MERGEFOR
Oleh:
Aris Hartono, S.Kep., Ns., M.Kes
Dian Anisia W., S.Kep., Ns., M.Kep
Asrina Pitayanti, S.Kep., Ns., M.Kes
Priyoto, S.Kep., Ns., M.Kes
VISI
Menjadi Program Studi Profesi Ners yang berkualitas dengan menghasilkan lulusan Ners yang
berdaya saing, beriman dan bertaqwa pada tahun 2025.
MISI
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas segala rahmat
dan hidayah-Nya, buku panduan kerja mahasiswa ini bisa diselesaikan. Buku
Pedoman Kerja Mahasiswa Program Profesi Ners Keperawatan Jiwa ini disusun
sebagai panduan bagi mahasiswa Program Profesi Ners pada Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKes) Bhakti Husada Mulia Madiun tahun akademik 2021/2022.
Akhir kata, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku panduan ini. Mudah-mudahan
buku panduan ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada kita semua.
Amin.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR
Tim Penyusun
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR
DAFTAR ISI
VISI DAN MISI PROGRAM STUDI PROFESI NERS 2
SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI 3
DAFTAR ISI 4
BAB I PENDAHULUAN 5
A. Latar Belakang 6
B. Tujuan 6
BAB II INFORMASI UMUM 7
A. Deskripsi Mata Ajar 7
B. Profil Lulusan 7
C. Kompetensi Lulusan Pendidikan Tahap Profesi 8
D. Waktu Pelaksanan 10
E. Metode Pembelajaran 11
F. Metode Bimbingan 12
G. Tempat Praktek 14
H. Pembimbing 14
I. Jumlah Mahasiswa 14
BAB III TUJUAN INSTRUKSIONAL DAN SASARAN PEMBELAJARAN 16
A. Tujuan Instruksional Umum 16
B. Tujuan Instruksional Khusus 16
C. Sasaran Pembelajaran 17
BAB IV POKOK BAHASAN DAN KOMPETENSI 19
A. POKOK BAHASAN 19
B. KOMPETENSI 20
C. Komponen Kemampuan Klinik 20
D. Tugas Mahasiswa Yang Wajib Dikumpulkan 23
BAB V MEKANISME EVALUASI 24
A. Cakupan dan Bobot Evaluasi 24
B. Prosedur Evaluasi 24
C. Kriteria Kelulusan 25
BAB VI TATA TERTIB DAN SANKSI 26
A. Ketentuan Seragam dan Atribut 26
B. Ketentuan Presensi 27
C. Tata Tertib 28
D. PELANGGARAN SANKSI 30
BAB VII PENUTUP 32
DAFTAR PUSTAKA 36
Lampiran 1 LAPORAN PENDAHULUAN 37
Lampiran 2 PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA 38
Lampiran 3 FORMAT STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 54
Lampiran 4 FORMAT ANALISIS PROSES INTERAKSI 57
Lampiran 5 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN ASKEP 58
Lampiran 6 ISI LAPORAN STUDI KASUS 77
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keperawatan pada keluarga yang salah satu anggotanya mengalami gangguan jiwa,
kedaruratan psikiatri, terapi modalitas.
Berdasarkan hal-hal diatas, maka kami bermaksud menyelenggarakan
Program Pendidikan Profesi Ners Stase Keperawatan jiwa.
B. Tujuan
BAB II
INFORMASI UMUM
B. Profil Lulusan
2. Unit Kompetensi
1) Ruang UGD
2) Ruang IPIP
3) Poliklinik
D. Waktu Pelaksanan
E. Metode Pembelajaran
4. Diskusi kasus
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR
F. Metode Bimbingan
2. Fase bimbingan
Fase
Tugas Pembimbing Tugas Peserta Didik
Bimbingan
G. Tempat Praktek
H. Pembimbing
Pembimbing Akademik
I. Jumlah Mahasiswa
BAB III
TUJUAN INSTRUKSIONAL DAN SASARAN PEMBELAJARAN
4. Menegakkan diagnosa
5. Melakukan implementasi
6. Melakukan evaluasi
C. Sasaran Pembelajaran
Bila diberi klien yang mengalami masalah gangguan jiwa anak, remaja dan
lansia, mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan dengan
menggunakan konsep dan prinsip keperawatan jiwa sesuai dengan
langkah-langkah proses keperawatan.
Bila diberi klien yang mengalami masalah gangguan jiwa anak, remaja dan
lansia, mahasiswa mampu:
a. Melakukan pengkajian
keperawatan jiwa
b. Menentukan tujuan keperawatan
BAB IV
POKOK BAHASAN DAN KOMPETENSI
A. POKOK BAHASAN
1. Komunikasi terapeutik:
a. Menjalin hubungan interpersonal sesuai tugas – tugas pada tahapan
hubungan perawat dan klien
b. Menerapkan teknik komunikasi terapeutik
c. Mengamati reaksi verbal dan non verbal
d. Menyusun analisa proses interaksi
2. Proses ASKEP keperawatan Jiwa dewasa
a. Perilaku kekerasan
b. Resiko mencederai diri sendiri, orang lain & lingkungan
c. Resiko bunuh diri
d. Gg. Konsep diri
e. PSP: Halusinasi
f. PPP: Waham
g. Defisit Perawatan Diri pada klien jiwa
3. Pelaksanaan terapi modalitas keperawatan
a. Somatoterapi
b. Psikofarmaka
c. ECT
d. Psikoterapi suportif
e. Katarsis
f. Sugesti
g. Bimbingan penyuluhan
h. Terapi okupasi
i. Terapi aktivitas kelompok
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR
j. Terapi lingkungan
k. Keluarga
l. Masyarakat
B. KOMPETENSI
2. Diagnosa Keperawatan
b. Menganalisa data
c. Merumuskan masalah,
3. Perencanaan
Mahasiswa mampu menyusun perencanaan keperawatan
a. Menentukan prioritas masalah
b. Menetukan tujuan
c. Menetukan kriteria keberhasilan
d. Menetapkan tindakan keperawatan yang dapat mengatasi masalah
baik bersifat mandiri maupun kolaboratif dengan
memepertimbangkan aspek budaya etik, dan legal
4. Implementasi
a. Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan keperawatan sesuai
prosedur (SOP) dengan memperhatikan prioritas dan patient safety
pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam mengatasi masalah
kebutuhan dasar manusia (Henderson/Gordon/Maslow, dsb) dan
gangguan mental klien
b. Mahasiswa mampu menyampaikan pesan dengan tepat dan jelas
c. Mahasiswa mampu melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan
d. Mahasiswa mampu melakukan tindakan melalui observasi dan
mandiri
e. Mahasiswa mampu memberikan pendidikan kesehatan sesuai
masalah klien
5. Evaluasi
a. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi keperawatan
b. Menilai perkembangan kondisi klien
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR
Askep Klien dengan Gangguan pada klien, anak, remaja dan lansia
Lingkup Keg.
No TIK Uraian Lingkup Kegiatan
Praktek
1. Setelah
melalui
proses 1. Memberikan asuhan 1. Menciptakan hubungan saling percaya
pembelajar keperawatan pada dengan klien dan tim kesehatan lainnya
an klinik, klien dewasa yang dengan menggunakan prinsip-prinsip
mahasiswa mengalami komunikasi terapeutik
mampu gangguan jiwa 2. Menciptakan lingkungan yang nyaman dan
mengelola aman bagi terlaksananya asuhan
asuhan keperawatan bagi klien
keperawata ● Perilaku 3. Melakukan pengkajian secara komprehensif
n pada kekerasan
klien yang ● Resiko
mengalami mencederai diri
gangguan sendiri, orang
jiwa pada lain, &
anak lingkungan - Menggali faktor predisposisi dan presipitasi
● Resiko bunuh diri - Pemeriksaan fisik
● Gg. Konsep diri
● PSP: Halusinasi
● PPP: Waham
● Defisit Perawatan
Diri pada klien
jiwa a. Umum
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR
b. Khusus
1) Pengkajian psikososial
2) Konsep diri
3) Hubungan social
4) Spiritual
5) Status mental:
a. Penampilan
b. Pembicaraan
c. Aktivitas motorik
d. Aspek emosi
e. Interaksi selama wawancara
f. Persepsi sensori
g. Proses piker
h. Daya tilik
1) Intervensi mandiri
2) Intervensi kolaborasi
BAB V
MEKANISME EVALUASI
Waktu
Cakupan evaluasi Bahan yang dievaluasi Pembobotan
Pelaksanaan
Laporan Pendahuluan (LP) 5% Setiap ruangan
Laporan kasus kelolaan 10% Setiap ruangan
Performance 5% Setiap ruangan
Evaluasi proses Setiap hari selama
Kinerja Klinik dan Kehadiran 20%
praktek
Resume kasus 10% Setiap ruangan
Setiap hari selama
Responsi 10%
praktek
Setelah praktek di
Pengkajian s/d intervensi
Ujian Akhir 30% semua ruangan
kasus yang ditentukan
selesai
Setelah praktek
Presentasi Kasus Laporan Kasus kelompok 10% ruangan di semua
selesai
Evaluasi dilakukan oleh pembimbing institusi dan pembimbing lahan
dengan bobot masing-masing 100% kemudian dirata-rata. Batas score yang harus
tercapai dalam kategori lulus adalah: 1) A: > 80; 2) AB: 75 – 80; 3) B: 70 – 74,9;
4) BC: 60 – 69,9; 5) C: 55 – 59,9; 6) D: 40 – 54,9; 7) E: < 40.
B. Prosedur Evaluasi
C. Kriteria Kelulusan
BAB VI
TATA TERTIB DAN SANKSI
1. Bagi perempuan
a. Seragam baju atas lengan panjang dan celana panjang, serta jilbab
berwarna putih, tidak diperkenankan menggunakan kerudung
berbahan kaos (bagi yang berjilbab)
b. Rambut rapi tidak terurai dan menggunakan hair net (bagi yang tidak
berjilbab)
c. Sepatu pantofel/ pansus berwarna hitam tidak berbunyi dan kaos kaki
putih polos.
d. Tidak menggunakan make-up berlebihan (rambut palsu, bulu mata
palsu, pewarna rambut, soft lense berwarna, kuku, perhiasan
berlebihan, bros berlebihan).
2. Bagi laki-laki
a. Seragam baju atas lengan pendek dan celana panjang berwarna putih.
b. Rambut rapi, tidak gondrong, dan berwarna hitam.
c. Sepatu pansus/ pantofel tertutup berwarna hitam dan kaos kaki putih
polos.
d. Kaos dalam bentuk singlet berwarna putih polos.
e. Ikat pinggang hitam.
3. Bagi semua mahasiswa
a. Menggunakan jas lab/ skort sesuai ketentuan institusi.
b. Disiplin memakai tanda pengenal (name tag) sesuai ketentuan institusi
dan klinik.
c. Menggunakan baju kerja (OK) untuk ruangan tertentu sesuai dengan
ketentuan klinik.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR
B. Ketentuan Presensi
2. Izin/Ketidakhadiran.
Izin dapat dilakukan mahasiswa jika ada kepentingan yang tidak bisa
ditinggal*) dengan diketahui langsung oleh kedua pembimbing, maksimal 3
hari. Ijin harus disampaikan kepada preseptor klinik, preceptor akademik,
coordinator departemen dan koordinator profesi ners. Bagi mahasiswa
yang ijin >3 hari wajib diketahui oleh koordinator profesi ners. Secara
keseluruhan ijin maksimal 6 hari dengan ketentuan penggantian.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR
a. SAKIT: Harus ada surat keterangan sakit dari dokter bila sakit lebih dari
atau sama dengan 2 (dua) hari, Selanjutnya mahasiswa wajib
mengganti dinas sebanyak hari yang ditinggalkan.
b. IJIN : Harus sepengetahuan Pembimbing Praktik Profesi yang
bersangkutan dari Prodi Ners Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun.
Selanjutnya mahasiswa wajib mengganti dinas sebanyak hari yang
ditinggalkan.
c. ALPA : Tidak masuk tanpa keterangan. Mahasiswa wajib mengganti 2
kali hari yang ditinggalkan.
d. Mahasiswa wajib mengganti hari izin di luar jadwal praktik yang
sedang berlangsung dan tidak diperkenankan dalam sehari 2 shift.
e. Mahasiswa yang telah mengganti praktik klinik harus menyerahkan
form pernyataan telah mengganti praktik yang ditinggalkan kepada
preceptor akademik dan preseptor klinik.
4. Keterlambatan
Mahasiswa wajib datang dan pulang pada jam shift tepat waktu yaitu:
C. Tata Tertib
12. Laporan kasus lengkap per ruangan/ per minggu dikumpulkan paling
lambat pada tiga hari setelah praktek berakhir.
13. Selama berdinas praktikan diharuskan mematuhi ketentuan-ketentuan
yang berlaku di tempat praktik serta ketentuan-ketentuan lain dari
akademik.
14. Tidak diizinkan merokok dan minum – minuman keras.
15. Tidak diijinkan membawa barang berharga pada saat dinas / praktik.
16. Tidak diijinkan memakai telepon/ handphone di ruang praktik untuk
keperluan pribadi.
17. Tidak diijinkan menerima tamu pribadi selama jam dinas kecuali urusan
praktik.
18. Tidak diijinkan mendokumentasikan (merekam video dan mengambil foto)
pasien di tempat praktik.
D. PELANGGARAN SANKSI
Sanksi yang diberlakukan bagi mahasiswa yang tidak mengikuti baik sengaja
atau tidak sengaja ketentuan ada.
1. Bentuk pelanggaran:
a. PELANGGARAN RINGAN
● Terlambat masuk dinas maksimal 3 kali.
● Menggunakan perhiasan di luar ketentuan, berhias berlebihan,
berkuku panjang dan atau memakai cat kuku.
● Berambut panjang bagi mahasiswa pria.
● Kedapatan / ketahuan tidak bersepatu di ruangan maupun di
kampus, kecuali pada ruangan tertentu yang mengharuskan lepas
sepatu.
b. PELANGGARAN SEDANG
● Bila merusakkan atau menghilangkan peralatan milik lahan praktik
atau Institusi, harus mengganti alat yang bersangkutan.
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Keperawatan Jiwa PAGE \*
MERGEFOR
● Merubah jadwal sama dengan ALFA dan wajib mengganti dua kali
hari yang diganti.
● Pulang sebelum jam dinas selesai
● Sering izin saat praktek, kecuali seizin dari pembimbing
c. PELANGGARAN BERAT
● Menjual belikan obat pasien
● Memalsukan tanda tangan
● Memalsu nilai praktik
● Tidur saat jam dinas atau meninggalkan ruang tanpa ijin
● Melakukan tindakan invasif tanpa sepengetahuan pembimbing /
perawat jaga
● Pelanggaran moral dalam bentuk lisan maupun tertulis
● Membuat kesalahan / berperilaku yang dapat membahayakan jiwa
pasien.
● Mengambil barang – barang berharga pasien dan peralatan milik
lahan praktik.
● Melakukan pelanggaran sedang lebih dari 2 (dua) kali tanpa ada
perubahan sikap / perilaku.
● Mendokumentasikan (merekam video dan mengambil foto) pasien di
tempat praktik.
2. Bentuk sanksi:
BAB VII
PENUTUP
Ade, A. A; Hendarsih, S., Gofur, A., & Riwidikdo, H. 2007. Terapi Modalitas: Dalam
Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jogjakarta: Mitra cendikia press
Carpenito, Lynda Juall & Moyet. 2004. Handbook of Nursing diagnosis 10th Ed.USA:
Lippincott Williams & Wilkins Inc
Keliat, Budi Anna & Akemat. 2004. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta:
EGC Penerbit Buku Kedokteran
Keliat, Budi Ana & Akemat. 2007. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta:
EGC Penerbit Buku Kedokteran
Potter, P.A & Perry, A.G. 1997. Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practices.
4/E. Philadelphia. Mosby-Year Book Inc.
Stuart, G.W., & Sundeen, S.J. 1998. Buku Saku: Keperawatan Jiwa. (ed. Indonesia). Jakarta:
EGC Penerbit Buku Kedokteran
1. Pengertian.
2. Rentang Respon
3. Penyebab
4. Tanda dan gejala
5. Akibat
III. A. POHON MASALAH
B. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG PERLU DIKAJI
IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN
V. RENCANA KEPERAWATAN
TUM:
TUK:
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran 2
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : …………………….. (L/P)
Umur : …………….. ………
Alamat : ………………………
Pendidikan : .....................................
Agama : ....................................
Status : ....................................
Pekerjaan : ………………………
JenisKel. : ………………………
No CM : ………………………
a. Data Primer
b. Data Sekunder
c. Keluhan Utama Saat Pengkajian
2. Faktor Penyebab/Pendukung :
a. Riwayat Trauma
Diagnosa Keperawatan :
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan :
Jikaada jelaskan :
Diagnosa Keperawatan :
❑ Ya
❑ Tidak
Jikaya Jelaskan
Diagnosa Keperawatan :
Diagnosa Keperawatan :
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan :
Gejala:
Riwayat pengobatan:
Diagnosa Keperawatan:
Diagnosa Keperawatan :
2. KonsepDiri
a. Citra tubuh:
b. Identitas:
c. Peran:
d. Ideal diri:
e. Harga diri:
Diagnosa Keperawatan :
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti/terdekat
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
b. Kegiatan ibadah
Diagnosa Keperawatan:
2. Kesadaran (Kuantitas)
3. Tanda vital:
TD : ……. mm/Hg
N :…….. x/menit
S : …….. CO
P : …….. x/menit
4. Ukur:
BB : ……. Kg
TB : ……. Cm
5. Keluhan fisik:
Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan :
Diagnosa Keperawatan:
Diagnosa Keperawatan:
3. Aktivitas Motorik/Psikomotor
Kelambatan :
❑ Hipokinesia, hiperaktifitas
❑ Katalepsi
❑ Sub stupor katatonik
❑ Fleksibilitas Cerea
Jelaskan:
Peningkatan :
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan:
4. Mood dan Afek
a. Mood
❑ Depresi ❑ Khawatir
❑ Ketakutan ❑ Anhedonia
❑ Euforia ❑ Kesepian
❑ Lain lain
Jelaskan
b. Afek
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
6. Persepsi Sensori
a. Halusinasi
❑ Pendengaran
❑ Penglihatan
❑ Perabaan
❑ Pengecapan
❑ Penciuman
b. Ilusi
❑ Ada
❑ Tidak ada
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan
7. Proses Pikir
a. Arus Pikir:
❑ Koheren ❑ Inkoheren
❑ Circumstantial ❑ Asosiasi longgar
❑ tangensial ❑ Flight of Idea
❑ Blocking ❑ Perseverance
❑ Logorrhoe ❑ Neologisme
❑ Clang Association ❑ Main kata kata
❑ Afasia ❑ Lain lain…
Jelaskan:
b. Isi Pikir
❑ Obsesif ❑ Fobia, sebutkan…………..
❑ Ekstasi ❑ Waham:
❑ Fantasi o Agama
❑ Alienasi o Somatik/hipokondria
❑ Pikiran bunuh diri o Kebesaran
❑ Preokupasi o Kejar / curiga
❑ Pikiran isolasi sosial o Nihilistik
❑ Ide yang terkait o Dosa
❑ Pikiran Rendah diri o Sisip pikir
❑ Pesimisme o Siar piker
❑ Pikiran magis o Kontrol pikir
❑ Pikiran curiga
❑ Lain lain :
Jelaskan:
c. Bentuk pikir :
❑ Realistik
❑ Non realistik
❑ Dereistic
❑ Otistik
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan:
8. Kesadaran
Jelaskan:
❑ Meninggi
❑ Menurun:
❑ Kesadaran berubah
❑ Hipnosa
❑ Confusion
❑ Sedasi
❑ Stupor
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan:
9. Memori
❑ Gangguan daya ingat jangka panjang ( > 1 bulan)
❑ Gangguan daya ingat jangka menengah ( 24 jam - ≤ 1 bulan)
❑ Gangguan daya ingat pendek (kurun waktu 10 detik sampai 15 menit)
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan:
a. Konsentrasi
❑ Mudah beralih
❑ Tidak mampu berkonsentrasi
Jelaskan:
b. Berhitung
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan:
Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan:
12. DayaTilikDiri
❑ Mengingkari penyakit yang diderita
❑ Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan:
Diagnosa Keperawatan:
❑ Perawatan kesehatan,
❑ transportasi,
❑ tempat tinggal.
❑ Keuangan dan kebutuhan lainnya.
Jelaskan:
1) Mandi
Jelaskan :
Jelaskan :
3) Makan
Jelaskan :
Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan:
b. Nutrisi
Diagnosa Keperawatan:
c. Tidur
Jelaskan
2) Gangguan tidur
❑ Insomnia
❑ Hipersomnia
❑ Parasomnia
❑ Lain lain
Jelaskan
Diagnosa Keperawatan:
3. Kemampuan lain lain
Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan:
IX. MEKANISME KOPING
Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan:
Jelaskan :
Jelaskan :
❑ Masalah dengan pendidikan, spesifiknya
Jelaskan :
Jelaskan :
Jelaskan :
❑ Masalah dengan ekonomi, spesifiknya
Jelaskan :
Jelaskan :
Jelaskan :
DiagnosaKeperawatan:
Jelaskan :
Diagnosa Keperawatan:
XII. ASPEK MEDIS
1. Diagnosis Medis :
Axis I :
Axis II :
Axis III :
Axis IV :
Axis V :
3. Terapi Medis
DIAGNOSA
NO DATA
KEPERAWATAN
1. DS:
DO:
2. DS:
DO:
3. DS:
DO:
4. DS:
DO:
dst DS:
DO:
XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. ………………………………………
2. ………………………………………
3. ………………………………………
4. ………………………………………
5. ………………………………………
6. ………………………………………
7. ………………………………………
8. dst
Lawang, ……………………….
Mahasiswa yang mengkaji
____________________
NIM................................
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
TUM:
TUK:
Kriteria Evaluasi:
TINDAKAN KEPERAWATAN JIWA
Nama : Ruang :
No CM : Unit :
No Tindakan Keperawatan Evaluasi
Lampiran 3
Hari:……..Tanggal:…………
Interaksi ke:………………..
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien:
2. Diagnosa Keperawatan:
3. Tujuan Khusus:
4. Tindakan Keperawatan:
a. ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:
2. Evaluasi/ Validasi:
Lampiran 4
Analisis Analisis
Komunikasi Komunikasi
Berpusat Pada Berpusat Pada Rasional
Verbal Non Verbal
Perawat Klien
P: P:
K: K:
P: P:
K: K:
P: P:
K: K:
P: P:
K: K:
P: P:
K: K:
P: P:
K: K:
Lampiran 5
a. Trauma
1. Genogram
45
: Perempuan
: Cerai : Konflik
: Klien : Proyeksi
2. Konsep Diri
3. Apakah ada keluhan-keluhan fisik yang dirasakan klien, bila ada (ya) kaji lebih
lanjut tentang sistem dan fungsi organ sesuai dengan keluhan yang dirasakan
klien
a. Penampilan Usia
Kesesuaian usia dan penampilan (cara berdandan/berhias)
b. Cara berpakaian
Kancing baju tidak tepat, resleting tidak dikunci, baju terbalik, baju tidak
diganti beberapa hari. Penggunaan pakaian yang tidak sesuai, seperti
pakaian dalam dipakai diluar baju, cara berpakaian tidak seperti biasanya
terutama penggunaan pakaian yang tidak tepat sesuai waktu, tempat,
identitas atau situasi kondisinya tidak sesuai.
c. kebersihan
d. Sikap Tubuh
f. Ekspresi wajah
Roman muka (saat itu apakah ia marah, curiga, benci, pandangan kosong,
cemas, gembira
g. Kontak mata
Aktivitas motorik berkaitan dengan gerakan fisik perlu dicatat dalam hal tingkat
aktivitas (lethargic, tegang, gelisah, agitasi), jenis (tik, seringai, tremor) dan
isyarat tubuh/mannerisme yang tidak wajar.Jelaskan psikomotor / aktivitas
motorik yaitu gerakan badan/anggota badan yang dipengaruhi oleh keadaan
jiwanya, efek bersama yang mengenai badan dan jiwa (biasanya disebut konasi
atau perilaku motorik) yang ditampilkan klien seperti lesu, tegang, gelisah,
agitasi, tik, grimace, tremor, kompulsif atau lainnya.
Gangguan psikomotor, dapat berupa kelambanan atau peningkatan aktivitas
atau gangguan lainnya sebagaimana tersebut dibawah ini
a. Kelambatan Aktivitas terjadi dimana secara umum gerakan dan reaksi
motorik terhadap suatu rangsangan menjadi lambat, kelambatan aktivitas
antara lain
● Hipokinetik/hipoaktivitas yaitu gerakan atau aktivitas yang berkurang/
menurun
● Sub/stupor katatonik yaitu reaksi terhadap lingkungan sangat kurang,
gerakan dan aktivitas sangat lambat.
● Katalepsi yaitu mempertahankan posisi badan secara kaku dan posisi
tertentu
● Fleksibilitas serea yaitu mempertahankan posisi badan yang dibuat orang
lain atau menirukan posisi orang lain.
b. Peningkatan aktivitas terjadi dimana secara umum gerakan dan reaksi
motorik terhadap rangsangan menjadi lebih cepat/meningkat, peningkatan
aktivitas antara lain
● Hiperkinesia/hiperaktivitas yaitu gerakan atau aktivitas yang berlebihan.
● Gaduh gelisah katatonik yaitu gerakan motorik yang meningkat, tidak
bertujuan, tidak dipengaruhi oleh rangsangan dari luar dan
menunjukkan kegelisahan.
c. Tik/Tic yaitu gerakan kecil involunter/tidak terkontrol, sekejap dan
berkali-kali mengenai sekelompok otot atau bagian badan yang relatif kecil.
d. Grimace yaitu gerakan otot muka/mimik yang aneh berubah-ubah, tidak
dapat dikontrol klien sendiri dan berulang-ulang.
e. Tremor yaitu jari-jari gemetar ketika klien menjulurkan/merentangkan
jari-jari tangannya.
f. Stereotip yaitu gerakan salah satu anggota badan yang berulang-ulang dan
tidak bertujuan.
g. Mannerisme/pelagakan yaitu gerakan atau Iagak yang stereotipi, teatrikal
dan dibuat-buat seperti pada suatu pertunjukan.
h. Echopraxia yaitu meniru gerakan orang lain pada saat melihatnya secara
langsung.
i. Otomatisme yaitu berbuat sesuatu secara otomatis sebagai pernyataan atau
ekspresi simbolik daripada aktivitas yang tidak disadarinya.
j. Automatisme perintah (command automatism) yaitu menuruti sebuah
perintah secara otomatis tanpa memikirkan terlebih dahulu.
k. Negativisme yaitu menentang nasehat atau permintaan orang lain untuk
beraktivitas atau melakukan aktivitas yang berlawanan.
l. Katapleksi yaitu tonus otot menghilang mendadak untuk beraktivitas dan
sejenak, diikuti atau tidak diikuti oleh penurunan kesadaran yang
disebabkan oleh keadaan emosi.
m. Verbigerasi yaitu berkali-kali mengucapkan sebuah kata yang sama.
n. Gagap yaitu berbicara terhenti-henti/tersendat-sendat karena adanya
spasme otot-otot untuk berbicara seperti terlihat sangat ragu-ragu sampai
explosif (terucap).
o. Bersikap aneh yaitu sengaja mengambil sikap/posisi badan yang aneh, tidak
wajar atau cenderung bizar (berlebihan).
p. Berjalan kaku/rigid yaitu gerakan-gerakan lambat, kaku, tidak tegap dan
terputus-putus.
q. Kompulsif yaitu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang (preokupasi)
seperti berulang kali mencuci tangan, muka atau mandi, karena adanya
dorongan yang mendesaknya agar berbuat sesuatu yang bertentangan
dengan keinginan sehari-hari, kebiasaan atau norma-norma yang berlaku.
− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
4. Mood dan Afek
1). Mood
a. Depresi Yaitu keadaan psikologis (dengan manifestasi rasa sedih, susah,
rasa tak berguna, gagal, kehilangan, rasa berdosa, putus asa, penyesalan
tak ada harapan) yang patologis dan diwujudkan dengan komponen
fisiologisnya/ somatik seperti anoreksia, konstipasi, kulit
lembab/dingin, tensi dan nadi menurun. Selain itu juga ada penurunan
semangat bekerja, bergaul dan nafsu seksualnya.
b. Isi Pikir :
● Dereistic
Yaitu bentuk pemikiran tidak sesuai dengan kenyataan yang ada atau
tidak mengikuti logika secara umum (tak ada sangkut pautnya antara
proses mental individu dan pengalaman yang sedang terjadi).
● Otistik (autisme)
Yaitu bentuk pemikiran yang berupa fantasi atau lamunan untuk
memuaskan keinginan yang tidak dapat dicapainya. Hidup dalam
pikirannya sendiri, hanya memuaskan keinginannya tanpa peduli
sekitarnya, menandakan ada distorsi arus asosiasi dalam diri klien yang
dimanifestasikan dengan lamunan, fantasi, waham dan halusinasi yang
cenderung menyenangkan dirinya.
● Nonrealistic yaitu bentuk pemikiran yang sama sekali tidak logis / tidak
masuk akal, sama sekali tidak berdasarkan kenyataan.
− Tuliskan diagnosa keperawatan tersebut sesuai dengan data
8. Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran adalah kemampuan individu dalam melakukan relasi
(hubungan dengan diri dan lingkungan), limitasi (pembatasan/perhatian
terhadap diri dan lingkungan), orientasi (kemampuan individu untuk
mengenal lingkungan menyangkut waktu (tentang jam, hari, pekan, bulan,
musim, tahun)
Tempat (keberadaan saat ini) . orang, (dirinya, orang lain, identitas, salah
menafsirkan identitas orang lain) dan lingkungan / keadaan sekitarnya
dimana in berada saat ini.
Adapun gangguan kesadaran (kualitas) menurut ilmu jiwa dapat diuraikan
sbb:
a. Kesadaran meninggi;
Yaitu keadaan dengan respon yang meninggi/meningkat terhadap suatu
rangsangan, seperti mendengar suara lebih nyaring dari sebenarnya,
warna-warni lebih terang.
b. Kesadaran menurun yaitu keadaan dengan kemampuan persepsi, perhatian
dan pemikiran yang berkurang sebagian atau keseluruhan, sedikit
menurun/sebagian saja atau sampai pada keadaan amnesia parsial/total.
Kesadaran menurun ini dapat digambarkan sbb:
b. Berhitung
1. Diagnose medis
2. Diagnose Multi Axis
1. BAGIAN AWAL
a. Halaman Judul
b. Halaman Pengesahan
2. BAGIAN INTI
a. BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
3. Manfaat
4. Metode Penulisan
b. BAB II TINJAUAN TEORI
c. BAB III TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
2. Diagnosa
3. Intervensi
4. Implementasi
5. Evaluasi
d. BAB IV PEMBAHASAN
1. Pengkajian
2. Diagnosa
3. Intervensi
4. Implementasi
5. Evaluasi
e. BAB V PENUTUP
1. Simpulan
2. Saran
3. BAGIAN AKHIR
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran