Anda di halaman 1dari 122

Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*

MERGEFOR

BUKU PEDOMAN KERJA MAHASISWA


(BPKM)
PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN JIWA

Oleh:
Aris Hartono, S.Kep., Ns., M.Kes
Dian Anisia W., S.Kep., Ns., M.Kep
Asrina Pitayanti, S.Kep., Ns., M.Kes
Priyoto, S.Kep., Ns., M.Kes

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2021/2022
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

VISI DAN MISI PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BHKATI HUSADA MULIA MADIUN

VISI
Menjadi Program Studi Profesi Ners yang berkualitas dengan menghasilkan lulusan Ners yang
berdaya saing, beriman dan bertaqwa pada tahun 2025.
MISI

1. Menyelenggarakan pembelajaran akademik dan profesi keperawatan secara inovatif sesuai


standar profesi keperawatan.
2. Menyelenggarakan penelitian dalam rangka penerapan dan pengembangan ilmu dan teknologi
keperawatan.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat dibidang keperawatan.
4. Menyelenggarakan tata kelola Prodi Profesi Ners yang akuntabel.
5. Menumbuhkan jiwa enterpreneur yang berlandaskan iman dan taqwa.
6. Membangun kemitraan di bidang kesehatan baik nasional maupun internasional
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI


STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas segala rahmat
dan hidayah-Nya, buku panduan kerja mahasiswa ini bisa diselesaikan. Buku
Pedoman Kerja Mahasiswa Program Profesi Ners Keperawatan Jiwa ini disusun
sebagai panduan bagi mahasiswa Program Profesi Ners pada Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKes) Bhakti Husada Mulia Madiun tahun akademik 2021/2022.

Buku panduan ini merupakan penuntun bagi mahasiswa dalam


melaksanakan praktek Departemen Keperawatan jiwa Program Profesi Ners yang
di dalamnya berisi tentang tujuan, kompetensi, materi, metode bimbingan, tata
tertib, tempat praktek, prosedur pelaksanaan praktek, mekanisme evaluasi dan
jadwal praktek klinik Departemen Keperawatan jiwa.

Penyusun menyadari dalam proses penyusunan buku panduan ini masih


banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan buku panduan
selanjutnya.

Akhir kata, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku panduan ini. Mudah-mudahan
buku panduan ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada kita semua.
Amin.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

Madiun, Februari 2021

Tim Penyusun
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

DAFTAR ISI
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI PROFESI NERS 2
SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI 3
DAFTAR ISI 4
BAB I PENDAHULUAN 5
A. Latar Belakang 6
B. Tujuan 6
BAB II INFORMASI UMUM 7
A. Deskripsi Mata Ajar 7
B. Profil Lulusan 7
C. Kompetensi Lulusan Pendidikan Tahap Profesi 8
D. Waktu Pelaksanan 10
E. Metode Pembelajaran 11
F. Metode Bimbingan 12
G. Tempat Praktek 14
H. Pembimbing 14
I. Jumlah Mahasiswa 14
BAB III TUJUAN INSTRUKSIONAL DAN SASARAN PEMBELAJARAN 16
A. Tujuan Instruksional Umum 16
B. Tujuan Instruksional Khusus 16
C. Sasaran Pembelajaran 17
BAB IV POKOK BAHASAN DAN KOMPETENSI 19
A. POKOK BAHASAN 19
B. KOMPETENSI 20
C. Komponen Kemampuan Klinik 20
D. Tugas Mahasiswa Yang Wajib Dikumpulkan 23
BAB V MEKANISME EVALUASI 24
A. Cakupan dan Bobot Evaluasi 24
B. Prosedur Evaluasi 24
C. Kriteria Kelulusan 25
BAB VI TATA TERTIB DAN SANKSI 26
A. Ketentuan Seragam dan Atribut 26
B. Ketentuan Presensi 27
C. Tata Tertib 28
D. PELANGGARAN SANKSI 30
BAB VII PENUTUP 32
DAFTAR PUSTAKA 36
Lampiran 1 LAPORAN PENDAHULUAN 37
Lampiran 2 PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA 38
Lampiran 3 FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 54
Lampiran 4 FORMAT ANALISIS PROSES INTERAKSI 57
Lampiran 5 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN ASKEP 58
Lampiran 6 ISI LAPORAN STUDI KASUS 77
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Bhakti Husada


Mulia Madiun merupakan pendidikan yang akan menghasilkan lulusan yang
mempunyai kompetensi akademik dan profesional.
Program Pendidikan Ners merupakan salah satu bentuk kegiatan untuk
mewujudkan tujuan di atas. Dalam Program Pendidikan Ners terdiri dari dua
(dua) tahap program yaitu Program Pendidikan Akademik (Sarjana
Keperawatan) dan Program Pendidikan Profesi (Ners). Program Pendidikan
Profesi Ners dilaksanakan setelah menyelesaikan Sarjana Keperawatan.
Pendidikan keperawatan sebagai pendidikan profesi yang memiliki
landasan akademik yang kokoh, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi mutakhir dalam bidang keilmuan/keprofesian. Disamping itu
memiliki landasan keprofesian yang mantap mengikuti perkembangan
pengelolaan dan intervensi keprofesian mutakhir dalam keperawatan.
Esensi keperawatan sebagai profesi adalah memberi pelayanan/asuhan
keperawatan profesional kepada masyarakat berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan. Untuk menjadi perawat profesional, calon perawat dituntut
untuk mengalami proses pembelajaran klinik yang akan menjadi bekal ketika
menjadi perawat profesional. Pembelajaran klinik tersebut meliputi semua
bidang keperawatan yang meliputi keperawatan dasar profesi, keperawatan
medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan jiwa, keperawatan komunitas
dan keluarga, keperawatan gerontik, keperawatan gawat darurat, keperawatan
kritis, dan manajemen keperawatan.
Dalam bidang keperawatan jiwa, mahasiswa dituntut untuk mampu
memberikan asuhan keperawatan Jiwa pada pasien dengan masalah-masalah
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

keperawatan pada keluarga yang salah satu anggotanya mengalami gangguan jiwa,
kedaruratan psikiatri, terapi modalitas.
Berdasarkan hal-hal diatas, maka kami bermaksud menyelenggarakan
Program Pendidikan Profesi Ners Stase Keperawatan jiwa.

B. Tujuan

Dengan Buku Panduan Kerja Mahasiswa Profesi Ners Stase Keperawatan


jiwa ini mahasiswa mempunyai pedoman praktek Profesi Ners Stase
Keperawatan jiwa.
Selain itu mahasiswa diharapkan mampu:
a. Menganalisa aplikasi proses keperawatan (Pengkajian, perencanaan,
implementasi, evaluasi dan dokumentasi) dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap klien.
b. Memberikan asuhan keperawatan kepada klien yang dirawat di rumah sakit
dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
1) Melakukan pengkajian yang lengkap
2) Menganalisa data dan menegakkan diagnosa
3) Membuat rencana keperawatan
4) Mengimplementasikan rencana keperawatan yang telah ditetapkan
5) Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah dilakukan
c. Bekerja sama dengan perawat ruangan dan tenaga kesehatan lainnya dalam
memberikan asuhan keperawatan.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

BAB II
INFORMASI UMUM

A. Deskripsi Mata Ajar

Praktik profesi keperawatan jiwa merupakan program yang


menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima
pendelegasian kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan
keperawatan profesional yang aman dan efektif, memberikan pendidikan
kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien dengan masalah psikososial
dan gangguan jiwa dan keluarganya mencapai kesehatan yang optimum
berdasarkan aspek bio-psiko-sosio-spiritual, membuat keputusan legal dan
etik serta menggunakan hasil penelitian terkini yang berkaitan dengan
keperawatan pada jiwa.
Praktik profesi keperawatan jiwa mencakup anak, remaja, dewasa,
atau lansia dengan masalah psikososial dan gangguan jiwa dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan di tatanan klinik serta
penerapan terapi modalitas.

B. Profil Lulusan

Profil lulusan merupakan langkah dasar dalam menyusun sebuah


kurikulum berbasis kompetensi. Profil lulusan pendidikan ners telah dibuat
berdasarkan hasil lokakarya yang melibatkan stakeholder (masyarakat, rumah
sakit, puskesmas, departemen kesehatan dan organisasi/institusi pelayanan
kesehatan lainnya. Termasuk organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (PPNI) terhadap tampilan ners profesional yang diharapkan di
masyarakat. Tugas, peran dan ruang lingkup pekerjaan menjadi pokok bahasan
dalam penyusunan profil.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

Profil lulusan Sarjana Keperawatan/Ners:

a. Care Provider (Pemberian asuhan keperawatan)


b. Community leader (Pemimpin dalam kegiatan komunitas profesi maupun
sosial)
c. Edocator (Pendidik kesehatan bagi klien, keluarga)
d. Manager (Pengelola asuhan keperawatan)
e. Researcher (Peneliti Pemula)

C. Kompetensi Lulusan Pendidikan Tahap Profesi

1. Kompetensi secara umum

Kompetensi lulusan Pendidikan tahap Profesi difokuskan pada


kemampuan:

a. Berkomunikasi secara efektif dalam menjalin hubungan interpersonal.


b. Melaksanakan asuhan keperawatan profesional di tatanan klinik dan
komunitas menggunakan hasil penelitian, serta menerapkan aspek etik
dan legal dalam praktik keperawatan.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

c. Mengaplikasikan fungsi kepemimpinan manajemen keperawatan.


d. Menggunakan hasil penelitian dalam upaya meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan.

2. Unit Kompetensi

a. Melakukan komunikasi terapeutik dalam interaksi dengan klien dan


keluarga
b. Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim
c. Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan
bertanggung jawab
d. Mampu mengelola asuhan keperawatan secara komprehensif dengan
benar pada masalah psikososial dan gangguan jiwa pada usia anak,
remaja, dewasa sampai dengan lansia.

− Masalah psikososial meliputi ansietas, gangguan konsep diri,


berduka, koping individu tidak efektif, koping keluarga tidak efektif,
regimen terapeutik tidak efektif, ketidakberdayaan, keputusasaan,
gangguan komunikasi verbal, gangguan citra tubuh, dan perubahan
penampilan peran tidak efektif.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

− Masalah gangguan jiwa meliputi halusinasi, perilaku kekerasan,


waham, isolasi sosial, harga diri rendah, defisit perawatan diri, dan
resiko bunuh diri.

e. Menerapkan terapi modalitas keperawatan diantaranya persiapan terapi


somatoterapi (psikofarmaka, ECT, dll), psikoterapi suportif (catharsis,
sugesti, penyuluhan kesehatan, terapi okupasi, dan terapi aktivitas
kelompok), dan manipulasi lingkungan (keluarga dan masyarakat) sesuai
dengan masalah klien.
f. Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal
pada klien dengan masalah psikososial dan gangguan jiwa
e. Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan
kesehatan klien dengan masalah psikososial dan gangguan jiwa
f. Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai
dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar
pelayanan yang diberikan efisien dan efektif pada klien anak
g. Menggembangkan pola pikir kritis, logis, dan etis dalam mengembangkan
asuhan keperawatan pada masalah psikososial dan gangguan jiwa
h. Menjalankan fungsi advokasi untuk mempertahankan hak klien dan
keluarga agar dapat mengambil keputusan untuk dirinya
i. Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui
penggunaan strategi manajemen kualitas dan manajemen resiko
j. Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan
k. Mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

l. Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan


professional
m. Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan
n. Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian
asuhan keperawatan
o. Mampu melakukan upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative.

1) Ruang UGD

(1) Mampu mengelola klien yang mengalami gangguan pemenuhan


kebutuhan dasar akibat gangguan jiwa
(2) Melaksanakan asuhan keperawatan jiwa pada tahap krisis
(3) Memberikan penyuluhan kesehatan pada keluarga dan
masyarakat.

2) Ruang IPIP

(1) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan jiwa pada tahap akut


(2) Mampu mengelola klien yang mengalami gangguan pemenuhan
kebutuhan dasar akibat gangguan jiwa.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

(3) Mampu berkolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam


pemberian somaterapi yaitu psikofarmaka dan ECT.
(4) Mampu mengikuti seluruh kegiatan ruangan

3) Poliklinik

(1) Mampu melakukan asuhan keperawatan jiwa dalam upaya


peningkatan kesehatan (preventif, promotif, dan rehabilitatif)
pada klien dan keluarganya.

4) Ruang Rawat Inap

(1) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan dengan masalah


gangguan jiwa.
(2) Mampu menerapkan teori model yang relevan dengan kasus yang
diambil
(3) Mampu melaksanakan terapi modalitas diantaranya terapi
aktivitas kelompok.
(4) Mampu melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan yang lain
(5) Mampu mengikuti seluruh kegiatan ruangan
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

D. Waktu Pelaksanan

Waktu praktek klinik Keperawatan Jiwa dilaksanakan selama 4 minggu, 2


minggu daring dan 2 minggu luring. Pelaksanaan luring gelombang I yaitu dari
tanggal 14 – 26 Februari 2022 dan gelombang ke II yaitu 28 Februari – 12
Maret 2022 di RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta.

E. Metode Pembelajaran

1. Konference (Pre dan Post Conference)


a. Pre-Conference: diskusi untuk mengetahui kesiapan mahasiswa dan
rencana kegiatan setiap harinya
b. Post Conference: diskusi untuk mengevaluasi kegiatan asuhan
keperawatan, self evaluasi dari mahasiswa dan rencana kegiatan
selanjutnya
2. Orientasi
Mahasiswa mengobservasi kegiatan klinik dan perilaku preseptor di klinik
yang langsung dilakukan pada klien.
3. Tutorial individual yang diberikan preseptor

Kegiatan tutorial individual merupakan proses bimbingan intensif dari


seorang mentor dan preseptor yang telah ditetapkan institusi pendidikan
maupun institusi. Tutorial dilaksanakan di lahan praktik yang dilakukan
secara terjadwal atau pun elektif bergantung pada inisiatif mahasiswa dan
dosen.

4. Diskusi kasus
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

Kegiatan pembelajaran lainnya adalah diskusi kasus. Kegiatan diskusi kasus


dilaksanakan selama kegiatan visite pagi dan visite malam bersama anggota
tim kesehatan lainnya, seperti dokter ahli, perawat spesialis, atau tenaga
kesehatan lainnya.

5. Case report dan operan dinas

Laporan Kasus merupakan metode pembelajaran yang dipraktikkan secara


rutin dalam setiap pembelajaran klinik di lahan praktik. Dengan waktu
studi 8 jam per hari, seorang mahasiswa yang stase di bangsal atau bagia
tertentu harus membuat dan menyampaikan laporan kasus atas semua
klien yang dalam tanggung jawab observasinya kepada perawat dalam shift
yang berbeda dalam kegiatan operan

6. Pendelegasian kewenangan bertahap

Salah satu metode belajar untuk mengasah kemandirian mahasiswa peserta


program profesi adalah dengan memberikan delegasi kewenangan secara
bertahap berdasarkan hasil pengamatan dan evaluasi pencapaian
kompetensi mahasiswa secara berkelanjutan.Misalnya ketika seorang
mahasiswa masuk untuk melaksanakan stase di bagian Keperawatan Anak,
maka pada 2 – 3 hari pertama mahasiswa yang bersangkutan baru sebatas
observasi dan adaptasi terhadap segala protap dan suasana klinis yang dia
hadapi.Baru kemudian pada pertengahan minggu, mahasiswa diberi
kewenangan menjadi asisten atas semua tindakan pemberian intervensi
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

keperawatan kepada klien secara langsung. Memasuki minggu ke-2,


mahasiswa sesuai dengan progresivitas penguasaan kompetensi
sebelumnya, secara bertahap terus diberikan kewenangan untuk mengelola
klien secara mandiri dan menjadi bagian dari tim kesehatan yang
menangani klien dengan gangguan tertentu.

7. Seminar kecil tentang klien atau IPTEK keperawatan / kesehatan terkini

Mini Seminar dilaksanakan sesuai kebutuhan dan kesepakatan antara CI


dan peserta didik, Mini Seminar diikuti oleh semua mahasiswa yang stase di
bagian/departemen yang sama pada satu siklus. Kegiatan seminar
dilaksanakan dengan tujuan membahas masalah keperawatan jiwa yang
diderita klien serta membahas berbagai alternatif penatalaksanaannya,
khususnya dalam perspektif keperawatannya.

F. Metode Bimbingan

1. Ketentuan penjadwalan peserta didik program pembelajaran tahap profesi

a. Peserta didik diwajibkan mengikuti jadwal dinas yang berlaku (dinas


pagi dan sore)
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

b. Peserta didik diwajibkan melakukan presensi di ruangan dengan


menggunakan format yang telah disiapkan oleh intitusi pendidikan.
c. Presensi tersebut harus dilengkapi dengan tanda tangan pembimbing
akademik, pembimbing lahan dan kepala ruangan.
d. Peserta didik yang tidak hadir diwajibkan melaporkan diri (kepada
penanggung jawab ruangan dan pendidikan. Perihal pergantian jam
dinas disesuaikan dengan kebijakan masing-masing institusi.
e. Presensi peserta didik di setiap ruangan adalah 100%

2. Fase bimbingan

Mekanisme bimbingan akan dibagi menjadi 3 fase. Pada setiap fase


pembimbingan dan peserta didik diharapkan melakukan interaksi sesuai fase
yang dilalui. Berikut adalah uraian mekanisme bimbingan berdasarkan fase-
fase umum:

Fase
Tugas Pembimbing Tugas Peserta Didik
Bimbingan

Fase 1) Memberikan informasi 1) Membuat laporan


Persiapan tentang klien: diagnose pendahuluan
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

medis, nama dan umur. 2) Mengikuti pre conference


2) Melakukan preconference 3) Memahami laporan
3) Mengevaluasi pemahaman pendahuluan
mahasiswa 4) Membaca informasi
tentang klien yang
berkaitan dengan LP

Fase 1) Mengobservasi mahasiswa 1) Melakukan kontrak dengan


Pelaksanaan 2) Memberikan umpan balik klien
3) Memberikan bimbingan 2) Melakukan asuhan
untuk menumbuhkan keperawatan pada klien
kemampuan intelektual, sesuai dengan proses
teknikal dan interpersonal keperawatan
4) Melakukan bedside teaching 3) Mengikuti bedside teaching
5) Melakukan post conference 4) Mengikuti post conference

Fase 1) Melakukan bimbingan dan 1) Menyimpulkan hasil yang


Evaluasi observasi tentang dicapai selama proses
kemampuan interpersonal asuhan keperawatan
2) Mengevaluasi laporan hasil dengan klien
asuhan keperawatan dari 2) Membuat laporan lengkap
peserta didik tentang asuhan
3) Memberikan feedback keperawatan yang telah
kepada peserta didik dijalankan
3) Mengumpulkan seluruh
laporan yang telah dibuat
kepada pembimbing.

G. Tempat Praktek

Tempat praktek Stase Keperawatan jiwa akan dilaksanakan di RSJD


Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

Surakarta. Adapun ruangan yang digunakan di RSJD Surakarta adalah ruang


rawat inap, ruang IGD jiwa, juga poliklinik, serta ruang rehabilitasi medis.

H. Pembimbing

Pembimbing Departemen Keperawatan jiwa ini adalah :

Pembimbing Akademik

1. Dian Anisia W., S.Kep., Ns., M.Kep


2. Asrina Pitayanti, S.Kep., Ns., M.Kes
3. Aris Hartono, S.Kep., Ns., M.Kes
4. Priyoto, S.Kep., Ns., M.Kes

I. Jumlah Mahasiswa

Jumlah mahasiswa yang melakukan praktek Stase Keperawatan Jiwa sebanyak


64 mahasiswa.
Daftar Nama Mahasiswa Departemen Keperawatan Jiwa
Gelombang 1 (14 - 26 Februari 2022)
1 Andi Duwi Saputra 17 Agnis Desy Farani
2 Asriani Putri 18 Candra Fitriani Pratiwi
3 Desy Puspita Sari 19 Della Mutiara Zubaidah
4 Eva Berlina 20 Hannifa Ratnasari Hadi
5 Gigih Prasetyo 21 Krismonita Wahyu Mulyasari
6 Febri Hadits Muthma'inah 22 Kristina Vera Ayu Pramestry
7 Istri Makrufah 23 Miranda Maulida Rohmah
8 Khery Dewening Tyas 24 Dedik Setyawan
9 Lulut Oktavia 25 Rahmawati Yesandra
10 Novita Erike Putri K 26 Shavira Mutia Khanza
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

11 Reka Riesta Ardiyanti 27 Titis Yulia Eka Wahyuningtyas


12 Riski Dwi Tanti 28 Tsalisa Regita Cahyani
13 Suci Setio Lestari 29 Ulfa Ainun Rosa
14 Triana Anwari 30 Yais Ummi Kulsum
15 Krismayudha Bagus Anandika 31 Gading Ramanesa
16 Julian Widyantoro 32 Yuni Dwi Lestari

Gelombang 2 (28 Februari – 12 Maret 2022)


1 Adinda Ista Aurelia Putri 17 Ariska Mira Prasanti
2 Amrik Maya Juwita 18 Muhammad Syaiful Bahri
3 Anggun Yuliana 19 Yayang Ridho Setiyoso
4 Anvika Diah Ayu Purwita 20 Pungki Hadi Pratama
5 Ditha Aryani 21 Imey Priscillia Anjelin
6 Dwi Eva Noviana 22 Leni Yustika
7 Farid Muhammad Nur 23 Naning Noviana
8 Yoqi Putra Prastya 24 Nur Rochma Mulia Irsyadi
9 Lativa Nuraini 25 Nurul Hidayah
10 Leny Arum Agustin 26 Rima Monika
11 Lina Malia Prihatiningtyas 27 Shalsyabilla Novi DA
12 Marika Septiana Pratiwi 28 Vyta Nur Kholifah
13 Nur Hidayatul Nafi'ah 29 Wahyu Pratita Mirzadevi
14 Galih Hajeng Warianti 30 Widyaningrum Dwi Setyowati
15 Tatik Widyawati 31 Yerlina Putri Idayati
16 Yulia Setiya Mlati 32 Yuniar Tri Wijayanti
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

BAB III
TUJUAN INSTRUKSIONAL DAN SASARAN PEMBELAJARAN

A. Tujuan Instruksional Umum

Setelah menyelesaikan praktek keperawatan jiwa mahasiswa dapat


melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan kasus kedaruratan psikiatrik,
asuhan keperawatan pada anak, remaja, dewasa, dan usila yang mengalami
gangguan jiwa, serta pelaksanaan terapi modalitas keperawatan jiwa dengan
didasari oleh penalaran kritis, logis dan etis.

B. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah melalui proses pembelajaran klinik mahasiswa mampu mengelola


asuhan keperawatan:

1. Gangguan jiwa pada klien anak dan remaja

2. Gangguan jiwa pada klien dewasa

3. Gangguan sistem klien lansia

4. Melakukan pelaksanaan TAK

5. Melakukan terapi modalitas

6. Pelaksanan pemberian obat

7. Melakukan teknik strategi komunikasi terapiutik

8. Membuat Analisa proses Interaksi

9. Penyuluhan kesehatan jiwa (PKJ)


Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

Uraian ruang lingkup kegiatan


1. Menciptakan hubungan saling percaya
2. Menciptakan lingkungan yang nyaman
3. Melakukan pengkajian secara komprehensif

4. Menegakkan diagnosa

5. Melakukan implementasi

6. Melakukan evaluasi

7. Dokumentasi asuhan keperawatan

C. Sasaran Pembelajaran

1. Sasaran Pembelajaran Terminal

Bila diberi klien yang mengalami masalah gangguan jiwa anak, remaja dan
lansia, mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan dengan
menggunakan konsep dan prinsip keperawatan jiwa sesuai dengan
langkah-langkah proses keperawatan.

2. Sasaran Pembelajaran Penunjang

Bila diberi klien yang mengalami masalah gangguan jiwa anak, remaja dan
lansia, mahasiswa mampu:

a. Melakukan pengkajian

▪ Mengkaji secara holistic data-data yang didapat melalui: wawancara,


pemeriksaan fisik, catatan medis dan catatan keperawatan yang
digunakan di lahan praktek.

▪ Membedakan data-data normal dan data-data patologis gangguan jiwa

▪ Mengelompokkan data patologis sesuai dengan gangguan


Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

keperawatan jiwa
b. Menentukan tujuan keperawatan

▪ Menentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendek secara obyektif

c. Merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan PPDGJ


▪ Merumuskan diagnosa keperawatan sesuai dengan data yang didapat
▪ Menentukan prioritas diagnosa keperawatan
d. Membuat rencana keperawatan mandiri dan kolaboratif
e. Melaksanakan tindakan keperawatan
▪ Melaksanakan rencana keperawatan mandiri yang terdiri dari
tindakan: observasi keperawatan, therapy keperawatan dan
pendidikan kesehatan jiwa.
▪ Melaksanakan rencana keperawatan kolaborasi sesuai masalah.
f. Melakukan evaluasi
▪ Mengevaluasi asuhan keperawatan yang diberikan
▪ Melakukan tindak lanjut asuhan keperawatan dengan sistem SOAP
▪ Memodifikasi diagnosa keperawatan berdasarkan hasil evaluasi
g. Membuat rencana pemulangan pasien
h. Mendokumentasikan asuhan keperawatan yang telah diberikan
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

BAB IV
POKOK BAHASAN DAN KOMPETENSI

A. POKOK BAHASAN

Pokok bahasan dan sub pokok bahasan meliputi kasus-kasus keperawatan


jiwa dengan:

1. Komunikasi terapeutik:
a. Menjalin hubungan interpersonal sesuai tugas – tugas pada tahapan
hubungan perawat dan klien
b. Menerapkan teknik komunikasi terapeutik
c. Mengamati reaksi verbal dan non verbal
d. Menyusun analisa proses interaksi
2. Proses ASKEP keperawatan Jiwa dewasa
a. Perilaku kekerasan
b. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain & lingkungan
c. Resiko bunuh diri
d. Gg. Konsep diri
e. PSP: Halusinasi
f. PPP: Waham
g. Defisit Perawatan Diri pada klien jiwa
3. Pelaksanaan terapi modalitas keperawatan
a. Somatoterapi
b. Psikofarmaka
c. ECT
d. Psikoterapi suportif
e. Katarsis
f. Sugesti
g. Bimbingan penyuluhan
h. Terapi okupasi
i. Terapi aktivitas kelompok
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

j. Terapi lingkungan
k. Keluarga
l. Masyarakat

B. KOMPETENSI

Kompetensi yang harus dicapai mahasiswa pada Stase Keperawatan jiwa


adalah:
1. Mahasiswa mampu menguasai tentang kasus yang akan dikelola

2. Mahasiswa mampu berkomunikasi terapeutik

- Mahasiswa mampu memperlihatkan sikap empati

- Mahasiswa mampu mendengarkan secara aktif

- Mahasiswa mampu memberikan respon verbal dan non verbal


(sentuhan, bahasa tubuh) berdasarkan kebutuhan klien
3. Mahasiswa mampu mempersiapkan ruang, alat, dan tempat

C. Komponen Kemampuan Klinik

Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Klinik


1. Pengkajian:

- Mahasiswa mampu melakukan pengkajian secara holistik, tepat dan


akurat pada klien berbagai tingkat usia melalui pendekatan sistematik
- Mahasiswa mampu melakukan anamnesa untuk mendapatkan riwayat
kesehatan

- Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik dan pengkajian status


mental dengan tepat

- Mahasiswa mampu mengenali abnormalitas status kesehatan mental


kien untuk mendukung menetapkan masalah keperawatan jiwa sebagai
landasan dalam merumuskan diagnosa keperawatan jiwa
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

2. Diagnosa Keperawatan

- Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan sesuai dengan


hasil pengkajian:
a. Mengenal masalah

b. Menganalisa data

c. Merumuskan masalah,

3. Perencanaan
Mahasiswa mampu menyusun perencanaan keperawatan
a. Menentukan prioritas masalah
b. Menetukan tujuan
c. Menetukan kriteria keberhasilan
d. Menetapkan tindakan keperawatan yang dapat mengatasi masalah
baik bersifat mandiri maupun kolaboratif dengan
memepertimbangkan aspek budaya etik, dan legal
4. Implementasi
a. Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan keperawatan sesuai
prosedur (SOP) dengan memperhatikan prioritas dan patient safety
pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam mengatasi masalah
kebutuhan dasar manusia (Henderson/Gordon/Maslow, dsb) dan
gangguan mental klien
b. Mahasiswa mampu menyampaikan pesan dengan tepat dan jelas
c. Mahasiswa mampu melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan
d. Mahasiswa mampu melakukan tindakan melalui observasi dan
mandiri
e. Mahasiswa mampu memberikan pendidikan kesehatan sesuai
masalah klien
5. Evaluasi
a. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi keperawatan
b. Menilai perkembangan kondisi klien
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

c. Memodifikasi, merubah intervensi keperawatan sesuai kebutuhan


klien
d. Mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan
e. Menuliskan data secara sistematis dan jelas yang menggambarkan
kondisi pasien yang sesungguhnya
f. Mendokumentasikan dengan menggunakan IT

g. Membuat catatan tentang perkembangan keadaan pasien dan


menuliskan rencana tindak lanjut untuk pasien

Askep Klien dengan Gangguan pada klien, anak, remaja dan lansia
Lingkup Keg.
No TIK Uraian Lingkup Kegiatan
Praktek
1. Setelah
melalui
proses 1. Memberikan asuhan 1. Menciptakan hubungan saling percaya
pembelajar keperawatan pada dengan klien dan tim kesehatan lainnya
an klinik, klien dewasa yang dengan menggunakan prinsip-prinsip
mahasiswa mengalami komunikasi terapeutik
mampu gangguan jiwa 2. Menciptakan lingkungan yang nyaman dan
mengelola aman bagi terlaksananya asuhan
asuhan keperawatan bagi klien
keperawata ● Perilaku 3. Melakukan pengkajian secara komprehensif
n pada kekerasan
klien yang ● Resiko
mengalami mencederai diri
gangguan sendiri, orang
jiwa pada lain, &
anak lingkungan - Menggali faktor predisposisi dan presipitasi
● Resiko bunuh diri - Pemeriksaan fisik
● Gg. Konsep diri
● PSP: Halusinasi
● PPP: Waham
● Defisit Perawatan
Diri pada klien
jiwa a. Umum
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

2. Mengelola asuhan 1) Tekanan darah


pada klien yang 2) Nadi
mengalami 3) Frekuensi pernafasan
gangguan jiwa pada 4) Kesadaran
klien dewasa dengan
benar

b. Khusus

1) Pengkajian psikososial
2) Konsep diri
3) Hubungan social
4) Spiritual
5) Status mental:

a. Penampilan
b. Pembicaraan
c. Aktivitas motorik
d. Aspek emosi
e. Interaksi selama wawancara
f. Persepsi sensori
g. Proses piker
h. Daya tilik

6) Kebutuhan dasar manusia


Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

4. Melakukan analisa terhadap hasil pengkajian


dengan menegakkan diagnosa keperawatan
5. Melakukan implementasi rancangan asuhan
yang telah dibuat melalui :

1) Intervensi mandiri
2) Intervensi kolaborasi

6. Melakukan evaluasi terhadap asuhan


keperawatan yang diberikan (proses dan
hasil)
7. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan

D. Tugas Mahasiswa Yang Wajib Dikumpulkan

1. Ruang rawat inap


1) Membuat laporan pendahuluan (LP) berjumlah 7 buah dengan diagnosa
keperawatan jiwa yang berbeda-beda. LP diketik rapi sesuai format dengan
kertas A4
2) Menyerahkan LP ke pembimbing klinik atau pendidikan untuk pre conference
pada hari senin untuk penentuan satu kasus kelolaan
3) Melakukan asuhan keperawatan pada klien rawat inap per minggu 1 Askep.
Askep dibuat laporan kasus kelolaan lengkap: (pengkajian, analisa data,
pohon masalah, diagnosa keperawatan, implementasi dan evaluasi).
Membuat laporan kasus resume diserahkan ke pembimbing klinik dan
pendidikan
4) Membuat strategi pelaksanaan (SP) setiap hari 1 SP
5) Membuat proposal terapi aktivitas kelompok (TAK) dan dikonsulkan pada
pembimbing klinik minimal 4 hari sebelum pelaksanaan. Lalu melakukan TAK
sesuai dengan dengan jadwal yang direncanakan
6) Melakukan seminar kasus kelolaan kelompok 1 kasus
7) Membuat Laporan Analisis Proses Interaksi 1 laporan selama Praktik
8) Membuat Studi Kasus Kelolaan 1 buah (Tugas Kelompok)
2. Unit gawat darurat
a. Melakukan Asuhan keperawatan klien gawat darurat
b. Membuat laporan pendahuluan dan diserahkan ke pembimbing klinik untuk
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

pre conference disertai format penilaian


c. Laporan dikumpulkan ke pembimbing klinik pada hari berikutnya
3. Instalasi rawat jalan
a. Melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan rawat jalan
b. Membuat laporan kasus kelolaan satu klien / resume
c. Laporan dikumpulkan pada pembimbing klinik pada hari berikutnya
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

BAB V
MEKANISME EVALUASI

Secara umum evaluasi praktek klinik profesi stase Keperawatan jiwa


bertujuan untuk menilai kompetensi peserta didik dalam menerapkan proses
asuhan keperawatan pada area keperawatan jiwa

A. Cakupan dan Bobot Evaluasi

Waktu
Cakupan evaluasi Bahan yang dievaluasi Pembobotan
Pelaksanaan
Laporan Pendahuluan (LP) 5% Setiap ruangan
Laporan kasus kelolaan 10% Setiap ruangan
Performance 5% Setiap ruangan
Evaluasi proses Setiap hari selama
Kinerja Klinik dan Kehadiran 20%
praktek
Resume kasus 10% Setiap ruangan
Setiap hari selama
Responsi 10%
praktek
Setelah praktek di
Pengkajian s/d intervensi
Ujian Akhir 30% semua ruangan
kasus yang ditentukan
selesai
Setelah praktek
Presentasi Kasus Laporan Kasus kelompok 10% ruangan di semua
selesai
Evaluasi dilakukan oleh pembimbing institusi dan pembimbing lahan
dengan bobot masing-masing 100% kemudian dirata-rata. Batas score yang harus
tercapai dalam kategori lulus adalah: 1) A: > 80; 2) AB: 75 – 80; 3) B: 70 – 74,9;
4) BC: 60 – 69,9; 5) C: 55 – 59,9; 6) D: 40 – 54,9; 7) E: < 40.

B. Prosedur Evaluasi

Proses pelaksanaan evaluasi mengikuti prosedur berikut ini


a. Evaluasi kinerja dilakukan setiap minggu
● Peserta didik menyiapkan format format evaluasi yang akan digunakan
● Pembimbing klinik melakukan evaluasi
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

● Hasil evaluasi disampaikan pada peserta dan disimpan oleh


pembimbing klinik
b. Evaluasi laporan pendahuluan
● Laporan pendahuluan evaluasi pada hari pertama praktek kinik oleh
pembimbing masing-masing ruangan
● Pembimbing kinik dapat meminta pada untuk memperbaiki laporan
pendahuluan jika diperlukan
c. Evaluasi rencana keperawatan renpra
Evaluasi renpra dilakukan sejalan dengan evaluasi kinerja

C. Kriteria Kelulusan

Peserta didik dinyatakan lulus jika:


a. Mendapat nilai kumulatif minimal 70% (kategori B).
b. Memenuhi kehadiran 100% persen
c. Memenuhi semua tata tertib termasuk tata tertib
d. Memenuhi target kasus asuhan keperawatan dan prosedur minimal
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

BAB VI
TATA TERTIB DAN SANKSI

A. Ketentuan Seragam dan Atribut

1. Bagi perempuan
a. Seragam baju atas lengan panjang dan celana panjang, serta jilbab
berwarna putih, tidak diperkenankan menggunakan kerudung
berbahan kaos (bagi yang berjilbab)
b. Rambut rapi tidak terurai dan menggunakan hair net (bagi yang tidak
berjilbab)
c. Sepatu pantofel/ pansus berwarna hitam tidak berbunyi dan kaos kaki
putih polos.
d. Tidak menggunakan make-up berlebihan (rambut palsu, bulu mata
palsu, pewarna rambut, soft lense berwarna, kuku, perhiasan
berlebihan, bros berlebihan).
2. Bagi laki-laki
a. Seragam baju atas lengan pendek dan celana panjang berwarna putih.
b. Rambut rapi, tidak gondrong, dan berwarna hitam.
c. Sepatu pansus/ pantofel tertutup berwarna hitam dan kaos kaki putih
polos.
d. Kaos dalam bentuk singlet berwarna putih polos.
e. Ikat pinggang hitam.
3. Bagi semua mahasiswa
a. Menggunakan jas lab/ skort sesuai ketentuan institusi.
b. Disiplin memakai tanda pengenal (name tag) sesuai ketentuan institusi
dan klinik.
c. Menggunakan baju kerja (OK) untuk ruangan tertentu sesuai dengan
ketentuan klinik.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

B. Ketentuan Presensi

1. Program profesi dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan dengan


prosentase kehadiran 100%. Kehadiran:

a. Setiap mahasiswa wajib memenuhi kehadiran 100% pada seluruh


departemen.
b. Peserta didik diwajibkan mengikuti jadwal dinas yang berlaku (dinas
pagi, sore dan malam)
c. Peserta didik diwajibkan melakukan presensi di ruangan dengan
menggunakan format yang telah disiapkan oleh intitusi pendidikan.
d. Presensi tersebut harus dilengkapi dengan tanda tangan pembimbing
akademik, pembimbing lahan dan kepala ruangan.
e. Mahasiswa wajib hadir 15 menit di lahan praktik sebelum shift dimulai.
f. Praktikan yang tidak dapat hadir karena sakit dan ijin (Keperluan
penting) dengan pemberitahuan sebelumnya, diharuskan mengganti
sesuai jumlah hari ketidakhadirannya dengan sepengetahuan dan ijin
pembimbing atau dengan aturan yang berlaku di setiap rumah sakit
tempat praktek tersebut.

2. Izin/Ketidakhadiran.

Izin dapat dilakukan mahasiswa jika ada kepentingan yang tidak bisa
ditinggal*) dengan diketahui langsung oleh kedua pembimbing, maksimal 3
hari. Ijin harus disampaikan kepada preseptor klinik, preceptor akademik,
coordinator departemen dan koordinator profesi ners. Bagi mahasiswa
yang ijin >3 hari wajib diketahui oleh koordinator profesi ners. Secara
keseluruhan ijin maksimal 6 hari dengan ketentuan penggantian.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

Ketidakhadiran lebih dari 6 hari mahasiswa dinyatakan mengundurkan diri


dari departemen yang sedang dijalani.

3. Penggantian Praktik/Dinas Mengganti

a. SAKIT: Harus ada surat keterangan sakit dari dokter bila sakit lebih dari
atau sama dengan 2 (dua) hari, Selanjutnya mahasiswa wajib
mengganti dinas sebanyak hari yang ditinggalkan.
b. IJIN : Harus sepengetahuan Pembimbing Praktik Profesi yang
bersangkutan dari Prodi Ners Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun.
Selanjutnya mahasiswa wajib mengganti dinas sebanyak hari yang
ditinggalkan.
c. ALPA : Tidak masuk tanpa keterangan. Mahasiswa wajib mengganti 2
kali hari yang ditinggalkan.
d. Mahasiswa wajib mengganti hari izin di luar jadwal praktik yang
sedang berlangsung dan tidak diperkenankan dalam sehari 2 shift.
e. Mahasiswa yang telah mengganti praktik klinik harus menyerahkan
form pernyataan telah mengganti praktik yang ditinggalkan kepada
preceptor akademik dan preseptor klinik.

4. Keterlambatan

Mahasiswa wajib datang dan pulang pada jam shift tepat waktu yaitu:

● Pagi : jam 07.00 s.d 14.00


● Sore : jam 14.00 s.d 21.00
● Malam : jam 21.00 s.d 07.00
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

Keterlambatan datang 15’ – 30’ mahasiswa menambah jam praktek sesuai


keterlambatan, jika terlambat > 30’ mahasiswa dianggap tidak masuk pada
hari tersebut.

C. Tata Tertib

1. Mahasiswa diharuskan mengikuti laporan timbang terima yang


dilaksanakan oleh perawat ruangan pada sebelum mulai dan setelah
bertugas di ruangan.
2. Mahasiswa diwajibkan mengikuti seluruh kegiatan yang telah ditetapkan
pada setiap mata kuliah yang sedang dijalani sesuai dengan perencanaan
pada buku panduan mata kuliah.
3. Mahasiswa diharuskan mengikuti pre-Conference dan post-Conference
bersama pembimbing klinik.
4. Mahasiswa wajib memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan dari
institusi pendidikan dan diketahui oleh pembimbing lahan dan institusi.
5. Mahasiswa wajib menggunakan jam tangan yang menggunakan detik.
6. Tiap mahasiswa wajib membawa “nursing kit” untuk keperluan praktik.
7. Mahasiswa wajib menjaga nama baik institusi pendidikan, rumah sakit, dan
klien.
8. Mahasiswa yang meninggalkan ruangan praktik tanpa seizin pembimbing
lebih dari 30 menit dianggap tidak hadir.
9. Kelompok mahasiswa wajib mengganti kerusakan alat- alat/ inventaris
institusi pendidikan/ lahan praktik akibat kelalaian mahasiswa sesuai
ketentuan
10. Pelaporan atau pengumpulan tugas dan laporan praktik maksimal 7 hari (1
minggu) setelah praktek selesai. Keterlambatan pengumpulan akan
mengurangi nilai.
11. Satu hari sebelum praktek, praktikan menghubungi CI ruangan yang akan
digunakan, untuk meminta konfirmasi klien yang akan dirawatnya yang
kemudian membuat laporan pendahuluan sesuai kasus.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

12. Laporan kasus lengkap per ruangan/ per minggu dikumpulkan paling
lambat pada tiga hari setelah praktek berakhir.
13. Selama berdinas praktikan diharuskan mematuhi ketentuan-ketentuan
yang berlaku di tempat praktik serta ketentuan-ketentuan lain dari
akademik.
14. Tidak diizinkan merokok dan minum – minuman keras.
15. Tidak diijinkan membawa barang berharga pada saat dinas / praktik.
16. Tidak diijinkan memakai telepon/ handphone di ruang praktik untuk
keperluan pribadi.
17. Tidak diijinkan menerima tamu pribadi selama jam dinas kecuali urusan
praktik.
18. Tidak diijinkan mendokumentasikan (merekam video dan mengambil foto)
pasien di tempat praktik.

D. PELANGGARAN SANKSI

Sanksi yang diberlakukan bagi mahasiswa yang tidak mengikuti baik sengaja
atau tidak sengaja ketentuan ada.
1. Bentuk pelanggaran:
a. PELANGGARAN RINGAN
● Terlambat masuk dinas maksimal 3 kali.
● Menggunakan perhiasan di luar ketentuan, berhias berlebihan,
berkuku panjang dan atau memakai cat kuku.
● Berambut panjang bagi mahasiswa pria.
● Kedapatan / ketahuan tidak bersepatu di ruangan maupun di
kampus, kecuali pada ruangan tertentu yang mengharuskan lepas
sepatu.
b. PELANGGARAN SEDANG
● Bila merusakkan atau menghilangkan peralatan milik lahan praktik
atau Institusi, harus mengganti alat yang bersangkutan.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

● Merubah jadwal sama dengan ALFA dan wajib mengganti dua kali
hari yang diganti.
● Pulang sebelum jam dinas selesai
● Sering izin saat praktek, kecuali seizin dari pembimbing
c. PELANGGARAN BERAT
● Menjual belikan obat pasien
● Memalsukan tanda tangan
● Memalsu nilai praktik
● Tidur saat jam dinas atau meninggalkan ruang tanpa ijin
● Melakukan tindakan invasif tanpa sepengetahuan pembimbing /
perawat jaga
● Pelanggaran moral dalam bentuk lisan maupun tertulis
● Membuat kesalahan / berperilaku yang dapat membahayakan jiwa
pasien.
● Mengambil barang – barang berharga pasien dan peralatan milik
lahan praktik.
● Melakukan pelanggaran sedang lebih dari 2 (dua) kali tanpa ada
perubahan sikap / perilaku.
● Mendokumentasikan (merekam video dan mengambil foto) pasien di
tempat praktik.

2. Bentuk sanksi:

a. Ringan, berupa teguran lisan dari preceptor akademik dan preceptor


klinik dengan bukti teguran tertulis pada buku panduan.
b. Sedang, berupa surat pernyataan dari mahasiswa yang diketahui oleh
Ketua Prodi.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

c. Berat, berupa pernyataan tidak lulus pada departemen yang


bersangkutan dan diberhentikan sementara berdasarkan SK Ketua
sampai dengan masalah menemukan pemecahan.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR

BAB VII
PENUTUP

Demikian pedoman ini dibuat sebagai rujukan pelaksanaan praktek klinik


keperawatan khususnya pada stase Keperawatan jiwa. Semoga dengan adanya
buku panduan Praktek stase Keperawatan jiwa ini dapat digunakan dan
bermanfaat bagi mahasiswa dan memudahkan dalam menjalankan praktek klinik
profesi ners khususnya pada stase Keperawatan jiwa.
DAFTAR PUSTAKA

Ade, A. A; Hendarsih, S., Gofur, A., & Riwidikdo, H. 2007. Terapi Modalitas: Dalam
Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jogjakarta: Mitra cendikia press

Carpenito, Lynda Juall & Moyet. 2004. Handbook of Nursing diagnosis 10th Ed.USA:
Lippincott Williams & Wilkins Inc

Keliat, Budi Anna & Akemat. 2004. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta:
EGC Penerbit Buku Kedokteran

Keliat, Budi Ana & Akemat. 2007. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta:
EGC Penerbit Buku Kedokteran

NANDA International.2012. Nursing Diagnoses: Definitions & Classifications 2012 – 2014.


Philadelphia

Potter, P.A & Perry, A.G. 1997. Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practices.
4/E. Philadelphia. Mosby-Year Book Inc.

Stuart, G.W., & Sundeen, S.J. 1998. Buku Saku: Keperawatan Jiwa. (ed. Indonesia). Jakarta:
EGC Penerbit Buku Kedokteran

Yosep, Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. Refina Aditama: Bandung

Tim KBK Aipni (2015). Kurikulum Pendidikan Ners. Jakarta


Lampiran 1
LAPORAN PENDAHULUAN

I. KASUS (MASALAH UTAMA ) :

II. PROSES TERJADINYA MASALAH

1. Pengertian.
2. Rentang Respon
3. Penyebab
4. Tanda dan gejala
5. Akibat
III. A. POHON MASALAH
B. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN
V. RENCANA KEPERAWATAN

TUM:

TUK:

......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran 2

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

Tanggal MRS : ………………..


Tanggal Dirawat di Ruangan : ………………..
Tanggal Pengkajian : ……………........
Ruang Rawat : …………………

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : …………………….. (L/P)
Umur : …………….. ………
Alamat : ………………………
Pendidikan : .....................................
Agama : ....................................
Status : ....................................
Pekerjaan : ………………………
JenisKel. : ………………………
No CM : ………………………

II. ALASAN MASUK

a. Data Primer

b. Data Sekunder
c. Keluhan Utama Saat Pengkajian

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (FAKTOR PRESIPITASI)


IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU (FAKTOR PREDISPOSISI)
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu?
❑ Ya
❑ Tidak
Jika Ya, Jelaskan kapan, tanda gejala/keluhan :

2. Faktor Penyebab/Pendukung :

a. Riwayat Trauma

Usia Pelaku Korban Saksi


1. Aniaya fisik ………… ………… ………… …………
2. Aniaya seksual ………… ………… ………… …………
3. Penolakan ………… ………… ………… …………
4. Kekerasan dalam keluarga ………… ………… …………
…………
5. Tindakan kriminal ………… ………… ………… …………
Jelaskan:

Diagnosa Keperawatan :

b. Pernah melakukan upaya / percobaan / bunuh diri

Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan :

c. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (peristiwa kegagalan,


kematian, perpisahan )

Jikaada jelaskan :

Diagnosa Keperawatan :

d. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)

❑ Ya
❑ Tidak
Jikaya Jelaskan
Diagnosa Keperawatan :

e. Riwayat Penggunaan NAPZA

Diagnosa Keperawatan :

3. Upaya yang telah dilakukan terkait kondisi di atas dan hasilnya :

Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan :

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?


❑ Ada
❑ Tidak
Jika ada:
Hubungan keluarga:

Gejala:
Riwayat pengobatan:

Diagnosa Keperawatan:

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)


1. Genogram:
Jelaskan:

Diagnosa Keperawatan :
2. KonsepDiri
a. Citra tubuh:

b. Identitas:
c. Peran:

d. Ideal diri:

e. Harga diri:
Diagnosa Keperawatan :
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti/terdekat

b. Peran Serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat dan hubungan sosial

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain


Diagnosa Keperawatan :

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan

b. Kegiatan ibadah
Diagnosa Keperawatan:

VI. PEMERIKSAAAN FISIK


1. Keadaan umum

2. Kesadaran (Kuantitas)

3. Tanda vital:
TD : ……. mm/Hg
N :…….. x/menit
S : …….. CO
P : …….. x/menit
4. Ukur:
BB : ……. Kg
TB : ……. Cm
5. Keluhan fisik:

Jelaskan :

Diagnosa Keperawatan :

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan (Penampilan usia, cara berpakaian, kebersihan)
Jelaskan:

Diagnosa Keperawatan:

2. Pembicaraan (Frekuensi, Volume, Jumlah, Karakter) :


Jelaskan:

Diagnosa Keperawatan:

3. Aktivitas Motorik/Psikomotor
Kelambatan :
❑ Hipokinesia, hiperaktifitas
❑ Katalepsi
❑ Sub stupor katatonik
❑ Fleksibilitas Cerea
Jelaskan:

Peningkatan :

❑ Hiperkinesia, hiperaktifitas ❑ Grimace


❑ Stereotipi ❑ Automatism
❑ Gaduh Gelisah Katatonik ❑ Negativisme
❑ Mannerism ❑ Reaksi konversi
❑ Katapleksi ❑ Tremor
❑ Tik ❑ Verbigeration
❑ Echopraxia ❑ Berjalan kaku/rigid
❑ Command automatism ❑ Kompulsif :sebutkan …………

Jelaskan:

Diagnosa Keperawatan:
4. Mood dan Afek

a. Mood

❑ Depresi ❑ Khawatir
❑ Ketakutan ❑ Anhedonia
❑ Euforia ❑ Kesepian
❑ Lain lain

Jelaskan
b. Afek

❑ Sesuai ❑ Tidak sesuai


❑ Tumpul/dangkal/datar ❑ Labil
Jelaskan:

Diagnosa Keperawatan

5. Interaksi Selama Wawancara


❑ Bermusuhan ❑ Kontak mata kurang
❑ Tidak kooperatif ❑ Defensif
❑ Mudah tersinggung ❑ Curiga
Jelaskan:

Diagnosa Keperawatan
6. Persepsi Sensori

a. Halusinasi

❑ Pendengaran
❑ Penglihatan
❑ Perabaan
❑ Pengecapan
❑ Penciuman

b. Ilusi

❑ Ada
❑ Tidak ada
Jelaskan:

Diagnosa Keperawatan
7. Proses Pikir
a. Arus Pikir:
❑ Koheren ❑ Inkoheren
❑ Circumstantial ❑ Asosiasi longgar
❑ tangensial ❑ Flight of Idea
❑ Blocking ❑ Perseverance
❑ Logorrhoe ❑ Neologisme
❑ Clang Association ❑ Main kata kata
❑ Afasia ❑ Lain lain…

Jelaskan:

b. Isi Pikir
❑ Obsesif ❑ Fobia, sebutkan…………..
❑ Ekstasi ❑ Waham:
❑ Fantasi o Agama
❑ Alienasi o Somatik/hipokondria
❑ Pikiran bunuh diri o Kebesaran
❑ Preokupasi o Kejar / curiga
❑ Pikiran isolasi sosial o Nihilistik
❑ Ide yang terkait o Dosa
❑ Pikiran Rendah diri o Sisip pikir
❑ Pesimisme o Siar piker
❑ Pikiran magis o Kontrol pikir
❑ Pikiran curiga

❑ Lain lain :

Jelaskan:

c. Bentuk pikir :

❑ Realistik
❑ Non realistik
❑ Dereistic
❑ Otistik
Jelaskan:

Diagnosa Keperawatan:
8. Kesadaran

❑ Orientasi (waktu, tempat, orang)

Jelaskan:

❑ Meninggi
❑ Menurun:
❑ Kesadaran berubah
❑ Hipnosa
❑ Confusion
❑ Sedasi
❑ Stupor
Jelaskan:

Diagnosa Keperawatan:

9. Memori
❑ Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)
❑ Gangguan daya ingat jangka menengah ( 24 jam - ≤ 1 bulan)
❑ Gangguan daya ingat pendek (kurun waktu 10 detik sampai 15 menit)

Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan:

10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung

a. Konsentrasi

❑ Mudah beralih
❑ Tidak mampu berkonsentrasi
Jelaskan:

b. Berhitung

Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan:

11. Kemampuan Penilaian


❑ Gangguan ringan
❑ Gangguan bermakna

Jelaskan :

Diagnosa Keperawatan:

12. DayaTilikDiri
❑ Mengingkari penyakit yang diderita
❑ Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan:

Diagnosa Keperawatan:

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan

❑ Perawatan kesehatan,
❑ transportasi,
❑ tempat tinggal.
❑ Keuangan dan kebutuhan lainnya.
Jelaskan:

2. Kegiatan Hidup Sehari hari


a. Perawatan diri

1) Mandi

Jelaskan :

2) Berpakaian, berhias dan berdandan

Jelaskan :
3) Makan

Jelaskan :

4) Toileting (BAK, BAB)

Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan:

b. Nutrisi

Berapa frekuensi makan dan frekuensi kudapan dalam sehari.

Bagaimana nafsu makannya


Bagaimana berat badannya.

Diagnosa Keperawatan:

c. Tidur

1) Istirahat dan tidur

Tidur siang, lama : ____________ s/d _____________


Tidur malam, lama : _____________ s/d _____________
Aktivitas sebelum/sesudah tidur : __________ , _________

Jelaskan
2) Gangguan tidur

❑ Insomnia
❑ Hipersomnia
❑ Parasomnia
❑ Lain lain
Jelaskan

Diagnosa Keperawatan:
3. Kemampuan lain lain

❑ Mengantisipasi Kebutuhan hidup

❑ Membuat keputusan berdasarkan keinginannya,

❑ Mengatur penggunaan obat dan melakukan pemeriksaan kesehatannya


sendiri.
Diagnosa Keperawatan:

4. Sistem Pendukung Ya Tidak


Keluarga
Terapis
Teman sejawat
Kelompok sosial

Jelaskan :

Diagnosa Keperawatan:
IX. MEKANISME KOPING

Jelaskan :

Diagnosa Keperawatan:

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


❑ Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya

Jelaskan :

❑ Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya

Jelaskan :
❑ Masalah dengan pendidikan, spesifiknya

Jelaskan :

❑ Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya

Jelaskan :

❑ Masalah dengan perumahan, spesifiknya

Jelaskan :
❑ Masalah dengan ekonomi, spesifiknya

Jelaskan :

❑ Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya

Jelaskan :

❑ Masalah lainnya, spesifiknya

Jelaskan :
DiagnosaKeperawatan:

XI. ASPEK PENGETAHUAN


Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang
tentang suatu hal?
Bagaimana pengetahuan klien/keluarga saat ini tentang penyakit/gangguan jiwa,
perawatan dan penatalaksanaanya faktor yang memperberat masalah (presipitasi),
obat-obatan atau lainnya. Apakah perlu diberikan tambahan pengetahuan yang
berkaitan dengan spesifikasinya masalah tsb.
❑ Penyakit/gangguan jiwa ❑ Penatalaksanaan
❑ Sistem pendukung ❑ Lain-lain, jelaskan
❑ Faktor presipitasi

Jelaskan :

Diagnosa Keperawatan:
XII. ASPEK MEDIS

1. Diagnosis Medis :

2. Diagnosa Multi Axis

Axis I :
Axis II :
Axis III :
Axis IV :
Axis V :
3. Terapi Medis

XIII. ANALISA DATA

DIAGNOSA
NO DATA
KEPERAWATAN
1. DS:

DO:

2. DS:
DO:

3. DS:

DO:

4. DS:
DO:

dst DS:

DO:
XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. ………………………………………
2. ………………………………………
3. ………………………………………
4. ………………………………………
5. ………………………………………
6. ………………………………………
7. ………………………………………
8. dst

XV. POHON MASALAH

XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. ……………………………………………….
2. ………………………………………………
3. ………………………………………………
4. .………………………………………………

Lawang, ……………………….
Mahasiswa yang mengkaji

____________________
NIM................................
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama: …………… Ruang:………………. RM No:………………..

Rencana Tindakan Keperawatan


No. Dx Tujuan dan Tindakan Rasional
Kriteria Evaluasi Keperawatan

TUM:

TUK:

Kriteria Evaluasi:
TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA
Nama : Ruang :
No CM : Unit :
No Tindakan Keperawatan Evaluasi
Lampiran 3

FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


(Dibuat setiap kali sebelum interaksi / pertemuan dengan klien)

Hari:……..Tanggal:…………

Interaksi ke:………………..

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien:
2. Diagnosa Keperawatan:

3. Tujuan Khusus:

4. Tindakan Keperawatan:

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN

a. ORIENTASI

1. Salam Terapeutik:
2. Evaluasi/ Validasi:

3. Kontrak: (Topik, waktu, dan tempat)

b. KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan


c. TERMINASI:

1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:


Evaluasi Subyektif (Klien):

Evaluasi Obyektif (Perawat):


2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan):

3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):

Lampiran 4

FORMAT ANALISIS PROSES INTERAKSI


Inisial Klien : Nama Mahasiswa :
Status Interaksi : Tanggal :
Lingkungan : Jam :
Deskripsi Klien : Ruang :
Tujuan :

Analisis Analisis
Komunikasi Komunikasi
Berpusat Pada Berpusat Pada Rasional
Verbal Non Verbal
Perawat Klien
P: P:
K: K:
P: P:

K: K:
P: P:

K: K:
P: P:

K: K:
P: P:

K: K:
P: P:

K: K:

Lampiran 5

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN


FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
Model format ini lebih banyak mengacu pada Model Stress Adaptasi asuhan
keperawatan kesehatan jiwa yang dikembangkan oleh Gail Stuart tahun 2014.
Model yang yang utuh ini mengintegrasikan landasan teoritis, komponen biologis,
psikologis dan sosial budaya, respon koping dan keperawatan yang dilandasi
pengobatan klien yaitu peningkatan kesehatan, pemeliharaan, akut dan kritis
dalam asuhan keperawatan kesehatan jiwa.Hal ini berbeda dengan Model Medik
Psikiatrik bahwa gangguan kesehatan jiwa diklasifikasikan dalam Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorders Edisi IV (DSM-IV) atau di Indonesia dikenal
dengan sebutan Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa
(PPDGJ).Menurut model ini diagnosa medik yang lengkap terdiri atas 5 aksis (Aksis
I s/d Aksis V).
Sebelum kita melakukan pengkajian, perawat yang merawat klien melakukan
perkenalan dan kontrak dengan klien tentang nama / panggilan perawat dan
termasuk nama / panggilan klien, tujuan, waktu, tempat dan topik pembicaraan
pada pertemuan / kontrak tersebut. Tuliskan Nama Ruang Perawatan pada saat ini
dan Tanggal klien dirawat / MRS. Setiap melakukan pengkajian, data seluruh
pengkajian dituliskan secara singkat / jelas bila memerlukan uraian dan berikan
tanda " √" pada kotak () bila disediakan pilihan sesuai keadaan klien.Data
didapatkan melalui wawancara (auto / allo-anamnesa), pemeriksaan fisik
(observasi, auskultasi, palpasi dan perkusi) dan hasil pengukuran. Data berasal
dari klien, keluarga, tenaga kesehatan, catatan lain dan data sekunder lainnya, data
bisa obyektif maupun subyektif. Pengkajian fisik difokuskan pada sistem dan
fungsi organ tubuh.
I. IDENTITAS KLIEN
Identitas ditulis lengkap seperti Nama,Usia dalam tahun, Jenis Kelamin (L
untuk laki-laki dan P untuk perempuan dengan mencoret salah satu ), Nomor
Rekam Medik (CM) dan Diagnosa Medisnya.Hal ini dapat dilihat pada Rekam
Medik (CM) atau wawancara langsung dengan klien bila memungkinkan.
II. ALASAN MASUK
Tanyakan kepada klien / keluarga / pihak yang berkaitan dan tuliskan
hasilnya, apa yang menyebabkan klien datang ke rumah sakit ? (data primer dan
sekunder)
Keluhan Utama saat pengkajian, keluhan yang paling sering muncul /
dominan dirasakan klien saat pengkajian
III. FAKTOR PRESIPITASI dan RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (Riwayat
perkembangan kesehatan 6 bulan terakhir) Stuart 2014 (bio, psiko,
sosial)
Penjelasan
1. Tanyakan riwayat timbulnya gejala gangguan jiwa saat ini
2. Tanyakan faktor pencetus munculnya gejala gangguan jiwa saat ini
3. Upaya yang telah dilakukan dan hasil

IV. FAKTOR PREDISPOSISI


Faktor Predisposisi adalah faktor pendukung (bio, psiko, sosial) yang
berkontribusi timbulnya gangguan jiwa / kekambuhan.
Faktor predisposisi yang harus dikaji meliputi: kapan terjadinya,
keluhan/tanda gejala, penyebab/faktor faktor yang melatar belakangi, apa yang
sudah dilakukan, hasil.
1. Apakah klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu atau sebelumnya ?
bila “ya” jelaskan kapan itu terjadi dan bagaimana gejalanya.
2. Faktor penyebab dan pendukung

a. Trauma

Apakah klien pernah melakukan (Pelaku), mengalami (Korban) atau


menyaksikan (Saksi) suatu trauma berbentuk Aniaya fisik, Aniaya seksual,
Penolakan, Kekerasan dalam keluarga, Tindakan kriminal.
Bila 'ya' berikan tanda " √ " di depannya dan tuliskan Usia klien (tahun) saat
terjadinya hal itu
Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data

b. Pernah melakukan upaya / percobaan / bunuh diri


Jelaskan secara detail tentang upaya atau percobaan bunuh diri (kapan,
metode) masih ada / tidak keinginan bunuh diri
Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data

c. Apakah ada pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (seperti


kegagalan, perpisahan, kematian) selama tumbuh kembang yang pernah
dialami klien sepanjang hidupnya, yang menjadi faktor pendukung
terjadinya gangguan jiwa / kekambuhan.

Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data

d. Pernah Mengalami Penyakit Fisik (termasukgangguantumbuhkembang)


yang menjadi factor pendukung gangguan jiwa

Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data

e. Riwayat Penggunaan NAPZA


Pernah menggunakan NAPZA (kapan, jenis, riwayat terapi)
Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
3. Upaya yang telah dilakukan terkait kondisi di atas dan hasilnya :
Upaya yang telah dilakukan oleh keluarga (medis atau non medis)
Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah ada anggota keluarga lain yang mengalami gangguan jiwa ? Bila ada,
bagaimana hubungan keluarga dengan klien, bagaimana gejala yang terjadi
dan Riwayat pengobatan atau perawatannya.
Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)


Pengkajian pada aspek psikososial dapat dilakukan pada genogram, konsep diri,
hubungan sosial dan aspek spiritual yang akan diuraikan secara singkat di bawah
ini.

1. Genogram

Penelusuran genetik yang menyebabkan / menurunkan gangguan jiwa


merupakan hal yang sulit dilakukan hingga saat ini. Informasi terakhir tentang
hal ini berdasarkan atas penyelidikan sifat keturunan melalui 3 jenis kajian
yaitu:
Oleh karena itu perlunya gambaran genogram keluarga (contoh genogram
dibawah ini) dan bagaimana maknanya terhadap terjadinya gangguan jiwa
pada klien dapat dilakukan sbb:
a. Gambarkan genogram keluarga klien dengan 3 (tiga) generasi yang dapat
menggambarkan hubungan klien dengan anggota keluarga. Adakah keluhan
fisik, sakit fisik dan gangguan jiwa yang dialami anggota keluarganya,
pernahkah dirawat.
b. Jelaskan klien tinggal dengan siapa dan apa hubungannya. Jelaskan masalah
yang terkait dengan komunikasi, pengambilan keputusan dan pola asuh
keluarga terhadap klien dan anggota keluarga lainnya.
Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
Contoh gambar genogram :

45

: Perempuan

: Laki-laki : Stillbirth/ aborsi

: Cerai : Konflik

: Meninggal : Sangat dekat

: Orang tinggal serumah : Dekat

: Perkawinan : Distant / berjarak

: Klien : Proyeksi

45 : Umur : Cut off/ menghindar

2. Konsep Diri

Dalam mengkaji konsep diri klien dapat dilakukan langkah sbb:


a. Citra tubuh (gambaran diri, body image), bagaimana persepsi klien
terhadap tubuhnya (bentuk, ukuran, fungsi, potensi), bagian tubuhnya
yang tidak disukai (ketidaknyamanan)
b. Identitas diri (self identity), bagaimana menilai status dan posisi klien
sebelum dirawat, kepuasan klien terhadap status / posisi tersebut
(sekolah, pekerjaan, kelompok, keluarga, lingkungan masyarakat
sekitarnya), kepuasan klien sebagai laki-laki atau perempuan (gender).
c. Peran (self role), apa yang harus dilakukan pasien sesuai dengan posisi
dan statusnya serta bagaimana kemampuan klien dalam melaksanakan
tugas / peran tersebut (keluarga, kelompok dan masyarakat).
d. Ideal diri (self ideal), bagaimana harapan klien terhadap tubuhnya,
posisi, status, tugas/peran dan harapan klien terhadap sakitnya,
keluarga, sekolah, tempat kerja, lingkungan.
e. Harga diri (self esteem), bagaimana persepsi klien terhadap dirinya
dalam berhubungan dengan orang lain sesuai dengan kondisi tersebut
diatas (citra tubuh, identitas diri, peran dan ideal diri) dan bagaimana
penilaian / penghargaan orang lain terhadap diri klien.
− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
3. Hubungan Sosial (di rumah dan di rumah sakit)
Hubungan sosial dapat dikaji sbb:
a. Siapa orang yang berarti dalam kehidupan klien, tempat mengadu,
bicara, minta bantuan atau dukungan baik secara material maupun
non-material.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat, dan hubungan
sosial apa saja yang diikuti di lingkungannya dan sejauh mana ia
terlibat.
c. Hambatan apa saja dalam berhubungan dengan orang lain / kelompok
tersebut.
− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
4. Spiritual

Aspek spiritual dapat dikaji sbb:


a. Agama

Kegiatan keagamaan, ibadah dan keyakinan apa saja yang dikerjakan


klien dirumah / lingkungan sekitarnya baik secara individu maupun
kelompok, pendapat klien / keluarga tentang ibadah tersebut.

b. Pandangan dan keyakinan diri klien, keluarga dan masyarakat setempat


tentang gangguan jiwa sesuai dengan norma budaya dan agama yang
dianutnya.
− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
VI. PEMERIKSAAN / KEADAAN FISIK
Pengkajian / pemeriksaan fisik difokuskan pada sistem / fungsi organ tubuh
(dengan cara observasi, auskultasi, palpasi, perkusi dan hasil pengukuran) dapat
digambarkan sbb:

1. Kesadaran secara kuantitatif (GCS)

1) Compos Mentis (sadar penuh 4, 5, 6)


2) Apati (tidak mengacuhkan terhadap rangsangan/lingkungan sekitarnya,
mulai mengantuk).
3) Somnolencia (mengantuk dan tidak ada perhatian sama sekali).
4) Bingung, delirium,, sedasi (kacau, merasa melayang antara sadar dan tidak
sadar).
5) Sopor (ingatan, orientasi, pertimbnngan hilang, hanya berespon terhadap
rangsangan yang keras atau cubitan).
6) Stupor, subkoma, soporoskomatus (tidak ada lagi reaksi terhadap
rangsangan yang keras, terjadi gangguan motorik seperti kekakuan,
gerakan-gerakan yang berulang dan tidak mengerti semua apa yang terjadi
di lingkungannya).
7) Koma (tidur yang sangat dalam, beberapa reflek hilang seperti pupil,
cahaya, muntah dan dapat timbul reflek yang patologis).

2. Lakukan pengukuran dan tuliskan hasilnya tentang:


− Tanda Vital (Tekanan Darah dalam mmHg)
− Nadi berapa kali dalam 1 (satu) menit
− Pernafasan berapa kali dalam 1 (satu) menit,
− Suhu badan dalam derajat Celcius,
− Berat badan dalam Kg
− Tinggi badan dalam Cm.

3. Apakah ada keluhan-keluhan fisik yang dirasakan klien, bila ada (ya) kaji lebih
lanjut tentang sistem dan fungsi organ sesuai dengan keluhan yang dirasakan
klien

− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data


VII. STATUS MENTAL
Pengkajian pada aspek status mental dapat dilakukan pada penampilan,
pembicaraan, aktivitas motorik, afek emosi, yang akan diuraikan secara singkat di
bawah ini.
1. Penampilan

Area observasi dalam penampilan umum klien yang merupakan karakteristik


fisik klien yaitu penampilan usia, cara berpakaian, sikap tubuh, cara berjalan,
ekspresi wajah, kontak mata, dilatasi/konstriksi pupil, status gizi / kesehatan
umum. Pengkajian penampilan sbb:

a. Penampilan Usia
Kesesuaian usia dan penampilan (cara berdandan/berhias)
b. Cara berpakaian
Kancing baju tidak tepat, resleting tidak dikunci, baju terbalik, baju tidak
diganti beberapa hari. Penggunaan pakaian yang tidak sesuai, seperti
pakaian dalam dipakai diluar baju, cara berpakaian tidak seperti biasanya
terutama penggunaan pakaian yang tidak tepat sesuai waktu, tempat,
identitas atau situasi kondisinya tidak sesuai.

c. kebersihan

Kerapihan/kebersihan dalam penampilan dari ujung rambut sampai ujung


kaki

d. Sikap Tubuh

Sikapnya apakah sopan, seenaknya, tak menghiraukan lingkungan) dan


tingkah lakunya (apakah mondar-mandir, bergerak terus, berjoget dll).
e. Gaya berjalan

Berjalan normal atau ada hambatan dalam mobilitas fisik

f. Ekspresi wajah

Roman muka (saat itu apakah ia marah, curiga, benci, pandangan kosong,
cemas, gembira

g. Kontak mata

Ada kontak atau tidak, dilatasi atau konstriksi pupil


h. Penampilan status kesehatan secara umum
Kesan umum (keadaan umum) saat pertama kali kontak/bertemu dengan
klien yaitu keadaan klien (apakah ia berbaring, lemah, diinfus, rapi, kotor,
diam, ngamuk, kooperatif)

− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data


2. Pembicaraan

Cara berbicara digambarkan dalam

a. Frekuensi (kecepatan, cepat/lambat),


b. Volume(keras/lembut),
c. Jumlah(sedikit, membisu, ditekan)
d. Karakternya (gagap, kata-kata bersambung, aksen tidak wajar).

− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data


3. Aktivitas Motorik (Psikomotorik)

Aktivitas motorik berkaitan dengan gerakan fisik perlu dicatat dalam hal tingkat
aktivitas (lethargic, tegang, gelisah, agitasi), jenis (tik, seringai, tremor) dan
isyarat tubuh/mannerisme yang tidak wajar.Jelaskan psikomotor / aktivitas
motorik yaitu gerakan badan/anggota badan yang dipengaruhi oleh keadaan
jiwanya, efek bersama yang mengenai badan dan jiwa (biasanya disebut konasi
atau perilaku motorik) yang ditampilkan klien seperti lesu, tegang, gelisah,
agitasi, tik, grimace, tremor, kompulsif atau lainnya.
Gangguan psikomotor, dapat berupa kelambanan atau peningkatan aktivitas
atau gangguan lainnya sebagaimana tersebut dibawah ini
a. Kelambatan Aktivitas terjadi dimana secara umum gerakan dan reaksi
motorik terhadap suatu rangsangan menjadi lambat, kelambatan aktivitas
antara lain
● Hipokinetik/hipoaktivitas yaitu gerakan atau aktivitas yang berkurang/
menurun
● Sub/stupor katatonik yaitu reaksi terhadap lingkungan sangat kurang,
gerakan dan aktivitas sangat lambat.
● Katalepsi yaitu mempertahankan posisi badan secara kaku dan posisi
tertentu
● Fleksibilitas serea yaitu mempertahankan posisi badan yang dibuat orang
lain atau menirukan posisi orang lain.
b. Peningkatan aktivitas terjadi dimana secara umum gerakan dan reaksi
motorik terhadap rangsangan menjadi lebih cepat/meningkat, peningkatan
aktivitas antara lain
● Hiperkinesia/hiperaktivitas yaitu gerakan atau aktivitas yang berlebihan.
● Gaduh gelisah katatonik yaitu gerakan motorik yang meningkat, tidak
bertujuan, tidak dipengaruhi oleh rangsangan dari luar dan
menunjukkan kegelisahan.
c. Tik/Tic yaitu gerakan kecil involunter/tidak terkontrol, sekejap dan
berkali-kali mengenai sekelompok otot atau bagian badan yang relatif kecil.
d. Grimace yaitu gerakan otot muka/mimik yang aneh berubah-ubah, tidak
dapat dikontrol klien sendiri dan berulang-ulang.
e. Tremor yaitu jari-jari gemetar ketika klien menjulurkan/merentangkan
jari-jari tangannya.
f. Stereotip yaitu gerakan salah satu anggota badan yang berulang-ulang dan
tidak bertujuan.
g. Mannerisme/pelagakan yaitu gerakan atau Iagak yang stereotipi, teatrikal
dan dibuat-buat seperti pada suatu pertunjukan.
h. Echopraxia yaitu meniru gerakan orang lain pada saat melihatnya secara
langsung.
i. Otomatisme yaitu berbuat sesuatu secara otomatis sebagai pernyataan atau
ekspresi simbolik daripada aktivitas yang tidak disadarinya.
j. Automatisme perintah (command automatism) yaitu menuruti sebuah
perintah secara otomatis tanpa memikirkan terlebih dahulu.
k. Negativisme yaitu menentang nasehat atau permintaan orang lain untuk
beraktivitas atau melakukan aktivitas yang berlawanan.
l. Katapleksi yaitu tonus otot menghilang mendadak untuk beraktivitas dan
sejenak, diikuti atau tidak diikuti oleh penurunan kesadaran yang
disebabkan oleh keadaan emosi.
m. Verbigerasi yaitu berkali-kali mengucapkan sebuah kata yang sama.
n. Gagap yaitu berbicara terhenti-henti/tersendat-sendat karena adanya
spasme otot-otot untuk berbicara seperti terlihat sangat ragu-ragu sampai
explosif (terucap).
o. Bersikap aneh yaitu sengaja mengambil sikap/posisi badan yang aneh, tidak
wajar atau cenderung bizar (berlebihan).
p. Berjalan kaku/rigid yaitu gerakan-gerakan lambat, kaku, tidak tegap dan
terputus-putus.
q. Kompulsif yaitu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang (preokupasi)
seperti berulang kali mencuci tangan, muka atau mandi, karena adanya
dorongan yang mendesaknya agar berbuat sesuatu yang bertentangan
dengan keinginan sehari-hari, kebiasaan atau norma-norma yang berlaku.
− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
4. Mood dan Afek
1). Mood
a. Depresi Yaitu keadaan psikologis (dengan manifestasi rasa sedih, susah,
rasa tak berguna, gagal, kehilangan, rasa berdosa, putus asa, penyesalan
tak ada harapan) yang patologis dan diwujudkan dengan komponen
fisiologisnya/ somatik seperti anoreksia, konstipasi, kulit
lembab/dingin, tensi dan nadi menurun. Selain itu juga ada penurunan
semangat bekerja, bergaul dan nafsu seksualnya.

b. Ketakutan/takut yaitu afek emosi terhadap obyek yang ditakuti sudah


jelas.
c. Khawatir, cemas, anxietas yaitu ketakutan pada sesuatu obyek yang
belum jelas atau keadaan tidak enak/tidak nyaman yang tidak jelas
penyebabnya, disertai komponen psikologis seperti gugup, tegang, rasa
tak aman, lekas terkejut dan komponen fisiologisnya dengan palpitasi,
keringat dingin pada telapak tangan, tensi meninggi, peristaltik usus
bertambah. Cemas mengganggu homeostasis dan fungsi
tubuh/individu.
d. Anhedonia Yaitu tidak timbul perasaan senang dengan aktivitas yang
biasanya menyenangkan bagi dirinya.
e. Euforia yaitu rasa senang, riang, gembira, bahagia, yang berlebihan
yang tidak sesuai dengan keadaan. Elasi adalah bentuk euforia yang
lebih hebat dan Exaltasi atau extacy adalah suatu bentuk euforia yang
sangat hebat.
f. Kesepian adalah merasa dirinya ditinggalkan/dipisahkan dari atau oleh
yang lainnya.
2).Afek
Adapun Jenis afek sbb:

a. Kedangkakalan/tumpul/datar adalah kemiskinan afek/emosi secara


umum atau kuantitas, tidak ada perubahan dalam roman muka pada saat
ada stimulus yang menyenangkan atau menyedihkan, hanya bereaksi bila
ada stimulus yang Lebih kuat. Hanya sedikit/tidak ada rasa
gembira/sedih tentang sesuatu hal yang benar-benar
menyedihkan/menggembirakan.
b. Labil Adalah emosi yang secara cepat berubah-ubah, tanpa suatu
pengendalian yang baik.
c. Tidak sesuai adalah emosi yang tidak sesuai atau bertentangan dengan
stimulus yang ada, keadaan tertentu secara kuantitatif atau dengan isi
pembicaraan/pikirannya. Bilamana hal ini berlanjut menjadi inadekuat.
− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
5. Interaksi selama wawancara
Jelaskan keadaan yang ditampilkan klien saat wawancara seperti bermusuhan,
tidak kooperatif, mudah tersinggung, kontak mata kurang (tidak mau menatap
Lawan bicara), defensif (selalu berusaha mempertahankan pendapat dan
kebenaran dirinya) atau curiga (menunjukkan sikap/perasaan tidak percaya
pada orang lain).
− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
6. Persepsi-Sensori
Persepsi Adalah daya mengenal barang, kualitas, hubungan, perbedaan
sesuatu, hal tersebut melalui proses mengamati, mengetahui dan
mengartikannya setelah panca indera mendapatkan rangsangan. Ada dua hal
dalam masalah perseptual yaitu Halusinasi dan Ilusi.
a. Halusinasi (Halusinasi adalah pencerapan tanpa adanya suatu rangsangan
(obyek) yang jelas dari luar diri klien terhadap panca indera pada saat
klien dalam keadan sadar atau bangun (kesan/pengalaman sensoris yang
salah).

Jenis, halusinasi pendengaran, penglihatan, perasaan, pengucapan atau


penghidu
Jenis halusinasi antara lain:
● Halusinasi, visual/optic/penglihatan bisa berbentuk seperti, orang,
binatang atau tidak berbentuk seperti sinar, kilat, bisa berwarna atau
tidak berwarna.
● Halusinasi. suara/auditif/acoustic/pendengaran bisa berupa suara
manusia, hewan, mesin, musik atau kejadian alam lainnya.
● Halusinasi. penciuman/olfaktorik bisa mencium suatu bau tertentu
dimana orang lain tidak.
● Halusinasi. pengecapan/gustatorik bisa mengecap/merasakan sesuatu,
ada yang enak atau tidak.
● Halusinasi. perabaan/taktil bisa merasakan suatu perasaan, sentuhan,
tiupan, disinari, dipanasi.
● Lain-lain

b. Ilusiadalah pencerapan yang sungguh-sungguh terjadi dengan adanya suatu


rangsangan (obyek) yang jelas/nyata dari luar diri klien pada panca indera
pada seat klien dalam keadaan sadar atau bangun, karena adanya
gangguan pada panca indera maka interpretasi/penilaiannya yang salah
terhadap rangsangan/obyek tersebut. Contoh ilusi seperti bunyi angin
didengarnya memanggil dirinya, daun pisang jatuh dilihatnya sebagai
seorang penjahat yang menyelinap.
− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
7. Proses Pikir

a. Gangguan Arus pikir seperti:

● Circumstantial (pikiran berputar-putar) yaitu pembicaraan yang


berbelit-belit sehingga lama sampai pada tujuan/maksud yang
dibicarakan, untuk menuju ide pokok tidak langsung pada sasaran yang
dimaksud namun banyak menambahkan bumbu-bumbu pembicaraan
yang tidak relevan menjemukan.
● Tangensial yaitu pembicaraan yang berbelit-belit dan tidak sampai pada
tujuan/maksud yang dibicarakan/ide intinya.
● Asosiasi longgar (asosiasi bebas/kehilangan asosiasi) yaitu
pembicaraan /hal-hal yang dikatakannya tidak ada hubungan antara satu
kalimat dengan kalimat lanilla dan klien tidak menyadarinya (bila
ekstrem menjadi inkoherensi). Kurangnya hubungan yang logis antara
pikiran dan ide sehingga tak jelas maknanya, mengambang dan tidak
terfokus.
● Flight of idea (pikiran melayang) yaitu pembicaraan pada beberapa ide-
ide yang melompat-lompat, ada perubahan yang mendadak dart satu
topik ke topik lainnya, tidak ada hubungan yang runtut/logis dan tidak
sampai pada tujuan secara jelas (perubahan ide secara cepat).
● Blocking (benturan) yaitu pembicaraan yang terhenti secara tiba-tiba
tanpa adanya gangguan secara eksternal, kemudian beberapa saat
dilanjutkan kembali pada pembicaraan semula atau pembicaraan
selanjutnya.
● Perseverasi yaitu pembicaraan yang berulang-ulang pada suatu ide,
pikiran dan tema secara berlebihan.
● Inkoherensi (irrelevant yaitu pembicaraan dimana satu kalimat sulit
dipahami maksudnya, isi pembicaraan tidak ada hubungannya dengan
stimulus/ pertanyaan atau hal-hal yang sedang dibicarakan (asosiasi
longgar ekstrim).
● Logorhoe yaitu banyak bicara yang bertubi-tubi tanpa adanya kontrol
yang jelas bisa koheren atau inkoheren.
● Clang association (asosiasi bunyi) yaitu mengucapkan perkataan yang
mempunyai persamaan bunyi.
● Neologisme yaitu membentuk kata-kata/simbol/tanda/kode baru yang
tidak dimengerti secara umum, kadang-kadang dirinya juga tidak
mengerti apa yang dimaksud.
● Main-main dengan kata-kata yaitu membuat sajak/puisi/pantun/ cerita
yang tidak wajar.
● Afasia yaitu ia tidak bisa/sukar mengerti pembicaraan orang lain (secara
sensorik) dan is tidak dapat/sukar berbicara dengan orang lain (secara
motorik).

b. Isi Pikir :

Isi pikir seperti :

a) Ekstasi yaitu isi pikiran yang tidak dapat diceritakan yang


dimanifestasikan dengan kegembiraan yang luar biasa dan timbulnya
secara mengambang.
b) Fantasi yaitu isi pikiran tentang keadaan/kejadian yang
diharapkan/diinginkan sebagai hal-hal yang tidak nyata sebagai pelarian
terhadap keinginan yang tidak dapat dipenuhinya. Sedangkan
pseudologia fantastika merupakan bentuk kepercayaan akan kebenaran
fantasinya secara intermitten dalam jangka waktu yang cukup lama dan
dapat bertindak sesuai dengan fantasinya.
c) Obsesi yaitu isi pikiran yang telah muncul/kokoh/persisten, walaupun
klien berusaha menghilangkannya, tidak dikehendaki, tidak diketahui
dan tidak wajar.
d) isi pikir seperti Obsesi, Phobia, Hipokondria, Depersonalisasi, Pikiran
magis, Ide terkait, Waham, Sisip pikir, siar pikir, kontrol pikir dan
lainnya.
e) Ekstasi yaitu isi pikiran yang tidak dapat diceritakan yang
dimanifestasikan dengan kegembiraan yang luar biasa dan timbulnya
secara mengambang.
f) Fantasi yaitu isi pikiran tentang keadaan/kejadian yang
diharapkan/diinginkan sebagai hal-hal yang tidak nyata sebagai pelarian
terhadap keinginan yang tidak dapat dipenuhinya. Sedangkan
pseudologia fantastika merupakan bentuk kepercayaan akan kebenaran
fantasinya secara intermitten dalam jangka waktu yang cukup lama dan
dapat bertindak sesuai dengan fantasinya.
g) Obsesi yaitu isi pikiran yang telah muncul/kokoh/persisten, walaupun
klien berusaha menghilangkannya, tidak dikehendaki, tidak diketahui
dan tidak wajar.
h) Word salad yaitu mengucapkan rangkaian kata-kata yang tidak lengkap
dan tidak berhubungan.
i) Depersonalisasi yaitu isi pikiran yang berupa perasaan yang aneh/asing
terhadap dirinya sendiri, orang lain atau lingkungan sekitarnya.
j) Ideas of reference (ide yang terkait, pikiran berhubungan) yaitu isi
pikiran yang dimanifestasikan dengan keyakinan klien terhadap kejadian
yang terjadi dilingkungan sekitarnya, pembicaraan orang lain, benda-
benda atau sesuatu kejadian yang dihubung-hubungkan/terkait dengan
dirinya dan hal tersebut bermakna lagi klien.
k) Magic thinking (Pikiran magic) yaitu isi pikiran yang terwujud dengan
keyakinan klien tentang dirinya yang mampu melakukan hal-hal yang
mustahil dilakukan secara umum atau diluar kemampuannya. Seperti
saya bisa terbang kelangit tujuh, bisa mengangkat beras 3 ton.
l) Social Isolation(Pikiran isolasi sosial) yaitu isi pikiran yang berupa rasa
terisolasi, tersekat, terkucil, terpencil dari lingkungan
sekitarnya/masyarakat, merasa ditolak, tidak disukai orang lain, dan
tidak enak berkumpul dengan orang lain sehingga sering menyendiri.
m) Pikiran tak memadai (inadequate) yaitu pikiran eksentrik, tidak
cocok dengan banyak hal terutama dalam hal pergaulan dan pekerjaan.
n) Preokupasi Yaitu isi pikiran yang terpaku pada sebuah ide saja, biasanya
berhubungan dengan atau bernada emosional dan sangat kuat.
o) Suicidal thought / ideation / pikiran bunuh diri yaitu isi pikiran yang
dimulai dengan memikirkan usaha bunuh diri sampai terus-menerus
berusaha untuk dapat bunuh diri.
p) Alienasi / rasa terasinq yaitu pikiran / rasa dirinya sudah menjadi lain,
berbeda, asing dan aneh.
q) Pikiran rendah diri yaitu pikiran yang merendahkan, menyalahkan,
menghinakan dirinya terhadap hal-hal yang pernah dilakukan atau pun
yang belum pernah dilakukannya.
r) Merasa dirugikan, yaitu pikiran yang selalu menyangka / mengira bahwa
orang lain telah merugikan, mencelakai dirinya dan mengambil
keuntungan dari dirinya.
s) Hiposeksual yaitu pikiran yang merasa dingin dalam hal seksual, acuh,
tidak memperhatikan, tidak bangkit gairahnya terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan seksual,
t) Rasa bersalah yaitu pikiran yang merasa/mengatakan dirinya selalu /
telah bersalah
u) Pesimisme yaitu berpandangan bahwa masa depan dirinya yang suram
tentang banyak hal di dalam kehidupannya.
v) Perasaan curiga yaitu pikiran yang berupa tidak percaya / curiga pada
orang lain.
w)Phobia / fobi yaitu rasa takut/ketakutan yang patologis/tidak rasional
terhadap suatu obyek situasi/benda tertentu yang tidak dapat
dihilangkan dan tidak diketahui oleh dirinya.
Adapun jenis phobia sbb:
● Akrofobia yaitu takut terhadap ruang yang luas.
● Ailurofobia yaitu takut terhadap kucing.
● Akrofobia yaitu takut terhadap tempat yang tinggi.
● Algofobi yaitu takut terhadap perasaan nyeri/sakit
● Astrofobi yaitu takut terhadap badai/guntur/kilat.
● Bakteriofobi yaitu takut terhadap kuman / bakteri
● Eritrofobia yaitu takut terhadap muka / wajahnya menjadi merah
● Hematofobi yaitu takut terhadap darah
● Kanker Obi yaitu takut terhadap sakit / penyakit kanker.
● Klaustrofobia yaitu takut terhadap ruang yang tertutup.
● Misofobia yaitu takut terhadap kotoran / kuman.
● Monofobi yaitu takut terhadap keadaan sendiri / bila sendirian.
● Nightofobi yaitu takut terhadap keadaan gelap/suasana gelapnya
malam.
● Okholofobia yaitu takut terhadap keadaan yang ramai/banyak orang
● Partofobi yaitu takut terhadap segala sesuatu.
● Patofobi yaitu takut terhadap suatu penyakit.
● Pirofobia yaitu takut terhadap api.
● Xitilofobi yaitu takut terhadap penyakit sifilis.
● Xenofobia yaitu takut terhadap orang asing / orang yang belum
dikenalnya.
● Zoofobia yaitu takut terhadap binatang.
x) Waham yaitu keyakinan tentang suatu pikiran yang kokoh / kuat, tidak
sesuai dengan kenyataan, tidak cocok dengan intelegensi dan latar
belakang budaya, selalu dikemukakan secara berulang-ulang dan
berlebihan, biarpun telah dibuktikan kemustahilannya / kesalahannya
atau tidak benar secara umum.
Jenis waham sbb :
● Waham. agama yaitu keyakinan klien yang bertema tentang agama /
kepercayaan yang berlebihan.
● Waham. somatic/hipokondrik yaitu keyakinan klien terhadap
tubuhnya ada sesuatu yang tidak beres, seperti ususnya busuk,
otaknya mencair, perutnya ada kuda.
● Waham kebesaran yaitu keyakinan klien terhadap suatu
kemampuan, kekuatan, pendidikan, kekayaan atau kekuasaan secara
luar biasa, seperti " Saya ini ratu adil, nabi, superman dll ".
● Waham curiga / kejaran yaitu keyakinan klien terhadap seseorang /
kelompok secara berlebihan yang berusaha merugikan, mencederai,
mengganggu, mengancam, memata-matai dan membicarakan
kejelekan dirinya.
● Waham nihilistik yaitu keyakinan klien terhadap dirinya / orang lain
sudah meninggal / dunia sudah hancur dan sesuatunya tidak ada
apa-apanya Iagi.
● Waham dosa yaitu keyakinan klien terhadap dirinya telah / selalu
salah / berbuat dosa / perbuatannya tidak dapat diampuni lagi.
● Waham bizarre, terdiri dari
o Sisip pikir yaitu keyakinan klien terhadap suatu pikiran orang lain
disisipkan kedalam pikiran dirinya.
o Siar pikir/ broadcasting yaitu keyakinan klien bahwa ide dirinya
dipakai oleh/disampaikan kepada orang lain mengetahui apa yang
ia pikirkan meskipun ia tidak pernah secara nyata mengatakan
pada orang tersebut.
o Kontrol pikir/waham pengaruh yaitu keyakinan klien bahwa
pikiran, emosi dan perbuatannya selalu dikontrol/dipengaruhi
oleh kekuatan diluar dirinya yang aneh
c. Bentuk :

● Dereistic
Yaitu bentuk pemikiran tidak sesuai dengan kenyataan yang ada atau
tidak mengikuti logika secara umum (tak ada sangkut pautnya antara
proses mental individu dan pengalaman yang sedang terjadi).
● Otistik (autisme)
Yaitu bentuk pemikiran yang berupa fantasi atau lamunan untuk
memuaskan keinginan yang tidak dapat dicapainya. Hidup dalam
pikirannya sendiri, hanya memuaskan keinginannya tanpa peduli
sekitarnya, menandakan ada distorsi arus asosiasi dalam diri klien yang
dimanifestasikan dengan lamunan, fantasi, waham dan halusinasi yang
cenderung menyenangkan dirinya.
● Nonrealistic yaitu bentuk pemikiran yang sama sekali tidak logis / tidak
masuk akal, sama sekali tidak berdasarkan kenyataan.
− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
8. Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran adalah kemampuan individu dalam melakukan relasi
(hubungan dengan diri dan lingkungan), limitasi (pembatasan/perhatian
terhadap diri dan lingkungan), orientasi (kemampuan individu untuk
mengenal lingkungan menyangkut waktu (tentang jam, hari, pekan, bulan,
musim, tahun)
Tempat (keberadaan saat ini) . orang, (dirinya, orang lain, identitas, salah
menafsirkan identitas orang lain) dan lingkungan / keadaan sekitarnya
dimana in berada saat ini.
Adapun gangguan kesadaran (kualitas) menurut ilmu jiwa dapat diuraikan
sbb:
a. Kesadaran meninggi;
Yaitu keadaan dengan respon yang meninggi/meningkat terhadap suatu
rangsangan, seperti mendengar suara lebih nyaring dari sebenarnya,
warna-warni lebih terang.
b. Kesadaran menurun yaitu keadaan dengan kemampuan persepsi, perhatian
dan pemikiran yang berkurang sebagian atau keseluruhan, sedikit
menurun/sebagian saja atau sampai pada keadaan amnesia parsial/total.
Kesadaran menurun ini dapat digambarkan sbb:

● Kesadaran berubah yaitu kesadaran yang tidak menurun, tidak meninggi,


tidak normal, bukan disosiasi, hal ini karena kemampuan untuk
mengadakan hubungan (relasi) dan pembatasan (limitasi) terhadap
dunia luar (di luar dirinya) sudah terganggu dan secara kualitas berada
pada taraf yang tidak sesuai dengan kenyataan.
● Hipnosa yaitu kesadaran, menurun dan menyempit yang sengaja dibuat
oleh dirinya atau orang lain melalui sugesti, mirip tidur dan terjadi
amnesia (lupa) selama dihipnotis dan hanya menerima rangsangan dari
sumber tertentu yang menghipnotisnya.
● Confusion, yaitu kebingungan / disorientasi terhadap lingkungan
● Sedasi yaitu mengantuk, merasa melayang antara sadar dan tidak sadar
● Stupor yaitu, tidak menyadari semua yang terjadi di lingkungannya
− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
9. Memori (daya ingat)
Bagaimana daya ingat klien atau kemampuan mengingat hal-hal yang telah
terjadi (jangka panjang/pendek/sesaat)dan apakah ada gangguan pada daya
ingat. Gangguan ini dapat terjadi pada salah satu diantara komponen daya
ingat yaitu pencatatan/registrasi, penahanan/retensi atau memanggil
kembali/recall sesuatu yang terjadi sebelumnya.
Area daya ingat / gangguan daya ingat yang harus dikaji sbb:
a. Daya Ingat jangka panjang(memori masa lalu, mengingat kejadian,
informasi dan orang dari masa lalu yang sangat lama/lebih dari 1 (satu)
bulan, seperti waktu kecil, tempat dilahirkan/sekolah/tanggal lulus sekolah
dll.
b. Daya ingat jangka menengah (memori yang baru, dari waktu dapat
mengingat kejadian yang terjadi dalam 1 (satu) minggu terakhir sampai 24
jam terakhir).
c. Daya ingat jangka pendek (memori yang sangat baru, tidak dapat mengingat
kejadian yang baru saja terjadi kurun waktu 10 detik sampai 15 menit)
− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
10. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Konsentrasi adalah kemampuan klien untuk memperhatikan selama
wawancara/ kontrak dan Berhitung adalah kemampuan klien untuk
mengerjakan hitungan baik sederhana maupun yang komplek.
a. Gangguan konsentrasi sbb:

1. Mudah beralih/mudah dialihkan, mudah berganti


perhatiannya/konsentrasi dari suatu obyek ke obyek lainnya.
2. Tidak mampu berkonsentrasi, klien selalu meminta agar pertanyaan
sebelumnya diulang, tidak dapat menjelaskan kembali pembicaraan yang
baru saja dibicarakan oleh dirinya atau orang lain.

b. Berhitung

Tidak mampu berhitung yaitu tidak dapat melakukan


penambahan/pengurangan angka-angka atau benda-benda yang nyata,
sederhana, banyak, rumit atau komplek.
Misal, berhitung sederhana mulai dari 1 – 20 dan kalkulasi (+, - : , x) dan
ditingkatkan kelipatan 7 dari 100 atau kelipatan 3 dari 20.
− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
11. Kemampuan Penilaian / Mengambil Keputusan
Penilaian melibatkan pembuatan keputusan yang konstruktif dan adaptif,
kemampuan mengerti fakta dan menarik kesimpulan dari hubungan. Hal ini
dapat dikaji dengan menggali keterlibatan klien dalam aktivitas, berhubungan
dengan pilihan pekerjaan, contohnya bagaimana ia dapat menemukan jalan
keluar dan bagaimana ia dapat bertindak. Bagaimana kemampuan klien dalam
menilai sesuatu hal dan bagaimana ia mengambil suatu keputusan terhadap
sesuatu hal, masalah atau peristiwa di lingkungan sekitarnya. Apakah normal
atau ada gangguan bermakna
Gangguan kemampuan penilaian / pengambil keputusan sbb:
a. Gangguan ringan yaitu bilamana gangguan ini terjadi in tetap dapat
mengambil keputusan secara sederhana dengan bantuan orang lain, dalam
hal aktivitas sehari hari.
b. Gangguan bermakna bilamana gangguan ini terjadi ia tetap tidak
dapat/tidak mempu mengambil suatu keputusan meskipun secara
sederhana dan mendapatkan bantuan orang lain.
− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
12. Daya Tilik Diri
Daya tilik diri/penghayatan, merujuk pada pemahaman klien tentang sifat
suatu penyakit/gangguan.Penghayatan ini biasanya mengalami gangguan pada
kelainan mental organik, psikosis dan retardasi mental.Bagaimana klien
menilai/memandang dirinya secara keseluruhan terhadap dirinya dan
lingkungan sekitarnya.Apakah normal atau ada gangguan seperti mengingkari
penyakit yang diderita atau menyalahkan hal-hal diluar dirinya.Hal ini dapat
dilihat dan disesuaikan dengan konsep dirinya dan tingkat kesadaran yang
terjadi saat ini.
Gangguan daya tilik diri sbb:
b. Mengingkari penyakit yang diderita, dimana ia tidak menyadari gejala
gangguan jiwa/penyakitnya, perubahan fisik, emosi dirinya dan dirinya
merasa tidak perlu suatu pertolongan dari siapapun.
c. Menyalahkan hal-hal diluar dirinya, bilamana ia cenderung menyalahkan
orang lain/lingkungan dan ia merasa orang lain/lingkungan diluar dirinya
yang menyebabkan ia seperti ini/kondisinya saat ini.
− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
Khusus data-data ini harus dikaji untuk mengetahui masalah yang mungkin akan
terjadi/akan dihadapi klien, keluarganya atau masyarakat sekitarnya pada saat
klien pulang atau setelah klien pulang dari rumah sakit dan klien berada
dirumahnya, ditengah keluarga/masyarakat. Data ini bermanfaat agar dapat
sesegera mungkin dapat dibuatkan suatu rencana keperawatan/implementasi
keperawatan saat ini atau pada saat klien menjelang pulang.Data dikumpulkan
melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, data dari; keluarga atau sumber-
sumber Lainnya yang mendukung.Tulisan data secara singkat dan jelas.
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Apakah klien mampu atau tidak mampu memenuhi/menyediakan kebutuhan
pakaian (memilih, memakai, mencuci atau menyimpannya), perawatan
kesehatan, transportasi, tempat tinggal.Keuangan dan kebutuhan lainnya serta
ketidakmampuan klien yang terjadi.
− Bila dari hasil pengkajian terdapat tanda gejala dari suatu diagnosa
keperawatan, tuliskan diagnosa keperawatan tersebut
2. Kegiatan hidup sehari-hari (ADL)
a. Perawatan diri
Apakah klien mampu melakukan kegiatan hidup sehari-hari seperti
Mandi, Berpakaian, berhias dan berdandan, Makan,Toileting (BAK, BAB).
− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
b. Nutrisi
Bagaimana pemenuhan kebutuhan nutrisi, apakah klien pada saat makan
memisahkan diri, bila memisahkan diri jelaskan mengapa terjadi hal
ini.Berapa frekuensi makan dan frekuensi kudapan dalam sehari.Bagaimana
nafsu makannya, apakah Meningkat, Menurun, Berlebihan„ Sedikit-sedikit
dan apa penyebabnya.
Bagaimana berat badannya, apakah Meningkat atau Menurun dan apa
penyebabnya. Ukur dan catat Berat Badan (BB) saat ini, BB terendah selama
dirawat dan BB tertingginya.
− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
c. Tidur
Apakah klien mempunyai masalah/gangguan tidur seperti :
● Gangguan tidur (insomnia), biasanya sering ditemui pada
ansietas/depresi dan gejala ini paling sering ditandai dengan kekurangan
jumlah tidur
● Gangguan tidur (hipersomnia), kategori ini termasuk narkolepsi, apnea
tidur dan kelainan gerakan pada malam hari yang kakinya selalu
bergerak/gelisah.
● Kelainan jadwal tidur bangun, dimana tidurnya normal, tidak tepat
waktunya yang merupakan perubahan waktu dari satu tempat ketempat
lainnya dan perubahan waktu kerja (shif).
● Kelainan yang berhubungan dengan tahapan tidur (parasomnia), kategori
ini termasuk somnabulisme, teror malam hari, mimpi buruk dan ngompol
(enuresis).
Apakah ia merasa segar setelah bangun tidur, bila tidak segar jelaskan apa
yang terjadi. Apakah klien biasa tidur siang, berapa lama. Apakah ada yang
menolong klien mempermudah untuk tidur, keadaan seperti apa? Tidur
malam rata-rata berapa jam, mulai tidur jam berapa dan bangun pagi jam
berapa.
− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
3. Kemampuan klien lain-lain.
Apakah klien dapat/mampu mengantisipasi kebutuhan hidupnya, membuat
keputusan berdasarkan keinginannya, mengatur penggunaan obat dan
melakukan pemeriksaan kesehatannya sendiri. Bila tidak bagaimana yang
terjadi dan apa penyebabnya.
− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
4. Klien memiliki sistem pendukung
Apakah klien mempunyai sistem pendukung seperti keluarga, teman sejawat,
terapis atau kelompok sosial, bila sistem pendukung tersebut mempunyai
sampai sejauh mana bantuan/perannya dalam membantu secara material
maupun spiritual dan bilamana tidak mempunyai sistem pendukung bagaimana
hal ini terjadi dan apa penyebabnya.
− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
IX. MEKANISME KOPING
Bagaimana dan jelaskan reaksi klien bila menghadapi suatu permasalahan,
apakah menggunakan cara-cara yang adaptif (konstruktif) atau maladaptive
(destruktif)
− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan psikososial dan
lingkungan sekitarnya, masalah yang berkaitan dengan psikososial dan
lingkungan dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Masalah berhubungan dengan dukungan sosial, seperti kematian anggota
keluarga, kesehatan anggota keluarga, gangguan dalam keluarga
(perpisahan, perceraian, pengasingan, pindah rumah, orang tua menikah
lagi, penganiayaan fisik/seksual, menelantarkan anak, disiplin tidak
adekuat, perselisihan saudara, kelahiran saudara).
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan sosial, seperti kematian/
kehilangan sahabat, dukungan sosial tidak adekuat, hidup sendiri,
kesukaran berbaur/beradaptasi/berakulturasi, penyesuaian terhadap
siklus hidup (pensiun)
3. Masalah berhubungan dengan pendidikan, seperti buta aksara, masalah
akademik, perselisihan dengan guru/teman, lingkungan sekolah tidak
adekuat
4. Masalah berhubungan dengan pekerjaan, seperti menganggur, ancaman
kehilangan pekerjaan/PHK, jadwal kerja yang tidak sesuai, kesulitan
kondisi pekerjaan, tidak puas bekerja, perubahan pekerjaan, perselisihan
dengan atasan/teman kerja.
5. Masalah berhubungan dengan perumahan, seperti gelandangan, rumah
tidak adekuat, lingkungan tidak aman, perselisihan dengan
tetangga/pemilik rumah
6. Masalah berhubungan dengan ekonomi, seperti sangat miskin, finansial
tidak adekuat, dukungan kesejahteraan tidak adekuat.
7. Masalah berhubungan dengan pelayanan kesehatan, seperti pelayanan
kesehatan tidak adekuat, transportasinya jauh, tidak mempunyai jaminan/
asuransi kesehatan.
8. Masalah berhubungan dengan sistem hukum/kriminal, seperti dipenjara,
ditahan, proses pengadilan, korban kekerasan/kriminal.
XI. ASPEK PENGETAHUAN
Bagaimana pengetahuan klien/keluarga saat ini tentang penyakit/gangguan jiwa,
perawatan dan penatalaksanaanya faktor yang memperberat masalah
(presipitasi), obat-obatan atau lainnya.Apakah perlu diberikan tambahan
pengetahuan yang berkaitan dengan spesifikasinya masalah tsb.
− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
XII. ASPEK MEDIS
Jelaskan aspek medis klien (dapat dilihat dari Rekam Medik) tentang

1. Diagnose medis
2. Diagnose Multi Axis

Axis I : Gangguan klinis


Kondisi lain yang menjadi fokus perhatian klinis
Axis II : Gangguan Kepribadian
Retardasi mental
Axis III : Kondisi Medis umum
Axis IV : Masalah Psikososial dan Lingkungan
Axis V : Penilaian Fungsi Secara Global ( GAF’S)
3. Terapi Medik

XIII. ANALISA DATA


Buatlah pengelompokan data sesuai dengan apa yang telah dikaji dalam
pengkajian
XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Untuk pengkajian diagnosa, tulislah semua diagnosa keperawatan yang muncul
pada masing-masing item di pengkajian, bila ada diagnosa keperawatan yang
sama tulis salah satu saja.
XV. POHON MASALAH
Pembuatan Pohon Masalah yang terdiri dari : efek (akibat), core problem (masalah
utama), etiologi (penyebab) dan masalah-masalah lain yang masih ada hubungan
sebab akibat (masalah lain)
XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Yang dimaksud dengan prioritas adalah diagnosa-diagnosa keperawatan atau
masalah-masalah kolaboratif yang apabila tidak dilakukan intervensi atau
ditangani akan menghambat kemajuan untuk mencapai hasil, atau akan
berpengaruh negatif pada status fungsional klien.
Lampiran 6

ISI LAPORAN STUDI KASUS

1. BAGIAN AWAL
a. Halaman Judul
b. Halaman Pengesahan
2. BAGIAN INTI
a. BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3. Manfaat
4. Metode Penulisan
b. BAB II TINJAUAN TEORI
c. BAB III TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
2. Diagnosa
3. Intervensi
4. Implementasi
5. Evaluasi
d. BAB IV PEMBAHASAN
1. Pengkajian
2. Diagnosa
3. Intervensi
4. Implementasi
5. Evaluasi
e. BAB V PENUTUP
1. Simpulan
2. Saran
3. BAGIAN AKHIR
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai