Anda di halaman 1dari 24

KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

RUMAH SAKIT
Disampaikan pada :
Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga Kelas Online Wia Training
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Implementasi Budaya Keselamatan Rumah Sakit Di Masa
Pandemi COVID-19 1
Kementerian Kesehatan RI
Virtual, 14 September 2021
Curriculum Vitae
Riwayat Jabatan :
1. JF Pembimbing Kesehatan Kerja Ahli Madya /
Koordinator Subtansi Lingkungan Kerja
2. Kasubdit Lingkungan Kerja
3. Kasubag Kepegawaian Setditjen Kesehatan
Masyarakat
4. Kasie Standar Kesehatan lingkungan kerja
5. Kasubag TU Dit Kesehatan Kerja

Pelatihan :
1. NIOSH : OSH Officer
2. BATAN - JAERI : Radiation Protection

Riwayat Pendidikan :
S1 Kesehatan Masyarakat FKM UI
Tasripin, SKM, MKM S2 Kesehatan Masyarakat FKM UI
SISTEMATIKA

Permasalahan K3

Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan


Kerja di Rumah Sakit

Implementasi K3 RS

Kesimpulan dan Harapan


PERMASALAHAN
PERMASALAHAN (2)
Kasus infeksi akibat tertusuk jarum
suntik yang terkontaminasi virus
diperkirakan mengakibatkan
Hepatitis B (32%), Hepatitis C
(40%), dan HIV (5%) dari seluruh
infeksi baru. (WHO, 2000)

178 petugas medis yang terkena


HIV/AIDS.
(Kemenkes (1987-2016)

Permasalahan kesehatan pada tenaga


kesehatan di RS muskuloskaletal (36,7%),
Insomnia (43,7%) kelelahan (49,3%),
Stress (50%) data ini berasal dari hasil
Kajian implementasi pelayanan kesehatan
terintegrasi bagi pekerja di Rumah Sakit
(Dit. Kesjaor, 2019)

(Sumber : Kemenkes, Organisasi Profesi dan Lapor Covid-19 s/d 12 September


2021)
EVALUASI PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN
DI RS Tahun 2020
 Walaupun sudah sebagian besar dilaksanakan,
namun belum semua protokol kesehatan
dijalankan dengan baik dan benar.
 Standar Prosedur Operasional sudah ada tapi
belum dilaksanakan dengan baik.
 Ketersediaan anggaran dan APD khusus covid
di rumah sakit maupun Puskesmas masih
belum mencukupi
 Fasyankes belum bisa melaksanakan
komponen penilaian protokol secara penuh
karena karena kurangnya pelatihan,
monitoring, pembimbingan dan pengawasan.
 Belum optimalnya kepesertaan, pemahaman
dan pemanfaatan JKK (Jaminan Kecelakaan
Kerja)
NAKES DAN RUMAH SAKIT MERUPAKAN GARDA TERDEPAN
DAN BENTENG PERTAHANAN TERAKHIR
SELAMA PANDEMI COVID19
 Dokter
 Perawat
 Tenaga kesehatan lain (laboran, nutrisionis,
Pembimbing Kesehatan Kerja, dll)
 Tenaga non kesehatan yang bekerja di Fasyankes
• Angkutan Gawat Darurat/Ambulans
• Pemulasaraan Jenasah

TERMASUK RS
DARURAT/RS LAPANGAN
KESEHATAN KERJA adalah HAK PEKERJA

Amandemen UUD 1945


Pasal 28 h
Setiap org berhak hidup sejahtera, UU No. 36 tahun 2009
lahir batin, bertempat tinggal dan Tentang Kesehatan Kerja
mendapat lingkungan hidup yang Bab XII Kesehatan Kerja
baik dan sehat, berhak Pasal 164 – 166:
memperoleh pelayanan kesehatan secara tegas menyatakan ruang
lingkup, tugas dan tanggung
Pasal 34 jawab Pemerintah, Pengusaha
Negara bertanggung jawab atas
dan Pekerja
penyediaan fasilitas yankes dan
yang umum yang layak
KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI RS
PERAN STRATEGIS TENAGA KESEHATAN UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Pasal 164 -165
Dalam Pelayanan Kesehatan Tempat Kerja harus melakukan Upaya
Kesehatan Kerja yang ditujukan untuk
TENAGA KESEHATAN RUMAH SAKIT
melindungi pekerja agar hidup sehat dan
Sebagai Pekerja Sebagai Tempat Kerja
terbebas dari gangguan kesehatan serta
pengaruh buruk yang diakibatkan oleh
pekerjaan

PP No. 88 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja


Dalam rangka memberikan perlindungan bagi pekerja agar
* Occupational Risk sehat, selamat dan prouktif

* Non Occupational Risk


PMK No. 66 Tahun 2016 tentang K3RS
 KMK 327/2020 ttg Penetapan COVID-19 Akibat Kerja
sebagai penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Pekerjaan
NAKES SEHAT – Tertentu.
PRODUKTIF – MUTU  KMK 328/2020 ttg Panduan Pencegahan dan
Pengendalian Covid 19 di Perkantoran dan Industri
PELAYANAN KESEHATAN  KMK 382 /2020 ttg Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat
di Tempat dan Fasilitas Umum
HARAPAN “PEKERJA” dalam BEKERJA

MASUK KELUAR

K3, PPI, KESLING, KESELAMATAN PASIEN, dll


RUMAH SAKIT SEBAGAI TEMPAT KERJA

Tempat yang Risiko tempat


Tempat Kerja adalah Rata-rata pekerja mempunyai kerja sebagai
tempat penularan
tempat dimana orang di bekerja selama faktor resiko wabah termasuk
berkumpul + 8 jam sehari dan potensi pandemi COVID-
bahaya 19

Tempat Kerja Sehat Upaya yang ditujukan untuk melindungi


dan Aman setiap orang yang berada di tempat kerja
agar hidup sehat dan terbebas dari PENERAPAN
Pekerja Sehat, gangguan kesehatan serta pengaruh buruk K3RS
Bugar, Produktif yang diakibatkan dari pekerjaan.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah INVESTASI RUMAH SAKIT


dalam rangka KEBERLANGSUNGAN USAHA
1. 4 (Empat) PADAT  Modal, karya,
teknologi, resiko kesehatan Biologi Kimia psikososial Ergonomi Fisik
2. Kegiatan yang terus menerus 24 jam •Stress kerja •Angkut •Getaran
dan 7 hari seminggu  rawat inap •Jamur •Radioaktif •Intimidasi angkat •Suhu
3. Banyak melibatkan pekerja •Virus •Iritan •Beban Kerja •Posisi Kerja •cahaya
•Bakteri • Reagen Lab Berlebih •dll •dll
4. Berbagai profesi terdapat pada RS •dll • Bahan •Perubahan
petugas kesehatan, administrasi, Berhaya AKB
teknik, kebersihan, rumah tangga, dll dan
Beracun
5. Adanya berbagai alat teknologi yang (B3)
memiliki dampak terhadap sekitarnya •dll
baik lingkungan dan manusia
6. Tempat berkumpulnya risiko penyakit
menular dan adanya emerging disease
sehingga perlu menambah
kewaspadaan
7. Terdapat penggunaan B3 PENGENDALIAN
RISIKO
12
K3 RS DALAM MENINGKATKAN MUTU LAYANAN RS

• PP No. 47 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan


bidang Perumahsakitan
• Permenkes Nomor 1438/2010: Standar Pelayanan STANDAR PELAYANAN
Kedokteran

• UU Nomor 44/2009: RS dalam Peningkatan Mutu


Pelayanan RS wajib akreditasi 3 thn sekali.
• Permenkes No.12 tahun 2020 tentang Akreditasi
KUALITAS PELAYANAN
Rumah Sakit

• PMK 66 /2016 : Keselamatan dan Kesehatan Kerja RS


KESELAMATAN &
KESEHATAN KERJA RS
K3RS *

LATAR BELAKANG
 Tuntutan peningkatan mutu
 karakteristik khusus: labor intensive, TUJUAN
padat modal, padat teknologi, padat Terselenggaranya keselamatan dan
pakar, Kesehatan Kerja di Rumah Sakit
 Risiko Penyakit dan Kecelakaan secara optimal, efektif, efisien dan
Akibat Kerja di RS berkesinambungan

RUANG LINGKUP
TARGET 1. SMK3
 Pegawai/ SDM RS  penetapan kebijakan K3RS;
 Pasien  perencanaan K3RS;
 Pendamping pasien  pelaksanaan rencana K3RS;
 Pengunjung  pemantauan dan evaluasi kinerja K3RS; dan
 peninjauan dan peningkatan kinerja K3
2. Menerapkan Standar K3RS
*Permenkes 66, 2016
REGULASI
K3 RS DALAM KEBIJAKAN MUTU LAYANAN RS

Permenkes No.12 tahun 2020 tentang a. Kepemimpinan & Perencanaan


Akreditasi Rumah Sakit b. Keselamatan & Keamanan
c. Bahan Berbahaya
d. Kesiapan Penanggulangan Bencana
Lembaga Independen Penyelenggara e. Proteksi Kebakaran (Fire Safety)
Akreditasi (pasal 4) f. Peralatan Medis (Inventarisasi, KSO, Uji
Fungsi, Peme;iharaan Preventif, Kalibrasi)
g. Sistem Utilitas (Sistem Penunjang 
Standar Nasional Akreditasi RS Jaringan Listrik, Air, Ventilasi & Aliran
(SNARS) Udara, Gas Medik, Perpipaan, Uap Panas,
Limbah, Sistem Komunikasi, Sistem data)
h. Monitoring Program Manajemen Fasilitas
dan Keselamatan
Manajemen Fasilitas dan i. Pendidikan Staf
PMK 66/2016
Keselamatan (MFK) ttg K 3 R S
PENTINGNYA K3 RUMAH SAKIT
Tempat berkumpulnya
Terdapat risiko penyakit menular
penggunaan B3 dan adanya emerging
disease sehingga perlu
menambah kewaspadaan

Berkumpulnya RUMAH
Berbagai profesi SAKIT Program
merupakan Agar Tercipta
Keselamatan
SALAH SATU Kondisi Rumah

4 (Empat) PADAT 
RS TEMPAT
KERJA yang
BERISIKO
Dan
Kesehatan
Kerja
Sakit Yang Sehat,
Aman, Selamat Dan
Nyaman
Modal, karya, TINGGI di Rumah Sakit
tehnologi, resiko
kesehatan

Kegiatan yang terus


menerus 24 jam dan 7
hari seminggu
KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJA
RUMAH SAKIT
Permenkes No.66 tahun 2016

SMK3 STANDAR
RS K3RS

PENYELENGGARAAN
K3RS
Permenkes No. 66 Tahun 2016
Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit
(K3RS)
Pasien SDM RS

Peninjauan Penetapan
dan Kebijakan
Peningkatan
Segala Kinerja
kegiatan Wajib
menjamin Membentuk, Sistem
keselamatan mengembangkan, Manajemen
Pemantauan K3RS
dan menerapkan
SKMk3
dan Evaluasi Perencanaan
kesehatan Kinerja

Pelaksanaan
Rencana

Pendamping Pasien & Sarana dan lingkungan


Pengunjung RS
IMPLEMENTASI K3 RS

Manajemen Pencegahan dan


risiko K3 RS pengendalian kebakaran

Keselamatan &
Pengelolaan prasarana
Keamanan K3RS
RS dari aspek K3
SMK3 RS
Pelayanan Pengelolaan peralatan
Kesehatan Kerja medis dari aspek K3

Kesiapsiagaan kondisi
Pengelolaan
darurat & bencana
Bahan B3
Tugas dan Kewenangan
Menteri, Kepala Dinas kesehatan
Propinsi dan Kepala Dinas Manajemen RS Pelaksana K3 RS
Kesehatan Kabupaten/Kota

a. Pembinaan & Pengawasan Membentuk Menerapkan standar K3RS


penyelenggaraan K3RS Organisasi  Unit Kerja a. Manajemen Risiko
b. Advokasi, Sosialisasi & Fungsional  b. Keselamatan & keamanan di RS
Bimbingan Teknis tanggungjawab dalam c. Pelayanan Kesehatan Kerja
c. Pelatihan & Peningkatan penyelanggaraan K3RS  d. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
kapasitas SDM K3RS Komite / Integrasi dengan Beracun (B3) dari aspek
d. Monitoring & Evaluasi Komite lainnya / Instalasi Keselamatan & kesehatan Kerja
e. Sanksi administratif K3RS e. Pencegahan dan pengendalian
(Teguran lisan & Teguran Kebakaran
tertulis)  Tidak f. Pengelolaan Prasarana RS dari
Menyelenggarakan K3RS Aspek Keselamatan & Kesehatan
RS dalam kegiatannya harus menyediakan fasilitas Kerja
yang aman, berfungsi,dan suportif bagi pasien, g. Pengelolaan peralatan medis dari
keluarga, staf, dan pengunjung. aspek Keselamatan & Kesehatan
Manajemen harus berupaya keras : Kerja
1. mengurangi dan mengendalikan bahaya dan h. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi
risiko; darurat bencana
2. mencegah kecelakaan dan cidera; dan
3. memelihara kondisi aman.
UPAYA KESEHATAN KERJA (Permenkes 66/2016 tentang K3RS)

PROMOTIF CEGAH PENYAKIT


Pelayanan Kesehatan pada Pekerja
CEGAH PENINGKATAN KEPARAHAN
CEGAH KECACATAN

PREVENTIF
PENURUNAN BIAYA KESEHATAN
PENURUNAN BIAYA REHAB
KURATIF PENURUNAN BIAYA SANTUAN

“Hari Kerja Hilang Karena Sakit (Absen)”


REHABILITATIF “Kecacatan – Kematian”
PRODUKTIVITAS KERJA
• Kualitas hidup pekerja menurun
• Daya saing Global <<
KESEHATAN KERJA DI RS DALAM
UPAYA PERLINDUNGAN KESEHATAN NAKES

PROMOTIF PREVENTIF KURATIF REHABILITATIF

1. Peningkatan 1. Identifikasi potensi bahaya kesehatan 1. Pengobatan pada


pada pekerja dan pengendalian pekerja yang sakit 1. Rehabilitasi
Kapasitas SDM RS
2. Penerapan kelaikan kerja 2. Layanan dukungan medik
tentang bekerja
3. Pemberian imunisasi pada pekerja Kesehatan jiwa dan 2. Program
yang aman dan berisiko
perilaku hidup 4. Pemeriksaan kesehatan/pemantauan
psikososial kembali
sehat (melelui kesehatan kepada pekerja 3. Kepesertaan bekerja
sosialisasi, 5. Pengaturan jam kerja dan beban kerja Jaminan Kesehatan
pelatihan, SOP, 6. Perlindungan pekerja terhadap dan Jaminan
kekerasan/bullying/stigmanisasi Kecelakaan Kerja
dll)
7. Surveilans lingkungan kerja dan medik
2. Pemenuhan gizi 8. Jika diperlukan perlindungan spesifik
kerja dengan penyediaan sarana
3. Kebugaran transportasi yang aman
jasmani 9. Deteksi dini ganguan kesehatan pada
22
pekerja termasuk Penyakit Akibat
Kerja (PAK) dan kesehatan jiwa.
01
Pandemi Covid-19 telah menguji ketahanan sistem
KESIMPULAN kesehatan termasuk RS
PENUTUP
02 Tenaga Kesehatan memiliki risiko tinggi terpapar
pajanan yang ada di RS sehingga dalam melakukan
pekerjaan harus sesuai prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja.

03
Rumah Sakit harus mengupayakan perlindungan
kesehatan bagi pekerjanya.

04
K3 khususnya terkait kesehatan kerja sangat
penting dilaksanakan oleh RS dan Tenaga Kesehatan
dalam rangka mendukung keberlangsungan usaha
HARAPAN

1. K3 menjadi budaya di Rumah Sakit


2. K3 tidak hanya berfokus pada pasien tapi
juga pada SDM fasyankes, pengunjung
dan lingkungan
3. Peran manajemen untuk mendorong
pelaksanaan budaya K3 melalui reward
dan punishment

Anda mungkin juga menyukai