Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV


MELALUI MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVIDIONS
(STAD) PADA MATERI PENGURANGAN BILANGAN
BULAT DI SDN 2 MUARA KATI BARU I
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

DISUSUN OLEH
CANDRA GIUNARA
NIM. 826250421
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH
UNIVERSITAS TERBUKA
PALEMBANG
2015
Lembar Pengesahan

Nama : CANDRA GUNARA

NIM : 826250421

Program : S1.PGSD

Judul I : PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV


MELALUI MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT
DIVIDIONS (STAD) PADA MATERI PENGURANGAN
BILANGAN BULAT DI SDN 2 MUARA KATI BARU I
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Menyetujui Muara Kati Baru I, Oktober 2015


Dosen Pembimbing, Mahasiswa,
Dra. MUTIA FARIDA, M.Pd CANDRA GUNARA

NIP. 19690310 199307 2 001 NIM. 826250421

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat
dan HidayahNya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Pembelajaran yang berjudul peningkatan hasil belajar siswa kelas iv melalui
model student team achievement dividions (stad) pada materi pengurangan
bilangan bulat di sdn 2 muara kati baru i tahun pelajaran 2015/2016.
Sebagaimana telah dimaklumi bahwa tercapainya tujuan pembelajaran
yaitu prestasi belajar yang memuaskan adalah harapan guru dan siswa dari
pelaksanaan proses belajar mengajar. Untuk mencapai tujuan tersebut kami
berusaha untuk melaksanakan kegiatan laporan pembelajaran Matematika dan
hasilnya kami paparkan di sini agar dapat digunakan sebagai acuan guru dalam
membimbing siswa dalam proses belajar mengajar.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK 4501).
Akhirnya dengan selesainya laporan ini kami sampaikan ucapan
terimakasih kepada dosen pembimbing Ibu Dra. Mutia Farida,M.Pd, teman
sejawat Pak Slamet Umar, A.Ma.Pd dan Ibu Parji Rahayu, S.Pd.SD, Kepala
Sekolah SDN 2 Muara Kati Baru I, dan semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan Laporan Perbaikan Pembelajaran di SDN 2 Muara Kati Baru I,
Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut.
Demi kesempurnaan Laporan ini kami selalu mengharapkan kritik, saran,
dan masukan dari semua pihak yang terkait. Semoga Laporan Perbaikan ini dapat
memberikan manfaat bagi Satuan Pendidikan yang ada di Tiang Pumpung
Kepungut, khususnya SDN 2 Muara Kati Baru I.

Muara Beliti, Oktober 2015


Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....... i

LEMBAR PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR..................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................... iv

Bab I. PENDAHULUAN ............................................................... 1

a. Latar Belakang Permasalahan ................................. 1


b. Rumusan Masalah ................................................... 1
c. Tujuan Perbaikan ..................................................... 1
d. Manfaat Perbaikan .................................................. 1
Bab II. KAJIAN PUSTAKA ......................................................... 3

a. Pengertian metode Pembelajaran ............................ 3


- Manfaat Media Pembelajaran ..................... 3
- Media gambar dalam pembelajaran IPS ..... 3
Bab III. PELAKSANAAN PERBAIKAN ...................................... 5

A. Subyek penelitian .................................................... 6

B. Deskripsi Per Siklus ................................................ 6

- Pra Siklus ..................................................... 6

- Siklus I ...................................................... .. 7

- Siklus II ....................................................... 9

Bab IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................ 11

A. Deskripsi Per Siklus ................................................ 11

B. Pembahasan dari setiap siklus ................................ 15


Bab V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................... 17

A. Kesimpulan .............................................................. 18

B. Saran ........................................................................ 19

Daftar Pustaka ................................................................................. 20

LAMPIRAN .................................................................................... 21
BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Menurut Hanafiah dan Suhana (2009:103) Undang-undang Sistem


Pendidikan Nasional 20 Tahun 2003 menyatakan, pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara. Sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan ilmu teknologi yang tinggi
sangat diperlukan peningkatan mutu pendidikan salah satunya adalah
lembaga pendidikan formal (sekolah). Guru merupakan sumber informasi,
dengan adanya informasi yang diberikan guru pada siswa, sehingga siswa
mampu mengembangkan informasi tersebut, terutama dalam pembelajaran
matematika.

Salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum pada


jenjang pendidikan adalah matematika. Matematika dianggap salah satu
mata pelajaran yang sulit untuk dipahami dan membuat banyak siswa tidak
tertarik untuk mempelajarinya. Sebagai bukti nilai rata-rata Ulangan harian
matematika di SD Negeri 2 Muara Kati Baru I di kelas IV Kecamatan
Tiang Pumpung Kepungut, masih rendah dibanding nilai mata pelajaran
yang lain. Dalam artian nilai matematika belum mencapai KKM yang
telah ditentukan.

1 Identifikasi Masalah
Pada pelajaran matematika dengan materi Pengurangan Bilangan
Bulat hasil evaluasi (tes formatif) yang terdiri dari 4 soal ternyata tidak
memuaskan. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan sekolah

adalah 75 dengan jumlah siswa kelas IV adalah 9 orang, sebanyak

23,08% atau hanya 2 orang siswa saja yang mencapai KKM, sedangkan
yang tidak mencapai batas KKM sebanyak 76,92% atau 7 siswa.
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru harus
memperhatikan proses belajar mengajar khususnya matematika, guru tidak
cukup menggunakan model pembelajaran ceramah, tanya jawab atau
demonstrasi saja, melainkan memerlukan model pembelajaran lain yang
sesuai dengan keadaan siswa supaya dapat melibatkan siswa belajar secara
aktif. Salah satunya menggunakan model STAD.
Model tipe STAD ini merupakan salah satu tipe model dengan
menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap
kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Menurut Slavin (dalam
Trianto 2009:68) menyatakan bahwa pada STAD siswa ditempatkan
dalam tim belajar beranggota 4-5 orang yang merupakan campuran
menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku.

2 Analisis Masalah
Rendahnya hasil belajar yang teridentifikasi melalui paparan di
atas peneliti menganalisis masalah sebagai berikut:
a Siswa sering ngomong sendiri, kadang keluar masuk kelas dan gaduh;
b Siswa kurang memperhatikan pembelajaran;
c Siswa kurang berani untuk bertanya apabila mengalami kesulitan
dalam belajar;
d Siswa masih mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah
mengenai pengurangan bilangan bulat.
e Hasil evaluasi siswa masih rendah.
Dari permasalahan di atas, dapat dikatakan bahwa siswa belum
berhasil belajar secara efektif, dengan indikator pokok nilai tes formatif
rendah. Di samping itu, siswa kurang tertib mengikuti pelajaran dan
karena perhatian terhadap pelajaran kurang. Siswa juga kurang aktif
(kurang berani menjawab dan mengajukan pertanyaan), dan kemampuan
berpikirnya kurang. Dari hal diatas penulis harus berupaya untuk
memperbaiki pembelajaran.

3 Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Berdasarkan analisis masalah yang ada guru dan supervisor 2
berdiskusi agar masalah yang ditemui tersebut dapat terpecahkan dengan
tuntas. Dalam hal ini guru dan supervisor bersepakat untuk menggunakan
Model pembelajaran STAD dalam pelaksanaan pembelajaran
matematika dengan yang bertujuan aktivitas dan kreatif , sehingga bisa
meningkatkan hasil belajar siswa.

B Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat disimpulkan


rumusan masalah yaitu apakah dengan menggunakan model STAD dapat
meningkatan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 2 Muara Kati Baru
I pada materi Pengurangan Bilangan Bulat ?

C Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini


yaitu untuk peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 2
Muara Kati Baru I pada materi Pengurangan Bilangan Bulat dengan
menggunakan Model STAD.

D Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Penelitian ini memberi manfaat kepada siswa, guru sebagai peneliti,
dan sekolah. Adapun manfaat tersebut antara lain:
a. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa terutama di kelas
IV.
b. Bagi guru, model STAD pada pembelajaran matematika kelas IV yang efektif dan

tepat sehingga bisa meningkatkan mutu pendidikan berkualitas dalam praktik

dalam proses mengajar, terutama dalam mengajar matematika dalam umpan balik

dimasa yang akan datang.

c. Bagi sekolah, penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk perbaikan dalam

pembelajaran matematika dan diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan

yang berkualitas dalam pembelajaran matematika di sekolah.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar

Menurut Hamalik (dalam Jihad dan Haris 2008: 2) menyajikan dua

definisi yang umum tentang, yaitu:

1) belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman


(learning is defined as the modification or strengthening of behavior through
experiencing).

2) belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui


interaksi dengan lingkungan.

Sedangkan menurut Herman Hudojo (dalam Jihad dan Haris

2008:3) belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Beberapa dari

penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Perbuatan belajar

terjadi karena interaksi seseorang dengan lingkungannya yang akan

menghasilkan suatu perubahan tingkah laku pada berbagai aspek,

diantaranya pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa belajar adalah

suatu proses usaha dimana setiap individu akan mengalami proses

perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu tersebut

dalam interaksi dengan lingkungannya.


B. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Hamalik (dalam Jihad dan Haris 2008: 15) hasil-hasil belajar

adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian dan sikap-

sikap, serta apersepsi dan abilitas.

Sedangkan menurut Juliah (dalam Jihad dan Haris 2008: 15) hasil

belajar adalah segalah sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat

dari kegiatan belajar yang dilakukannya.

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian hasil

belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang siswa

setelah ia menerima perlakukan perubahan perilaku yang diperoleh

pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar dan pengajar dari guru.

C. Model Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD)

Model tipe STAD ini merupakan salah satu tipe model dengan

menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap

kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen.

Menurut Slavin (dalam Trianto 2009:68) menyatakan bahwa pada

STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggota 4-5 orang yang

merupakan campuran menurut tingkat prestasi, jenis kelamin, dan suku.


Menurut Slavin (2005:143) Pembelajaran yang terdiri dari 5

komponen utama yaitu :

1) Presentasi kelas.

Materi dalam STAD diawali dengan presentasi kelas dan ini

merupkan pengajaran langsung seperti yang sering dilakukan.

Bedanya presentasi kelas dengan pengajaran biasa hanyalah bahwa

presentasi tersebut harus benar-benar berfokus pada STAD. Dengan

cara ini para siswa menyadari bahwa mereka harus memberi

perhatian penuh selama presentasi kelas, karena sangat membantu

mereka saat mengerjakan kuis. Skor kuis menentukan skor tim

mereka.

2) Tim.

Tim terdiri dari empat atau lima siswa mewakili seluruh bagian

dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan

etnisitas. Fungsi utama dari tim adalah memastikan semua anggota

agar benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi adalah

mempersiapkan anggota untuk bisa mengerjkan kuis dengan baik.

Setelah guru menyampaikan materi, tim berkumpul untuk

mempelajari lembar kegiatan yang diberikan.

3) Kuis.
Setelah satu atau dua periode guru memberikan presentasi kels dan

praktek tim, siswa mengerjakan kuis individu. Pada saat

mengerjakan kuis, siswa tidak diperbolehkan bekerja sama

sehingga tiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk

memahami materinya.

4) Skor kemajuan individual.

Yaitu perbandingan antara hasil tes awal dan tes akhir siswa. Skor

awal yang dimaksudkan adalah skor matematika paling akhir yang

dimiliki siswa dalam konsep materi sebelumnya. Sedangkan sekor

akhir adalah skor tes matematika yang diberikan setelah

dilaksanakan pembelajarn dengan menggunakan model

pembelajaran Student Team Achievement Division kemajuan

masing-masing siswa.

5) Penghargaan tim.

Tim mendapat penghargaan apabila rata-rata skor kemajuan

individual mencapai kriteria ketuntasa. Adapun predikat yang akan

diberikan yaitu predikat kelompok Super (Superteam), kelompok

hebat (Greatteam) dan kelompok baik (Goodteam).

E Langkah-langkah Model Student Team Achievement Divisions (STAD)


Menurut Ibrahim, dkk (dalam Trianto 2009:77) langkah-langkah

untuk menggunakan penerapan model tipe Student Team Achievement

Divisions (STAD) adalah sebagai berikut:

1) Fase 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.


2) Fase 2: Menyajikan/menyapaikan informasi.
3) Fase 3: Mengorganisasi siswa dalam kelompok-kelompok belajar.
4) Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar.
5) Fase 5: Evaluasi.
6) Fase 6: Memberikan penghargaan.

Menurut Slavin (2005:156) langkah-langkah untuk menggunakan

penerapan model tipe Student Team Achievement Divisions (STAD)

adalah sebagai berikut:

1) Buatlah teman satu tim memindahkan meja mereka bersama atau


berpindah ke meja tim mereka.
2) Berikan waktu sekitar sepuluh menit kepada tim untuk memilih
nama tim mereka.
3) Bagikan lembar-kegiatan dan lembar jawaban (dua untuk masing-
masing tim).
4) Arahkan siswa untuk bekerja bersama secara berpasangan, bertiga
atau bekerja satu tim, tergantung pada pembelajaran yang akan
dipelajari.
5) Tekankan kepada para siswa bahwa mereka belum selesai belajar
sampai mereka yakin bahwa teman satu tim mereka akan
mendapatkan poin 100 untuk kuisnya.
6) Pastikan para siswa memahami bahwa lembar kegiatan adalah
untuk belajar-bukan hanya sekedar untuk diisi dan dipindah
tangankan.
7) Buatlah para siswa saling menjelaskan jawaban satu sama lain
dari pada hanya sekedar saling mencocokan lembar jawaban.
8) Ingatkan para siswa bahwa apabila mereka punya pertanyaan,
mereka harus bertanya pada semua teman satu timnya terlebih
dahulu sebelum bertanya kepada Anda.
9) Sewaktu para siswa sedang bekerja dalam tim, Anda harus
berkeliling kelas, pujilah tim yang bekerja dengan baik, duduklah
dengan tiap tim untuk mendengar bagaiman para anggota tim
bekerja, dan sebagainya.
Menurut Trianto (2009:71) pemberian atas keberhasilan

kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan tahapan-

tahapan sebagai berikut :

1) Para siswa mengumpulkan poin untuk tim mereka berdasarkan

tingkat di mana skor kuis mereka (persentase yang benar)

melampaui skor awal mereka:

Tabel 2.1

Perhitungan Skor Perkembangan

N Skor Kuis Poin


o Kemajuan

1. Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 5

2. 10-1 poin di bawah skor awal 10

3. Skor awal sampai 10 poin di atas skor 20


awal
4. 30
Lebih dari 10 poin di atas skor awal
5. 30
Kertas jawaban sempurna (terlepas dari
skor awal)
(Sumber: Slavin, 2005:159)

Tujuan dari dibuatnya skor awal dan poin kemajuan adalah untuk

memungkinkan semua siswa memberikan poin maksimum bagi kelompok

mereka, berapa pun tingkat kinerja mereka sebelumnya.

2) Menghitung skor kelompok dari rata-rata skor perkembangan

anggota kelompok. Maka dapat ditentukan penghargaan masing-

masing kelompok sebagaimana terhadap pada tabel 2:

Tabel 2.2

Perhitungan Perkembangan Skor Kelompok

N Kriteria (rata-rata) Penghargaan


o

1. 0 x 5

2. 5 < x 15 Tim baik

3. 15 < x 25 Tim hebat

4. 25 < x 30 Tim super


(Sumber: Trianto, 2009:72)

3) Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok

Setelah masing-masing kelompok memperoleh predikat, guru

memberikan hadiah/penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai

dengan predikatnya.

D. Kelebihan dan Kelemahan Model Student Team Achievement

Divisions (STAD)

(Slavin, 28 Februari 2013)secara rinci kelebihan model ini ialah:

1). Setiap siswa memiliki kesempatan untuk memberikan kontribusi


yang substansial kepada kelompoknya, dan posisi anggota
kelompok adalah setara Allport (dalam Slavin, 2005:103).

2). Menggalakkan interaksi secara aktif dan positif dan kerjasama


anggota kelompok menjadi lebih baik (Slavin, 2005:105) dan
(Ahmadi, 2011:65).

3). Membantu siswa untuk memperoleh hubungan pertemanan lintas


rasial yang lebih banyak (Slavin, 2005:105)

4). Melatih siswa dalam mengembangkan aspek kecakapan sosial di


samping kecakapan kognitif (Isjoni, 2010:72).

5). Peran guru juga menjadi lebih aktif dan lebih terfokus sebagai
fasilitator, mediator, motivator dan evaluator (Isjoni, 2010:62).

Secara rinci kelemahan model ini ialah:

1) Berdasarkan karakteristik STAD jika dibandingkan dengan


pembelajaran konvensional (yang hanya penyajian materi dari
guru), pembelajaran menggunakan model ini membutuhkan
waktu yang relatif lama, dengan memperhatikan tiga langkah
STAD yang menguras waktu seperti penyajian materi dari guru,
kerja kelompok dan tes individual/kuis.
2) Model ini memerlukan kemampuan khusus dari guru. Guru
dituntut sebagai fasilitator, mediator, motivator dan evaluator
(Isjoni, 2010:62). Dengan asumsi tidak semua guru mampu
menjadi fasilitator, mediator, motivator dan evaluator dengan
baik.

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, TempatdanWaktuPenelitian

1. Subyek Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas dilakukan pada Kelas IV SDN 2
Muara Kati Baru I Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut pada Mata
pelajaran Matematika tentang Pengurangan Bilangan Bulat.
Kelas yang diteliti berjumlah 9 orang, terdiri atas 4 orang laki-
laki dan 5 orang perempuan. Minat belajar mereka rendah karena
kurangnya perhatian khusus dari keluarga.

2. TempatPenelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN 2 Muara Kati Baru I Kecamatan
Tiang Pumpung Kepungut Kabupaten Musi Rawas. SDN 2 Muara Kati
BAru I memiliki 6 rombongan belajar yang terdiri atas 6 ruang kelas, 1
ruang perpustakaan, dan 1 ruang guru. Waktu belajar dilaksanakan pada
pagi hari.

3. Waktu Peneltian
Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran
2015/2016 selama 1 bulan terhitung dari 29 september sampai dengan 30
Oktober 2015. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan sesuai dengan
jadwal pelajaran.

4. Pihak yang Membantu


a. Dosen pengampu mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional
(PKP) yaitu Bapak Drs. Sakimin, M.Pd dan Ibu Dra. Mutia Farida,
M.Pd selaku Supervisor I.
b. Teman sejawat Pak Slamet Umar, A.Ma.Pd dan Ibu Parji Rahayu,
S.Pd.SD, Kepala Sekolah SDN 2 Muara Kati Baru I semua pihak yang
telah membantu dalam pembuatan Laporan Perbaikan Pembelajaran di
SDN 2 Muara Kati Baru I, Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Perbaikan pembelajaran dilakukan melalui penelitian tindakan kelas
(PTK) yang terdiri atas dua siklus. Setiap siklus kegiatan yang dilakukan
awal/ Rencanarancangan
meliputi: (a) Perencanaan; (b) Pelaksanaan; (c) Observasi/pengamatan; dan
(d) Refleksi. SepertiRencana yangpada
yang terlihat direvisi
desain siklus berikut ini :

Refleksi

Rencana yang direvisi


Tindakan/
Observasi

Refleksi

Tindakan/
Observasi

Refleksi

Tindakan/
Observasi

Gambar 3.1 Alur PTK

Deskripsi Per Siklus


1. Siklus 1
a. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan antara lain :


1. Membuat rencana perbaikan pembelajaran 1 dengan materi
pokok pengurangan bilangan bulat.
2. Menyiapkan lembar observasi.
3. Menyiapkan alat evaluasi.

b. Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 28


September 2015 dengan materi pokok pengurangan bilangan bulat,
kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan antara lain :
1. Menjelaskan materi dengan langkah kerjanya secara lisan.
2. Menyiapkan media pembelajaran.
3. Memberikan kesempatan siswa bertanya dan menjawab
pertanyaan teman dan guru.
4. Melakukan observasi terhadap keaktifan siswa.
5. Melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa.

c. Observasi

Pada tahap ini dilakukan pengamatan atau observasi


terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan lembar
observasi yang telah disiapkan. Pengamatan ini dilakukan oleh
seorang guru selaku supervisor 2 dan observer yaitu Ibu Parji
Rahayu, S.Pd.SD yang merupakan kepala sekolah di SDN 2 Muara
Kati Baru I Kabupaten Musi Rawas. Hasil observasi terhadap
proses pelaksanaan perbaikan siklus 1 ini dapat dilihat pada
lampiran.

d. Refleksi
Dari hasil observasi baik guru maupun siswa, pada
pelaksanaan laporan pembelajaran siklus 1 diperoleh temuan
bahwa metode Mind Mapping kurang tepat pada materi ini. Tidak
semua siswa terlibat dalam keaktifan pembelajaran.Untuk itu,
padasiklus 2 penulis akan menggunakan metode pembelajaran
Mind Mapping ditambah dengan metode diskusi.

Siklus 2
a. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini antara lain :


1. Membuat rencana perbaikan pembelajaran 2 dengan materi pokok
Pengurangan Bilangan Bulat
2. Menyiapkan media pembelajaran
3. Menyiapkan lembar observasi.
4. Menyiapkan alat evaluasi.
b. Pelaksanaan

Kegiatan proses pembelajaran siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 13


Oktober 2015 dengan materi pokok Pengurangan Bilangan Bulat.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan antara lain :
1. Menyiapkan media pembelajaran
2. Menjelaskan materi Pengurangan Bilangan Bulat menggunakan
metode STAD.
3. Membentuk kelompok siswa yang terdiri dari 4-5 orang.
4. Membimbing siswa dalam mengerjakan tugas kelompok
5. Siswa mempresentasikan hasil kerja per kelompok di depan kelas.
6. Membimbing siswa dalam menanggapi presentasi kelompok lain
jika ada perbedaan pendapat.
7. Memberikan kesempatan siswa bertanya dan menjawab pertanyaan
teman dan guru.
8. Melakukan observasi terhadap keaktifan siswa.
9. Melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa.

c. Observasi
Pada tahap ini dilakukan pengamatan atau observasi terhadap
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi
yang telah disiapkan. Pengamatan ini dilakukan oleh seorang guru
selaku supervisor 2 yaitu Ibu Parji Rajayu, S.Pd.SD yang merupakan
guru di SDN 2 Muara Kati BAru I Kabupaten Musi Rawas. Hasil
observasi terhadap proses pelaksanaan perbaikan siklus 2 ini dapat
dilihat pada lampiran.

d. Refleksi

Dari hasil observasi baik guru maupun siswa dan


didiskusikan dengan supervisor 2 dan observer, pada pelaksanaan
perbaikan pembelajaran siklus 2 diperoleh temuan, ternyata dampak
positif dari penggunaan metode pembelajaran Mind Mapping dan
metode diskusi pada materi ini sangat signifikan. Siswa yang semula
kurang semangat dan pasif berusaha berubah menjadi aktif dan
antusias karena tertarik pada langkah kerja yang jelas. Kemudian
setelah dianalisis hasil evaluasinya juga sangat meningkat.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis menyimpulkan bahwa
pada siklus 2 proses perbaikan pembelajaran telah berhasil dan tidak
perlu diadakan siklus perbaikan berikutnya.

C. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan teknik analisis


statistic deskriptif kualitatif dan statistic kuantitatif. Statistik kualitatif adalah
pengumpulan dan penyajian data dibuat dalam bentuk uraian yang disajikan
dalam lembar observasi, tabel dan grafik. Sedangkan data deskriptif
kuantitatif adalah data yang dianalisis untuk menemukan persentase dan nilai
rata-rata, dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi atau grafik.
Untuk mengetahui skala keberhasilan siswa, penulis menggunakan
rumus :
a. Rata-rata ( X) = total skor perolehan seluruh siswa, X berhasil 65

Jumlah siswa
b. Siswa tuntas belajar (individu) dengan nilai akhir 65 (KKM).
c. Tuntas materi pembelajaran berdasarkan ketuntasan klasikal 85%,
dengan rumus:

X 100%

Persentase keberhasilan keaktifan siswa dihitung dari nilaiobservasi


80% yang aktif.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan


1. Pra Siklus

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di SDN 2 Muara Kati


Baru I Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut Kabupaten Musi Rawas
khususnya siswa kelas IV tahun pelajaran 2015/2016 yang jumlah
siswanya 9 orang. Hal ini di lakukan untuk mengetahui kelayakan
melalui metode STAD dalam meningkatkan hasil belajar pembelajaran
Matematika pada materi pengurangan bilangan bulat. Pada
pelaksanaan pembelajaran pra siklus ini dilakukan untuk mengetahui
data awal yang akan dibandingkan dengan data pada siklus
selanjutnya.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi
dengan guru kelas dan kepala sekolah yang membantu dalam
pelaksanaan observasi dan refleksi selama penelitian berlangsung,
sehingga penelitian bisa terkontrol sekaligus menjaga kevalidan hasil
laporan. Adapun langkah-langkah pelaksanaannya meliputi:
1.1 Tahap Perencanaan

Pada pra siklus ini pembelajaran dilaksanakan pada


Selasa, 23 September 2014 selama 2 x 35 menit. Dalam
perencanaan tindakan peneliti mempersiapkan hal-hal sebagai
berikut:
a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
b) Menyiapkan lembar observasi
c) Menyiapkan soal latihan
d) Menyiapkan instrumen pengamatan

1.2 Tahap Pelaksanaan

Dalam kegiatan ini, yang dilakukan guru adalah


memberikan salam, absensi, pengelolaan kelas baik
pengelolaan pada kesiapan siswa dalam mengikuti proses
kegiatan belajar mengajar maupun pengelolaan pada sarana dan
prasarana yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
Selanjutnya guru memberikan apersepsi berupa tanya jawab,
dimana kegiatan ini dimaksudkan untuk membawa perhatian
siswa pada materi yang akan dipelajari. Langkah-langkah yang
dilakukan selanjutnya adalah:
1) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Menyampaikan materi
3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
4) Guru dan siswa menyimpulkan materi
5) Guru melakukan tes formatif.

1.3 Observasi

Dari hasil pengamatan pada pembelajaran pra siklus


ini, siswa belum aktif dalam pembelajaran dan pembelajaran
yang dilaksanakan masih kurang dan bersifat konvensional.
Hasil aktivitas belajar siswa yang didapatkan adalah 22,22%
(2 orang) yang aktif, 44,44% (4 orang) yang pasif dan 33,33%
(3 orang) yang tidak terlibat dalam dalam proses pembelajaran.

1.4 Evaluasi

Hasil evaluasi yang dilakukan guru dalam pembelajaran


Matematika dengan menggunakan metode pembelajaran Mind
Mapping selama prasiklus tersaji pada tabel 2 berikut ini:
Tabel 4.1
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 2 Muara Kati Baru I
Tentang Materi Pengurangan Bilangan Bulat pada Prasiklus

Nilai Ketuntasan
No. Nama Pra Tidak
Tuntas
Siklus Tuntas
1 Arman Wijaya 55
2 Dinasari 50
3 Fitri Ririn Malensa 60
4 Heri Kusuma 50
5 Indah Kristina 50
6 Luna Me'in 55
7 Putri 50
8 Rendi Andika 70
9 Repisah 75
Jumlah 515
Rata-rata Kelas 65,55
Nilai Terendah 50
Nilai Tertinggi 75
22,22 77,77
Persentase % %
Jumlah Anak 9 2 7
Dari tabel diatas hasil prasiklus jumlah anak yang tuntas atau
mendapat nilai > 65 sebanyak 2 siswa atau sebesar 22,22% sedangkan
yang belum tuntas sebanyak 7 siswa atau 77,77%, serta nilai rata-rata
kelas hanya mencapai 65,55.
1.5 Refleksi

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh guru melalui


diskusi dengan teman sejawat sebagai observer diperoleh beberapa
kekurangan selama proses pembelajaran. Sebelum pelajaran dimulai
guru kurang mengkondisikan siswa suasana kelassehingga siswa
belum siap menerima pelajaran.Pada waktu pemberian materi guru
hanya ceramah, sehingga siswa hanya menggambarkan materi tentang
pengurangan bilangan bulat saja tanpa ada tindakan yang dapat
meningkatkan atau menumbuhkan minat belajar siswa.
Dari refleksi itu guru menyadari kekurangannya dalam
proses pembelajaran. Oleh karena itu guru akan mengadakan
perbaikan pembelajaran pada pembelajaran selanjutnya dengan
menggunakan metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada pembelajaran selanjutnya khususnya pada pembelajaran
Matematika pada materi pengurangan bilangan bulat.

2. Siklus I
2.1 Perencanaan

Pada siklus ini pembelajaran dilaksanakan pada Selasa, 13


Oktober 2015 selama 2 x 35 menit. Dalam perencanaan tindakan
peneliti mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:
a) Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP siklus I)
b) Menyiapkan lembar observasi
c) Menyiapkan pertanyaan-pertanyaan tentang pengurangan
bilangan bulat dengan menggunakan Mind Mapping
d) Menyiapkan soal latihan
2.2 Pelaksanaan

Dalam kegiatan ini, yang dilakukan guru adalah memberikan


salam, absensi, pengelolaan kelas baik pengelolaan pada kesiapan
siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar maupun
pengelolaan pada sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan apersepsi berupa
tanyajawab, dimana kegiatan ini dimaksudkan untuk membawa
perhatian siswa pada materi yang akan dipelajari. Langkah-langkah
yang dilakukan selanjutnya adalah:
1) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Menyampaikan materi
3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
4) Guru dan siswa menyimpulkan materi
5) Guru melakukan tes formatif.

2.3 Observasi

Dari hasil pengamatan pada pembelajaran siklus I, siswa


belum aktif dalam pembelajaran dan pembelajaran yang dilaksanakan
dikatakan efektif tetapi masih perlu mengadakan perbaikan
pembelajaran. Hasil observasi yang didapatkan adalah 33,33% (3
orang) yang aktif, 44,44% (4 orang) yang pasif dan 22,22% (2 orang)
yang tidak terlibat dalam dalam proses pembelajaran.

2.4 Evaluasi

Hasil pembelajaran siklus I yang dilaksanakan pada hari


Selasa, 13 Oktober 2015 menunjukan bahwa pembelajaran pada saat
siklus I masih harus dilaksanakan perbaikan pada siklus selanjutnya.
Untuk mengetahui presentasi rentang hasil belajar siswa pada
pembelajaran siklus I maka diadakan analisis yang disajikan pada
tabel 4.2 dibawah ini.
Tabel 4.2
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 2 Muara Kati Baru I
Tentang Pengurangan Bilangan Bulat pada Siklus I

Nilai Ketuntasan
No. Nama Tidak
Siklus I Tuntas
Tuntas
1 Arman Wijaya 60
2 Dinasari 65
3 Fitri Ririn Malensa 70
4 Heri Kusuma 60
5 Indah Kristina 65
6 Luna Me'in 60
7 Putri 70
8 Rendi Andika 55
9 Repisah 75
Jumlah 580
Rata-rata Kelas 65
Nilai Terendah 55
Nilai Tertinggi 75
55,55 44,44
Persentase % %
Jumlah Anak 9 5 4
Dari tabel 4.2 diatas pada siklus I diperoleh hasil jumlah
anak yang tuntas atau mendapat nilai 65 sebanyak 5 orang yaitu
sebesar 55,55% dan siswa yang belum tuntas sebanyak 4 siswa atau
44,44%, serta nilai rata-ratanya hanya mencapai 65.

2.5 Refleksi

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh guru melalui


diskusi dengan teman sejawat sebagai observer diperoleh beberapa
kekurangan selama proses pembelajaran. Dan hal-hal yang harus
diperhatikan adalah sebelum pelajaran dimulai guru kurang
mengkondisikan siswa suasana kelas, sehingga siswa belum siap
menerima pelajaran.
Dari hasil refleksi dan diskusi tersebut maka penulis akan
mengadakan perbaikan pembelajaran pada siklus II.

3. Siklus II
3.1 Perencanaan

Pada siklus ini pembelajaran dilakukan pada hari Selasa, 20


Oktober 2015 selama 2 x 35 menit. Dalam perencanaan tindakan
peneliti mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:
a) Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP Siklus II)
b) Menyiapkan lembar observasi
c) Menyiapkan pertanyaan-pertanyaan tentang pengurangan
bilangan bulat dengan menggunakan Mind Mapping
d) Menyiapkan instrumen tes.

3.2 Pelaksanaan
Guru mengkondisikan kelas sebagai kegiatan awal
pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan apersepsi berupa tanya
jawab, dimana kegiatan ini dimaksudkan untuk membawa perhatian
siswa pada materi yang akan dipelajari. Langkah-langkah yang
dilakukan selanjutnya adalah:
1) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Menyampaikan materi
3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
4) Guru dan siswa menyimpulkan materi
5) Guru melakukan tes formatif.

3.3 Observasi

Dari hasil pengamatan pada pembelajaran siklus II, kegiatan


belajar siswa sudah meningkat sangat signifikan. Ini dibuktikan
dengan hasil observasi yang diperoleh adalah 88,88% (8 orang) yang
aktif, 11,11% (1 orang) yang pasif dalam proses pembelajaran.

3.4 Evaluasi

Hasil pembelajaran siklus II yang dilaksanakan pada hari


Selasa, 20 Oktober 2015 disajikan dalam tabel 4.3 ketuntasan. Ini
menunjukan bahwa pembelajaran pada saat siklus II sudah mengalami
peningkatan yang sangat signifikan.

Tabel 4.3
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 2 Muara Kati Baru I
Tentang Pecahan Senilai Pada Siklus II
Nilai Ketuntasan
No. Nama Tidak
Siklus II Tuntas
Tuntas
1 Arman Wijaya 70
2 Dinasari 70
3 Fitri Ririn Malensa 75
4 Heri Kusuma 65
5 Indah Kristina 65
6 Luna Me'in 70
7 Putri 65
8 Rendi Andika 75
9 Repisah 80
Jumlah 635
Rata-rata Kelas 70,55
Nilai Terendah 65
Nilai Tertinggi 80
Persentase 100% 0%
Jumlah Anak 9 9 0
Dari tabel 4.4 diatas hasil Siklus II jumlah anak yang tuntas
atau mendapat nilai 65 sebanyak 9 siswa atau 100% dan yang tidak
ada anak yang belum tuntas, serta nilai rata-ratanya mencapai 70,55.

3.5 Refleksi

Dari hasil evaluasi tes formatif penulis mengadakan refleksi


untuk mengetahui kekurangan, hambatan dan kendala yang terjadi
pada proses pembelajaran. Dengan membandingkan hasil pada siklus I
yang hanya mencapai 55.55%, hasil perbaikan pembelajaran pada
Siklus II mengalami peningkatan yang sangat singnifikan yaitu
mencapai 100%. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
Matematika dengan materi pengurangan bilangan bulat menggunakan
metode pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas IV SDN 2 Muara Kati Baru I Tahun Pelajaran 2015/2016.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan

Dari hasil penelitian dan evalusi pembelajaran Matematika di kelas


IV SDN 2 Muara Kati Baru I Kabupaten Musi Rawas sebelum perbaikan
pembelajaran menunjukkan bahwa keberanian bertanya dan mengemukakan
pendapat dari pra siklus yang terlibat secara aktif hanya 2 orang yang
memperoleh nilai 65 atau 22,22% dalam pembelajaran. Hal ini
menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa kurang memuaskan dan
belum memenuhi target yang diinginkan. Dari hasil refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan dan kemudian didiskusikan dengan
supervisor 2 ditemukan bahwa pembelajaran sulit dimengerti oleh siswa. Dan
hasil belajar peserta didik juga sangat rendah. Hal ini disebabkan guru tidak
menggunakan metode yang tepat. Oleh karena itulah diupayakan perbaikan
pembelajaran dengan fokus pada penggunaan metode pembelajaran STAD.
Proses pembelajaran berikutnya dilaksanakan melalui PTK yang
dilakukan dalam 2 siklus, antara lain :
1. Siklus 1

Pada pembelajaran siklus 1 dilakukan upaya perbaikan dengan


menggunakan metode pembelajaran STAD. Hasil observasi dan evaluasi
pada siklus 1 menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan hasil belajar
siswa. Siswa yang terlibat aktif dan memperoleh nilai 65 dalam
pembelajaran siklus 1 sebanyak 5 orang (55,55%). Walaupun telah
menunjukkan peningkatan, baik aktivitas maupun hasil belajar siswa
namun belum dapat dikatakan berhasil karena belum mencapai target
ketuntasan dan keaktifan klasikal. Hasil observasi dan refleksi terhadap
pembelajaran siklus 1 diperoleh temuan bahwa metode yang digunakan
belum tepat dan belum relevan sehingga dapat mengaburkan pemahaman
siswa.
2. Siklus 2

Sehubungan dengan hal yang terjadi pada siklus 1 maka


dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus 2 dengan menggunakan
metode pembelajaran STAD ditambah dengan media pembelajaran dan
metode diskusi. Dengan menggunakan tindakan ini terlihat bahwa
sebagian besar aktivitas keaktifan dan hasil belajar siswa menjadi
meningkat. Siswa yang berhasil terlibat aktif sebanyak 8 orang
(88,88%).Sedangkan hasil belajarnya yang mencapai ketuntasan 65
sebanyak 9 orang (100%). Hal ini menunjukkan bahwa perbaikan
pembelajaran pada siklus 2 sudah dikatakan berhasil, karena aktivitas dan
hasil belajar siswa sudah mencapai target ketuntasan keaktifan klasikal
80% dan nilai rata-rata kelas 65 serta ketuntasan belajar klasikal 85%.
Setelah mengadakan Penelitian Tindakan Kelas selama 2 siklus
pada mata pelajaran Matematika tentang materi Pengurangan bilangan
bulat dengan menggunakan metode pembelajaran STAD maka Penelitian
Tindakan kelas ini berhasil setelah aktivitas keaktifan siswa meningkat
mencapai 88,88% (8 orang dari 9 siswa yang terlibat aktif) dan hasil
belajar siswa meningkat mencapai 100% ( semua siswa tuntas KKM
mencapai nilai 65).
Dari uraian diatas dapat digabungkan hasil evaluasi persiklus
seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.4
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 2 Muara Kati Baru I
Tentang Pengurangan Bilangan Bulat

Nilai Ketuntasan
No. Nama Pra
Siklus I Siklus II
Siklus
1 Arman Wijaya 55 60 70
2 Dinasari 50 65 70
3 Fitri Ririn Malensa 60 70 75
4 Heri Kusuma 50 60 65
5 Indah Kristina 50 65 65
6 Luna Me'in 55 60 70
7 Putri 50 70 65
8 Rendi Andika 70 55 75
9 Repisah 75 75 80
Jumlah 515 580 635
Rata-rata Kelas 65,55 65 70,55
Nilai Terendah 50 55 65
Nilai Tertinggi 75 75 80
Persentase 22,22 55,55 100
Tuntas
Jumlah Anak 9
Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa hasil belajar siswa kelas IV
dalam pembelajaran Matematika pada materi Pengurangan bilangan bulat
menunjukkan peningkatan dari satu siklus ke siklus berikutnya. Keadaan
sebelum perbaikan pembelajaran, jumlah siswa yang mencapai ketuntasan
belajar atau memperoleh nilai 65 baru mencapai 2 orang (22,22%), pada
siklus 1 yang mencapai ketuntasan belajar 5 orang (55,55%) dan pada
siklus 2 tingkat ketuntasan mencapai 9 orang (100%). Maka pelaksanaan
pembelajaran Matematika ini sudah dapat dikatakan berhasil karena sudah
memenuhi syarat ketuntasan minimal klasikal yaitu > 85% siswa yang
mencapai nilai 65
Peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dari keadaan sebelum
perbaikan ke siklus pembelajaran perbaikan secara lebih jelas dapat dilihat
pada diagram 4.2 berikut ini:

Gambar 4.2
Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 2 Muara Kati Baru I
Persiklus Tentang Pengurangan Bilangan Bulat
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan pada rangkaian
kegiatan siklus I dan siklus II menghasilkan sebagai berikut :
1. Penggunaan metode STAD dalam pembelajaran Matematika tentang
materi pengurangan bilangan bulat, dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
2. Metode STAD digunakan untuk membantu siswa mencoba sendiri, dan
dapat membangkitkan minat siswa untuk belajar.
3. Dengan mencoba sendiri anak dapat lebih mudah memahami, dan
pemahaman tersebut akan lebih lama tersimpan dalam ingatan anak.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas penulis mengajukan saran kepada :
1. Bagi siswa
Hendaknya membiasakan diri berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran,
baik dengan terlibat langsung dalam penggunaan media belajar,
memperhatikan penjelasan guru/teman, maupun dalam kegiatan tanya
jawab.
2. Bagi guru
Hendaknya berusaha menggunakan berbagai metode yang tepat dalam
penyampaian materi pembelajaran., terutama dalam penyampaian materi
Matematika, sehingga prestasi belajar anak meningkat.
3. Sekolah
Memotivasi pihak sekolah untuk selalu menciptakan pembelajaran yang
kreatif, efektif, dan menyenangkan, dengan menyediakan berbagai alat/
bahan yang bisa memacu semangat guru untuk lebih maju, sehingga
pembelajaran di sekolah selalu berhasil dengan memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA

Andayani, dkk. 2009. Pemantapan Kemampuan Profesinal.Jakarta:


Universitas Terbuka.

Anitah W, Sri. (2008:5.27-5.29). Materi Pokok: Stategi Pembelajaran di SD.


Jakarta: Universitas Terbuka.

BNSP.2008. Model Silabus. Kelas V.Jakarta: Depdiknas.

Hernawan, Asep Heri. 2008. Pengembangan kurikulum dan Pembelajaran.


Jakarta : Universitas Terbuka.

Kemala, Rosa. 2006. Jelajah: IPA Kelas 5.Yudhistira.

Kusumawati, Rohana. 2008.Jelajah:IPA Kelas 5.Depdiknas.


Mikarsa, Hera Lestari. 2008. Pendidikan Anak Di SD.Jakarta: Universitas
Terbuka.

Santoso.KTSP. 2007.KTSP: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Jakarta:


BP.Karya Mandiri.

Setiawan, Deny. 2008. Komputer dan Media Pembelajaran.Jakarta:


Universitas Terbuka.

Wardhani, IGAK, dkk. (2008: 11.3). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :


Universitas terbuka.

Anda mungkin juga menyukai