Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANGASI

EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN MP-ASI PADA BAYI 0-6 BULAN


DI KELURAHAN KARANGPANIMBAL KEC.PURWAHARJA
WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWAHARJA I

OUTLINE
Diajukan Untuk Pengajuan Judul Tugas Akhir
Pada Jurusan Ilmu Keperawatan

Oleh :
DEWI NURDIANI
NIM : 4007120006

STIKes BINA PUTERA BANJAR


JURUSAN ILMU KEPERAWATAN
TAHUN 2014
1. Judul Penelitian

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Asi Eksklusif terhadap Pemberian

MP-ASI Pada Bayi 0-6 Bulan Di Kelurahan Karangpanimbal Kec. Purwaharja

Wilayah Kerja Puskesmas Purwaharja I Kota Banjar

2. Latar Belakang Pemilihan Topik

Para ahli menemukan bahwa manfaat Air Susu Ibu (ASI) akan sangat

meningkat bila bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan kehidupannya.

Peningkatan ini sesuai dengan lamanya pemberian ASI eksklusif serta lamanya

pemberian ASI bersama-sama dengan makanan padat setelah bayi berumur 6

bulan. Melalui ASI eksklusif akan lahir generasi baru yang sehat secara mental

emosional dan sosial (Soetjiningsih,2010)

Seiring dengan perkembangan zaman, terjadi pula penngkatan ilmu

pengetahuan dan teknologi sedemikian pesat. Ironinya, pengetahuan lama yang

mendasar seperti pemberian ASI kadang terlupakan. Padahal kehilangan

pengetahuan dalam pemberian ASI merupakan kehilangan yang besar, karena

pemberian ASI adalah suatu pengetahuan yang berjuta-juta tahun mempunyai

peran penting dalam mempertahankan kehidupan manusia. Pengaruh kemajuan

teknologi dan perubahan sosial budaya juga mengakibatkan ibu-ibu di

perkotaan umumnya bekerja diluar rumah dan makin meningkat ibu-ibu

golongan ini menganggap lebih praktis membeli dan memberikan susu botol

daripada menyusui. Semakin meningkatnya jumlah angkatan kerja wanita di

berbagai sektor, sehingga semakin banyak ibu harus meninggalkan bayinya


berusia 4 bulan, setelah habis cuti bersalin. Hal ini menjadi kendala tersendiri

bagi kelangsungan pemberian ASI eksklusif dan adanya mitos-mitos yang

menyesatkan juga sering menghambat dalam pemberian ASI (Ebrahim, 1986)

Tingkat pengetahuan ibu yang kurang tentang pemberian PASI

mengakibatkan kita sering melihat bayi diberi susu botol dari pada disusui

ibunya, bahkan kita juga sering melihat bayi yang baru berusia 1 bulan sudah

di beri pisang atau nasi lembut sebagai tambahan ASI. Pemberian susu

formula, makanan padat/tambahan yang terlalu dini dapat menggangu

pemberian ASI eksklusif serta meningkatkan angka kesakitan bayi. Selain itu

tidak ditemukan bukti yang menyokong bahwa pemberian susu formula,

makanan padat/tambahan pada usia 4 atau 5 bulan lebih menguntungkan.

Bahkan sebaliknya, hal ini akan mempunyai dampak yang negatif terhadap

kesehatan bayi dan tidak ada dampak positif untuk perkembangan

pertumbuhannya (Manuaba, 1998)

Pemberian ASI saja (ASI Eksklusif) dianjurkan sampai bayi berumur 6

bulan. Kenyataannya di Indonesia hampir semua bayi mendapatkan ASI,

namun hanya sekitar 38% ibu memberikan ASI eksklusif (Laporan Riskesdas

2013). Cakupan pemberian ASI eksklusif di propinsi Jawa Barat adalah

42,35% (Laporan Dinkes Provinsi jabar, 2008). Cakupan pemberian ASI

eksklusif di Kota Banjar adalah 58,60% dari 4.140 bayi, di kecamatan

Purwaharja adalah 42,58% dari 465 bayi dan cakupan ASI eksklusif paling

rendah terdapat di Kelurahan Karangpanimbal yaitu sebesar 30% dari 100 bayi

(Laporan tahunan Bidang Binkesmas tahun 2013)


Melihat hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengetahui hubungan

pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan pemberian pemberian makanan

atau minuman pendamping ASI pada ibu menyusui di Kelurahan

Karangpanimbal Kec. Purwaharja Wilayah kerja Puskesmas Purwahaja I kota

Banjar.

3. Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana hubungan tingkat

pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan pemberian MP-ASI pada bayi

0-6 bulan di Kelurahan KarangPanimbal Kec.Purwaharja Wilayah kerja

Puskesmas Pusrwaharja I Kota Banjar”

4. Tujuan Penelitian

4.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif terhadap

pemberian MP-ASI pada bayi 0-6 bulan di Kelurahan Karangpanimbal Kec.

Purwaharja Wilayah Kerja Puskesmas Purwaharja I Kota Banjar.

4.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di

Kelurahan Karangpanimbal Kec. Purwaharja Wilayah Kerja Puskesmas

Purwaharja I Kota Banjar.


b. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI

bayi 0-6 bulan di Kelurahan Karangpanimbal Kec. Purwaharja Wilayah

Kerja Puskesmas Purwaharja I Kota Banjar.

c. Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang ASI

eksklusif dengan pemberian MP-ASI bayi usia 0-6 bulan di Kelurahan

Karangpanimbal Kec. Purwaharja wilayah kerja Puskesmas Purwaharja

I Kota Banjar.

5. Keaslian Penelitian

Penelitian yang ada hubungannya dengan tingkat pengetahuan ibu

tentang ASI eksklusif mungkin telah ada tetapi yang berhubungan dengan

pemberian MP-ASI mungkin beluma ada yang melekukannya. Penelitian yang

memiliki kemiripan dengan penelitian ini dilakukan oleh Erike Wijaya S.Ked,

tahun 2008 yang mengambil judul “Hubungan Persepsi Ibu yang mempunyai

Bayi Usia 6-12 Bulan Tentang ASI dengan Rendahnya Pemberian ASI

Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwaharja Kecamatan Purwaharja

Kotamadya Banjar Tahun 2008”. Persamaanya terletak pada salah satu

variabelnya yaitu tentang ASI Eksklusif, sedangkan perbedaanya adalah

terletak pada penempatan variabel ASI Eksklusifnya. Dalam peneletian ini ASI

eksklusif dijadikan variabel Independent sedangkan dalam penelitian tersebut

dijadikan variabel dependentnya, selain itu subjek penelitiannya berbeda dalam

penelitian ini subjeknya ibu yang memiliki bayi 0-6 bulan sedangkan dalam

penelitian Erike subjeknya ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan.
6. Manfaat Penelitian

6.1 Bagi Institusi Stikes Bina Putera Banjar

Sebagai bahan pustaka bagi peneliti selanjutnya.

6.2 Bagi Puskesmas Purwaharja I

Sebagai masukan bagi Puskesmas Purwaharja I dalam memberikan

pendidikan kesehatan atau penyuluhan terhadap masyarakat mengenai ASI

eksklusif sehingga upaya peningkatan jumlah ibu yang memberikan ASI

eksklusif dapat meningkat dari tahun ke tahun dan semakin banyak pula

ibu bayi memahami pentingnya ASI eksklusif pada bayi selama 6 bulan.

6.3 Manfaat bagi peneliti

Sebagai wawasan dan pengetahuan mengenai hubungan pengetahuan ASI

eksklusif dengan pemberian MP-ASI, sehingga mahasiswa keperawatan

dapat memahami fenomena yang berkembang di masyarakat mengenai

faktor yang menyebabkan rendahnya pemberian ASI eksklusif pada bayi

0-6 bulan, serta menjadi bahan masukan bagi peneliti lain yang mengambil

tema yang sama.

7. Desain Penelitian

Desain penelitian di gunakan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu

dengan menghubungkan variabel tingkat pengetahuan ibu (independen) dengan

variabel perilaku pemberian MP-ASI (dependen). Pengumpulan data dilakukan

dengan pendekatan cross sectional yaitu dengan melakukan pengukuran atau

pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu).(Azis, 2003:28). Dengan


metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan belah lintang (cross

sectional) yaitu pengumpulan data sekaligus pada suatu saat. (Notoatmodjo,

2003)

Anda mungkin juga menyukai