Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANG MATERNITAS RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MATARAM


TAHUN 2021

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
MATARAM
2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN INI TELAH DISAHKAN PADA

HARI :

TANGGAL :

Mengetahui

Pembimbing Lahan Pembimbing Lahan


Kepala Ruangan Clinical Instruktur

( Uswatussururi, A.md.Keb ) (Heri Asmarianto , S.Kep., Ners)

Pembimbing Akademik

(Harlina Putri Rusiana, Ners.,M,Kep)

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktek keperawatan adalah tindakan keperawatan profesional masyarakat dalam
menggunakan pengetahuan teoretis yang mantap dan kukuh dari berbagai ilmu dasar
serta ilmu keperawatan sebagai landasan untuk melakukan pengkajian, menegakkan
diagnosis, menyusun perencanaan, melaksanakan asuhan keperawatan, dan mengevaluasi
hasil tindakan keperawatan, serta mengadakan penyesuaian rencana keperawatan untuk
menentukan tindakan selanjutnya. Selain memiliki kemampuan intelektual, interpersonal,
dan teknikal, perawat juga harus mempunyai otonomi yang berarti mandiri dan bersedia
menanggung risiko, bertanggung jawab, dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang
dilakukannya, termasuk dalam melakukan dan mengatur dirinya sendiri (Nursalam,
2014).
Manajemen keperawatan merupakan pelayanan keperawatan profesional dengan
pengelolaan sekelompok perawat dengan menggunakan fungsi manajemen sehingga
dapat memberikan asuhan keperawatan secara optimal kepada klien. Menurut Gillies
(1994), manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan keperawatan melalui staf
keperawatan yang meliputi asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada klien,
keluarga dan masyarakat. Sebagai pemberi pelayanan profesional dalam asuhan
keperawatan, perawat profesional bekerjasama dengan klien dan tenaga kesehatan
lainnya sesuai dengan lingkup kewenangan dan tanggung jawabnya. Tingkat pencapaian
kesempurnaan pemberian asuhan keperawatan sangat tergantung dari kemampuan
pengetahuan dan keterampilan yang baik dari perawat serta kuantitas perawat yang
sesuai, penempatan yang tepat juga persiapan sumber daya manusia yang baik. Seorang
perawat juga dituntut memiliki kemampuan manajemen keperawatan yang tangguh
sehingga pelayanan yang diberikan mampu memuaskan kebutuhan klien (Nursalam,
2014).
Manajemen keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata
yaitu di rumah sakit dan komunitas sehingga perawat perlu memahami konsep dan
aplikasinya. Konsep yang harus dikuasai adalah konsep tentang pengelolaan perubahan,
konsep manajemen keperawatan, perencanaan, yang berupa rencana strategik melalui
pendekatan, meliputi pengumpulan data, identifikasi masalah, skoring dan menyusun
langkah–langkah perencanaan terdiri dari pelaksanaan secara operasional, khususnya
dalam pelaksanaan Model Asuhan Keperawatan Profesional dan melakukan pengawasan
dan pengendalian (Nursalam, 2014).
Dengan melihat kenyataan tersebut di atas maka mahasiswa calon Ners perlu dibekali
dengan keterampilan manajemen yang akan digunakan untuk pengelolaan pasien, tenaga
keperawatan, tenaga non keperawatan dan lainnya. Pada tahap profesi praktikan senior
keperawatan anak, mahasiswa ditekankan untuk menggunakan keterampilan manajemen
dan kepemimpinan pada asuhan klien secara menyeluruh melalui manajemen pelayanan
keperawatan dan upaya yang dapat dilaksanakan oleh mahasiswa STIKES YARSI
Mataram yaitu dengan mengaplikasikan secara langsung pengetahuan manajerialnya di
Ruang Maternitas Rumah Sakit Universitas Mataram dengan arahan dari pembimbing
lapangan maupun dari pembimbing akademik yang intensif. Pelaksanaan praktek
tersebut memberikan masukan yang positif, sehingga mahasiswa mampu melakukan
perbaikan yang efektif dalam mengelola asuhan keperawatan di Ruang Maternitas
dengan pendekatan proses manajemen.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Setelah menyelesaikan program profesi manajemen keperawatan, diharapkan
mahasiswa mampu menerapkan prinsip-prinsip manajemen keperawatan dalam
melaksanakan asuhan keperawatan yang professional di tatanan Rumah Sakit.
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari praktek manajemen keperawatan ini adalah sebagai
berikut:
A. Melakukan pengkajian mengenai unsur-unsur yang ada di ruang Maternitas
Rumah Sakit Universitas Mataram, meliputi:
1. Mengidentifikasi unsur input (man, money, material, methode, marketing,
mutu) yang ada di ruang Maternitas Rumah Sakit Universitas Mataram.
2. Mengidentifikasi unsur proses (penerapan proses keperawatan, penerapan
proses manajemen pelayanan/operasional keperawatan, penerapan proses
manajemen bimbingan PKK bagi mahasiswa praktikan di ruang
Maternitas Rumah Sakit Universitas Mataram.
3. Mengidentifikasi unsur output (efisiensi ruang rawat, hasil evaluasi
penerapan SAK, hasil evaluasi bimbingan PKK, kepuasan kerja
karyawan, kepuasan pasien rawat inap, kepuasan mahasiswa praktek di
ruang Maternitas Rumah Sakit Universitas Mataram.
B. Menganalisa permasalahan yang muncul dari hasil pengkajian di ruang
Maternitas Rumah Sakit Universitas Mataram.
C. Membuat perencanaan untuk mengatasi masalah yang ada di ruang
Maternitas Rumah Sakit Universitas Mataram.
D. Mengimplementasikan perencanaan yang telah disusun bersama untuk
mengatasi masalah yang ada di ruang Maternitas Rumah Sakit Universitas
Mataram.
E. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan untuk
mengetahui keberhasilan tindakan yang telah dilaksanakan dalam mengatasi
masalah yang ada di ruang Maternitas Rumah Sakit Universitas Mataram.
F. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilaksanakan di ruang Maternitas
Rumah Sakit Universitas Mataram.
1.3 Manfaat
A. Bagi Mahasiswa
1. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan suatu ruang rawat sehingga dapat
memodifikasi metode penugasan yang akan dilaksanakan.
2. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dalam penerapan yang diaplikasikan di
Ruang Maternitas Rumah Sakit Universitas Mataram.
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan penerapan MAKP
di Ruang Maternitas Rumah Sakit Universitas Mataram.
4. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dalam menerapkan Metode
Pemberian Asuhan Keperawatan di Ruang Maternitas Rumah Sakit Universitas
Mataram.
B. Bagi Perawat Ruangan
1. Melalui praktek profesi manajemen keperawatan dapat diketahui masalah-
masalah yang berkaitan dengan MAKP di Ruang Maternitas Rumah Sakit
Universitas Mataram.
2. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
3. Terciptanya hubungan yang baik antara perawat dengan perawat, perawat dengan
tim kesehatan lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.
4. Terciptanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.
C. Bagi Pasien dan Keluarga
1. Pasien dan keluarga mendapatkan pelayanan yang memuaskan.
2. Tingkat kepuasan pasien dan keluarga tehadap pelayanan tinggi.
D. Bagi Institusi dan Pendidikan
Sebagai bahan masukan dan gambaran tentang pengelolaan ruangan dengan
pelaksanaan metode.
A.4 Waktu dan Tempat
A. Waktu
Pelaksanaan praktik manajemen keperawatan dilaksanakan selama 4 minggu
terhitung tanggal 1 Maret 2021.
B. Tempat
Pelaksanaan praktik manajemen keperawatan dilaksanakan di ruang Maternitas
Rumah Sakit Universitas Mataram.
1.5 Pelaksana Kegiatan
Mahasiswa yang melaksanakan praktik manejemen keperawatan adalah mahasiswa
Program Studi Pendidikan Profesi Ners. Tahun Akademik 2020 - 2021 oleh kelompok 4
dengan nama-nama sebagai berikut:
Pembimbing Akademik : Harlina Putri Rusiana, Ners., M.Kep
Pembimbing Lahan 1 : Heri Asmarianto,S.Kep.,Ners
Pembimbing Lahan 2 : Uswatussururi,Amd.Keb
Ketua : Nafiatul Amrah, S.Kep
Wakil Ketua : Ani Andriani, S.Kep
Sekretaris : Bq. Yulindaelniza, S.Kep
Bendahara : Ayu Agustin Pratiwi, S.Kep.
Anggota : 1. Ummah, S.Kep.
2. Ismail, S.Kep.
3. Muhammad Syakril, S.Kep.
4. Siti Ja’rah, S.Kep.
5. Mia Anjalia Putri, S.Kep.
6. Pahrurrozi, S.Kep.
7. Rani Oktaviani, S.Kep.
8. Dea Hildayanti, S.Kep.
9. M. Nasrianto, S.Kep.
10. Hijriatun Apriani, S.Kep
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Keperawatan


Manajemen adalah suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan
suatu kegiatan di organisasi (Grant dan Massey, 1999).  Manajemen juga didefinisikan
sebagai proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui upaya orang lain. Manajemen
berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka
pencapaian tujuan dalam batas yang telah ditentukan pada tingkat administrasi (P.
Siagian).
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional (Nursalam,
2007). Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan  oleh
pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta
mengawasi sumber- sumber yang ada baik SDM, alat, maupun dana sehingga dapat
memberikan pelayanan keperawatan yang efektif, baik kepada pasien, keluarga dan
masyarakat.Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan visi
dan misi rumah sakit tidak terlepas dari proses managemen, yang merupakan satu
pendekatan dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan organisasi. Didalam
organisasi keperawatan, pelaksanaan managemen dikenal sebagai managemen
keperawatan.
Manajer keperawatan dituntut untuk merencanakan, mengorganisasi, memimpin dan
mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan
keperawatan yang seefektif dan seefisien mungkun bagi individu, keluarga dan
masyarakat. Managemen keperawatan adalah suatu proses kerja yang dilakukan oleh
anggota staf keperawatan untuk memberikan askep secara profesional. Dalam hal ini
seorang manajer keperawatan dituntut untuk melakukan lima fungsi utama yaitu POAC
agar dapat memberikan askep yang efektif dan efisien bagi pasien dan keluarganya
(Nursalam 2002, Gillis 1996). Proses managemen keperawatan dilaksanakan dalam
tahap-tahap yaitu pengkajian (kaji situasional), perencanaan (strategi dan operasional),
implementasi dan evaluasi.
2.2 Fungsi manajemen keperawatan
1. Planning (perencanaan) sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan
organisasi sampai dengan menyusun dan menetapkan rangkaian kegiatan untuk
mencapainya, melalui perencanaan yang akan daoat ditetapkan tugas- tugas staf.
Dengan tugas ini seorang pemimpin akan mempunyai pedoman untuk melakukan
supervisi dan evaluasi serta menetapkan sumber daya yang dibutuhkan oleh staf
dalam menjalankan tugas- tugasnya
2. Organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan manajemen untuk
menghimpun semua sumber data yang dimiliki oleh organisasi dan
memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Actuating (directing, commanding, coordinating) atau penggerakan adalah proses
memberikan bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara optimal dan
melakukan tugas- tugasnya sesuai dengan ketrampilan yang mereka miliki sesuai
dengan dukungan sumber daya yang tersedia.
4. Controlling (pengawasan, monitoring) adalah proses untuk mengamati secara terus
menerus pelaksanaan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi
terhadap penyimpangan yang terjadi.
2.3 Prinsip manajemen keperawatan
1. Manajemen keperawatan seyogyanya berlandaskan perencanaan, karena melalui
fungsi perencanaan pimpinan dapat menurunkan resiko kesalahan, memudahkan
pemecahan masalah.
2. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif.
Manajer keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang
terprogram dengan baik dan melaksanakan kegiatan sesuai waktu yang telah
ditentukan.
3. Manajemen keperawatan melibatkan para pengambil keputusan. Berbagai situasi
maupun permasalahan yang terjadi saat mengelola kegiatan keperawatan
memerlukan keterlibatan pengambil keputusan diberbagai tingkat manajerial.
4. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian
manajer keperawatan dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, fikir, yakini
dan ingini. Kepuasan pasien  merupakan point utama dari seluruh tujuan perawatan.
5. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang meliputi
proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana
yang telah diorganisasikan.
6. Divisi keperawatan yang baik dapat memotivasi perawat untuk memperlihatkan
penampilan kerja yang terbaik.
7. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif.
8. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawat
pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau untuk peningkatan pengetahuan
dan ketrampilan perawat.
9. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi: penilaian
pelaksanaan yang rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi, menetapkan
standart dan membandingkannya dengan penampilan serta memperbaiki kekurangan
yang terjadi.
Berdasarkan prinsip diatas maka hendaknya manajer keperawatan  bekerjasama
dengan perawat dan staf dalam perencanaan dan pengorganisasian untuk mencapai
tujuan yang telah dicapai sebelumnya.
BAB 3
PROSES PENYELESAIAN MASALAH MANAJEMEN
KEPERAWATAN

3.1 Profil Ruangan


Ruang Maternitas merupakan ruangan rawat inap yang spesifik merawat pasien
antepartum, partum dan post partum serta iu dengan gangguan reproduksi yang
menjalani rawat inap maupun rawat jalan. Ruang maternitas dibagi menjadi 4 ruangan
yaitu pertama ruang kelas III, ruang kelas II, ruang kelas I dan ruang bersalin
Adapun visi dan misi ruangan Maternitas selaras dengan visi dan misi rumah sakit
yaitu :
1. VISI :
“ Menjadi Rumah Sakit yang unggul dengan pelayanan yang komprehensif dan
melibatkan kegiatan multidisipliner untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat”
2. MISI:
a. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian dan pelayanan
medis dasar dan spesialistik secara komprehensif (promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif) yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
b. Menjalankan kegiatan operasional secara efektif dan efisien serta sinergis
sehingga menghasilka nilai tambahan bagi stakeholders (pelanggan, pekerja, mitra
kerja, pemilik dan masyarakat).
3. MOTO :
“Ramah, Profesional, Berkualitas”

3.2 Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan selama 3 hari, yaitu tanggal 15 s/d 17 Januari 2021
meliputi 5 komponen utama : (1) tenaga perawat / M1, (2) sarana dan prasarana / M2,
(3) metode pemberian asuhan keperawatan / M3, (4) keuangan ruangan (money)/ M4,
dan (5) Mutu / M5. Data yang diperoleh, dianalisis dengan analisa SWOT sehingga
didapatkan beberapa rumusan masalah, kemudian dipilih 1 sebagai prioritas masalah.
A. Tenaga dan Pasien (M1-Man)

1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi ruang Maternitas Rumah Sakit UNRAM tahun 2021

Direktur

Yanmed, penunjang
Wakil direktur
keperawatan, kebidanan

Kabid pelayanan Kabid bidang keperawatan


medis

Kepala instalasi

Kepala ruangan

Katim

Bagan 3.1 : Struktur Organisasi Ruang Maternitas RS UNRAM Tahun 2021


(Sumber : Ruang Maternitas RS UNRAM Tahun 2021)

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi tanggal 16 Maret 2021 di ruang


Maternitas RS UNRAM dipimpin oleh Kepala Ruangan. Di ruang Maternitas RS
UNRAM menggunakan metode asuhan keperawatan MAKP tim, pada shift pagi terdiri
dari 1 kepala ruangan, 4 ketua tim dan bidan pelaksana.
2. Data Sumber Daya Manusia

Tabel 3.1 Nama - Nama Tenaga Bidan di Ruang Maternitas RS UNRAM Tahun 2021

Jenis
No Nama Masa kerja Pendidikan Status Usia Pelatihan Keterangan
Kelamin
1. Uswatussururi, A. Md. Kontrak 28 MU Karu
P 5 tahun D3
Keb. PONEK
2. Asri Pramudia Hijri A. Md. Kontrak 27 MU PP/PA
Bid. Konselor
P 5 tahun D3
ASI
Faksinator
3. Zulhairi, A. Md. Keb. P 3 tahun D3 Kontrak 28 MU PP/PA
4. Titik Yuliani, A. Md. Keb. Kontrak 24 MU PP/PA
P 3 tahun D3
5. Yulianty Wijaya, A. Md. Kontrak 32 MU PP/PA
Keb. P <1 tahun D3

6. Ni Kadek Hari Sukmawati, Kontrak 27 MU PP/PA


STr. Keb P 3 tahun D4

7. Wardiathu Rofa’ah STr. Kontrak 27 MU PP/PA


Keb. P 3 tahun D4 Ponek
Vaksinator
8. Satrina Yulistina, A.Md. Kontrak 29 MU PP/PA
P 3 tahun D3
Keb.
9. Dewi Anggraini A.Md. Kontrak 29 MU PP/PA
Keb. P <1 Tahun D3 APN

10. Reni Indriani A. Md. Keb. P <1 Tahun D3 Kontrak 25 MU PP/PA


11. Novita Sari Dewi A. Md. P 3 tahun D3 Kontrak 27 MU PP/PA
Keb. Ponek
12. Rianty Widya A.Md. Keb P 1 tahun D3 Kontrak 25 MU PP/PA
13. Juliana A.Md. Keb P <1 Tahun D3 Kontrak 30 MU PP/PA
14. Dewi Ratna Ningsih A.Md. Kontrak 24 MU PP/PA
P <1 Tahun D3
Keb
15. Zuhratul Wahyuni A.Md. Kontrak 25 MU PP/PA
P 3 Tahun D3
Keb Ponek
16. Hermawati A.Md. Keb P 3 Tahun D3 Kontrak 30 MU PP/PA
17. Titian Waeni A.Md. Keb P <1 Tahun D3 Kontrak 24 MU PP/PA
18. Romayani A.Md. Keb P <1 Tahun D3 Kontrak 28 MU PP/PA

3. Tenaga Lain

Tabel 3.2 Nama - Nama Tenaga Nakes dan Non Nakes di Ruang Maternitas RS UNRAM Tahun 2021

No Ketenagaan Jumlah Pendidikan Lama Kerja


1 Dokter Spesialis 4 Spesialis
dr. Doddy Ario Kumboyo, SpOG 5 Tahun
dr. Ario Danianto, SpOG 5 Tahun
dr. Intan Wahyu Lasiaprillianty SpOG 1 Tahun
dr. M. Rizkinov Jumsa, SpOG 3 Tahun
2 CS 2 SMA -
3 Gizi 1 - -
4 Administrasi 1 - -
4. Tingkat Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat
Perhitungan jumlah tenaga keperawatan menurut Douglas (1984) dihitung
berdasarkan tingkat ketergantungan pasien untuk setiap shiftnya seperti tabel
berikut:
Tabel 3.3 Jumlah Keperawatan Berdasarkan Klasifikasi Ketergantungan Pasien
Menurut Douglas

Waktu Kebutuhan Perawat


Klasifikasi Pagi Sore Malam
Minimal 0,17 0,14 0,07
Partial 0,27 0,15 0,10
Maksimal 0,36 0,30 0,20
Sumber : Douglas 1984

Sedangkan klasifikasi derajat ketergantungan pasien terhadap keperawatan


berdasarkan kriteria sebagai berikut:
a) Perawatan minimal memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam dengan kriteria:
1) Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri
2) Makan dan minum dilakukan sendiri
3) Ambulasi dengan pengawasan
4) Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift
5) Pengobatan minimal, status psikologis stabil
6) Persiapan pengobatan memerlukan prosedur
b) Perawatan intermediate memerlukan waktu 3-4 jam/24 jam dengan kriteria:
1) Kebersihan diri dibantu, makan, minum, ke toilet dibantu.
2) Observasi tanda-tanda vital tiap 4 jam
3) Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali
4) Terpasang folley catheter, intake, output dicatat
5) Klien dengan pemasangan infus, persiapan pengobatan memerlukan
prosedur
c) Perawatan maksimal atau total memerlukan waktu 5-6 jam per 24 jam
dengan kriteria:
1) Segalanya diberikan/dibantu
2) Posisi diatur, observasi tanda-tanda vital tiap 2 jam
3) Makan memerlukan NGT, menggunakan terapi
intravena
4) Pemakaian suction
5) Gelisah/ disorientasi/ tidak sadar

Tabel 3.4 Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan perawat pada tanggal
16 Maret 2021 di ruang Maternitas (metode douglas).
Klasifikasi Jml Total
Pagi Sore Malam
Px Px Tenaga
Partial Care 3 3x0,27= 0,81 3x0,15= 0,45 3x0,10=0,30 Perawat
Total 3 0,81 (1) 0,45 (1) 0,30 (1)
3
Sumber : Ruang maternitas
Total tenaga perawat:
Pagi : 1 orang
Sore : 1 orang
Malam : 1 orang
+
3 orang perawat
Jumlah tenaga lepas dinas perhari
86 x 3= 249 = 0,89 = 1 orang

279

Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada tanggal 16 Maret 2021

di Ruang maternitas adalah : 3 orang perawat + 1 lepas dinas + 1 orang tenaga

(kepala shift), jadi total jumlah perawat yaitu 5 orang.

Tabel 3.5. Tingkat ketergantungan pasien dan kebutuhan perawat pada tanggal 17
Maret 2021 di ruang maternitas (metode douglas).
Klasifikasi
Jml Px Pagi Sore Malam
Px
Partial Care 3 3x0,27= 0,81 3x0,15=0,45 3x,0,10= 0,30
Total Care 2 2x0,36= 0,72 2x0.30=0,60 2x0.20= 0,40
Jumlah 5 1,53 (2) 1,05 (1) 0,70 (1)
Sumber : Ruang Maternitas
Total tenaga perawat:
Pagi : 2 orang
Sore : 1 orang
Malam : 1 orang
4 orang perawat
Jumlah tenaga lepas dinas perhari
86x4 = 344 = 1,23 = 1 orang
279
Jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas pada tanggal 17 Maret 2021
di Ruang maternitas adalah : 4 orang perawat + 1 lepas dinas + 1 orang tenaga
(kepala shift), jadi total jumlah perawat yaitu 6 orang.

5. Analisis Beban Kerja


Tabel 3.8 Pelaksanaan tindakan keperawatan langsung pada sift pagi di ruang
Maternitas RS UNRAM tanggal 17 Maret 2021
No Tindakan Keperawatan Langsung Waktu Frekuensi
(menit)
1 Partus 25 menit 2
2 Jahit Perinium 15 menit 1
3 Up kateter 2 menit 1
4 Injeksi 2 menit 4
5 Visiste dokter 30 menit 4
6 TTV 10 menit 4
7 Pasang infus 10 menit 2
8 Resusitasi bayi 5 menit 2
9 Ganti cairan infus 1 menit 1
Total 100 menit
Total Pelaksanaan tindakan keperawatan langsung pada sift pagi di ruang
maternitas tanggal 17 Maret 2021 adalah 100 menit.
Tabel 3.9 Pelaksanaan tindakan keperawatan langsung pada sif pagi di ruang

Maternitas Rumah Sakit UNRAM tanggal 17 Maret 2021.

No Tindakan Keperawatan Tidak Lama FrekuensiJumlah


Langsung (Menit)/ waktu
pasien (menit)
1 Timbang terima 2 4 8
2 CP pasien 4 4 16
Total 24
Total Pelaksanaan tindakan keperawatan tidak langsung pada sif pagi di ruang

maternitas tanggal 17 maret 2021 adalah 24 menit.

Tabel 4.0 Pelaksanaan Kegiatan Produktif pada sif pagi di ruang maternitas RS
UNRAM tanggal 17 Maret 2021

No Kegiatan Produktif Lama Frekuensi Jumlah


(Menit) waktu
(menit)
1 Timbang terima 2 4 8
2 Visite dokter 30 4 120
3 Mengganti cairan infus 1 1 1
4 Jahit perineum 15 1 15
5 Up Kateter 2 1 2
6 Injeksi 2 4 8
7 TTV 10 4 40
8 Resusitasi bayi 5 2 10
9 Partus 25 2 50
10 Pemasangan infus 10 2 20
Total 274 menit

Total Pelaksanaan tindakan keperawatan langsung pada sif siang di ruang


Maternitas Rumah Sakit UNRAM tanggal 17 Maret 2021 adalah 274 menit
Tabel 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Non Produktif pada sif pagi di ruang Maternitas
RS UNRAM tanggal 17 Maret 2021

No Kegiatan Non Produktif Lama Frekuensi Jumlah


(Menit) waktu
(menit)
1 Mengobrol 30 4 120
2 Makan 15 1 15
3 Solat 10 1 10
Total 145 menit
Total keseluruhan pelaksanaan kegiatan non produktif pada sif pagi di ruang
Maternitas RS UNRAM tanggal 17 Maret 2021 adalah 145 menit
Tabel 4.2 Rekapitulasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan di Ruang Maternitas
RS UNRAM Tanggal 17 Maret 2021
No Jenis Kegiatan Pagi
(menit)
1 Produktif 274
a) Langsung 100
b) Tidak Langsung 24
2 Non Produktif 145

TOTAL 543
Sumber : Data Observasi General, 2021
Total keseluruhan rekapitulasi pelaksanaan tindakan keperawatan di ruang
maternitas RS UNRAM tanggal 17 Maret 2021 adalah 543 menit.
No Kegiatan Produktif Lama Frekuens Jumlah
(Menit) i waktu
(menit)
1 Timbang terima 2 4 8
2 CP pasien 4 4 16
5 Mengganti selang infus (blood 1 1 1
set)
7 Up Kateter 2 1 2
9 Injeksi 2 4 8
11 Visite dokter 30 4 120
13 TTV 10 4 40
Total 195 menit

Total keseluruhan pelaksanaan kegiatan produktif pada sif siang di ruang


maternitas RS UNRAM tanggal 17 Maret 2021 adalah 195 menit.

Tabel 4.5 Pelaksanaan Kegiatan Non Produktif pada sif siang di ruang
Maternitas RS UNRAM tanggal 17 Maret 2021
No Kegiatan Non Produktif Lama Frekuens Jumlah waktu
(Menit) i (menit)
1 Mengobrol 30 4 120
2 Makan 15 1 15
3 Solat 10 1 10
Total 145 menit
Total keseluruhan pelaksanaan kegiatan non produktif pada sif siang di ruang
Maternitas RS UNRAM tanggal 17 Maret 2021 adalah 145 menit
Tabel 4.6 Rekapitulasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan sift siang di Ruang
Maternitas RS UNRAM Tanggal 17 Maret 2021
No Jenis Kegiatan Siang
(menit)
1 Produktif 195
a) Langsung 100
b) Tidak Langsung 24
2 Non Produktif 145

TOTAL 464
Sumber : Data Observasi General, 2021
Total keseluruhan rekapitulasi pelaksanaan tindakan keperawatan sift siang di
ruang maternitas RS UNRAM tanggal 17 maret 2021 adalah 464 menit.

Tabel 4.8 Pelaksanaan Kegiatan Produktif pada sif malam di ruang maernitas RS
UNRAM tanggal 17 Maret 2021.
No Kegiatan Produktif Lama Frekuens Jumlah
(Menit) i waktu
(menit)
1 Timbang terima 2 4 8
2 CP pasien 4 4 16
5 Mengganti selang infus (blood 1 1 1
set)
9 Injeksi 2 4 8
13 TTV 10 4 40
Total 73 menit

Total keseluruhan pelaksanaan kegiatan produktif pada sif malam di ruang


maternitas RS UNRAM tanggal 17 Maret 2021 adalah 73 menit.
Tabel 4.9 Pelaksanaan Kegiatan Non Produktif pada sif malam di ruang
Maternitas RS UNRAM tanggal 17 Maret 2021
No Kegiatan Non Produktif Lama Frekuens Jumlah waktu
(Menit) i (menit)
1 Mengobrol 30 4 120
2 Makan 15 1 15
3 Solat 10 1 10
Total 145 menit
Total keseluruhan pelaksanaan kegiatan non produktif pada sif malam di ruang
Maternitas RS UNRAM tanggal 17 Maret 2021 adalah 145 menit.

Tabel 4.10 Rekapitulasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan sift malam di


Ruang Maternitas RS UNRAM tanggal 17 Maret 2021
No Jenis Kegiatan Malam
(menit)
1 Produktif 100
a) Langsung 73
b) Tidak Langsung 24
2 Non Produktif 145

TOTAL 342
Sumber : Data Observasi General, 2021
Total keseluruhan rekapitulasi pelaksanaan tindakan keperawatan sift malam di
ruang maternitas RS UNRAM tanggal 17 Maret 2021 adalah 342 menit.
B. Sarana dan Prasarana (M2)/ Material

1. Peralatan dan fasilitas di Ruang Maternitas RS.UNRAM


a) Fasilitas untuk pasien :
No Nama Barang Jumlah Kondisi
Barang

1 Brancart 11 Baik

2 Jam Dinding 2 Baik

3 Tempat Sampah Nonifeksius 5 Baik

4 Tempat Sampah infeksius 7 Baik

5 Bed 7 Baik

6 Toilet 4 Baik

7 Wastafel 5 Baik

8 Rak sepatu 5 Baik

9 Kipas angin 1 Baik

10 Meja makan 2 Baik

11 Colokan 9 Baik

12 Box 4 Baik

13 Bantal 3 Baik

14 Lampu sorot 2 Baik

15 Infanwarmer 1 Baik

16 Springkel 7 Baik

17 Tempat tissue 1 Baik

18 Handrab 1 Baik

Sumber : Ruang Maternitas Tahun 2021

b) Alat Medik
No Jumlah
Nama Barang Kondisi
Barang
1 Oksigen besar 6 Baik
2 Oksigen kecil 1 Baik
3 Resusitasi set 1 Baik
4 Troli Emergency 1 Baik
5 Troli Alat Kesehatan 3 Baik
6 Bak instrument 8 Baik
7 Bengkok 3 Baik
8 Tensi 2 Baik
9 Tiang Infus 13 Baik
10 Timbangan 1 Baik
11 Alat steril 1 Baik
12 Stetoskop 1 Baik
13 Tornikuet 2 Baik
14 Gunting 1 Baik
15 Plester 1 Baik
15 Meteran 2 Baik
17 Incubator 1 Baik
18 Rak obat 12 Baik
19 Box imunisasi 1 Baik
Sumber : Ruang Maternitas Tahun 2021
c) Furniture
No Jumlah
Nama Barang Kondisi
Barang
1 Lemari File 2 Baik
2 Lemari alat 1 Baik
3 Meja komputer + meja operan + meja 1 Baik
administrasi
4 Meja Karu 1 Baik
Sumber : Ruang Maternitas Tahun 2021
d) Alat Tenun
No Jumlah
Nama Barang Kondisi
Barang
1 Gorden 14 Baik
2 Tirai 3 Baik
3 Sprai 8 Baik
4 Sarung Bantal 4 Baik
5 Bantal 1 Baik
6 Selimut 7 Baik
7 Stik laken 15 Baik
8 Perlak 11 Baik
9 Gaun medis 21 Baik
Sumber : Ruang Maternitas 2021
e) Alat Elektronik
No Jumlah
Nama Barang Kondisi
Barang
1 Ac 4 Baik
2 Remote Ac 2 Baik
3 Telephone 1 Baik
4 Komputer 1 Baik
Sumber : Ruang Maternitas 2021
f) Fasilitas untuk petugas kesehatan
No Nama Barang Jumlah Kondisi
Barang
1 Nurse Station 1 Baik
2 Kamar mandi dan wc 5 Baik
3 Komputer 1 Baik
4 Telepon 1 Baik
5 Tikar 2 Baik
6 Nurse Station 1 Baik
7 Meja karu 1 Baik
8 Ruang jaga perawat 1 Baik
Sumber : Ruang Maternitas 2021
g) Administrasi penunjang
No Nama Barang Keterangan Kondisi
1 Blanko Lab Ada Baik
2 Blanko Transfusi Ada Baik
3 Blanko resep JPS/ Umum Ada Baik
4 Blanko EWS Ada Baik
5 Blanko Keterangan Istirahat Ada Baik
6 Blanko Surat kematian Ada Baik
7 Blanko Menolak Tindakan Ada Baik
8 Blanko Persetujuan Operasi Ada Baik
9 Blanko Askep Ada Baik
10 Blanko Radiologi Ada Baik
Sumber : Ruang Maternitas 2021

Kesimpulan yang kami dapatkan dari hasil observasi dan wawancara bersama
kepala ruangan Ruangan Maternitas mengenai sarana dan prasarana yang ada di
ruangan sudah memadai, terdapat 11 brancart dan rata-rata setiap brancart masih
berfungsi dengan baik. Di setiap ruangan, terdapat oksigen. Kondisi ruangan yang
bersih karna tetap di bersihkan oleh cleaning service. Terdapat tempat sampah
infeksius dan non infeksius di ruangan kelas I,II,III dan ruang bersalin. Terdapat 1
ruang jaga petugas, yaitu ruang jaga bidan.

` LOKASI DENAH
RUANG MATERNITAS RS UNRAM

RUANG Jaga
KLS 2 KLS 2 KLS 1
IBU Bidan
B
P
P I
I
N
LORONG N
T
T U
U
Ners Station

RUANG
KLS 3 NIFAS BERSALIN
LINEN

C. Metode Pemberian Asuhan Keperawatan (M3/ Method)


1. Penerapan MAKP
Berdasarkan Wawancara dengan kepala ruangan pada tanggal 16 Maret
2021 di ruang maternitas didapatkan bahwa model asuhan keperawatan yang
digunakan adalah model asuhan keperawatan professional dengan model
keperawatan tim
Dalam model keperawatan tim, beberapa orang staf keperawatan dipimpin
oleh perawat registrasi sebagai pimpinan dalam menyediakan layanan
keperawatan kepada beberapa klien (Potter et al, 2013).
Metode tim merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan
dimana seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan
dalam memberikan asuhan keperawatan kelompok klien melalui upaya
kooperatif dan kolaboratif (Nursalam, 2014).
2. Operan/ Timbang terima
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu perawat ruangan
didapatkan bahwa Overan dilakukan 3 kali 24 jam, yaitu pada pergantian shift
malam ke pagi (pukul 08:00), pergantian shift pagi ke sore (pukul 14:00), dan
pergantian shift sore ke malam (pukul 20:00).
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 31 Desember
2019 didapatkan bahwa, overan selalu diikuti oleh semua perawat yang telah
dinas dan akan dinas, penyampaian isi timbang terima secara konprehensif,
meliputi : isi timbang terima (masalah keperawatan pasien lebih fokus pada
diagnosa medis dan pemberian tindakan kolaboratif). Pelaporan timbang terima
ruang maternitas menggunkan metode SBAR dan dicatat dalam buku status
pasien dan buku khusus yang akan ditanda tangani oleh perawat yang
melaporkan, perawat yang menerima laporan dan kepala ruangan. Setelah
pelaksanaan timbang terima kepala ruangan tidak selalu mengadakan diskusi
singkat untuk mengetahui sekaligus mengevaluasi kesiapan shift selanjutnya.
3. Ronde Keperawatan
Ronde Keperawatan merupakan metode untuk menggali dan membahas
secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien dengan
melibatkan tim keperawatan, kepala ruangan, dokter, dan melibatkan pasien
secara langsung sebagai focus kegiatan.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 16 Maret 2021,
didapatkan bahwa ronde keperawatan belum dilakukan di ruang maternitas RS
UNRAM.
4. Pengelolaan Sentralisasi Obat
Sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dengan system menyerahkan
seluruh obat pasien sepenuhnya kepada perawat, dengan tujuan penggunaan
obat dapat dilakukan secara benar sehingga tidak terjadi pemborosan dan
kemungkinan terjadinya kesalahan obat.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 16 Maret 2021,
didapatkan bahwa data yang kami peroleh bahwa di ruang maternitas proses
sentralisasi obat dilakukan dengan cara meresepkan dari ruang maternitas
terlebih dahulu kemudian di proses di depo farmasi selanjutnya diberikan ke
ruang maternitas kembali dan di berikan kepada masing-masing pasien.
Sentralisasi obat berjalan dengan semestinya dilihat dari kesiapan perawat, alat
dan kelengkapan untuk mendukung sentralisasi obat seperti, kotak obat injeksi,
infuse, dan spuit diberikan sesuai kamar masing-masing pasien.
5. Supervisi Keperawatan
Supervisi merupakan upaya untuk membantu pembinaan dan peningkatan
kemampuan pihak yang di supervisi agar mereka dapat melaksanakan tugas
kegiatan yang telah di tetapkan secara efisien dan efektif. Berdasarkan hasil
observasi dan hasil wawancara pada tanggal 16 Maret 2021 didapatkan bahwa
di ruang Maternitas dilakukan supervisi.
6. Discharge Planning
Discharge planning merupakan bagian penting dari program keperawatan
klien yang dimuali segera setelah klien masuk rumah sakit. Hal ini merupakan
suatu proses yang menggambarkan usaha kerja sama antar tim kesehatan, klien
dan keluarga klien. Berdasarkan hasil observasi didapatkan pelaksanaan
discharge planning di ruang maternitas terlaksana secara optimal. Discharge
planning yang meliputi penjelasan diagnosa keperawatan, obat-obatan,
perawatan, lembar control, nutrisi, aktivitas, dan istirahat ketika di rumah, dan
kalau ada penjelasan biasanya dijelaskan oleh perawat atau dokter, mengenai
penyakit secara lisan dan tidak menggunakan form Discharge planning.
Perawat ruang maternitas melakukan Discharge planning setiap pasien
akan pulang. Selain itu isi dari discharge planning belum dilakukan secara
optimal karena hanya meliputi pemberian informasi tentang waktu control dan
obat yang harus diminum (keteraturan minum obat).
7. Dokumentasi Keperawatan
a) Sistem pendokumentasian sudah optimal, menggunakan metode manual
dan komputerisasi untuk mengisi status pasien
b) Beberapa pendokumentasian secara langsung diisi, biasanya dilengkapi
ketika pasien datang sampai pasien pulang.
c) Catatan perkembangan pasien cukup lengkap dan berkesinambungan
d) Sistem pendokumentasian dilakukan secara manual dan komputerisasi serta
pendokumentasian administrasi sudah menggunakan sistem komputerisasi.

D. Keuangan (Money/M4)
1. Kajian teori
Salah satu fungsi Rumah Sakit adalah memberikan pelayanan kesehatan,
baik medis maupun non medis, dalam kaitan tersebut agar pelayanan Rumah
Sakit dapat berjalan seoptimal mungkin dan dapat dirasakan oleh seluruh
masyarakat maka untuk itu Rumah Sakit perlu mempersiapkan peralatan atau
bahan medis, non medis dan jasa pemborongan.
Sumber dana Rumah Sakit yaitu:
1) Dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN)
2) Dana Badan Layanan Umum Daerah ( BLUD)
a) BPJS
b) Pasien Umum
c) Asuransi
2. Kajian data
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan kepala Ruang
maternitas RS UNRAM dana operasional berasal dari umum dan BPJS.
a. Pemasukan: pasien umum, BPJS.
No Nama diagnosa Tanggungan BPJS

SC/Operasi Normal
1. Solusio plasenta 4.873.700 1.558.800
2. Retensio plasenta 4.873.700 1.558.800
3. Molahidatidosa 1.599.700 -
4. KPD 4.870.700 1.558.800
5. Kala II lama 4.873.700 1.558.800
6. Abortus 1.599.700 -
7. Plasenta previa 1.558.800 -
8. Kala I fase aktif memanjang 4.873.700 -
9. BSC 4.873.700 1.558.800
10. Kehamilan ektopik - -
11. Eklamsi 6.453.600 2.213.900
12. PEB 5.147.900 1.844.900
13. Letak oblik 4.873.700 1.558.800
14. Post terem 4.873.700 1.558.800
15. Covid ibu hamil - -
16. Anemia 4.873.700 1.558.800
17. Kista oparium 6.199.100 -
18. Oligo 4.873.700 1.558.800
19. CPD 4.873.700 1.558.800
20. Blighted oven 1.599.700 -
21. AUB 1.672.000 -
22. Hiperplasia endometrium 6.192.100 -
23. Makrosemia 4.873.700 1.558.800
24. Gameli 5.147.900 1.844.900
25. Repaid perineum grad - 1.558.800
26. Pre terem 4.873.700 1.588.800
27. Letak sunsang 4.873.700 1.588.800
28. Fetal distress 4.873.700 1.588.800
29. Lufd 4.873.700 1.588.800
30. Hiperemesis 2.017.800
b. Sumber gaji :
1. Penghasilan rumah sakit
2. Jasa pelayanan medis
c. RAB yang meliputi dana untuk kegiatan berikut
1) Operasional (kegiatan pelayanan):diaturoleh perencanann umum rumah
sakit.
2) Manajemen (pembayaran pegawai, listrik, air, telpon dan lainnya).
3) Listrik, telpon : pembayaran ditanggung rumah sakit
E. M5 (Mutu)
1. Kajian Teori
Mutu asuhan kesehatan sebuah rumah sakit akan selalu terkait dengan struktur,
proses dan outcome system pelayanan RS tersebut. Mutu asuhan pelayanan RS
juga dapat dikaji dari tingkat pemanfaatan sarana pelayanan oleh masyarakat,
mutu pelayanan dan tingkat efisiensi rumah sakit secara umum aspek penilaian
meliputi evaluasi, dokumen, instrument, audit (EDIA).
a) Aspek instruktur (input)
Struktur adalah semua input untuk system pelayanan sebuah RS yang
meliputi MI (tenaga), M2 (sarana prasarana) , M3 (material) , M4 (dana), M5
(mutu) dan lainnya. Ada sebuah asumsi yang menyatakan bahwa jika struktur
system RS tertata dengan baik akan lebih menjamin mutu pelayanan. Kualitas
struktur RS diukur dari tingkat kewajaran, kuantitas, biaya (efisiensi), dan
mutu dari masing-masing komponen struktur.
b) Proses
Proses adalah semua kegiatan dokter, bidan dan tenaga profesi lain yang
mengadakan interaksi secara professional dengan pasien. Interaksi ini di ukur
antara lain dalam bentuk penilaian tentang penyakit pasien, penegakan
diagnosis, rencana tindakan pengobatan ,indikasi pengobatan,indikasi
tindakan, penanganan penyakit dan prosedur pengobatan.
c) Outcome
Outcome adalah hasil akhir kegiatan dokter, bidan, dan tenaga profesi lain
terhadap pasien.
2. Hasil kajian
a) BOR Pasien ( Bed Occuption Rate )
BOR = Jumlah Pasien/jumlah bed x 100%
Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 16 Maret 2021 diruang
Maternitas didapatkan gambaran kapasitas tempat tidur adalah 7 tempat tidur
dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3.6 BOR Ruang Maternitas RS UNRAM Tahun 2021 tanggal 16 Maret 2021

No Shift Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 BOR


1 Pagi 1 bed (kosong) 2 bed (kosong) 4 bed (3 bed 3/10 x 100% =
terisi) 30%
2 Siang 1 bed (kosong) 2 bed (kosong) 4 bed (3 bed 3/10 x 100% =
terisi) 30%
3 Malam 1 bed (kosong) 2 bed (kosong) 4 bed (3 bed 3/10 x 100% =
terisi) 30%

Berdasarkan hasil tabel diatas, pada tanggal 16 maret 2021 didapatkan BOR kelas
1, 2 dan 3 pada pagi hari sebanyak 30%. BOR pada siang hari kelas 1, 2 dan 3
sebanyak 40% dan BOR pada malam hari sebanyak 30%.

Tabel 3.7 BOR Ruang Maternitas RS UNRAM Tahun 2021 tanggal 17 Maret 2021

No Shift Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 BOR


1 Pagi 1 bed (kosong) 2 bed (1 terisi) 4 bed (full) 5/10 x 100% =
50%
2 Siang 1 bed (kosong) 2 bed (1 terisi ) 4 bed (full) 5/10 x 100% =
50%
3 Malam 1 bed (kosong) 2 bed (1 terisi) 4 bed (full) 5/10 x 100% =
50%

Berdasarkan hasil tabel diatas, pada tanggal 17 maret 2021 didapatkan BOR kelas
1, 2 dan 3 pada pagi hari sebanyak 50%. BOR pada siang hari kelas 1, 2 dan 3
sebanyak 50% dan BOR pada malam hari sebanyak 50%.

BOR/ Bulan
A = Jumlah TT Bulan Februari 2021 : 7
HP = Jumlah hari perawatan tanggal 16-17 Maret 2021 : 8
T : Jumlah Hari : 2
BOR = (JUMLAH HP/ AxT) x 100%
= (8/7x2 )x 100%
= 43,75 %
Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85%
Jadi nilai ideal BOR diruang marwah tidak ideal yaitu 43,75%
b) AVLOS
(Average Length Of stay = rata-rata lamanya pasien dirawat)
AVLOS adalah rata-rata lama rawat seorang pasien.
Rumus AVLOS = Jumlah lama dirawat / jumlah pasien keluar (hidup/mati).
Jumlah pasien pada tanggal 16-17 Maret 2021 di ruang maternitas
sebanyak 4 pasien dengan lama rawat semua pasien sebanyak 8 hari. Jumlah
pasien yang keluar (hidup/mati) sebanyak 2 pasien sedangkan 2 pasien
lainnya masih di rawat sampai hari ini.
Perhitungan :
AVLOS = 8/2 = 4
Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari
Jadi rata-rata lama rawat pasien pada tanggal 16-17 Maret 2021 di ruang
maternitas adalah :
1) NY. N (pulang) 3 hari rawat
2) NY. E (pulang) 2 hari rawat
3) NY. Z (pulang) 3 hari rawat
4) NY.L (masih) 1 hari rawat
5) NY. I (masih) 1 hari rawat
6) NY. N (masih) 1 hari rawat
7) NY. N (masih) 1 hari rawat
8) NY.L (masih) 1hari rawat

c) TOI
Jumlah tempat tidur =7
Periode = 2
Periode Hari Perawatan = 8
Jumlah Pasien keluar = 3
TOI = jmlh TTxperiode-HP/jmlh pasien keluar
= 7x2-8/3
=11,4
d) BTO
Jumlah pasien keluar = 3
Jumlah TT = 7
BTO = Jmlh pasien Kluar /Jlmh TT
=3/7
=0,43
e) PPI
1. SPO cuci tangan
SOP cuci tangan sudah berjalan sesuai SOP yang di rumah sakit yang
dilakukan sebelum dan sesudah melakukan tindakan pada pasien
a. Menggosok dengan sabun secara bersama, seluruh kulit permukaan
tangan dengan kuat dan ringkas yang kemudian dibilas di bawah
aliran air.
b. Membuang kotoran dan mikroorganisme yang menempel pada
tangan yang didapat dari pasien, pengunjung, alat/bahan kesehatan
atau petugas kesehatan
c. Mengurangi mikroorganisme di tangan
d. Mengurangi risiko transmisi mikroorganisme pada pasien
e. Mengurangi risiko kontaminasi silang diantara pasien
f. Mengurangi risiko transmisi organism infeksius pada diri perawat
2. SPO Etika Batuk
Etika batuk adalah Cara penting untuk mengendalikan penyebaran
infeksi di sumbernya Agar tidak menularkan kepada orang sekitar.
Mencegah terjadinya penyebaran virus di udara dan lingkungan
sekitarnya, Seluruh petugas di RSI yaitu dokter, perawat, petugas
kebersihan (House Keeping), mahasiswa, petugas gizi dan pengunjung
mendapatkan sosialisasi dan melaksanakan prosedur cara batuk yang
aman ( Etika batuk ). Semua pasien, pengunjung, dan petugas kesehatan
harus di anjurkan untuk selalu mematuhi etika batuk dan kebersihan
pernapasan untuk mencegah sekresi pernapasan, yaitu dengan cara :
1. Tutup hidung dan mulut anda dengan menggunakan tissue/
sapu tanganatau lengan dalam baju
2. Segera buang tissue yang sudah di pakai ke dalam tempat
sampah
3. Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau
pencuci tangan berbasis alkohol sesuai prosedur
4. Gunakan selalu masker bedah bila anda sedang batuk.
5. Tindakan penting ini harus selalu di lakukan untuk
mengendalikan sumber infeksi potensial
3. SPO Pembuangan Sampah Infeksius
Sampah infeksius adalah sampah yang berkaitan dengan pasien yang
memerlukan isolasi penyakit menular (perawatan intensif). Sampah
laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan mikrobiologi dan
poliklinik dan ruang perawatan/ isolasi penyakit menular, samapah
jaringan tubuh meliputi organ, anggota badan, darah dan cairan
tubuh,biasanya dihasilkan pada saat pembedahan atau otopsi.
4. SPO Penatalaksanaan Tertusuk Jarum/benda tajam
Penatalaksanaan tertusuk jarum dan benda tajam dijalankan sesuai
SOP yang ada di ruamh sakit, salah satu upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi terhadap petugas yang tertusuk benda yang
memiliki sudut tajam atau runcing yang menusuk, memotong, melukai
kulit seperti jarum suntik, jarum jahit bedah, pisau, skalpel, gunting, atau
benang kawat. Melindungi petugas kesehatan, mahasiswa, petugas
kebersihan, pengunjung dari perlukaan dan tertular penyakit seperti
hepatitis B, hepatitis C dan HIV Setiap petugas kesehatan yaitu dokter,
perawat, petugas kebersihan (House Keeping), mahasiswa, dan
pengunjung bila terjadi kecelakaan tertusuk jarum bekas pakai dan benda
tajam wajib dilaporkan dan penanganannya harus sesuai prosedur yang
sudah di tetapkan

5. SPO APD
Penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti masker dan
handscoon, sudah dilakukana atau dijalan sesuai SOP yang ada di
ruamah sakit.
a. Masker
Adalah alat yang digunakan untuk mengurangi paparan debu
atau partikel-partikel yang lebih besar masuk ke saluran
pernapasan
b. Sarung tangan bersih
Adalah sarung tangan yang berfungsi tinggi, dan digunakan
sebelum tindakan rutin pada kulit dan selaput lendir misalnya
tindakan medic, pemeriksaan dalam, perawatan luka terbuka,
sarung tangan bersih dapat digunakan untuk tindakan bedah jika
tidak ada sarung tangan steril
6. SPO Perawatan Jenazah Non Infeksius
Pemulasaran jenazah adalah proses perawatan jenazah yang baru
saja meninggal di Rumah Sakit sampai keluarga pasien mengambilnya
jenazah sebelum diserahkan ke pihak keluarga
1. Tenaga perawatan bertanggung jawab atas perawatan jenazah dan
penyelesaian prosedur administrative di ruang rawat
2. Petugas kamar jenazah bertanggung jawab atas pengurusan jenazah
di kamar jenazah
1. Petugas kamar jenazah mengambil jenazah dari ruangan yang telah
dilengkapi dengan surat keterangan kematian dari doker yang berasal
dari ruang rawat inap atau IGD
2. Lama tinggal jenazah di kamar jenazah paling lama 2x24 jam
3. Apabila dalam 2x24 jam tidak ada pihak yang bertanggung jawab
maka jenazah dinyatakan sebagai jenazah terlantar dan
penangannnya mengacu pada jenazah terlantar
4. Dalam hal pemakaman jenazah menjadi tanggung jawab keluarga
5. Waktu pemulasaran jenazah yaitu kurang lebih 1,5 jam
6. Petugas kamar jenazah mencatat identitas jenazah dalam buku
realisasi jenazah Petugas memandikan dan mengkafani jenazah

7. SPO Praktek Menyuntik Aman


Praktek Menyuntik Aman adalah suatu tindakan insersi yang
dilakukan oleh dokter atau perawat kepada pasien dengan menjaga
keamanan pasien dan dokter atau perawat yang melakukan insersi Untuk
mencegah kontaminasi pada peralatan injeksi dan terapi Untuk
melindungi dokter atau perawat dalam melakukan insersi agar tidak
terjadi kecelakaan kerja. Untuk mencegah dan mengendalikan infeksi di
rumah sakit dengan meningkatkan kewaspadaan standar. Praktek
menyuntik aman harus dilakukan oleh dokter dan perawat yang
mempunyai kompetensi

1. Lakukan kebersihan tangan


2. Gunakan APD sesuai indikasi (sarung tangan sekali pakai yang tidak
steril)
3. Lakukan desinfeksi pada area insersi.
4. Pakai jarum yang steril, sekali pakai pada tiap suntikan untuk
mencegah kontaminasi pada peralatan dan terapi
5. Bila memungkinkan sekali pakai vial walaupun multidose. Tidak
diperbolehkan menggunakan jarum atau spuit yang dipakai ulang
untuk mengambil obat dalam vial multidose
8. SPO Surgical Scrab
Surgical scrab adalah cara cuci tangan bedah yang dilakukan
sebelum operasi, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya infeksi pada
pasien selama operasi, sebagai acuan untuk menetapkan langkah-langkah
dalam melaksanakan cuci tangan bedah sebelum tindakan opersi dimulai

9. SPO Dekontaminasi Alat


Adalah suatu proses suatu proses menghilangkan atau memusnahkan
mikroorganisme dan kotoran yang melekat pada peralatan medis untuk
memutuskan mata rantai penularan infeksi dari peralatan medis kepada
pasien dan petugas kesehatan sehingga aman untuk penanganan
selanjutnya.
10. SPO Penanganan B3
Suatu tehnik kegiatan penempatan reagen dan bahan berbahaya
dan beracun untuk menjaga kualitas dan kuantitas B3 dan mencegah
dampak negative B3 terhadap lingkungan hidup kesehatan manusia,
dan juga sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam
penyimpanan reagen dan B3 agar terjaga keamanan reagen di
laboratorium.
f) Kepuasan dan Kenyamanan Pasien
Kepuasan pasien didapatkan dengan menyebarkan angket yang berisi
33 item pertanyaan pada 4 pasien/keluarga pasien yang ada di ruang
Maternitas selama 1 hari.
Tingkat kepuasan pasien yang tinggi juga merupakan sebuah peluang
bagi rumah sakit dan ruangan untuk mendapatkan dana yang lebih besar.
Adapun data tingkat kepuasan pasien adalah sebagai berikut :

Kepuasan Dan Kenyamanan Pasien Terhadap Pelayanan Pasien

No. Tingkat Kepuasan Jumlah Prosentase

1 Tidak puas 0 0

2 Cukup puas 1 1,01%

3 Puas 38 38,39%

4 Sangat puas 60 60,60%

TOTAL 99 100%

Berdasarkan tabel tingkat kepuasan dan kenyamanan pasien terhadap


pelayanan perawat didapatkan hasil tidak puas 0 (0%). Cukup puas 1 (1,01%),
puas 38 (38,39%), sangat puas 60 (60,60%). Dapat disimpulkan bahwa
berdasarkan kepuasan dan kenyamanan pasien terhadap perawat didapatkan
hasil terbanyak adalah sangat puas 60 (60,60%). Kepuasan Dan Kenyamanan
Perawat

Kepuasan Dan Kenyamanan Perawat didapatkan dengan menyebarkan


angket yang berisi 20 item pertanyaan pada 18 perawat yang ada di ruang
Maternitas RS UNRAM selam 1 hari.
Kepuasan dan Kenyamanan Perawat

No. Tingkat Kepuasan Jumlah Prosentase


1 Tidak puas 11 3,30%

2 Cukup puas 190 56,88%

3 Puas 120 35,92%

4 Sangat puas 13 3,90%

TOTAL 334 100%

Berdasarkan tabel tingkat Kepuasan Dan Kenyamanan Perawat Dapat


disimpulkan bahwa didapatkan hasil tidak puas 11 (3,30%), Cukup puas 190
(56,88%), puas 120 (35,92%), sangat puas 13 (3,90%). Dapat disimpulkan
bahwa berdasarkan kepuasan dan kenyamanan perawat didapatkan hasil
terbanyak cukup puas 190 (56,88%).

Anda mungkin juga menyukai