Anda di halaman 1dari 59

LAPORAN DOKUMENTASI DEPARTEMEN MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANGAN FLAMBOYAN RSUD UNDATA PALU


PROVINSI SULAWESI TENGAH
08 NOVEMBER s.d 27 NOVEMBER 2021

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK XII

1. NURANISA AMBOLOLO, S.Kep ( 2020032066 )


2. ROVITA SARI, S.Kep ( 2020032077 )
3. SELVIDA BETARIA MASUKU, S.Kep ( 2020032080 )
4. SERLY APRILIA GALIB, S.Kep ( 2020032082 )
5. RITA ADRIYANTI, S.Kep ( 2020032075 )
6. SITTI SYAMSIAH, S.Kep ( 2020032084 )
7. SITI NURHALIZA S, S.Kep ( 2020032083 )
8. RIWAN RAGOMPI, S.Kep ( 2020032076 )

PROGRAM STUDI NERS PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan
Karunia yang senantiasa menyertai kita sekalian sehingga seluruh rangkaian kegiatan
Praktek Departemen Manajemen Keperawatan Mahasiswa Program Studi Ners
Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Nusantara Palu dapat
dilaksanakan dengan baik.
Sebagai bentuk nyata dari seluruh rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan
maka, disusunlah semua rangkaian kegiatan tersebut dalam bentuk laporan yang
didalamnya memuat semua kegiatan dan hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan
kegiatan selama 3 minggu dari tanggal 08 November s.d 27 November 2021.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan, sehingga sebelumnya kami mohon maaf dan membuka diri atas kritik
dan sarannya.

Mengetahui,

KELOMPOK XII

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN JUDUL ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Pelaksanaan Praktek Departemen Manajemen keperawatan 2
C. Manfaat Praktek Departemen Manajemen keperawatan 3
D. Tempat dan waktu 5
E. Cara Pengkajian 5
F. Praktikan 6
BAB II HASIL PENGKAJIAN
A. Profil dan Gambaran umum Rumah sakit undata palu 7
B. Profil dan Gambaran umum ruang flamboyan 7
C. Sistem Manajemen Keperawatan 10

BAB III MASALAH RENCANA KEGIATAN


A. Identifikasi Masalah 48
B. Prioritas Masalah 50
C. Rencana Kegiatan 51

BAB IV PELAKSANAAN EVALUASI


A. Implementasi 57
B. Evaluasi Hasil 57

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 59
B. Saran 59

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan adalah bantuan yang diberikan karena
adanyakelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta
kurangnyakemauan melaksanakan kegiatan sehari-hari. Pelayanan
keperawatanmerupakan pelayanan keperawatan profesional menggunakan
pengetahuanteoritik yang mantap dan kokoh dari berbagai ilmu dasar dan
ilmupengetahuan sebagai landasan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
(Bakri, 2017). Keperawatan sebagai profesi dan perawat sebagai
tenagaprofesional bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan
sesuaikompetensi dan kewenangan yang dimiliki secara mandiri maupun
bekerjasama dengan anggota Tim kesehatan lainnya. Untuk memberikan
pelayanankeperawatan yang baik dan dapat bersaing dengan institusi lain
dalammemberikan pelayanan keperawatan, diperlukan adanya metode
pemberianasuhan keperawatan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
olehkarena pelayanan yang baik salah satunya diawali oleh motivasi perawat
yangtinggi (Kurniadi, 2013). Model Asuhan keperawatan profesional telah
dilaksanakan dibeberapanegara, termasuk rumah sakit di Indonesia. Hal ini
sebagai salah satu upayarumah sakit untuk meningkatkan mutu asuhan
keperawatan melalui beberapakegiatan yang menunjang kegiatan keperawatan
profesional dan sistematik.Sistem model asuhan keperawatan profesional adalah
suatu kerangka kerjayang mendefinisikan 4 unsur, yakni standar, proses
keperawatan, pendidikankeperawatan dan sistem model asuhan keperawatan
professional (MAKP). Definisi tersebut berdasarkan prinsip-prinsip nilai yang
diyakini dan akanmenentukan kualitas produk/jasa layanan keperawatan. Jika
perawat tidakmemiliki nilai tersebut sebagai sesuatu pengambilan keputusan
yangindependen, maka tujuan kesehatan/keperawatan dalam memenuhi
kepuasanklien tidak akan dapat terwujud (Simamora, 2012).
Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) merupakan salahsatu
sistem pemberian asuhan keperawatan yang sedang dikembangkan untukdapat
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan dan meningkatkanprofesionalitas
rumah sakit. Ada empat metode asuhan keperawatanprofesional yang sudah ada
dan akan terus dikembangkan di masa depandalam menghadapi trend pelayanan
keperawatan, yaitu : 1) Tim, 2) Primer, 3)Kasus, dan 4) Moduler (Nursalam,
2014). Meskipun metode asuhankeperawatan profesional telah ditetapkan di
suatu ruangan, akan tetapi masihbanyak dijumpai tindakan yang dilakukan oleh
perawat mengarah ke metodepemberian asuhan keperawatan fungsional, setiap
perawat hanya melakukansatu atau dua intervensi keperawatan saja pada semua
pasien di ruangan.
Dalam melaksanakan praktek manajemen keperawatan menekankan pada
penerapan konsep-konsep dan prinsip kepemimpinan dan manajemen
keperawatan dalam tatanan pelayanan kesehatan nyata.Bentuk pengalaman
belajar dengan praktek klinik dan seminar serta mengintegrasikannya pada
keperawatan klinik dalam praktek profesi.
Dari uraian diatas menjadi latar belakang kami Mahasiswa Program Studi
Ners Stikes Widya Nusantara Palu untuk melakukakan praktik manajemen
keperawatan di Rumah Sakit UmumDaerah UNDATARuangan Flamboyan,
sehingga kami dapat mengaplikasikan ilmu manajemen yang kami peroleh di
bangku perkuliahan dan ikut memberikan kontribusi pada pihak rumah sakit.

B. Tujuan Praktik
1. Tujuan Umum :
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik, mahasiswa mampu
menerapkan konsep-konsep dan prinsip administrasi / manajemen
keperawatan diruangandalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
dengan menggunakan metode sistem MAKP.

2. Tujuan Khusus :
Setelah menyelesaikan kegiatan praktek keperawatan manajemen,
diharapkan mahasiswa mampu :

a. Mengidetifikasi masalah yang terjadi


b. Menganalisis data dan memahami masalah-masalah pengorganisasian
asuhan keperawatan.
c. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dalam merencanakan
kegiatan keperawatan.
d. Merencanakan beberapa alternatif jalan keluar
e. Mengusulkan alternatif jalan keluar tersebut kepada manajer
keperawatan
f. Merencanakan kegiatan keperawatan sehari-hari
g. Mengorganisasikan pelaksaan kegiatan keperawatan
h. Melekakukan usaha koordinasi kegitan keperawatan
i. Memilih dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai di ruangan
j. Memillih dan menerapkan gaya pendekatan dan strategi dalam
mempengaruhi orang lain
k. Memperkenalkan perubahan kecil yang bermanfaat untuk ruangan
l. Melaksanakan dan mengevaluasi prioritas kegiatan pengelolaan
pelayanan keperawatan.

C. Manfaat Praktik
1. Bagi Pasien
a. Tercapai kepuasan klien yang optimal
b. Klien merasa di manusiakan
c. Pelayanan kepada pasien maksimal
d. Hak-hak Pasien dapat di hargai.
2. Bagi Perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal
b. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat dengan
tim kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga
c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat
d. Meningkatkan profesionalisme keperawatan

3. Bagi Rumah Sakit


a. Mengetahui masalah-masalah yang ada di ruang perawatan yang
berkaitan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan professional
b. Dapat menganalisis masalah yang ada dengan metode SWOT serta
menyusun rencana strategi
c. Mempelajari penerapan Model Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP) secara optimal
4. Bagi Mahasiswa
a. Mendapat pengalaman dalam pengelolaan suatu ruangan sehingga dapat
memodifikasi metode penugasan yang akan dilaksanakan
b. Mahasiswa dapat menerapkan model MAKP
c. Mahasiswa dapat menganalisis masalah dengan metode analisis SWOT
dan menyusun rencana strategi
d. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam penerapan model
asuhan keperawatan profesional.

D. Tempat dan Waktu


1. Tempat
Ruang Perawatan Flamboyan RSUD UNDATA PALU
2. Waktu
Pelaksanaan praktik berlangsung selama3 minggu dari tanggal 8 November
2021 sampai dengan tanggal 27 November 2021

E. Cara Pengkajian
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kondisi fisik ruangan,
inventaris ruangan (alat – alat dan bahan), proses pelayanan pasien maupun
asuhan keperawatan yang langsung dilakukan secara sistematis ke pasien.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara 2 orang atau lebih dan
berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara
untuk mendapatkan informasi dimana pewawancara memberikan
pertanyaan-pertanyaan untuk di jawab oleh narasumber. Untuk
mengumpulkan data wawancara kami lakukan pada kepala ruangan, ketua
tim, dan perawat pelaksana.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah tehnik pengumpulan data yang tidak
langsung ditujukan kepada subjek penelitian dalam rangka memperoleh
informasi terkait objek penelitian.Studi dokumentasi dilakukan untuk
mengumpulkan data tentang dokumentasi proses keperawatan, manajemen
ruangan, protap – protap tindakan, dan inventaris ruangan (alat – alat dan
bahan).
4. Survey
Survey adalah tehnik pengumpulan data/informasi yang dilakukan
dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden
dalam bentuk sampel dari sebuah populasi. Dalam penelitian survey peneliti
meneliti karakteristik atau hubungan sebab akibat antara variabel tanpa
adanya intervensi peneliti. Survey dilakukan dengan cara menyebarkan
kuesioner untuk mengetahui penerapan kinerja perawat berdasarkan metode
MAKP.

F. Praktikan
Praktikan Stese manajemen keperawatan ini adalah Mahasiswa Program
Studi Profesi NersSTIKes Widya Nusantara Palu Tahun Akademik 2021 / 2022
yang berjumlah 8 orang atas nama :
1. Nuranisa Ambololo, S.Kep
2. Rita Adriyanti, S.Kep
3. Riwan Ragompi, S.Kep
4. Rovita Sari, S.Kep
5. Selvida Betaria Masuku, S.Kep
6. Serly Aprilia Galib, S.Kep
7. Siti Nurhaliza, S.Kep
8. Sitii Syamsiah, S.Kep

BAB II
HASIL PENGKAJIAN

A. Profil dan Gambaran Umum Rumah Sakit Undata Palu


Undata berdiri sejak tanggal 7 agustus 1972 berlokasi di pesisir teluk
palu, berdasarkan surat keputusan Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah
No.59/DH.TAP/1972, dan di beri nama UNDATA yang memiliki arti Obat Kita.
Kata ini sekaligus bermakna tentang layanan kesehatan dalam cakupan bersifat
preventif, kuratif, dan rehabilitative pada kebersamaan (Mosangu mosipakabelo).

Diawal kelahirannya, Rumah Sakit Umum Undata diwakili satu Dokter


spesialis, 4 Dokter umum dengan kapasitas tempat tidur 90 orang dan sejumlah
tenaga perawat, non perawat dan tenaga non medis. Sesuai SK, Menteri
Kesehatan nomor 93/Menkes/SK/1995, RSUD Undata berubah dari kelas
Rumah Sakit Tipe C menjadi Kelas TS Tipe B non pendidikan, dan pada tahun
berikutnya di akui sebagai pusat rujukan tertinggi di Sulawesi Tengah dengan
peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1996.

Rumah sakit umum Undata berubah statusnya menjadi Rumah Sakit kelas
B Pendidikan sesuai dengan :
1. Surat keputusan Gubernur nomor 445/73/Dinkes G-ST tanggal 29 Agustus
2003.
2. Surat keputusan menteri percepatan pembangunan kawasan Indonesia Timur
nomor 046/KEP/PPTKTI/VIII/2003 tanggal 7 Juli 2003.
3. Didukung oleh surat keputusan Rektor Universitas Tadulako nomor 4022 J28
PG/2003 yang diperuntukan sebagai Rumah Sakit pendidikan dan sebagai
lahan praktek bagi fakultas kedokteran Universitas Tadulako kedepan.
4. Adanya undang-undang konsumen untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan.
5. Adanya ISO atau penilaian mutu pelayanan di Rumah Sakit Undata.
6. Adanya kerja sama antar Rumah Sakit.
7. Adanya pedoman kerja yang sesuai standar SOP dan SAK.
8. Adanya undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan hak
konsumen dimana dijelaskan bahwa konsumen mempunyai hak atas
kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan
atau jasa dan juga pasien memiliki hak untuk memilih barang atau jasa.
9. Pembandingan pelayanan kesehatan oleh masyarakat dengan RS lain. RSUD
Undata mempunyai beberapa ruang perawatan penyakit dalam yang lain yang
memungkinkan pasien akan memilih ruangan perawatan yang lain sehingga
mengurangi BOR dan pendapatan ruangan.
Pada periode Agustus 2009, Rumah Sakit Umum Undata Palu pindah
kebangunan baru berlokasi di jalan Trans Sulawesi-Tondo Palu Timur, sesuai
dengan keputusan Gubernur nomor 445/400/RO/ADM KESRAMAS tanggal
6 Agustus 2009 dan surat keputusan DPRD Provinsi Sulawesi Tengah nomor
13/P.JMP-DPRD/2009.
Dari awalnya perjalanan hingga kini, Rumah Sakit Umum Daerah Undata
telah dipimpin oleh 6 Direktur yang telah mewarnai perjalanan RSUD Undata
sampai saat ini.

1. Visi Misi, Moto dan Tujuan RSUD Undata Palu


a. Visi
Menjadi Rumah Sakit yang terdepan dan terbaik dalam bidang pelayanan,
pendidikan dan penelitian di Provinsi Sulawesi Tengah.
b. Misi
1) Meningkatkan pelayanan kesehatan yang professional.
2) Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di
bidang kesehatan.
3) Meningkatkan pendapatan Rumah Sakit dan Kesehjatraan karyawan
Rumah Sakit.
4) Meningkatkan kerjasama dengan mitra Rumah Sakit.
c. Motto
“Mosangu Mosipakabelo artinya bersatu untuk saling memperbaiki dalam
upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat”.

d. Tujuan
1) Perbaikan mutu pelayanan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
2) Perbaikan management dan kapasitas sumber daya manusia.
3) Pengendalian biaya dan optimalisasi.

B. Profil dan Gambaran Umum Ruang Flamboyan


1. Visi dan Misi Ruangan flamboyan
1) Visi
“Menjadi ruang perawat terdepan di Rumah Sakit Undata Palu”
2) Misi
a) Meningkatkan kwalitas layanan asuhan keperwatan
b) Meningkatkan kerja sama antar perawat serta profesi layanan
c) Meningkatkan rasa aman, nyaman, dan tentang bagi petugas, pasien
serta keluarga pasien.
3) Tujuan
a) Memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat holistis yang
berorientasi pada kebutuhan pasien
b) Menyajikan pelayanan rawat inap yang komprehensif bertata kelola
baik
4) Motto
“Merawat dengan sepenuh hati”
2. Jenis Pelayanan
Ruang perawatan flamboyan merupakan ruang rawat inap penyaklit dalam.
3. Daftar Tarif
Ruang flamboyan merupakan ruang perawatan penyakit dalam untuk kelas I, II
dan III dengan tarif perawatan Kelas sebagai berikut :

Tabel 2.1
Daftar Tarif Ruangan flamboyan
No Jenis Pelayanan Jasa Sarana Jasa Total Tarif
. Pelayanan
1. Rawat inap kelas I Rp. 150.000 100.000 Rp. 250.000
2. Rawat inap kelas II Rp. 86.400 57.600 Rp. 144.000
3. Rawat inap kelas III Rp. 70.800 47.200 Rp. 118.000
4. Pelayanan VCT Rp. 50.000 Rp. 50.000
5. ASKEP Rp. 15.000 Rp. 15000
Sumber: standar fasilitas dan peralatan keperawatan ruangan flamboyan 2021
dan hasil observasi
4. Denah Ruangan Flamboyan RSUD Undata Palu

Pintu Masuk
Kelas III Gudang Kamar Perawat Distribusi Linen
Perempuan Bersih Toilet
Petugas

Pintu Masuk

Kelas I

Laki-laki

Nurse Station

TAMAN
Kelas I
Perempuan

Ruang
TB/MDR

Kelas III Kelas II Komite


Perempuan Perawatan
Laki-laki

Laporan Kelompok 12 Page 11


Stase Manjemen
C. SISTEM MANAJEMEN KEPERAWATAN
1. Unsur Input
a. Pasien
1) Kajian Teori
Pasien menurut Pasal 1 Undang – undang No. 29 tahun 2004
menjelaskan pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi
masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pasien adalah
penderita (sakit) yang memperoleh pelayanan tinggal atau dirawat
pada suatu unit pelayanan kesehatan tertentu.

2) Kajian Data
a) Jumlah pasien 1 bulan terakhir ( bulan Oktober 2021)
 Bulan Oktober total 57 Orang
b) Penyakit terbanyak 1 bulan terakhir (bulan Oktober 2021)

Tabel 2.2
Penyakit terbanyak bulan Oktober 2021
Jenis Bulan Agustus
No
Penyakit Laki-laki Perempuan Total
1 Anemia 4 6 10
2 Dispepsia 5 8 13
3 Fraktur 3 1 4
4 CKD 3 3 6
5 ADHF 4 8 12
6 Diabetes Mellitus 3 4 7
7 Hipertensi 3 2 5
Total 57
Sumber: Buku Register Ruangan flamboyan Periode Oktober 2021

Laporan Kelompok 12 Page 7


Stase Manjemen
Tabel 2.3
Profil Asal Daerah Pasien Ruang flamboyan Bulan Oktober 2021
No Daerah Asal Jumlah
1 Palu 31
2 Poso 2
3 Donggala 10
4 Sigi 3
5 Luwuk 2
6 Buol 1
7 Parigi Moutong 7
8 Morowali 1
Total 57
Sumber: Buku Register Ruangan flamboyan Periode Oktober 2021

3) Analisa Data
a) Penyakit terbanyak di bulan Oktober adalah Dispepsia
b) Asal daerah pasien bulan Oktober terbanyak adalah asal dari Palu

b. Ketenagaan
1. Kuantitas (Penetapan jumlah tenaga keperawatan di ruangan)
a) Kajian Teori
Tingkat ketergantungan klien di ruang flamboyan dinilai
dengan menggunakan instrumen yang dimodifikasi kelompok
sesuai dengan keadaan klien di ruang flamboyan dengan acuan
instrumen penilaian tingkat ketergantungan klien dari Orem (total,
partial, mandiri). Klasifikasi Tingkat Ketergantungan Pasien
(berdasarkan teori Orem).
1) Minimal Care
 Pasien bisa mandiri/ hampir tidak memerlukan bantuan
 Mampu naik- turun tempat tidur
 Mampu ambulasi dan berjalan sendiri
 Mampu makan dan minum sendiri

Laporan Kelompok 12 Page 8


Stase Manjemen
 Mampu mandi sendiri/ mandi sebagian dengan bantuan
 Mampu membersihkan mulut (sikat gigi sendiri)
 Mampu berpakaian dan berdandan dengan sedikit bantuan
 Status psikologis stabil
 Pasien dirawat untuk prosedur diagnostic
 Operasi ringan
2) Partial Care
 Pasien memerlukan bantuan perawat sebagian
 Membutuhkan batuan 1 orang untuk naik- turun tempat tidur
 Membutuhkan bantuan untuk ambulasi/ berjalan
 Membutuhkan bantuan dalam menyiapkan makanan
 Membutuhkan bantuan untuk makan/ disuap
 Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
 Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan
 Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK (tempat tidur/
kamar mandi)
 Post operasi minor 24 jam
 Melewati fase akut dari post operasi mayor
 Fase awal dari penyembuhan
 Observasi tanda- tanda vital setiap 4 jam
3) Total Care
 Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan
memerlukan waktu perawat yang lebih lama
 Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari
tempat tidur ke kereta dorong atau kursi roda
 Membutuhkan latihan pasif
 Kebutuhan nutrisi dan cairan dipenuhi melalui terapi
intravena (infus) atau NG tube (sonde)
 Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
 Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan
berdandan

Laporan Kelompok 12 Page 9


Stase Manjemen
 Dimandikan perawat
 Dalam keadaan inkontinensia
 24 jam post operasi mayor
 Pasien tidak sadar
 Keadaan pasien tidak stabil
 Observasi TTV setip kurang dari jam
 Perawatan luka bakar
 Perawatan kolostomi
 Menggunakan alat bantu nafas (ventilator)
 Menggunakan WSD
 Irigasi kandung secara terus menerus
 Menggunakan alat traksi (skeletal traksi)
 Fraktur dan atau pasca operasi tulang belakang/ leher

b) Kajian Data
Tabel 2.6
Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan Tahun 2021
Klasifikasi pasien
Jumla
Minimal Parsial Total
h
Pag
pasien Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Siang Malam
i
1 0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60
Tingkat ketergantungan pasien di ruangan flamboyan dinilai
dengan menggunakan instrumen penilaian ketergantungan klien
menurut orem yaitu teori self care deficite;total, partial, minima
care, (Nursalam, 2012). Klasifikasi derajat ketergantungan pasien
dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
1) Perawatan Minimal
Kriteria pasien pada klasifikasi ini adalah pasien masih
dapat melakukan sendiri, mandi, ganti pakaian, makan, minum,

Laporan Kelompok 12 Page 10


Stase Manjemen
penampilan secara umum baik, emosi stabil.Pasien perlu di
awasi ketika melakukan ambulasi atau gerakan. Pasien perlu
dilakukan observasi setiap shift, pengobatan minimal dan
persiapan prosedur memerlukan pengobatan. Perawatan mandiri
memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam.
2) Perawatan Intermediet / Parsial
Kriteria pasien pada klasifikasi ini adalah memerlukan
bantuan untuk melakukan kegiatan sehari – hari seperti makan,
mengatur posisi waktu makan, memberikan motivasi agar
makan, bantuan dalam eliminasi dan kebersihan diri, tindakan
keperawatan untuk memonitor tanda-tanda vital, memeriksa
produksi urin, fungsi fisiologis, status emosional, kelancaran
drainase (infus), bantuan dalam pendidikan kesehatan secara
persiapan pengobatan memerlukan prosedur. Perawatan parsial
memerluakan waktu 3-4 jam/24 jam
3) Perawatan Total
Kriteria pasien pada klasifikasi ini adalah tidak dapat
melakukan sendiri kebutuhan sehari – harinya, semua kebutuhan
dibantu oleh perawat, penampilan pasien sakit berat, pasien
memerlukan observasi tanda – tanda vital setiap 2 jam,
menggunakan selang, NGT, menggunakan terapi intervena,
pemakaian alat penghisap (suction) dan kadang pasien dalam
kondisi gelisah / disorientasi. Perawatan total memerlukan
waktu 5-6 jam/24 jam. Berdasarkan tingkat ketergantungan di
atas, maka perlu dilakukan.
Perhitungan untuk mengetahui kebutuhan tenaga perawat
di ruangan flamboyan RSUD Undata Palu yaitu:

Laporan Kelompok 12 Page 11


Stase Manjemen
Tabel 2.7
Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan Tahun 2021
Jumla Kebutuhan Tenaga Perawat
Klasifikasi
h
pasien Pagi Sore Malam
pasien
Minimal 10 x 0,34 = 10 x 0,28 =
10 10 x 0,20 = 2
care 3,4 2,8
Partial care 2 2 x 0,54 = 2 x 0,30 2 x 0,14
1,08 =0,6 = 0,28
Total care - - - -
Jumlah 12 4,48 3,4 2,28
4 3 2
Sumber : Buku Register Ruangan flamboyan tahun 2021
Total tenaga perawat :
Pagi :4
Sore :3
Malam : 2
Jumlah 9 orang
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan perhari yang bertugas di
Ruangan flamboyan berjumlah 9 orang
(a) Jumlah tenaga lepas perhari
 Jumlah hari tak kerja pertahun :
Hari minggu pertahun = 52 hari + cuti tahunan 12 hari
Hari besar setahun 13 hari tambah sakit / izin 12 hari
Jadi jumlah keseluruhan 52 + 12 + 24 + 12 = 100 hari
 Jumlah tenaga yang di butuhkan di ruangan flamboyan per
24 jam = 9 orang
 Jumlah hari kerja efektif perorang per tahun = 365 hari –
100 hari = 265 hari
 Jumlah perawat yang bebas tugas per hari

Laporan Kelompok 12 Page 12


Stase Manjemen
Jumlah hari tak kerja pertahun x jumlah tenaga yang diperlukan/24 jam
Jumlah hari kerja efektif perorang/pertahun

100 x 9= 900 = 3,39


265
3,39 di bulatkan menjadi 3 orang
Jadi jumlah perawat yang di butuhkan perhari
diruangan flamboyan adalah 9 orang + 3 orang (kepala
ruangan dan dua ketua tim ) + 3 orang lepas dinas = 15 orang.
Berdasarkan hasil perhitungan tanggal 09 November
2021 Perawat yang dibutuhkan diruangan flamboyan
sebanyak 15 orang, dan diruangan terdapat 17 orang yang
berarti sudah cukup.
2. Kualitas (kuantitatif pendidikan formal, tingkat pendidikan, masa
kerja dan penelitian tenaga keperawatan di ruangan)
a) Kajian Teori
Kualitas adalah keseluruhan karakteristik produk dan jasa
yang meliputi marketing, engineering, manufakture, dan
maintanance.Dimana produk dan jasa tersebut dalam
pemakaiannya akan sesuai dengan kebuthan dan harapan pelanggan
(Feigenbaum).
Kualitas adalah keseluruhan ciri dan karakteristik produk
atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan kebutuhan, baik
dinyatakan secara tegas maupun samar.
b) Kajian Data
Tabel 2.8
Daftar Perawat Ruang flamboyan

No Pendidikan
Nama Perawat Jabatan
. Terahir

1 S1 Kep
Sinewitje Liwutang, S.Kep Kepala Ruangan

2 D3 Kep
Halwiah, A.Md.Kep Ketua Tim 1
3 Ni Nyoman Sukariawati, A.Md.Kep D3 Kep Ketua Tim 2

Laporan Kelompok 12 Page 13


Stase Manjemen
4 Suparmi, S.Tr.Kep.,Ns Ners Perawat Pelaksana
5 I Putu Gunayasa, S.Kep.,Ns Ners Perawat Pelaksana
6 Hermawati, S.Kep S1 Kep Perawat Pelaksana
7 Ni Kadek Ayu Suryaniwati, S.Kep S1 Kep Perawat Pelaksana
8 Niluh Yudiartini, S.Kep S1 Kep Perawat Pelaksana
9 Lisnawati, A.Md.Kep D3 Kep Perawat Pelaksana
10 Niluh Yuni Astiari, S.Tr.Kep D4 Kep Perawat Pelaksana
11 Ni Made Sudarmi, S.Tr.Kep D3 Kep Perawat Pelaksana
12 Novita Indah Barrang, A.Md.Kep D3 Kep Perawat Pelaksana
13 Vera Aryanti, A.Md.Kep D3 Kep Perawat Pelaksana
14 Nurlia Sri Ramadhani, A.Md.Kep D3 Kep Perawat Pelaksana
15 I Putu Eka Putra, A.Md.Kep D3 Kep Perawat Pelaksana
16 Tri Wahyuni, A.Md.Kep D3 Kep Perawat Pelaksana
17 Yuni Alfia Ramadhani, S.Tr.Kep D4 Kep Perawat Pelaksana
Sumber : Data Perawat Diruangan flamboyan Tahun 2021

Tabel 2.9
Distribusi Frekuensi Tenaga Keperawatan Berdasarkan
Tingkat Pendidikan

No Jenis Pendidikan Jumlah %


.
1 Ners 2 12%
2 S1 Keperawatan 4 23%
3 D3 Keperawatan 9 53%
4 D4 Keperawatan 2 12%
Total 17 100
Sumber : Data Perawat Diruangan flamboyan Tahun 2021

c) Analisi Data
Beradasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat
pendidikan perawat di ruang flamboyan bervariasi dengan jenjang
pendidikan tertinggi adalah D3 Keperawatan sebanyak 53%, dan

Laporan Kelompok 12 Page 14


Stase Manjemen
Ners Keperawatan sebanyak 11 % dan S1 Keperawatan sebanyak
18 % dan D4 Keperawatan sebanyak 18%.

c. Sarana dan Prasarana


1) Kajian teori
Menurut Kemenkes RI tahun 2010 tentang sarana dan prasarana
di rumah sakit. Sarana adalah segala sesuatu benda fisik yang dapat
tervisualisasi mata maupun teraba oleh panca indera dan dengan
mudah dikenali oleh pasien (umumnya) merupakan bagian dari suatu
gedung ataupun bangunan itupun sendiri. Prasarana adalah benda
maupun jaringan atau instalasi yang membuat suatu sarana yang ada
bisa berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan .
Standar mesin yang harus tersedia di ruang rawat inap rumah
sakit tipe B menurut Permenkes Nomor 56 tahun 2014 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit adalah sebagai berikut:
a) Monitor pasien
b) Defibrilator
c) EKG
d) Troli emergensi
e) ENT examination set
f) Film viewer
g) Infusion pump
h) Lampu periksa
i) Matras dekubitus
j) Hecting set
k) Nebulizer
l) Pulse oxymetry
m)Stetoskop
n) Suction
o) Syrenge pump
p) Tempat tidur pasien elektrik/manual

Laporan Kelompok 12 Page 15


Stase Manjemen
q) Tensimeter aneroid/digital
r) Termometer raksa/digital
s) Timbangan pasien

2) Kajian Data
Tabel 2.11
Jumlah alat pencatatan dan pelaporan di Ruang flamboyan
RSUD Undata Palu

No Nama alat Data Kondisi Ket.


1. Buku registrasi 1 Baik
2. Buku laporan 1 Baik
3. Kalkulator 1 Baik
4. Buku injeksi 1 Baik
5. Buku vital sign 1 Baik
6. Pensil merah biru 1 Baik
7. Spidol with bord 2 Baik
8. Penggaris 1 Baik
9. Blangko catt terintegrasi 1 Baik
10. Blangko catt dokter 1 Baik
11. Buku laporan karu 1 Baik
12. Buku katim 1 Baik
13. Buku rapat 1 Baik
14. Buku tamu - Tidak ada
15. Lembar konsul 1 Baik
16. Blanko askep 1 Baik
17. Buku panduan MPKP 1 Baik
18. Buku antar barang 1 Baik
19. Buku laboratorium - Tidak Ada
20. Buku overan 1 Baik
Sumber: standar fasilitas dan peralatan keperawatan ruangan
flamboyan 2021 dan hasil observasi

Laporan Kelompok 12 Page 16


Stase Manjemen
Tabel 2.12
Jumlah alat kesehatan dan keperawatan di Ruang flamboyan
RSUD Undata Palu

No Nama Alat Data Kondisi Ket

1. Kursi Roda 3 Baik


2. Tiang Infus 18 Baik
3. Tensimeter aneroid/digital - Rusak
4. Trolly Emergency 1 Baik
5. Instrumen Trolly 1 Baik
6. 02 Transfer 1 Baik
7. Tempat tidur pasien manual 23 Baik
8. Lemari pasien 23 Baik
9. Stetoscope 3 Baik
10. Regulator 4 Baik
11. Infusion pump - Tidak ada
12. Timbangan dewasa 1 Baik
13. Timbangan complete 1 Baik
14. Nebulizer - Tidak ada
15. Syrenge pump - Tidak ada
16. Termometer raksa/digital 1 Baik
17. Nirbeken 2 Baik
18. Suction 1 Baik
19. EKG 1 Baik
20. Pulse Oxymetry 1 Baik

Sumber: standar fasilitas dan peralatan keperawatan ruangan


flamboyan 2021 dan hasil observasi

Laporan Kelompok 12 Page 17


Stase Manjemen
Tabel 2.13
Jumlah alat rumah tangga di Ruang flamboyan RSUD Undata Palu

No Nama Alat Data Analisa Ket.

1. Lemari 2 pintu 2 Baik


3. Meja Kayu 2 Baik
4. Televisi 4 Tidak Baik
6. Meja computer 1 Baik
7. Printer 1 Baik
8 Lemari obat 1 Baik
9. Ac 6 2 Baik dan 4 Rusak
10. Loker perawat 1 Baik
11. Kulkas obat 1 Baik
12. Dispenser 1 Baik
13. Kipas Angin 2 Baik
14. Tabung Apar 1 Baik
15. Kursi besi 10 Baik
17. Sampiran (sketsel) 1 Baik
Sumber: standar fasilitas dan peralatan keperawatan ruangan
flamboyan 2021 dan hasil observasi

Tabel 2.14
Perlengkapan Atribut di Ruang flamboyan RSUD Undata Palu

No Nama Atribut Data Analisa


1 Struktur Organisasi Ruangan - Ada
2 Poster five moment - Ada

Laporan Kelompok 12 Page 18


Stase Manjemen
3 Poster 6 langkah cuci tangan - Ada
4 Poster protokol kesehatan - Ada
Ada, tetapi belum
5 Papan pengenal ruangan (etiket) -
diperbaharui
Sumber:Hasil observasi keperawatan ruangan flamboyan 2021
3) Analisa Data
Dari data alat-alat iventaris ruang flamboyan di atas dapat dilihat
bahwa alat-alat inventaris Ruang flamboyan dari data yang didapat
sebagian besar dalam kondisi baik, dan masih ada beberapa alat dan
perlengkapan yang belum ada dan ada beberapa alat dalam keadaan
rusak.
d. Proses Manajemen Pelayanan Keperawatan
1. Perencanaan
a) Kajian Teori (Teori perencanaan, tugas kepala ruang dalam
perencanaan)
Perencanaan merupakan usaha dasar dan pembuatan
keputusan yang telah diperhitungkan secara matang tentang hal-hal
yang akan dikerjakan di masa depan dalam dan oleh suatu
organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Tugas dan tanggungjawab kepala ruangan dalam perencanaan
adalah sebagai berikut :
1) Menunjuk ketua tim yang akan bertugas di ruang masing-
masing
2) Mengikuti serah terima pasien pada shift sebelumnya
3) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien (gawat,
transisi, dan persiapan pulang) bersama ketua tim
4) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan
aktivitas dan kebutuhan pasien bersama ketua tim, mengatur
penugasan/penjadwalan
5) Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan
6) Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi,
patofisiologi, tindakan medis yang dilakukan, program

Laporan Kelompok 12 Page 19


Stase Manjemen
pengobatan, dan mendiskusikan dengan dokter tentang
tindakan yang akan dilakukan terhadap pasien
7) Mengatur dana mengendalikan asuhan keperawatan, termasuk
kegiatan membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan,
membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai
asuhan keperawatan, mengadakan diskusi untuk pemecahan
masalah, serta memberikan informasi kepada pasien atau
keluarga yang baru masuk
8) Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
9) Membantu membimbing peserta didik keperawatan
10) Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah
sakit
b) Kajian Data (Kajian Planning meliputi : jadwal dinas,
koordinasidengan perawat di ruangan, perencanaan bulanan)
c) Analisa Data

2. Pengorganisasian
a) Kajian Teori (Teori MPKP)
Pengorganisasian merupakan proses pengelompokan kegiatan
terhadap tugas, wewenang, tanggung jawab, dan koordinasi
kegiatan, baik vertikal maupun horizontal yang dilakukan oleh
tenaga keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Metode tim adalah metode pemberian asuhan keperawatan
yang mencirikan sekelompok tenaga keperawatan yang
memberikan asuhan keperawatan dipimpin oleh seorang perawat
profesional sebagai ketua tim. Setiap anggota kelompok tim
mempunyai kesempatan untuk berkontribusi dalam merencanakan
dan memberikan asuhan keperawatan sehingga timbul motivasi dan
rasa tanggungjawab yang tinggi pada perawat.
Struktur organisasi dalam metode tim digambarkan dalam
bagan sebagai berikut :

Laporan Kelompok 12 Page 20


Stase Manjemen
Gambar 2.2
Struktur Organisasi Metode Tim

KEPALA RUANGAN

Sinewitje Liwutang, S.Kep

KETUATIM1 KETUA TIM 2

Halwiah, Amd.Kep Ni Nyoman Sukariawati, Amd.Kep

PERAWAT PELAKSANA

SUPARNI, S.Tr.Kep.,Ns NI LUH YUNI ASTIARI, S.Tr.Kep

I PUTU GUNAYASA, S.Kep.,Ns NI MADE SUDARMI, S.Tr.Kep

HERMAWATI, S.Kep NOVITA INDAH BARRANG, Amd.Kep

NI KADEK AYU SURYANIWATI, S.Kep VERA ARYANTI, Amd.Kep

NI LUH YUDIARTINI, S.Kep I PUTU EKA PUTRA, Amd.Kep

TRI WAHYUNI, Amd.Kep LISNAWATI, Amd.Kep

YUNI ALFIA RAMADHANI, S.Tr.Kep

NURLIA SRI RAMADHANI, Amd.Kep

Laporan Kelompok 12 Page 21


Stase Manjemen
Tugas pokok dan fungsi kepala ruangan dalam metode tim adalah
sebagai berikut :
a) Pendekatan manajemen
(1) Fungsi perencanaan
(a) Menyusun visi, misi, dan filosofi
(b) Menyusun rencana jangka pendek (harian, bulanan,
tahunan)
(2) Fungsi pengorganisasian
(a) Menyusun struktur organisasi
(b) Menyusun jadwal dinas
(c) Membuat daftar alokasi pasien
(3) Fungsi pengarahan
(a) Memimpin operan
(b) Menciptakan iklim motivasi
(c) Mengatur pendelegasian
(d) Melakukan supervisi
(4) Fungsi pengendalian
(a) Mengevaluasi indikator mutu
(b) Melakukan audit dokumentasi
(c) Melakukan survey kepuasan pasien, keluarga pasien,
perawat, dan tenaga kesehatan lain
(d) Melakukan survey masalah kesehatan/keperawatan
b) Compensatory reward
(1) Melakukan penilaian kinerja ketua tim dan perawat
pelaksana
(2) Merencanakan dan melaksanakan pengembangan staf
keperawatan
c) Hubungan professional

Laporan Kelompok 12 Page 22


Stase Manjemen
(1) Memimpin rapat keperawatan
(2) Melakukan rapat tim kesehatan
(3) Melakukan konferensi kasus
(4) Melakukan kolaborasi dengan dokter
d) Asuhan keperawatan
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien.
b) Kajian Data (Penerapan MPKP di ruangan)
Skala Penilaian:
1 = Tahu, tapi tidak dilakukan
2 = Dilakukan tapi tidak tepat
3 = Dilakukan mendekati tepat
4 = Dilakukan dengan tepat

Tabel 2.16
Evaluasi Tugas Kepala Ruangan di Ruang Flamboyan
Skala Penilaian
No Kriteria Ket.
1 2 3 4
1. Membagi staff ke dalam grup TIM √
sesuai dengan kemampuan dan
beban kerja
2. Membuat jadwal dinas koordinasi √
dengan Ketua Tim
3. Melakukan Meeting Morning √
4. Membagi pasien kedalam grup √
metode TIM sesuai dengan
kemampuan dan beban kerja
5. Memfasilitasi dan mendukung √
kelancaran tugas Tim dan perawat
pelaksana
6. Melakukan supervisi kepada seluruh √
staf keperawatan untuk mencapai
kinerja yang optimal

Laporan Kelompok 12 Page 23


Stase Manjemen
7. Melakukan upaya peningkatan mutu √
asuhan keperawatan dengan
melakukan evaluasi melalui angket
setiap pasien akan pulang
8. Mendelegasikan tugas kepada ketua √
penanggung jawab shift pada jaga
sore, malam dan libur
9. Berperan serta sebagai konsultan √
dari ketua Tim
10. Mengadakan CNE (Continiting √
Nursing Education) 2 bulan sekali
11. Melakukan pengawasan kedisplinan √
tugas staff melalui daftar hadir yang
ada di ruang
12. Memberikan pendidikan kesehatan √
pada pasien dan keluarga
Jumlah 1 1 4 6
Total %

ANALISA : Hasil Evaluasi tugas kepala ruangan yaitu Kepala Ruangan


flamboyan telah Melaksanakan Tugasnya dengan baik

Tabel 2.17
Evaluasi Pelaksanaan Tugas Ketua Tim
Skala Penilaian
No Kriteria Ket.
1 2 3 4
1. Bertugas pada pagi hari √
Bersama perawat pelaksana √
2. menerima operan tugas jaga dari
dinas malam

Laporan Kelompok 12 Page 24


Stase Manjemen
Bersama perawat pelaksana √
melakukan konfirmasi/supervise
3. tentang kondisi pasien segera
setelah selesai operan tugas jaga
malam
Bersama perawat pelaksana doa √
bersama sebagai awal dan akhir
4.
tugas dilakukan setelah selesai tugas
jaga
Melakukan pre conference dengan √
5. semua perawat di timnya di awal
jaga
Membagi tugas (pasien) kepada √
6. perawat ditimnya sesuai dengan
kemampuan dan beban kerja
Melakukan pengkajian, menetapkan √
diagnose keperawatan, kepada
7.
semua pasien yang menjadi kelolaan
tim, ada bukti di rekam medic
Memonitor dan membimbing √
8.
perawat pelaksana
Memfasilitasi kelancaran tugas √
9. perawat pelaksana di timnya dalam
melakukan asuhan keperawatan
Mengoreksi/merevisi dan √
melengkapi catatan askep yang
10.
dilakukan perawat pelaksana di
timnya
Melakukan evaluasi kepada setiap √
pasien sesuai tujuan yang sudah
11.
direncanakan dalam askep dan ada
bukti di rekam medic

Laporan Kelompok 12 Page 25


Stase Manjemen
Melakukan post conference √
menerima laporan akhir tugas jaga
12.
dari perawat pelaksana untuk
persiapan operan berikutnya
Mendampingi perawat pelaksana √
dalam operan tugas jaga kepada
13.
perawat pelaksana yang tugas jaga
berikutnya
Memperkenalkan perawat pelaksana √
yang ada dalam tim atau yang akan
14.
merawat selama pasien dirawat atau
kepada pasien/keluarga yang baru
Mendelegasikan tugas kepada √
15. perawat pelaksana pada sore, malam
dan hari libur
Melaksanakan pendelegasian √
16. tugas/tanggung jawab bila pagi hari
tidak bertugas
Menyelenggarakan diskusi kasus √
17.
dengan dokter dan profesi lain
Menyelenggarakan diskusi kasus √
18.
pada pertemuan rutin ruangan
Menyelenggarakan diskusi kasus √
19.
sesuai prosedur
Melakukan tugas lain yang √
20.
ditugaskan sesuai prosedur
Melaksanakan bimbingan klinik √
21.
kepada perawat pelaksana
Jumlah 2 5 9 5
Total %

Laporan Kelompok 12 Page 26


Stase Manjemen
ANALISA : Hasil Evaluasi Pelaksanaan Tugas Ketua Tim yaitu
Ketua Tim di Ruangan flamboyan sudah Melaksanakan Tugasnya
dengan baik

Tabel 2.18
Evaluasi Tugas Perawat Pelaksana di Ruang Flamboyan
Skala Penilaian
No Kriteria Ket.
1 2 3 4
1. Melaksanakan operan tugas setiap √
awal dan akhir jaga dari dan kepada
perawat pelaksana yang ada dalam
satu grup
2. Melakukan konfirmasi atau √
supervise tentang kondisi pasien
segera setelah selesai operan setiap
pasien
3. Melakukan do’a bersama setiap √
awal dan akhir tugas yang dilakukan
setelah selesai serah terima operan
tugas jaga
4. Mengikuti pre conference yang √
dilakukan ketua tim setiap awal
tugas
5. Melaksanakan asuhan keperawatan √
kepada pasien yang menjadi
tanggung jawabnya dan ada bukti di
rekam keperawatan
6. Melakukan monitoring respon √
pasien dan ada bukti di rekam
keperawatan

Laporan Kelompok 12 Page 27


Stase Manjemen
7. Melakukan konsultasi tentang √
masalah pasien/keluarga kepada
ketua tim
8. Membimbing dan melakukan √
pendidikan kesehatan kepada pasien
yang menjadi tanggung jawabnya
dan ada bukti di rekam keperawatan
9. Menerima keluhan pasien/keluarga √
dan berusaha untuk mengatasinya
10. Melengkapi catatan asuhan √
keperawatan pada semua pasien
yang menjadi tanggung jawabnya
11. Melakukan evaluasi asuhan √
keperawatan pada semua pasien
yang menjadi tanggung jawabnya
12. Mengikuti post conference yang √
diadakan oleh ketua tim pada setiap
akhir tugas dan melaporkan kondisi
dan perkembangan semua pasien
yang menjadi tanggung jawabnya
kepada ketua tim
13. Bila tak ada ketua tim, wajib √
mengenalkan perawat pelaksana
yang ada dalam grup yang akan
memberikan asuhan keperawatan
pada jaga berikutnya kepada
pasien/keluarga baru
14. Melaksanakan pendelegasian tugas √
ketua tim pada sore malam libur

Laporan Kelompok 12 Page 28


Stase Manjemen
15. Bila tidak ada ketua tim wajib √
memperkenalkan perawat pelaksana
dalam tim yang akan memberikan
askep pada tugas jaga berikutnya
16. Mengikuti diskusi kasus dengan √
dokter/tim kesehatan lain
1x/seminggu
17. Mengikuti diskusi kasus dalam √
pertemuan rutin keperawatan
diruangan
18. Melaksanakan tugas lain sesuai √
uraian tugas perawat pelaksana
sesuai prosedur
19. Membantu melakukan bimbingan √
PKK kepada peserta didik
keperawatan
Jumlah 1 5 7 6
Total %

ANALISA : Hasil Evaluasi Tugas Perawat Pelaksana di Ruang


Flamboyan yaitu Perawat Pelaksana diruangan telah melaksanakan
tugasnya dengan baik.

Tabel 2.19
Evaluasi Pelaksanaan Operan
Skala Penilaian
No Kegiatan Ket.
1 2 3 4
A. Persiapan (Ners Station)
Operan dilaksanakan saat √
1.
pergantian di ruangan
Pasien yang memiliki permasalahan √
2.
yang belum teratasi di utamakan

Laporan Kelompok 12 Page 29


Stase Manjemen
a. jumlah pasien
b. identitas pasien dan diagnosa
medis
c. data (keluhan subjektif dan
objektif)

d. masalah keperawatan yang masi
3.
muncul
e. intervensi kolaborasi dan
dependen
f. rencana umum yang perlu di
lakukan (persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang, dll)
B Pelaksanaan operan
4. Kedua kelompok dinas sudah siap √
Kelompok yang akan bertugas √
5.
menyediakan catatan
Kepala ruangan membuka acara √
6.
operan
Perawat yang melakukan operan
dapat melakukan klarifikasi, tanya
7. jawab terhadap hal-hal yang di √

operkan dan berhak menanyakan


yang kurang jelas
Karu atau katim/PP menanyakan √
8.
kebutuhan dasar pasien
Penyampain yang jelas padat dan √
9.
singkat

Laporan Kelompok 12 Page 30


Stase Manjemen
Perawat yang melakukan operan
mengkaji secara penuh terhadap
masalah keperawatan, kebutuhan
10. √
tindakan yang telah/belum
dilaksanakan dan hal-hal penting
lainnya selama masa perawatan
C. Paska operan
Hal-hal yang sifatnya penting dan
khusus memerlukan perincian yang
11. matang di catat secara khusus √

kemudian di serah terimakan kepada


petugas berikutnya
Lama operan tiap pasien tidak lebih
dari 5 menit, kecuali kondisi khusus √
12.
yang memerlukan keterangan yang
rumit
Di ners station √
13.
Di lakukan diskusi
Pelaporan untuk operan ditulis
secara langsung yang
14. ditandatangani oleh PP/katim pada √

saat itu dan PP/katim berikutnya


diketahui oleh karu
15. Di tutup oleh karu √
Jumlah 1 5 9
Total %
ANALISA : Hasil Evaluasi Pelaksanaan Operan diruangan
flamboyan dimana operan yang dilakukan di setiap ruangan telah
dilakukan dengan baik

Laporan Kelompok 12 Page 31


Stase Manjemen
Tabel 2.20
Pelaksanaan Pre Conference
Skala
No. Aspek Yang Dinilai Penilaian Ket
1 2 3 4
Semua anggota tim hadir dalam √
1.
diskusi/konferensi akhir
2. Ketua tim melakukan pembagian tugas √
3. Ketua tim menentukan diagnosa

keperawatan yang akan dikerjakan
Ketua tim merencanakan tindakan
4. √
untuk mengatasi diagnosa keperawatan
5. Menulis waktu dan perawat yang akan

melakukan tindakan
6. Tindakan yang akan disupervisi √
7. Semua tim menyepakati waktu

konferensi akhir
8. Menyepakati waktu istirahat √
Total Score 5 2 1
ANALISA : Hasil Evaluasi Pelaksanaan pre conference diruangan
flamboyan belum dilakukan secara maksimal yang sesuai standar
operasional prosedur

Tabel 2.21
Pelaksanaan Post Conference
Skala
No. Aspek Yang Dinilai Penilaian Ket
1 2 3 4
Semua anggota tim hadir dalam
1. √
diskusi/konferensi akhir
2. Ketua tim mengevaluasi hasil asuhan

keperawatan

Laporan Kelompok 12 Page 32


Stase Manjemen
3. Ketua tim memberikan reinforcement

positif kepada perawat pelaksana
Ketua tim memberikan masukan/arahan √
4.
untuk tindak lanjut
Total Score 2 1 1
ANALISA : Hasil Evaluasi Pelaksanaan post conference diruangan
flamboyan belum dilakukan secara maksimal yang sesuai standar
operasional prosedur

Tabel 2.22
Pelaksanaan Ronde Keperawatan.
Skala
No. Aspek Yang Dinilai Penilaian Ket
1 2 3 4
Pra Ronde
a. Menentukan kasus dan topik
b. Menentukan tim ronde
c. Menentukan literatur
d. Membuat proposal
1. e. Mempersiapkan pasien (inform √
concent, pengkajian)
f. Persiapan pelaksanaan (diagnosa
kep, apa yang mendukung,
intervensi yang sudah dilakukan,
hambatan)
2. Ronde
Pembukaan
a. Salam pembuka
b. Memperkenalkan tim ronde

c. Menyampaikan identitas dan
masalah
Penyajian Masalah

Laporan Kelompok 12 Page 33


Stase Manjemen
a. Memberi salam dan
memperkenalkan pasien dan
keluarga kepada tim ronde
b. Menjelaskan riwayat penyakit dan
keperawatan pasien
c. Menjelaskan masalah pasien dan
rencana yang telah dilaksanakan dan
serta menetapkan prioritas yang
perlu didiskusikan
Validasi Data
a. Mencocokan dan menjelaskan
kembali data yang telah disampaikan
b. Diskusi antara anggota Tim dan
Pasien tentang masalah keperawatan
tersebut
c. Pemberian justifikasi oleh perawatan
primer atau konselor atau kepala
ruangan tentang masalah pasien serta
rencana tindakan yang dilakukan
d. Menentukan Tindakan Keperawatan
pada masalah prioritas yang telah
ditetapakan.
Pasca Ronde
a. Evaluasi dan Rekomendasi
3. √
Intervensi keperawatan
b. Penutup
Total Score 3
ANALISA : Hasil Evaluasi Pelaksanaan Ronde Keperawatan diruangan
flamboyan belum Melakukan ronde keperawatan

Laporan Kelompok 12 Page 34


Stase Manjemen
3. Actuiting atau Menggerakkan
a) Kajian Teori
Tugas dan tanggung jawab kepala ruang dalam fungsi
actuiting/penggerakan secara umum adalah sebagai berikut:
1) Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim
2) Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas
dengan baik
3) Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap
4) Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan
berhubungan dengan asuhan keperawatan pada pasien
5) Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan
6) Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya
7) Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain

b) Kajian Data
Tabel 2.24
Evaluasi Pelaksanaan Actuiting di Ruangan flamboyan
Dilakukan
No Standar
Ya Tidak
1. Pengarahan √
2 Supervisi staf √
3. Koordinasi √
4. Orientasi staf √
5. Orientasi mahasiswa praktek √
6. Orientasi pasien/keluarga pasien √
Memobilisasi sumber daya yang ada untuk mencapai
7. √
tujuan
8. Memberi motivasi pada anggota √
9. Membuat keputusan √
10. Manajemen konflik √

Laporan Kelompok 12 Page 35


Stase Manjemen
11. Menelaah kemampuan individu √
12. Membimbing tenaga keperawatan √
Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-waktu
13. dengan staf keperawatan dan petugas lain yang √
bertugas di ruang rawatnya
14. Memberi kesempatan/izin kepada staf keperawatan √
15. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan √
Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi
16. √
dokter
Mengelompokkan pasien dan mengatur
penempatannya di ruang rawat menurut tingkat
17. √
kegawatan, infeksi/non infeksi, untuk kelancaran
pemberian asuhan keperawatan
Mengendalikan kualitas sistem pencatatan dan
18. √
pelaporan asuhan keperawatan
Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di √
19.
ruang rawat
Meneliti/memeriksa pengisian daftar permintaan
20. makanan pasien berdasarkan macam dan jenis √
makanan pasien
21. Menyiapkan berkas catatan medis pasien √
Membimbing siswa/mahasiswa keperawatan yang
22. √
menggunakan ruang rawatnya sebagai lahan praktek
23. Memberi penyuluhan kesehatan √
Melakukan serah terima pasien dan lain-lain pada
24. √
saat pergantian dinas

c) Analisa Data
Pelaksanaan actuitting atau pengarahan di ruangan
flamboyan sudah berjalan dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat
pada hasil kajian data, yang menunjukkan bahwa dari 24 item

Laporan Kelompok 12 Page 36


Stase Manjemen
penilaian actuitting, 21 melakukan (87,5%) dan 3 tidak melakukan
(12,5%).

4. Controlling atau pengawasan


a. Kajian Teori
Tugas dan tanggung jawab kepala ruang dalam pengawasan
secara umum adalah sebagai berikut:
1) Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung
dengan ketua tim maupun perawat pelaksana mengenai asuhan
keperawatan yang diberikan kepada pasien.
2) Melalui supervisi:
a) Pengawasan langsung dilakukan dengan cara inspeksi,
mengamati sendiri, atau melalui laporan langsung secara
lisan, dan memperbaiki/mengawasi kelemahan-kelemahan
yang ada saat itu juga.
b) Pengawasan tidak langsung, yaitu mengecek daftar hadir
ketua tim, membaca dan memeriksa rencana keperawatan
serta catatan yang dibuat selama dan sesudah proses
keperawatan dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar
laporan ketua tim tentang pelaksanaan tugas.
c) Evaluasi
Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan
dengan rencana keperawatan yang telah disusun bersama
ketua tim
d) Audit keperawatan.

2. Unsur Output
a. Efisiensi Ruang Rawat
1) Kajian Teori
Efisiensi pelayanan meliputi 4 (empat) indikator mutu pelayanan
kesehatan rumah sakit, yang meliputi:

Laporan Kelompok 12 Page 37


Stase Manjemen
a) BOR (Bed Occupancy Rate), menunjukkan seberapa jauh
pemakaian tempat tidur yang tersedia di rumah sakit dalam jangka
waktu tertentu.
Standar nasional untuk RSUD dalam satu tahun adalah 75 – 85%.
Perhitungan BOR:

ƩJumlah hari perawatan


BOR= x100%
Keterangan: TT: tempat
Jumlah tempat tidur xtidur
Jumlah hari/ Periode
b) LOS (Length Of Stay), menunjukkan lama waktu yang dirawat
pada setiap pasien. Waktu rawat yang baik maksimum 12 hari.
Standar nasional untuk rumah sakit dalam satu tahun adalah 7 – 10
hari.
Perhitungan LOS:
Jumlah lama perawatan
LOS =
Jumlah pasien keluar atau mati

c) TOI (Turn Over Internal), menunjukkan waktu rata-rata suatu


tempat tidur kosong atau waktu antara satu tempat tidur
ditinggalkan oleh pasien sampai dengan diisi lagi. Standar 1 – 3
hari untuk RSUD dalam satu tahun.
Perhitungan TOI:
TOI=
( ƩJumlah Tempat Tidur x Periode ) - Jumlah hari perawatan
(Ʃ Jumlah pasien keluar )

d) BTO (Bed Turn Over), menunjukkan frekuensi pemakaian tempat


tidur rumah sakit satu satuan waktu tertentu. BTO menggambarkan
tentang tingkat pemakaian tempat tidur. Standar 40 – 45 kali untuk
RSUD dalam satu tahun, sedangkan yang baik lebih dari 40 kali
(Djojobroto, 2010).

Jumlah pasien keluar )


BTO=
Jumlah tempat tidur

Laporan Kelompok 12 Page 38


Stase Manjemen
Tabel 2.25
Indikator Efisiensi Ruangan
No. Indikator Standar

1. BOR 75-85 %

2. LOS 7-10 Hari

3. TOI 1-3 Hari

4. BTO 40-45 Kali

Sumber: Djojobroto, 2010

2) Kajian Data
Pengumpulan data untuk efisiensi ruang rawat inap khususnya
Ruangan flamboyan dilakukan dengan studi dokumentasi dengan
menggunakan data rekam medik. Berdasarkan rekam medik Rumah
Sakit Daerah Umum Undata tahun 2021, data yang diperoleh untuk
Ruangan flamboyan adalah sebagai berikut :
Jumlah tempat tidur : 23 tempat tidur
Jumlah hari perawatan (Oktober) : 269 hari
a)BOR
 Bulan oktober
jumlah hari perawatan
BOR= x 100%
jumlah tempat tidur x jumlah hari/ periode
269
= x 100 %
23 x 31
= 37,7% = 38%
b) LOS
 Oktober
jumlah hari perawatan
LOS =
jumlah psien keluar atau mati
269
=
44

Laporan Kelompok 12 Page 39


Stase Manjemen
= 6,1 Hari = 6 Hari
c)TOI
Bulan Oktober
TOI =
( ƩJumlah Tempat Tidur x Periode ) - Jumlah hari perawatan
(Ʃ Jumlah pasien keluar )

( 23 x 31 )−269
=
44
= 10 Hari
d)BTO
Bulan Oktober
jumlah pasien keluar
BTO =
jumlah tempat tidur
44
=
23
= 1,9 = 2 Kali
Indikator efisiensi dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 2.26
Efisiensi Ruangan
No Indikator
Bulan
. BOR LOS TOI BTO
1. Oktober 38% 6 10 2
7-10 1-3
Standar 75-85% 5-45 kali
hari hari
Sumber : rekam medik Ruangan Flamboyan bulan oktober
2021

3) Analisa Data
a) BOR

Laporan Kelompok 12 Page 40


Stase Manjemen
Dari hasil tabel efisiensi Ruangan flamboyan di atas, nilai
rata-rata BOR/1 bulan terakhir yaitu 38% artinya tidak memenuhi
standar menurut Djojobroto 1997.
b) LOS
Dari hasil tabel efisiensi Ruangan Flamboyan di atas, nilai
rata-rata LOS/1 bulan terakhir yaitu 6 hari artinya tidak memenuhi
standar menurut Djojobroto, 2010.

c) TOI
Dari hasil tabel efisiensi Ruangan Flamboyan di atas, nilai
rata-rata TOI/1 bulan terakhir yaitu 10 hari artinya tidak memenuhi
standar menurut Djojobroto, 2010.
d) BTO
Dari hasil tabel efisiensi Ruangan Flamboyan di atas, nilai
rata-rata BTO/ 1 bulan terakhir yaitu 2 kali artinya tidak
memenuhi standar menurut Djojobroto, 2010.

Laporan Kelompok 12 Page 41


Stase Manjemen
BAB III
MASALAH DAN RENCANA KEGIATAN

A. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Input
a. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana di Ruang Flamboyan dari segi jumlah sudah
memenuhi standar yang telah ditentukan, hanya saja sebagian
pengunjung masih ada yang secara bebas mengambil gambar
dilingkungan rumah sakit karena tidak adanya himbauan atau poster
larangan pengambilan gambar di ruangan Flamboyan.
2. Proses
a. Pelaksanaan Pre Conference
Pelaksanaan pre conference di Ruangan Flamboyan tidak dilakukan
secara maksimal sejak pandemi Covid-19. Ada beberapa kegiatan pre
conference yang belum dilakukan secara maksimal seperti: ketua tim
jarang menentukan diagnosa keperawatan yang akan dikerjakan, ketua
tim kadang merencanakan tindakan untuk mengatasi diagnosa
keperawatan, ketua tim kadang menulis waktu dan perawat yang akan
melakukan tindakan, dan jarang setiap tim menyepakati waktu konferensi
akhir.
b. Pelaksanaan Post Conference
Pelaksanaan post conference di Ruangan flamboyan tidak
dilakukan secara maksimal sejak pandemi Covid-19. Ada beberapa

Laporan Kelompok 12 Page 42


Stase Manjemen
kegiatan post conference yang belum dilakukan secara maksimal
seperti:ketua tim jarang mengevaluasi hasil asuhan keperawatan dan
kadang memberikan reinforcement pada perawat pelaksana.

B. PRIORITAS MASALAH
Prioritas masalah dilakukan dengan tehnik kriteria Matriks dengan
memperhatikan aspek – aspek sebagai berikut :
- Magnitude (Mg) yaitu kecenderungan dan keseringannya masalah terjadi
- Severity (Sv) yaitu besarnya kerugian yangditimbulkan
- Manageability (Mn) yaitu kemampuan menyelesaikan masalah
- Nursing Concern (Nc) yaitu focus pada keperawatan
- Affordability (Af) yaitu ketersediaannya sumber daya
Setiap masalah diberikan nilai dengan rentang 1 – 5 dengan kriteria sebagai
berikut :
1 = sangat kurang sesuai
2 = kurang sesuai
3 = cukup sesuai
4 = sesuai
5 = sangat sesuai

Table 3.1
Prioritas Masalah Keperawatan
No. Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor
1. Kebebasan pengunjung untuk 4 5 3 4 2 18
mengambil gambar di ruang
flamboyan
2. Belum maksimal penerapan MAKP 3 3 4 4 2 16
di Ruangan flamboyan

Dari table diatas maka dibuat prioritas masalah sebagai berikut :


a. Kebebasan pengunjung untuk mengambil gambar di ruang flamboyan
c. Hari/ d. Kegiatan e. Tuju f. Sas g. Tar

Laporan Kelompok 12 Page 43


Stase Manjemen
ara
tanggal an get
n
j. MINGGU - Orientasi dan observasi ruangan m. Untu n. Per o. 13 - Riwan
1 - Mengkaji keadaan ruangan dan k awa No - Rita
k. ( PENGK masalah yang ada dalam meng t, ve Serly
AJIAN) ruangan apa saja obse Pasi mb - Rovita
l. 09 - Pembagian kuisioner pada Karu vasi en er Nurha
November , Katim dan Perawat pelaksaan dan dan 202 Syams
s/d 13 - Membuat POA (Planning Of meng rua 1 - Nuran
November Action ump nga Selvid
2021 ulkan n p.
data.
s. MINGGU - Implementasi w. Untu x. Per y. - Serly
2 a. Kebebasan pengunjung untuk k awa Novem - Selvid
t. ( IMPLEM mengambil gambar di ruang mela t, ber - Nuran
ENTASI) flamboyan kuka pasi 2021 - Rita A
u. 15  Membuat poster himbauan n en - Rovita
November untuk tidak mengambil tinda dan
- Siti N
s/d 20 gambar di ruangan tanpa kan rua
- Sitti S
November izin. dan nga
- Riwan
2021 b. Belum maksimal penerapan mem n
v. MAKP di Ruangan berik
Flamboyan an
 Menyusun pedoman pre impl
dan post confrence sesuai emnt
dengan Standar asi
Operasional Prosedur sesua
 Role play pre dan post i
confrence bersama dengan masa
karu, katim dan perawat lah
pelaksanan yg
dite

Laporan Kelompok 12 Page 44


Stase Manjemen
muka
n.
bb. MINGGU - Evaluasi gg. Untu hh. Per ii. 27 - Serly
3 a. Kebebasan pengunjung untuk k awa No - Selvid
cc. ( EVALU mengambil gambar di ruang meli t, ve - Nuran
ASI) flamboyan hat pasi mb - Rita A
dd. 22  Terpasangnya poster masa en er - Rovita
November himbauan untuk tidak lah dan 202
- Siti N
s/d 27 mengambil gambar di apa rua 1
- Sitti S
November ruangan tanpa izin. saja nga
- Riwan
2021 b. Belum maksimal penerapan yg n
ee. MAKP di Ruangan suda
Flamboyan h
 tersusunnya pedoman pre terata
dan post confrence sesuai si
dengan Standar dan
Operasional Prosedur di terca
ruangan flamboyan pai
 Sudah dilakukannya Role
play pre dan post
confrence bersama dengan
karu, katim dan perawat
pelaksanan
ff.
jj.
kk.

ll.

mm.

nn.

oo.

Laporan Kelompok 12 Page 45


Stase Manjemen
pp. BAB IV
qq. PELAKSANAAN DAN EVALUASI
rr.
A. Implementasi
ss. Kegiatan yang terlaksana :
1. Menyusun pedoman pre dan post conference sesuai dengan Standar
Prosedur Operasional di ruangan Flamboyan
2. Terlaksananya role play pre dan post conference di ruangan Flamboyan
bersama karu, katim dan perawat pelaksana.
3. Membuat poster himbauan untuk tidak mengambil gambar tanpa izin di
ruangan Flamboyan
4. Implementasi tambahan :
- Struktur Organisasi
- Papan nurse station
- Keranjang obat
- Tempat perlengkapan pemasangan infus
tt.
B. Evaluasi Hasil
1. Tersusunnya pedoman pre dan post conference sesuai dengan Standar
Prosedur Operasional diruangan Flamboyan
2. Perawat sudah memahami tentang pedoman pre dan post conference
sesuai dengan Standar Prosedur Operasional
3. Perawat di ruangan Flamboyan telah menerapkan pre dan post conference
sesuai dengan Standar Prosedur Operasional
4. Terpasangnya poster himbauan untuk tidak mengambil gambar tanpa izin
di ruangan Flamboyan
5. Evaluasi tambahan :
- Terpasangnya struktur organisasi diruangan Flamboyan
- Terpajangnya papan nurse station diruangan Flamboyan
- Tersedianya keranjang obat diruangan Flamboyan
- Tersedianya tempat perlengkapan pemasangan infus diruangan
Flamboyan

Laporan Kelompok 12 Page 46


Stase Manjemen
uu. BAB V
vv. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian di ruangan Flamboyan
RSUD Undata Palu dengan terselenggaranya penyajian awal masalah
yang ditemukan dengan rencana penyelesaian masalah, analisis situasi,
dan perencanaan kegiatan manajemen keperawatan yang dilakukan pada
tanggal 08 November s/d 27 November 2021 yang dihadiri oleh kepala
ruangan, ketua tim/wakili, preseptor klinik, preseptor institusi dan
mahasiswa Prodi Ners Keperawatan praktek manajemen yang berdinas di
ruangan Flamboyan.
2. Mahasiswa mampu menerapkan model praktik keperawatan profesional di
ruangan dengan melaksanakan pre dan post conference, timbang terima,
penerimaan pasien baru, dan ronde keperawatan di ruangan.
3. Mahasiswa mampu melakukan audit dengan menghitung BOR, TOI,
LOS, dan mampu melakukan survei masalah baru.
ww.
B. Saran
xx. Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, disarankan kepada:
1. Kepala Bagian/Bidang Keperawatan
a. Melakukan supervisi secara teratur ke ruangan agar kemampuan
yang sudah terbentuk menjadi budaya kerja yang terus dipertahankan
dan ditingkatkan, memberi pujian terhadap hasil yang telah dicapai
untuk meningkatkan motivasi dan kualitas kerja perawat.
b. Memberikan pengayaan fungsi manajerial bagi kepala ruangan
terutama pada fungsi pengawasan
c. Menggunakan format asuhan keperawatan dan rencana asuhan
keperawatan yang telah diuji cobakan.
2. Kepala Ruangan dan Ketua Tim
a. Kepala ruangan dan ketua tim hendaknya melakukan bimbingan
kepada perawat pelaksana dalam pembuatan rencana harian dan
dokumentasi asuhan keperawatan.

Laporan Kelompok 12 Page 47


Stase Manjemen
b. Melakukan supervisi tingkat ruangan sesuai dengan acuan yang telah
ditentukan oleh direksi rumah sakit.
c. Kepala ruangan dan ketua tim hendaknya lebih disiplin dalam
melaksanakan program-program yang ada di ruangan.
3. Perawat Pelaksana
a. Membudayakan kegiatan yang telah diajarkan dan menjadikannya
sebagai rutinitas kegiatan
b. Membudayakan membaca dan menulis asuhan keperawatan pasien
c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan untuk menunjang
profesionalisme keperawatan
d. Mendokumentasikan asuhan keperawatan sesuai dengan Standar
Asuhan Keperawatan.
yy.

Laporan Kelompok 12 Page 48


Stase Manjemen
zz. DAFTAR PUSTAKA

aaa. Bakri, M. H. (2017). Manajemen keperawatan (konsep dan aplikasi


dalam praktik keperawatan profesional). Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.

bbb. Kurniadi, A. (2013). Manajemen Keperawatan dan Prospektifnya :


Teori, Konsep dan Aplikasi. Jakarta: FKUI

ccc. Henry Simamora, 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 1.


Yogyakarta: STIE YKPN Yogyakarta.

ddd. Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik


Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika.

eee. Kemenkes RI. 2010. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010.


Jakarta : Kemenkes RI

fff. Darmanto Djojodibroto. (2010). Kiat Mengelola Rumah Sakit.


Jakarta: Hipokrates.

ggg. RSUD Undata Palu. 2021. Profil Rumah Sakit Undata Palu Tahun
2021.

hhh.

iii.

jjj.

kkk.

lll.

mmm.

nnn.

ooo.

Laporan Kelompok 12 Page 49


Stase Manjemen
ppp.

qqq.

rrr. LAMPIRAN

sss.Dokumentasi Penempelan Poster Larangan pengambilan foto


tanpa izin di Ruangan Flamboyan
ttt.
uuu.

vvv.

www.

xxx.

yyy.

zzz.

aaaa.

bbbb.

cccc.

dddd.

eeee.

ffff. Dokumentasi Penyerahan Pedoman pre dan post conference di


ruangan flamboyan kepada kepala ruangan

Laporan Kelompok 12 Page 50


Stase Manjemen
gggg.

hhhh.

iiii.

jjjj. Dokumentasi Pelaksanaan Role play Pre dan post conference


bersama kepala ruangan, Ketua Tim, perawat Pelaksana

kkkk.

llll.

mmmm.

nnnn.

Laporan Kelompok 12 Page 51


Stase Manjemen
oooo.

pppp.

qqqq.

rrrr.

ssss.
tttt.
uuuu.
vvvv.
wwww.
xxxx.
yyyy.
zzzz.

Laporan Kelompok 12 Page 52


Stase Manjemen

Anda mungkin juga menyukai