Anda di halaman 1dari 39

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang

dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,

sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif

secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat

ditentukan oleh kesinambungan antara upaya program dan sektor, serta

kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh periode

sebelumnya (Kemenkes RI, 2015).


Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (SPPN) menyatakan bahwa setiap kementerian perlu

menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Dengan telah

ditetapkannya RPJMN 2015-2019 (Kemenkes RI, 2015).


Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan, maka

disusunlah Rencana Strategi (Renstra) yang mengacu pada Rencana

Pembangunan Jangka menengah (RPJMN). Arah kebijakan dan strategi

pembangunan kesehatan nasional 2015-2019 merupakan bagian dari Rencana

Pembangunan Jangka Panjang bidang Kesehatan (RPJPK) 2005-2025, yang

bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi

setiap orang.
1
2

Dalam RPJMN 2015-2019, sasaran yang ingin dicapai adalah

meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan

financial dan pemeratan pelayanan kesehatan (Kemenkes RI, 2015).


Untuk mencapai tujuan pembanguanan kesehatan nasional,

diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang, dan

terpadu, baik pelayanan kesehatan primer maupun skunder. Puskesmas sebagai

fasilitas pelayanan kesehatan primer merupakan ujung tombak pelayanan

kesehatan primer, peran puskesmas lebih besar pada upaya promotif dan

preventif tanpa meninggalkan upaya pelayanan kuratif dan rehabilitatif

(Kemenkes RI, 2015).


Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan Puskesmas

adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab

atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian

wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun

2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas

berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan

Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Puskesmas

merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dinas kesehatan

kabupaten/kota, sehingga dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, akan

mengacu pada kebijakan pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota (Permenkes RI No.44, 2016).


Untuk melaksanakan upaya kesehatan baik upaya kesehatan masyarakat

tingkat pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama

dibutuhkan manajemen Puskesmas yang dilakukan secara terpadu dan


3

berkesinambungan agar menghasilkan kinerja Puskesmas yang efektif dan

efisien (Permenkes RI No.44, 2016).


Pada Kegiatan Praktikum Kesehatan Masyarakat ini kami meneliti

sistem manajemen yang telah dilaksanakan di Puskesmas Godean I kota

Yogyakarta dan membandingkan dengan sistem manajemen yang

dilaksanakan di Puskesmas Ratu Agung, Kota Bengkulu, dan kemudian

menganalisanya.

B. Tujuan Kegiatan Praktikum Kesehatan Masyarakat (KPKM)


1. Untuk memberikan gambaran mengenai manajemen pelayanan kesehatan

yang ada di Puskesmas Godean I Kota Yogyakarta.


2. Untuk memberikan gambaran perbandingan manajemen pelayanan

kesehatan yang telah dilaksanakan di Puskesmas Godean I Kota

Yogyakarta .

C. Manfaat Kegiatan Praktikum Kesehatan Masyarakat (KPKM)


1. Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang lebih aplikatif dalam

manajemen pelayanan, administrasi dan kebijakan kesehatan.


2. Mampu menganalisa sistem manajemen pelayanan, administrasi dan

kebijakan kesehatan yang lebih baik.


4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan Puskesmas

adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab

atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian

wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun

2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas

berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan

Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Puskesmas

merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dinas kesehatan

kabupaten/kota, sehingga dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, akan

mengacu pada kebijakan pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota (Permenkes RI No.44, 2016).


Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan

pelayanan yang menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan),

preventif (pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif

(pemulihan kesehatan). Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua

penduduk dengan tidak membedakan jenis kelamin dan golongan umur,

sejak dari pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia (Effendi, 2009).

B. Manajemen Puskesmas

Manajemen adalah serangkaian proses yang terdiri atas perencanaan,


5
pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol (Planning, Organizing, Actuating,
5

Controling) untuk mencapai sasaran/tujuan secara efektif dan efesien. Efektif

berarti bahwa tujuan yang diharapkan dapat dicapai melalui proses

penyelenggaraan yang dilaksanakan dengan baik dan benar serta bermutu,

berdasarkan atas hasil analisis situasi yang didukung dengan data dan

informasi yang akurat (evidence based). Sedangkan efisien berarti bagaimana

Puskesmas memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk dapat

melaksanaan upaya kesehatan sesuai standar dengan baik dan benar, sehingga

dapat mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan (Permenkes RI No.44,

2016).

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang

Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa Puskesmas mempunyai tugas

melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan

kesehatan diwilayah kerjanya dan berfungsi menyelenggarakan UKM dan

UKP tingkat pertama diwilayah kerjanya. Puskesmas dalam Sistem

Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota, merupakan bagian dari dinas kesehatan

kabupaten/kota sebagai UPTD dinas kesehatan kabupaten/kota. Oleh sebab

itu, Puskesmas melaksanakan tugas dinas kesehatan kabupaten/kota yang

dilimpahkan kepadanya, antara lain kegiatan dalam Standar Pelayanan

Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten/kota dan upaya kesehatan yang

secara spesifik dibutuhkan masyarakat setempat (local specific).

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Puskesmas tersebut, Puskesmas

harus melaksanakan manajemen Puskesmas secara efektif dan efisien. Siklus

manajemen Puskesmas yang berkualitas merupakan rangkaian kegiatan rutin


6

berkesinambungan, yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan berbagai

upaya kesehatan secara bermutu, yang harus selalu dipantau secara berkala

dan teratur, diawasi dan dikendalikan sepanjang waktu, agar kinerjanya dapat

diperbaiki dan ditingkatkan dalam satu siklus “Plan-Do-Check-Action (P-D-

C-A)” (Permenkes RI No.44, 2016).

Untuk menjamin bahwa siklus manajemen Puskesmas yang berkualitas

berjalan secara efektif dan efisien, ditetapkan Tim Manajemen Puskesmas

yang juga dapat berfungsi sebagai penanggungjawab manajemen mutu di

Puskesmas. Tim terdiri atas penanggung jawab upaya kesehatan di Puskesmas

dan didukung sepenuhnya oleh jajaran pelaksananya masing-masing. Tim ini

bertanggung jawab terhadap tercapainya target kinerja Puskesmas, melalui

pelaksanaan upaya kesehatan yang bermutu (Permenkes RI No.44, 2016).

Upaya kesehatan bermutu merupakan upaya yang memberikan rasa

puas sebagai pernyataan subjektif pelanggan, dan menghasilkan outcome

sebagai bukti objektif dari mutu layanan yang diterima pelanggan. Oleh

karena itu Puskesmas harus menetapkan indikator mutu setiap pelayanan

yang dilaksanakannya atau mengikuti standar mutu pelayanan setiap

program/pelayanan yang telah ditetapkan, yang dikoordinasikan oleh dinas

kesehatan Kabupaten/Kota (Permenkes RI No.44, 2016).

Untuk terselengaranya upaya kesehatan bermutu bagi masyarakat di

wilayah kerjanya, maka Tim Manajemen Puskesmas harus mampu bekerja

dengan baik dan profesional, dibawah koordinasi dan supervisi kepala

Puskesmas yang menjalankan fungsi kepemimpinannya yang baik dan tepat


7

sesuai situasi dan kondisi. Upaya kesehatan yang diberikan harus selalu

memperhatikan kepentingan, kebutuhan dan harapan masyarakat sebagai

konsumen eksternal, kepentingan dan kepuasan dari seluruh staf Puskesmas

sebagai konsumen internal, serta pemerintah daerah Kabupaten/Kota sebagai

pemilik/owner (Permenkes RI No.44, 2016).

Upaya kesehatan Puskesmas yang dilaksanakan secara merata dan

bermutu sesuai standar, diwujudkan dengan bukti adanya perbaikan dan

peningkatan pencapaian target indikator kesehatan masyarakat dan

perseorangan. Seperti menurunnya angka-angka kesakitan penyakit yang

menjadi prioritas untuk ditangani, menurunnya angka kematian balita, angka

gizi kurang dan atau gizi buruk balita dan maternal, menurunnya jumlah

kematian maternal, teratasinya masalah-masalah kesehatan masyarakat dalam

wilayah kerjanya, dan lainnya (Permenkes RI No.44, 2016).

Diperlukan dukungan sumber daya yang memadai baik dalam jenis,

jumlah maupun fungsi dan kompetensinya sesuai standar yang ditetapkan,

dan tersedia tepat waktu pada saat akan digunakan. Dalam kondisi

ketersediaan sumber daya yang terbatas, maka sumber daya yang tersedia

dikelola dengan sebaik-baiknya, dapat tersedia saat akan digunakan sehingga

tidak menghambat jalannya pelayanan yang akan dilaksanakan (Permenkes

RI No.44, 2016).

Manajemen sumber daya dan mutu merupakan satu kesatuan sistem

pengelolaan Puskesmas yang tidak terpisah satu dengan lainnya, yang harus

dikuasai sepenuhnya oleh tim manajemen Puskesmas dibawah kepemimpinan


8

kepala Puskesmas, dalam upaya mewujudkan kinerja Puskesmas yang

bermutu, mendukung tercapainya sasaran dan tujuan penyelenggaraan upaya

kesehatan di Puskesmas, agar dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan

yang dihadapi masyarakat di wilayah kerjanya. Manajemen Puskesmas akan

mengintegrasikan seluruh manajemen yang ada (sumber daya, program,

pemberdayaan masyarakat, sistem informasi Puskesmas, dan mutu) didalam

menyelesaikan masalah prioritas kesehatan di wilayah kerjanya (Permenkes

RI No.44, 2016).

Dalam menyusun perencanaan 5 (lima) tahun Puskesmas, selain

mengacu pada Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota,

Puskesmas juga harus memperhatikan dan mengacu pada Rencana Lima

Tahunan Kementerian Kesehatan. Apabila Puskesmas sebelumnya telah

menyusun rencana 5 (lima) tahunan dan rencana tahunan, maka dengan

keluarnya kebijakan baru yang berkaitan dengan kesehatan, Puskesmas perlu

menelaah kembali rencana 5 (lima) tahun Puskesmas yang telah disusun

sebelumnya untuk dapat disesuaikan dengan hal-hal yang sangat prinsip dan

prioritas. Gambar berikut menguraikan contoh siklus manajemen Puskesmas

yang berkualitas (Permenkes RI No.44, 2016).


9

Gambar 1. Siklus Manajemen Puskesmas yang berkualitas

C. Akreditasi Puskesmas

Akreditasi Puskesmas adalah pengakuan terhadap Puskesmas yang

diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan

oleh Menteri setelah dinilai bahwa Puskesmas telah memenuhi standar

pelayanan Puskesmas yang telah ditetapkan oleh Menteri untuk

meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas secara berkesinambungan.

Peraturan Akreditasi Puskesmas, bersamaan dengan akreditasi Klinik

Pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter

gigi bertujuan untuk:

1. Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien;

2. Meningkatkan perlindungan bagi sumber daya manusia kesehatan,

masyarakat dan lingkungannya, serta Puskesmas, Klinik Pratama, tempat


10

praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi sebagai

institusi; dan

3. Meningkatkan kinerja Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktik mandiri

dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi dalam pelayanan kesehatan

perseorangan dan/atau kesehatan masyarakat (Permenkes RI No.46, 2015).

Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan

peningkatan mutu, kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan

terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem

penyelenggaraan pelayanan dan program, serta penerapan manajemen risiko,

dan bukan sekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat akreditasi

(Permenkes RI No.46, 2015).

Pendekatan yang dipakai dalam akreditasi Puskesmas adalah

keselamatan dan hak pasien dan keluarga, dengan tetap memperhatikan hak

petugas. Prinsip ini ditegakkan sebagai upaya meningkatkan kualitas dan

keselamatan pelayanan (Permenkes RI No.46, 2015).

Akreditasi Puskesmas menilai tiga kelompok pelayanan di Puskesmas,

yaitu:

1. Kelompok Administrasi Manajemen

a. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)

b. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP)

c. Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)

2. Kelompok Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

a. Upaya Kesehatan Masyarakat yang Berorientasi Sasaran (UKMBS)


11

b. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat

(KMUKM)

c. Sasaran Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat

3. Kelompok Upaya Kesehatan Perorangan

a. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP)

b. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK)

c. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP),

(Permenkes RI No.46, 2015).

D. Peran Puskesmas dalam Program Indonesia Sehat


Program Indonesia Sehat dilaksanakan untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat yang didukung dengan pelindungan finansial dan pemerataan

pelayanan kesehatan. Pelaksanaan Program Indonesia Sehat ini dilakukan

dengan Pendekatan Keluarga di tingkat Puskesmas dilakukan melalui

kegiatan: melakukan pendataan kesehatan seluruh anggota keluarga;

membuat dan mengelola pangkalan data Puskesmas; menganalisis,

merumuskan intervensi masalah kesehatan, dan menyusun rencana

Puskesmas; melaksanakan kunjungan rumah dalam upaya promotif, preventif,

kuratif, dan rehabilitative; melaksanakan pelayanan kesehatan (dalam dan

luar gedung) melalui pendekatan siklus hidup; dan melaksanakan Sistem

Informasi dan Pelaporan Puskesmas (Permenkes RI No.39, 2016).


12

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN METODOLOGI

A. Kerangka Konsep

Bentuk Kerangka Konseptual

Input Proses Output

Jumlah
Kunjungan
Puskesmas
Meningkat

Kasus yang
1.SDM 1.P1:Perencanaan ada
2.Dana 2.P2: tertangani
3.Pedoma Pelaksanaan
Sesuai
n 3.P3: Penilaian
dengan
4.Data standar
ISO 9001-
2000

Gambar 2. Bagan Kerangka Konsep

B. Metodologi
a. Langkah-langkah kegiatan
1) Persiapan konsultasi dengan pembimbing akademik tentang studi

banding atau KPKM


2) Pelaksanaan studi banding atau KPKM

13
13

3) Penyusunan dan pembagian tugas pembuatan laporan kegiatan studi

banding/ KPKM
4) Seminar laporan kegiatan studi banding atau KPKM
b. Lokasi studi banding atau KPKM
Lokasi studi banding/KPKM adalah Puskesmas Godean I

Yogyakarta dan Puskesmas pembanding adalah Puskesmas Ratu Agung

Kota Bengkulu.
c. Waktu studi banding
Waktu pelaksanaan studi banding dilakukan selama 5 hari kerja

efektif yaitu mulai tanggal 29-02 Februari 2018.


d. Teknik pengumpulan data
Teknik analisis yang digunakan pada studi banding/ KPKM ini

adalah:
1) Deskriptif Kualitatif
Wawancara dilakukan untuk mengetahui secara keseluruhan tentang

proses pelayanan kesehatan serta penerapan manajemen di puskesmas

Godean I Yogyakarta dan Puskesmas Ratu Agung Kota Bengkulu.


2) Observasi
Untuk melihat serta mengamati secara langsung tahapan proses dan

fasilitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Godean I Yogyakarta dan

Puskesmas Ratu Agung Kota Bengkulu.


14

e. Sumber Data
a. Hasil wawancara dan paparan dari Kepala Puskesmas Godean I

Yogyakarta dan Puskesmas Ratu Agungg Kota Bengkulu.


b. Laporan Tahunan atau Profil Puskesmas Godean I Yogyakarta dan

Puskesmas Ratu Agung Kota Bengkulu.


f. Pembimbing kegiatan studi banding/KPKM
Pembimbing dalam kegiatan KPKM kelompok I di Puskesmas

Godean I Yogyakarta dan Puskesmas Ratu Agung Kota Bengkulu yang

telah dipilih oleh pihak akademik adalah Bapak Yusran Fauzi S.Si.,

M.Kes.
15

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL KEGIATAN

1. Puskesmas Godean 1 Kota Yogyakarta

a. Wilayah Kerja Puskesmas Godean I

Wilayah Kerja :

1) Desa Sidoluhur

2) Desa Sidomulyo

3) Desa Sidoagung

4) Desa Sidomoyo

Batas Wilayah :

1) Utara : Desa Margoluwih Seyegan

2) Selatan : Desa Balecatur Gamping

3) Barat : Desa Sidorejo Godean

4) Timur : Desa Sidoarum Godean

Wilayah Kerja Puskesmas Godean I

No Desa Dusun RW RT
1 Sidoluhur 15 36 75
2 Sidomulyo 8 17 39
3 Sidoagung 8 17 47
4 Sidomoyo 11 21 45
Jumlah 42 91 206

Tabel 1. Wilayah Kerja Puskesmas Godean I

16
16

b. Jumlah Penduduk dan Kepadatan

Jumlah Penduduk dan Kepadatan

Desa Laki-laki Perempuan Jumlah

Sidoluhur 5.142 5.115 10.257


Sidomulyo 3.259 3.183 6.442
Sidoagung 4.754 4.607 9.361
Sidomoyo 4.416 4.240 8.656
Jumlah 17.571 17.145 34.716

Tabel 2. Jumlah Penduduk dan Kepadatan

c. Sumber Daya Manusia

1) SDM PNS

Sumber Daya Manusia Pegawai Negeri Sipil

Profesi Jumlah
Ka Puskesmas 1
Kasubbag TU 1
Dokter Umum 1
Dokter Gigi 1
Bidan 9
Perawat 8
Perawat Gigi 4
PKM -
Nutrisionis 2
Apoteker -
Asisten Apoteker 2
ATLM 2
Rekam Medis 2
Tek Elektromedik -
Sanitarian 1
Staf TU 5
Epidemiolog -
Jumlah PNS 39

Tabel 3. Sumber Daya Manusia Pegawai Negeri Sipil


17

2) SDM Non PNS

Sumber Daya Manusia Non Pegawai Negeri Sipil

Profesi Jumlah
Perawat 1
Psikolog 1
Pembuku 1
Fisioterapis 1
Satpam 3
Apoteker 1
Tukang masak 1
Tukang Cuci 1
Administrasi 2
Bidan 2
Promkes 1
Petugas IT 1
Jumlah Non PNS 21

Tabel 4. Sumber Daya Manusia Non Pegawai Negeri Sipil

d. Sarana Puskesmas Godean I

Sarana Puskesmas Godean I

Sarana Keterangan
Puskesmas Induk  Gedung Rawat Jalan
 Gedung Rawat inap :10
 tempat tidur (6 umum dan 4
kebidanan)
Puskesmas Pembantu 3 buah (Sidomulyo, Sidoagung,
Sidomoyo)
Rumah Dinas 4 buah (2 ditempati, 1 gudang arsip, 1
kosong)
Sarana Parkir Kend 2 tempat : karyawan dan pengunjung
Roda Dua (kurang luas)
Sarana Parkir Roda 1 tempat (kapasitas >10 mobil)
Empat
Sarana Parkir Ambulans 2 tempat
Sarana Keamanan Pagar keliling, CCTV

Prasarana Keterangan
18

Sistem Ventilasi Cukup


Sistem Pencahayaan Cukup
Sistem Sanitasi Dua sumber air bersih dari sumur gali
Limbah infeksius belum ada tempat
penampungan sementara sebelum diolah
pihak ketiga
Limbah non infeksius ada tempat
sementara (masih terbuka) sebelum
diolah pihak ketiga
Listrik Sumber PLN 2 travo (22.000 kva dan
11.000 kva)
Listrik Darurat :
- 3 Genset
- UPS
Sistem Komunikasi 1 line telpon dan fax
PABX semua unit
Sistem Gas Medik 12 tabung gas O2

Sistem Proteksi Petir 2 penangkal petir

Sistem Proteksi 6 tabung pemadam kebakaran


Kebakaran
Sistem Koneksi Internet 24 jam

Transportasi Kendaraan roda empat: 2 unit ambulans


dan 1 unit Pusling
3 kendaraan roda dua

Tabel 5. Sarana Puskesmas Godean I

e. Visi, Misi, dan Moto

1) Visi

Adapun Visi Puskesmas Godean I Adalah “Terwujudnya pelayanan

kesehatan dasar yang bermutu untuk mendorong masyarakat hidup

mandiri dan berbudaya sehat menuju smart health”

2) Misi

Adapun Misi Puskesmas Godean I Adalah :


19

a) Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar, ramah dan

profesional

b) Menyediakan sumber daya yang memadai

c) Mengembangkan pelayanan berbasis teknologi

d) Membangun kerja sama lintas sektoral yang harmonis

e) Membangun lingkungan kerja yang nyaman ,aman dan

humanis

3) Moto

Adapun Moto Puskesmas Godean I Adalah SMS “Solusi Menuju

Sehat”

f. Manajemen Puskesmas

1) Manajemen SDM

a) Banyak Profesi

b) The Right man on the right place

c) Sistem reward dan punish

 Jasa Resiko Pelayanan

 Seminar dan pelatihan

 Punish disampaikan

d) Memetakan beban kerja karyawan dari SK pembagian tugas

karyawan

e) Feed back capaian kinerja

 Pengumpulan buku harian

 Pengumpulan SKP
20

 Absen dll

2) Manajemen Keuangan

a) Sumber Keuangan :

 Subsidi Operasional Puskesmas (SOP)

 BOK

 Pendapatan BLUD

b) Sistem perencanaan:

 Melibatkan User

 Feed back usulan kegiatan

 Claud

 Lokmin awal tahun

 Perencanaan bulanan via WA

 Evaluasi melalui media komunikasi internal

c) Sistem pengadaan :

 Ada tim pengadaan

d) Sistem pertanggungjawaban

 Bendahara dibantu oleh:

• Pembuku

• Programer

• Tim pembantu SPJ

 Aplikasi Siadinda

 Pembayaran non tunai

3) Manajemen Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan


21

a) Pengadaan:

 Oleh Dinas

 Puskesmas (dana pendapatan)

b) Pemeliharaan :

 Biaya besar

 SDM yang kompeten

 Tim pemeliharaan

4) Manajemen Program

Kepala Puskesmas dibantu :

 Ka Sub TU:

 Administrasi dan manajemen

 Umum dan kepegawaian

 Keuangan

 Data dan Informasi

 PJ UKM:

 Mengkoordinir Kegiatan UKM (UKM Esensial dan

pengembangan)

 PJ UKP:

 Megkoordnir Kegiatan UKP (Rawat jalan, rawat inap, gadar,

persalianan)

 PJ Mutu:

 Mengkoordinir akreditasi

2. Puskesmas Ratu Agung Kota Bengkulu


22

a. Geografis dan Tofografis


UPTD Puskesmas Perawatan Ratu Agung memiliki wilayah

kerja di Kecamatan Muara Bhangkahulu yang terdiri dari 2 kelurahan

yaitu kelurahaan bentiring permai dan kelurahaan pematang gubernur.

Luas wilayah kerja sebanyak 9,7 KM2


Keadaan tofografi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Perawatan

Ratu Agung adalah 60% datar dan 40% berbukit dan rawa-rawa

dengan suhu udara normal.


b. Kependudukan

Jumlah Penduduk dan Kepadatan

Laki-laki Perempuan Jumlah

7.903 7.789 15.692

Tabel 6. Jumlah Penduduk dan Kepadatan


Rincian penduduk menurud golongan umur dan jenis kelamin

dapat di lihat pada lampiran tabel 2 komposisi penduduk di wilayah

kerja UPTD Puskesmas Perawatan Ratu Agung Pada Grafik 1.


23

Gambar 3. Komposisi Penduduk Menurut Umur

c. Ekonomi
Mata pencaharian penduduk wilayah kerja UPTD Puskesmas

Perawatan Ratu Agung, yakni dengan buruh sebesar 26,34%, pegawai

Negeri Sipil 14,86%, swasta 12,36%, pedagang 1,74%, pensiunan,

0,39% dan TNI 0,68%.


Sedagkan agama yang paling banyak dianut adalah Islam sebesar

95%, disusul kristen 4,55%, budha 0,25% dan Hindu 0,20%.


d. Sarana dan Prasarana Kesehatan

Sarana Keterangan
Puskesmas Induk 1 Unit

Puskesmas Pembantu 2 Unit

Sarana Parkir Kend Roda Dua 2 tempat : karyawan dan


pengunjung (kurang luas)
Sarana Parkir Roda Empat 1 tempat (kapasitas > 5
mobil)
Sarana Parkir Ambulans 1 tempat
Kendaraan Roda Dua 6 unit
Kendaraan Roda Dua Empat 2 Unit

Tabel 7. Program dan Penanggung Jawab

e. Sumber Daya Manusia


Program dan Penanggung Jawab

No Jabatan/Program Jumlah
1 Kepala UPTD Puskesmas 1
2 Kepala Tata Usaha dan 1
Pengelolah Inventaris Barang
3 Bendahara BPJS 1
4 Bendahara Operasional 1
5 Bendahara BOK 1
6 Penanggung Jawab Loket 1
7 Penanggung Jawab Poli Umum 1
8 Penanggung Jawab Poli Gigi 1
24

9 Bidan Kordinator 1
10 Penanggung Jawab Gudang 1
Obat
11 Penanggung Jawab Apotik 1
12 Penanggung Jwab 1
Laboratorium
13 Penanggung Jawab Persalinan 1
(PONED)
14 Penanggung Jawab Perawatan 1
15 Penanggung Jawab Pusling 1
16 Pengelolah Kesehatan Haji -
17 Pengelolah Penyakit Jiwa dan 1
Penyakit Khusus
18 Pengelolah Kesehatan Usila 1
19 Pengelolaah Program TB paruh 1
20 Pengelolah Program DBD, 1
Malaria dan Filarasis
21 Pengelolah Imunisasi 1
22 Pengelolah Program Kusta 1
23 Pengelolah Ispa dan Diare 1
24 Pengelolah Program Promosi 1
Kesehatan
25 Pengelolah Program UKS 1
26 Pengelolah Program Kesling 1
27 Program Gizi masyarakat 1
28 Pengelolah Program Kesehatan 1
Ibu
29 Pengelolah Progam kesehatan 1
Anak
30 Pengelolah KB 1
31 Pelaporan SP2TP 1
32 Penanggung Jawab Pustu 1
Pinang Mas
33 Penanggung Jawab Pustu BTN 1
UNIB
34 Pembersih/Cleaning Service 1
35 Penjaga Malam 1

Tabel 8. Program dan Penanggung Jawab

f. Visi Dan Misi Puskesmas


1) Visi Puskesmas
Visi yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah

tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia


25

Sehat. Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan

masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan,

yakni masyarakat yang hidup dalam lingkuan dan dengan perilaku

sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan

kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki

derajat kesehatan yang setingi-tinginya. Indikator Kecamatan Sehat

yang ngin dicapai mencakup 4 indikator utama yakni:


a) Lingkungan sehat
b) Prilaku sehat
c) Cakupan pelayanan yang bermutu serta
d) Derajat kesehatan penduduk kecamatan
2) Misi Puskesmas
Misi pembangunan yang diselenggarakan oleh Puskesmas

adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan

nasional. Misi tersebut adalah:


a) Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah

kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakan pembangunan sektor lain

yang diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan

aspek kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak menimbulkan

dampak negative terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap

lingkungan perilaku masyarakat.


b) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan

asyarakat di wilayah kerjanya.


Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan

asyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin

berdaya di bidang kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan

dan kemampuan, menuju kemandirian untuk hidup sehat.


26

c) Memlihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan

keterjangkauan pelayanan kesehatan yang di selenggarakan.


Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan

yang sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat,

mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta

meningkatkan efisiensi pengelolahan dana, shingga dapat

dijangkau oleh seluruh anggota masyarkat.


d) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga

dan masyarakat beserta lingkunganya.


Puskesmas akan selalu berupaya memelihar dan meningkatkan

kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta

memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat

yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah kerjanya,

tanpa diskriminasi dan dengan penerapan kemajuan ilmu dan

teknologi kesehatan sesuai upaya pemeliharaan dan

peningkatan yang dilakukan Puskesmas mencakup pula aspek

lingkungan dari yang bersangkutan.


g. Strategi Puskesmas
Agar Puskesmas dapat menjalankan pungsinya secara optimal

perlu dikekolah dengan baik, baik kinerja pelayanan, proses pelayanan,

maupun sumber daya yang digunakan. Masyarakat menghendaki

pelayanaan kesehatan yang aman dan bermutu, serta dapat menjawab

kebutuhan 2 standar Akreditas Puskesmas mereka, oleh karena itu

upaya peningkatan mutu, manajemen risiko dan keselamatan pasien

perlu diterapkan dalam pengelolahan Puskesmas dalam memberikan


27

pelayanaan kesehatan yang komperenshif kepada masyarakat melalui

upaya pemberdayaan masyarakat dan swasta.


Penilaian keberhasilan Puskesmas dapat dilakukan oleh internal

organisasi Puskesmas itu sendiri, yaitu dengan ‘Penilaian Kinerja

Puskesmas’ yang mencakup manajemen sumber daya termasuk alat,

obatt, keuangan, dan tenaga, serta didukung dengan manajemen sistem

pencatatan dan pelaporan, disebut Sistem Informasi Puskesmas

(SIMPUS). Untuk menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan

kinerja secara berkesinambungan di Puskesmas, maka perlu dilakukan

penilaian oleh pihak eksternal dengan menggunakan standar yang di

tetapkan yaitu melalui mekanisme akreditas. Peraturaan Menteri

Kesehatan No 75 Tahun 2014 Pasal 39 Ayat (1) juga mewajibkan

Puskesmas untuk diakreditasi secaraberkala paling sedikit tiga tahun

sekali, demikian juga akreditasi merupakan salah satu persyaratan

kredensial sebagai fasilitas pelayanaan kesehatan tingkat pertama yang

bekerjasama dengan BPJS, sebagaimana diatur dalam peratura menteri

kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang pelayanaan kesehatan pad

jaminan kesehatan nasional pasal 6 ayat (2).


h. Program Kegiatan
Puskesmas seagai pusat pembangunan masyarkat yang berfungsi

sebagai penyelengara dan pembina kesehatan masyarakat serta sebagai

penyelenggara pelayanan kesehatan terdepan dengan masyarakat

dalam bentuk kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu dalam

wilayah kerjanya yang di wujudkan dalam kegiatan pokok Puskesmas.


28

Upaya-upaya kesehatan di UPTD Puskesmas Perawatan Ratu Agung

Antara lain:
1) Upaya Kesehatan Pokok
a) Kesehatan Ibu dan Anak dan KB
Tujuan:
 Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak
 Mengurangi angka kesakitan dan angka kematian ibu, bayi,

dan anak
 Meningkatkan keshatan keluarga dan mewujudkan keluarga

kecil bahagia dan sejaterah


 Pembinaan dan pelayanaan kesehatan anak pra sekolah

Kegiatan:

 Pemeriksaan terhadap Ibu hamil, Ibu bersalin, Ibu

menyusui, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah di luar

gedung maupun di dalam gedung.


 Mengamati pekembangan Bayi dan Balita
 Memberikan penyuluhan kepada Ibu hamil dan Ibu

menyusui
 Menimbang berat badan, mengukur tensi darah, mengukur

tinggi pundus uteri


 Memberikan pengobatan pada Ibu hamil
 Mencari dan melayani akseptor baru atau lama
 Pembinaan terhadap akseptor yang lama
 Pelaksanaan TKBK
 Rapat koordinasi tingkat kecamatan dan Puskesmas
b) Usaha Perbaikan Gizi
Tujuan: Meningkatakan Status Gizi Masyarakat
Kegiatan:
 Mengadakan penyuluhan tentang gizi masyarakat
 Mengenali penderita kurang gizi sedini mungkin sekaligus

mengobati
 Memberi makanan tambahan pada Bayi, Balita, Bumil, dan

Buteki
 Pemberian vitamin A dosis tinggi pada Balita
 Pemberian tablet tambah darah
29

c) Kesehatan Lingkungan
Tujuan :
 Jangka Panjang
 Terciptanya kondisi lingkungan yang sehat sehingga

dapat menjamin kualitas masyarakat


 Menurunkan angka kesakitan yang disebabkan oleh

kondisi lingkungan yang tidak sehat


 Jangka Pendek
 Mengurangi atau menghilangkan faktor lingkungan

yang memungkinkan terjadinya media berkembang

biakan uman penyakit


 Mengurangi penularan penyait berbasis lingkungan
Kegiatan:
 Kegiatan dalam gedung meliputi: Klinik Sanitasi
 Kegiatan Luar Gedung
 Pengwasan rumah penduduk meliputi pengawasan air

bersih, keadaan rumah, dan pengawasan jamban

keluarga
 Pengawasan tempat-tempat umum
 Pengawasan tempat-tempat pengolahan makanan
 Pemeriksaan sampel makanan dan air minum
d) Promosi kesehatan
Tujuan:
tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan

masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat

serta berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan yang

optimal
Kegiatan :
1) Penyuluhan kelompok & umum baik di dalam maupun di

luar gedung
2) Meningkatkan peran serta masyarakat dengan memberikan

pembinaan di luar gedung dan bimbingan pada kader


30

posyandu, pengobatan tradisional, kelompok dana sehat dan

TOGA.
e) Pengobatan
Tujuan : meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan

masyarakat
Kegiatan :
1). Pengobatan perawat jalan
2). Pelayanan instalasi gawat darurat
3). Pelayanan rujukan
4). Pelayanan kir kesehatan
2) Kegiatan Tambahan
Selain melaksanakan kegiatan pokok UPTD Puskesmas

Perawatan Ratu Agung juga melaksanakan program antara lain:

Program Usila, Usaha Kesehatan Sekolah, program perawatan

kesehatan masyarakat, Kesehatan Gigi dan Mulut, Laboratorium

dan Poned sederhana, Rawat inap dan lain-lain


Dari program tambahan yang dilaksanakan melaksanakan

tiga program yang di unggulkan yaitu :


a. Program kesehatan usila

Tujuan : Meninglatkan kesejahteraan usia lanjut melalui

kegiatan kelompok usia lanjut yang mandiri dalam masyarakat

Kegiatan :

1). Posyandu

2). Penyuluhan

3). Pelayanan kesehatan Usila

b. Usaha Kesehatan Sekolah


Tujuan : Menumbuhkan dan mewujudkan kemandirian

anak
Hidup sehat yang memungkinkan terwujudnya derajat

kesehatan yang optimal


31

Kegiatan :
1) Penyuluhan
2) Penjaringan anak TK, SD, SLTP, SLTA
3) Pembinaan dan kursus UKS
4) Imunisasi DT untuk anak SD
c. Rawat Inap
Tujuan : meningkatakan kesehatan dan mutu pelayanan

bagi pasien yang memerlukan observasi atau tindakan lanjut


Kegiatan :
1) Menjaring pasien dari poliklinik atau rawat jalan yang

memerlukan perawatan lanjutan (rawat inap)


2) Menerima/melayani pasien diluar jam dinas
3) Merujuk pasien melahirkan secara normal maupun

menyulit.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil Kegiatan Praktikum Kesehatan Masyarakat (KPKM)

yang dilakukan di Puskesmas Godean I dan Puskesmas Ratu Agung Kota

Bengkulu, maka kami dari kelompok I memperoleh hasil perbandingan antara

lain sebagai berikut :

1. Upaya Kesehatan
Upaya kesehatan pada Puskesmas Puskesmas Godean I Yogyakarta

sangat baik, dapat dilihat dari pelayanan kesehatan yang diberikan

mencakup banyak hal seperti Upaya Kesehatan Masyarakat : Promosi

Kesehatan, KIA, KB, Gizi, Kesehatan Lingkungan dan Upaya Kesehatan

Perorangan: Layanan Gawat Darurat, Rawat Jalan, Rawat Inap,

Laboratorium dan Kefarmasian.

Sedangkan di Puskesmas Ratu Agung pelayanan yang diberikan

tidak sebanyak di Puskesmas Godean I Yogyakarta hanya tertuju pada

kesehatan pokok saja, antara lain seperti Program kesehatan Usila :


32

Posyandu, Penyuluhan, Pelayanan kesehatan Usila; Usaha kesehatan

Sekolah: Penyuluhan, Penjaringan anak TK, SD, SLTP dan SLTA,

Pembinaan dan kunjungan UKS, Imunisasi DT dan TT untuk anak SD;

Rawat Inap

2. Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan pada kedua puskesmas ini sudah baik akan tetapi

Puskesmas Godean I Yogyakarta jauh lebih lengkap dan baik dan lengkap

karena jumlah sarana yang dimiliki lebih banyak dan luas seperti

Puskesmas Induk mempunyai Gedung Rawat Jalan Gedung Rawat inap :

10, tempat tidur (6 umum dan 4 kebidanan) 3 Puskesmas Pembantu,

Memiliki 4 buah Rumah Dinas. Sedangkan di Puskesmas Ratu Agung

terdiri dari 2 Puskesmas pembantu, dan 12 Jumlah Tempat tidur Rawat

Inap

3. Anggaran Puskesmas

Puskesmas Godean I Yogyakarta sumber pendanaannya berdasarkan

pendapatan dari APBD Kota Yogyakarta melalui kegiatan pengelolaan

operasional Puskesmas Mantrijron dan APBN melalui Bantuan

Operasional Kesehatan (BOK), Subsidi Operasional Puskesmas (SOP),

Pendapatan BLUD. Sedangkan Puskesmas Ratu Agung sumber

pendanaannya berdasarkan dari Dana Kapitasi BPJS, APBD, APDN,

restribusi umum.

Dalam hal sumber anggaran dana, bahwa di masing-masing daerah

berbeda karena berdasarkan support dana dari pemerintah daerah masing-


33

masing wilayah sehingga anggaran dana untuk Puskesmas di Yogyakarta

dan Bengkulu berbeda, disamping itu Puskesmas Godean I Yogyakarta

merupakan Puskesmas BLUD sehingga Pemanfaatan Dana Kapitasi

langsung dapat digunakan berbeda dengan Puskesmas Ratu Agung yang

merupakan Puskesmas Non BLUD sehingga pemanfaatan Dana Kapitasi

harus melalui mekanisme pengadaan daerah melalui Surat Keputusan

Kepala Daerah.

4. Sistem manajemen dan pengorganisasian, Puskesmas Godean I

mempunyai manajemen yang baik dan pengorganisasian yang terstruktur,

sedangkan puskesmas Ratu Agung Kota Bengkulu masih belum terkontrol

dan terstruktur dengan baik. Selain itu, manajemen waktu kurang

diperhatikan dan kualitas SDM dan disiplin kerjanya juga masih kurang

bila dibandingkan dengan Puskesmas Godean I.


34

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan maka kesimpulan dari hasil KPKM kelompok

I adalah :

Puskesmas Godean I memiliki Banyak Program unggulan dan

berprestasi baik tingkat daerah maupun nasional, Tenaga Kesehatan yang

lengkap, memiliki sarana prasarana yang baik dan lengkap, dan Sistem

manajemen dan pengorganisasian Puskesmas Godean I mempunyai

manajemen yang baik dan pengorganisasian yang terstruktur.

Puskesmas yang menjadi pembanding di kota Bengkulu, yaitu

Puskesmas Ratu Agung bila dibandingkan dengan puskesmas Godean I, maka,

Puskesmas Ratu Agung masih jauh tertinggal unggul dibaik dari Upaya

Kesehatan, Tenaga Kesehatan, Sarana Kesehatan, dan sistem manajemenya

B. Saran

Setelah dilaksanakannya kegiatan study banding ini, maka harapan kita

dapat melihat, mempelajari dan meniru metode dan cara Puskesmas Godean I

dalam melaksanakan program-program Puskesmas sebaik mungkin dengan

meminimalkan faktor-faktor penghambat yang ada agar kepuasan pasien

terpenuhi dan derajat kesehatan masyarakat meningkat. Dan terkhusus untuk

Puskesmas Ratu Agung agar dapat meningkatkan kualitasnya baik dari segi

37
35

tenaga kesehatan, sarana pra-sarana, program-program kesehatan dan lain-

lain.
36

DAPTAR PUSTAKA

Efendi. (2009). Manajemen Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba


Medika.

Kemenkes RI. (2015). Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-


2019. Jakarta: Kemenkes RI.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016 Tentang


Pedoman Manajemen Puskesmas. Jakarta: Kemenkes RI.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 Tentang


Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter,
Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi. Jakarta: Kemenkes RI.

Puskesmas Ratu Agung Kota Bengkulu. (2017). Profil Puskesmas Ratu Agung
Kota Bengkulu. Bengkulu: Ratu Agung.

Puskesmas Godean I Yogyakarta. (2018). Profil Puskesmas Godean I Yogyakarta.


Yogyakarta: Godean I.
37

DOKUMENTASI
38
39

Anda mungkin juga menyukai