Anda di halaman 1dari 130

Perencanaan Tahunan UPTD

Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari


Tahun 2025

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Tujuan Pembangunan Nasional sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945 alinea 4 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program pembangunan
nasional secara berkelanjutan, terencana dan terarah. Pembangunan kesehatan merupakan
bagian integral dan terpenting dalam pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya
pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) bahwa setiap
orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Keberhasilan pembangunan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari pencapaian
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana untuk mencapai IPM tersebut, salah satu
komponen utama yang mempengaruhinya yaitu indikator status kesehatan selain pendidikan
dan pendapatan per kapita. Dengan demikian pembangunan kesehatan merupakan salah satu
upaya utama untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya
mendukung percepatan pembangunan nasional. Perencanaan menduduki peran penting dalam
rangka percepatan pencapaian visi dan misi dalam pembangunan suatu wilayah, yang
keseluruhannya akan menuju pada satu titik yaitu kesejahteraan masyarakat.
Dalam UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(SPPN) Pasal 3 ayat 1 disebutkan bahwa Perencanaan Pembangunan Nasional mencakup
penyelenggaraan perencanaan makro semua fungsi pemerintahan yang meliputi semua
bidang kehidupan secara terpadu dalam wilayah Negara Republik Indonesia. Berkaitan
dengan hal tersebut, cakupan perencanaan pembangunan nasional perlu memperhatikan
tujuannya antara lain menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar
daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah.

1
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Pasal tersebut menegaskan bahwa perencanaan pembangunan nasional dibangun


secara makro oleh pemerintah pusat untuk kemudian menjadi dasar bagi pemerintah daerah
dalam menyusun perencanaan dengan skala yang lebih spesifik. Perencanaan yang disusun
baik di tingkat pusat maupun daerah memiliki beberapa jenjang, antara lain rencana
pembangunan jangka panjang, rencana pembangunan jangka menengah, dan rencana
pembangunan tahunan. Oleh karena itu, demi menjaga keserasian dan tercapainya
pemerataan pembangunan dari tingkat pusat hingga daerah, setiap kabupaten/kota diwajibkan
melakukan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
dengan tetap mengacu pada dokumen perencanaan wilayah diatasnya.
Menurut Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan pasal 1 poin 1,
kesehatan adalah keadaan sehat seseorang, baik secara fisik, jiwa, maupun sosial dan bukan
sekedar terbebas dari penyakit untuk memungkinkannya hidup produktif. Pada Pasal 1 poin 3
Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan disebutkan upaya kesehatan
adalah segala bentuk kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu
dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dalam bentuk promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan/atau paliatif oleh Pemerintah
Pusat, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.
Sehat atau kesehatan adalah investasi bagi pembangunan, yakni sebagai salah satu
masukan (input) yang terpenting, karena keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh
tersedianya sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif, sehingga pembangunan
akan dapat menghasilkan keluaran-keluaran (output) yang akan mengarah kepada
tercapainya tujuan bernegara. Sementara itu, kesehatan juga hak asasi manusia. Undang-
Undang Nomor 17 tahun 2023 pasal 4 menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sehat
secara fisik, jiwa, dan sosial, serta mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu,
dan terjangkau agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pusat Kesehatan Masyarakat, atau lebih dikenal dengan sebutan Puskesmas adalah
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas kesehatan
masyarakat di wilayah kerja masing-masing pada satu atau bagian wilayah kecamatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
menyatakan bahwa puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Puskesmas merupakan
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di bawah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sehingga
melaksanakan tugas dan fungsinya dengan mengacu pada kebijakan pembangunan kesehatan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bersangkutan. Kebijakan itu tercantum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Lima Tahunan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan dengan baik
dan berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, puskesmas harus menyusun rencana

2
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

kegiatan untuk periode 5 (lima) tahun yang selanjutnya akan dibuat lebih terperinci dalam
rencana tahunan puskesmas, sesuai siklus perencanaan anggaran daerah. Semua rencana
kegiatan, baik 5 (lima) tahunan maupun tahunan, selain mengacu pada kebijakan
pembangunan kesehatan kabupaten/kota, juga harus disusun berdasarkan hasil analisis situasi
saat itu (evidence based), dan prediksi situasi ke depan. Proses selanjutnya ialah pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan/program yang disusun, lalu melakukan pengawasan
dan pengendalian, disusul upaya-upaya perbaikan dan peningkatan (corrective action), dan
diakhiri dengan penilaian kinerja puskesmas. Upaya kesehatan yang diselenggarakan di
puskesmas terdiri dari Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang meliputi Upaya Kesehatan
Esensial dan Upaya Kesehatan Pengembangan. Upaya Kesehatan Essensial meliputi Promosi
Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana, Perbaikan
Gizi Masyarakat, Kesehatan Lingkungan, dan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular. Sedangkan Upaya Kesehatan Pengembangan mencakup upaya kesehatan yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat setempat,
serta disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya Kesehatan Pengembangan
ditetapkan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan masukan
warga atau perwakilan warga yang disusun melalui kegitan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) serta Lokakarya Mini Tribulanan untuk menanpung masukan dari lintas sektor.
Apabila Puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya tersebut, tetapi telah menjadi
kebutuhan warga setempat, maka Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota menjadi pihak yang
wajib menyelenggarakannya. Upaya Kesehatan Pengembangan, antara lain terdiri dari:
Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Olah Raga, Upaya Kesehatan Kerja, Upaya
Kesehatan Gigi dan Mulut, Upaya Kesehatan Jiwa, Upaya Kesehatan Mata, Kesehatan Usia
Lanjut, Pembinaan Pengobatan Tradisional, Perawatan Kesehatan Masyarakat, dan
sebagainya. Upaya laboratorium (medis dan kesehatan masyarakat) dan upaya pencatatan-
pelaporan merupakan pelayanan penunjang dari setiap Upaya Kesehatan Esensial dan Upaya
Kesehatan Pengembangan Puskesmas. Adapun perawatan kesehatan masyarakat merupakan
bagian integral dari berbagai upaya pelayanan yang ada. Dengan demikian, pelayanan
puskesmas diharapkan bisa bersifat menyeluruh. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Esensial
dan Upaya Kesehatan Pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas
secara terpadu, yaitu azas pertanggungjawaban wilayah, pemberdayaan masyarakat,
keterpaduan, dan rujukan. Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi puskesmas untuk
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Esensial dan Pengembangan tersebut, puskesmas harus
melaksanakan manajemen puskesmas secara efektif dan efisien. Siklus manajemen
puskesmas yang berkualitas merupakan rangkaian kegiatan rutin berkesinambungan,
dilaksanakan dalam rangka menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan secara bermutu.
Rangkaian kerja ini harus selalu dipantau secara berkala dan teratur, diawasi dan
dikendalikan sepanjang waktu, agar kinerja dapat diperbaiki dan ditingkatkan dalam satu

3
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

siklus “Plan-Do-Check-Action (P-D-C-A)”. Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun untuk


mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjanya, baik Upaya Kesehatan Esensial,
Upaya Kesehatan Pengembangan maupun Upaya Kesehatan Perseorangan dan Penunjang.
Perencanaan ini disusun untuk kebutuhan satu tahun agar puskesmas mampu
melaksanakannya secara efisien, efektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam era globalisasi saat ini, Puskesmas Tanjungsari dituntut untuk memberikan
pelayanan yang maksimal dan bermutu sehingga dapat meningkatkan citra pelayanan publik
di wilayah Kecamatan Tanjungsari. Sebagai puskesmas yang sedang berkembang, tentunya
perlu dilakukan pembenahan baik dari bidang manajemen, SDM dan sarana prasarana
pendukung. Dalam bidang anggaran pun dibutuhkan perubahan dari penganggaran biasa ke
penganggaran berbasis kinerja, mengingat kebutuhan dana yang tinggi dengan sumber dana
yang terbatas, sehingga kita dituntut untuk memanfaatkan sumber daya yang ada semaksimal
mungkin.

Visi Puskesmas Tanjungsari yaitu :

“Terwujudnya Puskesmas yang Memberikan Pelayanan


Bermutu dan Berkeadilan guna Tercapainya Masyarakat
Kecamatan Tanjungsari Sehat Tahun 2026”

Untuk dapat mewujudkan tujuan diatas tentunya diperlukan langkah-langkah dalam


bentuk Misi Puskesmas Tanjungsari yaitu sebagai berikut :
1. Peningkatan kuantitas dan kualitas Sumberdaya Manusia secara berkesinambungan

2. Pengembangan sarana prasarana pelayanan kesehatan di dalam dan luar gedung

3. Peningkatan pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan kesehatan melalui


koordinasi dan kolaborasi

4. Pengembangan pelayanan melalui inovasi

5. Pemanfaatan teknologi inforrmasi

Meskipun sudah cukup banyak kegiatan yang dilaksanakan dan juga sudah dapat
menunjukkan hasil yang dicapai, namun dalam pelaksanaannya masih ditemukan adanya
kendala, yaitu:
1. Perumusan Visi dan Misi sudah jelas, tetapi pelaksanaan program puskesmas dan
keterkaitannya dengan program pembangunan kesehatan secara keseluruhan belum
optimal;

4
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

2. Tidak semua karyawan puskesmas memiliki komitmen dalam mewujudkan visi dan misi
puskesmas sehingga menyebabkan pencapaian visi masih terkendala tidak tercapainya
target capaian kegiatan;
3. Sistim manajemen puskesmas yakni Perencanaan (P1) yang diselenggarakan melalui
microplaning atau Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ), Penggerakan Pelaksanaan
(P2) yang diselenggarakan melalui Lokakarya Mini (Mini Workshop) serta Pengawasan,
Pengendalian dan Penilaian (P3) yang diselenggarakan melalui mekanisme Stratifikasi
Puskesmas yang kemudian menjadi Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) dengan
berlakunya prinsip otonomi perlu disesuaikan;
4. Kegiatan-kegiatan yang bersifat inovatif masih belum berkembang dan kurangnya
pengembangan kegiatan inovatif yang selama ini sudah berjalan;
5. Koordinasi dan sinergitas perencanaan pembangunan antar puskesmas dengan
stakeholder dan lintas sektor belum berjalan baik, sehingga antara perencanaan
puskesmas dengan perencanaan kecamatan, desa dan sektor lain sering tidak sejalan;
6. Keterlibatan masyarakat yang merupakan andalan penyelenggaraan pelayanan kesehatan
tingkat pertama belum dikembangkan secara optimal. Sampai saat ini puskesmas kurang
berhasil menumbuhkan inisiatif dan rasa memiliki serta belum mampu mendorong
kontribusi sumberdaya dari masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan.

Menyadari keberhasilan puskesmas adalah penting dalam rangka mewujudkan Tujuan Renstra
Puskesmas Tanjungsari, yakni “Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
berkeadilan guna mewujudkan masyarakat Kecamatan Tanjungsari yang sehat dan
mandiri dengan mengedepankan Upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitatif”, maka berbagai masalah dan kekurangan puskesmas perlu segera
diatasi.
Mengingat kompleksnya permasalahan yang dihadapi puskesmas saat ini, maka perlu
disusun suatu perencanaan yang dapat mengedepankan kepentingan masyarakat setempat
dalam mencapai status kesehatan yang setinggi-tingginya dengan melakukan prioritas
masalah utama dan alokasi anggaran yang memadai. Salah satu metode perencanaan yang
dapat mengakomodasi berbagai kepentingan (integrated), melakukan siklus pemecahan
masalah (problem solving cycle) dan berdasarkan target yang diharapkan, bukan tergantung
pada anggaran semata yaitu dengan pendekatan Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan
Musrenbang.
Maka dengan disusunnya Perencanaan Tahunan Puskesmas dan kemudian diteruskan
ke tingkatan Musrenbang, diharapkan dapat menjadi masukan bagi Dinas Kesehatan dan
Pemerintah Daerah untuk mengalokasikan kegiatan sesuai kebutuhan masyarakat setempat
(local specific)

5
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

STRATEGI
Mengedepankan upaya kesehatan promotif dan preventif tanpa meninggalkan upaya kuratif
dan rehabilitatif dengan meningkatkan peranserta masyarakat dalam upaya pembangunan
kesehatan.
SASARAN
1. Manajemen Puskesmas;
2. Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM);
3. Pelayanan Upaya Kesehatan Perseorangan dan Penunjang (UKPP);
4. Peningkatan mutu pelayanan puskesmas;
5. Derajat kesehatan masyarakat.

MOTTO :
“Bersama Membangun Masyarakat Sehat”
TATA NILAI :
“BERSERI”

Bersih :
Bersih diri dan lingkungan dalam memberikan pelayanan
Profesional :
Bekerja sesuai profesi atau pekerjaan yang dilakukan dengan memiliki kemampuan yang
tinggi dan berpegang teguh kepada nilai moral yang mengarahkan serta mendasari
perbuatan
Efisien :
menjalankan tugas dengan tepat dan cermat, berdaya guna dan bertepat guna
Ramah :
Memberikan pelayanan dengan baik hati serta menarik budi bahasanya
Inovatif :
Memberikan hal-hal yang baru guna keberhasilan dan peningkatan mutu pelayanan.

B. TUJUAN DAN MANFAAT

1. Tujuan
a. Tujuan Umum

6
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas Tanjungsari Tahun 2025 guna


mewujudkan visi dan misi puskesmas.

b. Tujuan Khusus
1) Tersusunnya Rencana Bisnis Anggaran, baik Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) maupun Upaya Kesehatan Perseorangan dan Penunjang (UKPP) ;
2) Tercapainya target Indeks Kinerja Utama (IKU) bidang kesehatan;
3) Tecapainya Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan;
4) Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat.
5) Sebagai bahan evaluasi dan penilaian terhadap kinerja karyawan;

2. MANFAAT
Manfaat dari Perencanaan Tingkat Puskesmas Terpadu adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan dapat memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan upaya kesehatan
secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan;
b. Perencanaan memudahkan pengawasan dan pertanggungjawaban;
c. Perencanaan dapat mempertimbangkan hambatan, dukungan dan potensi yang ada.
Untuk tingkat kabupaten, dokumentasi hasil Perencanaan Tahunan Puskesmas ini dapat
digunakan sebagai alat bantu monitoring penggunaan dana dan pelaksanaan kegiatan di
tingkat puskesmas, serta untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan puskesmas yang
perlu didukung oleh kabupaten maupun provinsi.

C. DASAR HUKUM

Dasar hukum Perencanaan Tahunan Puskesmas ini adalah :


1. Undang-Undang Republik Indonesia No.17 Tahun 2023 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor.105, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6887);.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.44 Tahun 2016, tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas. (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1423);
3. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi No.8 Tahun
2016 tentang Penggunaan Dana Desa.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 48 tahun 2017 tentang Pedoman Perencanaan dan
Penganggaran Bidang Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43 tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 tahun 2019 tentang Sistem Informasi Puskesmas;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 6 Tahun 2022 tentang Penggunaan Jasa Pelayanan
dan Dukungan Biaya Operasional Pelayanan Kesehatan dalam Pemanfaatan Dana

7
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pemerintah


Daerah;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Dana
Bantuan Operasional Kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat pada Pemerintah Daerah;

D. SUSUNAN TIM MANAJEMEN PUSKESMAS


Adapun perencanaan ini disusun oleh Tim Manajemen Puskesmas yang ditetapkan dalam
Keputusan Kepala Puskesmas.

8
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

BAB II
MEKANISME PERENCANAAN
PUSKESMAS

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan yang berurutan dan harus dilakukan
untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan
dengan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia secara efektif dan efisien. Perencanaan
Tingkat Puskesmas (PTP) adalah proses penyusunan rencana kegiatan tingkat puskesmas
untuk tahun yang akan datang, dilakukan secara sistematis untuk mengatasi masalah atau
sebagian masalah kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. PTP Terpadu adalah suatu
pendekatan perencanaan tingkat Puskesmas yang mana komponen perencanaan terpadu
dari IMP dipakai sebagai dasar analisa semua program kesehatan dasar puskesmas dan
penentuan desa prioritas serta penentuan kegiatan terpilih untuk dimasukkan ke dalam
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) puskesmas.
Adapun fungsi perencanaan puskesmas adalah :
1. Perencanaan dapat memberikan petunjuk untuk menyelenggarakan upaya kesehatan
secara efektif dan efisien demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Perencanaan memudahkan pengawasan dan pertanggungjawaban.
3. Perencanaan dapat mempertimbangkan hambatan, dukungan dan potensi yang
tersedia.
Untuk tingkat kabupaten, dokumentasi hasil Perencanaan Tahunan Puskesmas ini
dapat digunakan sebagai alat bantu monitoring penggunaan dana dan pelaksanaan
kegiatan di tingkat puskesmas, serta untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan
puskesmas yang perlu didukung oleh kabupaten maupun provinsi.
Perencanaan Tahunan Puskesmas merupakan suatu alat untuk membantu secara
teknis dan operasional dalam pelaksanaan manajemen puskesmas agar rangkaian
kegiatan berjalan lebih sistematik dan terukur untuk menghasilkan keluaran puskesmas
secara efektif dan efisien. Manajemen puskesmas tersebut terdiri dari Perencanaan (P1),
Penggerakan dan Pelaksanaan (P2), dan Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian (P3).
Seluruh kegiatan di atas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan
berkesinambungan. Dalam proses manajemen program di puskesmas, perencanaan yang
baik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pelaksanaan program.
Perencanaan Tahunan Puskesmas merupakan alat bantu puskesmas untuk melakukan
rangkaian kegiatan manajemen puskesmas agar dilaksanakan secara sistematik dan
terukur.

9
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Perencanaan di sini berarti kegiatan perencanaan tingkat puskesmas. Pelaksanaan


pengendalian adalah rangkaian kegiatan mulai dari pengorganisasian, penyelenggaraan,
pemantauan, termasuk pemantauan wilayah setempat (PWS) dengan data dari SP2TP
dalam forum Lokakarya Mini Puskesmas. Sedangkan pengawasan pertanggungjawaban
adalah kegiatan pengawasan internal dan eksternal serta akuntabilitas petugas.
Penyusunan rencana kegiatan berupa Rencana Usulan Kegiatan (RUK) merupakan
perencanaan kegiatan puskesmas untuk tahun mendatang (H+1). Dalam PTP Terpadu
rencana ini diwujudkan dalam perencanaan kebutuhan kegiatan puskesmas (H+1) sesuai
dengan kategori permasalahan lokal pada tingkat desa dalam satu tahun. Sementara
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) diwujudkan dalam perencanaan kegiatan sesuai
dengan skala prioritas berdasarkan alokasi dana yang tersedia dalam tahun berjalan.
Perencanaan Tingkat Puskesmas mencakup semua kegiatan yang termasuk dalam
Upaya Kesehatan Esensial, Upaya Kesehatan Pengembangan dan Upaya Kesehatan
Penunjang. Perencanaan ini disusun oleh puskesmas sebagai Rencana Tahunan
Puskesmas yang dibiayai oleh pemerintah, pendapatan puskesmas sebagai BLUD, serta
sumber dana lainnya.
Perencanaan Tingkat Puskesmas disusun melalui 4 tahap yaitu:
1. Tahap persiapan
2. Tahap analisa situasi
3. Tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
4. Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
Adapun tahapan kegiatan siklus manajemen puskesmas tergambar dalam tabel berikut ;

10
TABEL 2.1
Tahapan Kegiatan Siklus Manajemen Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023-2024
No Tahapan Waktu Pelaksanaan Pelaksana Phak Terkait Keluaran
1 Evaluasi kinerja puskesmas Desember 2023 Puskesmas Dinas Kesehatan Hasil Penlaian Kinerja Puskesmas tahun 2023
tahun 2023 melalui Penilaian Kabupaten Sumedang
Kinerja Puskesmas (PKP)
tahun 2023
2 Persiapan penyusunan Rencana Desember 2023 Puskesmas Seluruh lintas Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) tahun
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) program yang ada di 2024
tahun 2024 berdasarkan puskesmas
Rencana Usulan Kegiatan
(RUK) yang telah disetujui dan
dibandingkan dengan hasil

11
kinerja puskesmas tahun 2023
serta anggaran yang tersedia
3 Analisa situasi dan pelaksanaan November-Desember Desa difasilitasi Pemangku Hasil analisis situasi


Survei Mawas Diri (SMD) dan 2023 oleh puskesmas kepentingan tingkat
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari

Hasil SMD dan MMD


Musyawarah Masyarakat Desa desa Usulan kebutuhan pelayanan kesehatan
Perencanaan Tahunan UPTD

(MMD) sebagai bahan


masyarakat desa sesuai harapan rasional
penyusunan RUK tahun 2025
masyarakat desa
4 Lokakarya Mini Bulanan Minggu ke 2 Januari Puskesmas Seluruh lintas Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Tahun 2025


Pertama 2024 program yang ada di tahun 2024
puskesmas Bahan Musrenbangdes Tahun 2024


Draft RUK tahun 2025
5 Musyawarah Perencanaan Minggu ke 4 Januari Desa Pemangku Penyesuaian draft RUK tahun 2025 dengan
Pembangunan Desa 2024 kepentingan tingkat hasil Musrenbangdes
(Musrenbangdes) desa
TABEL 2.1
Tahapan Kegiatan Siklus Manajemen Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023-2024
Tahapan Waktu Pelaksanaan Pelaksana Phak Terkait Keluaran
Lokakarya Mini Bulanan ke 2 Februari 2024 Puskesmas Seluruh lintas Rencana Pelaksanaan Kegiatan bulan


program yang ada di Februari
puskesmas Bahan Loakakrya Tribuanan Pertama


Lokakarya Mini Tribulanan Pertama Minggu ke 2 Februari Puskesmas Seluruh liintas sektor Bahan Musrenbang tk kecamatan Tahun
2024 yang ada di wilayah 2024
kerja puskesmas

12
Musyawarah Perencanaan Minggu ke 3 Februari Kecamatan Pemangku Penyesuaian RUK tahun 2025 dengan hasil
Pembangunan Kecamatan 2024 kepetningan tingkat Musrenbang Kecamatan
(Musrenbang) tingkat kecamatan kecamatan
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari

Musyawarah Perencanaan Maret 2024 Pemerintah Pemangku Penyesuain RUK tahun 2025 dengan hasil
Perencanaan Tahunan UPTD

Pembangunan Kabupaten Kabupaten kepentingan tingkat Musrenbang Kabupaten


(Musrenbang) tingkat Kabupaten kabupaten

1) Tahap Persiapan
Tahun 2025
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Tahap ini bertujuan mempersiapkan staf puskesmas yang terlibat dalam proses penyusunan
Perencanaan Tingkat Puskesmas agar memperoleh kesamaan pandangan dan pengetahuan
untuk melaksanakan tahap-tahap perencanaan. Pada tahap ini tim puskesmas mempelajari
hal-hal berikut ini:
a. Rencana Lima Tahunan Puskesmas (RENSTRA)
b. Penjabaran tahunan rencana capaian target Standar Pelayanan Minimal tingkat
kabupaten/kota.
c. Target yang disepakati bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan menjadi tanggung
jawab puskesmas.
d. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan keluarga.
e. Penguatan Manajemen Puskesmas Melalui Pendekatan Keluarga.

2) Tahap Analisa Situasi


Tahap ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan dan masalah yang
dihadapi puskesmas melalui proses analisa terhadap data yang dikumpulkan. Dalam tahap ini
tim puskesmas melakukan langkah–langkah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data kinerja puskesmas. Puskesmas mengumpulkan dan mempelajari
data kinerja dan gambaran status kesehatan masyarakat di wilayah kerja puskesmas di
tahun (N-2) untuk setiap desa.
b. Melakukan Analisa data. Hasil analisa data harus bisa menggambarkan:
1. Kecenderungan pencapaian status kesehatan masyarakat dan hasil kinerja puskesmas
pada tahun (N-3) dan tahun (N-2). Status kesehatan keluarga dan masyarakat dapat
dilihat dari hasil Indeks Keluarga Sehat yang diperoleh dari pelaksanaan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK).
2. Hasil kinerja dan mutu penyelenggaraan kesehatan di tahun (N-2).
3. Prediksi status kesehatan dan tingkat kinerja puskesmas di tahun N, baik prediksi
untuk pencapaian target kinerja dan status kesehatan masyarakat maupun untuk
kesenjangan pencapaian hasilnya, serta antisipasi terhadap kemungkinan penyebab
dan hambatan nyata dan yang mungkin akan terjadi.
4. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung kemungkinan terjadinya suatu
perubahan signifikan, baik perubahan ke arah yang lebih baik dan perubahan ke arah
lebih buruk, dan memanfaatkan pengalaman tersebut untuk mengadakan perbaikan
pelayanan kesehatan.
5. Ketersediaan dan kemampuan sumber daya puskesmas.
c. Analisis masalah dari sisi pandang masyarakat, dilakukan melalui Survei Mawas Diri
(SMD) atau Community Self Survey (CSS).
Ada dua kelompok data yang dikumpulkan untuk dilakukan analisa situasi yaitu data umum
dan data khusus.

13
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

1) Data Umum:
a) Data dasar puskesmas (Format Puskesmas) nama puskesmas, alamat puskesmas,
nomor registrasi puskesmas, karakteristik wilayah kerja puskesmas, kemampuan
penyelenggaraan puskesmas, angka kelahiran kasar (CBR), angka kematian bayi
(AKB), tahun data dan jumlah desa.
b) Data Wilayah Kerja dan Fasilitas Pelayanan, luas wilayah, jumlah desa/RT/RW, jarak
desa dengan puskesmas, waktu tempuh ke puskesmas, jumlah sekolah, jumlah
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada termasuk Posyandu.
c) Data sumber daya puskesmas (termasuk Puskesmas Pembantu dan Bidan di Desa),
ketersediaan obat dan vaksin, keadaan peralatan kesehatan, pembiayaan Kesehatan,
keadaan Sarana Prasarana Kesehatan
d) Data Peran Serta Masyarakat. Data ini mencakup jumlah posyandu, kader, dukun bayi
dan tokoh masyarakat.
e) Data Penduduk dan Sasaran Program. Data penduduk dan sasaran program
mencakup: jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, kelompok umur
f) Data sekolah. Data sekolah dapat diperoleh dari dinas pendidikan setempat,
mencakup jenis sekolah, jumlah siswa, klasifikasi sekolah UKS, jumlah dokter kecil,
jumlah guru UKS/guru BP, dan lain-lain.
2) Data Khusus (hasil capaian kinerja puskesmas)
a) Data Kesehatan Lingkungan wilayah kerja puskesmas. Data kesehatan lingkungan
mencakup rumah sehat, tempat pembuatan makanan/minuman, tempat-tempat
umum, tempat pembuangan sampah, sarana air bersih, jamban keluarga, sistem
pembuangan air limbah, sarana air minum dan sanitasi.
b) Status Kesehatan terdiri dari:
 Data kematian berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur
 Data kunjungan kesakitan berdasarkan jenis kelamin dan jumlah kunjungan
baru atau lama
 Pola penyakit yaitu 10 penyakit terbesar yang ditemukan
c) Kejadian Luar Biasa (Format F10), dapat dilihat pada Laporan W1 (SIP).
d) Cakupan Program Pelayanan Kesehatan 1 (satu) tahun terakhir di setiap desa,
dapat dilihat dari Laporan Capaian Kinerja Puskesmas Terpadu.
e) Hasil Survey Kepuasan Masyarakat
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan analisa terhadap data
yang ada. Proses analisa meliputi :
1) Penetapan identifikasi masalah
2) Penetapan prioritas masalah
3) Mencari akar penyebab masalah
4) Menentukan rencana pemecahan masalah

14
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

3) Tahap Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)


Penyusunan RUK dirumuskan setelah melalui tahapan analisa situsi dan
perumusan masalah, bersama dengan pihak lintas sektor terkait dan didampingi oleh
dinas kesehatan. Penyusunan RUK terintegrasi ke dalam sistem perencanaan daerah dan
dalam tataran target pencapaian akses, target kualitas pelayanan, target pencapaian output
dan outcome. Usulan Kegiatan (RUK), dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a. Menyusun RUK bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang sudah dicapai pada
periode sebelumnya dan memperbaiki program yang masih bermasalah.
b. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan di
wilayah tersebut dan kemampuan puskesmas. Rencana Usulan Kegiatan disusun
dalam bentuk matriks dengan memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku, baik
kesepakatan global, nasional, maupun daerah, dan sesuai dengan masalah yang
ditemukan dari kajian data dan informasi yang tersedia di puskesmas. Tahapan
penyusunan RUK diawali dengan hitung RUK untuk mengetahui rincian dan besaran
dana yang dibutuhkan untuk setiap kegiatan.

RUK yang disusun perlu diperjuangkan untuk mendapatkan dukungan


pembiayaan sesuai dengan sumber pembiayaan yang dicantumkan dalam RUK tersebut.
Untuk memperoleh dukungan dana APBD, RUK puskesmas perlu dijabarkan dalam
dalam bentuk RKA (Rencana Kegiatan Anggaran).

4) Tahap Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)


Penyusunan RPK dilaksanakan melalui pendekatan keterpaduan lintas program
dan sektor dalam lingkup siklus kehidupan. Keterpaduan penting untuk dilaksanakan
mengingat adanya keterbatasan sumber daya di puskesmas. Keterpaduan dimaksudkan
agar tidak akan terjadi missed opportunity, kegiatan puskesmas dapat terselenggara
secara efisien, efektif, bermutu, dan target prioritas yang ditetapkan pada perencanaan
dapat tercapai. Tahap penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan untuk Upaya
Kesehatan Masyarakat Esensial dan Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan,
Upaya Kesehatan Perorangan, pelayanan perkesmas, pelayanan kefarmasian, pelayanan
laboratorium, semuanya dilaksanakan secara bersama, terpadu dan terintegrasi. Hal ini
sesuai dengan azas penyelenggaraan puskesmas yaitu keterpaduan. Langkah-langkah
penyusunan RPK dapat diringkas sebagai berikut:

a. Mempelajari alokasi kegiatan dan biaya yang sudah disetujui;

15
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

b. Membandingkan alokasi kegiatan yang disetujui dengan Rencana Usulan Kegiatan


(RUK) yang diusulkan dan situasi pada saat penyusunan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK);
c. Menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan dilaksanakan
serta sumber daya pendukung menurut bulan dan lokasi pelaksanaan;
d. Mengadakan Lokakarya Mini Tahunan untuk membahas kesepakatan RPK;
e. Membuat RPK yang telah disusun dalam bentuk matriks.

16
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

BAB III
ANALISIS SITUASI

A. DATA UMUM
1. Profl Puskesmas Tanjungsari
Puskesmas Tanjungsari merupakan salah satu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Sumedang yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan
pemerintah yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat.
Sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang,
seperti halnya puskesmas-puskesmas lainnya di wilayah Kabupaten Sumedang.
Nama : UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP TANJUNGSARI
Pemilik : Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang
Alamat : Jl Rumah Sakit Nomor 1, Desa Tanjungsari
Kecamatan Tanjungsari - Sumedang
Tahun berdiri : 1949
Telepon/Fax : 022 7911257
Luas Tanah : 1738,6 m2
Luas Bangunan : 1738,6 m2
Jenis Pelayananan : Upaya Kesehatan Perorangan
Upaya Kesehatan Masyarakat
Jumlah Pegawai : 82 Orang
Status Puskesmas : BLUD (Tahun 2017)
Status Akreditasi : Terakreditasi Tingkat Paripurna (Tahun 2023)
Nomor SIOP : 503/KEP.2F236CF0-PTSP/2019

2. Data Wilayah Kerja

17
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

a. Data Geografi
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Tanjungsari

Cijambu

Kadakajaya

Pasigaran

Gudang

Margaluyu

Jatisari

Tanjungsari

Puskesmas Tanjungsari terletak di Jalan Rumah Sakit Nomor 1, Desa


Tanjungsari Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Puskesmas ini termasuk
puskesmas dengan tempat perawatan. Melihat letak geografisnya Puskesmas Tanjungsari
sangat strategis karena merupakan daerah lintasan utama mobilitas penduduk pada jalur
regional Bandung - Sumedang yang sangat padat lalu lintas. Jarak antara Puskesmas
Tanjungsari dengan Ibukota Kabupaten Sumedang sejauh 26 Km.
Luas wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari adalah 1.436,37 hektar yang terdiri
dari daratan 420 ha, Persawahan 240 ha, pegunungan 340 ha, dan hutan 344,64 ha.
Batas wilayah Puskesmas Tanjungsari terdiri dari :
Utara : Wilayah kerja Puskesmas Pamulihan
Selatan : Wilayah kerja Puskesmas Margajaya
Timur : Wilayah kerja Puskesmas Haurngombong
Barat : Wilayah kerja Puskesmas Sukasari
Berdasarkan letak geografis yang ada, luas wilayah Kecamatan Tanjungsari
sekitar 19.6 Km2 Kecamatan Tanjungsari memiliki potensi kesuburan tanah yang cukup
baik dengan suhu udara sejuk, curah hujan 1.136 mm3, curah hujan tertinggi 131 hari
dalam setahun, musim kering 234 hari dalam setahun, dan temperatur udara 18 oC sampai
dengan 280C. Kondisi tersebut merupakan potensi yang menguntungkan bagi kegiatan
pertanian dan perkebunan yang menjadi mata pencaharian sebagian besar masyarakat
Kecamatan Tanjungsari.

18
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari meliputi 49 RW, 195 RT serta terdiri dari 7
desa binaan yaitu :
Tabel 3.1
Jumlah Desa Wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari

No Desa Luas Wilayah (Ha) Jumlah RT Jumlah RW

1 Tanjungsari 64,70 30 6
2 Jatisari 81,60 36 8
3 Gudang 165,50 39 9
4 Margaluyu 149,68 33 11
5 Pasigaran 284,00 33 6
6 Kadakajaya 342,63 28 9
7 Cijambu 348,26 27 9
Jumlah 1436,37 226 58
Sumber : Profil Kesehatan Puskesmas Tanjungsari 2023

Dari tabel diatas diperoleh gambaran bahwa wilayah kerja Puskesmas


Tanjungsari meliputi 7 (tujuh) desa dengan luas wilayah 1436,37 Ha dan desa dengan
luas wilayah terkecil adalah Desa Tanjungsari dan terluas Desa Cijambu. Terdiri dari
58 RW dan 226 RT.

Tabel 3.2
Kondisi Geografis di
Wilayah Puskesmas Tanjungsari
Tahun 2023

Jarak Rata-rata Waktu


Jumla Jumlah
No. Desa Terjauh ke Tempuh ke
h RT RW
Puskesmas Puskesmas
1 Tanjungsari 30 6 3 Km 15 menit
2 Jatisari 36 8 4 Km 20 menit
3 Gudang 39 9 5 Km 20 menit
4 Margaluyu 33 11 4 Km 20 menit
5 Pasigaran 33 6 5 Km 30 menit
6 Kadakajaya 28 9 8 Km 35 menit
7 Cijambu 27 9 8 Km 40 menit
Sumber : Profil Puskesmas Tanjungsari 2023

Secara administratif wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari terbagi menjadi 7


desa, 58 RW, serta 226 RT. Jarak tempuh terjauh antara sarana pelayanan kesehatan
(puskesmas) dengan desa adalah Desa Cijambu yang berjarak 8 km dengan waktu
tempuh sekitar 40 menit. Sedangkan jarak tempuh terdekat adalah Desa Tanjungsari
yang berjarak sekitar 3 km dengan waktu tempuh sekitar 15 menit dengan
menggunakan kendaraan roda dua.

19
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Dalam perspektif pembangunan kesehatan, letak Puskesmas Tanjungsari


relatif mudah dijangkau oleh masyarakat, yang berkaitan dengan jarak waktu tempuh,
sarana transportasi dan biaya yang harus dikeluarkan.

b. Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Puskesmas merupakan ujung tombak dalam pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya, sehingga peran puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat sangatlah penting. Namun disisi lain puskesmas juga memiliki
jaringan dan jejaring yang juga berfungsi meningkatkan akses pelayanan kesehatan
kepada masyarakat. Puskesmas Tanjungsari terdapat jaringan dan jejaring pelayanan
sebagai berikut ;
TABEL 3.3
Data Fasilitas Kesehatan Jejaring dan Jaringan
Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023
Jaringan Jejaring
Desa Dokter
Bidan Rumah Klink Rumah Bidan Lain-
Pustu Posyandu Swast
Desa Sakit Pratama Bersalin Swasta lain
a
Tanjungsari 0 1 6 0 3 0 0 3 0
Jatisari 0 1 8 0 2 1 1 4 0
Gudang 0 1 9 0 1 0 0 2 0
Margaluyu 0 1 10 0 1 0 0 2 0
Pasigaran 0 1 6 0 0 0 0 2 0
Kadakajaya 1 1 9 0 0 0 0 1 0
Cijambu 0 1 9 0 0 0 0 1 0
JUMLAH 1 7 58 0 7 1 1 15 0
Sumber : Profil Puskesmas Tanjungsari 2023

3. Data Penduduk
a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Umur
Jumlah penduduk sesuai data statistik Kecamatan Tanjungsari adalah sebanyak
38.595 jiwa yang terdiri dari 18.756 jiwa penduduk laki – laki dan 19.839 jiwa
penduduk perempuan.

Tabel 3.4
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur

20
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Wilayah Kerja Puskesmas Tanjungsari


Tahun 2023
JUMLAH PENDUDUK
KELOMPOK UMUR
NO LAKI- RASIO JENIS
(TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN
LAKI+PEREMPUAN KELAMIN
1 0-4 1.004 955 1.959 105,1
2 5-9 1.504 1.433 2.937 105,0
3 10-14 1.623 1.453 3.076 111,7
4 15-19 1.651 1.526 3.177 108,2
5 20-24 1.465 1.491 2.956 98,2
6 25-29 1.505 1.582 3.087 95,1
7 30-34 1.284 1.423 2.707 90,2
8 35-39 1.332 1.429 2.761 93,2
9 40-44 1.310 1.464 2.774 89,5
10 45-49 1.371 1.789 3.169 76,3
11 50-54 1.160 1.465 2.625 79,2
12 55-59 1.073 1.454 2.527 73,8
13 60-64 869 854 1.723 101,8
14 65-69 694 628 1.322 110,5
15 70-74 464 365 829 127,1
16 75+ 447 519 966 86,1
JUMLAH 18.756 19.839 38.595 94,5
Sumber : Data Kecamatan Tanjungsari Tahun 2023

Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat jumlah penduduk berjenis kelamin per
empuan sedikit lebih banyak daripada jumlah penduduk laki-laki, dan kelompok
umur terbanyak berusia 15-19 tahun.

b. Jumlah penduduk, rata-rata jiwa per KK dan jumlah kepadatan penduduk


Dibawah ini gambaran tentang jumlah rumah tangga/keluarga yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Tanjungsari;
Tabel 3.5
Jumlah Rumah Tangga/Kepala Keluarga
Wilayah Kerja Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023
Luas Wilayah Jumlah Jumlah Rata-rata Kepadatan
No Nama Desa penduduk /km2
(km²) Penduduk RT jiwa/ RT
1 Tanjungsari 0,65 6.679 2.249 2,97 102,8
2 Jatisari 0,82 6.936 2.342 2,96 84,6
3 Gudang 0,97 6.655 2.293 2,90 68,6
4 Margaluyu 1,50 6.192 2.164 2,86 41,3
5 Pasigaran 2,85 3.672 1.378 2,66 12,9
6 Kadakajaya 4,20 4.373 1.575 3,01 10,4
7 Cijambu 8,58 4.088 1.494 2,74 4,8
Jumlah 19,6 38.595 13.495 2,86 19,7
Sumber : Data Kecamatan Tanjungsari Tahun 2023

Desa dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Desa Jatisari dengan jumlah
penduduk sebanyak 6.936 jiwa dan desa dengan jumlah penduduk terkecil adalah Desa
Pasigaran dengan jumlah penduduk sebanyak 3.672 jiwa. Dari daftar tabel tersebut di atas
dapat diperbandingkan jumlah rumah tangga/kepala keluarga sewilayah kerja Puskesmas
Tanjungsari adalah 2,86% dari jumlah penduduk 38.595 dengan jumlah rumah tangga
13.495. Prosentase yang terbanyak ada di Desa Kadakajaya dengan jumlah 3,01%
21
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

sedangkan prosentase terkecil ada di Desa Pasigaran dengan jumlah 2,66% dari total
jumlah penduduk dan rumah tangga masing-masing desa. Karena wilayah kerja
Puskesmas Tanjungsari merupakan wilayah pedesaan, dimana masih banyak area atau
tanah yang digunakan untuk agraris, sehingga kepadatan penduduknya tidak terlalu tinggi
yaitu sebesar 19,7 jiwa per Km2, sedangkan angka beban tanggungan per keluarga pun
tidak terlalu besar, yaitu sebesar 2,86 per keluarga. Dari tabel tersebut di atas dapat
dilihat perbandingan kepadatan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari
terbanyak ada di Desa Tanjungsari dengan jumlah penduduk sebanyak 6.679 dan
kepadatan penduduk per km² sebesar 102,8, sedangkan kepadatan penduduk terkecil ada
di Desa Cijambu dengan jumlah penduduk 4.088 dan kepadatan penduduk per km²
sebesar 4,8.

Grafik 3.1
Jumlah Rumah Tangga/Kepala Keluarga
Wilayah Kerja Puskesmas Tanjungsari
Tahun 2023

2,500 2,342 2,293


2,249
2,164
2,000

1,575
1,494
1,500 1,378

1,000

500

0
Tanjungsari Jatisari Gudang Margaluyu Pasigaran Kadakajaya Cijambu
Sumber : Profil Pusesmas Tanjungsari 2023

Walaupun wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari berada tidak jauh dari pusat kota
dan merupakan perbatasan dengan kabupaten lain, namun jumlah penduduk di wilayah
kerja Puskesmas Tanjungsari tidak terlalu besar, hal ini dikarenakan geografis wilayah
kerja Pukesmas Tanjungsari merupakan daerah perbukitan yang sulit dijangkau oleh
kendaraan.

Grafik 3.2
Kepadatan Penduduk
Wilayah Kerja Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023

22
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

120

102.8
100
84.6
80
68.6
60

41.3
40

20 12.9 10.4
4.8
0
Tanjungsari Jatisari Gudang Margaluyu Pasigaran Kadakajaya Cijambu
Sumber : Profil Puskesmas Tanjungsari 2023

c. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan


Keanekaragaman jumlah dan jenis penduduk yang tinggal di wilayah
Tanjungsari juga mempengaruhi keanekaragaman tingkat pendidikan penduduk.
Tabel berikut menunjukkan derajat kualitas manusia di wilayah kerja Puskesmas
Tanjungsari berdasarkan pendidikannya.

Tabel 3.6
Tingkat Pendidikan Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas
di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023

JUMLAH PERSENTASE
No Tingkat Pendidikan
Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah
Penduduk berumur > 15 tahun 14.625 15.998 30.623
1 Tidak memiliki ijazah SD 1.233 1.028 2.261 8,4 6,4 7,4
2 SD/MI 4.961 5.690 10.651 33,9 35,6 34,8
3 SMP/MTs 2.860 3.751 6.611 19,6 23,4 21,6
4 SMA/MA 4.188 3.851 8.039 28,6 24,1 26,3
5 Diploma I/II 53 76 129 0,4 0,5 0,4
6 Akademi/Diploma III 323 474 797 2,2 3,0 2,6
7 S1/ Diploma IV 835 968 1.803 5,7 6,1 5,9
8 S2/S3 85 56 141 0,6 0,4 0,5
Sumber : Profil Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023

Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat jumlah penduduk berusia 15 tahun ke atas
sebanyak 30.623 orang dengan perbandingan prosentase Laki – laki 47,76% dan
Perempuan 52,24%. Tidak ada data penduduk yang melek huruf. Data prosentase
pendidikan yang ditamatkan terbanyak pada pendidikan SD/MI sebanyak 33,9 % dan
terkecil pendidikan Diploma I/II sebanyak 0,4 %. Hal ini menggambarkan tingkat
pendidikan penduduk usia diatas 15 tahun masih rendah.

4. Data Sumber Daya Puskesmas


a. Data Sumber Daya Manusia

23
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Sumberdaya merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan


pelayanan kesehatan di puskesmas. Data sumberdaya tersebut mencakup sumberdaya
ketenagaan, obat dan Bahan Habis Pakai, peralatan, sumber pembiayaan serta sarana
dan prasarana yang mendukung pelaksanaannya pelayanan kesehatan di Puskesmas
Tanjungsari. Data sumberdaya puskesmas tersebut dapat dilihat dari Tabel-tabel
berikut ini :
TABEL 3.7
Data Sumber Daya Manusia Puskesmas Tanjungsari
Berdasarkan Ketentuan Permenkes Nomor 43 Tahun 2019

No Jenis SDM SDM saat ini Standar SDM Kesenjangan Keadaan


1 Dokter 3 2 +1 Sesuai
2 Dokter gigi 1 1 0 Sesuai
3 Perawat 19 8 +11 Sesuai
4 Perawat Gigi 1 1 0 Sesuai
5 Bidan 23 7 +16 Sesuai
6 Tenaga Promosi Kesehatan 2 1 +1 Sesuai
7 Tenaga Nutrisionis 2 2 0 Sesuai
8 Tenaga Sanitasi Lingkungan 1 1 0 Sesuai
9 ATLM 2 1 +1 Sesuai
10 Tenaga Kefarmasian 2 1 +1 Sesuai
11 Tenaga SIK 1 1 0 Sesuai
12 Tenaga Adm Keuangan 2 1 +1 Sesuai
13 Tenaga Katatausahaan 8 1 +7 Sesuai
14 Petugas Rekam Medis 2 0 +2 Sesuai
15 Pekarya 2 1 +1 Sesuai
16 Supir 1 0 +1 Sesuai
17 Petugas Dapur 2 0 +2 Sesuai
18 Petugas Keamanan 3 0 +3
JUMLAH 76 28 +48 Sesuai
Sumber : Profil Puskesmas Tanjungsari 2023

Melihat kondisi diatas, kondisi SDM di Puskesmas Tanjungsari dari sisi


jumlah memang sudah melebihi dari ketentuan standar, dari jumlah standar
kebutuhan SDM bagi puskesmas rawat inap sebanyak 26, Puskesmas Tanjungsari
terdapat 76 karyawan. Hal ini tentunya menjadi dasar bagi puskesmas untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Yang perlu dilakukan adalah bahwa setiap
karyawan memiliki tugas sesuai dengan kompetensinya, serta pembagian tugas bagi
seluruh karyawan secara merata agar tidak ada lagi permasalahan karyawan yang
merangkap beberapa tugas.

b. Data Sarana dan Prasarana Puskesmas


Bangunan Puskesmas Tanjungsari terdiri dari 1 (satu) bangunan utama,
dengan kondisi bangunan 2 (dua) lantai, dimana lantai bawah digunakan sebagian

24
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

besar untuk pelayanan, sedangkan lantai atas sebagian besar digunakan untuk
perkantoran termasuk ruang administrasi dan ruang rapat, sehingga kegiatan
pelayanan tidak menyatu dengan ruang perkantoran. Terdapat lahan parkir yang
memadai baik untuk kendaran roda 2 dan kendaraan roda 4, serta terdapat garasi bagi
kendaraan dinas. Dibawah ini gambaran kondisi bangunan yang ada di Puskesmas
Tanjungsari ;
Tabel 3.8
Data Sarana Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023

Ada/Tidak
No Nama Ruang Keterangan
Thn 2022 Thn 2023
Ruang Kantor
1 Ruang administrasi Ada Ada 3 ruang Lantai 2
2 Ruang kantor untuk karyawan Ada Ada 2 ruang Lantai 2
2 Ruang Kepala Puskesmas Ada Ada Lantai 2
3 Ruang rapat/diskusi Ada Ada Lantai 2
Ruang Pelayanan
5 Ruang pendaftaran dan Rekam Medik Ada Ada Lantai 1
6 Ruang pemeriksaan umum Ada Ada 2 ruang Lantai 1
7 Ruang tindakan dan gawat darurat Ada Ada Lantai 1
8 Ruang kesehatan ibu dan KB Ada Ada Lantai 1
9 Ruang kesehatan anak dan imunisasi Ada Ada Lantai 1
10 Ruang pemeriksaan khusus Ada Ada Lantai 1 (TB)
11 Ruang kesehatan gigi dan mulut Ada Ada Lantai 1
12 Ruang komunikasi Informasi dan Edukasi Ada Ada Lantai 1
13 Ruangan farmasi Ada Ada Lantai 1
14 Ruang persalinan Ada Ada Lantai 1
15 Ruang rawat pasca persalinan Ada Ada Lantai 1
16 Ruang rawat inap Ada Ada 3 ruang Lantai 1
17 Kamar mandi/WC (laki-laki dan perempuan Ada Ada Lantai 1
terpisah)
18 Ruang laboratorium Ada Ada Lantai 1
Penunjang
19 Rumah dinas tenaga kesehatan Ada Ada 1 buah
20 Ruang tunggu Ada Ada Lantai 1
21 Ruang ASI Ada Ada Lantai 1
22 Ruang cuci linen Ada Ada Lantai 1
23 Ruang sterlisasi Ada Ada Lantai 1
24 Ruang penyelenggaraan makanan (dapur) Ada Ada Lantai 1
25 Ruang jaga petugas Ada Ada Lantai 1
26 Gudang umum Ada Ada 3 ruang Lantai 2
27 Parkir kendaraan ronda 2 dan 4 Ada Ada Lantai 1
28 Garasi ambulan Ada Ada Lantai 1
Sumber : Profil Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari 2023

Melihat gambaran diatas, sebagian ruang yang diperlukan Puskesmas


Tanjungsari sesuai ketentuan dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Puskesmas sudah tercukupi, ditambah beberapa ruang yang berfungsi menunjang
pelayanan, antara lain :

1) Ruang pengambilan dahak


2) Ruang ramah anak
3) Ruang pemeriksaan USG

25
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

4) Ruang Pelayanan Informasi dan Pengaduan Masyarakat


5) Ruang Baca atau Perpustakaan
6) Ruang ramah anak
7) Ruang petugas keamanan

Penambahan ruangan diatas tidak dilakukan dengan pembangunan atau


perubahan struktur bangunan, namum lebih kepada memanfaatkan atau mendesain
ruangan puskesmas yang sudah ada.
Sarana dan prasarana merupakan faktor penting dalam menunjang pelayanan
di puskesmas. Untuk memberikan pelayanan yang bermutu tentunya harus ditunjang
saran dan prasarana yang memadai. Puskesmas dituntut untuk senantiasa menganalisa
keberadaan dan kebutuhan sarana prasarana yang ada di puskesmas secara berkala,
setidaknya sekali dalam setahun, sehingga dapat menjadi masukan dalam menyusun
perencanaan, khususnya rencana pengadaan sarana dan prasarana. Setiap unit yang
ada di puskesmas diharapakan memahami standar kebutuhan sarana dan prasarana
yang dibutuhkan sehingga pengadaan sarana dan prasarana betul-betul sesuai standar
yang ditetapkan. Ketentuan tentang standar sarana dan prasarana puskesmas tertuang
dalam lampiran Permenkes Nomor 43 Tahun 2029 tentang Puskesmas, sehingga
Puskesmas Tanjungsari dalam memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana harus
mengacu kepada aturan tersebut. Berikut gambaran kondisi sarana dan prasarana
yang dimiliki Puskesmas Tanjungsari.
Tabel 3.9
Persentase Status Kelengkapan Pelayanan
Puskesmas Tanjungsari Tahun 2021, 2022, dan 2023

Keterisian Data Alat (%)


No Ruangan Pelayanan
Thn 2021 Thn 2022 Thn 2023
Ruang Pelayanan dalam Gedung
1 Ruangan Pemeriksaan Umum/Rawat Jalan 84,00 83,33 91,67
2 Ruangan Gawat Darurat/ Tindakan 64,71 64,71 85,88
3 Ruangan Rawat Pasca Persalinan 60,00 60,00 90
4 Ruangan Sterilisasi 50,00 100 100
5 Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut 63,71 63,77 97,1
6 Ruangan Rawat Inap 30,65 63,04 78,26
7 Ruang ASI/Laktasi 100 100 100
8 Ruangan Farmasi 8,33 69,23 76,92
9 Laboratorium 85,19 82,14 79,31
10 Ruangan Promosi Kesehatan 61,29 70,59 88,24
11 Ruangan Persalinan 76,13 78,13 87,5
12 Ruangan Kesehatan Ibu dan KB 50,00 63,27 97,96
13 Ruangan Kesehatan Anak dan Imunisasi 78,57 50,00 83,33
TOTAL RATA-RATA 62.51 72,94 88,93
Ruang Pelayanan Luar Gedung
1 Set Keperawatan Kesehatan Masyarakat 45,00 45,00 45,00

26
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

2 KIT Imunisasi 100 100 100


3 KIT UKS 75 75 75
4 KIT Bidan 8,62 8,62 8,62
5 KIT Posyandu 0 0 0
6 KIT UKGS 13,33 13,33 13,33
7 KIT Sanitarian 44,44 44,44 44,44
TOTAL RATA-RATA 40,91 40,91 40,91
Jaringan Pelayanan Puskesmas
1 Puskesmas Keliling 0 5,41 5,41
TOTAL RATA-RATA 0 5,41 5,41
Sumber : ASPAK Puskesmas Tanjungsari 2023

Melihat kondisi peralatan yang dimiliki Puskesmas Tanjungsari, dari hasil


pendataan di seluruh unit pelayanan yang ada di puskesmas, ketersediaan alat
kesehatan di ruang pelayanan puskesmas sebesar 88,93%, meningkat dibandingkan
tahun sebelumnya yang hanya 72,94%. Ruang farmasi merupakan unit yang memiliki
kelengkapan sarana dan prasarana terkecil, yaitu sebesar 76,92%, sedangkan ruang
sterilisasi menjadi ruang dengan sarana dan prasarana terbesar, yaitu 100%. Untuk
kelengkapan alat kesehatan pelayanan di luar gedung memang masih minim, yaitu
sebesar 40,91, namun dibandingkan tahun sebelumnya sudah ada peningkatan. Data
ini akan menjadi dasar bagi puskesmas menyusun prioritas rencana pengadaan sarana
dan prasarana, agar ruang yang masih kurang lebih diprioritaskan. Kedepan
kelengkapan sarana prasarana puskesmas akan terus ditingkatkan guna meningkatkan
kualitas pelayanan kepada masyarakat.

c. Data Ketersediaan Obat


Sebagai fasilitas kesehatan, salah satu unsur penting dalam menunjang
pelayanan adalah ketersediaan obat. Baik jenis, jumlah maupun waktu ketersediaan
menjadi faktor penting dalam pelayanan yang dilakukan di puskesmas. Selama Tahun
2023 ketersediaan obat di Puskesmas Tanjungsari berasal dari subsidi Dinas
Kesehatan melalui UPTD Gudang Farmasi. Namun demikian terkadang distribusi
obat Dinas Kesehatan tidak dapat memenuhi kebutuhan puskesmas, oleh karena itu
sebagai Puskesmas BLUD Sebagian anggaran puskesmas digunakan untuk memenuhi
kebutuhan obat dan bahan habis pakai yang tidak disediakan atau habis di UPT
Farmasi Dinas Kesehatan.

Dibawah ini gambaran ketersediaan obat di Puskesmas Tanjungsari selama


Tahun 2023 ;

27
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Tabel 3.10
Keadaan Obat dan Bahan Habis Pakai
Puskesmas Tanjungsari tahun 2023
Sisa Stok Sisa Stok
No Nama Obat/BMHP Penerimaan Pemakaian
2022 2023
1 Acetyl Cysteine 200 mg 2.812 16.800 15.786 3.826
2 Acyclovir 200mg 0 0 0 0
3 Acyclovir 400mg 300 1.200 1.140 360
4 Acyclovir cream 46 25 70 1
5 Alat Suntik Sekali pakai 0,05 ml 0 0 0 0
6 Alat Suntik Sekali Pakai 0.5 ml 3.200 0 0 3.200
7 Alat Suntik Sekali Pakai 1 ml 1.006 7.998 1.935 7.069
8 Alat Suntik Sekali Pakai 10 ml (Aximed) 83 300 203 180
9 Alat Suntik Sekali Pakai 10 ml (Top Point) 0 20 20 0
10 Alat Suntik Sekali Pakai 2,5 ml 900 4.500 4.800 600
11 Alat Suntik Sekali Pakai 20 ml 90 100 1 189
12 Alat Suntik Sekali Pakai 3 ml 716 12.400 4.853 8.263
13 Alat Suntik Sekali Pakai 5 ml 106 150 256 0
14 Alat Suntik Tuberkulin 0 10 10 0
15 Albendazol 400 mg 500 27.879 18.379 10.000
16 Albendazol susp 60 143 0 203
17 Alkohol Swab CHG0,5% (EMPAC) 2.245 10.600 12.845 0
18 Alopurinol tablet 100 mg 440 5.200 4.691 949
19 Alopurinol tablet 300 mg 322 1.200 1.336 186
20 Ambroxol Tablet 30 mg 0 0 0 0
21 Ambroxol Sirup 136 600 482 254
22 Aminofilin Inj 24 mg/ml-10 ml 20 20 20 20
23 Aminofilin Tablet 200 mg 100 890 773 217
24 Aminofluid 500 ml 0 0 0 0
25 Amitriptilina HCl tablet salut 25 mg 180 200 197 183
26 Amlodipin tablet 10 mg 1.366 7.600 7.580 1.386
27 Amlodipin tablet 5 mg 1.306 6.900 6.582 1.624
28 Amoksilin 500 mg 8.383 95.500 81.302 22.581
29 Amoksilin Kapsul 250 mg 0 0 0 0
30 Amoksilin sirup kering 125 mg/ml 130 1.450 1.387 193
31 Amoksilin sirup kering forte 250 mg/ml 0 150 150 0
32 Ampisilin Kaplet 500 mg 0 200 200 0
33 Ampisilin Serbuk Injeksi 1 gram 20 0 0 20
34 Anastesi Citoject 0 0 0 0
35 Anstrep Syrup 0 0 0 0
36 Antalgin(Metampiron) Tablet 500 mg 45 2.200 1.995 250
37 Antasida Doen Suspensi 472 1.000 606 866
38 Antasida Doen Tablet 18.417 47.700 50.176 15.941
39 Anti hemoroid suppositorida 18 210 194 34
40 Anti migrain Doen 0 630 630 0
41 Antifungi Doen kombinasi 8 240 194 54
42 Antiseptik Hand Rub 5 Lt 2 6 7 1
43 Antiseptik Hand Rub 500 ml 0 10 8 2
44 Antiseptik Surgical Hand Scrub 5 Lt 0 0 0 0
45 Antiseptik Surgical Hand Scrub 500 ml 5 0 4 1
46 Aqua Pro Injeksi 20 ml 55 40 49 46
47 Aquadest Steril 500 ml 5 22 26 1
48 Asam Folat Tablet/Kaplet/Kapsul 720 4.400 3.195 1.925
49 Asam Mefenamat 500 mg 4.866 25.100 26.353 3.613
50 Asering 330 2.020 2.708 642
51 Asetosal 500 mg 0 0 0 0
52 Asetosal 80 mg 0 1.800 1.800 0
53 Atafulgit Tablet 600 mg 644 3.400 3.852 192
54 Atorvastatin 10 mg 816 480 1.296 0
55 Atrofin Sulfat inj 0,2 mg/ml – 1 mg 20 10 20 10
56 Azitromisin 500 mg 0 600 238 362
57 Bethametasone Cream 0,1% 48 724 641 131
58 Bioplacenton Tulle 0 0 0 0
59 Bisakodil Sup 20 24 26 18
60 Bisturi No 10 0 0 0 0
61 Bloodseet 0 0 0 0
62 Bundavin 0 0 0 0

28
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

63 Calsidor 0 0 0 0
64 Captopril 12,5 mg 1.289 1.600 1.560 1.329
65 Captopril 25 mg 1.247 1.000 1.388 859
66 Catgut Chromic 2/0 100 m 0 0 0 0
67 Catgut Chromic 2/0 75 C 30 MR 1 348 235 114
68 Catgut Chromic 3/0 75 C 22 MR 0 0 0 0
69 Catgut Plain 2/0 70 C 36 MR 0 0 0 0
70 Catgut Plain 3/0 70 C 19 MR 0 0 0 0
71 Cavit/ Temporary Filling Material 0 0 0 0
72 Cefixim 100 mg 0 0 0 0
73 Cetirizine 10 mg 229 9.000 6.202 3.027
74 Citoject 0 0 0 0
75 Clindamycin 300 mg 0 0 0 0
76 Clorfenol Kamper Menthol (CHKM) 0 0 0 0
77 Co-Amoxiclaf 625 mg 0 0 0 0
78 Coltosol F/Temporary Filling Material 0 0 0 0
79 Curviplex 0 0 0 0
80 Dextrofen Sirup 0 0 0 0
81 Devitalisasi Pasta (Non Arsen) 0 0 0 0
82 Deksametason 0,5 mg 610 23.300 21.522 2.388
83 Deksametason inj 5 mg/ml - 1 ml 71 30 35 66
84 Dextaco Tablet 0 0 0 0
85 Difenhidramin inj 10 mg/ml 20 24 4 40
86 Digoksin 0,25 mg 573 100 673 0
87 Dimenhidrinat 50 mg 205 1.500 1.487 218
88 Domperidon 10 mg 893 5.700 5.291 1.302
89 Domperidon Suspensi 132 304 354 82
90 Dopamet/Metildopa 350 1.200 1.095 455
91 Epinefrina HCl inj 0,1% - 1 ml 58 0 0 0
92 Erytromicin 250 mg 20 700 665 55
93 Erytromicin 500 mg 17 320 337 0
94 Erytromicin syrup mg 0 30 4 26
95 Etambutol Hcl 250 mg 463 200 263 400
96 Etambutol Hcl 500 mg 0 0 0 0
97 Ethanol 70% 1 Liter 15 15 16 14
98 Ehtanol 70% 100 ml 0 0 0 0
99 Ethil Clorida 100 ml 3 12 9 6
100 Eugenol 0 0 0 0
101 FDC Anak 0 0 0 0
102 FDC I 1 10 11 0
103 FDC II 0 0 0 0
104 FDC Sisipan 0 0 0 0
105 Female Catheter No. 16 24 10 34 0
106 Female Catheter No 18 17 10 27 0
107 Fenitoin Kapsul100 mg 200 300 400 100
108 Fenobarbital 30 mg 0 100 0 100
109 Fenobarbital inj 0 0 0 0
110 Fermin 0 0 0 0
111 Film IV Dressing 67P 0 0 0 0
112 Fluconazole 150 mg 320 0 90 230
113 Folley Cathether No. 16 42 60 82 20
114 Folley Cathether No. 18 17 30 44 3
115 Folley Cathether No. 20 0 0 0 0
116 Fortusin Syrup 0 0 0 0
117 Furosemide 40 mg 758 200 514 444
118 Garam Oralit 478 2.200 1.789 889
119 Gentamicin inj 40 mg 0 22 12 10
120 Gentamicin Salep Kulit 6 43 48 1
121 Gentamicin Salep Mata 14 120 76 58
122 Gentamicin Tetes Mata 0,3% 38 240 243 35
123 Gentian violet larutan 1 %-10 ml 0 0 0 0
124 Gigadril 0 0 0 0
125 Glass Ionomer 0 4 4 0
126 Glibenclamide 5 mg 10 1.300 1.310 0
127 Glimepiride 1 mg 14 1.000 939 75
128 Gliseril Guayakolat 100 mg 0 0 0 0
129 Glukosa Larutan infus 10% - 500 ml 0 75 40 35
130 Glukosa Larutan infus 5% - 500 ml 100 145 165 80

29
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

131 Griseofulvin 125 mg 322 0 122 200


132 Halloperidol 0,5 mg 310 100 150 260
133 Halloperidol 1,5 mg 370 300 362 308
134 Halloperidol 2 mg 400 0 20 380
135 Halloperidol 5 mg 207 800 340 667
136 Halloperidol Injeksi 5mg/ml 0 0 0 0
137 Hansaplast 2,5 cm x 4,5 m 0 0 0 0
138 Hansaplast 7,5 cm x 4,5 m 0 0 0 0
139 Hemafort 0 0 0 0
140 Herbakof 188 1.926 2.114 0
141 Hidroklortiazid (HCT) 25 mg 20 300 30 290
142 Hidrocortison Acetat (Solacort/Armacort) 0 0 0 0
143 Hidrogen Peroksida 3% 0 2 1 1
144 Hidrokortison Cream 2,5 % 32 276 305 3
145 Ibuprofen 200 mg 925 0 925 0
146 Ibuprofen 400 mg 2.205 10.900 6.791 6.314
147 Ibuprofen syrup 131 100 41 190
148 Infusion Set Anak 265 415 520 160
149 Infusion Set Dewasa 481 900 1.381 0
150 Isoniazida (INH) 100 mg 0 0 0 0
151 Isoniazida (INH) 300 mg 0 100 20 80
152 Isosorbit 5 mg 100 0 100 0
153 IV Cateter No. 16 0 0 0 0
154 IV Cateter No. 18 106 680 562 224
155 IV Cateter No. 20 259 505 623 141
156 IV Cateter No. 22 342 1.035 1.117 260
157 IV Cateter No. 24 354 750 937 167
158 IV Cateter No. 26 WG 88 30 118 0
159 Jarum Citoject 0 0 0 0
160 Jarum Jahit Kulit No. 12 0 0 0 0
161 Jarum Jahit Otot No. 12 4 0 0 4
162 Jumantik KIT 0 0 0 0
163 Kalium Permanganat 0 0 0 0
164 Kalsium Glukonas 71 20 91 0
165 Kalsium Hidroksida Pasta/Kalsidor 0 0 0 0
166 Kalsium laktat (Kalk) 500 mg 10.338 31.000 34.186 7.152
167 Kapas pembalut/absorben 250 mg 18 18 13 23
168 Kapas pembalut/absorben 100 mg 0 0 0 0
169 Karbamazepin 200 mg 300 200 0 500
170 Karbogliserin Tetes Telinga 10 120 69 61
171 Kasa Hidrofile 3 Yard x 10 cm 62 60 122 0
172 Kasa Hidrofil 36 m x 80 cm 4 48 44 8
173 Kasa Kompres 16 x 16 Steril 121 18 121 18
174 Kasa Pembalut Hidrofil 4 m x 10 cm 182 620 657 145
175 Ketokonazol 200 mg 572 1.500 1.679 393
176 Ketokonazol Cream 17 130 97 50
177 Klindamisin 300 mg 0 900 500 400
178 Kloramfenikol 250 mg 0 0 0 0
179 Kloramfenikol 500 mg 0 5.900 5.856 44
180 Kloramfenikol Salep Kulit 53 198 251 0
181 Kloramfenikol Salep Mata 1 % 40 96 100 36
182 Kloramfenikol Tetes Telinga 3 % 54 180 181 53
183 Kloramfenikol Susp 125 ml 20 200 157 63
184 Klorfenariamin Maleat (CTM) 4 mg 509 16.400 10.567 6.342
185 Klorine 0 0 0 0
186 Klorpromazin 100 mg 0 0 0 0
187 Klorpromazin 25 mg 0 0 0 0
188 Klorpromazin Injeksi 5 mg/ml-2ml 0 0 0 0
189 Kotrimoksazol Doen 480 mg 451 8.800 7.474 1.777
190 Kotrimoksazol Doen 600 mg 0 0 0 0
191 Kotrimoksazol Doen 960 mg 0 950 950 0
192 Kotrimoksazol Anak 0 0 0 0
193 Kotrimoksazol Susp 217 240 154 303
194 Leukoplast Hospital 12,50 cm x 4,5 m 15 25 30 10
195 Leukoplast Hospital 7,50 cm x 4,5 m 29 65 87 7
196 Lidocain Compositum Inj 90 910 820 180
197 Lidocain HCL Injeksi 2% 433 1.270 1.421 282
198 Lidocain Jelly 2% 0 0 0 0

30
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

199 Lidokain Spray Oral 10% 0 0 0 0


200 Lisol 0 0 0 0
201 Lodecon Forte 235 0 235 0
202 Lodomer Inj 0 0 0 0
203 Loratadine 10 mg 516 3.900 2.766 1.650
204 Magnesium Sulfat Inj 20% 0 0 0 0
205 Magnesium Sulfat Inj 40% 20 67 81 6
206 Masker Kn 95 240 100 320 20
207 Masker Medis 256 3.900 3.146 1.010
208 Metformin 500 mg 1.502 7.400 6.772 2.130
209 Metilergometrin Maleat Inj 0 250 195 55
210 Metilergometrin Maleat 43 750 471 322
211 Metilprednisolon 4 mg 684 5.300 5.984 0
212 Metilprednisolon 16 mg 0 0 0 0
213 Metoclopramide Inj 0 100 27 73
214 Metronidazol 250 mg 0 0 0 0
215 Metronidazol 500 mg 333 3.500 3.283 550
216 Metronidazol Sirup 49 100 49 100
217 Miconazole krim 2% 13 180 173 20
218 Mummying Pasta 0 0 0 0
219 Multivitamin SIVIT-ZINK 0 0 0 0
220 Nasal Oxygen, Cannula “L” 5 0 5 0
221 Nasal Oxygen, Cannula “S” 0 0 0 0
222 Nasal Oxygen, Cannula “XS” 0 0 0 0
223 Natrium Bikarbonat 500 mg 585 3.100 2.740 945
224 Natrium Diklofenak 25 mg 3.225 12.300 13.065 2.460
225 Natrium Klorida Lar.infus 0,9 % steril 225 1.189 897 517
226 Nifedipin 10 mg 0 0 0 0
227 Nistatin Suspensi 0 50 36 14
228 Nistatin Vaginal 100.000 IU/g 103 100 109 94
229 Nistatin Vaginal 500.000 IU/g 0 0 0 0
230 OAT Kombipak Kategori I 1 0 1 0
231 OAT KDT Dosis Harian 0 11 11 0
232 Obat Batuk Hitam (OBH) ml 0 0 0 0
233 OBH Plus 0 0 0 0
234 Oksigen Nasal cannula L (Adult) 179 495 583 91
235 Oksigen Nasal cannula (CHILD) 18 90 56 52
236 Oksigen Nasal cannula M (Infant/child) 39 145 105 79
237 Oksitetrasiklin HCl Salep Kulit 3 % 0 0 0 0
238 Oksitetrasiklin HCl inj i.m 50 mg/ml-10 ml 0 0 0 0
239 Oksitetrasiklin HCl 1 % Salep Mata 20 143 98 65
240 Oksitoksin Inj 10 ml 195 940 1.005 130
241 Omeprazol Injeksi 104 480 507 77
242 Omeprazol Kapsul/Kaplet 20 mg 673 4.800 4.189 1.284
243 Oseltamivir 75 mg 0 0 0 0
244 Papaverin 0 0 0 0
245 Paraformaldehyde (formalin) 0 0 0 0
246 Parasetamol 100 mg 0 0 0 0
247 Parasetamol 500 mg 0 66.000 52.164 13.836
248 Parasetamol Drops 497 300 575 222
249 Parasetamol Syrup 120 mg 425 1.000 1.100 325
250 Pehacain Inj 0 0 0 0
251 Permetrin Krim 5% (Scabimite) 64 48 112 0
252 PGA 2 75 C + Jarum 1/2 40 M (Demesorb) 0 0 0 0
253 Phenoxymethyl Penicillin 250 mg 0 0 0 0
254 Phenoxymethyl Penicillin 500 mg 0 0 0 0
255 Phytomenadione (Vit K) 10 mg 494 1.250 1.296 448
256 Phytomenadione (Vit K) Inj 2mg/mL 189 512 311 390
257 Piroxicam 10 mg 38 900 938 0
258 Piroxicam 20 mg 0 0 0 0
259 Plastik Limbah 0 0 0 0
260 Plester 5 Yard x 2 inch 0 0 0 0
261 Plester 7,5 cm x 5 m 0 0 0 0
262 Plesterin 982 2.200 2.882 300
263 Polypropylene 2/0 75C + Jarum 3/8 26m 0 0 0 0
264 Povidon 10% - 60 ml 18 20 23 15
265 Povidon Iodine 10 mg - 30 ml 0 0 0 0
266 Povidon Iodine 10 mg - 300 ml 9 28 31 6

31
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

267 Prednison 5 mg 2.494 26.000 22.280 6.214


268 Primetamine 0 0 0 0
269 Probenesid 0 0 0 0
270 Propanolol HCl 10 mg 0 0 0 0
271 Propanolol HCl 40 mg 200 200 200 0
272 Propiltiourasil 100 mg 0 0 0 0
273 Pyrantel 125 mg 0 0 0 0
274 Pyrazinamide 500 mg 0 0 0 0
275 Ranitidine 150 mg 1.754 25.500 19.424 7.830
276 Ranitidine inj 272 150 253 169
277 Reserpine 0,25 mg 0 0 0 0
278 Retinol (VIT A) Kapsul 100.000 IU 300 550 850 0
279 Retinol (VIT A) Kapsul 200.000 IU 2.400 5.550 7.950 0
280 Rifampisin 300 mg 0 0 0 0
281 Rifampisin 450 mg 100 0 0 100
282 Ringer Laktat Larutan Infus 766 3.100 3.506 360
283 Rivanol 300 ml 0 0 0 0
284 Safety Box 4 0 4 0
285 Salbutamol 2 mg 243 1.450 1.053 640
286 Salbutamol Inhalasi 0 0 0 0
287 Salep 24 Kombinasi 2 % 57 288 276 69
288 Salisil Bedak 2% - 50gr 28 140 130 38
289 Sarung Tangan Kain 0 0 0 0
290 Sarung Tangan Non Steril 0 1.000 1.000 0
291 Sarung Tangan No. 6,5 Non Steril 0 0 0 0
292 Sarung Tangan No.7 Non Steril 0 0 0 0
293 Sarung Tangan No.7 Steril 42 0 42 0
294 Sarung Tangan No. 7,5 Non Steril 0 0 0 0
295 Sarung Tangan No. 7,5 Steril 0 0 0 0
296 Sarung Tangan Non Steril 1.000 4.100 2.100 3.000
297 Sarung Tangan Obgyn Steril 76 250 201 125
298 Sarung Tangan Steril 20 2.200 1.770 450
299 Scandonest (Mepivacain Hydrochloride) 2% 0 0 0 0
300 Sefadroxil 125mg/5ml 0 500 500 0
301 Seledril 0 0 0 0
302 Semen Seng Fosfat Serbuk dan Cair 0 0 0 0
303 Semillas Non Woven Medical Tape 5 x 500 0 0 0 0
304 Serum Anti Bisa Ular inj (SABU) 10 5 4 5
305 Serum Anti Tetanus (ATS) 7 10 4 13
306 Silk (Benang Bedah Sutera) No 3/0 DS 26 M 0 0 0 0
307 Silk 2/0 750 30 m 0 336 223 113
308 Silk 3/0 750 26 m 0 0 0 0
309 Silk 3/0 75C 17 m 0 0 0 0
310 Silk Black 2/0 DS 100 mm 0 0 0 0
311 Silk Black 2/0 DS 24 mm 0 0 0 0
312 Silk Black 2/0 DS 26 mm 0 0 0 0
313 Silk Black 3/0 DS 26 mm 0 0 0 0
314 Silk Black PFM 2/0 0 0 0 0
315 Simvastatin Scored 10 mg 140 3.350 2.599 891
316 Simvastatin Scored 20 mg 780 0 780 0
317 Siprofloksasin 500 mg 0 4.500 4.196 304
318 SOFTANOL 5 ltr-antimicrobial 0 0 0 0
319 SOFTANOL 500ml-antimicrobial 0 0 0 0
320 Solafluz 0 0 0 0
321 Soldextam Maleat 0 0 0 0
322 Solvitral 0 0 0 0
323 Solvitron 0 0 0 0
324 Spironolakton 25 mg 0 0 0 0
325 Stimuno Syrup 78 200 271 7
326 Stesolid 5 mg Supp 0 0 0 0
327 Streptomisin Inj 0 0 0 0
328 Sulfasetamid Tetes Mata 0 78 78 0
329 Syringe 10 cc 0 0 0 0
330 Syringe 20 cc 0 0 0 0
331 Tablet Tambah Darah (CAMABION) 0 52.900 46.800 6.100
332 Tablet Tambah Darah Komb Ferro Fumarat 53.367 140.900 193.051 1.216
333 Temporary Stopping Fletcher Serbuk & Cair 0 0 0 0
334 Tetagam (Human Tetanus Imunoglobulin) 0 0 0 0

32
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

335 Tetrakain Tetes Mata 0 0 0 0


336 Tetrasiklin 250 mg 0 0 0 0
337 Tetrasiklin 500 mg 0 0 0 0
338 Transfusion Set 0 0 0 0
339 Triheksifenidil HCl 2 mg 930 0 915 15
340 Trikesol Formalin (TKF) 0 0 0 0
341 Truvit 0 0 0 0
342 Umbilical Cord Clamp 50 452 247 255
343 Urine bag 60 100 84 76
344 Ventolin Nebules 0 0 0 0
345 Viorex 5 ltr – antimicrobial 0 0 0 0
346 Viorex 500 ml – antimicrobial 0 0 0 0
347 Vitamin B Complek 2.942 13.600 10.288 6.254
348 Vitamin B1 (Thiamin) 3.809 18.100 19.019 2.890
349 Vitamin B 12 (Cyanocobalamine) 1.984 18.000 15.390 4.594
350 Vitamin B6 (Pyridoxine) 2.022 6.000 4.867 3.155
351 Vitamin C (Asam Askorbat) 50 mg 0 2.800 1.524 1.276
352 Vitamin C 250 mg 1.793 400 2.193 0
353 Vitamin C 500 mg 0 0 0 0
354 Vitromega 0 0 0 0
355 Wida BES 0 0 0 0
356 Wing Nedle No 25 0 0 0 0
357 Zink 194 5.450 4.236 1.408
358 Benzatin Benzil Penisilin 1,2jt IU/Vial 0 20 11 9
359 Doksisiklin 100mg 0 0 0 0
360 Pavipiravir 0 0 0 0
361 Oksigen Regulator 0 0 0 0
362 Cendo Albuvit 0 0 0 0
363 Leukomed IV Film 150 50 75 125
364 Chloramex 44 0 44 0
365 Mineral Mix Serbuk 0 70 2 68
366 Paper Tape 2,5 x 9,14 11 92 67 36
367 Masker NRM Anak 14 13 13 14
368 Masker NRM Dewasa 20 20 14 26
369 Bisturi No. 11 10 10 11 9
370 Bisturi No. 12 20 10 20 10
371 Bisturi No. 22 15 60 62 13
372 Lytacur Syrup 57 1.056 901 212
373 Alat Suntik Sekali Pakai 5 mL 350 8.900 2.629 6.621
374 Glimepiride 2mg 0 200 200 0
375 Metoclorpramide 225 300 525 0
376 Stimuno Forte Kapsul 1.077 9.900 10.977 0
377 Metronidazol Infus 10 25 30 5
378 N95 0 0 0 0
379 Novadryl 821 3.000 3.821 0
380 Booklet OAT KDT Harian 0 11 11 0
381 Klindamisin 150mg 0 200 200 0
382 Permetrin Krim 5% (Scabimite) 0 120 62 58
383 Cefadroxil Kapsul 500mg 0 1.100 336 764
384 Henclin Hanscrub 4% 5 ltr 0 8 1 7
OBAT PREKURSOR DAN PSIKOTROPIKA
1 Diazepam inj 5 mg/ml-2 ml 14 18 14 18
2 Diazepam tablet 2 mg 421 0 115 306
3 Diazepam tablet 5 mg 358 0 58 300
4 Fenobarbital inj 50 mg/ml-2ml 0 0 0 0
5 Fenobarbital tablet 30 mg 0 0 0 0
6 Stesolid (Diazepam Rectal) 10 27 21 16
PROGRAM
1 Abate 0 1.039 1.000 39
2 MB Dewasa 0 5 5 0
3 MB Anak 0 0 0 0
4 PB Dewasa 0 0 0 0
5 PB Anak 0 0 0 0
6 Cynoff 1 3 3 1
7 Clozapine 25 mg 0 0 0 0
8 DHP 0 0 0 0
9 Doksisiklin 0 0 0 0
10 Efavirenz 200 mg 0 0 0 0

33
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

11 Efavirenz 600 mg 0 330 240 90


12 Jumantik KIT 0 0 0 0
13 Lamivudine 150 mg 0 180 180 0
14 Malation 96 0 0 0 0
15 Nepiraphine 200 mg 0 1.980 1.230 750
16 Primakuin 0 0 0 0
17 RDT Malaria 20 0 20 0
18 TDP (300) + 3TC (300) + EFV (600) 0 4.590 3.510 1.080
19 Tenofovir 300 mg 0 0 0 0
20 Vaksin Anti Rabies 0 0 0 0
21 Zdvdn (60) + Lmvdn (30) + Nvrpn (50) 0 0 0 0
22 Zidopudin (300) + lamivudine (150) 0 2.280 1.530 750
23 Zidovudin 100 mg 0 0 0 0
24 Blood Lancet 0 13.025 975 12.050
25 Alkohol Swab 0 13.025 975 12.050
26 On Call Plus Blood Glucose Test Strips 0 0 0 0
27 TDF (300) + 3TC(300) + DTG(150) 0 8.490 6.720 1.770
28 Rapid HIV Ab3 Line (R3) 0 125 125 0
29 RDT DBD Combo (IgG dan NS1) 0 110 10 100
30 Test Strip HB 0 975 975 0
31 Sipemetrine 0 10 5 5
32 Test Strip Gula Darah 0 12.050 0 12.050
33 Abate Powder 0 10.000 0 10.000
34 Kondom 0 270 0 270
REAGEN
1 Kaca Slide 0 0 0 0
2 Pot Dahak 840 621 1.194 267
3 Reagen Ziehl Neelsen 0 0 0 0
4 Rapid Test HIV SD 0 100 75 25
5 Hepatitis B IMM 0 1 1 0
6 Rapid Test Syphilis 0 275 100 175
7 Rapid Test HBSAG 50 400 375 75
8 Accu Check Performa 0 0 0 0
9 Anti-A Monoclonal Gol. Darah 10ml 0 0 0 0
10 Anti-B Monoclonal Gol. Darah 10ml 0 0 0 0
11 Anti-AB Monoclonal Gol. Darah 10ml 0 0 0 0
12 Anti-D Duoclone Gol. Darah 10ml 0 0 0 0
13 Benecheck Strip Gula Darah 0 0 0 0
14 Benecheck Strip Cholesterol 0 0 0 0
15 Benecheck Strip Asam Urat 0 0 0 0
16 Salmonella Typhi O Widal test 5ml 0 0 0 0
17 Salmonella Typhi H Widal test 5ml 0 0 0 0
18 Salmonella Paratyphi AO Widal test 5ml 0 0 0 0
19 Salmonella Paratyphi AH Widal test 5ml 0 0 0 0
20 Rapid 2 HIV FOKUS @25 tes 0 1.100 625 475
21 Rapid Biomeriux/Vikia @25 tes 0 0 0 0
22 Reagen Ziehl Neelsen 0 0 0 0
23 Rapid Test 275 110 135 250
24 Pot Dahak 0 0 0 0
25 Spatula 0 0 0 0
26 Uritest Reagent 0 0 0 0
27 Swab Antigen Test 0 0 0 0
28 Human Hexagon Syphilis 0 0 0 0
29 SD HIV-1/2 3.0 (MULTI) KIT 375 375 375 375
30 Human Syphilis RPR Test 0 100 100 0
31 Vaksin Meningitis 0 36 36 0
VAKSIN
1 ADS 0,05 cc 80 645 653 72
2 ADS 0,5 cc 635 7.999 7.597 1.037
3 ADS 5 cc 100 342 340 102
4 BCG 14 149 129 34
5 Campak 0 0 0 0
6 DPT-HB-Hib 45 485 530 0
7 DT SD 0 112 95 17
8 Hepatitis B 50 478 528 0
9 Alkohol Swab 0 50 50 0
10 IPV 5 dosis 20 284 260 44
11 MR 25 251 276 0

34
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

12 Polio B-OPV 30 135 141 24


13 Hepatitis B 0 37 34 3
14 VTM Thorax 0 0 0 0
15 PCV 18 418 392 44
16 Vaksin Rotavac 1 Vial @ 5 dosis 0 129 89 40
17 HPV SD 0 395 395 0
18 Safety Box 0 69 69 0
19 Vaccine Carrier Model BCV 43A 0 0 0 0
COVID
1 Alat Pelindung Diri 200 0 0 200
2 Cover All 0 0 0 0
3 Cover Shoes 0 0 0 0
4 Face Shield Mika 38 0 0 38
5 Kacamata Google 49 0 7 42
6 Nurse Cup 0 100 0 100
7 Solida Kit Gown 0 150 50 100
8 Solida Cover All 10 0 0 0
9 Kantung Jenazah 10 0 2 8
10 Superpel 2 0 2 0
11 NaCl 0,9% 0 8 8 0
12 Alat Suntik 0,3 ML 0 48 48 0
13 Alat Suntik 3 ML 0 8 8 8
14 Pfizer 1 Vial @ 6 dosis 0 3 3 0

Melihat data diatas, dapat dikatakan ketersediaan obat dan bahan habis pakai
di Puskesmas Tanjungsari mencukupi, namun ada beberapa kendala dalam
pelaksanaannya, seperti pengiriman obat yang kadang terlambat serta ada beberapa
obat yang dikirim ke puskesmas dengan waktu kadaluarsa yang tidak lama lagi
sehingga petugas obat harus segera menginstruksikan petugas pelayanan untuk
memberikan obat yang sudah mendekati waktu kadaluarsa tersebut. Kedepan
diharapkan puskesmas sebagai BLUD dapat melakukan pengadaan obat secara
swadaya sehingga pengadaan obat dapat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
puskesmas.
d. Data Pembiayaan Kesehatan
Mengingat anggaran merupakan salah satu faktor penting dalam jalannya
puskemsas, maka puskesmas perlu melakukan evaluasi terhadap fluktuasi anggaran
yang diteimanya dari tahun ke tahun. Anggaran yang diperoleh oleh Puskesmas
Tanjungsari pada Tahun 2023 berasal dari beberapa sumber anggaran, yaitu APBN,
APBD baik Provinsi maupun Kabupaten serta anggaran JKN. Selain itu puskesmas
juga memperoleh pemasukan anggaran yang bersumber pendapatan asli puskesmas
melalui retribusi pelayanan yang diberikan kepada pasien-pasien yang tidak dijamin
oleh BPJS. Berikut gambaran anggaran Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023 ;

Tabel 3.11
Data Pembiayaan Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023

35
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

No Sumber Biaya Jumlah (Rp) %


1 APBD KABUPATEN 0 0
2 APBN / BOK 626.834.587 13,55
3 JKN dan BLUD 4.000.000.000 86,45
JUMLAH 4.626.834.587 100,00
Sumber : Profil Puskesmas Tanjungsari 2023

Melihat tabel diatas, anggaran yang diperoleh Puskesmas Tanjungsari


selama Tahun 2023 sebesar Rp. 4.626.834.587, meningkat dibandingkan Tahun
2022 dengan pendapatan sebesar 4.275.637,427. Pendapatan Puskesmas
Tanjungsari Tahun 2023 bersumber dari Dana Alokasi Khusus non Fisik berupa
program Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan pendapatan puskesmas
sebagai BLUD, baik dari dana JKN maupun pendapatn asli BLUD.

5. Data Peranserta Masyarakat


a. Data Posyandu
Masyarakat selain selaku obyek juga berfungsi sebagai subyek dalam pelayanan
kesehatan. Dengan paradigma sehat yang lebih terfokus kepada upaya promotif dan
preventif sehingga peranserta masyarakat menjadi sangat penting.
TABEL 3.12
Jumlah dan Persentase Posyandu Menurut Strata
Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023
Pratama Madya Purnama Mandiri
No Desa JUMLAH
Jml % Jml % Jml % Jml %
1 Tanjungsari 0 0,0 0 0,0 3 50 3 50 6
2 Jatisari 0 0,0 0 0,0 4 50 4 50 8
3 Gudang 0 0,0 0 0,0 3 33,3 6 66,7 9
4 Margaluyu 0 0,0 1 9,1 6 54,5 4 36,4 11
5 Pasigaran 0 0,0 1 16,7 1 16,7 4 66,7 6
6 Kadakajaya 0 0,0 1 10 5 50 4 40 10
7 Cijambu 0 0,0 3 33,3 4 44,4 2 22,2 9
JUMLAH 0 0,0 6 10,2 26 44,1 27 45,8 59
Sumber : Profil Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023

Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat sudah terdapat 59 posyandu di wilayah
kerja Puskesmas Tanjungsari, dan dari 59 posyandu tersebut sebanyak 6 posyandu
(10,2%) masuk strata Madya, 26 posyandu (44,1%) masuk strata purnama dan
sebanyak 27 posyandu (45,8%) masuk strata mandiri. Dan untuk posyandu aktif
dengan rumus jumlah posyandu purnama dan mandiri dibagi jumlah posyandu yang
ada yaitu 57 posyandu dengan prosentase 100%.

Di bawah ini gambaran Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat yang ada di


wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari ;
Grafik 3.3

36
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)


Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023

27.5

22.5

17.5
Axis Title

12.5

7.5

2.5

Pratama Madya Purnama Mandiri


Series1 0 6 26 27

Sumber : Program Promosi Kesehatan Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023

Dari tabel dan grafik tersebut di atas dapat dilihat jumlah Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) adalah 7 poskesdes dan 10 posbindu yang
berada di 7 desa wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari. Selain itu juga dapat dilihat
jumlah Desa Siaga di wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari adalah 7 desa yang terdiri
dari 3 Madya, 3 purnama, 1 mandiri. Untuk lebih meningkatkan peranserta
masyarakat dalam pembangunan kesehatan, tentunya peran dan kualitas UKBM
kedepan perlu terus ditingkatkan.

b. Data Peranserta Masyarakat


Pembangunan kesehatan bukan hanya tanggungjawab puskesmas semata,
namun masyarakat juga perlu berperan dalam mendukung dan aktif melaksanakan
program kesehatan. Baik tingkat kecamatan, desa sampai kepada lapisan masyarakat,
khususnya tokoh masyarakat dan tokoh agama mempunyai peran penting dalam
membantu puskesmas menjalankan tugas dan fungsinya. Peran masyarakat sangat
penting mulai dari penyusunan perencanaan kesehatan, pelaksanaan kegiatan
kesehatan khusunya kegiatan dengan sasaran masyarakat serta monitoing dan evaluasi
untuk menilai hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. Peran masyarakat juga
dibutuhkan bagi puskesmas untuk memperoleh informasi tentang masalah-masalah
kesehatan yang berkembang di wilayahnya agar dapat bersama-sama menyusun

37
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

rencana pemecahan masalahnya. Berikut gambaran peranserta masyarakat di wilayah


kerja Puskesmas Tanjungsari :

Tabel 3.13
Data Peranserta Masyarakat
Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjungsari
Tahun 2023
Jumlah
N Jumlah Kader Dukun Bayi Tokoh Tokoh Pamong
DESA
o Posyandu Tdk Tdk Masy Agama Desa
Aktif Terlatih
Aktif terlatih
1 Tanjungsari 6 28 7 0 0 8 6 0
2 Jatisari 8 52 0 0 0 9 5 0
3 Margaluyu 9 25 0 0 0 13 5 0
4 Gudang 11 50 3 0 0 14 5 0
5 Pasigaran 6 30 0 0 0 16 4 0
6 Kadakajaya 10 47 0 0 0 8 5 0
7 Cijambu 9 45 0 0 0 11 5 0
JUMLAH 59 277 10 0 0 79 35 0
Sumber : Profil Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023

Melihat data datas, peranserta masyarakat khususnya kader posyandu cukup baik.
Dari 59 posyandu terdapat 277 kader aktif, atau bisa dikatakan setiap posyandu rata-rata
terdiri dari 5 orang kader. Begitu juga tokoh masyarakat dan tokoh agama yang selama
ini memberikan dukungan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh
puskesmas.
6. Data Sasaran Program
Data Jumlah penduduk dan sasaran program dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 3.14
Jumlah Penduduk Kelompok Rentan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjungsari
Tahun 2023
NO DESA BUMIL BULIN NEONATUS BAYI BALITA
1 Tanjungsari 90 79 80 83 304
2 Jatisari 99 95 93 61 311
3 Gudang 113 107 100 98 332
4 Margaluyu 90 84 82 92 318
5 Pasigaran 54 41 52 56 221
6 Kadakajaya 55 50 49 60 263
7 Cijambu 56 66 58 59 223
JUMLAH 557 522 514 509 1.972
Sumber : Profil Puskesmas Tanjungsari 2023

7. Data Jumlah Sekolah


Sekolah binaan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari cukup
banyak, hal ini dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang banyak. Faktor bertambahnya
penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari juga dapat mempengaruhi

38
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

jumlah siswa dan sekolah. Data cakupan jenis sekolah, Jumlah siswa, klasifikasi sekolah
UKS, Kader UKS/Dokcil dan Guru UKS dapat dilihat dari tabel berikut ini;

Tabel 3.15
Data Sekolah dan siswa kelas 1, 7 dan 10
di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjungsari
Tahun 2023
Jumlah Kader
Jumlah Siswa Guru
No Nama Sekolah Jumlah Sekolah UKS / Ket.
UKS
L P UKS Dokcil
1 SD Tanjungsari 1 53 43 96 1 0 1
2 SD Tanjungsari 2 26 28 54 1 0 1
3 SD Tanjungsari 3 18 14 32 1 0 1
4 SD Tanjungsari 4 13 19 32 1 0 1
5 SD Gudang 1 54 55 109 1 0 1
6 SD Gudang 2 17 17 34 1 0 1
7 SD Lebakgede 22 32 54 1 0 1
8 SD Kebon Hui 14 30 44 1 0 1
9 SD Jayasari 16 16 32 1 0 1
10 SDIT Nurul Aiman 30 31 61 1 0 1
11 SDIT Daarul Huda 32 24 56 1 0 1
12 SDIT Kayyatal Jihaaz 19 11 30 1 0 1
13 SD Mariuk 21 19 40 1 0 1
14 SD Cijolang 11 19 30 1 0 1
15 MI Nurul Huda 18 21 39 1 0 1
16 SD Cijambu 1 16 12 28 1 0 1
17 SD Cijambu 2 22 15 37 1 0 1
18 SD Karanglayung 15 12 27 1 0 1
19 MI Pasangrahan 22 18 40 1 0 1
20 SLB Do’a Bunda (SD) 3 0 3 1 0 1
21 SMPN 1 Tanjungsari 165 191 356 1 0 1
22 SMPN 2 Tanjungsari 177 180 357 1 0 1
23 SMPN 3Tanjungsari 51 41 92 1 0 1
24 SMP Yadika 18 18 36 1 0 1
25 SMP YKM 19 18 37 1 0 1
26 SMP Pasundan 19 14 33 1 0 1
27 SMP Muhammadiyah 11 11 22 1 0 1
28 MTs Ma’arif 77 60 137 1 0 1
29 MTs Nurul Huda 11 3 14 1 0 1
30 MTs Al Aziz 12 15 27 1 0 1
31 SMPIT Nurul Azmi 14 10 24 1 0 1
32 SMP SLB Doa Bunda 4 1 5 1 0 1
33 SMAN 1 Tanjungsari 186 236 422 1 0 1
34 SMA Pasundan 10 21 31 1 0 1
35 SMK Pasundan 52 61 113 1 0 1
36 SMA YKM 90 86 176 1 0 1
37 SMA Yadika 62 99 161 1 0 1
38 SMK Yadika 41 34 75 1 0 1
39 SMA Karya Bakti Ibu 7 8 15 1 0 1
40 MA Muhammadiyah 6 15 21 1 0 1
41 MA Ma’Arif 22 18 40 1 0 1

39
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

42 SMK YPIB 10 68 78 1 0 1
43 MA Al-Aziz 0 3 3 1 0 1
44 SLB Doa Bunda (SMA) 3 4 7 1 0 1
JUMLAH 1.509 1.651 3.160 44 0 44
Sumber : Data UKS PKM Tanjungsari Tahun 2023

B. DATA KHUSUS
1. Data Kesehatan Lingkungan
Sumber : Profil PKM Tanjungsari Tah

No

40
Puskesmas Tanjungsari, baik kematian yang terjadi di puskesmas maupun di luar
Selama Tahun 2023 ditemukan beberapa kasus kematian bayi di wilayah kerja
Tabel 3.16
Data Kesehatan Lingkungan
Di Wlayah Kerja Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023
Tempat Tempat- Tempat Sistem Sarana Air
Rumah Sarana Jamban
Desa Pembuatan Tempat Pembuangan Pembuangan Minum dan
Sehat Air Bersih Keluarga
Makanan Umum Sampah Air Limbah Sanitasi
Tanjungsari 1.230 16 7 1 1.498 1.620 1.620 1.620
Jatisari 1.154 19 7 1 1.593 1.551 1.642 1.551

41
Gudang 1.424 13 9 1 1.781 1.855 1.734 1.855
Margaluyu 1.125 9 3 1 1.529 1.473 1.652 1.473
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari

Pasigaran 840 5 1 0 1.097 1.021 972 1.021


Perencanaan Tahunan UPTD

2. Data Status Kesehatan


a. Data Kematian
Kadakajaya 1.051 2 3 1 1.399 1.361 1.119 1.361
Cijambu 984 3 3 0 1.328 1.290 1.100 1.290
Tahun 2025

J 7.808 67 33 5 10.225 10.171 9.839 10.171


202 U
M
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

puskesmas. Berikut data kematian di wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari selama


Tahun 2023 ;

Tabel 3.17
Jumlah Kematian Bayi di Wilayah Kerja
Puskesmas Tanjungsari Tahun 2021, 2022, dan 2023

Jumlah
No Desa Target
2021 2022 2023
Kematian Bayi
1 Tanjungsari 4 2 0 0
2 Jatisari 2 1 2 0
3 Gudang 1 0 1 0
4 Margaluyu 1 0 0 0
5 Pasigaran 0 0 1 0
6 Kadakajaya 0 0 0 0
7 Cijambu 0 0 3 0
JUMLAH 8 3 7 0
Sumber : Data Program KIA-KB Puskesmas Tanjungsari 2023

Dari tabel diatas dapat dilihat pada Tahun 2023 di wilayah kerja Puskesmas
Tanjungsari ditemukan 7 kematian bayi selama setahun, dan dibandingkan tahun
sebelumnya mengalami peningkatan. Hal ini tentunya perlu mrenjadi perhatian
mengingat Penurunan Angka Kematian Bayi merupakan salah satu prioritas
pembangunan kesehatan di Kabupaten Sumedang.

Tabel 3.18
Jumlah Kematian Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjungsari
Tahun 2021, 2022 dan 2023
JUMLAH Target
NO DESA
2021 2022 2023 Daerah
1 Tanjungsari 1 0 0 0
2 Jatisari 0 0 0 0
3 Gudang 0 0 0 0
4 Margaluyu 0 0 0 0
5 Pasigaran 0 0 0 0
6 Kadakajaya 0 0 0 0
7 Cijambu 0 0 0 0
JUMLAH 1 0 0 0
Lahir mati per 1.000 kelahiran
(Dilaporkan)
Sumber : Laporan Program KIA-KB Puskesmas Tanjungsari 2023

Selama tahun 2023 tidak ditemukan adanya kasus kematian ibu melahirkan di
wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari. Hal ini merupakan sesuatu yang perlu
pertahankan agar kedepan tidak ditemukan lagi kasus kematian ibu melahirkan.

b. Data Kunjungan Kesakitan


Kunjungan ke Puskesmas Tanjungsari dari tahun ke tahun cukup fluktuatif,
baik itu kunjungan peserta JKN atau kunjungan umum. Mengingat Puskesmas

42
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Tanjungsari merupakan puskesmas dengan tempat perawatan, maka selain melayani


pasien rawat jalan, puskemsas juga menerima rujukan dari puskesmas sekitar untuk
pelayanan rawat inap, sehingga jumlah kunjungan di Puskesmas Tanjungsari cukup
banyak. Dibawah ini data kunjungan kesakitan di Puskesmas Tanjungsari ;

Grafik 3.5
Kunjungan Kesakitan di Puskesmas Tanjungsari
Tahun 2023
40000 36777
35000 31419
30000

25000

20000
13090
15000 11282
10000
4078
5000 1679 941 74 339 55
0
UGD Rajal Ranap PONED TOTAL

BPJS Umum

Melihat data diatas, jumlah kunjungan pasien ke Puskesmas Tanjungsari Tahun


2023 sebanyak 49.867 orang, terbanyak adalah peserta JKN yaitu sebanyak 36.777
orang. Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
puskesmas masih cukup besar. Tentunya hal ini menjadi motivasi bagi puskesmas
dalam meningkatkan mutu pelayanan agar puskesmas menjadi pilihan utama
masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Di sisi lain angka kunjungan
yang tinggi menjadi bahan kajian untuk puskesmas untuk lebih meningkatkan upaya
kesehatan yang bersifat promotif dan preventif, sehingga diharapkan kunjungan ke
puskesmas lebih didominasi oleh orang-orang yang sehat.

c. Data 10 Besar Penyakit


Kasus yang ditangani di Puskesmas Tanjungsari selama tahun 2023 cukup
beragam. Kami mencoba memberi gambaran 10 penyakit terbanyak yang ditangani di
Puskesmas Tanjungsari selama 3 tahun kebelakang, yaitu tahun 2021, 2022 dan 2023,
hal ini dimaksudkan untuk menilai penyakit atau kasus yang banyak dijumpai di
masyarakat sebagai bahan kajian bagi puskesmas untuk menyusun rencana tindak
lanjut mengatasi permasalah kesehatan yang berkembang di masyarakat. Berikut ini
gambaran 10 besar penyakit yang ada di Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023 ;

43
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Tabel 3.19
10 Besar Penyakit Puskesmas Tanjungsari Tahun 2021
No Nama Penyakit Kode ICD Jumlah
1 Hipertensi I10 1.338
2 Gastritis K29 973
3 Diabetes Mellitus E14 700
4 Common Cold J00 679
5 Myalgia M79.1 499
6 Dermatitis L30 479
7 Arthritis M13 456
8 Other Soft Tissue Disorders M79 208
9 ISPA J06 201
10 Heart Failure I50 166

Tabel 3.20
10 Besar Penyakit Puskesmas Tanjungsari Tahun 2022
No Nama Pemyakit Kode ICD Jumlah
1 ISPA J06 2.945
2 Gastritis K25 2.209
3 Hipertensi Esensial I10 2.113
4 Dermatitis L30 1.147
5 Arthritis M13 1.046
6 Thypoid Fever A01 1.041
7 Diabetes Melitus E14 1.009
8 Myalgia M79.1 957
9 Common Cold J00 621
10 Heart Failure I50 329

Tabel 3.21
10 Besar Penyakit Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023
No Nama Pemyakit Kode ICD Jumlah
1 ISPA J06 4.240
2 Gastritis K29 2.057
3 Myalgia M79.1 2.049
4 Hipertensi Esensial I10 1.835
5 Common Cold J00 1.313
6 Diabetes Melitus E14 1.081
7 Other Dermatitis L30 908
8 Other Arthritis M13 450
9 Gastroenteritis Akut (GEA) A09 300
10 Heart Failure I50 129

44
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

ARTHRITIS; 450 GEA; 300 HEART FAILURE; 129


DERMATITIS;
908 ISPA; 4240
DM; 1081

COMMON COLD; 1313

HIPERTENSI GASTRITIS;
ESS; 1835 2057
MYALGIA; 2049

Berdasarkan data diatas menunjukan bahwa pola penyakit di Puskesmas


Tanjungsari dari tahun ke tahun masih didominasi oleh penyakit infeksi dan sebagian
lagi penyakit non infeksi termasuk penyakit degeneratif. Kondisi pola penyakit seperti
ini mengindikasikan bahwa perilaku hidup sehat pada masyarakat masih jauh dari apa
yang diharapkan , termasuk kondisi lingkungan yang tidak menunjang serta faktor
cuaca yang tidak menentu.
Tahun 2023, kasus infeksi saluran nafas merupakan kasus terbanyak yang
ditemukan di Puskesmas Tanjungsari, dengan jumlah kasus sebanyak 4.240 kasus. Hal
ini tentunya akan menjadi bahan perhatian khususnya upaya promotif dan preventif
agar kedepan kasus ineksi saluran nafas dapat dicegah dan diminimalisir.

d. Data Prevalensi Stunting


Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh
pendek. Penderita stunting umumnya rentan terhadap penyakit, memiliki tingkat
kecerdasan di bawah normal serta produktifitas rendah. Sampai saat ini stunting
merupakan masalah utama kesehatan di Indonesia, dan masih menjadi salah satu
prioritas utama pembangunan kesehatan.
Melihat data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018, angka
prevalensi stunting masih cukup tinggi walaupun jika dibandingkan dengan riskesdas
5 tahun sebelumnya mengalami penurunan. Prevalensi Stunting Provinsi Jawa Barat
menurut hasil riskesdas tahun 2018 adalah sebesar 29,1%, artinya 1/3 Balita Jawa
Barat merupakan balita stunting. Sedangkan prevalensi stunting Kabupaten
Sumedang berdasarkan hasil riskesdas tahun 2018 adalah sebesar 31,72%, berarti
lebih tinggi dari prevalensi stunting provinsi Jawa Barat. Sebagaimana kita ketahui
standar prevalensi stunting di suatu wilayah menurut WHO adalah dibawah 20%,

45
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

dengan kata lain baik Kabupaten Sumedang maupun Provinsi Jawa Barat memiliki
angka prevalensi stunting melebihi standar dan disebut sebagai daerah stunting.
Berbagai upaya telah dilakukan baik oleh pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah termasuk puskesmas untuk dapat menurunkan prevalensi stunting
tersebut, namun perlu kiranya upaya-upaya yang lebih keras lagi serta upaya-upaya
yang bersifat inovatif agar prevalensi stunting dapat diturunkan.
Puskesmas Tanjungsari secara rutin melakukan pemantauan tumbuh kembang
balita di wilayah kerjanya melalui kegiatan rutin Posyandu termasuk kegiatan Bulan
Penimbangan Balita yang dilakukan 2 (dua) kali dalam setahun yaitu Bulan Februari
dan Bulan Agustus. Hal itu dimaksudkan agar seluruh balita yang ada di wilayah
kerja puskesmas dapat terpantau pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga bila
ditemukan balita stunting dapat sesegera mungkin dilakukan intervensi.
Berikut gambaran prevalensi stunting di wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari
selama tahun 2023 ;
Tabel 3.22
Prevalensi Balita Stunting
Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjungsari Tahun 2022 dan 2023
Balita Stunting 2022 Balita Stunting 2023
No Desa
Jumlah % Jumlah %
1 Tanjungsari 43 11,75 43 12,25
2 Jatisari 38 13,19 38 9,55
3 Gudang 39 12,50 40 9,13
4 Margaluyu 40 6,73 39 9,22
15 Pasigaran 40 15,24 40 5,56
6 Kadakajaya 59 22,81 59 18,04
7 Cijambu 61 12,63 61 21,11
PUSKESMAS 339 13,55 320 12,89
Sumber : Laporan Program Gizi Puskesmas Tanjungsari 2023

3. Data Kejadian Luar Biasa


Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah salah satu status yang diterapkan di
Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa penyakit yang merebak dan dapat
berkembang menjadi wabah penyakit. Status Kejadian Luar Biasa diatur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 949 Tahun 2004. Kejadian Luar Biasa
dijelaskan sebagai timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian
yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
Kriteria tentang Kejadian Luar Biasa mengacu pada Keputusan Dirjen
Kementerian Kesehatan No. 451 Tahun 1991, tentang Pedoman Penyelidikan dan
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa. Menurut aturan itu, suatu kejadian dinyatakan
luar biasa jika ada unsur:

46
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

 Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
 Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu
berturut-turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)
 Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan
dengan periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).
 Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau
lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
Sejak pandemi status Covid-19 dicabut oleh pemerintah, pada tahun 2023 tidak
ditemukan adanya Kejadian Luar Biasa di wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari.
4. Data Hasil Cakupan Program
Gambaran capaian kinerja pelayanan Puskesmas Tanjungsari sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya dalam tiga tahun sejak yaitu Tahun 2021, 2022 dan 2023.
Dalam pembahasan ini akan diuraikan pencapaian kinerja puskesmas baik ditinjau
dari Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan maupun Standar Pelayanan
Minimal puskesmas selaku BLUD, Indikator Capaian Kinerja mutu pelayanan serta
kinerja pengelolaan keuangan selama 3 tahun ini.

a. INDIKATOR KINERJA UTAMA


Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan
sasaran strategis operasional. Setiap lembaga atau Instansi pemerintah wajib
merumuskan Indikator Kinerja Utama sebagai suatu prioritas program dan
kegiatan yang mengacu pada sasaran strategis dalam RPJMD dan RENSTRA
Satuan Kerja Perangkat Daerah. Indikator Kinerja Utama (IKU) bertujuan :
1) Untuk mendapatkan ukuran sejauh mana keberhasilan dan pencapaian yang
telah diraih organisasi tersebut selama beberapa waktu terakhir. Ukuran
tersebut nantinya akan dijadikan patokan untuk meningkatkan kualitas kinerja
instansi tersebut, utamanya kinerja para karyawan.
2) Untuk mendapatkan informasi penting soal kinerja karyawan selama ini.
Nantinya, informasi tersebut akan dijadikan salah satu pedoman dalam
menyusun manajemen kerja yang baik.
Kabupaten Sumedang khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang
sudah menetapkan yang menjadi Indikator Kinerja Utama bidang Kesehatan pada
Tahun 2023 terdiri dari 5 indikator, yaitu :
1. Rasio Kematian Ibu
2. Rasio Kematian Bayi
3. Prevalensi Stunting
4. Angka Kematian yang Diakibatkan DBD
5. Indeks Kepuasan Masyarakat

47
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Dibawah ini hasil capaian Indiaktor Kinerja Puskesmas Tanjungsari pada tahun 2023
Tabel 3.23
Capaian Indikator Kinerja Utama
Puskesmas Tanjungsari tahun 2023

No IKU Satuan Target Capaian


1 Ratio Kematian Ibu Per 100.000 KH < 105 0
2 Ratio Kematian Bayi Per 1.000 KH 18 14
3 Prevalensi Balita Stunting Persentase <9 12,89
4 Angka Kematian Akibat DBD Persentase <1 0
5 Indeks Kepuasan Masyarakat Persentase > 91 99

Data diatas menunjukkan ada 1 indikator yang belum mencapai target, yaitu
prevalensi balita stunting. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus agar puskesmas
dapat terus berupaya mencapai Indeks Kinerja Utama bidang kesehatan yang menjadi
tanggungjawabnya. Sebagaimana diketahui bahwa pemerintah saat ini sedang gencar
mengupayakan penurunan prevalensi balita stunting, sehingga upaya-upaya yang
dilakukan tidak cukup hanya dilakukan oleh sektor kesehatan saja. Perlu melibatkan
lintas sektor termasuk unsur-unsur masyarakat agar prevalensi stunting dapat
diturunkan. Upaya pencegahan sejak dini, yaitu upaya meningkatkan derajat
kesehatan remaja putri khususnya dan ibu hamil perlu ditingkatkan, serta upaya-
upaya intervensi pada baduta stunting sesuai penyebabnya harus terus diupayakan.

b. INDIKATOR KINERJA PUSKESMAS


1) Indikator Kinerja Administrasi dan Manjaemen
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomr 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat disebutkan bahwa manajemen puskesmas
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh kegiatan puskesmas.
Kegiatan manajemen dan administrasi merupakan kegiatan penunjang dalam
pelaksanaan pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP). Dibawah ini adalah hasil capaian indikator
kinerja Administrasi dan Manajemen Puskesmas Tanjungsari semester I dan
II Tahun 2023 :

48
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Tabel 3.24
Indikator Kinerja Administrasi dan Manajemen
Puskesmas Tanjungsari tahun 2023
Target Capaian Capaian
No INDIKATOR
2023 Smstr I Smstr II
A. MANAJEMEN PUSKESMAS
1 Mempunyai rencana 5 tahunan Ada Ada Ada
2 Mempunyai rencana tahunan dalam Ada Ada Ada
bentuk Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
yang sejalan dengan rencana 5 tahunan,
dan melalui analisa situasi dan
perumusan masalah serta
mempertimbangkan kebutuhan dan
masukan Masyarakat
3 Mempunyai Rencana Pelaksanaan Ada Ada Ada
Kegiatan (RPK) disusun berdasarkan
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dengan
mempertimbangkan ketersediaan
sumberdaya
4 Melaksanakan kegiatan Lokakarya Mini 1 kali setiap 1 kali Ada
Bulanan bulan setiap bulan
5 Melaksanakan Lokakarya Mini 3 bulan 3 bulan Ada
Tribulanan yang dipimpin oleh Camat sekali sekali
dan dihadiri lintas sektor
6 Membuat Penilaian Kinerja Puskesmas Ada Ada Ada
(PKP)
B MANAJEMEN SUMBERDAYA
1 Membuat daftar/ catatan kepegawaian/ Ada Ada Ada
Daftar Urutan Kepangkatan (DUK) Berisi
: pangkat/gol. TMT pangkat/gol, status
kepegawaian, jenjang jabatan, pendidikan
terakhir, umur, status perkawinan
2 Mempunyai arsip kepegawaian Ada Ada Ada
3 Mempunyai struktur organisasi yang jelas Ada Ada Ada
dan lengkap
4 Mempunyai uraian tugas dan Ada Ada Ada
tanggungjawab seluruh petugas
5 Membuat rencana kerja bulanan dan Ada Ada Ada
tahunan bagi setiap petugas sesuai
dengan tugas, wewenang dan
tanggungjawab
6 Melakukan pembinaan kepada petugas Ada Ada Ada
dengan cara : penilaian SKP, pemberian
penghargaan, kesejahteraan petugas,
pemberian sanksi
7 Input data sistem informasi data SDM Ada Ada Ada
kesehatan menggunakan aplikasi
8 Mempunyai visualisasi data SDM Ada Ada Ada
kesehatan (data kepegawaian, data status
kepegawaian, data kebutuhan)
9 Mempunyai rencana peningkatan Ada Ada Ada
kompetensi seluruh petugas (tugas
belajar, ijin belajar, rencana diklat lima
tahunan)
10 Mempunyai penataan dan pengelolaan Ada Ada Ada
jabatan fungsional untuk seluruh jabatan
fungsional
11 Mempunyai data tenaga kesehatan yang Ada Ada Ada
melakukan praktek mandiri di wilayah
kerja Puskesmas

49
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

12 Mempunyai daftar institusi pendidikan Ada Ada Ada


kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
13 Ada pembagian tugas dan tanggung Ada Ada Ada
jawab tenaga Puskesmas
14 Evaluasi kinerja tenaga kesehatan Ada Ada Ada
15 Melaksanakan dan melaporkan ke Dinas Ada Ada Ada
Kesehatan terhadap absensi, laporan
harian kerja
C MANAJEMEN KEUANGAN
1 Mempunyai buku catatan administrasi Ada Lengkap Ada Ada
keuangan terdiri dari, Buku Kas Umum, Lengkap Lengkap
Rincian Belanja, Lembaran Penutupan
KAS per bulan
2 Berita Acara Pemerikasaan KAS per Ada Lengkap Ada Ada
triwulan Lengkap Lengkap
3 Kepala Puskesmas melakukan Ya Ya Ya
pemeriksaan keuangan secara berkala
4 Laporan pertanggung jawaban keuangan Ada Lengkap Ada Ada
pelayanan jaminan kesehatan Lengkap Lengkap
D MANAJEMEN INVENTARIS
BARANG
1 Mempunyai buku inventaris/ catatan asset Ada Ada Ada
2 Mempunyai KIB (Kartu Inventaris Ada Ada Ada
Barang)
3 Mempunyai Kartu Inventaris Ruangan Ada di setiap Ada di Ada
(KIR) ruangan setiap
ruangan
4 Melaporkan hasil rekonsiliasi asset Tanggal 3 Tanggal 3 Ada
setiap setiap
bulannya bulannya
E MANAJEMEN DATA DAN
INFORMASI
1 Ada tim yang mengelolan Sistem Ada Ada Ada
Informasi Puskesmas
2 Dokumen perencanaan pengembangan Ada Ada Ada
Sistem Informasi Kesehatan
3 Adanya Sistem Informasi Puskesmas Ada Lengkap Ada Ada
yang meliputi : pencatatan dan pelaporan Lengkap Lengkap
kegiatan Puskesmas dan jaringannya,
survei lapangan, laporan lintas sektor
terkait, laporan jejaring fasilitas
kesehatan di wilayah kerja
4 Penyelenggaraan informasi Puskesmas Sistem Ya Ya
berbasis teknologi informasi
terintegrasi
5 Diseminasi data dan informasi Puskesmas Sistem Ya Ya
informasi
terintegrasi
6 Penyebarluasan data dan informasi Lengkap dan Lengkap Lengkap
Puskesmas di media social Update dan Update dan
Update
7 Melaksanakan dan melaporkan capaian Tanggal 5 Ya Ya
SPM, komunikasi data, Data Inventory setiap
Puskesmas, LB1, E-Puskesmas, E-Profil bulannya
Sumber : Laporan Indikator Kinerja Tahun 2023

Dari gambaran diatas, terlihat seluruh indikator kinerja administrasi dan


manajemen puskesmas sudah sesuai target. Baik manajemen puskesmas,
manajemen sumberdaya, manajemen keuangan, manajemen inventaris barang,

50
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

dan manajemen data dan informasi telah dilaksanakan dengan baik dan sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman
Manajemen Puskesmas.
Tentunya dengan manajemen yang baik, suatu organisasi dapat berjalan
baik, dan kegiatan yang dilaksanakan sudah terencana dan terlaporkan dengan
baik. Hal ini akan mendorong perbaikan pelayanan yang terukur dan sesuai
dengan yang diharapakan.

2) Indikator Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat


a) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Essensial
Tabel 3.25
Indikator Kinerja Pelayanan Promosi Kesehatan
Puskesmas Tanjungsari tahun 2023
Target Capaian Capaian
No INDIKATOR
2023 Smstr I Smstr II
1 Penyuluhan kelompok oleh petugas
96 kali 48 kali 96 kali
kesehatan di dalam gedung Puskesmas
2 Komunikasi Interpersonal dan Konseling. 5% dari
jumlah 2,24% 4,48%
kunjungan
3 Pemberdayaan individu/ keluarga melalui 50% dari
22,80% 45,79%
kunjungan rumah KIP/K
4 Pengkajian dan pembinaan PHBS di tatanan
80% 43% 60,59%
rumah tangga
5 Pembinaan PHBS di tatanan institusi
kesehatan (Puskesmas dan jaringanya :
12 6 12
Puskesmas Pembantu, Polindes, Poskesdes.
dll)
6 Pembinaan UKBM dilihat melalui presentase
100% 40% 89,66%
(%) Posyandu strata Purnama dan Mandiri
7 Pembinaan pemberdayaan masyarakat dilihat
100% 25% 57,14%
melalui persentase (%) Desa Siaga Aktif
8 Pendampingan pelaksanaan SMD dan MMD
tentang kesehatan mendapat pendampingan
7 desa - 7 desa
kegiatan pemberdayaan masyarakat (SMD,
MMD)

Melihat data diatas, ada 5 indikator kinerja belum mencapai target, yaitu :
1) Cakupan Komunikasi Interpersonal dan Konseling, dengan cakupan 4,48% dari target
5% dari jumlah kunjungan ke puskesmas,
2) Cakupan pemberdayaan individu/ keluarga melalui kunjungan rumah, dengan
cakupan 45,79% dari target 50% dari KIP/K,
3) Cakupan pengkajian dan pembinaan PHBS tatanan rumah tangga, dengan cakupan
60,59% darin target 80%,
4) Cakupan pembinaan UKBM , dengan cakupan 89,66% dari target 100%,
5) Cakupan pembinaan pemberdayaan masyarakat dilihat melalui persentase (%) Desa
Siaga Aktif dengan cakupan 57,14% dari target 100%.

51
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Beberapa indikator kinerja Pelayanan Promosi Kesehatan tahun 2023 tidak


mencapai target. Kedepan kami berharap pelayanan Promosi Kesehatan dapat terus
ditingkatkan melalui kolaborasi dan koordinasi yang baik dengan lintas sektor dan
masyarakat.

Tabel 3.26
Indikator Kinerja Pelayanan Kesehatan Keluarga yang Bersifat UKM
Puskesmas Tanjungsari tahun 2023
Target Capaian Capaian
No INDIKATOR
2023 Smstr 1 Smstr II
1 Persentase persalinan di faskes 89% 53,54% 103,73%
2 Cakupan kunjungan antenatal 85% 47,91% 102%
3 Cakupan kunjungan neonatal 88% 54,27% 102,19%
4 Cakupan kelas ibu hamil 100% 100% 100%
5 Cakupan pelayanan PONED 100% 31,38% 121,60%
6 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 100% 47,91% 102%
7 Cakupan komplikasi kebidanan yang 79% 58,18% 134,55%
ditangani
8 Cakupan pelayanan nifas lengkap 100% 48,69% 96,83%
9 Cakupan pertolongan persalinan di fasilitas 100% 53,54% 103,73%
kesehatan
10 Angka Kematian Ibu 0 kasus 0 kasus 0 kasus
11 Angka Kematian Bayi 0 kasus 5 kasus 7 kasus
12 Cakupan kunjungan neonatus (KN1) 100% 55,86% 102,58%
13 Cakupan kunjungan neonatus lengkap (KN 100% 54,27% 102,19%
lengkap)
14 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang 43% 42,41% 108,68%
ditangani
15 Cakupan kunjungan bayi 100% 55,27% 101,19%
16 Cakupan pelayanan anak balita 100% 54,58% 100,3%
17 Cakupan peserta KB aktif 100% 80,3% 80,8%
18 Cakupan SDIDTK 100% 54,58% 100,3%
19 Cakupan MTBS 100% 0% 91,93%
20 Cakupan kelas ibu balita 100% 100% 100%
21 Cakupan balita mendapat layanan 100% 54,58% 100,3%
pemeriksaan KPSP
22 Cakupan KIE catin 100% 58,93% 73,85%
23 Cakupan skrining kesehatan catin 100% 58,93% 73,85%
24 Cakupan pelayanan KB pasca persalinan 100% 38,61% 82,38%

Kesehatan Keluarga yang bersifat UKM sangatlah penting, mengingat kegiatan-


kegiatan yang dilakukan dapat mempengaruhi Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian
Bayi yang sampai saat ini masih merupakan masalah utama bidang kesehatan. Dari 24
indikator, terdapat 7 indikator Pelayanan Kesehatan Keluarga yang bersifat UKM dengan
cakupan dibawah target, yaitu :
1) Cakupan pelayanan nifas lengkap, dengan cakupan 96,83% dari target 100%,
2) Angka Kematian Bayi, dengan cakupan 7 kasus dari target 0,
3) Cakupan peserta KB aktif, dengan cakupan 80,8% dari target 100%,
4) Cakupan MTBS, dengan cakupan 91,93 dari target 100%,

52
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

5) Cakupan KIE catin, dengan cakupan 73,85% dari target 100%,


6) Cakupan skrining kesehatan catin, dengan cakupan 73,85% dari target 100%,
7) Cakupan pelayanan KB pasca persalinan, dengan cakupan 82,38% dari target
100%.

Tabel 3.27
Indikator Kinerja Pelayanan Gizi Masyarakat
Puskesmas Tanjungsari tahun 2023
Target Capaian Capaian
No INDIKATOR
2023 Smstr I Smstr II
1 Persentase anemia pada ibu hamil < 6,87% 0,36% 0,18%
2 Persentase BBLR < 1,11% 3,99% 3,23%
3 Persentase balita gizi lebih < 3,80% 1,76% 2,17%
4 Persentase balita kurus 0,81% 2,67% 2,61%
5 Entry data identitas dan pengukuran 80% 48% 80%
antropometri balita dan ibu hamil melalui
SIGIZI Terpadu/ePPGBM
6 Konfirmasi dan identifikasi penyebab 80% 80% 80%
kekurangan gizi pada balita dan ibu hamil
KEK
7 Asuhan tata laksana gizi buruk pada balita 100% 100% 100%
bersama tim asuhan gizi Puskesmas
berdasarkan SOP
8 Pembinaan ASI eksklusif kepada ibu 40% 100% 100%
menyusui, keluarganya, dan Masyarakat
9 Persentase ibu hamil mendapat Tablet 100% 100% 100%
Tambah Darah (TTD) minimal 90 tablet
10 Persentase bayi baru lahir mendapatkan 100% 89,55% 85,74%
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
11 Persentase bayi 0-6 bulan mendapatkan ASI 40% 74,35% 75,24%
eksklusif
12 Persentase balita naik timbangan (N) 71,5% 0% 45,40%
13 Persentase balita mempunyai KMS/ buku 100% 100% 100%
KIA
14 Persentase balita 6-59 bulan mendapatkan 100% 96,96% 100%
kapsul Vita A dosis tinggi
15 Persentase remaja putri di sekolah usia 12-18 100% 100% 100%
tahun mendapatkan TTD
16 Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronis 100% 100% 96,15%
(KEK) mendapat makanan tambahan
17 Persentase balita kurus mendapat makanan 100% 24,18 26,44%
tambahan
18 Persentase ibu nifas mendapat Vitamin A 100% 100% 100%
19 Persentase rumah tangga menggunakan 100% - 100%
garam beryodium
20 Persentase keluarga balita stunting mendapat 100% 26,97 % 100%
pendampingan

Untuk Pelayanan Gizi yang bersifat UKM, ada 5 indikator yang belum mencapai
target, yaitu :
1) Persentase BBLR, dengan cakupan 3,23% dari target < 1,11%,
2) Persentase bayi baru lahir mendapatkan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), dengan
cakupan 85,74% dari target 100%,

53
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

3) Persentase balita naik timbangan, dengan cakupan 45,40% dari target 71,5%.
4) Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) mendapat makanan tambahan,
dengan cakupan 96,15% dari target 100%,
5) Persentase balita kurus mendapat makanan tambahan, dengan cakupan 26,44% dari
target 100%.

Tabel 3.28
Indikator Kinerja Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Puskesmas Tanjungsari tahun 2023

Target Capaian Capaian


No INDIKATOR
2023 Smstr I Smstr II
1 Persentase penduduk terhadap akses 90% 100% 100%
sanitasi yang layak (jamban sehat)
2 Persentase penduduk terhadap akses air 100% 100% 100%
minum yang berkualitas (memenuhi syarat)
3 Jumlah desa yang melaksanakan STBM 100% 100% 100%
4 Persentase TPM aman 80% 75% 76,6%
5 Persentase TTU sehat 80% 81,2% 88,2%
6 Persentase rumah sehat 80% 74% 74%
7 Persentase pengelolaan limbah medis 80% 100% 100%
8 Persentase pengawasan tempat pengelolaan 80% 100% 100%
pestisida
9 Persentase inspeksi kesehatan lingkungan 80% 70% 76,6%
terhadap sarana air bersih, pasar sehat ,
TFU dan TPM

Dari Pelayanan Kesehatan Lingkungan ada 3 indikator yang tidak mencapai target,
yaitu :
1. Persentase TPM yang aman dengan capaian 76,6% dari target 80%,
2. Persentase rumah sehat, dengan capaian 74% dari target 80%,
3. Persentase inspeksi kesehatan lingkungan terhadap sarana air bersih, pasar sehat ,
TFU dan TPM, dengan cakupan 76,6% dari target 80%.

54
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Tabel 3.29
Indikator Kinerja Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P)
Puskesmas Tanjungsari tahun 2023
Target Capaian Capaian
No INDIKATOR
2023 Smstr I Smstr II
1 Imunisasi
a. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) 100% 100% 100,6%
b. Tercapainya UCI Desa 80% 100% 100%
c. Cakupan BIAS 100% 100 100
2 Surveilans
a. Investigasi kasus penyakit yang dapat 100% 50% 100%
dicegah dengan imunisasi (Tidak ada
kasus)
b. Tertanganinya kasus AFP 100% 50% 100%
(Tidak ada
kasus)
c. Meningkatnya surveilans epidemiologi 100% 100% 100%
(laporan
di supr)
d. Tertanganinya KLB penyakit menular 120% 50% 100%
berpotensi wabah dalam waktu < 24 jam (Tidak ada
kasus)
3 P2 Penyakit Menular
a. Proporsi kusta cacat TK 2 < 75% 37,5% 0%
b. Angka keberhasilan pengobatan pasien TB 90% 45% 56,7%
semua kasus (Success Rate)
c. Cakupan pengobatan semua kasus TB (Case 100% 45% 71,3%
Detection Rate =CDR) semua kasus TB
d. Insiden Rate DBD <49/ 37,55 67
100.000
pddk
e. Case Fatalyti Rate DBD <1 0 0
f. Penemuan kasus balita diare 20% 5,19% 20,93
g. Penemuan kasus diare semua umur 10% - -
h. Penemuan kasus pneumonia pada balita 46,2% 23,16% 2,6%
i. Prevalensi penemuan kasus HIV < 0,04 0,02% 9 orang
j. Pelayananan kesehatan orang dengan resiko 100% 100% 100%
terinfeksi virus HIV
k. Cakupan POPM cacingan pada kelompok 98% 49% 100%
umur balita, anak
4 Pencegahan dan Pengendalian Tidak Penyakit
Menular
a. Pelayanan kesehatan pada usia produktif 100% 44,3% 100%
b. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 100% 63,6% 100%
c. Pelayanan kesehatan Diabetes Melitus ( DM) 100% 54,1% 100%
d. Pembinaan dan pemeriksaan kesehatan 100% 100% 100%
jemaah haji

Dari Pelayanan P2P ada 5 indikator yang belum mencapai target, yaitu :
1) Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus (Success Rate), dengan
cakupan 56,7% dari target 90%,
2) Cakupan pengobatan semua kasus TB (Case Detection Rate =CDR) semua kasus TB,
dengan cakupan 71,3% dari target 100%,
3) Insiden Rate DBD, dengan cakupan 67/100.000 penduduk dari target <49/100.000
penduduk,

55
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

4) Penemuan kasus pneumonia pada balita, dengan cakupan 2,6% dari target 46,2%,
5) Prevalensi penemuan kasus HIV, dengan cakupan 9 kasus dari target < 0,04.

Tabel 3.30
Indikator Kinerja Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat
Puskesmas Tanjungsari tahun 2023
Target Target Capaian
No INDIKATOR
2023 Smstr 1 Smstr II
1 Indeks Keluarga Sehat 0,3 0,3 0,3
2 Cakupan keluarga resiko tinggi mendapat askep 100% 50% 80%
keluarga
3 Cakupan keluarga Mandiri III dan IV pada 100% 50 % 80%
semua kasus
4 Cakupan keluarga dengan TBC yang mencapai 100% 50 % 80%
(KM III dan IV) setelah minimal 4 kali
kunjungan rumah .
5 Cakupan keluarga Mandiri (KM III dan IV) 100% 50% 80%
pada keluarga dengan Hipertensi yang mendapat
askep keluarga
6 Cakupan keluarga Mandiri (KM III dan IV) 100% 50% 80%
pada keluarga dengan ODGJ yang mendapat
askep keluarga
7 Cakupan kelompok resiko tinggi mendapat 100% 50% 80%
askep
8 Cakupan masyarakat/Desa mendapat askep 100% 50% 80%
komunitas
9 Persentase kunjungan pasien ke sentra 100% 50% 40%
keperawatan aktif

Indikator Pelayanan Keerawatan Kesehatan Mayarakat yang belum mencapai target :


1) Cakupan keluarga resiko tinggi mendapat askep keluarga, dengan cakupan 80% dari
target 100%
2) Cakupan keluarga Mandiri III dan IV pada semua kasus, dengan cakupan 80% dari
target 100%
3) Cakupan keluarga dengan TBC yang mencapai (KM III dan IV) setelah minimal 4
kali kunjungan rumah, dengan cakupan 80% dari target 100%
4) Cakupan keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada keluarga dengan Hipertensi yang
mendapat askep keluarga, dengan cakupan 80% dari target 100%
5) Cakupan keluarga Mandiri (KM III dan IV) pada keluarga dengan ODGJ yang
mendapat askep keluarga, dengan cakupan 80% dari target 100%
6) Cakupan kelompok resiko tinggi mendapat askep, dengan cakupan 80% dari target
100%
7) Cakupan masyarakat/desa mendapat askep komunitas, dengan cakupan 80% dari
target 100%
8) Persentase kunjungan pasien ke sentra keperawatan aktif, dengan cakupan 40% dari
target 100%

56
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Dari data tersebut diatas terlihat bahwa sebagian besar indikator kinerja Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) tidak dapat mencapai target. Hal ini tentunya harus
menjadi catatan bagi puskesmas agar terus meningkatkan komitmen, kolaborasi dan
koordinasi lintas program dan lintas sektor agar kedepan cakupan pelayanan kesehatan
dapat ditingkatkan.

b) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan

Tabel 3.31
Indikator Kinerja Pelayanan Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
Puskesmas Tanjungsari tahun 2023
Target Capaian Capaian
No INDIKATOR
2023 Smstr II Smstr II
1 Cakupan sekolah (SD/MI/ sederajat) yang 100% 50% 100%
melaksanakan penjaringan kesehatan (kelas 1)
2 Cakupan sekolah (SMP/MTS/ sederajat) yang 100% 50% 100%
melaksanakan penjaringan kesehatan (kelas 7)
3 Puskesmas membina minimal 20 % SD/MI 20% 10% 100%
melalui kegiatan UKS/M
4 Puskesmas membina minimal 20 % 20% 10% 100%
SMP/MTS melalui kegiatan UKS/M
5 Puskesmas membina minimal 20 % 20% 10% 100%
SMA/SMK/ MA melalui kegiatan UKS/M

Dari gambaran diatas, terlihat seluruh indikator kinerja Upaya Kesehatan Sekolah
(UKS) sudah sesuai target.

Tabel 3.32
Indikator Kinerja Pelayanan Kesehatan Lansia
Puskesmas Tanjungsari tahun 2023
Target Capaian Capaian
No INDIKATOR
2023 Smstr I Smstr II
1 Cakupan lansia yang mendapatkan skrining 100% 50% 98%
kesehatan sesuai standar
2 Cakupan pembinaan Posbindu Lansia 50% 50% 100%
3 Cakupan pelayanan santun lansia 100% 50% 100%
4 Mengembangkan model penguatan caregiver 100% 1 Kali 1 Kali
informal bagi lansia

Ada 1 indikator Pelayanan Kesehatan Lansia belum mencapai target, yatiu :


1. Cakupan lansia yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar, dengan
cakupan 98% dari target 100%.

57
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Tabel 3.33
Indikator Kinerja Pelayanan Kesehatan Jiwa
Puskesmas Tanjungsari tahun 2023
Target Capaian Capaian
No INDIKATOR
2023 Smstr I Smstr II
1 Pelayanan kesehatan Orang Dengan Gangguan 100% 49,3% 100%
Jiwa ( ODGJ) Berat

Indikator cakupan pelayanan kesehatan jiwa sudah mencapai target.

Tabel 3.34
Indikator Kinerja Pelayanan Kesehatan Indera dan Mata
Puskesmas Tanjungsari tahun 2023
Target Capaian Capaian
No INDIKATOR
2023 Smstr I Smstr II
1 Pelayanan Kesehatan Indra 40% 40% 43,7%

Untuk Pelayanan Kesehatan Indera, indikator pelayanan kesehatan indera sudah


mencapai target.

Tabel 3.35
Indikator Kinerja Pelayanan Kesehatan Kerja
Puskesmas Tanjungsari tahun 2023
Target Capaian Capaian
No INDIKATOR
2023 Smstr I Smstr II
1 Persentase pembinaan Kelompok Kesehatan Kerja 65% 37% 37%

Indikator cakupan pembinaan Pos UKK belum mencapai target, dengan cakupan
37% dari target 65%.

Tabel 3.36
Indikator Kinerja Pelayanan Kesehatan Olahraga
Puskesmas Tanjungsari tahun 2023
Target Capaian Capaian
No INDIKATOR
2023 Smstr I Smstr II
1 Prosentase pembinaan Kelompok Olah Raga 65% 35% 30%

Indikator Pelayanan Kesehatan Olahraga yaitu prosentase pembinaan kelompok


olahraga belum mencapai mencapai target, dengan cakupan 30% dari target 65%.

58
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Tabel 3.37
Indikator Kinerja Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
Puskesmas Tanjungsari tahun 2023
Target Capaian Capaian
No INDIKATOR
2023 Smstr I Smstr II
1 Cakupan pembinaan Upaya Kesehatan 70% 35% 92,14%
Tradisional (KESTRAD)
2 Cakupan pengobatan tradisional 100% 100% 100%
terdaftar/berijin
3 Cakupan pembinaan kelompok Tanaman Obat 70% 35% 85%
Keluarga (TOGA)

Seluruh indikator kinerja pelayanan kesehatan tradisional komplementer sudah


mencapai target.

Tabel 3.38
Indikator Kinerja Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
Puskesmas Tanjungsari tahun 2023
Target Capaian Capaian
No INDIKATOR
2023 Smstr I Smstr II
1 Cakupan pembinaan kesehatan gigi di 100% 50% 100%
Masyarakat
2 Cakupan pembinaan kesehatan gigi dan mulut di 100% 50% 100%
SD/ MI
3 Cakupan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut 100% 50% 100%
siswa SD
4 Cakupan penanganan siswa SD yang 100% 50% 90%
membutuhkan perawatan kesehatan gigi

Indikator kinerja Pelayanan Kesehatan gigi yang belum mencapai target, yaitu :
1) Cakupan penanganan siswa SD yang membutuhkan perawatan kesehatan gigi,
dengan cakupan 90%% dari target 100%.

Dari data tersebut diatas terlihat bahwa ada beberapa indikator kinerja Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) pengembangan tidak dapat mencapai target. Hal ini
tentunya akan menjadi bahan evaluasi agar ke depan ada peningkatan cakupan,
khusunya Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan.

3) Indikator Kinerja Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)

Tabel 3.39
Indikator Kinerja Upaya Kesehatan Perseorangan
Puskesmas Tanjungsari tahun 2023
Target Capaian Capaian
No INDIKATOR
2023 Smstr I Smstr II
PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS
1 Ketepatan waktu buka pelayanan 100% 100% 100%
2 Waktu pelayanan pendaftaran pasien maksimal 5 80% 90% 100%
menit

59
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

3 Kepatuhan melaksanakan prosedur RM 100% 90% 95%


4 Waktu penyediaan dokumen RM pelayanan rawat 80% 100% 100%
jalan < 10 mnt
5 Kesesuaian pengiriman RM ke ruang pelayanan 80% 90% 95%
6 Kepatuhan terhadap SOP identifikasi pasien 100% 80% 95%
7 Tidak ada RM pasien yang hilang 100% 100% 100%
PELAYANAN PEMERIKSAAN UMUM
1 Kelengkapan assessment awal medis 80% 50% 70%
2 Kelengkapan pengisian RM 80% 60% 70%
3 Prosedur pengobatan sesuai SOP 80% 70% 80%
4 Kesesuaian diagnosis dengan pengobatan/tindakan 80% 75% 80%
5 Kelengkapan informed consent setelah mendapat 100% 100% 100%
informasi yang jelas
6 Kepatuhan hand hygiene 80% 75% 80%
7 Kepatuhan pemakaian APD sesuai Indikasi 100% 75% 100%
8 Waktu tunggu < 30 mnt 100% 100% 100%
PELAYANAN KESEHATAN GIGI & MULUT
1 Kelengkapan assessment awal medis 80% 70% 80%
2 Prosedur pengobatan sesuai SOP 80% 80% 80%
3 Kelengkapan informed consent setelah mendapat 100% 100% 100%
informasi yang jelas
4 komplikasi karena reaksi pemberian anastesi ≤1 <1 <1 <1
5 Kepatuhan hand hygiene 80% 80% 100%
6 Kepatuhan pemakaian APD sesuai Indikasi 100% 80% 100%
7 Waktu tunggu ≤ 30 menit 80% ≤ 30 menit ≤ 30 menit
8 Ketepatan lokasi pencabutan gigi 100% 100% 100%
PELAYANAN UGD
1 Dilakukan triage di ruang Tindakan 100% 40% 70%
2 Respon Time tenaga kesehatan < 5 mnt 100% < 5 mnt < 5 mnt
3 Kesesuaian tindakan dengan SOP 100% 80% 90%
4 Kelengkapan informed consent setelah mendapat 100% 80% 90%
informasi yang jelas
5 Kepatuhan hand hygiene 80% 80% 80%
6 Kepatuhan pemakaian APD sesuai Indikasi 80% 80% 80%
7 Tidak ada infeksi pasca tindakan medis 80% 80% 80%
PELAYANAN KIA BERSIFAT UKP
1 Pelayanan ANC dengan 10 T 90% 70% 80%
2 Pemantauan kunjungan ibu hamil dengan faktor 90% 66% 80%
risti
3 Kesesuaian pelayanan dengan SOP 90% 75% 85%
4 Waktu pelayanan ANC (K1) 30 menit 80% 90% 100%
5 Kelengkapan buku KIA 90% 90% 90%
6 Kelengkapan pengisian lembaran MTBS 90% 70% 80%
7 Kelengkapan pengisian buku register KB 90% 70% 80%
8 Kelengkapan persyaratan peserta KB baru 80% 80% 80%
9 Kelengkapan informed consent setelah mendapat 80% 60% 80%
informasi yang jelas
10 Kepatuhan hand hygiene 80% 80% 90%
11 Kepatuhan pemakaian APD sesuai Indikasi 100% 80% 100%
PELAYANAN FARMASI
1 Waktu tunggu pelayanan obat jadi < 10 mnt 80% < 10 mnt < 10 mnt
2 Waktu tunggu pelayanan obat puyer < 15 mnt 80% < 15 mnt < 15 mnt
3 Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat 80% 80% 100%
4 Kesesuaian pengeluaran dan pemakaian obat di 80% 80% 80%
ruang pelayanan farmasi (berdasarkan R/bulanan)
5 Kesesuaian pengeluaran obat golongan narkotika 80% 80% 80%
dan psikotropika
6 Kepatuhan hand hygiene 100% 80% 80%
7 Kepatuhan pemakaian APD sesuai Indikasi 100% 80% 100%
PELAYANAN LABORATORIUM

60
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

1 Tidak ada kesalahan pada pengambilan darah vena 80% 90% 100%
2 Waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium < 30 80% < 30 mnt < 30 mnt
mnt
3 Tidak adanya kesalahan pemberian hasil 80% 100% 100%
laboratorium
4 Kepatuhan hand hygiene 100% 100% 100%
5 Kepatuhan pemakaian APD sesuai Indikasi 100% 100% 100%
PELAYANAN PONED
1 Ketepatan tindakan sesuai dengan partograph 100% 100% 100%
2 Tidak ada kematian maternal karena persalinan 100% 100% 100%
3 Tidak ada kematian neonatal 100% 100% 100%
4 Kepatuhan hand hygiene 100% 85% 100%
5 Kepatuhan pemakaian APD sesuai Indikasi 100% 100% 100%
PELAYANAN IMUNISASI
1 Tidak ada vaksin yang rusak/kadaluarsa 100% 100% 100%
2 Pemantauan tidak terjadinya KIPI 80% 80% 80%
PELAYANAN KONSELING TERPADU
1 Konseling Gizi :
Ibu hamil dengan Hb < 10 mg% yang mendapat 100% 100% 100%
konsultasi
2 Konseling Penyehatan Lingkungan :
25 x/bln 20x/bln 20x/bln
Pelayanan konseling penyakit berbasis lingkungan
3 Promosi Kesehatan :
12 x/bln 8x/bln 12x/bln
Pelayanan promosi dalam gedung 12x/bulan
4 Promosi Kesehatan :
6 x/bln 6x/bulan 6x/bulan
Pelayanan promosi luar gedung 6x/bulan
5 P2TB :
80% 46,25% 80%
Konseling Setiap pasien dengan batuk > 2 minggu
6 P2TB :
Kunjungan rumah Setiap keluarga pasien dengan 80% 56,8% 60%
BTA (+)
GUDANG FARMASI
1 Tidak ada obat kadaluarsa atau rusak 80% 80% 80%
2 Kesesuaian fisik obat dan kartu stock 80% 5% 80%
3 Kesesuaian fisik alkes dan kartu stock 80% 5% 80%
4 Kepatuhan pengisian kartu stock 80% 5% 80%

Dari tabel diatas ada beberapa indikator mutu dan kinerja Upaya Kesehatan
Perseorangan yang belum mencapai target, antara lain :
1) Kepatuhan melaksanakan prosedur RM, dengan cakupan 95% dari target 100%.
2) Kepatuhan terhadap SOP identifikasi pasien di pelayanan pendaftaran, dengan
cakupan 95% dai target 100%.
3) Kelengkapan assessment awal medis di pelayanan rawat jalan, dengan cakupan
70% dari target 80%.
4) Kelengkapan pengisian RM di pelayanan rawat jalan, dengan cakupan 70% dari
target 80%.
5) Dilakukan triage di ruang tindakan di pelayanan UGD, dengan cakupan 70% dari
target 100%.
6) Kesesuaian tindakan dengan SOP di pelayanan UGD, dengan cakupan 90% dari
target 100%.

61
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

7) Kelengkapan informed consent setelah mendapat informasi yang jelas di


pelayanan UGD, dengan cakupan 90% dari target 100%.
8) Pelayanan ANC dengan 10 T di pelayanan KIA yang bersifat UKP, dengan
cakupan 80% dari target 90%.
9) Pemantauan kunjungan ibu hamil dengan faktor risti di pelayanan KIA yang
bersifat UKP, dengan cakupan 80% dari target 90%.
10) Kesesuaian pelayanan dengan SOP di pelayanan KIA yang bersifat UKP, dengan
cakupan 85% dari target 90%.
11) Kelengkapan pengisian lembaran MTBS di pelayanan KIA yang bersifat UKP,
dengan cakupan 80% dari target 90%.
12) Kelengkapan pengisian buku register KB di pelayanan KIA yang bersifat UKP,
dengan cakupan 80% dari target 90%.
13) Kepatuhan hand hygiene di pelayanan farmasi, dengan cakupan 80% dari target
100%.
14) Konseling Penyehatan Lingkungan :
Pelayanan konseling penyakit berbasis lingkungan di pelayanan konseling
terpadu dengan cakupan 20x/bulan dari target 25x/bulan.
15) P2TB :
Kunjungan rumah Setiap keluarga pasien dengan BTA (+) di pelayanan konseling
terpadu, dengan cakupan 60% dari target 80%.

4) Indikator Enam Sasaran Keselamatan Pasien Puskesmas

Tabel 3.40
Capaian Enam Sasaran Keselamatan Pasien
Puskesmas Tanjungsari tahun 2023

TARGET CAPAIAN (%)


NO INDIKATOR
(%) 2021 2022 2023
1 Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien 100 100 100 100
2 Tidak adanya kesalahan dalam komunikasi efektif 100 80 80 80
3 Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat 100 100 100 100
4 Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan 100 100 100 100
medis dan keperawatan
5 Pengurangan terjadinya resiko infeksi di 100 90 90 90
puskesmas
6 Tidak terjadinya pasien jatuh 100 100 100 100

Dari enam sasaran keselamatan pasien puskesmas, hasil evaluasi capaian kinerja pada
semester II Tahun 2023 di Puskesmas Tanjungsari ada yang belum mencapai target,
yaitu :
 Tidak adanya kesalahan dalam komunikasi efektif;
 Pengurangan terjadinya resiko infeksi di puskesmas.

62
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Mengingat mutu pelayanan kepada masyarakat, khususnya pengunjung puskesmas,


maka enam sasaran keselamatan pasien menjadi faktor penting dalam
mengembangkan pelayanan yang dilakukan di puskesmas. Kegiatan peningkatan
mutu puskesmas harus lebih mendorong agar enam sasaran keselamatan pasien dapat
semaksimal mungkin, tentunya dengan kegiatan-kegiatan yang inovatif.

b. CAPAIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


1) Manajemen Puskesmas

Tabel 3.41
Capaian Penilaian Kinerja (PKP) Manajemen Puskesmas Tanjungsari
Tahun 2021, 2022, dan 2023
TARGE CAPAIAN
NO INDIKATOR
T 2021 2022 2023
a. Manajemen Umum Puskesmas
1 Mempunyai Rancana Lima Tahunan 10 10 10 10
2 Ada RUK, disusun berdasarkan Rencana Lima 10 10 10 10
Tahunan, dan melalui analisa situasi dna
perumusan masalah
3 Menyusun RPK secara terinci dan lengkap 10 10 10 10
4 Melaksanakan mini lokakarya bulanan 10 10 10 10
5 Melaksanakan mini lokakarya tribulanan 10 10 10 10
6 Membuat penilaian kinerja di tahun 10 10 10 10
sebelumnya, mengirimkan ke Dinas Kesehatan
Kab dan mendapatkan feedback dari DInas
Kesehatan Kab
b. Manajemen Sumberdaya
1 Membuat daftar/catatan kepegawaian seluruh 10 10 10 10
petugas/ Daftar Urutan Kepangkatan (DUK)
2 Mempunyai arsip kepegawaian seluruh petugas 10 10 10 10
3 Mempunyai struktur organisasi yang jelas 10 10 10 10
4 Mempunyai uraian tugas dan tanggungjawab 10 10 10 10
seluruh petugas
5 Membuat rencana kerja bulanan dan tahunan 10 10 10 10
bagi setiap petugas sesuai dengan tugas,
wewenang dan tanggungjawab
6 Melakukan pembinaan kepada kepada petugas 10 10 10 10
dengan membuat DP3, Penghargaan, sangsi,
kesejahteraan
7 Melakukan input data sistem informasi data 10 10 10 10
SDM kesehatan
8 Mempunyai data ketenagaan, kebutuhan nakes 10 10 10 10
sesuai Permenkes nomor 33 Tahun 2015
9 Mempunyai visualisasi data SDM kesehatan 10 10 10 10
10 Mempunyai rencana peningkatan kompetensi 10 10 10 10
11 Mempunyai penataan dan pengelolaan jabatan 10 10 10 10
fungsional untuk seluruh pejabat fungsional
12 Mempunyai data tenaga kesehatan yang 10 10 10 10
melakukan praktek mandiri di wilayah kerja
puskesmas
13 Mempunyai data institusi pendidikan kesehatan 10 10 10 10
yang ada di wilayah kerja puskesmas
14 Ada pembagian tugas dan tanggungjawab 10 10 10 10
tenaga puskesmas
15 Dilakukan evaluasi kinerja tenaga kesehatan 10 10 10 10
c. Manajemen Keuangan dan BMN/BMD
1 Mempunyai buku/catatan administrasi 10 10 10 10
keuangan
2 Ada berita acara pemeriksaan kas triwulan 10 10 10 10
3 Kepala puskesmas memeriksa keuangan secara 10 10 10 10

63
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

berkala
4 Ada laporan pertangungjawaban keuangan 10 10 10 10
pelayanan jaminan kesehatan
5 Persentasi pembayaran kapitasi dari BPJS 10 10 10 10
berbasis KBK
6 Mempunyai buku invebtaris/ catatan asset 10 10 10 10
7 Mempunyai Kartu Inventaris Barang (KIB) 10 10 10 10
8 Mempunyai Kartu Invebtaris Ruangan (KIR) 10 10 10 10
9 Laporan mutase semester I, II dan tahunan 10 10 10 10
d. Manajemen Pemberdayaan Masyarakat
1 Melakukan survey PHBS rumah tangga 10 10 10 10
2 Ada data Desa Siaga aktif 10 10 10 10
3 Ada data Posyandu 10 10 10 10
4 Ada data UKBM lain 10 10 10 10
e. Manajemen Data dan Informasi
1 Ada susunan pengelola data dan informasi 10 10 10 10
2 Ada dokumen perencanaan pengembangan 10 10 10 10
sistem informasi kesehatan
3 Adanya sistem informasi puskesmas 10 10 10 10
4 Kelengkapan dan ketepatan waktu dalam 10 10 10 10
pelaporan puskesmas
5 Penyelenggaraan sistem informasi puskesmas 10 10 10 10
berbasis teknologi
6 Diseminasi data dan informasi puskesmas 10 10 10 10
7 Penyebarluasan data dan informasi puskesmas 10 10 10 10
8 Ditetapkan tim sistem informasi puskesmas 10 10 10 10
f. Manajemen Program
1 Perencanaan disusun berdasarkan Rencana 10 10 10 10
Lima Tahunan, melalui analisisi situasi dan
perumusan masalah, menentukan prioritas
masalah, alternatif pemecahan masalah, RUK,
RPK
2 Analisis data kunjungan semua program 10 10 10 10
3 Ketersediaan anggaran 10 10 10 10
4 Cakupan kunjungan keluarga mendapat 10 7 7 7
intervensi lanjutan
5 Cakupan IKS 10 7 7 7
6 Cakupan indikator Program Indonesia Sehat 10
dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
a) Cakupan KB 10 10 10 10
b) Cakupan persalinan di faskes 10 10 10 10
c) Cakupan ASI ekslusif 10 10 10 10
d) Cakupan imunisasi dasar lengkap 10 10 10 10
e) Cakupan balita ditimbang dan dipantau 10 10 10 10
tumbuh kembangnya
f) Cakupan penderita TBC diobati sesuai 10 10 10 10
standar
g) Cakupan penderita hipertensi berobat 10 7 7 7
teratur
h) Cakupan orang dengan gangguan jiwa 10 10 10 10
diobati dan tidak ditelantarkan
i) Cakupan keluarga tidak merokok 10 4 4 4
j) Cakupan keluarga mempunyai akses 10 10 10 10
jamban sehat
k) Cakupan keluarga mempunyai akses air 10 10 10 10
bersih
l) Cakupan keluarga mengikuti JKN 10 10 10 10
g. Manajemen Mutu
Indikator Input
1 Ada kebijakan mutu puskesmas 10 10 10 10
2 Adanya Tim Mutu Puskesmas 10 10 10 10
3 Adanya pedoman atau manual mutu 10 10 10 10
4 Adanya rencana/ program kerja tahunan 10 10 10 10
peningkatan mutu puskesmas
Indikator Proses
5 Dilaksanakannya audit internal 10 10 10 10

64
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

6 Dilaksanakannya rapat tinjauan manajemen 10 10 10 10


Indikator Output
1 Drop Out pelayanan ANC (K1-K4) 10 10 10 10
2 Persalinan oleh tenaga kesehatan di faskes 10 10 10 10
3 Error rate pemeriksaan BTA 10 10 10 10
4 Kasus persentase hipertensi yang di tatalaksana 10 10 10 10
sesuai standar
5 Cakupan layanan penyandang DM yang 10 7 7 7
dilayani sesuai standar
6 Persentase kepuasan pasien 10 10 10 10
7 Pelayanan laboratorium sesuai standar 10 10 10 10
8 Cakupan pemeriksaan mutu internal 10
a) Tahap pra analitik 10 10 10 10
b) Tahap analitik 10 10 10 10
c) Tahap pasca analitik 10 10 10 10
Keikut sertaan puskesmas dalam uji profiensi 10 0 0 10
(Pemantapan Mutu Eksternal)
HASIL MANAJEMEN PUSKESMAS 10,00 9,56 9,56 9,61

Melihat hasil Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) Manajemen Puskesmas Tanjungsari


tahun 2023 dengan hasil 9,61 dan masuk ke dalam kategori BAIK. Hal ini tentunya
berkat kerja keras tim manajemen puskesmas dan dukungan dari seluruh karyawan
puskesmas sehingga mendapat hasil yang baik. Namun tentunya ke depan masih perlu
ditingkatkan.

2) Kegiatan Puskesmas
a) Capaian Kegiatan PKP Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Tabel 3.42
Capaian Penilaian Kinerja (PKP) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Puskesmas Tanjungsari Tahun 2021, 2022, dan 2023
TARGET CAPAIAN (%)
NO INDIKATOR
(%) 2021 2022 2023
UKM ESSENSIAL
a. PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK, DAN KB
1 Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) 96,5 100,5 100,6 101,3
2 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 96,5 100,4 104,3 97,6
3 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 79 86,4 123,2 134,5
4 Cakupan pelayanan nifas lengkap 93 95,6 106,9 96,8
5 Cakupan pertolongan persalinan di fasilitas kesehatan 96,5 100,2 104,3 97,4
6 Cakupan kunjungan neonatus (KN1) 99 107,2 107,7 102,6
7 Cakupan kunjungan neonatus lengkap (KN lengkap) 90 105,1 119,3 102,2
8 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 43 60,3 117,2 109,3
9 Cakupan kunjungan bayi 95 104,9 122,6 101,2
10 Cakupan pelayanan anak balita 90 99,6 118,8 100,3
11 Cakupan peserta KB aktif 78 80,9 101,3 80,08
b. PELAYANAN GIZI MASYARAKAT
1 Persentase ibu hamil mendapatkan TTD 100 100 88,7 96,9
2 Persentase bayi baru lahir mendapatkan Inisiasi 100 88 88,7 84,3
Menyusui Dini (IMD)
3 Persentase bayi 0-6 bulan mendapatkan ASI ekslusif 40 90,3 106,7 73,4
4 Persentase bayi ditimbang (D/S) 80 72,3 100,6 92,6
5 Persentase balita naik timbangan (N/D) 72 60,5 72,2 56,6
6 Persentase balita mempunyai KMS 100 100 100 100
7 Persentase balita 6-59 bulan mendapatkan kapsul Vit A 98 94 98,6 100
dosis tinggi
8 Persentase remaja putri di sekolah usia 12-18 tahun 100 66,3 98,5 100
mendapatkan TTD
9 Persentase ibu hamil kurang energi kronis (KEK) 100 100 93,5 100

65
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

mendapat makanan tambahan


10 Persentase balita kurus mendapat makanan tambahan 100 68,9 0 41,2
c. PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN
1 Penyuluhan PHBS pada keluarga 100 162,7 90,5 100
2 Penyuluhan PHBS di sekolah 100 100 100 75
3 Penyuluhan PHBS di tempat-tempat umum 100 125,5 62,8 100
4 Penyuluhan PHBS fasilitas kesehatan 100 100 100 100
5 Komunikasi Inter Personal (KIP) dan konseling 100 39,7 77,8 89,6
6 Penyuluhan kelompok oleh petugas kesehatan di dalam 100 100 78,1 100
Gedung
7 Pembinaan PHBS di institusi kesehatan 100 100 100 100
8 Pemberdayaan individu/keluarga melalui kunjungan 100 47,4 24,7 91,6
rumah
9 Pembinaan PHBS di tatanan rumah tangga 100 43 38,2 170,4
10 Pembinaan pemberdayaan masyarakat dilihat melalui 100 47,7 47,7 57,1
persentase Desa Siaga aktif
11 Pembinaan UKBM dilihat melalui persentase Posyandu 50 96,5 100 89,7
Purnama dan Mandiri
12 Advokasi puskesmas kepada Kepala Desa 100 716 91,7 100
13 Penggalangan kemitraan 100 66,7 83,3 100
14 Orientasi promosi kesehatan bagi kader 100 100 85,7 100
15 Penggunaan media KIE 100 80 80 100
16 Pendampingan pelaksanaan SMD dan MMD tentang 100 100 100 100
kesehatan
d. PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN
1 Persentase penduduk terhadap akses sanitasi yang layak 90 95,3 104,9 100
(jamban sehat)
2 Persentase penduduk terhadap akses air minum yang 80 100 125 100
berkualitas
3 Jumlah desa yang melaksanakan STBM 100 100 100 100
4 Persentase inspeksi kesehatan lingkungan terhadap 80 70,6 81,25 70,3
sarana air bersih , pasar sehat, TTU, dan TPM
e. PELAYANAN P2P
Penyakit Menular
1 Pelayanan kesehatan orang terduga TB 100 100 53 69,8
2 Cakupan pengobatan semua kasus TB 90 74,3 72,2 71,6
3 Angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus 90 27,3 90,9 80,3
4 Pelayanan kesehatan orang dengan resiko terinfeksi HIV 100 63,5 106 114
5 Persentase cakupan penemuan penderita pneumonia 75 5,5 10,6 99,7
balita
6 Persentase cakupan pelayanan diare pada kasus semua 10 11,4 21,8 60,4
umur
7 Cakupan layanan Rehidrasi Oral Aktif 100 100 100 71,4
8 Persentase cakupan deteksi dini Hepatitis B pada ibu 100 96,4 62,7 191,5
hamil
9 Cakupan pemeriksaan kontak pada penderita kusta 100 100 100 100
10 Cakupan pemeriksaan fungsi saraf (PFS) pada penderita 100 100 100 100
kusta
11 Pencegahan DBD dengan penghitungan Angka Bebas 100 100 75 102,1
Jentik (ABJ) cakupan angka bebas
12 Cakupan tatalaksana kasus filariasis 100 100 100 100
Penyakit Tidak Menular
1 Cakupan pelayanan skrining kesehatan pada usia 100 2,7 100 70
produktif
2 Cakupan desa yang melaksanakan Pos Pembinaan 100 100 100 71,4
Terpadu (Posbindu) PTM
3 Cakupan pelayanan hipertensi 100 34,2 64 80
4 Cakupan pelayanan orang dengan gangguan jiwa berat 100 46,7 103,9 102
5 Cakupan penderita pasung yang dibebaskan/ mendapat 100 100 100 100
pelayanan kesehatan
Surveilans dan Imunisasi
1 Cakupan BCG 98 108,4 98,3 118,4
2 Cakupan DPT-HB-Hib1 98 132,6 99,1 112,3
3 Cakupan DPT-HB-Hib3 93 123,6 106 106,1
4 Cakupan Polio 4 93 122,9 105,4 106,1
5 Cakupan Campak-Rubella (MR) 93 146 103,6 110,4

66
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

6 Cakupan BIAS DT 98 99,1 99,5 84,9


7 Cakupan BIAS Td 98 99,3 100,1 79,8
8 Cakupan BIAS MR 93 96,5 106,5 97
9 Cakupan pelayanan imunisasi ibu hamil TT-2 90 104,5 92,6 98,4
10 Cakupan desa UCI 100 100 100 100
11 Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) 100 100 100 100
12 Cakupan surveilans terpadu penyakit 90 100 100 100
13 Cakupan pengendalian Kejadian Luar Biasa (KLB) 100 100 100 100
HASIL UKM ESSENSIAL 93,7
UKM PENGEMBANGAN
a. KESEHATAN TRADISIONAL
1 Cakupan pembinaan upaya kesehatan tradisional 100 100 100 71,4
2 Cakupan penyehat tradisional terdaftar/ berizin 100 100 100 100
3 Cakupan pembinaan Kelompok TOGA 100 100 142,9 100
b. KESEHATAN OLAH RAGA
1 Persentase Jemaah haji diperiksa kebugaran jasmani 100 100 100 100
c. KESEHATAN KERJA
1 Jumlah Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) yang 100 200 100 100
terbentuk di wilayah kerja puskesmas
d. KESEHATAN LANSIA
1 Cakupan lansia yang mendapatkan skrining kesehatan 100 54,7 78,7 97,9
sesuai standar
2 Jumlah lansia umur > 60 thn yang dibina mendapat pel 100 63,3 98,2 98,1
3 Jumlah lansia umur > 70 tahun mendapat pelayanan 100 75,2 72,7 97,7
4 Jumlah kelompok lansia/ Posyandu lansia yang aktif 100 100 100 100
e. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH
1 Cakupan sekolah (SD/MI/sederajat) yang melaksanakan 100 100 100 100
penjaringan kesehatan (kelas 1)
2 Cakupan sekolah (SMP/MTs/sederajat) yang 100 13,7 100 100
melaksanakan penjaringan kesehatan (kelas 7)
f. KESEHATAN GIGI
1 Cakupan pembinaan kesehatan gigi di Masyarakat 80 39,6 100 100
2 Cakupan pembinaan kesehatan gigi dan mulut di SD/MI 100 100 100 100
3 Cakupan pemeriksaan kesehatan gigi mulut siswa SD 100 98,8 88 98,5
4 Cakupan penanganan siswa SD yang membutuhkan 100 73,4 80 95,8
perawatan kesehatan gigi
HASIL UKM PENGEMBANGAN 97,92
g. PELAYANAN PERKESMAS
1 Cakupan keluarga resiko tinggi mendapat askep keluarga 80 13,4 125 100
2 Cakupan keluarga mandiri III dan IV pada semua kasus 80 18,8 81,2 100
3 Cakupan keluarga dengan TB yang mencapai (KM III 80 100 81,2 100
dan IV) setelah minimal 4 kali kunjungan rumah
4 Cakupan keluarga mandiri (KM III dan IV) pada 80 34,2 75 40
keluarga dengan hipertensi yang mendapat askep
keluarga
5 Cakupan keluarga mandiri (KM III dan IV) pada 80 46,7 87,5 66,7
keluarga dengan ODGJ yang mendapat askep keluarga
6 Cakupan kelompok resiko 80 100 77,6 100
7 Cakupan masyarakat/desa mendapat Askep komunitas 80 57,1 81,25 0
8 Persentase kunjungan ke sentra keperawatan aktif 80 100 46,9 0
HASIL PELAYANAN PERKESMAS 81,52

Melihat hasil Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) Puskesmas Tanjungsari


tahun 2023 dibandingkan dengan capaian tahun 2022 mengalami peningkatan. Ini
membuktikan pemanfaatan anggaran yang tepat guna sehingga berdampak kepada
pencapaian hasil kegiatan. Kedepan diharapakan capaian Penilaian Kinerja
Puskesmas Tanjungsari dapat terus meningkat melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif
dan inovatif serta kolaborasi dan koordinasi yang baik dengan lintas sektor dan
Masyarakat.

67
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

b) Capaian Kegiatan PKP Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)


Tabel 3.43
Capaian Penilaian Kinerja (PKP) Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
Puskesmas Tanjungsari Tahun 2021, 2022, dan 2023
TARGE CAPAIAN (%)
NO INDIKATOR
T (%) 2021 2022 2023
a. Rawat Jalan
1 Cakupan kelengkapan pengisian rekam medis pada pasien 100 85,5 85 98,3
kunjungan rawat jalan di puskesmas
2 Cakupan kunjungan rawat jalan gigi dan mulut 100 69,6 83,8 103,3
3 Cakupan kunjungan UGD 100 379,3 109,3 26,9
b. Rawat Inap
1 Cakupan asuhan keperawatan individu pada pasien ranap 100 100 100 100
2 BOR (Bed Occupation Rate) 85 20,5 42,8 40
3 ALOS (Average Length of Stay) 100 215 31,7 33,3
c. Pelayanan Kefarmasian
1 Persentase ketersediaan obat di Puskesmas 100 90 94,4 97,5
2 Persentase penggunaan obat yang rasional di puskesmas 100 100 100 100
3 Persentase kesesuaian obat dengan formularium nasional 100 70,7 95,2 97,4
d. Pelayanan Laboratorium
1 Cakupan pemeriksaan laboratorium puskesmas 20 16,1 16,6 73,1
HASIL UKP 97,7

Melihat grafik diatas hasil akhir Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) Puskesmas
Tanjungsari tahun 2023 adalah 94,06 dan masuk ke dalam kategori BAIK.

Grafik 2.7
Hasil Penialain Kinerja Puskesmas (PKP)
Puskesmas Tanjungsari Tahun 2021, 2022 dan 2023

94.83

94.06

93.32

Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

Grafik diatas memperlihatkan tahun 2023 capaian PKP Puskesmas Tanjungsari


mengalami penigkatan tajam, dari 93,32% pada tahun 2022 menjadi 94,06% pada tahun
2023. Dengan komitmen dari seluruh karyawan puskesmas, semoga hal yang baik ini
dapat dipertahankan bahkan terus ditingkatkan.

68
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

5. Data Hasil Survey Kepuasan Masyarakat


Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam perbaikan pelayanan publik
adalah melakukan survei kepuasan masyarakat kepada pengguna layanan dengan
mengukur kepuasan masyarakat pengguna layanan. Sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 14 tahun 2017
tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara
Pelayanan Publik, dilaksanakan kegiatan survei kepuasan masyarakat yang dengan
menggunakan metode QR-Code, dimana di beberapa tempat pelayanan, diperlihatkan
QR-Code baik dalam bentuk banner maupun stiker, dan pasien dapat mengisi survei
menggunakan HP yang dimilikinya atau menggunakan HP petugas dengan bantuan
perugas puskesmas. Hasil survei terus dimonitor dan dievaluasi setiap 3 bulan sekali
oleh tim puskesmas yang akan menjadi bahan dalam Rapat Tinjauan Manajemen.
Adapun kriteria yang menjadi penilaian kepuasan masyarakat yang
dilaksanakan di Puskesmas Tanjungsari adalah sebagai berikut :

Variabel Penilaian Survey Kepuasan Masyarakat


di Puskesmas Tanjungsari tahun 2023

NO UNSUR PENILAIAN SCORE


1 Bagaimana pendapat Saudara tentang kesesuaian persyaratan pelayanan dengan
jenis pelayanannya :
a. Tidak sesuai 1
b. Kurang sesuai 2
c. Sesuai 3
d. Sangat sesuai 4
2 Bagaimana pemahaman Saudara tentang kemudahan prosedur pelayanandi unit ini :
a. Tidak mudah 1
b. Kurang mudah 2
c. Mudah 3
d. Sangat mudah 4
3 Bagaimana pendapat Saudara tentang kecepatan waktu dalam memberikan
pelayanan:
a. Tidak cepat 1
b. Kurang cepat 2
c. Cepat 3
d. Sangat cepat 4
4 Bagaimana pendapat Saudara tentang kewajaran biaya/tarif dalam pelayanan :
a. Sangat mahal 1
b. Cukup mahal 2
c. Murah 3
d. Gratis 4
5 Bagaimana pendapat Saudara tentang kesesuaian produk pelayananantara yang
tercantum dalam standar pelayanan dengan hasil yang diberikan :
a. Tidak sesuai 1
b. Kurang sesuai 2
c. Sesuai 3
d. Sangat sesuai 4
6 Bagaimana pendapat Saudara tentang kompetensi/ kemampuan petugas
dalampelayanan :
a. Tidak kompeten 1
b. Kurang kompeten 2
c. Kompeten 3

69
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

d. Sangat kompeten 4
7 Bagamana pendapat saudara perilaku petugas dalam pelayanan terkait kesopanan
dan keramahan :
a. Tidak sopan dan ramah 1
b. Kurang sopan dan ramah 2
c. Sopan dan ramah 3
d. Sangat sopan dan ramah 4
8 Bagaimana pendapat Saudara tentangkualitas sarana dan prasarana :
a. Buruk 1
b. Cukup 2
c. Baik 3
d. Sangat baik 4
9 Bagaimana pendapat Saudara tentangpenanganan pengaduan pengguna layanan :
A. Tidak ada 1
B. Ada tapi tidak berfungsi 2
C. Berfungsi kurang maksimal 3
D. Dikelola dengan baik 4

Dalam rangka peningkatan transparansi hasil penyusunan survei kepuasan


masyarakat di Puskesmas Tanjungsari, maka, rencana dan tindak lanjutnya wajib
dipublikasikan kepada masyarakat. Selain itu hasil survei ini akan menjadi bahan
masukan bagi tim mutu puskesmas untuk menilai dan mengevaluasi terhadap mutu
pelayanan yang ada di puskesmas, sehingga hasil survei ini menjadi salah satu bahan
kajian dalam Rapat Tinjauan Manajemen yang dilakukan tim mutu puskesmas secara
berkala, dan hasil pembahasan Rapat Tinjauan Mutu tersebut akan menghasilkan
rekomendasi kepada Kepala Puskesmas guna langkah-langkah perbaikan kedepannya.
Berikut ini hasil survei kepuasan masyarakat Puskesmas Tanjungsari tahun 2023 :

Tabel 3.44
Hasil Survei Kepuasan Masyarakat Puskesmas Tanjungsari
Periode Tahun 2021. 2022, dan 2023
Nilai Nilai Nilai Kategori
NO Unsur SKM
2021 2022 2023 Unsur SKM
1 Persyaratan 3,73 3,94 3,96 Sangat Baik
2 Sistem, Mekanisme dan Prosedur 3,42 3,94 3,96 Sangat Baik
3 Waktu Penyelesaian 3,45 3,93 3,96 Sangat Baik
4 Biaya/Tarif 3,58 3,99 3,96 Sangat Baik
5 Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan 3,52 3,95 3,96 Sangat Baik
6 Kompetensi Pelaksana 3,61 3,94 3,96 Sangat Baik
7 Perilaku Pelaksana 3,52 3,95 3,96 Sangat Baik
8 Sarana Prasarana 3,21 3,95 3,96 Sangat Baik
9 Penanganan Pengaduan 3,48 4 4,00 Sangat Baik
SANGAT
NILAI SETELAH DIKONVERSI 90,7 97,8 99
BAIK

Keterangan :
Tidak Baik (D) : Nilai interval 1,00 – 2,5996
Kurang Baik (C) : Nilai interval 2,60 – 3,0644
Baik (B) : Nilai interval 3,0644 – 3,532

70
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Sangat Baik (A) : Nilai interval 3,5324 – 4,00

Melihat data diatas Indeks Kepuasan Masyarakat Puskesmas Tanjungsari


Tahun 2023 sebesar 99 dan masuk kategori SANGAT BAIK
Tentunya untuk menilai kepuasan masyarakat, perlu dilakukan pembandingan
terhadap kepuasan masyarakat tahu-tahun sebelumnya untuk menilai apakah
kepuasan masyarakat meningkat atau justru menurun. Hal ini sebagai bahan evaluasi
bagi kami untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Beikut ini gambaran
hasil kepuasan masyarakat selama 3 tahun, yaitu tahun 2021, 2022 dan 2023 ;

GRAFIK 3.7
Hasil Survei Kepuasan Masyarakat
Puskesmas Tanjungsari Tahun 2021, 2022, dan 2023

99.00%
97.87%

90.75%

Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023

Melihat grafik diatas, hasil survei kepuasan masyarakat Puskemsas


Tanjungsari dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan
bahwa tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan Puskesmas
Tanjungsari semakin baik. Namun tentunya hasil tersebut masih perlu ditingkatkan
sesuai dengan target puskesmas dan juga target pemerintah daerah untuk selalu
meningkatkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan.

6. Data Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan


Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019
tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan, disebutkan bahwa Standar Pelayanan Minimal bidang
Kesehatan yang selanjutnya disebut SPM Kesehatan merupakan ketentuan mengenai
Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang

71
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal. Kebijakan mengenai SPM
mengalami perubahan dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun
2019 tentang Standar Pelayanan Minimal, sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 18
ayat (3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Dengan kebijakan ini SPM Bidang Kesehatan mengalami perubahan yang cukup
mendasar dari SPM sebelumnya sebagaimana ditetapkan dengan Permenkes Nomor
43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal.
Pada SPM yang lalu pencapaian target-target SPM lebih merupakan kinerja
program kesehatan, maka pada SPM yang sekarang pencapaian target-target tersebut
lebih diarahkan kepada kinerja Pemerintah Daerah, menjadi penilaian kinerja daerah
dalam memberikan pelayanan dasar kepada Warga Negara. Selanjutnya sebagai
bahan Pemerintah Pusat dalam perumusan kebijakan nasional, pemberian insentif,
disinsentif dan sanksi administrasi Kepala Daerah.

Adapun Standar Pelayanan Minimal yang tertuang meliputi :


1) Pelayanan kesehatan ibu hamil;
2) Pelayanan kesehatan ibu bersalin;
3) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir;
4) Pelayanan kesehatan balita;
5) Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar;
6) Pelayanan kesehatan pada usia produktif;
7) Pelayanan kesehatan pada usia lanjut;
8) Pelayanan kesehatan penderita hipertensi;
9) Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus;
10) Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat;
11) Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis; dan
12) Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan
daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus).

Untuk menilai Standar Pelayanan Minimal puskesmas, kami menyajikan data


hasil capaian Standar Pelayanan Minimal di Puskesmas Tanjungsari untuk menilai
perkembangan capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) dari tahun ke tahun serta
menilai pencapaian Standar Pelayanan Minimal pada tahun 2023. Diharapakan hal
ini bisa menjadi bahan evaluasi terhadap capain Standar Pelayanan Minimal (SPM)
untuk menysusun perencanaan puskemas yang tertuang dalam Perencanaan
Tahunan Puskesmas (PTP) tahun 2024.
Dibawah ini datacakupan tandar Pelayanan Minimal di Pukesmas
Tanjungsari selama tahun 2021, 2022 dan 2023 ;

72
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

TABEL 3.45
Cakupan Standar Pelayanan Minimal
Puskesmas Tanjungsari Tahun 2021, 2022 dan 2023

Target Cakupan (%)


No Kegiatan SPM
(%) 2021 2022 2023
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil 100 95,7 104 100,5
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin 100 100,4 100,4 100,4
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 100 105,1 111,3 106,2
4 Pelayanan kesehatan balita 100 99,6 106,9 100,2
5 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar 100 44,7 60,4 185,6
6 Pelayanan kesehatan pada usia produktif 100 62,8 37,0 95,7
7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 100 18,7 94 127
8 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 100 20,7 59,1 85,8
9 Pelayanan kesehatan penderita diabetes mellitus 100 10,8 80,4 102,4
10 Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa
100 57,4 82,4 110
berat;
11 Pelayanan kesehatan orang terduga tuberculosis 100 20,6 56,9 62,7
12 Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi
virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia 100 61,3 152,3 189,7
(Human Immunodeficiency Virus)

Dari data diatas terlihat bahwa pada Tahun 2023 sebagian besar indikator
Standar Pelayanan Minimal (SPM) sudah mencapai target. Namun masih ada 3
indikator yang belum mencapai target, yaitu pelayanan kesehatan pada usia produktif
(95,7%), pelayanan kesehatan penderita hipertensi (85,8), dan pelayanan kesehatan
orang terduga tuberculosis (62,7%). Perlu inovasi-inovasi agar Standar Pelayanan
Minimal dapat tercapai.

7. Data Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, bahwa
Program Indonesia Sehat dilaksanakan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang
didukung dengan pelindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan. Untuk
melaksanakan Program Indonesia Sehat diperlukan pendekatan keluarga,
yang mengintegrasikan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan
masyarakat (UKM) secara berkesinambungan, dengan target keluarga, berdasarkan
data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga.

73
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari agenda ke-5
Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini
didukung oleh Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia.
PIS-PK ini adalah program wajib yang harus dilaksanakan oleh Puskesmas.
Kemenkes menargetkan tahun 2019 semua puskesmas sudah melaksanakan kegiatan
ini. Termasuk Puskesmas Tanjungsari, sejak Tahun 2018 sudah mulai melaksanakan
kegiatan PIS-PK. Adapun tahapan kegiatan PIS-PK yang dilakukan di Puskesmas
Tanjungsari meliputi :
1) Pendataan keluarga
Diharapkan semua keluarga yang ada di wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari
dikunjungi untuk dilakukan pendataan kesehatan. Pendataan dilakukan oleh
petugas puskesmas dan bila diperlukan petugas puskesmas akan didampingi oleh
kader kesehatan atau apparat desa.
2) Entry Data
Setelah dilakukan pendataan, maka data yang ada dalam bentuk manual harus
dientry ke dalam aplikasi data PIS-PK. Dengan melakukan entry data, puskesmas
dapat melihat dan melakukan pemetaan masalah kesehatan yang ada di wilayah
kerjanya serta dapat mengetahui derajat kesehatan keluarga desa maupun
kecamatan.
3) Anlaisis data
Analisis data dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi masalah kesehatan yang
ditemukan setelah hasil pendataan. Untuk menyusun rencana tindak lanjut
tentunya perlu ditetapkan masalah yang dirasa penting dan harus segera
ditindaklanjuti, sehingga penanganannya menjadi lebih cepat.
4) Intervensi masalah kesehatan
Setelah dilakukan analisis data dan diketahui masalah kesehatan yang ada,
langkah selanjutnya dan yang terpenting adalah melakukan intervensi terhadap
masalah yang ada tersebut. Intervensi dilakukan dengan melakukan pembinaan
dan kunjungan langsung kepada sasaran keluarga yang memiliki masalah
kesehatan. Dengan intervensi kepada sasaran diharapkan masalah kesehatan
tersebut dapat lebih mudah teratasi.
Dibawah ini hasil kegiatan PIS-PK yang telah dilaksanakan oleh Puskesmas
Tanjungsari :

Tabel 3.46
Hasil Pendataan PIS-PK Puskesmas Tanjungsari

Jumlah KK
Jumlah Jumlah KK yang
No Desa yang sudah IKS
KK dikunjungi
dientry
1 Tanjungsari 2.060 2.060 100% 0,646
2 Jatisari 2.134 2.134 Proses entry -
3 Gudang 2.108 2.108 Proses entry -

74
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

4 Margaluyu 1.575 1.575 100% 0,636


5 Pasigaran 1.116 1.116 Proses entry -
6 Kadakajaya 1.607 1.607 Proses entry -
7 Cijambu 1.384 1.384 Proses entry -

Dari tabel diatas, semua desa sudah dilakukan pendataan, sejak Tahun 2018
sampai dengan Tahun 2019. Namun belum semua hasil pendataan yang sudah dientry
ke dalam aplikasi PIS-PK, hanya 2 desa yaitu Desa Tanjungsari dan desa Margaluyu
yang seluruh hasil pendataan sudah dientry, sedangkan 5 (lima) desa lainnya proses
entry masih berjalan. Hal yang menyebabkan terhambatnya entry data dikarenakan
SDM yang terbatas serta pada akhir Tahun 2019 aplikasi untuk mengentry data PIS-
PK dihentikan, sehingga kami tidak dapat menyelesaikan entry data bagi data yang
tersisa. Guna mengatasi hal tersebut diatas, kami berupaya agar entry data segera
diselesaikan sehingga langkah analisis hasil pendataan dapat dilanjutkan untuk
mendapatkan gambaran Indek Kesehatan Keluarga.

Tabel 3.47
Analisis Hasil Pendataan PIS-PK Desa Tanjungsari
NO INDIKATOR PIS-PK JUMLAH
1 Tidak ber KB 674
2 Tidak bersalin di fasilitas kesehatan 5
3 Tidak imunisasi dasar 0
4 Tidak mendapat ASI ekslusif 2
5 Tidak memantau pertumbuhan balita 13
6 TB tidak berobat atau DO 24
7 Hipertensi tidak berobat rutin 357
8 Penderita jiwa tidak berobat 2
9 Merokok 1.511
10 Tidak memiliki JKN 1.173
11 Tidak memiliki akses sarana air bersih (SAB) 22
12 Tidak memiliki jamban 21

Dari data diatas, terlihat bahwa indikator yang paling menyebabkan masalah
kesehatan adalah banyaknya yang merokok yaitu sebanyak 1.511, selanjutnya tidak
memiliki jaminan kesehatan sebanyak 1.173 serta tidak ber KB sebanyak 674.
Tentunya ini menjadi kajian bagi puskesmas dalam menyusun rencana intervensi agar
masalah-masalah kesehatan yang ada dapat diselesaikan secara efektif.

Tabel 3.48
Analisis Hasil Pendataan PIS-PK Desa Margaluyu
NO INDIKATOR PIS-PK JUMLAH
1 Tidak ber KB 568
2 Tidak bersalin di fasilitas kesehatan 13
3 Tidak imunisasi dasar 0
4 Tidak mendapat ASI ekslusif 3
5 Tidak memantau pertumbuhan balita 20

75
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

6 TB tidak berobat atau DO 41


7 Hipertensi tidak berobat rutin 361
8 Penderita jiwa tidak berobat 11
9 Merokok 1.137
10 Tidak memiliki JKN 942
11 Tidak memiliki akses sarana air bersih (SAB) 30
12 Tidak memiliki jamban 19

Dari data diatas, sebanyak 1.137 masyarakat Desa Margaluyu adalah perokok,
942 tidak memiliki jaminan kesehatan (JKN), serta 568 tidak ber KB. Permasalahan-
permasalahan tersebut menjadi bahan bagi tim PIS-PK dalam menyusun rencana
intervensi sehingga diharapakan Indeks Keluarga Sehat (IKS) dapat meningkat.

8. Data Survey Mawas Diri (SMD)


Untuk melihat permasalah kesehatan yang ada di masyarakat, salah satu
metode adalah menggunakan Survey Mawas Diri (SMD). Survei Mawas Diri (SMD)
adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh
tokoh masyarakat dan kader kesehatan setempat dibawah bimbingan petugas
kesehatan di desa (Depkes RI, 2007). Tujuan SMD adalah masyarakat lebih
mengenal kesehatan yang ada di desa/kelurahan dan menimbulkan minat atau
kesadaran untuk mengetahui masalah kesehatan dan pentingnya permasalahan
tersebut untuk diatasi. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016
tentang Pedoman Manajemen Puskesmas disebutkan bahwa SMD merupakan salah
satu proses dalam siklus manajemen Puskesmas. SMD diperlukan untuk
melaksanakan tahapan perencanaan Puskesmas yang berkualitas dengan
mengedepankan kebutuhan dan harapan masyarakat sebagai sasaran pelayanan
kesehatan. Oleh karena peran SMD sangat penting, maka Puskesmas Tanjungsari
berkomitmen untuk terus melaksanakan kegiatan SMD setiap tahun. Berikut hasil
Survey Mawas Diri yang dilakukan seluruh desa yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023 ;

a) Desa Tanjungsari
Tabel 3.49
Data Hasil Survei Mawas Diri Desa Tanjungsari Tahun 2023
Jawaban
No Variabel
Ya % Tidak %
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
1 Apakah pernah mendapatkan informasi kesehatan 310 85,87 51 14,13
dari petugas puskesmas?
2 Apakah selalu memeriksa jentik nyamuk di tempat 291 80,61 70 19,39
penampungan air?
3 Apakah di keluarga anda mempunyai sarana CTPS 333 92,24 28 7,76
(cuci tangan pakai sabun)?

76
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

4 Apakah anda mempunyai sarana pengelolaan 223 61,77 138 38,23


sampah rumah tangga?
5 Apakah saat anak pertama kali diberi makan (MP- 112 31,02 249 68,98
ASI)?
6 Dalam 1 piring saji setiap kali makan apakah 325 90,03 36 9,97
mengandung makanan pokok, lauk pauk, sayur,
dan buah?
7 Apakah balita anda mendapatkan protein hewani? 342 94,74 19 5,26
8 Bagaimana anda menyimpan garam beryodium? 17 4,71 344 95,29
9 Apakah ada anggota keluarga yang pernah 43 11,91 318 88,09
menderita batuk-batuk lebih dari 2 minggu?
10 Jika jawaban diatas ya, apakah dilakukan 43 100 0 0
pemeriksaan dan pengobatan?
11 Apakah ada anggota keluarga yang menderita 129 35,73 232 64,27
hipertensi?
12 Jika jawaban diatas ya, apakah selama ini minum 74 57,36 55 42,65
obat hipertensi secara teratur?
13 Apakah ada anggota keluarga yang menderita 32 8,86 329 91,14
DM?
14 Jika jawaban diatas ya, apakah selama ini 29 90,62 3 9,38
melakukan kontrol dan minum obat secara rutin?
15 Apakah dalam 3 bulan terakhir ada anggota 4 1,11 357 98,89
keluarga yang menderita Demam Berdarah?
16 Apakah dalam 3 bulan terakhir ada anggota 50 13,85 311 86,15
keluarga yang menderita diare?
17 Apakah dalam 3 bulan terakhir ada anggota 12 3,32 349 96,68
keluarga yang menderita gangguan saluran
pernapasan (ISPA)?
UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN (UKP)
1 Apakah anda merasa puas dengan pelayanan di 298 82,55 63 17,45
Puskesmas Tanjungsari?
2 Apakah menurut anda bangunan dan sarana 334 92,52 27 7,48
prasarana di Puskesmas Tanjungsari sudah
nyaman?
3 Apakah menurut anda pelayanan di Puskesmas 320 88,64 41 11,36
Tanjungsari sudah baik?
4 Apakah Puskesmas Tanjungsari memungut tarif 25 6,92 336 93,08
pelayanan di luar ketentuan kepada pasien BPJS?
5 Apakah anda setuju dengan adanya pelayanan 361 100 0 0
pemeriksaan USG di Puskesmas Tanjungsari?
6 Apakah anda setuju dengan adanya pemeriksaan 358 99,17 3 0,83
EKG di Puskesmas Tanjungsari
7 Apakah pelayanan rawat inap di Puskesmas 351 97,23 10 2,77
Tanjungsari sudah sesuai prosedur?

b) Desa Jatisari
Tabel 3.50
Data Hasil Survei Mawas Diri Desa Jatisari Tahun 2023
Jawaban
No Variabel
Ya % Tidak %
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
1 Apakah pernah mendapatkan informasi kesehatan 319 88,12 43 11,88

77
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

dari petugas puskesmas?


2 Apakah selalu memeriksa jentik nyamuk di tempat 334 92,26 28 7,74
penampungan air?
3 Apakah di keluarga anda mempunyai sarana CTPS 347 95,86 15 4,14
(cuci tangan pakai sabun)?
4 Apakah anda mempunyai sarana pengelolaan 241 66,57 121 33,43
sampah rumah tangga?
5 Apakah saat anak pertama kali diberi makan (MP- 146 40,33 216 59,67
ASI)?
6 Dalam 1 piring saji setiap kali makan apakah 327 90,33 35 9,67
mengandung makanan pokok, lauk pauk, sayur,
dan buah?
7 Apakah balita anda mendapatkan protein hewani? 360 99,45 2 0,55
8 Bagaimana anda menyimpan garam beryodium? 0 0 362 100
9 Apakah ada anggota keluarga yang pernah 27 7,46 335 92,54
menderita batuk-batuk lebih dari 2 minggu?
10 Jika jawaban diatas ya, apakah dilakukan 27 100 0 0
pemeriksaan dan pengobatan?
11 Apakah ada anggota keluarga yang menderita 142 39,23 220 60,77
hipertensi?
12 Jika jawaban diatas ya, apakah selama ini minum 98 69,01 44 30,99
obat hipertensi secara teratur?
13 Apakah ada anggota keluarga yang menderita 8 2,21 354 97,79
DM?
14 Jika jawaban diatas ya, apakah selama ini 8 100 0 0
melakukan kontrol dan minum obat secara rutin?
15 Apakah dalam 3 bulan terakhir ada anggota 3 0,83 359 99,17
keluarga yang menderita Demam Berdarah?
16 Apakah dalam 3 bulan terakhir ada anggota 29 8,01 333 91,99
keluarga yang menderita diare?
17 Apakah dalam 3 bulan terakhir ada anggota 20 5,52 342 94,48
keluarga yang menderita gangguan saluran
pernapasan (ISPA)?
UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN (UKP)
1 Apakah anda merasa puas dengan pelayanan di 315 87,02 47 12,98
Puskesmas Tanjungsari?
2 Apakah menurut anda bangunan dan sarana 337 93,09 25 6,91
prasarana di Puskesmas Tanjungsari sudah
nyaman?
3 Apakah menurut anda pelayanan di Puskesmas 339 93,65 23 6,45
Tanjungsari sudah baik?
4 Apakah Puskesmas Tanjungsari memungut tarif 28 7,73 334 92,27
pelayanan di luar ketentuan kepada pasien BPJS?
5 Apakah anda setuju dengan adanya pelayanan 362 100 0 0
pemeriksaan USG di Puskesmas Tanjungsari?
6 Apakah anda setuju dengan adanya pemeriksaan 362 100 0 0
EKG di Puskesmas Tanjungsari
7 Apakah pelayanan rawat inap di Puskesmas 347 95,86 15 4,14
Tanjungsari sudah sesuai prosedur?

c) Desa Gudang
Tabel 3.51

78
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Data Hasil Survei Mawas Diri Desa Gudang Tahun 2023


Jawaban
No Variabel
Ya % Tidak %
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
1 Apakah pernah mendapatkan informasi kesehatan 326 90,05 36 9,95
dari petugas puskesmas?
2 Apakah selalu memeriksa jentik nyamuk di tempat 313 86,46 49 13,54
penampungan air?
3 Apakah di keluarga anda mempunyai sarana CTPS 325 89,78 27 10,22
(cuci tangan pakai sabun)?
4 Apakah anda mempunyai sarana pengelolaan 252 69,61 110 30,39
sampah rumah tangga?
5 Apakah saat anak pertama kali diberi makan (MP- 117 32,32 245 67,68
ASI)?
6 Dalam 1 piring saji setiap kali makan apakah 332 91,71 30 8,29
mengandung makanan pokok, lauk pauk, sayur,
dan buah?
7 Apakah balita anda mendapatkan protein hewani? 159 43,92 203 56,08
8 Bagaimana anda menyimpan garam beryodium? 6 1,66 356 98,34
9 Apakah ada anggota keluarga yang pernah 45 12,43 317 87,57
menderita batuk-batuk lebih dari 2 minggu?
10 Jika jawaban diatas ya, apakah dilakukan 45 100 0 0
pemeriksaan dan pengobatan?
11 Apakah ada anggota keluarga yang menderita 103 28,45 259 71,55
hipertensi?
12 Jika jawaban diatas ya, apakah selama ini minum 64 62,14 39 37,86
obat hipertensi secara teratur?
13 Apakah ada anggota keluarga yang menderita 9 2,49 353 97,51
DM?
14 Jika jawaban diatas ya, apakah selama ini 9 100 0 0
melakukan kontrol dan minum obat secara rutin?
15 Apakah dalam 3 bulan terakhir ada anggota 3 0,83 359 99,17
keluarga yang menderita Demam Berdarah?
16 Apakah dalam 3 bulan terakhir ada anggota 60 16,57 302 83,43
keluarga yang menderita diare?
17 Apakah dalam 3 bulan terakhir ada anggota 13 3,59 349 96,41
keluarga yang menderita gangguan saluran
pernapasan (ISPA)?
UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN (UKP)
1 Apakah anda merasa puas dengan pelayanan di 328 90,61 34 9,49
Puskesmas Tanjungsari?
2 Apakah menurut anda bangunan dan sarana 330 91,16 32 8,84
prasarana di Puskesmas Tanjungsari sudah
nyaman?
3 Apakah menurut anda pelayanan di Puskesmas 331 91,44 31 8.56
Tanjungsari sudah baik?
4 Apakah Puskesmas Tanjungsari memungut tarif 18 4,97 334 95,03
pelayanan di luar ketentuan kepada pasien BPJS?
5 Apakah anda setuju dengan adanya pelayanan 362 100 0 0
pemeriksaan USG di Puskesmas Tanjungsari?
6 Apakah anda setuju dengan adanya pemeriksaan 362 100 0 0
EKG di Puskesmas Tanjungsari
7 Apakah pelayanan rawat inap di Puskesmas 356 98,34 6 1,66

79
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Tanjungsari sudah sesuai prosedur?

d) Desa Margaluyu
Tabel 3.52
Data Hasil Survei Mawas Diri Desa Margaluyu Tahun 2023
Jawaban
No Variabel
Ya % Tidak %
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
1 Apakah pernah mendapatkan informasi kesehatan 303 84,64 55 15,36
dari petugas puskesmas?
2 Apakah selalu memeriksa jentik nyamuk di tempat 287 80,17 71 19,83
penampungan air?
3 Apakah di keluarga anda mempunyai sarana CTPS 292 81,56 66 18,44
(cuci tangan pakai sabun)?
4 Apakah anda mempunyai sarana pengelolaan 260 72,63 98 27,37
sampah rumah tangga?
5 Apakah saat anak pertama kali diberi makan (MP- 189 52,79 169 47,21
ASI)?
6 Dalam 1 piring saji setiap kali makan apakah 310 86,59 48 13,41
mengandung makanan pokok, lauk pauk, sayur,
dan buah?
7 Apakah balita anda mendapatkan protein hewani? 343 95,81 15 4,19
8 Bagaimana anda menyimpan garam beryodium? 27 7,54 331 92,46
9 Apakah ada anggota keluarga yang pernah 36 10,06 322 89,94
menderita batuk-batuk lebih dari 2 minggu?
10 Jika jawaban diatas ya, apakah dilakukan 36 100 0 0
pemeriksaan dan pengobatan?
11 Apakah ada anggota keluarga yang menderita 131 36,59 227 63,41
hipertensi?
12 Jika jawaban diatas ya, apakah selama ini minum 93 70,99 38 29,01
obat hipertensi secara teratur?
13 Apakah ada anggota keluarga yang menderita 30 8,38 328 91,62
DM?
14 Jika jawaban diatas ya, apakah selama ini 30 100 0 0
melakukan kontrol dan minum obat secara rutin?
15 Apakah dalam 3 bulan terakhir ada anggota 3 0,84 355 99,16
keluarga yang menderita Demam Berdarah?
16 Apakah dalam 3 bulan terakhir ada anggota 34 9,50 324 90,50
keluarga yang menderita diare?
17 Apakah dalam 3 bulan terakhir ada anggota 20 5,59 338 94,41
keluarga yang menderita gangguan saluran
pernapasan (ISPA)?
UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN (UKP)
1 Apakah anda merasa puas dengan pelayanan di 341 95,25 17 4,75
Puskesmas Tanjungsari?
2 Apakah menurut anda bangunan dan sarana 329 91,90 29 8,10
prasarana di Puskesmas Tanjungsari sudah

80
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

nyaman?
3 Apakah menurut anda pelayanan di Puskesmas 322 89,94 36 10,06
Tanjungsari sudah baik?
4 Apakah Puskesmas Tanjungsari memungut tarif 60 16,76 298 83,24
pelayanan di luar ketentuan kepada pasien BPJS?
5 Apakah anda setuju dengan adanya pelayanan 358 100 0 0
pemeriksaan USG di Puskesmas Tanjungsari?
6 Apakah anda setuju dengan adanya pemeriksaan 358 100 0 0
EKG di Puskesmas Tanjungsari
7 Apakah pelayanan rawat inap di Puskesmas 340 94,97 18 5,03
Tanjungsari sudah sesuai prosedur?

e) Desa Pasigaran
Tabel 3.53
Data Hasil Survei Mawas Diri Desa Pasigaran Tahun 2023
Jawaban
No Variabel
Ya % Tidak %
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
1 Apakah pernah mendapatkan informasi kesehatan 343 99,13 3 0,87
dari petugas puskesmas?
2 Apakah selalu memeriksa jentik nyamuk di tempat 321 92,77 25 7,23
penampungan air?
3 Apakah di keluarga anda mempunyai sarana CTPS 309 89,31 37 10,69
(cuci tangan pakai sabun)?
4 Apakah anda mempunyai sarana pengelolaan 255 73,70 91 26,30
sampah rumah tangga?
5 Apakah saat anak pertama kali diberi makan (MP- 173 50,00 173 50,00
ASI)?
6 Dalam 1 piring saji setiap kali makan apakah 280 80,92 66 19,08
mengandung makanan pokok, lauk pauk, sayur,
dan buah?
7 Apakah balita anda mendapatkan protein hewani? 341 98,55 5 1,45
8 Bagaimana anda menyimpan garam beryodium? 7 2,02 339 97,98
9 Apakah ada anggota keluarga yang pernah 8 2,31 338 97,69
menderita batuk-batuk lebih dari 2 minggu?
10 Jika jawaban diatas ya, apakah dilakukan 8 100 0 0
pemeriksaan dan pengobatan?
11 Apakah ada anggota keluarga yang menderita 59 17,05 287 82,95
hipertensi?
12 Jika jawaban diatas ya, apakah selama ini minum 50 84,75 9 15,25
obat hipertensi secara teratur?
13 Apakah ada anggota keluarga yang menderita 4 1,16 342 98,84
DM?
14 Jika jawaban diatas ya, apakah selama ini 4 100 0 0
melakukan kontrol dan minum obat secara rutin?
15 Apakah dalam 3 bulan terakhir ada anggota 0 0 346 346
keluarga yang menderita Demam Berdarah?
16 Apakah dalam 3 bulan terakhir ada anggota 2 0,58 344 99,42
keluarga yang menderita diare?
17 Apakah dalam 3 bulan terakhir ada anggota 4 1,16 342 98,84
keluarga yang menderita gangguan saluran
pernapasan (ISPA)?

81
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN (UKP)


1 Apakah anda merasa puas dengan pelayanan di 299 86,42 47 13,58
Puskesmas Tanjungsari?
2 Apakah menurut anda bangunan dan sarana 301 86,99 45 13,01
prasarana di Puskesmas Tanjungsari sudah
nyaman?
3 Apakah menurut anda pelayanan di Puskesmas 324 93,64 22 6,36
Tanjungsari sudah baik?
4 Apakah Puskesmas Tanjungsari memungut tarif 43 12,43 303 87,57
pelayanan di luar ketentuan kepada pasien BPJS?
5 Apakah anda setuju dengan adanya pelayanan 344 99,42 2 0,58
pemeriksaan USG di Puskesmas Tanjungsari?
6 Apakah anda setuju dengan adanya pemeriksaan 346 100 0 0
EKG di Puskesmas Tanjungsari
7 Apakah pelayanan rawat inap di Puskesmas 341 98,55 5 1,45
Tanjungsari sudah sesuai prosedur?

f) Desa Kadakajaya
Tabel 3.54
Data Hasil Survei Mawas Diri Desa Kadakajaya Tahun 2023
Jawaban
No Variabel
Ya % Tidak %
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
1 Apakah pernah mendapatkan informasi kesehatan 315 89,23 38 10,77
dari petugas puskesmas?
2 Apakah selalu memeriksa jentik nyamuk di tempat 296 83,85 57 16,15
penampungan air?
3 Apakah di keluarga anda mempunyai sarana CTPS 326 92,35 27 7,65
(cuci tangan pakai sabun)?
4 Apakah anda mempunyai sarana pengelolaan 264 74,79 89 25,21
sampah rumah tangga?
5 Apakah saat anak pertama kali diberi makan (MP- 237 67,14 116 32,86
ASI)?
6 Dalam 1 piring saji setiap kali makan apakah 316 89,52 37 10,48
mengandung makanan pokok, lauk pauk, sayur,
dan buah?
7 Apakah balita anda mendapatkan protein hewani? 342 96,88 11 3,12
8 Bagaimana anda menyimpan garam beryodium? 11 3,12 342 96,88
9 Apakah ada anggota keluarga yang pernah 28 7,93 325 12,07
menderita batuk-batuk lebih dari 2 minggu?
10 Jika jawaban diatas ya, apakah dilakukan 28 100 0 0
pemeriksaan dan pengobatan?
11 Apakah ada anggota keluarga yang menderita 96 27,20 257 72,80
hipertensi?
12 Jika jawaban diatas ya, apakah selama ini minum 65 67,71 31 32,29
obat hipertensi secara teratur?
13 Apakah ada anggota keluarga yang menderita 5 1,42 348 98,58
DM?
14 Jika jawaban diatas ya, apakah selama ini 5 100 0 0
melakukan kontrol dan minum obat secara rutin?
15 Apakah dalam 3 bulan terakhir ada anggota 0 0 353 100
keluarga yang menderita Demam Berdarah?

82
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

16 Apakah dalam 3 bulan terakhir ada anggota 60 17,00 293 83,00


keluarga yang menderita diare?
17 Apakah dalam 3 bulan terakhir ada anggota 10 2,83 343 97,17
keluarga yang menderita gangguan saluran
pernapasan (ISPA)?
UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN (UKP)
1 Apakah anda merasa puas dengan pelayanan di 303 85,84 50 14,16
Puskesmas Tanjungsari?
2 Apakah menurut anda bangunan dan sarana 324 91,78 29 8,22
prasarana di Puskesmas Tanjungsari sudah
nyaman?
3 Apakah menurut anda pelayanan di Puskesmas 320 90,65 33 9,35
Tanjungsari sudah baik?
4 Apakah Puskesmas Tanjungsari memungut tarif 22 6,23 331 93,77
pelayanan di luar ketentuan kepada pasien BPJS?
5 Apakah anda setuju dengan adanya pelayanan 350 99,15 3 0,85
pemeriksaan USG di Puskesmas Tanjungsari?
6 Apakah anda setuju dengan adanya pemeriksaan 353 100 0 0
EKG di Puskesmas Tanjungsari
7 Apakah pelayanan rawat inap di Puskesmas 348 98,58 5 1,42
Tanjungsari sudah sesuai prosedur?

g) Desa Cijambu
Tabel 3.55
Data Hasil Survei Mawas Diri Desa Cijambu Tahun 2023
Jawaban
No Variabel
Ya % Tidak %
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) 344
1 Apakah pernah mendapatkan informasi kesehatan 334 97,09 10 2,91
dari petugas puskesmas?
2 Apakah selalu memeriksa jentik nyamuk di tempat 282 81,98 62 18,02
penampungan air?
3 Apakah di keluarga anda mempunyai sarana CTPS 259 75,29 85 24,71
(cuci tangan pakai sabun)?
4 Apakah anda mempunyai sarana pengelolaan 192 55,81 152 44,19
sampah rumah tangga?
5 Apakah saat anak pertama kali diberi makan (MP- 181 52,62 163 47,38
ASI)?
6 Dalam 1 piring saji setiap kali makan apakah 304 88,37 40 11,63
mengandung makanan pokok, lauk pauk, sayur,
dan buah?
7 Apakah balita anda mendapatkan protein hewani? 342 99,42 2 0,58
8 Bagaimana anda menyimpan garam beryodium? 20 5,81 324 94,19
9 Apakah ada anggota keluarga yang pernah 19 5,52 325 94,48
menderita batuk-batuk lebih dari 2 minggu?
10 Jika jawaban diatas ya, apakah dilakukan 19 100 0 0
pemeriksaan dan pengobatan?
11 Apakah ada anggota keluarga yang menderita 53 15,41 291 84,59
hipertensi?
12 Jika jawaban diatas ya, apakah selama ini minum 35 66,04 18 33,96
obat hipertensi secara teratur?
13 Apakah ada anggota keluarga yang menderita 12 3,49 332 96,51

83
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

DM?
14 Jika jawaban diatas ya, apakah selama ini 12 100 0 0
melakukan kontrol dan minum obat secara rutin?
15 Apakah dalam 3 bulan terakhir ada anggota 0 0 344 100
keluarga yang menderita Demam Berdarah?
16 Apakah dalam 3 bulan terakhir ada anggota 43 12,50 301 87,50
keluarga yang menderita diare?
17 Apakah dalam 3 bulan terakhir ada anggota 12 3,49 332 96,51
keluarga yang menderita gangguan saluran
pernapasan (ISPA)?
UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN (UKP)
1 Apakah anda merasa puas dengan pelayanan di 335 97,67 9 2,33
Puskesmas Tanjungsari?
2 Apakah menurut anda bangunan dan sarana 334 97,38 10 2,62
prasarana di Puskesmas Tanjungsari sudah
nyaman?
3 Apakah menurut anda pelayanan di Puskesmas 320 93,02 24 6,98
Tanjungsari sudah baik?
4 Apakah Puskesmas Tanjungsari memungut tarif 37 10,76 307 89,24
pelayanan di luar ketentuan kepada pasien BPJS?
5 Apakah anda setuju dengan adanya pelayanan 344 100 0 0
pemeriksaan USG di Puskesmas Tanjungsari?
6 Apakah anda setuju dengan adanya pemeriksaan 342 99,42 2 0,58
EKG di Puskesmas Tanjungsari
7 Apakah pelayanan rawat inap di Puskesmas 341 99,13 3 0,87
Tanjungsari sudah sesuai prosedur?

9. Data Hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


Untuk meyusun perencanaan puskesmas yang baik, sesuai dengan ketentuan
yang ada bahwa puskesmas juga perlu mendapatkan masukan dan saran dari
masyarakat yang ada di wilayah kerjanya. Hal ini dimaksudkan agar pelayanan atau
kegiatan yang dilaksanakan oleh puskesmas juga mempertimbangkan kebutuhan dan
harapan masyarakat sebagai pengguna pelayanan.
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah pertemuan perwakilan masyarakat
desa meliputi kepala desa, aparat desa, tokoh masyarakat, kader kesehatan dan
petugas kesehatan untuk membahas hasil SMD dan menyusun rencana pemecahan
masalah kesehatan yang ada dengan mempertimbangkan potensi-potensi yang
dimiliki wilayah tersebut. Hasil MMD ini kemudian akan menjadi bahan bagi desa
dalam menyusun rencana kegiatan desa, sekaligus sebagai bahan masukan bagi
puskesmas dalam menyusun rencana kegiatannya. Hasil MMD juga menjadi bahan
rencana kegiatan kesehatan yang akan diajukan dalam kegiatan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Desa.
Kegiatan MMD di wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari dilaksanakan di 7
(tujuh) desa yang menjadi binaan Puskesmas Tanjungsari yaitu pada Bulan Desember
Tahun 2023. Dengan difasilitasi oleh tim puskesmas, masyarakat desa melakukan

84
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

pembahasan hasil Survei Mawas Diri (SMD) yang telah dilakukan sebelumnya, guna
menetapkan identifikasi masalah, identifikasi potensi yang dimiliki desa serta
bersama-sama menetapkan rencana pemecahan masalah yang nantinya akan menjadi
masukan bagi puskesmas dalam menyusun perencanaan.
Pada Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dilakukan analisis terhadap masalah-
masalah kesehatan yang ada di wilayahnya serta mempertimbangkan potensi-potensi
yang dimiliki oleh desa. Dimulai dengan melakukan identifikasi masalah-masalah
yang ada, dilanjutkan dengan menetapkan prioritas masalah yang dianggap perlu
segera ditindak lanjuti dalam bentuk rencana pemecahan masalah. Tentunya di setiap
desa permasalahan-permasalahan kesehatan berbeda-beda. Diharapkan melalui
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), rencana kegaitan bidang kesehatan betul-
betul sesuai dengan masalah kesehatan yang ada serta sesuai dengan harapan dan
kebutuhan Masyarakat.
Dibawah ini kami uraikan prioritas masalah dari tiap-tiap desa berdasarkan hasil
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang telah dilaksanakan ;

Tabel 3.56
Prioritas Masalah Berdasarkan
Hasil Musyawarah Masyarakat Desa Tanjungsari Tahun 2023

Identifiaksi Skore
No Dampak Penyebab Masalah
Masalah USG
1 Pengelolaan 1. Menimbulkan 80 1. Tidak adanya pengelolaan
sampah masih penyakit sampah yang terorganisir
kurang 2. Dapat 2. Kurangnya pengetahuan dan
menyebabkan kesadaran masyarakat
bencana banjir 3. Tidak adanya iuran
atau longsor masyarakat untuk
3. Menimbulkan pengelolaan sampah
bau yang tidak
sedap
2 Pemberian MP-ASI 1. Prevalensi 36 1. Kurangnya pengetahuan ibu
pertama masih stunting tinggi dalam membuat MP-ASI
kurang 2. Gangguan olahan
tumbuh 2. Kurangnya kesadaran ibu
kembang anak dalam memberikan MP-ASI
olahan kepada anaknya
3 Masyarakat tidak 1. Meningkatnya 24 1. Kurangnya pengetahuan
rutin memeriksa kasus Demam masyarakat
jentik nyamuk Berdarah 2. Kurangnya kesadaran
2. Meningkatnya masyarakat dalam
kasus lain yang melaksanakan PSN
disebabkan 3. Tidak adanya kader pemantau
nyamuk jentik

Tabel 3.57
Prioritas Masalah Berdasarkan

85
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Hasil Musyawarah Masyarakat Desa Jatisari Tahun 2023

Identifiaksi Skore
No Dampak Penyebab Masalah
Masalah USG
1 Masih banyak 1. Menimbulkan 125 1. Kurangnya pengetahuan dan
masyarakat yang penyakit kessadaran masyarakat
tidak memiliki 2. Dapat 2. Adanya sampah kiriman dari
sarana pengolahan menyebabkan daerah lain
sampah rumah bencana banjir
tangga atau longsor
3. Menimbulkan
bau yang tidak
sedap
2 Masih banyak ibu 1. Prevalensi 80 1. Kurangnya kesadaran dan
yang memberikan stunting tinggi pengetahuan ibu dalam
MP-ASI instan 2. Gangguan membuat MP-ASI olahan
pada anaknya tumbuh 2. Faktor ekonomi
kembang anak
3 Masyarakat tidak 1. Meningkatnya 48 1. Kurangnya pengetahuan
rutin memeriksa kasus Demam masyarakat
jentik nyamuk Berdarah 2. Kurangnya kesadaran
2. Meningkatnya masyarakat dalam
kasus lain yang melaksanakan PSN
disebabkan
nyamuk

Tabel 3.58
Prioritas Masalah Berdasarkan
Hasil Musyawarah Masyarakat Desa Gudang Tahun 2023

Identifiaksi Skore
No Dampak Penyebab Masalah
Masalah USG
1 Skrining anemia 1. Kasus anemia 125 1. Kurangnya kesadaran remaja
pada remaja masih pada remaja putri mengkonsumsi tablet
kurang masih cukup tambah darah dan makanan
tinggi bergizi
2. Risiko 2. Pengawasan orang tua yang
prevalensi kurang optimal
stunting cukup
tinggi
2 Penanganan 1. Risiko kasus 100 1. Pelaksanaan jumantik dan
Demam Berdarah Demam PSN 3M kurang optimal
masih kurang Berdarah 2. Kebiasaan gotong royong
meningkat masih kurang
2. Risiko kasus
meninggal
akibat DBD
meningkat
3 Pemberian protein 1. Kasus balita 80 1. Kurangnya kesadaran orang
hewani pada balita kurang gizi tua dalam memberikan
masih kurang dapat anaknya protein hewani
meningkat 2. Kurangnya pengetahuan ibu

86
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

2. Prevalensi tentang pentingnya


stunting pemberian protein hewani
meningkat pada anak

Tabel 3.59
Prioritas Masalah Berdasarkan
Hasil Musyawarah Masyarakat Desa Margaluyu Tahun 2023
Identifiaksi Skore
No Dampak Penyebab Masalah
Masalah USG
1 Adanya bayi 1. Gangguan pada 100 1. Kurangnya pengetahuan
dengan gizi kurang tumbuh Masyarakat tentang pola asuh
kembang anak dan pola makan
2. Gangguan
intelektual
anak
2 Adanya bayi 1. Menimbulkan 80 1. Kurangnya pengetahuan
dengan penyakit gangguan masyarakat tentang pola
ISPA saluran hidup sehat
pernapasan
lebih lanjut
3 Kurangnya upaya 1. Risiko kasus 45 1. Kurangnya pengetahuan dan
pemberantasan Demam kesadaran masyarakat tentang
jentik nyamuk Berdarah pola hidup sehat
meningkat
2. Risiko kasus
mneninggal
akibat DBD
meningkat

Tabel 3.60
Prioritas Masalah Berdasarkan
Hasil Musyawarah Masyarakat Desa Pasigaran Tahun 2023
Identifiaksi Skore
No Dampak Penyebab Masalah
Masalah USG
1 Pengelolaan 1. Menimbulkan 125 1. Tidak adanya pengelolaan
sampah masih penyakit sampah yang terorganisir
kurang 2. Dapat 2. Kurangnya pengetahuan dan
menyebabkan kesadaran masyarakat
bencana banjir 3. Tidak adanya iuran
atau longsor masyarakat untuk
3. Menimbulkan pengelolaan sampah
bau yang tidak
sedap
2 Perawatan fasilitas 1. Menimbulkan 100 1. Tidak adanya jadwal
MCK kurang munculnya pemeliharaan MCK
penyakit 2. Kurangnya kesadaran
2. Menyebabkan masyarakat untuk menjaga
masyarakat kebersihan MCK

87
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

enggan
menggunakan
fasilitas MCK
3 Pemberian MP-ASI 1. Prevalensi 80 1. Kurangnya pengetahuan ibu
pertama masih stunting tinggi dalam membuat MP-ASI
kurang 2. Gangguan olahan
tumbuh 2. Kurangnya kesadaran ibu
kembang anak dalam memberikan MP-ASI
olahan kepada anaknya
Tabel 3.61
Prioritas Masalah Berdasarkan
Hasil Musyawarah Masyarakat Desa Kadakajaya Tahun 2023
Identifiaksi Skore
No Dampak Penyebab Masalah
Masalah USG
1 Pemberian MP- 1. Prevalensi 100 1. Kurangnya waktu ibu untuk
ASI dalam bentuk stunting tinggi membuat MP-ASI yang di
instan 2. Gangguan olah sendiri
tumbuh 2. Kurangnya pengetahuan ibu
kembang anak dalam membuat MP_ASI
2 Masyarakat tidak 1. Meningkatnya 18 1. Kurangnya pengetahuan
rutin memeriksa kasus Demam masyarakat
jentik nyamuk Berdarah 2. Kurangnya kesadaran
2. Meningkatnya masyarakat dalam
kasus lain yang melaksanakan PSN
disebabkan 3. Tidak adanya kader pemantau
nyamuk jentik

Tabel 3.62
Prioritas Masalah Berdasarkan
Hasil Musyawarah Masyarakat Desa Cijambu Tahun 2023

Identifiaksi Skore
No Dampak Penyebab Masalah
Masalah USG
1 Kurangnya sarana 1. Menimbulkan 125 1. Kurangnya pengetahuan
pengelolaan penyakit masyarakat
sampah rumah 2. Dapat 2. Kurangnya kesadaran
tangga menyebabkan Masyarakat tentang PHBS
bencana banjir
atau longsor
3. Menimbulkan
bau yang tidak
sedap
2 Masyarakat tidak 1. Meningkatnya 100 1. Kurangnya pengetahuan
rutin memeriksa kasus Demam masyarakat
jentik nyamuk Berdarah 2. Kurangnya kesadaran
2. Meningkatnya masyarakat dalam
kasus lain yang melaksanakan PSN
disebabkan 3. Tidak adanya kader pemantau
nyamuk jentik
3 Konsumsi obat 1. PTM, 64 1. Kurangnya pengetahuan
hipertensi tidak khususnya masyarakat tentang bahaya
teratur hipertensi penyakit hipertensi
makin 2. Kurangnya kesadaran

88
Hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Desa Tanjungsari
Dibawah ini hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang telah kami laksanakan ;
penderita hiperensi untuk

Penanggungjawab
melakukan kontrol rutin

No Masalah Rencana Kegiatan Sasaran Waktu Target


Masyarakat, terutama

1 Kurangnya Sosialisasi tentang Masyarakat Kepala Desa, Mulai Januari Meningkatnya



pengelolaan kebersihan lingkungan RT dan RW pengetahuan dan
kesehatannya

sampah rumah pada masyarakat kesadaran Masyarakat


tangga Gotong royong Lingkungan RT dan RW Seminggu 100% RT melakukan



pemberantasan sampah sekali kebersihan lingkungan
Alternatif pengelolaan Masyarakat Kepala desa Januari 2025 Pengelolaan sampah



sampah dengan pihak ke oleh pihak ke 3
3
2 Pemberian MP-ASI Demo membuat Ibu-ibu yang memiliki Koordinator Sesuai jadwal Zero New Stunting


instan pada balita MPASI olahan balita pelayanan gizi posyandu
Sosialisasi dan Ibu-ibu yang memiliki Koordinator Sesuai jadwal
komplikasinya
2. Kasus rujukan

hipertensi dan

89
penyuluhan gizi balita balita pelayanan gizi posyandu
meningkat

meningkat

Pemberian PMT Balita gizi kurang Kepala desa Sesuai jadwal


karena

Pemulihan posyandu
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari

3 Pemeriksaan dan Sosialisasi dan Masyarakat Pet P2DBD Setiap bulan Penurunan kasus


pemberantasan pelatihan jumantik DBD
Perencanaan Tahunan UPTD

jentik nyamuk Gotong royong PSN Lingkungan Kepala Desa Seminggu


masih kurang (Pemberantaan Sarang seklai
Nyamuk
Tahun 2025
Hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Desa Jatisari
No Masalah Rencana Kegiatan Sasaran Penanggungjawab Waktu Target
1 Masih banyak Melakukan koordinasi Desa perbatasan Kepala Desa Minggon desa Sampah terorganisir


masyarakat yang antar desa dan kecamatan dan tertangani
tidak memiliki Pemilahan sampah Masyarakat Ketua RW 06 Mulai Januari 2
sarana pengolahan


palstik kering minggu sekali
sampah rumah
Sosialisasi Bank Sampah Masyarakat Ketua RW 06 Mingg uke 2
tangga




Desmeber
2 Masih banyak ibu  Pelatihan PMBA pada Ibu-ibu yang memiliki Koordinator Mei sampai 100% stunting


yang memberikan kader posyandu bayi 0-24 bulan pelayanan gizi Juni tertangani
MP-ASI instan pada dan bidan desa Sesuai jadwal
anaknya


Pembentukan media Ibu balita Kader posyandu posyandu



komunikasi (grup Sesuai jadwal

90

WA) bagi ibu balita posyandu
3 Masyarakat tidak Melakukan kegiatan RT, RW, dan kader Pet P2DBD dan Setiap bulan Penurunan angka
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari


rutin memeriksa PSN secara rutin dan posyandu surveilans kesakitan akibat
jentik nyamuk berkala Seminggu DBD
Perencanaan Tahunan UPTD


Pembentukan Masyarakat Ketua RT dan seklai


jumantik di tiap RT RW
dan RW
Tahun 2025
Hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Desa Gudang Hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MM
Hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Desa Margaluyu
No Masalah Rencana Kegiatan Sasaran Penanggungjawab Waktu Target
No Masalah Rencana Kegiatan Sasaran Penanggungjawab Waktu Target
1 Skrining anemia Sosialisasi dan edukasi Remaja putri Kepala desa, Ketua Setiap bulan Remaja putri



1 Adanya
Pengelolaan
pada bayimasih
remaja sampah
dengan Penyuluhan
makanan MP-ASI
dan
bergizi pada Ibu bayi
Masyarakat
dan balita 1)posyandu
Kepala
Kepala
Desa
Desa
remaja, Sesuai bulan
Setiap pelaksanaan Tidak adanya
Terdapat
mengkonsumsiTPA bayi
danbalita
tim
makanan
gizi kurang
masih
kurang kurang sosialisasi pengelolaan 2) Kader posyandu posyandu yang kurang
kuning gizi karena
sebagai
remaja Koordinator bergizi, tinggi protein
sampah
Praktek rumah
Skrining tangga
EMO DEMO
kesehatan pada Remaja putri 3)pelayanan
Bidan Desa
kesehatan pengolahan
pengelola
kaya MPASI
zat besi, buah, yang
sayur

 

Koordinasi dengan

 
pembuatan MP-ASI
remaja Aparat desa, karang 4)remaja,
Pembina
Koordinator tidak vitamin
kaya benar C,E,A dan
kepala desatablet
Pemberian untuktambah taruna putri
Remaja Wilayahgizi,
pelayanan juga tablet tambah darah.
pembentukan
darah (TTD) tim kuning Koordinator P2
PTM
2 Perawatan fasilitas
Adanya bayi
Penanganan Demam Penyuluhan
Pengajuan
Pembentukan rehab
kesehatan Masyarakat
Masyarakat 1)Kepala
Kaderdesa
jumantik
Desa, Ketua Sebualnbulan
Setiap sekali
minggu Tidak adanya
Fasilitas
MemberikanMCK jentik
terawatt
pemahaman



MCK kurang
Berdarah
dengan masih
penyakit MCK
jumantik 2)RT,Aparat
KetuaDesa
RW, dan nyamuk di penampungan
dan
dan melatih
layak dalam
untuk upaya
kurang
ISPA Koordinasi lintas
Sidak lapanagn
Penggerakan PSNdi Masyarakat 3) Koordinator
Kepala Rumah P2 air
pencegahan
dipergunakanpenyakit
DBD melalui program



sektor
tempatdan lintas
penampungan DBD puskesmas
Tangga

91
Jumantik, aksi nyata
program
air terkait
Gerakan kebersihan Masyarakat pemeriksaan jentik serta


perawatan lingkungan
lingkungan melakukan pencatatan dan
Koordinasi lintas pelaporan.

 
3 Pemberian MP-ASI Sosialisasi
sektor dan Ibu balita Bidan desa, Kepala Setiap bulan Orangtua mengerti dan
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari

   
pertama masih edukasi tentang MP- desa, KPM, lintas pemberian MP-ASI
3 Pemberian protein Sosialisasi dan Ibu balita Bidan desa, Kepala Setiap bulan Orang tua mengerti
3 Kurangnya upaya
kurang Penyuluhan kesehatan
ASI Masyarakat 1)program
Koordinator P2 Setiap bulan guna penurunan
Menurunnya angka
Perencanaan Tahunan UPTD

hewani pada balita eduaksi tentang Desa, KPM, dan pemberian protein hewani

   
pemberantasan ISPA
Pembinaan orangtua Ibu balita ISPA Puskesmas stunting
kejadian ISPA pada bayi
efektif mencegah stunting
masih kurang protein hewani Lintas Program dan balita
jentik nyamuk Homememiliki
yang Visite penderita
balita pada anak dan vitamin
Pemberian makanan Ibu balita
ISPA MP-ASI
tentang yang penting untuk
tambahan mendukung pertumbuhan
Pengadaan alat
Tahun 2025

Pembinaan orang tua Ibu balita perkembangan anak.


nebulizer di poskesdes


balita
D) Desa Pasigaran Hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MM
No Masalah Rencana Kegiatan Sasaran Penanggungjawab Waktu Target
1 Pemberian MP-ASI Sosialisasi dan edukasi Ibu hamil dan ibu bayi Kepala Desa, ketua Setahun 2 kali Setiap ibu hamil dan ibu

dalam bentuk instan tentang bahan dan posyandu, balita di desa Kadakajaya
pembuatan MP-ASI koordinator terampil membuat MPASI
Pelatihan kader pelayanan gizi sendiri

posyandu puskesmas
2 Masyarakat tidak Mengaktifkan Masyarakat Kepala desa, RT, Setiap bulan Memberikan pemahaman


rutin memeriksa jumantik RW, kepala rumah dan meningkatkan
jentik nyamuk Mengoptimalkan tangga kesadaran masyarakat

92
dalam pemberantan jentik


gerakan PSN dengan
nyamuk dalam upaya
3M pencegahan penyakit
DBD melalui program
Jumantik dan Gerakan 3M
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari

plus.
Perencanaan Tahunan UPTD

Tahun 2025
D) Desa Kadakajaya Hasil Musyawarah Masyarakat Desa (M
No Masalah Rencana Kegiatan Sasaran Penanggungjawab Waktu Target
1 Kurangnya sarana Penyuluhan Masyarakat Kepala Desa, Setiap bulan Semua Masyarakat dapat


pengelolaan sampah penghelolaan sampah Sanitarian mengetahui pengelolaan
rumah tangga rumah tangga puskesmas, petugas sampah rumah tangga
Sosialisasi pengelolaan Masyarakat promkes, bidan desa yang baik sehingga


sampah rumah tangga tecapai lingkungan yang
sehat.
2 Masyarakat tidak Mengaktifkan Masyarakat Kepala desa, RT, Setiap minggu Memberikan pemahaman


rutin memeriksa Kembali kader RW, koordinator dan melatih dalam upaya
jentik nyamuk jumantik P2DBD puskesmas, pencegahan penyakit
DBD melalui program
Sosialisasi dan Masyarakat petugas promkes,

93
Jumantik, aksi nyata


penyuluhan dan sanitarian pemeriksaan jentik serta
penanganan jentik melakukan pencatatan dan
nyamuk
3 Konsumsi obat Sosialissi Penderita hipertensi Bidan desa, Setiap bulan Masyarakat dapat
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari


hipertensi tidak pemeriksaan tekanan koordinator PTM mengetahui tekanan darah
teratur darah Masyarkaat puskesmas, secara dini sehingga bila
Perencanaan Tahunan UPTD

hipertensi dapat minum


Sosialisasi Gema koordinator kesorga
obat secara rutin dan


Cermat di Posyandu Masyarakat dapat
menerapkan Gema
Cermat
Tahun 2025
MD) Desa Cijambu
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Dari hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) diatas, terlihat bahwa ada
usulan kegiatan yang memang telah dilaksanakan oleh puskesmas pada Tahun 2023, ada
pula yang sudah masuk dalam perencanaan Tahun 2024, namun ada juga usulan yang
belum dilaksanakan oleh puskesmas. Sebagian usulan tersebut akan diakomodir melalui
rencana program Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), dan sebagian melalui usulan
Pagu Indikator Kewilayahan (PIK) kecamatan dan diajukan ke Musrenbang. Tentunya
masukan ini akan dianalisis oleh Tim Perencana Puskesmas guna ditentukan mana
kegiatan yang bersumber masukan dari masyarkat yang akan diajukan pada perencanaan
kegiatan puskesmas Tahun 2025. Dengan kegiatan MMD diharapkan perencanaan yang
disusun oleh puskesmas setidaknya ada sebagian yang berdasarkan keinginan dan
harapan masyarakat, walau tidak seluruh harapan dan keinginan masyarakat terakomodir.

94
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

BAB IV
ANALISIS MASALAH

Puskesmas mempunyai kewenangan untuk melakukan pengelolaan program


kegiatannya, dalam menghadapi dan mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah
kerjanya. Untuk itu perlu dukungan manajemen yang baik. Manajemen puskesmas
merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja secara sinergik yang meliputi
perencanaan, penggerakan pelaksanaan serta pengendalian, pengawasan dan penilaian.
Setelah mendapatkan data-data sebagaimana yang terlihat pada pembahasan
sebelumnya, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap data-data
tersebut. Kita melihat bahwa dari data-data yang dikumpulkan terdapat masalah-masalah
yang tentunya menjadi tugas puskesmas untuk memperbaiki dan menyempurnakannya.
Memecahkan masalah merupakan kewajiban semua karyawan, terutama
pimopinan puskesmas. Karena keterbatasan waktu, sering kali mengambil jalan pintas

95
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

dalam menangani masalah, bukannya menemukan akar masalah yang sesungguhnya,


tetapi lebih fokus menangani fenomena permasalahan. Ketidakmampuan menemukan
akar masalah pada akhirnya akan menyulitkan para pemimpin untuk mencari solusi yang
tepat.
Masalah-masalah yang ditemukan di bidang kesehatan dibagi menjadi 2 jenis,
yaitu masalah kesehatan dan masalah pelayanan kesehatan. Masalah juga dapat
dikelompokan menjadi masalah pelayanan puskesmas dan masalah kesehatan
masyarakat. Masalah pelayanan puskesmas berhubungan dengan pelaksanaan
manajemen, sedangkan masalah kesehatan masyarakat adalah penyakit yang berkembang
pada kelompok masyarakat, waktu dan tempat tertentu.
1. Masalah Kesehatan
a. Masalah penyakit menular
b. Masalah penyakit tidak menular
2. Masalah Pelayanan Kesehatan (Program pelayanan kesehatan)

Untuk menjelaskan adanya masalah kesehatan di wilayah kerja dapat diketahui dari :
a. Data kesakitan
b. Data kematian
c. Data ketersediaan SDM
d. Data Ketersediaan sarana dan prasarana
e. Data hasil Penilaian Indikator Kinerja dan Pelayanan
f. Pelaporan kejadian luar biasa
g. Data pemantauan / surveilans
h. Data hasil SMD dan MMD
i. Data hasil pendataan PIS-PK

Bagan 2.1 Proses Pendekatan Pemecahan Masalah

Identifikasi Masalah

Evaluasi
Bagan Proses Prioritas Masalah
Perencanaan
Pelaksanaan

Perencanaan

Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, sebuah proses sistematis untuk


mengidentifikasi akar permasalahan perlu dilakukan Tim Manajemen Puskesmas. Proses ini

96
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

membantu menganalisis akar masalah melalui Langkah-langkah yang sistematis. Adapun


langkah-langkah sistematis dalam menganalisis masalah terdiri dari :

A. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan bagian utama dari siklus pemecahan masalah,
dimana siklus pemecahan masalah merupakan proses yang terus menerus yang ditujukan
untuk pembangunan kesehatan dan proses perbaikan pelayanan kesehatan secara
berkelanjutan dengan melibatkan semua komponen yang ada termasuk komponen
masyarakat. Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama harus
mampu menanggulangi masalah kesehatan di komunitas tanpa mengesampingkan
masalah kesehatan individu. Masalah kesehatan di komunitas dapat ditanggulangi dengan
perencanaan program yang baik berdasarkan masalah nyata di lapangan. Tahap awal
dalam membuat program-program kesehatan di suatu komunitas atau wilayah dimulai
dengan mengidentifikasi masalah kesehatan agar program yang dibuat tepat tujuan, tepat
sasaran, efisien dan efektif.
1) Tujuan Identifikasi Masalah
Adapun tujuan dilakukannya identifikasi masalah adalah :
1. Untuk melihat lebih jelas hasil analisis data;
2. Untuk mengetahui masalah-masalah kesehatan yang ada;
3. Untuk mengetahui masalah-masalah pelayanan kesehatan yang ada;
4. Menjadi dasar untuk menentukan pemecahan masalah.

2) Identifikasi Masalah Kesehatan di Puskesmas Tanjungsari


Tentunya melihat data yang ada, tidak sedikit masalah yang ditemukan, namun
dengan keterbatasan sumber daya, maka kami menetapkan beberapa permasalahan
yang dianggap penting dan perlu diselesaikan secara cepat. Berdasarkan hasil analisis
data pelayanan kesehatan Puskesmas Tanjungsari, didapatkan masalah-masalah sebagai
berikut :

a) Berdasarkan data Sumber Daya Manusia


Melihat data sumber daya manusia yang ada di Puskesmas Tanjungsari, jika mengacu
kepada ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Puskesmas maka dapat dikatakan secara kuantitas sumber daya manusia di
Puskesmas Tanjungsari sudah melebihi dari ketentuan standar. Namun jika mengacu
kepada ketentuan Analisis Beban Kerja, Puskesmas Tanjungsari masih membutuhkan
beberapa tenaga antara lain ;
1) Dokter
2) Akuntan

97
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

3) Petugas IT

b) Berdasarkan data Sarana dan Prasarana


Kalau dilihat standar sarana dan prasarana yang tertuang dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas, maka sarana prasarana di
Puskesmas Tanjungsari secara keseluruhan sudah memenuhi standar yaitu sudah
melebihi 60%. Namun untuk menjaga mutu dan kulaitas sarana prasarana diperlukan
upaya pemeliharaan dan perawatan.

c) Berdasarkan data angka kematian


Tabel 4.2
Identifikasi Masalah Kesehatan Puskesmas Tanjungsari
Berdasarkan Data Angka Kematian Tahun 2023

No Masalah Target Capaian Kesenjangan


1 Masih ditemukannya Angka
0 7 -7
Kematian Bayi

d) Berdasarkan data kunjungan kesakitan


 Kasus ISPA merupakan kasus tertinggi selama tahun 2023

e) Berdasarkan data Stunting


 Masih tingginya prevalensi stunting di Desa Cijambu melebihi 20%

f)Berdasarkan hasil capain Indikator Kinerja Utama (IKU) bidang Kesehatan


 Prevalensi stunting masih belum mencapai target, yaitu 13,5% dari target < 13%

g) Berdasarkan hasil capaian Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)


Tabel 4.3
Identifikasi Masalah Kesehatan Puskesmas Tanjungsari
Berdasarkan Hasil Capaian PKP Tahun 2023
No Masalah Target Capaian Kesenjangan
1 Cakupan kunjungan keluarga mendapat 10 7 -3
intervensi lanjutan
2 Cakupan IKS 10 7 -3
3 Cakupan penderita hipertensi berobat teratur 10 7 -3
4 Cakupan keluarga tidak merokok 10 4 -6
5 Cakupan penyandang DM dilayani sesuai
10 7 -3
standar
6 Penyuluhan PHBS di sekolah 100% 75% -25%
7 Persentase ibu hamil mendapatkan TTD 100% 96,9% 3,1%
8 Persentase bayi baru lahir mendapatkan Inisiasi
100% 84,3% 15,7%
Menyusui Dini (IMD)

98
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

9 Persentase balita naik timbangan (N/D) 72% 56,6% -43,4%


10 Persentase balita kurus mendapat makanan
100% 41,2% 58,9%
tambahan
11 Komunikasi Inter Personal (KIP) dan konseling 100% 89,6% -10,4%
12 Pemberdayaan individu/keluarga melalui 91,6% 8,4%
100%
kunjungan rumah
13 Pembinaan pemberdayaan masyarakat dilihat 57,1% 42,9%
100%
melalui persentase Desa Siaga aktif
14 Persentase inspeksi kesehatan lingkungan
terhadap sarana air bersih, pasar sehat, TTU, 80% 70,3% -9,7%
dan TPM
15 Pelayanan kesehatan orang terduga TB 100% 69,8%% 30,2%%
16 Cakupan pengobatan semua kasus TB 90% 71,6% 18,4%
17 Angka keberhasilan pengobatan pasien TB 80,3% -9,7%
90%
semua kasus
18 Cakupan layanan rehidrasi oral aktif 100% 71,4% -28,6%
19 Cakupan pelayanan hipertensi 100% 64% 36%
20 Cakupan skrining kesehatan pada usia produktif 100% 70% -30%
21 Cakupan desa yangvmelaksanakan posbindu 71,4% -28,6%
100%
PTM
22 Cakupan pelayanan hipertensi 100% 80% -20%
23 Cakupan BIAS Td 98% 79,8% 17,2%
24 Cakupan BIAS DT 98% 84,9% -13,1%
25 Cakupan keluarga mandiri (KM III dan IV)
pada keluarga dengan hipertensi yang mendapat 80% 75% 5%
askep keluarga
26 Cakupan keluarga mandiri (KM III dan IV)
pada keluarga dengan ODGJ yang mendapat 80% 66,7% 13,3%
askep keluarga
27 Cakupan masyarakat/desa mendapat askep 0% -80%
80%
komunitas
28 Persentase kunjungan ke sentra keperawatan 0% -80%%
80%
aktif
29 Cakupan pembinaan Upaya kesehatan 71,4% 28,6%
100%
tradisional
30 Cakupan lansia yang mendapatkan skrining 97,9%% 2,1%
100%
kesehatan sesuai standar
31 Jumlah lansia umur > 60 thn yang dibina 98,1% 1,9%
100%
mendapat pelayanan
32 Jumlah lansia umur > 70 tahun mendapat 97,7% 2,3%
100%
pelayanan
33 Cakupan pemeriksaan kesehatan gigi mulut 88% 12%
100%
siswa SD
34 Cakupan penanganan siswa SD yang 98,5% 1,5%
100%
membutuhkan perawatan kesehatan gigi
35 Cakupan penanganan siswa SD yang 95,8% -4,2%
100%
membutuhkan perawatan kesehatan gigi
36 Cakupan kelengkapan pengisian rekam medis 98,3% 1,7%
100%
pada psien kunjungan rawat jalan di puskesmas
37 Cakupan kunjungan UGD 100% 26,9% 73,1%
38 BOR (Bed Occupation Rate) 85% 40% 45%
39 ALOS (Average Length of Stay) 100% 33,3% 66,7%
40 Persentase ketersediaan obat di Puskesmas 100% 97,5% 2,5%
41 Persentase kesesuaian obat dengan formularium 97,4% 2,6%
100%
nasional
Sumber : Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2023

h) Berdasarkan Hasil Capaian Indikator Kinerja


Tabel 4.4
Identifikasi Masalah Kesehatan Puskesmas Tanjungsari
Berdasarkan Hasil Capaian Indikator Kinerja Tahun 2023

99
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

No Masalah Target Capaian Kesenjangan


1 Komunikasi Interpersonal dan Konseling. 5% dari
jumlah 4,5% -0,5%
kunjungan
2 Pemberdayaan individu/ keluarga melalui 50% dari 45,8% -4,2%
kunjungan rumah KIP/K
3 Pengkajian dan pembinaan PHBS di tatanan 60,6% -19,4%
80%
rumah tangga
4 Pembinaan UKBM dilihat melalui presentase 89,7% -10,3%
100%
(%) Posyandu strata Purnama dan Mandiri
5 Pembinaan pemberdayaan masyarakat dilihat 57,1% -42,9%
100%
melalui persentase (%) Desa Siaga Aktif
6 Cakupan pelayanan nifas lengkap 100% 96,8% -3,2%
7 Angka Kematian Bayi 0 kasus 7 kasus -7 kasus
8 Cakupan peserta KB aktif 100% 80,8% -19,2%
9 Cakupan MTBS 100% 91,9% -8,1%
10 Cakupan KIE catin 100% 73,8% -26,2%
11 Cakupan skrining kesehatan catin 100% 73,8% -26,2%
12 Cakupan pelayanan KB pasca persalinan 100% 82,4% -17,2%
13 Persentase BBLR < 1,11% 3,2% -2,09
14 Persentase bayi baru lahir mendapatkan 100% 85,7% -14,3%
Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
15 Persentase balita naik timbangan (N) 71,5% 45,4% -26,1%
16 1 100% 96,1% -3,9%
17 Persentase balita kurus mendapat makanan 100% 26,4% -72,6$
tambahan
18 Persentase TPM aman 80% 76,6% -3,4%
19 Persentase rumah sehat 80% 74% -6%
20 Persentase inspeksi kesehatan lingkungan 80% 76,6% -3,4%
terhadap sarana air bersih, pasar sehat , TFU
dan TPM
21 Angka keberhasilan pengobatan pasien TB 90% 56,7% -33,3%
semua kasus (Success Rate)
22 Cakupan pengobatan semua kasus TB (Case 100% 71,3% -28,7%
Detection Rate =CDR) semua kasus TB
23 Insiden Rate DBD <49/ 67 -18
100.000
pddk
24 Penemuan kasus pneumonia pada balita 46,2% 2,6% -43,6%
25 Prevalensi penemuan kasus HIV < 0,04 9 orang -9
26 Cakupan keluarga resiko tinggi mendapat 100% 80% -20%
askep keluarga
27 Cakupan keluarga Mandiri III dan IV pada 100% 80% -20%
semua kasus
28 Cakupan keluarga dengan TBC yang 100% 80% -20%
mencapai (KM III dan IV) setelah minimal 4
kali kunjungan rumah .
29 Cakupan keluarga Mandiri (KM III dan IV) 100% 80% -20%
pada keluarga dengan Hipertensi yang
mendapat askep keluarga
30 Cakupan keluarga Mandiri (KM III dan IV) 100% 80% -20%
pada keluarga dengan ODGJ yang mendapat
askep keluarga
31 Cakupan kelompok resiko tinggi mendapat 100% 80% -20%
askep
32 Cakupan masyarakat/Desa mendapat askep 100% 80% -20%
komunitas
33 Persentase kunjungan pasien ke sentra 100% 40% -60%
keperawatan aktif
34 Cakupan lansia yang mendapatkan skrining 100% 98% -2%
kesehatan sesuai standar
35 Persentase pembinaan Kelompok Kesehatan 65% 37% -28%
Kerja

100
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

36 Prosentase pembinaan Kelompok Olah Raga 65% 30% -35%


37 Prosentase pembinaan Kelompok Olah Raga 65% 30% -35%
38 Kepatuhan melaksanakan prosedur RM di 100% 95% -5%
(pendaftaran)
39 Kepatuhan terhadap SOP identifikasi pasien 100% 95% -5%
(pendaftaran)
40 Kelengkapan assessment awal medis rajal 80% 70% -10%
41 Kelengkapan pengisian RM rajal 80% 70% -10%
42 Dilakukan triage di ruang Tindakan 100% 70% -30%
43 Kesesuaian tindakan dengan SOP (UGD) 100% 90% -10%
Kelengkapan informed consent setelah 100% 90% -10%
mendapat informasi yang jelas (UGD)
44 Pelayanan ANC dengan 10 T (KIA-UKP) 90% 80% -10%
45 Pemantauan kunjungan ibu hamil dengan 90% 80% -10%
faktor risti (KIA-UKP)
46 Kesesuaian pelayanan dengan SOP (KIA- 90% 85% -5%
UKP)
47 Kelengkapan pengisian lembaran MTBS 90% 80% -10%
(KIA-UKP)
48 Kelengkapan pengisian buku register KB 90% 80% -10%
(KIA-UKP)
49 Kepatuhan hand hygiene (Farmasi) 100% 80% -20%
50 Konseling Penyehatan Lingkungan :
Pelayanan konseling penyakit berbasis 25 x/bln 20x/bln -5x/bln
lingkungan
Sumber : Laporan Indikator Kinerja Puskesmas Semester 2 Tahun 2023

i) Berdasarkan Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)


Tabel 4.5
Identifikasi Masalah Kesehatan Puskesmas Tanjungsari
Berdasarkan Capaian SPM Tahun 2023
Capaia
No Masalah Target Kesenjangan
n
2 Pelayanan kesehatan pada usia produktif
100% 95,7% -4,3,0%
tidak mencapai target
4 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
100% 85,8% -14,2%
tidak mencapai target
7 Pelayanan kesehatan orang terduga
100% 62,7% -37,3%
tuberkulosis tidak mencapai target
Sumber : Laporan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Tahun 2023

j) Berdasarkan data PIS-PK


Tabel 4.6
Identifikasi Masalah Kesehatan Puskesmas Tanjungsari
Berdasarkan Data KPIS-PK Tahun 2023
NO INDIKATOR PIS-PK JUMLAH

101
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Ds. Tanjungsari Ds. Margaluyu


1 Hipertensi tidak berobat rutin 357 361
2 Merokok 1.511 1.137
3 Tidak memiliki JKN 1.173 942

k) Berdasarakan data hasil Survei Mawas Diri (SMD)


Beberapa masalah hasil Survei Mawas Diri yang ditemukan antara lain :
1) Sebagian masyarakat tidak memiliki sarana pengelolaan sampah rumah
tangga;
2) Sebagian besar masyarakat tidak melakukan pemeriksaan jentik secara berkala
untuk mencegah penyebaran sarang nyamuk;
3) Masih banyak balita yang diberikan MP-ASI instan dan bukan MP-ASI
olahan;
4) Masih banyak masyarakat, khususnya penderita hipertensi tidak melakukan
pemeriksaan kesehatan rutin;
5) Perawatan MCK di Desa Pasigaran tidak dilaksanakan secara rutin.

Tentunya dari sekian banyak kesenjangan antara capaian dan target akan ditetapkan
menjadi identitas masalah. Perlu ada kesinambungan antara masalah yang ditemukan
dengan target pembangunan kesehatan yang ditetapkan pemerintah daerah, yang
tertuang dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) bidang kesehatan Kabupaten
Sumedang serta yang menjadi Visi dan Misi Puskesmas Tanjungsari. Adapun yang
menjadi Indikator Kinerja Utama bidang Kesehatan Kabupaten Sumedang adalah :
1. Rasio Kematian Ibu
2. Rasio Kematian Bayi
3. Prevalensi balita stunting
4. Indeks Kepuasan masyarakat
5. Angka kematian yang disebabkan DBD

Selain melihat Indikator Kinerja Utama bidang kesehatan diatas, dalam


menetapkan idenitfikasi masalah juga perlu mempertimbangkan masalah-masalah
kesehatan, baik yang di dalam puskesmas maupun yang berkembang di masyarakat
berdasarkan berdasarkan hasil Survey Mawas Diri dan pendataan PIS-PK. Sehingga
dengan mengacu kepada hal-hal tersebut diatas, ditetapkan yang menjadi identifikasi
masalah di Puskesmas Tanjungsari selama tahun 2023 adalah :
1) Adanya angka kematian bayi
2) Tingginya prevalensi stunting
3) Pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi yang rendah

102
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

4) Cakupan pelayanan TB masih rendah


5) Tingginya kasus ISPA selama Tahun 2023
6) Bed Occupancy Rate (BOR) dan Average Length of Stay (AVLOS) rawat inap
rendah

B. Penetapan Prioritas Masalah


Kunci terpenting dalam penyusunan rencana di tingkat puskesmas adalah
bagaimana cara menetapkan prioritas kebutuhan atau masalah yang akan diatasi dalam
upaya atau pelayanan yang akan diselenggarakan. Penetapan prioritas diperlukan oleh
karena tidak semua masalah dapat diselesaikan dan diatasi oleh puskesmas oleh karena
adanya keterbatasan sumber daya (waktu, tenaga, anggaran, dan lain sebagainya).
Dalam berbagai literatur, terdapat beberapa metode yang digunakan untuk
menetapkan prioritas masalah di pelayanan kesehatan. Masing-masing melihat lebih dari
satu aspek yang menjadi bahan pertimbangan penetapan prioritas masalah. Proses
penetapan prioritas masalah juga umumnya melibatkan pihak lain di luar fasilitas
kesehatan, yaitu Dinas Kesehatan dan komponen-komponen pemerintah lainnya, tenaga
kesehatan, serta perwakilan dari masyarakat. Salah satu cara yang paling sering
digunakan adalah dengan menghitung bobot masalah berdasarkan URGENCY,
SERIOUSNESS, dan GROWTH (UxSxG) sebagaimana yang dicontohkan dalam Buku
Pedoman Manajemen Puskesmas.
1. Urgency
Urgensi adalah seberapa mendesaknya kebutuhan/ masalah dari segi waktu.
2. Seriousness
Pada aspek ini, kita melihat seberapa serius/ parah dampak masalah tersebut terhadap
produktivitas organisasi, seberapa membahayakan sistem, dan dan seberapa
dampaknya dapat mempengaruhi keberhasilan
3. Growth
Pada aspek ini, kita mengkaji seberapa besar isu tersebut dapat tumbuh/ meluas/
berkembang menjadi masalah lain atau makin memburuk jika masalah tersebut tidak
segera diatasi.
Penilaian tersebut dapat dilakukan dengan menghitung deretan masalah yang
didapatkan dari indentifikasi kebutuhan dan masalah kesehatan masyarakat, dihitung
prioritasnya menggunakan skor dengan rentang 0-10. Untuk menetapkan prioritas
masalah kesehatan di Puskesmas Tanjungsari tahun 2023 menggunakan metode USG.
Sebelum menetapkan prioritas masalah, setelah melakukan brainstorming terhadap tim
perencanaan, maka kami menetapkan beberapa permasalahan yang dianggap penting
pada tahun 2023, yaitu :
a) Adanya kasus kematian bayi

103
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Angka kematian bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi di bawah usia 1
tahun per 1.000 kelahiran yang terjadi dalam kurun waktu 1 tahun. Angka ini kerap
digunakan sebagai acuan untuk menilai baik-buruknya kondisi ekonomi, sosial,
maupun lingkungan di suatu negara.
Angka Kematian Bayi di wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari selama tahun
2023 adalah sebanyak 7 (tujuh) kasus, meningkat dibandingkat tahun sebelumnya
sebanyak 3 (tiga) kasus.
Upaya menurunkan Angka Kematian Bayi merupakan salah satu indikator
dalam SDG’s, selain itu juga merupakan salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU)
bidang kesehatan di Kabupaten Sumedang sehingga kami menetapkan masih
ditemukannya Angka Kematian Bayi di wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari
merupakan salah satu masalah kesehatan yang perlu segera diselesaikan.

b) Prevalensi stunting pada balita yang masih tinggi


Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari
kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan
gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir,
kondisi stunting baru terlihat setelah bayi berusia 2 tahun. Pada tahun 2019, survei
membuktikan sekitar 30 persen balita Indonesia mengalami stunting. Kondisi ini
bisa disebabkan oleh banyak aspek, mulai dari aspek pendidikan hingga
ekonomi. Stunting sangat penting untuk dicegah. Hal ini disebabkan oleh
dampak stunting yang sulit untuk diperbaiki dan dapat merugikan masa depan anak.
Berdasarkan data yang ada prevalensi stunting di wilayah kerja Puskesmas
Tanjungsari masih cukup tinggi, walaupun masih dibawah nilai standar yaitu
dibawah 20%. Namun ada satu desa yang prevalensinya diatas 20% dan dibanding
tahun sebelumnya prevalensi stunting meningkat.
Upaya penurunan prevalensi stunting merupakan prioritas pemabangunan
kesehatan baik di tingkat pusat maupun daerah. Di Kabupaten Sumedang pun upaya
penurunan prevalensi stunting merupakan salah satu dari 5 Indikator Kinerja Utama
(IKU) bidang Kesehatan.
Melihat begitu besar damapak stunting bagi kesehatan dan untuk
mengintegrasikan program pembangunan kesehatan puskesmas dengan program
pembangunan kesehatan daerah, maka prevalensi stunting yang tinggi merupakan
salah satu identifikasi permasalahan kesehatan yang ada di Puskesmas Tanjungsari.

c) Pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi yang rendah

104
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Prevalensi hipertensi atau tekanan darah di Indonesia cukup tinggi. Selain itu,
akibat yang ditimbulkannya menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hipertensi,
merupakan salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian
penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi sering tidak menunjukkan gejala,
sehingga baru disadari bila telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan
fungsi jantung atau stroke. Tidak jarang hipertensi ditemukan secara tidak sengaja
pada waktu pemeriksaan kesehatan rutin atau datang dengan keluhan lain. Sehingga
untuk dapat memastikan seseorang mendertia hipertensi atau untuk selalu
mengontrol tekanan darah pada penderita hipertensi, diperlukan pemeriksaan
tekanan darah secara rutin.
Hipertensi juga merupakan salah satu dari 10 besar penyakit yang ditemukan
di Puskesmas Tanjungsari selama 3 tahun berturut-turut yaitu tahun 2021, 2022, dan
2023.
Pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi merupakan salah satu indikator
Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan. Capaian di Puskesmas
Tanjungsari pada tahun 2023 adalah sebesar 85,8% dari target 100%. Hal ini berarti
hanya 85,8% penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Tanjungsari yang
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.

d) Cakupan Pelayanan TB masih rendah


Penanggulangan Tubekulosis merupakan salah satu program prioritas
nasional, sehingga perlu mendapat perhatian serius. Dengan tingkat penyakit yang
begitu berat sehingga merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi, dan
penyakit TB begitu mudah menular kepada orang lain, maka upaya pencegahan dan
penanganan pasien TB harus dilakukan secara cepat dan tepat.
Selama Tahun 2023, capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada
indikator pelayanan pada orang terduga TB masih rendah, yaitu sebesar 62,7% dari
target 100%. Hal ini dapat memungkinkan peningkatan kasus TB di Masyarakat
dan meningkatnya kasus kematian yang disebabkan TB.
Puskesmas Tanjungsari menetapkan pelayanan pada pasien TB merupakan
salah satu prioritas masalah yang harus segera ditangani. Upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif harus berjalan bersama agar kasus TB dapat ditekan.

e) Kasus ISPA pada tahun 2023 merupakan tertinggi


Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA adalah peradangan yang terjadi
di saluran pernapasan, baik saluran pernapasan atas maupun bawah. Infeksi ini
dapat menimbulkan gejala batuk, pilek, dan demam. ISPA sangat mudah menular
dan dapat dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak dan lansia.

105
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Hampir setiap tahun kasus ISPA selalu berada di peringkat tertinggi dalam
10 besar penyakit yang ditemukan di puskesmas. Pada tahun 2023, kasus ISPA
yang ditemukan di Puskesmas Tanjungsari sebanyak 4.240 kasus dan meningkat
disbanding Tahun sebelumnya sebesar 2.945 kasus.
Penyakit ISPA dapat dicegah, yang terpenting adalah dengan menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat. Sehingga diperlukan edukasi tentang PHBS kepada
masyarakat secara terus menerus agar kedepan kasus ISPA dapat terus ditekan.

f) Bad Occupation Rate (BOR) dan Average Length of Stay (AVLOS) masih
rendah
Bad Occupation Rate di Puskesmas Tanjungsari masih cukup rendah. Data
tahun 2023, BOR di Puskesmas Tanjungsari sebesar 40%, sementara standar BOR
di puskesmas adalah sebesar 85%. AVLOS PuskesmasTanjungsari selama Tahun
2023 sebesar 33,5%, sementara standar AVLOS adalah 100%.
Tentunya ini merupakan permasalahan, bukan karena berharap banyak
warga yang menderita sakit dan dirawat, namun melihat efisiensi tempat tidur yang
disediakan oleh puskesmas dengan pemanfaatannya. Hal ini mungkin saja terjadi
disebabkan opini masyarakat bahwa puskesmas merupakan fasilitas kesehatan yang
relatif kurang berkualitas, sehingga masyarakat enggan untuk dirawat di puskesmas,
selain SDM yang ada di puskesmas yang kurang memadai.
Perlu upaya lebih baik lagi agar masyarakat yang sakit dan membutuhkan
perawatan memilih puskesmas sebagai tempat perawatannya dan puskesmas perlu
terus meningkatkan kualitasnya agar pelayanan rawat inap dapat memuaskan
masyarakat.
g) Pelayanan kesehatan pada usia produktif masih kurang
Pelayanan kesehatan usia produktif adalah pelayanan kesehatan pada setiap
warga negara usia 15 tahun sampai 59 tahun yang sesuai standar dalam bentuk
edukasi dan skrining kesehatan di wilayah kerja puskesmas dalam kurun satu tahun.
Dalam Standar Pelayanan Minimal ditetapkan bahwa petugas kesehatan atau
puskesmas wajib melakukan kegiatan edukasi dan skrining kepada seluruh
warganya yang berusia 15-59 tahun. Pelayanan kesehatan dapat dilakukan oleh
dokter atau tenaga kesehatan lain yang memmiliki kompetensi. Seluruh warga usia
produktif yang tercatat ada di wilayah kerja puskesmas setidaknya dilakukan
skrining 1 kali dalam setahun oleh petugas kesehatan. Pelayanan skrining tersebut
dapat dilakukan di dalam gedung ( puskesmas) maupun di luar gedung (Posbindu
Remaja).
Kesehatan usia produtif menjadi penting, khususnya untuk mencegah
penyakit-penyakit usia produktif, dan yang lebih penting remaja putri merupakan
generasi yang kedepan menjadi calon ibu yang akan melahirkan, sehingga penting

106
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

untuk menjaga kesehatan remaja putri guna menurunkan Angka Kematian Ibu,
Angka Kematian Bayi dan juga menurunkan prevalensi stunting.
Dari data hasil SPM tahun 2023, baru 95,7% usia produktif yang
mendapatkan pelayanan sesuai standar. Banyak faktor yang mempengaruhinya,
antara lain, kurangnya tingkat kesadaran usia produktif terhadap kesehatan, akses
pelayanan yang kurang serta faktor tenaga puskesma yang kurang aktif dalam
melaksanakan tugasnya.
Sehingga dapat disimpulkan, identifikasi masalah kesehatan di Puskesmas
Tanjungsari selama tahun 2023 adalah sebagai berikut ;
Tabel 4.7
Identifikasi Masalah Kesehatan
Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023
No Masalah Target Cakupan Kesenjangan
1 Masih ditemukannya Angka 0 8 -8
Kematian Bayi
2 Prevalensi stunting cukup < 10% 13,6% -3,6%
tinggi
3 Pelayanan kesehatan pada 100% 17,4% -83%
penderita hipertensi masih
rendah
4 Cakupan pelayanan TB masih <1 3 -2
rendah
5 Kasus ISPA merupakan kasus
teringgi Tahun 2023
6 BOR dan AVLOS masih 70% 37,5% -32,5%
rendah
7 Pelayanan kesehatan pada usia 5% 0,9% -4,1%
produktif masih kurang

Setelah menetapkan identifikasi masalah, langkah selanjutnya adalah menetapkan


prioritas masalah. Prioritas masalah perlu dilakukan untuk menilai permasalahan yang
dirasa paling penting utnuk menjadi prioritas dalam penanganan masalahanya. Mengingat
keterbatasan SDM, waktu serta anggaran yang ada, penetapan prioritas masalah dapat
membantu agar masalah yang lebih penting bisa diselesaikan lebih dahulu. Dalam
menentukan prioritas masalah, dilakukanlah curah pendapat atau brainstorming dari
karyawan untuk menetapkan skor dari masing-masing masalah yang sudah ditetapkan,
sehingga diharapkan prioritas masalah yang ditetapkan merupakan gambaran obyektif
yang dihadapi puskesmas selama tahun 2023. Penetapan Urutan Prioritas Masalah di
Puskesmas Tanjungsari dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel 4.8
Prioritas Masalah Kesehatan Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023
No. PERMASALAHAN U S G U+S+G Rangking
1. Masih ditemukannya Angka Kematian Bayi 5 4 4 13 2
2. Prevalensi stunting cukup tinggi 5 5 4 14 1

107
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

3. Pelayanan kesehatan pada penderita 4 4 3 11 4


hipertensi masih rendah
4. Cakupan pelayanan TB masih rendah 4 4 4 12 3
5. Kasus ISPA merupakan kasus tertinggi 4 3 3 10 5
Tahun 2023
6. BOR dan AVLOS masih rendah 2 2 2 6 7
7. Pelayanan kesehatan pada usia produktif 3 3 2 8 6
masih kurang

Ket : U= Tingkat Urgensi


S= Tingkat Keseriusan
G= Tingkat Perkembangan
Hasil= UxSxG
Walau penetapan prioritas masalah sudah ditetapkan, bukan berarti masalah-
masalah lainnya tidak perlu diselesaikan, namun dengan keterbatasan anggaran dan juga
sumber daya yang ada maka yang perlu ditindaklanjuti lebih dulu adalah masalah-
masalah yang ditetapkan sebagai prioritas masalah.

C. Penetapan Penyebab Masalah


Setelah prioritas masalah ditetapkan, maka langkah selanjutnya yang dilakukan
adalah menetapkan prioritas jalan keluar (solution priority). Untuk itu ada kegiatan pokok
yang dilakukan yaitu menyusun alternatif jalan keluar. Menyusun alternatif
penanggulangan masalah dianggap penting karena terkait dengan upaya memperluas
wawasan, yang apabila berhasil diwujudkan akan besar perannya dalam membantu
kelancaran pelaksanaan jalan keluar.
Ada beberapa metode untul melakukan analisa penyebab masalah atau mencari
penyebab masalah, anatara lain :
1) Teori Hendrik L Blum, yang melihat penyebab masalah dari 4 aspek yaitu genetik,
pelayanan kesehatan, perilaku kesehatan dan lingkungan.
2) Teori diagram sebab akibat dari ishikawa yang lebih dikenal dengan metode tulang
ikan (fish bone), yang melihat penyebab masalah dapat dipengaruhi faktor-faktor
manusia, dana, metode, sarana dan lingkungan.
3) Teori Pohon Masalah, yang membagi masalah menjadi 3 bagian yaitu Sumber
masalah/akar masalah, pokok masalah/batang masalah dan dampak masalah/ ranting
masalah
4) Teori pendekatan sistem, yang melihat penyebab masalah dari 3 aspek yaitu input,
proses dan output
5) Teori Segitiga Epidemiologi, yang melihat penyebab masalah dari aspek host, agent
dan environtment.

108
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Dalam mengidentifikasi penyebab masalah, kami menggunakan bantuan diagram sebab


akibat dari Ishikawa (fishbone) yang mencakup man, money, method, material,
environtment.
Berdasarkan teori Ishikawa atau fishbone, faktor resiko atau determinan yang
berpengaruh terhadap derajat kesehatan adalah :
1. Man : Termasuk kualitas dan kuantitas petugas.
2. Money : Merupakan faktor anggaran yang tersedia
3. Methode : Berupa sistem dan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan
4. Matherial : Termasuk kelengkapan sarana dan prasarana penunjang
5. Environtment : Merupakan faktor lingkungan, termasuk pengetahuan,
kesadaran serta dukungan masyarakat serta tingkat ekonomi
masyarakat

MAN ENVIRONMENT MONEY

PENYEBAB

MASALAH

KESEHATAN

METHODE MATHERIAL

Dari hasil analisis masalah, kami menetapkan penyebab masalah yang ada di
Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023 adalah sebagai berikut ;

Money : Methode :
Man : * Tingkat * Pencegahan
* Komitmen ekonomi pada sasaran
Petugas masyarakat remaja dan
kurang masih rendah catin masih
* Kompetensi * Anggaran belum optimal
pemberian * Koordinasi
Prevalensi balita stunting

petugas
kurang PMT bumil lintas program
dan balita belum
kurang maksimal
tinggi

Environtment :
Matherial : * Kurangnya
* Media promosi 109 kesadaran
kesehatan masih remaja dan
kurang catin untuk
* Pemanfaatan skrining
aplikasi kesehatan
e-simpati masih * Dukungan
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Money : Methode :
Man : * Tingkat * Kunjungan
* Komitmen ekonomi rumah risti
Petugas masyarakat belum optimal
kurang rendah * Keterlambatan
* Tingkat * Anggaran keputusan
pengetahuan pemberian rujukan dari Masih
ibu kurang PMT bumil ibu bayi ada
kurang * Sisrute belum kasus
optimal
kemat
ian
bayi

Matherial :
* KIA kit Environtment :
kurang * Kurangnya
* Implementasi dukungan
SOP keluarga ibu
penanggulangan bayi
kegawat * Peran lintas
daruratan bumil sektor kurang
kurang

Methode :
Man : Money : * Koordinasi
* Komitmen * Anggaran lintas program
petugas kunjungan belum
kurang rumah kurang maksimal Cakup
* Petugas belum * Anggaran * Penetapan
mengikuti rujukan pasien diagnosa an
pelatihan TB tidak ada sering SPM
terlambat pelaya
nan
TB
renda
h
Environtment :
110 * Kurangnya
Matherial :
koordinasi
* Obat-obatan
dengan
kadang terbatas
jejaring
* Reagen
* Kekhawatiran
pemeriksaan
pasien untuk
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Money : Methode :
Man : * Anggaran * SOP belum
* Komitmen kunjungan dijalankan
dengan baik
petugas rumah kurang
* Koordinasi
Pelay
kurang * Anggaran
* Petugas belum pengadaan lintas program anan
mengikuti media promosi belum pasien
maksimal
pelatihan kesehatan
* Monitoring
hipert
kurang
pasien ensi
hipertensi masih
masih kurang
renda
h

Matherial : Environtment :
* Posbindu PTM * Kurangnya
belum optimal dukungan
* Sarana Posbindu lintas sektor
PTM masih * Kurangnya
belum kesadaran
mencukupi masyarakat

Money : Methode :
Man : * Anggaran * Kegiatan
* Komitmen pengadaan promotif dan
Petugas media promosi preventif tidak
kurang kesehatan optimal
* Kompetensi kurang * Keakuratan
petugas * Anggaran Penetapan
kurang kegiatan diagnosa perlu
pelatihan dikaji
kurang Kasus
ISPA
tinggi

Matherial : Environtment :
* Media promosi * Kurangnya
kesehatan kurang kesadaran
* Media promosi 111 masyarakat
kesehatan yang * Tingkat
ada kurang perokok aktif
menarik masih tinggi
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Money :
Man : Methode :
* Anggaran
* Komitmen
kunjungan
* Kunjungan Cakup
Petugas rumah remaja
rumah kurang
belum optimal
an
kurang
* Petugas belum
* Anggaran
* Kurangnya SPM
operasional
mengikuti
Posrem tidak
inovasi pelaya
pelatihan kegiatan
ada nan
usia
produ
ktif
renda
h
Environtment :
Matherial :
* Kurangnya
* Posrem tidak
kesadaran
berjalan
remaja untuk
* Alat
skrining
Pemeriksaan
kesehatan
kesehatan remaja
* Peran lintas
terbatas
sektor kurang

Methode :
Man : Money :
* Integrasi
* Kurangnya * Anggaran
antara unit
tenaga renovasi
UGD dan
BOR
dokter ruang dan
rawat inap
* Petugas perawatan
kurang ramah kurang
kurang AVL
berjalan
OS
rawat
inap
masih
renda
112
h

Matherial : Environtment :
* Ruang perawatan * Minat
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

D. Penetapan Alternatif Pemecahan Masalah


Setelah mengidentifikasi permasalahan yang ada secara detail, maka langkah
selanjutnya adalah membuat beberapa pilihan yang bisa kita pilih untuk mencari solusi
alternatif yang efektif. Oleh karena itu, kita perlu menunda pemilihan solusi alternatif
sampai kita benar-benar sudah mendapatkan solusi yang cocok dan yang diinginkan oleh
semua pihak yang terlibat. Jadi, kita perlu menunggu sampai proses evaluasi terakhir,
baru bisa menentukan solusi alternatif mana yang akan kita gunakan.
Untuk menentukan penetapan alternatif pemecahan masalah, perlu kiranya
mempertimbangkan beberapa hal, yaitu :
1. Alternatif pemecahan masalah harus mengacu kepada Visi dan Misi puskesmas;
2. Alternatif pemecahan masalah harus melihat kemampuan yang dimiliki puskesmas;
3. Alternatif pemecahan masalah harus efektif, efisien dan berkesinambungan;
4. Alternatif pemecahan masalah berupa masukan dari staf puskesmas

113
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

Metode yang digunakan adalah brainstorming untuk membuat daftar alternatif-


alternatif pemecahahan masalah yang memungkinkan untuk dilaksanakan. Brainstorming
(curah pendapat) adalah metode yang digunakan untuk menggali ide atau pemikiran baru
yang secara efektif melibatkan seluruh anggota kelompok.
Adapun hasil dari penetapan alternatif pemecahan masalah di Puskesmas
Tanjungsari adalah sebagai berikut ;

N
o
kematian bayi
kasus
Masih adanya

masih tinggi
stunting
Prevalensi

Prioritas
Masalah

114
Prioritas
Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah No Masalah
Kurangnya komitmen petugas; Penggalangan komitmen melalui pakta integritas serta 3 Cakupan SPM
   

pemantauan kinerja petugas; pelayanan


Kompetensi petugas masih kurang;
pasien TB
Tingkat ekonomi masyarakat rendah; Peningkatan kompetensi petugas melalui pelatihan,

masih kurang
Pencegahan pada sasaran remaja dan catin masih workshop, seminar, dan lain-lain;
rendah;    MOU dengan KUA bagi catin ditingkatkan;
Media promosi kesehatan masih kurang; Pemberian PMT bagi bumil dan baduta stunting;
 

Pemanfaatan aplikasi e-Simpati sebagai sumber data Monitoring pengisian e-Simpati oleh puskesmas, desa, dan
masih kurang; kecamatan;
Kurangnya kesadaran renmaja melakukan Penyuluhan kesehatan terutama bagi remaja putri;

 

115
pemeriksaan kesehatan; Advokasi secara berkala dan berkesinambungan dengan
Dukungan serta peran serta lintas sektor masih aparat desa, RT, dan RW.

4 Pelayanan
kurang pasien
hipertensi
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari

masih kurang
Perencanaan Tahunan UPTD

Komitmen petugas kurang; Penggalangan komitmen melalui pakta integritas serta


       


Tingkat pengetahuan ibu hamil kurang; pemantauan kinerja petugas;
Tingkat ekonomi masyarakat rendah; Penyuluhan kesehatan dan kegiatan kelas ibu hamil dan ibu


Anggaran pemberian PMT bagi ibu hamil kurang; melahirkan;
Tahun 2025

Kunjungan rumah bumil risti masih kurang; Pematauan kesehatan bumil risti melalui “SINURMI” dan


Keterlambatan rujukan dari sasaran bumil atau desa; kegiatan kunjungan rumah bumil risti secara rutin;
Inovasi “Tim Siber” untuk mengawal bumil risti sampai


Sistem rujukan sisrute sering terkendala;
SOP penanggulangan kegawatdaruratan ibu hamil melahirkan;
Penguatan sistem rujukan berjenjang.


kurang;
Prioritas
Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah No Masalah
Kurangnya komitmen petugas; Penggalangan komitmen melalui pakta integritas serta 5 Kasus ISPA
        

Anggaran kegiatna kunjungan rumah masih kurang; pemantauan kinerja petugas; merupakan
yang tertinggi
Anggaran untuk rujukan pasien ke rumah sakit kurang; Pengajuan anggaran kegiatan TB melalui RUK tahunan;
 

Koordinasi lintas program masih kurang optimal; Penguatan koordinasi lintas program untuk penjaringan dan
Penetapan diagnosa masih sering terlambat; pengobatan pasien TB;
Obat-obatan distribusi Dinas Kesehatan sering terlambat;
Pengadaan obat-obatan TB melalui anggaran BLUD

Reagen pemeriksaan Mantoux Tes kurang;
puskesmas;
Kurangnya koordinasi dengan jejaring;
Penguatan pembinaan jejaring;

 
Kekhawatiran pasien suspek TB melakukan pemeriksaan
Edukasi masyarakat tentang gejala dan pengobatan TB.

116
penunjang.
Komitmen petugas kurang; Penggalangan komitmen melalui pakta integritas serta
         


6 Cakupan SPM
Petugas belum mengikuti pelatihan; pemantauan kinerja petugas; pemeriksaan
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari

Anggaran kunjungan rumah masih kurrang; Pengajuan anggaran kegiatan PTM melalui RUK tahunan kesehatan pada


Anggaran penyediaan media promosi masih kurang; puskesmas; usia produktif
Perencanaan Tahunan UPTD

SOP belum dilaksanakan dengan baik; masih rendah


Pemantauan kepatuhan implementasi SOP;

   
Koordinasi lintas program belum berjalan optimal;
Penguatan koordinasi lintas program di puskesmas;
Monitoring pasien hipertensi masih kurang;
Penguatan kegiatan Posbindu PTM di tiap desa;
Kegiatan Posbindu PTM belum maksimal;
Tahun 2025

Pengajuan anggaran pengadaan sarpras Posbindu PTM


Sarana Posbindu masih terbatas
melalui anggaran dana desa;
Dukungan lintas sektor belum maksimal
Penguatan koordinasi lintas sektor.


Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
Prioritas
Kurangnya komitmen petugas; No
Penggalangan komitmen melalui pakta integritas serta Masalah
      

Kurangnya kompetensi petugas; pemantauan kinerja petugas;


Anggaran penyedian media promosi kesehatan kurang; 7 BOR dan
Pengajuan anggaran kegiatan P2 ISPA melalui RUK tahunan

AVLOS rawat
Anggaran untuk pelatihan masih terbatas; puskesmas; inap masih
Kegiatan promotif dan preventif belum maksimal; Pelatihan ISPA bagi tenaga kesehatan; rendah
 
Ketepatan diagnosa masih rendah;
Penyuluhan kesehatan ISPA dan PHBS secara
Media promosi kesehatan kurang dari sisi kuantitas dan
berkesinambungan;
kualitas;
Pembuatan regulasi kawasan bebas rokok di tiap-tiap


Kurangnya kesadaran masyarkaat menerapakan PHBS;
 

perkantoran;

117
Tingkat perokok aktif masih tinggi
Kurangnya komitmen petugas; Penggalangan komitmen melalui pakta integritas serta
   


Petugas belum mengikuti pelatihan; pemantauan kinerja petugas;
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari

Anggaran kunjungan rumah masih kurang; Pengajuan anggaran kegiatan kesehatan usia produktif


Perencanaan Tahunan UPTD

Anggaran operasional kegiatan Posyandu Remaja masih melalui RUK tahunan puskesmas;
kurang; Melakukan kegiatan inovasi;

 
Kunjungan rumha bagi remaja masih kurang;
     

Pembentukan Posrem di desa yang belum menjalankan


Kurangnya inovasi kegiatan;
Posyandu Remaja;
Tahun 2025

Kegiatan Posrem di beberapa desa belum berjalan;


Kegiatan penyuluhan kesehatan bagi remaja;

 
Pemeriksaan kesehatan pada remaja masih minim;
Kurangnya kepedulian remaja terhadap kesehatan;
Pembentukan kader remaja penyuluh kesehatan.
Peran dan dukungan lintas sektor masih kurang.
menentukan pemecahan masalah terpilih. Prioritas pemecahan masalah digunakan metode
Setelah menuyusun alternatif pemecahan masalah, langkah selanjutnya adalah
Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
Kurangnya tenaga dokter; Rekrutmen tenaga dokter;
       

 

Kurangnya keramahan petugas; Penerapan Tata Nilai “BERSERI” dan pemantauan secara berkala
Anggaran untuk renovasi ruang perawatan masih kurang; kepada seluruh petugas;
Integrasi antara unit UGD dan rawat inap belum maksimal; Renovasi ruang perawatan;
  
Ruang perawatan kurang nyaman; Promosi pelayanan rawat inap puskesmas melalui berbagai media;

dengan CARL dengan uraian variabel sebagai berikut :

Ketersediaan sumber daya (dana dan sarana/peralatan)


Ventilasi ruang perawatan kurang; Perbaikan mutu pelayanan rawat inap.
Minat masyarakat dirawat di puskesmas masih kurang;
Persaingan dengan fasilitas kesehatan swasta.

118
E. Penetapan Pemecahan Masalah Terpilih
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Perencanaan Tahunan UPTD

:
Tahun 2025

C (Capability)
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

A (Accesibility) :
Kemudahan masalah yang diatasi, (ketersediaan metode/cara/peraturan)
R (Readyness) :
Kesiapan tenaga pelaksana maupun sasaran.
L (Leverage) :
Seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam pemecahan masalah yang
dibahas dengan menggunakan skor masing-masing variabel :
1 = Tidak mampu;
2 = Kurang mampu;
3 = Mampu;
4 = Sangat mampu.
Untuk menetapkan skor dari masing-masing alternatif pemecahan masalah, dilakukan
brainstorming terhadap karyawan, dimana masing-masing karyawan memberikan masukan
dan penilaian terhadap alternatif pemecahan masalah yang ada, masukan dari karyawan
tersebut diharapkan memberi gambaran solusi terbaik yang mungkin dilakukan oleh
puskesmas dalam menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang ada.
Berikut hasil penetapan prioritas pemecahan masalah terpilih Puskesmas Tanjungsari
tahun 2023 yang akan dimasukkan ke dalam perencanaan tahun 2025 ;
No
1

119
Tabel 4.10
Penetapan Prioritas Pemecahan Masalah Kesehatan
Puskesmas Tanjungsari Tahun 2021
Prioritas Masalah Alternatif Pemecahan Masalah C A R L CxAxRxL Rangking
Prevalensi stunting Penggalangan komitmen melalui pakta integritas serta 2 2 2 2 16 6

masih tinggi pemantauan kinerja petugas


Pemberian PMT bagi bumil dan baduta stunting 4 4 4 4 256 1

MOU dengan KUA bagi catin ditingkatkan 3 3 2 3 54 4


Penyediaan anggaran pengadaan media promosi kesehatan 3 2 2 3 30 5


120
Monitoring pengisian e-Simpati oleh puskesmas, desa, dan 3 4 3 3 108 2

kecamatan
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari

Penyuluhan kesehatan terutama bagi remaja putri 3 3 3 3 81 3



Perencanaan Tahunan UPTD

Tahun 2025
Tabel 4.10
Penetapan Prioritas Pemecahan Masalah Kesehatan
Puskesmas Tanjungsari Tahun 2021
No Prioritas Masalah Alternatif Pemecahan Masalah C A R L CxAxRxL Rangking
2 Masih adanya kasus Penggalangan komitmen melalui pakta integritas serta 2 2 2 2 12 6

kematian bayi pemantauan kinerja petugas


Peningkatan kompetensi petugas melalui pelatihan PONED 3 2 2 3 30 5

bagi Tim PONED

121
Penyuluhan kesehatan dan kegiatan kelas ibu hamil dan ibu 4 3 3 4 144 2

melahirkan
Pematauan kesehatan bumil risti melalui “SINURMI” dan 4 4 4 4 256 1

kegiatan kunjungan rumah bumil risti secara rutin
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Perencanaan Tahunan UPTD

Inovasi “Tim Siber” untuk mengawal bumil risti sampai 4 3 3 3 108 3


melahirkan
Penguatan sistem rujukan berjenjang 3 3 3 3 81 4


Tahun 2025
Tabel 4.10
Penetapan Prioritas Pemecahan Masalah Kesehatan
Puskesmas Tanjungsari Tahun 2021
No Prioritas Masalah Alternatif Pemecahan Masalah C A R L CxAxRxL Rangking
3 Cakupan SPM pelayanan Penggalangan komitmen melalui pakta integritas serta 3 2 3 3 54 4

pasien TB masih kurang pemantauan kinerja petugas


Pengajuan anggaran kegiatan TB melalui RUK tahunan 3 3 3 3 81 3

Penguatan koordinasi lintas program untuk penjaringan dan 4 3 4 4 192 1


pengobatan pasien TB

122
Pengadaan obat-obatan TB melalui anggaran BLUD 2 2 2 3 20 6

puskesmas
Penguatan pembinaan jejaring 3 2 2 3 36 5

Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari

3 3 4 3 108 2
Perencanaan Tahunan UPTD

Edukasi masyarakat tentang gejala dan pengobatan TB



Tahun 2025
No Prioritas Masalah Alternatif Pemecahan Masalah C A R L CxAxRxL Rangking
4 Pelayanan pasien Pengajuan anggaran kegiatan PTM melalui RUK tahunan 3 2 3 3 54 4

hipertensi masih kurang puskesmas


Pemantauan kepatuhan implementasi SOP 3 2 2 2 24 6

Penguatan koordinasi lintas program di puskesmas 3 3 3 4 108 2


Penguatan kegiatan Posbindu PTM di tiap desa 4 3 4 3 144 1


123
Pengajuan anggaran pengadaan sarpras Posbindu PTM 3 3 3 3 81 3

melalui anggaran dana desa
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari

Penguatan koordinasi lintas sektor 3 2 3 2 36 5



Perencanaan Tahunan UPTD

Tahun 2025
Tabel 4.10
Penetapan Prioritas Pemecahan Masalah Kesehatan
Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023
No Prioritas Masalah Alternatif Pemecahan Masalah C A R L CxAxRxL Rangking
5 Kasus ISPA merupakan Penggalangan komitmen melalui pakta integritas serta 3 3 3 2 54 4

yang tertinggi pemantauan kinerja petugas


Pengajuan anggaran kegiatan P2 ISPA melalui RUK tahunan 3 3 4 3 108 2

puskesmas
Pelatihan ISPA bagia tenaga kesehatan; 3 2 2 3 36 5

Penyuluhan kesehatan ISPA dan PHBS secara 4 3 4 4 192 1

124

berkesinambungan
;
 Pembuatan regulasi kawasan bebas rokok di tiap-tiap 3 2 2 2 24 5
perkantoran
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari

3 3 3 3 81 3
Perencanaan Tahunan UPTD

Hipnoterapi pengobatan bagi perokok aktif


Tahun 2025
Tabel 4.10
Penetapan Prioritas Pemecahan Masalah Kesehatan
Puskesmas Tanjungsari Tahun 2023
No Prioritas Masalah Alternatif Pemecahan Masalah C A R L CxAxRxL Rangking
6 Cakupan SPM Penggalangan komitmen melalui pakta integritas serta 3 3 2 3 54 5

pemeriksaan kesehatan pemantauan kinerja petugas


pada usia produktif masih
rendah
Pengajuan anggaran kegiatan kesehatan usia produktif 3 2 2 3 36 6

melalui RUK tahunan puskesmas


Pembentukan Kelompok Remaja Pelopor Kesehatan 4 4 4 3 192 1

Pembentukan Posrem di desa yang belum menjalankan 3 3 4 2 72 4

125

Posyandu Remaja
 Kegiatan penyuluhan kesehatan bagi remaja 4 3 2 4 96 3
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari

Pembentukan kader remaja penyuluh kesehatan 3 4 3 3 108 2


Perencanaan Tahunan UPTD

Tahun 2025
No Prioritas Masalah Alternatif Pemecahan Masalah C A R L CxAxRxL Rangking
BOR dan AVLOS rawat Rekrutmen tenaga dokter 3 2 2 2 24 6

inap masih rendah


Penerapan Tata Nilai “BERSERI” dan pemantauan secara berkala 3 4 3 3 108 2

kepada seluruh petugas


Renovasi ruang perawatan 4 3 3 4 144 1

Promosi pelayanan rawat inap puskesmas melalui berbagai media 3 2 3 3 54 5


126
Perbaikan mutu pelayanan rawat inap 3 3 3 3 81 3

Inovasi pelayanan rawat inap 3 4 3 2 72 4

Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Perencanaan Tahunan UPTD

Tahun 2025
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

BAB V
RENCANA USUSLAN KEGIATAN
(RUK)

A. PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN


Sebagai langkah selanjutnya adalah Puskesmas perlu membuat Rencana Usulan
Kegiatan untuk Tahun 2025. Adapun maksud dan tujuan penyusunan rencana usulan
kegiatan yaitu agar masalah-masalah yang ditemukan dapat segera diatasi dengan
program-program atau kegiatan-kegiatan yang terencana dengan baik.

Yang menjadi pertimbangan dalam menyusun Rencana Usulan Kegiatan adalah


usulan dari masing-masing pemegang program melalui hasil mengidentifikasi dan
menganalisis permasalahan dan kebutuhan di masyarakat yang selanjutnya dikaji oleh
tim perencanaan Puskesmas. Dalam penyusunan Rencana Usulan Kegiatan, tentunya
perlu mempertimbangkan berbagai masukan dari seluruh karyawan, khususnya para
pemegang program serta memperhatikan berbagai kebijakan yang berlaku, baik
kesepakatan global, nasional, maupun daerah sesuai dengan masalah yang ada sebagai
hasil dari kajian data dan informasi yang tersedia.
Dalam penyusunan perencanaan Puskesmas Tanjungsari Tahun 2025
mempertimbangkan beberapa hal, yaitu :

127
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

a) Kebutuhan dan kegiatan operasional rutin, seperti pembelian ATK dan lain-lain atau
untuk mempertahankan cakupan program yang sudah mencapai target;
b) Kegiatan yang bersifat regulasi;
c) Upaya mengatasi masalah;
d) Kegiatan yang bersifat inovatif.
Berdasarkan hasil kajian Puskesmas, kami telah menyusun Rencana Usulan
Kegiatan Puskesmas Tanjungsari untuk Tahun 2025 sebagai berikut :
Pemecahan
No Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
Masalah Terpilih
1 Prevalensi 1. Penggalangan komitmen Pemberian PMT
Stunting melalui pakta integritas serta bagi bumil dan
masih tinggi pemantauan kinerja petugas baduta stunting
2. Pemberian PMT bagi bumil dan
baduta stunting
3. MOU dengan KUA bagi catin
ditingkatkan
4. Penyediaan anggaran
pengadaan media promosi
kesehatan
5. Monitoring pengisian e-Simpati
oleh puskesmas, desa, dan
kecamatan
6. Penyuluhan kesehatan terutama
bagi remaja putri
2 Adanya 1. Penggalangan komitmen melalui Pematauan
kematian bayi pakta integritas serta pemantauan kesehatan bumil risti
kinerja petugas melalui “SINURMI”
2. Peningkatan kompetensi petugas dan kegiatan
melalui pelatihan PONED bagi kunjungan rumah
Tim PONED bumil risti secara
3. Penyuluhan kesehatan dan rutin
kegiatan kelas ibu hamil dan ibu
melahirkan
4. Pematauan kesehatan bumil risti
melalui “SINURMI” dan
kegiatan kunjungan rumah bumil
risti secara rutin
5. Inovasi “Tim Siber” untuk
mengawal bumil risti sampai
melahirkan
6. Penguatan sistem rujukan
berjenjang
3 Cakupan SPM 1. Penggalangan komitmen melalui Penguatan
pelayanan pakta integritas serta pemantauan koordinasi lintas
pasien TB
masih kurang kinerja petugas program untuk
2. Pengajuan anggaran kegiatan TB penjaringan dan
melalui RUK tahunan pengobatan pasien

128
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

3. Penguatan koordinasi lintas TB


program untuk penjaringan dan
pengobatan pasien TB
4. Pengadaan obat-obatan TB
melalui anggaran BLUD
puskesmas
5. Penguatan pembinaan jejaring
6. Edukasi masyarakat tentang
gejala dan pengobatan TB
4 Pelayanan 1. Pengajuan anggaran kegiatan Penguatan kegiatan
pasien PTM melalui RUK tahunan Posbindu PTM di
hipertensi
masih kurang 2. Pemantauan kepatuhan tiap desa
implementasi SOP
3. Penguatan koordinasi lintas
program di puskesmas
4. Penguatan kegiatan Posbindu
PTM di tiap desa
5. Pengajuan anggaran pengadaan
sarpras Posbindu PTM melalui
anggaran dana desa
6. Penguatan koordinasi lintas
sektor
5 Kasus ISPA 1. Penggalangan komitmen melalui Penyuluhan
merupakan pakta integritas serta pemantauan kesehatan ISPA dan
yang tertinggi
kinerja petugas PHBS secara
2. Pengajuan anggaran kegiatan P2
ISPA melalui RUK tahunan
puskesmas
3. Pelatihan ISPA bagi tenaga
kesehatan
4. Penyuluhan kesehatan ISPA
dan PHBS secara
berkesinambungan
5. Regulasi kawasan bebas rokok
di tiap-tiap perkantoran
6. Hipnoterapi pengobatan bagi
perokok aktif
6 Cakupan SPM 1. Penggalangan komitmen Pembentukan
pemeriksaan melalui pakta integritas serta Kelompok Remaja
kesehatan pada
usia produktif pemantauan kinerja petugas Pelopor Kesehatan
masih rendah 2. Pengajuan anggaran kegiatan
kesehatan usia produktif
melalui RUK tahunan
puskesmas
3. Pembentukan Kelompok
Remaja Pelopor Kesehatan
4. Pembentukan Posrem di desa
yang belum menjalankan
Posyandu Remaja

129
Perencanaan Tahunan UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Tahun 2025

5. Kegiatan penyuluhan kesehatan


bagi remaja
6. Pembentukan kader remaja
penyuluh kesehatan
7 BOR dan 1. Rekrutmen tenaga dokter Renovasi ruang
AVLOS rawat 2. Penerapan Tata Nilai “BERSERI” perawatan
inap masih
dan pemantauan secara berkala
rendah
kepada seluruh petugas
3. Renovasi ruang perawatan
4. Promosi pelayanan rawat inap
puskesmas melalui berbagai media
5. Perbaikan mutu pelayanan rawat
inap
6. Inovasi pelayanan rawat inap

Penetapan alternatif pemecahan masalah dilakukan melalui brainstorming,


dimana karyawan dapat menyampaikan masukan serta pendapatnya tentang rencana
permasalahan yang sekiranya dapat dilakukan guna mengatasi masalah yang ada.
Seluruh masukan dan pendapat karyawan memiliki bobot yang sama tanpa
membedakan status, jabatan dan senioritas, sehingga keputusan yang akan diambil
betul-betul obyektif dan diharapkan menjadi keputusan yang terbaik.
Setelah ditetapkan alternatif pemecahan masalah dan penetapan prioritas
pemecahan masalah, langkah berikutnya adalah menuangkan rencana-rencana
pemecahan masalah tersebut ke dalam Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas Tahun
2025. Dibawah ini adalah Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas Tanjungsari
Tahun 2025 ;

B. Rencana Usulan Kegiatan


Sebagai langkah akhir dalam penyusunan rencana tahunan puskesmas ini, maka
tim perencanaan perlu menuangkan rencana-rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
pada Tahun 2025 dalam bentuk Rencana Usulan Kegiatan (RUK). RUK disusun sebagai
dasar bagi puskesmas dalam mengajukan kegiatan-kegiatan bidang kesehatan dalam
pertemuan Musrenbang. Selain itu juga RUK sebagai acuan bagi puskesmas dalam
mepersiapkan segala yang diperlukan guna pelaksanaan kegiatan yang akan datang.
RUK ini akan dievaluasi pada akhir tahun, apakah RUK yang disusun saat ini
perlu dilakukan perubahan atau tidak melihat perkembangan masalah kesehatan yang
ada, sehingga RUK yang disusun betul-betul dapat dijadikan pedoman dalam
menyelesaikan masalah-masalah kesehatan yang ditemukan.
Dibawah ini adalah Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas Tanjungsari untuk
Tahun 2025 ;

130

Anda mungkin juga menyukai