Anda di halaman 1dari 14

KEBIJAKAN KESEHATAN KERJA

IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA KESEHATAN KERJA

dr. Nida Rohmawati, MPH


Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia

Disampaikan pada Orientasi Identifikasi Potensi Bahaya Kesehatan Kerja

Daring, 30 Mei 2023


SISTEMATIKA

PENDAHULUAN
TANTANGAN
PRINSIP PELAKSANAAN KESEHATAN
KERJA
DASAR HUKUM PELAKSANAAN
PROGRAM
PEMBAGIAN PERAN PUSAT DAN
DAERAH

PENUTUP
GAMBARAN DEMOGRAFI DAN PERAN PEKERJA
140,15
Juta
> 80Tahun 273 JT PENDUDUK INDONESIA orang
ANGKATAN KERJA

USIA LANJUT Bekerja Tidak


29,53 (10,82%) 131,05 Bekerja
LANSIA juta 9,10
> 60 tahun

SMART orang juta orang


64 Tahun 93,3 Juta 95,6 Juta
(49,4%) (50,6%) Tulang
Lansia
punggung Formal Informal
Pekerja Formal keluarga 40,55% 59,45%
USIA PRODUKTIF
19 – 59 tahun

Pekerja informal
189 (69,3 %) Aset
Negara Bekerja Menurut
95,6 Juta
Ibu Rumah Tangga 93,3 Juta Lapangan Usaha
(49,4%) (50,6%)
Penggerak • Informasi dan PERKANTORAN
Tidak Bekerja Ekonomi komunikasi
Pekerja
Bangsa • Jasa keuangan 1. Perkantoran
PUS 131,06 (48%) • Jasa perusahaan: Pemerintah
52,5 Juta 78,5 Juta 1,89 (1,44%) 2. Perkantoran
Catin (59,5%) Melahirkan • Jasa pendidikan: BUMN, BUMD
(40,5%) Generasi 6,36 (4.85%) 3. Perkantoran
15 – 19
tahun

Remaja/Pemuda Penerus • Administrasi swasta


Bangsa pemerintahan:
15 Tahun 4,6 (3,55%)
PENDAHULUAN
PENTINGNYA KESEHATAN KERJA

Keluarga Sehat,
Pekerja Sehat Keluarga Sakit,
PRODUKTIF = Pekerja Sehat
Keluarga Bahagia =
Beban Keluarga

BUGAR

Keluarga Keluarga Sakit,


SEHAT Sehat, Pekerja Sakit
=
JASMANI Pekerja Sakit
= Bencana Keluarga
ROHANI
JIWA Masalah
Keluarga
AMAN DAN SELAMAT
DI TEMPAT
KERJA
TANTANGAN
10 BEBAN KESEHATAN TERBESAR PER KELOMPOK USIA PRODUKTIF DAN LANSIA DAN SITUASI KESEHATAN USIA PRODUKTIF
KATEGORI USIA (LIFECYCLE)
PERINGKAT Remaja 15-19 th Usia Produktif 20-39 th Usia Produktif 40-59 th Lansia 60+ th

Cardiovascular Cardiovascular Cardiovascular


1 Transport injuries
diseases diseases diseases
Musculoskeletal Musculoskeletal Musculoskeletal
Remaja Usia Produktif 1 2 Mental Disorders
disorders disorders disorders
Skin & Subcuta- Sense organ
15-19 tahun 20-39 tahun 3 neous Diseases
Mental disorders Neoplasms
diseases
Neurological Diabetes & kidney
4 Neoplasms Neoplasms
disorders diseases
Musculoskeletal Respiratory Diabetes & kidney
5 Mental disorders
disorders infections & TB diseases
Chronic respiratory
6 Enteric Infections Transport injuries Digestive diseases
diseases
Unintentional Neurological Sense organ
7 Digestive diseases
Usia Produktif 2 Lansia Injuries disorders diseases
Respiratory Respiratory
8 Digestive diseases Other NCDs
40-59 tahun infections & TB infections & TB
60+ tahun
Neurological Neurological
9 Neoplasms Other NCDs
disorders disorders
Cardiovascular Diabetes & kidney Respiratory
10 Enteric Infections
diseases diseases infections & TB
% total
Cause of 67% 73% 85% 94%
Deaths
% total YLDs 68% 71% 80% 90%
% total
DALYs 69% 69% 79% 75%

Sumber: Global Burden of Diseases – IHME


FAKTA TERKAIT K3 PERKANTORAN

Penyakit Akibat Kerja Pada Pegawai Penyakit Umum Pada Pegawai

Penyakit Penyerta dapat


Mempermudah & Memperberat
Terkena COVID-19

Sekitar 1,71 miliar orang memiliki gangguan muskuloskeletal di seluruh dunia; dengan
nyeri punggung bawah menjadi kontributor utama, patah tulang 436 juta, osteoathritis
343 juta, cedera 305 juta orang, nyeri leher 222 juta, Rheumathoid 14 juta.
PRINSIP UPAYA KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA

Cegah Penyakit
Cegah Peningkatan Keparahan
Cegah Kecacatan

Perbaikan Lingkungan Kerja

Biaya Kesehatan
Hari Kerja Hilang Karena Sakit
(Absen)
Kecacatan – Kematian

Produktivitas Kerja
HARAPAN “PEKERJA” dalam BEKERJA
SAKIT/
Alat CELAKA

SEHAT Bahan
MASUK KELUAR

Proses
SEHAT
Lingkungan
Kerja

KESELAMATAN KERJA, KESEHATAN KERJA, KESEHATAN LINGKUNGAN

Budaya K3

Penerapan K3
sesuai Standar

SMK3

Kebijakan Kesehatan Usia


Produktif dan Lansia, K3
PENTINGNYA IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA

Dasar menentukan Penyakit Akibat Kerja

Menentukan cara penanggulan atau kendali bahaya


dan mengurangi risiko kecelakaan

Menurunkan angka kecelakaan kerja dan


meningkatkan produktifitas
KEBIJAKAN DAN REGULASI TERKAIT K3
2015 APEC Policy Toolkit
Global Action Plan on Physical The Vienna International Plan Decade of Healthy Ageing on Health Worker Health
GLOBAL 2020-2030 (73rd WHA)
Activity (GAPPA) of Action on Ageing 1982 Economic (HWHE)

UU No 13/1998 UU No 23/2002 UU No UU No Perppu


UU No 36/ 2014 UU No 11/ 2020
UNDANG- tentang tentang 13/2003 36/2009 Nomor 2 tahun 2022
tentang Tenaga tentang Cipta Kerja
UNDANG Kesejahteraan Perlindungan tentang Ketenaga tentang tentang Cipta Kerja
Kesehatan
Lansia Anak kerjaan Kesehatan

PERATURAN PP No 50/2012 PP No 61/2014 PP No 88/2019 PP No. 66 Tahun 2014 PP No. 5/2021 ttg Penyelenggaraan
PEMERINTAH tentang SMK3 tentang Kesehatan Reproduksi tentang Kesehatan Kerja tentang Kesling Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
Perpres No. 21/2019 tentang RAN Inpres No 6/2020
Perpres No 7/2019 ttg Peningkatan Disiplin & penegakan Hukum Prokes dlm Perpres No 1/2017
PERATURAN Pengurangan dan Penghapusan Merkuri.
tentang PAK pencegahan dan Pengedalian Covid tentang Germas
PRESIDEN

PERATURAN
MENTERI Permenkes No. 66/2016 Permenkes No. 2/2013 KMK 327/2020
K3 Rumah Sakit Peraturan Pelaksanaan PP. No. 66/2014 ttg Kesling Penetapan Covid-19 Akibat kerja sebagai
PAK Spesifik pada pekerja tertentu
Kepmenkes No
Permenkes No 11/2022 07/Menkes/104/2020
Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja Penetapan Infeksi Corona virus sebagai SE MENDAGRI & MENKES
penyakit yang menimbulkan wabah dan HK.01.08/Menkes/930/2021
penanggulangannyan Percepatan pemberian insentif bagi nakes
yang menangani COVID-19
Permenkes No 48/2016
Permenkes No 70/2016
K3 Perkantoran
Standar dan Persyaratan Keslingja Industri
KMK 392/2020
Permenkes No 70/2016 Insentif dan santunan Kematian Nakes
yang menangai Covid-19
Standar dan Persyaratan Keslingja Industri Kepmenkes No 07/Menkes/104/2020
Penetapan Infeksi Corona Virus sbg Penyakit yang KMK 4641/2021 & KMK 413/2020
Permenaker 5/2018 menimbulkan wabah dan penanggulangannyan Pencegahan dan Pengendalian Covid 19
K3 di Lingkungan Kerja
DASAR ACUAN REGULASI

Pengamatan faktor fisik, kimia, biologi,


penanganan beban manual

Pemantauan Pengukuran faktor fisik, kimia, biologi,


penanganan beban manual

Surveilans faktor fisik, kimia, biologi,


penanganan beban manual
PERAN PUSAT DAN DAERAH PENGUATAN PENGELOLA PROGRAM
KESEHATAN KERJA

Pusat Provinsi Kab/Kota Puskesmas


Menyusun NSPK Sosialiasi regulasi pada Koordinasi Linsek dan lintas Pelaksanaan program pada
pengelola program di program Tk Kab/Kota institusi di wilayah kerjanya
daerah
Menguatkan SDM dalam Pemantauan dan evaluasi Menguatkan SDM dalam Pelaksanaan diagnosis PAK
melaksanakan program berkala pelaksanaan melaksanakan program
kesehatan kerja program didaerah kesehatan kerja di Kab/Kota
sampai Puskesmas
Dukungan penganggaran melalui Menguatkan SDM dalam Pelaksanaan program pada Pelaksanaan program
DAK Non fisik untuk melaksanakan program tempat kerja formal dan kesehatan kerja pada tempat
pelaksanaan program Kesehatan kesehatan kerja di Provinsi informal di wilayah kerjanya kerja formal dan informal di
kerja di daerah wilayah kerjanya

Memperkuat kemitraan antara


lintas program dan sektor terkait
Kelompok usia produktif merupakan kelompok strategis dilihat dari sisi jumlah
maupun peran dalam pembangunan bangsa serta sasaran yang besar dalam
mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, penyakit menular
dan penyakit tidak menular.

Paparan bahaya di tempat kerja dapat mempengaruhi kesehatan pekerja


sehingga perlu dilakukan pengendalian bahaya.

Identifikasi potensi bahaya merupakan langkah awal yang penting dilakukan


PENUTUP untuk melakukan upaya pencegahan dan pengendalian bahaya sehingga perlu
dilakukan dengan metode dan langkah-langkah yang tepat.

Penguatan pengelola program kesehatan kerja dan perluasan sasaran


pelayanan kesehatan kerja perlu dilakukan berkesinambungan sehingga
memerlukan peran daerah.
TERIMAKASIH

SALAM INTEGRASI

Anda mungkin juga menyukai