Anda di halaman 1dari 22

PERLINDUNGAN

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


BAGI TENAGA KESEHATAN

DIREKTORAT KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN LAJUT USIA

Denpasar, 5 Agustus 2022


1 Pendahuluan

2 Permasalahan Kesehatan Kerja pada


Nakes

TOPIK PENYAJIAN 3 Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

4 Standar penyelenggaraan K3 RS dan K3


Fasyankes

5 Penutup

3
PENDAHULUAN
273 JT
PENDUDUK INDONESIA
> 80Tahun USIA LANJUT
29,3 (10,82%)
LANSIA SMART
15,3 Juta 13,9 Juta
(47,6%)
> 60 tahun

(52,4%)
64 Tahun

Lansia USIA PRODUKTIF Tulang punggung


Pekerja Formal 189 (69,3 %) keluarga
93,3 Juta 95,6 Juta
19 – 59 tahun

Pekerja informal
(49,4%) (50,6%)
Aset Negara
Ibu Rumah Tangga
Tidak Bekerja Pekerja Penggerak Ekonomi
PUS
131,06 (48%) Bangsa
Catin
15 – 19 tahun

52,5 Juta 78,5 Juta Melahirkan Generasi


Remaja / Pemuda (40,5%) (59,5%) Penerus Bangsa
15 Tahun
HARAPAN “PEKERJA” dalam BEKERJA

SEHAT MASUK KELUAR SEHAT

KESELAMATAN KERJA, KESEHATAN KERJA, KESEHATAN LINGKUNGAN

1. Pengelolaan dan 1. Petugas selamat,


1. Padat karya pengendalian risiko sehat dan Produktif
2. Padat modal Fasyankes untuk 2. Pasien dan
3. Padat teknologi menciptakan kondisi pengunjung
Pembudayaan
4. Tempat berkumpulnya lingkungan Sehat, Sehat dan Selamat
K3 Fasyankes
penyakit menular dan Aman, Selamat, dan selama berada di
emerging disease Nyaman lingkungan
5. Terdapat penggunaan 2. Peningkatan Mutu dan Fasyankes dan
B3 Kualitas Pelayanan jaminan mutu
Fasyankes. layanan Fasyankes
FASYANKES
SEHAT, BERMUTU, AMAN DAN
NYAMAN KESIAPAN
Dibangun oleh 2 komponen utama: ADAPTASI
TEMPAT KERJA:
1. Pekerja yang Sehat
1. Penerapan
2. Organisasi (tempat kerja/fasyankes) yang Protokol
sehat Kesehatan
2. Penerapan K3
Fasyankes
FASYANKES
SEHAT
MENGAPA KESEHATAN KERJA PENTING?
MASYARAKAT UMUM
Masalah Kesehatan Masyarakat 1. Pekerja lebih berisiko
(PM, PTM, Masalah Kesehatan Lainnya) dibandingkan masyarakat
yang tidak bekerja karena
Intervensi Kesehatan Masyarakat pekerja terexposed dengan
(Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif)
pajanan di tempat kerja dan
SELURUH UNIT TEKNIS DI KEMKES diluar tempat kerja
2. Pekerja menghabiskan 1/3
harinya di tempat kerja
MASYARAKAT PEKERJA
dengan sehingga intervensi
Faktor Risiko Penyakit Faktor Risiko Penyakit kesehatan di tempat kerja
Di Tempat Kerja (Biologi, Diluar Tempat Kerja è
Fisik, Kimia, Ergonomi Dan
sangat diperlukan
Masalah Kesehatan
Psikososial Di Tempat 3. Fasyankes sebagai tempat
Pekerja (PM,
Kerja) PTM,Stunting, AKI-AKB, kerja mempunyai potensi
è Masalah Kesehatan Masalah Kesehatan bahaya bagi kesehatan
Pekerja (PM, PTM, PAK, Lainnya)
KAK) 4. Potensi bahaya dapat
INTERVENSI KESEHATAN KERJA menjadi risiko kesehatan
maupun kecelakaan kerja
KESEHATAN MASYARAKAT
(Promotif, Preventif, Kuratif, Rehabilitatif)
5. Perlu dilakukan analisis
Risiko. Fasyankes perlu
melakukan Manajemen Risiko
10 BEBAN KESEHATAN TERBESAR PER KELOMPOK USIA PRODUKTIF DAN LANSIA
DAN SITUASI KESEHATAN USIA PRODUKTIF
KATEGORI USIA (LIFECYCLE)
PERINGKAT Remaja 15-19 th Usia Produktif 20-39 th Usia Produktif 40-59 th Lansia 60+ th

Cardiovascular Cardiovascular Cardiovascular


1 Transport injuries
diseases diseases diseases
Musculoskeletal Musculoskeletal Musculoskeletal
Remaja Usia Produktif 1 2 Mental Disorders
disorders disorders disorders
Skin & Subcuta- Sense organ
15-19 tahun 20-39 tahun 3 neous Diseases
Mental disorders Neoplasms
diseases
Neurological Diabetes & kidney
4 Neoplasms Neoplasms
disorders diseases
Musculoskeletal Respiratory Diabetes & kidney
5 Mental disorders
disorders infections & TB diseases
Chronic respiratory
6 Enteric Infections Transport injuries Digestive diseases
diseases
Unintentional Neurological Sense organ
7 Digestive diseases
Usia Produktif 2 Lansia Injuries disorders diseases
Respiratory Respiratory
8 Digestive diseases Other NCDs
40-59 tahun infections & TB infections & TB
60+ tahun
Neurological Neurological
9 Neoplasms Other NCDs
disorders disorders
Cardiovascular Diabetes & kidney Respiratory
10 Enteric Infections
diseases diseases infections & TB
% total
Cause of 67% 73% 85% 94%
Deaths
% total YLDs 68% 71% 80% 90%
% total
DALYs 69% 69% 79% 75%

Sumber: Global Burden of Diseases – IHME


RISIKO KESEHATAN KERJA PADA NAKES
Survey Kesehatan Kerja Dit. Kesjaor Tahun 2019

84,2% 43,7% 49,3%


Petugas Kesehatan Kelelahan
Insomnia
terkena MSD’s

Kasus Infeksi Akibat Tertusuk Jarum Suntik

32% 30% 5%
Hepatitis B Hepatitis C HIV
WHO, 2000
PERMASALAHAN K3
NAKES GUGUR AKIBAT COVID19
kerugian 1
Kehilangan nakes
yang ahli dan terampil

Kerugian 2
Memberikan
kompensasi

Kerugian 3
Follow the link in the graph to modify its data and then Kehilangan hari kerja
paste the new one here. For more info, click here
DASAR HUKUM TERKAIT

UU No. 1/1970 UU No UU No
UU No
UNDANG- tentang 13/2003 36/2009 UU No 36/ 2014 tentang Lalullintas dan
UNDANG Kesselamatan Kerja tentang tentang tentang Tenaga Kesehatan
Angkutan Jalan
Ketenagakerjaan Kesehatan

PERATURAN PP No 50/2012 PP No 61/2014 PP No 66/2014 PP No 88/2019


PEMERINTAH tentang Penerapan SMK3 tentang Kesehatan Reproduksi tentang Kesehatan Lingkungan tentang Kesehatan Kerja

Perpres No 7/2019 Perpres No. 21/2019 tentang RAN Pengurangan Inpres No 1/2017
PERATURAN/
tentang PAK dan Penghapusan Merkuri. Tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
INSTRUKSI
PRESIDEN
PERATURAN
Permenkes No 52/2018 Permenkes No 66/2016 KMK 327/2020
MENTERI K3 Fasyankes K3 Rumah Sakit Penetapan Covid-19 Akibat kerja sebagai
PAK Spesifik pada pekerja tertentu
KEPUTUSAN
MENTERI Permenkes No 56/2016 revisi à Permenkes No 30/2022
Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja KMK 278/2020
Insentif dan santunan Kematian Naker
RENCANA AKSI
yang menangai Covid-19
NASIONAL Kepmenkes No 07/Menkes/104/2020
Permenkes No 70/2016 Penetapan Infeksi Corona Virus sbg Penyakit yang
Standar dan Persyaratan Keslingja Industri menimbulkan wabah dan penanggulangannyan KMK 4641/2021
Panduan pelaksanaan, pemeriksaan,
pelacakan, karantina dan isolasi Covid 19

Permenkes No 48/2016 Permenkes No 100/2015 RAN Aktifitas Fisik


K3 Perkantoran ttg Pos UKK Terintegrasi
RAN Kesehatan Kerja
PERLINDUNGAN
PEKERJA

NAKES
UPAYA YANG DITUJUKAN UNTUK
MELINDUNGI SETIAP ORANG YANG
BERADA DI TEMPAT KERJA AGAR
HIDUP SEHAT DAN TERBEBAS DARI
GANGGUAN KESEHATAN, SERTA
PENGARUH BURUK YANG
DIAKIBATKAN DARI PEKERJAAN.
(UU No.36/2009)
PP No. 88 Tahun 2019
tentang Kesehatan Kerja

Pasal 2 ayat (2) Pasal 4:


Standar Kesehatan Kerja daiam upaya
Penyelenggaraan Kesja meliputi:
pencegahan penyakit meliputi:

PERLINDUNGAN Pencegahan penyakit


Identifikasi, penilaian, pengendalian potensi
bahaya kesehatan
PEKERJA Peningkatan Kesehatan
pemenuhan persyaratan kesehatan lingkungan
Penanganan penyakit kerja
Pemulihan Kesehatan
perlndungan kesehatan reproduksi, pemeriksaan
kesehatan, penilaian kelaiakan kerja

pemberian imunisasi dan/ atau profilaksis bagi


Pasal 3 pekerja berisiko tinggi
Penyelenggaraan kesja
• Ditujukan untuk seluruh yg berada di
tempat kerja surveilans kesehatan kerja
• Wajib dipenuhi oleh pengelola tempat 13
kerja
PERPRES No. 7 TAHUN 2019
PENYAKIT AKIBAT KERJA
PENERAPAN
KESEHATAN • Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan/atau
lingkungan kerja.
KERJA • Pekerja yang didiagnosis menderita Penyakit Akibat Kerja berdasarkan surat
keterangan dokter berhak atas manfaat JKK meskipun hubungan kerja telah
berakhir.
• Pencatatan dan pelaporan dilakukan oleh pemberi kerja, fasilitas pelayanan
kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan Penyakit Akibat Kerja, instansi
pusat dan instansi daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
ketenagakerjaan, dan instansi pusat dan instansi daerah yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang kesehatan

Permenkes 11/2022
Penyelenggaraan Pelayanan
Penyakit Akibat Kerja.
STANDAR K3 DI RS & FASYANKES
Berdasarkan (PMK 66/ 2016 & PMK 52/2018)

1. Manajemen risiko K3RS; 1. Pengenalan potensi bahaya


2. keselamatan dan keamanan di dan pengendalian risiko K3
Rumah Sakit; 2. Penerapan kewaspadaan

3. pelayanan Kesehatan Kerja; standar


4. pengelolaan Bahan Berbahaya 3. Penerapan prinsip ergonomi

dan Beracun (B3) dari aspek 4. Pemeriksaan kesehatan

keselamatan dan Kesehatan berkala


Kerja; 5. Pemberian imunisasi

5. pencegahan dan pengendalian 6. Pembudayaan PHBS

kebakaran; 7. Pengelolaan sarpras dari aspek

6. pengelolaan prasarana Rumah K3


Sakit dari aspek keselamatan dan 8. Pengelolaan peralatan medis

Kesehatan Kerja; dari aspek K3


7. pengelolaan peralatan medis dari 9. Kesiapsiagaan dalam

aspek keselamatan dan menghadapi kondisi darurat


Kesehatan Kerja; dan atau bencana
8. Kesiapsiagaan menghadapi 10. Pengelolaan B3 dan limbah B3

kondisi darurat atau bencana. 11. Pengelolaan limbah domestik


PELAKSANAAN K3

Peninjauan &
Peningkatan
Berkelanjutan • Untuk terselenggaranya
AUDIT K3 K3RS secara optimal, efektif,
Audit Internal efesien, dan
oleh internal berkesinambungan, Rumah
Sakit membentuk atau
Pemantauan menunjuk satu unit kerja
Penetapan
dan Evaluasi fungsional yang mempunyai
Kinerja SMK3 Kebijakan
tanggung jawab dalam
AUDIT K3 menyelenggarakan K3RS.
Audit Eksternal • Unit kerja fungsional
a. Permenker No. 26 sebagaimana dimaksud pada
Tahun 2014 ayat (1) dapat berbentuk
b. ISO 45001 komite tersendiri atau
c. ISO/IEC 17025 terintegrasi dengan komite
lainnya, dan/atau instalasi
K3RS
Pelaksanaan Perencanaan
K3 K3
16
FUNGSI KOMITE/ INSTALASI K3

02
Pencegahan, pemeliharaan,
penanggulangan dan
pengendalian potensi
KESELAMATAN kecelakaan
KERJA

03
01 LINGKUNGAN
KERJA
KESEHATAN Pengenalan potensi bahaya
KERJA
dan penilaian risiko, serta
pengendalian
§ Upaya promotif, preventif, § Potensi bahaya Fisik
kuratif dan rehabilitatif § Potensi bahaya Kimia
§ Potensi bahaya Biologi
§ Potensi bahaya Ergonomi
§ Potensi bahaya Psikososia)17
PROMOTIF PREVENTIF KURATIF REHABILITATIF

1. Extra fooding) 1. Pemberian imunisasi 1. Memberikan 1. Rehabilitasi


bagi petugas pekerja yang bekerja pengobatan dan medik
pada area/tempat perawatan serta 2. Pelaksanaan
yang bekerja di kerja yang berisiko rehabilitasi bagi program
area berisiko
JENIS tinggi
2. Pemeriksaan
kesehatan sebelum
SDM Rumah Sakit pendampingan
kembali bekerja
yang menderita
PELAYANAN 2. Pelaksanaan bekerja, berkala dan
khusus sesuai dengan sakit. (return to work)
program bagi SDM Rumah
KESEHATAN kebugaran
risiko pekerjaan dan
menganalisis
2. Melakukan
diagnosis dan Sakit yang
KERJA UNTUK jasmani
3. Pembinaan
datanya.
3. Surveilans lingkungan
tatalaksana
Penyakit Akibat
mengalami
keterbatasan
PERLINDUNGAN mental/rohani. kerja
4. Menentukan kelaikan
Kerja (PAK)
3. Penanganan
setelah
mengalami sakit
TENAGA 4. Pemenuhan gizi
kerja dan ASI
bekerja sesuai kondisi
kesehatan pegawai
Kecelakaan Akibat lebih dari 2
minggu/KAK/PAK
Kerja (KAK)
KESEHATAN di Rumah Sakit (fit to work)
5. rekomendasi program
4. Penanganan pasca
pemajanan (post
Kesehatan Kerja dan exposure
perbaikan lingkungan
profilaksis)
kerja

18
PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA

BPJS Kesehatan
(KMK No. 446/2020 ttg Juknis
Klaim Penggantian Biaya
PERAWATAN sesuai kebutuhan Pelayanan Pasien Penyakit
Infeksi Emerging Tertentu
medis sampai sembuh Bagi Rumah Sakit Yang
PENETAPAN COVID19 Menyelenggarakan
Pelayanan Corona Virus
AKIBAT KERJA Disease 2019 )
SEBAGAI PENYAKIT
AKIBAT KERJA YANG
SPESIFIK PADA SANTUNAN berupa uang :
PEKERJAAN o Santunan sementara tidak Dibayarkan
TERTENTU (NAKES & mampu bekerja oleh BP. BPJS
NON NAKES) o Santunan cacat, biaya Ketenagakerjaa
Kepmenkes rehabilitasi, n / TASPEN
No.HK.01.07/Menkes/ o Beasiswa anak (ASN) / ASABRI
327/2020 o Uang duka, santunan kematian (TNI Polri)
TUNJANGAN CACAT
EVALUASI PENERAPAN K3

PROSES IMPLEMENTASI OUTPUT

Pemeriksaan, pengujian,
audit internal
1. Pengelolaan dan pengendalian risiko
Fasyankes sehingga tercipta kondisi
Pembudayaan lingkungan Fasyankes Sehat, Aman,
K3 RS dan Fasyankes K3 dan Nyaman
2. Peningkatan Mutu dan Kualitas
Pelayanan RS dan Fasyankes.
Audit Eksternal
(AKREDITASI FASYANKES)
KESIMPULAN
Setiap tempat kerja memiliki potensi bahaya yang dapat
01 menurunkan derajat kesehatan dan meningkatkan risiko
kecelakaan. Lakukan pengendalian potensi bahaya di tempat
kerja sesuai standar baik yang berasal dari lingkungan, bahan,
dan alat kerja

Kesehatan pekerja sebagai bagian dari Kesehatan masyarakat


perlu mendapatkan perhatian dan perlindungan agar pekerja
02 sehat, selamat dan produktif sehingga mendukung
pembangunan bangsa

Sebagai bentuk perlindungan bagi nakes upaya kesehatan kerja


yang merupakan bagian dari keselamatan dan kesehatan kerja
03 perlu dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan
berkesinambungan;
22

Anda mungkin juga menyukai