Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PENANGGULANGAN PERMASALAHAN KESEHATAN MASYARAKAT

WILAYAH BINAAN PUSKESMAS KINTAMANI 1


Desa : Batur Tengah
Periode : 2018

Berdasarkan laporan capaian kinerja Program UKM Esensial UPT Puskesmas Kintamani 1
Periode 2018, berikut kami laporkan analisis situasi kesehatan masyarakat di wilayah Desa Batur
Tengah Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Pembahasan kami susun berdasarkan jenis
program UKM untuk memudahkan evaluasi dan penelusuran akar masalah berikut potensi
penanggulangannya, baik yang menjadi tanggung jawab puskesmas maupun yang membutuhkan
peranan lintas sector (tokoh masyarakat setempat dan pihak terkait).

1. Program Kesehatan Ibu dan Anak


a. Cakupan Pelayanan Antenatal K1
Cakupan kegiatan K1 hanya 71% disebabkan karena factor tingginya mobilitas penduduk
dan preferensi ibu hamil memeriksakan kandungan ke faskes selain puskesmas dan PP
Batur Tengah. Hal ini mengakibatkan status kesehatan ibu dan bayi tidak terpantau sejak
awal dan cenderung berisiko jika tidak diberikan perawatan yang selayaknya. Guna
meningkatkan keaktifan para ibu agar rutin memeriksakan kehamilan sejak trimester
pertama, diharapkan kerjasama para aparat desa, tokoh masyarakat serta kader di desa.
Kerjasama lintas jaringan di wilayah batur tengah guna mengintegrasikan data kunjungan
ibu sejak trimester awal kehamilannya dengan pemegang program KIA juga akan
dilakukan.

b. Cakupan Pelayanan K4
Jika cakupan pelayanan K1 mencapai 71%, maka ibu-ibu yang memeriksakan
kehamilannya sampai trimester ke-4 (K4) mengalami penurunan menjadi hanya 48.5%
(penurunan sebanyak 23.5%). Dari angka tersebut, 1.51% dideteksi karena mengalami
abortus, 1.5% pindah tinggal, hamil di luar nikah 3.03%. angka-angka ini semakin
menegaskan kurangnya pemahaman warga terkait persiapan kehamilan yang aman dan
sehat bagi ibu dan bayi. Kematian ibu dan bayi adalah masalah serius yang wajib dicegah
dengan berbagai pendekatan multisektoral. Kelas ibu hamil dan penyuluhan kesehatan
kehamilan akan ditingkatkan guna mengatasi permasalahan yang selalu timbul dari tahun
ke tahun di desa ini.

c. Deteksi Faktor Risiko dan Komplikasi Kehamilan oleh masyarakat


Faktor risiko kehamilan yang ditemukan oleh kader diantaranya adalah 1) sebanyak 1.66%
ibu hamil berusia < 20 tahun; 2) sebesar 11.66% ibu hamil berusia >35 tahun; dan 3) jarak
antar kehamilan <2 tahun sebanyak 6.66%. Angka ini mempertegas pentingnya
pengetahuan terkait kehamilan yang sehat guna meminimalisir risiko kesehatan baik bagi
ibu maupun kandungannya. Penyuluhan yang telah dilakukan tampaknya belum mampu
meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku ibu-ibu sehingga jika tidak dibarengi dengan
pendekatan mandiri dari masyarakat dan digerakkan oleh ToMa di wilayah setempat,
mustahil masalah yg selalu muncul tiap tahunnya ini dapat ditanggulangi.

d. Deteksi factor risiko dan komplikasi kehamilan oleh tenaga kesehatan.


Senada dengan temua kehamilan berisiko oleh masyarakat, tenakes di puskesmas pun
menemukan sejumlah risiko pada kehamilan diantaranya sebanyak 2.5% kehamilan dengan
penyakit menular, sebanyak 5% kehamilan dengan anemia, ibu hamil kurang energy kronik
sebanyak 7.5%. kondisi ini semakin menegaskan pentingnya kerjasama lintas sector dalam
mencegah komplikasi dan risiko bagi ibu hamil dan janin di wilayah batur tengah

2. Program Gizi
a. Presentase Bayi diberi ASI Eksklusif
Bayi wajib diberik ASI secara eksklusif (hanya ASI saja) terhitung sejak dilahirkan sampai
berusia 6 bulan. Kendati sudah melewati target pusekesmas yaitu 47%, masih ada 40%
bayi yang tidak mendapat ASI Eksklusif. Pengetahuan dan prilaku para ibu menyusui
terkait pentingnya pemberian ASI Eksklusif akan menjadi materi penyuluhan yang
diberikan secara berkala di wilayah desa batur tengah.

b. Kasus Gizi Buruk pada Balita


Terdapat 1 kasus gizi buruk (0.6%) yang disebabkan Karena bayi lahir belum cukup umur
kehamilan, bayi tersebut sudah ditangani kendati memang status gizinya akan selalu rendah
mengingat usianya yang premature. Kondisi ini, sekecil apapun jumlahnya, harus dicegah
berintegrasi dengan program KIA dan Promkes agar para ibu hamil bisa mempersiapkan
kehamilannya dengan lebih baik.

c. Presentase Bumil mendapat tablet FE


senada dengan rendahnya angka kunjungan K1 pada ibu hamil, dengan sendirinya
pemberian tablet FE pada ibu hamil menjadi tidak sesuai target. Hanya 70% dari sasaran
ibu hamil menerima tablet besi. Tablet besi merupakan suplementasi esensial yang berguna
untuk menjaga produksi sel darah merah selama masa kehamilan. Sel darah merah adalah
komponen penting dalam system transportasi nutrisi pada tubuh kita terelebih bagi ibu
hamil yang memerlukan nutrisi ekstra. Jika tidak dipastikan pemenuhan nutrisi fe bagi ibu
hamil maka akan menimbulkan risiko bagi kandungannya seperti kasus yang sudah
terdeteksi dan dilaporkan oleh petugas KIA di wilayah desa batur tengah. Sweeping ibu
hamil sudah dilakukan dan tetap tidak memenuhi target. Pemberdayaan masyarakat yang
didorong oleh aparat desa, tokoh masyarakat dan lintas sector adalah satu-satunya jalan
yang wajib diupayakan pada periode berikutnya, guna meminimalisir risiko dan
komplikasi kehamilan akibat rendahnya partisipasi masyarakat dalam memeriksakan
kehamilannya secara rutin ke puskesmas/faskes terdekat.
3. Program Promosi Kesehatan
a. Pengaktifan Desa Siaga
Harus diakui status desa siaga di batur tengah belum sesuai dengan target mengingat
berbagai masalah kesehatan masyarakat yang masih banyak ditemui dan berlatarbelakang
rendahnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan faskes yang ada pun menggunakan
berbagai sumber daya desa yang bisa dimanfaatkan dengan lebih optimal guna
meningkatkan status kesehatan masyarakat. Maka dari itu, penting untuk dipertimbangkan
kembali perihal peningkatan keaktifan para kader desa siaga ditunjang kesiap-siagaan
aparat desa dalam mendukung terwujudnya desa siaga aktif di wilayah batur tengah.

4. Program Imunisasi
a. Cakupan Imunisasi BCG
Cakupan imunisasi BCG di wilayah batur tengah termasuk rendah yaitu sebesar 56.7%,
sementara cakupan imunisasi POLIO mencapai target 63.8%
b. Cakupan Imunisasi DPT dan HB
Cakupan imunisasi DPT1 dan HB1 di wilayah batur tengah adalah 70.7%, sementara
cakupan DPT3+HB3 juga 70.7%. perhitungan DO rate untuk wilayah batur tengah adalah
-36.58%.
c. Cakupan Imunisasi Tetanus dan Toxoid
Cakupan imunisasi TT bagi ibu hamil berturut-turut TT-4, TT-5 dan TT2+ adalah 14%,
36% dan 68,2%.
Beragam masalah rendahnya cakupan imunisasi di wilayah batur tengah murni disebabkan
karena rendahnya partisipasi aktif masyarakat dalam mengikuti posyandu secara rutin dan
kehadiran saat jadwal rutin imunisasi di puskesmas induk setiap hari senin dan kamis.
Berangkat dari data tersebut, dapat disajikan kemudian ragam masalah kesehatan
masyarakat di wilayah desa batur tengah berdasarkan prioritas masing-masing program
sebagai berikut :

Program Indikator Cakupan Target Masalah


Prioritas KS Indikator KS
Yang Ada
A. KIA & GIZI Ibu hamil aktif 70% 100% Belum semua ibu hamil
memeriksakan rutin periksa kesehatan
kehamilan di faskes
B. Promkes Kegiatan desa Belum menjadi 100% Pemenuhan kader desa
siaga aktif desa siaga aktif siaga, poskesdes dan
isian lengkapnya,
berikut dana desa untuk
kegiatan desa siaga
aktif belum tersedia
C. Imunisasi Capaian Imunisasi Imunisasi BCG 100% Partisipasi masyarakat
100% 56.7% masih rendah

Langkah berikutnya guna mempercepat proses penanggulangan masalah kesehatan


masyarakat ditengah keterbatasan sumber daya, maka perlu dilakukan prioritas masalah
sebagai berikut :

No Parameter U S G Score Prioritas


Masalah (UxSxG)
1 Belum semua ibu hamil rutin periksa kesehatan di faskes 4 4 4 64 I
2 Belum semua syarat desa siaga aktif dipenuhi 1 3 2 6 II
3 Belum semua sasaran imunisasi aktif 1 2 2 4 III

Sesuai visi Puskesmas Kintamani 1 menjadikan Masyarakat Kintamani Sehat Mandiri,


maka perbaikan status kesehatan masyarakat wajib dimulai dari perubahan prilaku
kesehatan masyarakat itu sendiri. Terkait prioritas utama masalah kesehatan yang
teridentifikasi di wilayah Desa Batur Tengah, maka dapat disusun matriks prilaku sbb. :

Permasalahan Prilaku Saat Ini Prilaku Prilaku yang diharapkan


Layak/Antara
Belum semua ibu  Tidak cek PPIA  Datang ke pustu  Ibu hamil rutin
hamil rutin  Tidak ANC K1-K4 atau pusk induk memeriksakan kesehatan
memeriksakan  Tidak melapor ke  Petugas di faskes
kesehatannya di bidan desa dan pustu/induk  Ibu hamil menjaga
fasilitas kesehatan puskesmas memberikan ANC kesehatan sesuai arahan
terpadu nakes
Tujuan yang ingin
No Sasaran Penyebab Masalah Strategi Intervensi Kegiatan Indikator Kegiatan
dicapai
1 Primer :  Prilaku langsung : Tidak  Melakukan ANC  Pemberdayaan  Pemberdayaan Terlaksananya
 Ibu-ibu hamil rutin control kehamilan, rutin ke puskesmas masyarakat yang individu dgn KIE, kegiatan
 Kelompok tidak menjaga kesehatan  Menjaga kehamilan didukung penyuluhan pemberdayaan
berisiko : secara optimal semasa sesuai arahan nakes dengan metode, perorangan melalui masyarakat kepada
PUS dan WUS hamil  Melaporkan hasil teknik dan kunjungan rumah sasaran di wilayah
 Prilaku tidak langsung : pemeriksaan media promkes  Pemberdayaan binaan kecamatan,
tidak berkordinasi dengan kehamilan rutin di kelompok berisiko desa/kelurahan,
kader desa dan nakes fasyankes lain ke di UKBM, sekehe keluarga Puskesmas
terkait kesehatan bidan desa/kader santi dan arisan dll
kehamilan kesehatan atau dan di puskesmas
nakes di puskesmas  Pemberdayaan
induk masyarakat/massa,
ceramah pada acara
adat/agama/sosial
2 Sekunder :  Prilaku langsung : tidak  Mampu  Peningkatan  Pelatihan Kader  Terlaksananya
 Kader mampu menggerakkan ibu mengarahkan ibu kemampuan untuk kegiatan pelatihan
 Petugas hamil agar rutin hamil agar rutin kader dalam meningkatkan kader
Puskesmas memeriksakan kehamilan memeriksakan menggerakkan kemampuan  Meningkatnya
 TOMA,TOGA di faskes atau melaporkan kesehatan dan sasaran ibu persuasive di ranah kapasistas kader
hasil pemeriksaan menjaga kondisi hamil, PUS dan promosi kesehatan dalam
kehamilan di faskes lain kehamilannya sebaik WUS untuk lebih terutama bagi menggerakkan
kepada bidan desa mungkin aktif sasaran PUS, WUS sasaran PUS,
 Prilaku tidak langsung :  Mampu memeriksakan dan Ibu Hamil WUS dan Ibu
kurang mampu mengarahkan PUS kesehatan di Hamil
mengarahkan PUS dan dan WUS untuk puskesmas
WUS untuk melakukan
mempersiapkan kehamilan kunjungan sehat ke
secara optimal puskesmas dalam
mempersiapkan
kehamilan
3 Tertier:  Prilaku Langsung : Mampu meningkatkan Persuasi perubahan Advokasi berjenjang  Terbangunnya
 Kades/Lurah Lemahnya kordinasi dan kemandirian dan persepsi dan sampai ke tingkat keselarasan
motivasi dalam keberdayaan pembangunan kecamatan persepsi dan
 Ketua TP PKK menggerakkan warga agar masyarakat desa dalam komitmen terkait komitmen dalam
Desa/ lebih aktif memeriksakan menjaga kesehatan ibu penanggulangan pemberdayaan
Kelurahan kesehatan kehamilannya dan anak sejak dini masalah kesehatan masyarakat di
 PL tidak langsung : (persiapan kehamilan) masyarakat bidan kesehatan
kordinasi dan berbasih  Terwujudnya
pemberdayaan kader desa pendekatan dukungan dalam
yang sudah ada tampak keluarga dan kegiatan
belum optimal pemberdayaan pemberdayaan
masyarakat masyarakat dalam
bentuk pendanaan,
penyiapan tenaga
dan penyediaan
fasilitas penunjang

Guna menghasilkan perubahan prilaku yang dimaksud, perlu pendekatan lintas sasaran dengan target masing-masing sebagai
berikut :
Demikian analisis masalah kesehatan masyarakat di Desa Batur Tengah disusun disajikan dan
disepakati dalam kegiatan advokasi kepada Kepala Desa Batur Tengah yang bertempat di
………………………………….. pada hari ………….. tanggal ……………………… Adapun
rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan adalah :
Luaran yang
No Rencana Tindak Lanjut Tenggat Waktu
diharapkan
Pelaksanaan SMD Penggalian Data
Penyebab masalah dan
1
potensi
penanggulangannya
Pelatihan Kader terkait SMD Mempersiapkan kader
2 desa untuk melaksanakan
SMD
MMD Membahas hasil SMD
dan menyepakati
3 pembagian peran antara
puskesmas dan pihak
desa

Demikian nota kesepakatan ini disusun sebagai pegangan dan bahan evaluasi pihak-pihak yang
terkait dalam penanggulagan masalah kesehatan di wilayah Desa Batur Tengah :

Pihak Puskesmas Pihak Desa dan Linsek


No TTD TTD
Nama Jabatan Nama Jabatan
1

Anda mungkin juga menyukai