Lebong
2015
2015
2015
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tetang Pelayanan
Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116;
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistyem
jaminan Sosial Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 150;
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 116;
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 24;
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
193;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan
Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;
10. Peraturan Menteri Kesehatan No 2052/Menkes/Per/X/2011 tentang Izin Praktik
dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran;
11. Peraturan Menteri Kesehatan No 9 tahun 2014 tentang Klinik;
12. Peraturan Menteri Kesehatan No 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
C. Tujuan Kegiatan
Tujuan umum :
Mempersiapkan Puskesmas, klinik dan praktik dokter/dokter gigi untuk mememenuhi
standar akreditasi.
Tujuan khusus :
1. Memfasilitasi pengembangan komitmen pimpinan dan karyawan terhadap upaya
peningkatan mutu dan kinerja pelayanan.
2. Memfasilitasi pembakuan dan pengembangan sistem manajemen mutu di
Puskesmas, klinik, dan praktik dokter/dokter gigi.
3. Memfasilitasi pengembangan sistem pelayanan klinis di Puskesmas, klinik dan
praktik dokter/dokter gigi sesuai dengan standar akreditasi.
4. Memfasilitasi penyelenggaraan Upaya Kesehatan di Puskesmas sesuai dengan
pedoman dan peraturan perundangan yang berlaku dan standar akreditasi
Puskesmas.
5. Memfasilitasi pengelolaan Puskesmas, klinik, dan praktik dokter/dokter gigi sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku dan standar akreditasi.
D. Peserta
Semua tenaga kesehatan yang bekerja di 14 Puskesmas, yang ada di wilayah
Kabupaten Lebong. Untuk Tahun 2015 difokuskan pada Puskesmas Muara Aman.
2015
E. Pembiayaan
1. Biaya pendampingan Puskesmas oleh Tim Pendamping Akreditasi dalam rangka
persiapan akreditasi maupun untuk pendampingan pasca akreditasi dibebankan
kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan jumlah Puskesmas yang
dipersiapkan untuk akreditasi dan tahapan pelaksanaan pendampingan, sedangkan
untuk klinik dan praktik dokter/dokter gigi ditanggung oleh klinik atau
dokter/dokter gigi yang bersangkutan.
2. Besaran biaya pendampingan akreditasi ditetapkan sesuai dengan standar biaya
yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah yang bersangkutan atau sesuai dengan
kesepakatan pihak yang akan melaksanakan pendampingan
3. Apabila diperlukan Pendampingan lintas Kabupaten, besaran biaya ditetapkan atas
dasar kesepakatan bersama para pihak, dinyatakan dalam Perjanjian Kerjasama.
4. Dalam kondisi tertentu, dimana diperlukan pelatihan pendamping akreditasi lintas
Provinsi, biaya pelatihan pendamping dibebankan kepada Pemerintah Daerah
Provinsi yang membutuhkan, sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Rincian biaya terlampir
F. Langkah-langkah penyiapan akreditasi.
1. Langkah Persiapan Akreditasi Puskesmas
Puskesmas yang akan diakreditasi ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Pelaksanaan penyiapan akreditasi dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang dalam pelaksanaannya dilakukan oleh Tim
Pendamping Akreditasi Puskesmas dan/atau Pihak Ketiga yang ditunjuk dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Lokakarya di Puskesmas selama dua hari efektif untuk menggalang komitmen
dan pengenalan awal tentang Standar dan Instrumen Akreditasi, pembentukan
Panitia Persiapan Akreditasi Puskesmas, dan pembentukan Kelompok Kerja,
yaitu Kelompok Kerja manajemen, Kelompok Kerja Upaya Puskesmas, dan
Kelompok Kerja Pelayanan Klinis.
b. Pendampingan di Puskesmas berupa pelatihan pemahaman standard an
instrument yang diikuti oleh seluruh karyawan Puskesmas untuk memahami
secara rinci standar dan instrument akreditasi Puskesmas dan persiapan selfassessment.
c. Pelaksanaan self-assessment oleh Panitia Persiapan Akreditasi Puskesmas
d. Panitia Persiapan Akreditasi Puskesmas melakukan pembahasan hasil self
assessment bersama Tim Pendamping Akreditasi dan menyusun Rencana Aksi
untuk persiapan akreditasi.
e. Penyiapan Dokumen Akreditasi, dengan tahapan:
1) Identifikasi dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh standar
akreditasi,
2) Penyiapan tata naskah penulisan dokumen termasuk di dalamny
pengendalian dokumen akreditasi yang meliputi pengaturan tentang
kewenangan pembuatan, pemanfaatan dan penyimpanan seluruh dokumen
puskesmas.
3) Penyiapan dokumen akreditasi
a) Dokumen internal, meliputi : surat-surat keputusan; pedoman mutu;
pedoman-pedoman yang terkait dengan pelayanan; kerangka acuan;
standar prosedur operasional (SPO); rekam implementasi (dokumen
sebagai bukti telusur).
f.
g.
h.
i.
2.
2015
f.
g.
h.
3.
2015
2015
Waktu
Lokakarya
2 hari @ 5
jam 60
menit
Pendampingan I 2 hari @ 5
jam 60
menit
Pendampingan 2 hari @ 5
II
jam 60
menit
Pendampingan 2 hari @ 5
III
jam 60
menit
Agenda
Kegiatan yang
Kegiatan yang
dilakukan Staf
dilakukan
Puskesmas
pendamping
Pembahasan
Mengikuti secara Narasumber
Kebijakan
aktif kegiatan
dalam kegiatan
akreditasi, konsep lokakarya dan
lokakarya
akreditasi,
membuat
persiapan
penggalangan
pernyataan
komitmen
komitmen
Pembahasan
Memahami standar, Narasumber yang
standard an
instrument, dan
menjelaskan
instrument secara elemen penilaian standar, dan
rinci
instrument dan
bagaimana
langkah-langkah
persiapan
akreditasi
Self assessment dan Melakukan self
Memfasilitasi
pembahasan hasil assessment dan
proses self
self assessment
menganalisis
assessment,
dipandu oleh
bersama dengan
pendamping
karyawan
puskesmas
melakukan
analisis hasil self
assessment dan
menyusun
rencana tindak
lanjut
pendampingan
Pembakuan sistem Penyusunan
Memfasilitasi
mutu: penyusunan kebijakan,
proses penyiapan
kebijakan,
prosedur,
untuk akreditasi
prosedur, pedoman, pedoman,rencana dengan
perbaikan sistem program kegiatan menggunakan
manajemen, sistem yang
pendekatanpelayanan,
dipersyaratkan.
pendekatan dalam
penyusunan
Memperbaiki
melakukan
program-program sistem manajemen: pendampingan,
kegiatan
jika perencanaan sesuai dengan
belum sesuai
kenyataan yang
dengan pedoman ada, apakah
PTP, lakukan
sistem sudah
Pendampingan 2 hari @ 5
IV
jam 60
menit
Pendampingan 2 hari @ 5
V
jam 60
menit
Pendampingan 2 hari @ 5
VI
jam 60
menit
Pendampingan 2 hari @ 5
VII
jam 60
menit
Pendampingan 2 hari @ 5
VIII
jam 60
menit
10 Pendampingan 2 hari @ 5
IX
jam 60
menit
2015
(lanjutan)
(lanjutan)
(lanjutan)
(lanjutan)
(lanjutan)
(lanjutan)
(lanjutan)
(implementasi)
Kebijakan,
Memfasilitasi
prosedur, pedoman, proses
program kegiatan implementasi,
dilaksanakan,
membantu
demikian juga
mengatasi
pelaksanaan
masalah atau
kegiatan UKM dan hambatan dalam
UKP sesuai dengan implementasi
yang direncanakan
(lanjutan)
(lanjutan)
(implementasi)
Assessment
prasurvey
Memerankan
sebagai puskesmas
yang disurvey oleh
pendamping
Pendamping
berperan seperti
surveyor,
melakukan survey
2015
simulasi
2015
10
2015
Pendekatan khusus untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien (Bab III,
VI, IX):
1) Susun kebijakan mutu puskesmas dan keselamatan pasien
2) Tetapkan penanggung jawab mutu
3) Susun tim mutu Puskesmas dan keselamatan pasien
4) Susun Rencana Program mutu puskesmas dan keselamatan pasien
(Quality Plan), yang memuat, antara lain:
11
2015
a)
d.
12
3.
I.
2015
Penutup
Tenaga pendamping perlu menyusun tiap tahapan pendampingan dengan agenda yang
jelas dan target yang akan dicapai, dengan harapan proses pendampingan dapat
berjalan dengan efektif dan efisien. Pedoman pendampingan ini dapat juga digunakan
oleh Kepala Puskesmas/Klinik dan dokter praktik mandiri untuk mempersiapkan diri
dalam membangun system manajemen mutu dan system pelayanan agar memenuhi
standar akreditasi melalui pentahapan yang terencana dan sistematis.
13