PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia. Hal
tersebut tidak dapat terpenuhi tanpa adanya kerja sama dari berbagai pihak. Saat
seseorang menderita penyakit ringan, tidak akan bisa disembuhkan jika dirinya
sendiri tidak mengusahakan kesembuhannya sehingga dapat menjadi penyakit
yang berbahaya jika tidak ditanggulangi. Selain pihak terdekat, yaitu diri kita
sendiri, pihak lainnya adalah kerabat terdekat, atau orang-orang di lingkungan
sekitar . Jika orang-orang di sekitar tidak dapat membantu pemulihan kondisi
kesehatan kita, maka akan sulit untuk menaggulanginya. Hal-hal kecil seperti
itulah disebut sebagai pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan dengan ruang
lingkup yang besar dan umum lainnya adalah pelayanan dari pihak yang
bertanggung jawab seperti pelayanan kesehatan di puskesmas, rumah sakit,
apotek, dan lain-lain.
Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan standard yang
pelayanannya disediakan oleh dokter, keperawatan, dan tenaga ahli kesehatan
lainnya. Sesuai dengan tipe dan kemampuan rumah sakit, RS Tk II Dr. AK GANI
memiliki tugas dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dalam upaya
penyembuhan, pemulihan, pencegahan, pelayanan rujukan, dan lain-lain.
Berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang bermutu maka RS Tk II Dr.
AK GANI dibentuk suatu pelayanan kesehatan. “Poliklinik Penyakit Anak”
mengingat bedah merupakan jaringan terpenting dalam tubuh makhluk hidup
terutama manusia sehingga perlu diperhatikan untuk pelayanan kesehatannya.
Bedah merupakan luka terbuka ataupun tertutup yang dapat menyebabkan
jaringan yang rentan terkena gangguan atau penyakit. Terdapat berbagai
pelayanan anak pada manusia sehingga dengan semakin meningkatnya jumlah
pasien maka diperlukan peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka poliklinik penyakit anak perlu standar
pelayanan yang merupakan pedoman tata cara pelaksanaan pelayanan pada
pasien khususnya di Poliklinik Penyakit Anak Rumah Sakit Tk II Dr. AK Gani.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan yang sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Tk II Dr. AK Gani.
2. Tujuan Khusus
1. Memudahkan pemberi Jasa di Unit Poliklinik Penyakit Anak untuk
memberikan pelayanan yang bermutu dan professional.
2. Setiap pemberi jasa pelayanan kesehatan di Unit Poliklinik Penyakit Anak
dapat bekerja dengan berdasarkan visi, misi, falsafah, dan tujuan Rumah
Sakit Tk II Dr. AK Gani.
E. Landasan Hukum
a. Dokter yang melayani pada poliklinik spesialis harus 100% dokter spesialis.
b. Rumah sakit setidaknya harus menyediakan pelayanan klinik anak, klinik
penyakit dalam, klinik kebidanan, dan klinik bedah.
c. Jam buka pelayanan adalah pukul 08.00-13.00 setiap hari kerja, kecuali
jumat, pukul 08.00-11.00.
d. Waktu tunggu untuk rawat jalan tidak lebih dari 60 menit.
e. Kepuasan pelanggan lebih dari 90%.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
KUALIFIKASI
NAMA
NO KEBUTUHAN
JABATAN
PENDIDIKAN SERTIFIKASI PENGALAMAN
KERJA
KUALIFIKASI
NO JABATAN KEBUTUHAN
PENDIDIKAN PELATIHAN
Penanggung jawab
1. Dr Sp A BHD 2
Poliklinik Anak
D-3
3. Perawat pelaksana BHD 2
Keperawatan
S1
4. Kepala Ruangan BHD 1
Keperawatan
SLTA
5. Pembantu Perawat 1
sederajat
KUALIFIKASI
NO JABATAN KEBUTUHAN
PELATIHAN
PENDIDIKAN
Keterangan:
1. Pintu Masuk 7. Sofa Tamu Dokter
2. Kursi Antri Pasien 8. Lemari Dokumen
3. Meja Panggil 9. Westafle
4. Skerm 10. Dapur
5. Meja Periksa Pasien 11. Meja kapol/adm
6. Meja Periksa Dokter
B. Standar Fasilitas
Rencana alat poli anak yang diharapkan untuk tahun yang akan datang
yaitu sehubungan dengan banyaknya pasien yang dirujuk ke RSMH ±30
pasien/bulan untuk EEG, ENMG, MRI, CT Scan, mohon Karumkit berkenan
mengadakan alat-alat tersebut di RS Dr. AK Gani supaya pelayanan kita
terhadap pasien jadi maksimal.
Terdapat perbedaan tata laksana pendaftaran pasien BPJS dan pasien umum
di Poli Bedah sesuai dengan alur pelayanan rawat jalan sebagai berikut
B. INFORMED CONCENT
Informed concent adalah suatu proses yang menunjukkan komunikasi
yang efektif antara dokter dengan pasien dan bertemunya pikiran tentang apa
yang akan dan apa yang tidak akan dilakukan terhadap pasien. Definisi
operasionalnya adalah suatu pernyataan sepihak dari orang yang berhak (yaitu
pasien, keluarga atau walinya) yang isinya berupa ijin atau persetujuan kepada
dokter untuk melakukan tindakan medic sesudah orang yang berhak tersebut
diberi informasi secukupnya.
Sistem komunikasi antara poliklinik penyakit anak dengan unit lain di
RS Tk II Dr. AK Gani adalah dengan menggunakan handphone pribadi
masing-masing, pengajuan telepon antar ruangan sudah dalam proses
pengajuan.
a. Perencanaan
1. Poli
2. Alastri
3. Alsetor
4. Bakes/Matkes
b. Pendistribusian
Untuk melengkapi kebutuhan masing-masing bagian adalah pengajuan
barang yang sudah tidak dipakai atau rusak dan tidak layak pakai
selanjutnya barang tersebut dilaporkan sesuai mekanisme sebagai berikut:
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien (Patient Safety) adalah suatu sistem dimana Rumah
Sakit memuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi : Assesment
resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya, Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko. Sistem ini
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.
B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunkan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di rumah sakit
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD).
A. Keselamatan Kerja
Pengendalian Bahaya di Rumah Sakit
Risiko bahaya yang terjadi di rumah sakit adalah akibat faktor-faktor
lingkungan kerja yang bersumber dari bahan-bahan yag dipergunakan dalam
suatu proses produksi, hasil produksi, sisa produksi, serta peralatan dan sarana
dalam melakukan pekerjaan serta keadaan cuaca di tempat kerja.
Faktor-faktor lingkungan kerja di rumah sakit TK II dr AK Gani terdiri dari
faktor fisik, faktor kimia, faktor biologi, psikologi, dan ergonomic. Faktor-faktor
lingkungan yang nilainya melampaui nilai ambang batas (NAB), Maka
kemungkinan dapat mengakibatkan gangguan kenyamanan kerja, gangguan
kesehatan bahkan dapat mengakibatkan penyakit akibat kerja.
a. Faktor fisik di lingkungan rumah sakit
1. Iklim kerja
Pengendalian bahaya fisik akibat iklim kerja dilakukan sebagai berikut:
a) Terhadap lingkungan kerja
1) Menyempurnakan sistem ventilasi
2) Terhadap permukaan yang mempunyai suhu permukaan tinggi
memperkecil panas radiasi.
3) Menyediakan tempat istirahat yang cukup
4) Memberikan warna yang cerah pada peralatan yag memberikan
sumber panas.
5) Memasang shielding (penyekat) antara sumber panas dan tenaga
kerja.
3. Pencahayaan
Intensitas pencahayaan yang cukup dan distribusinya merata serta
tidak menimbulkan kesilauan, dapat terlaksana kalau perencanaan atau
design atau pemasangan lampu ruangan kerja. Intensitas cahaya
dinyatakan dalam satuan “lux”.
Penerangan yang buruk dapat mengakibatan:
a) Kelelahan mata dengan akibat berkurangnya daya dan efisiensi kerja
b) Keluha pegal-pegal di daerah mata dan sakit kepala
c) Kerusakan indera mata
d) Meningkatnya terjadi kecelakaan
1. Ketepatan waktu dokter datang sesuai jadwal praktek yang sudah disepakati
2. Pasien dilayani tidak lebih dari dua jam, pasien sudah bisa pulang membawa
obat.
terlambat lebih dari 15 menit dari jadwal praktek yang telah ditentukan.
cito.
format tersendiri dan dievaluasi serta dilaporkan setiap bulan pada panitia.
BAB IX
PENUTUP
Kasfi Arizul
Letnan Kolonel Ckm NRP 33796