Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.Rumah sakit mempunyai fungsi
penyelenggaraan pelayanan kesehatan, pendidikan dan pelatihan sumberdaya
manusia, serta penyelenggaraan penelitian, pengembangan dan penapisan teknologi
bidang kesehatan.
Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya merupakan perangkat kerja dan unsur
pendukung penyelenggaraan Pemerintah Kota Denpasar.Sejak berdirinya tahun
1921, RSUD Wangaya mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara
berdaya guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan (curatif) dan pemulihan
(rehabilitative) yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya
peningkatan (promotif) dan pencegahan (preventif).
Sebagai suatu organisasi fungsional yang berada dibawah Direktorat
Pelayanan
Medik dan Keperawatan, Instalasi Rawat Jalan RSUD Wangaya mempunyai fungsi
sebagai tempat konsultasi,penyelidikan,pemeriksaan dan pengobatan pasien yang
membutuhkan waktu singkat untuk penyembuhannya atau tidak memerlukan
pelayanan perawatan. Poliklinik juga sebagai tempat untuk penemuan diagnosa dini
yaitu tempat pemeriksaan pasien pertama dalam rangka pemeriksaan lebih lanjut
didalam tahap pengobatan penyakit.
Berdasarkan kondisi tersebut diperlukan pedoman pelayanan rawat jalan
sebagai petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diimplementasikan,
berkontribusi meningkatkan kinerja pengelolaan klinik dan meningkatkan mutu
pelayanan.

1
B. TUJUAN PEDOMAN
1. Sebagai Pedoman dan alat ukur kinerja dalam Memberikan Pelayanan dari
beberapa fungsi Pelayanan sesuai dengan katagori pasien yang dirawat jalan
2. Pengguna jasa Rumah Sakit baikpasien, keluarganya serta pengunjung RS men
dapatkan pelayanan kesehatan yang aman, nyaman serta menyenangkan.
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN RAWAT JALAN
1. Kebutuhansarana pelayanan klas B terdiri dari empat poliklinik spesialis dasar
yaitu
a. Klinik penyakit dalam
b. Klinik Anak
c. Klinik Bedah
d. Klinik Kebidanan dan penyakit kandungan
2. Di RSUD Wangaya Kota Denpasar Pelayanan rawat jalan yang tersedia terdiri
dari 5 poliklinik,10 Klinik dan 3 unit tindakan
a. Poliklinik Penyakit Dalam(Interna, HD, Endoscopy,Endokrin Dewasa,
Merpati, Geriatri)
b. Poliklinik Bedah Umum,Bedah Orthopedi, Bedah Digestif, Bedah Urologi
c. Poliklinik Anak, Poliklinik Endokrin Anak Remaja, Dan Tumbuh
Kembang
d. Poliklinik Kebidanan Dan Kandungan, Laktasi
e. Poliklinik Paru, Bronchos Dan TB Dots
f. Klinik Kulit Kelamin
g. Klinik Neurologi (Saraf)
h. Klinik Pisikiatri
i. Klinik Psikolog
j. Klinik Gigi Dan Mulut
k. Klinik Eksekutif Dengan Perjanjian
l. Klinik Telinga Hidung Dan Tenggorokan (THT)
m. Klinik Mata
n. Klinik Anastesi
o. Klinik Jantung

2
D. BATASAN OPRASIONAL
Pelayanan Rawat Jalan adalah pelayanan kesehatan yang diberikan di ruangan
poliklinik kepada seseorang atau kelompok orang oleh tenaga kesehatan
profesional, meliputi tenaga medis dari berbagai jenis spesialis dan tenaga
keperawatan untuk mencegah terjadinya kecacatan dan meminimalkan angka
kesakitan akibat dari suatu penyakit. Pelayanan rawat jalan terdiri dari
1. Pelayanan Poliklinik Penyakit Dalam (Interna) dan pemeriksaan
endoscopy. Melayani kasus rawat jalan dengan penyakit dalam, ginjal,
jantung baik penyakit menular maupun kasus yg tidak
menular/degeneratif , Merpati menerima kasus penyakit dengan HIV dan
AIDS, dan menerima konsulan dari rawat inap dan dari poliklinik lain yg
membutuhkan pelayanan VCT, kasus penyakit dalam merupakan kasus
terbanyak dibanding dengan kasus-kasus yang lain
2. Poliklinik Bedah umum dan orthopedik melayani Pasien trauma dan kasus
-kasus bedah baik yang akan dioprasi maupun sudah di operasi yang
membutuhkan perawatan poliklinik seperti :
- Bedah Umum
- Bedah Orthopedi ( Bedah Tulang )
- Bedah digestif
- Bedah urologi
3. Pelayanan Poliklinik Anak menerima kasus-kasus penyakit anak sampai
umur 18 th yang membutuhkan pelayanan rawat jalan yang meliputi :
- Pelayanan klinik tumbuh kembang anak,
- Klinik endokrin dan anak remaja.(menerima kasus anak dibawah 18
tahun dengan gangguan endokrin
4. Pelayanan Poliklinik Kebidanan dan kandungan yaitu pelayanan pasien
obgyn merupakan rujukan dari RS tipe c. melayani pasien sebelum dan
sesudah operasi SC,sebelum dan sesudah operasi dengan kasus-kasus
gynekologi yang membutuhkan pelayanan rawat jalan, melayani KB,
Menerima persalinan normal untuk dilanjutkan kerawat inap.

3
5. Pelayanan Klinik Kulit Kelamin menerima kasus penyakit kulit dan
kelamin, dan bila memerlukan perawatan lanjutan akan dikirim ke rawat
inap.
6. Pelayanan Poliklinik Paru pelayanan Pasien Penyakit Paru secara umum
semua dilayanani di Instalasi rawat jalan dan rawat inap dan Instalasi
bekerja sama dengan, Bronchos,TB DOT’s dan TB HIV
7. Pelayanan klinik Neurologi (Saraf) melayani pasien dengan kasus
neurologi, yang bisa dilayani di rawat jalan
8. Pelayanan klinik Pisikiatri pelayanan Psikiatri Instalasi rawat jalan
menerima pasien dengan kasus psikiatri,kecuali yang gaduh gelisah, di
rujuk ke RS lain karena tidak mempunyai ruangan khusus. Melayani test
kesehatan Narkoba, MMPI, Psikologi .
9. Pelayanan klinik Gigi dan Mulut menerima kasus yang ada di klinik gigi
dan mulut kecuali bedah mulut
10. Pelayanan klinik Eksekutif dengan perjanjian melayani Semua kasus
penyakit yang bisa ditangani oleh dokter spesialis yang ada di RSUD
Wangaya dengan mengadakan perjanjian terlebih dahulu.
11. Pelayanan klinik Telinga Hidung danTenggorokan(THT) menerima kasus-
kasus yang mengalami gangguan pada hidung, telinga dan tenggorokan
yang bisa ditangani di rawat jalan . bila memerlukan tindakan lebih lanjut
dan tidak bias di kerjakan di klinik THT maka pasien di rujuk ke RS yang
lebih tinggi ( tipe A )
13. Pelayanan klinik Mata melayanan pasien dengan penyakit mata adalah
semua kasus penyakit mata baik sebelum operasi atau sesudah operasi
bisa dilayani di Poliklinik Mata.
14. Pelayanan klinik Anastesi melayananan pasien konsul anasthesi untuk
kasus pembedahan( sebelum operasi) dan klinik nyeri.
15. Pelayanan klinik jantung melayani gangguan pada jantung, disertai dengan
pemeriksaan Ekokardiografi dan Tes Treadmill jantung.

4
E. LANDASAN HUKUM
Keputusan Direktur RSUD Wangaya No. 188.45/5/RSUDW/2022 Tentang
Pembentukan Struktur Organisasi, Uraian Tugas Dan Persyaratan Jabatan
Instalasi Rawat Jalan Pada Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Kota
Denpasar

5
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Standar Pengalamam
Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi Jumlah
Kebutuhan
Ka. Instalasi Rawat Dokter Umum /dr o Manajemen Masa kerja 1 orang
Jalan spesialis Rumah Sakit minimal 5 th
o Pelatihan Leader
Ship
o Manajemen rawat
jalan
o Pelatihan patient
safety, kesehatan
kerja
Kepala Unit Pelaksana Minimal D III o Menejemen  Pengalama 1 orang
Perawatan(KUPP) Keperawatan Keperwatan n kerja
minimal
5th
 Pernah
bertugas
sebagai
kepala
ruangan
atau wakil
kepala
ruangan
Administrasi/Inventaris Minimal SLTA o Menajemen Staf Rumah 5 orang
administrasi RS Sakit Umum
o Mampu Daerah
mengoperasikan Wangaya
program
word,excel dan

6
powerpoint
Katim Minimal S1 o Manajemen  Pengalama 18 orang
Keperawatan/ Rawat jalan n kerja
DIV kebidanan/ minimal
kep Gigi. 5th
 Pernah
bertugas
sebagai
wakil
kepala
ruangan,per
awat primer
atau K tim
jaga

Pelatihan masing masing Poliklinik :


a. Poliklinik Bedah : Pelatihan Medical Bedah,
ESWL,PCWL
b. Poliklinik Interna : Pelatihan Hemodialisa dan
Endoscopy,perawatan medical
bedah. Pelatihan HIV/Aids,
Pelatihan Konselor, Pelatihan
CST

c. Poliklinik Anak : Pelatihan Pediatrik, Pelatihan


PONEK, Konseling Menyusui

d. Poliklinik Kebidanan : Pelatihan Pediatrik, Pelatihan


PONEK

e. Poliklinik Paru : Pelatihan TB DOT, Pelatihan


Konselor TB, Pelatihan
kolaborasi TB HIV

f. Klinik Psikiatri : Pelatihan Psikiatri

7
g. Klinik Neuro : Pelatihan Penyakit Saraf,
Penatalaksaan Penyakit

h. klinik Eksekutif : Pelatihan Medikal Bedah,


Pelatihan Perawatan Kulit

i. klinik Kulit Kelamin Pelatihan Perawatan Kulit

j. klinik Mata : Penatalaksanaan Penyakit Mata

k. klinik Jantung : Pelatihan Asistern Ekokardiografi


dan Tes Treadmill jantung .

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

NO POLIKLINIK KETERSEDIAAN TENAGA

S2 S1 DIV DIII SMA TOTAL


1 Klinik kulit dan kelamin 2 3
2 Poliklinik Bedah 5 5
3 Poliklinik Paru 3 3
4 Klinik mata 2 2
5 Klinik anak 2 2
6 Klinik Endokrin anak 1 1
7 Poliklinik Kandungan 1 2 3
8 Poliklinik Gigi dan mulut 5 5
9 Klinik jiwa 2 2
10 Poliklinik Penyakit dalam 1 2 3
11 Klinik THT 2 2
8
12 Klinik Saraf 2 2
13 Klinik Geriartri 1 1
14 Klinik VCT/Merpati 1 2 3
15 Klinik Eksekutif dengan
2 2
perjanjian
16 POLIKLNIK HD+ ruang HD 4 9 13
17 Endoscopy 1 1
18 Instalasi IRJ 2 2
19 Klinik Urologi 1 1
20 Klinik anestesi 1 1
21 Klinik laktasi 1
22 Administrasi IRJ 1 3 1 1 6
TOTAL 1 17 2 44 1 65

C. PENGATURAN JAGA
Kepala Instalasi Rawat Jalan dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh KUPP
Rawat Jalan .
Sekretaris bertugas Untuk kelengkapan administrasi semua yang ada di rawat
Jalan,bertugas 1 (satu) shift setiap harinya, hari Senin sampai hari jumat, jam
kerja 07.30 sampai 15.00 Wita.
Untuk hari sabtu dan minggu libur.

9
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah ruang

10
B. Standar Fasilitas

BESARAN
KEBUTUHAN
NO NAMA RUANGAN FUNGSI RUANG/
FASILITAS
LUAS
1. Ruang Administrasi Ruang ini digunakan Luas 1. Meja
 Area Informasi untuk ruangan penftaran
 Area Pendaftaran Pasien menyelenggarakan 3-5m2 pasien
 Area Pembayaran – Kasir kegiatan administrasi /petugas 2. Kursi
meliputi : (luas 3. Lemari
1. Pendataan ruangan penyimpanan
pasien rawat disesuaikan Rekam Medis
jalan dengan pasien
2. pembayaran jumlah 4. Komputer
biaya pelayanan petugas 5. Telepon
medik yang ada )
2. Ruang Pengendali BPJS Tempat kegiatan tim Luas 1. Meja
pengendali administrasi Ruangan 2. Kursi,
BPJS Rumah Sakit 3-5m2 3. Lemari
/petugas penyimpanan
(luas berkas dan
ruangan arsip BPJS
disesuaikan 4. Telepon
dengan 5. Komputer
jumlah
petugas)
3. Ruang Rekam Medis Tempat penyimpanan Luas 1. Meja
Rekam Medis yaitu Ruangan 2. Kursi
informasi tentang : + 12-16m2 3. Lemari arsip
identitas pasien, /1000 4. Komputer
diagnosis, perjalanan kunjungan
penyakit, proses pasien /hari

11
pengobatan dan (untuk 5
tindakan medis serta tahun)
dokumentasi hasil
pelayanan biasanya
langsung berhubungan
dengan loket
pendaftaran pasien
4. Ruang Tunggu Poliklinik/Klinik Ruangan dimana Luas 1. Kursi tunggu
keluarga / pengantar Ruangan 2. Televisi,
pasien menunggu ukuran 1- 3. AC
panggilan di depan 1,5m2 /orang
poliklinik (luas area
disesuaikan
dengan
jumlah
kunjungan
pasien /hari
5. Ruang Periksa dan Ruang Ruang tempat dokter Luas 1 Kursi
Konsultasi spesialis melakukan Ruangan 2 Meja konsultasi,
pemeriksaan kepada ukuran 3 Lemari alat
pasien dan konsultasi 12-24m2 4 Lemari obat
dengan pasien /poliklinik 6 Tempat tidur
(khusus tindakan
klinik mata, 7 Tangga rool
salah satu stool, Dan
sisi ruang kelengkapan lain
harus disesuaikan
mempunyai dengan kebutuhan
panjang > 4 setiap pokliniknya
meter

12
6. Ruang Tindakan Bedah Umum Ruang tempat Luas 1.Lemari alat
melakukan tindakan Ruangan 2.Tempat tidur
bedah kecil - ringan ukuran periksa,
12-24m2 3.Tangga rool
/poli stool, Dan
kelengkapan lain
disesuaikan
dengan kebutuhan
tindakan bedah
7. Ruang Tindakan Bedah Tulang Ruang tempat Luas 1.Lemari alat
melakukan tindakan Ruangan periksa
pembedahan ringan ukuran 2. Tempat tidur
2
pada tulang 12-25m periksa, Tangga
/poli roolstool, Dan
kelengkapan lain
disesuaikan
dengan kebutuhan
tindakan
pembedahan
tulang
8. Ruang Tindakan Kebidanan dan Ruang tempat Luas 1Meja gynekologi,
Penyakit Kandungan melakukan tindakan / Ruangan USG, Tensimeter,
diagnostik kebidanan ukuran Stetoskop,
dan penyakit 24m2/poli Timbangan ibu,
kandungan Lampu periksa,
Doppler, Set
pemeriksaan
gynekologi,
Papsmear kit, IUD
kit, Injeksi KB,
Inplant kit,
Kolposkopi,

13
Poforceps biopsy
Stetoskop laenec

9. Klinik Mata Ruang tempat Pada ruang Slitlamp, Lensa &


 Satu ruang tindakan poli mata konsultasi, periksa kacamata coba tes,
 Tiga ruang konsultasi-periksa penyelidikan, mata, salah Kartu Snellen,
pemeriksaan dan satu sisi Kartu Jager, Flash
pengobatan pasien ruang harus Light, Penggaris,
penyakit mata mempunyai Streak
panjang > 4 Retinoskopi,
meter Lenssmeter, Lup
Tonometer
Schiotz,
Ophtalmoskop
indirect-Binocular,
Stelirisator Table
Model, Buku
Ishihara 14 plate,
Kampimeter,
Plascido tes,
Dilator Pungtum
dan jarum anel,
Tangen screen dan
bjerrum, Gunting
perban, korentang,
lid retractor,
hertel,
exopthalmometer,
Flourscein strips,
kursi periksa, kuri
dan meja dokter,
spatula kimura,

14
gelas objek dan
cover set,
mikroskop
binocular,
incubator.

10. Klinik Telinga Hidung Ruang tempat 12-25m2 ENT unit, ENT
danTenggorokan (THT) konsultasi, /poli diagnostik
penyelidikan, instrument set,
pemeriksaan dan head light, suction
pengobatan pasien pump,
penyakit THT laringoskop, audio
meter
11. Klinik Gigi dan Mulut Ruang tempat 24m2 /poli Dental unit, dental
Add : konsultasi, chair, instrument
Klinik gigi minimal memiliki 2 penyelidikan, bedah gigi dan
dental unit + laboratorium teknik pemeriksaan dan mulut, sterilisator,
gigi ( 24-30m2) pengobatan pasien diagnostik set,
penyakit gigi dan mulut scaler set, cotton
roll holder, glass
lonometer
lengkap,
composite resin
lengkap khusus
fissure sealent,
anestesi local set,
exodontia set, alat
sinar amalgam set,
preparation capitas
set, tambalan
sewarna gigi dan
set bedah mulut

15
dengan sinar laser,
dental row
standar, perlatan
laboratorium
teknik gigi dasar,
set aktivar, set
orthodonsi piranti
lepas, set
penyemenan, set
preparasi mahkota
dan jembatan, set
cetak GTS – GTP
dan mahkota –
jembatan, set
insersi GTS-GTP,
indirect inlay set
12. Klinik Kulit dan Penyakit Ruang tempat 12m2 Timbangan badan,
Kelamin konsultasi, tensimeter,
penyelidikan, stetoskop, loupe,
pemeriksaan dan tongue spatel,
pengobatan pasien senter, sterilisator
penyakit kulit dan basah, peralatan
kelamin diagnostik kulit
dan kelamin,
instrument set
tindakan dan
operasi kulit dan
kelamin
13. Klinik Neuro Ruang tempat 12m2 Opthalmoskop,
konsultasi, palu reflek, alat
penyelidikan, tes sensai,
pemeriksaan dan stetoskop,

16
pengobatan pasien tensimeter, set
penyakit saraf diagnostik saraf,
flash light,
garputala,
termometer, spatel
lidah dan licht
kaas
14. Klinik Psikiatri Ruang tempat 12m2 Set diagnostik dan
konsultasi, stimulator saraf
penyelidikan, dan jiwa, palu
pemeriksaan dan reflek, funduskopi,
pengobatan pasien defibrillator,
kejiwaan suction pump,
tensimeter,
timbangan, ECG,
meja periksa,
lampu periksa,
resusitasi set
15. Ruang Medical Check Up Ruang tempat Sesuai Opthalmoskop,
 Satu ruang pendaftaran pemeriksaan kondisi kebutuhan palu reflek, alat
 Dua ruang loker medis pasien rawat tes sensasi,
 Ruang tunggu jalan stetoskop,

 Tempat pantry tensimeter, set

 Lima ruang pemeriksaan dasar diagnostik saraf,

 Enam ruang konsultasi flash light, garpu


tala, termometer,
spatel lidah, licht
kaas
16. Klinik Laktasi Ruang khusus bagi ibu 6-12m2 Kursi, meja,
menyusui anaknya wastapel/sink,
water dispenser

17
17. Ruang Penyuluhan (KIE) Ruang tempat Sesuai Meja, kursi, papan
penyuluhan pasien dan kebutuhan pengumuman
pengunjung RS selama
menunggu diberikan
pelayanan medis
18 Poliklinik Penyakit Ruang tempat 12-14m2 Meja, kursi,
Dalam(Interna) konsultasi, tempat tidur,
penyelidikan, lemari arsip,lemari
pemeriksaan dan obat emergensi ,
pengobatan pasien telponAlat EKG,
penyakit interna tensi meter,
Termometer,
timbangan.
Korden privasi
dan alat kantor
lainnya.senter
Wastapel ,AC
19 Poliklinik Paru Ruang tempat Sesuai Meja, kursi, ,
konsultasi, kebutuhan tempat
penyelidikan, tidurperiksa/ lapu
pemeriksaan dan baca rontegen
pengobatan pasien tindakan, lemari
penyakit Paru obat dan arsip,
telepon, computer,
alat spirometri ,
korden Privasi,
kamar mandi
wastapel dan
peralatan kantor
lainnya.

18
20 VCT(Merpati) Ruang tempat Min 4 m Ruang
konsultasi, periksa,ruang
penyelidikan, penyuluhan/konsel
pemeriksaan dan ing Meja, kursi,
pengobatan pasien Register, meja
penyakit VCT periksa, lampu
periksa, lemari
obat dan arsip,
telepon, computer,
wastapel dan
peralatan kantor
lainnya.
21 Unit tindakan Hemodialisa Ruang tempat Sesuai Mesin cuci darah,
konsultasi, kebutuhan tempat tidur cairan
penyelidikan, dialisat, Lemari
pemeriksaan dan alat periksa dan
pengobatan pasien obat, Tempat tidur
penyakit Gagal ginjal periksa, Tangga
roolstool, Dan
kelengkapan lain
disesuaikan
dengan kebutuhan
tindakan cuci
darah
Urologi Ruang tempat 24,5 m2 Ruang
konsultasi, periksa,ruang
penyelidikan, penyuluhan/konsel
pemeriksaan dan ing Meja, kursi,
pengobatan pasien Register, tempat
penyakit Perkemihan tidur periksa,
lemari dan arsip,
telepon, dan

19
peralatan kantor
lainnya,wastapel,

Klinik Jantung Ruang tempat 21,06 m2 Ruang


konsultasi, periksa,ruang
penyelidikan, penyuluhan/konsel
pemeriksaan dan ing Ruang tritmil,
pengobatan pasien ECCO dan
penyakit Jantung EKG,Meja, kursi,
Register, tempat
tidur periksa,
lemari dan arsip,
telepon, computer
dan peralatan
kantor lainnya.
Klinik Anestesi Ruang tempat 3x4 m2 Ruang periksa,
konsultasi, ruang konsultasi
penyelidikan, bergabung dg
pemeriksaan dan ruang sarah
pengobatan pasien yang terima,Meja,
membutuhkan kursi,billing
pelayanan Anestesi cabinet Register,
tempat tidur
periksa, dan
arsip, telepon, dan
peralatan kantor
lainnya
22. Toilet (Petugas & Pengunjung) KM / WC KM / WC Closet, wastapel,
pria/wanita air
luas + 2-
3m2 (min
untuk pasien

20
dapat
berjalan dan
max untuk
pasien
berkursi
roda)

21
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Pendaftaran Pasien Rawat Jalan

Penerimaan pasien adalah kegiatan pada tempat pendaftaran pasien rawat jalan
yang mempunyai fungsi untuk melayani pendaftaran pasien rawat jalan umum yang
belum atau sudah pernah berobat di RSUD Wangaya Kota Denpasar yang meliputi :

1. Kunjungan baru yaitu pasien yang pertama kali datang ke pelayanan rawat jalan
dan belum pernah berobat ke RSUD Wangaya Kota Denpasar.

2. Kunjungan lama yaitu kunjungan berikutnya dari suatu kunjungan baru.

3. Pengunjung baru adalah pengunjung yang baru pertama kali datang ke RSUD
Wangaya Kota Denpasar dan melakukan kunjungan di beberapa poliklinik sebagai
kunjungan baru dengan kasus baru dan setiap pengunjung baru diberikan nomor
rekam medis yang diberikan satu kali yang berlaku seumur hidup.

4. Pengunjung lama adalah pengunjung yang datang untuk kedua dan seterusnya ke
poliklinik yang sama atau berbeda sebagai kunjungan lama atau kunjungan baru
dengan kasus lama dan kasus baru, dan tidak mendapat nomor rekam medis lagi.

5. Pasien rawat jalan adalah pasien yang mendapatkan pelayanan medis di poliklinik
RSUD Wangaya Kota Denpasar.

6. Pasien yang mendapat pelayanan di RSUD Wangaya Kota Denpasar yang meliputi
:

a. Pasien umum adalah pasien yang mendapat pelayanan kesehatan medis di


Poliklinik dengan membayar sendiri.

b. Pasien IKS (Ikatan Kerja Sama)adalah pasien yang mendapat pelayanan


kesehatan medis di poliklinik dengan menunjukkan kartu dari perusahaan dan
semua pembayaran ditanggung oleh perusahaan yang bersangkutan sesuai
dengan haknya.

c. Pasien BPJS Kesehatan adalah pasien yang mendapat pelayanan kesehatan


medis di poliklinik dengan membawa surat rujukan Puskesmas, Dokter/
Perawat/ Bidan praktek swasta yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan,
22
klinik swasta/ Rumah Sakit Swasta yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan,
Rumah Sakit tipe C/D dan semua pembayaran ditanggung oleh BPJS Kesehatan
sesuai dengan haknya.

d. Pasien Lansia adalah pasien dengan usia di atas 60 tahun yang dilayani oleh
kurir lansia dan petugas pendafataran khusus lansia. Registrasi pasien sesuai
jaminan dan haknya.

e. Pasien JAPRI si Ibu adalah pasien ibu hamil dan pasca melahirkan berikut bayi
dengan risiko tinggi yang dilayani oleh petugas pendaftaran khusus JAPRI si
Ibu. Registrasi pasien sesuai jaminan dan haknya.

B. Pendaftaran Pasien Umum Dan IKS

1. Pasien mengambil antrian untuk pasien umum atau IKS sebagai pasien lama
maupun pasien baru pada mesin antrian ruang pendaftaran rawat jalan
RSUD Wangaya Kota Denpasar.

2. Untuk pasien umum kunjungan baru, mengisi formulir pendaftaran pasien


baru di tempat yang telah disediakan dengan indentifikasi pasien (KTP atau
kartu identitas lainnya) sedangkan untuk pasien lama mendaftar dengan KIB
(Kartu Identitas Berobat) RSUD Wangaya Kota Denpasar yang telah
diperoleh saat kunjungan sebelumnya.
3. Pemanggilan nomor antrian pasien dengan mengklik tombol next pada
program billing registrasi untuk mengawali pemanggilan begitu seterusnya
hingga akhir pelayanan pada hari tersebut sesuai jam buka loket
pendaftaran.
4. Pasien diterima dengan ramah, sopan dan penuh rasa tanggung jawab.
5. Menerima nomor antrian untuk mengecek kesesuaian antara nomor urut
pada sistem billing registrasi dengan nomor antrian yang diserahkan oleh
pasien.
6. Mengisi data registrasi pada komputer sesuai dengan data yang tercantum
pada formulir pendaftaran yang telah diisi lengkap untuk pasien baru,
termasuk layanan serta jaminan yang dipakai baik pasien lama atau baru.
Kemudian mencetak lembar registrasi untuk pasien pada tanggal pelayanan

23
tersebut dan KIB (kartu identitas berobat) untuk pasien baru atau pasien
lama dengan kondisi KIB rusak atau hilang.
7. Khusus untuk pasien IKS menyerahkan foto copy kartu jaminan kesehatan
dari perusahaan sebagai bukti klaim berobat di RSUD Wangaya Kota
Denpasar.
8. Selanjutnya KIB, dokumen rekam medis dan print out registrasi diserahkan
kepada pasien dan menyarankan kepada pasien agar KIB selalu dibawa saat
berobat ke RSUD Wangaya Kota Denpasar.Pasien diarahkan ke poliklinik
yang dituju.
9. Copy print out registrasi diserahkan ke petugas filling (penyimpanan) untuk
pengambilan dokumen rekam medis pasien lama dan menyiapkan dokumen
rekam medis pasien baru.
10. Dokumen rekam medis diserahkan oleh petugas filling (penyimpanan)
kepada petugas distribusi untuk dikirim ke masing – masing poliklinik
sesuai registrasi pasien.

C. Pendaftaran Pasien BPJS Kesehatan

1. Pasien mengambil nomor antrian untuk pasien BPJS.

2. Pemanggilan nomor antrean pasien dengan mengklik tombol next pada


program billing registrasi untuk mengawali pemanggilan, begitu seterusnya
hingga akhir pelayanan pada hari tersebut sesuai jam pelayanan.

3. Pasien diterima dengan ramah, sopan dan penuh rasa tanggung jawab.

4. Menerima nomor antrian untuk dicek kesesuaian dengan nomor antrian


yang dipanggil pada sistem registrasi.Wawancara dengan pasien baru untuk
pengisian identitas sosial dengan indentifikasi pasien (KTP atau kartu
identitas lainnya) pada sistem billing registrasi dan keperluan mencetak SEP
(Surat Elegibilitas Peserta) serta menerima kartu identitas berobat (KIB)
dari pasien lamauntuk registrasi sesuai dengan tujuan poliklinik pada surat
rujukan peserta.

5. Dokumen rekam medis, surat jaminan peserta (SEP), print out registrasi dan
formulir resume untuk klaim BPJS Kesehatan dijadikan satu, kemudian

24
diserahkan kepada pasien bersangkutan dan menyarankan agar KIB (Kartu
Identitas Berobat) selalu dibawa saat berobat ke RSUD Wangaya Kota
Denpasar, selanjutnya pasien diarahkan ke poliklinik yang dituju.

6. Copy print out registrasi diserahkan ke petugas filling (penyimpanan) untuk


pengambilan dokumen rekam medis pasien lama dan menyiapkan dokumen
rekam medis pasien baru.

7. Dokumen rekam medis diserahkan oleh petugas filling (penyimpanan)


kepada petugas distribusi untuk dikirim ke masing – masing poliklinik
sesuai registrasi pasien.

D. Pelayanan di Poliklinik
1. Pasien yang mendaftar pada instalasi rawat jalan akan diberikan pelayanan
medis pada klinik-klinik tertentu sesuai dengan penyakit atau kondisi pasien
a. Pasien dengan diagnosa penyakit ringan setelah diberikan pelayanan
medis selanjutnya dapat langsung pulang
b. Pasien dengan kondisi harus didiagnosa lebih mendetail akan dirujuk ke
instalasi radiologi dan atau laboratorium. Setelah mendapatkan hasil foto
radiologi dan atau laboratorium, pasien mendaftar kembali ke instalasi
rawat jalan sebagai pasien lama.
c. Selanjutnya apabila harus dirawat inap akan dikirim ke ruang rawat inap
selanjutnya akan didiagnosa lebih mendetail ke instalasi radiologi dan
atau laboratorium. Kemudian jika pasien harus ditindak bedah, maka
pasien akan dijadwalkan ke ruang bedah
d. Pasien kebidanan dan penyakit kandungan apabila harus ditindak bedah
maka pasien akan dikirim ke ruang bedah.
e. Hal yang sama juga dilakukan pada kasus-kasus spesialistik lainnya.
2. Pasien datang ke Poliklinik
a. RM pasien di bawa petugas ke poli yang di tuju
b. Pasien dilakukan anamese dan pemeriksaan fisik/TTV/antopometri
c. Mendokumentasi hasil anamese dan pemeriksaan fisik
d. Membuat asuhan medik dan keperawatan

25
e. Dokter melakukan pemeriksaan penunjang sesuai kebutuhan untuk
menegakkan diagnosa dini seperti laboratorium,
Rontgen.USG,EKG,Spirometri, CT scan,Test Mantux dan lainnya bila
diperlukan.
f. Dokter melakukan tindakan medik dengan melakukan Informes Consent
terlebih dahulu apa bila bukan spesialis yang menangani maka harus di
ferivikasi oleh DPJP
g. Pasien diberi KIE dan resep obat
h. Resume pasien rawat jalan
i. Pasien mengurus administrasi dan Mencatat diregister.
y. Bila pasien membutuhkan perawatan lebih lanjut pasien akan ditransfer
ke IRI melalui admition dengan membawa surat keterangan opname dari
dokter. Pasien yang masuk ke IRI akan dipasang gelang identits di tangan
kanan oleh admition sesuai jenis kelamin

E. Kebijakan Konsultasi Medis di Rawat Jalan


1. Bila dokter yang memeriksa pasien (anggota SMF I) menemukan kasus
di luar keahliannya saat sedang memeriksa pasien maka yang
bersangkutan membuat surat konsul (menuliskan kelengkapan data
pasien, hasil pemeriksaan dan tindak lanjut yang telah dilakukan
terhadap pasien tersebut serta membubuhi tanda tangan/paraf) pada
lembar konsul kepada dokter yang berhak menangani dan menghubungi
2. Dokter (anggota SMF II) yang dikonsulkan melakukan pemeriksaan dan
menuliskan jawaban konsul (tanggal dan jam pemeriksaan, hasil
pemeriksaan dan rencana tindak lanjut serta membubuhi tanda
tangan/paraf ) di lembar jawaban konsul

F. Kebijakan Rujukan dan Pindah Rawat


1. Salah satu atau lebih indikasi tersebut di atas, dokter spesialis dan dokter
umum (atas instruksi dokter spesialis) yang memeriksa menginstruksikan
untuk merujuk pasien ke Rumah Sakit lain
2. Dokter menulis pada lembar Rekam Medis pasien bahwa pasien dirujuk
ke Rumah Sakit (tulis nama RS rujukan) disertai dengan alasan rujukan
26
3. Dokter atau perawat memberitahu dan menjelaskan ke Rumah Sakit lain
beserta alasan pasien dirujuk (dengan melalui kontak telepon)
4. Dokter membuat surat rujukan
5. Lengkapi persiapan pasien untuk dipindahkan
6. Petugas yang mengantar melakukan serah terima pasien kepada petugas
pada Rumah Sakit rujukan

G. Kebijakan Persiapan Pasien Pra Operasi


1. Jenis operasi kecil dan sedang pasien usia < 40 tahun
a. Pasien tanpa penyakit yang tidak memerlukan persiapan khusus
1) Pemeriksaan fisik
2) Pemeriksaan penunjang
3) Laboratorium : Hb, Lekosit, Hitung Jenis, Thrombosit, Masa
perdarahan, masa pembekuan, dan golongan darah
b. Pasien dengan penyakit yang perlu persiapan khusus pra anastesi
1) Pemeriksaan fisik
2) Pemeriksaan penunjang
3) Laboratorium : Hb, Lekosit, Hitung Jenis, Thrombosit, Masa
perdarahan, masa pembekuan, dan golongan darah
4) Radiologi : Foto Thorax
2. Jenis operasi kecil dan sedang pada usia > 40 tahun
a. Pasien tanpa penyakit yang memerlukan pemeriksaan khusus pra
anastesi
1). Pemeriksaan fisik
2). Pemeriksaan penunjang
3). Laboratorium : Hb, Lekosit, Hitung Jenis, Thrombosit, Masa
perdarahan, masa pembekuan, dan golongan darah
4). Radiologi : Foto thorax, PA, EKG
5). Konsultasi ke penyakit dalam dan atau kardiologi
b. Pasien dengan penyakit yang memerlukan persiapan khusus pra
anastesi
1). Pemeriksaan fisik

27
2). Pemeriksaan penunjang
3). Laboratorium : Hb, Lekosit, Hitung Jenis, Thrombosit, Masa
perdarahan, masa pembekuan, dan golongan darah
4). Radiologi : Foto Thorax, PA, EKG
5). Konsultasi ke penyakit dalam dan atau kardiologi
6). Tambah pemeriksaan lain sesuai kebutuhan
3. Operasi besar
a. Pemeriksaan Fisik
b. Laboratorium : Hb, Lekosit, Hitung Jenis, Thrombosit, Masa
perdarahan, masa pembekuan, dan golongan darah, albumin, ureum,
kreatinin, gula darah sewaktu, pemeriksaan lain sesuai dengan
kebutuhan
c. Radiologi : Foto Thorax, PA
d. Pemeriksaan EKG
e. Konsultasi pra anastesi
f. Konsultasi ke penyakit dalam
g. Konsultasi ke disiplin lain sesuai dengan kebutuhan

28
BAB V
LOGISTIK

A.Pengadaan Barang Alat Tulis , Kantor, Rumah Tangga, Alat-alat Kesehatan


Barang logistik ATK dan RT adalah sarana berupa alat ATK, RT, barang
cetakan yang dibutuhkan sehari-hari untuk menyelenggarakan kegiatan Pelayanan di
Instalasi. Seluruh barang logistic ATK, RT, dan barang cetakan harus diadakan
sesuai ketentuan yang telah ditetapkan
Prosedur :
1. Petugas membuat order barang sesuai kebutuhan.
2. Order dimintakan acc ke Kepala Sub Bagian Rumah Tangga.
3. Order diserahkan ke bagian distribusi barang.
4. Barang diterima oleh petugas poliklinik selanjutnya barang
dibawahpenanggung jawab poliklinik
5. Barang disimpan di almari penyimpanan yang telah ditentukan.
B. Prosedur Pergantian Alat
1. Penanggung jawab poliklinik melakukan maping fasilitas yang perlu
diperbarui, kemudian membuat catatan penting yang mana yang segera harus
diganti atau yang mana sementara ditunda.
2. Penanggung jawab poliklinik membuat laporan alat –alat medis yang rusak
dan melaporkan ke Ka. IPSRS, kemudian membuat berita acara penyerahan
alat rusak ke IPSRS (alat dirawat inapkan di IPSRS)
3. Penanggung jawab poliklinik membuat laporan alat-alat rumah tangga yang
rusak dan melaporkan ke Ka.Subag. Rumah Tangga, membuat berita acara
penyerahan barang RT rusak ke bagian rumah tangga.
C. Pemeliharaan Alat-Alat Medis dan Alat Non Medis
1. Alat-Alat Medis dilakukan pemeliharaan secara berkala oleh IPSRS,
dilakukan kalibrasi dan pengecekan oleh tenaga Atem RS, setiap alat ada
cek listnya dan jadwal pemeliharaan. Kepala /penanggung jawab poli
menandatangani bahwa alat sudah dilakukan pemeliharaan.
2. Alat Non Medis dilakukan pemeriksaan secara berkala oleh staf Rumah
Tangga, mengisi daftar cek list alat bahwa alat sudah diperiksa dan

29
Kepala/penanggung jawab poliklinikakan menandatangani bahwa alat
sudah dilakukan pemeliharaan.
D.Peremajaan Alat Medis dan Non Medis
Semua alat medis dan non medis direncanakan oleh penanggung jawab
poliklinik masing di laporkan ke Ka Instalasi dan diteruskan ke bidang
pelayanan
E. Pengelola Barang Inventaris Ruangan

1. Penanggung jawab poliklinik sebagai pengelola Barang Inventarisdi


Ruangannya.

2. Petugas pengelola barang di poliklinik bertanggung jawab terhadap barang yang


ada di ruangannya.

3. Setiap ada mutasi barang dan pengembalian barang dengan kondisi rusak berat
agarmembuat laporan / berita acara secara tertulis kepada pengurus barang.

4. Jika ada barang inventaris dipinjam oleh unit lain,maka pengelola barang wajib
membuatkan berita acara peminjaman sementara dengan tembusan disampaikan
kepengurus barang.

5. Apabila barang yang dipinjam dalam waktu lama sedangkan unit terkait atau
pemakai tidak membutuhkan lagi,agar barang tersebut dikembalikan kepengurus
barang dan pengurus barang akan mendistribusikan keunit lain yang
membutuhkan.

30
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. Pengertian
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan
yang seharusnya diambil.Sistem tersebut meliputi pengenalan resiko, identifikasi
dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi
solusi untuk meminimalkan risiko (Depkes 2008).
.
B. Tujuan
Tujuan dilakukannya kegiatan Patient Safety di rumah sakit adalah untuk
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatkan akuntabilitas Rumah sakit termasuk di Instalasi Rawat jalan
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di Rumah sakit yang
mencakup Instalasi Rawat jalan
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian yang tidak diharapkan.

C. Tatalaksana Enam sasaran Keselamatan Pasien


1. Ketepatan Identifikasi Pasien
Pasien di identifikasi dengan 3 identitas:
1. nama,
2. tanggal lahirdan
3. No CM tidak memakai nomer kamar/ lokasi
Pasien di identifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakkan
prosedur.

31
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
Komunikasi yang efektif akan mengurangi kesalahan dan menghasilkan
peningkatan keselamatan pasien.Tehnik yang di pergunakan adalah
tehnik SBAR ( Situation, back round, Assement, Recommendation) di
pergunakan saat :
a. Melaporkan kondisi pasien
b.Serah terima pasien ke ruang rawat lain
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai ( high Alert)
Obat yang perlu diwaspadai NORUM(Nama Obat Rupa Ucapan Mirip)
atau LASA(Look Alike Sound Alike),Apabila obat yang diberikan
NORUM atau Lasa maka Tulis bagian yang berbeda dengan huruf
KAPITAL dan jangan meletakkan obat dengan kemasan mirip pada
tempat yang berdekatan.Obat Elektrolit Konsentrat tidak boleh di
simpan di unit pelayanan,disimpan di tempat dengan akses yang
terbatas.Adapun prinsip pemberian obat 7 Benar:
a. Benar obat
b. Benar dosis
c. Benar cara pemberian
d. Benar waktu pemberian
e. Benar pasien
f. Benar Informasi
g.Benar dukumentasi

4. Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur,Tepat pasien operasi,Penandaan


lokasi operasi dilakukanPada semua kasus, dilakukan oleh operator,
pasien harus dilibatkan,dilaksanakan pada saat pasien terjaga dan sadar
jika memungkinkan mudah dikenali,tidak luntur kena air menggunakan
dengan tanda rumput (V) digunakan secara konsisten.

5. Pengurangan Resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Mencuci tangan


efektif ( enam langkah menurut WHO)Hand wash di lakukan bila sudah
5 kali hand rub dan atau kena cairan tubuh.

32
Pemberi pelayanan keperawatan
a. Perawat mematuhi standar pelayanan dan SPO yang telah
ditetapkan;
b. Menerapkan prinsip-prinsip etik dalam pemberian pelayanan
keperawatan;
c. Memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga tentang
asuhan yangdiberikan
d. Menerapkan kerjasama tim kesehatan yang handal dalam
pemberian pelayanan
e. Menerapkan komunikasi yang baik terhadap pasien dan
keluarganya;
f. Peka, proaktif dan melakukan penyelesaian masalah terhadap
kejadian tidak diharapkan;
g. Mendokumentasikan dengan benar semua asuhan keperawatan
yang diberikan kepada pasien dan keluarga dan melaporkan Insiden
bila ada.
Perawat bertanggungjawab dalam:
a. Memberikan informasi pada pasien dan keluarga tentang
kemungkinan-kemungkinan resiko
b. Melaporkan kejadian-kejadian tak diharapkan (KTD) kepada yang
berwenang
c. Berperan Aktif dalam melakukan pengkajian terhadap keamanan dan
kualitas/mutu pelayanan
d. Meningkatkan komunikasi dengan pasien dan tenaga kesehatan
professional lainnya
e. Mengusulkan peningkatan kemampuan staf yang cukup
f. Membantu pengukuran terhadap peningkatan patient safety
g. Meningkatkan standar baku untuk program pengendalian infeksi
(infection control)

33
h. Mengusulkan SOP dan protocol pengobatan yang dapat menimalisasi
kejadian error
i. Berhubungan dengan badan-badan profesional yang mewakili para
dokter ahli farmasi dan lain-lain
j. Mengembangkan mekanisme peningkatan kesadaran, sebagai contoh
untuk pelaksanaan akreditasi
k. Karakteristik dari pemberi pelayanan kesehatan menjadi tolok ukur
terhadap excellence dalam patient safety.

6. Pengurangan Resiko Jatuh, pengkajian faktor risiko pasien jatuh


dilakukan
di ruang rawat inap. Dengan skala Humpty Dumpty untuk anak –anak
dan orang dewasa dengan sekala jatuh Morse.

34
BAB VII

PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu di instalasi rawat jalan menggunakan standar dari SPM yang
telah ditetapkan menjadi indicator unit rawat jalan

PENGUMPULAN DATA INDIKATOR MUTU & KESELAMATAN PASIEN


RSUD WANGAYA KOTA DENPASAR
INSTALASI RAWAT JALAN BULAN :
TAHUN : 2022
Judul
No. Numerator (N) & Denominator (D) Hasil Capaian Standar
Indikator
1 Pemberi Jumlah hari buka klinik
pelayanan di spesialis yang dilayani oleh
N
klinik spesialis dokter spesialis dalam waktu
satu bulan 100%
Jumlah seluruh hari buka
D klinik spesialis dalam satu
bulan
2 Ketersediaan Jenis jenis pelayanan rawat Sp.B, Sp.A,Sp.PD ,
Pelayanan N jalan spesialistik yang ada Sp.OG, ,Sp.M,Sp.S, Minimal
Rawat Jalan (kualitatif) Sp.THT, Sp.An, Sp.P, Sp.A, Sp.PD,
- Sp.OT,SpKK,SpKJ,Sp.JP. Sp.OG, Sp.B
D Sp.ORT,Sp.U
3 Buka Pelayanan Jumlah pelayanan rawat jalan
Sesuai N spesialistik yang buka sesuai
Ketentuan ketentuan dalam satu bulan
100%
Jumlah seluruh hari
D pelayanan rawat jalan
spesialistik dalam satu bulan
4 Waktu tunggu Jumlah kumulatif waktu
Di Rawat N tunggu pasien rawat jalan
Jalan*) yang disurvey ≤ 60 menit
Jumlah seluruh pasien
D
rawat jalan yang disurvey
5 Kepuasan Jumlah kumulatif rerata
Pelanggan Pada N penilaian kepuasan pasien
Rawat Jalan rawat jalan yang disurvey
≥ 90%
Jumlah seluruh pasien rawat
D jalan yang di survey (minimal
n=50)
6 Penegakan Jumlah penegakan diagnosis
Diagnosis TB TB melalui pemeriksaan
N
melalui mikroskopis TB di RS dalam
≥ 60%
pemeriksaan 3 bulan
mikroskopis Jumlah penegakan diagnosis
D
TB TB di RS dalam 3 bulan
7 Pencatatan dan Jumlah seluruh pasien TB
pelaporan TB N rawat jalan yang dicatat dan
di RS dilaporkan ≥ 60%
Jumlah seluruh kasus TB
D
rawat jalan di rumah sakit
Keterangan :
*) Indikator Mutu Nasional

35
**) Indikator Mutu Prioritas
Diterima Oleh Mengetahui : Disusun Oleh :
Komite PMKP Penanggungjawab Rawat Jalan Ka. Instalasi Rawat Jalan
_______________________ _______________________ _______________________
Tanggal :

36
BAB IX

PENUTUP

Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya
kota denpasar diharapkan mempunyai peranan penting sebagai pedoman untuk
pelaksanaan kegiatan pelayanan di Instalasi Rawat jalan sehingga dapat meningkatkan
mutu pelayanan.

Penyusunan Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat jalan ini adalah langkah awal
ke suatu proses yang panjang, sehingga memerlukan dukungan dan kerja sama dari
berbagai pihak dalam penerapannya untuk mencapai tujuan. Kami menyadari bahwa
pedoman Pelayanan ini masih jauh dari sempurna, karena itu kami menerima saran dan
kritik guna menyempurnaan pedoman ini.

Akhir kata, semoga Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat jalan ini dapat
bermafaat bagi para pembaca dan pemberi pelayanan.

37

Anda mungkin juga menyukai