Anda di halaman 1dari 12

PAPER KLIMAKTERIUM

Dosen Pembimbing :
Ns. Febi Ratnasari, M.Kep

Disusun oleh :

Nama : Dea
Ananda
Nim :
19216028
Tingkat : 2A.
Keperawatan
(Semester IV)S1 KEPERAWATAN
PROGRAM
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKes ) YATSI
2019 – 2020
BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Masa klimakterium yaitu masa peralihan dalam kehidupan normal seorang
wanita sebelum senium ( Masa Lanjut Usia ), yang mulai dan aktif masa reproduktif dan
kehidupan sampai masa non – reproduktif. Masa klimakterium meliputi : pramenopause,
menopause, dan pascamenopause. Pada wanita terjadi antara umur 40 – 65 tahun.
Klimakterium prekoks adalah klimakterium yang terjadi pada wanita umur
kurang dari 40 tahun. Pramenopause adalah masa 4 – 5 tahun sebelum menopause,
keluhan klimakterium sudah mulai timbul, hormone estrogen masih dibentuk. Bila kadar
estrogen menurun maka akan terjadi perdarahan tak teratur.
Menopause adalah henti darah haid yang terakhir yang terjadi dalam masa
klimakterium dan hormone estrogen tidak dibentuk lagi jadi merupakan satu titik waktu
dalam masa tersebut.
Umumnya terjadi pada umur 45 – 55 tahun. Pascamenopause adalah masa 3 – 5
tahun setelah menopause, dijumpai hiper – gonadotropin ( FSH dan LH ) dan kadang-
kadang hipertiroid. Sindrom klimaterik klinis adalah keluhan-keluhan yang timbul pada
masa pramenopause, menopause, dan pasca menopause. Sindrom klimaterik
endokrinologis adalah penurunan kadar estrogen, peningkatan kadar gonadotropin ( FSH
dan LH .
II. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian klimakterium?
2. Apa tanda-tanda dan gejala klimakterium?
3. Bagaimana pencegahan dampak masa klimakterium?

III. Tujuan
1. Mengetahui pengertian klimakterium
2. Mengetahui tanda-tanda dan gejala klimakterium
3. Mengetahui pencegahan dampak masa klimakterium
BAB II LANDASAN TEORI
Klimakterium merupakan masa transisi yang berawal dari akhir tahap reproduksi dan
berakhir pada awal senium, terjadi pada wanita usia 35 – 65 tahun. Masa ini ditandai dengan
berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetative. Keluhan tersebut terutama disebabkan
oleh menurunnya fungsi ovarium. Gejala menurunnya fungsi ovarium adalah berhentinya
menstruasi pada seorang wanita yang dikenal sebagai menopause. Menopause merupakan suatu
peristiwa fisiologis yang disebabkan oleh menuanya ovarium yang mengarah pada penurunan
produksi hormone estrogen dan progesterone yang dihasilkan dari ovarium.
Penyebab klimakterium, yaitu : terjadi perubahan dan penurunan fungsi pada ovarium,
seperti sclerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah folikel dan menurunnya sintesis steroid
seks, penurunan sekresi estrogen dan progesterone, dan gangguan umpan balik pada hipofisis.
Tanda dan gejala klimakterium, yaitu :
 Panas memerah,  Masalah seksual (perubahan hasrat
berkeringat seksual, aktivitas seksual dan kepuasan)
 Palpitasi  Masalah kandung kemih (kesulitan
 Gangguan tidur (sulit buang air kecil, meningkatnya
tidur, sulit tidur sepanjang kebutuhan untuk buang air kecil,
malam, bangun terlalu inkontinensia kandung kemih)
pagi)  Kekeringan vagina (sensasi kering atau
 Iritabilitas (perasaan terbakar di vagina, kesulitan
gugup, ketegangan batin, berhubungan seksual)
perasaan agresif)  Ketidaknyamanan sendi dan otot (nyeri
 Kecemasan (gelisah batin, pada sendi, keluhan rheumatoid)
perasaan panik)

Fase perubahan klimakterium, yaitu :


1. Pra menopause (46-50 tahun) Kurun waktu 4-5 tahun sebelum menopause
2. Peri menopause (50 tahun) Peralihan dari masa pra menopause ke menopause
3. Menopause (50-55 tahun) henti haid seorang wanita
4. Pasca menopause ( kurang dari 55 tahun) Kurun waktu 1 tahun setelah menopause
5. Senium (lebih dari 60 tahun) Wanita telah mencapai keseimbangan baru dalam hidup.
( https://www.scribd.com/doc/448163434 )
BAB III PEMBAHASAN
1. Pengertian
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir masa reproduksi sampai
awal masa senium dan terjadi pada wanita berumur 40 – 65 tahun. Fase klimakterium
adalah masa peralihan yang dilalui seorang wanita dari periode reproduktif ke periode
non reproduktif. Tanda, gejala atau keluhan yang kemudian timbul sebagai akibat dari
masa peralihan ini disebut tanda atau gelaja menopause. Periode ini dapat
berlangsung antara 5 sebelum dan sesudah menopause. Pada fase ini fungsi
reproduksi wanita menurun. Masa-masa klimakterium :
a. Pra menopause adalah kurun waktu 4 – 5 tahun sebelum menopause.
b. Menopause adalah henti haid seorang wanita
c. Pasca menopause adalah kurun waktu 3 – 5 tahun setelah menopause (Kartini
Kartono, 1992).
2. Etiologi
Sebelum haid berhenti, sebenarnya pada seorang wanita terjadi berbagai
perubahan dan penurunan fungsi pada ovarium sperti sclerosis pembuluh darah,
berkurangnya jumlah folikel dan menurunnya sintesis steroid seks, penurunan sekresi
estrogen, gangguan umpan balik pada hipofisis.
3. Patofisiologi
Penurunan fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya kemampuan ovarium
untuk menjawab rangsangan gonadotropin, sehingga terganggunya interaksi antara
hipotalamus – hipofisis. Pertama-tama terjadi kegagalan fungsi luteum. Kemudian
turunnya fungsi steroid ovarium berkurangnya reaksi umpan balik negative terhadap
hipotalamus. Keadaan ini meningkatkan produksi FSH dan LH. Dari kedua
gonadotropin itu, ternyata yang paling mencolok peningkatannya adalah FSH.
4. Tanda dan Gejala Klimakterium
a. Panas memerah, berkeringat, Palpitasi
b. Gangguan tidur (sulit tidur, sulit tidur sepanjang malam, bangun terlalu pagi)
c. Iritabilitas (perasaan gugup, ketegangan batin, perasaan agresif)
d. Kecemasan (gelisah batin, perasaan panik)
e. Masalah seksual (perubahan hasrat seksual, aktivitas seksual dan kepuasan)
f. Masalah kandung kemih (kesulitan buang air kecil, meningkatnya kebutuhan
untuk buang air kecil, inkontinensia kandung kemih)
g. Kekeringan vagina (sensasi kering atau terbakar di vagina, kesulitan berhubungan
seksual)
h. Ketidaknyamanan sendi dan otot (nyeri pada sendi, keluhan rheumatoid)
5. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang menopause tidak rutin dilakukan untuk menegakkan
diagnosis. Namun beberapa pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan kadar
hormone inhibin A, inhibin B, estradiol, follicle stimulating hormone (FSH), dan
antimullerian hormone dapat dilakukan.
6. Penanganan Medik, Termasuk Pengobatan dan Tindakan Lainnya
Penanganan medik melalui terapi hormone. Terapi ini tersedia dalam berbagai
bentuk, seperti pil KB, semprotan transdermal, gel dan krim, serta sediaan un tuk
penggunaan intravaginal.
Beberapa jenis obat antidepresan, seperti selective serotonin reuptake inhibitors
(SSRI), bisa digunakan untuk meringankan gejala-gejala menopause dini, seperti hot
flush. Obat ini hanya dapat diperoleh dan digunakan sesuai resep dan petunjuk dokter.
7. Kasus Klimakterium
Ny N usia 49 tahun pekerjaan IRT datang ke poli kebidanan dengan keluhan
menstruasinya tidak teratur tiap bulannya. TD 130/80 mmHg, N 88x/menit,
RR 20x/menit, Suhu 37,2 °C. Klien mengatakan sering timbul gatal pada vagina dan
nyeri pada waktu senggama. Klien mengatakan akhir-akhir ini sering merasa gejolak
panas sehingga sering berkeringat banyak sehingga membuatnya merasa tidak
nyaman, dan sulit untuk tidur. Klien mengatakan kalau perasaannya akhir-akhir ini
menjadi mudah tersinggung, gelisah , dan lekas marah padahal ia merupakan ibu yang
biasanya sabar. Apalagi setelah anaknya yang satu-satunya menikah dan pindah
rumah, ia merasa kalau anaknya mulai tidak peduli kepadanya. Anaknya hanya
memperhatikan istri dan cucu-cucunya saja, anaknya mulai jarang berkunjung ke
rumahnya, kalau ditelpon sering tidak diangkat.
Ia juga merasa tidak diperhatikan oleh suaminya yang usianya sama dengannya.Suam
inya lebih memperhatikan mobil barunya dibanding klien. Klien mengatakan dengan
keadaannya sekarang ia menjadi takut kalau suaminya tidak menyukainya lagi.
Apalagi ia sering menolak untuk berhubungan suami istri karena adanya rasa nyeri.
Klien mengatakan bahwa menurut tetangganya
dengan bertambahnya usia maka kehidupan seksual wanita biasanya akan berakhir,di
mana sudah tidak ada gairah lagi. Ia menjadi semakin cemas dan memikirkan hal
tersebut, apalagi tetangganya juga memikirkan bahwa makin lama seorang wanita
yang mulai menua akan mengalami sakit-sakitan dibandingkan dengan laki-laki pada
usia yang sama, dimana laki-laki akan selalu lebih sehat dan gagah.
8. Pengkajian Keperawatan, Analisa Data – Evaluasi
 ANALISA DATA

No Data Diagnosa SDKI Rasional


1 Do : Kategori : 1. Perubahan
 Klien Psikologis tanda-tanda
datang ke poli kebidanan dengan keluha Subkategori : vital dapat
n menstruasinya tidak teratur tiap Integritas Ego digunakan
bulannya. D.0080 sebagai
 TD 130/80 mmHg, N 88x/menit, Ansietas indicator
RR 20x/menit, Suhu 37,2 °C. berhubungan terjadinya
Ds : dengan krisis ansietas pada
 Klien mengatakan takut kalua suaminya situasional, klien
tidak menyukainya lagi ancaman 2. Mempersiapkan
 Klien merasa cemas dengan perkataan terhadap konsep klien
tentangnya yang mengatakan bahwa diri, dan menghadapi
bertambahnya usia maka kehidupan disfungsi sistem segala
seksual wanita biasanya akan berakhir keluarga. kemungkinan,
krisis
perkembangan
atau situasional
3. Teknik
menenangkan
diri dapat
digunakan
untuk
meredakan
kecemasan
pada klien yang
mengalami
distress akut.

2 Do : Nyeri divagina saat bersenggama atau Kategori : 1. Agen-agen ini


berhubungan suami istri Psikologis secara
Ds : Klien mengatakan sering menolak Subkategori : sistematik
ketika diajak berhubungan seksual. Nyeri dan menghasilkan
Kenyamanan relaksasi umum
D.0077 dan
Nyeri akut menurunkan
berhubungan inflamasi
dengan agen 2. Menghilangkan
pencedera stress pada
kimiawi, agen otot-otot
pencedera fisik 3. Tindakan ini
memungkinkan
klien untuk
mendapatkan
rasa control
terhadap nyeri

3 Do : merasa gejolak panas sehingga sering Kategori : 1. Dengan


berkeringat banyak Fisiologis mengetahui
Ds : Klien mengatakan tidak nyaman, dan Subkategori : kebutuhan tidur
sulit untuk tidur pada malam hari Aktivitas / pasien, perawat
Istirahat dapat
D.0055 mengawasi
Gangguan pola pasien untuk
tidur tidur sesuai
berhubungan kebutuhannya
dengan kurang 2. Beberapa
control tidur, pengobatan
restraint fisik, yang diterima
dan ketiadaan pasien bisa
teman tidur mempengaruhi
pola tidur
pasien
3. Untuk
memastikan
klien tidur
dengan pola
dan durasi yang
tepat.

 INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa SLKI SIKI


1 Ansietas berhubungan dengan Setelah dilakukan  Monitor tanda-
krisis situasional, ancaman asuhan tanda ansietas
terhadap konsep diri, dan keperawatan, klien (verbal dan non
disfungsi sistem keluarga mampu mengatasi verbal)
masalah  Temani pasien
kecemasan untuk
(Ansietas) mengurangi
memenuhi KH kecemasan
(Kriteria Hasil :  Anjurkan
 Verbalisasi keluarga untuk
khawatir akibat tetap bersama
kondisi yang paisen
dihadapi (3 – 4)  Latih teknik
 Tekanan darah relaksasi
(3 – 4)
 Pola tidur (3 – 4)
2 Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan  Identifikasi skala
agen pencedera kimiawi, agen asuhan nyeri
pencedera fisik keperawatan, klien  Pertimbangkan
mampu mengatasi jenis dan sumber
masalah nyeri dalam
kecemasan pemilihan
(Ansietas) strategi
memenuhi KH meredakan nyeri
(Kriteria Hasil :  Anjurkan
 Keluhan nyeri (3 menggunakan
– 4) analgetik secara
 Menarik diri (3 tepat.
– 4)
 Perineum terasa
tertekan (3 – 4)

3 Gangguan pola tidur Setelah dilakukan  Identifikasi


berhubungan dengan kurang asuhan penurunan
control tidur, restraint fisik, dan keperawatan, klien tingkat energy,
ketiadaan teman tidur. mampu mengatasi ketidakmampuan
masalah berkonsentrasi,
kecemasan atau gejala lain
(Ansietas) yang
memenuhi KH memngganggu
(Kriteria Hasil : kognitif
 Keluhan sulit  Ciptakan
tidur (3 – 4) lingkungan
 Keluhan sering tenang dan tanpa
terjaga (3 – 4) gangguan
 Keluhan dengan
istirahat tidak pencahayaan dan
cukup (3 – 4). suhu ruang
nyaman
 Jelaskan tujuan,
manfaat,
batasan, dan
jenis relaksasi
yang tersedia
(mis. Musik,
meditasi, napas
dalam, relaksasi
otot progresif).

No Hari – Tanggal – Waktu Implementasi Evaluasi


1 Sabtu, 19 Juni 2021, 09.20 –  Pantau tanda- S : Klien
09.40 tanda vital klien mengatakan sudah
 Distraksi tenang
( mengajak klien O : Klien sudah
berbicara dan bisa diajak
bercerita) tersenyum dan
 Relaksasi tertawa kecil
(teknik napas A : Masalah
dalam) teratasi
P : Hentikan
tindakan

2 Sabtu, 19 Juni 2021, 09.20 –  Mengkaji skala S : Klien


09.40 nyeri secara mengatakan rasa
komrehensif nyerinya
termasuk lokasi, berkurang
karakteristik, O : Klien sudah
durasi, kualitas tidak merintih
dan faktor kesakitan
presipitasi A : Masalah
 Menganjurkan teratasi
klien untuk P : Intervensi
melakukan dilanjutkan jika
relaksasi jika klien mengalami
nyeri rasa nyeri
 Menggunakan
teknik
komunikasi
terapeutik untuk
mengetahui
pengalaman
nyeri
3 Sabtu, 19 Juni 2021, 09.20 –  Mendiskusikan S : Klien
09.40 dengan dokter mengatakan sudah
tentang bisa tidur nyenyak
perlunya O : Klien
meninjau menunjukkan
kembali tindakan yang
program dapat
pengobatan jika meningkatkan
berpengaruh tidur / istirahat,
pada pola tidur dan klien tampak
 Menentukan segar
efek samping A : Masalah
pengobatan teratasi
pada pola tidur P : Hentikan
klien intervensi.
 Menjelaskan
pentingnya pola
tidur yang
adekuat selama
sakit.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, Klimakterium adalah masa yang
bermula dari akhir masa reproduksi sampai awal masa senium dan terjadi pada wanita
berumur 40 – 65 tahun. Fase klimakterium adalah masa peralihan yang dilalui
seorang wanita dari periode reproduktif ke periode non reproduktif. Tanda, gejala
atau keluhan yang kemudian timbul sebagai akibat dari masa peralihan ini disebut
tanda atau gelaja menopause. Periode ini dapat berlangsung antara 5 sebelum dan
sesudah menopause.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/42665226/MAKALAH_KLIMAKTERIUM_DAN_MENOP
AUSE
https://www.scribd.com/doc/448163434
https://www.alodokter.com/risiko-menopause-dini-bisa-tinggi-karena-ini

Anda mungkin juga menyukai