Selama ini di RW
005 belum ada program untuk mengatasi warga yang menderita asam urat dan
belum ada penyuluhan tentang asam urat. Sehingga upaya untuk mengatasi
asam urat warga belum mengetahuinya.

Maka mahasiswa tertarik untuk memberikan penyuluhan kesehatan asam urat


dan obat tradisional ini dilakukan untuk memberikan edukasi ke masyarakat
agar masyarakat lebih mengerti dan memahami apa itu penyakit asam urat
serta apa yang harus dihindari atau pencegahannya pada warga RW 005
Kelurahan Petukangan Utara Kec. Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

B. Rencana keperawatan
1. Diagnosa keperawatan komunitas
Perilaku kesehatan cenderung berisiko pada penyakit asam Urat kelompok
dewasa dan lansia di RW 005 Petukangan Utara Pesanggrahan
2. Tujuan Umum
Untuk menambah pengetahuan warga agar dapat mencegah dan
mengendalikan penyakit Asam Urat serta mengurangi prevalensi resiko
Asam Urat di RW 005 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

3. Tujuan Khusus
a. Afektif, meliputi :
1) Menambah pengetahuan warga RW 005 mengenai pengertian asam
urat
2) Menambah pengetahuan warga RW 005 mengenai klasifikasi asam
urat
3) Menambah pengetahuan warga RW 005 mengenai penyebab asam
urat
4) Menambah pengetahuan warga RW 005 mengenai tanda dan gejala
asam urat
5) Menambah pengetahuan warga RW 005 mengenai komplikasi
asam urat
6) Menambah pengetahuan warga RW 005 mengenai makanan yang
dianjurkan untuk penderita asam urat
7) Menambah pengetahuan warga RW 005 mengenai makanan yang
harus dihindari penderita asam urat
8) Menambah pengetahuan warga RW 005 mengenai pencegahan
asam urat

b. Kognitif
Warga RW 005 mampu menyebutkan manfaat kompres jahe
c. Psikomotorik
1) Mengadakan Pemeriksaan Asam Urat warga RW 005
2) Diberikan penyuluhan kesehatan dan demonstrasi pencegahan
asam urat dengan kompres jahe, peserta dapat mempraktekannya
dengan baik dan benar.

C. Rancangan kegiatan
1. Topik : Asam Urat
2. Metode :
a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Demonstarsi

3. Media :
a. Sound system.
b. Leaflet dan Standing Banner.
c. Alat dan bahan untuk penkes asam urat
d. Alat cek kadar asam urat

4. Waktu dan tempat Penyuluhan Asam Urat


Hari : Selasa, 25 Juni 2019
Tempat : Pos Sekretariat RW 005

5. Strategi dan metode :


Strategi Metode
a. Melakukan pemeriksaan Asam Urat. Pemeriksaan Asam Urat
menggunakan alat GCU.
b. Melakukan kompres jahe Demonstrasi.
c. Melakukan pendidikan kesehatan Diskusi, Tanya jawab.
tentang asam urat.
d. Evaluasi hasil pendidikan kesehatan. Diskusi, tanya jawab.

6. Pengorganisasian waktu :
Uraian Pembelajaran Waktu

a. Fase orientasi
2. Mengucapkan salam 5 menit
3. Menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan
4. Melakukan kontrak waktu kegiatan
5. Membacakan susunan acara
b. Fase kerja
1. Penyampaian materi asam urat 45 menit
2. Demonstrasi kompres jahe
3. Diskusi
c. Fase Terminasi
a. Pesan dan kesan
10 menit
b. Evaluasi
c. Penutup
7. Pengorganisasian Kelompok :
NO NAMA JABATAN TUGAS
1. Cici Yustikasari Ketua 1. Bertanggung jawab
mulai dari persiapan
sampai pelaksanaan
kegiatan.
2. Mengkoordinir
anggota kelompok dan
menjelaskan tugas dan
peran masing-masing
anggota.
2. Ernisa Nasution Wakil Ketua Membantu ketua
dalam persiapan
sampai pelaksanaan
kegiatan,
mengkoordinasikan
anggota kelompok
tugas dan peran
anggota.
3. Bella Auliarahma Sekretaris Menyiapkan laporan
kegiatan dan
mengkonsultasikan
laporan kegiatan ke
dosen.
4. Adjeng Puteri D Bendahara Mengatur keuangan
pemasukan dan
pengeluaran kegiatan
5. Ernisa Nasution MC 1. Mengatur pelaksanaan
acara.
2. Membuka dan
menutup kegiatan.
3. Mengarahkan peserta
saat diskusi dan tanya
jawab.

6. Ayunda Lungayu Penyaji Menyampaikan materi

7. Larasati Kusuma D demonstran Mendemonstasikan


pembuatan obat
tradisional
8. 1.Aryani Anggraeni Observer 1. Mengamati jalannya
2. Abdul Aziz kegiatan.
2. Membuat laporan
3. Nadya Meyana
tentang jalannya
kegiatan.

9. Allysiana Zalfa Dokumentasi Mendokumentasikan


jalannya kegiatan.
10. 1. Alya Fauziah fasilitator 1. Memandu proses acara.
2. Ani Sylvia 2. Membantu peserta yang
3. Desi Ratna Sari mengalami kesulitan
4. Sayekti dalam memahami materi
yang di berikan penyaji
11. 1. Anniza Ayu Pemeriksaan Memeriksa kesehatan TD,
2. Ica Isaura kesehatan Cek Asam Urat,
3. Hacica Kolesterol, Gula Darah
4. Ade Sugarina
12. 1. Titiek Laksmi Konsumsi Mempersiapkan obat
2. Nisa Siti Y tradisional yang akan
disediakan dalam acara
13. 1. Aditya Peralatan Mempersiapkan peralatan
2. Budi dalam acara posbindu

8. Pengorganisasian tempat
: Peserta
PENCAT : Moderator P
ATAN : Notulen E
HASIL : Fasilitator N
WARGA
: Penyaji K

PENDAF E

TARAN S

D. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Mahasiswa dan peserta penyuluhan hadir di tempat penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Pos Sekretariat RW 005
c. Pelaksanaan penyuluhan sudah dikonsulkan dengan pembimbing.
d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.
e. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana.
f. Tempat, waktu dan alat tersedia sesuai dengan rencana.

2. Evaluasi proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan dan demonstasi Kompres
Jahe.
b. Peserta memperhatikan cara melakukkan tindakan kompres jahe,
mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
c. Penyaji menguasai materi yang akan disampaikan.
d. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan dan
dimulai tepat waktu.
e. Metode yang digunakan berupa diskusi dan demonstrasi.
f. 100% mahasiswa mengikuti kegiatan dan hadir 15 menit sebelum
acara dimulai.
g. 80% peserta berpartisipasi aktif dalam diskusi

3. Evaluasi hasil
a. Pre : Peserta antusias terhadap materi penyuluhan dan demonstrasi
Kompres Jahe.
b. Post : Peserta memahami dengan baik materi penyuluhan yang
disampaikan oleh penyaji.

4. Susunan Acara
a. Pembukaan oleh moderator (5 menit)
b. Demontrasi Kompres Jahe (15 menit)
c. Penyampaian materi dan tanya jawab (30 menit)
d. Penutup (10 menit)
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Topik : Asam Urat


Pokok bahasan : Pendidikan Kesehatan Asam Urat dan Demo Kompres
Jahe
Sasaran : Warga RW 005
Waktu : 60 menit
Tempat : Pos Sekretariat RW 005
Hari, tanggal : Selasa, 25 Juni 2019

A. Identifikasi Masalah
Asam urat (gout) adalah suatu peradangan sendi sebagai manifestasi klinis
dari akumulasi endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul didalam
sendi sebagai akibat tingginya kadar asam urat didalam darah (hiperuresemia)
(Zairin, 2013). Kadar asam urat yang tinggi didalam darah melebihi batas
normal menyebabkan penumpukan asam urat didalam persendian dan organ
tubuh lainnya (Junaidi, 2013).
Kadar rata-rata asam urat didalam darah dan serum tergantung usia dan jenis
kelamin. Asam urat tergolong normal bila: pria dibawah 7 mg/dl dan wanita
dibawah 6 mg/dl. Sebelum pubertas sekitar 3,5 mg/dl. Setelah pubertas, pada
pria kadarnya meningkat secara bertahap dan dapat mencapai 5,2 mg/dl. Pada
perempuan, kadar asam urat biasanya tetap rendah, baru pada usia
premenopause kadarnya meningkat mendekati kadar pada laki-laki, bisa
mencapai 4,7 mg/dl (Misnadiarly, 2007).

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 60 menit diharapkan
warga mengerti mengenai Asam Urat dan memahami tentang kompres
jahe untuk penderita asam urat.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit warga mampu:
a. Kognitif :
1) Menyebutkan kembali Pengertian Asam Urat.
2. Menyebutkan kembali Klasifikasi Asam Urat.
3. Menyebutkan kembali Etiologi dan Penyebab Asam Urat.
4. Menyebutkan kembali Manifestasi Klinik atau Tanda Gejala Asam
Urat.
5. Menyebutkan kembali Komplikasi Asam Urat.
6. Menyebutkan kembali Makanan yang Dianjurkan Penderita Asam
Urat.
7. Menyebutkan kembali Makanan yang perlu Dihindari Penderita
Asam Urat.
8. Menyebutkan kembali Pencegahan Asam Urat.
9. Memahami demonstrasi Kompres Jahe.

C. Materi
1. Pengertian Asam Urat.
2. Klasifikasi Asam Urat.
3. Etiologi dan Penyebab Asam Urat.
4. Manifestasi Klinik dan Tanda Gejala Asam Urat .
5. Komplikasi Asam Urat.
6. Makanan yang Dianjurkan Penderita Asam Urat.
7. Makanan yang perlu Dihindari Penderita Asam Urat.
8. Pencegahan Asam Urat.
9. Langkah-langkah Kompres Jahe.

D. Metode
1. Pemeriksaan Asam Urat
2. Demonstrasi Kompres Jahe.
3. Diskusi.
4. Tanya jawab.
E. Media
1. Sound system.
2. Leaflet dan Lembar Balik.
3. Alat tulis.
4. Alat GCU.

F. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan : 1. Menjawab
a. Memberi salam. salam.
b. Menjelaskan tujuan pembelajaran. 2. Mendengarkan
dan
memperhatikan.

2 60 menit Pelaksanaan : Menyimak dan


1. Pemeriksaan Asam Urat. mendengarkan
2. Demonstrasi Kompres Jahe. penyuluhan
3. Menjelaskan materi penyuluhan kesehatan Asam
secara berurutan dan teratur. Urat.

Materi :
1. Pengertian Asam Urat.
2. Klasifikasi Asam Urat.
3. Etiologi dan Penyebab Asam Urat.
4. Manifestasi Klinik dan Tanda
Gejala Asam Urat.
5. Komplikasi Asam Urat.
6. Makanan yang Dianjurkan
Penderita Asam Uurat.
7. Makanan yang perlu Dihindari
Penderita Asam Urat.
8. Pencegahan Asam Urat.
9. Demonstrasi Kompres Jahe.
3 5 menit Evaluasi : Bertanya dan
1. Menyimpulkan inti penyuluhan menjawab
secara singkat materi penyuluhan. pertanyaan.
2. Memberi kesempatan kepada
warga untuk bertanya.
3. Memberi kesempatan kepada
warga untuk menjawab pertanyaan
yang disampaikan.
4 5 menit Penutup : Menjawab salam.
1. Menyimpulkan materi penyuluhan
yang telah disampaikan.
2. Menyampaikan terima kasih atas
perhatian dan waktu yang telah di
berikan kepada peserta.
3. Mengucapkan salam.

G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan media yang akan digunakan (leaflet, lembar balik, sound
system dan Demonstrasi Kompres Jahe).
b. Persiapan tempat yang akan digunakan.
c. Kontrak waktu.
d. Persiapan SAP.

2. Evaluasi Proses
a. Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang
disampaikan.
b. Selama penyuluhan peserta memperhatikan demontrasi kompres jahe
dengan baik.
c. Selama penyuluhan peserta aktif bertanya tentang penjelasan yang
disampaikan.
d. Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang diajukan.

3. Evaluasi Hasil Akhir


Diharapkan peserta penyuluhan dapat:
a. Menyebutkan kembali Pengertian Asam Urat.
b. Menyebutkan kembali Klasifikasi Asam Urat.
c. Menyebutkan kembali Etiologi dan Penyebab Asam Urat.
d. Menyebutkan kembali Manifestasi Klinik atau Tanda Gejala Asam
Urat.
e. Menyebutkan kembali Komplikasi Asam Urat.
f. Menyebutkan kembali Makanan yang Dianjurkan Penderita Asam
Urat.
g. Menyebutkan kembali Makanan yang perlu Dihindari Penderita Asam
Urat.
h. Menyebutkan kembali Pencegahan Asam Urat.
i. Memahami Demonstrasi Kompres Jahe.
MATERI ASAM URAT

A. Definisi
Asam urat (gout) adalah suatu peradangan sendi sebagai manifestasi klinis
dari akumulasi endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul didalam
sendi sebagai akibat tingginya kadar asam urat didalam darah
(hiperuresemia) (Zairin, 2013). Kadar asam urat yang tinggi didalam
darah melebihi batas normal menyebabkan penumpukan asam urat
didalam persendian dan organ tubuh lain ya (Junaidi, 2013).

Kadar rata-rata asam urat didalam darah dan serum tergantung usia dan
jenis kelamin. Asam urat tergolong normal bila: pria 3,5-7 mg/dl dan
wanita dibawah2,6- 6 mg/dl. Sebelum pubertas sekitar 3,5 mg/dl. Setelah
pubertas, pada pria kadarnya meningkat secara bertahap dan dapat
mencapai 5,2 mg/dl. Pada perempuan, kadar asam urat biasanya tetap
rendah, baru pada usia premenopause kadarnya meningkat mendekati
kadar pada laki-laki, bisa mencapai 4,7 mg/dl (Misnadiarly, 2007).

Jadi asam urat adalah kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya nyeri,
pembengkakan, dan rasa panas dibagian persendian.

B. Klasifikasi
1. Gout primer Merupakan akibat langsung pembentukan asam urat tubuh
yang berlebih atau akibat penurunan ekresi asam urat
2. Gout sekunder &isebabkan karena pembentukan asam urat yang
berlebih atau ekresi asam urat yang bekurang akibat proses penyakit
lain atau pemakaian obat tertentu

C. Etiologi
Menurut Andry (2009) faktor yang menjadi penyebab penyakit asam urat
sebagai berikut :
1. Makanan berkadar purin tinggi
Dalam kadar yang normal sebenarnya purin sangat bermanfaat bagi
tubuh kita. Namun, Jika jumlahnya melebihi batas normalnya maka
akan meningkatkan produksi asam urat. Akibatnya akan terbentuk
kristal-kristal asam urat. Jika jumlah kristal asam urat yang terbentuk
semakin banyak maka akan mengalami pengendapan di daerah
persendian sehingga menyebabkan penyakit asam urat.

2. Gangguan fungsi ginjal


Jika ginjal tidak mampu bekerja secara optimal, maka proses
pengeluaran asam urat melalui urine juga ikut terganggu. Dampaknya
adalah terjadinya penumpukan asam urat di dalam tubuh.

3. Minuman beralkohol
Mengonsumsi minuman beralkohol secara terus menerus dalam jangka
yang lama juga akan menyebabkan gangguan fungsi ginjal..

4. Penyakit
Jenis penyakit yang memicu peningkatan kadar asam urat antara lain,
Diabetes, Leukimia, Kanker Limfoma, Gagal ginjal, Gagal jantung,
dan Psoriasis (kulit).

5. Obesitas
Obesitas disebabkan oleh pola makan yang tidak seimbang, yang
umumny tidak memperhatikan komposisi nutrisi pada makanan yang
mereka konsumsi. Kemungkinan besar dari berbagai jenis makanan
yang mereka konsumsi tersebut, sebagian diantaranya mengandung
purin tinggi.

6. Usia
Kadar asam urat cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya
usia.
D. Manifestasi Klinis
Gejala khas penyakit asam urat bisa diketahui dari sejumlah tanda-tanda
umum berikut ini:
1. Nyeri hebat pada malam hari, sehingga penderita sering terbangun saat
tidur.
2. Ibu jari kaki dan tangan terasa kaku dan nyeri. Selanjutnya makin
menyebar hingga meliputi jari kaki dan tangan, pergelangan kaki,
tumit, lutut, siku, persendian tangan, pinggang, pinggul, punggung,
hingga pundak. Daerah persedian yang terkena penyakit asam urat
tampak bengkak, berwarna kemerahan, dan terasa panas
3. Penderita sering merasakan kesemutan dan ngilu.
4. Disertai pembentukan kristal natrium urat yang dinamakan thopi.
5. Terjadi deformitas (kerusakan) sendi secara kronis (Fiona Marion,
2013).

E. Komplikasi
Penderita gout minimal mengalami albuminuria sebagai akibat gangguan
fungsi ginjal. Terdapat tiga bentuk kelainan ginjal yang diakibatkan
hiperurisemia dan gout, yaitu:
1. Nefropati urat
yaitu deposisi kristal urat pada interstitial medulla dan pyramid ginjal,
merupakan proses yang kronis, ditandai oleh adanya reaksi sel giant di
sekitarnya.
2. Nefropati asam urat, yaitu presipitasi asam urat dalam jumlah yang
besar pada duktus kolektivus dan ureter, sehingga menimbulkan
keadaan gagal ginjal akut. Disebut juga sindrom lisis tumor dan
sering didapatkan pada pasien leukemia dan limfoma
pascakemoterapi.
3. Nefrolitiasis, yaitu batu ginjal yang didapatkan pada 10-25% dengan
gout primer
F. Penatalaksanaan
1. Diet Rendah Purin

Purin adalah hasil metabolisme protein yang dapat membentuk kristal


asam urat dan dapat menumpuk pada sendi-sendi tangan.

Tujuan diet: untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah dan
memperlancar pengeluaran asam urat

Contoh Menu
Pagi Siang Malam
Nasi Nasi Nasi
Telur dadar isi wortel Ikan bakar saos kecap Semur daging
dan tomat (1/2 potong) Pepes tahu
Teh manis Tempe bacem Tumis sawi dan tomat
(1 potong kecil) Buah pisang ambon
Sayur sop
Buah jeruk

Jam 10.00
(selingan)
Semangka

2. Makanan yang dihindari untuk penderita asam urat


a. Semua makanan yang mengandung tinggi purin seperti:
1) Jeroan (hati, usus, paru, jantung dll), Seafood (udang,
kepiting, cumi-cumi, kerang)
2) Ekstrak daging/kaldu, daging bebek, angsa, burung, melinjo
(empig)
3) Makanan yang diawetkan seperti sarden, kornet, kaldu.
4) Kacang-kacang seperti kacang tanah, kedelai, kacang hijau,
kacang merah kering, taoge, tempe, tahu, oncom, tauco, dan
susu kedelai.
5) Sayuran dan buah tertentu, seperti bayam, kangkung, daun
singkong, asparagus, buncis, kembang kol, daun jambu mete,
nanas, durian, alpukat, nangka.
b. Minuman bersoda, minuman beralkohol seperti softdrink, bir,
wiski, minuman anggur, tape, ragi.

3. Makanan yang dianjurkan penderita Asam Urat


a. Sumber karbohidrat
Nasi, bubur, bihun, roti, gandum, makaroni, pasta, jagung,
kentang, ubi, talas, singkong.
b. Sumber protein
Telur, susu rendah lemak.
c. Sayuran
Wortel, labu siam, kacang panjang, terong ungu, pare, oyong,
ketimun, labu air, selada air, tomat, selada, lobak.
d. Buah-buahan
Segala macam buah-buahan kecuali nanas, durian, alpukat
e. Minuman
Semua macam minuman yang tidak beralkohol.

4. Obat Tradisional
a. Rebusan daun salam
Cara membuat segelas rebusan daun salam untuk penyakit asam
urat dengan 10 lembar daun salam yang telah dicuci bersih dan
direbus dengan air 400ml yang dimasak hingga mendidih dan
hingga tersisa 200 ml dan dikonsumsi setiap pagi dan sore.

b. Kompres Jahe Merah


Haluskan 30-40gram jahe segar, Masukkan kedalam kain dan ikat
dengan baik, kemudian rebus hingga mendidih (5-10 menit).
Setelah mendidih, gunakan kain bersih untuk mengompres bagian
yang sakit.
c. Jus Tomat
Tomat dicuci, dipotong kecil-kecil, dan di blender. Jus ini diminum
sehari sekali 2-3 jam setelah makan. Tidak dianjurkan untuk
penderita maag.

G. Pencegahan
1. Rutin memeriksakan asam urat ke pelayanan kesehatan
2. Batasi makanan yang mengandung purin tinggi, hindari sayuran hijau,
makanan sebaiknya direbus, dikukus
3. Banyak minum air putih
4. Olahraga teratur dan menjaga berat badan

H. Langkah – Langkah Kompres Jahe


1. Pengertian
Kompres jahe merupakan pengobatan tradisional atau terapi alternative
untuk mengurangi nyeri artritis rheumatoid.

2. Tujuan
Kompres hangat memakai jahe bertujuan untuk menurunkan skala
nyeri pada klien asam urat (artritis rhematoid). Kompres jahe hangat
memiliki kandungan enzim siklo-oksigenasi yang dapat mengurangi
peradangan pada penderita artritis rhematoid, selain itu juga jahe
memiliki efek farmakologis yaitu rasa panas dan pedas, dimana rasa
panas ini dapat meredakan rasa nyeri, kaku, dan spasme otot atau
terjadinya vasodilatasi pembuluh darah, manfaat yang maksimal akan
dicapai dalam waktu 20 menit sesudah aplikasi panas. (Anna, 2016)

3. Persiapan alat dan bahan :


a. Parutan jahe
b. Kom kecil
c. Jahe 100 gram
d. Plastik wrap atau kassa
e. Handuk
f. Handscoon
g. Underpad
h. Skort
i. Plastik sampah

4. Langkah Kerja
a. Berikan salam, perkenalkan nama dan tanggung jawab
b. Jelaskan prosedur, tujuan dan lamanya tindakan pada klien
c. Berikan petunjuk alternatif komunikasi jika klien merasa tidak
nyaman dengan prosedur yang dilakukan
d. Dekatkan peralatan ke klien
e. Observasi area yang akan dilakukan pengompresan (skala nyeri),
seuaikan dengan jumlah jahe yang dignakan
f. Siapkan jahe 100 gram yang sudah diparut di dalam kom
g. Pasang skort, handscoon, underpad, dan plastik sampah
h. Balurkan parutan jahe di area yang nyeri
i. Balutkan plastik wrap atau kassa pada areapengompresan
j. Pengompresan dilakukan selama 20 menit
k. Lepas balutan kompres jahe
l. Bersihan sisa pengompresan dengan handuk
m. Kaji ulang skala nyeri klien setelah dikompres selama 20 menit
n. Mencuci tangan dan membereskan alat
o. Evaluasi dan dokumentasi respon terhadap pengompresan
PENUTUP

Dalam upaya promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat merupakan bagian


yang sangat penting dan bahkan dapat dikatakan sebagai ujung tombak.
Pemberdayaan adalah proses pemberian informasi kepada individu, keluarga atau
kelompok (klien) secara terus-menerus dan berkesinambungan mengikuti
perkembangan klien, serta proses membantu klien, agar klien tersebut berubah
dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau
(aspek attitude) dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang
diperkenalkan (aspek practice) (Kementerian Kesehatan RI). Dalam upaya
melakukan promosi kesehatan, kelompok mengadakan penyuluhan mengenai
Asam Urat. Penyuluhan ini bertujuan menambah pengetahuan warga agar dapat
mencegah dan mengendalikan penyakit Asam Urat serta mengurangi prevalensi
resiko Asam Urat di RW 005 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
DAFTAR PUSTAKA ASAM URAT

Aminah, S. (2013). Khasiat Sakti Tanaman Obat untuk Asam Urat. Jakarta: Dunia
Sehat.
Bandiyah, S. (2009). Lanjut Usia Dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Damayanti, D. (2013). Sembuh Total Diabetes, Asam Urat, Hipertensi Tanpa
Obat. Yogyakarta: Pinang Merah Publisher.
Elisabeth. (2007). Buku Ajar Keperawatan Komunitas : Teori dan Praktek.
Jakarta: EGC.
Helmi, N. (2012). Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal; jilid 1. Jakarta: Salemba
Medika.
Herlina, E. (2015). Sayuran Organik Dalam Pot. Jakarta: Penebar Swadaya .
L, N. (2013). Penyakit Asam Urat. Bandung: Pustaka Makmur.
Misnadiarly. (2007). Obeitas Sebagai Faktor Resiko Beberapa Penyakit. Jakarta:
Pustaka Obor Populer.
Muhlisah, F. (2007). Aneka Jenis Tanaman Obat dan Khasiatnya. Dalam
Tanaman Obat Keluarga. Jakarta: Penebar Swadaya.
Noviyanti. (2015). Hipertensi : Kenali, Cegah dan Obati. Yogyakarta: Notebook.
Riskesdas. (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Dan
Kementrian RI tahun 2013.
Sutanto, T. (2013). Asam Urat Deteksi,Pencegahan, Pengobatan. Yogyakarta:
Penerbit Buku Pintar.
PETUNJUK PELAKSANAAN
KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN ASAM URAT
DI RW 005 KELURAHAN PETUKANGAN UTARA

Hari, tanggal : Selasa, 29 Juni 2019


Pukul, tempat : 09:00 - selesai di Pos Sekretariat RW 005

No Waktu Kegiatan/ Acara Penanggung Keterangan Peralatan


jawab/ pengisi
acara
1 09:30 Seluruh panitia 1. Panitia sudah rapi
(mahasiswa) sudah tiba dan siap
di tempat pelaksanaan 2. Notulen: siapkan
pertemuan presentasi panitia
2 09.45 Persiapan akhir tempat Cek kembali apakah Alat GDS
dan semua hal yang semua perlengkapan dan alat
berhubungan dengan telah siap. tulis
acara Perlengkapan:
1. Leaflet
2. Standing Banner
3. Sound System
Notulen:
1. Alat tulis
2. Buku catatan
3. Presensi peserta
Dokumentasi:
1. Kamera
Konsumsi:
1. Air minum
2. Snack
Moderator dan
fasilitator:
1. Kerapihan
2. Persiapan mental
Penyampaian materi:
1. Kerapihan
2. Persiapan mental
3. Materi
4. Media Demontrasi
Kompres Jahe
3 10.00 Pembukaan 1. Menjelaskan Leaflet
tujuan
2. Notulen:
mendengarkan
presensi peserta
3 10.05 Pembukaan dan 1. Menjelaskan Sound
demonstrasi kompres tujuan system
jahe 2. Memahami
Demontrasi
kompres jahe
4 10.15 Penyampaian materi, 1. Penyampaian Leaflate
demonstrasi dan tanya materi bersiap- dan
jawab siap Standing
2. Notulen: Banner
melakukan
pencatatan
5 10.50 Evaluasi dan penutup 1. Peserta dan
kelompok
melakukan diskusi
tanya jawab
2. Notulen:
menjelaskan
kesimpulan
KUESIONER ASAM URAT
KUESIONER PRE DAN POST TEST

1. Penyakit asam urat adalah penyakit sendi disebabkan oleh tingginya asam
urat di dalam darah…..
a. Benar
b. Salah
2. Kadar normal asam urat dalam darah untuk laki-laki adalah 2,6- 6
mg/dL...
a. Benar
b. Salah
3. Manfaat dari asam urat untuk menurunkan kadar asam urat
a. Benar
b. Salah
4. Penyebab asam urat adalah minum Alkohol,keturunan,dan usia…
a. Benar
b. Salah
5. Tanda dan gejala asam urat adalah bengkak,linu, kesemutan, dan sulit
berjalan…
a. Benar
b. Salah
6. Kebiasaan suka makan kacang-kacangan, sayuran hijau dan makan
makanan yang mengandung purin
a. Benar
b. Salah
7. Siapa saja yang rutin memeriksakan asam urat ke pelayanan kesehatan?
8. Siapa saja yang kebiasaan menjaga berat badan, rutin berolahraga, makan
makanan yang direbus atau dikukus dan banyak minum air putih?
DAFTAR HADIR
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN ASAM
URAT DAN KOMPRES JAHE DI RUMAH BAPAK RT 009 RW 001
PETUKANGAN UTARA PESANGGRAHAN JAKARTA SELATAN
Jum’at, 3 Mei 2019

A. Persiapan
1. Persiapan awal yang dilakukan adalah pembuatan laporan
pendahuluan tentang “Hipertensi” serta telah dikonsulkan ke
pimbimbing. Mahasiswa menyusun pengorganisasian untuk
menentukan peran dan tanggung jawab masing-masing mahasiswa.
Setelah itu mahasiswa mengurus izin ke ketua RW 001 Kelurahan
Petukangan Utara Kecamatan Pesanggrahan Jakarta Selatan untuk
melaksanakan penyuluhan dan menyepakati waktu pelaksanaan
kegiatan yaitu hari Jum’at 3 Mei 2019 pukul 15.15 WIB - selesai.
2. Kemudian mahasiswa menyiapkan media penyuluhan seperti pengeras
suara, microphone, banner dan leaflet tentang Asam Urat, alat cek
asam urat, jahe yang sudah di parut
3. Alasan kami melakukan kegiatan ini didasarkan pada hasil Lokakarya
Mini yang dilakukan pada tanggal 25 April 2019 didapatkan data di
wilayah RW 001 Kelurahan Petukangan Utara Kecamatan
Pesanggrahan Jakarta Selatan mayoritas masalah kesehatan yang
sering dialami yaitu Asam Urat sebanyak 19 % walaupun dari data
terbanyak di RT 009

B. Pelaksanaan
1. Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan waktu yang telah disepakati
dengan ibu RW 001 dan para kader yaitu pada hari Jum’at, 3 Mei
2019. Acara dimulai pukul 15.15 WIB – selesai dengan sasaran warga
RT 009 di RW 001 Petukangan Utara Pesanggrahan Jakarta Selatan.
2. Mahasiswa hadir 1 jam sebelum pelaksanaan. Mahasiswa melakukan
pengecekan terhadap setting tempat untuk penyuluhan dan
demonstrasi kompres jahe. Mahasiswa kemudian menyiapkan
peralatan yang dibutuhkan untuk media daftar hadir, penyuluhan
dengan banner, leaflet, alat cek asam urat, jahe yang sudah di parut
dan elastik verban.
3. Sebelum acara dimulai peserta mengisi daftar hadir dan melakukan
pemeriksaan asam urat.
4. Setelah melakukan pemeriksaan, peserta di persilahkan untuk duduk
ditempat yangsudah disediakan. Acara di mulai oleh MC dan
selanjutnya dengan pemaparan materi. Saat pemapar memberikan
materi peserta menyimak materi yang diberikan, namun sebelumnya
peserta diberikan pre test dahulu untuk mengukur pengetahuan
peserta. Selanjutnya masuk kedalam inti acara yaitu penyuluhan
tentang Asam urat selama 30 menit. Isi materi meliputi : pengertian
asam urat,kalsifikasi asam urat, etiologi dari asam urat, komplikasi
asam urat, makanan yang dianjurkan dan yang dihindari, pencegahan
asam urat dan langka-langkah melakukan kompres jahe. Peserta
terlihat antusias mengikuti kegiatan. Setelah memberikan materi.
Selanjutrnya dilakukan demonstrasi pemberian kompres jahe untuk
mengurangi rasa nyeri. Salah satu peserta yang sedang nyeri asam urat
diikut sertakan dalam melakukan kompres jahe. Pada lutut dan kaki
yang nyeri diborehi jahe parut yang ditutup dengan elastik verban.
5. Setelah itu penyaji materi dan MC melakukan evaluasi. Evaluasi
dilakukan sekaligus terhadap penjelasan yang telah dilakukan.
Kemudian MC mengajukan beberapa pertanyaan terkait materi yang
telah disampaikan, untuk mengetahui pemahaman peserta mengenai
Asam Urat, lalu dilanjutkan kembali dengan mengisi post test. Nilai
terbaik dan peserta paling aktif bertanya di berikan reward oleh
mahasiswa.
6. Setelah itu acara ditutup dengan foto bersama.
C. Hasil
1. Waktu pelaksanaan sesuai dari jadwal yang sudah ditentukan.
2. Jumlah peserta yang hadir : 55 orang terdiri dari : RT 009 (47 orang)
yang lain dari RT 010, 001, 008 dan 003
3. Saat pemaparan materi Asam Urat semua peserta menyimak dan
memperhatikan dengan seksama
4. Waktu pemaparan sudah sesuai dengan waktu yang ditentukan
5. Diskusi peserta sangat antusias untuk bertanya kepada pemapar.
6. Hasil pre dan post test juga cukup baik dengan range nilai 60 – 100 ,
dan diberikan reward sebagai timbal balik untuk evaluasi
7. Hasil ukur Asam Urat peserta antara 3,1 mg/dl sampai 10,3 mg/dl
8. Saat Pelaksanaan Demontrasi kompres Jahe 1 (satu) peserta yang
sedang merasakan nyeri saat itu ditunjuk sebagai pasien (pada daerah
lutut diborehi dengan parutan jahe yang di balut dengan kasa/kain.
9. Fasilitas untuk kegiatan cukup memadai
10. Respon dari warga sangat baik terhadap pelaksanaan penyuluhan
tentang asam urat.
11. Peserta yang dilakukan kompres jahe mengatakan rasa nyeri
berkurang.
DOKUMENTASI KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN ASAM URAT
Jum’at, 3 Mei 2019

Anda mungkin juga menyukai