Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENDAHULUAN PENYULUHAN UKS DI

SEKOLAH DASAR KEBAYORAN LAMA UTARA JAKARTA


SELATAN
DISUSUN OLEH

EGIDIA SAFITRI YOSEPIN THERESIA. S


FADILA ITSANAZKA YUNELLA RIKA. A
FATIMAH MAHARDIKA .S ZAHRA NURJANAH. S
FERRY ZUHRIAN SISWANTO MUHAMMAD SAID
NURUL FITRIA ANGGRAENI RINI ERINI
NURUL MAHARANI SULISTIANA IHWAN ARI. S
OCTAVIANA DEDEH KARNATI
PRATIWI PATMAWATI PURWATI SRI . B
PUTRI NOVIANTI RENI FITRI
PUTRI JULIANTI .U SAIFUL HAYOTO
UMI MASITOH SARA LESSY
WIDIA ASTUTI KHASANAH
WINA NURBAINA KUNAEFI
BERRY PRATAMA

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA
2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sasaran Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals atau


disingkat dalam MDGs), hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari
189 negara Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang telah dijalankan mulai
September 2000, memiliki beberapa poin sasaran salah satunya yaitu
tercapainya kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015
(Bappenas, 2004). Pencapaian kesejahteraan rakyat didukung oleh kesehatan
masyarakat salah satunya meliputi kesehatan anak-anak. Kesehatan masyarakat
merupakan salah satu modal pokok dalam rangka kemajuan kehidupan bangsa.

Jumlah anak yang besar yakni 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar
73 Juta orang dan usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan
nilai- nilai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sehingga berpotensi sebagai
agen perubahaan untuk mempromosikan PHBS, baik di lingkungan sekolah,
keluarga dan masyarakat. Saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 250.000 baik
darisekolah negeri, swasta maupun sekolah agama.

Sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga dapat menjadi


ancaman penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik. Lebih dari itu,
usia sekolah bagi anak juga merupakan masa rawan terserang berbagai
penyakit.

Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di
sekolah yaitu : Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan
sabun, mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, menggunakan jamban
yang bersih dan sehat, olahraga yang teratur dan terukur, memberantas jentik
nyamuk, tidak merokok di sekolah, menimbang berat badan dan mengukur
tinggi badan setiap 6 bulan, membuang sampah pada tempatnya.
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan kebersihan dengan
membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia
untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai mikroorganisme sebagai
sumber penyakit. Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu
upaya pencegahan penyakit, hal ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi
pembawa mikroorganisme dan menyebabkan mikroorganisme berpindah dari
satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung ataupun kontak tidak
langsung (menggunakan permukaan-permukaan lain seperti handuk, gelas, dan
lain sebagainya).

Selain mencuci tangan, menggosok gigi adalah tindakan yang perlu diajarkan
kepada anak-anak sehingga dapat menjadi suatu kebiasaan yang baik dan sehat.
Menggosok gigi merupakan cara yang paling mudah dan efektif untuk menjaga
kebersihan gigi dan gusi dari plak dan sisa makanan. Menyikat gigi harus
dilakukan dengan baik dan benar agar debris atau sisa makanan benar-benar
dapat dihilangkan dari permukaan gigi (Karinta, 2011).

World Health Organization (WHO) pada tahun 2003 menyatakan bahwa angka
kejadian karies pada anak – anak adalah sebesar 60-90% (Kompas,
2009) .Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2004), prevelansi
karies di Indonesia mencapai 90,05% dan ini tergolong lebih tinggi
dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Jumlah penderita karies di
Indonesia didominasi oleh anak kelompok usia kurang dari 12 tahun sebesar
76,2% atau delapan dari sepuluh anak Indonesia mengalami masalah gigi
berlubang yang disebabkan oleh kebiasaan menyikat gigi yang salah
(Dumiyani, 2012). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Notohartojo (2011)
kebiasaan menyikat gigi 90% berpengaruh terhadap risiko kejadian karies
gigi. Selain itu Cacingan : 40-60%(Profil Dep Kes Tahun 2005), Anemia : 23,2
% (Yayasan Kusuma Buana Tahun 2007).

Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia
6-10), ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman
nilai-nilai PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan
melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Promosi Kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan


masyarakat melalui proses pembelajaran bersama masyarakat, khususnya
masyarakat pendidikan di sekolah. Promosi kesehatan ini dilakukan agar
mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumber pada masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan
didukung oleh kebijakan secara internal maupun lingkungannya yang
berwawasan kesehatan. Dalam konteks menolong diri sendiri dimaksudkan
bahwamasyarakat sekolah mampu berperilaku mencegah timbulnya masalah-
masalah kesehatan, memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan serta
mampu pula mengatasi apabila masalah kesehatan tersebut terlanjur terjadi di
lingkungan mereka.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah cara menggosok gigi yang benar ?
2. Bagaimanakah cara mencuci tangan yang benar ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memberikan pengetahuan kepada siswa/i SD tentang cara
menggosok gigi yang benar.
2. Untuk memberikan pengetahuan kepada siswa/i SD tentang cara mencuci
tangan yang benar.

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Pembaca
Memberikan gambaran umum tentang pentingnya menggosok gigi dan
mencuci tangan untuk anak usia sekolah (SD).
2. Bagi Penulis
Dapat melatih kemampuan diri dalam bidang menulis secara sistematis.
3. Bagi Pengajar
Sebagai referensi dan wujud nyata dari evaluasi atau materi yang
diberikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Menggosok Gigi
1. Pengertian Gigi Sehat
Gigi sehat yaitu gigi yang bersih tak ada plak apa lagi karang gigi, tak ada
keluhan sakit atau ngilu, dan tidak terdapat adanya tanda karies gigi.

2. Pengertian Menggosok Gigi


Menggosok gigi adalah membersihkan gigi dengan sikat gigi dan pasta
gigi.

3. Manfaat Menggosok Gigi


a. Gigi menjadi bersih dan sehat.
b. Mencegah timbulnya caries atau karang gigi, lubang gigi dan penyakit
lainnya.
c. Memberikan perasaan segar dalam mulut.
d. Mencegah bau nafas tidak sedap.
4. Waktu Menggosok Gigi
a. Sesudah makan
b. Sebelum tidur

5. Cara Merawat Gigi, Gusi dan Mulut agar Tetap Bersih danSehat
a. Makanlah makanan yang bergizi (Empat sehat lima sempurna).
b. Batasi makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat (gula)
seperti es krim, permen, coklat dsb. Kandungan gula inilah yang
menyebabkan gigi cepat keropos. Demikian juga dengan makanan-
makanan yang lengket, dan tak perlu proses pengunyahan yang cukup,
seperti fast food, yang membuat plak gigi mudah terbentuk.
c. Sikat gigi setiap hari pada pagi hari sesudah sarapan dan sesudah
makan malam/ sebelum tidur dengan cara yang baik dan benar.
d. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluor, karena fluor terbukti bisa
menurunkan angka kejadian karies gigi.
e. Melakukan pemeriksaan berkala ke dokter gigi setiap enam bulan
sekali, supaya kalau ada gigi yang mulai bermasalah/berlubang dapat
segera ditangani sebelum terlanjur menjadi besar (deteksi dini).
Hendaknya dipahami bahwa sekali gigi mulai berlubang, karies ini
tidak bisa mengecil lagi tetapi secara pelan tapi pasti akan membesar
terus.

6. Cara Menyikat Gigi


a. Persiapan Alat dan Bahan
1) 1 buah sikat gigi
2) Gelas atau cangkir berisi air
3) Pasta gigi
4) Lap dan handuk kering
b. Cara Kerja
1) Cuci tangan.
2) Ambil dan dekatkan peralatan.
3) Keluarkan isi pasta gigi penuh dan merata pada permukaan sikat
gigi.
4) Tutup kembali pasta gigi dan kembalikan pada tempatnya.
5) Mulailah berkumur dengan air.
6) Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut
45 deraja
7) di daerah perbatasan antara gigi dengan gusi.
8) Gerakkan sikat dengan lembut dan memutar. Sikat bagian luar
permukaan setiap gigi atas dan bawah dengan posisi bulu sikat
45 derajat berlawanan dengan garis gusi agar sisa makanan yang
mungkin masih menyelip dapat dibersihkan.
9) Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat bagian dalam
permukaan gigi.
10) Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan untuk
mengunyah. Gunakan hanya ujung bulu sikat gigi untuk
membersihkan gigi dengan tekanan ringan sehingga bulu sikat
tidak membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan celah-celah
gigi. Rubah posisi sikat gigi sesering mungkin.
11) Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan
posisi tegak dan gerakkan perlahan ke atas dan bawah melewati
garis gusi.
12) Berkumur- kumur sampai mulut terasa bersih.
13) Lap / keringkan mulut dengan handuk.
14) Rapikan alat – alat.
c. Perhatian
1) Kita harus menggunakan sikat gigi sendiri.
2) Menyikat gigi jangan terlalu keras.
3) Jangan sampai tertelan air bekas kumur – kumur
4) Gunakan sikat gigi yang berbulu lembut.

B. Mencuci Tangan
1. Pengertian Mencuci Tangan
Mencuci tangan yang benar adalah membersihkan serta menggosok
tangan, jari-jemari dan seluruh kulit permukaan tangan menggunakan air
sabun kemudian dibilas di bawah air mengalir agar tangan menjadi bersih
dan memutuskan mata rantai kuman.

2. Tujuan Mencuci Tangan


a. Supaya tangan bersih dari kuman, kotoran, dan mikoorganisme.
b. Menghindari masuknya kuman ke dalam tubuh.
c. Membina Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

3. Alasan Harus Mencuci Tangan yang Benar dengan Sabun


a. Air bersih yang mengalir membersihkan kotoran dan kuman.
b. Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena
tanpa sabun kotoran masih tertinggal di tangan.

4. Waktu Harus Mencuci Tangan yang Benar


a. Sebelum dan setelah makan.
b. Sebelum melakukan kegiatan apapun yang memasukkan jari kedalam
mulut.
c. Setelah buang air kecil dan besar.
d. Setelah buang sampah/ingus.
e. Setelah memegang sesuatu yang kotor.
f. Setelah menyentuh hewan peliharaan.
g. Sebelum mengobati luka

5. Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Mencuci Tangan


a. Diare atau mencret
b. Infeksi cacing
c. Penyakit kulit, dll.

6. Cara Mencuci Tangan


a. Persiapan Alat dan Bahan
1) Air mengalir
2) Handuk
3) Sabun
b. Cara Mencuci Tangan yang Benar
1) Basahi tangan dengan air di bawah kran atau air mengalir.
2) Ambil sabun cair secukupnya untuk seluruh tangan. Akan lebih
baik bila sabun mengandung antiseptik.
3) Gosoklah kedua telapak tangan. Gosokkan sampai ke ujung jari.
4) Telapak tangan menggosok punggung tangan kiri (atau
sebaliknya) dengan jari- jari saling mengunci (berselang-seling)
antara tangan kanan dan kiri. Gosok sela - sela jari tersebut.
Lakukan sebaliknya.
5) Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan
saling mengunci.
6) Usapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan
gerakan berputar. Lakukan hal yang sama dengan ibu jari tangan
kiri.
7) Gosok telapak tangan dengan punggung jari tangan
satunya,gerakan ke depan, ke belakang dan berputar. Lakukan
sebaliknya.
8) Pegang pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan
gerakan memutar. Lakukan pula untuk tangan kiri.
9) Bersihkan sabun dari kedua tangan dengan air mengalir.
10) Keringkan tangan dengan menggunakan tissue dan bila
menggunakan kran, tutup kran dengan tissue.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
GOSOK GIGI DAN CUCI TANGAN

Bidang Studi : Promosi Kesehatan


Pokok Bahasan : PHBS di Sekolah
Sub Pokok Bahasan : Gosok Gigi dan Cuci Tangan yang Benar
Sasaran : Siswa/i SD Kelas 3
Tempat : Ruang Kelas dan Lapangan Sekolah Dasar
Negeri 03 Pagi Kebayoran Lama Utara
Hari / Tanggal : selasa , 4 april 2017
Waktu : 1 x 60 menit
Penyuluh : Mahasiswa Profesi SI keperawatan STIKES
Pertamedika
1. TOPIK
Menggosok Gigi dan Mencuci Tangan yang Benar

2. PERMASALAHAN
World Health Organization (WHO) pada tahun 2003 menyatakan bahwa
angka kejadian karies pada anak – anak adalah sebesar 60-90% (Kompas,
2009) .Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2004),
prevelansi karies di Indonesia mencapai 90,05% dan ini tergolong lebih tinggi
dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Jumlah penderita karies di
Indonesia didominasi oleh anak kelompok usia kurang dari 12 tahun sebesar
76,2% atau delapan dari sepuluh anak Indonesia mengalami masalah gigi
berlubang yang disebabkan oleh kebiasaan menyikat gigi yang salah
(Dumiyani, 2012). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Notohartojo
(2011) kebiasaan menyikat gigi 90% berpengaruh terhadap risiko kejadian
karies gigi. Selain itu Cacingan :40-60% (Profil Dep Kes Tahun
2005), Anemia : 23,2 % (Yayasan Kusuma Buana Tahun 2007).

Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia
6-10), ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu,
penanaman nilai-nilai PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak dan
dapat dilakukan melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

3. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan sasaran mengenal secara
dini cara menggosok gigi dan mencuci tangan yang benar.
b. Tujuan Khusus
1) Sasaran mengerti dan dapat melakukan cara menggosok gigi dan
mencuci tangan dengan benar serta dapat menerapkannya dalam
kebiasaan sehari-hari.
2) Sasaran dapat menyebutkan kapan saja harus melakukan gosok gigi
dan mencuci tangan.
3) Sasaran mengerti tentang keuntungan dari menggosok gigi dan
mencuci tangan dengan benar.
4) Sasaran dapat mempraktekkan gosok gigi dan mencuci tangan
dengan benar

4. PESERTA KEGIATAN
Peserta kegiatan ini sebanyak 80 orang dari kelas 2 dan kelas 3 dengan
rincian sebagai berikut:
 Kelas 2 : 40 orang
 Kelas 3 : 40 Orang
Total : 80 orang

5. SUMBER DANA
Dana kegiatan ini berasal dari: Kas Mahasiswa Program Profesi S1
Keperawatan STIKes PERTAMEDIKA.

6. RENCANA ANGGARAN
Rencana anggaran kegiatan Aksi Sikat Gigi adalah sebagai berikut:
1. Sikat Gigi @7 x Rp 2.500 = Rp 17.500
2. Pasta Gigi @5 x Rp. 5.000 = Rp. 25.000
3. Hadiah (Sikat Gigi) @5 x Rp. 9000 = Rp. 45.000
4. Hadiah (Buku) = Rp. 28.000
5. Souvenir = Rp. 120.000
6. Kesekertariatan = Rp. 50.000

Total Biaya Rp 285.500

7. SASARAN KEGIATAN
Secara umum sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi peserta
didik sebagai sasaran primer, guru pamong belajar/tutor orang tua, pengelola
pendidikan dan pengelola kesehatan serta UKS di setiap jenjang sebagai
sasaran sekunder. Sedangkan sasaran tertier adalah lembaga pendidikan.
Sasaran lainnya adalah sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan
pelayanan kesehatan. Sasaran tertier lainnya adalah lingkungan yang meliputi
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar sekolah.
Secara khusus sasaran kegiatan ini adalah siswa- siswi kelas 2 dan kelas 3 di
SD N 03 Pagi Kebayoran Lama Utara dalam menjaga kesehatan dan
kebersihan gigi.

8. HASIL YANG DIHARAPKAN


Dengan terlaksananya kegiatan Aksi Sikat Gigi di SD N 03 Pagi Kebayoran
Lama Utara, maka hasil yang diharapkan adalah:
1. Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik
sedini mungkin.
2. Menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga memungkinkan
pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam
rangka pembentukkan manusia Indonesia yang berkualitas.
3. Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan
peserta didik yang mencakup memiliki pengetahuan, sikap, dan ketrampilan
dalam menyikat gigi untuk melaksanakan prinsip hidup sehat, serta
berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan.
4. Meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta
didik.
5. Meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha peningkatan
kesehatan di sekolah dan rumah tangga serta lingkungan masyarakat.

9. MATERI
Terlampir

10. METODE
a. Presentasi
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi

11. MEDIA
a. Video, Benner dan leaflet
b. Alat dan Bahan untuk Gosok Gigi dan Cuci Tangan

12. PELAKSANAAN DAN KONTRAK WAKTU PENYULUHAN


Terlampir
13. SUSUNAN PANITIA
a. Pembawa acara : Nurul Fitria Anggraini
b. Moderator : Widia Astuty
c. Presentator : Umi Masitoh
d. Peraga : Fadila Itsanazka,
e. Dokumentasi : Nurul Maharani, Egidia Safitri, Ihwan Ari,
Fatimah Mahardika

14. SUSUNAN ACARA


Tahap Waktu Kegiatan Pemberian Materi Kegiatan Sasaran
Orientasi 15 1. Memberikan salam Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri
(pembukaan) menit
3. Menyampaikan tujuan
penyuluhan
Working 30 1. Menjelaskan kepada sasaran 1. Memperhatikan
(penyampaian menit : penjelasan
a. Pengertian gosok gigi
materi) materi.
dan cuci tangan 2. Memperagakan
b. Tujuan gosok gigi dan
cara
tangan
menggosok
c. Perawatan gigi
d. Cara merawat gigi gigi dan cuci
e. Cara mencuci tangan
tangan.
2. Mendemonstrasikan cara
3. Menjawab
gosok gigi dan cuci
pertanyaan.
tangan yang benar
3. Mengevaluasi materi yang
telah disampaikan dengan
pertanyaan terarah.
4. Memberikan
reinforcement positif.
Terminasi 15 1. Menyimpulkan hasil Menjawab salam
(penutup) menit penyuluhan
2. Salam penutup

15. DENAH/SETTING RUANGAN

Pembawa acara

Moderator Penyaji
Seluruh Audience

☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺

☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺☺

16. KRITERIA EVALUASI


a. Evaluasi Struktur
1) Siswa/i peserta penyuluhan hadir di tempat penryuluhan.
2) Penyelenggaraan penyuluhan gosok gigi dan cuci tangan
dilaksanakan di ruang kelas dan lapangan sekolah.
3) Pelaksanaan penyuluhan sudah dikonsulkan dengan pembimbing.
4) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya.
5) Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana.
6) Tempat dan alat tersedia sesuai dengan rencana.

b. Evaluasi Proses
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
3) Peserta berperan aktif selama pertemuan.
4) Penyaji menguasai materi yang akan disampaikan.
5) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan.

c. Evaluasi Hasil
1) Pre : Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Post : Peserta memahami dengan baik materi penyuluhan yang
disampaikan oleh penyaji.

Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 90% peserta penyuluhan mampu


mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan dan sasaran mampu
melaksanakan cara gosok gigi dan mencuci tangan yang benar.
BAB III
PENUTUP

Promosi Kesehatan digunakan sebagai sarana pemeliharaan kesehatan melalui


sistem edukasi pembelajaran secara pasif dan aktif. Contoh mudahnya seperti
sikat gigi dan cuci tangan. Kedua hal ini adalah contoh sederhana yang bisa
dilakukan sejak dini. Sikat gigi dan cuci tangan merupakan hal yang sepele,
namun keduanya sangat penting bagi kesehatan trerutama bagi anak-anak.

Oleh karena itu kita sebagai tenaga kesehatan harus gencar mempromosikan
tentang hidup sehat seperti cuci tangan dan gosok gigi sejak dini.
LAPORAN HASIL KEGIATAN IMPLEMENTASI PENYULUHAN
USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SD N 03 PAGI KEBAYORAN
LAMA UTARA

Selasa, 4 April 2017

A. PERSIAPAN
Persiapan awal yang dilakukan adalah pembuatan laporan pendahuluan
tentang kegiatan gosok gigi dan cuci tangan pada siswa-siswi di SD N 03
Pagi Kebayoran Lama Utara Jakarta Selatan dan telah dikonsulkan ke
pembimbing. Mahasiswa menyusun pengorganisasian untuk menentukan
peran dan tanggung jawab masing-masing mahasiswa. Setelah itu mahasiswa
mengurus perizinan ke kepala sekolah SD N 03 Pagi Kebayoran Lama Utara
untuk melaksanakan kegiatan aksi sikat gigi dan cuci tangan serta
menyepakati waktu pelaksanaan kegiatan yaitu hari selasa, 4 April 2017
pukul 09.00 – 11.00 WIB . kemudian mahasiswa menyiapkan media
penyuluhan berupa LCD, alat peraga, sikat gigi, pasta gigi, hand rub dan
gelas air.

Alasan kami melakukan kegiatan ini didasarkan pada Survei Kesehatan Rumah
Tangga (SKRT,2004), prevalensi karies di Indonesia mencapai 90.05% dan ini
tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Hal ini
menunjukkan bahwa upaya penyuluhan kesehatan gigi harus lebih ditingkatkan.
Sehingga penanaman cara menyikat gigi dilakukan dengan benar diajarkan sedini
mungkin yang bertujuan meminimalkan angka caries gigi pada anak.

Program UKS berupa cara menyikat gigi yang benar disekolah merupakan
upaya penanaman perilaku hidup sehat kepada peserta didik sejak dini.
Laporan pendahuluan ini disusun dengan maksud sebagai dukungan atas
pelaksanaan UKS di sekolah dasar. Pelaksanaan UKS berupa cara menyikat
gigi di sekolah dilakukan melalui penyajian dan penanaman kebiasaan. Cara
penyajian pendidikan lebih menekankan peran aktif peserta didik melalui
kegiatan ceramah, diskusi dan demonstrasi. Kebiasaan untuk menyikat gigi
dilakukan melalui cara hidup sehat sehari-hari dan pengamatan terus menerus
oleh guru dan kepala sekolah. Keberhasilan pendidikan kesehatan ditentukan
dengan adanya keteladanan dan dorongan dari kepala sekolah, guru, pegawai
sekolah, dan orang tua. Keberhasilan itu juga ditentukan adanya hubungan
guru dengan orang tua peserta didik, apa yang diberikan oleh guru di sekolah
hendaknya juga didukung oleh orang tua di rumah

B. PELAKSANAAN
1. Pelaksanaan aksi gosok gigi dan cuci tangan sesuai dengan waktu yang
telah disepakati dengan kepala sekolah yaitu, pada hari selasa, 4 april
2017 pukul 09.00-11.00 WIB dengan sasaran siswa-siswi kelas 2 dan
kelas 3 di SD N 03 Pagi Kebayoran Lama Utara.
2. Mahasiswa hadir 30 menit sebelum pelaksanaan. Mahasiswa melakukan
pengecekan terhadap setting kelas. Ruang kelas yang digunakan adalah
ruang kelas 3, kemudian mahasiswa menyiapkan peralatan yang
dibutuhkan seperti LCD, pasta gigi, sikat gigi, alat peraga, dan gelas air.
3. Sebelum acara dimulai wakil kepala sekolah memberikan sambutan dan
mengarahkan siswa-siswi agar mengikuti dan memperhatikan acara
dengan baik sampai acara selesai.
4. Setelah sambutan wakil kepala sekolah, acara dilanjutkan dengan kegiatan
penyuluhan kesehatan tentang cara menyikat gigi dengan benar :
pengertian gigi sehat, frekuensi menyikat gigi yang benar, makanan yang
baik untuk gigi, dan demonstrasi cara menggosok gigi dan cuci tangan
dengan benar.
5. Siswa-siswi terlihat antusias dan senang mengikuti kegiatan aksi gosok
gigi. Selain itu, mahasiswa mampu membangkitkan minat bagi peserta,
hal ini juga ditunjang ada motivator bagi siswa dan siswi untuk bertanya
maupun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pemberi materi.
Setelah memberikan materi, para peserta diberikan kesempatan untuk
bertanya kembali.
6. Setelah penyampaian materi dilakukan evaluasi terhadap penjelasan yang
diberikan.
7. Moderator mengarahkan siswa dan siswi untuk melakukan aksi gosok
gigi dan cuci tangan yang benar serta mendemonstrasikan kembali cara
menggosok gigi dan cuci tangan dengan benar.
8. Acara ditutup dengan pemberian kenang-kenangan kepada para siswa-
siswi yang hadir.

C. HASIL.
1. Sebanyak 85 % peserta menjelaskan kembali pengertian cara menggosok
gigi dan cuci tangan dengan benar
2. Sebanyak 85 % peserta menjelaskan waktu menggosok gigi dan cuci
tangan.
3. Sebanyak 85 % peserta menjelaskan makanan yang baik untuk
dikonsumsi dan sehat untuk gigi.
4. Sebanyak 85 % peserta mampu melakukan gosok gigi dan cuci tangan
dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai