Anda di halaman 1dari 142

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN DI

RUANG TULIP RSUD DR. CHASBULLAH ABDULMADJID KOTA


BEKASI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Stase Manajemen Keperawatan

Dosen Pembimbing:
Ns. Aam Sumadi., S.Kep, M.Kep
Ns. Seniwati, S.Kep, M.Kep
Siti Komariah, S.Kp, M.Kep

Disusun oleh :

Eka Setianingsih: 3720200042

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis haturkan kepada


Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan individu praktek manajemen keperawatan di Ruang
Tulip RSUD Dr. Chasbullah Abdulmadjid.
Penulis menyadari tidak sedikit hambatan yang dihadapi selama
menyelesaikan tugas profesi manajemen ini. Namun berkat bantuan,
bimbingan dan doa dari berbagai pihak serta atas kemudahan dari Allah, tugas
ini dapat diselesaikan. Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar–
besarnya kepada :
1. Siti Fatimah S.Kp, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Islam As-Syafi’iyah (FIKESUIA)
2. Ns. Kusdiah Eny S.Kep, M.Kep, Sp.Kep.Kom selaku Ka.Prodi NersUIA.
3. Ns. Aam Sumadi S.Kep, M.Kep sebagai Pembimbing Mata Kuliah Profesi
Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan.
4. Ns. Seniwati S.Kep. M.Kep sebagai pembimbing mata kuliah profesi
kepemimpinan dan manajemen keperawatan
5. Siti Komariah, S.Kp, M.Kep sebagai pembimbing mata kuliah profesi
kepemimpinan dan manajemen keperawatan
6. Ns. Atifatur RahmawatiS.Kep selaku kepala ruangan Tulip RSUD
Dr. Chasbullah Abdulmajid
7. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.

Penulis
Bekasi, 09 September 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan adalah suatu proses menyelesaikan suatu pekerjaan
melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dengan
menggunakan sumber daya secara efektif, efisien dan rasional dalam memberikan
pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif pada individu, keluarga, dan
masyarakat, baik yang sakit maupun yang sehat melalui proses keperawatan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Asmuji, 2012).
Profesionalisasi keperawatan merupakan proses dinamis dimana profesi
keperawatan yang telah terbentuk mengalami perubahan dan perkembangan
karakteristik sesuai dengan tuntutan profesi dan kebutuhan masyarakat.
Profesionalisasi merupakan proses pengakuan terhadap sesuatu yang dirasakan,
dinilai, dan diterima secara spontan oleh masyarakat. Keperawatan Indonesia sampai
saat ini masih berada dalam proses mewujudkan keperawatan sebagai profesi. Sebagai
profesi, keperawatan dituntut untuk memiliki kemampuan intelektual, interpersonal,
kemampuan teknis, dan moral. Keperawatan sebagai pelayanan/asuhan profesional
bersifat humanistis,menggunakan pendekatan holistis,dilakukan berdasarkan ilmu dan
kiat keperawatan, berorientasi pada kebutuhan objektif klien, mengacu pada standar
profesional keperawatan dan menggunakan etika keperawatan sebagai tuntutan utama.
Perawat dituntut untuk selalu melaksanakan asuhan keperawatan dengan benar atau
rasional dan baik atau etis (Nursalam,2011).
Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus menjadi tuntutan bagi
organisasi pelayanan kesehatan. Proses registrasi dan legislasi keperawatan mulai
terjadi sejak diakuinya keperawatan sebagai profesi, sejak tumbuhnya pendidikan
tinggi keperawatan (S1 Keperawatan dan Ners), serta sejak berlakunya Undang-
Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dan Permenkes No. 1239/2001 tentang
Registrasi dan Praktek Perawat. Namun pelaksanaan Permenkes No. 1239/2001
tersebut masih perlu mendapatkan persiapan-persiapan yang optimal oleh profesi
keperawatan.
Hal ini disebabkan adanya beberapa kendala yang dihadapi, meliputi: belum
ada pengalaman dalam memberikan pengakuan terhadap praktik keperawatan; belum
ada pemahaman tentang wujud dan batasan dari praktik keperawatan sebagai praktik
1
keperawatan professional, dan jenis serta sifat praktik keperawatan profesional yang
harus dikembangkan. Menurut Grant dan Massey (1997) dan Marquis dan
Huston(1998), jenis metode pemberian asuhan keperawatan yang profesional ada 4
metode, yaitu metode fungsional, metode kasus, metode tim, dan metode primer.
Keempat metode tersebut dikenal dengan Model Praktik Keperawatan Profesional
(Nursalam,2011).
Pengembangan MPKP merupakan upaya banyak negara untuk meningkatkan
mutu asuhan keperawatan dan lingkungan kerja perawat. Di berbagai negara,
pengembangan ini mendapat dukungan yang besar dari Departemen Kesehatan dan
dari organisasi profesi (Hoffart dan Woods, 1996; Pearson, 1997). Pengembangan
MPKP juga menjadi strategi berbagai rumah sakit untuk membuat perawat betah
bekerja di suatu rumah sakit yang sering dikenal dengan istilah magnet hospital.
(Scott, Sochalski, dan Aiken, 1999 dikutip oleh Sitorus, 2006). Adapun rumah sakit
yang menerapkan pengembangan MPKP di berbagai negara seperti Professional
Practice Home (Iowa Veterans Home, 1967), Professional Nursing Practice Model
(Beth Israel Hospital, 1973), Unit Level Self Management Model (John Hopkins
Hospital, 1981), Nursing Development Units (Burford Hospital, 1983), Professionally
Advanced Care Team Model (Robert Wood Johnson Hospital, 1987), Shared
Governance (St. Luke’s Hospital, 1988), Transformational Model for the Practice of
Professional Nursing (Shadyside Hospital, 1993), dan Clinical Development Units
Nursing (The Western Sydney Area Health Service, 1996), (Sitorus, 2006).

2
B. RENCANA KEGIATAN
1. Laporan kegiatan sebagai Kepala Ruangan pada tanggal 17 Agustus 2021
2. Laporan kegiatan sebagai Perawat Pelaksana pada tanggal 18 Agustus 2021
3. Laporan kegiatan sebagai Ketua TIM pada tanggal 19 Agustus 2021
4. Laporan kegiatan sebagai Ketua TIM pada tanggal 23 Agustus 2021
5. Laporan kegiatan sebagai Perawat Pelaksana pada tangal 24 Agustus 2021
6. Laporan kegiatan sebagai Ketua TIM pada tanggal 25 Agustus 2021
7. Laporan kegiatan sebagai Kepala Ruangan pada tanggal 26 Agustus 2021
8. Laporan kegiatan sebagai Ketua TIM pada tanggal 30 Agustus 2021
9. Laporan kegiatan sebagai Perawat Pelaksana pada tanggal 31 Agustus 2021
10. Laporan kegiatan sebagai Kepala Ruangan pada tanggal 01 September 2021

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Setelah melakukan praktek manajemen keperawatan di Ruang Tulip
RSUD dr. Chasbullah Abdul Majid Kota Bekasi selama 10 hari diharapkan
mahasiswa mampu menerapkan konsep dan prinsip manajemen keperawatan pada
unit pelayanan kesehatan secara nyata dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan
2. Tujuan Khusus :
a. Mengumpulkan data,menganalisis data dan memahami data masalah dalam
pengorganisasian asuhan keperawatan
b. Mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan keperawatan
c. Melakukan usaha-usaha koordinasi kegiatan keperawatan
d. Memilih dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai di ruangan
e. Merencanakan beberapa alternatif penyelesaian masalah
f. Mengevaluasi hasil penerapan alternatif pemecahan masalah

3
BAB II
PELAKSANAAN

A. PELAKSANAAN KEGIATAN PERTANGGAL


1. Laporan Pendahuluan Manajemen Keperawatan (Peran : Kepala
Ruangan) Tanggal 17 Agustus 2021
a. Pengertian
Kepala ruangan adalah seorang perawat profesional yang diberi wewenang
dan tanggung jawab dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang
rawat.

b. Tugas Pokok dan Tangung Jawab Kepala Ruangan


Tugas Pokok :
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di ruang rawat
yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
Tanggung Jawab :
1) Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan
2) Kebenaran dan ketepatan progam pengembangan pelayanan keperawatan
3) Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga keperawatan
4) Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru
5) Kebenaran dan ketepatan protab / SOP pelayanan keperawatan
6) Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksanaan pelaksaaan
keperawatan
7) Kebenaran dan ketepatan kebutuhan dan penggunaan alat
8) Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan progam bimbingan siswa/mahasiswa
institusi pendidikan keperawatan
c. Kompetensi Kepala Ruangan
1) Keterampilan keperawatan dasar, mencakup proses keperawatan dan
penguasaan terhadap SOP Tindakan Keperawatan
2) Teknik manajemen waktu dalam pengelolaan unit ruang rawat
3) Kemampuan belajar informasi baru, termasuk mempergunakan sumber-
sumber untuk belajar
4) Mempergunakan “positive self talk and thinking”
4
5) Perilaku assertive
6) Keterampilan komunikasi
7) Penerapan aspek legal dalam pelayanan keperawatan
8) Penerapan aspek etik dalam pelayanan keperawatan
9) Penyelesaian masalah dan berfikir kritis
d. Uraian Tugas
1) Perencanaan
a) Menunjuk perawat primer dan perawat asosiet serta tugasnya masing-
masing
b) Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya
c) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien dibantu perawat primer
d) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas
dan tingkat ketergantungan pasien dibantu oleh perawat primer
e) Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan
f) Mengikuti visit dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi,
tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan dan
mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan
terhadap klien
g) Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan :
(1) Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan
(2) Membimbing penerapan proses keperawatan
(3) Menilai asuhan keperawatan
(4) Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah
(5) Memberikan informasi kepada pasien/keluarga yang baru masuk
h) Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
i) Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan
j) Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit
2) Pengorganisasian
a) Merumuskan metode penugasan yang digunakan
b) Merumuskan tujuan metode penugasan
c) Membuat rincian tugas perawat primer dan perawat asosiet secara jelas
d) Membuat rencana kendali, kepala ruangan membawahi 2 perawat
primer dan perawat primer membawahi 2 perawat asosiet
e) Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat proses
5
dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari
f) Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktek
g) Mengatur dan mengedalikan logistik ruangan
h) Mendelegasikan tugas saat kepala ruang tidak ada tempat kepada
perawat primer
i) Mengembangkan kemampuan anggota
j) Menyelenggarakan konferensi
3) Pengarahan
a) Memberi pengarahan tentang penugasan kepada perawat primer
b) Memberikan pujian kepada perawat yang mengerjakan tugas dengan baik
c) Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan
sikap
d) Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan
dengan asuhan keperawatan klien
e) Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan
tugasnya
f) Meningkatkan kolaborasi
4) Pengawasan
a) Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
perawat primer mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada
klien
b) Melalui supervisi :
(1) Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau
melalui laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/mengawasi
kelemahan- kelemahan yang ada saat ini.
(2) Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir, membaca
dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat
selama dan sesudah proses keperawatan dilakukan
(didokumentasikan), mendengar laporan dari perwat primer.
5) Evaluasi
a) Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
keperawatan yang telah disususn bersama.
b) Audit keperawatan.

6
RENCANA HARIAN KEPALA RUANGAN
Nama : Eka Setianingsih
Ruangan : Tulip
Jumlah Perawat : 5 orang
Jumlah pasien : 3 orang
Tanggal : 17 Agustus 2021
Waktu Kegiatan Keterangan
14.00 Operan/ Hand
over Pre
conference
- Mengecek SDM dan sarana prasarana
- Membagi TIM
- Membuat jadwal dinas
- Menghitung BOR harian
14.30 Mengecek kebutuhan pasien (pemeriksaan, kondisi dll)
15.00 Melakukan interaksi dengan pasien baru atau pasien
yang memerlukan perhatian khusus
15.30 Melakukan pembagian tugas kepada ketua tim yang
kemudian ketua tim bagikan kepada perawat pelaksana
Katim : Syifa widiyanti (T.5)
PP I : Dewi Apriliyani (T.5 bed 1)
PP II : Uci Apriliana (T.5 bed 2)
PP III : Putri Khoirina (T.5 bed 3)
16.00 Melakukan supervisi pada ketua grup/perawat
Pelaksana
16.30 Ishoma
17.00 Mempersiapkan dan merencanakan kegiatan asuhan
keperawatan untuk sore, malam dan esok hari sesuai
tingkat ketergantungan pasien
Mengobservasi post conference

7
STRUKTUR ORGANISASI

Kepala Ruangan
Eka Setianingsih

Ketua TIM
Syifa Widiyanti

Perawat Pelaksana I Perawat Pelaksana II Perawat Pelaksana III


Dewi Apriliyani Putri Khoirina Uci Apriliana

 Menghitung BOR harian, LOS dan TOI bulanan ruangan


jumlah pasien
BOR = X 100%
jumlah tempat tidur

3
= x 100%
3

300
= = 100%
3

 Lingkungan Fisik
Ruang Tulip RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi memiliki 8 ruang
rawat inap dengan kapasitas 3 tempat tidur dalam satu kamar. Berikut daftar
nama pasien di T.5 pada hari Selasa tanggal 17 Agustus 2021:
 Bed 1 ( Tn. S)
 Bed 2 (Tn. H)
 Bed 3 (Tn. U)

8
 Sarana dan Prasarana
- Ruang peralatan
- Ruang perawat
- Ruang rawat inap Tulip (5 Kamar)
- Ruang ganti / loker
- Ruang administrasi
- Kamar mandi

 Pengaturan Shift
Susunan jadwal dinas pada hari Selasa, 17 Agustus 2021
Dinas pagi
Kepala ruangan : Resty Nurhasanah
Ketua tim : Galindra
Perawat pelaksana 1 : Pathiah
Perawat pelaksana 2 : Dinanti Lestari
Dinas siang
Kepala ruangan : Eka Setianingsih
Ketua tim : Syifa Widiyanti
Perawat pelaksana 1 : Dewi Aplriliyani
Perawat pelaksana 2 : Putri Khoirina
Perawat pelaksana 3 : Uci Apriliana

9
 Kondisi Klien Secara Umum
Bed 1. (Tn. S)
Tn. S dengan diagnosa CHF, tingkat kesadaran composmentis dengan GCS:
15 (E4 V5 M6), klien mengeluh sesak dan terpasang nasal kanul 5 lpm, klien
mengeluh sulit BAK, klien menggunakan Deapers, menolak menggunakan DC
karena merasa tidak nyaman dan sakit. Klien terpasang Lasix 20mg / 24jam
TTV = TD: 101/56 mmHg, N:103 x/menit RR: 22 x/menit, S: 36,8oC

Bed II. (Tn. H)


Tn. H dengan diagnosa CKD, tingkat kesadaran composmentis dengan
GCS: 15 (E4 V5 M6), klien mengeluh sesak napas dan terpasang nasal kanul 6
lpm, klien terpasang Lasix 10mg / 24jam, TTV = TD 107/70 mmHg, N: 83
x/menit, RR: 22 x/menit, S: 33,4oC

Bed III. (Tn. U)


Tn.U dengan CHF, tingkat kesadaran composmentis dengan GCS 15 (E4
V5 M6), klien mengeluh sesak napas, udem, dan mual, klien terpasang nasal
kanul 5 lpm, dan Lasix 10 mpl / 24 jam, TTV= TD: 94/57 mmHg, N: 126
x/menit, RR: 25 x/menit, S: 36,1oC

10
2. Laporan Pendahuluan Manajemen Keperawatan (Peran : Perawat Pelaksana)
Tanggal 18 Agustus 2021
a. Pengertian
Perawat pelaksana adalah tenaga perawat profesional yang diberikan
kewenangan untuk melaksanakan pelayanan keperawatan rawat inap.

b. Peran Perawat Pelaksana


Staf pelaksana adalah posisi pertama tenaga keperawatan terdiri dari
semua kategori lulusan dari pendidikan keperawatan yang memenuhi
persyaratan profesional. Prakteknya berpedoman pada standar praktek umum
yang dibuat oleh organisasi profesi. Kerjasama dengan tim kesehatan lainnya
untuk mencapai sasaran utama keperawatan memberikan asuhan keperawatan
sebaik mungkin dengan klien.

c. Tanggung Jawab Anggota Tim/Pelaksana


1) Menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab setiap kali di unit
tersebut.
2) Mengikuti instruksi keperawatan yang terkena dalam rencana
keperawatan secara teliti.
3) Melaporkan secara tepat dan akurat tentang asuhan keperawatan yang
dilakukan serta respon menerima bimbingan dan bantuan ketua tim.

d. Tugas Perawat Pelaksana


1) Perencanaan
a) Mengikuti serah terima
b) Menerima pembagian tugas dari katim
c) Mempersiapkan keperluan asuhan keperawatan
d) Mengikuti ronde
e) Menerima klien baru
f) Melakukan pendokumentasian
2) Pengorganisasian
a) Menerima penjelasan tujuan pengorganisasian

11
b) Menerima pembagian tugas dari katim
c) Melaksanakan tugas yang diberikan ketua tim
d) Menyesuaikan waktu istirahat dari anggota tim lain
e) Menerima tugas delegasi dari ketua tim
3) Pengarahan
a) Menerima pengarahan dan bimbingan
b) Menerima informasi
c) Menerima pendokumentasian
4) Pengontrolan
a) Menyerahkan laporan yang diperlukan untuk evaluasi
b) Melakukan pendokumentasian

12
RENCANA KEGIATAN HARIAN
PERAWAT PELAKSANA
Rabu, 18 agustus 2021
Nama Mahasiswa : Eka Setianingsih
NIM : 3720200042
Ruangan : Tulip 9

No Tanggal/ Waktu Rencana Kegiatan Paraf

Rabu, 18 agustus
1 2021 1. Mengikuti operan dan pre conference Eka
2. Menerima pembagian tugas dari katim
3. Mempersiapkan keperluan askep
4. Menerima dan melaksanakan tugas yang
diberikan katim
5. Menerima penjelasan tujuan
pengorganisasian
6. Menyesuaikan waktu istirahat dengan
anggota tim lain
7. Menerima pengarahan dan bimbingan dari
katim
8. Melakukan pendokumentasian askep
dengan benar
9. Mengikuti operan dan post conference

13
LAPORAN PERAWAT PELAKSANA (PP)
RUANG TULIP DI RSUD KOTA BEKASI
Nama Mahasiswa: Eka Setianingsih
NIM : 3720200042
Ruangan : Tulip 9 Bed . 2
Nama Pasien : Tn. K
Diagnosa Medis : CHF
No Tanggal/ Diagnosa Implemen tasi Paraf
Waktu keperawatan
Rabu, 18 Nyeri akut Eka
1. agustus 2021 b.d agen
13: 00 WIB pencedera - Melakukan operan dinas
fisiologis d.d bersama kepala ruangan
mengeluh dan perawat dinas pagi
nyeri, gelisah diruang tulip
14: 00 WIB - Melakuan pre conference
bersama katim
14:30 WIB - Mengobservasi keadaan
pasien dan TTV Tn. K
TD : 105/76mmHg.
N: 86 x/menit.
RR: 20x/menit.
S: 36,2 0C.
SpO2 :97 %
- Melakukan memperian
15:00 WIB obat oral Tn. K :
Isdn 5 mg 3x1
Bicnat 3x1
Spironolactone 25 mg 1x1
Concor 1,25mg 1x1
Ramipril 2,5mg 1x1
- ISHOMA
15:30 WIB - Melakukan operan post

14
16:30 WIB conference

15
Bed . 3
Nama Pasien : Tn. F
Diagnosa Medis : CHF

No Tanggal/ Diagnosa Implemen tasi Paraf


Waktu keperawatan
Rabu 18 Pola napas Eka
1. agustus 2021 tidak efektif
13:00 WIB b.d hambatan - Melakukan operan dinas
upaya napas bersama kepala ruangan dan
(nyeri saat perawat dinas pagi diruang
bernapas) d.d tulip
14:00 WIB pola napas - Melakuan pre conference
abnormal katim
14:30 WIB 24x/m - Memposisikan klien
senyaman mungkin dengan
semi fowler
Hasil : klien mengatakan
lebih nyaman.

15:00 WIB - Mengobservasi keadaan


pasien dan TTV Tn. F
TD: 120/76 mmHg
N:86 x/menit
RR: 24 x/menit
S: 36,20C
Spo2 :92 %
15:30 WIB - ISHOMA
16:30 WIB - Melakukan operan post
conference

16
3. Laporan Pendahuluan Manajemen Keperawatan (Peran : Ketua Tim) Tanggal 19
Agustus 2021
a. Pengertian
Ketua tim adalah seorang perawat yang bertugas yang mengepalai
sekelompok tenaga keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di
ruang rawat dan tenaga keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di
ruang rawat dan bertanggung jawab langsung kepada karu.

b. Tugas Pokok dan Tangung Jawab Ketua Tim


1) Mengkaji klien dan menerapkan tindakan keperawatan yang tepat. Pengkajian
merupakan proses yang berlanjut dan berkesinangan, dapat melakukan serah
terima tugas.
2) Mengkoordinasikan rencana perawatan yang tepat waktu membimbing anggota
tim untuk mencatat tindakan keperawatan yang telah di lakukan.
3) Meyakinkan semua evaluasi-evaluasi berupa respon klien terhadap tindakan
keperawatan.
4) Menilai kemajuan semua klien dari hasil pengamatan langsung / laporan anggota
tim.

c. Kompetensi Ketua Tim


1) Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan semua kegiatan tim
2) Menjadi konsultasi dalam asuhan keperawatan
3) Melakukan pengkajian dan menentukan kebutuhan pasien
4) Menyusun rencana keperawatan untuk semua pasien
5) Merevisi dan menyesuaikan rencana keperawatan sesuai kebutuhan pasien
6) Melaksanakan observasi baik terhadap perkembangan pasien maupun
kerja dari anggota tim
7) Menjadi guru atau pengajar
8) Melaksanakan evaluasi secara baik dan objektif.

d. Uraian Tugas (POAC)


1) Pengkajian : mengumpukan data kesehatan klien
2) Perencanaan
17
Fungsi perencanaan dan ketenagaan :
a. Bersama karu melaksanakan serah terima tugas
b. Bersama karu melaksanakan pembagian tugas
c. Menyusun rencana asuhan keperawatan
d. Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
e. Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan
f. Mengorientasikan klien baru pada lingkungan
g. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
3) Implementasi
Fungsi pengorganisasian :
a. Menjelaskan tujuan pengorganisasian tim keperawatan
b. Membagi pekerjaan sesuai tingkat ketergantungan pasien
c. Membuat rincian tugas anggota tim dalam keperawatan
d. Mampu mengkoordinir pekerjaan yang harus dilakukan bersama Tim
kesehatan lain
e. Mengatur waktu istirahat anggota tim
f. Mendelegasikan proses asuhan keperawatan pada anggota tim
g. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
Fungsi pengarahan :
a. Memberikan pengarahan kepada anggota tim
b. Memberikan bimbingan pada anggota tim
c. Memberikan infromasi yang berhubungan dengan askep
d. Mengawasi proses pemberian askep
e. Melibatkan anggota tim sampai awal dan akhir kegiatan
f. Memberikan pujian/motivasi kepada anggota tim
g. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
4) Evaluasi
Fungsi pengendalian :
a. Mengevaluasi asuhan keperawatan
b. Memberikan umpan balik pada pelaksana
c. Memperhatikan aspek legal dan etik
d. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

18
RENCANA KEGIATAN HARIAN
Ruang/ Kamar : Tulip/ IX
Nama Mahasiswa : Eka Setianingsih
Nim : 3720200042
Peran : Kepala Tim (KATIM 2)
No Tanggal & Kegiatan Paraf TTD
Waktu KaRu
1 Rabu, 19 1. Operan/ Hand Over dan Eka Syifa
Agustus 2021. Pre– Conference
13.30 WIB. 2. Membagi tugas bersama Ka-Ru sesuai
tingkat ketergantungan klien
(minimal care, parsial care, dan total
care)
3. Melakukan asesmen keperawatan
4. Menyusun rencana asuhan keperawatan
5. Melakukan tindakan sesuai
ketersediaan perawat pelaksana
6. Supervisi perawat (dapat diatur sesuai
kondisi dan kebutuhan)
7. Memimpin Case Conference/ kegiatan
lain
8. Memberikan obat kepada pasien
9. Ishoma
10. Post Conference dan menulis
dokumentasi, memeriksa kelengkapan
dokumentasi askep
11. Operan/ Hand Over

19
LAPORAN KETUA TIM (KATIM)
RUANG TULIP DI RSUD KOTA BEKASI
Nama : Eka Setianingsih
Kamar : IX
Bed (1)
a. Nama pasien : Ny. S
b. Diagnose medis : CHF
c. Diagnose keperawatan : nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d pasien
mengeluh nyeri, klien tampak meringis, sulit tidur
Pengkajian

20
21
22
23
24
25
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Pasien 1: Ny.S
Tgl lahir: 12 – 06 - 1975
No RM: 09704631
Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi TTD
Keperawatan (SLKI) (SIKI)
(SDKI)
Kamis, 19 Perfusi Miokard Tidak Setelah dilakukan tindakan Perawatan Jantung Eka
Agustus Efektif b.d Spasme keperawatan 3x24 jam ( I.02075)
2021 Arteri d.d nyeri dada , diharapkan Perfusi Miokard Observasi:
skala 4, nyeri seperti meningkat. Dengan kriteria - Identifikasi tanda dan
tertusuk – tusuk , nyeri hasil: gejala primer penurunan
dirasakan setiap saat Perfusi Miokard ( L.02011) curah jantung
DS: 1. Nyeri dada menurun - Identifikasi tanda dan
- Klien mengeluh 2. Gambaran aritmia menurun gejala skunder
nyeri dada 3. Tekanan arteri membaik . penurunan curah jantung
- P : klien mengatakan 4. Denyut nadi radial - Monitor tekanan darah
nyeri setiap saat membaik. - Monitor BB setiap Hari
- Q : nyeri yang 5. Tekanan darah membaik - Monitor saturasi oksigen
dirasakan seperti - Monitor EKG
tertusuk – tusuk - Monitor nilai LAB
- R ; nyeri pada dada jantung
sebelah kiri Terapeutik:
- S : skala 6 - Posisikan semi fowler/
- T : setiap saat fowler
- Klien mengeluh - Berikan diet jantung
sesak yang sesuai
- Berikan terapi relaksasi
DO: untuk mengurangi stress
- Terpasang O2 NK - Berikan O2 untuk
5 lpm. mempertahankan saturasi
- K/U tampak Edukasi:
lemah, Kes. CM - Anjurkan beraktifitas fisik

26
(GCS: E4M6V5).. sesuai toleransi
- BB sebelum sakit: - Anjurkan beraktifitas fisik
62 kg. secara bertahap
BB setelah sakit: - - Anjurkan berhenti
- Hasil TTV= merokok
TD: 99/ 62 mmHg. Kolaborasi
N: 97x/menit. - Kolaborasi pemberian
RR: 25x/menit. antiartmia (Jika Perlu)
S: 36,5 0C

27
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI (CPPT)
Nama: Eka Setianingsih
Peran: Ketua Tim (KATIM)
Ruangan: Ruang Tulip VIII
Kasus ruangan tulip bed 3:
Shift/ Waktu PPA Catatan Perkembangan (tulis Instruksi TTD
dengan format
SOAP)
DS/Kamis, Eka DS: Sore: untuk PP (Syifa Eka
19 Agustus - Klien mengeluh nyeri dada Widiyanti)
2021 15.00 - P : klien mengatakan nyeri setiap - Monitor vital sign.
WIB. saat - Monitor intake dan
- Q : nyeri yang dirasakan seperti output.
tertusuk – tusuk - Berikan posisi semi
- R ; nyeri pada dada sebelah kiri fowler.
- S : skala 6 - Kolaborasi
- T : setiap saat pemberian therapy
- Klien mengeluh sesak obat.
DO: - Edukasi asupan oral.
- Terpasang O2 NK 5 lpm. - Edukasi tentang efek
- K/U tampak lemah, Kes. CM samping merokok
(GCS: E4M6V5)..
- BB sebelum sakit: 62 kg.
BB setelah sakit: -
- Hasil TTV=
TD: 99/ 62 mmHg.
N: 97x/menit.
RR: 25x/menit.
S: 36,5 0C
A:
- Masalah Perfusi Miokard belum
teratasi.
P:

28
- Intervensi dilanjutkan.
LAPORAN KETUA TIM (KATIM)
RUANG TULIP DI RSUD KOTA BEKASI
Nama : Eka Setianingsih
Kamar : IX
Bed (1)
a. Nama pasien : Ny. S
b. Diagnose medis : CHF
c. Diagnose keperawatan : Perfusi Miokard Tidak Efektif b.d Spasme Arteri d.d
nyeri dada , skala 4, nyeri seperti tertusuk – tusuk , nyeri dirasakan setiap saat .
Pengkajian

29
30
31
32
33
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Pasien 3: Tn.T Tgl lahir: 12 – 06 – 1975 No RM: 09704631
Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi TTD
Keperawatan (SDKI) (SLKI) (SIKI)
Kamis, 19 Perfusi Miokard Tidak Setelah dilakukan tindakan Perawatan Jantung Eka
Agustus Efektif b.d Spasme keperawatan 3x24 jam ( I.02075)
2021 Arteri d.d nyeri dada , diharapkan Perfusi Miokard Observasi:
skala 4, nyeri seperti meningkat. Dengan kriteria - Identifikasi tanda dan
tertusuk – tusuk , nyeri hasil: gejala primer penurunan
dirasakan setiap saat Perfusi Miokard ( L.02011) curah jantung
DS: 1. Nyeri dada menurun - Identifikasi tanda dan
- Klien mengeluh nyeri 2. Gambaran aritmia gejala skunder penurunan
dada menurun curah jantung
- P : klien mengatakan 3. Tekanan arteri membaik . - Monitor tekanan darah
nyeri setiap saat 4. Denyut nadi radial - Monitor BB setiap Hari
- Q : nyeri yang membaik. - Monitor saturasi oksigen
dirasakan seperti 5. Tekanan darah membaik - Monitor EKG
tertusuk – tusuk - Monitor nilai LAB
- R ; nyeri pada dada jantung
sebelah kiri Terapeutik:
- S : skala 6 - Posisikan semi fowler/
- T : setiap saat fowler
- Klien mengeluh sesak - Berikan diet jantung yang
DO: sesuai
- Terpasang O2 NK 5 - Berikan terapi relaksasi
lpm. untuk mengurangi stress
- K/U tampak lemah, - Berikan O2 untuk
Kes. CM mempertahankan saturasi
(GCS: E4M6V5).. Edukasi:
- BB sebelum sakit: - Anjurkan beraktifitas fisik
62 kg. sesuai toleransi
BB setelah sakit: - - Anjurkan beraktifitas fisik
- Hasil TTV= secara bertahap
- Anjurkan berhenti
34
TD: 99/ 62 mmHg. merokok
N: 97x/menit. Kolaborasi
RR: 25x/menit. - Kolaborasi pemberian
S: 36,5 0C antiartmia (Jika Perlu)

35
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI (CPPT)
Nama: Eka Setianingsih
Peran: Ketua Tim (KATIM)
Ruangan: Ruang Tulip VIII
Kasus ruangan tulip bed 3:
Shift/ Waktu PPA Catatan Perkembangan (tulis dengan format Instruksi TTD
SOAP)

DS/Kamis, 19 Eka DS: Sore: untuk PP Eka


Agustus 2021 - Klien mengeluh nyeri dada (Syifa Widiyanti)
15.00 WIB. - P : klien mengatakan nyeri setiap saat - Monitor vital sign.
- Q : nyeri yang dirasakan seperti tertusuk – - Monitor intake dan
tusuk output.
- R ; nyeri pada dada sebelah kiri - Berikan posisi semi
- S : skala 6 fowler.
- T : setiap saat - Kolaborasi
- Klien mengeluh sesak pemberian therapy
DO: obat.
- Terpasang O2 NK 5 lpm. - Edukasi asupan
- K/U tampak lemah, Kes. CM oral.
(GCS: E4M6V5).. - Edukasi tentang
- BB sebelum sakit: 62 kg. efek samping
BB setelah sakit: - merokok
- Hasil TTV=
TD: 99/ 62 mmHg.
N: 97x/menit.
RR: 25x/menit.
S: 36,5 0C
A:
- Masalah Perfusi Miokard belum teratasi.
P:
- Intervensi dilanjutkan.

36
LAPORAN KETUA TIM (KATIM)
RUANG TULIP DI RSUD KOTA BEKASI

Nama : Eka Setianingsih


Kamar : IX
Bed (1)
a. Nama pasien : Ny. S
b. Diagnose medis : CHF
c. Diagnose keperawatan : Perfusi Miokard Tidak Efektif b.d Spasme Arteri d.d
nyeri dada , skala 4, nyeri seperti tertusuk – tusuk , nyeri dirasakan setiap saat .
Pengkajian

37
38
39
40
41
42
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Pasien 3: Tn.T Tgl lahir: 12 – 06 – 1975 No RM: 09704631
Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi TTD
Keperawatan (SLKI) (SIKI)
(SDKI)
Kamis, 19 Perfusi Miokard Tidak Setelah dilakukan tindakan Perawatan Jantung Eka
Agustus Efektif b.d Spasme keperawatan 3x24 jam ( I.02075)
2021 Arteri d.d nyeri dada , diharapkan Perfusi Miokard Observasi:
skala 4, nyeri seperti meningkat. Dengan kriteria - Identifikasi tanda dan
tertusuk – tusuk , nyeri hasil: gejala primer penurunan
dirasakan setiap saat Perfusi Miokard ( L.02011) curah jantung
DS: 1. Nyeri dada menurun - Identifikasi tanda dan
- Klien mengeluh 2. Gambaran aritmia menurun gejala skunder penurunan
nyeri dada 3. Tekanan arteri membaik . curah jantung
- P : klien mengatakan 4. Denyut nadi radial - Monitor tekanan darah
nyeri setiap saat membaik. - Monitor BB setiap Hari
- Q : nyeri yang 5. Tekanan darah membaik - Monitor saturasi oksigen
dirasakan seperti - Monitor EKG
tertusuk – tusuk - Monitor nilai LAB
- R ; nyeri pada dada jantung
sebelah kiri Terapeutik:
- S : skala 6 - Posisikan semi fowler/
- T : setiap saat fowler
- Klien mengeluh - Berikan diet jantung yang
sesak sesuai
DO: - Berikan terapi relaksasi
- Terpasang O2 NK 5 untuk mengurangi stress
lpm. - Berikan O2 untuk
- K/U tampak lemah, mempertahankan saturasi
Kes. CM Edukasi:
(GCS: E4M6V5).. - Anjurkan beraktifitas
- BB sebelum sakit: 62 fisik sesuai toleransi
kg. - Anjurkan beraktifitas
BB setelah sakit: -
43
- Hasil TTV= fisik secara bertahap
TD: 99/ 62 mmHg. - Anjurkan berhenti
N: 97x/menit. merokok
RR: 25x/menit. Kolaborasi
S: 36,5 0C - Kolaborasi pemberian
antiartmia (Jika Perlu)

44
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI (CPPT)
Nama: Eka Setianingsih
Peran: Ketua Tim (KATIM)
Ruangan: Ruang Tulip VIII
Kasus ruangan tulip bed 3:
Shift/ Waktu PPA Catatan Perkembangan (tulis dengan format Instruksi TTD
SOAP)
DS/Kamis, 19 Eka DS: Sore: untuk PP Eka
Agustus 2021 - Klien mengeluh nyeri dada (Syifa Widiyanti)
15.00 WIB. - P : klien mengatakan nyeri setiap saat - Monitor vital sign.
- Q : nyeri yang dirasakan seperti tertusuk – - Monitor intake dan
tusuk output.
- R ; nyeri pada dada sebelah kiri - Berikan posisi semi
- S : skala 6 fowler.
- T : setiap saat - Kolaborasi pemberian
- Klien mengeluh sesak therapy obat.
DO: - Edukasi asupan oral.
- Terpasang O2 NK 5 lpm. - Edukasi tentang efek
- K/U tampak lemah, Kes. CM samping merokok
(GCS: E4M6V5)..
- BB sebelum sakit: 62 kg.
BB setelah sakit: -
- Hasil TTV=
TD: 99/ 62 mmHg.
N: 97x/menit.
RR: 25x/menit.
S: 36,5 0C
A:
- Masalah Perfusi Miokard belum teratasi.
P:
- Intervensi dilanjutkan.

45
2. Laporan Ketua Tim (Katim) Ruang Tulip Di Rsud Kota Bekasi tanggal 23 Agustus
2021
Nama : Eka Setianingsih
Kamar : Tulip VIII
Bed (3)
a. Nama pasien : Tn.T
b. Diagnose medis : CHF
c. Diagnose keperawatan : Perfusi Miokard Tidak Efektif b.d Spasme Arteri d.d nyeri
dada , skala 4, nyeri seperti tertusuk – tusuk , nyeri dirasakan setiap saat .
Pengkajian

46
47
48
49
50
51
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Pasien 3: Tn.T Tgl lahir: 12 – 06 – 1975 No RM: 09704631
Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi TTD
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
Senin, 23 Perfusi Miokard Tidak Setelah dilakukan tindakan Perawatan Jantung Eka
Agustus Efektif b.d Spasme Arteri keperawatan 3x24 jam ( I.02075)
2021 d.d nyeri dada , skala 4, diharapkan Perfusi Miokard Observasi:
nyeri seperti tertusuk – meningkat. Dengan kriteria - Identifikasi tanda
tusuk , nyeri dirasakan hasil: dan gejala primer
setiap saat Perfusi Miokard ( L.02011) penurunan curah
DS: 1.Nyeri dada menurun jantung
- Klien mengeluh nyeri 2.Gambaran aritmia - Identifikasi tanda
dada menurun dan gejala skunder
- P : klien mengatakan 3.Tekanan arteri membaik . penurunan curah
nyeri setiap saat 4.Denyut nadi radial jantung
- Q : nyeri yang membaik. - Monitor tekanan
dirasakan seperti 5.Tekanan darah membaik darah
tertusuk – tusuk - Monitor BB setiap
- R ; nyeri pada dada Hari
sebelah kiri - Monitor saturasi
- S : skala 6 oksigen
- T : setiap saat - Monitor EKG
- Klien mengeluh sesak - Monitor nilai LAB
jantung
DO: Terapeutik:
- Terpasang O2 NK 5 - Posisikan semi
lpm. fowler/ fowler
- K/U tampak lemah, - Berikan diet jantung
Kes. CM yang sesuai
(GCS: E4M6V5).. - Berikan terapi
- BB sebelum sakit: 62 relaksasi untuk
kg. mengurangi stress
BB setelah sakit: - - Berikan O2
untuk
52
- Hasil TTV= mempertahanka
TD: 99/ 62 n saturasi
mmHg. Edukasi:
N: 97x/menit. - Anjurkan
RR: 25x/menit. beraktifitas fisik
S: 36,5 0C sesuai toleransi
- Anjurkan
beraktifitas fisik
secara bertahap
- Anjurkan
berhenti
merokok
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
antiartmia (Jika
Perlu)

53
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI (CPPT)
Nama: Eka Setianingsih
Peran: Ketua Tim (KATIM)
Ruangan: Ruang Tulip VIII
Kasus ruangan tulip bed 3:
Shift/ Waktu PPA Catatan Perkembangan (tulis dengan Instruksi TTD
format
SOAP)
DS/Senin, Eka DS: Sore: untuk PP Eka
23 Agustus - Klien mengeluh nyeri dada (Dewi Apriliyani)
2021 15.00 - P : klien mengatakan nyeri setiap saat - Monitor vital sign.
WIB. - Q : nyeri yang dirasakan seperti tertusuk - Monitor intake dan
– tusuk output.
- R ; nyeri pada dada sebelah kiri - Berikan posisi semi
- S : skala 6 fowler.
- T : setiap saat - Kolaborasi
- Klien mengeluh sesak pemberian therapy
DO: obat.
- Terpasang O2 NK 5 lpm. - Edukasi asupan
- K/U tampak lemah, Kes. CM oral.
(GCS: E4M6V5).. - Edukasi tentang
- BB sebelum sakit: 62 kg. efek samping
BB setelah sakit: - merokok
- Hasil TTV=
TD: 99/ 62 mmHg.
N: 97x/menit.
RR: 25x/menit.
S: 36,5 0C
A:
-Masalah Perfusi Miokard belum teratasi.
P:
- Intervensi dilanjutkan.

54
LAPORAN KETUA TIM (KATIM)
RUANG TULIP DI RSUD KOTA BEKASI
Nama : Eka Setianingsih
Kamar : Tulip IX
1. Bed 2
a. Nama pasien : Ny.S
b. Diagnose medis : CHF
c. Diagnose keperawatan : Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas d.d
pola napas abnormal
Pengkajian

55
56
57
58
59
60
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi TTD
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
Senin, 23 Pola Nafas tidak efektif b.d Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Eka
Agustus Hambatan upaya nafas (nyeri keperawatan 1x24 jam Respirasi
2021 saat bernafas) d.d pola nafas diharapkan Inspirasi atau Observasi:
abnormal 24 x/menit ekspirasi yang memberikan 1. Monitor pola nafas
DS: ventilasi yang adekuat 2. Monitor frekuensi
- Klien mengatakan sesak membaik . Dengan kriteria irama kedalaman
nafas . hasil: dan upaya nafas
- Klien mengatakan tidak 1. Pernafasan cuping 3. Monitor adanya
nyaman dengan kondisi hidung menurun sumbatan jalan
yang dialaminya sekarang. 2. Frekuensi nafas nafas
DO: membaik Terapeutik:
- Terpasang O2 NK 4 lpm. 3. Dispneu menurun 4. Atur interval
- Klien tampak gelisah. pemantauan
- K/U tampak lemah, Kes. respirasi sesuai
CM kondisi pasien
(GCS: E4M6V5). Edukasi:
- Klien terpasang infus RL 5. Jelaskan tujuan dan
/24 jam procedur
- Hasil TTV= pemantaun.
TD: 100/64mmHg
N:88x/menit
RR: 24 x/menit
S: 360C
SPO : 98%

61
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI (CPPT)
Nama : Eka Setianingsih
Peran : Ketua Tim (KATIM) II
Ruangan : Ruang Tulip
Kasus ruangan tulip 9 bed :Ny.S
Shift/ Waktu PPA Catatan Perkembangan (tulis dengan format Instruksi TTD
SOAP)
Senin, Eka S: Sore: untuk PP Eka
23 Agustus - Klien mengatakan sesak nafas (Dewi Apriliani)
2021 - Klien tampak tidak nyaman - Monitor vital
13.00 - Klien mengatakan tidak nyaman dengan sign.
kondisi yang dialaminya sekarang. - Berikan posisi
O: semi fowler.
- Terpasang O2 NK 4 lpm.
- Klien tampak gelisah.
- K/U tampak lemah, Kes. CM
(GCS: E4M6V5).
- Klien terpasang infus nacl/24 jam.
- TTV
TD: 100/64mmHg
N:88x/menit
RR: 24 x/menit
S: 360C
SPO : 98%
A:
Masalah sesak nafas belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan.

62
LAPORAN KETUA TIM (KATIM)
RUANG TULIP DI RSUD KOTA BEKASI
Nama : Eka Setianingsih
Kamar : Tulip IX
2. Bed 2
d. Nama pasien : Ny.F
e. Diagnose medis : Chest Pain
f. Diagnose keperawatan : Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d klien
mengeluh sakit di dada dengan skala 6 (sedang)
Pengkajian

63
64
65
66
67
68
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi TTD
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
Senin, 23 Nyeri akut b.d agen pencedera Setelah dilakukan Menejemen Nyeri (SIKI: Eka
Agustus fisiologis d.d klien mengeluh intervensi keperawatan l.08238: 201)
2021 sakit di dada dengan skala 6 2x24 jam, maka Observasi :
(sedang) diharapkan nyeri menurun  Identifikasi lokasi,
DS: dengan Kriteria Hasil: karakteristik, durasi,
- Klien mengatakan nyeri Tingkat nyeri (L.08066) kualitas, intensitas
dada dengan 1. Keluhan nyeri menurun nyeri
P : proses penyakit dengan skala 0-3 (ringan)  Identifikasi sekala
Q: nyeri seperti di tutuk- 2. Meringis menurun nyeri.
tusuk 3. Perasaan takut  Identifikasi respon
R: nyeri pada dada mengalami cidera nyeri non verbal
S: dengan skala 6 berulang menurun  Identifikasi factor
T: timbul setiap saat Kontrol nyeri (L.08063) yang memperberat
- Klien mengatakan tidurnya 1. Kemampuan mengenali dan memperingan
terganggu karena nyeri onset nyeri meningkat nyeri Identifikasi
- Klien mengatakan pusing, 2. Kemampuan mengenali pengetahuan dan
sesak napas, dan demam penyebab nyeri keyakinan tentang
DO: meningkat nyeri
- Terpasang O2 NK 4 lpm. 3. Kemampuan  Identifikasi pengaruh
- Klien tampak gelisah. menggunakan teknik budaya terhadap
- K/U tampak lemah, Kes. non-farmakologi respon nyeri
CM meningkat  Identifikasi pengaruh
(GCS: E4M6V5). 4. Dukungan orang nyeri pada kualitas
- Klien terpasang infus terdekat meningkat. hidup
NACL /24 jam
 Monitor kebersihan
- Hasil TTV=
terapi komplementer
TD: 119/59mmHg
yang sudah diberikan
N:76x/menit
 Monitor efek samping
RR: 22 x/menit
penggunaan analgetik
S: 36,50C
Terapeutik

69
SPO : 99%  Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri (mis,
TENS, hypnosis,
akupresur, terapi
musik, biofeedback,
terapi pijat, aroma
terapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres
hangat/dingin, terapi
bermain) kontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri (mis: suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
 fasilitasi istirahat dan
tidur
 pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam memilih
strategi meredakan
nyeri
Edukasi
 jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri Jelaskan strategi
meredakan nyeri
 Anjurkan monitor
nyeri secara mandiri

70
 Anjurkan
mrnggunakan
analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

71
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI (CPPT)
Nama : Eka Setianingsih
Peran : Ketua Tim (KATIM) II
Ruangan : Ruang Tulip
Kasus ruangan tulip 9 bed :Ny.S
Shift/ Waktu PPA Catatan Perkembangan (tulis dengan format Instruksi TTD
SOAP)
Senin, Eka S: Sore: untuk PP Eka
23 Agustus - Klien mengatakan nyeri dada dengan (Dewi Apriliani)
2021 P : proses penyakit - Monitor vital sign.
13.00 Q: nyeri seperti di tutuk-tusuk - Identifikasi sekala
R: nyeri pada dada nyeri.
S: dengan skala 6 - jelaskan
T: timbul setiap saat penyebab,
- Klien mengatakan tidurnya terganggu karena nyeri periode, dan
- Klien mengatakan pusing, sesak napas, dan demam pemicu nyeri
Jelaskan strategi
O: meredakan nyeri
- Terpasang O2 NK 4 lpm. - Ajarkan teknik
- Klien tampak gelisah. nonfarmakologis
- K/U tampak lemah, Kes. CM untuk mengurangi
(GCS: E4M6V5). rasa nyeri
- Klien terpasang infus nacl/24 jam. - Kolaborasi
- TTV pemberian
TD: 119/59mmHg analgetik,
N:76x/menit
RR: 22 x/menit
S: 36,50C
SPO : 99%
A:
Masalah nyeri akut belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan.

72
5. LAPORAN PERAWAT PELAKSANA (PP) RUANG TULIP DI RSUD KOTA
BEKASI
Nama Mahasiswa : Eka Setianingsih
NIM : 3720200042
Ruangan : Tulip 8 Bed . 3
Nama Pasien : Tn. T
No Tanggal Waktu Kegiatan TTD
1 Selasa, 24 12.30 - Melakukan operan dengan dinas pagi Eka
Agustus
2021

13.00 - Mengikuti pre conference bersama


Karu dan Katim

15.30 - Observasi TTV Tn.T


Hasil : TD : 116/73 mmHg
Suhu:36,3 ºC
RR: 20 x/menit
HR : 88 x/menit

16.40 Memberikan Obat


Tn.T
Sucralfat 3x1
Domperidone 3x1
Ceftriaxone 2x1
Metil Prednisolon 2x1
Trimenza 1 gr 2x1
Diagnosa Medis : CHF / BP

73
6. Laporan Ketua Tim (Katim) Ruang Tulip Di Rsud Kota Bekasi Tanggal 25 Agustus
2021
Nama : Eka Setianingsih
Kamar : Tulip IX Bed 1
Nama pasien : Ny.S
Diagnose medis : CHF
Diagnose keperawatan : Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas d.d pola
napas abnormal
Pengkajian

74
75
76
77
78
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

79
Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi TTD
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
Rabu, 25 Pola Nafas tidak efektif b.d Eka
Setelah dilakukan tindakan Pemantauan
Agustus Hambatan upaya nafas (nyeri
keperawatan 1x24 jam Respirasi
2021 saat bernafas) d.d pola nafas
diharapkan Inspirasi atau
Observasi:
abnormal 24 x/menit
ekspirasi yang memberikan
1. Monitor pola nafas
DS:
ventilasi yang adekuat
2. Monitor frekuensi
- Klien mengatakan sesak
membaik . Dengan kriteria
irama kedalaman dan
nafas .
hasil:
upaya nafas
- Klien mengatakan tidak
1. Pernafasan cuping
3. Monitor adanya
nyaman dengan kondisi
hidung menurun
sumbatan jalan nafas
yang dialaminya sekarang.
2. Frekuensi nafas membaik
Terapeutik:
DO:
3. Dispneu menurun
- Terpasang O2 NK 4 lpm. 1. Atur interval
- Klien tampak gelisah. pemantauan respirasi
- K/U tampak lemah, Kes. sesuai kondisi pasien
CM
Edukasi:
(GCS: E4M6V5).
1. Jelaskan tujuan dan
- Klien terpasang infus RL
procedur pemantaun.
/24 jam
- Hasil TTV=
TD: 90/65 mmHg
N: 80 x/menit
RR: 24 x/menit
S:36,2 0C
SPO :87 %

80
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI (CPPT)
Nama : Eka setianingsih
Peran :Ketua Tim (KATIM)
Ruangan : Ruang Tulip
Kasus ruangan tulip 9 bed : 1 (Ny.S)

Shift/ Waktu PPA Catatan Perkembangan (tulis dengan format Instruksi TTD
SOAP)
Rabu, eka Sore: untuk PP Eka
S:
25 Agustus - Klien mengatakan mudah lelah 2
2021 - sesak nafas (+) (riri)
13.00 - Klien tampak masih belum nyaman - Monitor vital
- Batuk sudah berkurang sign.
O: - Berikan posisi
- Sudah tidak Terpasang O2 semi fowler.
- K/U masih tampak lemah, Kes. CM
(GCS: E4M6V5).
- Klien masih terpasang infus nacl/24 jam.
- Hasil TTV=
TD: 90/65 mmHg
N: 80 x/menit
RR: 24 x/menit
S:36,2 0C
SPO :87 %
A:
Masalah sesak nafas teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan.

81
LAPORAN KETUA TIM (KATIM)

RUANG TULIP DI RSUD KOTA BEKASI


Nama : Eka Setianingsih
Kamar : Tulip IX Bed 3
Nama pasien : Ny.F
Diagnose medis : Chest Pain dan CKD
Diagnose keperawatan : Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d klien mengeluh
sakit di dada dengan skala (sedang)

Pengkajian

82
83
84
85
86
87
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi TTD


(SDKI) (SLKI) (SIKI)
Rabu, 25 Nyeri akut b.d agen pencedera Setelah dilakukan Menejemen Nyeri (SIKI: Eka
l.08238: 201)
Agustus fisiologis d.d klien mengeluh intervensi keperawatan
2x24 jam, maka Observasi :
2021 sakit di dada dengan skala 6 ,
diharapkan nyeri menurun  Identifikasi lokasi,
1-10 (sedang) dengan Kriteria Hasil: karakteristik, durasi,
Tingkat nyeri (L.08066) kualitas, intensitas
DS:
1. Keluhan nyeri menurun nyeri
- Klien mengatakan nyeri  Identifikasi sekala
dengan skala 0-3
dada dengan (ringan) nyeri.
P : proses penyakit 2. Meringis menurun  Identifikasi respon
3. Perasaan takut nyeri non verbal
Q: nyeri seperti di tutuk-
mengalami cidera  Identifikasi factor
tusuk berulang menurun yang memperberat
R: nyeri pada dada Kontrol nyeri (L.08063) dan memperingan
1. Kemampuan mengenali nyeri Identifikasi
S: dengan skala 6 (1-10
onset nyeri meningkat pengetahuan dan
sedang) 2. Kemampuan mengenali keyakinan tentang
T: timbul setiap saat penyebab nyeri nyeri
meningkat  Identifikasi pengaruh
- Klien mengatakan tidurnya
3. Kemampuan budaya terhadap
terganggu karena nyeri respon nyeri
menggunakan teknik
- Klien mengatakan pusing, non-farmakologi  Identifikasi pengaruh
sesak napas, dan demam meningkat nyeri pada kualitas
4. Dukungan orang hidup
DO:
terdekat meningkat.  Monitor kebersihan
- Terpasang O2 NK 4 lpm. terapi komplementer
- Klien tampak gelisah. yang sudah diberikan
- K/U tampak lemah, Kes.  Monitor efek samping
penggunaan analgetik
CM Terapeutik
(GCS: E4M6V5).  Berikan teknik
- Klien terpasang infus nonfarmakologis
untuk mengurangi
NACL /24 jam rasa nyeri (mis,
- Hasil TTV= TENS, hypnosis,
TD: 106/58 mmHg akupresur, terapi
musik, biofeedback,
N: 76 x/menit
terapi pijat, aroma

88
RR: 22 x/menit terapi, teknik
S:36,9 0C imajinasi terbimbing,
kompres
SPO :99 %
hangat/dingin, terapi
-skala nyeri 6 (sedang ) bermain) kontrol
1-10 lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri (mis: suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
 fasilitasi istirahat dan
tidur
 pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam memilih
strategi meredakan
nyeri
Edukasi
 jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri Jelaskan strategi
meredakan nyeri
 Anjurkan monitor
nyeri secara mandiri
 Anjurkan
mrnggunakan
analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

89
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI (CPPT)
Nama : Eka Setianingsih
Peran : Ketua Tim (KATIM) II Ruangan :
Ruang Tulip
Kasus ruangan tulip 9 bed :3 Ny,F

Shift/ Waktu PPA Catatan Perkembangan (tulis dengan format Instruksi TTD
SOAP)
Rabu, Eka Sore: untuk PP Eka
S:
25 Agustus - Klien mengatakan nyeri dada dengan (Syifa Widiyanti )
2021 P : proses penyakit - Monitor vital sign.
13.00 Q: nyeri seperti di tutuk-tusuk - Identifikasi sekala
R: nyeri pada dada nyeri.
S: dengan skala 7 - jelaskan penyebab,
T: timbul setiap saat periode, dan
- Klien mengatakan tidurnya terganggu karena nyeri pemicu nyeri
- Klien mengatakan pusing, sesak napas, dan Jelaskan strategi
demam meredakan nyeri
O: - Ajarkan teknik
- Terpasang O2 NK 4 lpm. nonfarmakologis
- Klien tampak gelisah. untuk mengurangi
- K/U tampak lemah, Kes. CM rasa nyeri
(GCS: E4M6V5). - Kolaborasi
- Klien terpasang infus nacl/24 jam. pemberian
- Hasil TTV= analgetik,
TD: 106/58 mmHg
N: 80 x/menit
RR: 24 x/menit
S:36,9 0C

SPO :99 %
- skala nyeri 6 (sedang )
A:
Masalah nyeri akut belum teratasi
P:

90
Intervensi dilanjutkan.
7. RENCANA HARIAN KEPALA RUANGAN
Nama : Eka
Ruangan : Tulip
Jumlah Perawat : 5 orang
Jumlah pasien : 4 orang
Tanggal : 26 Agustus 2021

Waktu Kegiatan Keterangan


13:00 Persentasi pertama hasil pengkajian ruang Tulip dengan
- Dosen pembimbing : Siti Komariah, S.Kp, M.Kep
- Kepala ruangan : Ns Atifah S.Kep
- Wakil kepala ruangan : Ns Erna wati S.Kep
13:30 Supervisi dari MPKP RSUD CAM Bekasi mengenai
kepuasan mahasiswa dengan bimbingan CI ruangTulip.
14.00 Operan/ Hand
over Pre
conference
- Mengecek SDM dan sarana prasarana
- Membagi TIM
- Membuat jadwal dinas
- Menghitung BOR harian, LOS dan TOI bulanan
ruangan
14:30 Konsul hasil persentasi pengkajian ruang tulip, dan
perencanaan implementasi pada hari senin 30 Agustus
2021 dengan kepala ruang Tulip Ns Atifah S.Kep.
14.50 Mengecek kebutuhan pasien (pemeriksaan, kondisi dll)
15.00 Melakukan interaksi dengan pasien baru atau pasien
yang memerlukan perhatian khusus
15.20 Melakukan pembagian tugas kepada ketua tim yang
kemudian ketua tim bagikan kepada perawat pelaksana
Katim : Putri Khoirina
PP I : Syifa Widiyanti (T.8 bed 2,3)
PP II : Dewi Apriliani (T.9 bed 1,3)

16.00 Ishoma
16.30 Mengobservasi post conference

91
STRUKTUR ORGANISASI

Kepala Ruangan
Eka Setianingsih

Ketua TIM
Putri khoirina

Perawat Pelaksana I Perawat Pelaksana II


Syifa Widiyanti Dewi Apriliani

 Menghitung BOR harian, LOS dan TOI bulanan ruangan


jumlah pasien
BOR = X 100%
jumlah tempat tidur

4
= x 100%
6

= 0,66 x 100%

=66%

jumlah hari perawatan


LOS=
jumlah pasien keluar(hidup+mati )

1) Februari

127
= =5 hari
24

2) Maret
92
161
= = 6 hari
25

3) April

146
= = 5 hari
31

4) Mei
147
= = 6 hari
26

5) Juni
110
= = 4 hari
27

6) Juli
23
= = 1 hari
29

TOI= (Jumlah tempat tidur x Periode) – Hari perawatan)


Jumlah pasien keluar (hidup +mati)

1) Februari
=(24 x 28) – 127
24
= 23 Hari

2) Maret
=(24 x 31) – 161
25
= 23 Hari

3) April
=(24 x 30) – 146
24
= 23 Hari

4) Mei
=(24 x 31) – 147
26
= 23 Hari

5) Juni
=(24 x 30) – 110
27
= 22 Hari

93
6) Juli
=(24 x 31) – 23
29
= 25 Hari
 Lingkungan Fisik
Ruang Tulip RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi memiliki 8 ruang
rawat inap dengan kapasitas 3 tempat tidur dalam satu kamar. Berikut daftar nama
pasien di T.8 dan T.9 pada hari kamis tanggal 26 Agustus 2021:
Kamar T.8
 Bed 2 (Tn. M)
 Bed 3 (Tn. K)
Kamar T.9
 Bed 1 (Ny. S)
 Bed 3 (Ny. F)

 Sarana dan Prasarana


- Ruang peralatan
- Ruang perawat
- Ruang rawat inap Tulip (8 Kamar)
- Ruang ganti / loker
- Ruang administrasi
- Kamar mandi

 Pengaturan Shift
Susunan jadwal dinas pada hari Kamis, 26 Agustus 2021
Dinas pagi
Kepala ruangan : Pathiah
Ketua tim 1 : Uci apriliana
Ketua tim 2 : Dinanti Lestari
Perawat pelaksana 1 : Resty nurhasanah
Perawat pelaksana 2 : Galindra
Dinas siang
Kepala ruangan : Eka Setyaningsih
Katim tim 1 : Putri khoirina
Perawat pelaksana 1 : Syifa Widiyanti
Perawat pelaksana 2 : Dewi Apriliani

94
 Kondisi Klien Secara Umum
a. Kamar 8
Bed II. (Tn. M)
Tn.M dengan UAP, tingkat kesadaran composmentis dengan GCS 15 (E4
V5 M6), klien mengatakan nyeri dada seperti di tusuk menjalar ke punggung
kiri skala nyeri 2 nyeri dirasakan hilang timbul, klien mengeluh sesak.
terpasang infus RL/24 jam. Nilai TTV terakhir = TD: 137/85 mmHg, N:
93x/menit, RR: 23x/menit, S:36,9 oC, SpO2: 98%, pasien sedang di ruang
oprasi untuk pemasangan PCI.

Bed III. (Tn. K)


Tn.M dengan Chest pain, tingkat kesadaran composmentis dengan GCS 15
(E4 V5 M6), klien mengatakan nyeri uluh hati seperti di tusuk skala nyeri 4
nyeri dirasakan ketika sedang istirahat, nyeri belangsung 3 menit. terpasang
infus RL/24 jam. Nilai TTV terakhir = TD: 120/75 mmHg, N: 87x/menit, RR:
22x/menit, S:36,5 oC, SpO2: 99%, pasien sedang di ruang oprasi untuk
pemasangan PCI.

b. Kamar 9
Bed I. (Ny. S)
Ny. S dengan diagnosa CHF, CAD, tingkat kesadaran composmentis
dengan GCS: 15 (E4 V5 M6), klien mengatakan sesak napas, klien
mengatakan tidak nyaman dengan keadaannya sekarang. Klien terpasang nasal
kanul 5 lpm, klien terpasang pemplon, klien diberikan obat KSR 2 tab 3x1,
TTV = TD 107/78 mmHg, N: 91 x/menit, RR: 20x/menit, S:36,5 oC, Spo :
99%.

Bed III. (Ny. F)


Ny. F dengan diagnose Chest pain, tingkat kesadaran composmentis
dengan GCS: 15 (E4 V5 M6), klien mengatakan nyeri dada seperti ditusuk
tusuk, nyeri terus menerus. Timbul setiap saat, klien mengatakan tidurnya
terganggu karena nyeri, klien juga mengatakan sesak napas, demam dan
pusing. Klien terpasang nasal kanul 4 lpm, klien terpasang infus NACL/24

95
jam. klien diberikan obat paracetamol 500 3x1, ondansentron 8mg 2x1,
nitrokaf 25mg 2x1, TTV = TD 92/58 mmHg, N: 73 x/menit, RR: 20x/menit,
S:37,6 oC, SPO: 98 %.

8. Laporan Ketua Tim (Katim) Ruang Tulip Di Rsud Kota Bekasi Tanggal 30
Agustus 2021
Nama : Eka Setianingsih
Kamar : Ruang Tulip 9Bed 1
Nama pasien : Ny.S
Diagnose medis : Dispnue, CAD
Diagnose keperawatan : nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d mengeluh nyeri,
tampak meringis, sulit tidur

Pengkajian

96
97
98
99
100
101
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi


(SDKI) (SLKI) (SIKI)
Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan Menejemen Nyeri (SIKI:
intervensi keperawatan l.08238: 201)
pencedera fisiologis d.d
2x24 jam, maka Observasi :
klien mengeluh nyeri  Identifikasi lokasi,
diharapkan nyeri
pada bagian perut dengan menurun dengan Kriteria karakteristik, durasi,
kualitas, intensitas nyeri
skala 6 (sedang), tampak Hasil:
Tingkat nyeri  Identifikasi sekala nyeri.
meringis, sulit tidur  Identifikasi respon nyeri
(L.08066)
DS: 4. Keluhan nyeri menurun non verbal
- Klien mengatakan dengan skala 0-3  Identifikasi factor yang
(ringan) memperberat dan
nyeri perutnya
5. Meringis menurun memperingan nyeri
P : proses penyakit Identifikasi pengetahuan
Q: nyeri seperti di Kontrol nyeri (L.08063) dan keyakinan tentang
9. Kemampuan mengenali nyeri
tutuk-tusuk
onset nyeri meningkat  Identifikasi pengaruh
R: nyeri pada perut 10. Kemampuan mengenali nyeri pada kualitas hidup
S: dengan skala 6 penyebab nyeri  Monitor kebersihan terapi
T: nyeri hilang timbul meningkat komplementer yang
11. Kemampuan sudah diberikan
- Klien juga mengatakan
menggunakan teknik  Monitor efek samping
perutnya terasa panas non-farmakologi penggunaan analgetik
dan mulas dibagian meningkat Terapeutik
12. Dukungan orang  Berikan teknik
abdomen bawah.
terdekat meningkat. nonfarmakologis untuk
- Klien mengatakan mengurangi rasa nyeri
tidurnya terganggu (mis, TENS, hypnosis,
akupresur, terapi musik,
karena nyeri
biofeedback, terapi pijat,
DO: aroma terapi, teknik
- Terpasang O2 NK 5 imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,
lpm.
terapi bermain) kontrol
- K/U tampak lemah, lingkungan yang
Kes. CM memperberat rasa nyeri
(GCS: E4M6V5). (mis: suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
- Klien terpasang infus
 fasilitasi istirahat dan
NACL /24 jam tidur

102
- Hasil TTV=  pertimbangkan jenis dan
TD: 132/74mmHg sumber nyeri dalam
memilih strategi
N:73x/menit
meredakan nyeri
RR: 20 x/menit Edukasi
S: 36,70C  jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi
meredakan nyeri
 Anjurkan monitor nyeri
secara mandiri
 Anjurkan mrnggunakan
analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

103
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI (CPPT)

Nama : Pathiah
Peran : Ketua Tim 1

Ruangan : Tulip
Kasus ruangan tulip 9 bed 1: Ny,S

Shift/ Waktu PPA Catatan Perkembangan (tulis dengan format Instruksi TTD
SOAP)
Senin, Eka Pagi : untuk PP Eka
S:
30 Agustus - Klien mengatakan nyeri pada bagian perut (Putri Khoirina)
2021 dengan - Monitor vital sign.
14:30 – 16.30 P : proses penyakit - Identifikasi sekala
Q: nyeri seperti di tutuk-tusuk nyeri.
R: nyeri pada perut - jelaskan
S: dengan skala 6 penyebab,
T: timbul setiap saat periode, dan
- Klien mengatakan perut nya terasa panas pemicu nyeri
dan terasa mules pada bagian bawah Jelaskan strategi
abdomen meredakan nyeri
- Klien mengatakan tidurnya terganggu - Ajarkan teknik
karena nyeri nonfarmakologis
O: untuk mengurangi
- Terpasang O2 NK 5 lpm. rasa nyeri
- Klien tampak gelisah. - Kolaborasi
- K/U tampak lemah, Kes. CM pemberian
(GCS: E4M6V5). analgetik,
- Klien terpasang infus nacl/24 jam.
- TTV
TD: 132/74mmHg
N:73x/menit
RR: 20 x/menit
S: 36,70C

A:

104
Masalah nyeri akut belum teratasi

P:
Intervensi dilanjutkan.

105
LAPORAN KETUA TIM (KATIM) RUANG TULIP DI RSUD KOTA BEKASI
Nama : Eka Setianingsih
Kamar : Tulip 9 Bed 2
Nama pasien : Ny.A
Diagnose medis : dispnue dan BP
Diagnose keperawatan : Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d klien mengeluh
dada bagian kiri, fekuensi nadi meningkat, klien tampak meringis dan nafsu makan
klien berkurang.

Pengkajian

106
107
108
109
110
111
112
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi


(SDKI) (SLKI) (SIKI)
Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan Menejemen Nyeri (SIKI:
pencedera fisiologis d.d intervensi keperawatanl.08238: 201)
klien mengeluh dada 2x24 jam, maka Observasi :
bagian kiri, fekuensi nadi  Identifikasi lokasi,
diharapkan nyeri
meningkat, klien tampak karakteristik, durasi,
meringis dan nafsu menurun dengan Kriteria
Hasil: kualitas, intensitas nyeri
makan klien berkurang.
Tingkat nyeri  Identifikasi sekala nyeri.
(L.08066)  Identifikasi respon nyeri
DS:
1. Keluhan nyeri menurun non verbal
- Klien mengatakan  Identifikasi factor yang
dengan skala 0-3 (ringan)
nyeri dada bagian kiri 2. Meringis menurun memperberat dan
memperingan nyeri
dengan
Kontrol nyeri (L.08063) Identifikasi pengetahuan
P : proses penyakit 1. Kemampuan mengenali dan keyakinan tentang
Q: nyeri seperti onset nyeri meningkat nyeri
tertekan 2. Kemampuan mengenali  Identifikasi pengaruh
penyebab nyeri meningkat nyeri pada kualitas hidup
R: nyeri pada dada kiri
3. Kemampuan  Monitor kebersihan terapi
S: dengan skala 5 menggunakan teknik non- komplementer yang
(sedang) farmakologi meningkat sudah diberikan
4. Dukungan orang  Monitor efek samping
T: timbul setiap saat
terdekat meningkat. penggunaan analgetik
beraktivitas Terapeutik
- Klien mengatakan  Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
nafsu makannya
mengurangi rasa nyeri
berkurang (mis, TENS, hypnosis,
- Klien mengeluh mual akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aroma terapi, teknik
DO: imajinasi terbimbing,
- Terpasang O2 NK 5 kompres hangat/dingin,
lpm. terapi bermain) kontrol
lingkungan yang
- Klien tampak gelisah.
memperberat rasa nyeri
- K/U tampak lemah, (mis: suhu ruangan,
Kes. CM pencahayaan, kebisingan)
 fasilitasi istirahat dan
(GCS: E4M6V5).
tidur
- Klien terpasang infus
113
NACL /24 jam  pertimbangkan jenis dan
- Hasil TTV= sumber nyeri dalam
memilih strategi
TD: 161/74mmHg
meredakan nyeri
N:66x/menit Edukasi
RR: 22 x/menit  jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu nyeri
S: 36,70C
Jelaskan strategi
meredakan nyeri
 Anjurkan monitor nyeri
secara mandiri
 Anjurkan mrnggunakan
analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

114
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI (CPPT)
Nama : Eka Setianingsih
Peran : Ketua Tim 1
Ruangan : Tulip
Kasus ruangan tulip 9 bed 2 : Ny,A

Shift/ PPA Catatan Perkembangan (tulis dengan format Instruksi TTD


Waktu
SOAP)
Senin, Eka Pagi : untuk PP Eka
S:
30 Agustus - Klien mengatakan nyeri dada pada bagian kiri (Putri khoirina)
2021 dengan - Monitor vital
14:30 – P : proses penyakit sign.
16.30 Q: nyeri seperti tertekan - Identifikasi sekala
R: nyeri pada dada nyeri.
S: dengan skala 5 (sedang) - jelaskan
T: timbul setiap saat beraktivitas penyebab,
- Klien mengatakan mual periode, dan
- Klien juga mengatakan nafsu makan klien pemicu nyeri
berkurang Jelaskan strategi
O: meredakan nyeri
- Terpasang O2 NK 5 lpm. - Ajarkan teknik
- Klien tampak gelisah. nonfarmakologis
- K/U tampak lemah, Kes. CM untuk mengurangi
(GCS: E4M6V5). rasa nyeri
- Klien terpasang infus nacl/24 jam. - Kolaborasi
- TTV pemberian
TD: 161/74mmHg analgetik,
N:66x/menit (cefoperazone
RR: 22 x/menit 2x1, ondansentron
S: 36,70C 4 mg 3x1,
bisoprolol 2,5 mg
A:
1x1)
Masalah nyeri akut belum teratasi

P:
Intervensi dilanjutkan.
115
LAPORAN KETUA TIM (KATIM) RUANG TULIP DI RSUD KOTA BEKASI
Nama : Eka Setianingsih
Kamar : Tulip 9 Bed 3

Nama pasien : Ny.R


Diagnose medis : Dispnue CAD
Diagnose keperawatan :pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas d.d klien
mengeluh sesak , RR 23 x/menit, terpasang O2 NK 5lpm.
Pengkajian

116
117
118
119
120
121
122
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi


(SDKI) (SLKI) (SIKI)

Pola Nafas tidak efektif b.d Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Respirasi
Hambatan upaya nafas, klien keperawatan 2x24 jam diharapkan
Observasi:
mengeluh sesak, RR 23x/menit, Inspirasi atau ekspirasi yang
1. Monitor pola nafas
terpasang o2 NK 5lpm. memberikan ventilasi yang adekuat
membaik . Dengan kriteria hasil: 2. Monitor frekuensi irama
DS:
kedalaman dan upaya
1. Pernafasan cuping hidung
- Klien mengatakan sesak nafas
menurun
napas
3. Monitor adanya
2. Frekuensi nafas membaik
- Klien mengatakan badan sumbatan jalan nafas
gemeteran 3. Dispneu menurun
Terapeutik:
- Klien mengatakan nyeri
1. Atur interval pemantauan
pada saat BAK
respirasi sesuai kondisi
- Klien mengatakan tidak pasien
nyaman dengan kondisi
Edukasi:
yang dialaminya sekarang.
1. Jelaskan tujuan dan
DO:
procedur pemantaun.
- Klien tampak terlihat ada
alat bantu pernapasan
- Terpasang O2 NK 5 lpm.
- K/U tampak lemah, Kes.
CM
(GCS: E4M6V5).
- Klien terpasang nacl per
24jam.
- Hasil TTV=
TD: 152/76mmHg.
N:76 x/menit.
RR: 23x/menit.
S: 36,30C.

123
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI (CPPT)
Nama : Eka Setianingsih
Peran : Ketua Tim 1
Ruangan : Tulip
Kasus ruangan tulip 9 bed 3: Ny.R
Shift/ Waktu PPA Catatan Perkembangan (tulis dengan format Instruksi TTD
SOAP)

Senin Eka Pagi: untuk PP Eka


DS:
30 Agustus (Putri Khoirina)
- Klien mengatakan sesak napas
2021 ˉ Monitor vital
14:30 – .30 - Klien mengatakan badan gemeteran sign.
16 ˉ Berikan posisi
- Klien mengatakan nyeri pada saat BAK
semi fowler
- Klien mengatakan tidak nyaman dengan
ˉ Kolaborasi
kondisi yang dialaminya sekarang.
pemberian
DO:
therapy obat.
- Klien tampak terlihat ada alat bantu
pernapasan
- Terpasang O2 NK 5 lpm.
- K/U tampak lemah, Kes. CM
(GCS: E4M6V5).
- Klien terpasang nacl per 24jam.
- Hasil TTV=
TD: 152/76mmHg.
N:76x/menit.
RR: 23x/menit.

S: 36,80C
A:
Masalah sesak nafas belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan.

124
9. LAPORAN PERAWAT PELAKSANA Rang Tulip RSUD dr. Chasbullah Abdul
madjid Kota 31 Agustus 2021

Nama Mahasiswa : Eka Setianingsih


NIM :3720200042
Kelompok :5
Nama Pasien : Ny.S
Dx Medis :CKD

No Tanggal Waktu Kegiatan TTD


1 Selasa, 12.30 - Melakukan operan dengan dinas pagi Eka
31
Agustus
2021
13.00 - Mengikuti pre conference bersama
Karu dan Katim

15.30 - Observasi TTV Ny.S


Hasil : TD : 132/74 mmHg
Suhu:36,7º C
RR: 20 x/menit
HR : 73 x/menit

16.40 Memberikan Obat


Aspilet 80 mg 1x1
CPG 75mg 1x1
ISDN 5 mg

16.40 Memberikan posisi semi fowler

125
Nama Pasien : Ny,A
Dx Medis : Chestpain
No Tanggal Waktu Kegiatan Ttd
1 31 Agustus 12.30 Melakukan operan dengan dinas pagi Eka
2021 WIB
Mengikuti pre conference bersama
13.00 KARU dan KATIM
WIB
Observasi TTV
15.30 TD:161/74 mmhg
N:66x/m
S:36,7 c
RR:22 x/m

Merapihkan tempat tidur


16,00

Memberikan terapi obat


16.30 Cefoperazone 1 mg 2x1
Ondansentron 4 mg 3x1
Bisoprolol 25 mg 1x1

126
10. RENCANA HARIAN KEPALA RUANGAN
Nama : Eka
Ruangan : Tulip
Jumlah Perawat : 4 orang
Jumlah pasien : 2 orang
Tanggal : 01 September 2021
Waktu Kegiatan Keterangan
14.00 Operan/ Hand
over Pre
conference
- Mengecek SDM dan sarana prasarana
- Membagi TIM
- Membuat jadwal dinas
- Menghitung BOR harian, LOS dan TOI bulanan
ruangan
14:30 Evaluasi kegiatan selama di ruang Tulip dengan
bimbingan Ns Atifah S.Kep.
14.50 Mengecek kebutuhan pasien (pemeriksaan, kondisi dll)
15.00 Melakukan interaksi dengan pasien baru atau pasien
yang memerlukan perhatian khusus
15.20 Melakukan pembagian tugas kepada ketua tim yang
kemudian ketua tim bagikan kepada perawat pelaksana
Katim : Putri Khoirina
PP I : Syifa Widiyanti (T.7 bed 3)
PP II : Dewi Apriliani (T.8 bed 3)

16.00 Ishoma
16.30 Mengobservasi post conference

127
STRUKTUR ORGANISASI

Kepala Ruangan
Eka Setianingsih

Ketua TIM
Putri khoirina

Perawat Pelaksana I Perawat Pelaksana II


Syifa Widiyanti Dewi Apriliani

 Menghitung BOR harian, LOS dan TOI bulanan ruangan


jumlah pasien
BOR = X 100%
jumlah tempat tidur

4
= x 100%
6

= 0,66 x 100%

=66%

jumlah hari perawatan


LOS=
jumlah pasien keluar(hidup+mati )

7) Februari

127
= =5 hari
24

128
8) Maret

161
= = 6 hari
25

9) April

146
= = 5 hari
31

10) Mei
147
= = 6 hari
26

11) Juni
110
= = 4 hari
27

12) Juli
23
= = 1 hari
29

TOI= (Jumlah tempat tidur x Periode) – Hari perawatan)


Jumlah pasien keluar (hidup +mati)

7) Februari
=(24 x 28) – 127
24
= 23 Hari

8) Maret
=(24 x 31) – 161
25
= 23 Hari

9) April
=(24 x 30) – 146
24
= 23 Hari

10) Mei
=(24 x 31) – 147
26
= 23 Hari

129
11) Juni
=(24 x 30) – 110
27
= 22 Hari

12) Juli
=(24 x 31) – 23
29
= 25 Hari

 Lingkungan Fisik
Ruang Tulip RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi memiliki
8 ruang rawat inap dengan kapasitas 3 tempat tidur dalam satu kamar.
Berikut daftar nama pasien di T.7 dan T.8 pada hari kamis tanggal 01
September 2021:
Kamar T.7

 Bed 3 (Tn. S)
Kamar T.8

 Bed 3 (Ny. K)

 Sarana dan Prasarana


- Ruang peralatan
- Ruang perawat
- Ruang rawat inap Tulip (8 Kamar)
- Ruang ganti / loker
- Ruang administrasi
- Kamar mandi

 Pengaturan Shift
Susunan jadwal dinas pada hari Rabu, 01 September 2021
Dinas pagi
Kepala ruangan : Uci Apriliana
Ketua tim 1 : Resty
nurhasanah

130
Ketua tim 2 : Dinanti
Lestari
Perawat pelaksana 1 : Phatiah
Perawat pelaksana 2 : Galindra
Dinas siang
Kepala ruangan : Eka
Setaningsih
Katim tim 1 : Putri
khoirina
Perawat pelaksana 1 : Syifa Widiyanti
Perawat pelaksana 2 : Dewi Apriliani

 Kondisi Klien Secara Umum


c. Kamar 7
Bed II. (Tn. M)
Tn.M dengan UAP, tingkat kesadaran composmentis dengan GCS
15 (E4 V5 M6), klien mengatakan nyeri dada seperti di tusuk
menjalar ke punggung kiri skala nyeri 2 nyeri dirasakan hilang
timbul, klien mengeluh sesak. terpasang infus RL/24 jam. Nilai
TTV terakhir = TD: 137/85 mmHg, N: 93x/menit, RR: 23x/menit,
S:36,9 oC, SpO2: 98%, pasien sedang di ruang oprasi untuk
pemasangan PCI.

Bed III. (Tn. S)


Tn.M dengan Chest pain, NSTEMI, tingkat kesadaran
composmentis dengan GCS 15 (E4 V5 M6), klien mengatakan
nyeri dada menjalar sampai ke punggung, dengan P: klien
mengatakan nyeri saat beraktifitas, Q: nyeri yang di rasakan seperti
di tusuk-tusuk, R:nyeri dada sebelah kiri, S: skala nyeri 5, T: nyeri
dirasakan 2 menit sesudah istirahat. terpasang infus RL/24 jam.
Nilai TTV = TD: 125/77 mmHg, N: 80x/menit, RR: 22x/menit,
S:36,3 oC, SpO2: 99%.

131
d. Kamar 8
Bed 3. (Ny. K)
Ny. K dengan diagnosa CHF, tingkat kesadaran
composmentis dengan GCS: 15 (E4 V5 M6), klien mengatakan
sesak napas, klien mengatakan tidak nyaman dengan keadaannya
sekarang. Klien terpasang nasal kanul 3 lpm, klien terpasang
pemplon, TTV = TD 130/83 mmHg, N: 78 x/menit, RR:
23x/menit, S:36,6 oC, Spo : 98%.

132
BAB III
LAIN-LAIN

A. Evaluasi Diri Selama Menjalankan Peran Kepala Ruangan Ketua TIM


dan Perawat Pelaksana
1. Peran Kepala Ruangan
a. Ketika menjalankan peran sebagai kepala ruangan yang dilakukan
selama di ruang Tulip adalah, memimpin jalannya proses preconference
dan postconference yang dimana dalam kegiatan tersebut dilakukan
pelaporan keadaan pasien (jumlah, kondisi, rencana tindakan medis
maupun keperawatan, tindakan yang telah dilakukan kepada pasien)
yang dilakukan oleh ketua TIM, serta menganalisa masalah yang masih
atau belum terselesaikan.
b. Ketika menjalankan peran sebagai kepela ruangan mengajarkan untuk
Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya diruang rawat
menurut tingkat kegawatannya, infeksi dan non infeksi, untuk
memudahkan pemberian asuhan keperawatan.
c. Peran Kepala Ruangan mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan
keperawatan yang telah ditentukan.
2. Peran Ketua TIM
a. Saat berperan sebagai ketua tim cukup dapat melakukan perbaikan
pemberian asuhan keperawatan secara maksimal.
b. Komunikasi diantara anggota tim adalah hal yang penting agar rencana
perawatan klien dapat dilakukan sesuai kebutuhan pasien.
c. Ketepatan dan kecepatan ketua tim dalam melakukan pengkajian
terhadap pasien untuk merumuskan masalah.
d. Ketepatan dan kecepatan ketua tim dalam merumuskan rencana asuhan
yang akan di berikan kepada pasien sangat penting untuk menenuhi
kebutuhan pasien.

133
e. Dibutuhkan waktu yang cukup banyak untuk dapat merumuskan semua
rencana asuhan dari setiap diagnosa keperawatan setiap pasien.

3. Peran Perawat Pelaksana


a. Peran sebagai perawt pelaksana mengikuti preconference sebelum
memulai aktivitas/pemberian asuhan keperawatan kepada klien yang
dipimpin oleh kepala ruangan
b. Peran sebagai perawt pelaksana Telah dilakukan dan melakukan operan
kepada pasien
c. Telah dilakukan tindakan keperawatan dengan baik dan dicatat dan
didokumentasikan dalam asuhan keperawatan
d. Koordinasi dengan ketua tim dan anggota tim lainnya berjalan dengan
baik dan lancar
e. Pembagian tugas oleh ketua tim kepada anggota tim terorganisir dengan
baik, semua pasien mendapatkan asuhan keperawatan sesuai
kebutuhannya
f. Pada akhir jam dinas pagi, dilakukan post conference sebagai bentuk
evaluasi kepada semua tim yang dipimpin oleh kepala ruangan

134
135
136
PENILAIAN TERHADAP PESERTA DIDIK LAIN SAAT MENJALANKAN PERAN KEPALA RUANGAN KETUA TIM DAN PERAWAT PELAKSANA PERTANGGAL
KELOMPOK V RUANG TULIP STASE MANAJEMEN KEPERAWATAN UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI'IYAH PROGRAM STUDY PROFESI NERS
: Eka
NAMA
Setianingsih
NIM : 3720200042

Tota rata-
JADWAL DINAS 17/08/2021 18/08/2021 19/08/2021 23/08/2021 24/08/2021 25/08/2021 26/08/2021 30/08/2021 31/08/2021 1-Sep-21
l rata
N
O NILAI
Nama
NIM K K P K K P K K P K K P K K P K K P K K P K K P K K P K K P
Mahasiswa
R T P R T P R T P R T P R T P R T P R T P R T P R T P R T P
Dinanti 9 9
1
Lestari
3720200039     90     90   0
  90         90     90   90   90         90   0
  900 90
9 9
2 Galindra 3720200032   0
  95         95     90   90   95         90   0
  95         90
920 92
Resty 9 9 9
3
Nurhasanah
3720200040 95       0
      90   90   95       90       90     90   0
    0
  910 91
9
4 Pathiah 3720200003     90     90 90       90       90     90 90       0
      90     90
900 90
Dewi 9 9
5
Apriliayani
3720200021   0
    0
  90         90   90     90       90     90     90     90
900 90
Putri 9 9
6
Khoirna
3720200035     90 95       0
      90 90         90   90       90 90       0
  905 90.5
Uci 9 9
7
Apriliana
3720200024     90   0
      90 90       90       90   90       90   0
  90     900 90
Syifa 9
8
Wdiyanti
3720200006     90     90     90   90       90 90         90 90       0
      90
900 90

137
Dokumentasi

138
139
140

Anda mungkin juga menyukai