Anda di halaman 1dari 5

BAB III

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka pemerataan pelayanan dan pembinaan kesehatan pada masyarakat, telah
dibangun Puskemas sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten yang
bertanggung jawab dalam melaksanakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
tertentu. Pembangunan kesehatan berdasarkan Permenkes 75 Tahun 2014, bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang:
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
3. Hidup dalam lingkungan sehat
4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
Sesuai dengan Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, Puskemas merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di
wilayah kerjanya. Dengan adanya Puskesmas diharapkan seluruh masyarakat dengan mudah
mendapatkan pelayanan yang berkualitas, komprehensif dan berkesinambungan di
wilayahnya masing-masing secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama,
budaya, dan kepercayaan sehingga dapat mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang
sehat.
Puskesmas yang memberikan pelayanan prima (service excellence) adalah Puskesmas
yang mampu memberikan pelayanan yang secara konsisten memenuhi kebutuhan (needs)
pasien atau masyarakat dan bahkan dapat melampaui keinginan dan kebutuhan atau
ekspektasi (wants and demands) masyarakat sebagai pengguna. Pelayanan prima dalam
pelayanan kesehatan merupakan kombinasi dari pemberian pelayanan yang luar biasa dalam
segi klinis (layanan profesional) dan pendekatan personal. Peningkatan pelayanan klinis
dapat dicapai dengan penguatan kompetensi fasilitas kesehatan dari segi fisik fasilitas
maupun pengetahuan dan keterampilan teknis tenaga kesehatan. Sedangkan peningkatan
pelayanan personal tidak hanya membutuhkan pengetahuan tentang komunikasi
interpersonal dan intrapersonal namun perlu kesungguhan dalam mengasahnya agar
memberikan pengalaman yang baik bagi masyarakat ketika mendapatkan pelayanan
kesehatan. (Puskesmas Melayani Sepenuh Hati, 2019).
Puskesmas berdasarkan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014, mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud, Puskesmas menyelenggarakan fungsi
1. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah
kerjanya
2. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah
kerjanya.
UKM tingkat pertama dan UKP tingkat pertama harus diselenggarakan untuk pencapaian
Standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang kesehatan, Program Indonesia Sehat, kinerja
Puskesmas dalam penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional. UKM tingkat pertama
sebagaimana dimaksud meliputi UKM esensial dan UKM pengembangan. UKP tingkat pertama
sebagaimana dimaksud dilaksanakan oleh dokter, dokter gigi, dan dokter layanan primer, serta
Tenaga Kesehatan lainnya sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan Kesehatan UKP tingkat pertama terdiri atas
pelayanan rawat jalan (kunjungan sehat maupun kunjungan sakit), pelayanan gawat darurat,
(pelayanan persalinan normal), dan perawatan di rumah (home care).
Puskesmas dalam memberikan pelayanan UKM dan UKP harus menyelenggarakan
kegiatan manajemen Puskesmas, pelayanan kefarmasian, pelayanan keperawatan kesehatan
masyarakat, pelayanan laboratorium dan kunjungan keluarga.
Puskesmas dalam penyelenggaraan manajemen Puskesmas sesuai dengan Permenkes
Nomor 44 Tahun 2016, agar dapat mengelola upaya kesehatan dengan baik dan
berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus menyusun rencana
kegiatan untuk periode 5 (lima) tahunan yang selanjutnya akan dirinci lagi ke dalam rencana
tahunan Puskesmas sesuai siklus perencanaan anggaran daerah. Semua rencana kegiatan baik 5
(lima) tahunan maupun rencana tahunan, selain mengacu pada kebijakan pembangunan
kesehatan kabupaten/kota harus juga disusun berdasarkan pada hasil analisis situasi saat itu
(evidence based) dan prediksi kedepan yang mungkin terjadi. Proses selanjutnya adalah
penggerakan dan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan/program yang disusun,
kemudian melakukan pengawasan dan pengendalian diikuti dengan upaya-upaya perbaikan dan
peningkatan (Corrective Action) dan diakhiri dengan pelaksanaan penilaian hasil kegiatan
melalui penilaian kinerja Puskesmas.

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .


2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Agar dapat menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya tersebut,
Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :
1. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)
2. Lokakarya Mini Puskesmas
3. Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat, obat,
keuangan dan tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan
disebut sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu
pelayanan.

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang efektif, efisien dan akuntabel dalam
penyelenggaraannya

,diperlukan acuan minimal untuk meningkatkan kesiapan Puskesmas dalam


melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sehingga lebih bermutu,
komprehensif dan berkesinambungan sesuai standar akreditasi Puskesmas sebagaimana
tercantum dalam dasar hukum.
Perlu diadakan penilaian kinerja Puskesmas agar pencapaian target kinerja dan outcome dari
pelayanan diwujudkan dengan bukti adanya perbaikan,peningkatan mutu serta pencapaian
target kinerja Puskesmas dalam PKP
B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKEMAS
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja
atau prestasi Puskesmas.Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai
instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara
mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kota melakukan verifikasi hasilnya.
Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan
termasuk mutu pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu
pelayanan) atas perhitungan seluruh Puskesmas.
Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kota bersama Puskesmas dapat menetapkan
Puskesmas kedalam kelompok (I,II,III) sesuai dengan pencapaian kinerjanya.Pada setiap
kelompok tersebut, dinas kesehatan kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas
berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui, serta
dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam
mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kota.
b. Tujuan Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta
manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2) Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat
kategori kelompok puskesmas.
3) Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan dinas kesehatan kota untuk tahun yang
akan datang.
2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :
a. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan dengan
target yang harus dicapai.
b. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan
latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya
kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas (out put dan out come)
c. Puskesmas dan dinas kesehatan kota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan
untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
d. Dinas kesehatan kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber daya
puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas

D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi, penilaian pencapaian hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian terhadap kegiatan
upaya kesehatan essensial puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat kota dan kegiatan upaya
kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan tiga fungsi puskesmas yang diselenggarakan
melalui pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi
untuk mewujudkan visi ” Indonesia Sehat 2020”.
Secara garus besar ruang lingkup penilaian kinerja Puskesmas tersebut berdasarkan pada
upaya-upaya puskesmas dalam menyelenggarakan :

Anda mungkin juga menyukai