1
Inggris dan Belanda. Setiap lawan yang akan bertemu dengan tim
Jerman pasti harus berpikir keras untuk bisa mengalahkannya atau
kalau boleh memilih lebih baik tidak ketemu dengan tim itu. Berbagai
piala kejuaraan dunia maupun eropa telah diraihnya, dan bukan hanya
sekali saja. Para pemainnya juga merupakan pemain yang sangat
dikenal, dari jamannya Frank Beukenbeuer, C.H. Rumeinege, Rudi
Voller hingga Michael Ballack. Jerman merupakan negara adidaya
(superpower) untuk sepakbola. Lain halnya dengan Yunani, dalam hal
sepakbola dikenal sebagai negara kelas tiga (3) untuk ukuran tim
sepakbola di kawasan Eropa. Para pemainnya pun tidaklah terkenal
dan demikian juga klubnya lokal mereka juga kurang dikenal di
masyarakat selain di lingkungan Yunani. Dibandingkan dengan
Jerman, kesebelasan Yunanni memang tidak ada apa-apanya.
2
ternyata lebih sedikit ditemui di pasaran dibandingkan dengan merk-
merk pompa yang lain. Kita juga bisa belajar dari klub sepakbola di
tanah air ini, seperti Persib, Persebaya, PSMS Medan. Klub-klub
tersebut adalah klub yang besar dan terkenal. Tapi dalam
perjalanannya, mereka sekarang harus terlempar dari divisi utama
sepak bola Indonesia. Dan kalau kita jeli untuk melihat di sekeliling
kita, maka kita akan menemukan contoh-contoh semacam tim Jerman.
Dari refleksi yang dilakukan oleh LSM di Philipina (IIRR, 1997) ada
beberapa alasan mengapa kinerja atau kualitas organisasi menjadi
penting, yaitu karena :
3
Apa yang direfleksikan oleh LSM di Philipina tersebut sebenarnya
sama dengan yang dialami oleh LSM-LSM di Indonesia
Matang
P Remaja
Dewasa Aristokrasi
e
r
k Kanak-kanak
e Birokrasi
m Birokrasi awal
Bayi
b
a
n
g Pacaran
a Mati
n
Waktu
4
Komponen Organisasi yang Efektif
1. Governance
Governance lebih merujuk atau mengarah kepada kepemimpinan dan
pembagian tugas serta kewenangan dalam suatu LSM. Kepemimpinan
terkait dengan pengungkapan atau perwujudan dan pengelolaan
kewenangan dalam LSM yang telah dibagikan oleh pengurus yayasan
atau tim manajemen. Pengurus yayasan memberikan kebijakan-
kebijakan pokok (global), menjaga independensi pengawasan terhadap
eksekutif (badan pelaksana), dan menjamin bahwa perencanaan
strategis yang disusun efektif untuk mencapai misi organisasi.
2. Praktek-Praktek Manajemen
Sistem manajemen adalah mekanisme untuk mengkoordinasi kegiatan
serta fasilitasi berbagai proses dalam organisasi. Sistem yang
dimaksud adalah sistem perencanaan, program, informasi, sumberdaya
manusia dan adminsitrasi personalia, pembiayaan dan akutansi,
pelaporan dan kontrol keuangan, serta pengadaan barang.
3. Sumberdaya Manusia
Sumberdaya manusia mempunyai arti semua orang yang terlibat dalam
kerja LSM, yaitu eksekutif, staf, anggota, volunteer, konstituen, donor
5
kerja LSM, yaitu eksekutif, staf, anggota, volunteer, konstituen, donor
dan pengurus yayasan. Sumberdaya manusia tersebut haruslah
mempunyai motivasi, peluang dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk
berkontribusi positif terhadap organisasi.
Dalam organisasi yang matang, uraian tugas serta pendelegasian tugas
selalu diperbaharui sesuai dengan perubahan rencana, prioritas serta
kondisi organisasi. Pekerjaan akan dialokasikan untuk menjamin
koordinasi, komunikasi serta alur kerja yang lancar. Staf dan volunteer
akan diminta kinerjanya sesuai dengan ketrampilan dan kemampuan
mereka.
Motivasi orang untuk kerja dalam organisasi selalu bermacam-macam,
misalnya karena uang, keinginan melayani, peluang untuk menerapkan
ketrampilan dan kepentingan tertentu, panggilan jiwa atau keagamaan,
status sosial, keamanan, peluang untuk bepergian, peluang untuk
peningkatan, atau kombinasi dari berbagai motivasi tersebut. LSM
perlu memberi insentif yang bervariasi untuk penghargaan yang
sesuai dengan motivasi kerjanya dan juga siap memberi sanksi.
Setiap LSM mempunyai budaya. Budaya ini dimunculkan dalam
bagaimana bekerja, berpikir serta berperasaan untuk mencapai misi dan
respon (tanggapan) terhadap situasi yang mempengaruhi tujuan,
program dan pelaksanaannya. Budaya organisasi tumbuh melalui
pertukaran informasi tentang sejarah, pengalaman, tradisi, bahasa dan
nilai-nilai diantara para anggota. Budaya organisasi dibentuk melalui
orientasi dan pelatihan untuk menularkan pola pikiran dan perilaku
organisasi, atau melalui cara lain adalah melalui penerimaan staf yang
telah mempunyai nilai-nilai yang sama.
4. Sumberdaya Keuangan
Sistem dan prosedur keuangan harus terintegrasi dengan rencana
strategis dan rencana operasional dari suatu LSM, dan harus juga sesuai
dengan kebutuhan donor serta konstituen.
Suatu LSM perlu memiliki sumberdaya keuangan yang bervariasi.
Telah tumbuh kesadaran dalam LSM untuk memiliki donor yang
bervariasi, mengembangkan alternatif sumberdaya dalam komunitas
mereka (misalnya bantuan dalam bentuk barang dan pembayaran
untuk layanan yang diberikan), dan membangun kerjasama dengan
perusahaan.
5. Pemberian Pelayanan
Indikator paling kuat untuk menilai efektivitas dan kesuksesan dari
suatu LSM adalah kualitas layanan mereka, yaitu layanan yang sesuai
diberikan dalam suatu pembiayaan yang selalu efesien.
6. Hubungan Eksternal
LSM yang efektif akan menerima dan menanggapi secara tepat kondisi
sosial, politik, ekonomi, ekologi dan kekuatan lain disekelilingnya.
6
sosial, politik, ekonomi, ekologi dan kekuatan lain disekelilingnya.
Dalam membangun hubungan kerjasama yang positif dalam konteks
yang lebih besar, LSM harus dikenal oleh pihak-pihak yang tepat di
dalam suatu masyarakat, menjaga kinerjanya, serta memperluas
pengaruhnya melalui kerjasama dengan pemerintah, jaringan donor dan
LSM lain yang bekerja dalam sektor dan wilayah yang sama.
7. Keberlanjutan
Keberlanjutan mempunyai arti kepada kelangsungan jangka panjang
atas organisasi, program atau proyek. Keberlanjutan akan dapat dicapai
jika ke-enam komponen yang telah diidentifkasikan di atas
diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik.
Keberlanjutan program akan tercapai bila konstituen menganggap
bahwa layanan yang mereka terima penting dan bermanfaat bagi diri
dan keluarganya.
1. Tingkatan Strategis
Pada tingkatan ini perencanaan strategis sangat berguna untuk
menentukan arah dan membentuk disain organisasi. Ketika banyak
LSM hidup menggunakan perencanaan strategis, hanya sedikit
yang secara nyata menerapkan sistem manajemen strategis yang
telah ditentukan di awal proses perencanaan terdahulu. Sistem
tersebut tidak memungkinkan organisasi secara terus-menerus
sensitif dan responsif (tanggap) terhadap perkembangan internal
dan eksternal. Bahkan dalam beberapa organisasi, hasil dari
perencanaan strategis dianggap sebagai kitab suci yang tidak boleh
diperbaiki sesuai perkembangan lingkungan eksternal dan internal.
2. Manajemen Operasi
Intervensi pada tingkatan manajemen operasi terutama difokuskan
pada sistem internal dan struktur. Intervensi di sini ditujukan
kepada disain organisasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi
kesulitan penerapan dalam menjaga sistem di organisasi adalah
adanya kesulitan mengatasi perkembangan tugas, adanya
kesenjangan waktu pimpinan lembaga dalam memberi perhatian
terhadap manajemen internal, kesenjangan antara pelatihan
manajemen dan keahlian yang dibutuhkan.
3. Manajemen dan pengembangan Proyek atau Program
7
Seperti halnya dalam manajemen operasi, kelemahan dalam
manajemen program atau proyek akan menjadi penanda atas
kelemahan kinerja organisasi. Beberapa faktor yang biasa dialami
LSM dalam mengukur kinerja proyek atau program mereka adalah
tidak diketahuinya apa yang akan diukur sebagai kinerja program
atau proyeknya, kesejangan antara sistem dan perma salahan yang
dihadapi dalam perencanaan, dan lebih jauh lagi adalah adanya
kelemahan dalam sistem monitoring-evaluasi mereka.
4. Pengembangan Kelembagaan
Intervensi pengembangan kelembagaan diartikan sebagai
pengembangan kapasitas organisasi untuk mengatur kerjasama dan
hubungan dengan entitas sosial lain di masyarakat. Melalui
kerjasama dan hubungan ini organisasi akan mampu berperan lebih
besar lagi atas peran sosial mereka dibandingkan kalau organisasi
harus melakukan sendiri.
8
pengembangan organisasi yang bagaimana yang sesuai.
“Suatu hari ada seorang tamu datang berkunjung di
kantor NASA. Di kantor tersebut dijumpainya seorang
tukang sapu yang sedang membersihkan lantai halaman
salah satu ruangan kantor. Tamu tersebut mendekati
tukang sapu dan bertanya, “Apa yang sedang Saudara
kerjakan?” Tukang sapu itu menjawab, “Saya sedang
ikut membantu menemukan misteri angkasa luar.” Tamu
itu bingung dan tanyanya lagi’ “Bagaimana Anda bisa
membantu menemukan misteri luar angkasa?”
“Saya membantu menemukan misteri luar
angkasa dengan bekerja membersihkan ruangan
ini,” jawabnya,” walaupun hanya menyapu
lantai, saya percaya bahwa hasil kerja saya
9
metode pengembangan organisasi dan melaksanakan proses
pengembangan organisasi, yaitu :
10
pengembangan kelembagaan yang telah dilakukan pada waktu
sebelumnya. Dengan demikian jika menyusun rencana
pengembangan organisasi untuk waktu berikutnya kita bisa melihat
berdasarkan hasil atau gambaran organisasi di waktu sebelumnya.
Dengan demikian organisasi dapat menyusun rencana perbaikan
secara terencana dan bukan secara acak. Akhirnya metode ini
akhirnya akan mendorong organisasi menjadi organisasi pembelajar.
11
II
Pengertian OCA
Tujuan
Fasilitator mempunyai pemhaman tentang pengertian, tujuan, fungsi dan
prinsip-prinsip OCA serta peran OCA dalam ACCESS
12
6. Presentasi hasil penilaian dan penyusunan rencana pengembangan
organisasi,
7. Pelaksanaan pengembangan organisasi,
8. Kembali ke diskusi penilaian di masing-masing organisasi.
Spiral OCA
Penilain kembali
Penyusunan Rencana
Pengembangan Organisasi
Penyusunan
perangkat Diskusi penilaian
penialain Organisasi
Pelaksanaan Rencana
Pengembangan Organisasi
13
mudah diakses, ketersediaan sumberdaya yang siap pakai; dan
menghindarkan pemborosan dana dan sumberdaya lainnya.
14
tahapan yang lain, OCA menggunakan pendekatan team building
dengan melibatkan seluruh bagian dalam organisasi menjadi
kelompok-kelompok kecil untuk mengerjakan suatu bagian dari
rencana pengembangan organisasi. Penggunaan diskusi yang
terstruktur dan pelibatan semua bagian dan perangkat dalam
organisasi mendorong untuk perbaikan sistem komunikasi dalam
organisasi dan juga kerjasama antar orang serta antar bagian dalam
organisasi. Hal lain yang akan terlihat adalah munculnya kesadaran
bahwa seluruh bagian dan orang dalam organisasi mempunyai peran
penting dan peran masing-masing akan sangat mempengaruhi hasil
kerja dari bagian dan orang lain, selain terhadap dirinya sendiri.
4. Sebagai alat untuk meningkatkan kinerja organisasi. Hasil diagnosa
akan menunjukkan sejauhmana kinerja lembaga dinilai oleh staf
dalam organisasi serta seberapa besar tingkat kesepakatan antar staf
terhadap hasil penilaian itu. Hasil diagnosa ini kemudian dianalisa
penyebabnya dan ditentukan bagaimana cara mengatasi masalah
tersebut secara efektif dan efisien terutama dengan hanya
menggunakan sumberdaya yang dimiliki oleh organisasi terlebih
dahulu. Pemecahan ini akan meningkatkan kinerja bagian-bagain
tertentu di dalam organisasi dan akhirnya akan berdampak
memperbaiki secara keseluruhan kinerja organisasi.
B. Prinsip-Prinsip OCA.
15
Sebagai suatu metode OCA mempunyai 3 (tiga) prinsip utama yang
harus dipegang oleh pengguna OCA, baik fasilitator OCA maupun
organisasi pengguna. Prinsip-prinsip dalam OCA adalah:
16
dari suatu organisasi juga menjadi rahasia bagi organisasi itu
sendiri, Fasilitator tidak diperbolehkan memberikan hasil OCA dari
suatu organisasi kepada pihak lain selain kepada organisasi yang
dinilai tersebut. Antar Fasilitator OCA juga tidak diperbolehkan
berbagi hasil OCA dari organisasi yang mereka fasilitasi. Namun
demikian organisasi diperbolehkan atau diberi wewenang penuh
untuk memberikan atau memperlihatkan hasil OCA kepada pihak
lain, dengan catatan itu dilakukan atas kemauan pihak organisasi itu
sendiri.
17
OCA oleh ACCESS dipilih sebagai metode untuk membantu organisasi
mitra mengembangkan kemampuannya sehingga organisasi mitra
tersebut efektif, efisien dan kinerjanya semakin baik serta pada
akhirnya masyarakat yang didampingi oleh organisasi mitra akan
mendapatkan dampak program semaksimal mungkin.
18
pengembangan organisasi dari organisasi yang difasilitasi
menggunakan OCA. Seperti yang telah diterangkan sebelumnya,
tanggung jawab terhadap hasil OCA ada ditangan organisasi itu sendiri.
Namun demikian organisasi tersebut dapat mengupayakan untuk dapat
memanfaatkan kegiatan-kegiatan pengembangan kapasitas organisasi
yang dimiliki oleh ACCESS. Harusnya organisasi tersebut juga
mengupayakan untuk memanfaatkan berbagai kegiatan
pengembangan kapasitas yang dilakukan oleh donor atau organisasi
lain yang sesuai dengan kebutuhannya. Strategi lain, untuk kegiatan
pengembangan kapasitas yang spesifik, organisasi yang telah di OCA
itu bisa mengajukan proposal untuk mendapatkan dukungan kepada
ACCESS atau pihak-pihak lain.
19
III
Tahapan OCA
Tujuan:
Fasilitator mengetahui tahap-tahap pelaksanaan OCA dan pihak yang
terlibat serta apa peran masing-masing dalam tiap tahapan.
20
A. Identifikasi dan penentuan lembaga-lembaga sejenis
Tujuan:
Identifikasi dan penentuan organisasi-organisasi sejenis
bertujuan untuk mendapatkan organisasi sejenis atau setipe.
Sejenis yang dimaksudkan adalah organisasi yang mempunyai
kesamaan bentuk organisasi (perkumpulan, yayasan atau jaringan)
dan cara kerja (memberikan layanan langsung kepada masyarakat,
dan filosofi, misi serta program yang selama ini dijalankan;
misalnya kelompok organisasi pemberdayaan masyarakat desa,
kelompok organisasi pemerhati lingkungan hidup, kelompok
organisasi pengembangan ekonomi rakyat, kelompok organisai
pendamping usaha kecil, dan lain-lain.
21
3. Fasilitator penyusunan perangkat OCA membantu pihak yang
akan mengelola OCA dalam menentukan indikator serta dalam
memilih organisasi-organisasi yang sejenis.
B. Sosialisasi OCA
Tujuan:
Pengambil kebijakan dan staf di organisasi calon pengguna OCA
memahami bentuk, maksud dan tujuan, tahapan dan konsekuensi
dari OCA (dan juga perangkat OCA jika perangkat telah disusun
sebelumnya) sehingga membantu organisasinya untuk memutuskan
secara sadar apakah akan menggunakan OCA atau tidak.
22
Waktu yang Diperlukan:
Antara 2 - 4 jam.
C. Penyusunan perangkat
Tujuan:
Tahapan penyusunan perangkat bertujuan menghasilkan satu
perangkat OCA yang sudah dinamai dan sesuai serta disepakati
untuk digunakan oleh organisasi-organisasi yang membuat.
23
Waktu yang Diperlukan:
Keseluruhan waktu yang diperlukan antara 8-10 hari yang terbagi
dalam:
?? Lokakarya penyusunan perangkat dan diikuti seluruh
peserta: 3 hari
?? Penyelesaian perangkat oleh perwakilan peserta lokakarya:
2 – 3 hari
?? Pembuatan pertanyaan diskusi dan program pengolahan
data: 3 – 4 hari
Tujuan:
Perangkat OCA sesuai dengan kondisi organisasi dan anggota
organisasi yang akan dinilai karena sudah disempurnakan sesuai
dengan masukan dari hasil ujicoba.
24
?? Menyempurnakan atau memperbaiki perangkat OCA
berdasarkan masukan-masukan yang didapat.
Waktu:
Pelaksanaan ujicoba membutuhkan waktu sekitar 8 – 10 jam.
Tujuan:
Setiap peserta diskusi penilaian memberi nilai atas kinerja
organisasinya pada lembar penilaian menggunakan metode dan
perangkat OCA.
25
Waktu yang dibutuhkan:
Berdasarkan pengalaman waktu dibutuhkan untuk tahapan ini
dengan menggunakan 80-100 indikator dengan peserta kurang dari
30 adalah 8 jam. Pelaksanaan bisa dilakukan dalam satu hari
ataupun kalau kondisi tidak memungkinkan bisa dilakukan selama
2 hari.
Hasil penilaian tiap orang yang berupa lembar penilaian yang telah
terisi semua- dikumpulkan oleh fasilitator. Fasilitator kemudian
memasukkan hasil penilaian setiap orang ke dalam sistem
pengolahan data OCA. Hasil dari penilaian ini akan ditampilkan
dalam bentuk grafik yang akan menggambarkan tingkat kapasitas
dan konsensus organisasi pada tiap kapasitas atau area utama dan
perbandingan antar kapasitas utama serta kapasitas dan konsensus
untuk tiap indikator. Berdasarkan hasil OCA itu fasilitator
menganalisa apakah indikator-indikator mana yang menyebabkan
nilai kapasitas dari suatu area utama rendah. Dari nilai indikator
yang ada, fasilitator juga menganalisa faktor penyebab dari
rendahnya nilai suatu indikator, apakah isu-isu yang ada dalam
diskusi di hari sebelumnya juga menjadi penyebab dari tinggi atau
rendahnya nilai suatu indikator ataukah kira-kira ada penyebab lain
yang logis. Proses analisa ini akan sangat berguna saat fasilitator
membantu peserta menganalisa penyebab dari tinggi atau
rendahnya nilai dari suatu indikator. Kegiatan lain yang dilakukan
fasilitator pada tahap ini adalah mempersiapkan media-media yang
akan digunakan untuk fasilitasi nanti serta teknik yang akan dipakai
dalam menyusun rencana pengembangan organisasi sebagai tindak
lanjut hasil OCA.
Tujuan:
?? Didapatkannya gambaran kemampuan organisasi berdasar hasil
penilaian dari tiap peserta yang diolah menggunakan program
OCA,
?? Fasilitator mempunyai langkah-langkah fasilitasi presentasi
hasil OCA (termasuk: pertanyaan-pertanyaan probing dan bahan
presentasi) dan penyusunan rencana pengembangan organisasi.
26
Fasilitator berperan:
??Melakukan tabulasi dari lembar penilaian tiap-tiap peserta
penilaian,
??Melakukan analisa hubungan sebab-akibat dari tiap kapasitas
utama dan antara kapasitas utama dengan indikator serta antar
indikator,
??Mempersiapkan langkah-langkah presentasi hasil penilaian dan
penyusunan rencana tindak lanjut serta mempersiapakan media-
media yang akan digunakan.
Tujuan :
27
?? Peserta presentasi mampu menjelaskan pengertian hasil OCA
atas organisasi mereka,
?? Organisasi yang di OCA mempunyai rencana kerja
pengembangan organisasi berdasarkan hasil OCA dan
berdasarkan kemampuan yang mereka miliki sendiri.
H. Penilaian Ulang.
28
baru yang sesuai dengan kondisi organisasi. Bisanya setelah
perangkat digunakan untuk menilai 3-4 kali, maka perangkat sudah
kurang sesuai dengan perkembangan organisasi.
29
IV
Fasilitator OCA
Tujuan
Fasilitator mempunyai pengetahuan tentang siapa dan apa fasilitator
OCA
30
membantu organisasi (dalam hal ini orang-orang dalam organisasi)
melakukan pengembangan organisasi menggunakan metode OCA,
dari tahap penyusunan perangkat hingga kepada tahap penyusunan
rencana pengembangan organisasi.
A. Peran Fasilitator
31
peserta penilaian, misalnya maksud dari suatu indikator.
32
akan digunakan.
1. Sikap
Berdasarkan peran-peran yang harus dimainkan oleh fasilitator
dalam keseluruhan OCA, maka seorang fasilitator OCA harus
mempunyai beberapa sikap diantaranya adalah:
a. Percaya peserta & organisasinya mempunyai
kemampuan.
Fasilitator yang mempunyai sikap seperti ini akan cenderung
mengurangi peran diri sebagai penasihat, guru atau orang tua.
Fasilitator akan cenderung memberi peran kepada orang lain
atau peserta menggunakan kemampuan dirinya mengatasi
permasalahan mereka. Fasilitator lebih berperan membantu
peserta mengeluarkan potensinya atau memudahkan peserta
untuk menerapkan kemampuan dalam mengatasi masalah.
33
untuk menerapkan kemampuan dalam mengatasi masalah.
b. Memperlakukan peserta adalah orang dewasa
Orang dewasa adalah orang yang yang mempunyai
pengalaman dan mempunyai kemampuan untuk membuat
pilihan secara logis. Karena itu fasilitator yang mempunyai
sikap mempercayai peserta sebagai orang dewasa akan
percaya bahwa pilihan yang dibuat oleh peserta adalah suatu
pilihan logis menurut pengalaman dan analisa mereka.
Fasilitator berperan membantu peserta untuk menganalisa
sejauhmana pilihan tersebut tepat atau tidak.
c. Terbuka
Terbuka mempunyai 2 (dua) pengertian yaitu (1) orang
tersebut akan secara sadar mau menerima pendapat orang lain
bila pendapat tersebut benar dan pendapatnya salah, (2) mau
menerima hal-hal baru yang akan memperkaya pengetahuan
dan ketrampilan. Sikap ini akan sangat membantu fasilitator
dalam memandang berbagai hal bisa lebih luas karena mampu
melihat dari berbagi sudut pandang. Selain itu juga akan
memperkaya proses fasilitasi karena segala sesuatu bisa
dipandang dari berbagai sudut pandang.
d. Jujur
Mau mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi merupakan
salah satu sikap sangat penting. Sebagai contoh, jika fasilitator
tidak tahu ungkapkan bahwa memang tidak tahu dan jangan
bersikap seolah-olah tahu sehingga mengakibatkan
terjerumuskannya peserta. Dalam mengungkapkan
ketidatahuan haruslah bijaksana dan bertanggungjawab
selama fasilitasi. Misalkan dengan menjawab”saat ini saya
belum mempunyai informasi dan akan saya carikan untuk
saya informasikan kepada Anda”. Fasilitator pun harus
bertanggung jawab mencarikan informasi tersebut.
e. Sabar
Sabar terhadap proses merupakan sikap yang penting untuk
keberhasilan dan kualitas fasilitasi. Ketidaksabaran seorang
fasilitator terhadap proses seringkali menyebabkan terjadinya
manipulasi proses fasilitasi karena peran fasilitator menjadi
lebih besar, sehingga proses cepat selesai namun bukan
dihasilkan dan dipahami oleh peserta.
34
2. Pengetahuan
Berikut ini pengetahuan dasar yang perlu dimiliki oleh seorang
fasilitator OCA, diantaranya adalah :
a. Metodologi OCA
Yang mencakup pengertian, tujuan dan fungsi OCA; tahapan
dan prinsip-prinsip serta cara menghitung hasil OCA.
b. Manajemen organisasi
Pemahaman yang memadai tentang pengelolaan organisasi
sangat mendukung untuk proses fasilitasi OCA karena mau
tidak mau dalam OCA yang akan digarap atau dikelola adalah
manajemen organisasi secara keseluruhan. Beberapa hal
pengetahuan manajemen organisasi yang penting diantaranya
adalah tentang berbagai model atau bentuk organisasi,
struktur organisasi, standar-standar aturan yang ada agar
organisasi berjalan efektif, dan berbagai model perencanaan
dalam organisasi.
c. Teknik fasilitasi yang partisipatif,
Pengetahuan fasilitator OCA bukan sekedar teknik fasilitasi
saja, tetapi juga mengharuskan untuk mempunyai
pengetahuan mengenai teknik fasilitasi partisipatif.
Penggunaan teknik fasilitasi yang partisipatif akan mendorong
keterlibatan aktif seluruh peserta dalam proses OCA.
d. Analisa masalah,
Ada berbagai teknik untuk analisa masalah dan biasanya yang
dikenal adalah analisa sirip ikan dan analisa sebab-akibat
(pohon masalah). Seringkali terjadi pemecahan masalah
dengan tanpa melihat sumber masalah dan akibatnya
seringkali masalah yang dipecahkan tidak terpecahkan.
Kondisi demikian terjadi karena yang disebut sebagai masalah
seringkali adalah gejala (symptom ) dan bukan masalah
sebenarnya. Masalah sebenarnya harus dikaji lebih mendalam
untuk mendapatnya. Hal penting yang perlu dimiliki fasilitator
adalah bagaimana mentransfer atau memberikan pengetahuan
analisa masalah ini kepada peserta agar peserta mampu
menggunakan dengan baik.
e. Mendengar secara aktif, (ketrampilan)
Pengetahuan tentang apa dan bagaimana mendengarkan secara
aktif akan sangat membantu fasilitator merefleksikan dirinya
sendiri sejauhmana dirinya sudah mendengar secara aktif.
Mendengar secara aktif akan sangat membantu fasilitator
memahami apa maksud sebenarnya dari yang diungkapkan
oleh lawan bicara atau peserta.
f. Partisipasi
35
Apa yang dimaksud partisipasi tujuan serta dampaknya,
bagaimana suatu proses disebut partisipatif, bagaimana cara
membuat partisipasi meningkat adalah pengetahuan yang
harus dimiliki oleh fasilitator OCA. Dengan pemahaman atas
partisipasi ini fasilitator akan mampu menilai seberapa besar
tingkat partisipatifnya suatu program, sistem manajemen,
sistem pengambilan keputusan dan sistem-sistem lain dalam
suatu organisasi. Dan akhirnya fasilitator dapat membantu
orang lain untuk juga melakukan penilaian.
g. Ice breaking (memecah suasana)
Pengetahuan tentang berbagai macam ice breaking atau
permainan akan sangat membantu fasilitator selama proses
fasilitasi. Ice breaking akan membantu menurunkan
ketegangan selama proses fasilitasi atau mencairkan suasana
sehingga kondusif untuk suatu kegiatan. Hal yang perlu
diingat adalah sangat baik memilih ice breaking yang
berkaitan dengan topik yang akan dibahas dan bukan sekedar
permainan saja.
Berikut ini ada beberapa pengetahuan yang sangat baik dimiliki oleh
fasilitator agar komunikasi yang dilakukan oleh fasilitator menjadi
lebih efektif. Menurut Willis (1986) komunikasi tidak hanya
sekedar menggabungkan rangkaian kata-kata. Beberapa sisi
komunikasi efektif yang sudah diidentifikasikan diantaranya adalah :
i. Perubahan nada suara
Jika Anda mendengar saya mengatakan, "Aku sayang kamu,"
dengan sangat keras, seluruh elemen baru akan ditambahkan ke
dalamnya. Perubahan nada suara, penekanan yang berikan pada
kata- kata tertentu, dan emosi yang dirasakan ketika
mengucapkan kata-kata itu akan menjadi faktor yang saling
berhubungan dalam menyampaikan kalimat tersebut. Dan,
tergantung pada konteks dimana kalimat itu diucapkan,
perubahan nada suara dapat memberikan pengaruh pada arti
pentingnya pesan dari kata-kata tersebut bagi pendengarnya.
ii. Gunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh setiap orang
Kata-kata yang kita gunakan adalah simbol-simbol; kita
mengambilnya untuk mewakili benda-benda dan ide-ide. Dalam
komunikasi sehari-hari, setiap manusia memiliki
persepsi/konotasi tersendiri terhadap setiap kata yang diucapkan
atau didengarkan. Kita harus mengakui fakta ini dalam
komunikasi kita sehari-hari. Dalam memfasilitasi, seorang
fasilitator pun harus memperhatikan fakta tersebut karena
membawa pengalaman dan interpretasi pribadi kita dalam kata-
kata yang digunakan, bahkan seringkali penggunaan istilah-
istilah yang belum tentu dipahami oleh peserta. Jadi selain
mengakui pentingnya dampak dari perubahan nada suara,
fasilitator juga harus pintar-pintar memilih kata-kata yang dapat
36
fasilitator juga harus pintar-pintar memilih kata-kata yang dapat
dipahami secara universal dan tidak menimbulkan konotasi yang
terlalu besar bagi seseorang.
iii. Gunakan bahasa tubuh yang baik
Kapan pun kita berkomunikasi, kita tidak hanya menyampaikan
kata-kata atau suara dari kata-kata atau kalimat tersebut. Bahasa
tubuh adalah satu istilah yang telah digunakan untuk
mengekspresikan suatu bentuk komunikasi yang tidak bisa
diucapkan dengan kata-kata. Telitilah dua orang yang terlibat
dalam suatu komunikasi. Biasanya mereka menggunakan
gerakan isyarat, sikap tubuh, dan berbagai teknik fisik lainnya
untuk menguatkan dan menginterpretasikan kata-kata mereka.
3. Ketrampilan
Ketrampilan merupakan wujud teknis dari pengetahuan dan sikap
yang dimiliki oleh fasilitator. Kadang kala orang mempunyai
pengetahuan akan sesuatu, namun belum tentu terampil untuk
menerapkan pengetahuannya itu. Sebagai contoh paling mudah
adalah komentator, pengamat atau analis sepak bola mempunyai
pengetahuan yang luas akan permainan sepak bola, namun demikian
komentator tersebut belum tentu terampil bermain bola. Demikian
pula dalam fasilitator, pengetahuan saja belum cukup dan harus
didukung oleh ketrampilannya. Berikut ini beberapa ketrampilan
yang harus dimiliki oleh fasilitator OCA yaitu :
a. Teknik-teknik fasilitasi dalam OCA,
b. Teknik tabulasi data menggunakan format OCA,
c. Teknik untuk menciptakan atau meningkatkan
partisipasi,
d. Teknik mendengar secara aktif,
e. Teknik analisa masalah,
f. Teknik fasilitasi secara partisipatif, (menyimak,
probing, reframing dll).
37
C. Etika Fasilitator OCA
38
39
40
V
Sosialisasi OCA
Tujuan fasilitasi:
Pengambil kebijakan dan staf di organisasi calon pengguna OCA
memahami maksud dan tujuan dan tahapan OCA serta konsekuensi dari
penerapan OCA (dan perangkat OCA jika perangkat telah disusun
sebelumnya) sehingga membantu organisasi untuk memutuskan secara
sadar apakah menggunakan OCA atau tidak.
C. Materi Sosialisasi:
41
E. Peserta Sosialisasi:
G. Langkah-langkah sosialisasi
Persiapan sosialisasi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh fasilitator sebelum
pelaksanaan sosialisasi, diantaranya dalah :
i. Kepastian jadual pelaksanaan sosialisasi di lembaga. Waktu
yang dibutuhkan untuk sosialisasi dipastikan minimal adalah
2 jam.
ii. Profil lembaga yang berisi struktur organisasi, visi, misi,
program yang dilaksanakan oleh organisasi tersebut dan
jumlah semua staf.
iii. Kepastian berapa orang yang akan hadir dalam sosialisasi dan
dipastikan bahwa seluruh bidang dan jenjang di lembaga
terwakili oleh peserta yang akan hadir nanti.
iv. Tempat dan kondisi pelaksanaan sosialisasi (ketersediaan
papan tulis, listrik, bentuk dan luas ruang pertemuan, dll) untuk
menentukan strategi dan bahan serta media yang akan dipakai
dalam sosialisasi.
42
Langkah-langkah sosialisasi
Berikut ini langkah-langkah umum sosialisasi yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan sosialisasi.
1. Pengantar
a. Fasilitator memperkenalkan diri dan menjelaskan
tujuan kedatangan dirinya ke lembaga ini (2 menit),
b. Fasilitator meminta peserta untuk memperkenalkan
dirinya masing-masing dengan menyebut nama dan jabatan
serta kapan mereka mulai bekerja di organisasi ini (5 menit),
c. Fasilitator menjelaskan tujuan Sosialisasi OCA (3
menit)
d. Fasilitator meminta peserta untuk menginformasikan
pengalaman mereka dalam pengembangan kapasitas
organisasinya dengan menanyakan kepada mereka “Bagaimana
cara lembaga Anda mengembangkan kapasitas organisasi?” (5-
10 menit). Beberapa contoh jawaban peserta diantaranya
adalah: perencanaan strategis, pelatihan, rapat pembahasan
permasalahan, mengikuti seminar
43
j. Fasilitator menjelaskan tahapan berikutnya yang
berupa tahap Diskusi Penilaian. Hal yang diinformasikan
adalah tujuan atau keluaran, pihak yang terlibat, serta perkiraan
waktu yang dibutuhkan untuk tahapan Diskusi Penilaian (5
menit),
k. Fasilitator menjelaskan tahapan Tabulasi Data dan
Analisa Hasil Penilaian dengan menginformasikan tujuan atau
keluaran tahapan ini, siapa yang terlibat dan waktu yang
diperlukan (5 menit),
l. Fasilitator menjelaskan tahapan Presentasi Hasil dan
Penyusunan Rencana Pengembangan Organisasi. Informasi
yang diberikan pada tahapan ini adalah tujuan atau keluaran
dari tahapan Presentasi Hasil dan Penyusunan Rencana
Pengembangan Organisasi, siapa yang terlibat dan peran
masing-masing, serta waktu yang diperlukan ( 5 menit ),
m. Fasilitator menjelaskan konsep siklus, dimana setiap
organisasi yang menerapkan OCA setelah menyusun rencana
pengembangan organisasi adalah melaksanakan rencana
tersebut dan dalam kurun waktu 1-2 tahun kemudian akan
melakukan penilaian kembali menggunakan perangkat yang
sama saat penilaian awal dan kemudian melanjutkan tahapan
berikutnya setelah tahap diskusi penilaian (5 menit),
n. Fasilitator menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan di
ACCESS saat ini, langkah ini agak sedikit berubah karena
beberapa waktu yang lalu LSM-LSM mitra ACCESS yang
bergerak dalam bidang pengembangan masyarakat (community
development) telah berkumpul dan menyusun satu perangkat
OCA yang dinamakan IDEAL. Karena perangkat telah
disusun, maka sosialisasi dilakukan setelah perangkat ada.
Namun tahap selanjutnya adalah sama seperti tahap yang ada
dalam siklus (5 menit),
44
masing peserta atas proses hari ini. Masing-masing orang
diminta kesan atas proses sosialisasi ini dalam 2-3 kata saja (5
menit),
q. Fasilitator menginformasikan bahwa ACCESS
membutuhkan jawaban dari lembaga ini, apakah tertarik atau
tidak untuk menerapakan OCA dengan mengembalikan lembar
kesediaan untuk mengikuti proses OCA kepada ACCESS.
Sampaikan juga informasi bahwa fasilitator akan
meninggalkan satu copy informasi tentang OCA untuk
lembaga ini. Berikan secara resmi kepada Ketua atau
perwakilan dari lembaga itu : a) lembar kesediaan mengikuti
OCA, dan b) copy bahan OCA (5 menit).
r. Fasilitator mengucapkan terima kasih atas kesediaan
lembaga ini dan semua peserta untuk mengikuti proses
sosialisasi dan menunggu jawaban lembaga ini atas
kesediaannya mengikuti proses OCA. Ingatkan bahwa jawaban
ditunggu 1 minggu setelah sosialisasi ini dan dapat dikirim
langsung ke kantor ACCESS di Bali atau ke PO ACCESS di
propinsi di sini ((5 menit).
Catatan:
1. Jika perangkat belum dibuat, silahkan untuk menghilangkan
langkah-langkah yang menggunakan perangkat IDEAL,
2. Pada tahap Tanya jawab dan kesimpulan di langkah o.,
pertanyaan sangat baik disampaikan satu demi satu. Setelah
satu pertanyaan dijawab, baru kemudian disampaikan
pertanyaan berikutnya,
3. Jika ada yang menanyakan peran ACCESS, maka ditanyakan
kembali kepada peserta “ Mengapa ACCESS tertarik untuk
menawarkan OCA kepada lembaga Anda?. Dari jawaban
peserta tambahkan informasi bahwa ACCESS menginginkan
kapasitas organisasi mitra-mitranya berkembang dan pada
akhirnya mampu meningkatkan kualitas layanan dan program
yang diberikan kepada masyarakat dampingannya. Dan untuk
saat ini ACCESS berkeyakinan bahwa OCA merupakan satu
metode yang tepat untuk pengembangan organisasi serta sesuai
dengan prinsip-prinsip yang dianut oleh ACCESS.
45
BAB VI
Memfasilitasi Diskusi Penilaian
Organisasi
Tujuan fasilitasi :
Setiap peserta diskusi penilaian memberi nilai atas kinerja
organisasinya pada lembar penilaian menggunakan metode dan
perangkat OCA.
Ilustrasi G01
46
A.Bahan fasilitasi:
B. Peserta
I. Langkah-langkah penilaian
1. Persiapan.
47
memungkinkan bisa dilanjutkan pada hari berikutnya.
b. Profil organisasi yang berisi struktur organisasi, visi, misi,
program yang dilaksanakan oleh organisasi tersebut dan
jumlah semua staf.
c. Kepastian berapa orang yang akan hadir dalam penilaian
dan dipastikan bahwa seluruh bagian organisasi terwakili
oleh peserta yang akan hadir nanti.
d. Tempat dan kondisi pelaksanaan penilaian (ketersediaan
listrik /penerangan, bentuk dan luas ruang pertemuan,
kursi, dll)
e. Fasilitator mencoba mendapatkan gambaran akan kondisi
organisasi dari beberapa pihak sebelum memfasilitasi,
Pengantar:
a. Fasilitator memperkenalkan diri,
b. Fasilitator meminta seluruh peserta memperkenalkan diri,
dengan menyebut nama dan jabatannya serta lamanya
kerja di organisasi ini,
c. Fasilitator mengajak peserta untuk mengamati apakah
peserta yang ada sudah menggambarkan secara
representatif seluruh jenjang dan seluruh bagian dalam
organisasi,
d. Fasilitator menjelaskan bahwa kegiatan hari ini adalah
tindak lanjut dari sosialisasi yang telah dilakukan beberapa
waktu yang lalu. Kegiatan hari ini adalah penilaian
organisasi menggunakan metode OCA dan
mempergunakan perangkat yang telah disusun,
e. Fasilitator menjelaskan sejarah penyusunan perangkat
penilaian dan siapa saja yang ikut dan bagaimana
prosesnya (Jika ada peserta yang ikut dalam proses
penyusunan perangkat, mintalah dia untuk
menjelaskannya),
f. Jelaskan bahwa penilaian ini bersifat rahasia, hanya
organisasi tersebut dan Fasilitator yang mengetahui
hasilnya,
g. Jelaskan bahwa dalam proses penilaian akan didahului
dengan curah pendapat dan baru kemudian peserta
melakukan penilaian atas suatu pernyataan pada lembar
jawaban. Tekankan bahwa curah pendapat tidak
dimaksudkan untuk menghasilkan konsensus, kesimpulan
atau pemecahan masalah, namun hanya merupakan proses
sharing atau berbagi pendapat/informasi saja ,
h. Jelaskan bahwa selama diskusi dalam proses penilaian,
setiap orang harus dengan jelas mengungkapkan apa yang
48
setiap orang harus dengan jelas mengungkapkan apa yang
ingin dikatakannya; proses diskusi hanya terjadi dalam
ruangan ini dan tidak boleh dilanjutkan di luar atau
disampaikan pada orang yang tidak terlibat proses
penilaian,
i. Bagikan masing-masing satu perangkat IDEAL dan lembar
penilaian kepada setiap peserta. Kemudian jelaskan kepada
mereka bagian mana yang disebut pertanyaan diskusi dan
bagian mana yang disebut indikator yang akan dinilai,
j. Jelaskan cara penilaian dan skala penilaian. Nilai yang
diberikan adalah 1,2,3,4 atau 5. (Lihat penjelasan skala
penilaian pada Penjelasan Nilai).
k. Berikan satu contoh cara penilaian. Jika ada yang kurang
jelas praktekkan satu contoh penilaian lagi. Jelaskan
kembali bahwa penilaian adalah membandingkan kondisi
organisasi kita dengan indikator IDEAL, dan bukan setuju
atau tidak setuju terhadap indikator IDEAL,
l. Jelaskan bahwa hasil penilaian akan menjadi bias atau
kurang bermanfaat atau tidak sesuai dengan kebutuhan
organisasi bila penilaian lebih didasarkan kepada tidak
suka dengan orang atau bagian tertentu dalam organisasi.
Kondisi tersebut juga akan terjadi bila nilai yang diberikan
selama diskusi penilaian lebih tinggi atau lebih rendah dari
kenyataan,
m. Tegaskan bahwa semua indikator harus dinilai oleh setiap
peserta, bila ada peserta yang walaupun hanya tidak
menilai satu indikator saja maka lembar jawaban peserta
tersebut dianggap tidak sah dan tidak bisa dimasukkan
dalam penghitungan OCA,
n. Mintalah salah satu peserta untuk menjadi perekam proses
dengan mencatat isu-isu penting yang didiskusikan, ide-ide
selama diskusi, dll; dengan tidak mencatat nama orang
yang berbicara/mengatakannya,
o. Mintalah peserta untuk tidak meninggalkan proses diskusi
karena satu orang saja keluar akan mengganggu proses
penilaian secara keseluruhan, kecuali pada saat istirahat.
Jika ada yang keluar ruangan, maka proses penilaian
dihentikan menunggu orang tersebut kembali ke ruangan
lagi,
p. Sepakatilah jadual istirahat selama proses penilaian. Perlu
diperhatikan waktu untuk istirahat jumlahnya yang realistis
karena peserta tidak boleh keluar selama proses penilaian,
kecuali pada saat istirahat,
q. Jelaskan bahwa fasilitator akan memberi pertanyaan
diskusi/curah pendapat yang akan didiskusikan peserta dan
setelah setiap rangkaian diskusi selesai mintalah peserta
secara bergilir membacakan indikator yang akan dinilai,
49
secara bergilir membacakan indikator yang akan dinilai,
r. Tegaskan kembali tentang aturan atau norma proses
penilaian.¤
Penilaian Organisasi:
s. Fasilitator memulai mengajak peserta untuk melakukan
penilaian dengan menjawab beberapa pertanyaan curah
pendapat dahulu dan baru menilai pernyataan di
bawahnya. Tahapan seperti itu (pembacaan pertanyaan-
diskusi-pembacaan indikator-dan penilaian indikator)
diteruskan hingga seluruh indikator dinilai semuanya,
t. Selesai penilaian, fasilitator meminta setiap peserta untuk
melihat kembali lembar jawaban masing-masing: apakah
semua sudah dinilai atau belum,
u. Fasilitator kemudian mengumpulkan lembar jawaban
untuk diolah menggunakan sistem penghitungan OCA,
v. Ajaklah mereka untuk memberikan "tepuk tangan" atas
keberhasilan mereka bercermin pada hari ini dan jelaskan
pada mereka bahwa fasilitator akan datang lagi untuk
mempresentasikan hasil penilaian tersebut.
50
?? Proses penilaian bersifat pribadi, rahasia dan independen.
?? Peserta penilaian tidak diperkenankan pergi selama proses
penilaian.
Penjelasan nilai
Penilaian dilakukan dengan membandingkan kondisi organisasi
peserta penilaian dengan indikator pada perangkat IDEAL. Nilai
yang diberikan dalam lembar jawaban adalah 1,2,3,4,5. Nilai 1
berarti kondisi organisasi sangat bertolak belakang dengan
kondisi dalam indikator di perangkat IDEAL dan nilai 5 berarti
kondisi organisasi selalu sama seperti kondisi dalam indikator di
perangkat IDEA (atau dalam kata lain kondisi organisasi telah
sempurna). Semakin besar nilai, maka kondisi organisasi
semakin baik. Tidak ada nilai dengan angka pecahan, misal 2,5
atau 1,5 dan sebagainya.
Nilai 1 diberikan bila kondisi organisasi kondisinya selalu
bertolak belakang dengan kondisi dalam indikator
perangkat IDEAL,
Nilai 2 diberikan bila kondisi organisasi sedikit lebih baik
dibanding dengan kondisi organisasi dengan nilai
1 atau kondisi organisasi jarang terlihat seperti
dalam kondisi dalam indicator di perangkat
IDEAL,
Nilai 3 diberikan bila kondisi organisasi kadang-kadang
seperti dalam indikator di perangkat IDEAL,
Nilai 4 diberikan bila kondisi organisasi sering
memperlihatkan kondisi seperti dalam indikator di
perangkat IDEAL,
Nilai 5 diberikan bila kondisi organisasi selalu sama
seperti kondisi indikator dalam perangkat IDEAL.
Nilai 5 merupakan nilai sempurna dan kondisi
organisasi sudah benar-benar ideal.
51
membacakan tiap-tiap indikator secara jelas dan keras
sebelum melakukan penilaian.
?? Ingatkan bahwa penilaian bersifat pribadi dan hanya menilai
pernyataan (indikator), bukannya pertanyaan curah
pendapat,
?? Usahakan waktu untuk tiap-tiap kelompok curah pendapat
hanya 5 menit,
?? Semaksimal mungkin jangan menggunakan flipchart/papan
tulis. Gunakan hanya untuk mencatat contoh peristiwa
penting. Bila menggunakan flipchart atau papan tulis akan
memperlama proses penilaian,
?? Ingatlah peran Anda hanya fasilitator dan jangan terlibat
dalam proses curah pendapat, berperanlah sebagai moderator
yang baik dan mengupayakan adanya partisipasi yang tinggi
dengan tanpa menunjuk langsung,
?? Jika curah pendapat diluar kontrol (perdebatan, diluar
konteks, dll), mintalah peserta untuk mencatat hal utama dari
isu tersebut dan mintalah peserta untuk mengagendakannya
dalam pertemuan lain untuk dipecahkan atau ditindaklanjuti.
Pusatkan kembali pada pertanyaan curah pendapat,
?? Jika dalam proses sosialisasi dan dari informasi lain yang
didapatkan, diketahui bahwa keberadaan Ketua atau Direktur
membuat peserta penilaian nantinya tidak merasa nyaman,
maka satu hari sebelum penilaian fasilitator bisa
mendiskusikan bagaimana cara memecahkan masalah ini
dengan Direktur/Ketua.
?? Setiap akhir penilaian suatu indicator, perhatikan semua
peserta apakah sudah memberi penilaian atau belum. Bila
ada yang belum memberi penilaian, ingatkan kembali
dengan menanyakan “Apakah semua sudah memberi
penilaian?”
?? Tiap akhir penilaian indikator untuk satu Kapasitas Utama
(Bagian), ingatkan kembali peserta untuk memeriksa apakah
seluruh indicator pada kapasitas utama tersebut sudah diberi
nilai semua,
?? Jika penilaian dimulai terlalu siang dan tidak bisa diteruskan,
maka mintalah kepada semua peserta untuk mengumpulkan
lembar jawaban dan memberi nama atau tanda agar pada
pertemuan besok hari dapat dikembalikan pada yang punya.
Tekankan bahwa fasilitator tetap akan menjaga kerahasiaan
penilaian setiap orang.
?? Jika ada peserta yang selalu diam, maka pada saat-saat
tertentu bisa ditanyakan langsung kepada orang tersebut
dengan melontarkan pertanyaan “Bapak atau Ibu X..akan
menyampaikan informasi?”
52
53
54
VII
Tabulasi Data Hasil Penilaian
Tujuan tahapan ini:
Didapatkannya gambaran kapasitas dan konsensus organisasi dari hasil penilaian masing-
masing peserta penilaian
55
Berikut ini beberapa hal yang perlu dipersiapkan fasilitator sebelum melakukan tabulasi data,
yaitu :
?? Periksalah kembali seluruh lembar penilaian, apakah semua indikator sudah diberi nilai.
Lembar penilaian yang terisi atau ada nilai semuanya dianggap sah. Jika ada lembar
penilaian dengan indikator tanpa nilai (meski pun hanya satu indikator) atau dinilai tapi
nilainya kurang dari seharusnya (misalnya 0 atau ½) dan lebih seharusnya (5 ½ atau 6) atau
nilai yang diberikan adalah nilai pecahan (misal 1 ½ atau 2 ¼ ), maka lembar penilaian itu
tidak bisa digunakan atau dianggap tidah sah dan disimpan saja sebagai arsip,
?? Berilah nomor urut untuk setiap lembar penilaian yang dianggap sah. Penomoran ini
akan sangat membantu nantinya dalam melakukan pemeriksaan ulang atas data di komputer
dengan data di lembar jawaban,
?? File format penghitungan OCA di disket diusahakan bisa dijalankan (compatible)
dengan komputer yang menggunakan program lebih rendah. Misal file tersebut harus bisa
dibuka menggunakan Windows 95, Windows 97, Windows 98, Windows 2000 dan
Windows XP. Ini akan sangat membantu fasilitator bila ternyata di lokasi fasilitasi hanya
terpaksa harus menggunakan komputer lain dengan program yang lebih rendah dari program
yang dimiliki fasilitator,
?? Carilah informasi, apakah di lokasi tersebut listrik sering padam atau mati, jika ya maka
dalam pengerjaan nanti harus segera melakukan penyimpanan (save data) tiap waktu tertentu
atau komputer diprogram melakukan auto-saving tiap waktu tertentu,
?? Ingat bahwa fasilitator adalah orang yang harus menjaga rahasia dari hasil penilaian
ini. Jangan pernah sekalipun untuk memberikan hasil penilaian kepada siapa pun dan sekecil
apa pun, meskipun itu dengan direktur organisasi tersebut.
Bahan
Komputer,
File format penghitungan OCA,
Lembar jawaban yang telah diberi nomor.
Susun atau urutkan lembar jawaban yang sah dari atas ke bawah berdasarkan nomor urut.
Nomor 1 (satu) berada pada susunan teratas.
Bukalah file format penghitungan OCA dan bukalah pada sheet atau lembar OCASCOR.
Sesuaikan jumlah responden pada format perhitungan tersebut dengan jumlah lembar penilaian
peserta yang sah. Misalkan jumlah lembar jawaban sah ada 10 dan jumlah responden
dalam format ada 15, maka jumlah responden harus dibuat menjadi 10. Jika jumlah lembar
jawaban sah lebih dari 15, maka jumlah responden dalam perhitungan harus ditambah sesuai
jumlah lembar jawaban sah.
56
a. Contoh : format perhitungan asli.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
LSM No. Res Mkel-1 Mkel-2 Mkel-3 Mkel-4 Mkel-5 Mkel-6 Mkel-7 Mkel-8 Mkel-9 Mkel-10 Mkel-11 Mkel-12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
57
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
LSM No. Res Mkel-1 Mkel-2 Mkel-3 Mkel-4 Mkel-5 Mkel-6 Mkel-7 Mkel-8 Mkel-9 Mkel-10 Mkel-11 Mkel-12
1 1 2 3 2 3 4 3 4 5 5 4 5
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1 2 3 2 3 4 3 4 5 5 4 5
0.50 2.00 3.00 2.00 3.00 4.00 3.00 4.00 5.00 5.00 4.00 5.00
Periksa kembali seluruh pengisian nilai atau data pada format penilaian itu,
Apakah ada satu indikator pada tiap responden (satu cell ) terisi data dua kali (duplikasi).
Contoh seharusnya data untuk responden no 5 di indikator Mkel-5 hanya dinilai 4,
namun terjadi pengulangan sehingga dinilai 44.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
LSM No. Res Mkel-1 Mkel-2 Mkel-3 Mkel-4 Mkel-5 Mkel-6 Mkel-7 Mkel-8 Mkel-9 Mkel-10 Mkel-11 Mkel-12
1 1 2 3 2 3 4 3 4 5 5 4 5
2 2 2 3 3 3 3Terjadi3 5 4 5 4 5
3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4
kesalahan
4 5 5 4 4 3 3 3 4 3 3 3 5
5 5 5 4 3 44 5 3 3 2 4 4 4
6 5 5 4 3 4 5 3 4 5 4 5 5
Nilai rata-rata kolom 3
7 5 5 menjadi4 lebih
Mkel-5 4 4 5 2 4 3 3 5
8 5 besar 5dari nilai 4maksimal2 4 Jumlah
4 nilai
5 untuk 1 3 4 4 5
3 7,50 3 kolom Mkel-5 menjadi
9 5 (5) yaitu 3 5 5 5 4 4 4 5 5
besar (75)
10 3 3 4 4 4 5 4 5 5 3 4 4
40 39 37 32 75 42 37 35 39 39 40 47
4.00 3.90 3.70 3.20 7.50 4.20 3.70 3.50 3.90 3.90 4.00 4.70
Satu persatu tiap indikator pada tiap responden diperiksa ulang. Apakah tiap nilai indikator
dalam komputer telah sesuai dengan nilai yang ada pada lembar penilaian?
Hasil perhitungan nilai kapasitas dan konsensus untuk tiap-tiap area utama akan terlihat di
sisi (ujung) kanan dari format pengisian tersebut. Nilai kapasitas dan konsensus untuk
grafik batang pada lajur warna merah dan nilai kapasitas dan konsensus untuk grafik
GRID pada tabel warna hijau
58
Kemitraan- Kemitraan-
Kemitraan- 122 MKELX MPROX MKEUX MSDMX INDOKX KMTRX
121 123
2 2 1 121 98 65 75 35 28
2 2 1 121 112 64 71 35 19
5 5 2 123 102 63 72 33 30
4 4 2 123 107 61 74 34 29
1 5 5 127 113 59 71 39 31
5 1 5 131 106 62 74 37 24
2 3 4 117 99 56 78 37 22
3 3 3 129 110 61 75 36 28
4 4 4 144 112 67 68 40 28
4 4 4 148 108 68 66 38 30
32 33 31 1284 1067 626 724 364 269
3.20 3.30 3.10 128.39 106.70 62.60 72.40 36.40 26.90
Kapasitas 71.3 76.2 59.6 76.2 72.8 59.8
SD 9.5 5.2 3.4 3.4 2.1 3.7
OCA 6.6 4.6 4.1 4.5 5.3 10.4
Konsensus 86.8 90.8 91.8 91.1 89.5 79.3
Lihat di sheet (lembar) GRID, apakah nilai kapasitas dan nilai konsensus untuk masing-masing
area utama di grafik batang (nilai di lajur berwarna merah) serta nilai kapasitas dan nilai
konsensus setiap area utama grafik GRID (nilai di lajur hijau) telah masuk pada tabel grafik
batang dan grafik GRID. Periksa kembali apakah nilai masing-masing area utama di tiap
tabel telah sama dengan nilai yang ada di OCASCOR.
Lihat grafik GRID. Akan terlihat gambar awal setelah nilai kapasitas dan konsensus untuk tiap
area utama telah kita masukkan (a). Nilai median grafik itu perlu diperbaiki dengan
disesuaikan dengan nilai sebenarnya. Cara mengganti nilai median adalah sebagai berikut :
Memperbaiki nilai median kapasitas dilakukan dengan meletakkan kursor garis median
hingga muncul tulisan “value (x) axis)” dan di-klik dua (2) kali. Akan muncul tabel
FORMAT AXIS, lalu letakkan kursor di pada label SCALE dan diklik satu kali. Pada
bagian ini akan muncul tabel untuk memperbaiki nilai median. Maka isikan masing-
masing dengan :
i). minimum :0
ii). maximum : dua (2) kali nilai median kapasitas. Contoh 2 x 51.94 =
103.88
iii). major unit : sama dengan nilai median kapasitas. Contoh 51.94
iv). minor unit : sama dengan nilai median kapasitas. Contoh 51.94
v). value (y) axis crosses at : sama dengan nilai median kapsitas. Contoh 51.94
59
Gambar a : Grafik GRID sebelum nilai median diperbaiki.
GRID AREA KAPASITAS
PROFIL : Yayasan XXX
Keterangan:
1 - M-Kelembagaan
2 - M-Program
3
15 2 4 3 - M-Keuangan
4 - M-SDM
KONSENSUS
6
55.23 5 - Indok
Rendah
Tinggi
Value 6 - Kemitraan
Value (y) axis
(x) axis
0.00
0.00 74.49
Rendah KAPASITAS
Tinggi
Memperbaiki nilai median konsensus dilakukan dengan meletakkan kursor garis median
hingga muncul tulisan “value (y) axis)” dan di-klik dua (2) kali. Akan muncul table
FORMAT AXIS, lalu letakkan kursor di pada label SCALE dan diklik satu kali. Pada
bagian ini akan muncul tabel untuk memperbaiki nilai median. Maka isikan masing-
masing dengan :
i). minimum :0
ii). maximum : dua (2) kali nilai median konsensus. Contoh 2 x 81.23
= 162.46
iii). major unit : sama dengan nilai median konsensus. Contoh 81.23
iv). minor unit : sama dengan nilai median konsensus. Contoh 81.23
v). value (y) axis crosses at : sama dengan nilai median kapsitas. Contoh 81.23
60
Gambar b : Grafik GRID setelah nilai median diperbaiki
GRID AREA KAPASITAS
PROFIL : Yayasan XXX
Keterangan:
162.46 1 - M-Kelembagaan
2 - M-Program
3 - M-Keuangan
4 - M-SDM
KONSENSUS
3 5 4
5 - Indok
Rendah
81.23
Tinggi
1 2
6 6 - Kemitraan
0.00
0.00 51.94 103.88
Rendah KAPASITAS
Tinggi
Grafik Batang dapat dilihat dengan memindahkan kursor ke sheet BAR dan di-klik sehingga
grafik batang akan otomatis muncul disitu. Untuk memunculkan angka maka dapat
dilakukan langkah sebagai berikut:
Memunculkan nilai kapasitas tiap area utama . Letakkan kursor pada salah satu grafik
batang kapasitas dan di-klik dua (2) kali. Muncul tabel “Format Data Series” dan
letakkan kursor pada label “Data Labels” dan di-klik. Pindahkan dan klik kursor pada
“show value ”, angka nilai kapasitas tiap area utama akan secara otomatis muncul.
Memunculkan nilai konsensus tiap area utama . Letakkan kursor pada salah satu grafik
batang konsensus dan di-klik dua (2) kali. Muncul tabel “Format Data Series” dan
letakkan kursor pada label “Data Labels” dan di-klik. Pindahkan dan klik kursor pada
“show value ”, angka nilai konsensus tiap area utama akan secara otomatis muncul.
Untuk melihat nilai masing-masing indikator, pindahkan kursor ke sheet “Nilai Ideal” dan
secara otomatis nilai rata-rata masing-masing indikator akan terlihat dalam grafik tersebut.
Rata-rata merupakan nilai rata-rata, Kapasitas Utama merupakan penjelasan indikator
berasal dari area utama apa, No merupakan nomor tiap indikator dari perangkat penilaian,
dan Indikator menjelaskan isi dari indikator nomor tersebut.
61
RATA-RATA INDIKATOR IDEAL TIAP AREA
Rata- Kapasitas
rata Utama NO Indikator
4.00 KEL 1 Visi & misi lbg kita mudah dimengerti & dicerminkan dlm aktivitas setiap pengurus
3.90 KEL 2 Visi & misi lbg kita mudah dimengerti & dicerminkan dlm aktivitas setiap pelaksana
3.70 KEL 3 Kebijakan lbg kita sll mencerminkan visi-misi lbg.
Periksalah masing-masing indikator, apakah isi dari tiap Indikator sama maksudnya dengan
indikator dalam perangkat penilaian.
Untuk mengurutkan indikator berdasarkan nilainya, maka seluruh tabel (mulai dari cell Rata-
rata hingga ke Indikator dan ke bawah hingga ke indikator no 123) di-blok. Letakkan dan
klik kursor pada “Data” di toolbar. Letakkan dan klik kursor pada “Short” dan pada “short
by” pilihlah “Rata-rata”. Jika kita menginginkan indikator akan diurutkan dimulai dari
nilai yang terkecil lebih dahulu, maka kursor diletakkan dan di-klik pada “ascending”.
Namun bila menginginkan indikator diurutkan mulai dari nilai terbesar maka kursor di-klik
pada “descending”.
Catatan :
?? Pengurutan (shortasi) ditujukan untuk memudahkan melihat indikator yang mempunyai
nilai rata-rata rendah (misalnya dibawah 3,0). Berdasarkan hasil pengurutan tersebut,
fasilitator akan lebih mudah untuk memberikan tanda indikator-indikator mana yang
mempunyai nilai rata-rata rendah dan perlu mendapat perhatian (diberi warna tertentu).
Namun setelah pemberian tanda ini, sortasi perlu dikembalikan berdasarkan nomor
indikator sehingga tidak membingungkan peserta penilaian ketika mereka mendapatkan
hasil pengolahan OCA.
Tips
Untuk melakukan pemeriksaan kesalahan duplikasi sebenarnya cukup mudah. Periksa apakah
ada indikator mempunyai nilai lebih dari 5 (lima) atau nilai rata-rata lebih dari nilai
maksimal ( yaitu 5.00). Jika ya maka pasti terjadi kesalahan penulisan. Koreksi dilakukan
dengan memeriksa kembali menggunakan lembar penilaian dengan nomor sesuai dengan
nomor responden (misal nomor 5) dan pada indikator yang sesuai pula (misal indikator Visi-
6).
Penulisan angka yang menggunakan desimal harus menggunakan titik (.) dan bukan koma (,).
Misalkan penulisan yang benar adalah 23.45 dan bukan 23,45.
Jika terdapat 6 kapasitas utama yang akan digambarkan dalam grafik GRID, maka letak
kapasitas utama tersebut harus tersebar merata dimana 3 kapasitas utama akan berada pada
kapasitas rendah dan 3 kapasitas utama berada pada kapasitas tinggi. Demikian juga pada
konsensus, 3 kapasitas utama akan berada pada konsensus rendah dan 3 kapasitas utama
akan berada pada konsensus tinggiJika kondisi tampilan tersebut tidak tercapai, itu berarti
ada kesalahan dalam memasukkan nilai median. Periksalah sekali lagi langkah “b” di atas.
62
VIII
Persiapan presentasi hasil
Tujuan:
Fasilitator mempunyai langkah-langkah fasilitasi presentasi hasil OCA
(termasuk: pertanyaan-pertanyaan probing dan bahan presentasi) dan
penyusunan rencana pengembangan organisasi.
63
A. Bahan/Materi:
64
penyebabnya,
f. Artikanlah dengan bahasa Anda sendiri, apa makna dari
masing-masing nilai konsensus dan kapasitas tiap kapasitas
(area) utama,
g. Periksalah sekali lagi, apakah logis nilai kapasitas dan
konsensus tiap kapasitas utama dibandingkan dengan nilai-
nilai dari indikator masing-masing kapasitas utama
tersebut?,
65
diperbaiki dan hanya menyebabkan peningkatan kapasitas
indikator tersebut saja, maka semakin rendah prioritasnya,
4.Refleksi
Apakah hasil OCA dari organisasi ini sudah mendekati kenyataan
berdasarkan informasi yang Anda peroleh dari pihak lain dan
informasi selama proses penilaian? Kalau jauh berbeda dari
informasi yang Anda dapat, kira-kira apa penyebabnya?
C. Persiapan presentasi
66
dan konsensus pada masing-masing indikator di ilustrasi
perhitungan,
6. Buatlah contoh analisa dari mulai pemilihan area utama
prioritas dan pemilihan indicator prioritas hingga penyusunan
rencana kerja,
7. Pahamilah langkah-langkah fasilitasi presentasi dan
penyusunan rencana pengembangan organisasi pada bab IX.
Catatan :
67
adalah dengan melakukan analisa sebab akibat dari indikator
yang ada. Cobalah analisa hubungan sebab-akibat antar
indikator terutama yang disebabkan oleh indikator bernilai
rendah dan apakah muncul satu indikator menjadi penyebab
dari beberapa indikator lain (penyebab bersama),
68
Pengertian Kapasitas dan
Konsensus
Kapasitas:
Menggambarkan sejauhmana
kemampuan organisasi dirasakan atau
dinilai kuat atau lemah* oleh peserta
penilaian
Konsensus:
Menggambarkan tingkat kesetujuan atau kesepakatan semua
peserta atas hasil nilai dari kapasitas organisasi
Keterangan :
* Kuat atau lemah dibandingkan dengan organisasi ideal
seperti tergambar dalam perangkat penilaian.
69
Ilustrasi Perhitungan dalam OCA
Contoh 1
Indikator no. 1
Penilai : A B C D E
Nilai : 5 5 5 5 5
: 25 x 100%
25
: 100% (artinya bahwa untuk indikator no. 1 pada
organisasi tersebut dinilai kuat atau kemampuannya
sama seperti dalam perangkat penilaian)
Konsensus : 100% (artinya bahwa semua sepakat bahwa
kemampuan indikatorindikator no. 1 adalah 100%
atau semua sepakat bahwa kemampuan organisasi
sesuai atau sama dengan kondisi ideal sebagai
organisasi yang baik)
Contoh 2
Indikator no. 2
Penilai : A B C D E
Nilai : 1 1 1 1 1
70
Konsensus : 100% (artinya semua sepakat bahwa kemampuan
indikator no. 2 adalah 20% atau semua sepakat bahwa
kemampuan organisasi masih bertolak belakang
dengan kondisi ideal sebagai organisasi yang baik)
Contoh 3
Indikator no. 3
Penilai : A B C D E
Nilai : 1 3 2 4 4
71
IX
Presentasi Hasil dan
Penyusunan Rencana Pengembangan
Organisasi
Tujuan fasilitasi :
?? Peserta presentasi mampu menjelaskan pengertian hasil OCA atas
organisasi mereka,
?? Organisasi yang di OCA mempunyai rencana kerja pengembangan
organisasi berdasarkan hasil OCA dan berdasarkan kemampuan yang
mereka miliki sendiri.
72
C. Bahan fasilitasi:
D.Peserta
73
K. Langkah-langkah fasilitasi
1. Presentasi hasil
a. Fasilitator mengucapkan selamat datang dan selamat bertemu
kembali pada para peserta (2 menit),
b. Fasilitator menjelaskan secara singkat tentang maksud dan tujuan
pertemuan ini; yaitu peserta organisasi atau seluruh bagian dalam
organisasi mendapatkan gambaran organisasi mereka sebagai hasil
penilaian yang telah mereka. Jelaskan bahwa pertemuan hari ini
merupakan satu tahapan dari awal siklus OCA untuk organisasi ini
(5 menit),
c. Fasilitator mengamati apakah peserta sudah menggambarkan secara
representatif seluruh jenjang dan seluruh bagian dalam organisasi,
d. Fasilitator mengajak peserta untuk mensepakati jadual & norma
pertemuan hari ini (5 menit),
e. Fasilitator meminta satu orang peserta sebagai pencatat isu-isu atau
ide-ide yang muncul dalam diskusi (2 menit ),
f. Fasilitator menjelaskan bahwa kemampuan organisasi dinilai dalam
dua dimensi, yaitu nilai kapasitas dan nilai konsensus. Fasilitator
menjelaskan pengertian keduanya dan juga dipertegas dengan
menjelaskan ilustrasi perhitungan nilai kapasitas dan konsensus (20
menit),
g. Fasilitator menanyakan kepada peserta Apa artinya bila ada :
i. Area utama mempunyai nilai konsensus tinggi dan kapasitas
tinggi,
ii. Area utama mempunyai nilai konsensus rendah dan
kapasitasnya rendah,
iii. Area utama mempunyai nilai konsensus tinggi dan kapasitas
rendah,
iv. Area utama mempunyai nilai konsensus rendah dan kapasitas
tinggi,
v. Apa yang menyebabkan kondisi seperti itu terjadi? (10 menit ),
h. Fasilitator menegaskan pengertian atau jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan tersebut (20 menit),
i. Fasilitator menanyakan pada peserta “Berapa nilai kapasitas dan
nilai konsensus untuk lembaga yang ideal?” (5 menit), (Nilai 100%
atau 5 untuk masing-masing kapasitas dan konsensus adalah
kondisi ideal bagi suatu organisasi),
j. Fasilitator menjelaskan bahwa penilaian peserta kemarin telah
dianalisa. Tampilkan Grafik Batang hasil penilaian organisasi
tersebut yang telah digambar dalam kertas plano. Jelaskan bagian
mana yang mengambarkan nilai kapasitas dan bagian yang
menggambarkan nilai konsensus (5 menit),
k. Fasilitator meminta peserta mengurutkan (meranking) tiap area
utama berdasarkan nilai kapasitas dari nilai tertinggi ke terendah
dan juga diurutkan berdasar nilai konsensus dari nilai tertinggi ke
74
dan juga diurutkan berdasar nilai konsensus dari nilai tertinggi ke
nilai terendah (5 menit ),
l. Fasilitator meminta peserta membandingkan gambaran lembaga
yang ideal dan gambaran lembaganya. Mintalah kesan mereka
terhadap perbandingan itu? (5 menit),
m. Fasilitator menjelaskan bahwa hasil penilaian itu merupakan
gambaran umum dari tiap area utama dan gambaran organisasi lebih
rinci atau spesifik dapat dilihat pada tiap indikator yang terlihat
dalam Tabel Rata-Rata Indikator (3 menit),
n. Fasilitator membagikan tabel tersebut kepada setiap peserta dan
menjelaskan pengertian dari tabel itu. Rata-rata merupakan nilai
rata-rata dari tiap indikator. Area Utama merupakan area utama
dari penilaian organisasi yang di dalamnya berisi KEL adalah
manajemen kelembagaan, PRO adalah manajemen program, M -
Keu merupakan manajemen keuangan, MSDM adalah manajemen
sumberdaya manusia, INDOK berarti Informasi dan Dokumentasi,
dan KMTR adalah kemitraan. No merupakan nomor indikator
dalam perangkat penilaian dan Indikator merupakan indikator yang
dinilai. Jelaskan bahwa tiap indikator telah dikelompokkan dalam
masing-masing area utamanya (15 menit),
o. Fasilitator menanyakan kepada peserta “Mengapa nilai suatu
indikator ada yang tinggi dan indikator lain ada yang mempunyai
nilai rendah?” Mintalah mereka untuk melihat catatan selama proses
diskusi untuk menambah informasi diskusi tersebut (10 menit),
p. Fasilitator menanyakan kepada peserta “Apa yang menyebabkan
suatu area utama mempunyai nilai tinggi atau rendah dan adakah
pengaruh nilai indikator dari suatu kelompok area utama terhadap
tinggi rendahnya nilai area utama tersebut?” (10 menit ),
q. Fasilitator membagikan grafik GRID kepada setiap peserta.
Jelaskan pengertian grafik GRID (kuadran) dimana grafik tersebut
merupakan perbandingan antar area utama dalam organisasi itu.
Sebagai contoh grafik itu adalah membandingkan Manajemen
Kelembagaan dibandingkan dengan area utama yang lain
(Manajemen Program, Manajemen Keuangan, Manajemen SDM,
Informasi dan Dokumentasi serta Kemitraan). Manajemen
Kelembagaan berada di posisi Kapasitas rendah - Konsensus
rendah dibandingkan dengan area utama lain (10 menit ),
r. Fasilitator menjelaskan letak dan pengertian kuadran kapasitas
rendah-konsensus rendah, kapasitas rendah-konsensus tinggi,
kapasitas tinggi-konensus rendah dan kuadran kapasitas tinggi-
konsensus tinggi dari grafik tersebut (5 menit),
s. Fasilitator menanyakan kepada peserta “Kuadran mana paling jelek
dan kuadran mana paling baik?” (5 menit),
t. Fasilitator menanyakan pada peserta, “Dimana letak kuadran dari
tiap area utama organisasi kita?” (5 menit),
u. Fasilitator menanyakan pada peserta, “Kuadran mana yang paling
mudah untuk ditingkatkan menuju kuadran dengan kapasitas dan
75
mudah untuk ditingkatkan menuju kuadran dengan kapasitas dan
konsensus tinggi? Apa alasannya?” (10 menit),
v. Dari jawaban peserta, Fasilitator menegaskan bahwa kuadran yang
paling mudah untuk ditingkatkan menjadi kapasitas dan
konsensusnya tinggi adalah kuadran dengan konsensus tinggi dan
kapasitas rendah. Perbaikan akan lebih mudah bila dimulai
konsensus (kesepakatan) telah tinggi dibanding dengan
meningkatkan kapasitas terlebih dahulu. Demikian halnya bila
kapasitas dan konsensus sama-sama rendah akan lebih mudah
meningkatkan konsensus dahulu dan baru melakukan peningkatan
kapasitas (5 menit),
w. Fasilitator menanyakan kepada peserta “Apakah hasil OCA ini
sudah sesuai dengan kondisi lembaganya seperti kenyataan yang
ada?” (5 menit),
76
i. Mencari indikator prioritas dari tiap-tiap area utama
prioritas. Indikator prioritas adalah indikator yang mempunyai
nilai rendah. (Gunakan cara penentuan batas nilai rendah-tinggi
suatu indikator berdasarkan yang dipakai dalam persiapan
presentasi),
ii. Dari indikator yang menjadi prioritas utama, carilah
penyebab-penyebab mengapa indikator tersebut mempunyai
nilai kapasitas rendah. Gunakan juga catatan selama proses
diskusi, apakah ada sesuatu yang menyebabkan indikator
tersebut dinilai rendah,
iii. Carilah penyebab prioritas dengan cara memilih
penyebab yang bisa menjadi penyebab indikator lain dan/atau
menjadi penyebab dari beberapa penyebab lain,
iv. Dari penyebab-penyebab yang ada, carilah
kemungkinan kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan oleh
organisasi itu sendiri untuk mengatasi penyebab itu sehingga
bisa meningkatkan kapasitas dari indikator. Pikirkan juga,
apakah kegiatan tersebut jika dilakukan juga akan berdampak
meningkatkan kapasitas indikator yang lain,
v. Dari alternatif pemecahan yang telah Anda buat
tersebut, alternatif mana yang kira-kira bisa dikerjakan dengan
menggunakan sumberdaya milik organisasi itu sendiri.
Alternatif pemecahan yang bisa dilakukan sendiri oleh
organisasi itu merupakan alternatif pemecahan yang dipilih
menjadi kegiatan dalam rencana kerja pengembangan
organisasi,
vi. Menyusun alternatif pemecahan menjadi rencana kerja
dengan format seperti berikut ini :
77
g. Fasilitator menegaskan bahwa rencana kerja tersebut dapat dirubah
sekiranya besok peserta menemukan pemikiran yang lebih kritis,
realistis dan efektif. Namun demikian dalam melakukan perubahan
harus menggunakan prinsip-prinsip OCA, terutama partisipasi.
Jangan sampai besok dirubah oleh satu atau segelintir orang saja (2
menit),
3. Penutup
h. Fasilitator mengingatkan bahwa rencana kerja yang mereka susun
adalah prioritas, prioritas bukan berati yang lain diabaikan. Tetapi
yang diutamakan adalah yang menjadi prioritas, bila prioritas sudah
dapat diselesaikan maka harus membuat prioritas baru lagi. Atau
saat melaksanakan prioritas dapat pula mengerjakan yang lain,
namun prioritas tetap diberikan diutamakan (3 menit),
i. Fasilitator meminta penulis untuk mengumpulkan hasil kerja tiap
kelompok yang telah diperbaiki dan menulisnya dalam bentuk yang
lebih kecil untuk arsip lembaga. Berikan satu bendel hasil OCA
organisasi tersebut kepada Ketua/Direktur atau yang mewakili
lembaga untuk disimpan sebagai arsip perkembangan lembaga dan
mintalah mereka untuk menambahinya dengan catatan selama
proses penilaian, presentasi dan rencana kerja serta capaian-capaian
selama pelaksanaan rencana kerja tersebut. Sampaikan kepada
mereka, jika mau rencana kerja itu dapat dibuat dalam kertas besar
dan ditempelkan di ruang dimana semua anggota organisasi bisa
melihat dan melakukan monitoring (5 menit),
j. Fasilitator mengajak peserta untuk tepuk tangan sebagai ucapan
selamat atas hasil kerja hari ini dan hasil kerja selama beberapa hari
ini. Sampaikan selamat atas kerja keras mereka dan juga ucapan
terima kasih atas kerja keras serta proses hari ini. Tegaskan kembali
bahwa fasilitator tetap menjaga kerahasiaan atas hasil OCA dan
apayang terjadi serta hasil kerja mereka hari ini. Organisasi ini
berhak pula untuk menyampaikan hasil OCA serta hasil kerja
mereka kepada pihak lain, tapi bukan fasilitator yang memberikan,
k. Ucapkan terima kasih pada peserta atas pertemuan hari ini dan
jelaskan bahwa masih akan ada satu pertemuan lagi untuk
menyusun rencana tindak lanjut hasil diskusi hari ini dan temuan-
temuan dalam analisa lembaga.
Catatan:
?? Jika ditunggu hingga waktu yang cukup lama, jumlah peserta yang
hadir hadir kurang dari setengah (1/2) jumlah orang dalam organisasi
tersebut, maka tegaskan kembali kepada peserta “Apakah proses ini
akan dilanjutkan dengan jumlah peserta yang ada atau harus ditunda?
Ajaklah peserta untuk mendiskusikan baik-buruknya kegiatan
dilanjutkan dengan jumlah peserta sedikit dan juga baik-buruknya jika
78
dilanjutkan dengan jumlah peserta sedikit dan juga baik-buruknya jika
kegiatan ditunda.”
?? Jika perlu penjelasan maka jelaskan pengertian median dari grafik
GRID, dimana median adalah nilai tengah (median) dari seluruh nilai
area utama yang berasal dari penilaian mereka,
?? Jika peserta menginginkan penyusunan RPO tidak dilaksanakan pada
hari yang sama setelah selesai presentasi, maka langkah fasilitasi
berhenti pada tahapan presentasi hasil. Sebelum ditutup, fasilitator
meminta peserta untuk melihat secara lebih detil tiap-tiap indikator dan
catatan-catatan diskusi selama penilaian dan presentasi di tiap area
utama yang mereka minati dan mencoba memikirkan alternatif
pemecahan apa yang dapat/harus dilakukan oleh lembaga. Jika mungkin
tentukan hari itu juga kapan pelaksanaan penyusunan RPO akan
dilakukan,
?? Jika peserta ingin tahu bagaimana cara menghitung kapasitas dan
consensus, samapaikan saja ilustrasi pengitungan OCA. Dalam
menyampaikan ilustrasi perhitungan OCA, sangat baik peserta paham
apa yang dimaksud kapasitas dan konsensus serta dampaknya. Untuk
perhitungan OCA yang detil/lengkap Fasilitator tidak perlu memberikan
karena ini akan membuat sebagian besar peserta bingung dan bosan.
Bila ada yang menginginkan, sampaikan bahwa Anda sendiri hanya
dibekali program perhitungan dan bukan cara penghitungan. Pengertian
dan dampak atas kapasitas serta konsensus lebih penting bagi mereka
dibandingkan cara perhitungan. Jika ada yang memaksa, maka katakan
bahwa nanti akan ada pelatihan fasilitator OCA dan jika ada yang
berminat Anda akan mencarikan informasi dan memberikan kepada
orang tersebut.
Tips:
?? Sangat baik bila mereka yang ikut penyusunan RPO harus ikut dalam
presentasi agar mereka mempunyai kesamaan pengertian akan hasil
penilaian organisasi mereka, jika ada peserta penyusunan RPO tidak
mengikuti presentasi maka orang tersebut dapat mengganggu proses
dengan menanyakan kembali hal-hal yang sudah dijelaskan dalam
preentasi,
?? Jika fasilitator mempunyai kesulitan untuk datang memfasilitasi
penyusunan RPO dilain waktu setelah presentasi, baik karena waktu
maupun pembiayaan, maka sangat baik hal ini disampaikan setelah
penilaian dan juga saat sosialisasi sampaikan permasalahan itu.
Sampaikan juga permasalahan/kendala dalam organisasi itu sendiri
untuk mampu mengikuti aturan dan prinsip dalam OCA jika waktu
penyusunan RPO diluar waktu presentasi,
?? Dalam memberi perintah atau pertanyaan, sebaiknya dibuat yang
singkat dan jelas. Dan lebih bagus kalau pertanyaan atau perintah itu
79
singkat dan jelas. Dan lebih bagus kalau pertanyaan atau perintah itu
Anda tulis di flipchart atau papan tulis saat Anda menyampaikan
perintah atau pertanyaan. Penulisan ini dimaksudkan untuk
mengingatkan Anda dan peserta tentang perintah atau pertanyaan itu,
sehingga ketika memberi penjelasan atau mengulang tidak terjadi
pembiasan atau pengulangan yang berbeda,
80