DENGAN PREEKLAMPSIA
KEPERAWATAN KELUARGA II
Disusun oleh:
Hana Afifah 2720180095
Nia Kurniawati 2720190100
Nur Khanifatun Nisa 2720200059
Siti Khotijah Yusup 2720200055
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karunia dan
hidayahNya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah ini sengaja kami buat guna memenuhi tugas dari mata ajar Keperawatan
Keluarga II, yang berjudul “ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA
IBU HAMIL DENGAN PREEKLAMPSIA” dengan tepat waktu. Adapun tujuan
dari pembuatan makalah adalah untuk memenuhi salah satu tugas dalam rangkaian
mata ajar Keperawatan Keluarga II.
Makalah ini tidak dapat kami selesaikan tanpa adanya dukungan doa dan
motivasi dari semua pihak-pihak yang ikut serta dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini.
Kelompok
2
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sistem kesehatan nasional adalah suatu tatanan yang mencerminkan
upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuannya mencapai
derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan dan kesejahteraan umum
(Azwar, dalam Sumijatun, 2005). Untuk meningkatkan derajat kesehatan
diperlukan adanya suatu pendekatan atau strategi pendekatan Primary Health
Care (PHC) merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
3
Preeklamsia adalah kelainan multiorgan spesifik pada kehamilan yang
ditandai dengan adanya hipertensi, edema dan proteinuria tetapi tidak
menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya,
adapun gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 20 minggu
(Obgynacea, 2009).
4
B.Tujuan Penulisan
1.Tujuan Umum
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan mahasiswa/I dapat memahami
tentang keperawatan keluarga khususnya asuhan keperawatan keluarga pada
pasien dengan pre eklamsia.
2.Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pembuatan makalah ini adalah diharapkan mahasiswa/i
mampu:
C.Metode Penulisan
Metode dalam penulisan makalah ini menggunakan metode studi kepustakaan.
Dalam metode studi kepustakaan penulis menggunakan beberapa sumber buku yang
berkaitan dengan Asuhan Keperawatan Keluarga pada Pasien dengan Preeklamsia,
kemudian di diskusikan dan ditulis dalam bentuk makalah ilmiah.
D.Sistematika Penulisan
BAB I LATAR BELAKANG : Terdiri dari pendahuluan yang terdiri dari latar
belakang, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
2) Tipe Keluarga
Menurut Suprajitno (2004) pembagian tipe atau jenis keluarga tergantung pada
pengelompokannyayaitu:
a. Keluarga tradisional
Keluarga inti (Nuclear family)
6
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya.
Keluarga besar (Extended family)
Keluarga inti di tambah dengan sanak saudara, kakek, nenek, keponakan,
sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
Keluarga berantai (Serial family)
Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu
kali dan merupakan satu keluarga inti.
Keluarga duda atau janda (Single family)
Keluarga yang terdiri atas salah satu orang tua dan anaknya aakibat dari
perceraian dan kematian.
Pasangan inti (Nuclear dyad)
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri saja
Bujangan yang tinggal sendiri (Living alone)
Keluarga dimana seseorang yang telah mapan belum menikah tapi sudah
mempunyai rumah sendiri dan tinggal sendiri.
Pasangan usia pertengahan atau pasangan lansia (Middle age old oldery
couplle)
Keluarga dimana pasangan yang sudah mencapai umur usia lanjut dan
semua anaknya telah berkeluarga.
b. Tipe keluarga non tradisional
Keluarga dengan orang tua yang memiliki anak tanpa menikah.
Pasangan yang memiliki anak tampa menikah.
Pasangan yang tinggal bersama tanpa menikah.
Keluarga gay adalah pasangan sama jenis (laki–laki) tinggal serumah baik
menikah maupun tidak menikah.
Keluarga lesbi adalah pasangan sama jenis (perempuan) tinggal serumah baik
menikah ataupun tidak menikah.
Keluarga komuni adalah keluarga lebih dari satu pasangan monogami dengan
anak-anak yang secara bersama-sama menggunakan fasilitas, sumber-sumber
dan memiliki pengalaman yang sama, contoh: keluarga sirkus.
3) Struktur Keluarga
Struktur keluarga dapat menggambarkan bagaimana melakukan
fungsi keluarganya, elemen struktur keluarga menurut Friedman dalam
Setiawati (2008) yaitu:
7
a. Stuktur peran keluarga
Menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga baik di dalam keluarganya
sendiri maupun peran dilingkungan masyarakat.
b. Nilai atau norma keluarga
Menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan di yakini dalam keluarga.
c. Pola komunikasi keluarga
Menggambarkan bagaimana cara dan pola komunikasi diantara orang tua,
orang tua dan anak, diantara anggota keluarga ataupun dalam keluarga
besar.
d. Struktur kekuatan keluarga
Menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk mengendalikan atau
mempengaruhi orang lain dalam perubahan perilaku ke arah positif.
4) Peran Keluarga
Peran keluarga merupakan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, dan
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan satuan tertentu
(Ali, 2009). Setiap anggota keluarga mempunya perannya masing-masing yaitu
sebagai berikut:
a. Peran Ayah
Sebagai pemimpin keluarga, pencari nafkah, pendidik, pelindung atau
pengayom dan pemberi rasa aman, sebagai sebagai anggota dari
kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
b. Peran Ibu
Sebagai pengurus rumah tangga, sebagai pengasuh, sebagai pendidik anak-anak,
sebagai pelindung keluarga dan juga sebagai anggota masyarakat.
c. Peran Anak
Sebagai pelaku psikososial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik,
mental, sosial dan spiritual.
5) Fungsi Keluarga
Berbagai keputusan merinci fungsi-fungsi keluarga secara variatif
dan beberapa fungsi keluarga dinilai mempunyai pengaruh terhadap
kesehatan keluarga. Pada pelayanan kesehatan dengan pendekatan keluarga,
dimana diperhatikan jalannya fungsi keluarga guna memperoleh sumberdaya
8
dan dalam rangka pemecahan masalah yang ada. Secara umum fungsi
keluarga menurut Suprajitno (2004) adalah sebagai berikut:
a. Fungsi afektif
Adalah fungsi internal keluarga untuk permulaan kebutuhan psikososial,
saling mengasuh dan memberikan cinta kasih, saling menghormati,
saling menerima dan mendukung.
b. Fungsi sosialisasi
Membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai
dengan tingkat perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
c. Fungsi reproduksi
Adalah fungsi keluarga untuk kelangsungan keturunan dan menambah sumber
daya manusia.
d. Fungsi ekonomi
Adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga seperti sandang
pangan dan papan.
e. Fungsi perawatan kesehatan
Adalah kemampuan keluarga untuk merawat kesehatan keluarga yang mengalami
masalah kesehatan.
a. Fungsi Biologis
Adalah fungsi keluarga yang berperan dalam menghasilkan dan
mempertahankan kualitas biologis manusia pada anggota keluarga.
Seperti untuk meneruskan keturunan, membesarkan anak, memenuhi
kebutuhan gizi anak.
b. Fungsi Psikologis
Adalah fungsi keluarga yang berjalan baik bila hubungan antar anggota
keluarga juga berjalan baik. Seperti memberikan kasih sayang dan rasa aman
bagi keluarga, memberikan perhatian, memberikan kedewasaan, memberikan
identitas keluarga.
c. Fungsi Sosial
Adalah fungsi keluarga yang cenderung tidak langsung
mempengaruhi kesehatan dibandingkan dengan fungsi fisik dan fungsi
9
psikologis. Seperti membina sosialisasi pada anak, membentuk tingkah
laku anak, meneruskan nilai-nilai budaya.
d. Fungsi Ekonomi
Fungsi ini dilihat dari keberhasilan keluarga dalam memenuhi kebutuhan
pokok, psikologis dan sosial. Seperti mencari sumber-sumber penghasilan dan
menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan
datang.
e. Fungsi Pendidikan
Fungsi secara umum digambarkan melalui kegiatan menyekolahkan
anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan membentuk
perilaku sesuai bakat dan minat. Mempersiapkan anak untuk kehidupan
dewasa dan mendidik anak sesuai bakat dan minat. Mempersiapkan anak
untuk kehidupan dewasa dan mendidik anak sesuai dengan tingkat
perkembangannya.
f. Fungsi Afektif
Adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga.
Didalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung dan
saling menghargai antar anggota keluarga.
Tahapan ini dimulai saat dua insan dewasa mengikat janji melalui
pernikahan dengan landasan cinta dan kasih sayang. Tugas pada tahapan
perkembangan keluarga pemula antara lain saling memuaskan antara
pasangan, beradaptasi dengan keluarga besar dari masing-masing pihak,
merencanakan dengan matang jumlah anak, memperjelas peran masing-
masing pasangan.
Tahapan ini dimulai saat ibu hamil sampai dengan kelahiran anak
pertama dan berlanjut sampai dengan anak pertama berusia 30 bulan.
Tugas keluarga pada tahapan ini antara lain: mempersiapkan biaya
persalinan, mempersiapkan mental calon orang tua dan mempersiapkan
10
berbagai kebutuhan anak. Apabila anak sudah lahir tugas keluarga antara
lain: memberikan ASI sebagai kebutuhan utama bayi (minimal 6 bulan),
memberikan kasih sayang, mulai mensosialisasikan dengan keluarga
besar masing-masing pasangan, pasangan kembali melakukan adaptasi
karena kehadiran anggota keluarga termasuk siklus hubungan seks dan
mempertahankan hubungan dalam rangka memuaskan pasangan.
Dimulai saat anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir saat
anak berusia 5 tahun. Tugas yang dimiliki pada keluarga dengan anak
prasekolah diantaranya: menanamkan nilai-nilai dan norma kehidupan,
mulai menanamkan keyakinan beragama, mengenalkan kultur keluarga,
memenuhi kebutuhan bermain anak, membantu anak dalam bersosialisasi
dengan lingkungan sekitar, menanamkan tanggung jawab dalam lingkup
kecil, memperhatikan dan memberikan stimulasi bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak prasekolah.
Dimulai saat anak pertama berusia 6 tahun dan berakhir saat anak
berusia 12 tahun. Tugas yang dimiliki keluarga dengan anak usia sekolah
antara lain: memenuhi kebutuhan sekolah anak baik alat-alat sekolah
maupun biaya sekolah, membiasakan anak belajar teratur,
memperhatikan anak saat menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya,
memberikan pengertian kepada anak bahwa pendidikan sangat penting
untuk masa depan anak, membantu anak dalam bersosialisasi lebih luas
dengan lingkungan sekitar.
Dimulai saat anak berusia 13 tahun dan berakhir saat anak berusia
19 sampai 20 tahun. Keluarga dengan anak remaja berada dalam posisi
dilematis, mengingat anak sudah mulai menurun perhatiannya terhadap
orang tua dibandingkan dengan teman sebayanya. Tugas keluarga pada
tahapan ini antara lain: memberikan perhatian lebih pada remaja,
bersama-sama mendiskusikan tentang rencana sekolah ataupun kegiatan
11
diluar sekolah, memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab
dan mempertahankan komunikasi terbuka dua arah.
12
Tugas ini merupakan yang utama mencari pertolongan yang
sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara
keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk
menentukan tindakan keluarga agar masalah dapat dikurangi bahkan
teratasi.
1) Pengkajian
a. Penjajakan tahap I
13
yang belum terpenuhi, riwayat keluarga inti dan riwayat
keluarga sebelumnya.
b. Penjajakan tahap II
Fungsi perawat kesehatan terdiri dari
14
Memodifikasi lingkungan yang meliputi pengetahuan
keluarga tentang sumber yang dimiliki oleh keluarga
disekitar lingkungan rumah, kemampuan keluarga
melihat keuntungan dan pemanfaatan lingkungan,
pengetahuan keluarga tentang pentingnya dan sikap
keluarga terhadap sanitasi lingkungan yang higenis
sesuai syarat kesehatan.
1) Definisi
Preeklamsia adalah kelainan multiorgan spesifik pada kehamilan
yang ditandai dengan adanya hipertensi, edema dan proteinuria tetapi tidak
menunjukkan tandatanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya,
adapun gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 20 minggu
(Obgynacea, 2009)
2) Klasifikasi Preeklamsia
15
Menurut Wiknjosastro (2008) preeklamsia dibagi menjadi :
16
Gangguan aliran darah ke Rahim
Kehamilan kembar
4) Patofisiologi
17
menyebabkan anemia dan trobositopeni. Infark plasenta dan obstruksi
plasenta menyebabkan pertumbuhan janin terhambat bahkan kematian
janin dalam rahim.
c. Mata
Dapat dijumpai adanya edemaretina dan spasme pembuluh darah,
selain itu dapat terjadi ablasio retina karena edema intaokuler yang
merupakan salah satu indikasi untuk melakukan terminasi kehamilan
d. Otak
Penyakit yang belumberlanjut hanya ditemukan edemadan anemia
pada korteks serebri dimana keadaan berlanjut dapat ditemukan
perdarahan.
18
5) Komplikasi
sebagai berikut:
Stroke
Eklampsia.
Solusio plasenta
Sindrom HELPP
Hipoxia janin
Asfiksia neonatorum
Prematur
Gagal ginjal.
Kejang
Hipertensi permanen
Infark plasenta
6) Penatalaksanaana
a. Penatalaksanaan Farmakologi
Pengobatan pre eklampsia bertujuan menurunkan risiko
hemoragi serebri yang dapat terjadi jika tekanan darah tidak terkontrol
serta mempertahankan perfusi uteroplasenta sehingga
memungkinkan oksigenasi janin kontinu. Terapi anti hipertensi
19
diindikasikan dengan peningkatan tekanan darah diastolik >110 mmHg
atau peningkatan tekanan darah sistolik >160 mmHg.
20
sodium (garam), makan banyak buah dan sayur, produk susu rendah
atau tanpa lemak, dan padipadian sangat membantu menurunkan
tekanan darah.
21
kandungan zat gizi buah tiap 100 gram buah melon dari bagian
yang dapat dimakan seperti energi (23 kalori, protein (0,6 gram),
kalsium (17 mg), vitamin A (2,400 IU), vitamin C (30mg),
thiamin (0,045 mg), Ribbloflavin (0,065 mg), Niacin (1 mg),
Karbohidrat(6gram), Besi(0,4 mg), Nicotinamida (0,5mg), Air (93ml),
Serat (0,4 gram).
c. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium :
d. Radiologi
22
Ultrasonografi, ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus (Rohan &
Siyoto, 2013).
23
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
I. Data Umum
II. 1.Nama KK : Tn. Y
2.Usia : 30 Tahun
3.Pendidikan : SMA
4.Pekerjaan : Pegawai Swasta
5.Alamat : Rt 03, Rw 11, Kelurahan Bintara
Kota
Bekasi
6.Komposisi :
N Nam J Hub.K TTL/Umu Pddk Pekerjaa Imunisas
o a K K r n i
1 Ibu S P Istri 29 Th SMA IRT -
2 An N P ANak 4 Th Belum - Lengkap
Sekolah
Genogram
Keterangan :
Laki-Laki
Perempuan
Tinggal
Serumah ------
24
Hamil Klien
7.Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.Y adalah Keluarga inti (Nuclear family), keluarga yang terdiri
dari ayah, ibu dan anak-anaknya.
Tn. Y berasal dari suku Jawa, sedangkan Ny. S berasal dari suku Betawi.
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia. Keyakinan yang
berhubungan dengan pemahaman ibu terhadap makanan dan minuman adalah
“setiap hari harus mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi, agar suami, anak
dan janin yang dalam kandungannya sehat”. Bila anggota keluarga ada yang
sakit Ny S akan membawa berobat ke klinik 24 jam dekat rumah.
8.Agama
Agama keluarga Tn.Y adalah Islam. Kebiasaan ibadah adalah sholat lima
waktu dan jarang membaca Al-quran dan selalu mengikuti pengajian mingguan
di Majelis Taklim dekat rumah. An.N sudah mulai di ajarkan mengaji dan
sholat walupun belum dapat melakukan secara mandiri.
Pengeluaran setiap harinya adalah untuk kebutuhan rumah tangga dan jajan An.
N. Keluarga mengatakan pendapatan setiap bulanya diusahakan cukup untuk
satu bulanya, dan masih bisa menyisihkan sedikit untuk tabungan
25
12. Riwayat keluarga
Ny.S mengatakan anaknya (An. N) seminggu lalu mengalami batuk berdahak
dan demam. Menurut Ibu F anaknya sering jajan sembarangan, sering minum
es dan Tn.Y adalah perokok aktif yang sering merokok dirumah walaupun
hanya diluar itu yang bisa menimbulkan An.N batuk, dan demam. Jika sakit
biasanya An. N tidak boleh main, istirahat dan minum obat yang didapatkan
saat berobat ke klinik dokter 24 jam”.
Tn.Y merupakan perokok aktif, Tn.Y sudah merokok kurang lebih 10 tahun,
dalam 1 hari Tn.Y bisa menghabiskan 1 bungkus rokok, Tn.Y mengatakan bila
tidak merokok mulut nya terasa pahit. Tn.Y menyadari bahwa rokok bahaya
untuk anaknya yang masih kecil dan istrinya yang sedang hanil besar. Maka
dari itu Tn.Y tidak merokok didalam rumah dan menyuruh anaknya menjauh
bila Tn.Y sedang merokok. Ny.S sudah mengingatkan Tn.Y untuk berhenti
merokok atau mengurangi rokok saat dirumah karna anaknya terkadang batuk-
batuk saat mencium asap rokok, namun Tn.Y mengatakan tidak bisa berhenti
merokok tapi akan mencoba untuk mengurangi merokok saat dirumah.
Ny.S sedang hamil anak kedua dengan usia kehamilan 32 minggu, Ny.S biasa
kontrol kehamilan di klinik dekat rumah. Sudah 1 bulan Ny.S tidak melakukan
kontrol karena suaminya selalu lembur jadi tidak ada yang bisa menjaga
anaknya. Namun sudah 3 hari ini Ny.S kedua kakinya bengkak, kepalanya
terasa pusing. 1 hari yang lalu Ny.S melalukan kontrol karena sudah tidak
tahan dengan pusing yang berkunang kunang. An.N dititipkan ke tetangga
untuk menjaganya. Saat kontrol Ny.S diberitahu dokter bahwa tensi darahnya
tinggi, dan dianjurkan untuk cek urine dengan hasisl urine proteinnya positif.
Ny.S didiagnosa dokter bahwa terkena penyakit preeklampsia ringan. Padahal
pada kehamilan sebelumnya Ny.S tensinya normal, dan tidak pernah tinggi
sebelum hamil. Ny.S mengatakan tidak tau penyebab pre eklampsia, apa itu pre
eklampsia, akibat jika tidak diobati dan pengobatan pre eklampsia. Saat ini
Ny.S sudah tidak berjualan, Ny.S hanya menjaga anaknya dirumah. Ny.S saat
ini sedang mengkonsumsi obat penurun tensi yang dari dotkter, walaupun
26
terkadang lupa. Ny.S merasa khawatir apabila penyakitnya bisa menyebabkan
janin yang dikandungannya.
Ny.S mengatakan menu untuk keluarga nya makan adalah nasi, sayur dan lauk
pauk, jika Ny.S tidak memasak akan membeli makanan di warteg terdekat
rumah. Ny.S tidak suka makan makanan yang tidak asin, Ny.S lebih suka
makan yang seikit asin. Keluarga Ny.S setiap hari memakan buah karena Ny.S
adalah penjual jus buah.
Karakteristik Keluarga
13. Rumah yang ditempati
Rumah yang ditempati adalah rumah kepemiliki sendiri. Luas rumah adalah 50
m2. Rumah terdiri dari dua kamar, satu ruang tamu, ruang makan dan dapur,
serta satu kamar mandi. Rumah terdiri dari satu pintu masuk, dan jendela di
ruang tamu. Jendela jarang dibuka, dinagian dalam rumah terlihat agak gelap.
Sumber air bersih adalah air pompa gali tanah, dan air tidak berwarna, tidak
berbau, tidak berasa air digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Jamban keluarga
adalah latrin, tempat pembuangan limbah tersedia dan tidak tertutup dibelakang
rumah. Terdapat tempat sampah dibelkang rumah, tidak tertutup dan sampah
dibakar.
Denah rumah
4
2 3
1 5
Keterangan:
1. : Ruang Tamu
2. : Kamar
3. : Ruang Makan
4. : Kamar Mandi
27
5. : Kamar Tidur
6. : Dapur
Struktur peran
28
Tn.Y sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam mengatur rumah
tangga. Peran Ny.S yaitu seperti memasak untuk kebutuhan keluarga sampai
dengan menjaga dan mengasuh An. N dirumah dan berjualan jus untuk
menambah penghasilan. Sedangkan An. N(4 tahun) sebagai anak pertama Tn.Y
dengan status prasekolah.
Fungsi Keluarga
20. Fungsi afektif
Keluarga selalu berupaya memberikan kasih sayang satu sama lainya. Tn.Y dan
Ny.S saling memperhatikan satu sama lainya. Orangtua juga mengajarkan An.
N bagaimana menyayangi calon adik yang akan lahir dengan mengorientasikan
bahwa Ny.S sedang hamil dan akan melahirkan adiknya. An.N cenderung
lebih dekat dengan ibunya karena ibunya sehari- hari berada di rumah.
Walaupun demikian, keluarga mereka terlihat sangat akrab, dan saling
mendukung.
29
22. Fungsi perawatan keluarga
a. Nutrsi
Pola makan dan minum keluarga setiap harinya ditentukan oleh
Ny.S, karena Tn.Y setiap harinya bekerja. Keluarga Tn.Y adalah
keluarga yang sederhana, dan cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Pola makan teratur 3 kali sehari dengan menu yang
bervariasi yang bahanbahannya dibeli di warung terdekat atau penjual
sayur/lauk pauk yang berkeliling setiap hari di lingkungan sekitar, tidak
setaip hari memakan buah. An N senang minum es
c. Pola eliminasi
Pola eliminasi An.N satu kali setiap harinya, konsistensi lembek dan
tidak ada kesulitan. Ny.S tidak mengalami kesulitan saat BAB. Tn.Y
tidak mengalami kesulitan untuk BAB. BAK pada Ny.S, Tn.Y, dan An.
D tidak ada kesulitan
d. Personal hygiene
Keadaan personal hygiene dikeluarga Tn.Y semua anggota keluarga
bersih terawat. Kondisi lingkungan rumah juga bersih dan tertata.
Keluarga Tn.Y membiasakan anggota keluarga untuk mandi pagi dan
sore, setiap mandi sikat gigi dan mandi dengan bersih. An N terlihat
bersih dan rapih, begitu juga dengan Tn.Y dan Ny.S.
e. Pola aktivitas
Untuk pola aktivitas di keluarga Tn,Y dijalankan sesuai dengan peran masing-
masing. Tn.Y yang bekerja di seagai security, pergi pagi dan pulang pada sore
30
hari. Aktifitas yang dilakukan Ny.S sebagai ibu rumah tangga adalah mengurus
rumah tangga seperti memasak, membersih rumah, mencuci, dan mengurus anak,
dan berjualan. Aktifitas An N lebih banyak bermain dengan teman sebaya.
h. Sumber pembayaran
Keluarga Tn.Y tidak memiliki asuransi kesehatan. Keluarga
Tn.Y sudah memiliki BPJS. Stress dan Koping Keluarga
31
juga berharap bahwa tenaga kesehatan yang ada memberikan pelayanan secara
maksimal dan ramah kepada masyarakat.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksa Anggota keluarga
an
Tn.Y Ny.S An N
fisik
Tanda vital
Suhu 36,90 C 36,70 C 37,00 C
Nadi 88 x/mnt 90 x/mnt 82x/ mnt
RR 18x/mnt 16x/mnt 24x/mnt
TD 120/80 mmHg 150/85 mmHg 110/80 mmHg
TB 168 cm 154 cm 95 cm
BB 65 kg 73 kg 15 kg
Fisik
Kepala Rambut hitam, Rambut hitam, distribusi merata, kadang Rambut hitam, distribusi
distribusi merata, kepala terasa pusing, tidak ada lesi pada merata, tidak ada
tidak ada keluhan kulit kepala keluhan, tidak ada lesi
pusing , tidak ada pada kulit kepala
lesi pada kulit
kepala
32
Telinga Bentuk telinga Bentuk telinga simetris, tidak ada Bentuk telinga simetris,
simetris, tidak ada seruma atau keluaran, klien dapat tidak ada seruma atau
seruma atau mendengar pembicaraan perawat dan keluaran, klien dapat
keluaran, klien detakkan jarum jam, tidak terdapat mendengar pembicaraan
dapat mendengar infeksi pada telinga, telinga bersih, tidak perawat dan detakkan
pembicaraan ada nyeri tulang mastoid jarum jam, tidak terdapat
perawat dan infeksi pada telinga,
detakkan jarum jam, telinga bersih, tidak ada
tidak terdapat nyeri tulang mastoid
infeksi pada telinga,
telinga bersih, tidak
ada nyeri tulang
mastoid
Hidung Bentuk hidung Bentuk hidung simetris, konka nasal Bentuk hidung simetris,
simetris, konka konka nasal
nasal
merah mudah, tidak merah mudah, tidak ada keluaran, fungsi merah mudah, tidak ada
ada keluaran, fungsi penciuman baik, dnegan bukti dapat keluaran, fungsi
penciuman baik, membedakan bau minyak wangi dan penciuman baik, dnegan
dnegan bukti dapat minyak kayu putuh. bukti dapat membedakan
membedakan bau bau minyak wangi dan
Septum lurus
minyak wangi dan minyak kayu putuh.
minyak kayu putuh.
Septum lurus
Septum lurus
Mulut dan Bibir klien kering, Bibir klien lembab, berwarna merah, Bibir klien kering,
gigi berwarna agak bersih, tidak ada gigi berlubang, tidak berwarna agak
kehitaman, bersih, ada kesulitan untuk menelan, klien dapat kehitaman, bersih, gigi
tidaka ada gigi membedakan rasa asin dan manis, gigi berlubang, tidak ada
berlubang, tidak ada tampak bersih kesulitan untuk menelan,
kesulitan untuk klien dapat membedakan
menelan, klien rasa asin dan manis, gigi
dapat membedakan tampak bersih
rasa asin dan manis,
gigi tampak bersih
33
Leher Tidak ada Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, Tidak ada pembesaran
pembesaran kelenjar tidak ada kesulitan untuk bergerak kelenjar tiroid, tidak ada
tiroid, tidak ada kesulitan untuk bergerak
kesulitan untuk
bergerak
Dada/ Dada berbentuk Dada berbentuk sismetris, tulang iga 12 Dada berbentuk
thorax sismetris, tulang iga pasang, tidak ada keluhan sesak, warna sismetris, tulang iga 12
12 pasang, tidak ada kulit sawo matang, klien bernafas tidka pasang, tidak ada
keluhan sesak, menggunakan otot tambahan, taktil keluhan sesak, warna
warna kulit sawo premitus baik, konfigurasi dada 2:1, kulit sawo matang, klien
matang, klien bernafas tidka
bernafas tidka menggunakan otot
menggunakan otot tambahan, taktil premitus
tambahan, taktil baik, konfigurasi dada
premitus baik, 2:1,
konfigurasi dada
2:1,
suara nafas suara nafas vesikuler, suara jantung S1 suara nafas vesikuler,
vesikuler, suara dan S2, Tidak ada retraksi dinding dada suara jantung S1 dan S2,
jantung S1 dan S2, Tidak ada retraksi
Tidak ada retraksi dinding dada
dinding dada
Abdomen Perut datar, tidak Perut klien membesar karena hamil 8 Perut datar, tidak ada
ada nyeri tekan dan bulan. DJJ positif, tidak ada keluhan nyeri tekan maupun
nyeri perut, gerakan janin positif. Bising
lepas. Tidak ada
usus 3 x/mnt lepas
nyeri ginjal Leopold I : TFU : tinggi fundus
Tidak ada uteri setengah jarak prosesus
pembesaran hepar, xifoideus dan pusat.
bising usus 6 x/mnt
Leopold II: teraba di bagian kanan
ibu kecil menonjol dan bagian kiri
teraba ada tahanan memanjang
(punggung)
Leopold III: teraba bulat, keras dan
melentin (Kepala)
Leopold IV : Bagian terbawah
janin belum masuk ke PAP (Pintu
atas panggul)
34
Ekstremitas Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas dan bawah pergerakan Ekstremitas atas dan
bawah: pergerakan bebas, reflek positif, kekuatan otot 5. bawah: pergerakan
bebas, reflek positif, bebas, reflek positif,
kekuatan otot 5. kekuatan otot 5.
Kulit Warna kulit sawo Warna kulit sawo matang, kulit bersih, Warna kulit sawo
matang, kulit bersih, tidak ada eksim. Terdapat bengkak matang, kulit bersih,
tidak ada eksim tidak ada eksim
dikedua kaki
A. Analisa Data
NO DATA MASALAH
1. DS : Resiko Cedera pada
- Ny S sedang hamil anak kedua dengan usia kehamilan 32 Ibu (D.0137)
minggu
35
- Namun sudah 3 hari ini Ny S kedua kakinya bengkak,
kepalanya terasa pusing. 1 hari yang lalu Ny S
melalukan kontrol karena sudah tidak tahan dengan
pusing yang berkunang kunang.
DO :
- Terlihat kedua kaki Ny S bengkak
- Hasil Lab protein urine positif 1 -TD 150/80 mmHg.
36
- Tn Y menyadari bahwa rokok bahaya untuk anaknya
yang masih kecil dan istrinya yang sedang hanil besar.
DO :
- Tn Y tercium bau asap rokok
B. Prioritas Masalah
Angka
Kriteria Skor Tertinggi Bobot Perhitungan Pembenaran
Sifat masalah : 3 3 1 3/3 x 1 = 1 Ny S kedua kakinya
Tidak/kurang bengkak, kepalanya
sehat terasa pusing.
Potensi masalah
Ny S tidak tau penyebab
untuk dicegah : 3 pre eklampsia, apa itu pre
tinggi 3 1 3/3 x 1 = 1 eklampsia, akibat jika
Ny S dan keluarga
Menonjol-nya
menyadari harus segera
masalah : segera 2 2 1 2/2 x 1 = 1 menangani masalah
ditangani
37
kesehatan yang
dialaminya
TOTAL SKOR
5
Angka
Kriteria Skor Tertinggi Bobot Perhitungan Pembenaran
Sifat masalah : 2 3 1 2/3 x 1 = 2/3 Keluarga tidak mampu
Ancaman mengatasi masalah pada
kesehatan Tn. Y
Kemungkinan
masalah untuk 2 2 2 2/2 x 2 = 2 Ny S sudah
diubah : mudah mengingatkan Tn Y
untuk berhenti merokok
atau mengurangi rokok
saat dirumah
38
D.RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.Y
39
penyakit ginjal, 4.Beri reinforcement positif atas jawaban yang
hipertensi diberikan keluarga
2. Pernah mengalami
preeklamsia
sebelumnya
3. Baru pertama kali
hamil
4. Ada riwayat
preeklamsia di
keluarga
c. Menyebutkan tanda dan 5. Kehamilan ganda
Respon verbal
gejala preeklamsia
1. Diskusikan dengan keluarga tentang tanda
& gejala preeklamsia.
Keluarga menyebutkan 2 2. Motivasi keluarga untuk mengulang
dari 5 tanda dan gejala kembali tanda dan gejala preeklamsia.
preeklamsia yaitu: 3. Bersama-sama keluarga identifikasi tanda &
1. Tekanan darah tinggi gejala preeklamsia yang dialami anggota
2. Adanya protein di keluarga.
urin 4. Beri reinforcement positif atas kemampuan
3. Bengkak pada keluarga.
tungkai, tangan, dan
wajah
4. Pusing
5. Mual dan muntah
d. Menjelaskan akibat
terjadi bila preklamsia 1. Beri penjelasan kepada keluarga tentang
tidak diatasi dengan Respon verbal akibat lanjut dari preeklamsia
segera 2. Beri kesempatan keluarga bertanya.
40
Keluarga menyebutkan 3 3. Motivasi keluarga mengungkapkan
dari 5 akibat lanjut asam kembali akibat jika preeklamsia tidak
urat yaitu: ditangani segera.
1. TD tinggi dan kejang 4. Beri reinforcement positif atas jawaban
2. Kerusakan organ keluarga.
3. Lahir premature
4. Lahir dengan berat
badan rendah
5. Penyakit jantung
41
mampu merawat anggota Respon verbal keluarga dengan asam 2Diskusikan dengan keluarga tentang cara
keluarga dengan masalah urat perawatan anggota keluarga dengan
preeklamsia dengan: preeklamsia.
a. Menjelaskan cara 1. Melakukan kontrol 3Anjurkan keluarga untuk menyebutkan
perawatan anggota rutin selama kembali apa yang telah disampaikan.
keluarga dengan kehamilan 4Jelaskan kembali kepada keluarga jika
preeklamsia 2. Mengkonsumsi keluarga belum mampu memahami
suplemen vitamin penjelasan mahasiswa.
atau mineral 5Beri pujian atas jawaban yang diberikan
3. Menerapkan pola keluarga.
hidup sehat.
4. Mengkonsumsi obat
antihipertensi dari
dokter
Redemonstrasi
b. Mendemonstrasikan cara Keluarga mampu 1. Latih keluarga cara perawatan anggota
perawatan anggota melakukan cara keluarga dengan asam urat yaitu cara
keluarga dengan perawatan anggota mengompres dengan air hangat.
preeklamsia. keluarga dengan 2. Motivasi keluarga untuk mendmonstrasikan
memotivasi Ny F untuk kembali apa yang telah diajarkan.
rutin minum obat 3. Ulangi redemonstrasi jika keluarga masih
antihipertensi dengan cara memerlukannya
5 benar obat 4. Beri reinforcement positif atas upaya
keluarga.
42
c. Mendemonstrasikan Kunjungan merawat anggota keluarga dengan preeklamsia.
dengan gambar makanan tidak terencana
yang dihindari, dibatasi, Keluarga melakukan cara 2.Beri reinforcement positif atas usaha
dan diperbolehkan untuk perawatan preeklamsia keluarga.
penderita preeklampsia sesuai dengan yang telah
direncanakan
43
Keluarga melakukan 2.Beri reinforcement positif atas usaha
pemilihan makanan keluarga.
untuk mengatasi penyakit
preeklamsia sesuai
dengan yang telah
diajarkan 1. Diskusikan dengan keluaraga cara
memelihara lingkungan yang aman bagi
anggota keluarga dengan asam preeklamsia.
Respon verbal 2. Motivasi keluarga untuk mengungkapkan
Keluarga mampu kembali lingkungan yang aman bagi anggota
menyebutkan cara keluarga dengan preeklamsia.
memodifikasi 3. Beri kesempatan kepada keluarga untuk
lingkungan bertanya.
untuk penderita 4. Beri pujian atas jawaban yang diberikan
preeklamsia yaitu: keluarga.
1. Tidak menyediakan
makanan
mengandung tinggi
barang.
2. Hindari lantai licin 1.Evaluasi kemampuan keluarga memodifikasi
3. Beri pegangan pada lingkungan bagi anggota keluarga.
dinding 2. Beri reinforcement positf atas perilaku yang
e. Keluarga mampu 4. Barang-barang positif yang telah dilakukan keluarga.
memanfaatkan fasilitas diletakkan dekat
kesehatan untuk mengatasi dengan jangkauan
penyakit preeklamsia dengan 1 Diskusikan jenis-jenis pelayanan
menyebutkan manfaat Kunjungan kesehatan yang digunakan keluarga
fasilitas kesehatan. tidak terencana Keluarga melakukan mengatasi preeklamsia
modifikasi
lingkungan sesuai
dengan yang
diajarkan
44
Respon verbal 3 2 Bantu keluarga memilih fasilitas
kesehatan yang akan digunakan.
Beri pujian atas pilihan keluarga.
Keluarga mampu
menyebutkan fasilitas
pelayanan kesehatan yang
dapat digunakan untuk
mengatasi penyakit
preeklamsia yaitu:
1. Puskesmas
2. Posbindu
3. RS 5.1 Tanyakan kepada keluarga tentang
Kunjungan 4. Klinik dokter pemanfaatan fasilitas kesehatan dalam
tidak terencana penanganan hipertensi.
5.2 Minta kepada keluarga kartu berobat
Adanya kartu berobat, yang telah digunakan untuk penanganan
tanggal berobat dan obat hipertensi
diperoleh 5.3Beri pujian jika keluarga telah
memanfaatkan fasilitas kesehatan.
45
E.IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
DX. TGL IMPLEMENTASI RESPON
KEP DAN
WAKTU
Resiko Sabtu, Dengan Respon subjektif:
Cedera 03 menggunakan
Oktober leaflet: • Keluarga sudah mengerti
2020 Mendiskusikan dengan mengenai pengertian penyakit
keluarga tentang pengertian, preeklamsia secara singkat,
tanda gejala, penyebab nyeri tapi belum memahami
Jam 8:30 akbat dari penyakit keseluruhan mengenai
WIB preeklamsia. penyakit preeklamsia.
Respon Objektif:
Dengan meminum obat • Keluarga mampu melakukan
Jam 9:45 secra teratur sesuai 5 benar. demonstrasi cara minum obat
WIB dengan5 benar
Menganjurkan keluarga
untuk mendemonstrasikan • Keluarga mampu
cara minum obat dengan 5
mendemonstrasikan cara
benar
minum obat dengan 5 benar
43
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Preeklamsia adalah kelainan multiorgan spesifik pada kehamilan yang ditandai
dengan adanya hipertensi, edema dan proteinuria tetapi tidak menunjukkan
tandatanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, adapun gejalanya
biasanya muncul setelah kehamilan berumur 20 minggu.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, semoga dapat digunakan sebagai pedoman bagi
pembaca baik tenaga kesehatan khususnya perawat dalam pemberian asuhan
keperawatan secara professional.
44