Oleh:
DESIYANTI
NIM. 2324010082
Puji syukur alhamdulilah saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya
sehingga Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul: “PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR PAI DAN BUDI PEKERTI PADA SISWA KELAS VII A UPT SMP NEGERI 3
PARDASUKA” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Kegiatan Penlitian ini
bertujuan untuk memberikan meningkatkan atau memperbaiki praktik pembelajaran serta untuk
peningkatan mutu hasil belajar peserta didik.
Proses penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas ini tidak lepas dari hambatan dan
rintangan. Namun berkat bimbingan, bantuan,dan saran-saran dari berbagai pihak, khususnya
Kepala sekolah dan Pembimbing , hambatan dan rintangan tersebut dapat teratasi dengan baik.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih kepada:
1. Desi Nayanti, S. Pd. kepala sekolah UPT SMPN 3 Pardasuka.
2. Seluruh panitia yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan PPG
3. Segenap dewan guru dan staf di UPT SMPN 3 Pardasuka.
4. Teman-teman peserta PPG Angkatan I Tahun 2023 yang selalu memberikan semangat dan
motivasi serta saling membantu demi kelancaran kegiatan ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kelemahan dan kekurangan
serta jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan yang diinginkan. Sehingga dapat dijadikan dasar
dalam pelaksanaan Penilitian Tindakan Kelas dan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
DESIYANTI
ii
ABSTRAK
Penelitian dilatar belakangi oleh kenyataan masih rendahnya hasil belajar siswa
pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti siswa kelas VII A SMP Negeri 3 Pardasuka.
Hal ini ditunjukan dengan hasil belajar siswa yang dibawah KKM. Model discovery
Learning dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena
itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai model
pembelajaran Discovery Learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Tujuan
penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui bisa atau tidaknya penerapan model
Pembelajaran Discovery Learning dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A
pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMP Negeri 9 Pardasuka.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIIA SMP Negeri 3 Pardasuka.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, tes, dan
dokumentasi.
iii
ix
DAFTAR LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil Tes pengetahuan pada materi sujud sahwi pada Pratindakan.
Tabel 2. Hasil Tes Sumatif Siklus I
Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I
Tabel 4. Lembar Observasi Siklus I
Tabel 5. Hasil Tes Sumatif Siklus II
Tabel 6. Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II
Tabel 7. Lembar Observasi Siklus II
Tabel 8. Hasil Tes Sumatif Siklus III
Tabel 9. Rekapitulasi Hasil Tes Siklus III
Tabel 10. Lembar Observasi Siklus III
Tabel 11. Rekapitulasi nilai rata-rata hasil tes pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III
v
DAFTAR ISI
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
serta prinsip- prinsip, sehingga membentuk satu kesatuan yang memiliki makna
bagi subjek didik.
Wina Sanjaya (2016:95) Komponen yang mempengaruhi yang dianggap
sangat mempengaruhi proses pendidikan adalah komponen guru. Hal ini memang
wajar, sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubugan langsung dengan
siswa sebagai subjek dan objek belajar. Bagaimana bagus idealnya kurikulum
pendidikan, bagaimanapun lengkap sarana dan prsarana pendidikan, tanpa
diimbangi dengan kemampuan guru dalam mengimplementasikan, maka semuanya
akan kurang bermakna. Apalagi dalam era Globalisasi sekarang ini harusnya terjadi
perubahan peranan guru. Guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya
sumber belajar (learning resources), akan tetapi lebih berperan sebagai
pengola pembelajaran (manager of intruction).
Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, pastinya dibutuhkan suatu pengalaman-
pengalaman yang berkaitan dengan materi sebelum kegiatan pembelajaran
dilaksanakan. Pengalaman ini dapat membantu peserta didik dalam
mengkontruksi pengetahuan tentang konsep. Sehingga model Discovery ini cocok
untuk diterapkan pada materi yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Salah satunya materi PAI dan Budi Pekerti di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Dari hasil observasi penulis menggambarkan bahwa siswa kelas VII A UPT
SMPN 3 Pardasuka, bahwasannya model pembelajaran discovery Learning sudah
terlaksana hanya saja belum maksimal. Masih banyak siswa yang mendapatkan
nilai yang rendah dilihat dari hasil belajar siswa. Nilai KKM mata pelajaran PAI
kelas VII A UPT SMPN 3 Pardasuka yaitu 75. Untuk mengatasi hasil belajar siswa
yang rendah maka peneliti memaksimalkan penggunaan model pembelajaran
Discovery Learning dalam proses pembelajaran. Jika penggunaan model
pembelajaran tersebut tepat penggunaanya, maka pembelajaran apa yang
ditargetkan dalam pembelajaran dapat tercapai.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas peneliti tertarik
mengadakan judul penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran
Discovery Learning Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Dan Budi
Pekerti Pada Siswa Kelas VII A UPT SMP Negeri 3 Pardasuka”.
3
b. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penelitian adalah bagaimana Penerapan Model
Pembelajaran Discovery Learning Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar PAI
Dan Budi Pekerti Pada Siswa Kelas VII A UPT SMPN 3 Pardasuka?
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas VII A UPT SMPN 3
Pardasuka, setelah diterapkannya model pembelajaran Discovery Learning dalam
proses pembelajaran.
D. Manfaat Penelitian
Adapun maksud penulis mengadakan penelitian ini diharapkan dapat berguna
sebagai:
1. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang peranan guru
Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan pemahaman siswa
belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
2. Sumbangan pemikiran bagi guru Pendidikan Agama Islam dalam
mengajar dan meningkatkan pemahaman siswa belajar Pendidikan
Agama Islam dan budi Pekerti.
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan model pembelajaran
yang dapat memberikan manfaat bagi siswa.
4. Sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar
siswa khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti
5. Menerapkan model yang tepat sesuai dengan materi pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Landasan Teori
a. Proses Belajar Mengajar
Proses dalam pengertian di sini merupakan interaksi semua komponen atau unsur
yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lainnya saling berhubungan (inter
independent) dalam ikatan untuk mencapai tujuan (Usman, 2000:5). Belajar diartikan
sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara
individu dengan lingkungannya. Hal ini sesuai dengan yang diutarakan Burton bahwa
seseorang setelah mengalami proses akan mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek
pengetahuannya, keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Misalnya dari tidak bisa
menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti. (Usman, 2000:5).
Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggungjawab moral
yang cukup berat. Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam kegiatan suatu
usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan
pengajaran yang menimbulkan proses belajar. Proses belajar mengajar merupakan suatu
inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran
utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam
situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik
antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar
mengajar (Usman, 2000:4).
Sedangkan menurut buku Pedoman Guru Pendidikan Agama Islam, proses belajar
mengajar dapat mengandung dua pengertian, yaitu rentetan kegiatan perencanaan oleh
guru, pelaksanaan kegiatan sampai evaluasi program tindak lanjut (dalam Suryabrata,
1997:18). Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar
PAI meliputi kegiatan yang dilakukan guru mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan
sampai evaluasi dan program tindak lanjut yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu yaitu pengajaran PAI.
4
5
3) Siswa juga merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan menggunakan
tanya jawab untuk informasi yang bermanfaat dalam menemukan.
4) Pembelajaran dengan penemuan membantu siswa membentuk cara kerja bersama
yang efektif, saling membagi informasi, serta mendengar dan menggunakan ide-
ide orang lain.
5) Terdapat beberapa fakta yang menunjukkan bahwa keterampilan, konsep-konsep
dan prinsip-prinsip yang dipelajari melalui penemuan lebih bermakna.
6) Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam beberapa
kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktivitas baru dan diaplikasikan dalam
belajar yang baru. (Agus N Cahyo:2013:104)
d. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
kegiatan belajar Abdurrahman, belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari
seorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk. perubahan tingkah laku
yang relatif menetap. (Asep Jihad:2013:14). Menurut Suprijono hasil belajar adalah
pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan.
(M.Thobrani:2016:20)
Pengertian hasil belajar sebagaimana diuraikan oleh Nawawi dalam K.
Brahim yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan
dalam skor yang diperolah dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu
sendiri merupakan suatu proses dari seorang yang berusaha untuk memperoleh suatu
bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
Untuk mengetahui hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang
dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal
bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat
pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain
8
itu, dengan dilakukan evaluasi atau penilaian ini dapat dijadiakan feeback atau tindak
lanjut atau bahkan cara mengukur tingkat penguasaan siswa. (Ahmad d
Susanto:2014:5)
B. Penelitian Terdahulu
Selama saya mengajar di UPT SMPN 3 PARDASUKA ini belum banyak yang
melakukan penelitian tindakan kelas, dan belum ada yang pernah meneliti dengan
menggunakan metode pembelajaran Discovery Learning, meskipun saya menanyakan
kepada salah satu guru senior yang ada di sekolah tersebut, namun sebelum saya
mendefinisikan tentang metode Discovery Learning, ada baiknya terlebih dahulu
mengetahui tentang metode mengajar.
Metode mengajar adalah cara guru memberikan pelajaran dan cara murid
menerima pelajaran pada waktu pelajaran berlangsung, baik dalam bentuk
memberitahukan atau membangkitkan. Dengan metode pembelajaran yang tepat
diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa, dengan kata lain terciptalah interaksi
9
pembelajaran yang baik antara guru dengan siswa. Dalam interaksi ini guru berperan
sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau
yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika siswa lebih aktif
dibandingkan dengan gurunya.
Oleh karena itu metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat
menumbuhkan kegiatan belajar siswa serta keaktifan siswa dan sesuai dengan materi
pembelajaran.
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka teoritik di atas, maka hipotesis tindakan penelitian ini
adalah: Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar PAI Dan Budi Pekerti Pada Siswa Kelas VII UPT SMP Negeri 3
Pardasuka.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang fokus
utamanya adalah meningkatkan hasil belajar dilihat dari keaktifan siswa dan dengan
penggunaan model pembelajaran Discovery Learning dalam pembelajaran PAI dan Budi
Pekerti. Sumber data penelitian adalah siswa kelas VII A UPT SMP Negeri 3 Pardasuka
sebanyak 26 siswa, terdiri dari 13 laki-laki dan 13 perempuan.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan
bentuk kajian yang sistematis dan reflektif dilakukan oleh guru untuk meningkatkan
pembelajaran dan kualitas siswa, dan penelitian ini dilakukan oleh guru dengan tidak
mengubah situasi dan jadwal yang telah ada, dengan demikian jika guru melakukan beberapa
penelitian tindakan tidak akan mengganggu jadwal yang telah ada (Arikunto, 2006: 6)
Dari gambar diatas penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi tiga siklus. Tiap
siklusnya terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
Dalam siklus I ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa terhadap
pembelajaran PAI dan Budi Pekerti melalui penggunaan model pembelajaran Discovery
Learning. Setelah dilakukan refleksi terhadap proses tindakan siklus I maka akan mendapat
permasalahan yang muncul dalam kelas tersebut Sehingga untuk memecahkan masalah
tersebut perlu dilakukan perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang, dan refleksi
ulang pada siklus II. Sedangkan siklus II bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan
pembelajaran sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah melalui penggunaan model
10
11
pembelajaran Discovery Learning setelah dilakukan perbaikan pada siklus II. Sedangkan
siklus III bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan pembelajaran sujud syukur, sujud
sahwi dan sujud tilawah melalui penggunaan model pembelajaran Discovery Learning
setelah dilakukan perbaikan pada siklus III.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus.
1. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga siklus yaitu siklus I, siklus II dan
siklus III. Setiap siklus meliputi empat tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan
dan refleksi.
2. Tahapan-tahapan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan ;
Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa kegiatan yang akan dipersiapkan pada
siklus I (pertama), sebagai berikut:
1. Mempersiapkan materi bahan ajar, dengan materi pokok yaitu Sujud syukur,
sujud sahwi dan sujud tilawah
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pendidikan Agama Islam
dengan menerapkan pembelajaran pendekatan saintifik dan TPACK dengan
model Discovery Learning
3. Menyiapkan lembar kerja peserta didik
4. Menyiapkan daftar nama-nama kelompok
5. Menyusun instrumen penelitian:
6. Lembar observasi aktiviatas peserta didik dengan tujuan melihat keadaan
peserta didik pada saat proses pembelajaran dilaksanakan
7. Menyiapkan perangkat soal untuk evaluasi hasil belajar peserta didik
b. Pelaksanan Kegitan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I (pertama) dilaksanakan pada
tanggal 21 Juli 2023, dengan jumlah peserta didik 26 orang. Dalam hal ini
peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun proses belajar mengajar mengacu
pada rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pelaksanaan tindakan
dilakukan selama dua jam pelajaran yaitu 2x40 menit yang dibagi dalam tiga tahap,
yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir atau penutup.
12
• Mengajukan pertanyaan tentang materi sujud syukur, sujud sahwi dan sujud
tilawah untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis.
2. Siklus II
Pada dasarnya kegiatan yang dilakukan pada siklus II sama dengan siklus I.
Kegiatan pada siklus II memperbaiki semua kekurangan pada siklus I dengan melihat
refleksi siklus I. Materi pada siklus II Materi sujud syukur, sujud sahwi dan sujud
tilawah.
a. Perencanaan ;
Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa kegiatan yang akan dipersiapkan pada
siklus I (pertama), sebagai berikut:
15
1. Mempersiapkan materi bahan ajar, dengan materi sujud syukur, sujud sahwi dan
sujud tilawah
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pendidikan Agama Islam
dengan menerapkan pembelajaran pendekatan saintifik dan TPACK dengan
model Discovery Learning
3. Menyiapkan lembar kerja peserta didik
4. Menyiapkan daftar nama-nama kelompok
5. Menyusun instrumen penelitian:
6. Lembar observasi aktiviatas peserta didik dengan tujuan melihat keadaan
peserta didik pada saat proses pembelajaran dilaksanakan
7. Menyiapkan perangkat soal untuk evaluasi hasil belajar peserta didik
b. Pelaksanan Kegitan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II (kedua) dilaksanakan pada
tanggal 28 Agustus 2023, dengan jumlah peserta didik 26 orang. Dalam hal ini
peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun proses belajar mengajar mengacu
pada rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pelaksanaan tindakan
dilakukan selama dua jam pelajaran yaitu 2x40 menit yang dibagi dalam tiga tahap,
yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir atau penutup.
1). Kegiatan Awal (10 menit)
➢ Pada tahap awal ini peneliti masuk kelas, dengan Guru melakukan pembukaan
belajar dengan memberi salam, melakukan doa bersama, menanyakan kabar
dan mengecek kehadiran peserta didik.
➢ Peserta didik diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat
dan manfaatnya bagi tercapainya cita-cita.
➢ Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman
peserta didik dengan bertanya jawab.
➢ Peserta didik mendapat informasi dari guru mengenai tujuan pembelajaran
pada pertemuan yang berlangsung melalui tayangan slide powerpoint.
2). Kegiatan Inti (60 menit)
Langkah 1. Memberi stimulus (Stimulation)
• Peserta didik berkumpul 3 kelompok berdasarkan kompetensi terkait
sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah yang sudah dibagi dan
16
Kegiatan guru.
➢ Guru memberikan apresiasi, penguatan, dan motivasi untuk tetap semangat
mengikuti pembelajaran.
18
c. Pengamatan
1. Pengamatan dilakukan oleh guru dan teman sejawat yaitu mengamati proses
pembelajaran.
2. Pengamatan hasil tes pada akhir siklus ini.
d. Refleksi
Guru dan pengamat teman sejawat mendiskusikan hasi pengamatan selama kegiatan dan
hasil tes yang telah diberikan, setelah berakhir seluruh siklus. Tindakan guru
memberikan tes akhir adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan seluruh
tindakan yang telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa
kelas VII A UPT SMPN 3 Pardasuka dalam menyelesaikan soal-soal pada sujud syukur,
sujud sahwi dan sujud tilawah.
3. Siklus III
a. Perencanaan ;
Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa kegiatan yang akan dipersiapkan pada
siklus III (ketiga), sebagai berikut:
1. Mempersiapkan materi bahan ajar, dengan materi pokok yaitu Sujud syukur, sujud
sahwi dan sujud tilawah
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pendidikan Agama Islam
dengan menerapkan pembelajaran pendekatan saintifik dan TPACK dengan model
Discovery Learning
3. Menyiapkan lembar kerja peserta didik
4. Menyiapkan daftar nama-nama kelompok
5. Menyusun instrumen penelitian:
6. Lembar observasi aktiviatas peserta didik dengan tujuan melihat keadaan
peserta didik pada saat proses pembelajaran dilaksanakan
7. Menyiapkan perangkat soal untuk evaluasi hasil belajar peserta didik
19
b. Pelaksanan Kegitan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III (ketiga) dilaksanakan pada
tanggal 04 Agustus 2023, dengan jumlah peserta didik 26 orang. Dalam hal ini
peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun proses belajar mengajar mengacu
pada rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pelaksanaan tindakan
dilakukan selama dua jam pelajaran yaitu 2x40 menit yang dibagi dalam tiga tahap,
yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir atau penutup.
1). Kegiatan Awal (10 menit)
➢ Pada tahap awal ini peneliti masuk kelas, dengan Guru melakukan pembukaan
belajar dengan memberi salam, melakukan doa bersama, menanyakan kabar
dan mengecek kehadiran peserta didik.
➢ Peserta didik diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat
dan manfaatnya bagi tercapainya cita-cita.
➢ Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman
peserta didik dengan bertanya jawab.
➢ Peserta didik mendapat informasi dari guru tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung melalui tayangan slide powerpoint.
2). Kegiatan Inti (60 menit)
Langkah 1. Memberi stimulus (Stimulation)
• Peserta didik berkumpul 3 kelompok berdasarkan kompetensi terkait
sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah yang sudah dibagi dan
dipelajari minggu sebelumnya
• Peserta didik mencermati Video tentang Sujud syukur, sujud sahwi dan sujud
tilawah :
• Melalui Motivasi, peserta didik mengajukan pertanyaan tentang hal yang
belum jelas difahami serta permasalahan dasi hasil pengamatan video diatas.
• Guru mengarahkan peserta didik untuk mencermati, mencari informasi ( buku
atau gawai smartphone) tentang perintah agama utuk sujud syukur, sujud
sahwi dan sujud tilawah.
• Tiap kelompok mendapatkan Lembar kerja materi Pemahaman tentang sujud
syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah
• Tiap kelompok menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait
Pemahaman tentang sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah
20
itu juga dengan tujuan agar kelemahan atau hambatan yang terjadi pada siklus I dan
siklus II tidak terjadi lagi pada siklus III.
Pengamatan dapat dilakukan dengan cara observasi langsung, Dalam
observasi pengambilan data dilakukan terhadap semua tindakan dan perubahan-
perubahan yang terjadi pada siklus III. Data diambil dari sejauh manakah
perubahan yang terjadi pada proses pembelajaran melalui penggunaan model
pembelajaran Discovery Learning dengan data tes dan non tes.
Refleksi pada siklus III ini bertujuan untuk membuat kesimpulan dari
pelaksanaan kegiatan dan tindakan serta sikap siswa yang terjadi selama
pembelajaran pada siklus I dan siklus II, Dengan adanya refleksi, guru dapat
mengetahui peningkatan dan perubahan hasil belajar siswa terhadap proses
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Discovery Learning setelah
dilakukan perbaikan pada siklus I dan siklus II. Variabel dalam penelitian ini yaitu
pembelajaran materi sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah dan penggunaan
model pembelajaran Discovery Learning.
Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti di kelas VII A semester I adalah tentang
sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah,. Tindakan yang dilakukan dalam proses
pembelajaran adalah guru memberikan stimulus terlebih dahulu yaitu pemutaran
video yang berkaitan dengan materi kepada siswa kemudian guru memberikan waktu
kepada peserta didik untuk bertanya tentang video yang ditayangkan, kemudian anak-
anak mengidentifikasi masalah yang akan didiskusikan terkait dengan video yang
diputar, dilanjutkan dengan pembagian kelompok, berdiskusi dan menarik
kesimpulan. Target dalam penelitian ini adalah mengungkap rendahnya
kemampuan siswa dalam proses pembelajaran sehingga dapat dicari pemecahannya
untuk meningkatkan kemampuan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Discovery Learning dengan batas ketuntasan belajar 75. Pada
akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi kemampuan siswa dan memahami
materi yang telah diajarkan. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengetahui sejauh
mana siswa mampu memahami materi yang diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning.
Instrumen pada penelitian ini adalah tes dan nontes. Instrument tes berisi soal
10 soal pilihan ganda sedangkan non tes adalah observasi siswa pada saat
pembelajaran berlangsung dan dokumentasi Dalam instrumen tes terdapat soal yang
23
harus dikerjakan oleh siswa setelah pembelajaran selesai. Soal tes terdiri dari
soal pilihan ganda sebanyak 10 soal. tiap soal pilihan ganda mempunyai skor nilai 1,
Dalam observasi atau pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan
sebagai berikut :
Lembar Observasi
Perhatian Siswa aktif Serius Dalam Siswa aktip
siswa penuh dalam Pembelajaran Dalam Diskusi
Nama terhadap kegiatan Kelompok Jumlah
No penjelasan tanya jawab Prosentase Kategori
Siswa Total
guru dengan guru
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
Dst.
Keterangan :
Sangat Baik :4
Baik :3
Cukup :2
Kurang :1
C. Variabel Penelitian
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu
didefinisikan hal-hal sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran Discovery Learning adalah : memahami konsep, arti, dan
hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan
(Budiningsih, 2005:43). Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam
penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.
Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, predeksi, penentuan
dan mengambil kesimpulan. Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan
discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilatingconcepts and principles
in the mind.
2. Peningkatan Hasil Belajar
Pengertian peningkatan berasal dari kata tingkat yang berarti (lapis dari sesuatu yang
bersusun), sedangkat kata peningkatan atau meningkat artinya selalu meningkat (naik,
24
c. Dokumentasi
Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi
buku-buku yang relevan peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto serta data yang
relevan dengan penelitian.
25
F. Teknik Analisis
Untuk mengetahui keefektifan suatu model dalam kegiatan pembelajaran perlu
diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif
kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta
sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang
dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta
aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah
proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi
berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan
statistik sederhana yaitu:
1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang
diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas
tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:
∑𝑋
X=
∑𝑁
Dengan :
X : Nilai rata-rata
ΣX : Jumlah semua nilai siswa
ΣN : Jumlah siswa
Tehnik kuantitatif dipakai untuk menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari
hasil tes pembelajaran sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah pada siklus I dan siklus
II. Hasil tes ditulis secara persentase dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. merekap nilai yang diperoleh siswa.
b. menghitung nilai rata-rata.
c. menghitung persentase.
Persentase ditulis dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝐾
𝑃= 𝑥 100%
NxS
Keterangan:
P : Nilai Persentase
K : Nilai Kumulatif satu kelas
N : Nilai Maksimal soal tes
S : Jumlah Responden
Hasil perhitungan dari masing-masing siklus kemudian dibandingkan yaitu antara
hasil siklus I dengan hasil siklus II. Hasil ini akan memberikan gambaran mengenai
persentase peningkatan hasil belajar dengan Menggunakan model pembelajaran Discovery
Learning.
3. Tehnik Kualitatif.
Tehnik kualitatif dipakai untuk menganalisis data kualitatif yang diperoleh dari hasil
non tes. Hasil analisis digunakan untuk mengetahui siswa yang mengalami kesulitan dalam
proses pembelajaran. Hasil ini sebagai dasar untuk menentukan pembelajaran PAI dan Budi
Pekerti dengan Menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. untuk mengetahui
kekurangan dan kelebihan dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning.
Hasil analisis tersebut dipakai sebagai dasar untuk mengetahui peningkatan pembelajaran
PAI dan Budi Pekerti di kelas VII A UPT SMP Negeri 3 Pardasuka.
BAB IV
Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh dari observasi pada pra siklus, tindakan
siklus I, tindakan siklus II dan Tindakan siklus III. Hasil tes tindakan pada siklus I, siklus II
dan siklus III tentang mengagungkan Allah SWT dengan tunduk pada perintah-Nya, dengan
materi sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah dan hasil non tes berupa observasi .
A. Deskripsi Pra siklus
Hasil pratindakan yaitu kemampuan menganalisa materi tentang mengagungkan
Allah SWT dengan tunduk pada perintah-Nya, dengan materi sujud syukur, sujud sahwi dan
sujud tilawah sebelum dilakukan tindakan penelitian. Hasil tes pratindakan berfungsi
untuk mengetahui keadaan awal kemampuan siswa setelah pembelajaran diberikan
kepada siswa siswa kelas VII A UPT SMP Negeri 3 Pardasuka tahun ajaran 2023/2024.
Kriteria penilaian pada pra tindakan meliputi dua aspek, yaitu tes untuk kategori
penilaian aspek pemahaman/ingatan terhadap materi pembelajaran dan non tes untuk
mengetahui kemampuan, keaktifan, kesungguhan siswa dalam mengikuti proses belajar
mengajar.
Tabel 1
Hasil Tes pengetahuan pada materi sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah pada
Pratindakan
NO NAMA NILAI T TT
1 Abdul Rozak 40 √
2 Aditia Maulana 20 √
3 Alviyatun Ni'mah 50 √
4 Amelia 80 √
5 Ayu Marisa 50 √
8 Damarsaputra 50 √
26
27
12 Irma Silvia 70 √
15 Muhamad Ikhsan 40 √
20 Nurdi Nuri 60 √
21 Rani Andini 50 √
22 Renata Ervina 80 √
24 Rifki Hardianto 40 √
26 Yudistira Efendi 40 √
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 6 siswa
Jumlah siswa yang belum tuntas : 20 siswa
Data pada tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas VII A
UPT SMP Negeri 3 Pardasuka tentang mengagungkan Allah SWT dengan tunduk pada
perintah-Nya, dengan materi sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah secara individu,
dengan skor 0 - 39 dicapai oleh 1 atau 3,84 % dengan nilai 40-49 dicapai oleh 8 siswa atau
28
30,77 %. Dengan skor 50 – 59 dicapai oleh 7 siswa atau 26,92 %, dengan skor 60 – 69 dicapai
oleh 3 siswa atau 11,54 %, dengan skor 70 – 79 dicapai oleh 1 siswa atau 3,85 %, dengan skor
80-89 dicapai oleh 5 siswa atau 19,23 % dan dengan skor 90 – 100 dicapai oleh 1 orang
siswa atau 3,85 % .Dari 26 siswa yang mendapat nilai tuntas dalam pembelajaran ini adalah
hanya 6 siswa atau 23,07 % sedang yang belum tuntas adalah 20 siswa atau 76,92 % dengan
nilai rata-rata kelas adalah 55,00 % sedangkan nilai ketuntasan belajar adalah 80%. maka
dapat dikatakan bahwa keadaan siswa sebelum tindakan dilakukan mempunyai nilai yang
rendah dalam materi pembelajaran ini
b. Pelaksanan Kegitan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I (pertama) dilaksanakan pada
tanggal 21 Juli 2023, dengan jumlah peserta didik 26 orang. Dalam hal ini peneliti
bertindak sebagai pengajar. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana
pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pelaksanaan tindakan dilakukan selama dua jam
pelajaran yaitu 2x40 menit yang dibagi dalam tiga tahap, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti
dan kegiatan akhir atau penutup.
1). Kegiatan Awal (10 menit)
➢ Pada tahap awal ini peneliti masuk kelas, dengan Guru melakukan pembukaan belajar
dengan memberi salam, melakukan doa bersama, menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran peserta didik.
➢ Peserta didik diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan
manfaatnya bagi tercapainya cita-cita.
➢ Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman peserta
didik dengan bertanya jawab.
➢ Peserta didik mendapat informasi dari guru mengenai kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung melalui tayangan slide powerpoint.
• Tiap kelompok menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait
Pemahaman tentang sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah
Tabel 2
Hasil Tes Sumatif Siklus I
No Nama Nilai T TT
1 Abdul Rozak 70 √
2 Aditia Maulana 60 √
3 Alviyatun Ni'mah 90 √
4 Amelia 90 √
5 Ayu Marisa 70 √
32
8 Damarsaputra 80 √
12 Irma Silvia 80 √
15 Muhamad Ikhsan 70 √
20 Nurdi Nuri 70 √
21 Rani Andini 80 √
22 Renata Ervina 90 √
24 Rifki Hardianto 60 √
26 Yudistira Efendi 80 √
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 14 siswa
Jumlah siswa yang belum tuntas : 12 siswa
33
Tabel .3
Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I
No Uraian Hasil Siklus I
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menggunakan model Discovery
Learning diperoleh nilai rata-rata belajar siswa adalah 75,38 dan ketuntasan belajar mencapai
53,84 % atau ada 14 siswa dari 26 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang
memperoleh nilai ≥ 75 hanya sebesar 53,85 % lebih kecil dari persentase ketuntasan yang
dikehendaki yaitu sebesar 80%. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan
belum mengerti penggunaan model Discovery Learning. Perolehan data yang bersifat nontes
pada proses pembelajaran pada siklus I diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan guru
selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel .4
Lembar Observasi Siklus I
No. Uraian Jumlah Keterahan
1 Siswa Tuntas 13
2 Presentase Tuntas 50%
3 Siswa Belum Tuntas 13
4 Presentase Siswa Belum Tuntas 50%
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari 26 siswa terdapat 13 orang yang
tuntas belajarnya (50,00%) dilihat dari aktivitas belajarnya, sedangkan 13 siswa
(50,00%) belum tuntas dilihat dari aktivitas belajarnya.
34
4) Refleksi
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar PAI
dan budi pekerti dengan menerapkan Strategi Discovery Learning ternyata hasil yang
didapat nilai rata-rata sebesar 75,38 dan secara klasikal sebesar 53,84%. Hal ini masih jauh
dari harapan. Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan difokuskan pada peningkatan
hasil belajar siswa .
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang
masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning. Pada siklus I kesulitan-kesulitan yang dialami oleh
siswa masih banyak dan kesulitan tersebut dicarikan jalan keluarnya untuk diterapkan
pada pembelajaran siklus II. Dari data-data yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai
berikut:
d) Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II adalah 53,84%. nilai tersebut belum
mencapai batas ketuntasan hasil belajar yaitu 80%.
5) Revisi Pelaksanaan
Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan
selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan
agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan model Pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan proses
belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2. Siklus II
Pada dasarnya kegiatan yang dilakukan pada siklus II sama dengan siklus I.
Kegiatan pada siklus II memperbaiki semua kekurangan pada siklus I dengan melihat
refleksi siklus I. Materi pada siklus II masuk materi baru tentang Sujud syukur, sujud sahwi
dan sujud tilawah.
a. Perencanaan ;
Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa kegiatan yang akan dipersiapkan pada siklus
II (kedua), sebagai berikut:
1. Mempersiapkan materi bahan ajar, dengan materi pokok yaitu Sujud syukur, sujud
sahwi dan sujud tilawah.
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pendidikan Agama Islam
dengan menerapkan pembelajaran pendekatan saintifik dan TPACK dengan model
Discovery Learning
3. Menyiapkan lembar kerja peserta didik
4. Menyiapkan daftar nama-nama kelompok
5. Menyusun instrumen penelitian:
6. Lembar observasi aktiviatas peserta didik dengan tujuan melihat keadaan
peserta didik pada saat proses pembelajaran dilaksanakan
36
Tabel 5
Hasil Tes Sumatif Siklus II
No Nama Nilai T TT
1 Abdul Rozak 70 √
2 Aditia Maulana 60 √
3 Alviyatun Ni'mah 90 √
4 Amelia 90 √
39
5 Ayu Marisa 70 √
8 Damarsaputra 80 √
12 Irma Silvia 80 √
15 Muhamad Ikhsan 80 √
20 Nurdi Nuri 70 √
21 Rani Andini 80 √
22 Renata Ervina 90 √
24 Rifki Hardianto 70 √
26 Yudistira Efendi 80 √
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 19 siswa
Jumlah siswa yang belum tuntas : 7 siswa
40
Tabel .6
Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II
No Uraian Hasil Siklus II
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menggunakan model Discovery
Learning diperoleh nilai rata-rata belajar siswa adalah 80,00 dan ketuntasan belajar mencapai
69,23 % atau ada 18 siswa dari 26 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa pada siklus kedua secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang
memperoleh nilai ≥ 75 hanya sebesar 69,23 % lebih kecil dari persentase ketuntasan yang
dikehendaki yaitu sebesar 80%. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa dan belum
paham penggunaan model Discovery Learning. Perolehan data yang bersifat nontes pada
proses pembelajaran pada siklus II diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan guru selama
proses pembelajaran berlangsung.
Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel .7
Lembar Observasi Siklus II
No. Uraian Jumlah Keterangan
1 Siswa Tuntas 19
2 Presentase Tuntas 73,07%
3 Siswa Belum Tuntas 7
4 Presentase Siswa Belum Tuntas 26,93%
(sumber : olahan data lampiran 7)
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari 26 siswa terdapat 19 orang yang
tuntas belajarnya (73,07%) dilihat dari aktivitas belajarnya, sedangkan 7 siswa
(26,93%) belum tuntas dilihat dari aktivitas belajarnya.
41
4) Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang
masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning. Pembelajaran yang dilakukan pada siklus II ini
merupakan tindakan perbaikan dari siklus I. Pada siklus II kesulitan-kesulitan yang dialami
oleh siswa masih banyak dan kesulitan tersebut dicarikan jalan keluarnya untuk
diterapkan pada pembelajaran siklus II. Dari data-data yang telah diperoleh dapat duraikan
sebagai berikut:
d) Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II adalah 69,23%. nilai tersebut belum
mencapai batas ketuntasan hasil belajar yaitu 80%.
42
5) Revisi Pelaksanaan
Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk
tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada
dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan model
Pembelajaran menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan
proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
3. Siklus III
Siklus III (ketiga) penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan tanggal 04 Agustus 2023,
dengan jumlah peserta didik sebanyak 26 orang yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 12
orang perempuan. Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam tentang mengagungkan
Allah SWT dengan tunduk pada perintah-Nya untuk materi sujud syukur, sujud sahwi dan
sujud tilawah dengan alokasi waktu 2 x 40 menit.
Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan pada pelaksanaan siklus III (ketiga)
adalah:
a. Perencanaan (persiapan)
Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa kegiatan yang akan dipersiapkan pada siklus
III (ketiga), sebagai berikut:
1. Mempersiapkan materi bahan ajar, dengan materi pokok yaitu sujud tilawah.
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pendidikan Agama Islam
dengan menerapkan pembelajaran pendekatan saintifik dan TPACK dengan model
Discovery Learning
3. Menyiapkan lembar kerja peserta didik
4. Menyiapkan daftar nama-nama kelompok
5. Menyusun instrumen penelitian:
6. Lembar observasi aktiviatas peserta didik dengan tujuan melihat keadaan
peserta didik pada saat proses pembelajaran dilaksanakan
7. Menyiapkan perangkat soal untuk evaluasi hasil belajar peserta didik
43
b. Pelaksanan Kegitan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III (ketiga) dilaksanakan pada
tanggal 04 Agustus 2023, dengan jumlah peserta didik 26 orang. Dalam hal ini peneliti
bertindak sebagai pengajar. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana
pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pelaksanaan tindakan dilakukan selama dua jam
pelajaran yaitu 2x40 menit yang dibagi dalam tiga tahap, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti
dan kegiatan akhir atau penutup.
1). Kegiatan Awal (10 menit)
➢ Pada tahap awal ini peneliti masuk kelas, dengan Guru melakukan pembukaan belajar
dengan memberi salam, melakukan doa bersama, menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran peserta didik.
➢ Peserta didik diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin setiap saat dan
manfaatnya bagi tercapainya cita-cita.
➢ Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan pengalaman peserta
didik dengan bertanya jawab.
➢ Peserta didik mendapat informasi dari guru mengenai kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung melalui tayangan slide powerpoint.
Tabel 8
Hasil Tes Sumatif Siklus III
No Nama Nilai T TT
1 Abdul Rozak 90 √
2 Aditia Maulana 90 √
3 Alviyatun Ni'mah 90 √
4 Amelia 90 √
5 Ayu Marisa 80 √
8 Damarsaputra 80 √
12 Irma Silvia 90 √
15 Muhamad Ikhsan 90 √
20 Nurdi Nuri 80 √
21 Rani Andini 90 √
22 Renata Ervina 90 √
24 Rifki Hardianto 70 √
26 Yudistira Efendi 90 √
Keterangan:
T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 23 siswa
Jumlah siswa yang belum tuntas : 3 siswa
Tabel .9
Rekapitulasi Hasil Tes Siklus III
No Uraian Hasil Siklus III
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menggunakan model Discovery
Learning diperoleh nilai rata-rata belajar siswa adalah 85,77 dan ketuntasan belajar mencapai
88,46 % atau ada 23 siswa dari 26 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa pada siklus ketiga secara klasikal siswa telah tuntas belajar, karena siswa yang
memperoleh nilai ≥ 75 mencapai 88,46%. sedangkan persentase ketuntasan yang dikehendaki
yaitu sebesar 80%. Hal ini disebabkan karena siswa telah terbiasa dan paham dengan
penggunaan model Discovery Learning. Perolehan data yang bersifat nontes pada proses
pembelajaran pada siklus III diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan guru selama proses
pembelajaran berlangsung. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel .10
Lembar Observasi Siklus III
No. Uraian Jumlah Keterangan
1 Siswa Tuntas 23
2 Presentase Tuntas 88,46%
3 Siswa Belum Tuntas 3
4 Presentase Siswa Belum Tuntas 11,54 %
(sumber : olahan data lampiran 8)
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari 26 siswa terdapat 23 orang yang
tuntas belajarnya (88,46%) dilihat dari aktivitas belajarnya, sedangkan 3 siswa
(11,54%) belum tuntas dilihat dari aktivitas belajarnya.
4) Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang
masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning. Pembelajaran yang dilakukan pada siklus III ini
merupakan tindakan perbaikan dari siklus II. Pada siklus II kesulitan-kesulitan yang dialami
oleh siswa masih banyak dan kesulitan tersebut dicarikan jalan keluarnya untuk
diterapkan pada pembelajaran siklus III. Dari data-data yang telah diperoleh dapat
duraikan sebagai berikut:
SMP Negeri 3 Pardasuka pada siklus III mengalami peningkatan dari siklus II.
Nilai rata-rata pada siklus III adalah 85,77 dan termasuk kategori sangat baik,
yang semula pada siklus II hanya 80,00 dan termasuk katagori Baik
b) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses
belajar berlangsung. Hal ini dapat diketahui dari perilaku siswa yang sebelumnya
tidak mengikuti pembelajaran dengan baik, pada siklus III ini mulai mengikuti dan
melaksanakan pembelajaran dengan baik. Dengan demikian secara keseluruhan
siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan baik.
d) Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus III adalah 88,46%. nilai tersebut telah
melebihi batas ketuntasan yaitu 80%.
5) Revisi Pelaksanaan
Pada siklus III guru telah menerapkan metode pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil
belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik.
Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk
tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada
dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan model
Pembelajaran menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan
proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
C. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas terdiri atas tiga siklus dan masing-masing siklus melalui
empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Siklus III dilakukan
sebagai perbaikan pembelajaran dari siklus I dan siklus II. hasil penelitian diperoleh dari data
tes dan non tes pada siklus I, siklus II maupun siklus III. Berdasarkan dari siklus I, siklus II
dan siklus II, dapat diketahui peningkatan kemampuan pembelajaran PAI dan Budi Pekerti
49
Pada siklus I ini awal pembelajaran dilakukan dengan cara mengkondisikan agar siap
mengikuti pembelajaran PAI dan Budi Pekerti, setelah itu peneliti menyiapkan dan
menerangkan cara pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Discovery
Learning dan menjelaskan tujuan pembelajaran PAI dan Budi Pekerti menggunakan model
pembelajaran Discovery Learning. Setelah itu guru memulai pembelajaran dengan memutar
video yang berkaitan dengan materi dan video tersebut diamati oleh seluruh peserta didik,
Tanya jawab antar guru dan siswa tentang video yang di tayangkan, kemudian peserta didik
mengidentifikasi masalah yang terdapat dalam video lalu membentuk kelompok dan setiap
kelompok berdiskusi tentang masalah-masalah yang terdapat dalam video yang sudah di
putar yang berkaitan dengan materi. Kemudian peserta didik perkelompok menyampaikan
hasil diskusi dan dikomentari oleh antar kelompok dan dilanjutkan pengambilan kesimpulan
peserta didik dan guru sekaligus penguatan materi dari guru. Setelah kegiatan pembelajaran
selesai siswa mengerjakan soal tes yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda, berdasarkan hasil
tes dan nontes siklus I guru dapat mengetahui kelemahan-kelemahan yang dialami oleh
siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pembelajaran pada siklus II dan siklus III
hampir sama dengan proses pembelajaran pada siklus I, kami meneliti rata-rata
kesalahan peserta didik banyak belum pandai dalam menganalisa masalah yang terdapat
dalam materi dan peserta didik banyak yang belum percaya diri dalam menyampaikan
argument atau pendapat.
dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam
penggunaan model pembelajaran Discovery Learning dalam setiap siklus mengalami
peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat
ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus
mengalami peningkatan.
Pembelajaran siklus I, siklus II dan siklus III selalu diawali dengan mengkondisikan
siswa agar siap mengikuti proses pembelajaran. Kegiatan inti pembelajaran diawali dengan
penjelasan tentang langkah-langkah model pembelajaran Discovery Learning dengan benar.
Selanjutnya siswa melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
Discovery Learning secara kelompok, dan diakhir pembelajaran secara bersama-sama guru
dan peserta didik menarik kesimpulan
Secara lengkap peningkatan pembelajaran PAI dan Budi Pekerti siwa kelas VIIA
SMP Negeri 3 Pardasuka dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 11
Rekapitulasi nilai rata-rata hasil tes pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan di kelas VII A SMP
Negeri 3 Pardasuka selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta
analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan model
pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi pekerti pada siswa kelas VII A SMP Negeri 3
Pardasuka tahun pelajaran 2023/2024 yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan
belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu Pra siklus nilai rata-rata 73,08 dengan
ketuntasan belajar 26,92%, siklus I nilai rata-rata 75,76 dengan ketuntasan belajar
53,84 % meningkat 26,92 % dan pada siklus II nilai rata-rata 80,00 dengan
ketuntasan belajar 69,23% meningkat 15,39% dari siklus I. sedangkan pada siklus
III nilai rata-rata 82,69 dengan ketuntasan belajar 88,46% meningkat 19,23%
dari siklus II.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dan dari uraian sebelumnya agar
proses belajar mengajar Agama Islam dan Budi Pekerti lebih efektif dan lebih
memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka saran yang dapat diberikan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Guru
2. Untuk Siswa.
3. Untuk Peneliti.
Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya
dilakukan di kelas kelas VII A SMP Negeri 3 Pardasuka pada semester 1 tahun
pelajaran 2023/2024.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pengajar Penelitian Pendidikan UNY. 1998. Pedoman Penelitian Tindakan Kelas. FIP.
UNY. Yogyakarta
53
DAFTAR LAMPIRAN
54
Lampiran 1
MATERI AJAR 4
Kompetensi Inti
Profil Pancasila
Pemahaman bermakna
Pertanyaan Pemantik
Metode
Materi
5. Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, dan
Bernalar Kritis
6. Pemahaman Bermakna a. Perintah agama untuk untuk sujud syukur,
sahwi dan tilawah
b. Pengertian sujud sahwi,sujud tilawah, dan sujud
syukur
c. Hikmah melaksanakan sujud sahwi,sujud tilawah,
dan sujud syukur.
d. Tata Cara sujud sahwi,sujud tilawah, dan sujud
syukur
7. Pertanyaan Pemantik a. Apa hakikat sujud?
b. Apa itu sujud sahwi, tilawah, dan syukur?
c. Bagaimana cara melakukan sujud sahwi, tilawah,
dan syukur?
d. Apa fungsi sahwi, tilawah, dan syukur dalam menjalani
kehidupan?
8. Metode a. Jigsaw
b. Penyingkapan
(discovery)
c. Diskusi
d. Demonstrasi
9. Materi a. Sujud syukur, sahwi dan tilawah
b. Tata Cara Pelaksanaan Sujud Syukur, Sahwi, dan
Tilawah
c. Hikmah sujud syukur, sahwi, dan tilawah
Pertemuan pertama
a. Kegiatan Pendahuluan
• Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta peserta didik untuk berdoa
bersama- sama, tadarus Al-Qur’an, memperhatikan kesiapan peserta didik,
memeriksa kehadiran, kerapihan, dan posisi tempat duduk peserta didik.
• Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan
materi pelajaran,
• Guru melakukan apersepsi, menyampaikan cakupan materi, tujuan
pembelajaran, dan kegiatan yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik
penilaian3) Peserta didik dikelompokkan ke dalam tim-tim yang terdiri dari 4-6
orang disesuaikan dengan kondisi kelas yang ada.
b. Kegiatan Inti
• Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda terkait dengan perintah
agama untuk melaksanakan sujud sahwi, sujud syukur, dan sujud tilawah.
• Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan.
• Anggota materi yang berbeda yang telah mampelajari bagian/subbab yang sama
bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan subbab
tersebut.
• Setelah selesai berdiskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok
asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka kuasai dan tiap anggota
lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.
• Tiap-tiap ahli mempresentasikan hasil diskusinya.
c. Kegiatan Penutup
• Guru dan peserta didik melakukan refleksi terkait seluruh proses belajar yang
sudah dilaksanakan
• Guru dan peserta bersama-sama mengucapkan hamdalah dan pengakuan
terhadap kekurangan dengan menyebutkan Wallahu A’lam bi al-shawab
c. Kegiatan Penutup
• Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi dan kajian
• Guru dan peserta didik melakukan refleksi terkait seluruh proses belajar yang
sudah dilaksanakan.
• Guru dan peserta bersama-sama mengucapkan hamdalah dan pengakuan
terhadap kekurangan dengan menyebutkan Wallahu A’lam bi al-shawab
b. Kegiatan Inti
• Guru menyampaikan ringkasan materi yang akan disampaikan.
• Guru menyiapakan bahan atau alat yang diperlukan.
• Guru menunjuk salah seorang peserta didik untuk melakukan demontrasi
sesuai dengan skenario yang disiapkan.
• Seluruh peserta didik memperhatikan demontrasi dan
menganalisisnya.
• Tiap peserta didik mengemukakan hasil analisisnnya dan pengalaman peserta
didik didemonstrasikan.
c. Kegiatan Penutup
• Peserta didik membuat kesimpulan.
• Guru dan peserta didik melakukan refleksi terkait seluruh proses belajar
yang sudah dilaksanakan sama mengucapkan hamdalah .
14. Refleksi Peserta Peserta didik diajak untuk melakukan refleksi terkait seluruh
Didik proses belajar yang sudah dialami
a. Apa kesan kalian tentang materi ini?
b. Materi apa yang sudah kalian fahami?
c. Apa yang belum kalian fahami?
d. Masihkah ada kesulitan dalam memahami al Asmaul al Husna ?
15. Refleksi Guru Refleksi diri berupa pertanyaan pada diri sendiri.
a. Apakah pembelajaran sudah dapat melibatkan peserta didik
dengan aktif?
b. Apakah metode yang digunakan mampu meningkatkan
kemampuan peserta didik?
c. Apakah media yang digunakan dapat membantu peserta didik
mencapai kemampuan?
d. Apa yang bisa dilakukan agar peserta didik dapat
meningkatkan kemampuan berfikir kritis?
LKPD
Nama Kelompok :
Anggota Kelompok :
Tulislah pengertian, tatacara, hikmah sujud syukur, sujud sahwi dan sujud tilawah
Berdasarkan Pencarian kalian di beberapa leteratur atau refrensi atau dari rujukan lain :
2. Asesmen Formatif
a. Mencari data atau informasi dari berbagai sumber mengenai implementasi dari perilaku
rendah hati, menjauhkan diri dari perilaku sombong dan takabur, dan menjadi insan
yan pandai bersyukur dalam kehidupan sehari-hari.
Rubrik penilaiannya sebagai berikut:
Aspek
yang
No. Nama siswa Skor
dinilai
1 2 3
1
2
Dst.
Aspek Penilaian:
1. Kejelasan dan kedalaman informasi, skor maksimal 3
2. Keakuratan sumber yang dipakai, skor maksimal 3
3. Kejelasan dan kerapihan resume/rangkuman, skor maksimal 4
Skor Maksimal 10
Petunjuk penskoran:
Nilai= (skor perolehan/ skor maksimum)x100
Keterangan:
0-10 : Kurang Baik
11-20 : Sedang
21-30 : Baik
31-40 : Sangat Baik
Petunjuk penskoran:
Nilai= (skor perolehan/ skor maksimum)x100
Keterangan:
0-10 : Kurang Baik
11-20 : Sedang
21-30 : Baik
31-40 : Sangat Baik
3. Asesmen Sumatif.
a. Pengetahuan: test tertulis, Pilihan Ganda
Soal:
I. Pilih jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A,B,C, dan D
1. Perhatikan pernyataan dibawah ini!
1) Seseorang lupa kelebihan rakaat salat
2) Memperoleh nikmat yang luar biasa.
3) Mendengar atau membaca ayat-ayat sajdah
4) Meninggalkan salah satu rukun salat karena lupa
5) Lupa kekurangan jumlah rakaat salat
6) Selamat dari bahaya atau musibah
Penyebab melaksanakan sujud sahwi ditunjukkan pada …
A. 1, 2 dan 3 B. 2, 3 dan 4 C. 1, 4 dan 5 D. 4, 5 dan 6
2. Ketika sedang melakukan salat salat magrib Annisa ragu terhadap jumlah rakaatnya,
sehingga sebelum salam ia melakukan sujud...
A. tilawah B.syukur. C. Sujud rukun. D. sahwi.
3. Rosyid melaksanakan salat zuhur. Namun ia lupa tidak melakukan tasyahudawal. Sebelum
salam ia melakukan sujud sahwi.
Ilustrasi tersebut menunjukkan hikmah melakukan sujud sahwi adalah ….
A. agar terhindar dari dosa. C. salatnya tampak lama.
B. terkesan shalatnya khusyuk. D. menyadari manusia tempat salah dan lupa
4. Perhatikan Ilustrasi berikut !
Ketika salat asar, Toni ragu-ragu tentang jumlah rakaat yang telah dilakukan, oleh karena itu
ia menambah rakaatnya dan sebelum salam melakukan sujud sahwi. Dengan kejadian
tersebut, hikmah dari sujud sahwi adalah.…
A. menghindarkan dosa C.memperbanyak sujud
B. melengkapi jumlah rakaat D. menghindarkan keraguan
5. Pada saat menerima pengumuman hasil ujian seorang siswa SMP ternyata memperoleh nilai
yang memuaskan. Sebagai seorang muslim yang baik, disunahkan untuk mengerjakan
sujud...
A. syukur. C.rukun
B. tilawah D. Sahwi
9. Pada saat salat jamaah, imam membaca ayat sajdah tetapi tidak melakukan sujud tilawah,
maka sebagai makmum yang dilakukan adalah . . . .
A. menegur imam
B. sujud tilawah sendirian
C. mengajak teman di samping untuk sujud tilawah
D. mengikuti imam tidak sujud, karena sujud tilawah adalah sunah
10. Surat dalam Al-Qur’an yang terdapat dua ayat sajdah ialah....
A. Q.S. al-Furqa>n.
B. Q.S>. ‘A>li ‘Imra>n.
C. Q.S> an-Nisa>.
D. Q.S>. al-H}ajj.
b. Keterampilan: Praktik
Skor Maksimum 4
8. Refleksi Sikap
Belum
No Karakter yang Diharapkan Mampu
Mampu
Keterangan
No Nama Siswa Kehadiran
S I A
1 Abdul Rozak √
2 Aditia Maulana √
3 Alviyatun Ni'mah √
4 Amelia √
5 Ayu Marisa √
6 Ayunda Sri Wardani √
7 Bhanu Aditya Wiratama √
8 Damarsaputra √
9 Damar Septa Ramadhan √
10 Ferdian Rezky Aditama √
11 Gilang Aditya Farhan √
12 Irma Silvia √
13 Jessika Aulia Rahayu √
14 Miko Anggoro Putra √
15 Muhamad Ikhsan √
16 Muhammad Dwi Irfan √
17 Nabilla Aulia Wardana √
18 Nadia Adista Putri √
19 Najwa Athaya Asha √
20 Nurdi Nuri √
21 Rani Andini √
22 Renata Ervina √
23 Reza Tri Nita Sari √
24 Rifki Hardianto √
25 Siti Anirotun Hikmah √
26 Yudistira Efendi √
Lampiran 3
DAFTAR HADIR SISWA SIKLUS I
Keterangan
No Nama Siswa Kehadiran
S I A
1 Abdul Rozak √
2 Aditia Maulana √
3 Alviyatun Ni'mah √
4 Amelia √
5 Ayu Marisa √
6 Ayunda Sri Wardani √
7 Bhanu Aditya Wiratama √
8 Damarsaputra √
9 Damar Septa Ramadhan √
10 Ferdian Rezky Aditama √
11 Gilang Aditya Farhan √
12 Irma Silvia √
13 Jessika Aulia Rahayu √
14 Miko Anggoro Putra √
15 Muhamad Ikhsan √
16 Muhammad Dwi Irfan √
17 Nabilla Aulia Wardana √
18 Nadia Adista Putri √
19 Najwa Athaya Asha √
20 Nurdi Nuri √
21 Rani Andini √
22 Renata Ervina √
23 Reza Tri Nita Sari √
24 Rifki Hardianto √
25 Siti Anirotun Hikmah √
26 Yudistira Efendi √
Lampiran 4
DAFTAR HADIR SISWA SIKLUS II
Keterangan
No Nama Siswa Kehadiran
S I A
1 Abdul Rozak √
2 Aditia Maulana √
3 Alviyatun Ni'mah √
4 Amelia √
5 Ayu Marisa √
6 Ayunda Sri Wardani √
7 Bhanu Aditya Wiratama √
8 Damarsaputra √
9 Damar Septa Ramadhan √
10 Ferdian Rezky Aditama √
11 Gilang Aditya Farhan √
12 Irma Silvia √
13 Jessika Aulia Rahayu √
14 Miko Anggoro Putra √
15 Muhamad Ikhsan √
16 Muhammad Dwi Irfan √
17 Nabilla Aulia Wardana √
18 Nadia Adista Putri √
19 Najwa Athaya Asha √
20 Nurdi Nuri √
21 Rani Andini √
22 Renata Ervina √
23 Reza Tri Nita Sari √
24 Rifki Hardianto √
25 Siti Anirotun Hikmah √
26 Yudistira Efendi √
Lampiran 5
DAFTAR HADIR SISWA SIKLUS III
Keterangan
No Nama Siswa Kehadiran
S I A
1 Abdul Rozak √
2 Aditia Maulana √
3 Alviyatun Ni'mah √
4 Amelia √
5 Ayu Marisa √
6 Ayunda Sri Wardani √
7 Bhanu Aditya Wiratama √
8 Damarsaputra √
9 Damar Septa Ramadhan √
10 Ferdian Rezky Aditama √
11 Gilang Aditya Farhan √
12 Irma Silvia √
13 Jessika Aulia Rahayu √
14 Miko Anggoro Putra √
15 Muhamad Ikhsan √
16 Muhammad Dwi Irfan √
17 Nabilla Aulia Wardana √
18 Nadia Adista Putri √
19 Najwa Athaya Asha √
20 Nurdi Nuri √
21 Rani Andini √
22 Renata Ervina √
23 Reza Tri Nita Sari √
24 Rifki Hardianto √
25 Siti Anirotun Hikmah √
26 Yudistira Efendi √
Lampiran 6