Anda di halaman 1dari 9

DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR

PUSKESMAS PURWAHARJA I
Jln. Brigjen M.Isya SH No. 131 Telp. (0265) 743587
Banjar

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM  USAHA KESEHATAN KERJA (UKK)

I. PENDAHULUAN

Perilaku masyarakat yang diharapkan dalam Indonesia Sehat 2025


adalah perilaku yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan; mencegah risiko terjadinya penyakit; melindungi diri dari ancaman
penyakit dan masalah kesehatan lainnya; sadar hukum; serta berpartisipasi
aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat, termasuk menyelenggarakan
masyarakat sehat dan aman (safe community).
Dengan berlandaskan pada dasar Pembangunan Kesehatan, dan untuk
mewujudkan Visi Indonesia Sehat 2025, ditetapkan 4 (empat) misi
Pembangunan Kesehatan, yang salah satunya yaitu : Kesadaran, kemauan
dan kemampuan setiap individu, keluarga dan masyarakat untuk menjaga
kesehatan, memilih, dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,
sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan
Dalam undang-undang No 23 Tahun 1992 pasal 23 tentang kesehatan
kerja disebutkan bahwa upaya kesehatan kerja wajib diselenggarakan pada
setiap tempat kerja. khususnya tempat kerja yang mempunyai risiko bahaya
kesehatan bagi pekerja agar pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya, untuk memperoleh
produktivitas kerja yang optimal, sejalan dengan program perlindungan
tenaga kerja.

II. Latar Belakang

Program kesehatan kerja merupakan suatu upaya kesehatan kerja bagi


masyarakat pekerja. Bentuk upaya pelayanan kesehatan kerja adalah
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat pekerja mencakup
upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit,
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Undang-Undang No 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
menyebutkan bahwa daerah diberi wewenang yang luas, nyata dan
bertanggung jawab secara proporsional Sebagai penjabaran lebih lanjut telah
dikeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom.
Salah satunya bidang kesehatan termasuk kesehatan kerja menjadi
kewenangan daerah yang wajib dilaksanakan oleh Kabupaten/Kota.
Dibeberapa daerah di Indonesia pelayanan kesehatan kerja belum
banyak dilakukan, hal ini berdasarkan hasil need assessment survey yang
dilakukan pada beberapa propinsi di Indonesia. Secara faktual
menggambarkan wawasan mengenai kesehatan kerja masih kurang dan
sumber daya manusia di bidang K3 masih kurang serta sistem informasi
kesehatan kerja yang belum dilaksanakan. Salah satu permasalahan
kesehatan nasional, baik masa kini maupun dekade mendatang adalah
penanggulang dan penatalaksanaan berbagai penyakit yang berkaitan
dengan adanya peningkatan intensitas industrialisasi. Berbagai penyakit
sehubungan dengan pencemaran lingkungan maupun penyakit-penyakit yang
diperoleh dari tempat kerja atau karena pekerjaannya diperkiraan akan
meningkat baik kuantitas maupun intensitasnya. Untuk itu diperlukan
perencanaan maupun pengembangan institusi pelayanan yang memiliki
kemampuan, mutu pelayanan dalam satu kerangka sistem rujukan yang
berkesinabungan.

Penatalaksanaan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Penyakit Akibat


Hubungan kerja (PAHK), Haruslah dilaksanakan dan dikembangkan
berdasarkan suatu bentuk atau pola pelayanan dasar, Peran serta
masyarakat dan rujukan upaya kesehatan Dengan kata lain penata-laksanaan
penyakit akibat kerja, harus dilakukan dan dikembangkan secara berjenjang
dan memiliki sistem rujukan dari bentuk pelayanan yang paling sederhana
sampai kepada bentuk pelayanan yang sesuai dengan kemajuan IPTEK,
tanpa mengabaikan bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dan kerja sama
lintas sektor pada setiap jenjang pelayanan.

Di Puskesmas UPTD Purwaharja I terdapat 1 Pos UKK yang bertempat di


Lingkungan Cikadu kelurahan Karangpanimbal. Pos UKK Cikadu
beranggotakan para pekerja Tobong Bata dan kejadian penyakit akibat kerja
sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan para pekerja datang berobat ke
Pos UKK. Dari data tersebut maka prioritas upaya kesehatan kerja yang
bermutu di UPTD Puskesmas Purwaharja I adalah :
a. Pendataan semua kelompok kerja yang ada di wilayah kerja
b. Pelayanan Kesehatan kerja dasar
c. Pelayanan penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK), Penyakit Akibat
Hubungan Kerja (PAHK), dan Kecelakaan Kerja (KK)
d. Kerja sama Jejaring dalam rangka sistem penatalaksanaan pelayanan
kesehatan kerja.

III. PENGORGANISASIAN DAN TATA HUBUNGAN KERJA


A. PENGORGANISASIAN
Pelindung : Kepala Puskesmas
Unit Rawat Jalan :
IGD : Mardiana Ramdhani
Ruang Pemeriksaan Umum : Ating Mulyati, Am.Kep
Ruang Kesehatan Gigi dan Mulut : Suryamah,ST
Ruang KIA dan KB : Rohaelah, Am.Keb
Penanggungjawab program UKK : Dewi Nurdiani, S.Kep.,Ners
Ketua Program Pengembangan : Kepala Puskesmas
Pos UKK Cikadu : Masud
  
B. TATA HUBUNGAN KERJA DAN ALUR PELAPORAN
1.      Tata Hubungan Kerja
Penanggungjawab program UKK bertugas melakukan koordinasi
mulai dari perencanaan , pelaksanaan sampai dengan monitoring
kegiatan upaya kesehatan kerja di UPTD Puskesmas Purwaharja I.
Penanggungjawab unit-unit pelayanan melakukan koordinasi
pelaksanaan dan monitoring pelayanan kesehatan kerja dan
pelayanan penyakit akibat kerja.
2.      Pelaporan
Setiap unit yang terkait pelayanan melaporkan setiap bulan kepada
penanggungjawab program UKK dalam bentuk laporn bulanan.
Penanggung jawab program melaporkan kepada Kepala Puskesmas
dan kepada Penanggungjawab program UKK Dinas Kesehatan Kota
Banjar.
IV. TUJUAN
1. Umum
Terselenggaranya pelayanan kesehatan kerja dasar pada masyarakat
pekerja yang bermutu, merata dan terjangkau untuk meningkatkan
produktivitas kerja masyarakat pekerja dan kondisi kerja yang aman,
sehat dan produktif.
2. Khusus
a. Tersedianya standar pelayanan kesehatan kerja dasar.
b. Mendorong terbentuknya jejaring kerja pelayanan kesehatan kerja
dasar yang sadar  mutu/berkualitas.
c. Memelihara dan meningkatkan kemitraan lintas program, lintas sektor,
tokoh masyarakat, Organisasi dan dunia usaha dalam pembinaan
pelayanan kesehatan kerja dasar.

V. KEGIATAN POKOK dan RINCIAN KEGIATAN

KEGIATAN
RINCIAN KEGIATAN
POKOK
Kegiatan Di Penilaian dan pengendalian resiko
Dalam Gedung Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, berkala dan kusus (sebelum mutasi,
setelah cuti sakit/ cuti panjang, kejadian luar biasa) dan purna bakti
Diagnosis dini dan pengobatan segera penyakit akibat kerja dan kecelakaan
kerja
Pelayanan UGD
Pelayanan kesehatan umum , kuratif dan rehabilitatif
Promosi kesehatan di tempat kerja
Tindakan preventif bagi manajemen dan kendali biaya dari resiko kesehatan
dan keselamatan kerja
Pencegahan kecelakan
Surveilans kesehatan kerja dn lingkungan kerja
Pencatatan, pelaporan dan dokumentasi
Kegiatan di luar Pengumpulan data dasar
gedung Pemetaan jenis usaha, jumlah pekerja dan perkiraan faktor resiko dan besarnya
masalah
Pertemuan koordinasi tingkat kecamatan dengan lintas sektor
Pertemuan dengan pengusaha dan serikat pekerja
Pelatihan pekerja dan pengusaha oleh puskesmas
Kunjungan lapangan Menentukan tindakan perbaikan
Pemberian motivasi pengusaha
Memfasilitasi pembentukan Pos UKK sektor formal dan informal

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


A. Cara melaksanakan kegiatan
Secara umum dalam melaksanakan kegiatan upaya kesehatan mata
adalah berdasarkan petunjuk Standar Pelayanan Puskesmas dan
mengikuti siklus PDCA (Plan/Rencanakan, Do/Kerjakan, Check/Cek,
Action/Tindak Lanjuti)
B. Sasaran
1. Sosialisasi pelayanan kesehatan kerja
2. Pelayanan kesehatan kerja paripurna
a. Identifikasi jenis usaha/kerja dan resikonya
b. Penyuluhan
c. Pemeriksaan kesehatan
3. Pemeriksaan tempat kerja
4. Terbentuknya Pos UKK minimal 1 (satu) buah
5. Terlaksananya pertemuan lintas program dan lintas sektoral
6. Terlaksananya Pelatihan P3K dan kader Pos UKK
C. Rincian Kegiatan, Sasaran Khusus, Cara Melaksanakan Kegiatan
Kegiatan Sasaran Rincian Cara Melaksanakan
No Sasaran
Pokok Umum Kegiatan Kegiatan
1 Kegiatan Kinerja Penilaian dan
Di Dalam pelayanan pengendalian
Gedung kesehatan resiko
kerja di Pemeriksaan Tersusunnya Sesuai SOP

puskesmas kesehatan panduan dan


sebelum SOP
bekerja, pemeriksaan
berkala dan kesehatan calon
kusus pekerja
(sebelum
mutasi,
setelah cuti
sakit/ cuti
panjang,
kejadian luar
biasa) dan
purna bakti
Diagnosis Tersusunnya 1.    Menyusun panduan klinis dx
dini dan panduan dan dan pengobatan PAK dan KK
pengobatan SOP 2.    Pelayanan di IGD, Rawat jalan
segera penanganan PAK dan Rawat inap
penyakit dan KK
akibat kerja Buku register RJ,
dan UGD
kecelakaan
kerja
Pelayanan Buku register Sesuai SOP
kesehatan Rawat jalan,
umum , UGD
kuratif dan SOP rawat jalan
rehabilitatif
Promosi Panduan Penyuluhan di tempat kerja
kesehatan di Penyuluhan tentang :
tempat kerja KK a. resiko pekerjaan dan
pencegahannya
b. hygiene perorangan
c.  jenis jenis APD, pemakaian,
dan pemilihan
d. Norma sehat dalam bekerja
( budaya K3)
e. Gizi kerja
f. Sanitasi Industri
Tindakan Terkumpulnya 1. Pencatatan Identifikasi dan
preventif bagi data identifikasi pengukuran potensi resiko
manajemen potensi resiko kesehatan di tempat kerja
dan kendali kesehatan di 2. Merekomendasikan perbaikan
biaya dari tempat kerja lingkungan kerja bila ada
resiko ketidaksesuaian
kesehatan 3. Memberikan pertimbangan
dan kebijakan tentang kesehatan
keselamatan kerja kepada pimpinan
kerja manajemen
Pencegahan 1.  Terkumpulny 1. Inventarisasi jenis
kecelakan a data pekerjaan agar dapat
identifikasi mengetahui risiko yang
potensi resiko mungkin timbul
kesehatan di 2. Pemantauan kondisi
tempat kerja tempat kerja
2.  Tersusunnya 3. Pelatihan P3K
panduan 4. Pelatihan kader Pos UKK
pelatihan P3K
3.  Tersusunnya
panduan
pelaihan
kader Pos
UKK
Pencatatan, Format laporan Rekapitulasi data dari Buku
pelaporan Bulanan register BP dan Pcare online
dan BPJS
dokumentasi
2 Kegiatan Terciptanya Pengumpulan Tersusunnya Identifikasi dan pengukuran
di luar kerjasama data dasar data jenis usaha, potensi resiko kesehatan di
gedung lintas pekerjaan, dan tempat kerja
program resikonya
,lintas Pemetaan Terusunnya data Identifikasi dan pengukuran
jenis usaha, dan pemetaan potensi resiko kesehatan di
jumlah tempat kerja
pekerja dan
perkiraan
faktor resiko
dan besarnya
masalah
Pertemuan Terjadwalnya Sosialisasi kegiatan kesehatan
koordinasi rencana kerja bagi tokoh masyarakat,
sektoral,
tingkat pertemuan dan lintas program dan lintas sektoral
tokoh
kecamatan terwujudnya dunia usaha
masyarakat
dengan lintas dukungan dari
dan
sektor lintas
pengusaha
program,lintas
dalam upaya
sektor dan tokoh
kesehatan
masyarakat
kerja Pertemuan terwujudnya Pertemuan tingkat kecamatan
dengan dukungan
pengusaha pengusaha dan
dan serikat serikat pekerja
pekerja
Pelatihan Tersusunnya Pelatihan di dalam gedung
pekerja dan panduan puskesmas maupun di luar
pengusaha pelatihan gedung ,bisa di perusahaan yang
oleh P3Kdan kader bersedia menjadi tempat
puskesmas Pos UKK pelatihan
Kunjungan Buku Laporan 1.    Mengumpulkan data
lapangan Kunjungan identifikasi potensi resiko
Menentukan kesehatan di tempat kerja.
tindakan 2.    Memantau kondisi tempat
perbaikan kerja
Pemberian Memberikan pertimbangan
motivasi kebijakan tentang kesehatan
pengusaha kerja kepada pimpinan
manajemen
Memfasilitasi Terbentuknya Sesuai SOP
pembentukan Pos UKK
Pos UKK
sektor formal
dan informal
VII. JADWAL KEGIATAN
Terlampir

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai
dengan jadwal kegiatan, dengan pelaporan hasil hasil yang dicapai pada
bulan tersebut.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN

Sistem ini diperlukan untuk “Feed back mechanism” (individual kasus


maupun hasil survailans) seperti pemantauan prevalensi, insidens penyakit
dan angka kecelakaan akibat kerja.
Sistem pencatatan dan pelaporan ini penting dalam perencanaan
manajemen kesehatan kerja menggunakan dan mengikuti sistem yang sudah
ada dan mengamati azas kewilayahan (wilayah kerja Puskesmas, wilayah
kerja Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dstnya )
Jenis pelaporan dan frekuensinya untuk sat ini pelaporan masih
menggunakan format laporan manual dan laporan di sampaikan ke dinas
kesehatan kota banjar satu bulan sekali.
INDIKATOR TARGET PERTAHUN

INSTITUSI
N
PELAYANAN INDIKATOR
O
KESEHATAN
KERJA DASAR
1  POS UKK Ukuran Keberhasilan keterjangkauan digunakan standar
1 Pos UKK untuk 10–50 Orang pekerja dan setiap Pos
UKK dikelola minimal 2 Orang kader.
Ukuran tingkat perkembangan:
Indikator Tingkat perkembangan pos UKK
Pratama Madya Purnama Mandiri
P3K Kit (org) 1kit>50 30-50 10-20 <10
obat <5 jenis 5-10 >10 jenis > 10 jenis
jenis
Penyuluhan <30% 30-60 % >60 % >60%
Ergonomi
Sarasehan <2x/th 2-3 x/th >4x/th >4x/th
Penggunaan <30% 30-60% >60 % >60%
APD
Dana Sehat 0 >50% >50% >50%
2  Puskesmas Insiden dan prevalensi PAK, PAHK, dan KK
Angka absensi sakit akibat penyakit Umum
Angka absensi sakit akibat PAK, PAHK,dan KK
X. PENUTUP

Pelayanan Kesehatan kerja dasar merupakan upaya penatalaksanaan


PAK, PAHK dan KK yang dilakukan Secara sistematik terencana dan
dilaksanakan pada setiap jenjang sesuai dengan kewenangannya selain itu
diperlukan kerjasama/jejaring lintas program atau lintas sektor dalam rangka
sistem penatalaksanaan pelayanan kesehatan kerja untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan kerja.

Anda mungkin juga menyukai