Anda di halaman 1dari 118

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BERBASIS KONTEKSTUAL DALAM MENINGKATKAN


HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI
SD NEGERI 27 SANANE

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

HAIDAR, S.Pd.
NIP: 19710802 199307 1 001

DINAS PENDIDIKAN KAB. PANGKEP


SD NEGERI 27 SANANE
2015
PENGESAHAN KEPALA SEKOLAH

Penelitian Tindakan Kelas dengan judul:

IMPLEM CNTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA


BERBASIS KONTEKSTUAL DALAiM MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI
SD NEGERI 27 SANANE
Yang disusun oleh :

Nsma HAIDAR, S.Pd.


NIP : 19710802 199307 1 001
Ur.it Kerja : SD Negeri 27 Sananc

Teiah di Deriksa dan disahkan oleh Kepaia SD Negeri 27 Sanare,


daiam rangka pengembangan proresi guru sebagai salah satu persyaratan untuk
dipergunakan kenaikan pangkat selingkat lebih tinggi daiam
lingkup Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan.

Pangkep, 2015
Mengetahui,
Kepaia Sekolah -\ Peneliti

HAIDAR, S.Pd. HAIDAR, S.Pd.


NIP. 19710802 199307 1 001 NIP. 19710802 199307 1 001

u
KATA PENG ANT AR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian ^lam, tiada

daya dan upaya inelainkan dari hadirat Allah yang Maha Tinggi lagi Njiaha Besar.
'w-

Sesungguhnya engkau Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Tiada 1 mu bagiku

mclainkan yang engkau ajarkan kepadaku, Shalawat dan salam atas junljungan kita Nabi

para sahabat yan

Muhammad saw, Nabi yang terpercaya, demikian pula atas k^luarga dan ib suci hati dan

benar.

Berkat ulsaha dan do'a yang tentunya disertai dengan usah^ sehingga ferwujudlah sebuah

iaporar. basil penelitiar. tindakan kelas ini mesk pun bukar.


seDuah laporan
yang sempuma tetapi merupakan hasil usaha pHnulis \ang
maksimal yang
tersusun berkat bantuan dan berbagai pihak. Oleh karena ltu,

melalui kesempdtan ini penulis tak lupa untuk menyampaikan terima kasih yang tulus dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak ata|s dukungan dan dorongan

morilnya.
Semoga Allah swt memberikan pahala yang berlimpah ^tas segala
kebaikan
Pangken, A kita semua, Amin.

Justus

2015 Penulis,

iii
HALAMAN JUDU
HALAMAN PENG
KATA PENGANT
DAFTAR ISJ
DAFTAR TABEL

BAB I PEND AHULUAN

A. Latar Belakang Masalali

B. R umusan Masai ah ....... 3

C. Tujuan Penelitian ....................................................... 3

D. Manfaat Penelitian .................................................... 4

BAB 11 KERANGKA TEORETIK DAN H1POTESIS TINDAKAN 3

A. Kerangka Teoretik .................................................... 5

B. Hipotesis Tindakan .................................................... 19

B \B III PROSEDUR PENELITIAN ................................................... 19

A. . enis Penelitian ......................................................... 20

B. Setting Penelitian ........ 20

C. "aktor Yang Diselidiki 20

D. ^rosedur Penelitian .... 21

E. Teknik Pengumpulan Data 25

F. Teknik Analisis Data 25


26
G. Indikator Kinerja

IV
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27

27
A. Analisis Kuantitatif ........
31
B. Analisis Kualitatif ..........
38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
'+r■
38
A. Kesimpulan ...................
38
B. Saran ..............................
40
DAFTAR PUSTAKA ................................

LAMPIRAN-LAMPLRAN:
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BeJakang Masalah

v bagian integral dalam pembangunan. Proses


Pendidikan mempakan

pendidikan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan du sendiri pembangunan

diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan sumber uaya yang berkualitas.

Manusia yang berkuaiitas dapat dilihat dari segi pendidikan. Hal ini terkandung

dalam tujuan pendidikan nasional, bahwa pendidikan nasionai bertujuan untuk

mencerclasarkan kehidupan bangsa dan mengsmbangk<n manusia seutuhnya, selain

benman, bertaqwa pada Tuhan V'ang Maha Esa serta sehat jasmani dan rohanijuga

memiliki kemampuan dan keterampilan.

Dengan pengesahan di atas berarti peningkatan kualitas sumber daya

manusia haruslah dilakukan dalam konteks peningkatan pengetahuan dan

keterampilan melalui model pengajaran yang efektif dan efisien sertaj mengikuti

perkemban^un zaman.

Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi memberikjan dampak

tertentu terhadap sistem pengajaran. Pandangan mengenai konsep pengajaran terus-

menerus mengalami perkembangan sesuai dengan kemajuaij ilmu dan teknologi

Sejauh ini pendidikan masih didominasi oleh pandangan bahwa

pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafai. Kelas masih berfokus

pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan

utama strategi belajar. Untuk itu, diperlukan sebuah strategi

1
belajar baru’ yang lebih memberdayakan siswa. sebuah strategi belajar yang tidak

mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah strategi yang mendorong

siswa mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri.

Ada kecenderungan de^yasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak

akan belajar lebih baik jika lingkungan belajar diciptakan alamiah. Belajar akan

lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengeiahuinya.

Pembelajaran yang beronentasi target penguasaan maten terbukti berhasil dalam

kompetensi jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan

persoalan dalam jangka panjang.

Berdasarkan wawancara dengan guru SD Negeri 27 Sanane dan

berdasarkan pengamatan penuiis secara iangsung, diperoleh gambaian bahwa

temyata kesulitan yang dihadapi oleh para siswa adalah mereka kurang mampu

mengaitkan konsep-konsep matematika yang dipelajari dengan kegiatan kehidupan

sehari-hari. Dan pada umumnva siswa belajar dengan menghafal konsep-konsep

matematika bukan belajar untuk mengerti konsep-konsep matematika. Selain itu,

siswa kesulitan dalam memecahkan soal-soal matematika yang berbentuk aplikasi,

bahkan lebih jauh dari itu ada kesan siswa menganggap pelajaran matematika hanya

merupakan suatu beban, sehingga tidak heran, jika banyak siswa yang tidak

menyenangi pelajaran matematika. Di sini lain, metode dan pendekatan yang

diterapkan oleh guru umumnya masih menerapkari metode ceramah atau

ekspositori.

Oleh karena itu pendekatan pelajaran kontekstual merupakan strategi yang

cocck diterapkan dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi siswa SD

2
Negeri 27 Sanane dalam proses belajar matemaiika. Proses pembelajaran

berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan

transfer pengetahuan dari guru ke siswa. strategi pembelajaran lebih dipentingkan

daripada hasil.

Dalam konteks tersebut, siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa

manfaatnya, dalam status apa mereka, dan bagaimana mencapainya. Mereka sadar

bahwa apa yang mereka pelajan berguna bagi kehidupannya . Dengan demikian

mereka memposisikan diri sebagai dirinya sendiri yang memerlukan suatu bekal

untuk masa depannya. Dengan pembelajaran berbasisi kontekstual diharapkan akan

inempermudah dalam memahami dan memperdalam matematika untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis melakukan penelitian

tentang Implementasi Pembelajaran Matematika Berbasis Kontekstual dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa kelas VI SD Negeri 27 Sanane.

B. Batasan Masalau

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini

akan dibatasi pada "Bagaimana Mengiplementasikan pembelajaran matematika

berbasis kontekstual dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VI

SD Negeri 27 Sanane”.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini yakni Untuk

meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VI SD Negeri 27 Sanane

3
melalui pembelajaran berbasis kontekstual.

4
D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi siswa : dapat mempermudah dalam memahami konsep-konsep

matematika yang teQlihat pada peningkatan hasil belajar siswa.

2. Bagi guru : sebagai acuan dalam mendapatkan cara yang efektif dalam

penyajian pelajaran.

3. Bagi sekolah : sebagai masukan dalam upaya perbaikan pembelajaran

sehingga dapat menunjang tercapainya target kunkulum dan aaya serap

siswa seperti yang diharapkan.

5
BAB II

KERANGKA TEORETJK DAN H1POTESIS TlNDAKAN

A. Kerangka Tcoretik

1. Pengertian Belajar

Hampir semua ahli telan mencoba merumuskan dan membuat rafsirannya

tentang “belajar”. sering pula perumusan dan tafsiran itu berbeda satu saina lain,

dalam uraian ini akan dibahas beberapa rumusan guna melengkapi dan memuerluas

pandangan kita tentang belajar.

Oemar llamalik (1994) mengemukakan bahwa belajar adalah modifikasi

atau memperteguh melalui pengalaman (learning is defined as the modification or

strengthening of behavior trough experiencing).

Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan

bermakna dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan

tetapi lebih luas, vakni mengalami. Hasil belajar bukan penguasaan hasil iatihan,

melainkan perubahan kelakuan.

Dalam petunjuk proses belajar mengajar disebutkan bahwa belajar adalah

proses perubahan sikap dan tingkah laku setelah terjadinya interaksi dengaxi

sumber belajar. sumber belajar dapat berupa baku, guni atau sesama teman. Robert

M. gagne (Nurdin, 2004) menyebutkan bahwa belajar merupakan suatu

proses yang dapat dilakukan oleh jenis-jenis mahluk hidup tertentu. Sebagian besar

adalah binatang termasuk manusia, tetapi tumbuhan tidak.

6
Slameto, (1995:2) mengatakan bahwa belajar adalah suatu usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannva. v

Selanjutnya pengertian belajar dikemukakan oleh Hudoyo (1998 : 1) yang

menyatakan bahwa belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Pengetahuan

keterampilan, kebiasaan, kcgemaran, dan sikap seseorang terbentuk, dimodifikasi

dan berkembang disebabkan belajar seseorang dikatakan belajar apabila dapat

disumsikan pada diri orang itu ienadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan

perubahan tingkah laku. Dengan demikian dapat diamati baliwa seseorang dikatakan

telah belajar apabila aia telah mengalami suatu proses Kegiatan tertentu sehingga

dalam dinnva terjadi suatu perubahan tingkah laku yang kelihatan atau nampak.

Nasution (dalam Nurdin, 2004) mengemukakan pendapatnya tentang

pengertian belajar :

a. Belajar adalah perubahan pengetahuan. Definisi ini banyak dianut di sekolah-

sekolah dimana guru-guru berusaha memberikan ilmu sebanyak mungkin dan

murid giat mengumpulkannya. Seringkali belajar disamakan dengan menghafal.

b. Belajar adalah sebagai perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Dari

beberapa pendapat para ahli dapat diambil suatu kesimpulan bahw'a


seseorang telah dapat dikatakan belajar apabila dalam arti diri orang itu telah

terjadi perubahan tingkah laku yaitu penambahan pengetahuan berkat adanya proses

kegiatan berupa pengalaman dan latihan-latihan.

2. Hasil Belajar Mengajar

Hasil belajar adalah keG^kapan yang diperoleh melalui proses belajar. hasil

7
belajar merupakan ukuran yang menyatakan seberapa jaun tujuan pengajaran telah

dicapai oleh siswa dengan pengalaman yang telah diberikan dan disiapkan oleh

sekolah. Hal ini sejalan dengan pengertian yang dikemukakan oleh Bahri (1994:15)

yang menyatakan bahwa : “Hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari suatu

kegiatan yang telah dikerjakan. Diciptakan baik secara individual maupur.

kelompok. Hasil tersebut tidak akan diperoleh seiama seseorang tidak melakukan

suatu kegiatan”.

Jadi hasil belajar matematika merupakan sesuatu yang dicapai oleh siswa

melalui proses belajar matematika, untuk mentukan hasil belajar matematika

dilakukan evaluasi yang biasanya menggunakan alat evaluasi yang berupa tes.

Dalam melakukan evaluasi hasil belajar yang biasa dijadikan rujukan adalah

taksonomi Bloom yang menggunakan tiga ranah yaitu kognitif, afektif kepada

kemampuan-kemampuan intelektual, kemampuun dasar mampu keccrdasan yang

dicapai. Ranah afektif menunjukkan kemampuan pendidikan yang terarah kepada

kemampuan-kemampuan bersikap dalam menghadapi realitas atau masalah-masalah

yang muncul disekitamya. Ranah psikomotorik menunjukkan tujuan pendidikan

yang terarah. Khusus untuk pelajaran matematika, keterampilan dapat diartikan

sebagai keterampilan yang bersifat fisik misalnya melukis suatu bangun dan

keterampilan melakukan algoritma tertentu yang ada kalanya hanya terdapat dalam

pikiran.

Ranah kognitif banyak berhubungan dengan informasi dan pengetahuan

tujuan ini terutama dialamatkan kepada pengembangan intelektual siswa.

perkembangan dalam bidang ini meliputi keterampilan intelektual dasar seperti

8
kemampuan menambah dan mengurang serta kemampuan fakta-fakta, konsep-

konsep dan generalisasi-generalisusi pada sekolah dasar dan sekolah tujuan terutama

ditunjukkan kepada tujuan-tujuan dalam ranah ini.

Menurut Bloom (dalam Sahabuddin, 1996), terdapat enam bagian dalam

ranah kognitif yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analiris, sintesis dar.

evaluasi. Keenam kategori tersebut digunakan sebagai rujukan utama dalam

pembuatan alat ukur untuk menilai hasil belajar matematika siswa. Tuiuan kognitif

im memungkinkan siswa untuk mencapai kecerdasan yang tinggi (Soedjadi, 2000).

3. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

manusiawi, material, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan

pembelajaran. Sistem pembelajaran dapat dilaksanakan dengan cara membaca buku,

belajar di kelas/sekolah, karena diwamai oleh organisasi dan interaksi antara

berbagai komponen yang saling berkaitan, untuk membelajarkan peserta didik.

Menurut konsep komunikasi, pembelajaran adalah proses komunikasi

fungsional antar siswa dengan guru dan siswa dengan siswa dalam rangka perubahan

sikap dan pola pikir yang akan menjadi kebiasaan bagi sisvva yang bersangkutan.

Jadi pada hakekatnya pembelajaran merupakan upaya menciptakan suatu

iingkungan yang memungkinkan terjadinya program belajar yang optimal dengan

melibatkan guru dan siswa sebagai subyek, yang ,memiliki kesadaran dan kebebasan

secara aktif dalam rangka peningkatan martabat kemanusiaan.

4. Strategi Pendekatan, dan Metode Pembelajaran

9
a. Strategi Pembelajaran

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia dijelaskan babwa ‘strategi adalah

ilmu siasat perang, siasat akai, tipu muslihat yang digunakan untuk mencapai suatu

maksud”. Strategi berasal dari bahasa yunani strategi yang berarti jenderal atau

panglima sehmgga strategi diartikan ilmu kejenderalan atau ilmu kepanglimaan.

Strategi daiam dunia kemiliteran berkaitan dengan perang yaitu cara yang paling

efektif untuk memenangkan pertempuran.

Strategi pembelajaran ialah cara yang paling efektif untuk melaksanakan

proses belajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Strategi pembelajaran

merupakan suatu seni dan ilmu untuk membawakan pengajaran di kelas sedemikian

rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Definisi lain tentang strategi pembelajaran adalah sebagai pola dan urutan umum

perbuatan guru dan murid dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar,

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah

siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh guru, berkenaan dengan segala

persiapan pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar dan

tujuannya berupa hasil belajar bisa tercapai secara optimal.

b. Pendekatan Pembelajaran

Perdekatan adalah sudyt pandang atau pandangan seseorang terhadap sesuatu

dalam mencapai maksud atau tujuan yang diinginkan. Jika dikaitkan dengan

pembelajaran matematika, maka pendekatan pembelajaran matematika dapat

diartikan sebagai cara yang ditempuh oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran

matematika agar konsep yang disajikan bisa diadaptasikan dengan siswa.

10
Pendekatan pembelajaran matematika dapat dibagi empat, yaitu :
1. Pendekatan Kcntruktivisme, yaitu suatu strategi pembelajaran yang
melibatkan siswa alctif baik secara mental, fisik, dan sosial.
2. Pendekatan pernecahan masalah. yaitu suatu pendekatan dimana siswa
dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta
keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pernecahan masalah
yang bersifat rutin.
3. Pendekatan open-ended, yaitu suaxu pendekatan dimana siswa diminta
mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang berbeda dalam
menjawab permasalahan yang diberikan.
4. Pendekatan realistik, yaitu suatu pendekatan dim^.ia siswa menyelesaikan
suatu masalah dengan menghubungkan benda-benda konkret (nyata) yang
ada di sekitamya.

c. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara menyajikan materi yang masih bersifat

umum. Menurut Sudjana (1989:64) bahwa “metode adalah teknik-teknik tertentu


."S

yang digunakan agar penyajian informasi menjadi efektif’. Dalam kamus besar

Bahasa Indonesia (1994) bahwa “ metode adalah cara yang teratur dan terpikir

dengan baik-baik untuk mencapai maksud”.

Dikaitkan dengan pembelajaran matematika maka metode pembelajaran

matematika adalah cara mengajar guru agar penyampaian informasi yang diberikan

dapat diterima oleh siswa. contoh metode pembelajaran yang biasa diterapkan oleh

guru antara'fein : metode ceramah, ekspositori, metode tanya jawab, metode

penemuan, metode demonstrasi, dan sebagainya.

5. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kontekstual

Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru

mengiatkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan

penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

11
Dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual, pengetahuan bukanlah

seperangkat takta dan konsep yang siap diterima, tetapi sesuatu yang harus dibangun

sendiri oleh siswa. anak didik belajar dari mengalami sendin, mengkonstruksi

pengetahuan, kemudian memberi makna pada pengetahuan sehingga tugas guru

adalah rnengatur strategi belajar, membantu menghubungkan pengetahuan lama

dengan yang baru, dan memfasilitasi pembelajaran.

Menurut Zahorik (1995:14-220 ada lima elemen yang hams diperhatikan

dalam praktek pembelajaran kontekstual:


a. Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge)
b. Perolehan pengetahuan baru (acquiring knowledge)
c. Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge)
d. Mempraktekkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge)
e. Melakukan refleksi (reflecting knowledge)

Ada tuju'n komponen utama yang mendasari pembelajaran dengan

pendekatan kontekstual (Diknas, 2003) yaitu :

12
a. Konstruktivisme

Konstruktivisme merupakan landasan berpikir pendekatan kontekstual, yaitu

bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya

diperluas melalui koqteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan

bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep atau kaidah siap untuk diambi) dan diingat.

Esensi dari pembelajaran konstruktivisme adalah ide bahwa anak harus

menemukan dan mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain, dan

apabila dikehendaki, informasi itu menjadi milik mereka sendiri. Landasan berpikir

konstruktivisme berbeda dengan uandangan kaum objektivis, yang iebih

menekankan pada hasil pembelajaran (Diknas, 2003). Dalam arti bahwa

konstruktivisme Iebih mengutamakan seberapa banyak siswa memperoleh dan

mengingat pengetahuan Dalam hal ini, konstruktivisme pada dasamya mengajak

anak untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang dimilikinya sehmgga dengan

senchrinya anak mampu mengmgat pengetahuan. tersebut dalam jangka wakru yang

cukup lama. b. Menemukan

Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis

kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang memperoleh siswa diharapkan

bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil menemukan sendiri. Guru

harus selalu merancang pembelajaran yang merujuk pada kegiatan menemukan

apapun materi yang diajarkannya. Topik mengenai jenis-jenis bangun datar,

senarusnya ditemukan sendiri oleh siswa, bukan menurut buku atau guru.
Siklus menemukan (inquiry) yaitu : observasi (observation), bertanya (questioning)

mengajukan dugaan (hipotesis) pengumpulan data (data gathering) penyimpulan

data (data gathering), penyimpulan (conclucion)

c. Bertanya

Bertanya merupakan strategi utama pembelajaran yang berbasis kontekstual.

Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan gum untuk mendorong.

Membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. bagi siswa, bertanya

merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran yang berbasis

penemuan, yaitu menggali informasi, mengkomunikasikan apa yang sudah diketahui,

dan mcngarahkan perhatian pada aspck yang belum diketahui.

Dalam suatu pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna

untuk :
1. Menggali informasi, baik administrasi maupun akademis.
2. Mengecek pemahaman siswa
3. Membangkitkan respor siswa
4. Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa
5. Mengetahui hal-hal sudah diketahui siswa
6. ivienfokuskan perhatian sisv/a pada sesuatu yang dikehcndak: guru
7. Membangkitkan Jebih banyak pertanvaan dari siswa

8. Menyegarkan kembali pengetahuan siswa

d. Masyarakat Belajar

Konscp masyarakat belajar pada pembelajaran berbasis kontekstual

menekankan pada pencapaian hasil belajar yang diperoleh dari kerjasama dengan

orang lain. Masyarakat belajar bisa terjadi apabila ada proses komunikasi dua arah

atau multi arah. Seorang guru yang mengajar dengan metode ceramah bukan

contoh masyarakat belajar. komunikasi hanya terjadi satu arah, yaitu informasi

hanya datang dari guru ke arah siswa. dalam masyarakat belajar, dua orang atau

13
lebih (kelompok) yang terlibat dalam komunikasi pembelajaran saling belajar.

seseorang yang terlibat dalam kegiatan masyarakat belajar memberi informasi yang

diperlukan oleh teman berbicaranya dan sekaligus juga meminta informasi yang

diperlukan dari teman belajarnya.

Kalau setiap orang mau belajar dari orang lain bisa menjadi sumber belajar.

ini berarti seiiap orang akan sangat kaya dengan pengetahuan dan pengalaman.

Kegiatan pembelajaran dengan teknik “masyarakat belajar’ ini sangat membantu

proses pembelajaran di kelas. Praktek dalam pembelajaran terwujud dalam bentuk :

1. Pembe* -tukan kelompok kecil


2. Pembentukan kelompok besar
3. Mendatangkan anli atau pakar ke kelas
4. Bekerja dengan kelas sederajat
5. Bekerja kelompok dengan kelas di atasnya

6. Bekerja dengan masyarakat

e. Pedoman

Dalam sebuan pembelajaran selaiu ada model >ang bisa ditiru. Guru

memberi model tentang “bagaimana cara belajar” Model itu bisa berupa caia

mengoperasikan sesuatu, contoh. karya tubs, cara menghafalkan bahasa mggris, dan

sebagainya. Atau guru memberi contoh caia mengeijakan sesuatu. Dengan demikian,

berarti guru memberi model tentang bagaimana cara belajar.

Dalam pendekatan kontekstual, guru bukan satu-satunya model. Model

dapat dirancang dengan melibatkan siswa. seorang siswa bisa ditunjuk untuk

memberikan contoh kepada temannya. Model juga dapat didatangkan dari luar.

Seorang penutur asli ber-bahasa inggris sekali waktu dapat dihadirkan di kelas
untuk menjadi ‘model’ cara berujar, cara bertutur kata, gerak tubuh ketika

berbicara, dan sebagainya.

f. Refleksi

Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir

ke belakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan di masa lalu. Siswa

mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan baru, yang

merupakan pengayaan atau revisi dari pengeiahuan sebelumnya. Refleksi merupakan

respon terhadap kejadian, kegiatan, atau pengetahuan yang baru diterima.

Pengetahuan yang Dermakna diperoleh dari suatu proses. Pengetahuan yang

dimiliki siswa diperluas melalui konteks pembelajaran secara terhadap sedikit demi

sedikit. Guru membantu siswa membuat hubungan-hubungan antara pengetahuan

yang dimiliki sebelumnya dengan pengetahuan yang baru dipelajarinya. Dengan cara

seperti itu. Siswa merasa mempen^eh sesuatu yang berguna bagi dirinva tentang apa

yang baru dipelajarinya.

Paaa akhir pembelajaran,, guru menyisakan waktu beberapa menit untuk

memberi kesempalan kepada siswa melakukan retleksi. Realisasinva dapat berupa:

pertanyaan langsung tentang apa yang diperolehnya setelah selesai mengikuti

pelajaran, catatan atau juma! di buku siswa, kesan dan saran siswa mengenai

pembelajaran yang diikutinya, diskusi, dan hasil karya.

g. Penilaian yang sebenamya (Authentic Assessment)

Assessment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa

memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran perkembangan

15
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Peneiitian

Penelitian ini adalah peneiitian tindakan keias (Classroom Action Research)

yang mengacu kepada konsep action research, menurut Kurt Lewin dalam majalah

Pelangi (2001:14) yang melibatkan beberapa tahapan yang berdaur ulang yaitu :

perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

B. Setting Peneiitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 27 Sanane yang terletak di Pulau

Sanane, Sabalana, Kec. Liukang Tangaya, Kab. Pangkajene Kepulauan Prov.

Sulawesi Selatan pada lahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini berlangsung selama

dua bulan yaitu bulan Mei sampai bulan Juni 2015.

Subjek penelitian ini adalah siswa keias VI SD Negeri 27 Sanane pada

semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015, dengan jumlah siswa 20 orang.

C. Faktor Yang Diselidiki

Faktor-faktor yang diselidiki dalam penelitian ini adalah :

1. Faktor input, yaitu dengan melinat apakah minat siswa umumnya termasuk

dalam kategori rendah, sedang, atau tinggi. Bersama dengan itu dilihat pula

apakah cara belajar yang dilakukan selama ini sudah baik atau belum.

2. Faktor proses penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar, yaitu melihat

bagaimana keaktifan belajar matematika siswa baik di keias, maupun di

20
luar kelas, serta bagaimana interaksi yang terjadi antara guru, siswa dan

antara siswa dengan siswa lainnya.

3. Faktor output, yaitu dengan melihat hasil belajar siswa (daya serap terhadap

materi pelajaian) baik sebeluin maupun pada akhir pelaksanaan tindakan.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan ini dilaksanakan sebanyak dua siklus, siklus pertama dan

kedua masing-masing berlangsung dua minggu (10 kali pertemuan). Secara lebih

rinci prosedur penelitian tindakan ini dijabarkan sebagai berikut:

1. Siklus Pertama

a. Tahap Perencanaan

1) Peneliti bersama guru kelas menelaah kurikulum matematika Kelas VI yang

berjalan pada semester genap 2014/2015.

2) Membuat skenario pembelajaran yang disesuaikan dengan tahapan

penerapan pendskatan kontekstual.

3) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar

mengajar di kelas ketika pendekatan pembelajaran kontekstual diterapkan

4) Menggunakan alat bantu yang sesuai dengan materi kegiatan proses belajar

mengajar dengan pendekatan kontekstual

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini diterapkan pembelajaran kontekstual pada beberapa materi

kurikulum yang ditelaah pada tahap perencanaan dengan mengarahkan siswa untuk

belajar bermakna dengan menemukan sendiri tugas-tugas yang diberikan.

Dinilai secara kualitatif dan kuantitatif. Proses penelitian, pembelajaran senantiasa

21
dilakukan dengan mengacu kepada tujuh komponen yang mendasari pembelajaran

kontekstual, yaitu:

1) Mengarahkan siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan sendiri melalui

bentuk siswa bekerja dan mengalami sendiri

2) Siswa diarahkan untuk bagaimana menentukan sendin pengetahuan dan

keterampilan dan bukan hasil dari penjelasan dan buku atau guru

3) Mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa dengan

bertanya

4) Melaksanakan pembelajaran daiam kelompok-kelompok belajar

5) Memperkenaikan kepada siswa mengenai konsep-konsep matematika

dengan menggunakan model yang nyaia

6) Mengecek kembali pemahaman siswa tentang konsep-konsep matematika

yang telah dipelajari

7) Melaksanakan penilaian dengan berbagai cam. baik selama proses

pembelajaran maupun serte'ah proses pembelajaran berlangsung.

c. Tahap Observasi

1) Mengidentifikasi dan mencatat tingkat perkembangan siswa tentang konsep-

konsep matematika yang aiajarkan dengan pembelajaran kontekstual selama

proses belajar mengajar berlangsung

2) Melaksanakan evaluasi dan proses belajar mengajar untuk melihat sejauh

mana perubahan yang terjadi

22
d. Tahap Refleksi

Refleksi diadakan berdasarkan pada hasil yang diperoleh selama observasi

awal dan evaluasi. Data hasil observasi dan evaluasi tersebut selanjutnya dianalisis

dan direfleksi untuk penyempurnaan tindakan berikutnya.

2. Siklus Kedua

a. Tahap Perencanaan

Rencana kegiatan yang akan dilakukan pada Siklus II relatif sama dengan

siklus I yaitu :

1) Peneliti bersama guru kelas menelaah kurikulum matemadka Kelas VI yang

berjalan pada semester genap 2014/2015

2) Meinbuat skenario pembelajaran yang disesuaikan dengan tahapan

penerapan pendekatan kontekstual

?) Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar

rnengajar di kelas ketika pendekatan pembelajaran kontekstual aiterapkan

4) Menggunakan alai bantu yang cesuai dengan rnateri kegiatan belajar

rnengajar dengan pendekatan kontekstual

5) Merencanakan tindakan perbaikan dari Siklus I

Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini diterapkan pembelajaran kontekstual pada beberapa materi

kurikulum yang telah ditelaah pada tahap perencanaan dengan mengarahkan siswa

untuk belajar bcrmaknu dengan mcnemukun sendlri tugns-tugas yang d'berlkan.

Dinilai secara kualitatif dan kuantitatif. Proses pembelajaran senantiasa dilakukan

23
dengan mengacu kepada tujuh komponen yang mendasari pembelajaran

koniekstual, yaitu :

1) Mengarahkan siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan nya sendiri melalui

bentuk bekeija'dan mengalami sendiri.

2) Siswa diarahkan untuk bagaimana menemukan sendiri pengetahuan dan

keterampilan dan bukan hasil dari penjelasan dari buku atau guru

3) Mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa dengan

bertanya

4) Melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar

5) Memperkenalkan kepada siswa mengenal konsep-konsep maiematika

dengan menggunakan model yang nyata

6) Mengecek kembali pemahaman siswa tentang konsep-konsep matematika

yang telah dipelajari

7) Melaksanakan penilaian dengan berbagai earn, baik sclama proses

pembelajaran maupun setelah proses pembelajaran oerlangsung.

b. Tahap Observasi

Proses observasi yang dilakukan pada Siklus II sama Siklus I, yaitu :

1) Mengidentifikasi dan mencatat tingkai perkembangan siswa tentang siswa

tentang konsep-konsep matematika yang diajarkan dengan pembelajaran

kontekstual selama proses belajar mengajar berlangsung.

2) Melaksanakan evaluasi dari proses belajar mengajar untuk melihat sejauh

mana perubanan yang terjadi

24
....
____________
c. Tahap Refleksi

Refleksi diadakan berdasarkan pada hasil yang diperoleh selama observasi

awal dan evaluasi. Data hasil observasi dan evaluasi tersebut selanjutnya dianalisis

dan refleksi untuk iftengetahui apakah tindakan yang dilakukan dapat

meningkatkan hasil belajar dengan pembelajaran berbasis konteksiual

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber data : Suniber daia penelitian ini aaalah dari siswa

2. Jenis data : Jenis data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah data

kuantiiatif yang terdiri dan hasil dan data dan lembar observasi,

a. Data hasil belajar siswa diperoleh dan tes yang diberikan kepada siswa

b. Data tentang situasi belajar mengajar diambil pada saat dilaksanakan

penelitian dengan menggunakan lembar observasi

3. Cara pengnmpuian data . Data hasil belajar diperoleh dengan memberikan

tes kepada siswa pada setia akhir siklus dan data tentang situasi

pembeiajaran yang diperoleh melalui hasil observasi dengan menggunakan

lembar observasi

F. Teknik Analisis Data

Data yang terkumpui selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif.

Untuk analisis kuantitatif digunakan statistik deskripti'F untuk menggambarkan

karakteristik responden. Untuk keperluan analisis kualitatif akan digunakan teknik

kategori penguasaan menurut Suherman (daiam Nurdin, 2004) yaitu :

25
Untuk tingkat penguasaan 90% - 100% dikategorikan sangat tinggi

Untuk tingkat penguasaan 75% - 89% dikategorikan tinggi Untuk

tingkat penguasaan 55% - 74% dikategorikan sedang Untuk

tingkat penguasaan 40% - 54% dikategorikan rendah Untuk tingkat

penguasaan 0% - 39% dikategorikan sangat rendah

G. Indikator Kinerja

Indikator kinerja yang dapat diamati yang menunjukkan keberhasilan

pelaksanaan penelitian ini adalah terjadinya pemngkatan skor rata-raiu hasil belajar

matematika yang diperoleh siswa setelah dilaksanakan proses pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan kontekstual. Indikator lain adalah apabila terjadi

perubahan sikap terutama minat dan motivasi siswa mengikuti pelajaran mengalami

peningkatan

26
BABIY
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas hasil-hasil penelitian yang memperlihatkan hasil

belajar siswa seteiah diterapkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

kontekstual. Data tentang hasil tes akan dibahas secara kuantitatif dengan

menggunakan statistik deskriptif dan data hasil pengamatan dalam proses belajar

mengajar beserta tanggapan siswa dianalisis secara kuantitatif..

A. Analisis Kuantitatif

1. Analisis Deskriptif Hasil Belajar Matematika pada Tes Akliir Siklus

Seteiah selesai penyajian materi satu pokok bahasa pada siklus 1

dilaksanakan tes hasil belajar matematika dalam bentuk ulangan harian. Adapun

hasil analisis deskriftif terhadap skor perolehan siswa seteiah diterapkannya

pembelajaran menggunakan pendekatan Kontekstual selama siklus 1 terdapat

lampiran dan dapat dilihat pada tabel 4 1 berikut ini :


TABEL 4.1 Statistik Skor Jdasil Belajar Matematika Siswa pada Siklus
Statistik Nilai Statistik
Subjek 20
SkorIdea! 100
Skor Tertinggi 80
Skor Terendah 25
Rentang Skor 55
Skor Rata-rata 51,56
Standar Deviasi (Simpangan Baku) 16,748

Dari Tabel 4.1 di atas terlihat bahwa skor rata-rata hasil belajar matematika

siswa terhadap materi pada siklus 1 dengan pokok bahasan Geometri

27
adalah 51,56 dari skor ideal yang mungkin dicapai yaitu 100 dan skor terendah

yang mungkin dicapai adalah 0.

Jika skor hasil belajar siswa pada lampiran dikelompokkan ke dalam lima

kategori maka diperoleh distr^usi frekuensi skor seperti ditunjukkan pada tabel 4.2

berikut:
TABEL 4.2 Distnbusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar
Matematika Siswa pada Siklus I
Skor Kategori Frekuensi Persentase
0-39 Sangat rendah 5 25
40-54 Rendah 5 25
55-74 Sedang 7 35
75-89 Tinggi 3 15
90-100 Sangat tinggi 0 0
Jnmlah 20 100,00

Setelah digunakan kategorisasi pada Tabel 4.2 di atas, terlihat banwa dari

36 siswa kelas VI SD Negeri 27 Sanane yang menjadi obiek penelitian, 5 siswa

(25) beiada pada kategori sangat rendah, 5 siswa (25%) berada pada kategori

rendah, 7 sisw'a (35%) berada pada kategori sedang, 3 siswa (15%) berada pada

kategori tinggi, tidak ada siswa (0%) berada pada kategori sangat tinggi. Apabila

skor rata-rata yaitu 51,56 aihategorikan ke dalam kategorisasi standar (skala lima)

makna berada pada kategori rendah.

Berdasarkan Tabel 4,1 dan Tabel 4.2 di atas, dapat disimpulkan bahwa skor

rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas VI SD Negeri 27 Sanane adalah

51,56 dari skor ideal 100, atau berada dalam kategori rendah.

28
2. Analisis Deskriptif Hasil Belajar Matematika pada Tes Akhir Siklus II

Dari analisis terhadap skor hasil belajar matematika siswa kelas VI setelah

diterapkannya pembelajaran dengan mcnggunakan pendekatan kontekstual selama

siklus II pada lampiran dan dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:

TABEL 4.3 Statistik Skor Hasil Belajar Matematika Siswa pada Siklus II
Statistik Nilai Statistik
Subjek 20
Skor Ideal 100
Skor Tertinggi 75
Skor Terendah 35
Rentang Skor 40
Skor Rata-rata 55,56
Standai Deviasi (Simpangan Baku) 10,195

Dari tabel 4.3 di atas terlihat bahwa skor rata-rata hasil belajar matematika

siswa terhadap maten pada Sikius II dengan pokok bahasan pengukuran adalah

55,56 dari skor ideal yang mcngkin dicapai yaitu 100 dan skor terendah yang

mungkin dicaDai adalah 0.

Jika skor hasil belajar si$wa pada lampiran dikelompokkan ke dalam iima

kategori maka perolehan distnbusi frekuensi skor seperti ditunjukkan pada tabel 4.4

berikut:
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor hasil Belajar
Matematika Siswa pada Siklus II
Skor Kategori Frekuensi Persentase
0-39 Sangat rendah 1 15
40-54 Rendah 6 30
55-74 Sedang 7 35
75-89 Tinggi 6 30
90- 100 Sangat tinggi 0 0
Jumlah 20 100,00

29
Setelah digunakan kategorisasi pada Tabel 4.4 di atas, terlihat bahwa dan

36 siswa kelas VI SD Negeri 27 Sanane yang menjadi objek penelitian , ! siswa

(15%) berada pada kategori sangat rendah, 6 siswa (30%) berada pada kategori

rendah, 7 siswa (35%) berada £ada kategori sedang, 6 siswa (30%) berada pada

kategori tinggi, tidak ada siswa (0%) berada pada kategori sangat tinggi. A.pabila

skor rata-rata yaitu 55,56 dikategorikan ke dalam kategorisasi standar (skala lima)

maka berada pada kategon sedang.

Untuk melihat peningkatan hasil belajar matematika siswa setelah

diterapkan pendekatan matematika kontekstual pada Siklus 1 dan Siklus 11 akan

disajikan pada Tabel 4.5 berikut


Frckucnsi Persentase
Skor Kategori
Sikius I Siklus n Siklus I Siklus 11
0-39 Sangat rendah 5 1 25 15
40-54 Rendah 5 6 25 30
55-74 Sedang 7 7 35 35
75-89 Tinggi 3 6 15 30
90 - 100 Sangat tinggi 0 0 0 0
Jumlah 20 20 100,00 100 00

Fada Tabel 4.5 teilihat adanya peningkatan basil belajar dimana siswa yang

berada dalam tingkat penguasaan sangat rendah berkurang sedangkan untuk kategori

penguasaan rendah dan sedang mengalami peningkatan. Adapun untuk kategori

penguasaan tinggi tidak mengalami peningkatan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa teijadi peningkatan hasil belajar matematika

siswa setelah diberi tindakan pada Siklus II. Hal ini ditandai dengan meningkatnya

skor rata-rata hasil belajar matematika siswa yaitu 51,56 pada tes akhir siklus 1

menjadi 55,56 pada tes akhir Siklus II atau mengalami peningkatan

30
sebesar 4,00. Hal ini juga menandakan teijadi peningkatan hasil belajar matematika

siswa dari kategori rendah menjadi kategori sedang.

B. Analisis Kuantitatif
N*-

1. Perubahan sikap siswa

Disamping terjadinya peningkatan hasil belajar, selama penelitian pada

Siklus 1 dan Siklus II tercatat sejumlah perubahan yang terjadi pada sikap siswa

terhadap pelajaran matematika. Perubahan tersebut merupakan data kuantitatif

yang diperoleh melalui lembar observasi pada setiap pertemuan yang tercatat pada

siklus dan catatan guru uniuk mengetahui perubahan sikap siswa selama proses

belajar mengajar berlangsung di keias. Adapun perubahan-perubahan yang

dimaksud adala'h sebagai berikut:

a. Meningkatkan frekuensi kehadiran siswa untuk mengikuti pelajaran

maiematika. Hal ini ditandai semakin berkurangnya siswa yang tidak hadir

pada saat pelajaran.

b. Keterlibatan siswa dalam prcses belajar mengajar semakin meningkat. Hal ini

ditandai dengan semakin bertambahnya siswa yang rajin bertanya tcntang hal-

hal yang tidak dimengerti pada setiap pertemuan pada Siklus I dan Siklus II.

c. Perhatian siswa terhadap pelajaran matematika semakin meningkat. Hal ini

ditandai dengan semakin banyaknya siswa yang aktif pada saat pembahasan

contoh soal pada setiap pertemuan untuk masing-masing siklus, baik pada

siklus I maupun Siklus II.

d. Siswa yang mengajukan diri untuk mengerjakan soal di papan semakin

31
meningkat. Hal ini terlihat dan tiap-tiap pertemuan sejak awal Siklus I sampai

dengan akhir Siklus II semakin banyak siswa yang ingin mengerjakan soal di

papan tulis.

e. Pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan semakin meningkat. Hal ini

ditandai dengan semakin banyaknya siswa yang mampu menjelaskan ulang

suatu konsep tertentu yang sedang dibahas.

f. Tumbuhnya kesadaran pada diri sisa yang ditandai dengan berkurangnya siswa

yang tidak memperhatikan penjelasan guru dan melakukan aktivitas lain pada

saat proses belajar mengajar berlangsung pada siklus I dan Siklus II.

g. Siswa yang berkurang aktif dalam kelompoknya semakin berkurang. Hal ini

menandakan adanya kesadaran siswa untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan

kerja kelompok.

h. Kelompok siswa yang mengomeiitari pekeijaan kelompok lain juga semakin

meningkat. Hal ini menandakan bahwa ada keinginan siswa untuk lebih aktif

dalam setiap poses diskusi.

2. Refleksi Terhadap Pelaksanaan Tiudakan dalam Proses Belajar

Mengajar Mateniatika .

Refleksi setia siklus hanya dijelaskan setiap minggu dan bukan setiap

pertemuan karena tidak adanya perubahan yang signifikan. Adapun refleksi setiap

siklus adalah sebagai berikut:

a. Refleksi Siklus I

1. Minggu Pertama (2 kali pertemuan)

Pada pertemuan pertama Siklus 1 terlihat bahwa siswa-siswa kurang serius dalam

32
mengikuti pelajaran. Namun beberapa waktu kemudian kegiatan belajar

33
mengajar berjalan baik karena kegiatan pembelajaran yang diterima siswa mudah

dimengerti dengan adanya pengambilan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-

hari siswa.

Penggunaan alat pera^a dalam. pembelajaran membuat siswa mampu

memahami konsep-konsep yang di berikan terutama konsep-konsep yang masih

abstrak bagi siswa. konstruktivisime yang menjadi salah satu komponen

terlaksananya pembelajaran kontekstual masih sulit untuk diterapkan sepenuhnya

pada siswa, sebab masih terpola dengan pola pembelajaran selama ini yang hanya

bersifat menonton.

Selain itu, ooia pembelajaran kelompok cukup efektif untuk

meinbangkitkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran meskipun fenomena

yang sering terjadi bahwa hanya ada segelintir siswa saja yang aktif dalam

kelompoknya. Dengan belajar kelompok, siswa saling bekerjasama dalam

menemukar, jenis-jenis bangun datar beserta ciri-cirinya.

Dengan mengerjakan LKS. unmmnya masmg-masing kelompok masih

bingung tentang apa yang ingin rrereka kerjakan. Tentu saja hal ini dipergunakan

oleh faktor berkurangnya mereka dibenkan tugas-tugas secara berkelompok selama

pembelajaran sebelumnya. Kondisi demikian membuat penuiis kesuhtan dalam

memberikan bimbingan dalam proses pembelajaran.

Pada pertemuan kedua Siklus 1 pembelajaran kontekstual sudah mulai

beradaptasi dengan siswa. pembelajaran dalam bentuk pengaitan konsep-konsep

matematika dengan kehidupan sehari-hari siswa sudah mulai nampak.


Konstruktivisme yang menjadi salah satu komponen pokok pembelajaran

kontekstual sudah mulai dapat diterapkan kepada siswa. begitu pula siswa sudah

muali termotivasi untuk menemukan sendiri konsep-konsep dan materi yang

dianjurkan tanpa ada penjelasan langsung dari penulis.

Kendala yang dihadapi penulis pada pertemuan kedua ini adalah banyaknya

siswa yang aktif bertanya dan ingin diberikan bimbingan sehingga penulis kadang

memerlukan waktu yang cukup lama pada saat pembelajaran berlangsung.

Akibatnya, materi yang dibahas dalam proses belajar mengajar menjadikan lambat

dan waktu yang diperlukan pun relatif cukup lama sehingga oaru sedikit materi

pelajaran yang dijelaskan, waktu telah habi...

2. Minggu Kedua (2 kali pertemuan)

Berdasarkan hasil pertemuan dan evaluasi penulis selama dua kali

pertemuan pada minggu pertama, skenario tindakan berubah sesuai dengan kasus

dan tujuan yang ingm dicapai melalui penelitian ini.

Selama berlangsungnya kegiatan tersebut, dapat dikemukakan bahwa

kegiatan penelitian telah menemukan bentuk lersendiri yang berbeda dan dua.

pertemuan sebelumnya pada minggu pertama, namun demikian penulis menyadari

bahwa apa yang ingin dicapai pada Siklus I ini masih jauh dan yang diinginkan.

3. Minggu Ketiga (2 kali pertemuan)

Pada waktu memasuki minggu ketiga yaitu penemuan ke lima dan ke enam,

terlihat kegiatan penelitian cenderung menunjukkan hasil seperti diinginkan

berdasarkan pertemuan dan evaluasi yang dilakukan oleh guru, Pada pertemuan

tersebut, jumlah siswa yang memahami materi yang diajarkan berdasarkan

34
-
______
pendekatan kontekstual mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dan hasil pekerjaan

siswa saat diberikan soal-soal baik pada saat proses pembelajaran berlangsung,

maupun latihan yang dijadikan pekerjaan rumah.

Namun, demikian, dalam proses belajar mengajar tersebut masih terlihat

sejumlah siswa yang bersikap pasif dan hanya diam bahkan ada sejumlah siswa yang

melakukan aktivitas lain, siswa yang demikian ini pada umumnya kurang

memahami amateri yang diajarkan sehmgga cenderung menghindar jika guru

mendatanginya untuk dibimbing. Adajuga sejumlah siswa yang sering keluar dari

kelas dengan alasan ke kamar kecil.

b. Refleksi Siklus II

Siklus II ini terdiri dari 4 kali pertemuan (tatap muka). Pada Sikius II ini

terlihat bahwa banyaknya siswa yang memperhatikan materi pelajaran yang

diajarkan mengalami peningkatan, sedangkan siswa yang melakukan aktivitas lain

pada saat proses pembelajaran berlangsung scmakin berkurang. Hal ini dapat dilihat

dalam di mana siswa lebih aktif da lam proses belajar mengajar terlebih lagi pada

saat siswa diberikan soal-soui latihan.

Penerapan pembelajaran kontekstual pada Siklus II ini sudah sedikit lebih

baik dibandingkan pada Siklus 1. siswa sudah beradaptasi dan lebih senang belajar

dengan pendekatan kontekstual.

Pada Siklus II ini juga siswa tidak lagi banyak bertanya atau meminta

bimbingan dari guru. Hal lain yang terjadi pada Siklus II adalah peningkatan rata-

rata nilai hasil belajar siswa. Untuk itu, kemampuan siswa menerima materi
pelajaran matematika menjadi lebih baiK, demikian pula keaktifan siswa dalam

35
menyelesaikan soal-soal latihan yang diberikan baik per individu maupun
perkelompok semakin siswa, pada Siklus II ini siswa lebih madah memahami materi
yang diajarkan dalam proses belajar mengajar.

3. Analisis Refleksi Sisw^.

Pada akhir pelaksanaan penelitian ini, peneliti meminta tanggapan siswa

tentang pelajaran matematika dan tanggapan siswa terhadap pendekatan matematika

kontekstual yang diterapkan daiam penelitian ini. Hasil analysis terhadap refieksi

yang dibuat siswa tersebut sebagai berikut:

Tanggapan siswa tentang pelajaran matematika secara umum menganggap

mata pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit, yang hanya mampu

dimengerti oleh orang tertentu saja. sehingga menganggap suatu kewajaran jika nilai

matematika mereka rendah. Namun ada beberapa siswa yang menganggap

matematika adalah pelaiaran yang menarik karena penuh dengan tantangan, mereka

mer.gaku bangga dan merasakan kepaasan tersendiri jika dapat menemukan jawaban

suatu soal dengan benar

Pada umumnya siswa menganggap bahwa proses belajar mengajar dengan

menggunakan pendekatan kontekstual sangat baik/bagus, mereka berasal bahwa

dengan pendekatan Kontekstual, maka :

a. Siswa akan lebih cepat dan lebih mudah mengalami pempelajaran yang

diberikan.

b. Siswa lebih senang belajar matematika sebab pembelajaran tidak

bersit'at monoton.

36
c. Sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, misalnya ilmu

matematika digunakan dalam berbisnis (berdagang) dan dalam segala hal

yang berkaiian dengan perhitungan.

Selain itu ada beberapa^saran yang diajukan siswa untuk perbaikan proses

belaiar mengajar antara lain :

1. Guru jangan terlalu cepat dalam penyampaian materi

2. Agar membawa persiapan alat peraga yang memadai dalam proses pembelajaran

3. Agar lebih memperbanyak contoh dan banyak-banyak mengangkat persoalan

sehari-hari dalam menjelaskan materi.

37
BABY
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
V-

Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan tindakan kelas selama 2

(dua) siklus ini adalah sebagai berikut:

1. Penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika adalah salab

satu upaya dalam meningkatkan kualitas hasil beiajar siswa.

2. Tantangan yang di hadapi dalam penerapan pendekatan kontekstual adalah siswa

dan guru sudah terpola dengan pendekatan konvensional, kurangnya kreativitas

selama berlangsungnya pembelajaran baik dari guru maupun siswa, dan

kurangnya kemampuan guru dalam mengkontekstual materi pelajaran yang

diajarkannya.

3. Terjadi peningkatan pemahaman siswa dan kategori rer.dah pada siklus I

meniadi kategori sedang pada siklus II, berada pada sedang dengan rata-rata

skor dari 51,56 menjadi 53.56 atau mengalami peningkatan sebesar 4,00.

4. Penerapan pendekatan Kontekstual dalam proses pembelajaran dapat

meningkatkan kehadiran, kesiapan, kesungguhan, keaktifan, dan pemahaman

siswa terhadap materi pada pelajaran matematika.

B. SARAN-SARAN

1. Untuk memudahkan siswa memahami pembelajaran matematika, maka

hendaknya guru dalam menyajikan materi menggunakan pengalaman siswa dan

hal-hal yang sering dijumpai siswa dalam kehidupan sehari-hari.

38

—■
2. Guru matematika hendaknya dapat menguasai beberapa metode mengajar

sehingga dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di kclas dapat dilakukan

dengan metode yang bervariasi sesuai dengan materi yang sementara diajarkan

agar siswa tidak bosan belajar dan siswa mudah memahami materi pelaiaran,

dan sekaligus sebagai motivasi bagi siswa untuk memperhatikan materi yang

sedang diajarkan oleh guru.

3. Penelitian ini dapat dilanjutkan oleh peneliti lain yang berminat dengan

mengambil populasi dan sampel yang cukup besar sehingga perbedaan

perlakuan yang diterapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik dan ruang

lingkup yang lebih luas.

39
r^^rr —— - MRH m -wia.iwiii m J
-------------------------------- --------------- : ------------
-- — ------- —:—= ----------------------------------------------------------------------- -----

—■
DAFTAR PUSTAKA

Badudu, dan Zain, 1996, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan.

Bahri, Syaifu, 1997. Guru dan Anak Duhk Dalam Interaksi Edukatif Jakarta :
Rieneka Cipta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia.


Jakarta : Balai Pustaka

Diknas. 2003. Fendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning).


Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Haling, Abd. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung : Bumi Aksara

Hamalik, Oemar, \994.Kurikuum dan Pembelajaran. Bandung : Bumi Aksara

Hudoyo, Herman, 1990. strategy Mengajar Belajar Matematika. Malang : IK1P


Malang

Sahabuadin, 1996. Belajar Dan Mengjar. Ujung Pandang : Badan Penerbitan


Fakultas llmu Pendidikan 1KIP Ujung Pandang.

Slaineto, 1990. Belajur dan F'aktor-faktor yang Mempengarvhinya. Jakarta ' 3ina
Aksara

Soedjadi, 2000. K:at Pendidikan Matematika Ji Indonesia. Jakarta : Direktorat


Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Sudjana, Nana 1989. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung : Sinar Baru

40
TES AKHIR SIKLUS I

TES HASIL BELAJAR MATEMATIKA


Pendidikan : SD
Kelas/Semester : VI/II
Pokok Bfrhasan : Geomelri
Waktu : 2 x 40 menit
Petunjuk :
1. Tuliskan nama dan N1S pada lembar jawaban yang tersedia
2. Bacalah soal-soal dibawah ini dengan seksama dan kerjakan soal-soal
tersebut dengan terlebih dahulu membaca Bismillahirahmamrrahim.
3. Kerjakan soal-soal yang mudah terlebih dahulu barn melangkah ke soal
yang lebih sulit
Soal-soal:
i. Berikut ini adalah permukaan meja antik yang dibuat di bengkel Pak Budi :

a. Permukaan yang manakah yang merupakan bangun iajar genjang?


b. Permukaan yang manakah yang merupakan bangun trapesium?
c. Permukaan yang manakah yang merupakan bangun belah ketupat ?
d. Permukaan yang manakah yang merupakan bangun layang-layang?
2. Tentukan dan gambarlah sumbu simetri lipat dari bangun-bangun berikut ini :

41
3. Tentukanlah pusat simetri putar bangun-bangun di bawah ini, kemudian
gambariah bangun hasil pemutarannya jika diputar sebesar 180° dengan arah
putaran searah jarum jam.
B
b. P Q

S R

4. Gambariah :

a. Kerucut yang tingginya 6 cm dan jari-jari alasnva 4 cm

b. Tabling yang tingginya 4 cm dan jan-jari alasnya 3 cm

c. Limas segi empat dengan sisi alas 5 cm dan tinggi 7 cm

42
TES AKHIR SIKLUS II

TES HASIL BEL AJAR


Pendidikan : SD MATEMATIKA
Kelas/Semester : VI/II
Pokok Bahasan : Geometri
Waktu : 2 x 40 menit

Petunjuk :

1 Tuliskan nama dan NIS pada lembar jawaban yang tersedia


2. Bacalah soal-soal dibawah ini dengan seksama dan keijakan soal-soal
tersebut dengan terlebih dahulu membaca Bismillahirahmanirrahim.
3. Kerjakan soal-soal yang mudah terlebih dahulu baru melangkah ke soal
yang lebih sulix
Soal-soal:

1. Sebuah akuarium beitentuk kubus dengan panjang rusuk 80 cm.


Berapakah volumenya dalam liter ?
2. Suatu benda berbentuk balok memiliki panjang 4,5 meter, lebar 30 dm,
dan tinggi 15 dm. Berapakah dm3 volurrer.va9
3. Sebuah bak inandi teiah diisi air 1/3 nya. Berapa literkah harus
mengisinya lagi agar bak itu tersisa pcnuh, jika ukuran bak mandi
tersebut adalah panjang 75 cm, lebar 50 cm, dan daiamnya 70 cm?
4. Budi ke pasar membeli 2,5 liter minyak tanah dan 7,5 Liter minyak
goreng. Berapa cm3 minyak yang aibeli Budi?
5. Agus menyimpan Alkohol di gelas ukuran A sebanyak 10 di dan di
gelas ukuran B 70 cc. Berapa cm' alkohol yang disimpan Agus?

43
KUNCI JAWABAN
TES AKHIR SIKLUS I
No. Jawaban Bobot Skor
a. Permukaan yang merupakan bangun jajar a. 4
genjang ialah permukaan A dan pennukaan C b. 4
b. Permukaan yang merupakan bangun
trapesium ialah permukaan B dan c. 4
permukaan G.
c. Permukaan yami merupakan bangun belah d. ketupat
16
ialah permukaan E dan permukaan F
d. Permukaan yang merupakan Pangun
layang-layang ialan permukaan Dengan
dan permukaan H
to:

a. A IB a. 6
a . -------------- t

D C
TT

Garis a dan gans b merupakan sumbu


simetri dari bangun ABCD

24
b. b. 6
1 M

Gambar dan garis I merupakan sumbu simetri


dari bangun KLMN

44
P
c.

S T TT R
T r

Garis r merupakan sumbu simetri dan


bangun PQRS
d. ada gambar

garis c Jan garis g merupakan sumbu


simetri dari bangun RSTU

a
B

Setelah diputar sebesar 180° dengan arah


setarah searab jarum jam, maka gambar hasil
pemutarann>a ia'ah
D

30

b
P Q

s R
46

•——
m
47

-
KUNCIJAWABAN
TES AKHIR SIKLUS II
No. Jawaban Bobot Skor
1
Diketahui: Panjang Rusuk Akuarium = 80 cm
Ditanyakan : Volume akuarium (dalam Liter) = ....?
Penyelesaian :
Volume Akuarium = rusuk x rusuk x rusuk
= 80 x 80 x 80 = 512.000 cm3 20 20

512 drrr =512 Liter (1 Liter =


dm3)
jadi volume akuarium adalah 512 Liter

2
Diketahui : panjang balok = 4,5 m = 45 dm Lebar balok
= 30 dm Tinggi balok =15 dm
Ditanyakan : Volume balok (dalam dirr)= ...... ?
Penyelesaian :
Volume balok = Panjang x Lebar x Tinggi = 45 x 30 x 20 20

15 = 20.250 dm1
jadi volume balok - 20.250 dm ’

3
Diketahui: Sebuah Bak Mandi Telah Terisi
Sepertiganya.
Panjang Bak Mandi =75 Cm
Lebar Bak Mandi = 50 Cm
25 25
Dalam (Tinggi) = 70 Cm
Ditanyakan : Banyaknya Liter Air Yang Harus Diisikan
Lagi Ke Dalam Bak Air Tersisa Penuh! Penyelesaian :
Volume Bak Mandi = Panjang X Lebar X Tinggi
= 75 X 50 X 70 = 262.500 Cm3
= 262,5 Liter Karena bak sudah tersisa sepertiganya,
maka volume

48
air dalam bak = 1/3 x volume bak mandi
= 1/3 262,5 = 87,5 Liter
Jadi banyaknya air yang harus diisikan lagi ke dalam
bak agar tersisa penuh adalah 262,5 - 87,5 = 175 Liter
•4
Diketahui : Minyak taimh yang dibeli Budi = 2,5 Liter
Minyak Goreng yang di beli Budi = 7,5 Liter
Ditanyakan : Banyaknya cm3 Minyak yang dibeli

Budi

Penyelesaian :

Banyaknya Minyak yang dibeli Budi = 2,5 + 7,5 15 15

i = 10 Liter
I
= 10 dm3 = 10.000

cm3

5
Diketahui : Alkohol yang disimpan di gelas A = 10 d!
= 1.000 cm '
Alkohol yang disimpan di gelas B = 70 cc
= 70
3

cm
Ditanyakan : Banyaknya Alkohol (dalam cm') yang 20 20
disimpan Agus!
Penyelesaian :
Banyaknya Alkohol (dalam cm3) yang disimpan Agus =
1.000 cm3 + 70 cm3 = 1.070 cm3

49
SS
No Tujuan Pembelajaran
Umum
1 Siswa dapat mengenal
macam-macam baa gun
datar dan ban gun ruang
beserta sifat-sifatnya
KISI-KISI TES AKII1R S1KLUS I

Pokok Bahasan/Sub Nomor Bobot


Uraian Matcri Indikator
Pokok Bahasan Soal Soal
Geometri Bangun Mengenai Siswa dapat la, lb, lc, Id 16
Datar trapesim jajar mengenal
genjang, belah trapesium, jajar
ketupat, dan genjang, belah
layang-layang. ketupat, dan
layang-layang.
Sumbu Simetri Menentukan Siswa dapat 2a,,2b, 2c, 2d* 24
sumbu simetri menemukan sumbu
simetri
Simetri Membentuk Siswa dapat 3a, dan 3b 30
bangun bam membentuk
dengan cara bangun bam
memutar suatu dengan cara
bangun memutar suatu
bangun
Bangun Ruang Menggambar - Siswa dapat 4a, 4b, dan 30
tabung, limas, dan menggambar 4c
kemcut tabung, limas,
dan kemcut

51
KIS5-KISI TES AKHIR SIKLUS II

No Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan/Sub Nomor Bobot


Uraian Materi Indikator
Imum Pokok Bahasan Soal SoaJ
Siswa dapat mengukur l.i Pengnkur Volume Menghitung - Siswa dapat
1 1 20
volume bangun ruang Kubus Volume Kubus menghitung
Volume Balok Volume Kubus
dengan
Satuan Volume menggunakan
rumus
Menghitung - Siswa dapat 2 dan 3 20 dan
volume Balok menghitung f' 25
Volume balok
dengan
menggunakan
- Mengenal satuan rumus 4 dan 5 15 dan
volume yang - Siswa dapat 20
bakn mengenal satuan
volume yang
baku

52
Tulis tangan

Jawaban

1. a. Penampang A dan C

b. Penampang B dan G

c. Penampang F dan E

d. Penampang D dan H
K

d. ada gambar
'o. Jika diputar sebesar 180°
dengan arah putaran sea rah
jarum jam

P menempati titik R S

3. a. Jika diputar sebesar 180° dengan arah puiaran searanjarum jam A

A. Menempati titik C B

B. Menempati titik D

menempati titik Q
4. Pe

n
B.
ar

pang a dan c Penampang b dan g Penarnpang e dan f

Penampang d dan h

5. A.

Simteri = garis A
sumbu simteri = B

jika diputar 180° searah dengan jaium jam maka titik


B
A menempati titik

B menempa'u ntik

C menempati titik

D menempati titik

Jika diputar 180° searah jarum jam maka

titik
P menempati titik R

Q menempati titik s

R menempati titik P

S menempati titik Q

55
56
Penampang A dan C

Penampang B dan G

Penampang E dan F

Penampang D dan H

Setelah diputar sebesar 180 dengan arah

Arah jarum jam menetap

A. Sehingga titik A menempati titik C

Sehingga titik B menempati titik D

Sehingga titik C menempati titik A


Sehingga titik D menempati titik B

B. Sehingga titik P menempati titik R

Sehingga titik Q menempati titik S

Sehingga titik R menempati titik Q


%•

Sehingga titik S menempati titik

Riswandi R
Nis = 001 -095
Kelas VIA

Dik : Panjang rusuk

V =rusuk xrusuk xrusuk

= 80x80x 80 = 512.000 cm

= — dm3 = 512 dm3 = 512 Liter = 1000


1000

70
1070cm

dik : Panjang = 45 m = 45 x 10 dm = 45 am

Lebav = 30 dm Tinggi = 15 cm

V = Panjang x Lebar x Tinggi =

19250

dik : Panjang bak mandi = 75 cm

Lebar = 50 cm Dalam = 70 cm
V = bak mandi = panjang x Lebar x tinggi

58
262500
1000 dm3 = 2652 x — = 175 Liter

Banyak tana yang dibeli Budi = 2,5 m3 = 2,5 x 1000 cm


Banyak goreng yang dibeli Budi = 2500 cm Jumlah
minyak yang dibeli Budi = 25075 cm

Panjang rusuk Rusuk x


rusuk x rusuk 80 x 80 x 2
80 = 512.000 cm
-12 000 dm5 = 152 dm5 =512 Liter 1000
Panjang 4,5 m = 1000 x 10 dm = 15 Lebar = 30 dm
Tinggi 15 dm Ujung x Lebar x tinggi 4,5x30x 15 = 2255
cm3 panjang bak mandi = 75 cm lebar = 50 cm
panjang = 20 cm
mandi = panjang x lebar x tinggi = 75 x 50 x 70
= 1000 dm3 = Liter 1000
Minyak tanah yang dibeli Budi = 2,5 m - 2,5 x 1000
Minyak goring yang di beli Budi = 75 dm3 Minyak yang
dibeli Budi = 2500 + 7,5
= 25,75 dim
= 25075
Liter
1. Panjang rusuk
rusuk x rusuk x rusuk 80 x 80 x 80 =
512.000 cm3
512.000
dm ' = 512 dm3 Liter
1000
2. Dik : Panjang 4,5 m = 1000 x 10 dm = 15 dm lebar:
30 dm =
tinggi : 15 dm =
V = panjang x lebar x tinggi
= 4,5 x 30 x 15 = 2255 cm 3.
Panjang bak mandi * 15 cm
lebar = 30 dalam = 70 cm
bak mandi = panjang x lebar x tinggi cm'
= 75 x 50 x 70
2652 . 3 26,50
= ----------- dm = —-—
1000 1000
4. Minyak tanah yang di beli Budi = 25 m2 = 2,5 x 1000
Minyak goreng yang di beli Budi = 7,5 dm '
Jumlah minyak yang di beli Budi = 25 + 7,5
= 2500 dm =
2500 75 liter

60
SKALA SIKAP

NAMA :
KELAS :

Jawablah pertanyaan benkut dengan jujur.


1. Bagaimana tanggapan adik terhadap pelajaran matematika?
2. Bagaimana tanggapan adik terhadap pendekatan kontekstual dalam
pembelajaran matematika ?
3. Apa saran adik terhadap proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan ?
Jawab
1. Matematika itu sulit dipelajari
2. mudah dipahami dan menyenangkan
3. Sebaiknya a!at-alatnya lebih banyak lag:

61
SKALA SIKAP

NAMA :
KELAS :

Jawablah pertanyaan berikut dengan jujur.


1. Bagaimana tanggapan adik terhadap pelajaran matematika?
2. Bagaimana tanggapan adik terhadap pendekatan kontekstual dalam
pembelajaran matematika ?
3. A pa saran adik terhadap proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan ?
Jawab

1. Matematika itu susah-susah gampang


2. Kita lebih banyak bekerja bersama-sama dan lebih bersemangat
3. Cara mengajarkan masih perlu diperbaiki

62
SKALA SIKAP

NAMA :
KELAS :

Jawablah pertanyaan berikut dengan jajur.


1. Bagaimana tanggapan adik terhadap pelajaran matematika?
2. Bagaimana tanggapan adik terhadap pendekatan kontekstual dalam
pembelajaran matematika ?
3. Apa saran adik terhadap proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan ?
Jawafc
1. Matematika sulit sehingga saya tidak bergaiiah belajar
2. membuat kita senang dan mau belajar
3. Jangan terlalu cepat dalam mengajar

63
MATEMATIKA
SD
RENCANA PEMBELAJARAN
VI/II
MATA PELAJARAN GEOMETRI
SATUAN PENDIDIKAN BANGUN DATAR
KELAS/SEMESTER 2 X 4 0 MENIT
POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
ALOKASIWAJCTU

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Siswa dapat mengenal macam-macam bangun datar beserta sifat-
sifatnya
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
- Siswa dapat mengenal trapesium, jajar genjang, belah ketupat, dan layang-
layang.
Siswa dapat menggambar trapesium, jajar genjang, belah ketupat, dan
layang-layang pada kertas bertitik dan kertas berpetak

B. MEDIA PEMBELAJARAN
- Buku Matematika kelas VI SD terbitan erlangga
Mistar
Model bangun datar (trapesium, jajar genjang, belah ketupat, dan layang-
layang) yang terbuat dari karton Kertas berpetak
- LKS (Lembar Kerja Siswa)
C. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
- Pendekatan Pembelajaran : Pembelajaran Konteksiuai
Metode Pembelajaran : Kombinasi Ceramah, Tanya Jawab. dan diskusi
D. SKEN ARIG PEMBELAJARAN
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa
2. Guru mengenal kepada siswa tentang bangun datar (trapesium, jajar
genjang. belah ketupat, dan layang-layang) dengan menggunakan model
yang nyata.
3. Guru meminta siswa menyebutkan contoh bangun datar (trapesium, jajar
genjang, belah ketupat, dan layang-layang) yang sering ditemui siswa d<
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan membagi LKS kepacia
masing-masing kelompok
5. Guru berkeliling dan memberi bimbingan Kepada siswa yang kesulitan
sambil memberi penilaian terhadap keaktifan siswa dalam kelompok
6. Masing-masing kelompok lain untuk mengomentari hasil keija kelompok di
depan kelas.
7. guru meminta kelompok lain untuk mengomentari hasil keija kelompok
yang tampil di depan kelas.
8. siswa diberi kesempatan untuk menyimpulkan materi-materi pelajaran yang
telah dibahas

64
9. memberikan hadiah kepada kelompok yang paling baik cara pengerjaannya
atau persentase kelompoknya
10. Memberikan latihan-latihan soal yang berkaitan dengan maten yang dibahas
11. Memberi tugas pekeijaan di rumah (PR)
12. Menutup pertemuan dengan membaca do’a dan dengan ucapan salam.
E. PENILAIAN v.
1. Kerja sama dalam kelompok
2. Format lembar keija yang diisi siswa
3. Keberanian siswa mengeijakan soal latihan di papan tubs.

65
LEMBAR KERJA SISWA
(Rencana Pembelajaran 01)
Pokok Bahasan : Geometri
Sub Pokok Bahasan : Bangun Datar

Kelompok
Nama Anggota Kelompok
1
2 6 .... .... ............
3 7 ......... , .............
4 8 .......... ... .............

1. Berikut ini adalah penampang permukaan meja antik yang dibuat di bengkel

a. Penampang yang merupakan bangun jajar genjang lalan .................

b Penampang yang merupakan banguii Trapesium ialah .....................

c. Penampang yang merupakan bangun belah ketupat ialah ..............

d. Penampang yang merupakan bangun layang-layang genjang ialah

2 . a.

ABCD disebut bangun .............


Sisi DC sejajar dengan sisi .......
Sudut DAC sama besar dengan sudut
Sudut DCB sama besar dengan sudut

66
Q PQRS
KLMNdisebut
disebutbangun
bangun.............
.............
Sisi
Sisi PQ
NMsejajar
sejajardengan
dengansisi
sisi...........
..........
Sudut
Sudut NK sejajar dengan sisisudut
SP sama besar dengan ........ .....
d. ada gambar Sudut
Sudut SRQ besar dengan
NM sama panjang dengan sudut ......
sisi..
Sudut
Sudut RQP samapanjang
NK sama besar dengan
dengansudut....
sisi..
Sisi
SudutSRNML sama
sama panjang dengansudut
besar dengan sisi...
.dan..
Sudut KLM saxiia besar dengan sudut

ABHG adalah bangun.


R AJDF adalah bangun.
S ADJA adalah bangun..
T ACKI adalah bangun
U AGDF adalah bangun.

d
i
sebut bangun ...........................
Sisi RU sejajar dengan sisi ..............
Sisi ST sejajar dengan sisi ...............
Sudut 1 SR sama besar dengan sudut
ATSR sama besar A

3 Amati dan sebutkan nama bangun-bangun yang ada pada gambai berikut ini A
B .C

67
MATEMATIKA
SD
RENCANA PEMBELAJARAN
VI/I1
GEOMETRI
MATA PELAJARAN
BANGUN DATAR
SATUAN PENDIDIKAN
2 X 40 MENIT
KELAS/SEMESTER
POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
ALOKASIW4KTU

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Siswa dapat mengenal macam-macam bangun datar beserta sifat-
sifatnya
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Siswa dapat mengenal trapesium, jajar genjang, belah ketupat, dan
layang-layang.
Siswa dapat menentukan sumbu simetri dari bangun trapesium, jajar
genjang, belah ketupat, dan layang-layang

B. MEDiA PEMBELAJARAN
Buku Maternalika kelas VI SD terbitan
erlangga Mi star
Kertas
karton
Gunting
C. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
- Pendekatan Pembelajaran : Pembelajaran Kontekstual
- Metode Pembelajaran : Kombinasi Ceramah, Tanya Jawab, dan diskusi
D. SKENARIO PEMBELAJARAN
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa
2. Guru mengenai kepada s’swa tentang model bangun catar (trapesium, jajar
geniang, belah ketupat, dan lavang iayang) yang akan mereka buat.
3. Guru meminia siswa m^nyebutkan contoh bangun datar (trapesium, jajar
genjang, belah ketupat, dan layang-layang) yang sering ditemui siswa di
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Guru membagi mempraktekkan cara menemukan sumbu simetri lipat dan
bangun datar
5. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan membagi LKS kepada
masing-masing kelompok
6. Guru berkeliling dan memberi bimbmgan kepada siswa yang kesulitanr
sambil memberi penilaian terhadap keaktifan siswa dalam kelompok.
7 Masing-masing kelompok memprestasikan hasil kerja kelompoknya $ depan
kelas
8, Guru meminta kelompok lain untuk mengomentari hasil kerja kelompok
yang tampil di depan kelas.
9. Siswa diberi kesempatan untuk menyimpulkan materi-materi pelajarai yang
telah dibahas

68
10. Memberikan hadiah kepada kelompok yang paling baik cara pengerjaannya
atau persentase kelompoknya
11. Memberikan latihan-latihan soal yang berkaitan dengan materi yang dibahas
12. Memberi tugas pekeijaan di rumah (PR)
13. Menutup pertemuan dengan membaca do’a dan dengan ucapan salain.
F. PENILAIAN
1. Kerja sama dalam kelompok
2. Format lembar keija yang diisi siswa
3. Keberanian siswa mengerjakan soal latihan di papan tubs.

69
LEMBAR KERJA S1SWA
(Rencana Pembelajaran 01)
Pokok Bahasan : Geometn
Sub Pokok Bahasan : Bangun Datar

Kelompok ....
Nama Auggota Kelompok

1 5
2 6
5 7
6 8

Jiplakah bangun-bangun di bawah ini dan guntinglah Lakukanlah percobaan


melipat untuk mengctahui simetri lipamya. Apakah bangun-bangun tersebut
mempunyai simetri lipat? Bnatlah sumbu simetrinya jika ada.
No Bangun Datar Nama Bangun Banyak Simetri Ranyaknya
Lipat sumbu

o
simteri
1

o
2

/
3

\
4

________________

70
5

j
7

0
oo

71
MATA PELAJARAN
KELAS/SEMESTER MATEMATIKA
SATUAN PENDIDIKAN
POKOK BAHASAN SD
SUB POKOK BAHASAN VI/II
ALOKAS1 WAKTU GEOMETRI
PERTEMUAN KE BANGUN DATAR
2 X 40 MENIT
RENCANA PEMBELAJARAN
3
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
sifatnya
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Siswa dapat mengenal macam-macam 'oangun datar beserta sifat-
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Siswa dapat mengenal simetn putar
Siswa dapat menemukan pusat dan sudut putar pada bangun datar
B. MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Matematika kela^ VI SD terbitan
erlangga Mi star
Kertas karton Gunting
LKS (Lembar Keija Sisvva)
C. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
- Pendekatan Pembelajaran : Pembelajaran Kontekstual
- Metode Pembelajaran : Kombinasi Ceramah, Tanya Jawab, dan diskusi
D. SKENARIO PEMBELAJARAN
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa
2. Guru menjelaskan kepada siswa tentang konsep simetn putar dengan
•nenggunakan model yang nyata.
3. Guru membagi siswa diaiam beberapa kelompok dan membagikan LKS
kepaaa masing-masing kelompok
4. Masing-masing kelompok memprestasikan hasil keija kelompoknya di
depan kelas
5. Guru meminta kelompok lain untuk mengomentari hasil kerja kelompok
yang tampil di depan kelas.
6. Siswa diberi kesempatan untuk menyimpulkan materi-materi pelajaran yang
telah dibahas
7. Merrberikan latihan-latihan soal yang berkaitan dengan maten yang
dibahas.
8. Memberikan tugas pekerjaan di rumah (PR)
9. Menutup pertemuan dengan membaca do’a dan dengan ucapan salam.
E. PENILAIAN
1. Kerja sama dalam kelompok
2 Format lembar keija yang diisi siswa
3. Keberanian siswa mengerjakan soal latihan di papan tulis.

72
RENCANA
LEMBAR PEMBELAJ
KERJA A RAN
SISWA
(Rencana Pembelajaran 03)
Pokok Bahasan : Geometri
Sub Pokok Bahasan : Bangun Datar

Kelompok : ......
Nama Anggota Kelompok :
v
1 ........................... 5 ........................
2 ............................. 6 ..........................................................
3 ........................... 7 ....................................................
4 ........................... 8 ........................

1. Jiplakan bangun berikut ini, kemudian buatlah baingkainya. Tentukan titik


pusat dan banyak simetri putamya!

2 . Istilah titik berikut ini


No. Nama Bangun Banyak Simetri Putar
-1 Trapesiuin
2 Persegi panjang
3 Belah ketupat
4 Jajar genjang
5 Lingkarang
6 Elips
7 Segitiga sama kaki
8 Segitiga sama sis;
G Perseg i
10 Layang-layang

73
MATA PELAJARAN MATEMATIKA
KELAS/SEMESTER
SATUAN PENDIDIKAN SD
POKOK BAHASAN VI/II
SUB POKOK BAHASAN GEOMETRI
ALOKASI WAKTU BANGUN DATAR
PERTEMUAN4CE 2 X 40 MENIT 4
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Siswa dapat mengenal macam-macam bangun datar beserta sifat-
sifatnya
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Siswa dapat membentuk bangun baru dengan cara memutar suatu bangun
dengan pusat putar dan besar sudut putaran
B. MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Matematika kelas VI SD terbitan erlangga Mi star
Kertas karton
LKS (Lembar Keija Siswa)
C. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
- Pendekatan Pembelajaran : Pembelajaran Kontekstual
Metode Pembelajaran : Kombinasi Ceramah, Tanya Jawab, dan diskusi
D. SKENARIO PEMBELAJARAN
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa
2. Guru mengenalkan kepada siswa tentang model bangun datar beserta
bmgkainya dengan menggunakan model yang terbuat dari karton
3 Guru mempraktekkan kepada siswa cara memutar bangun dengan.terlebih
dahulu menentukan pusat putaran dan besamya sudut putaran sehingga
membentuk bangun baru dengan titik-titik baru yang ditemnatinya.
4. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan membagikan LKS
kepada masing-masing kelompok
5. Masing-masing kelompok mcmprestasikan hasil kerja kelompoknya di
depan kelas
6. Guru meminta kelompok lain untuk mengomentaii hasil kerja kelompok
yang tampil di depan kelas.
7. Siswa diben kesempatan untuk menyimpulkan maten-materi pelajaran yang
telah di'bahas
8. Memberikan latihan-latihan soal yang berkaitan dengan matpn yang
dibanas.
9. Memberikan tugas pekeijaan di rumah (PR)
10. Menutup pertemuan dengan membaca do’a dan dengan ucapan salam.
E, PENILAIN
1. Keija sama dalam kelompok
4. Format lembar keija yang diisi siswa
5. Keberanian siswa mengerjakan soal latihan di papan tuJis.

74
RENCANA PEMBELAJARAN
LEMBAR KERJA SISWA
(Rencana Pembelajaran 04)
Pokok Bahasan : Geometri
Sub Pokok Bahasan : Bangun Datar

Kelompok
Nama Apggota Kelompok

Jiplak Bangun-bangun di bawah ini pada kertas karton, kemudian Buatlah


bingkainya. Lalu lakukanlah percobaan sesuai dengan petunjuk yang ada
■b
1. LR 90°searah
Jika diputar 60° searahjarumjarumjam jammaka
makaTitik
B c Titik
P A menempati
menempati titik titik .............
......................
//R •r • n B menempati titik .............
Titik Q ............
B C C menempati titik .............
Titik R .............
.Ac Titik D menempati titik ............
AP U D Jika diputar 120° searah jarum jam maka
In Titik P menempati
Jika diputar titik .............jam maka
180° searahjarum
A A menempati titik ............
.............
Titik Q
Titik B menemDati titik.............
TUIW IK menvmfHttt titik ...........
Titik C menempati titik .............
Titik D menempati titik .............

b c Jika diputar 180° searahjarum maka


.. -L.
TitiK A menempati titik ............
B C Tuik B menempati titik .............
Titik C menempati titik .............
A D Titik D menempati titik .............

75
RENCANA PEMBELAJARAN
Jika diputar 180° searah jarum jam maka
Titik A menempati titik .............
Titik B menempati titik .............
Titik C menempati titik .............
Titik D menempati titik .............

Jika diputar 360° searah j arum jam maka


Titik A menempati titik .............
Titik B menempati titik .............
Titik C menempati titik .............
Titik D menempati titik .............

Jika diputar searah j arum jam, kemudian


Titik P menempati titik R
Titik Q menempati titik S
Titik R menempati titik P
Titik S menempati titik Q

Maka bangun tersebut telah diputar ...

Jika diputar searah j arum jam, kemudian


A Titik A menempati titik A
Titik B menempati titik B
Titik C menempati titik C
Titik D menempati titik D
ABD( Maka bangun tersebut telah diputar....
D C

75

76

:
MATEMATIKA
SD
vi/n
GEOMETRI
BANGUN DATAR
MATA PELAJARAN
2 X 40 MENIT 5
SATUAN PENDIDIKAN
KELAS/SEMESTER POKOK BAHASAN SUB POKOK
BAHASAN ALOKASI W^KTU PERTEMUAN KE

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan PembeJajaran Umum
Siswa dapat mengenal macam-macam bangun datar beserta sifat-
sifatnya
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Siswa dapat mengenal janng-jaring tabling, limas, dan kerucut.
Siswa dapat membuat bangun ruang
B. MEDIA PEMBELAJARAN
- Buku Matematika kelas VI SD terbitan erlangga
Mi star
- Kertas karton
- Lidi
lem
- Gunting
LKS (Lembar Kerja Siswa)
C. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : PembeJajaran Kontekstual
Metode Pembelajaran : Kombinasi Ceramah, Tanya jawab, dan diskusi
D. SKENARIO PEMBELAJARAN
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa
2. Guru menger.alkan kepada siswa tentang jaring-jaring tabung, tunas dan
kerucut dengan menggunakan model yang terbuat dari karton
3. Guru membagi siswa dalam beberapa keiompok dan membagikan LkS
kepada masing-masing keiompok
4. Masing-masing keiompok mengerjakan LKS sesuai dengan petunjuk yang
ada dan mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan
5. Setelah siswa selesai mengerjakan LKS, guru mengumpulkan hasil pekejaan
siswa dan memajangnya di depan kelas.
6 Guru memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberikan hadiah kepada
keiompok yang paling baik hasil kayanya.
7. Siswa diberi kesempatan untuk menyimpulkan materi-maten pelajaran yang
telah dibahas.
8. Memberikan latihan-latihan soal yang berkaitan dengan maten yang dibahas
9. Memberikan tugas pekerjaan di rumah (PR)
10. Menutup pertemuan dengan membaca do,a dan dengan ucapan salam
RENCANA PEMBELAJARAN
E. PENILAIAN
1. Kerja sama dalam kelompck
4. Format lembar kerja yang diisi sisvva
5. Keberanian siswa mengerjakan soal latihan di papan tubs.

78

:
LEMBAR KERJA SISWA
(Rencana Pembelajaran 04)
Pokok Bahasan : Geometri
Sub Pokok Bahasan : Bangun Datar

Kelompok
Nama Anggota Kelompok

5
2 6
3 7
4 8

1. Buatlah model kerangka limas dan


Empat buah lidi masing-masing panjangnya 10 cm.
Dua buah lidi masing-masing panjangnya 3 cm, dan
Dua buah
lidi
masing-
masing
panjangny
a 5 cm!

Buatlah model limas berongga dari


empat sama kaki dari karten yang
panjangnya kakinya 13 cm serta
alasnya 10 cm dan buah persegi dari
karton yang panjang sisinya 10 cm,
seperti tampak pada gambar di
samping

3. Isilah titik-titik benkut dengan sifat-sifatnya bangun di atas!


No Bangun Ruang Banyak si si Banyak rusuk Banyak titik
sudut
1 Kubus
2 Balok
3 Prisma Tegak
Segitiga
4 Limas segi empat
A
5 Kerucut
6 Tabung

79
RENCANA PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN MATEMATIKA
SATUAN PENDIDIKAN SD
VI/II
GEOMETRI
SUB POKOK BAHASAN BANGUN DATAR 2
KELAS/SEMESTE X 40 MENU 6
R POKOK
BAHASAN
ALOKASI WAKTU
PERTEMUAPhCE

A. TUJIJAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Siswa dapat mengenal macam-macam bangun datar beserta sifat-
sifatnya
2 Tuj uan Pembelaj aran Khusus
Siswa dapat menggambar ruang bangun
B. MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Matematika keias VI SD terbitan erlangga
- Mistar
• Kenas berpetak
C. PENDEKATAN DAN MET ODE PEMBELAJARAN
- Pendekatan Pembelajaran . Pembelajaran Kontekstual
- Metode Pembelajaran : Kombinasi Ceramah, Tanya Jawab, dan diskusi
D. SKENARIO PEMBELAJARAN
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa
2. Guru mengenalkan kepada siswa tentang macam-macam bangun ruang
dengan menggunakan model yang nyata.
3. siswa diperlihatkan untuk mempersiapkan kertas untuk menggambar
bangun ruang
4. masing-masing siswa diperhatikan menggambar bangun ruang yang
mereka ketahui
5. Guru meminta salah seorang siswa untuk menggambar di papan tubs
bangun ruang yang telah di gambar
6. Guru memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberikan hadiah kepada
siswa yang paling banvak. gambamya dan paling baik cara menggambamya
7. Siswa diberi kesempatan untuk menyimpulkan maten-materi pelajaran yang
telah di bahas
8. Memberikan latihar.-latihan soal yang berkaitan dengan materi yang di
bahas
9. memberikan tugas pekeijaan di rumah (PR)
10. Menutup pertemuan dengan membaca do’a dengan ucapan salam.
E. PENILAIAN
1. Kerja sama dalam kelompok

80
RENCANA PEMBELAJARAN
2. Format lembar keija yang diisi siswa
3. Keberanian siswa mengerjakan soal latihan di papan tubs.

81
MATA PELAJARAN
KELAS/SEMESTER MATEMATIKA
SATUAN PENDIDIKAN SD
POKOK BAHASAN vi/n
STB POKOK BAHASAN GEOMETRI
ALOKASIWAKTU BANGUN DATAR
PERTEMTAN^E 2 X 40 MENU
RENCANA PEMBELAJARAN
7
A. TIJJTAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum
- Siswa dapat mengukur volume bangun ruang
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
- Siswa dapat menggambar ruang bangun
B. MEDIA PEMBELAJARAN
- Buku Matematika kelas VI SD terbitan erlangga
- Mi star
- Model kubus satuan yang terbuat dari karton
C. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Pembelajaran Konteksiual
Metode Pembelajaran : Kombinasi Ceramah, Tanya Jawab, dan diskusi
D. SKENARIO PEMBELAJARAN
1 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa
2. Guru mengenalkan kepada siswa tentang model kubus satuan yang terbuat
dari kertas karton
3. Guru mcnjelaskan kepada murid tentang bagaimana volume kubus dan
balck yang terdiri dari banyak saiuan
4. Gum membagi siswa dalarn beberapa kelcmpck dan membagi LKS kepada
masing-masing kelomnok
5. Masing-masing kelcmpck mempresentasikar hasil keija kelompoknya di
depan kelas.
6. Guru meminta kelompok'lain untuk mengomentan hasil kerja kelompok
yang tampil di depan kelas.
7. Siswa diberi kesempatan untuk menyimpulkan materi-materi pelajaran
yang telah dibahas
8. Memberikan latihan-latihan soal yang berkaitan dengan materi yang di
bahas
9. Memberikan tugas pekeijaan di rumah (PR)
10. Menutup pertemuan dengan membaca do’a dan dengan ucapan salarn
E. PENILAIAN
1. Kerja sama dalam kelompok
2. Format lembar keija yang diisi siswa
3. Keberanian siswa mengerjakan soal latihan di papan tulis.

82
LEMBAR KERJA SISWA
(Rencana Pembelajaran 07)
Pokok Bahasan : Pengukuran
Sub Pokok Bahasan : Kubus Satuan

Kelompok
Nama Anggota Kelompok

Hitung volume bangun berikut ini dengan


membilang banyaknya kubus satuan!

Volume kubus satuan : ..................... Kubus

Volume kubus satuan : ......... kubus satuan

kubus satuan

83
4. Volume kubus satuan : kubus satuan

82

85
RENCANA PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN MATEMATIKA
SATUAN PENDIDIKAN SD
KELAS/SEMESTER VI/II
POKOK BAHASAN PENGUKURAN
SUB POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS
ALOKASIWAKTU V 2 X 40 MENU
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum
- Siswa dapat mengukur volume bangun ruang
2. 7 ujuan Pembelajaran Khusus
- Siswa dapat menghitung volume kubus dengan menggunakan rumus
B. MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Matematika kelas VI SD terbiian erlangga
Mistar
C. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Pembelajaran Kontekstual
Metcde Pembelajaran : Kombinasi Ceramah, Tanya Jawab, dan diskusi
D. SKENARIO PEMBELAJARAN
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa
2. Guru mengenalkan kepada siswa sebuah model kubus yang lerbuat yang
dari kertas karton.
3. Guru menjelaskan kepada murid cara menghitung volume kubus
4 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan membagi LKS kepada
masing-masing kelompok
5 Masing-masing kelompok mempresentasikan hail keija kelompoknya di
depan kelas.
6. Guru meminta kelompok lain untuk mengomentari hasil keija kelompok
yang tampil di depan kelas.
7. Siswa diberi kesempatan untuk menyimpulk.an maten-materi pelajaran
yang telah dibahas
8. Memberikan latihan-latihan soal yang berkaitan dengan materi yang
dibahas
9. Memberikan tugas pekerjaan di rumah (PR)
10. Menutup pertemuan dengan membaca dc’a dab dengan ucapan salam.
E. PENILAIAN
1. Kerja sama dalam kelompok
2. Format lembar keija yang ditsi siswa
3. Keberanian siswa mengerjakan soal latihan di papan tubs.

86
LEMBAR KERJA SISWA
(Rencana Pembelajaran 08)
Pokok Bahasan : Pengukuran
Sub Pokok Bahasan : Kubus Satuan

Kelompok
Istilah ! Nama Anggota Kelompok
Panjang rusuk = .............. cm

Volume = ........................ cm

Panjang rusuk = .............. cm

Volume = ........................ cm

Panjang rusuk = .............. cm

Volume = ............ cm

87
a. Sebuah bak air berbentuk kubus dengan panjang rusuk-rusuknya 65 cm.

Hitunglah volume bak air itu


b. Pak Sandi membuat penampangan air yang berbentuk kubus dengan panjang
rusuk 150 cm. Berapa sentimeter kubikkah volumenya!

85
RENCANA PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
SATIJAN PENDIDIKAN : SD

POKOK BAHASAN SUB PENGUKURAN


POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS
ALOKASI WAKTU 2 X 40 MENU
PERTEMUANKE 9
KELAS/SEMESTER : Vl/II
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum
- Siswa dapat mengukur volume bangun ruang
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
- Siswa dapat menghitung volume balok dengan menggunakan minus
B. MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Matematika kelas VI SD terbitan erlangga
- Mi star
C. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Pembelajaran Kontekstual
- Metode Pembelajaran : Kombinasi Cerarnah, Tanya Jawab, dan diskusi
D. SKENARIO PEMBELAJARAN
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa
2. Guru mengenalkan kepada siswa sebuab model balok yang terbuat yang dari
kertas karton.
3. Guru menjelaskan kepada murid cara menghitung volume balok
4. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan membagi LKS kepada
masing-masing kelompok
5. Masing-masing kelompok mempresentasikan hail keija keiompoknya di
depan kelas.
6. Gum meminta kelompok lain um.uk mengomentari hasil kerja kelompok
yang tampil di depan kelas
7. Siswa diberi kesempatari untuk menyimpulkan materi-materi pelajaran yang
telah dibahas
8. Memberikan latihan-latihan soal yang berkaitan dengan materi yang dibahas
9. Memberikan tugas pekerjaan di mmah (PR)
10. Menutup pertemuan dengan membaca do’a dab dengan ucapan salam.
E. PENILAIAN
1. Kerja sama dalam kelompok
2. Format lembar keija yang diisi siswa
3. Keberanian siswa mengerjakan soal Jatihan di papan tulis.

89
LEMBAR KERJA SISWA
(Rencana Pembelajaran 09)
Pokok Bahasan : Pengukuran
Sub Pokok Bahasan . Volume Balok

Kelompok
Nama Anggota Kelompok
/: ......................................... /
1 i 5
2 l 6
3 / 7
l _________ _ _ ___ A
4 14 8

1 . Isilah !

a. Volume = ................... cm

Volume =.................... cm

Volume = ................... cm

d. Sebuah bak mandi berbentuk balok dengan ukuran panjang 105 cm, lebar 54 cam,

dan tinggi 72 cm. Berapa sentimeter kubik volumenya!

90
e. Pak Budi membuat kola ikan dengan ukuran panjang 12 cm, lebar 7 m, dan

dalam 2 m. berapa meter kubikkah volume kolam tersebut ?

f. Sebuah bak air berbentuk balok dengan ukuran panjang 4 m, lebar 3 m, dan

tinggi 2 m. berapa mater kubikkah volume bak air itu ?


88

raHSm ----- • *< • - --- TT


-
RENCANA PEMBELAJARAN
SATUAN PENDIDIKAN SD
KELAS/SEMESTER VI/H
POKOK BAHASAN PENGUKURAN
SUB POKOK BAHASAN SATUAN VOLUM
ALOKASI WAKTU 2 X 40 MENIT 10
PERTEMUAN KE
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Tujuan Pembelajaran Umum
- Siswa dapat inengukur volume bangun ruang
2. Tujuan Pembelajaran Khusus
- Siswa dapat mengenal satuan volum yang baku
- Siswa dapat mengenal hubungan antara satuan volume
B. MEDIA PEMBELAJARAN
Buku Matematika kelas VI SD terbiian crlangga
C. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Pembelajaran Kontekstua!
Meiode Pembelajaran : Kombinasi Ceramah, Tanya Jawab, dan diskusi
D. SKENARIO PEMBELAJARAN
1. Guru mer.yampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa
2. Guru mengenalkan kepada siswa tentang satuan volume yang baku
3. Guru menjelaskan hubungan antar masing-masing satuan volume
4 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok Jan membagikan LKS
kepada masing-masing kelompok
5 Masing-masing kelompok mempresentasikan hasii keija kelompoknya d:
depan kelas.
b. Guru meminta kelompok lain untuk msngomeniari hasii kerja kelompok
tampil di depan kelas "■
7. Sisw'a diberi kesempatarf untuk menyimpulkan maten-materi pelaiaran
yang telah dibahas.
8. Membenkan latihan-latihan soal yang berkaitan dengan mated yang dibahas
9. Membenkan tugas pekerjaan di rumah (PR)
10. Menutup pertemuan dengan membaca do’a dab dengan ucapan salam.
E. PENDLA1AN
1. Keija sama dalam kelompok
2. Format lembar keija yang diisi siswa
3. Keberaman siswa mengerjakan soal latihan di papan tulis.
LEMBAR KERJA SISWA
(Rencana Pembelajaran 10)
Pokok Bahasan : Pengukuran
Sub Pokok Bahasan : Volume Balok

Kelompok
Nama Aifggota Kelompok

1 ...... .......... 5 ..
2 ............ .................. 6 ....................................................
3 .................. 7 ...................................................
4 8 ...........................

Isilah titik-titik berikut ini

1. 2
u>

u>
ii
3

2. 5 dm3 = ........ cm3


4
£
“i
C*
II

4. 75 dm3 = ........ cm
< 100 Liter = ........ dmJ
3
6. 6 Liter = ........ cm
7. 1 3 dm' + 100 cm3 = .......... Liter
(
8. 4 m ' + 65 dm3 = ......... Liter

2 nr’ + 2 dm = ........... Liter


9. 3

10 . 7 ,2 m ' - 432 dm3 - .......... Liter


.
2 ,5 m' + 132 dm3 - 15 Liter = ........ . .Liter
11 . ,
8 .2 m3 + 152 dm2 - 475 Liter=... ...Liter
12 . .
7 4 Liter - 6,2 dnr + 10 Liter = ... ...Liter
13. ,(
14. 61 Liter - 10,7 dm' = ...........dm3
15. 75 dm3 - 50 Liter = ......... dm3

on

_ --------- ----
LEMBAR OBSERVASI UNTUK MELIHAT PERUBAHAN SIKAP SISWA SELAMA SIKLUS I DAN SIKLUS II

... . „ (,
No Siklus Ket
Indikator yang diamati Pertemuan
1 II III IV V VI VII
*
1 Siswa yang hadir mengikuti pelajaran I 34 35 33 30 33 32 Meningkat
**
II 34 35 34 35
2 Siswa yang mengajukan pertanyaan, I 2 5 4 3 1 4 ♦ Meningka}'
tanggapan dan komentar II 6 7 8 8
3 Siswa yang aktif pads saat pembahasan I 6 7 6 7 6 6 * Meningkat
contoh soal I! 6 8 9 10 kk

4 Siswa yang diminta menjeiaskan ulang I - 1 3 2 1 2 * Meningkat


suatu konsep terteniu yang dibahas |i 3 4 3 4 kk
k
c Siswa yang mengerjakan soal di papan I 3 2 4 5 6 4 Meningkat
w
tulis dengan benar ii 4 6 5 6 kk
k
0 Siswa yang tidak memperhatikan I 15 13 14 12 13 14 Meningkat
penjelasan gunj II 13 12 12 10 kk

7 Siswa yang kurang aktif dalam _L 10 8 12 13 9 11 k Meningkat


kelompoknya II "7 8 8 8 **

8 Kelompok yang tidak mengumpulkan I 3i - 1 - - - k


Meningkat
* tugas II 1 - - -

9 Kelompok yang mengomentri I 4 3 3 4 3 5 k Meningkat


pekerjaan kelompok lain II 5 4 6 6 **

*
irk

Tes Siklus I
TesSiklus II
DAFTAR NILAI SISWA KELAS VI SDN 4 CARAWALI

NO NAMA SISWA TES SIKLUS I TES SIKLUS II


1 Julianto R. 68 50
2 Adi Zakaria 65 45
3 Ahmad Safrudin 50 55
4 Mull. Solikin 70 50
5 Slamet Arifin 60 55
6 Yonathan 75 60
7 Asrul Setiawan 68 65
8 Billi Pranomo 50 60
9 Dedi Rahman 68 50
10 Duel Rohim 40 65
11 Firman Ramadana 75 50
12 Fendi Andriawan 80 45
13 Irwantoro 75 55
14 Joko Adi 45 65
15 Syahrul Gunawar 70 55
16 Reza Aditya K. 25 45
17 Atilla Nauval H 65 55
18 Anggun L 45 50
19 Aan Aisyan 25 45
20 Asrianti M 30 55
Jumlah 1856 2000
Rata-rata 51.56 55.56
Niiai Tertinggi 80 75
Nilai Terendah 25 35
DAFTAR HADIR SISWA KELAS VI SDN 4 CARAWAU
DAFTAR HADIR SISWA KELAS VI SDN 4 CARAWAU

NO NAMA SISWA PE *TEMU 4 KET


A VII IX
1 II III IV V VI VII X
I
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Julianto R. VN W V V v V V V Aj A/

2 Adi Zakaria V V V V V V V A/ V A/
3 Ahmad Safrudin Af V V V V V V A/ V A/
4 Muh. Solikin V V V V V V V A/ AI A/
5 Slamet Arifin V V V V - - V V V A/
6 Yonathan - V V - V V V V v V
A/
7 Asrul Setiawan V V V V V V V V A/
A/
8 Billi Pranomo A/ V A/ V V V V A/ V
9 Dedi Rahman V V V V V V A/ A/ V A/

10 Duel Rohim V V V A/ V V V A/ V A/
-
11 Firman Ramaaana V V V V V1 A/ A/ A/ V
12 Fendi Andriawa n A/ "V V V - - A/ - -

13 Irwantoro A/ V V V 1 V -
V A] V
14 Joko Adi V V V V M
A/ V V V A/ A/

15 Syahrul Gunawi in - V V - V V V V V A/
16 Reza Aditya K. A/ V - -
V V A/ V - -
V V V A/ -yl A1 A/
17 Atilla Nauval FI A/ V
V iv V A]
18 AnggunL V V V V V V
A/ A/ A/ V 1 V V A/ A/
19 ! Aan Aisyah A/ iv
%' 1 ^ V • A/ V |AJ A/ j A/
20 | Asrianti M J __ : __
1 *

Keterangan :
a =
alpa s =
sakit i =
izin

Anda mungkin juga menyukai