Anda di halaman 1dari 39

IMPLEMENTASI

GERAKAN PEKERJA
PEREMPUAN SEHAT
PRODUKTIF (GP2SP)
SISTEMATIKA PAPARAN

PENDAHULUAN
GERAKAN PEKERJA PEREMPUAN SEHAT
PRODUKTIF
PENGEMBANGAN MASA PANDEMI COVID-19

HARAPAN
PENDAHULUAN
MENGAPA KESEHATAN KERJA PERLU
MENJADI PERHATIAN

267 JT PENDUDUK INDONESIA*


133 JT ANGKATAN KERJA Keluarga Keluarga
Sehat, Sakit,
126 JT PEKERJA Pekerja Pekerja
Sehat Sehat
= =
SEKTOR FORMAL Keluarga Beban
(USAHA SKALA BESAR Bahagia Keluarga
DAN MENENGAH)
53 JUTA (42%)

Keluarga Keluarga
SEKTOR INFORMAL Sehat, Sakit,
48,7 Juta 77,7 Juta Pekerja Pekerja
(USAHA MANDIRI,
(39%) (61%) SKALA KECIL & MIKRO) Sakit Sakit
73 JUTA (57%) = =
Masalah Bencana
Keluarga Keluarga

Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019


ANGKA KEMATIAN IBU
PEKERJA PEREMPUAN SEBAGAI SUBYEK DAN OBYEK
DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN

Subyek Pembangunan Obyek Pembangunan


Kesehatan Kesehatan

Perempuan mempunyai peran ganda


Penentu alokasi pangan

Mengalami fase haid, hamil,


KELUARGA SEHAT

Penentu budaya melahirkan, nifas, dan menyusui


konsumsi keluarga

Rentan terpapar bahaya di tempat kerja


Pendidik

Perawat & Pemelihara Rentan mengalami eksploitasi


PEKERJA PEREMPUAN DI TEMPAT KERJA
Usia reproduktif
(WUS) 15-49 tahun

Pekerja berusia 18-64


tahun

• Kualitas ANC
• Kelas Ibu Hamil Tempat kerja
• P4K
• 10 T
• Kesiapan SDM,
Terdapat irisan
obat, sarana pekerja
dan prasarana Pelayanan perempuan yang
fasyankes
• Akses Kesehatan merupakan WUS
PERAN STRATEGIS PEKERJA DALAM
PEMBANGUNAN KESEHATAN

• Tulang
punggung
keluarga
• Pencetak
generasi
penerus bangsa
PEKERJA • Investasi perusahaan
• Penggerak
ekonomi bangsa

KESEHATAN MASYARAKAT

Penurunan AKI & AKN


Masyarakat
Penurunan Stunting dan Wasting Hidup produktif dan
Pencegahan Penyakit Tidak Menular aman Covid-19
GERAKAN PEKERJA PEREMPUAN SEHAT PRODUKTIF (GP2SP)
18 Januari 2017
Kesepakatan Bersama
No. HK.03.01/MENKES/31/2017
No. 119/207A/SJ
No. 1/KB/MEN/I/2017 18 Juli 2017
No. 1/MPPPA/1/2017 Perjanjian Kerja Sama
No. HK.03.01/I/441/2017
Menteri Kesehatan No. 440/3012/Bangda
Menteri Dalam Negeri No. KEP.80/BINWASK3/VII/2017
No. 24/KPP-PA/Dep-2/07/2017
Menteri Ketenagakerjaan
Menteri PP dan PA Dirjen Kesehatan Masyarakat
Dirjen Bina Pembangunan Daerah
Tentang Gerakan Pekerja / Buruh Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3
Perempuan Sehat Produktif Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan

Tentang Pelaksanaan GP2SP


 Pengadaan Ruang ASI yang
standar
 Pemeriksaan kesehatan berkala  Kesempatan utk memerah ASI
sebelum hamil  Ada Motivator
 Pemeriksaan kehamilan 4 x selama  Konselor ASI
hamil  KIE tentang ASI
 Melahirkan di Fasyankes
 Menyusui sehat dan ASI Ekslusif
 Konseling KB  Pemeriksaan Anemia
 Pemberian tablet tambah
darah selama menstruasi
dan kehamilan
KEGIATAN  Kecukupan gizi selama
bekerja
GP2SP  Kantin Sehat

 Pencegahan dan pengendalian


faktor pajanan risiko
 Penggunaan APD  PHBS
 Penyesuaian jenis kerja bagi ibu  GERMAS
hamil dan menyusui  Deteksi Penyakit TB –
 KIE tentang pajanan risiko pada IMS, HIV/AIDS,
pekerja perempuan Malaria
 Deteksi faktor risiko
PTM 11
1. Periksaan kesehatan awal, berkala &
khusus.
2. Intervensi :
– deworming (pemberian obat cacing),
– pemberian tablet Fe
– pemberian suplemen lainnya sesuai
indikasi pd pekerja seperti vitamin A, oralit
(diare)
3. Penyuluhan gizi & konseling bagi karyawan.
4. Motivasi ttg upaya perbaikan gizi pekerja
kepada pengurus, pimpinan perusahaan &
organisasi pekerja.
 Lokasi bebas dari pajanan (kebisingan, polutan, dll) yang
ada di tempat kerja
 Lingkungan cukup tenang, udara sejuk sehingga dapat
memberikan rasa tenang kepada pekerja perempuan
dalam menyusui atau memerah ASInya
 Luas ruangan minimal 3x4 m2, tertutup, ada pintu yang
mudah dibuka/ditutup
 Penerangan dalam ruangan cukup, dan tidak menyilaukan
(intensitas 200 – 500 lux)
 Sirkulasi udara cukup
 Kelembaban berkisar antara 30 – 50 %, maksimum 60 %
 Tersedia wastafel dengan air mengalir untuk cuci tangan
dan mencuci peralatan
 Meja tulis
 Kursi untuk ibu memerah ASI
 Alat menyimpan ASI yang sudah diperah (botol)
 Kulkas/lemari pendingin
 Peralatan memerah terdiri dari gelas atau cangkir serta
tutupnya
 Pompa ASI (manual/elektrik)
 Konseling Kit
 Lemari tempat menyimpan alat
 Tempat sampah (kering dan basah)
Identifikasi Bahaya Kesehatan di tempat kerja

Melakukan pengukuran besarnya pajanan

Penilaian risiko kerja/tempat kerja

Pengendalian tempat kerja


Eliminisasi , substitusi
Engineering control
Administrative control
Alat Pelindung Diri
Edukasi ttg bahaya di tempat kerja, perilaku kerja,
PHBS, dll
Sebelum
Hamil Bersalinan Nifas
hamil

-Gizi pekerja -ANC Persalinan -PNC


-KB -Gizi pekerja di Faskes -KB Pasca salin
-Pencegahan IMS -Konseling oleh -ASI eksklusif
Nakes
Sebelum konsepsi
Peningkatan
Saat kehamilan pengetahuan kesehatan
Pasca melahirkan ttg Bahaya kespro di
tempat kerja
Pencegahan &
Konseling IMS
Peningkatan
pengetahuan tentang gizi
Pemberian tablet Fe
untuk anemia
Imunisasi TT calon
pengantin
KIE ttg tumbuh kembang janin,
gizi ibu hamil
 Saat kehamilan Pemeriksaan kehamilan minimal 4
kali selama kehamilan
Pemberian tablet Fe
Memberikan jaminan persalinan
dan penanganan komplikasi
Memberikan hak cuti melahirkan
Pelayanan KB
Pemberian Vit dan Fe
pd ibu nifas
 Pasca melahirkan Peningkatan
pemberian ASI pada ibu
pekerja  ruang
memerah ASI
KEUNTUNGAN BAGI
TEMPAT KERJA “SAYANG BAYI”

 Mengurangi Seringnya Penggantian Staf Yg


Sudah Terlatih Karena Melahirkan
 Mengurangi absen karyawan karena Anak
jarang sakit
 Mengurangi Biaya Kesehatan
 Meningkatkan Produktivitas Kerja, Kepuasan
Kerja, Moral Kerja
 Meningkatkan kualitas Tenaga Kerja Masa
Depan Yg Lebih Baik
1. Sebelum /Awal Bekerja
a. Pemeriksaan kesehatan pra kerja (pre-employment)
b. Pemeriksaan kesehatan pra penempatan (pre-
placement)
2. Selama Bekerja
a. Pemeriksaan Kesehatan Berkala (periodical)
b. Pemeriksaan kesehatan khusus (special exposure)
3. Akhir Bekerja
a. Pemeriksaan kesehatan pasca penempatan (post-
placement)
b. Pensiun (termination)
PEMBINAAN PEKERJA SEKTOR FORMAL

GERAKAN PEKERJA
PEREMPUAN SEHAT
PRODUKTIF
(GP2SP)
1. Kementerian Dalam Negeri 7. Kementerian BUMN
2. Kementerian Kesehatan 5. BPJS Kesehatan
TIM 3. Kementerian Ketenagakerjaan 6. BPJS Ketenagakerjaan
4. Kementerian PP dan PA 7. Asosiasi Pengusaha
PUSAT 5. Kementerian Perindustrian 8. Asosiasi Pekerja/Buruh
6. Kementerian Pariwisata
1. Sekretariat Daerah 5. BPJS Kesehatan
TIM 2. Dinas Kesehatan 6. BPJS Ketenagakerjaan
3. Dinas Tenaga Kerja 7. Asosiasi Pengusaha
PROVINSI 4. Dinas Pemberdayaan Perempuan 8. Asosiasi Pekerja/Buruh
TIM 5.
6.
Dinas Perindustrian
Dinas Pariwisata
GP2SP 1. Sekretariat Daerah 5. BPJS Kesehatan
TIM 2. Dinas Kesehatan 6. BPJS Ketenagakerjaan
KABUPATEN 3. Dinas Tenaga Kerja 7. Asosiasi Pengusaha
/KOTA 4. Dinas Pemberdayaan Perempuan 8. Asosiasi Pekerja/Buruh
5. Dinas Perindustrian
6. Dinas Pariwisata

TIM Tim Perusahaan/Tempat Kerja dibentuk terdiri dari


PERUSAHAAN
perwakilan pimpinan perusahaan, perwakilan divisi,
/TEMPAT
KERJA perwakilan pekerja dan Bagian K3 bertindak sebagai
sekretariat
Diperlukan upaya
3500 upaya instensif
termasuk
peningkatan
jumlah
kementerian
DI INDONESIA yang terlibat
secara aktif
untuk
*> 100 Pekerja • 650 perusahaan yg implementasi
Perempuan usia menerapkan GP2SP
program secara
Produktif, di 25 provinsi
lebih baik lagi
*termasuk • 54 perusahaan di 15
Perusahaan provinsi
BUMN, Pusat mendapatkan
Perdagangan dan penghargaan MBH
MELALUI PERJANJIAN
Perbelanjaan
KERJA SAMA ATAU MOU
PENGEMBANGAN MASA PANDEMI COVID-19
ADAPTASI KEBIASAAN BARU
Kondisi dimana masyarakat dapat
melakukan kegiatan sehari hari dengan
Masyarakat
beradaptasi untuk dapat hidup
Hidup produktif dan
berdampingan dengan Covid-19
aman Covid-19

PROTOKOL KESEHATAN
• Perlindungan Kesehatan Individu
• Perlindungan Kesehatan
Masyarakat

• Lebih
Bersih
• Lebih Sehat
• Lebih Taat
PRINSIP PROTOKOL PERLINDUNGAN
KESEHATAN INDIVIDU

ATTITUDE
Cuci tangan/
hand sanitizer Gunakan
masker
memperhatikan
kelompok rentan

Jaga jarak,
AWARENESS hindari kerumunan

Perilaku hidup bersih


dan sehat

Konsumsi Daya tahan tubuh,


istirahat cukup, olahraga,
gizi seimbang
kelola stress dan
Kelola penyakit penyerta /komorbid
PRINSIP PROTOKOL PERLINDUNGAN
KESEHATAN MASYARAKAT
Prevent:
KIE, Skrining, Sosialisasi, Disinfeksi,
Edukasi

Detect:
Titik Kritis, Kelompok berisiko,
PCR/Rapid Test

Respon: Bila ada yang positif


covid
Tracing+ /pelacakan kontak, Lokalisir
daerah terkontaminasi, Desinfeksi, Test
PCR/Rapid Test, Penanganan penderita
KEBIJAKAN PEMERINTAH
SKB dan PKS tahun 2017
UU No. 13 tahun 2003 Tentang Gerakan Pekerja
Tentang ketenagakerjaan Perempuan Sehat Produktif KMK
HK.01.07/MENKES/328/2020
Tentang pencegahan dan
pengendalian Covid-19 di tempat
kerja perkantoran dan industry dalam
mendukung keberlangsungan usaha
pada situasi pandemi
Kepmenaker
No.224/MEN/2003
Tentang kewajiban pengusaha
yang mempekerjakan
pekerja/buruh perempuan PermenPPPA No 5 Tahun 2015
antara pukul 23.00 sampai Tentang penyediaan sarana kerja KMK
dengan 07.00 yang responsive gender dan peduli HK.01.07/MENKES/382/2020
anak di tempat kerja Tentang protokol Kesehatan bagi
masyarakat di tempat dan fasilitas
umum dalam rangka pencegahan dan
pengendalian Covid-19

SEBELUM PANDEMI SETELAH PANDEMI


PANDUAN IBU HAMIL DAN MENYUSUI DI ERA PANDEMI
Pekerja perempuan merupakan aset pembangunan bangsa
yang harus diperhatikan kesehatannya

HARAPAN Tempat kerja perlu menerapkan upaya pencegahan dan


pengendalian Covid -19 bagi seluruh pekerjanya terutama
kelompok rentan seperti pekerja hamil dan menyusui

Penerapan protokol Kesehatan dilaksanakan oleh individu


dan kelompok masyarakat pekerja

Implementasi GP2SP merupakan salah satu upaya untuk


melindungi kesehatan pekerja perempuan sehingga dapat
menurunkan Angka Kematian Ibu
TERIMA KASIH

S A L A M S E H AT
PRODUKTIF

SEMANGAT

N iat baik – Kerja keras – R asional – I


khlas

Anda mungkin juga menyukai