DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK XII
Mengetahui,
KELOMPOK XII
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN JUDUL ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan Pelaksanaan Praktek Departemen Manajemen keperawatan 2
C. Manfaat Praktek Departemen Manajemen keperawatan 3
D. Tempat dan waktu 5
E. Cara Pengkajian 5
F. Praktikan 6
BAB II HASIL PENGKAJIAN
A. Profil dan Gambaran umum Rumah sakit undata palu 7
B. Profil dan Gambaran umum ruang flamboyan 7
C. Sistem Manajemen Keperawatan 10
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 59
B. Saran 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan adalah bantuan yang diberikan karena
adanyakelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta
kurangnyakemauan melaksanakan kegiatan sehari-hari. Pelayanan
keperawatanmerupakan pelayanan keperawatan profesional menggunakan
pengetahuanteoritik yang mantap dan kokoh dari berbagai ilmu dasar dan
ilmupengetahuan sebagai landasan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
(Bakri, 2017). Keperawatan sebagai profesi dan perawat sebagai
tenagaprofesional bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan
sesuaikompetensi dan kewenangan yang dimiliki secara mandiri maupun
bekerjasama dengan anggota Tim kesehatan lainnya. Untuk memberikan
pelayanankeperawatan yang baik dan dapat bersaing dengan institusi lain
dalammemberikan pelayanan keperawatan, diperlukan adanya metode
pemberianasuhan keperawatan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
olehkarena pelayanan yang baik salah satunya diawali oleh motivasi perawat
yangtinggi (Kurniadi, 2013). Model Asuhan keperawatan profesional telah
dilaksanakan dibeberapanegara, termasuk rumah sakit di Indonesia. Hal ini
sebagai salah satu upayarumah sakit untuk meningkatkan mutu asuhan
keperawatan melalui beberapakegiatan yang menunjang kegiatan keperawatan
profesional dan sistematik.Sistem model asuhan keperawatan profesional adalah
suatu kerangka kerjayang mendefinisikan 4 unsur, yakni standar, proses
keperawatan, pendidikankeperawatan dan sistem model asuhan keperawatan
professional (MAKP). Definisi tersebut berdasarkan prinsip-prinsip nilai yang
diyakini dan akanmenentukan kualitas produk/jasa layanan keperawatan. Jika
perawat tidakmemiliki nilai tersebut sebagai sesuatu pengambilan keputusan
yangindependen, maka tujuan kesehatan/keperawatan dalam memenuhi
kepuasanklien tidak akan dapat terwujud (Simamora, 2012).
Metode Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP) merupakan salahsatu
sistem pemberian asuhan keperawatan yang sedang dikembangkan untukdapat
meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan dan meningkatkanprofesionalitas
rumah sakit. Ada empat metode asuhan keperawatanprofesional yang sudah ada
dan akan terus dikembangkan di masa depandalam menghadapi trend pelayanan
keperawatan, yaitu : 1) Tim, 2) Primer, 3)Kasus, dan 4) Moduler (Nursalam,
2014). Meskipun metode asuhankeperawatan profesional telah ditetapkan di
suatu ruangan, akan tetapi masihbanyak dijumpai tindakan yang dilakukan oleh
perawat mengarah ke metodepemberian asuhan keperawatan fungsional, setiap
perawat hanya melakukansatu atau dua intervensi keperawatan saja pada semua
pasien di ruangan.
Dalam melaksanakan praktek manajemen keperawatan menekankan pada
penerapan konsep-konsep dan prinsip kepemimpinan dan manajemen
keperawatan dalam tatanan pelayanan kesehatan nyata.Bentuk pengalaman
belajar dengan praktek klinik dan seminar serta mengintegrasikannya pada
keperawatan klinik dalam praktek profesi.
Dari uraian diatas menjadi latar belakang kami Mahasiswa Program Studi
Ners Stikes Widya Nusantara Palu untuk melakukakan praktik manajemen
keperawatan di Rumah Sakit UmumDaerah UNDATARuangan Flamboyan,
sehingga kami dapat mengaplikasikan ilmu manajemen yang kami peroleh di
bangku perkuliahan dan ikut memberikan kontribusi pada pihak rumah sakit.
B. Tujuan Praktik
1. Tujuan Umum :
Setelah menyelesaikan kegiatan praktik, mahasiswa mampu
menerapkan konsep-konsep dan prinsip administrasi / manajemen
keperawatan diruangandalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
dengan menggunakan metode sistem MAKP.
2. Tujuan Khusus :
Setelah menyelesaikan kegiatan praktek keperawatan manajemen,
diharapkan mahasiswa mampu :
C. Manfaat Praktik
1. Bagi Pasien
a. Tercapai kepuasan klien yang optimal
b. Klien merasa di manusiakan
c. Pelayanan kepada pasien maksimal
d. Hak-hak Pasien dapat di hargai.
2. Bagi Perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal
b. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat dengan
tim kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga
c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat
d. Meningkatkan profesionalisme keperawatan
E. Cara Pengkajian
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kondisi fisik ruangan,
inventaris ruangan (alat – alat dan bahan), proses pelayanan pasien maupun
asuhan keperawatan yang langsung dilakukan secara sistematis ke pasien.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara 2 orang atau lebih dan
berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara
untuk mendapatkan informasi dimana pewawancara memberikan
pertanyaan-pertanyaan untuk di jawab oleh narasumber. Untuk
mengumpulkan data wawancara kami lakukan pada kepala ruangan, ketua
tim, dan perawat pelaksana.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah tehnik pengumpulan data yang tidak
langsung ditujukan kepada subjek penelitian dalam rangka memperoleh
informasi terkait objek penelitian.Studi dokumentasi dilakukan untuk
mengumpulkan data tentang dokumentasi proses keperawatan, manajemen
ruangan, protap – protap tindakan, dan inventaris ruangan (alat – alat dan
bahan).
4. Survey
Survey adalah tehnik pengumpulan data/informasi yang dilakukan
dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden
dalam bentuk sampel dari sebuah populasi. Dalam penelitian survey peneliti
meneliti karakteristik atau hubungan sebab akibat antara variabel tanpa
adanya intervensi peneliti. Survey dilakukan dengan cara menyebarkan
kuesioner untuk mengetahui penerapan kinerja perawat berdasarkan metode
MAKP.
F. Praktikan
Praktikan Stese manajemen keperawatan ini adalah Mahasiswa Program
Studi Profesi NersSTIKes Widya Nusantara Palu Tahun Akademik 2021 / 2022
yang berjumlah 8 orang atas nama :
1. Nuranisa Ambololo, S.Kep
2. Rita Adriyanti, S.Kep
3. Riwan Ragompi, S.Kep
4. Rovita Sari, S.Kep
5. Selvida Betaria Masuku, S.Kep
6. Serly Aprilia Galib, S.Kep
7. Siti Nurhaliza, S.Kep
8. Sitii Syamsiah, S.Kep
BAB II
HASIL PENGKAJIAN
Rumah sakit umum Undata berubah statusnya menjadi Rumah Sakit kelas
B Pendidikan sesuai dengan :
1. Surat keputusan Gubernur nomor 445/73/Dinkes G-ST tanggal 29 Agustus
2003.
2. Surat keputusan menteri percepatan pembangunan kawasan Indonesia Timur
nomor 046/KEP/PPTKTI/VIII/2003 tanggal 7 Juli 2003.
3. Didukung oleh surat keputusan Rektor Universitas Tadulako nomor 4022 J28
PG/2003 yang diperuntukan sebagai Rumah Sakit pendidikan dan sebagai
lahan praktek bagi fakultas kedokteran Universitas Tadulako kedepan.
4. Adanya undang-undang konsumen untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan.
5. Adanya ISO atau penilaian mutu pelayanan di Rumah Sakit Undata.
6. Adanya kerja sama antar Rumah Sakit.
7. Adanya pedoman kerja yang sesuai standar SOP dan SAK.
8. Adanya undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan hak
konsumen dimana dijelaskan bahwa konsumen mempunyai hak atas
kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan
atau jasa dan juga pasien memiliki hak untuk memilih barang atau jasa.
9. Pembandingan pelayanan kesehatan oleh masyarakat dengan RS lain. RSUD
Undata mempunyai beberapa ruang perawatan penyakit dalam yang lain yang
memungkinkan pasien akan memilih ruangan perawatan yang lain sehingga
mengurangi BOR dan pendapatan ruangan.
Pada periode Agustus 2009, Rumah Sakit Umum Undata Palu pindah
kebangunan baru berlokasi di jalan Trans Sulawesi-Tondo Palu Timur, sesuai
dengan keputusan Gubernur nomor 445/400/RO/ADM KESRAMAS tanggal
6 Agustus 2009 dan surat keputusan DPRD Provinsi Sulawesi Tengah nomor
13/P.JMP-DPRD/2009.
Dari awalnya perjalanan hingga kini, Rumah Sakit Umum Daerah Undata
telah dipimpin oleh 6 Direktur yang telah mewarnai perjalanan RSUD Undata
sampai saat ini.
d. Tujuan
1) Perbaikan mutu pelayanan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
2) Perbaikan management dan kapasitas sumber daya manusia.
3) Pengendalian biaya dan optimalisasi.
Tabel 2.1
Daftar Tarif Ruangan flamboyan
No Jenis Pelayanan Jasa Sarana Jasa Total Tarif
. Pelayanan
1. Rawat inap kelas I Rp. 150.000 100.000 Rp. 250.000
2. Rawat inap kelas II Rp. 86.400 57.600 Rp. 144.000
3. Rawat inap kelas III Rp. 70.800 47.200 Rp. 118.000
4. Pelayanan VCT Rp. 50.000 Rp. 50.000
5. ASKEP Rp. 15.000 Rp. 15000
Sumber: standar fasilitas dan peralatan keperawatan ruangan flamboyan 2021
dan hasil observasi
4. Denah Ruangan Flamboyan RSUD Undata Palu
Pintu Masuk
Kelas III Gudang Kamar Perawat Distribusi Linen
Perempuan Bersih Toilet
Petugas
Pintu Masuk
Kelas I
Laki-laki
Nurse Station
TAMAN
Kelas I
Perempuan
Ruang
TB/MDR
2) Kajian Data
a) Jumlah pasien 1 bulan terakhir ( bulan Oktober 2021)
Bulan Oktober total 57 Orang
b) Penyakit terbanyak 1 bulan terakhir (bulan Oktober 2021)
Tabel 2.2
Penyakit terbanyak bulan Oktober 2021
Jenis Bulan Agustus
No
Penyakit Laki-laki Perempuan Total
1 Anemia 4 6 10
2 Dispepsia 5 8 13
3 Fraktur 3 1 4
4 CKD 3 3 6
5 ADHF 4 8 12
6 Diabetes Mellitus 3 4 7
7 Hipertensi 3 2 5
Total 57
Sumber: Buku Register Ruangan flamboyan Periode Oktober 2021
3) Analisa Data
a) Penyakit terbanyak di bulan Oktober adalah Dispepsia
b) Asal daerah pasien bulan Oktober terbanyak adalah asal dari Palu
b. Ketenagaan
1. Kuantitas (Penetapan jumlah tenaga keperawatan di ruangan)
a) Kajian Teori
Tingkat ketergantungan klien di ruang flamboyan dinilai
dengan menggunakan instrumen yang dimodifikasi kelompok
sesuai dengan keadaan klien di ruang flamboyan dengan acuan
instrumen penilaian tingkat ketergantungan klien dari Orem (total,
partial, mandiri). Klasifikasi Tingkat Ketergantungan Pasien
(berdasarkan teori Orem).
1) Minimal Care
Pasien bisa mandiri/ hampir tidak memerlukan bantuan
Mampu naik- turun tempat tidur
Mampu ambulasi dan berjalan sendiri
Mampu makan dan minum sendiri
b) Kajian Data
Tabel 2.6
Perhitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan Tahun 2021
Klasifikasi pasien
Jumla
Minimal Parsial Total
h
Pag
pasien Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Siang Malam
i
1 0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60
Tingkat ketergantungan pasien di ruangan flamboyan dinilai
dengan menggunakan instrumen penilaian ketergantungan klien
menurut orem yaitu teori self care deficite;total, partial, minima
care, (Nursalam, 2012). Klasifikasi derajat ketergantungan pasien
dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
1) Perawatan Minimal
Kriteria pasien pada klasifikasi ini adalah pasien masih
dapat melakukan sendiri, mandi, ganti pakaian, makan, minum,
No Pendidikan
Nama Perawat Jabatan
. Terahir
1 S1 Kep
Sinewitje Liwutang, S.Kep Kepala Ruangan
2 D3 Kep
Halwiah, A.Md.Kep Ketua Tim 1
3 Ni Nyoman Sukariawati, A.Md.Kep D3 Kep Ketua Tim 2
Tabel 2.9
Distribusi Frekuensi Tenaga Keperawatan Berdasarkan
Tingkat Pendidikan
c) Analisi Data
Beradasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat
pendidikan perawat di ruang flamboyan bervariasi dengan jenjang
pendidikan tertinggi adalah D3 Keperawatan sebanyak 53%, dan
2) Kajian Data
Tabel 2.11
Jumlah alat pencatatan dan pelaporan di Ruang flamboyan
RSUD Undata Palu
Tabel 2.14
Perlengkapan Atribut di Ruang flamboyan RSUD Undata Palu
2. Pengorganisasian
a) Kajian Teori (Teori MPKP)
Pengorganisasian merupakan proses pengelompokan kegiatan
terhadap tugas, wewenang, tanggung jawab, dan koordinasi
kegiatan, baik vertikal maupun horizontal yang dilakukan oleh
tenaga keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Metode tim adalah metode pemberian asuhan keperawatan
yang mencirikan sekelompok tenaga keperawatan yang
memberikan asuhan keperawatan dipimpin oleh seorang perawat
profesional sebagai ketua tim. Setiap anggota kelompok tim
mempunyai kesempatan untuk berkontribusi dalam merencanakan
dan memberikan asuhan keperawatan sehingga timbul motivasi dan
rasa tanggungjawab yang tinggi pada perawat.
Struktur organisasi dalam metode tim digambarkan dalam
bagan sebagai berikut :
KEPALA RUANGAN
PERAWAT PELAKSANA
Tabel 2.16
Evaluasi Tugas Kepala Ruangan di Ruang Flamboyan
Skala Penilaian
No Kriteria Ket.
1 2 3 4
1. Membagi staff ke dalam grup TIM √
sesuai dengan kemampuan dan
beban kerja
2. Membuat jadwal dinas koordinasi √
dengan Ketua Tim
3. Melakukan Meeting Morning √
4. Membagi pasien kedalam grup √
metode TIM sesuai dengan
kemampuan dan beban kerja
5. Memfasilitasi dan mendukung √
kelancaran tugas Tim dan perawat
pelaksana
6. Melakukan supervisi kepada seluruh √
staf keperawatan untuk mencapai
kinerja yang optimal
Tabel 2.17
Evaluasi Pelaksanaan Tugas Ketua Tim
Skala Penilaian
No Kriteria Ket.
1 2 3 4
1. Bertugas pada pagi hari √
Bersama perawat pelaksana √
2. menerima operan tugas jaga dari
dinas malam
Tabel 2.18
Evaluasi Tugas Perawat Pelaksana di Ruang Flamboyan
Skala Penilaian
No Kriteria Ket.
1 2 3 4
1. Melaksanakan operan tugas setiap √
awal dan akhir jaga dari dan kepada
perawat pelaksana yang ada dalam
satu grup
2. Melakukan konfirmasi atau √
supervise tentang kondisi pasien
segera setelah selesai operan setiap
pasien
3. Melakukan do’a bersama setiap √
awal dan akhir tugas yang dilakukan
setelah selesai serah terima operan
tugas jaga
4. Mengikuti pre conference yang √
dilakukan ketua tim setiap awal
tugas
5. Melaksanakan asuhan keperawatan √
kepada pasien yang menjadi
tanggung jawabnya dan ada bukti di
rekam keperawatan
6. Melakukan monitoring respon √
pasien dan ada bukti di rekam
keperawatan
Tabel 2.19
Evaluasi Pelaksanaan Operan
Skala Penilaian
No Kegiatan Ket.
1 2 3 4
A. Persiapan (Ners Station)
Operan dilaksanakan saat √
1.
pergantian di ruangan
Pasien yang memiliki permasalahan √
2.
yang belum teratasi di utamakan
Tabel 2.21
Pelaksanaan Post Conference
Skala
No. Aspek Yang Dinilai Penilaian Ket
1 2 3 4
Semua anggota tim hadir dalam
1. √
diskusi/konferensi akhir
2. Ketua tim mengevaluasi hasil asuhan
√
keperawatan
Tabel 2.22
Pelaksanaan Ronde Keperawatan.
Skala
No. Aspek Yang Dinilai Penilaian Ket
1 2 3 4
Pra Ronde
a. Menentukan kasus dan topik
b. Menentukan tim ronde
c. Menentukan literatur
d. Membuat proposal
1. e. Mempersiapkan pasien (inform √
concent, pengkajian)
f. Persiapan pelaksanaan (diagnosa
kep, apa yang mendukung,
intervensi yang sudah dilakukan,
hambatan)
2. Ronde
Pembukaan
a. Salam pembuka
b. Memperkenalkan tim ronde
√
c. Menyampaikan identitas dan
masalah
Penyajian Masalah
b) Kajian Data
Tabel 2.24
Evaluasi Pelaksanaan Actuiting di Ruangan flamboyan
Dilakukan
No Standar
Ya Tidak
1. Pengarahan √
2 Supervisi staf √
3. Koordinasi √
4. Orientasi staf √
5. Orientasi mahasiswa praktek √
6. Orientasi pasien/keluarga pasien √
Memobilisasi sumber daya yang ada untuk mencapai
7. √
tujuan
8. Memberi motivasi pada anggota √
9. Membuat keputusan √
10. Manajemen konflik √
c) Analisa Data
Pelaksanaan actuitting atau pengarahan di ruangan
flamboyan sudah berjalan dengan cukup baik. Hal ini dapat dilihat
pada hasil kajian data, yang menunjukkan bahwa dari 24 item
2. Unsur Output
a. Efisiensi Ruang Rawat
1) Kajian Teori
Efisiensi pelayanan meliputi 4 (empat) indikator mutu pelayanan
kesehatan rumah sakit, yang meliputi:
1. BOR 75-85 %
2) Kajian Data
Pengumpulan data untuk efisiensi ruang rawat inap khususnya
Ruangan flamboyan dilakukan dengan studi dokumentasi dengan
menggunakan data rekam medik. Berdasarkan rekam medik Rumah
Sakit Daerah Umum Undata tahun 2021, data yang diperoleh untuk
Ruangan flamboyan adalah sebagai berikut :
Jumlah tempat tidur : 23 tempat tidur
Jumlah hari perawatan (Oktober) : 269 hari
a)BOR
Bulan oktober
jumlah hari perawatan
BOR= x 100%
jumlah tempat tidur x jumlah hari/ periode
269
= x 100 %
23 x 31
= 37,7% = 38%
b) LOS
Oktober
jumlah hari perawatan
LOS =
jumlah psien keluar atau mati
269
=
44
( 23 x 31 )−269
=
44
= 10 Hari
d)BTO
Bulan Oktober
jumlah pasien keluar
BTO =
jumlah tempat tidur
44
=
23
= 1,9 = 2 Kali
Indikator efisiensi dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 2.26
Efisiensi Ruangan
No Indikator
Bulan
. BOR LOS TOI BTO
1. Oktober 38% 6 10 2
7-10 1-3
Standar 75-85% 5-45 kali
hari hari
Sumber : rekam medik Ruangan Flamboyan bulan oktober
2021
3) Analisa Data
a) BOR
c) TOI
Dari hasil tabel efisiensi Ruangan Flamboyan di atas, nilai
rata-rata TOI/1 bulan terakhir yaitu 10 hari artinya tidak memenuhi
standar menurut Djojobroto, 2010.
d) BTO
Dari hasil tabel efisiensi Ruangan Flamboyan di atas, nilai
rata-rata BTO/ 1 bulan terakhir yaitu 2 kali artinya tidak
memenuhi standar menurut Djojobroto, 2010.
A. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Input
a. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana di Ruang Flamboyan dari segi jumlah sudah
memenuhi standar yang telah ditentukan, hanya saja sebagian
pengunjung masih ada yang secara bebas mengambil gambar
dilingkungan rumah sakit karena tidak adanya himbauan atau poster
larangan pengambilan gambar di ruangan Flamboyan.
2. Proses
a. Pelaksanaan Pre Conference
Pelaksanaan pre conference di Ruangan Flamboyan tidak dilakukan
secara maksimal sejak pandemi Covid-19. Ada beberapa kegiatan pre
conference yang belum dilakukan secara maksimal seperti: ketua tim
jarang menentukan diagnosa keperawatan yang akan dikerjakan, ketua
tim kadang merencanakan tindakan untuk mengatasi diagnosa
keperawatan, ketua tim kadang menulis waktu dan perawat yang akan
melakukan tindakan, dan jarang setiap tim menyepakati waktu konferensi
akhir.
b. Pelaksanaan Post Conference
Pelaksanaan post conference di Ruangan flamboyan tidak
dilakukan secara maksimal sejak pandemi Covid-19. Ada beberapa
B. PRIORITAS MASALAH
Prioritas masalah dilakukan dengan tehnik kriteria Matriks dengan
memperhatikan aspek – aspek sebagai berikut :
- Magnitude (Mg) yaitu kecenderungan dan keseringannya masalah terjadi
- Severity (Sv) yaitu besarnya kerugian yangditimbulkan
- Manageability (Mn) yaitu kemampuan menyelesaikan masalah
- Nursing Concern (Nc) yaitu focus pada keperawatan
- Affordability (Af) yaitu ketersediaannya sumber daya
Setiap masalah diberikan nilai dengan rentang 1 – 5 dengan kriteria sebagai
berikut :
1 = sangat kurang sesuai
2 = kurang sesuai
3 = cukup sesuai
4 = sesuai
5 = sangat sesuai
Table 3.1
Prioritas Masalah Keperawatan
No. Masalah Mg Sv Mn Nc Af Skor
1. Kebebasan pengunjung untuk 4 5 3 4 2 18
mengambil gambar di ruang
flamboyan
2. Belum maksimal penerapan MAKP 3 3 4 4 2 16
di Ruangan flamboyan
ll.
mm.
nn.
oo.
ggg. RSUD Undata Palu. 2021. Profil Rumah Sakit Undata Palu Tahun
2021.
hhh.
iii.
jjj.
kkk.
lll.
mmm.
nnn.
ooo.
qqq.
rrr. LAMPIRAN
vvv.
www.
xxx.
yyy.
zzz.
aaaa.
bbbb.
cccc.
dddd.
eeee.
hhhh.
iiii.
kkkk.
llll.
mmmm.
nnnn.
pppp.
qqqq.
rrrr.
ssss.
tttt.
uuuu.
vvvv.
wwww.
xxxx.
yyyy.
zzzz.