Oleh :
Busawi
NIM : 816389221
UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA
POKJAR S1 PGSD KABUPATEN SUMENEP
NOPEMBER 2010
SURAT PERNYATAAN
PERTANGGUNGJAWABAN PENULIS
Nama : Busawi
NIM : 816389221
Program Studi : S-1 PGSD
Alamat Sekolah : Sokarame Paseser
Kab. Sumenep
Sumenep, 27 Oktober2010
Pembimbing, Yang menyatakan,
Kata Kunci : Kegiatan jual beli di lingkungan sekitar, Metode pemberian tugas
Pemberian tugas adalah tugas yang diberikan pada waktu atau di akhir
proses belajar mengajar yang dikerjakan di sekolah atau di rumah. Tugas ini
berupa soal-soal yang harus diselesaikan oleh siswa dan akan dievaluasi yang
nantinya akan dikembangkan kepada siswa..
Rumusan masalah penelitian adalah (1) Bagaimana penggunaan metode
pemberian tugas dapat meningkatkan pemahaman siswa mengidentifikasi kegiatan
jual beli di lingkungan sekitar mata pelajaran IPS kelas III di SDN Nonggunong
Daja I Kecamatan Nonggunong? (2) Nonggunong tingkat ketuntasan belajar siswa
mengidentifikasi kegiatan jual beli di lingkungan sekitar melalui penggunaan
metode pemberian tugas mata pelajaran IPS kelas III SDN Nonggunong Daja I
Kecamatan Nonggunong?.
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan
penggunaan metode pemberian tugas dapat meningkatkan pemahaman siswa
mengidentifikasi kegiatan jual beli di lingkungan sekitar mata pelajaran IPS kelas
III di SDN Nonggunong Daja I Kecamatan Nonggunong. (2) Mendeskripsikan
tingkat ketuntasan belajar siswa mengidentifikasi kegiatan jual beli di lingkungan
sekitar melalui penggunaan metode pemberian tugas mata pelajaran IPS kelas III
SDN Nonggunong Daja I Kecamatan Nonggunong.. Subjek yang dijadikan
sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN Nonggunong Daja I
Kecamatan Nonggunong Kabupaten Sumenep dengan jumlah siswa sebanyak 31
orang. Penelitian pada mata pelajaran IPS materi Kegiatan Jual Beli dilaksanakan
pada semester II (genap) tahun pelajaran 2009/2010 yaitu mulai tanggal 23
Pebruari sampai dengan 03 Maret 2010.
Penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran IPS dilaksanakan dalam
dua siklus. Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran pada siklus I didapatkan
rata-rata nilai siswa 71,5 atau rata-raa daya serap siswa 71,5% dan jumlah siswa
yang tuntas belajarnya 25 siswa (80,6%), jadi ketuntasan klasikal belum tercapai.
Pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas juga belum
maksimal (82%) dan respon siswa terdapat 22,6% siswa yang menunjukkan sikap
“kurang senang” dan “kurang berminat” mengikuti pembelajaran”. Untuk siklus II
didapatkan rata-rata nilai siswa 80,3 tau rata-rata daya serap siswa 80,3% dan
jumlah siswa yang tuntas belajarnya adalah 30 siswa (96,8%), jadi ketuntasan
klasikal sudah tercapai, karena dikatakan tuntas belajar jika di kelas tersebut telah
terdapat lebih dari 85% siswa tuntas belajar. Pembelajaran dengan menggunakan
metode pemberian tugas sudah maskimal (100%) dan respon siswa terhadap
kegiatan pembelajaran sangat positif (100%) menyatakan “sangat senang” dan
“sangat berminat” mengikuti pembelajaran. Jadi penggunaan metode pemberian
tugas mampu meningkatkan pemahaman dam ketuntasan belajar siswa tentang
iii
mengidentifikasi kegiatan jual beli di lingkungan sekitar mata pelajaran IPS pada
kelas III SDN Nonggunong Daja I Kecamatan Nonggunong.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN............................................................................ ii
ABSTRAK .................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ....................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................. 4
C. Tujuan Penelitian............................................................... 4
D. Manfaat Penelitian............................................................. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................. 6
A. Konsep Dasar IPS.............................................................. 6
B. Proses Belajar Mengajar di Sekolah Dasar........................ 7
C. Pengertian Hasil Belajar.................................................... 9
D. Belajar Tuntas (Mastery Learning).................................... 10
E. Hakekat Pemberian Tugas................................................. 10
F. Pemberian Tugas Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa.. 14
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN............. 16
A. Lokasi dan Subjek Penelitian............................................. 16
B. Prosedur Penelitian ........................................................... 16
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................... 22
A. Hasil Penelitian.................................................................. 22
B. Pembahasan........................................................................ 29
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 33
A. Simpulan............................................................................ 33
B. Saran.................................................................................. 33
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 34
LAMPIRAN................................................................................................. 35
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Hasil Tes Akhir pada Perbaikan Pembelajaran Siklus I............ 22
Tabel 2 Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus I................. 23
Tabel 3 Respon Siswa Terhadap Perbaikan Pembelajaran Siklus I........ 25
Tabel 4 Hasil Tes Akhir pada Perbaikan Pembelajaran Siklus Ii........... 26
Tabel 5 Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus II................ 27
Tabel 6 Respon Siswa Terhadap Perbaikan Pembelajaran Siklus II...... 29
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Model Kemmis & Mc. Taggart........... 17
Gambar 4.1 Diagam Daya Serap dan Ketuntasan Belajar Siklus I dan
Siklus II................................................................................ 31
Gambar 4.2 Diagram Pengelolaan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II. 31
Gambar 4.3 Diagram Respon Siswa Siklus I dan Siklus II..................... 32
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Pernyataan Kesediaan sebagai Teman Sejawat................... 35
Lampiran 2 Rencana Perbaikan Pembelajaran........................................ 37
Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa............................................................. 43
Lampiran 4 Data Hasil Tes Akhir........................................................... 45
Lampiran 5 Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran..................... 47
Lampiran 6 Lembar Respon Siswa.......................................................... 49
Lampiran 7 Laporan Kemajuan Pembimbingan PKP............................. 50
viii
BAB I
PENDAHULUAN
2. Guru kurang memberikan tugas dan latihan terhadap siswa sehingga siswa
kurang aktif.
3. Guru kurang memanfaatkan media pembelajaran dan sumber belajar
untuk membantu dalam proses belajar mengajar.
x
Dari hasil refleksi terhadap masalah di atas, penulis sebagai guru kelas
III bersama teman sejawat guru sepakat bahwa untuk meningkatkan
kemampuan dan ketuntasan belajar siswa tentang siswa mengidentifikasi
kegiatan jual beli di lingkungan sekitar diperlukan metode pemberian tugas
sebagai metode pembelajaran yang tepat. Hal ini dipandang penting, karena
dengan pemberian tugas siswa mempunyai kesempatan untuk mengulang
materi yang telah dipelajari, sekaligus siswa dapat belajar secara kontinu.
Pemberian tugas adalah tugas yang diberikan pada waktu atau di akhir
proses belajar mengajar yang dikerjakan di sekolah atau di rumah. Tugas ini
berupa soal-soal yang harus diselesaikan oleh siswa dan akan dievaluasi yang
nantinya akan dikembangkan kepada siswa. Dengan perkataan lain, salah satu
cara untuk meningkatkan penguasaan siswa siswa mengidentifikasi kegiatan
jual beli di lingkungan sekitar adalah melalui metode pemberian tugas secara
optimal. Hal ini diyakini dapat membantu proses belajar mengajar di SDN
Nonggunong Daja I Kecamatan Nonggunong khususnya mata pelajaran IPS.
Penggunaan metode pemberian tugas adalah untuk membangkitkan
minat belajar siswa. Selanjutnya pengajaran disajikan dalam bentuk yang
sesuai dengan tingkat kemampuan berfikir siswa, yang disampaikan dalam
bentuk pembelajaran siswa aktif, di mana siswa banyak terlibat dalam proses
belajar sehingga dapat membangkitkan minat siswa. Hal ini sejalan dengan
pendapat Sudirman dkk, (992:142) bahwa tugas lebih merangsang siswa
untuk belajar lebih banyak baik waktu di kelas maupun di luar kelas, atau
dengan kata lain baik siswa dekat dengan guru maupun jauh dari guru serta
tugas membuat siswa bergairah dalam belajar karena kegiatan-kegiatan
belajar dilakukan dengan berbagai variasi sehingga tidak membosankan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penelitian adalah :
xi
2. Bagaimana tingkat ketuntasan belajar siswa tentang kegiatan jual beli di
lingkungan sekitar mata pelajaran IPS kelas III SDN Nonggunong Daja I
Kecamatan Nonggunong ?
3. Bagaimanakah penggunaan metode pemberian tugas sehingga dapat
meningkatkan pemahaman jual beli dilingkungan siswa SDN
Nonggunong Daja I
Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan penggunaan metode pemberian tugas dapat
meningkatkan pemahaman siswa mengidentifikasi kegiatan jual beli di
lingkungan sekitar mata pelajaran IPS kelas III di SDN Nonggunong Daja
I Kecamatan Nonggunong.
2. Mendeskripsikan tingkat ketuntasan belajar siswa mengidentifikasi
kegiatan jual beli di lingkungan sekitar melalui penggunaan metode
pemberian tugas mata pelajaran IPS kelas III SDN Nonggunong Daja I
Kecamatan Nonggunong.
Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat penelitian ini adalah
sebagai berikut:
2. Bagi Institusi/Sekolah
Semoga hasil penelitian ini merupakan masukan yang diharapkan dapat
membantu dalam usaha pembinaan dan peningkatan prestasi belajar siswa
dengan mengoptimalkan penggunaan media pengajaran.
xii
Pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas ini
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan membantu
dunia pendidikan dan pengajaran tentang konsep pengembangan
pembelajaran yang tepat/benar.
xiii
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
16
ilmu sosial digarap secara terpisah-pisah. Karena itu di sekolah anak-anak
mempelajari ilmu-ilmu sosial.
Mempelajari pengetahuan sedemikian itu tidak sesuai dengan
kenyataan yang ada di dalam masyarakat, sehingga dilihat dari sudut
kepentingan anak didik tidak banyak bermanfaat. Kejadian-kejadian di
masyarakat pada hakikatnya adalah serba terapadu dari aneka komponen
yang ada. Karena itu ilmu pengetahuan yang disajikan kepada anak didik
juga sedapat mungkin dibuat terpadu dari berbagai mata pelajaran ilmu-ilmu
sosial. Lebih-lebih untuk Sekolah Dasar (SD) seperti kenyataan sekarang.
Selain itu dipilih materi pelajaran yang sesuai baik ditinjau dari sudut
kedewasaan anak didik maupun dari sudut lingkungan fisik dan psikir anak
didik.
16
Untuk mencapai tujuan tersebut, banyak faktor yang harus dipenuhi dan
diperhatikan oleh guru. Baik secara langsung maupun tidak langsung yang
mempengaruhi proses belajar siswa. Tugas utama guru adalah menciptakan
suasana yang kondusif dalam proses belajar mengajar agar terjadi interaksi
belajar mengajar yang memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan
sungguh-sungguh. Sudah seharusnya jika guru memiliki kemampuan untuk
melakukan interaksi belajar mengajar dengan baik. Salah satu kemampuan itu
adalah kemampuan untuk mengatur proses belajar mengajar.
Keberhasilan proses belajar mengajar ditentukan oleh dua hal, yaitu :
pengaturan proses belajar mengajar dan pengajaran. Kedua hal tersebut saling
terkait satu sama lainnya. Keberhasilan pengajaran dalam arti tercapainya
tujuan instruksional yang mempunyai ketergantungan terhadap kemampuan
mengatur proses belajar mengajar. Suasana proses belajar mengajar yang baik
memungkinkan anak untuk belajar dengan baik, hal ini merupakan titik awal
dari keberhasilan pengajaran.
Menurut Gagne dan Briggs (1988) proses belajar dapat dikatakan telah
berjalan apabila ada perubahan tingkah laku yang dapat diamati pada individu
yang sedang belajar. Perubahan tingkah laku ini menurut Gagne dibedakan:
1. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar,terjadi jika individu yang
belajar berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Perubahan tingkah laku karena kematangan,terjadi karena pertumbuhan
dalam diri individu tersebut .
Karena belajar itu baru terjadi bila individu yang belajar itu
berinteraksi dangan lingkungannya, maka guru dalam hal mengajar haruslah
pandai-pandai mengatur lingkungan (faktor-faktor ekstern) agar dapat
diciptakan situasi yang sifatnya membantu atau menggalakkan siswa untuk
belajar atau dengan perkataan lain membantu membelajarkan
siswa.Sehubungan dengan hal tersebut,maka kata mengajar hendaknya
diartikan sebagai kegiatan guru yang bersifat menimbulkan sekumpulan
peristiwa yang dapat menggalakkan dan membantu siswa untuk belajar
(Pranoto, 1984:29).
17
Menurut Bruner (Nasution, 1987:9), proses belajar dapat dibedakan
tiga fase, yaitu:
1. Informasi; dalam tiap pelajaran diperoleh sejumlah informasi, ada yang
menambah pengetahuan yang telah dimiliki, ada yang memperdalamnya,
ada pula yang bertentangan dengan apa yang telah diketahui sebelumnya.
2. Transformasi; informasi itu dianalisis, diubah atau ditransformasikan ke
dalam bentuk yang lebih abstrak atau konseptual agar dapat digunakan
untuk hal-hal yang lebih luas.
3. Evaluasi; kemudian dinilai sampai manakah pengetahuan yang diperoleh
dan transformasi itu dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala
lain.
18
hasil belajar siswa. Perbedaan hasil tes awal dengan tes akhir telah
menunjukkan skor yang nyata sebagi akibat proses pembelajaran yang terjadi
dikarenakan perlakuan guru.
19
tentunya berhubungan dengan topik yang sedang dan atau akan dipelajari.
(Sudirman dkk. 1992 : 144).
Dalam proses belajar mengajar diperlukan suatu cara agar siswa dapat
lebih mudah memahami materi pelajaran yang telah diterima dengan jalan
memberikan tugas-tugas kepada siswa. Pada buku Ilmu Pendidikan telah
disebutkan kebaikan dari pemberian tugas adalah sebagai berikut :
1. Tugas merupakan Aplikasi prinsip pengajaran modern, prinsip
atau disebut juga asas “aktivitas” dalam mengajar, yaitu guru
dalam mengajar harus merangsang siswa agar melakukan
berbagai aktivitas atau kegiatan sehubungan dengan apa yang
dipelajari.
2. Tugas lebih merangsang siswa untuk belajar lebih banyak baik
waktu di kelas maupun di luar kelas, atau dengan kata lain baik
siswa dekat dengan guru maupun jauh dari guru.
3. Tugas dapat mengembangkan kemandirian siswa yang
diperlakukan dalam kehidupannya kelak.
4. Tugas dapat meyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru,
lebih memperdalam, memperkaya atau memperluas pandangan
tentang apa yang dipelajari.
5. Tugas dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari dan
mengolah sendiri informasi dan komunikasi yang maju demikian
pesat dan cepat.
6. Tugas membuat siswa bergairah dalam belajar karena kegiatan-
kegiatan belajar dilakukan dengan berbagai variasi sehingga tidak
membosankan.
7. Dengan tugas diharapkan dapat membaca efek instruksional
(instruction effect) apabila dilakukan siswa di dalam kelas, lebih-
lebih lagi efek pengiring (naturant effect) untuk tugas di dalam
kelas maupun di luar kelas.
8. Tugas dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa.
9. Tugas dapat mengembangkan kreativitas siswa. (Sudirman dkk,
1992:142).
20
diulang-ulang. (Hutabarat, 1988:36). Pendapat ini diperkuat oleh Oemar
Hamalik yang mengatakan bahwa “Mengulang pelajaran dengan mengerjakan
latihan soal-soal, perlu dilakukan oleh setiap siswa, baik siswa cerdas maupun
siswa yang kurang” (Oemar Hamalik, 1990). Dengan banyak mengulang,
siswa akan lebih mudah mengerti tentang materi yang telah diterimanya. Jadi,
menurut pendapat di atas pemberian tugas itu akan memantau siswa untuk
mempelajari materi yang diajarkan.
Dalam buku “Didaktik Metodik Umum” juga dijelaskan bahwa
metode penugasan suatu cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk
melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk langsung yang telah dipersiapkan
guru sehingga siswa dapat mengalami secara nyata. Ini juga berarti bahwa
dengan mengerjakan tugas-tugas siswa akan berusaha untuk mengerti dan
memahami materi yang telah diajarkan.
Agar tujuan dari pemberian tugas dapat tercapai dan siswa tidak
merasa terbebani oleh tugas yang diberikan maka guru hendaklah
memperhatikan langkah-langkah berikut ini :
1. Materi tugas yang diberikan atau pekerjaan yang perlu
diselesaikan siswa harus jelas. Andai tugas itu berbentuk
masalah, maka sebaiknya jelas pula sub masalah-masalah yang
perlu dibahas. Dengan kata lain cakupan dan urutan
permasalahan yang perlu dibahas dipahami siswa. Dan
biasakanlah hal ini bersama siswa agar pemberian tugas dari guru
tidak dirasakan sebagai tekanan atau beban yang berat.
2. Tujuan tugas yang diberikan akan lebih baik apabila dijelaskan
kepada siswa. Hal ini dimaksudkan untuk memotivasi belajar
siswa. Sebab siswa dapat mengetahui kegunaan tugas yang akan
diselesaikan.
3. Perlu diketahui bahwa tugas tersebut adalah tugas kelompok atau
tugas individu.
4. Masing-masing tugas harus dipertanggungjawabkan oleh siswa
baik individu atau kelompok.
5. Apabila tugas yang diberikan itu cara penyelesaiannya belum
biasa bagi siswa, maka diperlukan penjelasan atau petunjuk cara
mengerjakannya.
6. Tempat dan lama waktu penyelesaian tugas hendaknya jelas.
Apabila hal ini tidak jelas, sering menimbulkan kejengkelan guru
dan beban yang berlanjut-lanjut dan menumpuk bagi siswa.
(Sudirman dkk, 1992 : 144)
21
Sesuai dengan maksud pemberian tugas pada siswa dalam penelitian
ini, maka tugas itu diberikan sesering mungkin dan dilakukan secara
terencana. Pemberian tugas yang sering dan teratur ini dimaksudkan agar
siswa dapat mengulangi materi pelajaran yang telah dipelajari. Pengulangan
materi yang dilakukan secara terus menerus dapat membantu siswa dalam
memahami materi itu.
Dalam hal mengulangi pelajaran ini ada saran sebagai berikut :
“Lakukan ulangan itu secara terus menerus dan teratur. Perlu
direncanakan jarak waktu tertentu bagi setiap perbuatan ulangan. Ada
rumus yang mengatakan bahwa 4 x 10, artinya lebih banyak
mengulang daripada mengulang sekaligus dengan bahan yang
berkualitas banyak”. (Oemar Hamalik, 1990 : 69).
Ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan mempunyai hasil yang
lebih baik jika belajar dengan bahan yang sedikit demi sedikit tetapi
dilakukan dengan sesering mungkin, daripada belajar yang hanya beberapa
jam, tetapi dengan bahan yang sebanyak-banyaknya. Sebab tidak mungkin
bagi seseorang atau siswa untuk dapat memahami dan mengerti sesuatu yang
dipelajari dengan bahan yang sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat.
Seperti dikemukakan pula oleh Herman Hudoyo (1988:34) bahwa
“Latihan yang disebarkan beberapa saat atau latihan berulang-ulang lebih
efektif daripada latihan pada suatu saat dalam angka waktu panjang”.
Ini dimaksudkan bahwa keseringan memberi tugas pada siswa berarti
keseringan bagi siswa dalam mengulang pelajaran-pelajaran yang telah
diajarkan. Dengan begitu pemberian tugas merupakan cara yang baik yang
ditempuh seorang guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sehingga siswa bisa
mendapatkan hasil yang baik sesuai dengan yang diharapkan.
22
langsung mengawasi siswanya. Akan tetapi untuk tugas yang dikerjakan di
rumah, guru mengalami kesulitan mengawasi siswanya. Karena tidak jarang
tugas yang dikumpulkan siswa adalah hasil mencontoh temannya, atau hasil
pekerjaan orang lain misal orang tua. Sanders (1993:34) mengatakan :
Cukup banyak orang tua membantu anak mereka mengerjakan
pekerjaan rumah. Cara melaksanakannya memang berbeda-beda.
Bantuan tidak pernah boleh menjadi pengganti sehingga bukan anak
melainkan orang tua yang mengerjakan semua soal. Anak tetap bodoh
dan orang tua tidak tambah pintar juga.
Dari sini akan terjadi interaksi antara guru dengan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar. Hal ini dapat dilihat dalam :
Tanya jawab atau dialog antara guru dengan siswa atau antara siswa
dengan siswa.
Bantuan guru terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar, baik
sejara individual maupun secara kelompok.
23
Tampilnya guru sebagai pemberi jalan keluar manakala siswa
menghadapi jalan buntu dalam tugas belajarnya.
Apabila dalam kegiatan belajar mengajar terjadinya interaksi antara
guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa, maka minat siswa pada mata
pelajaran yang sedang berlangsung tersebut makin tinggi. Hal ini akan
membawa dampak positif, yaitu prestasi siswa semakin meningkat. Di
sekolah telah tercipta kondisi belajar yang baik, maka di rumah juga harus
demikian. “Pada umumnya, dapat dikatakan bahwa bantuan dan pertolongan
kepada anak waktu belajar di rumah yang tepat ialah pengawasan atas cara
atau metode belajar, menciptakan situasi yang menguntungkan proses
belajar.” (Sanders, 1993:36). Jika kedua kondisi yaitu pengawasan atas cara
atau metode belajar dan penciptaan situasi yang menguntungkan proses
belajar ini terpenuhi, kemungkinan prestasi belajar siswa akan meningkat
besar sekali.
24
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
B. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran IPS dilaksanakan
dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu :
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pengumpulan data
4. Refleksi
Tahap-tahap setiap siklus penelitian tindakan kelas ini terlihat dalam
gambar di bawah ini :
16
IDENTITAS MASALAH
RENCANA AWAL
PELAKSANAAN
PENGAMATAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
PENGAMATAN
REFLEKSI
KETUNTASAN
Siklus I
1. Perencanaan
Sebelum melakukan penelitian, pada tahap ini peneliti bersama
teman sejawat guru menyusun rumusan masalah, tujuan serta membuat
rencana tindakan. Pada tahap ini direncanakan semua kegiatan yang akan
menunjang kelancaran perbaikan pembelajaran dan pengambilan data,
yaitu sebagai berikut :
16
a. Menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran siklus I berdasarkan
berdasarkan hasil refleksi awal terhadap perencanaan, pelaksanaan,
dan hasil pembelajaran pra-siklus. Rencana Perbaikan Pembelajaran
difokuskan pada penggunaan “pemberian tugas tentang
Mengidentifikai kegiatan jual beli di lingkungan sekitar” (rencana
perbaikan pembelajaran lengkap terlampir)
b. Merencanakan bahan ajar, media, dan Lembar Kerja Siswa (LKS),
lembar observasi pengelolaan pembelajaran,
c. Menyusun angket respon siswa, untuk mendapatkan balikan dari
siswa tentang pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang diikuti.
d. Merencanakan aspek-aspek yang akan diamati dan dinilai dari
pelaksanaan perbaikan pembelajaran, yaitu persiapan, kejelasan
materi, pengorganisasian, latihan dan bimbingan, balikan dan
penutup
e. Merencanakan kriteria keberhasilan perbaikan pembelajaran. Dalam
penelitian ini keberhasilan perbaikan pembelajaran ditetapkan apabila
85% siswa mencapai ketuntasan belajar dengan nilai minimal 65
(nilai KKM mata pelajaran IPS kelas III). Untuk menentukan
peningkatan pemahaman belajar siswa dianalisis dengan
menggunakan rumus :
Siswa dianggap tuntas dalam kegiatan belajar jika daya serap siswa
mencapai 65%. Sedangkan ketuntasan klasikal menggunakan rumus :
2. Pelaksanaan
17
Setelah melalui tahap persiapan, peneliti melakukan pembelajaran
sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah dibuat. Dan juga
menyiapkan pengamat yaitu teman sejawat guru yang bertugas
membantu dalam mengumpulkan data selama pembelajaran. Selama
proses belajar mengajar, teman sejawat guru melakukan pengamatan
terhadap aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam mengelola
pembelajaran. Di akhir pelaksanaan perbaikan pada siklus I peneliti
memberikan tes akhir kepada setiap siswa.
3. Pengumpulan data
Pada tahap ini peneliti bersama teman sejawat guru melakukan
pengumpulan data proses dan hasil belajar, untuk selanjutnya diolah,
dianalisis, dan diinterpretasi. Instrumen penelitian yang digunakan
adalah:
b. Lembar Pengamatan
Instrumen ini digunakan untuk mengetahui penggunaan
metode demonstrasi selama proses perbaikan pembelajaran siklus I
berlangsung dan diukur menggunakan rumus sebagai berikut :
x 100 %
18
Instrumen ini digunakan untuk mengetahui pendapat dan
komentar siswa terhadap pembelajaran menggunakan metode
demonstrasi. Angket ini diberikan pada akhir perbaikan pembelajaran
siklus I dan diukur menggunakan rumus sebagai berikut :
x 100 %
4. Refleksi
Pada tahap ini peneliti merefleksi atau mengevaluasi perbaikan
pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil refleksi akan dijadikan
masukan atau saran untuk perbaikan dalam proses belajar mengajar pada
putaran selanjutnya.
Siklus II
1. Perencanaan
Sebelum melakukan penelitian, pada tahap ini peneliti bersama
teman sejawat guru menyusun rumusan masalah, tujuan serta membuat
rencana tindakan. Pada tahap ini direncanakan semua kegiatan yang akan
menunjang kelancaran perbaikan pembelajaran dan pengambilan data,
yaitu sebagai berikut :
19
Setelah melalui tahap persiapan, peneliti melakukan pembelajaran
sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah dibuat. Dan juga
menyiapkan pengamat yaitu teman sejawat guru yang bertugas
membantu dalam mengumpulkan data selama pembelajaran. Selama
proses belajar mengajar, teman sejawat guru melakukan pengamatan
terhadap aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam mengelola
pembelajaran. Di akhir pelaksanaan perbaikan pada siklus II peneliti
memberikan tes akhir kepada setiap siswa.
3. Pengumpulan data
Pada tahap ini peneliti bersama teman sejawat guru melakukan
pengumpulan data proses dan hasil belajar, untuk selanjutnya diolah,
dianalisis, dan diinterpretasi. Instrumen penelitian yang digunakan
adalah:
20
Instrumen ini digunakan untuk mengetahui pendapat dan
komentar siswa terhadap pembelajaran menggunakan metode
pemberian tugas. Angket ini diberikan setelah pembelajaran selesai.
4. Refleksi
Pada tahap ini peneliti merefleksi atau mengevaluasi perbaikan
pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil refleksi akan dijadikan
masukan atau saran untuk perbaikan dalam proses belajar mengajar pada
putaran selanjutnya.
21
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Hasil Penelitian
1. Siklus I
Dari hasil perbaikan pembelajaran siklus I diperoleh data hasil
tes akhir siswa sebagai berikut:
Tabel 4.1
Hasil Tes Akhir pada Perbaikan Pembelajaran Siklus I
16
menunjukkan bahwa siswa yang mencapai nilai tes akhir > 65 (nilai KKM mata
pelajaran IPS kelas III) berjumlah 25 siswa (80,6%) dan siswa yang mencapai
nilai < 65 berjumlah 6 siswa (19,4%). Ini berarti bahwa hasil perbaikan
pembelajaran siklus I dapat dikatakan belum tuntas, karena hasil tes akhir
menunjukkan hanya 80,6% yang memperoleh nilai > 65, sedangkan batas
ketuntasan belajar yang ditetapkan adalah jika di kelas tersebut telah terdapat
lebih dari 85% jumlah siswa yang memperoleh nilai > 65. Dengan demikian, pada
siklus I ini, penggunaan metode pemberian tugas belum sepenuhnya membantu
siswa meningkatkan ketuntasan belajarnya tentang mengidentifikasi kegiatan jual
beli di lingkungan sekitar.
Dari hasil pengamatan peneliti dan teman sejawat, masih belum
optimalnya pencapaian hasil tes akhir pada perbaikan pembelajaran
siklus I tersebut, disebabkan karena kurang maksimalnya guru dalam
menerapkan metode pemberian tugas terutama tidak adanya interaksi
antara guru dan siswa (tanya jawab) dan dan beberapa aspek/komponen
dalam pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas belum
dilakukan secara maksimal, sehingga siswa kurang aktif dan kurang bisa
memahami materi pelajaran.
Tabel berikut adalah hasil pengamatan pembelajaran
menggunakan metode pemberian tugas pada siklus I.
Tabel 4.2
Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus I
Kemunculan
No Komponen-komponen Yang Diamati %
Ya Tidak
I. Persiapan
1 Guru membangkitkan motivasi belajar.
2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3 Memberikan apersepsi tentang 100%
mengidentifikasi kegiatan jual beli di
lingkungan sekitar
II. Kejelasan Materi
5 Memberikan penjelasan tentang menulis 50%
mengidentifikasi kegiatan jual beli di
lingkungan sekitar
6 Interaksi antara guru dan siswa (tanya
16
Kemunculan
No Komponen-komponen Yang Diamati %
Ya Tidak
jawab)
III. Pengorganisasian
7 Membentuk kelompok
100%
8 Siswa berdiskusi dengan kelompoknya
IV. Latihan dan Bimbingan
9 Guru membagikan tugas dan latihan.
10 Guru berkeliling membimbing kelompok
yang sedang bekerja.
11 Guru meminta salah satu kelompok
menyampaikan hasil pekerjaannya
12 Guru memberikan tugas individu tentang 60%
mengidentifikasi kegiatan jual beli di
lingkungan sekitar
13 Pemantapan materi oleh guru tentang
mengidentifikasi kegiatan jual beli di
lingkungan sekitar
V. Balikan dan Penutup
14 Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
kerja kelompok 100%
15 Guru memberikan tes akhir
12 3
Rata-rata (80%) (20%)
82%
17
penutup guru sudah dilakukan secara maksima dengan melibatkan siswa
dalam menyimpulkan hasil pembelajaran.
Hasil pengamatan di atas didukung oleh hasil respon siswa
terhadap perbaikan pembelajaran, khususnya tentang penggunaan metode
pemberian tugas siswa yang memberikan respon kurang baik atau tidak
senang (23%) seperti tampak pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3
Respon Siswa Terhadap Perbaikan Pembelajaran Siklus I
18
b) Guru kurang maksimal dalam memberikan bimbingan baik secara
individu maupun kelompok terutama bagi siswa yang mengalami
kesulitan belajar.
c) Guru hanya memberikan tugas secara kelompok saja sedangkan
tugas secara individu tidak diberikan sehingga siswa kurang aktif
dan kurang memahami materi pelajaran yang diberikan.
2. Siklus II
Dari hasil perbaikan pembelajaran siklus II diperoleh data hasil
tes akhir siswa sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Tes Akhir pada Perbaikan Pembelajaran Siklus II
19
dibandingkan dari siklus I. Nilai tertinggi yang dicapai siswa 95 (1 siswa)
menjadi 100 (2 siswa), nilai terendah naik dari 45 menjadi 60, dan rata-
rata kelas juga naik dari 71,5 menjadi 80,3 atau rata-rata daya serap siswa
naik dari 71,5% menjadi 80,3%. Siswa yang mencapai nilai tes akhir >
65 (batas ketuntasan belajar) juga meningkat dari 25 siswa (80,6%)
menjadi 30 siswa (96,8%). Ini berarti bahwa hasil perbaikan
pembelajaran siklus II dapat dikatakan tuntas, karena siswa yang
memperoleh nilai > 65 sebagai batas ketuntasan belajar yang ditetapkan
telah dicapai oleh lebih dari 85% jumlah siswa. Dengan demikian, pada
siklus II ini, penggunaan metode pemberian tugas telah mampu
membantu siswa meningkatkan ketuntasan belajarnya tentang
mengidentifikasi kegiatan jual beli di lingkungan sekitar.
Berdasarkan hasil pengamatan penulis dan teman sejawat guru,
terjadinya peningkatan perolehan hasil belajar di atas, karena guru
mampu memaksimalkan penggunaan metode pemberian tugas. Sehingga,
mampu mengubah suasana proses belajar mengajar yang memungkinkan
siswa menjadi lebih aktif dan lebih semangat dalam belajar sehingga
penguasaan materi pun menjadi semakin meningkat.
Tabel 4.5
Hasil Observasi Pengelolaan Pembelajaran Siklus II
Kemunculan
No Komponen-komponen Yang Diamati %
Ya Tidak
I. Persiapan
1 Guru membangkitkan motivasi belajar.
2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3 Memberikan apersepsi tentang 100%
mengidentifikasi kegiatan jual beli di
lingkungan sekitar
II. Kejelasan Materi
5 Memberikan penjelasan tentang menulis
mengidentifikasi kegiatan jual beli di
lingkungan sekitar 100%
6 Interaksi antara guru dan siswa (tanya
jawab)
III. Pengorganisasian
20
Kemunculan
No Komponen-komponen Yang Diamati %
Ya Tidak
7 Membentuk kelompok
100%
8 Siswa berdiskusi dengan kelompoknya
21
Terjadinya perubahan suasana belajar tersebut, juga terjadi
karena siswa memandang kegiatan pembelajaran yang diikuti sangat
menyenangkan. Respon siswa yang sangat positif/senang terhadap
penggunaan metode pemberian tugas (96,8%) pada perbaikan
pembelajaran siklus II, seperti dapat dicermati dari tabel berikut.
Tabel 4.6
Respon Siswa Terhadap Kegiatan Pembelajaran
C. Pembahasan
1. Siklus I
Berdasarkan hasil perbaikan pembelajaran pada siklus I seperti
telah dikemukakan di atas, didapatkan rata-rata nilai siswa 71,5 atau rata-
22
rata daya serap siswa 71,5% dan jumlah siswa yang tuntas belajarnya
adalah 25 siswa (80,6%) sehingga masih terdapat 6 siswa (19,4%) yang
belum tuntas belajarnya. Hal ini berarti ketuntasan klasikal belum
tercapai. karena dikatakan tuntas belajar jika di kelas tersebut telah
terdapat lebih dari 85% siswa tuntas belajar.
23
Gambar 4.1
Diagram Daya Serap dan Ketuntasan Belajar Siklus I dan Siklus II
120%
96,8%
100%
80,3% 80,6%
80% 71,5%
Siklus I
60%
Siklus II
40%
20%
0%
Daya Serap Ketuntasan
24
Gambar 4.2
Diagram Pengelolaan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II
120%
100,0%
100%
82,0%
80%
60%
40%
20%
0%
Siklus I Siklus II
25
Gambar 4.3
Diagram Respon Siswa Siklus I dan Siklus II
120%
96,8%
100%
77,4%
80%
60%
40%
20%
0%
Siklus I Siklus II
26
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
D. Kesimpulan
1. Penggunaan metode pemberian tugas dapat meningkatkan pemahaman
siswa mengidentifikasi kegiatan jual beli di lingkungan sekitar mata
pelajaran IPS kelas III di SDN Sokarame Paseser II Kecamatan
Nonggunong. Nilai tertinggi yang dicapai siswa mencapai 100 (2 siwa)
dan nilai rata-rata kelas adalah 80,3 atau rata-rata daya serap siswa
80,3%.
2. Penggunaan metode pemberian tugas mampu meningkatkan ketuntasan
belajar siswa tentang mengidentifikasi kegiatan jual beli di lingkungan
sekitar dalam mata IPS kelas III di SDN Sokarame Paseser II Kecamatan
Nonggunong. Dari 31 orang siswa, terdapat 96,8% (30 siswa) mendapat
nilai 65 sebagai batas minimal ketuntasan belajar.
E. Saran
1. Guru dalam memberikan penjelasan harus melakukan interaksi dengan
siswa (tanya jawab) sehingga siswa menjadi lebih aktif.
2. Guru harus dapat memberikan bimbingan baik secara kelompok maupun
individu terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar.
3. Dalam pemberian tugas tidak hanya diberikan secara kelompok tetapi
juga secara individu sehingga siswa dapat lebih aktif dan lebih
memahami materi pelajaran yang diberikan.
4. Pembelajaran IPS menggunakan metode pemberian tugas perlu
dikembangkan untuk menarik minat siswa terhadap pembelajaran itu
sendiri, hal ini dapat dilihat dari respon siswa yang positif pada
pembelajaran tersebut.
16
DAFTAR PUSTAKA
16
Lampiran 1 : Pernyataan Kesediaan sebagai Teman Sejawat
Kepada
Kepala UPBJJ Surabaya
Jl. Mulyorejo (Kampus C) Unair
Di
SURABAYA
Nonggunong, 20 September
2010
Mengetahui, Teman Sejawat,
Kepala Sekolah,
16
NIP. 195005161974011005 NIP. 197106091993041001
17
SURAT PERNYATAAN
Menyatakan bahwa :
Nama : Kariyadi, S.Pd,
Tempat Mengajar : SDN Nonggunong Daja I
Guru Kelas : IV
18
Lampiran 2 : Rencana Perbaikan Pembelajaran
19
3. Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok
4. Guru memberikan LKS berupa tugas kepada siswa untuk mengidentifikasi
kegiatan jual beli di lingkungan sekolah.
5. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh guru.
6. Guru berkeliling membimbing baik secara kelompok maupun individu
yang sedang bekerja.
7. Masing-masing kelompok memaparkan hasil pekerjaannya dan ditanggapi
oleh kelompok lain.
8. Guru memberikan pemantapan materi tentang kegiatan jual beli.
Kegiatan akhir (15 menit)
1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah diberikan.
2. Guru memberikan tugas pekerjaan rumah (PR).
3. Memberikan tes akhir
4. Guru menutup pelajaran
E. Alat dan Sumber Belajar
1. Buku IPS untuk SD/MI kelas III, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
2. Media pembelajaran
F. Penilaian
Teknik : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Tertulis
Jawablah pertanyaan dibawah ini !
1. Apa yang dimaksud dengan pasar?
2. Apa yang dimaksud warung?
3. Apa yang dimaksud dengan penjual ?
4. Apa yang dimaksud dengan pembeli ?
5. Sebutkan 5 contoh barang-barang yang biasanya dijual di pasar ?
Kunci Jawaban
1. Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli. Penjual merupakan
orang yang menawarkan dagangan. Sedangkan pembeli merupakan orang
yang membeli barang dagangan.
20
2. Warung merupakan tempat kegiatan jual beli di lingkungan rumah. Di warung
terdapat penjual yang menyediakan makanan. Di warung juga terdapat
pembeli yang membeli makanan atau barang yang disediakan.
3. Penjual adalah orang yang memiliki barang yang ditawarkan kepada orang
lain.
4. Pembeli adalah orang yang melakukan permintaan terhadap barang yang
ditawarkan.
5. Beras, sayur-sayuran, ikan, bumbu masakan, buah-buahan, dan pakaian
Penilaian = Tiap soal nilanya maksimal 20
Mengetahui/Menyetujui,
Supervisor S1 PGSD
ACHMAD JAILANI.M.Pd
NIP.19680712 198803 1 002
21
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
22
3. Siswa mendengarkan dan terjadi interaksi antara guru dan siswa (tanya
jawab)
4. Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok
5. Guru memberikan LKS berupa tugas kepada siswa untuk mengidentifikasi
kegiatan jual beli di lingkungan sekolah.
6. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan oleh guru.
7. Guru berkeliling membimbing baik secara kelompok maupun individu
yang sedang bekerja.
8. Masing-masing kelompok memaparkan hasil pekerjaannya dan ditanggapi
oleh kelompok lain.
9. Guru memberikan tugas individu tentang mengidentifikasi kegiatan jual
beli di lingkungan sekitar rumah kalian.
10. Guru menyuruh beberapa siswa memaparkan hasil pekerjaannya dan
ditanggapi oleh siswa lain.
11. Guru memberikan pemantapan materi tentang kegiatan jual beli.
Kegiatan akhir (15 menit)
1. Guru memberi penghargaan pada kelompok maupun individu dengan
kinerja baik.
2. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah diberikan.
3. Guru memberikan tugas pekerjaan rumah (PR).
4. Memberikan tes akhir
5. Guru menutup pelajaran
E. Alat dan Sumber Belajar
1. Buku IPS untuk SD/MI kelas III, Penerbit Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
2. Media pembelajaran
F. Penilaian
Teknik : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Tertulis
23
Jawablah pertanyaan dibawah ini !
1. Apa yang dimaksud dengan pasar?
2. Apa yang dimaksud warung?
3. Apa yang dimaksud dengan penjual ?
4. Apa yang dimaksud dengan pembeli ?
5. Sebutkan 5 contoh barang-barang yang biasanya dijual di pasar ?
Kunci Jawaban
1. Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli. Penjual merupakan
orang yang menawarkan dagangan. Sedangkan pembeli merupakan orang
yang membeli barang dagangan.
2. Warung merupakan tempat kegiatan jual beli di lingkungan rumah. Di warung
terdapat penjual yang menyediakan makanan. Di warung juga terdapat
pembeli yang membeli makanan atau barang yang disediakan.
3. Penjual adalah orang yang memiliki barang yang ditawarkan kepada orang
lain.
4. Pembeli adalah orang yang melakukan permintaan terhadap barang yang
ditawarkan.
5. Beras, sayur-sayuran, ikan, bumbu masakan, buah-buahan, dan pakaian
Penilaian = Tiap soal nilanya maksimal 20
Mengetahui/Menyetujui,
Supervisor S1 PGSD
ACHMAD JAILANI.M.Pd
NIP.19680712 198803 1 002
24
Lampiran 3: Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
MATA PELAJARAN IPS KELAS III
SDN NONGGUNONG DAJA I KECAMATAN NONGGUNONG
25
KELOMPOK : ...........................
Nama Kelompok : …………………………
…………………………
…………………………
…………………………
Jawaban :
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
26
Lampiran 4: Data Hasil Tes Akhir
27
TABEL HASIL TES AKHIR PADA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
28
Lampiran 5 : Lembar Observasi Pengelolaan Pembelajaran
Kariyadi, S.Pd
NIP. 197106091993041001
29
LEMBAR OBSERVASI PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
Kariyadi, S.Pd
NIP. 19610513 198303 1 013
30
Lampiran 6: Lembar Respon Siswa
Catatatan :
- Isilah angket diatas dengan memberi tanda ( )
31
Lampiran 7 : Laporan Kemajuan Pembimbingan PKP
I. Nama : Busawi
II. NIM / Klas : 816389221 / B
III. Nama Pembimbin : ACHMAD JAILANI.M.Pd
IV. Judul Penelitian : PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA
MENGIDENTIFIKASI KEGIATAN JUAL BELI
DI LINGKUNGAN SEKITAR MELALUI
PENGGUNAAN METODE PEMBERIAN TUGAS
MATA PELAJARAN IPS KELAS III SDN
SOKARAME PASESER II KECAMATAN
NONGGUNONG
V. Rincian Kegiatan yang Sudah Dilakukan
A. Tahap Persiapan
- Merancang RPP bedasarkan bimbingan dosen
- Diskusi tentang rencana persiapan praktek
- Melaksanakan orientasi di tempat praktek
B. Tahap Pelaksanaan
- Menyiapkan perlengkapan/bahan-bahan yang dilakukan dalam
pelaksanaan praktek
- Melaksanakan praktek
C. Data Lapangan
- Di SDN Nonggunong Daja I Kecamatan Nonggunong mengajar di
kelas III semester II (genap) mata pelajaran IPS.
- Pada siklus I pembelajaran IPS kelas III materi kegiatan jual beli di
lingkungan sekitar belum dapat meningkatkan pemahaman dan
ketuntasan belajar siswa dan dilanjutkan ke siklus II.
D. Rencana Kegiatan Selanjutnya
- Melakukan perbaikan RPP siklus I untuk siklus II berdasarkan
bimbingan dosen.
32
- Melakukan bimbingan perbaikan pelaporan PKP tentang mata
pelajaran IPS karena tidak menggunakan metode pemberian tugas
secara maksimal.
V. Kendala yang dihadapi
- Tidak ada kendala yang berarti pada siklus II, tetapi di dalam Ujian
praktek PKP jam pelaksanaan tidak sesuai dengan jam pelajaran yang
ada di sekolah.
33