Anda di halaman 1dari 6

M5 (Mu tu)

a. BOR Tanggal 2 september s/d 4 september


BOR (Bed Occupancy Ratio = Angka penggunaan tempat tidur) BOR menurut
Huffman (1994) adalah “the ration of patient service days to inpatient bed count days
in a period under consideration”. Sedangkan menurut Depkes RI (2005), BOR adalah
persentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini diberikan
gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur Rumah Sakit. Nilai
parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005).
Kelas 3 = 57 bed, jumlah pasien tanggal 2 september 2022 = 51 pasien
Jumlah Hari Perawatan
BOR = x 100%
Jumlah TT X Jumlahhari dalam 1 periode
148
= x 100% =
57 X 3
148
= x 100%
171
= 0,86 x 100%
= 86%
jadi, persentase pemakaian tempat tidur pada tanggal 2-4 September 2022 di Gili
Gede kelas 3 RSUD Provinsi sebesar 86%, angka tersebut termasuk indikator ideal menurut
Depkes RI tahun 2005 (antara 60-85%).
b. (AVLOS (Rata-rata lamanya pasien dirawat)
AVLOS (average length of stay = rata – rata lamanya pasien dirawat). AVLOS
menurut Huffman (1994) adalah “The average hospitalization stay of inpatien
dischargerged during the periode under consederation”. AVLOS menurut Depkes RI
(2005) adalah rata – rata lama rawat seseorang pasien. Indikator ini disamping
memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran untuk
pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu
pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari
(Depkes, 2005).
Pasien tanggal 02 s/d 04 September 2022
NO. NAMA LAMA DI RAWAT
1. Siti Hajar 3 hari
2. Siti Hadijah 10 hari
3. Darmiati 3 hari
4. Nadya Aulia S. 1 hari
5. Nuzzatun izzah 9 hari
6. Adrus 7 hari
7. Usman 3 hari
8. Badri 4 hari
9. M. Ikbal 5 hari
10. Rajab 15 hari
11. Samad 4 hari
12. Dedi 10 hari
13. H. Kurniadi 3 hari
14. Dahli 1 hari
15. Filan Saputra 1 hari
16. Ratiminah 4 hari
17. M. Saleh 4 hari
18. Maride 8 hari
19. Ajlin 11 hari
20. Sarudin 2 hari
21. Safrudin 7 hari
22. Mahrip 2 hari
23. H. Mahir 5 hari
24. Sahni 15 hari
25. Lubinah 2 hari
26. Fadil 8 hari
27. Aldi 4 hari
28. Ahmad Mahdar 4 hari
29. Supriadin 6 hari
30. Derun 4 hari
31. Adek 12 hari
32. Seneh 6 hari
33. Herlita 4 hari
34. Khadijah 2 hari
35. Nuraini 1 hari
36. Hj. Nuraini 2 hari
37. Mariah 2 hari
38. Waode 2 hari
39. Aminah 5 hari
40. Lekar 4 hari
41. Nurmin 8 hari
42. Sahari 1 hari
43. Hj. Zohari 8 hari
44. Martini 2 hari
45. Nur Ehsan 24 hari
46. Mislah 4 hari
47. Hilmawati 1 hari
48. Eliana 6 hari
49. Fauziah 7 hari
50. Sri Kartika 6 hari
51. Sri Wulandari 2 hari
52. Noviana Tuti 4 hari
53. Rista Azizah 2 hari
54. Fitri Kurniati 8 hari
55. Lalu Khairudin 1 hari
56. Salmi 1 hari
57. Hartami 1 hari
58. Rinasih 1 hari
59. Sitiah 1 hari
60. Suep Sutejo 1 hari
61. Dona Lince 1 hari
62. Febriansah 1 hari
63. Abidin 1 hari
64. Budi Hartono 1 hari
65. Sahid 1 hari
66. Sumaeni 2 hari
67. Bq. Hadijah 1 hari
68. Adnan 2 hari
69. Lalu Sumarti 1 hari
70. Rifaldi Maulana 1 hari
71. Siti Fatimah 1 hari
72. Nurdinah 1 hari
TOTAL 310
Rumus hitung AVLOS
= Jumlah lama dirawat
Jumlah pasien keluar hidup + mati
= 310
27
= 11 hari
Jadi, rata-rata lamanya pasien dirawat diruang rawat inap gili gede adalah sebanyak
11 hari. Angka tersebut termasuk tidak ideal karena menurut Depkes Tahun 2005 nilai ideal
menurut Depkes RI antara 6-9 hari.
c. TOI (Tegangan Pemutaran)
TOI (Turn Over Interval = tegangan perputaran). TOI menurut Depkes RI (2015)
adalah rata – rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah disini ke saat
terisi berikutnya, indicator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan
tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
Jumlah tempat tidur : 57 bed
Periode perawatan : 3 hari
Hari perawatan : 148
= (Jumlah TT x jumlah hari pada periode tertentu) – hari perawatan
Jumlah pasien keluar hidup dan mati pada periode yang sama
= (57 x 3) – 148
27
= 171 – 148
27
= 0,85
=1
Jadi,tegangan perputaran atau rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari
telah disini ke saat terisi berikutnya adalah sebanyak 1 hari, angka tersebut nilai ideal
menurut Depkes RI Tahun 2005 (sebesar 1-3 hari).
d. BTO (pemakaian tempat tidur pada satu periode)
BTO menurut Huffman (1994) adalah “the net effect of changed in occupancy rate
and length of stay”. BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian
tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan
waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40
sampai 50 kali.
Jumlah pasien keluar (hidup+mati) = 27 orang
Jumlah tempat tidur = 57
Rumus hitung BTO
= Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
Jumlah tempat tidur
= 27/57
= 0,47
=1
Jadi, frekuensi pemakaian tempat tidur pada periode waktu 3 hari adalah sebesar 1
kali
e. NRDβ (angka kematian 48 jam setelah dirawat)
Menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiap-
tiap 1000 penderita keluar. Indicator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di
rumah sakit.
Jumlah pasien mati > 24 jam = 0 orang
Jumlah pasien keluar (hidup + mati) = 27 orang
Rumus hitung NDRβ :
= X 100%
= X 100%
= 0%
f. GDR angka kematian umum untuk setiap 100 penderita keluar
GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk setiap 1000
penderita keluar.
Jumlah pasien mati seluruhnya = 0 orang
Jumlah pasien keluar (hidup + mati) = 27 orang
Rumus hitung GDR :
= X 100%
= X100%
= 0%
g. Kejadian flebiliti
FORMULA X 100%

NO VARIABEL TANGGAL
. 2 3 4 TOTAL
1. Jumlah kejadian flebitis : 0 0 0
a. Mechanical
b. Bacterial
c. Chemical
Total pasien yang dirawat 51 47 50
Angka kejadia flebitis :
02/09/2022 = 0
03/09/2022 = 0
04/09/2022 = 0
Rata-rata = X 100 %
= X 100 %
=0%
h. Kejadian decubitus

FORMULA X 100%

NO VARIABEL TANGGAL
. 2 3 4 TOTAL
1. Jumlah kejadian decubitus 0 0 0
2. Jumlah pasien beresiko tinggi 0 0 0
terjadi decubitus
Kejadian Dekubitus : X 100% = 0%
i. Kejadian pasien jatuh
NO. Variabel Tanggal Total
02/09/2 03/09/22 04/09/22
2
1. Jumlah pasien jatuh
2. Jumlah pasien beresiko terjadi jatuh 22 22 22

j. Medical eror
Formula
Angka KTD/Sentinel dalam pemberian obat
Angka KNC dalam pemberian obat
KTD 2-4 september 2022
NO. VARIABEL TANGGAL
2 3 4 TOTAL
1. Jumlah pasien yang terkena kejadian yang tidak 0 0 0
diharapkan dalam pemberian obat
a. Tidak tepat pasien
b. Tidak tepat obat
c. Tidak tepat waktu pemberian
d. Tidak tepat dosis obat
e. Tidak tepat cara pemberian
f. Tidak tepat dokumentasi
2. Jumlah pasien pada hari tersebut 51 47 50
Angka kejadian KTD = X 100% = 0%
KNC 2-4 September 2022
NO. VARIABEL TANGGAL
2 3 4 TOTAL
1. Jumlah pasien yang terkena kejadian 0 0 0
yang tidak diharapkan dalam
pemberian obat
a. Tidak tepat pasien
b. Tidak tepat obat
c. Tidak tepat waktu pemberian
d. Tidak tepat dosis obat
e. Tidak tepat cara pemberian
f. Tidak tepat dokumentasi
2. Jumlah pasien pada hari tersebut 51 47 50

Angka kejadian KNC =


Tanggal 2 september 2022 = X 100% = 0%
Rata-rata = X 100%
= X 100%
=0%

Anda mungkin juga menyukai