Anda di halaman 1dari 20

KESEHATAN KERJA

UNTUK MEWUJUDKAN PEKERJA SEHAT, BUGAR DAN PRODUKTIF

Disampaikan pada Webinar Pentingnya Deteksi Dini dan Tatalaksana Prediabetes di Tempat Kerja
Online, 14 Mei 2022
SISTEMATIKA

PENDAHULUAN

PRINSIP DAN DASAR HUKUM

KEBIJAKAN DAN PENERAPAN K3

KESEHATAN KERJA DAN


PRODUKTIVITAS KERJA

PENUTUP
PENDAHULUAN
273 JT PENDUDUK INDONESIA

USIA LANJUT
29,3 (10,82%) LANSIA SMART

15,3 Juta 13,9 Juta


(52,4%) (47,6%)
Tulang punggung
keluarga
USIA PRODUKTIF
189 (69,3 %)
Aset Negara
93,3 Juta 95,6 Juta
(49,4%) (50,6%) Penggerak
Ekonomi Bangsa
Pekerja
131,06 (48%)
Pencetak Generasi
52,5 Juta 78,5 Juta
(59,5%)
Penerus Bangsa
(40,5%)
MENGAPA K3 PENTING?
Keluarga Sehat,
Pekerja Sehat Keluarga Sakit,
= Pekerja Sehat
Keluarga =
PRODUKTIF Bahagia Beban Keluarga

BUGAR
Keluarga Keluarga Sakit,
Pekerja Sakit
SEHAT Sehat,
Pekerja Sakit =
JASMANI Bencana Keluarga
=
ROHANI
JIWA
Masalah
Keluarga

AMAN DAN SELAMAT


DI TEMPAT KERJA

4
HARAPAN “PEKERJA” dalam BEKERJA

SEHAT MASUK KELUAR SEHAT

KESELAMATAN KERJA, KESEHATAN KERJA, KESEHATAN LINGKUNGAN

Budaya K3

SMK3

Penerapan K3
sesuai Standar
TEMPAT KERJA

Risiko tempat kerja


Tempat Kerja kategori Tempat yang
Rata-rata pekerja di sebagai tempat penularan
sektor kritikal dengan mempunyai
bekerja selama + 8 penyakit nosokomial dan
karakteristik padat faktor risiko dan
jam sehari wabah termasuk pandemi
risiko potensi bahaya
COVID-19

Upaya yang ditujukan untuk


Tempat Kerja melindungi setiap orang
Sehat dan Aman yang berada di tempat kerja
agar hidup sehat dan
Pekerja Sehat, terbebas dari gangguan
PENERAPAN
Bugar, Produktif kesehatan serta pengaruh K3
buruk yang diakibatkan dari
pekerjaan.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah INVESTASI


KEBERLANGSUNGAN SDM DAN USAHA
PERMASALAHAN
MENINGKATNYA PREVALENSI GANGGUAN
POTENSI PENYAKIT MENTAL EMOSIONAL (GME)
DAN KECELAKAAN KERJA (6% – 9,8 %)

Meningkatn Meningkatn Meningkat


ya proporsi ya nya
proporsi Meningkatny
Anemia prevalensi
Obesitas a prevelensi
Bumil Hipertensi
(14,8% – DM (Permil)
(37,1% – (25,8% –
21,8%) (6,9‰–
48,9%) 34,1 %)
8,5‰)

Meningkatnya
proporsi Angka
Kurang kematian
Konsumsi Ibu/100.000 KH
Buah/Sayur (346- 305)
(93,5%-95,5 %)

Meningkatnya
proporsi Meningkatnya
Meningkatnya prevalensi
kurang aktifitas
prevalensi Ginjal Kronis
fisik
Stroke (Permil) (Permil)
(26,1% – 33,5 (7‰– 10,9‰) (2‰– 3,8‰)
%)

Sumber data :
Riskesdas 2013, 2018
(data usia >10 atau >15 atau 18 tahun)

7
PRINSIP DAN DASAR HUKUM
PRINSIP UPAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

CEGAH PENYAKIT
CEGAH PENINGKATAN KEPARAHAN
CEGAH KECACATAN

PERBAIKAN LINGKUNGAN KERJA


PENURUNAN BIAYA KESEHATAN

“Hari Kerja Hilang Karena Sakit (Absen)”


“Kecacatan – Kematian”
PRODUKTIVITAS KERJA
DASAR HUKUM
2015 APEC Policy Toolkit
Global Action Plan on SDGs No. 3 tentang good health on Health Worker Health
GLOBAL Physical Activity (GAPPA) and wellbeing Economic (HWHE)

UU No. 1/1970 UU No UU No
13/2003 36/2009 UU No 36/ 2014 UU No 22/2009
UNDANG- tentang tentang Tenaga
tentang tentang tentang Lalullintas dan
UNDANG Kesselamatan Kerja Kesehatan
Ketenagakerjaan Kesehatan Angkutan Jalan

PERATURAN PP No 50/2012 PP No 61/2014 PP No 66/2014 PP No 88/2019


PEMERINTAH tentang Penerapan SMK3 tentang Kesehatan Reproduksi tentang Kesehatan Lingkungan tentang Kesehatan Kerja

Perpres No 7/2019 Perpres No. 21/2019 tentang RAN Pengurangan Inpres No 1/2017
PERATURAN/
tentang PAK dan Penghapusan Merkuri. Tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
INSTRUKSI
PRESIDEN
PERATURAN
Permenkes No 70/2016 Permenkes No 48/2016 KMK 327/2020
MENTERI Penetapan Covid-19 Akibat kerja sebagai
Standar dan Persyaratan Keslingja Industri K3 Perkantoran
PAK Spesifik pada pekerja tertentu
KEPUTUSAN
MENTERI Permenkes No 11/2022 - rev isi PMK
56/2016 enyelenggaraan Pelayanan Penyakit KMK 278/2020
Akibat Kerja Insentif dan santunan Kematian Naker
RENCANA AKSI
yang menangai Covid-19
NASIONAL
Permenkes No 100/2015 Permenkes No 52/2018
ttg Pos UKK Terintegrasi K3 Fasyankes KMK 413/2020
Pencegahan dan Pengendalian Covid 19

Permenkes No 66/2016
Kepmenkes No 07/Menkes/104/2020
K3 Rumah Sakit RAN Aktifitas Fisik
Penetapan Infeksi Corona Virus sbg Penyakit yang
menimbulkan wabah dan penanggulangannyan
RAN Kesehatan Kerja
KEBIJAKAN DAN PENERAPAN K3

KEBIJAKAN DAN STRATEGI KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA


Membangun kelompok usia
produktif Sehat Bugar Penguatan Kemitraan dan
Produktif SMART dengan kemitraan dan pemberdayaan Masyarakat
menitikberatkan upaya pemberdayaan
promotif dan preventif masyarakat

Penguatan
Penyelenggaraan manajemen Advokasi
program secara Peningkatan dan layanan dan
bertahap, terpadu, kapasitas tenaga kesehatan sosialisasi
dan kesehatan dan AoC
berkesinambungan

Penyelenggaraan program
Pemanfaatan
yang sesuai standar
teknologi informasi
pelayanan dan SPO
PENYELENGGARAAN K3 DI TEMPAT KERJA

STANDAR K3
1 1. Pengenalan potensi bahaya dan
pengendalian risiko K3 2
2. Penerapan kewaspadaan standar
3. Penerapan prinsip ergonomi
4. Pemeriksaan kesehatan berkala
SMK3 5. Pemberian imunisasi
1. Penetapan kebijakan K3 6. Pembudayaan PHBS
7. Pengelolaan sarpras dari aspek K3
2. Perencanaan K3
8. Pengelolaan peralatan medis dari aspek
3. Pelaksanaan rencana K3 K3
4. Pemantauan dan evaluasi 9. Kesiapsiagaan dalam menghadapi
5. Peninjauan dan peningkatan kinerja kondisi darurat atau bencana
K3 10. Pengelolaan B3 dan limbah B3
11. Pengelolaan limbah domestik
12
PROGRAM PEKERJA SEHAT PRODUKTIF
PROGRAM PEKERJA SEHAT PRODUKTIF
Implementasi kesehatan kerja yang komprehensif di tempat kerja

Occupational Health : Health Promoting :


a. Melakukan identifikasi, penilaian, dan a. Peningkatan pengetahuan kesehatan pada
pengendalian potensi bahaya kesehatan pekerja
di tempat kerja b. Pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat
b. Pemenuhan persyaratan kesehatan bagi pekerja
lingkungan kerja; c. Penerapan gizi kerja
c. Penilaian kelaikan bekerja; d. Peningkatan kesehatan fisik dan mental
d. Surveilans Kesehatan Kerja. e. Kesehatan reproduksi;
h. Pembudayaan keselamatan dan d. Pemeriksaan kesehatan; pra kerja, berkala,
Kesehatan Kerja di Tempat Kerja; khusus pada pekerja.
i. Pertolongan pertama pada cedera dan h. Pelayanan diagnosis dan tata laksana Penyakit
sakit yang terjadi di Tempat Kerja; i. Pelayanan penanganan kasus
j. Pelayanan pemulihan kerja. kegawatdaruratan medik dan/atau rujukan.
j. Pelayanan pemulihan medis 13
❖Standar kesehatan kerja
PP No 88/2019 mencakup surveilans
tentang Kesehatan Kerja kesehatan kerja yang dalam
penyelenggaraannya harus
didukung oleh pencatatan dan
pelaporan.
Pasal 4: ❖Pencatatan pelaporan
Standar Kesehatan Kerja dalam upaya pencegahan penyakit dilaksanakan oleh pemberi
meliputi: 1) Identifikasi, penilaian, pengendalian potensi kerja, pengurus atau pengelola
bahaya kesehatan, 2) pemenuhan persyaratan kesehatan
tempat kerja, dan/atau fasilitas
lingkungan kerja, 3) perlndungan kesehatan reproduksi,
pemeriksaan kesehatan, penilaian kelaiakan kerja, 4) pelayanan kesehatan.
pemberian imunisasi dan/ atau profilaksis bagi pekerja ❖Laporan disampaikan secara
berisiko tinggi 5) surveilans kesehatan kerja berjenjang kepada pemerintah
pusat pemerintah daerah
dalam rangka surveilans
Penerapan standar kesehatan kerja dikembangkan sesuai kebutuhan kesehatan kerja.
dan karakteristik bidang masing-masing.
❖Dilaksanakan sesuai ketentuan
peraturan perundangan.
EVALUASI PENCATATAN PELAPORAN KESEHATAN KERJA

PENCATATAN KESEHATAN KERJA


PELAPORAN KESEHATAN KERJA
1. Dasar pengembangan → Tools
surveilans kesehatan kerja dan 1. Kegiatan promotif dan preventif
Panduan Penatatan Pelaporan. sudah dilakukan oleh perusahaan
2. Penyesuaian surveilans Kesja bagian K3, namun belum ada
dengan program Kesehatan sistem menyampaikan informasi ke
Masyarakat: Germas, diteksi Kementerian Kesehatan/Dinkes/
dini PTM, deteksi dini Puskesmas, sehingga ada populasi
gangguan jiwa, deteksi dini, yang belum terlaporkan.
PM, Kesehatan reproduksi
(kescatin) 2. Basis data pelaporan Kementerian
3. Kemenaker sudah mendorong
Kesehatan adalah via Fasyankes,
implementasi Germas di Puskesmas, atau individu melalui
tempat kerja, ada 4 pesan: aplikasi self assessment.
deteksi dini PTM, ruang 3. Tempat kerja melaporkan data
menyusuiI, sarana olahraga, agregrat, namun diperlukan laporan
dan kegiatan tempat kerja
tanpa rokok
yang sifat individual by name by
adress (self assessment).
Praktik Baik Program K3 di Perusahaan Otomotif (2017-2018)

PREVENTIF PROMOTIF

1. Engineering Improvement, 1. On site clinic,


2. Project Trouble Report APD, 2. Program CBR (Care Be Responsible),
3. Program AHM Health 3. Family Health Sharing,
Challenge, 4. Safety & Health Leader Role Model,
4. Pre Check Medical sebelum 5. Program Training Safety & Health
pekerjaan Berpotensi Bahaya Riding,
Tinggi, 6. Introduction Training dengan Tema
5. Menu Sehat Kantin AHM, Ergonomi, Narkoba dan HIV AIDS,
6. Pemantauan Lingkungan 7. Lomba Poster dengan tema Health,
Kerja Narkoba dan HIV AIDS,
8. Awareness melalui Spanduk, Poster,
Video
Program Kuratif Program
Rehabilitatif
Pengobatan inhouse clinic dan
Pengobatan melalui Rumah Sakit Penanganan Penyakit Akibat Kerja
Rekanan

SATUHATI.AHMMENUJUZEROACCIDENT
Tingkat Kesakitan terkait
300. 279. Produktifitas 276.
00 07 262. 11 263.
249. 05 32 250.
232. 32 02
250. 223. 219.
94
00 267. 06 68
241.
200. 97
09
00
182. 187. 187.
171. 05 31 165. 173.
150. 57
09 92 75
00 134.
100.
08
00
50.0
0

0.0 JANUARI FEBRUARI APR M JU JULI AGUSTUS


0 MARET IL EI NI SEPTEMBER

Perbandingan Produksi Tahun


2017 & 2018
120.00 114.16
% 106.96
%
% 101.90 100.97 103.75 102.27 98.89 101.23
97.41 % %
100.00 % % % %
%
% 103.33
96.84 98.85 99.42
% 93.98
80.00 89.96 % % % 88.97
% 86.99
% % 81.72 % %
%
60.00
%

40.00
%

20.00
%
Januari Februari Apr M J Jul Agustus
TOTALCOSTSAVING = RP
0.00
Maret il
Tahun
2017
ei uni
Tahun
i September
227.148.242.333
%
PT.PAMAPERSADANUSANTARA 2018 ADARO
PENUTUP

K3 sangat penting dilaksanakan dalam rangka mewujudkan produktivitas kerja


dan keberlangsungan pembangunan kesehatan.

Payung hukum dan kebijakan tentang K3 sudah sangat kuat, mulai dari
undang-undang, norma, standar, perilaku dan kriteria, pertujuk teknis, sampai
dengan kebijakan stratgeis dan operasional untuk beragam jenis tempat kerja.

Penerapan regulasi, kebijakan dan program K3 memerlukan sinergi dan kerja


sama semua pihak serta inovasi dan kreativitas sesuai tantangan dan dinamika
permasalahan untuk mewujudkan pekerja yang sehat, bugar dan produktif

Deteksi dini dan tatalaksana prediabetes penting dilakukan sebagai upaya


promotif dan preventif sesuai dengan prrinsip dasar K3 dan pelaksanaan
amanat peraturan perundang-undangan terkait K3.

Upaya kesehatan kerja yang telah diselenggarakan pengelola/manajamen


tempat kerja dan pekerja, termasuk industri dan perkantoran dilakukan
pencatatan dan pelaporan sebagai bagian dari surveilans kesehatan kerja
untuk masukan kebijakan dan pengembangan program K3.
LINK TOOLS UJICOBA CATPOR

• Link Excel: https://link.kemkes.go.id/ujicobainstumenkesja


• Link zohoform : https://link.kemkes.go.id/pelaporankesehatankerja

Anda mungkin juga menyukai