Anda di halaman 1dari 25

PENERAPAN MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMBINASI GERAK


DASAR LOKOMOTOR PADA PESERTA DIDIK KELAS III
SD N 3 KEJOBONG KABUPATEN PURBALINGGA
TAHUN AJARAN 2019/ 2020

Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Oleh :
Swastika Setya Praja, S.Pd
NIM. 6101019111

PPG DALAM JABATAN TAHAP III


PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2019

i
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………................ i


DAFTAR ISI ………………………………………………........................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………... 1
B Rumusan Masalah ……………………………………… 2
C. Tujuan Penelitian ………………………………………. 3
D. Manfaat Penelitian ……………………………………... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. LANDASAN TEORI 4
1. Hasil Belajar Gerak Dasar Lokomotor ………… 4
a. Pengertian Hasil Belajar ………………….. 5
b. Gerak Dasar Lokomotor ………………….. 5
1. Pengertian Gerak Dasar………………. 5
2. Gerak Dasar Lokomotor ……………… 7
2. Modifikasi Media Pembelajaran ………………. 8
a. Pengertian Modifikasi Pembelajaran ……… 8
b. Media Pembelajaran ………………………. 9
c. Penerapan Modifikasi Media Pembelajaran
Dalam Pembelajaran Kombinasi Gerak Dasar
Lokomotor ………………………………….. 10
B. Kerangka Berpikir ………………………………………

BAB III METODE PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………. 13
1. Tempat Penelitian …………………………………. 13
2. Waktu Penelitian …………………………………... 13
B. Metode Penelitian ………… …………………………... 13
C. Subjek Penelitian……………………………………….. 14
D. Variabel Penelitian ……………. ………….................... 14
E. ii
Sumber Data …………………………………………… 15
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data …………………… 15
G. Validitas Data ………………………………………….. 16
H. Analisis Data …………………………………………… 16
I. Indikator Penelitian …………………………………….. 18
J. Prosedur Penelitian ……………………………………...
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 23
LAMPIRAN ……………………………………………………………….. 24

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bagian pendidikan secara umum yang didalamnya menggunakan


aktivitas gerak sebagai media dalam pembelajarannya merupakan pengertian dari
Pendidikan Jasmani. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani, didalamnya
banyak diajarkan macam-macam cabang olahraga ataupun aktivitas jasmani yang
terangkum dalam kurikulum di dalam kurikulum dalam satuan pendidikan. Salah
satu cabang olahraga yang diajarkan dalam pendidikan jasmani yaitu atletik.

Atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga yang diajarkan


dari sekolah tingkat dasar (SD) bahkan sampai pada Perguruan Tinggi. Untuk
mencapai tujuan dalam pembelajaran atletik, guru pendidikan jasmani harus
memperhatikan perkembangan anak, karakteristik anak, kemampuan anak dan
kesukaan anak serta tujuan yang ingin di capai. Cabang olahraga atletik
didalamnya terdiri dari empat nomor utama yaitu jalan, lari dan lempar atau
lompat.

Berkaitan dengan nomor-nomor atletik, dalam pembelajaran tingkat


dasar (Sekolah Dasar) lebih menekankan pada gerak dasar lokomotor (jalan, lari,
lempar, dan lompat). Di dalam penelitian ini akan mengkaji dan meneliti tentang
pembelajaran gerak dasar lokomotor khususnya pada gerak dasar lari. Upaya
pembelajaran gerak dasar lari jarak pada peserta didik sekolah dasar perlu
diterapkan dengan cara mengajar yang baik dan tepat.

Berdasarkan hasil observasi pada peserta didik kelas III SD N 3


Gunungan, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri dalam pembelajaran
gerak dasar lari, pada umumnya peserta didik belum menguasai gerak dasar lari,
bahkan peserta didik kurang tertarik dengan pembelajaran yang dilaksanakan.
Masih banyak peserta didik yang hasil belajar khususnya gerak dasar lari berada
dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dari 18 peserta didik baru 7 peserta
didik atau sekitar 38,89% yang memiliki nilai di atas KKM
2

Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran


adalah melalui modifikasi alat pembelajaran yaitu suatu pendekatan yang dapat
membantu peserta didik mempelajari keterampilan dasar dalam mempelajari
teknbik dasar. Model pembelajaran dengan pendekatan alat pembelajaran yang
dimodifikasi tersebut dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar
peserta didik tentang pengetahuan prosedural yang tersetruktur dengan baik dan
dapat dipelajarai selangkah demi selangkah.

Alat pembelajaran yang dimodifikasi dalam sebuah pembelajaran akan


membuat peserta didik lebih mudah menangkap materi ajar yang diberikan oleh
guru. Dengan modifikasi alat pembelajaran tersebut dapat mengubah suasana
menjadi lebih santai dan menyenangkan, bahkan peserta didik bisa tertarik untuk
saling berkompetisi melalui media pembelajaran tersebut. Keadaan ini akan
membantu menumbuhkan motivasi dan antusiasme terhadap materi ajar gerak
dasar lari jarak pendek karena para peserta didik cenderung lebih menyukai
suasana yang santai dari pada yang serius.

Dari serangkaian latar belakang yang dikemukakan diatas, maka penulis


tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas pada peserta didik kelas III
SD N 3 Gunungan, Wonogiri dengan judul "Penerapan Modifikasi Media
Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Lari Pada Peserta
didik Kelas III SD N 3 Kejobong, Kec. Kejobong, Kab. Purbalingga Tahun Ajaran
2019/2020"

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka permasalahan yang


menjadi pokok penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Bagaimanakah penerapan modifikasi media pembelajaran dapat


meningkatkan hasil belajar gerak dasar lari pada peserta didik kelas III SD N 3
Kejobong, Kec. Kejobong, Kab. Purbalingga Tahun Ajaran 2019/ 2020? “
3

C. Tujuan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil


belajar gerak dasar lokomotor melalui penerapan modifikasi media pembelajaran
pada peserta didik kelas III SD N 3 Kejobong, Kec. Kejobong, Kab. Purbalingga
Tahun Ajaran 2019/2020.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang dikemukakan diatas, maka manfaat


yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Guru Penjasorkes di SD N 3 Gunungan


a. Untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam membuat dan
mengembangkan media pembelajaran yang dimodifikasi dalam rangka
perancangan pembelajaran.
b. Melalui PTK ini guru dapat menerapkan modifikasi media pembelajaran
yang menarik, khususnya untuk meningkatkan hasil belajar dalam
pembelajaran gerak dasar lokomotor
2. Bagi Peserta Didik Kelas 3 SD N 3 Gunungan
a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik dan dapat
meningkatkan semangat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
b. Bermanfaat bagi peserta didik yang mengalami masalah dalam
pembelajaran gerak dasar lokomotor dengan cara konvensional
3. Bagi SD N 3 Gunungan
Dapat membantu memperbaiki pembelajaran Penjasorkes di SD N 3
Gunungan

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI

1. Hasil Belajar Gerak Dasar Lokomotor


a. Pengertian Hasil Belajar
Secara umum pengertian hasil belajar adalah perubahan
perilaku dan kemampuan secara keseluruhan yang dimiliki oleh
peserta didik setelah belajar, yang wujudnya berupa kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotor (bukan hanya salah satu aspek potensi
saja) yang disebabkan oleh pengalaman.
Definisi hasil belajar lainnya bisa juga diartikan sebagai
sesuatu yang dicapai atau diperoleh peserta didik berkat adanya usaha
atau fikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam bentuk
penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam
berbagai aspek kehidupan sehingga nampak pada diri indivdu
penggunaan penilaian terhadap sikap, pengetahuan, kecakapan dasar
dan perubahan tingkah laku secara kuantitatif.
Setelah suatu proses belajar berakhir, maka peserta didik
memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar mempunyai peranan
penting dalam proses pembelajaran. Tujuan utama yang ingin dicapai
dalam kegiatan pembelajaran adalah hasil belajar. Hasil belajar
digunakan untuk mengetahui sebatas mana peserta didik dapat
memahami serta mengerti materi tersebut
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2013: 3) “hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses
5
evaluasi hasil belajar. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan
berakhirnya penggal dan puncak proses belajar”. Menurut Hamalik
(2004: 49) “mendefinisikan hasil belajar sebagai tingkat penguasaan
yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti proses belajar mengajar
sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan”.
Menurut Sudjana (2009: 3) “mendefinisikan hasil belajar
peserta didik pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai
hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang
kognitif, afektif dan psikomotor” Pengertian tentang hasil belajar
dipertegas oleh Nawawi (dalam Susanto, 2013: 5) yang menyatakan
bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan
peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang
dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal
sejumlah materi pelajaran tertentu.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, dapat penulis
simpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh
peserta didik setelah peserta didik tersebut melakukan kegiatan belajar
dan pembelajaran serta bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh
seseorang dengan melibatkan aspek kognitif, afektif maupun
psikomotor, yang dinyatakan dalam symbol, huruf maupun kalimat.

b. Gerak Dasar Lokomotor


1. Pengertian Gerak Dasar
Gerak dasar adalah suatu pola gerakan yang mendasari suatu
gerakan mulai dari kemampuan gerak yang sederhana hingga
kemampuan gerak yang kompleks. Pada dasarnya gerak dasar manusia
adalah jalan, lari, lompat, dan lempar. Semua kemampuan tersebut
harus dimiliki anak dengan baik, agar anak memiliki landasan untuk
mengembangkan kemampuan gerak yang lebih kompleks.
Aip Syarifuddin dan Muhadi (1991: 24) menyatakan, “Gerak
dasar manusia adalah jalan, lari, lompat dan lempar”. Sedangkan
6
Department of Education (2013: 15), “Fundamental Movement Skills
(FMS) are movement patterns that involve such skills as running,
hopping, catching, throwing, striking and balancing”. Maksudnya
keterampilan gerak dasar adalah pola gerakan yang melibatkan bagian-
bagian tubuh yang berbeda seperti berlari, melompat, menangkap,
melempar, memukul, dan keseimbangan.
Menurut Harrow (1972) Gerak dasar atau fundamental basic
movement adalah pola gerak yang inheren yang membentuk dasar-
dasar untuk keterampilan gerak yang kompleks, yang meliputi (1)
gerak lokomotor; (2) gerak non lokomotor; dan (3) gerak manipulatif.
Ketiga klasifikasi tersebut merupakan gerakan yang mendasari
aktivitas fisik yang kompleks. Adapun tiga kategori tersebut, meliputi:
1. Keterampilan lokomotor merupakan gerakan yang sangat penting
bagi transportasi manusia. Keterampilan ini diidentifikasi sebagai
keterampilan yang menggerakan individu dalam suatu ruang atau
dari tempat ke tempat lain. Gerak lokomotor terdiri dari jalan, lari,
loncat, lompat dll.
2. Keterampilan non-lokomotor dalam istilah lain disebut
keterampilan stabilitas, yaitu gerakan yang dilakukan dengan
meminimalisasi atau tanpa bergerak dari tempatnya atau landasan,
sebagai contoh meliukkan badan, mengayunkan anggota badan,
membungkuk dll.
3. Keterampilan manipulatif, ada dua klasifikasi dalam keterampilan
manipulatif yaitu receptive dan propulsive, keterampilan receptive
adalah keterampilan menerima sesuatu objek seperti menangkap,
trapping (menerima dan mengontrol bola) dll, sedangkan
keterampilan propulsive ditandai dengan penerapan gaya terhadap
suatu objek seperti melempar, dan memukul dll (Samsudin, 2008:
75-103).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, gerak
dasar dapat diartikan sebagai gerak pengulangan yang dilakukan terus-
menerus dari kebiasaan serta menjadikannya sebagai dasar7 dari
pengalaman yang dibagi menjadi tiga pola atau kategori, yaitu gerak
lokomotor, gerak non-lokomotor dan gerak manipulative.
2. Gerak Dasar Lokomotor
Gerakan lokomotor adalah gerakan yang ditandai dengan
adanya perpindahan tempat. Gerakan berpindah tempat ini seperti
jalan, lari, dan melompat. Berjalan bisa diartikan dengan
melangkahkan kaki bergerak maju, atau bergerak maju dari suatu titik
(tempat) ke titik (tempat) lain.
Secara awam gerakan jalan dengan lari tidak ada perbedaan
yang berarti. Baik jalan maupun lari adalah gerakan memindahkan
tubuh dari satu titik ke titik lainnya dengan cara melangkahkan kaki
secara bergantian. Namun antara jalan dan lari ada perbedaan yang
signifikan terutama pada kontak antara kaki dengan tanah. Jadi,
meskipun jalan dan lari mempunyai pengertian yang sama tetapi kita
dapat mengidentifikasi perbedaan jalan dan lari yaitu:
1. Jalan, pada gerakan jalan, langkah-langkah kaki yang kita gerakan
selalu ada salah satu kaki yang berhubungan atau kontak dengan
tanah.
2. Lari, pada gerakan lari, langkah-langkah kaki yang kita gerakan ada
saat kedua kaki tidak berhubungan dengan tanah. Artinya pada lari
pada saat tertentu kedua kaki melayang di udara.
3. Sedangkan lompat Menurut Aip Syarifuddin & Muhadi (1991:
72); adalah suatu bentuk gerakan lompatan dengan tujuan untuk
memperoleh hasil lompatan yang sejauhjauhnya atau setinggi-
tingginya dengan menggunakan tolakan satu kaki.
Dalam praktek pembelajaran untuk anak Sekolah Dasar,
pembelajaran gerakan lokomotor ini bisa menggunakan media
pembelajaran yang dimodifikasi sehingga tanpa, disadari, peserta didik
sedang melakukan gerak lokomotor, seperti berjalan, lari, dan
melompat. Tujuan dari dilakukannya gerakan dasar jalan, lari,
8 dan
lompat adalah meningkatkan kemampuan gerakan dasar yang banyak
dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Guru dapat menerangkan dan
memberi contoh yang benar mengenai gerakan dasar atletik jalan, lari,
dan lompat.

2. Modifikasi Media Pembelajaran


a. Pengertian Modifikasi Pembelajaran
Modifikasi secara umum diartikan sebagai usaha untuk mengubah
atau menyesuaikan. Namun secara khusus modifikasi adalah suatu upaya
yang dilakukan untuk menciptakan dan menampilkan sesuatu hal yang
baru, unik, dan menarik. Modifikasi disisni mengacu kepada sebuah
penciptaan, penyesuaian dan menampilkan suatu alat/sarana dan prasarana
yang baru, unik, dan menarik terhadap suatu proses belajar mengajar
pendidikan jasmani. Pelaksanaan modifikasi sangat diperlukan bagi setiap
guru pendidikan jasmani sebagai salah satu alternatif atau solusi dalam
mengatasi permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar
pendidikan jasmani, modifikasi merupakan implementasi yang sangat
berintegrasi dengan aspek pendidikan lainnya.
Modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi
pembelajaran dengan cara merununkannya dalam bentuk aktifitas belajar
yang potensial untuk memperlancar peserta didik dalam proses belajar.
Cara ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan
peserta didik dari yang tadinya bisa menjadi bisa, dari tingkat yang tadinya
lebih rendah menjadi memilki tingkat yang lebih tinggi (Bahagia dkk,
2000: 41)
Dalam hal ini Lutan (1988) menyatakan mengenai tujuan
memodifikasi dalam pelajaran pendidikan jasmani yang dikutip oleh
Husdarta (2011:179) yaitu agar :
1. Peserta didik memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran,
2. Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi, dan
9
3. Peserta didik dapat melakukan pola gerak secara benar.
Pendekatan modifikasi ini dimaksudkan agar materi yang ada di
dalam kurikulum dapat tersampaikan dan disajikan sesuai dengan tahap-
tahap perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor anak, sehingga
pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar dapat dilakukan secara
intensif.

b. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah
berarti tengah, perantara atau pengantar.penggunaan media pembelajaran
sebagai disiplin ilmu sangatlah penting, sedangkan arti media itu sendiri
menurut beberapa ahli dapat dilihat secara jelas seperti dibawah ini :
Menurut Bovee (1997:60) “Media adalah sebuah alat yang
mempunyai fungsi untuk menyampaikan pesan sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan minat serta perhatian anak sedemikian
rupa sehingga proses belajar terjadi”.
Lain halnya menurut Sadiman, dkk dalam National Education
Assosiation (NEA) (2002:6) mendefinisikan “Media sebagai segala bentuk
dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau
informasi”.
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses
belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan
pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Media pembelajaran merupakan bagian tak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran di sekolah. Pemanfaatan media pembelajaran
merupakan upaya kreatif dan sistematis untuk menciptakan pengalaman
yang dapat membelajarkan peserta didik.
Tujuan penggunaan media pembelajaran antara lain, sebagai
berikut :
1. Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk10lebih
memahami konsep, prinsip, dan ketrampilan tertentu dengan
menggunakan media yang paling tepat menurut sifat bahan ajar.
2. Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi
sehingga lebih merangsang minat dan motivasi peserta didik untuk
belajar
3. Menumbuhkan sikap dan ketrampilan tertentu dalam teknologi
karena peserta didik tertarik untuk menggunakan atau
mengoperasikan media tertentu.
4. Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta
didik.
5. Memperjelas informasi atau pesan pembelajaran.
6. Meningkatkan kualitas belajar mengajar.

c. Penerapan Modifikasi Media Pembelajaran Dalam Pembelajaran


Kombinasi Gerak Dasar Lokomotor
Langkah-langkah dalam pembelajaran kombinasi gerak dasar
lokomotor menggunakan modifikasi media pembelajaran adalah sebagai
berikut :
a. Memulai pembelajaran dari tahap pendahuluan mulai dari membuka
pembelajaran dan mengkondisikan suasana pembelajaran dengan baik
sampai pada pemanasan.
b. Menggunakan media pembelajaran yang telah dimodifikasi dalam
langkah-langkah pembelajaran kombinasi gerak dasar lokomotor,
antara lain :
1. Menata bilah (dari bamboo yang diberi warna) lurus kedepan untuk
melakukan gerak dasar jalan

Gambar 1. Gerak dasar berjalan menggunakan bilah 11

2. Dilanjutkan dengan menata cone lurus kedepan untuk melakukan


gerak dasar lari

Gambar 2. Gerak lokomotor berlari menggunakan cone

3. Menata kardus berwarna lurus ke depan dengan jarak 1 meter


untuk melakukan gerak dasar lompat

Gambar 3. Gerak Dasar Lokomotor Lompat melewati kardus

c. Di akhir langkah pembelajaran guru mengadakan perlombaan


memindahkan bola pada rangkaian kombinasi gerak dasar lokomotor
antar kelompok peserta didik yang telah disusun sebelumnya.
12
Gambar 4. Kombinasi Gerak dasar Lokomotor dengan menerapkan modifikasi
media pembelajaran.

B. Kerangka Berpikir

Dengan penerapan modifikasi media pada pembelajaran kombinasi


gerak dasar lokomotor, maka akan membantu guru dalam menyampaikan
materi kombinasi gerak dasar lokomotor, disamping hal tersebut peserta didik
akan merasa tertarik dan tidak merasa jenuh pada saat pembelajaran
berlangsung.
Secara sederhana, kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut :

Guru belum tepat dalam a. Peserta didik kurang tertarik


menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran
Kondisi sehingga hasil belajar kombinasi b. Hasil belajar kombinasi gerak
Awal gerak dasar lokomotor peserta didik dasar lokomotor yang masih
banyak di bawah KKM rendah

Menerapkan modifikasi media


Siklus 1 : Guru dan kolaborator
pembelajaran dalam
Tindakan menentukan jenis modifikasi media
pembelajaran kombinasi gerak
pembelajaran untuk meningkatkan
dasar lokomotor
hasil belajar gerak dasar lokomotor
peserta didik.

Melalui penerapan modifikasi Siklus x : Guru dan kolaborator


Kondisi pembelajaran dapat menentukan jenis modifikasi media
Akhir meningkatkan hasil belajar pembelajaran untuk meningkatkan
kombinasi gerak dasar hasil belajar gerak dasar lokomotor
lokomotor peserta didik.
Gambar 5. Alur Kerangka Pemikiran

13

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD N 3 Gunungan,


Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.

2. Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan dari bulan November
2018 sampai dengan selesai
Tabel 1. Alokasi waktu penelitian

No Uraian Oktober November Desember


1 Menyusun proposal √
2 Menyusun instrument √
3 Pengumpulan data dengan
melakukan tindakan :
a. Siklus 1 √ √
b. Siklus 2 √
4 Analisis data √
5 Pembahasan/diskusi √
6 Menyusun laporan penelitian √

B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun
tahapan siklus pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning) adalah tahap dimana dijelaskannya apa, mengapa,
14
kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana penelitian itu dilakukan.
2. Penerapan Tindakan (Action) adalah tahap implementasi atau pelaksanaan
rencana yang telah disusun pada tahap perencanaan sebelumnya.

3. Observasi dan Evaluasi (Obsevation and Evaluation) adalah tahap


pengamatan dan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan selama
penelitian berlangsung.

4. Refleksi (Reflection) adalah tahap pengungkapan kembali hasil observasi


dan evaluasi dalam penerapan tindakan dalam diskusi, sehingga dapat
digunakan untuk merancang program penelitian pada siklus berikutnya.

Keempat tahap yang telah dipaparkan diatas tersebut merupakan


rancangan tindakan dalam satu siklus penelitian, pada silkus berikutnya rancangan
program penelitian yang digunakan berpedoman pada hasil refleksi yang
dihasilkan pada siklus sebelumnya, begitu seterusnya hingga target penelitian
tercapai.

C. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah peserta didik kelas III (Tiga)
SD N 3 Gunungan, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri Tahun pelajaran
2018/ 2019, dengan jumlah peserta didik sebanyak 18 yang terdiri dari 12 peserta
didik laki-laki dan 6 peserta didik perempuan.

D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat satu variable bebas dan satu variable terikat,
yakni:
1. Variabel Bebas (Indepandence) yaitu variabel yang mempengaruhi
variable lain, variabel bebas dalam penelitian ini juga disebut dengan
variable tindakan, yaitu variabel yang memberikan alternatif untuk
memperbaiki pembelajaran (mengobati) ini adalah modifikasi media
pembelajaran.
2. Variabel Terikat (Dependent) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel
lain, dalam PTK juga disebut dengan variabel masalah. Variabel terikat
15
dalam penelitian ini adalah hasil belajar kombinasi gerak dasar lokomotor
peserta didik kelas III SD N 3 Kejobong, Kec. Kejobong, Kab.
Purbalingga Tahun Ajaran 2019/2020
E. Sumber Data
Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai
berikut :
1. Peserta didik kelas III (tiga) SD N 3 Gunungan, untuk mendapatkan data
tentang hasil belajar kombinasi gerak dasar lokomotor dengan penerapan
modifikasi media pembelajaran.
2. Guru sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan
modifikasi media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar
kombinasi gerak dasar lokomotor pada peserta didik kelas III SD N 3
Gunungan, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri tahun pelajaran
20218/2019.

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data penelitian ini diantaranya melalui : Tes,
Observasi, dan Dokumentasi. Secara terperinci teknik pengumpulan data pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian

Teknik
No Sumber Data Jenis Data Instrumen
Pengumpulan
1 Peserta didik Hasil Belajar Observasi Skala penilaian sikap
Peserta didik Sikap (spiritual (Sosial dan Spiritual)
(Afektif, dan sosial) melalui jurnal penilaian
Kognitif, dan
Psikomotor)
Pertanyaan tertulis melalui
Tes Lembar Kerja Peserta Didik
16
Kompetensi (LKPD) (sesuai dengan
Pengetahuan pedoman penilaian aspek
pengetahuan dalam RPP)
Tes unjuk kerja
mempraktikkan kombinasi
gerak dasar lokomotor yang
Tes
dilandasi konsep gerak
Kompetensi
melalui permainan(sesuai
Keterampilan
dengan pedoman penilaian
aspek keterampilan dalam
RPP)

G. Validitas Data
Teknik validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
triangulasi. Teknik triangulasi merupakan teknik uji validitas dengan
memanfaatkan sarana diluar data itu sebagai perbandingan terhadap data-data
yang telah diperoleh. Teknik triangulasi data yang digunakan adalah sebagai
berikut :
1. Teiangulasi sumber yaitu mengkroscekkan data yang diperoleh dengan
informan atau narasumber yang lain baik dari peserta didik, guru lain, atau
pihak-pihak yang lain (Kepala Sekolah, rekan guru, orang tua peserta
didik)
2. Triangulasi metode yaitu mengumpulkan data dengan metode yang
berbeda agar hasilnya lebih mantap (metode observasi, tes) sehingga
didapat hasil yang akurat mengenai subjek.

H. Analisis Data
Teknik analisis data mengacu pada model analisis dari Matthew B. Miles
dan A. Michel Huberman yang dikutip oleh Sugiyono (2009: 337-345) dalam
(http://www.Teknik Analisis Data PTK Mlati.info) yaitu :
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan proses mengumpulkan informasi atau17data
yang diperlukan dalam penelitian.

2. Reduksi Data
Reduksi data meliputi peyeleksian data melalui ringkasan atau uraian
singkat dan penggolongan data.
3. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan data yang
merupakan penyusunan informasi secara sistematis dari hasil reduksi data.
4. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan upaya makna data, mencatat
keteraturan, dan penggolongan data. Data yang terkumpul disajikan secara
sistematis dan diberi makna.

Untuk lebih jalasnya proses analisis interaktif divisualisasikan pada


gambar sebagai berikut :

Pengumpulan Data Penyajian Data

Reduksi Data Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi

Gambar 6. Proses Analisis Interaktif


I. Indikator Penelitian
Ukuran berhasil tidaknya peningkatan hasil belajar kombinasi gerak dasar
lokomotor pada peserta didik kelas III SD N 3 Gunungan sebelum atau pun
18
sesudah implementasi tindakan kelas adalah observasi. Indikator keberhasilan
hasil belajar kombinasi gerak dasar lokomotor melalui penerapan modifikasi
media pembelajaran adalah adanya peningkatan jumlah peserta didik yang
mengalami ketuntasan hasil belajar dari prosentase prasiklus yaitu 38,89 %
menjadi sekurang-kurangnya 80 % pada siklus selanjutnya dari jumlah peserta
didik di kelas tersebut yaitu 18 peserta didik yang terdiri dari peserta didik laki-
laki sebanyak 12 orang dan peserta didik perempuan sebanyak 6 orang dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75.
Prosentase indikator pencapaian keberhasilan dapat dilihat dari table
berikut ini :
Prosentase target
capaian
Aspek yang diukur Siklus X Cara Mengukur
Pra
(selanjutnya
Siklus
)
Pengukuran hasil belajar
Ketuntasan hasil pada :
38,89 % 80 %
belajar peserta didik 1. Kompetensi Pengetahuan
2. Kompetensi Keterampilan

J. Prosedur Penelitian
Prosedur kerja dalam penelitian tindakan kelas ini ditempuh secara
bertahap. Tahapan tersebut meliputi tahapan perencanaan, tahap pelaksanaan atau
tindakan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi. Tahapan tersebut direncanakan
dalam dua siklus dan dilaksanakan secara partisipatif atau kolaboratif antara
(peneliti, guru dengan tim lainya) bekerjasama, mulai dari tahap orientasi hingga
penyusunan rencana tindakan dalam siklus pertama, diskusi yang bersifat analitik,
kemudian dilanjutkan dengan refleksi – evaluatif atas kegiatan yang dilakukan
pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana modifikasi,
koreksi, atau pembetulan, dan penyempurnaan pada siklus berikutnya.

19

Selanjutnya pelaksanaan tindakan digambarkan sebagai berikut:

Gambar 7. Pelaksanaan Tindakan Dalam Siklus

Selanjutnya pelaksanaan tindakan digambarkan sebagai berikut:


1. Rancangan Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan pembelajaran yang terdiri dari
rencana pembelajaran, instrument yang digunakan dalam siklus PTK dan
media pembelajaran yang dimodifikasi (bilah bambu yang diberi warna, cone,
dan kardus berwarna). Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi
pengelolaan pembelajaran dan lembar observasi aktivitas siswa.
b. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan adalah melaksanakan
proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Melakukan pemanasan 20

2. Menjelaskan tentang materi kombinasi gerak lokomotor pada peserta didik.


3. Siswa dibentuk menjadi dua kelompok dalam proses pembelajaran.
4. Melakukan pembelajaran kombinasi gerak dasar lokomotor menggunakan
media pembelajaran yang telah dimodifikasi, yaitu :
a. Gerak dasar jalan (menggunakan bilah)
b. Gerak dasar lari (menggunakan cone)
c. Gerak dasar lompat (menggunakan kardus berwarna)
5. Melakukan kombinasi gerak dasar lokomotor dalam bentuk permainan.
6. Menarik kesimpulan.
7. Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung.
8. Melakukan pendinginan.
c. Pengamatan Tindakan
Pada tahap ini, pengamatan dilakukan terhadap :
1. Sikap paserta didik selama dalam mengikuti pembelajaran.
2. Antusiasme peserta didik dalam mengikuti pembelajaran kombinasi gerak
dasar lokomotor menggunakan media pembelajaran yang dimodifikasi
3. Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
d. Tahap Refleksi
Refleksi yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah
terjadi. Refleksi dilakukan setelah berlangsungnya tindakan dan kemudian
bersama-sama siswa mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.
2. Rancangan Siklus II
Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan
yang dilakukan pada siklus I, peneliti bersama kolabolator kemudian
menentukan rancangan untuk siklus II. Pada siklus II, perencanaan tindakan
dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada siklus sebelumnya sebagai
upaya perbaikan dari siklus tersebut. Pada siklus II, perwujudan tahap
pelaksanaan sampai pada tahap refleksi juga mengacu pada siklus sebelumnya.
Daftar Pustaka

Kristiyanto A. (2010). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan


Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. Surakarta : Penerbit Sebelas Maret
University Press.

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.


Jakarta : Penerbit PT Rineka Cipta

Sugiyono (2009). dalam (http://www.Teknik Analisis Data PTK Mlati.info) di akses


pada : 25 Oktober 2018, pukul : 19 50 WIB

Pedoman Penulisan Skripsi FKIP UNS. (2010). Surakarta : Fakultas Keguruan


Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai